2. TARIAN ANOMAN
OBONG
Tarian ini mengisahkan
Sang Hanuman yang
menjadi duta diplomasi Negeri Ayodya ke Negeri
Alengka yang merundingkan solusi penculikan
Dewi Shinta oleh Rahwana (Raja Alengka). Akan
tetapi justru Hanoman ditipu, diikat, dan dibakar.
Karena kesaktiannya, Hanoman tidak tewas tapi
justru mengamuk dan membakar ibukota Alengka
dengan api yang dimaksudkan untuk membakar
tubuhnya. Di pihak Alengka banyak jatuh korban.
3. SINOPSIS TARIAN
ANOMAN OBONG
Dikisahkan... perjalanan Sri Rama mencari Sinta
yang diculik oleh Raja Raksasa bernama Rahwana telah
sampailah di Kerajaan Kiskenda. Sugriwa Raja
Wananara dari Kerajaan Kiskenda menyatakan
kesediaannya untuk membantu Sri Rama. Sugriwa
mengutus senopati andalannya yaitu Anoman Si Kera
Putih, untuk melaksanakan misi membantu pencarian
keberadaan Sinta.
4. Dengan gagah berani Anoman pergi menjelajah
menembusi hutan dan menapaki gunung-gunung mencari
jejak serta petunjuk dimanakah Sinta berada. Ketika
sampai di tepian Samudera, Anoman bertemu dengan
Garuda Sempati seekor raksasa yang berwujud burung
tanpa bersayap, kakak dari Garuda Jatayu yang telah tewas
ketika berusaha menolong Sinta saat diculik Rahwana.
Garuda Sempati memberikan petunjuk bahwa Sinta tengah
ditawan di Kerajaan Alengka. Anoman pun langsung
bergegas menyeberangi samudera menuju ke Alengka.
5. Di sebuah taman di Kerajaan Alengka, tampaklah sesosok
perempuan nan cantik jelita. Pancaran indah dari paras
ayunya telah membuat semua bunga-bunga yang tumbuh
di taman Argasoka, tertunduk malu kehilangan pamornya.
Perempuan itu adalah Sinta, yang kini sedang larut
termenung dalam kesedihannya, terpisah dari sang
kekasih hati dan menjadi tawanan dari seorang raja
raksasa. Dayang-dayang keputren berusaha menghibur
kebekuan hatinya dengan menyuguhkan tari-tarian dan
tetembangan, namun seolah senyum begitu mahal untuk
dapat tertoreh di bibir indahnya.
6. Dari balik pohon-pohon besar yang tumbuh di taman
Argasoka, tiba-tiba muncullah seekor kera putih yang
berloncatan lincah menuju ke arah Sinta. Sinta dan para
dayangnya ketakutan. Ketika Anoman menunjukan sebuah
cincin yang sengaja dititipkan oleh Rama, maka Sinta pun
paham bahwa kera putih tersebut adalah utusan dari Sri
Rama.
7. Pertemuan antara Anoman dan Sinta ternyata diketahui
oleh Rahwana. Rahwana pun terbakar angkara
murka, amarahnya meledak-ledak tak terkendali, tak ingin
begitu saja melepaskan Sinta dari cengkeramannya.
Rahwana
segera
memerintahkan
Indrajit
untuk
menangkap dan membunuh Anoman.
8. Pertempuran pun tak terelakkan antara sepasukan
raksasa yang dipimpin Indrajit melawan Anoman.
Berbagai senjata diarahkan ke tubuh Anoman, namun
ia begitu lincah berkelit berloncatan kesana-kemari.
Indrajit melepas senjata pamungkasnya yaitu panah
Nagapasa. Ketika Panah Nagapasa terlepas dari
busurnya, maka menjelmalah anak panah itu menjadi
ribuan ular yang membelit tubuh anoman. Anoman
bersiasat untuk pura-pura tak mampu melepaskan
diri dari belitan panah sakti tersebut.
9. Anoman dibawa ke tengah Alun-alun Kerajaan Alengka
untuk dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup.
Para Raksasa bersorak liar dan menari-nari kegirangan
sambil menumpukkan kayu-kayu kering di sekitar tubuh
Anoman. Upacara kematian segera dilaksanakan, namun
Anoman tetap tenang menghadapi semua itu. Sorak-sorak
buto-buto tersebut makin membahana ketika api sudah
mulai dinyalakan. Tubuh Anoman seolah menghilang
ditelah kepulan asap dan kobaran api.
10. Kegirangan bala tentara Indrajit menjadi kepanikan dan
huru hara ketika Anoman melesat dari kobaran api
yang ternyata tak mampu membakar dirinya. Anoman
mengamuk mengerahkan seluruh tenaga, ber-tiwikrama
menerjang
semua
pasukan
Indrajit
serta
membumihanguskan Kerajaan Alengka.
11. Kemegahan Alengka musnah ditangan Anoman.
Alengka terbakar hebat dan semuanya bangunannya
porak-poranda. Bala tentara raksasa Alengka kocar-kacir
diserang oleh sepasukan kera-kera sakti dari Kiskenda.
Setelah berhasil meluluh-lantakkan Alengka, Anoman
kembali menghadap Sri Rama untuk menyampaikan
kabar gembira tentang keselamatan Sinta. Bersama
Anoman, Sri Rama segera menuju ke Alengka hendak
menjemput Sinta. Rahwana tentunya tak tinggal diam
begitu saja. Maka terjadilah pertempuran hebat antara
Rama dan Rahwana yang berakhir dengan kematian
Rahwana.
12. Kekalahan Rahwana menjadi akhir dari drama
penculikan Sinta. Rama pun berhasil membawa pergi
Sinta dari cengkraman Alengka. Dan kisah-kisah baru
antara Rama dan Sinta belum berakhir begitu saja.
Peristiwa-peristiwa lainnya masih menanti mereka
diluar gerbang Alengka. Peristiwa-peristiwa dalam
lakon lain di Ramayana.