SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Riba Solutions Through Peer to Peer Lending Using
Akad Qardhul Hasan
Marifah Yuliani1
, Syarifuddin2
, Sayugo Adi Puwanto3
, Ira Indriani4
, Merlin D5
marifahyuliani@gmail.com1, syarifstiem2018@gmail.com2, sayugoadi@gmail.com3
STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb
Abstract. One sort of activity that contravene the principles of Islamic economics, which
is violated today is the widespread practice of usury. Using smartphone as one of the
advance technology enable for anyone to extend loans without collateral through financial
technology (fintech) in the form of online loans. The amount of interest on online loans
makes many people entangled with interest/usury because the people who initially could
not be served by banks and industry financial institutions, through online loans can
borrowed even without collateral. Though Islam since 1400 years ago has provided a
solution to the problem of usury. That is the availability of a good loan or also known as
qardhul hasan which is provides loans without interest, especially supported by peer to
peer lending technology where a borrower only pays the principal and it is not burdened
with administrative costs. Through peer to peer lending using the qardhul hasan contract
can be a solution of the usury problem on community loans in financial institutions and
online loans.
Keywords: Riba Solution, Peer to Peer Lending, Qardhul Hasan, Online Loan.
1 Pendahuluan
Kegiatan ekonomi modern berbasis teknologi yang paling banyak dimanfaatkan dewasa
ini menggunakan ponsel pintar yakni financial technology (fintech), yang paling bermasalah
dan berlawanan dengan syariat Islam adalah melakukan pinjaman berbasis online yang sangat
mudah persyaratannya dan sangat cepat pencairan dananya, disebut pinjaman online (pinjol)
baik yang mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun tidak, dengan
menerapkan bunga (riba) yang sangat tinggi dan sangat memberatkan si peminjam.
Masifnya iklan di media sosial dan banyaknya SMS singkat yang disebar oleh aplikasi
pinjaman online menjadikan masyarakat begitu mudah meminjam dengan syarat hanya berupa
foto ktp dan beberapa syarat lain termasuk izin mengakses nomor kontak, gambar dan
semacamnya. Dalam waktu satu jam rekening si peminjam sudah ditransfer uang pinjaman dari
aplikasi pinjaman online. Sebuah kasus pinjaman online awalnya si peminjam melakukan
peminjaman sebesar Rp 1.000.000,00 dengan bunga Rp 500.000,00 dan denda harian sebesar
Rp 80.000,00 menyebabkan seseorang yang meminjam uang satu juta di pinjaman online di
akhir bulan memiliki total utang sebesar Rp 3.900.000,00 [1]
Satu kasus lagi yang penulis temukan tersebar di media sosial facebook, yaitu seseorang
melakukan pinjaman online sebesar Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah) pada bulan Mei 2018.
Saat akhir tahun yakni di bulan Desember 2018 pinjaman yang bersangkutan sudah mencapai
Rp 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dalam 7 bulan jumlah pinjaman menjadi sepuluh
kali lipat dari pinjaman pokok. Dan pada bulan Juni 2019, jumlah pinjaman menjadi Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dalam satu tahun satu bulan menjadi dua puluh lima kali
CIFET 2019, September 21-22, Sidoarjo, Indonesia
Copyright © 2020 EAI
DOI 10.4108/eai.21-9-2019.2293958
lipat dibandingkan pinjaman pokok awal.[2] Padahal Islam sudah mengatur kegiatan muamalah
di antara sesama manusia yang disebutkan dalam Alquran sebanyak lima kali, yakni pinjaman
kebaikan (qardhul hasan). Berawal dari kasus tersebut di atas penulis ingin membahas solusi
riba melalui pinjaman peer to peer menggunakan akad qardhul hasan.
2 Metode
Metode penelitian ini bersifat analisis deskripsi, yakni peneliti mengambarkan atau
melakukan pemaparan atas subjek dan objek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang
dilakukan. [3] Berdasarkan sifat penelitian dan sumber data yang digunakan, artikel ini
menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
[4]
3 Pembahasan
3. 1. Riba
Riba berasal dari kata raba yang berarti ziyadah (tambah) dan nama (tumbuh). Riba adalah
tambahan (kelebihan) yang terjadi akibat proses pinjaman (baik uang maupun barang) yang
ditentukan di awal akad maupun terjadi saat akad jatuh tempo (belakangan), dan umumnya
berdasarkan persentase.
Padahal dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 1 Tahun 2004 menyebutkan
bahwa tambahan/bunga dalam transaksi pinjaman uang masuk kategori riba. Allah
menyebutkan di dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi “Padahal Allah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. [5]
Adapun dosa riba sebagaimana dijelaskan Rasulullah bahwa Riba itu memiliki 73
tingkatan dengan dosa yang paling ringan seperti seseorang yang berzina dengan ibu
kandungnya sendiri, dari hadits ini kita pahami bahwa riba memiliki banyak cabang, bahkan
sampai 73 tingkatan atau jenisnya dan dosanya sangat besar di akhirat kelak. Benarlah di zaman
sekarang, aplikasi riba itu banyak dan bahkan sebagian umat Islam masih mencari penghidupan
dari riba padahal satu dirham riba (kurang lebih Rp.70.000,- tahun 2020) dosanya di sisi Allah
lebih dari 33 kali dosa berzina (HR. Thabrany) dan Rasulullah melaknat orang yang mengambil
riba (kelebihan atas pinjaman), melaknat orang yang membayar riba (orang yang berhutang),
juru tulis (akuntan, teller, dan pegawai administrasi), saksi-saksi (notaris, satpam, cleaning
service, kontraktor, dan semua pihak lain yang terlibat di dalam bisnis riba).
3. 2. Qardhul hasan
Besarnya dosa riba dan mudahnya akses riba dewasa ini diperlukan kajian yang bisa
mengatasi fenomena riba di masyarakat, yakni dengan mengembalikan ketentuan Allah melalui
qardhul hasan. Qardhul hasan adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau
diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Qardhul
hasan merupakan pinjaman kebajikan yang tidak bersifat komersial, tetapi bersifat sosial. [6]
Qardhul hasan berarti pinjaman yang baik, yaitu mengembalikan pinjaman sesuai jumlah yang
dipinjam dengan ikhlas tanpa syarat sebelumya. [ 7]
Qardhul hasan merupakan pinjaman yang sangat dianjurkan dalam Islam. Islam
merupakan agama yang sangat Indah. Setiap kebaikan atau kegiatan tolong menolong, tidak
boleh membebani pihak yang membutuhkan. Tidak boleh mengambil keuntungan di atas
penderitaan atau kebutuhan orang yang sangat terdesak. Oleh karenanya setiap akad pinjaman
tidak boleh ada kelebihan pembayaran, hal ni bertujuan agar setiap orang yang memiliki
kelebihan rezeki tidak mendzolimi orang lain yang kekurangan. Tidak boleh ada eksploitasi atas
pihak yang mengalami kekurangan. Sehingga orang yang berhutang hanya wajib membayar
pokoknya saja.
Qardhul hasan merupakan pinjaman yang bersifat lunak yang sangat bermanfaat kepada
masyarakat yang kurang mampu dan juga masyarakat mampu. Qardhul hasan bukan akad yang
boleh mendapatkan manfaat, melainkan murni bertujuan tolong menolong (tabarru’). Penerapan
qardhul hasan bisa antara orang-perorang, orang dengan lembaga maupun antara lembaga
dengan lembaga lainnya. Dalam Alquran disebutkan sebanyak 5 kali yaitu dalam sûrat Al Hadid
ayat 11, [8] sûrat Ath-Thagabun ayat 17, [9] sûrat al-Muzzammil ayat 20, sûrat Al-Baqarah
ayat 45, dan sûrat Al-Maidah ayat 12.
Bukan hanya Alquran yang menyebutkan qardhul hasan (pinjaman kebaikan), Hadits Nabi
Muhammad juga ada mengenai keutamaan memberikan pinjaman kepada sesama manusia
yakni pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan perjalanan isra mi’raj,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat tulisan di atas pintu surga yang berbunyi,
'Sedekah akan dikalikan menjadi sepuluh kali lipat, dan memberi pinjaman dengan delapan
belas kali lipat'. Hal ini menjadikan keutamaan dalam Islam untuk memberikan pinjaman
kebaikan lebih besar pahala dan manfaat yang diterima kedua belah pihak (baik penerima
pinjaman maupun orang yang memberikan pinjaman, dengan syarat tidak boleh ada kelebihan)
dibandingkan dengan memberikan sedekah.
Dalam HR. Ibnu Majah disebutkan bahwa pinjaman seorang muslim sebanyak dua kali
melainkan seperti dia telah bersedekah satu kali. Artinya bahwa dalam pinjaman seseorang
mendapatkan pahala yang banyak termasuk pahala sedekah.
Berdasarkan lima ayat Alquran dan dua hadits di atas hendaknya umat Islam kembali
kepada mengamalkan ajaran meminjamkan uang kepada sesama karena riba memiliki efek uang
berputar diantara para pemilik modal saja, sedangkan pinjaman dan dalam hal lain yakni
sedekah akan memutar uang di masyarakat sehingga uang beredar di lapisan masyarakat bukan
hanya di kalangan pemilik modal.
Adapun salah satu dampak dari riba yang dirasakan masyarakat adalah adanya kenaikan
harga yang disebut dengan inflasi. Inflasi atau kenaikan harga dibandingkan masa sebelumnya
terjadi salah satunya akibat adanya riba di sebuah negara. Negara yang menerapkan suku bunga
pinjaman maka setiap tahunnya akan mengalami kenaikan harga secara terus-menerus. Hal ini
disebabkan Bank Sentral yang menerapkan suku bunga. Kemudia masyarakat yang meminjam
wajib membayar lebih bunga yang dikenakan terhadap mereka. Sehingga uang yang beredar di
masyarakat setiap tahun selalu meningkat dan menyebabkan inflasi di masyarakat.
Salah satu bentuk indahnya Islam yang menerapkan pinjaman kebaikan dan keharaman
riba (kelebihan pinjaman) maka menyebabkan harga seekor kambing dari zaman Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam 1400 tahun yang lalu sampai sekarang tetaplah bernilai 1 dinar
(kurang lebih 3 juta rupiah di tahun 2020). Begitu juga harga seekor ayam sejak zaman
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 1400 tahun yang lalu sampai sekarang masih bernilai 1
dirham (kurang lebih 70 ribu rupiah tahun 2020). Hal ini merata di semua negara, artinya dinar
dan dirham dari dulu tidak pernah mengalami inflasi, sedangkan semua mata uang di dunia
mengalami inflasi.
3. 3. Peer to Peer Lending
Peer to Peer (P2P) dalam bahasa Inggris kalau diterjemahkan artinya dari “ujung” ke
“ujung”. [10] P2P (peer-to-peer) lending adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk
mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan
perjanjian pinjam meminjam melalui sistem eletronik dengan menggunakan jaringan internet.
Layanan P2P merupakan penyelenggara badan hukum Indonesia yang menyediakan, mengelola
dan mengoperasikan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.
Peraturan P2P diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK). [11]
Peer to peer lending merupakan bagian dari fintech dan di Indonesia sudah terdapat
beberapa fintech syariah yang berbeda dengan fintech konvensional. Terdapat tiga prinsip yang
tidak boleh ada di fintech syariah yakni maysir (judi), gharar (ketidakpastian) dan riba
(kelebihan/bunga). Namun belum ditemukan adanya akad qardhul hasan yang digunakan karena
fintech syariah yang ada didirikan memiliki tujuan keuntungan (profit oriented) berbeda dengan
akad qardhul hasan yang termasuk pada tujuan kebaikan, yakni tolong menolong (tabarru’).
3. 4. Aplikasi Peer to Peer Lending Menggunakan Akad Qardhul hasan
Implementasi peer to peer lending menggunakan akad qardhul hasan yang paling baik
bukan hanya tidak adanya bunga atau tambahan (baik itu berupa uang ataupun manfaat) atas
pinjaman, juga diterapkannya bebas biaya administrasi, dan tanpa denda. Kalau memang
diperlukan, bisa menggunakan agunan yang tidak boleh melanggar hukum syariah. Dalam
penerapannya tentu diperlukan sebuah start up yang tidak berorientasi laba atau keuntungan,
baik si pengelola aplikasi maupun si pemilik dana tidak berharap untung di dunia, melainkan
ingin membantu sesama dengan berharap rida Allah semata. Oleh karena itu diperlukan
dukungan dana yang tidak murah dalam pengembangannya. Peer to peer lending menggunakan
akad qardhul hasan juga bisa diterapan secara offline, bisa melibatkan para pengurus masjid
dan para pengusaha serta orang kaya di lingkungan masjid tersebut. Yang diperlukan adalah
sosialisasi ekonomi Islam ini ke pengusaha kaya (agar mampu memberikan dana yang bisa
disalurkan sebagai dana pinjaman ke masyarakat menjadi dana bergulir), pengurus masjid (bisa
digunakan dana sebagian masjid yang tidak mengganggu operasional masjid untuk
menyelamatkan penduduk sekitar masjid dari riba) dan masyarakat yang ingin terlibat baik
sebagai pemberi pinjaman maupun sebagai peminjam. Untuk pengelola kegiatan ini, para
pengurus bisa digaji oleh dana masjid atau para relawan yang amanah yang mau untuk tidak
digaji karena barang siapa yang menolong agama Allah maka Allah langsung yang akan
menolongnya.Untuk itu, apabila sudah berjalan, maka yang didahulukan para peminjam yang
terlilit riba dan untuk kebutuhan pokok/pendidikan, bukan riba yang diambil dari keinginan
seperti membeli mobil atau liburan. Diutamakan orang yang ingin bebas dari riba, rentenir dan
pinjaman online terlebih dahulu, kalau dana sudah besar, bisa digunakan untuk modal usaha.
3. 5. Solusi Menghindari Kredit Macet
Permasalahan yang paling besar atas adanya pinjaman qardhul hasan yang selama ini
penulis amati adalah banyaknya kredit macet. Hal ini dikarenakan tidak adanya jaminan dan
kelebihan, serta sebagian mental masyarakat yang mudah berjanji, tetapi sulit untuk menepati
sehingga tidak melunasi pinjaman yang telah diberikan. Padahal bagi si pemilik dana, tentu uang
yang dipinjamkannya melalui pinjaman peer to peer menggunakan akad qardhul hasan ini
bertujuan agar bisa dimanfaatkan orang banyak sehingga diperlukan solusi untuk mengatasi
kredit macet. Beberapa alternatif solusi tersebut, sebagai berikut:
a. Diawali saat membuat akad, adanya penegasan mengenai bahaya tidak melunasi
hutang, berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa memperlambat
membayar pinjaman bagi orang yang memiliki harta adalah suatu kezaliman.
(Muttafaqun'alaih). Dan siapa yang meminjam dengan niat tidak ingin membayar pinjamannya
maka kelak di akhirat dia akan bertemu Allah sebagai pencuri. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
b. Berdasarkan ayat terpanjang dalam Surah Albaqarah yaitu ayat 282, menyebutkan
bahwa dalam setiap utang-piutang hendaknya dituliskan dengan benar dan dihadirkan saksi
sebanyak 2 orang laki-laki atau 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Hal ini bertujuan agar
orang yang berutang bertanggung jawab dan untuk saling mengingatkan serta si pemberi utang
memiliki bukti berupa saksi, jikalau yang menerima utang menjadi ingkar janji.
c. Untuk peminjam yang bekerja sebagai Pegawai Ngeri Sipil (PNS) atau karyawan
swasta yang memiliki gaji tetap maka memungkinkan diadakannya potong gaji si peminjam
setiap awal bulan. Hal ini tentunya harus disepakati dulu antara pelaksana peer to peer landing
dengan perusahaan atau kantor si peminjam.
d. Untuk pelaku usaha yang termasuk usaha kecil menengah (UKM), solusi pembayaran
angsuran pinjaman kebaikan bisa menggunakan pembayaran mingguan bahkan harian.
pembayaran harian terkesan murah dan ringan dibandingkan pembayaran bulanan karena angka
yang lebih ringan maka akan mengurangi beban mereka yang meminjam. Tentu ini merupakan
solusi dibandingkan UKM yang meminjam kepada rentenir atau lintah darat, mereka juga
menerapkan sistem pembayaran harian atau mingguan, bahkan menerapkan bunga yang besar.
e. Solusi untuk membuat jera peminjam yang mengulur-ulur waktu pembayaran dengan
sengaja adalah dengan mengadakan pengumuman utang di masjid sekitar tempat tinggal si
peminjam. Hal ini tentunya sudah atas sepengetahuan si peminjam (dimasukkan di akad dan
disetujui si peminjam), yang setelah beberapa lama jatuh tempo masih belum bayar, dan sudah
diketahui bahwa yang bersangkutan memang mampu tetapi sengaja tidak membayar. Dengan
demikian seseorang akan berpikir ulang untuk tidak melunasi utangnya karena tentunya akan
malu diumumkan di masjid dekat tempat tinggalnya bahwa dia memiliki utang kepada orang
lain. Hal ini tentu lebih baik dari pada hal yang dilakukan pinjaman online dewasa ini melalui
bahasa yang mengancam dan tidak sopan/santun via pesan singkat, juga terjadinya teror kepada
keluarga, teman dan rekan kerja peminjam karena si operator pinjaman online mendapatkan
data semua kontak yang didapat saat pemimjam ingin berutang.
Urgennya pinjaman qardhul hasan bagi masyarakat adalah karena maraknya riba di
masyarakat, hal ini dikarenakan ekonomi kita menggunakan sistem kapitalis dan liberalis, hanya
menguntungkan para pemilik modal dan melepaskan agama dari kegiatan ekonomi sehari-hari.
Selain itu, kendala dalam penerapan qardhul hasan di masyarakat karena sudah menipisnya
kejujuran dan kepercayaan kepada sesama akibat keuntungan material (dunia) semata yang
ingin diraih. Umat harus dikembalikan kepada ajaran agama, bahwa hal-hal yang dimiliki
sekarang di dunia tidak bisa membantu menyelamatkannya kelak di hari pembalasan. Oleh
karena itu perlu wadah aplikasi yang tidak hanya bertujuan keuntungan duniawi sementara,
melainkan juga berinvestasi untuk hari kemudian. Diperlukan modal yang tidak sedikit untuk
ini, oleh karena itu elemen pengusaha, para pemilik start up, tokoh agama, akademisi, dan
pemerintah untuk duduk bersama dan bisa mengatasi permasalahan riba yang berat ini.
4 Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya teknologi industri 4.0 dewasa ini banyak masyarakat yang
terjebak dengan pinjaman online (pinjol) dengan bunga (riba) sangat tinggi dan merugikan
masyarakat padahal teknologi juga bisa digunakan untuk menerapkan perintah Allah yakni
dengan adanya pinjaman nol persen (akad qardhul hasan) dan tanpa biaya administrasi melalui
aplikasi pinjaman peer to peer (peer to peer lending).
References
[1] Awan Gunawan, Ditelpon Pinjol, dalam
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1021486966520072-
0&id=1399711851&ref=content_filter (2019)
[2] Anonim, dalam
https://m.facebook.com/photo.php?fbid=308746140079243&id=100028315786707&set=gm.5612
91-154402984&source=48 (2019)
[3] Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Ahmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, h. 183 (2010)
[4] Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara,
2007 h. 92 (2007)
[5] Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 1 Tahun 2004 tentang Bunga (Interest/Fa’idah).
[6] Ascaraya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, h.46 (2008)
[7] M. Abdul Mujieb, dkk, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: Pustaka Firdaus, h. 272 (1994)
[8] Firdaus Furywardhana, Mudah Memahami Ekonomi Islam, Yogyakarta: Kamajaya Kreasindo, h. 33
(2009)
[9] Burhanuddin S., Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: UI Press, h. 280 (2008)
[10] Wikipedia, P2P, dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/P2P
[11] Sulfiati,dkk, 2010. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dalam
Penyelenggaraan Pendidikan Di KabupatenSinjai, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol.3, No.2 Juli 2010.

More Related Content

What's hot

Makalah kelompok 3
Makalah kelompok 3Makalah kelompok 3
Makalah kelompok 3nabilarasya
 
Presentasi Agama Islam Bab Ijarah
Presentasi Agama Islam Bab IjarahPresentasi Agama Islam Bab Ijarah
Presentasi Agama Islam Bab IjarahNafisatul Layli
 
Syirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahSyirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahayusl268
 
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankMakalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankHeny Larasatii
 
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Solehah Dwi P.
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Marhamah Saleh
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAAini29
 
Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)nabilarasya
 
Perbankan syariah kelompok 6 (murobahah)
Perbankan syariah kelompok 6 (murobahah)Perbankan syariah kelompok 6 (murobahah)
Perbankan syariah kelompok 6 (murobahah)AliRomay
 

What's hot (20)

Riba
RibaRiba
Riba
 
Bank, rente dan fee
Bank, rente dan feeBank, rente dan fee
Bank, rente dan fee
 
Makalah kelompok 3
Makalah kelompok 3Makalah kelompok 3
Makalah kelompok 3
 
Presentasi Agama Islam Bab Ijarah
Presentasi Agama Islam Bab IjarahPresentasi Agama Islam Bab Ijarah
Presentasi Agama Islam Bab Ijarah
 
Syirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahSyirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alah
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankMakalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
 
Riba&Bank
Riba&Bank Riba&Bank
Riba&Bank
 
Riba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan AsuransiRiba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan Asuransi
 
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
Masalah RIBA by Solehah Dwi P.
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
 
Ijaarah dan jialah (upah dlm islam)
Ijaarah dan jialah (upah dlm islam)Ijaarah dan jialah (upah dlm islam)
Ijaarah dan jialah (upah dlm islam)
 
Materi bab 11
Materi bab 11Materi bab 11
Materi bab 11
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBA
 
Materi bab 11
Materi bab 11Materi bab 11
Materi bab 11
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)Riba dan bunga (kelompok 3)
Riba dan bunga (kelompok 3)
 
Perbankan syariah kelompok 6 (murobahah)
Perbankan syariah kelompok 6 (murobahah)Perbankan syariah kelompok 6 (murobahah)
Perbankan syariah kelompok 6 (murobahah)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
6. riba
6. riba6. riba
6. riba
 

Similar to Solusi Riba Melalui Peer to Peer Pinjaman Qardhul Hasan.pdf

Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Bima Ridwan
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Bima Ridwan
 
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMRIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMKamilafaradila1
 
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Herna Ferari
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Marhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Marhamah Saleh
 
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docxSayyidah7
 
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasiRiba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasiSetiono Winardi
 
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptxPresentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptxagussalimmjl
 
Materi debat dana talangan haji
Materi debat dana talangan hajiMateri debat dana talangan haji
Materi debat dana talangan hajiNajib Ayah
 
Kel.12 hiwalah
Kel.12 hiwalahKel.12 hiwalah
Kel.12 hiwalahMulyanah
 
prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptxprinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptxasman jaya
 
Riba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga BankRiba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga BankDwi Rizkita
 
Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank KonvensionalPerbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank KonvensionalEko Mardianto
 

Similar to Solusi Riba Melalui Peer to Peer Pinjaman Qardhul Hasan.pdf (20)

Hk perbankan syari’ah
Hk perbankan syari’ahHk perbankan syari’ah
Hk perbankan syari’ah
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
Makalah Pinjam Meminjam (Qiradh)
 
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMRIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
RIBA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
 
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
 
Pembiayaan
PembiayaanPembiayaan
Pembiayaan
 
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
14 RIBA, Besar Dosanya Ngeri Siksanya - Nasihat Ustadz.docx
 
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasiRiba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
Riba dan Kegiatan Ekonomi yang terintegrasi
 
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptxPresentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
Presentasi Fiqih Muamalah Agus Salim.pptx
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Materi debat dana talangan haji
Materi debat dana talangan hajiMateri debat dana talangan haji
Materi debat dana talangan haji
 
Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)
 
Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)Kontroversi bunga dan riba (1)
Kontroversi bunga dan riba (1)
 
Kel.12 hiwalah
Kel.12 hiwalahKel.12 hiwalah
Kel.12 hiwalah
 
prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptxprinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
prinsipdanpraktikekonomiislam-150525043345-lva1-app6892_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
 
Riba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga BankRiba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga Bank
 
BUNGA_BANK.pptx
BUNGA_BANK.pptxBUNGA_BANK.pptx
BUNGA_BANK.pptx
 
Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank KonvensionalPerbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
 

More from marifah87

Produksi.pdf
Produksi.pdfProduksi.pdf
Produksi.pdfmarifah87
 
Tanggung Jawab Pelaku Bisnis Terhadap Lingkungan.pptx
Tanggung Jawab Pelaku Bisnis Terhadap Lingkungan.pptxTanggung Jawab Pelaku Bisnis Terhadap Lingkungan.pptx
Tanggung Jawab Pelaku Bisnis Terhadap Lingkungan.pptxmarifah87
 
MAQASHID SYARIAH.pptx
MAQASHID SYARIAH.pptxMAQASHID SYARIAH.pptx
MAQASHID SYARIAH.pptxmarifah87
 
haram selain zatnya.pptx
haram selain zatnya.pptxharam selain zatnya.pptx
haram selain zatnya.pptxmarifah87
 
solusi dana non halal.pptx
solusi dana non halal.pptxsolusi dana non halal.pptx
solusi dana non halal.pptxmarifah87
 
konsep divisi ekonomi.pdf
konsep divisi ekonomi.pdfkonsep divisi ekonomi.pdf
konsep divisi ekonomi.pdfmarifah87
 
MATERI RIBA.pptx
MATERI RIBA.pptxMATERI RIBA.pptx
MATERI RIBA.pptxmarifah87
 
2. KAIDAH-KAIDAH HALAL HARAM.pptx
2. KAIDAH-KAIDAH HALAL HARAM.pptx2. KAIDAH-KAIDAH HALAL HARAM.pptx
2. KAIDAH-KAIDAH HALAL HARAM.pptxmarifah87
 
5. HARAM SELAIN ZATNYA.pptx
5. HARAM SELAIN ZATNYA.pptx5. HARAM SELAIN ZATNYA.pptx
5. HARAM SELAIN ZATNYA.pptxmarifah87
 
3b. KRITERIA MAKANAN MINUMAN (wecompress.com).pptx
3b. KRITERIA MAKANAN MINUMAN (wecompress.com).pptx3b. KRITERIA MAKANAN MINUMAN (wecompress.com).pptx
3b. KRITERIA MAKANAN MINUMAN (wecompress.com).pptxmarifah87
 
3a. BINATANG HALAL-HARAM (wecompress.com).pptx
3a. BINATANG HALAL-HARAM (wecompress.com).pptx3a. BINATANG HALAL-HARAM (wecompress.com).pptx
3a. BINATANG HALAL-HARAM (wecompress.com).pptxmarifah87
 
3. HARAM ZATNYA.pptx
3. HARAM ZATNYA.pptx3. HARAM ZATNYA.pptx
3. HARAM ZATNYA.pptxmarifah87
 

More from marifah87 (12)

Produksi.pdf
Produksi.pdfProduksi.pdf
Produksi.pdf
 
Tanggung Jawab Pelaku Bisnis Terhadap Lingkungan.pptx
Tanggung Jawab Pelaku Bisnis Terhadap Lingkungan.pptxTanggung Jawab Pelaku Bisnis Terhadap Lingkungan.pptx
Tanggung Jawab Pelaku Bisnis Terhadap Lingkungan.pptx
 
MAQASHID SYARIAH.pptx
MAQASHID SYARIAH.pptxMAQASHID SYARIAH.pptx
MAQASHID SYARIAH.pptx
 
haram selain zatnya.pptx
haram selain zatnya.pptxharam selain zatnya.pptx
haram selain zatnya.pptx
 
solusi dana non halal.pptx
solusi dana non halal.pptxsolusi dana non halal.pptx
solusi dana non halal.pptx
 
konsep divisi ekonomi.pdf
konsep divisi ekonomi.pdfkonsep divisi ekonomi.pdf
konsep divisi ekonomi.pdf
 
MATERI RIBA.pptx
MATERI RIBA.pptxMATERI RIBA.pptx
MATERI RIBA.pptx
 
2. KAIDAH-KAIDAH HALAL HARAM.pptx
2. KAIDAH-KAIDAH HALAL HARAM.pptx2. KAIDAH-KAIDAH HALAL HARAM.pptx
2. KAIDAH-KAIDAH HALAL HARAM.pptx
 
5. HARAM SELAIN ZATNYA.pptx
5. HARAM SELAIN ZATNYA.pptx5. HARAM SELAIN ZATNYA.pptx
5. HARAM SELAIN ZATNYA.pptx
 
3b. KRITERIA MAKANAN MINUMAN (wecompress.com).pptx
3b. KRITERIA MAKANAN MINUMAN (wecompress.com).pptx3b. KRITERIA MAKANAN MINUMAN (wecompress.com).pptx
3b. KRITERIA MAKANAN MINUMAN (wecompress.com).pptx
 
3a. BINATANG HALAL-HARAM (wecompress.com).pptx
3a. BINATANG HALAL-HARAM (wecompress.com).pptx3a. BINATANG HALAL-HARAM (wecompress.com).pptx
3a. BINATANG HALAL-HARAM (wecompress.com).pptx
 
3. HARAM ZATNYA.pptx
3. HARAM ZATNYA.pptx3. HARAM ZATNYA.pptx
3. HARAM ZATNYA.pptx
 

Recently uploaded

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 

Recently uploaded (17)

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 

Solusi Riba Melalui Peer to Peer Pinjaman Qardhul Hasan.pdf

  • 1. Riba Solutions Through Peer to Peer Lending Using Akad Qardhul Hasan Marifah Yuliani1 , Syarifuddin2 , Sayugo Adi Puwanto3 , Ira Indriani4 , Merlin D5 marifahyuliani@gmail.com1, syarifstiem2018@gmail.com2, sayugoadi@gmail.com3 STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb Abstract. One sort of activity that contravene the principles of Islamic economics, which is violated today is the widespread practice of usury. Using smartphone as one of the advance technology enable for anyone to extend loans without collateral through financial technology (fintech) in the form of online loans. The amount of interest on online loans makes many people entangled with interest/usury because the people who initially could not be served by banks and industry financial institutions, through online loans can borrowed even without collateral. Though Islam since 1400 years ago has provided a solution to the problem of usury. That is the availability of a good loan or also known as qardhul hasan which is provides loans without interest, especially supported by peer to peer lending technology where a borrower only pays the principal and it is not burdened with administrative costs. Through peer to peer lending using the qardhul hasan contract can be a solution of the usury problem on community loans in financial institutions and online loans. Keywords: Riba Solution, Peer to Peer Lending, Qardhul Hasan, Online Loan. 1 Pendahuluan Kegiatan ekonomi modern berbasis teknologi yang paling banyak dimanfaatkan dewasa ini menggunakan ponsel pintar yakni financial technology (fintech), yang paling bermasalah dan berlawanan dengan syariat Islam adalah melakukan pinjaman berbasis online yang sangat mudah persyaratannya dan sangat cepat pencairan dananya, disebut pinjaman online (pinjol) baik yang mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun tidak, dengan menerapkan bunga (riba) yang sangat tinggi dan sangat memberatkan si peminjam. Masifnya iklan di media sosial dan banyaknya SMS singkat yang disebar oleh aplikasi pinjaman online menjadikan masyarakat begitu mudah meminjam dengan syarat hanya berupa foto ktp dan beberapa syarat lain termasuk izin mengakses nomor kontak, gambar dan semacamnya. Dalam waktu satu jam rekening si peminjam sudah ditransfer uang pinjaman dari aplikasi pinjaman online. Sebuah kasus pinjaman online awalnya si peminjam melakukan peminjaman sebesar Rp 1.000.000,00 dengan bunga Rp 500.000,00 dan denda harian sebesar Rp 80.000,00 menyebabkan seseorang yang meminjam uang satu juta di pinjaman online di akhir bulan memiliki total utang sebesar Rp 3.900.000,00 [1] Satu kasus lagi yang penulis temukan tersebar di media sosial facebook, yaitu seseorang melakukan pinjaman online sebesar Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah) pada bulan Mei 2018. Saat akhir tahun yakni di bulan Desember 2018 pinjaman yang bersangkutan sudah mencapai Rp 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dalam 7 bulan jumlah pinjaman menjadi sepuluh kali lipat dari pinjaman pokok. Dan pada bulan Juni 2019, jumlah pinjaman menjadi Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dalam satu tahun satu bulan menjadi dua puluh lima kali CIFET 2019, September 21-22, Sidoarjo, Indonesia Copyright © 2020 EAI DOI 10.4108/eai.21-9-2019.2293958
  • 2. lipat dibandingkan pinjaman pokok awal.[2] Padahal Islam sudah mengatur kegiatan muamalah di antara sesama manusia yang disebutkan dalam Alquran sebanyak lima kali, yakni pinjaman kebaikan (qardhul hasan). Berawal dari kasus tersebut di atas penulis ingin membahas solusi riba melalui pinjaman peer to peer menggunakan akad qardhul hasan. 2 Metode Metode penelitian ini bersifat analisis deskripsi, yakni peneliti mengambarkan atau melakukan pemaparan atas subjek dan objek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan. [3] Berdasarkan sifat penelitian dan sumber data yang digunakan, artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. [4] 3 Pembahasan 3. 1. Riba Riba berasal dari kata raba yang berarti ziyadah (tambah) dan nama (tumbuh). Riba adalah tambahan (kelebihan) yang terjadi akibat proses pinjaman (baik uang maupun barang) yang ditentukan di awal akad maupun terjadi saat akad jatuh tempo (belakangan), dan umumnya berdasarkan persentase. Padahal dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 1 Tahun 2004 menyebutkan bahwa tambahan/bunga dalam transaksi pinjaman uang masuk kategori riba. Allah menyebutkan di dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi “Padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. [5] Adapun dosa riba sebagaimana dijelaskan Rasulullah bahwa Riba itu memiliki 73 tingkatan dengan dosa yang paling ringan seperti seseorang yang berzina dengan ibu kandungnya sendiri, dari hadits ini kita pahami bahwa riba memiliki banyak cabang, bahkan sampai 73 tingkatan atau jenisnya dan dosanya sangat besar di akhirat kelak. Benarlah di zaman sekarang, aplikasi riba itu banyak dan bahkan sebagian umat Islam masih mencari penghidupan dari riba padahal satu dirham riba (kurang lebih Rp.70.000,- tahun 2020) dosanya di sisi Allah lebih dari 33 kali dosa berzina (HR. Thabrany) dan Rasulullah melaknat orang yang mengambil riba (kelebihan atas pinjaman), melaknat orang yang membayar riba (orang yang berhutang), juru tulis (akuntan, teller, dan pegawai administrasi), saksi-saksi (notaris, satpam, cleaning service, kontraktor, dan semua pihak lain yang terlibat di dalam bisnis riba). 3. 2. Qardhul hasan Besarnya dosa riba dan mudahnya akses riba dewasa ini diperlukan kajian yang bisa mengatasi fenomena riba di masyarakat, yakni dengan mengembalikan ketentuan Allah melalui qardhul hasan. Qardhul hasan adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Qardhul hasan merupakan pinjaman kebajikan yang tidak bersifat komersial, tetapi bersifat sosial. [6] Qardhul hasan berarti pinjaman yang baik, yaitu mengembalikan pinjaman sesuai jumlah yang dipinjam dengan ikhlas tanpa syarat sebelumya. [ 7] Qardhul hasan merupakan pinjaman yang sangat dianjurkan dalam Islam. Islam merupakan agama yang sangat Indah. Setiap kebaikan atau kegiatan tolong menolong, tidak
  • 3. boleh membebani pihak yang membutuhkan. Tidak boleh mengambil keuntungan di atas penderitaan atau kebutuhan orang yang sangat terdesak. Oleh karenanya setiap akad pinjaman tidak boleh ada kelebihan pembayaran, hal ni bertujuan agar setiap orang yang memiliki kelebihan rezeki tidak mendzolimi orang lain yang kekurangan. Tidak boleh ada eksploitasi atas pihak yang mengalami kekurangan. Sehingga orang yang berhutang hanya wajib membayar pokoknya saja. Qardhul hasan merupakan pinjaman yang bersifat lunak yang sangat bermanfaat kepada masyarakat yang kurang mampu dan juga masyarakat mampu. Qardhul hasan bukan akad yang boleh mendapatkan manfaat, melainkan murni bertujuan tolong menolong (tabarru’). Penerapan qardhul hasan bisa antara orang-perorang, orang dengan lembaga maupun antara lembaga dengan lembaga lainnya. Dalam Alquran disebutkan sebanyak 5 kali yaitu dalam sûrat Al Hadid ayat 11, [8] sûrat Ath-Thagabun ayat 17, [9] sûrat al-Muzzammil ayat 20, sûrat Al-Baqarah ayat 45, dan sûrat Al-Maidah ayat 12. Bukan hanya Alquran yang menyebutkan qardhul hasan (pinjaman kebaikan), Hadits Nabi Muhammad juga ada mengenai keutamaan memberikan pinjaman kepada sesama manusia yakni pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan perjalanan isra mi’raj, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat tulisan di atas pintu surga yang berbunyi, 'Sedekah akan dikalikan menjadi sepuluh kali lipat, dan memberi pinjaman dengan delapan belas kali lipat'. Hal ini menjadikan keutamaan dalam Islam untuk memberikan pinjaman kebaikan lebih besar pahala dan manfaat yang diterima kedua belah pihak (baik penerima pinjaman maupun orang yang memberikan pinjaman, dengan syarat tidak boleh ada kelebihan) dibandingkan dengan memberikan sedekah. Dalam HR. Ibnu Majah disebutkan bahwa pinjaman seorang muslim sebanyak dua kali melainkan seperti dia telah bersedekah satu kali. Artinya bahwa dalam pinjaman seseorang mendapatkan pahala yang banyak termasuk pahala sedekah. Berdasarkan lima ayat Alquran dan dua hadits di atas hendaknya umat Islam kembali kepada mengamalkan ajaran meminjamkan uang kepada sesama karena riba memiliki efek uang berputar diantara para pemilik modal saja, sedangkan pinjaman dan dalam hal lain yakni sedekah akan memutar uang di masyarakat sehingga uang beredar di lapisan masyarakat bukan hanya di kalangan pemilik modal. Adapun salah satu dampak dari riba yang dirasakan masyarakat adalah adanya kenaikan harga yang disebut dengan inflasi. Inflasi atau kenaikan harga dibandingkan masa sebelumnya terjadi salah satunya akibat adanya riba di sebuah negara. Negara yang menerapkan suku bunga pinjaman maka setiap tahunnya akan mengalami kenaikan harga secara terus-menerus. Hal ini disebabkan Bank Sentral yang menerapkan suku bunga. Kemudia masyarakat yang meminjam wajib membayar lebih bunga yang dikenakan terhadap mereka. Sehingga uang yang beredar di masyarakat setiap tahun selalu meningkat dan menyebabkan inflasi di masyarakat. Salah satu bentuk indahnya Islam yang menerapkan pinjaman kebaikan dan keharaman riba (kelebihan pinjaman) maka menyebabkan harga seekor kambing dari zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 1400 tahun yang lalu sampai sekarang tetaplah bernilai 1 dinar (kurang lebih 3 juta rupiah di tahun 2020). Begitu juga harga seekor ayam sejak zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 1400 tahun yang lalu sampai sekarang masih bernilai 1 dirham (kurang lebih 70 ribu rupiah tahun 2020). Hal ini merata di semua negara, artinya dinar dan dirham dari dulu tidak pernah mengalami inflasi, sedangkan semua mata uang di dunia mengalami inflasi. 3. 3. Peer to Peer Lending Peer to Peer (P2P) dalam bahasa Inggris kalau diterjemahkan artinya dari “ujung” ke “ujung”. [10] P2P (peer-to-peer) lending adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk
  • 4. mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem eletronik dengan menggunakan jaringan internet. Layanan P2P merupakan penyelenggara badan hukum Indonesia yang menyediakan, mengelola dan mengoperasikan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Peraturan P2P diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK). [11] Peer to peer lending merupakan bagian dari fintech dan di Indonesia sudah terdapat beberapa fintech syariah yang berbeda dengan fintech konvensional. Terdapat tiga prinsip yang tidak boleh ada di fintech syariah yakni maysir (judi), gharar (ketidakpastian) dan riba (kelebihan/bunga). Namun belum ditemukan adanya akad qardhul hasan yang digunakan karena fintech syariah yang ada didirikan memiliki tujuan keuntungan (profit oriented) berbeda dengan akad qardhul hasan yang termasuk pada tujuan kebaikan, yakni tolong menolong (tabarru’). 3. 4. Aplikasi Peer to Peer Lending Menggunakan Akad Qardhul hasan Implementasi peer to peer lending menggunakan akad qardhul hasan yang paling baik bukan hanya tidak adanya bunga atau tambahan (baik itu berupa uang ataupun manfaat) atas pinjaman, juga diterapkannya bebas biaya administrasi, dan tanpa denda. Kalau memang diperlukan, bisa menggunakan agunan yang tidak boleh melanggar hukum syariah. Dalam penerapannya tentu diperlukan sebuah start up yang tidak berorientasi laba atau keuntungan, baik si pengelola aplikasi maupun si pemilik dana tidak berharap untung di dunia, melainkan ingin membantu sesama dengan berharap rida Allah semata. Oleh karena itu diperlukan dukungan dana yang tidak murah dalam pengembangannya. Peer to peer lending menggunakan akad qardhul hasan juga bisa diterapan secara offline, bisa melibatkan para pengurus masjid dan para pengusaha serta orang kaya di lingkungan masjid tersebut. Yang diperlukan adalah sosialisasi ekonomi Islam ini ke pengusaha kaya (agar mampu memberikan dana yang bisa disalurkan sebagai dana pinjaman ke masyarakat menjadi dana bergulir), pengurus masjid (bisa digunakan dana sebagian masjid yang tidak mengganggu operasional masjid untuk menyelamatkan penduduk sekitar masjid dari riba) dan masyarakat yang ingin terlibat baik sebagai pemberi pinjaman maupun sebagai peminjam. Untuk pengelola kegiatan ini, para pengurus bisa digaji oleh dana masjid atau para relawan yang amanah yang mau untuk tidak digaji karena barang siapa yang menolong agama Allah maka Allah langsung yang akan menolongnya.Untuk itu, apabila sudah berjalan, maka yang didahulukan para peminjam yang terlilit riba dan untuk kebutuhan pokok/pendidikan, bukan riba yang diambil dari keinginan seperti membeli mobil atau liburan. Diutamakan orang yang ingin bebas dari riba, rentenir dan pinjaman online terlebih dahulu, kalau dana sudah besar, bisa digunakan untuk modal usaha. 3. 5. Solusi Menghindari Kredit Macet Permasalahan yang paling besar atas adanya pinjaman qardhul hasan yang selama ini penulis amati adalah banyaknya kredit macet. Hal ini dikarenakan tidak adanya jaminan dan kelebihan, serta sebagian mental masyarakat yang mudah berjanji, tetapi sulit untuk menepati sehingga tidak melunasi pinjaman yang telah diberikan. Padahal bagi si pemilik dana, tentu uang yang dipinjamkannya melalui pinjaman peer to peer menggunakan akad qardhul hasan ini bertujuan agar bisa dimanfaatkan orang banyak sehingga diperlukan solusi untuk mengatasi kredit macet. Beberapa alternatif solusi tersebut, sebagai berikut: a. Diawali saat membuat akad, adanya penegasan mengenai bahaya tidak melunasi hutang, berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa memperlambat membayar pinjaman bagi orang yang memiliki harta adalah suatu kezaliman. (Muttafaqun'alaih). Dan siapa yang meminjam dengan niat tidak ingin membayar pinjamannya maka kelak di akhirat dia akan bertemu Allah sebagai pencuri. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi) b. Berdasarkan ayat terpanjang dalam Surah Albaqarah yaitu ayat 282, menyebutkan bahwa dalam setiap utang-piutang hendaknya dituliskan dengan benar dan dihadirkan saksi
  • 5. sebanyak 2 orang laki-laki atau 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Hal ini bertujuan agar orang yang berutang bertanggung jawab dan untuk saling mengingatkan serta si pemberi utang memiliki bukti berupa saksi, jikalau yang menerima utang menjadi ingkar janji. c. Untuk peminjam yang bekerja sebagai Pegawai Ngeri Sipil (PNS) atau karyawan swasta yang memiliki gaji tetap maka memungkinkan diadakannya potong gaji si peminjam setiap awal bulan. Hal ini tentunya harus disepakati dulu antara pelaksana peer to peer landing dengan perusahaan atau kantor si peminjam. d. Untuk pelaku usaha yang termasuk usaha kecil menengah (UKM), solusi pembayaran angsuran pinjaman kebaikan bisa menggunakan pembayaran mingguan bahkan harian. pembayaran harian terkesan murah dan ringan dibandingkan pembayaran bulanan karena angka yang lebih ringan maka akan mengurangi beban mereka yang meminjam. Tentu ini merupakan solusi dibandingkan UKM yang meminjam kepada rentenir atau lintah darat, mereka juga menerapkan sistem pembayaran harian atau mingguan, bahkan menerapkan bunga yang besar. e. Solusi untuk membuat jera peminjam yang mengulur-ulur waktu pembayaran dengan sengaja adalah dengan mengadakan pengumuman utang di masjid sekitar tempat tinggal si peminjam. Hal ini tentunya sudah atas sepengetahuan si peminjam (dimasukkan di akad dan disetujui si peminjam), yang setelah beberapa lama jatuh tempo masih belum bayar, dan sudah diketahui bahwa yang bersangkutan memang mampu tetapi sengaja tidak membayar. Dengan demikian seseorang akan berpikir ulang untuk tidak melunasi utangnya karena tentunya akan malu diumumkan di masjid dekat tempat tinggalnya bahwa dia memiliki utang kepada orang lain. Hal ini tentu lebih baik dari pada hal yang dilakukan pinjaman online dewasa ini melalui bahasa yang mengancam dan tidak sopan/santun via pesan singkat, juga terjadinya teror kepada keluarga, teman dan rekan kerja peminjam karena si operator pinjaman online mendapatkan data semua kontak yang didapat saat pemimjam ingin berutang. Urgennya pinjaman qardhul hasan bagi masyarakat adalah karena maraknya riba di masyarakat, hal ini dikarenakan ekonomi kita menggunakan sistem kapitalis dan liberalis, hanya menguntungkan para pemilik modal dan melepaskan agama dari kegiatan ekonomi sehari-hari. Selain itu, kendala dalam penerapan qardhul hasan di masyarakat karena sudah menipisnya kejujuran dan kepercayaan kepada sesama akibat keuntungan material (dunia) semata yang ingin diraih. Umat harus dikembalikan kepada ajaran agama, bahwa hal-hal yang dimiliki sekarang di dunia tidak bisa membantu menyelamatkannya kelak di hari pembalasan. Oleh karena itu perlu wadah aplikasi yang tidak hanya bertujuan keuntungan duniawi sementara, melainkan juga berinvestasi untuk hari kemudian. Diperlukan modal yang tidak sedikit untuk ini, oleh karena itu elemen pengusaha, para pemilik start up, tokoh agama, akademisi, dan pemerintah untuk duduk bersama dan bisa mengatasi permasalahan riba yang berat ini. 4 Kesimpulan Seiring dengan berkembangnya teknologi industri 4.0 dewasa ini banyak masyarakat yang terjebak dengan pinjaman online (pinjol) dengan bunga (riba) sangat tinggi dan merugikan masyarakat padahal teknologi juga bisa digunakan untuk menerapkan perintah Allah yakni dengan adanya pinjaman nol persen (akad qardhul hasan) dan tanpa biaya administrasi melalui aplikasi pinjaman peer to peer (peer to peer lending). References
  • 6. [1] Awan Gunawan, Ditelpon Pinjol, dalam https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1021486966520072- 0&id=1399711851&ref=content_filter (2019) [2] Anonim, dalam https://m.facebook.com/photo.php?fbid=308746140079243&id=100028315786707&set=gm.5612 91-154402984&source=48 (2019) [3] Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Ahmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, h. 183 (2010) [4] Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2007 h. 92 (2007) [5] Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 1 Tahun 2004 tentang Bunga (Interest/Fa’idah). [6] Ascaraya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, h.46 (2008) [7] M. Abdul Mujieb, dkk, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: Pustaka Firdaus, h. 272 (1994) [8] Firdaus Furywardhana, Mudah Memahami Ekonomi Islam, Yogyakarta: Kamajaya Kreasindo, h. 33 (2009) [9] Burhanuddin S., Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: UI Press, h. 280 (2008) [10] Wikipedia, P2P, dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/P2P [11] Sulfiati,dkk, 2010. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Di KabupatenSinjai, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol.3, No.2 Juli 2010.