SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
SALEP II
FARMASETIKA DASAR
KELOMPOK 5:
KHARIS DWI
MARIA ULFA
MARWAH RISTIANTY
MAYA PRATIWI
MOULINA RAHMAH
NENG RAHMAWATI
DEWI
RIYAN SEPTIAN
Pengertian Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang
mudah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok
(Depkes.1979).
Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali
dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep
yang mengandung obat keras atau obat narkotik
adalah 10% (Moh. Anief. 1997).
Sediaan Salep berdasarkan
konsistensi
 Unguenta : Salep yang mempunyai
konsistensi seperti mentega, tidak mencair
pada suhu biasa, tapi mudah dioleskan
tanpa menggunakan tenaga.
 Cream : Salep yang banyak mengadung
air, mudah diserap kulit , dan dapat
dicuci dengan air.
 Pasta : Salep yang mengandung lebih
dari 50% zat padat ( serbuk ).
 Cerata : Salep berlemak yang banyak
mengandung lilin, sehingga konsistensinya
lebih keras.
 Gel : Salep yang lebih halus, umumnya
mengandung sedikit atau tanpa lilin,
digunakan sebagai basis.
1. Basis Hidrokarbon
 Sifat inert
 Umumnya merupakan senyawa turunan minyak
bumi (Petrolatum) yang memiliki bentuk fisik
semisolid dan dapat juga dimodifikasi dengan
wax atau senyawa turunan minyak bumi yang cair
(Liquid Petrolatum)
 Basis ini digolongkan sebagai basis berminyak
bersama dengan basis salep yang terbuat dari
minyak nabati atau hewani
 Sifat minyak yang dominan pada basis
hidrokarbon menyebabkan basis ini sulit tercuci
oleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit.
 Sifat minyak yang hampir anhidrat juga
menguntungkan karena memberikan kestabilan
optimum pada beberapa zat aktif seperti antibiotik.
 Basis ini juga hanya menyerap atau mengabsorbsi
sedikit air dari formulasi serta menghambat hilangnya
kandungan air dari sel-sel kulit dengan membentuk
lapisan film yang waterproff.Basis ini juga mampu
meningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat tersebut
sangat menguntungkan karena mampu
mempertahankan kelembaban kulit sehingga basis
ini juga memiliki sifat moisturizer dan emollient.
 Selain mempertahankan kadar air, basis ini juga
mampu meningkatkan hidrasi pada kulit (horny layer)
dan hal ini dapat meningkatkan absorbsi dari zat aktif
secara perkutan. Hal ini terbukti dengan mengukur
peningkatan efek vasokonstriksi pada pemberian
steroid secara topikal dengan basis hidrokarbon.
KERUGIAN BASIS HIDROKARBON
 Sifatnya yang berminyak dapat
meninggalkan noda pada pakaian serta
sulit tercuci oleh air sehingga sulit
dibersihkan dari permukaan kulit.
 Hal ini menyebabkan penerimaan pasien
yang rendah terhadap basis hidrokarbon
jika dibandingkan dengan basis yang
menggunakan emulsi seperti krim dan
lotion.
Contoh kandungan basis
hidrokarbon
 Soft Paraffin
 Hard Paraffin
 Liquid Paraffin
 Vaselin Putih
 Vaselin Kuning
 Campuran Vaselin Dengan Malam Putih
& Malam Kuning
1. Soft Paraffin
Basis yang diperoleh melalui pemurnian
hidrokarbon semisolid dari minyak bumi.
Jenis soft paraffin yaitu :
 Berwarna kuning digunakan untuk zat aktif
yang berwarna.
 Berwarna putih (melalui proses pemutihan)
digunakan untuk zat aktif yang tidak
berwarna, berwarna putih, atau berwarna
pucat.
 Proses pemutihan menyebabkan sebagian
pasien sensitif terhadap soft paraffin yang
berwarna putih
2. Hard Paraffin
Merupakan campuran bahan-bahan
hidrokar-bon solid yang diperoleh dari
minyak bumi.
 Sifat fisik :
◦ tidak berwarna s/d berwarna putih
◦ tidak berbau
◦ memiliki tekstur berminyak seperti wax
◦ memiliki struktur kristalin
 Hard paraffin biasanya digunakan untuk
memadatkan basis salep.
3. Liquid Paraffin
Merupakan campuran hidrokarbon cair dari minyak
bumi. Umumnya transparan dan tidak berbau.
 Mudah mengalami oksidasi sehingga dalam
penyimpanannya ditambahkan antioksidan seperti
Butil hidroksi toluene (BHT).
 Di gunakan untuk menghaluskan basis salep dan
mengurangi viskositas sediaan krim.
 Jika dicampur dengan 5% low density polietilen, lalu
dipanaskan dan dilakukan pendinginan secara
cepat, akan menghasilkan massa gel yang mampu
mempertahankan konsistensinya dalam rentang
suhu yang cukup luas (-15oC hingga 60oC).
 Stabil pada perubahan suhu, kompatibel terhadap
banyak zat aktif, mudah digunakan, mudah disebar,
melekat pada kulit, tidak terasa berminyak dan
mudah dibersihkan.
4. Vaselin Putih
 Vaselin putih adalah campuran yang dimurnikan
dari hidrokarbon setengah padat, diperoleh dari
minyak bumi dan keseluruhan atau hampir
keseluruhan dihilangkan warnanya. Dapat
mengandung stabilisator yang sesuai.
5. Vaselin Kuning
 Vaselin kuning adalah campuran yang dimurnikan
dari hidrokarbon setengah padat yang diperoleh
dari minyak bumi. Dapat mengandung zat penstabil
yang sesuai.
6. Campuran Vaselin Dengan Malam Putih & Malam
Kuning
 Salep kuning: terdiri dari 50 g lilin kuning dan 950 g
vaselin putih untuk tiap 1000 g.
 Salep putih: Tiap 1000 g mengandung 50 g lilin putih
dan 950 g vaselin putih
Contoh sediaan salep dengan
basis hidrokarbon
1. Acid Salicylici Unguentum (Salep Asam Salisilat)
tiap 10 gram mengandung:
 Acidum salicylicum 200 mg
 Vaselinum album ad 10 g
2. Acid Salicylici Sulfuris Unguentum (Salep Asam
Salisilat Belerang)
 tiap 10 gram mengandung:
 Acidum salicylicum 200 mg
 Sulfur 400 mg
 Vaselinum album ad 10 g
3. Hyoscini Oculentum (Salep mata Hiosina /
Skopolamin)
tiap gram mengandung:
 Hyoscini hydrobromidum 2,5 mg
 Paraffinum liquidum 65 mg
 Vaselinum album ad 1 g
2. Basis Adsorbsi (Basis Serap)
 Basis salep ini mempunyai sifat hidrofil
atau dapat mengikat air
 Basis ini juga dapat berupa bahan
anhidrat atau basis hidrat yang memiliki
kemampuan menyerap kelebihan air.
 Sumber Basis Serap
Pada umumnya bahan-bahan tersebut merupakan
campuran dari sterol-sterol binatang atau zat yang
bercampur dengan senyawa hidrokarbon dan zat
yang memiliki gugus polar seperti sulfat, sulfonat,
karboksil, hidroksil atau suatu ikatan ester.
 Contoh : Lanolin, ester lanolin, campuran steroid
dan triterpene alkohol dll
 Tipe Basis Serap
 Tipe 1 dasar salep yang dapat bercampur
dengan air membentuk emulsi air dalam minyak.
Contohnya adalah Parafin hidrofilik dan Lanolin
anhidrat.
 Tipe 2 emulsi air dalam minyak yang dapat
bercampur dengan sejumlah larutan air
tambahan. Contoh tipe ini adalah Lanolin.
Contoh sediaan salep dengan
basis adsorbsi
1. Hydrophilic petrolatum
 Kolesterol ………………… . 3%
 Stearil alkohol …………….. 3%
 White Wax ………………… 8%
 White Petrolatum ………… 86%
 Cara Pembuatan :
Lelehkan/lebur secara bersamasama stearil
alkohol, White Petrolatum, dan white wax di atas
water bath. Kemudian tambahkan kolesterol
sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
homogen dan dingin, dan membentuk masa
salep. Petrolatum hidrofilik dapat mengabsorbsi
jumlah air yang banyak dengan membentuk
emulsi air dalam minyak.
3. Basis yang dapat dicuci
dengan air
 Dasar Salep Emulsi M/A (vanishing cream)
 Emulsifying Ointment B.P
 Hidrophilic ointment
 Fase minyak (fase internal) terdiri dari
petrolatum bersamaan dengan satu atau lebih
alkohol BM tinggi, seperti cetyl atau stearyl
alcohol.
 Asam stearat mungkin termasuk dalam fase
minyak jika emulsi tersebut dalam bentuk sabun,
contohnya trietanolamin stearat. Pemberian
asam stearat dalam jumlah yang berlebihan
dalam formulasi akan menghasilkan salep yang
mengkilap seperti mutiara.
 Petrolatum dalam fase minyak juga dapat
mempertahankan kestabilan air dalam
keseluruhan formulasi
 Fase air (fase eksternal) dari basis tipe ini terdiri
dari:
 Bahan Pengawet : metilparaben, propilparaben,
benzil alkohol, dan asam sorbet
 Humektan : gliserin, propilen glikol, atau polietilen
glikol.
 Emulsifier (biasanya menjadi bagian yg paling
banyak), bisa non-ionik, kationik, anionik, atau
amfoter. juga terdiri dari komponen yg larut
dalam air, stabilizer, pengontrol pH, atau bahan
lain yang berhubungan dengan sistem air
4. Basis Larut Air
Sifat basis larut air:
 Larut dalam air
 Dapatdicuci
 Tidak berminyak
 Bebas Lipid
 Tidak mengiritasi
 Komponen utama : polietilen glikol
HOCH2(CH2OCH2)nCH2OH
Contoh sediaan salep dengan
basis yang dapat dicuci
dengan air
Salep polietilen glikol NF
 polietilen glikol 3350 400g
 polietilen glikol 400 600g
Propylene atau polyethylene glicol dan gel
dengan carbopol atau derivat selulosa
→larut air dan mengoptimasi hantaran obat
jenis steroid
TERIMA KASIH


More Related Content

What's hot

Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
Yudia Susilowati
 

What's hot (20)

Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Pill
PillPill
Pill
 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Gel
GelGel
Gel
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 

Viewers also liked

Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
LaLa AmoCi
 

Viewers also liked (17)

Salep
SalepSalep
Salep
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
05 stabilitas obat
05 stabilitas obat05 stabilitas obat
05 stabilitas obat
 
Kul2. metode pembuatan salep
Kul2. metode pembuatan salepKul2. metode pembuatan salep
Kul2. metode pembuatan salep
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
Cream tipe m
Cream tipe mCream tipe m
Cream tipe m
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Tablets
TabletsTablets
Tablets
 

Similar to Farmasetika: Salep2

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
YayahKodariyah
 

Similar to Farmasetika: Salep2 (20)

Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Salep mia faujiah
Salep mia faujiahSalep mia faujiah
Salep mia faujiah
 
Ppt emulsi lotion
Ppt emulsi lotionPpt emulsi lotion
Ppt emulsi lotion
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salep
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
 
Lotion Pegagan
Lotion PegaganLotion Pegagan
Lotion Pegagan
 
LIPSTIK.pptx
LIPSTIK.pptxLIPSTIK.pptx
LIPSTIK.pptx
 
KOSMETIKA BAYI moist.pptx
KOSMETIKA BAYI moist.pptxKOSMETIKA BAYI moist.pptx
KOSMETIKA BAYI moist.pptx
 
KOSMETIKA BAYI moist.pptx
KOSMETIKA BAYI moist.pptxKOSMETIKA BAYI moist.pptx
KOSMETIKA BAYI moist.pptx
 
kelompok Emulsi
kelompok Emulsikelompok Emulsi
kelompok Emulsi
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptx
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptx
 
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
 

Recently uploaded

RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 

Farmasetika: Salep2

  • 1. SALEP II FARMASETIKA DASAR KELOMPOK 5: KHARIS DWI MARIA ULFA MARWAH RISTIANTY MAYA PRATIWI MOULINA RAHMAH NENG RAHMAWATI DEWI RIYAN SEPTIAN
  • 2. Pengertian Salep Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (Depkes.1979). Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau obat narkotik adalah 10% (Moh. Anief. 1997).
  • 3. Sediaan Salep berdasarkan konsistensi  Unguenta : Salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada suhu biasa, tapi mudah dioleskan tanpa menggunakan tenaga.  Cream : Salep yang banyak mengadung air, mudah diserap kulit , dan dapat dicuci dengan air.  Pasta : Salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat ( serbuk ).
  • 4.  Cerata : Salep berlemak yang banyak mengandung lilin, sehingga konsistensinya lebih keras.  Gel : Salep yang lebih halus, umumnya mengandung sedikit atau tanpa lilin, digunakan sebagai basis.
  • 5. 1. Basis Hidrokarbon  Sifat inert  Umumnya merupakan senyawa turunan minyak bumi (Petrolatum) yang memiliki bentuk fisik semisolid dan dapat juga dimodifikasi dengan wax atau senyawa turunan minyak bumi yang cair (Liquid Petrolatum)  Basis ini digolongkan sebagai basis berminyak bersama dengan basis salep yang terbuat dari minyak nabati atau hewani  Sifat minyak yang dominan pada basis hidrokarbon menyebabkan basis ini sulit tercuci oleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit.
  • 6.  Sifat minyak yang hampir anhidrat juga menguntungkan karena memberikan kestabilan optimum pada beberapa zat aktif seperti antibiotik.  Basis ini juga hanya menyerap atau mengabsorbsi sedikit air dari formulasi serta menghambat hilangnya kandungan air dari sel-sel kulit dengan membentuk lapisan film yang waterproff.Basis ini juga mampu meningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat tersebut sangat menguntungkan karena mampu mempertahankan kelembaban kulit sehingga basis ini juga memiliki sifat moisturizer dan emollient.  Selain mempertahankan kadar air, basis ini juga mampu meningkatkan hidrasi pada kulit (horny layer) dan hal ini dapat meningkatkan absorbsi dari zat aktif secara perkutan. Hal ini terbukti dengan mengukur peningkatan efek vasokonstriksi pada pemberian steroid secara topikal dengan basis hidrokarbon.
  • 7. KERUGIAN BASIS HIDROKARBON  Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci oleh air sehingga sulit dibersihkan dari permukaan kulit.  Hal ini menyebabkan penerimaan pasien yang rendah terhadap basis hidrokarbon jika dibandingkan dengan basis yang menggunakan emulsi seperti krim dan lotion.
  • 8. Contoh kandungan basis hidrokarbon  Soft Paraffin  Hard Paraffin  Liquid Paraffin  Vaselin Putih  Vaselin Kuning  Campuran Vaselin Dengan Malam Putih & Malam Kuning
  • 9. 1. Soft Paraffin Basis yang diperoleh melalui pemurnian hidrokarbon semisolid dari minyak bumi. Jenis soft paraffin yaitu :  Berwarna kuning digunakan untuk zat aktif yang berwarna.  Berwarna putih (melalui proses pemutihan) digunakan untuk zat aktif yang tidak berwarna, berwarna putih, atau berwarna pucat.  Proses pemutihan menyebabkan sebagian pasien sensitif terhadap soft paraffin yang berwarna putih
  • 10. 2. Hard Paraffin Merupakan campuran bahan-bahan hidrokar-bon solid yang diperoleh dari minyak bumi.  Sifat fisik : ◦ tidak berwarna s/d berwarna putih ◦ tidak berbau ◦ memiliki tekstur berminyak seperti wax ◦ memiliki struktur kristalin  Hard paraffin biasanya digunakan untuk memadatkan basis salep.
  • 11. 3. Liquid Paraffin Merupakan campuran hidrokarbon cair dari minyak bumi. Umumnya transparan dan tidak berbau.  Mudah mengalami oksidasi sehingga dalam penyimpanannya ditambahkan antioksidan seperti Butil hidroksi toluene (BHT).  Di gunakan untuk menghaluskan basis salep dan mengurangi viskositas sediaan krim.  Jika dicampur dengan 5% low density polietilen, lalu dipanaskan dan dilakukan pendinginan secara cepat, akan menghasilkan massa gel yang mampu mempertahankan konsistensinya dalam rentang suhu yang cukup luas (-15oC hingga 60oC).  Stabil pada perubahan suhu, kompatibel terhadap banyak zat aktif, mudah digunakan, mudah disebar, melekat pada kulit, tidak terasa berminyak dan mudah dibersihkan.
  • 12. 4. Vaselin Putih  Vaselin putih adalah campuran yang dimurnikan dari hidrokarbon setengah padat, diperoleh dari minyak bumi dan keseluruhan atau hampir keseluruhan dihilangkan warnanya. Dapat mengandung stabilisator yang sesuai. 5. Vaselin Kuning  Vaselin kuning adalah campuran yang dimurnikan dari hidrokarbon setengah padat yang diperoleh dari minyak bumi. Dapat mengandung zat penstabil yang sesuai. 6. Campuran Vaselin Dengan Malam Putih & Malam Kuning  Salep kuning: terdiri dari 50 g lilin kuning dan 950 g vaselin putih untuk tiap 1000 g.  Salep putih: Tiap 1000 g mengandung 50 g lilin putih dan 950 g vaselin putih
  • 13. Contoh sediaan salep dengan basis hidrokarbon 1. Acid Salicylici Unguentum (Salep Asam Salisilat) tiap 10 gram mengandung:  Acidum salicylicum 200 mg  Vaselinum album ad 10 g
  • 14. 2. Acid Salicylici Sulfuris Unguentum (Salep Asam Salisilat Belerang)  tiap 10 gram mengandung:  Acidum salicylicum 200 mg  Sulfur 400 mg  Vaselinum album ad 10 g
  • 15. 3. Hyoscini Oculentum (Salep mata Hiosina / Skopolamin) tiap gram mengandung:  Hyoscini hydrobromidum 2,5 mg  Paraffinum liquidum 65 mg  Vaselinum album ad 1 g
  • 16. 2. Basis Adsorbsi (Basis Serap)  Basis salep ini mempunyai sifat hidrofil atau dapat mengikat air  Basis ini juga dapat berupa bahan anhidrat atau basis hidrat yang memiliki kemampuan menyerap kelebihan air.
  • 17.  Sumber Basis Serap Pada umumnya bahan-bahan tersebut merupakan campuran dari sterol-sterol binatang atau zat yang bercampur dengan senyawa hidrokarbon dan zat yang memiliki gugus polar seperti sulfat, sulfonat, karboksil, hidroksil atau suatu ikatan ester.  Contoh : Lanolin, ester lanolin, campuran steroid dan triterpene alkohol dll  Tipe Basis Serap  Tipe 1 dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak. Contohnya adalah Parafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat.  Tipe 2 emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan. Contoh tipe ini adalah Lanolin.
  • 18. Contoh sediaan salep dengan basis adsorbsi 1. Hydrophilic petrolatum  Kolesterol ………………… . 3%  Stearil alkohol …………….. 3%  White Wax ………………… 8%  White Petrolatum ………… 86%
  • 19.  Cara Pembuatan : Lelehkan/lebur secara bersamasama stearil alkohol, White Petrolatum, dan white wax di atas water bath. Kemudian tambahkan kolesterol sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga homogen dan dingin, dan membentuk masa salep. Petrolatum hidrofilik dapat mengabsorbsi jumlah air yang banyak dengan membentuk emulsi air dalam minyak.
  • 20. 3. Basis yang dapat dicuci dengan air  Dasar Salep Emulsi M/A (vanishing cream)  Emulsifying Ointment B.P  Hidrophilic ointment  Fase minyak (fase internal) terdiri dari petrolatum bersamaan dengan satu atau lebih alkohol BM tinggi, seperti cetyl atau stearyl alcohol.  Asam stearat mungkin termasuk dalam fase minyak jika emulsi tersebut dalam bentuk sabun, contohnya trietanolamin stearat. Pemberian asam stearat dalam jumlah yang berlebihan dalam formulasi akan menghasilkan salep yang mengkilap seperti mutiara.
  • 21.  Petrolatum dalam fase minyak juga dapat mempertahankan kestabilan air dalam keseluruhan formulasi  Fase air (fase eksternal) dari basis tipe ini terdiri dari:  Bahan Pengawet : metilparaben, propilparaben, benzil alkohol, dan asam sorbet  Humektan : gliserin, propilen glikol, atau polietilen glikol.  Emulsifier (biasanya menjadi bagian yg paling banyak), bisa non-ionik, kationik, anionik, atau amfoter. juga terdiri dari komponen yg larut dalam air, stabilizer, pengontrol pH, atau bahan lain yang berhubungan dengan sistem air
  • 22. 4. Basis Larut Air Sifat basis larut air:  Larut dalam air  Dapatdicuci  Tidak berminyak  Bebas Lipid  Tidak mengiritasi  Komponen utama : polietilen glikol HOCH2(CH2OCH2)nCH2OH
  • 23. Contoh sediaan salep dengan basis yang dapat dicuci dengan air Salep polietilen glikol NF  polietilen glikol 3350 400g  polietilen glikol 400 600g Propylene atau polyethylene glicol dan gel dengan carbopol atau derivat selulosa →larut air dan mengoptimasi hantaran obat jenis steroid