SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Alif Muhammad Ikbal
Danu Alfarizi
Donita Kirana
Linda Falasifah
Ratna Mintarsih
NILAI, FUNGSI DAN KEGUNAAN
SEJARAH
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah merupakan ilmu yang terbuka. Banyak
contoh sejarawan yang tidak berlatar belakang
pendidikan sejarah secara khusus. Kenyataan
seperti ini menegaskan bahwa penulis sejarah
dapat datang dari kalangan mana saja.
Dan kalangan mana pun pada dasarnya dapat saja
meneliti dan menulis sejarah.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Alat untuk Mengetahui Peristiwa pada Masa
Lampau
Sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau, bangsa yang
belum mengenal tulisan hanya akan mengandalkan mitos. Sejarah
akan menyuguhkan informasi yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sementara informasi yang
diperoleh melalui mitos, legenda, hikayat, tambo, babad, dan
berbagai bentuk cerita rakyat lainnya tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Profesi
Sejarah merupakan ilmu yang terbuka, siapa pun dapat mengaku
sebagai sejarawan selama dapat melakukan penelitian dan
sekaligus penulisan sejarah dengan kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dalam arti sesuai dengan
ketentuan menurut tuntutan metodologi penelitian dan penulisan
sejarah.
Sejarah terbukti telah menarik minat di beberapa kalangan untuk
melakukan penelitian dan penulisan sesuai dengan tema-tema
sejarah yang menjadi bidang kajian.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Latar Belakang
Siapa pun, baik bersifat individual maupun kelompok,
mustahil dapat menempuh masa depan dengan baik
tanpa mengetahui latar belakangnya secara baik. Siapa
pun individunya dan apa pun institusinya akan
memerlukan latar belakang sejarahnya, mengingat latar
belakang sejarah memang memiliki implikasi yang
sangat luas dan sekaligus amat penting.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Rujukan
Piagam Jakarta atau dikenal juga dengan istilah Jakarta Charter
telah menjadi rujukan bagi dasar negara Republik Indonesia
merdeka, yakni Pancasila. Dengan adanya sebuah peristiwa
sejarah yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dikenal
dengan istilah Panitia Sembilan, yang dalam sidangnya pada
tanggal 22 Juni 1945 telah menghasilkan sebuah dokumen yang
pada gilirannya akan menjadi rujukan bagi asas dan tujuan negara
yang bernama Republik Indonesia.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Pendidikan Moral
Sebuah peristiwa, selain terkait dengan pertanyaan apa yang terjadi, di mana,
kapan, mengapa, dan bagaimana peristiwa tersebut terjadi juga menyangkut
pertanyaan siapa para pelaku dalam peristiwa tersebut. Dari para pelaku
sejarah itulah kita mendapatkan tolak ukur tentang benar dan salah, baik dan
buruk, berhak dan tidak, merdeka dan terjajah, cinta dan benci, dermawan dan
pelit, pahlawan dan pengkhianat, terpuji dan tercela, beradab dan biadab,
berani dan takut dan beberapa tolak ukur moralitas lainnya yang berkaitan
dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kenyataannya seperti ini
menunjukkan bahwa sejarah bersentuhan langsung dengan pendidikan moral.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Pendidikan Penalaran
Sejarah mengajarkan pola pikir plurikausal, bahwa penyebab suatu peristiwa
adalah banyak hal. Terdapat banyak faktor pendukung sehingga
mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa sejarah. Jika terbiasa dengan pola
pikir plurikausal, kita akan terbiasa melihat segala sesuatu dari berbagai segi.
Dengan demikian, sejarah mengajarkan kita untuk berpikir secara
multidimensional.
Suatu peristiwa sejarah akan terjadi secara alamiah seiring dengan berjalannya
waktu. Dengan demikian, sejarah juga mengajarkan kepada kita untuk berpikir
bedasarkan perkembangan atau berpikir secara kronologis.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Pendidikan Perubahan
Dalam dunia yang semakin sempit ini, tidak ada yang lebih cepat
daripada perubahan. Untuk dapat melestarikan kepemimpinan,
perlu diketahui perubahan apa yang sedang alami oleh para
pengikut. Untuk pribadi, kiranya membaca autobiografi dan
biografi tokoh-tokoh dalam dunianya sangat penting.
Autobiografi dan biografi yang pasti bercerita tentang perubahan,
akan memberi inspirasi untuk melangkah.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Pendidikan Masa Depan
Sejarah sebagai Pendidikan Masa Depan bahwa sejarah
juga bisa sebagai pandangan di masa depan. Contoh,
dari sejarah Malaysia kita bisa belajar bagaimana dalam
waktu yang relatif singkat mereka dapat mengangkat
ekonomi bumiputra.
F
U
N
G
S
I
S
E
J
A
R
A
H
Sejarah sebagai Pendidikan Keindahan
Sejarah sebagai Pendidikan Masa Depan bahwa sejarah
juga bisa sebagai pandangan di masa depan. Contoh,
dari sejarah Malaysia kita bisa belajar bagaimana dalam
waktu yang relatif singkat mereka dapat mengangkat
ekonomi bumiputra.
K
E
G
U
N
A
A
N
S
E
J
A
R
A
H
Kegunaan Edukatif
Sejarah bisa memberikan kearifan atau
kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya.
Oleh karena itu, penting pula ungkapan-
ungkapan seperti belajarlah dari sejarah atau
sejarah mengajarkan kepada kita.
K
E
G
U
N
A
A
N
S
E
J
A
R
A
H
Kegunaan Inspiratif
Sejarah juga sangat berguna untuk mendapatkan
inspirasi dan semangat untuk mewujudkan
identitas sebagai suatu bangsa. Inspirasi yang
digali dari pelajaran sejarah sejalan dengan
semangat nasionalisme dan patrioitisme, terutama
untuk mengembangakan identitas kebanggaan.
M
A
T
E
R
I
Kegunaan Rekreatif
Ketika membaca suatu cerita sejarah dengan penuh
penghayatan, kita akan dapat menerobos ke masa
lampau dan ke tempat-tempat yang tak terbatas untuk
mengikuti suatu peristiwa sejarah. Kondisi seperti
inilah yang menghadirkan apa yang dikenal dengan
istilah kegunaan rekreatif dari sejarah.
N
I
L
A
I
S
E
J
A
R
A
H
Nilai Strategis Pembelajaran Sejarah
Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataan bahwa sejarah
terus ditulis orang di semua peradaban dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup
menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu.
Sekarang ini yang paling penting adalah bagaimana sejarah yang diajarkan di sekolah
bisa memiliki peran strategis di dalam menanamkan nilai-nilai di dalam diri siswa
sehingga memiliki kesadaran terhadap eksistensi bangsanya. Dalam pembangunan
bangsa pengajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi untuk memberi pengetahuan
sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah, tetapi juga bertujuan menyadarkan
anak didik atau membangkitkan kesadaran sejarahnya.
N
I
L
A
I
S
E
J
A
R
A
H
Materi sejarah, sesuai dengan Permendiknas no 22 tahun 2006:
1. Mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme,
nasionalisme, dan semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan
watak dan kepribadian peserta didik
2. Memuat khasanah mengenai peradaban bangsa-bangsa, termasuk peradaban bangsa
Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan pendidikan yang mendasar bagi proses
pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa Indonesia di masa depan
3. Menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk menjadi
perekat bangsa dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa.
4. Sarat dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis
multidimensi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam
memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
N
I
L
A
I
S
E
J
A
R
A
H
Oleh karena itu, pemahaman sejarah perlu dimiliki setiap orang sejak dini agar
mengetahui dan memahami makna dari peristiwa masa lampau sehingga dapat
digunakan sebagai landasan sikap dalam menghadapi kenyataan pada masa
sekarang serta menentukan masa yang akan datang. Artinya sejarah perlu
dipelajari sejak dini oleh setiap individu baik secara formal maupun
nonformal, Keterkaitan individu dengan masyarakat atau bangsanya
memerlukan terbentuknya kesadaran pentingnya sejarah terhadap persoalan
kehidupan bersama seperti: nasionalisme, persatuan, solidaritas dan integritas
nasional. Terwujudnya cita-cita suatu masyarakat atau bangsa sangat
ditentukan oleh generasi penerus yang mampu memahami sejarah masyarakat
atau bangsanya.
N
I
L
A
I
S
E
J
A
R
A
H
Nilai-nilai Luhur Dalam Ilmu Sejarah
Driyarkara menjelaskan bahwa nilai itu erat berkaitaan dengan kebaikan,
kendati keduanya memang tidak sama, mengingat bahwa sesuatu yang
baik tidak selalu bernilai tinggi bagi seseorang atau sebaliknya.
Sementara itu, apa yang disebut nilai sebenarnya amat beragam dilhat dari
sudut sifat dan manfaatnya. Menyangkut persoalan nilai, maka dalam
ilmu sejarah ada beberapa nilai baik dan tinggi untuk ditanamkan atau
dikembangkan dalam rangka pendidikan nilai pada peserta didik atau
generasi penerus.
N
I
L
A
I
S
E
J
A
R
A
H
Nilai-nilai tersebut antara lain:
1. Rasa nasionalisme (semangat kebangsaan).
2. Jiwa patriotisme.
3. Rasa cinta tanah air.
4. Kerelaan berkorban (berjuang tanpa pamrih).
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan IndonesiaSejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan IndonesiaMuhamad Yogi
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahGungun Misbah Gunawan
 
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)fakhriza99
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafatrickes alhikma
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMFebrinaa24
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaKhoerul Anwar Abdulloh
 
Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarahmunir ikhwan
 
Zaman logam
Zaman logamZaman logam
Zaman logamDwi Anom
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahYusuf Arifin
 
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalAncaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalEkinanda Anggita
 
Pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia Stpp - Malang
Pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia Stpp - MalangPancasila sebagai jiwa bangsa indonesia Stpp - Malang
Pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia Stpp - MalangNurdinmontacity din
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.pptCholifatulJannahFebr
 

What's hot (20)

Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan IndonesiaSejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
 
Renaissance
RenaissanceRenaissance
Renaissance
 
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
Ppt 3 dan 4 mengenal manusia purba (wajib)
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
 
Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2
 
Ppt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAMPpt Pelanggaran HAM
Ppt Pelanggaran HAM
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
 
Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarah
 
Geostrategi ppt
Geostrategi pptGeostrategi ppt
Geostrategi ppt
 
Zaman logam
Zaman logamZaman logam
Zaman logam
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Konsep perubahan dan keberlanjutan
Konsep perubahan dan keberlanjutanKonsep perubahan dan keberlanjutan
Konsep perubahan dan keberlanjutan
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
 
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalAncaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
 
Pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia Stpp - Malang
Pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia Stpp - MalangPancasila sebagai jiwa bangsa indonesia Stpp - Malang
Pancasila sebagai jiwa bangsa indonesia Stpp - Malang
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 

Similar to Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah

Landasan historis perkembangan pendidikan dunia
Landasan historis perkembangan pendidikan duniaLandasan historis perkembangan pendidikan dunia
Landasan historis perkembangan pendidikan duniaabdulloh muthi
 
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptxPengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptxistiqomah88
 
Landasan sejarah pendidikan kel 3
Landasan sejarah pendidikan kel 3Landasan sejarah pendidikan kel 3
Landasan sejarah pendidikan kel 3nefi_23
 
01 Konsep Dasar SPI.pptx
01 Konsep Dasar SPI.pptx01 Konsep Dasar SPI.pptx
01 Konsep Dasar SPI.pptxPutrielza1
 
Pengertian Sejarah.pptx
Pengertian Sejarah.pptxPengertian Sejarah.pptx
Pengertian Sejarah.pptxudinwahyudin9
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeKhairulAnwarGenaliwe
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikanDidik Efendi
 
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptxBAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptxDaffaZhafran
 
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokohBagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokohLiananda Indri Putri
 
pendekatan multikultural dalam pembelajaran
pendekatan multikultural dalam pembelajaranpendekatan multikultural dalam pembelajaran
pendekatan multikultural dalam pembelajaranAndy Wilson
 
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013Pendidikan Obrolan
 
Prinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarahPrinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarahdidid
 
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikanSejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikanistana walet
 
modul 1 = pengertian sejarah
modul 1 = pengertian sejarah modul 1 = pengertian sejarah
modul 1 = pengertian sejarah Rosdianah Rasit
 
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar SejarahIlmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar SejarahIka
 

Similar to Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah (20)

Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Landasan historis perkembangan pendidikan dunia
Landasan historis perkembangan pendidikan duniaLandasan historis perkembangan pendidikan dunia
Landasan historis perkembangan pendidikan dunia
 
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptxPengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
Pengertian_dan_periodesasi_SPI.pptx
 
Landasan sejarah pendidikan kel 3
Landasan sejarah pendidikan kel 3Landasan sejarah pendidikan kel 3
Landasan sejarah pendidikan kel 3
 
01 Konsep Dasar SPI.pptx
01 Konsep Dasar SPI.pptx01 Konsep Dasar SPI.pptx
01 Konsep Dasar SPI.pptx
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Ilmu Sejarah
Ilmu SejarahIlmu Sejarah
Ilmu Sejarah
 
Pengertian Sejarah.pptx
Pengertian Sejarah.pptxPengertian Sejarah.pptx
Pengertian Sejarah.pptx
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptxBAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
BAB 1 sejindo X untuk siswa.pptx
 
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokohBagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
 
pendekatan multikultural dalam pembelajaran
pendekatan multikultural dalam pembelajaranpendekatan multikultural dalam pembelajaran
pendekatan multikultural dalam pembelajaran
 
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
Titik Tolak Manifesto Pendidikan - 02 Mei 2013
 
Bab diyah perbaikan
Bab diyah perbaikanBab diyah perbaikan
Bab diyah perbaikan
 
Prinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarahPrinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarah
 
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikanSejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
 
modul 1 = pengertian sejarah
modul 1 = pengertian sejarah modul 1 = pengertian sejarah
modul 1 = pengertian sejarah
 
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar SejarahIlmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
Ilmu Bantu Sejarah dan Manfaat Belajar Sejarah
 

More from Linda Falasifah

Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasionalHukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasionalLinda Falasifah
 
Sistem politik ekonomi liberal
Sistem politik ekonomi liberalSistem politik ekonomi liberal
Sistem politik ekonomi liberalLinda Falasifah
 
Pasang Surut Indonesia Malaysia
Pasang Surut Indonesia MalaysiaPasang Surut Indonesia Malaysia
Pasang Surut Indonesia MalaysiaLinda Falasifah
 
Buddha in thailand and burma
Buddha in thailand and burmaBuddha in thailand and burma
Buddha in thailand and burmaLinda Falasifah
 
Reformasi pada masa B.J. Habibie dan Tragedi Semanggi
Reformasi pada masa B.J. Habibie dan Tragedi SemanggiReformasi pada masa B.J. Habibie dan Tragedi Semanggi
Reformasi pada masa B.J. Habibie dan Tragedi SemanggiLinda Falasifah
 
Raja Ashoka yang Agung (Kerajaan Maurya)
Raja Ashoka yang Agung (Kerajaan Maurya)Raja Ashoka yang Agung (Kerajaan Maurya)
Raja Ashoka yang Agung (Kerajaan Maurya)Linda Falasifah
 
Asas - Asas Pokok Pendidikan tugas Pengantar pendidikan
Asas - Asas Pokok Pendidikan tugas Pengantar pendidikanAsas - Asas Pokok Pendidikan tugas Pengantar pendidikan
Asas - Asas Pokok Pendidikan tugas Pengantar pendidikanLinda Falasifah
 

More from Linda Falasifah (10)

Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasionalHukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
Hukum islam, ham dan pembinaan hukum nasional
 
Sistem politik ekonomi liberal
Sistem politik ekonomi liberalSistem politik ekonomi liberal
Sistem politik ekonomi liberal
 
Pasang Surut Indonesia Malaysia
Pasang Surut Indonesia MalaysiaPasang Surut Indonesia Malaysia
Pasang Surut Indonesia Malaysia
 
Buddha in thailand and burma
Buddha in thailand and burmaBuddha in thailand and burma
Buddha in thailand and burma
 
Reformasi pada masa B.J. Habibie dan Tragedi Semanggi
Reformasi pada masa B.J. Habibie dan Tragedi SemanggiReformasi pada masa B.J. Habibie dan Tragedi Semanggi
Reformasi pada masa B.J. Habibie dan Tragedi Semanggi
 
Ilmu geografi
Ilmu geografiIlmu geografi
Ilmu geografi
 
Raja Ashoka yang Agung (Kerajaan Maurya)
Raja Ashoka yang Agung (Kerajaan Maurya)Raja Ashoka yang Agung (Kerajaan Maurya)
Raja Ashoka yang Agung (Kerajaan Maurya)
 
Asas - Asas Pokok Pendidikan tugas Pengantar pendidikan
Asas - Asas Pokok Pendidikan tugas Pengantar pendidikanAsas - Asas Pokok Pendidikan tugas Pengantar pendidikan
Asas - Asas Pokok Pendidikan tugas Pengantar pendidikan
 
Paradigma Tauhid
Paradigma TauhidParadigma Tauhid
Paradigma Tauhid
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Nilai, Kegunaan dan Fungsi Sejarah

  • 1. Alif Muhammad Ikbal Danu Alfarizi Donita Kirana Linda Falasifah Ratna Mintarsih NILAI, FUNGSI DAN KEGUNAAN SEJARAH
  • 2. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Ilmu Sejarah merupakan ilmu yang terbuka. Banyak contoh sejarawan yang tidak berlatar belakang pendidikan sejarah secara khusus. Kenyataan seperti ini menegaskan bahwa penulis sejarah dapat datang dari kalangan mana saja. Dan kalangan mana pun pada dasarnya dapat saja meneliti dan menulis sejarah.
  • 3. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Alat untuk Mengetahui Peristiwa pada Masa Lampau Sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau, bangsa yang belum mengenal tulisan hanya akan mengandalkan mitos. Sejarah akan menyuguhkan informasi yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sementara informasi yang diperoleh melalui mitos, legenda, hikayat, tambo, babad, dan berbagai bentuk cerita rakyat lainnya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
  • 4. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Profesi Sejarah merupakan ilmu yang terbuka, siapa pun dapat mengaku sebagai sejarawan selama dapat melakukan penelitian dan sekaligus penulisan sejarah dengan kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dalam arti sesuai dengan ketentuan menurut tuntutan metodologi penelitian dan penulisan sejarah. Sejarah terbukti telah menarik minat di beberapa kalangan untuk melakukan penelitian dan penulisan sesuai dengan tema-tema sejarah yang menjadi bidang kajian.
  • 5. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Latar Belakang Siapa pun, baik bersifat individual maupun kelompok, mustahil dapat menempuh masa depan dengan baik tanpa mengetahui latar belakangnya secara baik. Siapa pun individunya dan apa pun institusinya akan memerlukan latar belakang sejarahnya, mengingat latar belakang sejarah memang memiliki implikasi yang sangat luas dan sekaligus amat penting.
  • 6. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Rujukan Piagam Jakarta atau dikenal juga dengan istilah Jakarta Charter telah menjadi rujukan bagi dasar negara Republik Indonesia merdeka, yakni Pancasila. Dengan adanya sebuah peristiwa sejarah yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dikenal dengan istilah Panitia Sembilan, yang dalam sidangnya pada tanggal 22 Juni 1945 telah menghasilkan sebuah dokumen yang pada gilirannya akan menjadi rujukan bagi asas dan tujuan negara yang bernama Republik Indonesia.
  • 7. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Pendidikan Moral Sebuah peristiwa, selain terkait dengan pertanyaan apa yang terjadi, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana peristiwa tersebut terjadi juga menyangkut pertanyaan siapa para pelaku dalam peristiwa tersebut. Dari para pelaku sejarah itulah kita mendapatkan tolak ukur tentang benar dan salah, baik dan buruk, berhak dan tidak, merdeka dan terjajah, cinta dan benci, dermawan dan pelit, pahlawan dan pengkhianat, terpuji dan tercela, beradab dan biadab, berani dan takut dan beberapa tolak ukur moralitas lainnya yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kenyataannya seperti ini menunjukkan bahwa sejarah bersentuhan langsung dengan pendidikan moral.
  • 8. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Pendidikan Penalaran Sejarah mengajarkan pola pikir plurikausal, bahwa penyebab suatu peristiwa adalah banyak hal. Terdapat banyak faktor pendukung sehingga mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa sejarah. Jika terbiasa dengan pola pikir plurikausal, kita akan terbiasa melihat segala sesuatu dari berbagai segi. Dengan demikian, sejarah mengajarkan kita untuk berpikir secara multidimensional. Suatu peristiwa sejarah akan terjadi secara alamiah seiring dengan berjalannya waktu. Dengan demikian, sejarah juga mengajarkan kepada kita untuk berpikir bedasarkan perkembangan atau berpikir secara kronologis.
  • 9. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Pendidikan Perubahan Dalam dunia yang semakin sempit ini, tidak ada yang lebih cepat daripada perubahan. Untuk dapat melestarikan kepemimpinan, perlu diketahui perubahan apa yang sedang alami oleh para pengikut. Untuk pribadi, kiranya membaca autobiografi dan biografi tokoh-tokoh dalam dunianya sangat penting. Autobiografi dan biografi yang pasti bercerita tentang perubahan, akan memberi inspirasi untuk melangkah.
  • 10. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Pendidikan Masa Depan Sejarah sebagai Pendidikan Masa Depan bahwa sejarah juga bisa sebagai pandangan di masa depan. Contoh, dari sejarah Malaysia kita bisa belajar bagaimana dalam waktu yang relatif singkat mereka dapat mengangkat ekonomi bumiputra.
  • 11. F U N G S I S E J A R A H Sejarah sebagai Pendidikan Keindahan Sejarah sebagai Pendidikan Masa Depan bahwa sejarah juga bisa sebagai pandangan di masa depan. Contoh, dari sejarah Malaysia kita bisa belajar bagaimana dalam waktu yang relatif singkat mereka dapat mengangkat ekonomi bumiputra.
  • 12. K E G U N A A N S E J A R A H Kegunaan Edukatif Sejarah bisa memberikan kearifan atau kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya. Oleh karena itu, penting pula ungkapan- ungkapan seperti belajarlah dari sejarah atau sejarah mengajarkan kepada kita.
  • 13. K E G U N A A N S E J A R A H Kegunaan Inspiratif Sejarah juga sangat berguna untuk mendapatkan inspirasi dan semangat untuk mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa. Inspirasi yang digali dari pelajaran sejarah sejalan dengan semangat nasionalisme dan patrioitisme, terutama untuk mengembangakan identitas kebanggaan.
  • 14. M A T E R I Kegunaan Rekreatif Ketika membaca suatu cerita sejarah dengan penuh penghayatan, kita akan dapat menerobos ke masa lampau dan ke tempat-tempat yang tak terbatas untuk mengikuti suatu peristiwa sejarah. Kondisi seperti inilah yang menghadirkan apa yang dikenal dengan istilah kegunaan rekreatif dari sejarah.
  • 15. N I L A I S E J A R A H Nilai Strategis Pembelajaran Sejarah Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang di semua peradaban dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu. Sekarang ini yang paling penting adalah bagaimana sejarah yang diajarkan di sekolah bisa memiliki peran strategis di dalam menanamkan nilai-nilai di dalam diri siswa sehingga memiliki kesadaran terhadap eksistensi bangsanya. Dalam pembangunan bangsa pengajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi untuk memberi pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah, tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kesadaran sejarahnya.
  • 16. N I L A I S E J A R A H Materi sejarah, sesuai dengan Permendiknas no 22 tahun 2006: 1. Mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme, nasionalisme, dan semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan watak dan kepribadian peserta didik 2. Memuat khasanah mengenai peradaban bangsa-bangsa, termasuk peradaban bangsa Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan pendidikan yang mendasar bagi proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa Indonesia di masa depan 3. Menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solidaritas untuk menjadi perekat bangsa dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa. 4. Sarat dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis multidimensi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 5. Berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
  • 17. N I L A I S E J A R A H Oleh karena itu, pemahaman sejarah perlu dimiliki setiap orang sejak dini agar mengetahui dan memahami makna dari peristiwa masa lampau sehingga dapat digunakan sebagai landasan sikap dalam menghadapi kenyataan pada masa sekarang serta menentukan masa yang akan datang. Artinya sejarah perlu dipelajari sejak dini oleh setiap individu baik secara formal maupun nonformal, Keterkaitan individu dengan masyarakat atau bangsanya memerlukan terbentuknya kesadaran pentingnya sejarah terhadap persoalan kehidupan bersama seperti: nasionalisme, persatuan, solidaritas dan integritas nasional. Terwujudnya cita-cita suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan oleh generasi penerus yang mampu memahami sejarah masyarakat atau bangsanya.
  • 18. N I L A I S E J A R A H Nilai-nilai Luhur Dalam Ilmu Sejarah Driyarkara menjelaskan bahwa nilai itu erat berkaitaan dengan kebaikan, kendati keduanya memang tidak sama, mengingat bahwa sesuatu yang baik tidak selalu bernilai tinggi bagi seseorang atau sebaliknya. Sementara itu, apa yang disebut nilai sebenarnya amat beragam dilhat dari sudut sifat dan manfaatnya. Menyangkut persoalan nilai, maka dalam ilmu sejarah ada beberapa nilai baik dan tinggi untuk ditanamkan atau dikembangkan dalam rangka pendidikan nilai pada peserta didik atau generasi penerus.
  • 19. N I L A I S E J A R A H Nilai-nilai tersebut antara lain: 1. Rasa nasionalisme (semangat kebangsaan). 2. Jiwa patriotisme. 3. Rasa cinta tanah air. 4. Kerelaan berkorban (berjuang tanpa pamrih).