SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
TUGAS 2
ELUSIDASI SENYAWAFLAVONOID
Rana Ida Sugatri 3211121030
Vitriastuti 3211121029
Desi Malita 3211121048
Wahyuni Sapri 3211121047
Dyla Noermila 3211121057
A.A Laksmidevi P 3211143001
Syifa Tamami 3211142004
Meita Siswanti 3211142002
Fitri Lina A 3211142005
Rian Nurlela 3211142001
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam
Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.)
Biofarmasi 3 (1): 32-38, Februari 2005, ISSN: 1693-2242.
ABSTRAK
Penelitian ini diarahkan pada isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dari
rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb: Zingiberaceae). Ekstraksi
yang digunakan yaitu metode soklet dengan petroleum eter, kloroform, n-
butanol, dan metanol sebagai agen pelarut. Ekstrak selanjutnya dilakukan
uji kualitatif untuk mengidentifikasi adanya flavonoid. Flavonoid selanjutnya
diisolasi dari esktrak petroleum eter dengan kromatografi kolom. Fraksi
yang dihasilkan dari kromatografi dianalisis dengan metode kromatografi
lapis tipis. Identifikasi flavonoid diuji dengan uji warna, spektrofotometer
UV-Vis, IR, dan GC-MS. Hasil uji warna menunjukkan bahwa ekstrak
petroleum eter, kloroform, dan n-butanol mengandung flavonoid. Analisis
fraksi tunggal dari kromatografi kolom menunjukkan bahwa f2 mengandung
isoflavon dengan 2 metoksi dan substitusi 1 etil, f4 mengandung isoflavon
dengan substitusi 2 metoksi, selanjutnya f9 mengandung isoflavon dengan
1 hidroksi dan substitusi 2 metoksi.
Elusidasi Struktur
UV-Vis, IR, dan GC-MS.
IDENTIFIKASI STRUKTUR FLAVONOID FRAKSI f2
Spektrum UV-Vis fraksi f2
PENJELASAN SPEKTRUM UV-VIS
Gambar spektrum UV-Vis memperlihatkan adanya panjang
gelombang maksimum pada 207 nm dan bahu pada 250
nm-300 nm. Adanya satu puncak serapan maksimum dan
bahu memberikan petunjuk bahwa fraksi f2 mengandung
senyawa isoflavon.
Spektrum infra merah fraksi f2
PENJELASAN SPEKTRUM IR
Berdasarkan Gambar 3 tersebut dapat dilihat adanya pita kuat
pada 1714,6 cm-1 yang spesifik untuk gugus karbonil. Serapan
tajam pada 1261,4 cm-1 dan 1217,0 muncul dari vibrasi gugus C-
O yang terkonjugasi. Pita pada 1091,6 dan 1029,9 cm-1
merupakan serapan dari gugus metoksi. Pita pada 3020,3 cm-1
berasal dari =C-H str dengan didukung oleh pita-pita antara
1600 cm-1 dan 1500 cm-1 menunjukkan keberadaan inti
aromatis. Pita kecil lemah yaitu pada 1652,9 cm-1 berasal dari
gugus vinyl. Pita-pita pada daerah dibawah 3000 cm-1 dan
diperkuat oleh pita-pita disekitar 1450 cm-1 menyatakan adanya
alkyl yaitu metilen. Berdasarkan analisis terhadap spektrum
pada Gambar 3, dapat disimpulkan bahwa f2 mengandung
senyawa aromatis, gugus C=O, C-O, vinyl, -CH2- dan gugus
metoksi.
Spektra massa puncak fraksi f2
PENJELASAN SPEKTRUM MASSA
Spektra fraksi f2 menunjukkan adanya puncak dasar pada m/z =
158 dan puncak-puncak lain pada m/z = 295, 186 dan 128. Puncak dengan
limpahan kecil pada m/z = 295 berasal dari ion molekul yang melepaskan
metal (M+- 15). Ion molekulnya sendiri yaitu pada m/z = 310 tidak terlihat
sebagai puncak, karena ion molekulnya kurang stabil. Lepasnya radikal
C7H7O2 diikuti oleh penatan ulang 2H dan lepasnya H2 dari ion molekul
ditunjukkan oleh limpahan pada m/z = 186 (M+-125). Isoflavon ini
mengalami pemecahan karakteristik menjadi 2 bagian yaitu pada m/z = 160
dan pada m/z = 150. Puncak-puncak ini tidak terlihat karena tidak stabil.
Keberadaan m/z = 150 dapat dilihat dari adanya limpahan pada m/z = 149
yang berasal dari lepasnya 1H dari puncak karakteristik (M+- 150).
Puncak dasar yaitu puncak dengan limpahan terbesar mempunyai m/z =
159 berasal dari pecahan karakteristik untuk isoflavon dari ion molekulnya
yang telah melepaskan H2. Puncak pada m/z = 158 ini juga dapat terjadi
dari puncak m/z = 186 yang melepaskan gugus karbon monoksida (CO)
yang diikuti oleh penataan ulang dari 1 H. Lepasnya gugus CH2O dari
puncak dasar terlihat pada limpahan yang cukup besar pada m/z = 128
Berdasarkananalisistersebut,sertadidukungolehanalisisdenganujiwarna,
spektrofotometerUV-Vis,danIR,makadapatdibuatfragmentasidarifraksif2
Fragmentasi spektra massa fraksi f2
IDENTIFIKASI STRUKTUR FLAVONOID
FRAKSI f4
Spektrum UV-Vis fraksi f4
Spektrum infra merah fraksi f4
Spektra massa fraksi f4
Fragmentasi fraksi f4
Dua FlavonoidTergeranilasi dari Daun Sukun (Artocarpus
altilis)
Syah.,Y.,M.Achmad.,S.A.,Bakhtiar.E.,Hakim.,E.H.,JuliawatyL.D.,LatipJ.,ItbBandung
ABSTRAK
Dua senyawa turunan flavonoid tergeranilasi, yaitu 2-
geranil-2’,4’,3,4-tetrahidroksidihidrokalkon (1) dan 8-
geranil4’,5,7-trihidroksiflavanon (2), telah diisolasi dari
ekstrak metanol daun sukun (Artocarpus altilis). Struktur
molekul kedua senyawa tersebut ditetapkan berdasarkan
spektrum UV,IR,NMR dan dengan membandingkan data
yang sama dengan yang telah dilaporkan sebelumnya.
Penemuan kedua senyawa tersebut pada A. altilis memberi
indikasi bahwa daun tumbuhan Artocarpus memberikan
indikasi bahwa daun tumbuhan Artocarpus cenderung
menghasilkan flavonoid yang lebih sederhana.
HASIL DAN DISKUSI
Maserasi serbuk kering daun sukun (A. altilis)
dengan metanol menghasilkan ekstrak metanol berupa
gum berwarna hijau gelap. Partisi ekstrak metanol tersebut
ke dalam etil asetat dan air menghasilkan fraksi etil asetat
yang selanjutnya difraksinasi menggunakan teknik KCV-
Silika gel menghasilkan lima fraksi utama A-E. pemurnian
fraksi B dengan teknik kromatografi radial (silika gel)
menghasilkan senyawa 1 dan 2. Hasil pengukuran sifat
fisik dan spektroskopi kedua senyawa tersebut berikut
Data 1H dan 13C NMR senyawa 1
Spektrum 13C NMR senyawa 1
Spektrum UV dan IR senyawa 2 mirip dengan spectrum UV
dan IR senyawa 1, yang berarti bahwa senyawa 2 juga
memiliki kromofor benzoil tersubstitusi. Walaupun demikian,
spectrum 1H NMR senyawa 2 memperlihatkan tiga sinyal
proton alifatik, masing-masing satu hidrogen dengan
multiplisitas doble doblet (dd),dai system ABX pada H 5, 42,
3,11, 2,74 ppm, serta sinyal proton gugus hidroksil yang
terkelasi pada H 12,13 (s) yang menunjukkan bahwa
senyawa ini adalah turunan flavonon.
Spektrum 1H NMR senyawa 2 juga memperlihatkan
sejumlah sinyal proton alifatik,yaitu pada H 5,20 (1H,brt),
5,06 (1H, tm), 3,21 (2H,d), 2,01 (2H,t), 1,91 (2H,t), 1,60 (6H,
brs), dan 1,55 (3H,brs) ppm, yang sesuai dengan gugus
geranil. Adanya dua gugus hidroksil yang lain pada H 9,00
(2H, sangat melebar),memberi petunjuk bahwa,selain gugus
geranil,flavonon ini juga memiliki tiga substituent –OH.
Berdasarkan sinyalsinyal aromatik yang ada, salah
satu unit aromatiknya adalah gugus 4-
hidroksifenil,sebagaimana terlihat adanya dua
sinyal doblet pada H 7,39 dan 6,89 ppm (masing-
masing 2H, d,j = 8,8 Hz), yang menjelaskan
keadaan cincin B dari flavonon tersebut,serta
sekaligus menyarankan dua gugus –OH lainnya
dan gugus geranil berada di cincin A. Sesuai
dengan kelaziman pola oksigenasi flavanon, kedua
gugus –OH dapat diperkirakan berada pada posisi
C-5 dan C-7, sementara gugus geranil dapat
berada pada posisi C-6 atau C-8,sehingga muncul
sinyal proton aromatic yang lain pada spectrum 1H
NMR pada H 6,04 ppm.
Selanjutnya, dengan mempertimbangkan nilai geseran kimia
sinyal singlet dari proton aromatik tersebut, dapat
diperkirakan bahwa gugus geranil berada pada C-8. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa struktur molekul
senyawa 2 adalah 8-geranil-4’,5,7-trihidroksiflavanon. Bukti
yang mendukung kesimpulan tersebut diperoleh
berdasarkan adanya kesesuaian yang tinggi pada parameter
NMR senyawa 2 dengan data yang sama yang telah
dilaporkan (Patil et al.,2002).
Stereokimia pada atom karbon kiral C-2 ditetapkan
berdasarkan konstanta kopling sinyal dobel doblet H-2 pada
H 5,42 ppm (12,8 Hz) yang dimiliki oleh H-2 berarti bahwa
konfigurasi hidrogen tersebut adalah aksial,sehingga dengan
memperhatikan nilai putaran optik spesifiknya,maka dapat
disimpulkan stereokimia absolute H-2 adalah S.
Penemuan turunan geranil dari dihidrokalkon (1) dan
flavonon (2) pada daun sukun (A.altilis) melengkapi
penelitian terdahulu terhadap tumbuhan ini,serta member
arti yang penting pada aspek fitokimia tumbuhan Artocarpus
sp.secara keseluruhan. Senyawa 1 telah ditemukan
sebelumnya dari daun tumbuhan yang sama yang tumbuh
di Thailand (Shimizu et al.,2000a). Penemuan kembali
senyawa ini pada tumbuhan yang sama asal Jawa Barat
memberi arti bahwa keberadaan senyawa ini pada bagian
daun tidak terpengaruh oleh perbedaan geografis tempat
tumbuh tumbuhan ini. Selain itu,senyawa 1,bersama-sama
dengan senyawa 2,juga telah ditemukan pada bunga
A.communis asal Indonesia (Fujimoto et al.,1987).
Adalah menarik untuk dicatat di sini bahwa berbagai senyawa turunan
flavonoid sejenis senyawa 1 juga telah diisolasi dari daun A.incisus
(Shimizu et al.,2000b) dan A.nobilis (Jayasinghe et al.,2004). Dengan
demikian,berbeda dengan kandungan flavonoid di dalam bagian batang
dan kayu yang lebih dominan dari jenis 3-prenilflavon serta turunan
siklisasinya,bagian daun dari tumbuhan Artocarpus sp.lebih cenderung
menghasilkan turunan geranil dari kalkon,dihidrokalkon dan flavonon.
Tambahan pula,daun A.integra (Cempedak) telah dilaporkan
mengandung turunan flavan-3-ol,katekin (Yamazaki et al.,1987).
Senyawa 1 telah dilaporkan memiliki efek biologis yang potensial
sebagai inhibitor 5-lipooksigenase (Fujimoto et al.,1987),yang berperan
pada proses alergi,dan catepshin K (Patil et al.,2002), suatu enzim
sistein protease yang terlibat dalam proses osteoporosis,serta sebagai
antiinflamasi (Koshihara et al.,1988). Potensi senyawa 1 sebagai bahan
obat antialergi dan antitumor telah dipatenkan (Fujimoto et al.,1988)
termasuk juga metode sintesisnya (Nakano dan Kuchida,1990).
•
•
KESIMPULAN
Dua senyawa turunan flavonoid tergeranilasi,yaitu 2-
geranil-2’,4’,3,4-tetrahidroksidihidrokalkon (1) dan 8-
geranil-4’,5,7-trihidroksiflavanon (2), telah berhasil diisolasi
dari ekstrak methanol daun sukun (A.altilis) asal Jawa
Barat.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWAFLAVONOID
DALAM DAUN BELUNTAS (PlucheaindicaL.)
ABSTRAK
Telah dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid
dalam daun beluntas (Pluchea indica L.). Isolasi dilakukan dengan cara
ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% p.a selama 7 hari
dan partisi menggunakan pelarut n-heksana yang menghasilkan
ekstrak kental daun beluntas. Ekstrak yang diperoleh dipisahkan
dengan Kromatografi Lapis Tipis menggunakan eluen n-butanol : asam
asetat : air (BAA) (4:1:5). Isolat 3, hasil dari pemisahan Kromatografi
Lapis Tipis positif mengandung senyawa golongan flavonoid. Dari
spektrum Ultra Violet - Visibel, dapat diduga bahwa senyawa flavonoid
tersebut merupakan golongan flavonol, yang dapat dilihat dari rentang
panjang gelombangnya yaitu antara 250-280 nm (pita II) dan 350-385
nm (pita I).
Kata kunci: beluntas, flavonoid, Kromatografi Lapis Tipis,
Spektrofotometer UV-Vis
HASIL DAN PEMBAHASAN
Isolasi senyawa flavonoid daun beluntas dilakukan dengan metode
kromatografi lapis tipis (KLT). KLT yang digunakan terbuat dari silika
gel dengan ukuran 20 cm x 20 cm GF254 (Merck). Plat KLT silika gel
GF254 diaktifasi dengan cara dioven pada suhu 100 ºC selama 1 jam
untuk menghilangkan air yang terdapat pada plat KLT
(Sastrohamidjojo, 2007).
Ekstrak kental hasil ekstraksi dilarutkan dengan etanol 96% p.a,
kemudian ditotolkan sepanjang plat dengan menggunakan pipet mikro
pada jarak 1 cm dari garis bawah dan 1 cm dari garis atas. Selanjutnya
dielusi dengan menggunakan eluen yang yang memberikan hasil
pemisahan terbaik pada KLT yaitu n-butanol : asam asetat : air (BAA)
dengan perbandingan (4:1:5).
Hasil KLT seperti pada gambar 1 kemudian diangin-anginkan dan
diperiksa di bawah sinar UV pada panjang gelombang 366 nm. Noda
yang terbentuk yaitu sebanyak 3 noda, nodanoda tersebut lalu
dilingkari dan dihitung nilai Rfnya. Pemisahan dengan KLT
menghasilkan harga Rf dari noda pertama sebesar 0,69. Noda kedua
memiliki nilai Rf sebesar 0,78 dan noda ketiga memiliki nilai Rf sebesar
0,89.
Metode yang digunakan untuk identifikasi ialah
metode spektrofotometer UV-Vis. Ketiga isolat hasil KLT
yang telah dikerok dan disentrifuge kemudian dibaca pada
alat spektrofotometer UV-Vis menggunakan pelarut baku
metanol. Dari ketiga isolat tersebut, isolat ketiga yang
memiliki hasil spektrum senyawa flavonoid yaitu flavonol
seperti yang bisa dilihat pada gambar 2.
Jika dibandingkan dengan pembading rutin flavonol
yaitu kuesertin seperti pada gambar 3 hasil yang didapat
mempunyai rentang separan yang sama yaitu pita pertama
terdapat antara panjang gelombang 350-385 nm yaitu 377
nm dan pita kedua pada panjang gelombang 250-280 nm
yaitu 280 nm. Hal ini memperkuat hasil yang di dapat bahwa
isolat ketiga positif mengandung flavonol.
Warna hijau pekat pada filtrat terbentuk karena pelarut yang digunakan tidak
hanya mengekstraksi senyawa flavonoid melainkan juga mengekstraksi
klorofil yang ada dalam tumbuhan. Filtrat hasil penyaringan difraksinasi
dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan corong pisah dengan
pelarut nheksana untuk memisahkan senyawa-senyawa nonpolar seperti
klorofil, triterpen, lemak dan senyawa nonpolar lain. Penambahan nheksana
sebanyak 100 ml memisahkan senyawa nonpolar yang ada dalam ekstrak
dan meningkatkan koefisien distribusi. Penambahan n-heksan menyebabkan
terbentuk 2 fase dan terdapat endapan pada dinding dasar corong pisah
yang berwarna cokelat, karena kedua pelarut tersebut memiliki berat jenis
dan kepolaran yang berbeda. Berat jenis n-heksana lebih besar dari pada
etanol sehingga lapisan n-heksana berada di bagian bawah dan lapisan
etanol berada di bagian atas.
Pemisahan senyawa flavonoid daun beluntas dilakukan dengan metode
kromatografi lapis tipis (KLT). KLT merupakan suatu metode pemisahan
suatu senyawa berdasarkan perbedaan distribusi dua fase yaitu fase diam
dan fase gerak. Fase diam yang digunakan ialah plat silika gel yang bersifat
polar, sedangkan eluen yang digunakan sebagai fase gerak bersifat sangat
polar karena mengandung air. Kepolaran fase diam dan fase gerak hampir
sama, tetapi masih lebih polar fase gerak sehingga senyawa flavonoid yang
dipisahkan terangkat mengikuti aliran eluen, karena senyawa flavonoid
bersifat polar. KLT yang digunakan terbuat dari silika gel dengan ukuran 20
cm x 20 cm GF254 (Merck).
Penggunaan bahan silika karena pada umumnya silica
digunakan untuk memisahkan senyawa asam-asam amino,
fenol, alkaloid, asam lemak, sterol dan terpenoid. Plat KLT
silika gel GF254 diaktifasi dengan cara dioven pada suhu
100ºC selama 1 jam untuk menghilangkan air yang terdapat
pada plat KLT (Sastrohamidjojo, 2007).
Eluen yang dipakai dalam KLT ialah eluen campuan n-
butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5) yang mampu
memberikan pemisahan terbaik. Karena dari komposisinya,
eluen tersebut bersifat sangat polar sehingga bisa
memisahkan senyawa flavonoid yang juga bersifat polar.
Eluen yang baik ialah eluen yang bisa memisahkan senyawa
dalam jumlah yang banyak yang ditandai dengan munculnya
noda. Noda yang terbentuk tidak berekor dan jarak antara
noda satu dengan yang lainnya jelas (Harborne, 1987).
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa flavonoid dapat diisolasi dan di
identifikasi dari daun beluntas dengan metode kromatografi
lapis tipis dan spektrofotometer UV-Vis dan jenis senyawa
flavonoid yang ditemukan ialah flavono
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWAFLAVONOID
DARI DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini)
Gafur ., MaryatiAbd. Isa., Ishak. Bialangi Nurhayati.,
Jurusan Kimia Fakultas MIPAUniversitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi
senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun jamblang. Penelitian
ini diawali dengan mengekstrak serbuk daun jamblang (Syzygium
cumini) dengan pelarut metanol. Teknik yang digunakan adalah
maserasi. Ekstrak metanol tersebut dipekatkan kemudian dipartisi,
dilakukan kromatografi kolom, dan diuji KLT. Isolat murni yang
menunjukkan hasil positif pada uji flavonoid kemudian di analisis
keberadaan gugus fungsinya dengan spektrofotometer IR dan panjang
gelombang dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil analisis
spektrofotometer IR menunjukkan gugus fungsi O-H, C=C, C=O, C-O,
dan C-H alifatik serta didukung oleh adanya serapan UV-Vis pada
panjang gelombang 290,00 nm yang mengalami transisi elektron (n →
π*) oleh suatu gugus C=O dan 216,00 nm yang mengalami transisi
electron (n→ σ*) oleh suatu gugus O-H.
Kata Kunci : isolasi, jamblang, syzygium cumini, Flavonoid
KESIMPULAN
Ekstrak petroleum eter mengandungmsenyawa flavonoid
golongan isoflavon yang diperkirakan mempunyai struktur:
Isolasi Senyawa FlavonoidAktif Berkhasiat Sitotoksik Dari Daun
Kemuning (Murraya PanicullataL. Jack) MorinaAdfa
JurusanKimia,FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam,Universitas Bengkulu,Indonesia
Diterima9Mei2007;Disetujui12Juni2007
Abstrak
Telah diisolasi senyawa flavonoid golongan flavon
(apigenin) berupa kristal berwarna kuning muda sebanyak
30 mg dari daun kemuning (Murraya panicullata L. Jack)
dengan titik leleh (195-196o C). Dari hasil uji Brine Shrimp
Lethality Test terhadap senyawa ini tidak memberikan efek
toksik terhadap larva Artemia salina Leach dengan LC50
194,786 μg/ml. Karakterisasi senyawa hasil isolasi telah
dilakukan dengan Kromatografi lapis tipis (KLT), spektrum
UV dan IR
Kata Kunci: flavon (apigenin); Murraya panicullata L.
Jack; Brine Shrimp Lethality Test
Spektrum Infrared Senyawa Hasil Isolasi Senyawa
hasil isolasi yang dikarakterisasi dengan spektrofotometer
UV mempergunakan pelarut metanol memberikan serapan
maksimum pada panjang gelombang 273,1 nm (pita II) ,
305 nm (bahu) dan 347,2 nm (pita I) terlihat pada lampiran
1. Interpretasi spektrum UV mendukung data sebelumnya
bahwa senyawa hasil isolasi ini adalah flavonoid, dimana
menurut Markham (1988), flavon (apigenin) mempunyai
spektrum UV pada pita II dengan λ maks 250-280 nm dan
pita I dengan λ maks 310-350. Serapan yang
menyebabkan terjadinya pita II karena adanya eksitasi
elektron dari π ke π* pada cincin benzenoid (cincin B). Pita
I dihasilkan karena adanya transisi elektronik dari n ke π*
pada gugus karbonil yang terkonyugasi oleh cincin A.
Karakterisasi senyawa hasil isolasi dengan spektrofotometer IR
memberikan serapan pada angka gelombang υKBr Maks cm-1 :
3260,1660, 1620, 1520, 1440, 1365, 1285, 1260, 1225, 1200, 1175,
1145, 1125, 1080, 1040, 1010, 940, 860, 835, 780 dan 745. Interpretasi
spektrum inframerah didapatkan puncak-puncak yang penjabarannya
sebagai berikut: serapan pada angka gelombang 3260 cm-1 merupakan
serapan OH fenol yang mempunyai ikatan hidrogen [11]. Cincin aromatis
ditunjukkan oleh puncak yang muncul pada daerah 1650-1450 cm-1,-
senyawa hasil isolasi memberikan puncak sekitar 1620 cm-1 dan 1520
cm-1 yang merupakan regangan C=C aromatis dan didukung oleh pita
serapan pada 860 cm-1,- 835 cm-1, 940 cm-1 serta pada daerah 1440
cm-1 terdapat pita yang sangat kuat dan tajam yang merupakan
regangan cincin aromatis [3].
Senyawa hasil isolasi memperlihatkan serapan pada angka gelombang
1660 cm-1 yang mengindikasikan serapan untuk gugus karbonil C=O,
didukung oleh puncak 1145 cm-1. Menurut literatur regang C=O yang
karaktristik untuk senyawa-senyawa flavonoid adalah 1700-1750 cm-1
yang didukung oleh adanya puncak pada daerah sidik jari dengan angka
gelombang 1158 cm-1. Serapan karbonil senyawa hasil isolasi ini lebih
kecil karena adanya konyugasi ikatan rangkap. Senyawa karbonil disini
adalah golongan ester yang diperkuat oleh puncak-puncak yang kuat
pada daerah 1300-1000 cm-1 [3][11]. Morina Adfa / Jurnal Gradien Vol. 3
No. 2 Juli 2007 : 262-266 266
KESIMPULAN
Dari 1 gram fraksi metanol ekstrak daun kemuning,
didapat senyawa flavonoid golongan flavon (apigenin)
berupa kristal berwarna kuning muda dari daun kemuning
dengan titik leleh (195-196o C). Dari hasil uji Brine Shrimp
Lethality Test terhadap senyawa ini tidak memberikan efek
toksik terhadap larva Artemia salina Leach dengan LC50
194,786 μg/ml.

More Related Content

What's hot

laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2 mila_indriani
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSyarif Hamdani
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentFadilah Nur
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakKezia Hani Novita
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaMeiseti Awan
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganMuhammad Ridlo
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visAdha Ningrum
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 

What's hot (20)

Kolom HPLC
Kolom HPLCKolom HPLC
Kolom HPLC
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrument
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Sektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sampleSektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sample
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 

Viewers also liked

73. per ka bpom no 8 tahun 2014 ttg perubahan per ka bpom nomor 28 tahun 2013
73. per ka bpom no 8 tahun 2014 ttg perubahan per ka bpom nomor 28 tahun 201373. per ka bpom no 8 tahun 2014 ttg perubahan per ka bpom nomor 28 tahun 2013
73. per ka bpom no 8 tahun 2014 ttg perubahan per ka bpom nomor 28 tahun 2013litacici
 
Interpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerahInterpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerahyusbarina
 
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutansUji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutansErina Fatmala
 
Spektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedSpektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedNur Latifah
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
 
Flavonoid pptx
Flavonoid pptxFlavonoid pptx
Flavonoid pptxPharmacy
 
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Ginanjar Puspanegara
 

Viewers also liked (10)

73. per ka bpom no 8 tahun 2014 ttg perubahan per ka bpom nomor 28 tahun 2013
73. per ka bpom no 8 tahun 2014 ttg perubahan per ka bpom nomor 28 tahun 201373. per ka bpom no 8 tahun 2014 ttg perubahan per ka bpom nomor 28 tahun 2013
73. per ka bpom no 8 tahun 2014 ttg perubahan per ka bpom nomor 28 tahun 2013
 
125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Interpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerahInterpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerah
 
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutansUji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
Uji aktivitas ekstrak daun binahong terhadap s.mutans
 
Spektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedSpektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra Red
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Flavonoid
FlavonoidFlavonoid
Flavonoid
 
Flavonoid pptx
Flavonoid pptxFlavonoid pptx
Flavonoid pptx
 
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
 

Similar to FLAVONOID

Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasarMateri Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasarLidyaEvangelistaTamp
 
jurnal-identifikasi-arnida 23-29- jurnal ku fix klt
jurnal-identifikasi-arnida 23-29- jurnal ku fix kltjurnal-identifikasi-arnida 23-29- jurnal ku fix klt
jurnal-identifikasi-arnida 23-29- jurnal ku fix kltIndah Ayu Septriyaningrum
 
133495373 elusidasi
133495373 elusidasi133495373 elusidasi
133495373 elusidasidharma281276
 
Bedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptx
Bedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptxBedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptx
Bedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptxDwinaRamadhani2
 
JURNAL Larasita.docx
JURNAL Larasita.docxJURNAL Larasita.docx
JURNAL Larasita.docxLolitaMegi
 
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolataPPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolataFitranul Untsa
 
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolataPPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolataFitranul Untsa
 
47674-75676649216-2-PB.pdf
47674-75676649216-2-PB.pdf47674-75676649216-2-PB.pdf
47674-75676649216-2-PB.pdfFaridMajedi1
 
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Hani Ani
 
Yulia satriana ayu (f1 c116049) bioanor tanaman
Yulia satriana ayu (f1 c116049) bioanor tanamanYulia satriana ayu (f1 c116049) bioanor tanaman
Yulia satriana ayu (f1 c116049) bioanor tanamanfebrianadja
 

Similar to FLAVONOID (18)

Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasarMateri Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar
 
jurnal-identifikasi-arnida 23-29- jurnal ku fix klt
jurnal-identifikasi-arnida 23-29- jurnal ku fix kltjurnal-identifikasi-arnida 23-29- jurnal ku fix klt
jurnal-identifikasi-arnida 23-29- jurnal ku fix klt
 
Review materi jurnal kimia
Review materi jurnal kimiaReview materi jurnal kimia
Review materi jurnal kimia
 
126 236-1-sm
126 236-1-sm126 236-1-sm
126 236-1-sm
 
133495373 elusidasi
133495373 elusidasi133495373 elusidasi
133495373 elusidasi
 
Bedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptx
Bedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptxBedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptx
Bedah Jurnal Elusidasi Struktur.pptx
 
JURNAL Larasita.docx
JURNAL Larasita.docxJURNAL Larasita.docx
JURNAL Larasita.docx
 
221 301-1-pb
221 301-1-pb221 301-1-pb
221 301-1-pb
 
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolataPPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
 
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolataPPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
PPT Anti-Inflamasi Senyawa Terpenoid dari Tanaman Boswellia ovalifoliolata
 
Kimia rumondang klt jurnal
Kimia rumondang klt jurnalKimia rumondang klt jurnal
Kimia rumondang klt jurnal
 
47674-75676649216-2-PB.pdf
47674-75676649216-2-PB.pdf47674-75676649216-2-PB.pdf
47674-75676649216-2-PB.pdf
 
Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)Prak fito (benalu teh)
Prak fito (benalu teh)
 
Yulia satriana ayu (f1 c116049) bioanor tanaman
Yulia satriana ayu (f1 c116049) bioanor tanamanYulia satriana ayu (f1 c116049) bioanor tanaman
Yulia satriana ayu (f1 c116049) bioanor tanaman
 
Daun kemuning
Daun kemuningDaun kemuning
Daun kemuning
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

FLAVONOID

  • 1. TUGAS 2 ELUSIDASI SENYAWAFLAVONOID Rana Ida Sugatri 3211121030 Vitriastuti 3211121029 Desi Malita 3211121048 Wahyuni Sapri 3211121047 Dyla Noermila 3211121057 A.A Laksmidevi P 3211143001 Syifa Tamami 3211142004 Meita Siswanti 3211142002 Fitri Lina A 3211142005 Rian Nurlela 3211142001
  • 2. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) Biofarmasi 3 (1): 32-38, Februari 2005, ISSN: 1693-2242. ABSTRAK Penelitian ini diarahkan pada isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dari rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb: Zingiberaceae). Ekstraksi yang digunakan yaitu metode soklet dengan petroleum eter, kloroform, n- butanol, dan metanol sebagai agen pelarut. Ekstrak selanjutnya dilakukan uji kualitatif untuk mengidentifikasi adanya flavonoid. Flavonoid selanjutnya diisolasi dari esktrak petroleum eter dengan kromatografi kolom. Fraksi yang dihasilkan dari kromatografi dianalisis dengan metode kromatografi lapis tipis. Identifikasi flavonoid diuji dengan uji warna, spektrofotometer UV-Vis, IR, dan GC-MS. Hasil uji warna menunjukkan bahwa ekstrak petroleum eter, kloroform, dan n-butanol mengandung flavonoid. Analisis fraksi tunggal dari kromatografi kolom menunjukkan bahwa f2 mengandung isoflavon dengan 2 metoksi dan substitusi 1 etil, f4 mengandung isoflavon dengan substitusi 2 metoksi, selanjutnya f9 mengandung isoflavon dengan 1 hidroksi dan substitusi 2 metoksi.
  • 3. Elusidasi Struktur UV-Vis, IR, dan GC-MS. IDENTIFIKASI STRUKTUR FLAVONOID FRAKSI f2 Spektrum UV-Vis fraksi f2
  • 4. PENJELASAN SPEKTRUM UV-VIS Gambar spektrum UV-Vis memperlihatkan adanya panjang gelombang maksimum pada 207 nm dan bahu pada 250 nm-300 nm. Adanya satu puncak serapan maksimum dan bahu memberikan petunjuk bahwa fraksi f2 mengandung senyawa isoflavon.
  • 6. PENJELASAN SPEKTRUM IR Berdasarkan Gambar 3 tersebut dapat dilihat adanya pita kuat pada 1714,6 cm-1 yang spesifik untuk gugus karbonil. Serapan tajam pada 1261,4 cm-1 dan 1217,0 muncul dari vibrasi gugus C- O yang terkonjugasi. Pita pada 1091,6 dan 1029,9 cm-1 merupakan serapan dari gugus metoksi. Pita pada 3020,3 cm-1 berasal dari =C-H str dengan didukung oleh pita-pita antara 1600 cm-1 dan 1500 cm-1 menunjukkan keberadaan inti aromatis. Pita kecil lemah yaitu pada 1652,9 cm-1 berasal dari gugus vinyl. Pita-pita pada daerah dibawah 3000 cm-1 dan diperkuat oleh pita-pita disekitar 1450 cm-1 menyatakan adanya alkyl yaitu metilen. Berdasarkan analisis terhadap spektrum pada Gambar 3, dapat disimpulkan bahwa f2 mengandung senyawa aromatis, gugus C=O, C-O, vinyl, -CH2- dan gugus metoksi.
  • 8. PENJELASAN SPEKTRUM MASSA Spektra fraksi f2 menunjukkan adanya puncak dasar pada m/z = 158 dan puncak-puncak lain pada m/z = 295, 186 dan 128. Puncak dengan limpahan kecil pada m/z = 295 berasal dari ion molekul yang melepaskan metal (M+- 15). Ion molekulnya sendiri yaitu pada m/z = 310 tidak terlihat sebagai puncak, karena ion molekulnya kurang stabil. Lepasnya radikal C7H7O2 diikuti oleh penatan ulang 2H dan lepasnya H2 dari ion molekul ditunjukkan oleh limpahan pada m/z = 186 (M+-125). Isoflavon ini mengalami pemecahan karakteristik menjadi 2 bagian yaitu pada m/z = 160 dan pada m/z = 150. Puncak-puncak ini tidak terlihat karena tidak stabil. Keberadaan m/z = 150 dapat dilihat dari adanya limpahan pada m/z = 149 yang berasal dari lepasnya 1H dari puncak karakteristik (M+- 150). Puncak dasar yaitu puncak dengan limpahan terbesar mempunyai m/z = 159 berasal dari pecahan karakteristik untuk isoflavon dari ion molekulnya yang telah melepaskan H2. Puncak pada m/z = 158 ini juga dapat terjadi dari puncak m/z = 186 yang melepaskan gugus karbon monoksida (CO) yang diikuti oleh penataan ulang dari 1 H. Lepasnya gugus CH2O dari puncak dasar terlihat pada limpahan yang cukup besar pada m/z = 128
  • 10. IDENTIFIKASI STRUKTUR FLAVONOID FRAKSI f4 Spektrum UV-Vis fraksi f4
  • 11. Spektrum infra merah fraksi f4
  • 14. Dua FlavonoidTergeranilasi dari Daun Sukun (Artocarpus altilis) Syah.,Y.,M.Achmad.,S.A.,Bakhtiar.E.,Hakim.,E.H.,JuliawatyL.D.,LatipJ.,ItbBandung ABSTRAK Dua senyawa turunan flavonoid tergeranilasi, yaitu 2- geranil-2’,4’,3,4-tetrahidroksidihidrokalkon (1) dan 8- geranil4’,5,7-trihidroksiflavanon (2), telah diisolasi dari ekstrak metanol daun sukun (Artocarpus altilis). Struktur molekul kedua senyawa tersebut ditetapkan berdasarkan spektrum UV,IR,NMR dan dengan membandingkan data yang sama dengan yang telah dilaporkan sebelumnya. Penemuan kedua senyawa tersebut pada A. altilis memberi indikasi bahwa daun tumbuhan Artocarpus memberikan indikasi bahwa daun tumbuhan Artocarpus cenderung menghasilkan flavonoid yang lebih sederhana.
  • 15. HASIL DAN DISKUSI Maserasi serbuk kering daun sukun (A. altilis) dengan metanol menghasilkan ekstrak metanol berupa gum berwarna hijau gelap. Partisi ekstrak metanol tersebut ke dalam etil asetat dan air menghasilkan fraksi etil asetat yang selanjutnya difraksinasi menggunakan teknik KCV- Silika gel menghasilkan lima fraksi utama A-E. pemurnian fraksi B dengan teknik kromatografi radial (silika gel) menghasilkan senyawa 1 dan 2. Hasil pengukuran sifat fisik dan spektroskopi kedua senyawa tersebut berikut
  • 16. Data 1H dan 13C NMR senyawa 1
  • 17. Spektrum 13C NMR senyawa 1
  • 18. Spektrum UV dan IR senyawa 2 mirip dengan spectrum UV dan IR senyawa 1, yang berarti bahwa senyawa 2 juga memiliki kromofor benzoil tersubstitusi. Walaupun demikian, spectrum 1H NMR senyawa 2 memperlihatkan tiga sinyal proton alifatik, masing-masing satu hidrogen dengan multiplisitas doble doblet (dd),dai system ABX pada H 5, 42, 3,11, 2,74 ppm, serta sinyal proton gugus hidroksil yang terkelasi pada H 12,13 (s) yang menunjukkan bahwa senyawa ini adalah turunan flavonon. Spektrum 1H NMR senyawa 2 juga memperlihatkan sejumlah sinyal proton alifatik,yaitu pada H 5,20 (1H,brt), 5,06 (1H, tm), 3,21 (2H,d), 2,01 (2H,t), 1,91 (2H,t), 1,60 (6H, brs), dan 1,55 (3H,brs) ppm, yang sesuai dengan gugus geranil. Adanya dua gugus hidroksil yang lain pada H 9,00 (2H, sangat melebar),memberi petunjuk bahwa,selain gugus geranil,flavonon ini juga memiliki tiga substituent –OH.
  • 19. Berdasarkan sinyalsinyal aromatik yang ada, salah satu unit aromatiknya adalah gugus 4- hidroksifenil,sebagaimana terlihat adanya dua sinyal doblet pada H 7,39 dan 6,89 ppm (masing- masing 2H, d,j = 8,8 Hz), yang menjelaskan keadaan cincin B dari flavonon tersebut,serta sekaligus menyarankan dua gugus –OH lainnya dan gugus geranil berada di cincin A. Sesuai dengan kelaziman pola oksigenasi flavanon, kedua gugus –OH dapat diperkirakan berada pada posisi C-5 dan C-7, sementara gugus geranil dapat berada pada posisi C-6 atau C-8,sehingga muncul sinyal proton aromatic yang lain pada spectrum 1H NMR pada H 6,04 ppm.
  • 20. Selanjutnya, dengan mempertimbangkan nilai geseran kimia sinyal singlet dari proton aromatik tersebut, dapat diperkirakan bahwa gugus geranil berada pada C-8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur molekul senyawa 2 adalah 8-geranil-4’,5,7-trihidroksiflavanon. Bukti yang mendukung kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan adanya kesesuaian yang tinggi pada parameter NMR senyawa 2 dengan data yang sama yang telah dilaporkan (Patil et al.,2002). Stereokimia pada atom karbon kiral C-2 ditetapkan berdasarkan konstanta kopling sinyal dobel doblet H-2 pada H 5,42 ppm (12,8 Hz) yang dimiliki oleh H-2 berarti bahwa konfigurasi hidrogen tersebut adalah aksial,sehingga dengan memperhatikan nilai putaran optik spesifiknya,maka dapat disimpulkan stereokimia absolute H-2 adalah S.
  • 21. Penemuan turunan geranil dari dihidrokalkon (1) dan flavonon (2) pada daun sukun (A.altilis) melengkapi penelitian terdahulu terhadap tumbuhan ini,serta member arti yang penting pada aspek fitokimia tumbuhan Artocarpus sp.secara keseluruhan. Senyawa 1 telah ditemukan sebelumnya dari daun tumbuhan yang sama yang tumbuh di Thailand (Shimizu et al.,2000a). Penemuan kembali senyawa ini pada tumbuhan yang sama asal Jawa Barat memberi arti bahwa keberadaan senyawa ini pada bagian daun tidak terpengaruh oleh perbedaan geografis tempat tumbuh tumbuhan ini. Selain itu,senyawa 1,bersama-sama dengan senyawa 2,juga telah ditemukan pada bunga A.communis asal Indonesia (Fujimoto et al.,1987).
  • 22. Adalah menarik untuk dicatat di sini bahwa berbagai senyawa turunan flavonoid sejenis senyawa 1 juga telah diisolasi dari daun A.incisus (Shimizu et al.,2000b) dan A.nobilis (Jayasinghe et al.,2004). Dengan demikian,berbeda dengan kandungan flavonoid di dalam bagian batang dan kayu yang lebih dominan dari jenis 3-prenilflavon serta turunan siklisasinya,bagian daun dari tumbuhan Artocarpus sp.lebih cenderung menghasilkan turunan geranil dari kalkon,dihidrokalkon dan flavonon. Tambahan pula,daun A.integra (Cempedak) telah dilaporkan mengandung turunan flavan-3-ol,katekin (Yamazaki et al.,1987). Senyawa 1 telah dilaporkan memiliki efek biologis yang potensial sebagai inhibitor 5-lipooksigenase (Fujimoto et al.,1987),yang berperan pada proses alergi,dan catepshin K (Patil et al.,2002), suatu enzim sistein protease yang terlibat dalam proses osteoporosis,serta sebagai antiinflamasi (Koshihara et al.,1988). Potensi senyawa 1 sebagai bahan obat antialergi dan antitumor telah dipatenkan (Fujimoto et al.,1988) termasuk juga metode sintesisnya (Nakano dan Kuchida,1990). • •
  • 23. KESIMPULAN Dua senyawa turunan flavonoid tergeranilasi,yaitu 2- geranil-2’,4’,3,4-tetrahidroksidihidrokalkon (1) dan 8- geranil-4’,5,7-trihidroksiflavanon (2), telah berhasil diisolasi dari ekstrak methanol daun sukun (A.altilis) asal Jawa Barat.
  • 24. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWAFLAVONOID DALAM DAUN BELUNTAS (PlucheaindicaL.) ABSTRAK Telah dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dalam daun beluntas (Pluchea indica L.). Isolasi dilakukan dengan cara ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% p.a selama 7 hari dan partisi menggunakan pelarut n-heksana yang menghasilkan ekstrak kental daun beluntas. Ekstrak yang diperoleh dipisahkan dengan Kromatografi Lapis Tipis menggunakan eluen n-butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5). Isolat 3, hasil dari pemisahan Kromatografi Lapis Tipis positif mengandung senyawa golongan flavonoid. Dari spektrum Ultra Violet - Visibel, dapat diduga bahwa senyawa flavonoid tersebut merupakan golongan flavonol, yang dapat dilihat dari rentang panjang gelombangnya yaitu antara 250-280 nm (pita II) dan 350-385 nm (pita I). Kata kunci: beluntas, flavonoid, Kromatografi Lapis Tipis, Spektrofotometer UV-Vis
  • 25. HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi senyawa flavonoid daun beluntas dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). KLT yang digunakan terbuat dari silika gel dengan ukuran 20 cm x 20 cm GF254 (Merck). Plat KLT silika gel GF254 diaktifasi dengan cara dioven pada suhu 100 ºC selama 1 jam untuk menghilangkan air yang terdapat pada plat KLT (Sastrohamidjojo, 2007). Ekstrak kental hasil ekstraksi dilarutkan dengan etanol 96% p.a, kemudian ditotolkan sepanjang plat dengan menggunakan pipet mikro pada jarak 1 cm dari garis bawah dan 1 cm dari garis atas. Selanjutnya dielusi dengan menggunakan eluen yang yang memberikan hasil pemisahan terbaik pada KLT yaitu n-butanol : asam asetat : air (BAA) dengan perbandingan (4:1:5). Hasil KLT seperti pada gambar 1 kemudian diangin-anginkan dan diperiksa di bawah sinar UV pada panjang gelombang 366 nm. Noda yang terbentuk yaitu sebanyak 3 noda, nodanoda tersebut lalu dilingkari dan dihitung nilai Rfnya. Pemisahan dengan KLT menghasilkan harga Rf dari noda pertama sebesar 0,69. Noda kedua memiliki nilai Rf sebesar 0,78 dan noda ketiga memiliki nilai Rf sebesar 0,89.
  • 26.
  • 27. Metode yang digunakan untuk identifikasi ialah metode spektrofotometer UV-Vis. Ketiga isolat hasil KLT yang telah dikerok dan disentrifuge kemudian dibaca pada alat spektrofotometer UV-Vis menggunakan pelarut baku metanol. Dari ketiga isolat tersebut, isolat ketiga yang memiliki hasil spektrum senyawa flavonoid yaitu flavonol seperti yang bisa dilihat pada gambar 2.
  • 28. Jika dibandingkan dengan pembading rutin flavonol yaitu kuesertin seperti pada gambar 3 hasil yang didapat mempunyai rentang separan yang sama yaitu pita pertama terdapat antara panjang gelombang 350-385 nm yaitu 377 nm dan pita kedua pada panjang gelombang 250-280 nm yaitu 280 nm. Hal ini memperkuat hasil yang di dapat bahwa isolat ketiga positif mengandung flavonol.
  • 29. Warna hijau pekat pada filtrat terbentuk karena pelarut yang digunakan tidak hanya mengekstraksi senyawa flavonoid melainkan juga mengekstraksi klorofil yang ada dalam tumbuhan. Filtrat hasil penyaringan difraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan corong pisah dengan pelarut nheksana untuk memisahkan senyawa-senyawa nonpolar seperti klorofil, triterpen, lemak dan senyawa nonpolar lain. Penambahan nheksana sebanyak 100 ml memisahkan senyawa nonpolar yang ada dalam ekstrak dan meningkatkan koefisien distribusi. Penambahan n-heksan menyebabkan terbentuk 2 fase dan terdapat endapan pada dinding dasar corong pisah yang berwarna cokelat, karena kedua pelarut tersebut memiliki berat jenis dan kepolaran yang berbeda. Berat jenis n-heksana lebih besar dari pada etanol sehingga lapisan n-heksana berada di bagian bawah dan lapisan etanol berada di bagian atas. Pemisahan senyawa flavonoid daun beluntas dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). KLT merupakan suatu metode pemisahan suatu senyawa berdasarkan perbedaan distribusi dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam yang digunakan ialah plat silika gel yang bersifat polar, sedangkan eluen yang digunakan sebagai fase gerak bersifat sangat polar karena mengandung air. Kepolaran fase diam dan fase gerak hampir sama, tetapi masih lebih polar fase gerak sehingga senyawa flavonoid yang dipisahkan terangkat mengikuti aliran eluen, karena senyawa flavonoid bersifat polar. KLT yang digunakan terbuat dari silika gel dengan ukuran 20 cm x 20 cm GF254 (Merck).
  • 30. Penggunaan bahan silika karena pada umumnya silica digunakan untuk memisahkan senyawa asam-asam amino, fenol, alkaloid, asam lemak, sterol dan terpenoid. Plat KLT silika gel GF254 diaktifasi dengan cara dioven pada suhu 100ºC selama 1 jam untuk menghilangkan air yang terdapat pada plat KLT (Sastrohamidjojo, 2007). Eluen yang dipakai dalam KLT ialah eluen campuan n- butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5) yang mampu memberikan pemisahan terbaik. Karena dari komposisinya, eluen tersebut bersifat sangat polar sehingga bisa memisahkan senyawa flavonoid yang juga bersifat polar. Eluen yang baik ialah eluen yang bisa memisahkan senyawa dalam jumlah yang banyak yang ditandai dengan munculnya noda. Noda yang terbentuk tidak berekor dan jarak antara noda satu dengan yang lainnya jelas (Harborne, 1987).
  • 31. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa flavonoid dapat diisolasi dan di identifikasi dari daun beluntas dengan metode kromatografi lapis tipis dan spektrofotometer UV-Vis dan jenis senyawa flavonoid yang ditemukan ialah flavono
  • 32. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWAFLAVONOID DARI DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini) Gafur ., MaryatiAbd. Isa., Ishak. Bialangi Nurhayati., Jurusan Kimia Fakultas MIPAUniversitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun jamblang. Penelitian ini diawali dengan mengekstrak serbuk daun jamblang (Syzygium cumini) dengan pelarut metanol. Teknik yang digunakan adalah maserasi. Ekstrak metanol tersebut dipekatkan kemudian dipartisi, dilakukan kromatografi kolom, dan diuji KLT. Isolat murni yang menunjukkan hasil positif pada uji flavonoid kemudian di analisis keberadaan gugus fungsinya dengan spektrofotometer IR dan panjang gelombang dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil analisis spektrofotometer IR menunjukkan gugus fungsi O-H, C=C, C=O, C-O, dan C-H alifatik serta didukung oleh adanya serapan UV-Vis pada panjang gelombang 290,00 nm yang mengalami transisi elektron (n → π*) oleh suatu gugus C=O dan 216,00 nm yang mengalami transisi electron (n→ σ*) oleh suatu gugus O-H. Kata Kunci : isolasi, jamblang, syzygium cumini, Flavonoid
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. KESIMPULAN Ekstrak petroleum eter mengandungmsenyawa flavonoid golongan isoflavon yang diperkirakan mempunyai struktur:
  • 44. Isolasi Senyawa FlavonoidAktif Berkhasiat Sitotoksik Dari Daun Kemuning (Murraya PanicullataL. Jack) MorinaAdfa JurusanKimia,FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam,Universitas Bengkulu,Indonesia Diterima9Mei2007;Disetujui12Juni2007 Abstrak Telah diisolasi senyawa flavonoid golongan flavon (apigenin) berupa kristal berwarna kuning muda sebanyak 30 mg dari daun kemuning (Murraya panicullata L. Jack) dengan titik leleh (195-196o C). Dari hasil uji Brine Shrimp Lethality Test terhadap senyawa ini tidak memberikan efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach dengan LC50 194,786 μg/ml. Karakterisasi senyawa hasil isolasi telah dilakukan dengan Kromatografi lapis tipis (KLT), spektrum UV dan IR Kata Kunci: flavon (apigenin); Murraya panicullata L. Jack; Brine Shrimp Lethality Test
  • 45.
  • 46.
  • 47. Spektrum Infrared Senyawa Hasil Isolasi Senyawa hasil isolasi yang dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV mempergunakan pelarut metanol memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 273,1 nm (pita II) , 305 nm (bahu) dan 347,2 nm (pita I) terlihat pada lampiran 1. Interpretasi spektrum UV mendukung data sebelumnya bahwa senyawa hasil isolasi ini adalah flavonoid, dimana menurut Markham (1988), flavon (apigenin) mempunyai spektrum UV pada pita II dengan λ maks 250-280 nm dan pita I dengan λ maks 310-350. Serapan yang menyebabkan terjadinya pita II karena adanya eksitasi elektron dari π ke π* pada cincin benzenoid (cincin B). Pita I dihasilkan karena adanya transisi elektronik dari n ke π* pada gugus karbonil yang terkonyugasi oleh cincin A.
  • 48. Karakterisasi senyawa hasil isolasi dengan spektrofotometer IR memberikan serapan pada angka gelombang υKBr Maks cm-1 : 3260,1660, 1620, 1520, 1440, 1365, 1285, 1260, 1225, 1200, 1175, 1145, 1125, 1080, 1040, 1010, 940, 860, 835, 780 dan 745. Interpretasi spektrum inframerah didapatkan puncak-puncak yang penjabarannya sebagai berikut: serapan pada angka gelombang 3260 cm-1 merupakan serapan OH fenol yang mempunyai ikatan hidrogen [11]. Cincin aromatis ditunjukkan oleh puncak yang muncul pada daerah 1650-1450 cm-1,- senyawa hasil isolasi memberikan puncak sekitar 1620 cm-1 dan 1520 cm-1 yang merupakan regangan C=C aromatis dan didukung oleh pita serapan pada 860 cm-1,- 835 cm-1, 940 cm-1 serta pada daerah 1440 cm-1 terdapat pita yang sangat kuat dan tajam yang merupakan regangan cincin aromatis [3]. Senyawa hasil isolasi memperlihatkan serapan pada angka gelombang 1660 cm-1 yang mengindikasikan serapan untuk gugus karbonil C=O, didukung oleh puncak 1145 cm-1. Menurut literatur regang C=O yang karaktristik untuk senyawa-senyawa flavonoid adalah 1700-1750 cm-1 yang didukung oleh adanya puncak pada daerah sidik jari dengan angka gelombang 1158 cm-1. Serapan karbonil senyawa hasil isolasi ini lebih kecil karena adanya konyugasi ikatan rangkap. Senyawa karbonil disini adalah golongan ester yang diperkuat oleh puncak-puncak yang kuat pada daerah 1300-1000 cm-1 [3][11]. Morina Adfa / Jurnal Gradien Vol. 3 No. 2 Juli 2007 : 262-266 266
  • 49. KESIMPULAN Dari 1 gram fraksi metanol ekstrak daun kemuning, didapat senyawa flavonoid golongan flavon (apigenin) berupa kristal berwarna kuning muda dari daun kemuning dengan titik leleh (195-196o C). Dari hasil uji Brine Shrimp Lethality Test terhadap senyawa ini tidak memberikan efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach dengan LC50 194,786 μg/ml.