Dokumen ini membahas tentang evaluasi penerapan dan dampak kinerja program pengembangan kompetensi. Ia menjelaskan tahapan evaluasi mulai dari reaksi, pembelajaran, penerapan, dampak, hingga nilai investasi. Metode evaluasi mencakup kuesioner, tes, wawancara, dan analisis statistik. Dokumen ini juga memberikan contoh pengukuran untuk setiap tahapan dan referensi bacaan terkait evaluasi pelatihan.
The german ‘philosophy’ of linking academic and work-based learning in higher...
Evaluasi Penerapan dan Dampak Kinerja
1. Evaluasi Penerapan dan
Dampak Kinerja
Prepared by: Mohamad Adriyanto | www.adriyanto.or.id
Materi Pelatihan
Pengelolaan Pengembangan Kompetensi Pegawai
PKP2A LAN Kalimantan – GTZ ProBangkit
Samarinda & Balikpapan, 27 April - 02 Mei 2009
2. Ruang Lingkup
Program Pengembangan Kompetensi
Program pengembangan kompetensi yang
dimaksud mencakup:
Diklat / Training
Pendidikan
Bimtek
Magang
Studi Banding
3. Tahapan Evaluasi
Program Pengembangan Kompetensi
Reaction
Learning
Application
Impact
RoI
Mengukur tingkat kepuasan peserta
terhadap penyelenggaraan program
Mengukur tingkat pemahaman
peserta terhadap materi program
(pengetahuan & keterampilan)
Mengukur implementasi peserta
program di pekerjaan sehari-hari
(pengetahuan, keterampilan & perilaku)
Mengukur hasil bisnis dari implementasi
hasil program di organisasi
Mengukur nilai balik modal dari
investasi program di organisasi
4. Tahapan Evaluasi
Program Pengembangan Kompetensi
Tahap Metode Narasumber
Reaction Kuesioner Peserta
Learning Tes tertulis, studi kasus, presentasi, simulasi Peserta
Implementation
Kuesioner, wawancara, diskusi kelompok,
observasi, action plan, tugas nyata
Peserta, atasan,
bawahan, rekan kerja
Impact Perhitungan statistik Data historis
RoI Perhitungan statistik Data historis
Sumber: Jack J. Philips
5. Mengukur “Reaction”
• Isi program: seberapa jauh isi program sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, baik dari segi keragaman maupun kedalaman topik yang
dibahas.
• Kualitas materi: seberapa baik kualitas materi yang dibagikan,
presentasi audio dan visual yang disajikan, dan peralatan lain yang
digunakan selama program.
• Metode program: seberapa sesuai metode program yang digunakan
dengan topik yang dibahas.
• Logistik: seberapa layak akomodasi yang diberikan dan fasilitas
program lainnya. Walaupun kelihatan sepele, akomodasi dapat
mempengaruhi konsentrasi.
• Instruktur: seberapa fasih mereka memberikan program. Hal ini
bergantung dari kedalaman pemahamannya terhadap materi program,
kemampuan melakukan presentasi materi dan kemampuan mengelola
situasi selama program.
6. Mengukur “Learning”
• Pada akhir program dilakukan tes tertulis tingkat
pemahaman peserta atas materi program (post-
test), biasanya dikombinasikan dengan pre-test
yang dilakukan diawal program
• Evaluasi akhir peserta berupa penyelesaian studi
kasus bersifat komprehensif
• Simulasi in-basket, role play, dan teknik simulasi
lainnya
• Presentasi akhir dari peserta mengenai topik yang
relevan dengan materi program
7. Mengukur “Implementation”
• Kuesioner: untuk menggali informasi awal dari peserta, atasan, rekan
kerja dan bawahan
• Wawancara: menggali lebih lanjut informasi yang diberikan tertulis
• Diskusi kelompok: menyamakan persepsi dari seluruh narasumber
• Observasi: untuk mengamati secara langsung bagaimana peserta
menerapkan hasil program dalam pekerjaan sehari-hari
• Action plan: untuk menentukan target kinerja yang ingin dicapai,
biasanya dirumuskan oleh peserta selama program, rumusan yang dibuat
peserta dikirimkan ke atasan
• Tugas nyata: untuk menentukan seberapa baik kinerja peserta pada tugas
yang betul-betul terkait langsung, biasanya dikoordinasikan dengan
atasan di lapangan
8. Mengukur “Impact”
• Tangible: Hasil bisnis yang kuantitatif, bersifat obyektif dan mudah
diubah dalam satuan finansial. Ada 4 kategori, yaitu:
– Hasil kerja, seperti produktivitas, frekuensi, kecepatan, keuntungan, %
penyelesaian, dll
– Kualitas seperti deviasi, kecelakaan, komplain, produk gagal, dll
– Biaya, seperti biaya operasional, pengeluaran mendadak, dll
– Waktu, seperti efisiensi, lembur, dll
• Intangible: Hasil bisnis yang kualitatif, bersifat subyektif, dan sulit
diubah dalam satuan finansial. Ada 5 kategori, yaitu:
– Kebiasaan kerja, seperti absensi, kelalaian, tepat waktu, dll
– Iklim kerja, seperti komitmen, pengunduran diri, kerja sama, dll
– Keterampilan, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dll
– Kepuasan, seperti kepuasan kerja, kepuasan pelanggan, dll
– Inisiatif, seperti saran, penetapan tujuan, rencana strategis, dll
9. Mengukur “RoI”
(Return on Investment)
• Mengisolasi pengaruh program
– Perbandingan antara kelompok peserta dan kelompok bukan peserta
– Perbandingan antara sebelum dan sesudah program
• Estimasi peserta terhadap presentase pengaruh program
• Menghitung seluruh biaya yang terkait dalam program
– Analisa kebutuhan pengembangan: waktu untuk menganalisa, penggunaan
jasa konsultan, dll
– Desain pengembangan program: waktu menulis materi, pembelian video, dll
– Biaya akuisisi program dari pihak ketiga: pembelian materi, ToT, lisensi, dll
– Biaya penyelenggaraan program: jasa instructor/trainer program, biaya
pencetakan dan reproduksi materi, biaya travel dan akomodasi, fasilitas, waktu
untuk mengikuti program, penyewaan infocus/OHP, dll
– Biaya evaluasi: waktu mengumpulkan menganalisa data, biaya evaluasi, dll
– Biaya overhead: biaya lain yang secara tidak langsung terkait dengan program,
seperti gaji praktisi HR, dll
• Menghitung ROI dari penyelenggaraan program
ROI (%) = [(Manfaat program – Biaya program): Biaya program] X 100%
10. Latihan Penyusunan Rancangan Evaluasi
Pasca Program Pengembangan Kompetensi
• Buatlah desain sederhana untuk melakukan evaluasi pasca
program pengembangan kompetensi dari program di
tempat kerja anda masing-masing
• Format bebas, namun harus mengandung aspek-aspek sbb:
– Alur proses pelaksanaan evaluasi
– PIC (penanggung jawab) pelaksanaan proses
– Jadwal pelaksanaan
• Ingatlah bahwa desain haruslah realistis dan dapat
diterapkan di lapangan, jangan membuat desain yang tidak
mungkin (atau sulit) diterapkan
11. Referensi dan Daftar Bacaan
• Jurus Jitu Evaluasi Pelatihan (Artikel di Portal HR). Kumala Sari Dewi
Chung - Sampoerna Strategic. Info lebih lanjut di http://portalhr.com
• Metode-Metode Pengukuran dan Evaluasi Training. Yudha Arga. Blog
People Developer. 2008. Info lebih lanjut di
http://peopledeveloper.wordpress.com
• Paket Bahan Pelatihan bagi Instruktur, Margaret Crockett dan Janet
Foster. The Archives-Skills Consultancy (Panitia Pengarah ICA/SAE
Section on Archival Education and Training dari ICA), 2000-2004.
Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada: http://www.ica-sae.org
Prepared by: Mohamad Adriyanto | www.adriyanto.or.id