SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Disusun oleh kelompok 5
Mirza Ardilah F.
Muslimatul khoiriyah
Sri lestari
Yayan Sofyan H
M. Mun’im
PENDAHULUAN
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai biokatalis
dalam sel hidup. Enzim dihasilkan oleh sel-sel hidup, baik
hewani maupun nabati. Bila digabungkan dengan bahan
organik tertentu maka bisa mengubah susunan menjadi
persenyawaan yang lebih sederhana, namun enzim itu tidak
turut berubah. Sehingga enzim sering diartikan sebagai
katalisator organik dan banyak diminati karena beberapa
kelebihannya.
Enzim memiliki berbagai jenis yang didasarkan pada fungsi serta
sumbernya, salah satu enzim yangpenting adalah enzim
protease.
PROTEASE
Adalah Enzim yang bekerja sebagai
katalis dalam reaksi pemecahan molekul
protein dengan cara hidrolisis,
disebut juga enzim proteolitik.
Oleh karena yang dipecah adalah ikatan
pada rantai peptida, maka enzim
tersebut dinamakan juga peptidase.
SUMBER ENZIM PROTEASE
Protease ditemukan hampir pada setiap makhluk hidup, mulai dari hewan,
tumbuhan hingga mikroba.
protein sendiri merupakan zat yang dibutuhkan bagi setiap makhluk
hidup, maka dari itu protease dibutuhkan secara fisiologis untuk
kehidupan organisme baik tumbuhan, hewan maupun mikroorganisme.
Protease tumbuhan yang dikenal antara lain papain, bromelain, dan
keratinase. Protease dari hewasn yang telah umum aalah tripsin,
kimotripsin, pepsin dan renin.
Penggunaan mikroorganisme sebagiai sumber enzim protase dan
kemungkinan untuk melakukan manipulasi genetik, membuat protease
mikroba lebih banyak dikembangkan. Berbagai jenis bakteri dan kapang
yang mampu menghasilkan protease (Bacillus amylolique, B. licheniformis, B.
subtilis, B. cereus, B. polymyxa, B. hermoproteolyticus, Mucor pusillus, M.
miehei, Aspergillus orizae,A,sojae dan A. phoenicis), beberapa diantaranya
telah digunakan untuk skala industri.
KLASIFIKASI ENZIM PROTEASE
Menurut Bergman dan Futon (1941-1942) protease
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu
endopeptidase dan eksopeptidase.

1. Endopeptidase
Enzim ini memecah protein pada tempat – tempat tertentu
dalam molekul protein dan basanya tidak mempengaruhi
gugus yang terletak di ujung molekul. Sebagai contoh
endopeptidase ialah enzim pepsin yang terdapat dalam
usus halus dan papain, suatu enzim yang terdapat dalam
pepaya.
2. Eksopeptidase
Eksopeptidase bekerja terhadap kedua ujung molekul
protein. Karboksipeptidase dapat melepaskan
asam amino yang memiliki gugus –COOH bebas
pada molekul protein, sedangkan aminopeptidase
dapat melepaskan asam amino pada ujung lain
yang memiliki gugus –NH2 bebas. Dengan
demikian eksopeptidase dimulai dari asamamino
ujung pada molekul protein hingga seluruh molekul
pecah menjadi asm amino.
Hartley (1960) menggolongkan protease menjadi
empat golongan berdasarkan mekasnisme
reaksi yang terjadi pada sisi aktifnya. Yaitu

1. Protease Serin
2. Protease Sulfihidril (Thiol) atau Sistein
3. Protease asam atau aspartat

4. Protease metal
PROTEASE SERIN
 Memiliki residu serin dalam sisi aktifnya atau disebut juga
sebagai gugus reaktifnya
 Bersifat endopeptidase
 Protease serin banyak ditemukan pada berbagai jenis
organisme tetapi lebih dari 40% dari mikroba. Enzim ini juga
dikenal sebagai “alkaline protease” karena memiliki pH
optimum 9-13.
 Protease serin merupakan enzim yang perlu untuk diaktivasi,
salah satu aktivator enzim ini adalah Ca2+
 Yang termasuk enzim ini beberapa diantaranya adalah ; tripsin,
kimotripsin, elastase, dan subtilin,
PROTEASE SULFIHIDRIL / THIOL / SISTEIN
 Pada mulanya enzim ini dinamakan protease tiol atau sulfihidril akan
tetapi seiring dengan perkembangan kimia, namanya berubah menjadi
protease sistein
 Protease sistein memiliki gugus reakftif berupa gugus sulfihidril pada
sisi aktifnya. Enzim ini terdiri dari satu buah sistein golongan sulfihidril
dan histidine golongan imidazole pada sisi aktifnya.
 Yang termasuk enzim ini : protease dari tanaman dan mikroba seperti
papain, fisin dan bromelin, dari mikroba berupa clostipain, plasmodim
falciparum protease cystein dan dari hewan berupa cathepsin B.
 memiliki pH optimum netral
 Kerja enzim ini dapat dihambat oleh senyawa oksidator, alkilator dan
logam berat
PROTEASE ASAM ATAU ASPARTAT
 Enzim protease aspartat memiliki bagian aktif yang berupa dua
gugus karboksil yang ada pada sisi aktifnya
 pH optimum enzim ini adalah 2-3
 Sebagian besar protease aspartat ini merupakan golongan
enzim pepsin dari enzim pencernaan seperti pepsin,
chymocine, lysosomal catepsin D, renin, penicillopepsin,
rizhopuspepsin, dan endothiapepsin.
 Kerjanya dihambat oleh inhibitor pepstatin A, senyawa –
senyawa diazoketon seperti diazoacetyl-DL-norleucine methyl
ester (DAN), 1,2-epoxy-3(p-nitrophenoxy)propane dan lain –
lain.
PROTEASE METAL
 Keaktifan enzim ini tergantung adanya logam (metal) pada sisi
aktifnya, terutama oleh adanya seng (Zinc). Seng dapat
digantikan oleh kobalt, nikel pada kondisi tertentu tanpa
mengurangi aktivitas enzim ini
 Memiliki pH optimum 7-8
 Merupakan enzim yang paling tidak stabil dibandingkan enzim
golongan lain karena dapat mengalami autolisis pada pH diatas
9 atau dibawah 6.
 Inhibitornya dapat berupa EDTA, 2,2-bipyridine dan 1,10phenantroline dan lainnya.
 Contoh enzim ini aalah thermolisin bacillus
thermoproteoliyticus.
FUNGSI DAN CARA KERJA ENZIM
Pada dasarnya, fungsi dan cara kerja enzim
protease adalah sama dengan enzim pada
umumnya hanya saja substrat yang
dipengaruhi merupakan protein.
Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis
untuk proses biokimia yang terjadi dalam
sel maupun luar sel. Suatu enzim dapat
mempercepat reaksi 10exp8 sampai 10exp11
kali lebih cepat dibandingkan pabila
reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis.
ENERGI AKTIVASI

Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan
energi aktivasi suatu reaksi kimia. Untuk dapat menghasilkan
produk, suatu reaksi kimia membutuhkan sejumlah energi
tertentu untuk mencapai keadaan transisi (X), yang apabila
telah tercapai energi tersebut maka dapat terbentuk produk.
Dengan adanya enzim, maka harga energi aktivasi diperkecil
atau diturunkan. Dengan demikian akan dapat memudahkan atau
mempercepat terjadinya suatu reaksi.
CARA KERJA ENZIM
Terdapat dua teori yang telah dikenal luas
tentang cara kerja enzim.
1. Teori “Key and Lock”
2. Teori “Induced Fit”
TEORI KEY AND LOCK
Sesuai teori ini, masing-masing enzim
memiliki area spesifik (disebut situs aktif)
yang dimaksudkan untuk substrat tertentu
untuk mendapatkan terpasang. Situs aktif
enzim ini melengkapi bagian tertentu dari
substrat, sejauh bentuk yang bersangkutan.
Substrat akan masuk ke dalam situs aktif
dengan sempurna, dan reaksi antara
mereka terjadi.
Substrat yang tepat akan masuk ke dalam situs aktif enzim dan
membentuk kompleks enzim-substrat. Ini adalah di situs ini aktif bahwa
substrat ditransformasikan ke produk yang dapat digunakan. Setelah
reaksi selesai, dan produk yang dirilis, situs aktif tetap sama dan siap
untuk bereaksi dengan substrat baru.
TEORI INDUCED FIT
Teori ini juga mendukung hipotesis gembok dan kunci
bahwa situs aktif dan substrat cocok dan bentuk mereka
saling melengkapi. Menurut teori-induced fit, bentuk situs
aktif tidak kaku. Hal ini fleksibel dan perubahan, sebagai
substrat datang ke dalam kontak dengan enzim.
Untuk lebih tepatnya, sekali enzim mengidentifikasi
substrat yang tepat, bentuk perubahan situs aktifnya
sehingga muat kedua persis. Hal ini menyebabkan
pembentukan kompleks enzim-substrat dan reaksi lebih
lanjut. Seperti teori ini menjelaskan mekanisme kerja
berbagai enzim, itu diterima secara luas daripada kunci
dan hipotesis kunci.
MEKANISME REAKSI ENZIM PROTEASE
Enzim – enzim protease terbagi menjadi empat kelompok
utama mekanismenya yaitu serin, sistein, aspartat dan
metal. Pada sisi aktif protease serin dan sistein, gugus
reaktif menyerang secara nukleofilik pada ikatan peptida.
Protease aspartat dan metal mengaktifkan sebuah molekul
air untuk menjadikannya sebagai nukleofil daripada
menggunakan gugus fungsi enzim itu sendiri. Meskipun
demikian, pada dasarnya keseluruhan proses pemecahan
ikatan peptida adalah sama pada semua golongan protease.
.

a)
b)
c)
d)

Protease serin
Protease sistein
Protease aspartat
Protease metal
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ENZIM PROTEASE
Enzim protease memiliki aktivitas berbeda tergantung
pada jenis serta sumber enzimnya, tapi pada umumya
aktivitas ini juga dipengaruhi faktor – faktor
yang mempengaruhi enzim pada umumnya. Yaitu
- Suhu
- Konsentrasi substrat
- Konsentrasi enzim
- pH
- Pengaruh inhibitor
ENZIM PAPAIN
Salah satu enzim protease yang berasalah dari
tumbuhan adalah enzim papain.
Enzim Papain merupakan enzim protease yang
terkandung dalam pepaya (Carica papaya)pada
getahnya baik dalam buah, batang maupun daunnya.
Sebagai enzim yang berkemampuan sebagai memecahkan
molekul protein, dewasa ini papain menjadi suatu
produk yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia, baik di kehidupan rumah tangga maupun
industri.
STRUKTUR DAN AKTIVITAS ENZIM PAPAIN
- Enzim papain termasuk protease sistein
dengan struktur yang terdiri dari rantai
tunggal polipepptida dengan tiga
jembatan disulfida dan pada sisi aktifnya
terdapat residu Cysteine (C158)
Histidine (H292) Asparagine (N308).
- Gugus reaktifnya berupa sulfihidril yang
terdapat pada sistein.
- pH optimum 6-7
- Papain relatif tahan terhadap panas
dengan suhu optimum 60-70°C
- Papain prefers to cleave at:
(hydrophobic)-(Arg or Lys)- cleaves here
-(not Val). Hydrophobic
is Ala, Val, Leu, Ile, Phe, Trp, or Tyr.[8]
- Inhibitor: PMSF, TLCK, TPCK, alph2macroglobulin Hg2+ and other heavy
metals, AEBSF, Antipain, cystatin, E-64,
Leupeptin, pengikat Sulfhydryl, reagen –
reagen karbonil, dan lain – lain.
PRODUKSI ENZIM PAPAIN
Untuk memproduksi papain, bahan baku yang perlu
disiapkan adalah getah pepaya. Sementara bahan
penolongnya berupa air dan sulfit. Sulfit yang
dapat digunakan antara lain natrium
bisufit,natrium metabisulfit. Air digunakan
sebagai pengencer sementara sulfit digunakan
sebagai bahan pengawet (Dudung Muhidin, 2001).
Papain adalah zat yang mudah rusak karena oksidasi
udara baik yang terjadi selama pembuatan maupun
penyimpanan maka dari itu perlu ditambahkan
pengawet dalam pembuatan papain. Sulfit yang dapat
digunakan sebagai pengawet papain dapat berupa
natrium bisulfit dengna konsentrasi 0.7%.
1. Tahap pengambilan getah
- dilakukan pada buah yang sudah berumur 2.5 – 3 bulan dengan
buah masih tergantung pada batang pokok selama penyadapan.
- Interval penyadapan setiap empat hari dengan tujuh kali selama
28 hari. Waktu yang tepat untuk melakukan penyadapan adalah
pagi hari sebelum matahari terbit, sekitar pukul 05.30 08.00, atau pada sore hari sebelum matahari terbenam, sekitar
pukul 17.30 - 18.30.
- Penyadapan dilakukan dengan cara menorehkan alat sadap pada
kulit buah mulai dari pangkal menuju ujung buah. Kedalaman
torehannya antara 1 - 2 mm. Kedalaman ini perlu diperhatikan
agar luka torehannya dapat cepat sembuh. Banyak torehan setiap
buah cukup lima torehan dengan jarak antartorelan 1 - 2 cm.
Setelah ditoreh, getah yang ke luar dari buah segera ditampung
dalam alat tampah penampung getah yang sudah dirancang khusus.
Tampah ini sudah diletakkan pada batang tanaman. Oleh karena
hanya berupa anyaman bambu maka ada banyak lubang pada tampah
tersebut. Agar getah tidak banyak terbuang melalui lubang,
sebaiknya alas tampah tersebut diberi plastik.
2. Pengolahan papain kasar
Getah hasil penyadapan buah dapat diolah menjadi
papain kasar (cured papain). Cara pengolahannya sebagai
berikut. Getah dari penyadapan dicampur larutan sulfit
0.7% sebanyak empat kali jumlah getah, lalu diaduk hingga
merata dengan alat pengaduk (mixer). Campuran ini biasanya
akan membentuk emulsi getah bewama putih susu yang agak
kental. Selanjutnya emulsi getah dikeringkan hingga
menjadi papain kasar. Untuk mengeringkan emulsi getah
menjadi papain kasar dapat dikerjakan dengan berbagai
cara, yaitu :
Pengeringan dengan sinar matahari
Pengeringan dengan cabinet drier
APLIKASI ENZIM PAPAIN DALAM INDUSTRI PANGAN
Pengempuk Daging (Meat Tenderizer)
- Dalam proses ini, papain memotong rantai protein dalam benang –
benang fibril dan jaringan penghubung serta merusak integritas
serabut otot sehingga membuat daging menjadi empuk.
- Papain sebagai pelunak daging (meat tenderizer) banyak
diperdagangkan dalam kemasan kecil sesuai kebutuhan rumah
tangga. Papain ini sudah dicampur bahan lain seperti gula dan garam
agar kandungan papainnya tidak terlalu kuat.
- Pengempukan daging pada sistem lebih modern dilakukan dengan
cara antemortem, pengempukan ini dengan cara menyuntikkan
larutan papain beberapa waktu sebelum ternak dipotong kira – kira 5
– 10 menit. Dengan dosis penyuntikan 0,2 – 0,7 ml untuk setiap Kg
berat ternak hidup. Jumlah larutan yang disuntikkan ke dalam ternak
besar biasanya 80 – 120 ml dan pada unggas 1 – 2 ml. Penyuntikan
dilakukan pada pembuluh darah balik leher (vena jugularis) ternak
potong atau pada vena di bagian sayap untuk jenis unggas.
Pembuatan Keju
- Papain dipilih sebagai alternatif enzim yang digunakan pada pembuatan
susu untuk pengganti enzim rennet. Enzim rennet pada proses
pembuatan keju berfungsi sebagai koagulan yang biasanya cukup
mahal dan jumlahnya terbatas. Maka dari itu digunakan papain sebagai
pengganti renet yang relafit lebih ekonomis.
- Pada prinsipnya, terdapat dua proses yang mendukung reaksi
penggumpalan protein susu yaitu hidrolisis enzimatik k-kasein dan
proses nonenzimatik berupa aglomerisasi misel kasein. Kombinasi
kedua proses tersebut menyebabkan perubahan fisik susu yang disbut
penggumpalan. Selama proses penggumpalan berlangsung, terjadi
penjeratan lemak melalui pembentukan benang – benang ikatan silang
atau matriks gel.
Aplikasi papain lain dalam berbagai industri adalah ;
- Hidrolisis protein dan pembuatan pepton yang berguna di bidang
mikrobiologi
- Stabilizer bir
- Pelembuat kulit(penyamakan)
- Bahan perenyah kue kering
- Bahan kosmetik
- Obat – obatan (misalnya obat gangguan pencernaan utamanya
protein, gastritis, obat cacingan, dispesia dll) dan masih banyak
Thanks for your attention

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Teori Asam dan Basa
Teori Asam dan BasaTeori Asam dan Basa
Teori Asam dan Basa
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
PCR
PCRPCR
PCR
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULERDASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah Laboratorium
 
Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Teknologi Enzim
Teknologi EnzimTeknologi Enzim
Teknologi Enzim
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Protein ppt
Protein pptProtein ppt
Protein ppt
 

Viewers also liked

Enzyme production by biotechnology
Enzyme production by biotechnologyEnzyme production by biotechnology
Enzyme production by biotechnologyangelina2654
 
4. The Role Of Enzyme In Agriculture
4. The Role Of Enzyme In Agriculture4. The Role Of Enzyme In Agriculture
4. The Role Of Enzyme In Agriculturemui mui tay
 
Importance of Enzymes in Biotechnology
Importance of Enzymes in BiotechnologyImportance of Enzymes in Biotechnology
Importance of Enzymes in BiotechnologyBint Mohsin
 
Role of enzymes in dairy industries
Role of enzymes in dairy industriesRole of enzymes in dairy industries
Role of enzymes in dairy industriesbabasahebkumbhar
 
5. Enzyme Usage In Our Daily Life
5. Enzyme Usage In Our Daily Life5. Enzyme Usage In Our Daily Life
5. Enzyme Usage In Our Daily Lifemui mui tay
 
Enzymes and their roles in the bioremediation
Enzymes and their roles in the bioremediation Enzymes and their roles in the bioremediation
Enzymes and their roles in the bioremediation Sisan Josie Oguoyibo
 
Production of vitamins
Production of vitaminsProduction of vitamins
Production of vitaminsjayaganesh13
 
Bioremediation and biodegradation
Bioremediation and biodegradationBioremediation and biodegradation
Bioremediation and biodegradationrharishkmr
 
Use of enzymes in bioremediation
Use of enzymes in bioremediationUse of enzymes in bioremediation
Use of enzymes in bioremediationsnehalmenon92
 
Fermentative production of vitamins and amino acids
Fermentative production of vitamins and amino acidsFermentative production of vitamins and amino acids
Fermentative production of vitamins and amino acidsAshika Raveendran
 
vitamin by fermnetation
vitamin by fermnetation vitamin by fermnetation
vitamin by fermnetation Alok kumar Soni
 
PHYTOREMEDIATION - Using Plants To Clean Up Our Environment - By Haseeb
PHYTOREMEDIATION - Using Plants To Clean Up Our Environment  - By HaseebPHYTOREMEDIATION - Using Plants To Clean Up Our Environment  - By Haseeb
PHYTOREMEDIATION - Using Plants To Clean Up Our Environment - By HaseebHaseeb Gerraddict
 
Enzymes & their Production
Enzymes & their ProductionEnzymes & their Production
Enzymes & their ProductionMayur D. Chauhan
 
App of enzymes in dairy industry
App of enzymes in dairy industryApp of enzymes in dairy industry
App of enzymes in dairy industryArcha Dave
 

Viewers also liked (20)

Enzyme production by biotechnology
Enzyme production by biotechnologyEnzyme production by biotechnology
Enzyme production by biotechnology
 
4. The Role Of Enzyme In Agriculture
4. The Role Of Enzyme In Agriculture4. The Role Of Enzyme In Agriculture
4. The Role Of Enzyme In Agriculture
 
Importance of Enzymes in Biotechnology
Importance of Enzymes in BiotechnologyImportance of Enzymes in Biotechnology
Importance of Enzymes in Biotechnology
 
Role of enzymes in dairy industries
Role of enzymes in dairy industriesRole of enzymes in dairy industries
Role of enzymes in dairy industries
 
5. Enzyme Usage In Our Daily Life
5. Enzyme Usage In Our Daily Life5. Enzyme Usage In Our Daily Life
5. Enzyme Usage In Our Daily Life
 
Enzymes and their roles in the bioremediation
Enzymes and their roles in the bioremediation Enzymes and their roles in the bioremediation
Enzymes and their roles in the bioremediation
 
Development of inoculum buildup
Development of inoculum buildup Development of inoculum buildup
Development of inoculum buildup
 
Production of vitamins
Production of vitaminsProduction of vitamins
Production of vitamins
 
Bioremediation and biodegradation
Bioremediation and biodegradationBioremediation and biodegradation
Bioremediation and biodegradation
 
Use of enzymes in bioremediation
Use of enzymes in bioremediationUse of enzymes in bioremediation
Use of enzymes in bioremediation
 
Fermentative production of vitamins and amino acids
Fermentative production of vitamins and amino acidsFermentative production of vitamins and amino acids
Fermentative production of vitamins and amino acids
 
11 proteases.ppt
11  proteases.ppt11  proteases.ppt
11 proteases.ppt
 
Vitamins
VitaminsVitamins
Vitamins
 
vitamin by fermnetation
vitamin by fermnetation vitamin by fermnetation
vitamin by fermnetation
 
PHYTOREMEDIATION - Using Plants To Clean Up Our Environment - By Haseeb
PHYTOREMEDIATION - Using Plants To Clean Up Our Environment  - By HaseebPHYTOREMEDIATION - Using Plants To Clean Up Our Environment  - By Haseeb
PHYTOREMEDIATION - Using Plants To Clean Up Our Environment - By Haseeb
 
PHYTOREMEDIATION
PHYTOREMEDIATIONPHYTOREMEDIATION
PHYTOREMEDIATION
 
Phytoremediation
PhytoremediationPhytoremediation
Phytoremediation
 
Amylase production
Amylase productionAmylase production
Amylase production
 
Enzymes & their Production
Enzymes & their ProductionEnzymes & their Production
Enzymes & their Production
 
App of enzymes in dairy industry
App of enzymes in dairy industryApp of enzymes in dairy industry
App of enzymes in dairy industry
 

Similar to ENZIM PROTEASE

Similar to ENZIM PROTEASE (20)

Protase
ProtaseProtase
Protase
 
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAWEnzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
Enzim dan Perannya | 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmasi UMNAW
 
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
Enzim dan katabolisme SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
Enzim katalase biologi sma n 1 simo boyolal1
Enzim katalase biologi sma n 1 simo boyolal1Enzim katalase biologi sma n 1 simo boyolal1
Enzim katalase biologi sma n 1 simo boyolal1
 
Memahami mengenai Enzim MUHAMMAD ZUBIR,S.TP (ZUBIR ACEH) (ZUBIR BPOM) (ZUBIR ...
Memahami mengenai Enzim MUHAMMAD ZUBIR,S.TP (ZUBIR ACEH) (ZUBIR BPOM) (ZUBIR ...Memahami mengenai Enzim MUHAMMAD ZUBIR,S.TP (ZUBIR ACEH) (ZUBIR BPOM) (ZUBIR ...
Memahami mengenai Enzim MUHAMMAD ZUBIR,S.TP (ZUBIR ACEH) (ZUBIR BPOM) (ZUBIR ...
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Biokimia - Bab Enzim
Biokimia - Bab EnzimBiokimia - Bab Enzim
Biokimia - Bab Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Metabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 patiMetabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 pati
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
 
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdfARTIKEL (Projects) KEL 1  FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
ARTIKEL (Projects) KEL 1 FISIOLOGI TUMBUHAN.pdf
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP BanjarmasinEnzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
 
Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)
 
Enzim & Koenzim
Enzim & KoenzimEnzim & Koenzim
Enzim & Koenzim
 
Biokimia enzim lipid
Biokimia   enzim lipidBiokimia   enzim lipid
Biokimia enzim lipid
 

Recently uploaded

ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 

Recently uploaded (20)

ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 

ENZIM PROTEASE

  • 1. Disusun oleh kelompok 5 Mirza Ardilah F. Muslimatul khoiriyah Sri lestari Yayan Sofyan H M. Mun’im
  • 2. PENDAHULUAN Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai biokatalis dalam sel hidup. Enzim dihasilkan oleh sel-sel hidup, baik hewani maupun nabati. Bila digabungkan dengan bahan organik tertentu maka bisa mengubah susunan menjadi persenyawaan yang lebih sederhana, namun enzim itu tidak turut berubah. Sehingga enzim sering diartikan sebagai katalisator organik dan banyak diminati karena beberapa kelebihannya. Enzim memiliki berbagai jenis yang didasarkan pada fungsi serta sumbernya, salah satu enzim yangpenting adalah enzim protease.
  • 3. PROTEASE Adalah Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi pemecahan molekul protein dengan cara hidrolisis, disebut juga enzim proteolitik. Oleh karena yang dipecah adalah ikatan pada rantai peptida, maka enzim tersebut dinamakan juga peptidase.
  • 4. SUMBER ENZIM PROTEASE Protease ditemukan hampir pada setiap makhluk hidup, mulai dari hewan, tumbuhan hingga mikroba. protein sendiri merupakan zat yang dibutuhkan bagi setiap makhluk hidup, maka dari itu protease dibutuhkan secara fisiologis untuk kehidupan organisme baik tumbuhan, hewan maupun mikroorganisme. Protease tumbuhan yang dikenal antara lain papain, bromelain, dan keratinase. Protease dari hewasn yang telah umum aalah tripsin, kimotripsin, pepsin dan renin. Penggunaan mikroorganisme sebagiai sumber enzim protase dan kemungkinan untuk melakukan manipulasi genetik, membuat protease mikroba lebih banyak dikembangkan. Berbagai jenis bakteri dan kapang yang mampu menghasilkan protease (Bacillus amylolique, B. licheniformis, B. subtilis, B. cereus, B. polymyxa, B. hermoproteolyticus, Mucor pusillus, M. miehei, Aspergillus orizae,A,sojae dan A. phoenicis), beberapa diantaranya telah digunakan untuk skala industri.
  • 5. KLASIFIKASI ENZIM PROTEASE Menurut Bergman dan Futon (1941-1942) protease diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu endopeptidase dan eksopeptidase. 1. Endopeptidase Enzim ini memecah protein pada tempat – tempat tertentu dalam molekul protein dan basanya tidak mempengaruhi gugus yang terletak di ujung molekul. Sebagai contoh endopeptidase ialah enzim pepsin yang terdapat dalam usus halus dan papain, suatu enzim yang terdapat dalam pepaya.
  • 6. 2. Eksopeptidase Eksopeptidase bekerja terhadap kedua ujung molekul protein. Karboksipeptidase dapat melepaskan asam amino yang memiliki gugus –COOH bebas pada molekul protein, sedangkan aminopeptidase dapat melepaskan asam amino pada ujung lain yang memiliki gugus –NH2 bebas. Dengan demikian eksopeptidase dimulai dari asamamino ujung pada molekul protein hingga seluruh molekul pecah menjadi asm amino.
  • 7. Hartley (1960) menggolongkan protease menjadi empat golongan berdasarkan mekasnisme reaksi yang terjadi pada sisi aktifnya. Yaitu 1. Protease Serin 2. Protease Sulfihidril (Thiol) atau Sistein 3. Protease asam atau aspartat 4. Protease metal
  • 8. PROTEASE SERIN  Memiliki residu serin dalam sisi aktifnya atau disebut juga sebagai gugus reaktifnya  Bersifat endopeptidase  Protease serin banyak ditemukan pada berbagai jenis organisme tetapi lebih dari 40% dari mikroba. Enzim ini juga dikenal sebagai “alkaline protease” karena memiliki pH optimum 9-13.  Protease serin merupakan enzim yang perlu untuk diaktivasi, salah satu aktivator enzim ini adalah Ca2+  Yang termasuk enzim ini beberapa diantaranya adalah ; tripsin, kimotripsin, elastase, dan subtilin,
  • 9. PROTEASE SULFIHIDRIL / THIOL / SISTEIN  Pada mulanya enzim ini dinamakan protease tiol atau sulfihidril akan tetapi seiring dengan perkembangan kimia, namanya berubah menjadi protease sistein  Protease sistein memiliki gugus reakftif berupa gugus sulfihidril pada sisi aktifnya. Enzim ini terdiri dari satu buah sistein golongan sulfihidril dan histidine golongan imidazole pada sisi aktifnya.  Yang termasuk enzim ini : protease dari tanaman dan mikroba seperti papain, fisin dan bromelin, dari mikroba berupa clostipain, plasmodim falciparum protease cystein dan dari hewan berupa cathepsin B.  memiliki pH optimum netral  Kerja enzim ini dapat dihambat oleh senyawa oksidator, alkilator dan logam berat
  • 10. PROTEASE ASAM ATAU ASPARTAT  Enzim protease aspartat memiliki bagian aktif yang berupa dua gugus karboksil yang ada pada sisi aktifnya  pH optimum enzim ini adalah 2-3  Sebagian besar protease aspartat ini merupakan golongan enzim pepsin dari enzim pencernaan seperti pepsin, chymocine, lysosomal catepsin D, renin, penicillopepsin, rizhopuspepsin, dan endothiapepsin.  Kerjanya dihambat oleh inhibitor pepstatin A, senyawa – senyawa diazoketon seperti diazoacetyl-DL-norleucine methyl ester (DAN), 1,2-epoxy-3(p-nitrophenoxy)propane dan lain – lain.
  • 11. PROTEASE METAL  Keaktifan enzim ini tergantung adanya logam (metal) pada sisi aktifnya, terutama oleh adanya seng (Zinc). Seng dapat digantikan oleh kobalt, nikel pada kondisi tertentu tanpa mengurangi aktivitas enzim ini  Memiliki pH optimum 7-8  Merupakan enzim yang paling tidak stabil dibandingkan enzim golongan lain karena dapat mengalami autolisis pada pH diatas 9 atau dibawah 6.  Inhibitornya dapat berupa EDTA, 2,2-bipyridine dan 1,10phenantroline dan lainnya.  Contoh enzim ini aalah thermolisin bacillus thermoproteoliyticus.
  • 12. FUNGSI DAN CARA KERJA ENZIM Pada dasarnya, fungsi dan cara kerja enzim protease adalah sama dengan enzim pada umumnya hanya saja substrat yang dipengaruhi merupakan protein. Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 10exp8 sampai 10exp11 kali lebih cepat dibandingkan pabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis.
  • 13. ENERGI AKTIVASI Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia. Untuk dapat menghasilkan produk, suatu reaksi kimia membutuhkan sejumlah energi tertentu untuk mencapai keadaan transisi (X), yang apabila telah tercapai energi tersebut maka dapat terbentuk produk. Dengan adanya enzim, maka harga energi aktivasi diperkecil atau diturunkan. Dengan demikian akan dapat memudahkan atau mempercepat terjadinya suatu reaksi.
  • 14. CARA KERJA ENZIM Terdapat dua teori yang telah dikenal luas tentang cara kerja enzim. 1. Teori “Key and Lock” 2. Teori “Induced Fit”
  • 15. TEORI KEY AND LOCK Sesuai teori ini, masing-masing enzim memiliki area spesifik (disebut situs aktif) yang dimaksudkan untuk substrat tertentu untuk mendapatkan terpasang. Situs aktif enzim ini melengkapi bagian tertentu dari substrat, sejauh bentuk yang bersangkutan. Substrat akan masuk ke dalam situs aktif dengan sempurna, dan reaksi antara mereka terjadi.
  • 16. Substrat yang tepat akan masuk ke dalam situs aktif enzim dan membentuk kompleks enzim-substrat. Ini adalah di situs ini aktif bahwa substrat ditransformasikan ke produk yang dapat digunakan. Setelah reaksi selesai, dan produk yang dirilis, situs aktif tetap sama dan siap untuk bereaksi dengan substrat baru.
  • 17. TEORI INDUCED FIT Teori ini juga mendukung hipotesis gembok dan kunci bahwa situs aktif dan substrat cocok dan bentuk mereka saling melengkapi. Menurut teori-induced fit, bentuk situs aktif tidak kaku. Hal ini fleksibel dan perubahan, sebagai substrat datang ke dalam kontak dengan enzim. Untuk lebih tepatnya, sekali enzim mengidentifikasi substrat yang tepat, bentuk perubahan situs aktifnya sehingga muat kedua persis. Hal ini menyebabkan pembentukan kompleks enzim-substrat dan reaksi lebih lanjut. Seperti teori ini menjelaskan mekanisme kerja berbagai enzim, itu diterima secara luas daripada kunci dan hipotesis kunci.
  • 18. MEKANISME REAKSI ENZIM PROTEASE Enzim – enzim protease terbagi menjadi empat kelompok utama mekanismenya yaitu serin, sistein, aspartat dan metal. Pada sisi aktif protease serin dan sistein, gugus reaktif menyerang secara nukleofilik pada ikatan peptida. Protease aspartat dan metal mengaktifkan sebuah molekul air untuk menjadikannya sebagai nukleofil daripada menggunakan gugus fungsi enzim itu sendiri. Meskipun demikian, pada dasarnya keseluruhan proses pemecahan ikatan peptida adalah sama pada semua golongan protease.
  • 20. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ENZIM PROTEASE Enzim protease memiliki aktivitas berbeda tergantung pada jenis serta sumber enzimnya, tapi pada umumya aktivitas ini juga dipengaruhi faktor – faktor yang mempengaruhi enzim pada umumnya. Yaitu - Suhu - Konsentrasi substrat - Konsentrasi enzim - pH - Pengaruh inhibitor
  • 21. ENZIM PAPAIN Salah satu enzim protease yang berasalah dari tumbuhan adalah enzim papain. Enzim Papain merupakan enzim protease yang terkandung dalam pepaya (Carica papaya)pada getahnya baik dalam buah, batang maupun daunnya. Sebagai enzim yang berkemampuan sebagai memecahkan molekul protein, dewasa ini papain menjadi suatu produk yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik di kehidupan rumah tangga maupun industri.
  • 22. STRUKTUR DAN AKTIVITAS ENZIM PAPAIN - Enzim papain termasuk protease sistein dengan struktur yang terdiri dari rantai tunggal polipepptida dengan tiga jembatan disulfida dan pada sisi aktifnya terdapat residu Cysteine (C158) Histidine (H292) Asparagine (N308). - Gugus reaktifnya berupa sulfihidril yang terdapat pada sistein. - pH optimum 6-7 - Papain relatif tahan terhadap panas dengan suhu optimum 60-70°C - Papain prefers to cleave at: (hydrophobic)-(Arg or Lys)- cleaves here -(not Val). Hydrophobic is Ala, Val, Leu, Ile, Phe, Trp, or Tyr.[8] - Inhibitor: PMSF, TLCK, TPCK, alph2macroglobulin Hg2+ and other heavy metals, AEBSF, Antipain, cystatin, E-64, Leupeptin, pengikat Sulfhydryl, reagen – reagen karbonil, dan lain – lain.
  • 23. PRODUKSI ENZIM PAPAIN Untuk memproduksi papain, bahan baku yang perlu disiapkan adalah getah pepaya. Sementara bahan penolongnya berupa air dan sulfit. Sulfit yang dapat digunakan antara lain natrium bisufit,natrium metabisulfit. Air digunakan sebagai pengencer sementara sulfit digunakan sebagai bahan pengawet (Dudung Muhidin, 2001). Papain adalah zat yang mudah rusak karena oksidasi udara baik yang terjadi selama pembuatan maupun penyimpanan maka dari itu perlu ditambahkan pengawet dalam pembuatan papain. Sulfit yang dapat digunakan sebagai pengawet papain dapat berupa natrium bisulfit dengna konsentrasi 0.7%.
  • 24. 1. Tahap pengambilan getah - dilakukan pada buah yang sudah berumur 2.5 – 3 bulan dengan buah masih tergantung pada batang pokok selama penyadapan. - Interval penyadapan setiap empat hari dengan tujuh kali selama 28 hari. Waktu yang tepat untuk melakukan penyadapan adalah pagi hari sebelum matahari terbit, sekitar pukul 05.30 08.00, atau pada sore hari sebelum matahari terbenam, sekitar pukul 17.30 - 18.30. - Penyadapan dilakukan dengan cara menorehkan alat sadap pada kulit buah mulai dari pangkal menuju ujung buah. Kedalaman torehannya antara 1 - 2 mm. Kedalaman ini perlu diperhatikan agar luka torehannya dapat cepat sembuh. Banyak torehan setiap buah cukup lima torehan dengan jarak antartorelan 1 - 2 cm. Setelah ditoreh, getah yang ke luar dari buah segera ditampung dalam alat tampah penampung getah yang sudah dirancang khusus. Tampah ini sudah diletakkan pada batang tanaman. Oleh karena hanya berupa anyaman bambu maka ada banyak lubang pada tampah tersebut. Agar getah tidak banyak terbuang melalui lubang, sebaiknya alas tampah tersebut diberi plastik.
  • 25. 2. Pengolahan papain kasar Getah hasil penyadapan buah dapat diolah menjadi papain kasar (cured papain). Cara pengolahannya sebagai berikut. Getah dari penyadapan dicampur larutan sulfit 0.7% sebanyak empat kali jumlah getah, lalu diaduk hingga merata dengan alat pengaduk (mixer). Campuran ini biasanya akan membentuk emulsi getah bewama putih susu yang agak kental. Selanjutnya emulsi getah dikeringkan hingga menjadi papain kasar. Untuk mengeringkan emulsi getah menjadi papain kasar dapat dikerjakan dengan berbagai cara, yaitu : Pengeringan dengan sinar matahari Pengeringan dengan cabinet drier
  • 26. APLIKASI ENZIM PAPAIN DALAM INDUSTRI PANGAN Pengempuk Daging (Meat Tenderizer) - Dalam proses ini, papain memotong rantai protein dalam benang – benang fibril dan jaringan penghubung serta merusak integritas serabut otot sehingga membuat daging menjadi empuk. - Papain sebagai pelunak daging (meat tenderizer) banyak diperdagangkan dalam kemasan kecil sesuai kebutuhan rumah tangga. Papain ini sudah dicampur bahan lain seperti gula dan garam agar kandungan papainnya tidak terlalu kuat. - Pengempukan daging pada sistem lebih modern dilakukan dengan cara antemortem, pengempukan ini dengan cara menyuntikkan larutan papain beberapa waktu sebelum ternak dipotong kira – kira 5 – 10 menit. Dengan dosis penyuntikan 0,2 – 0,7 ml untuk setiap Kg berat ternak hidup. Jumlah larutan yang disuntikkan ke dalam ternak besar biasanya 80 – 120 ml dan pada unggas 1 – 2 ml. Penyuntikan dilakukan pada pembuluh darah balik leher (vena jugularis) ternak potong atau pada vena di bagian sayap untuk jenis unggas.
  • 27. Pembuatan Keju - Papain dipilih sebagai alternatif enzim yang digunakan pada pembuatan susu untuk pengganti enzim rennet. Enzim rennet pada proses pembuatan keju berfungsi sebagai koagulan yang biasanya cukup mahal dan jumlahnya terbatas. Maka dari itu digunakan papain sebagai pengganti renet yang relafit lebih ekonomis. - Pada prinsipnya, terdapat dua proses yang mendukung reaksi penggumpalan protein susu yaitu hidrolisis enzimatik k-kasein dan proses nonenzimatik berupa aglomerisasi misel kasein. Kombinasi kedua proses tersebut menyebabkan perubahan fisik susu yang disbut penggumpalan. Selama proses penggumpalan berlangsung, terjadi penjeratan lemak melalui pembentukan benang – benang ikatan silang atau matriks gel. Aplikasi papain lain dalam berbagai industri adalah ; - Hidrolisis protein dan pembuatan pepton yang berguna di bidang mikrobiologi - Stabilizer bir - Pelembuat kulit(penyamakan) - Bahan perenyah kue kering - Bahan kosmetik - Obat – obatan (misalnya obat gangguan pencernaan utamanya protein, gastritis, obat cacingan, dispesia dll) dan masih banyak
  • 28. Thanks for your attention