23. PENGKAJIAN / DATA DASAR 1. Aktivitas / istirahat Gejala : perubahan aktivitas biasanya / hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan. 2. Nutrisi Gejala : Mual / muntah ( glaukoma akut ) 3. Neurosensori Gejala : Penglihatan berawan / kabur, tampak lingkaran cahaya/pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotopobia ( glaukoma akut ). Perubahan kacamata / pengobatan tidak memperbaiki penglihatan. Tanda : pupil menyempit & merah / mata keras dgn kornea berawan. Peningkatan air mata 4. Nyeri / Kenyamanan Gejala : Ketidaknyamanan ringan / mata berair ( glaukoma kronis ). Nyeri tiba-tiba / berat menetap atau tekanan pada & sekitar mata, sakit kepala ( glaukoma akut ).
24.
25.
26. 1. Mempengaruhi masa depan pasien & pilihan intervensi . 2. Intervensi awal mencegah kebutaan. 3. Mengontrol TIO, mencegah kehilangan penglihatan lanjut. 4. Menurunkan bahaya keamanan sehubungan dengan perubahan lapang pandang. Mandiri 1. Pastikan derajat / tipe kehilangan penglihatan. 2. Dorong mengekpresikan perasaan tentang kemungkinan kehilangan penglihatan. 3. Tunjukkan pemberian tetes mata 4. lakukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan, contoh : kurangi kekacauan, atur perabot. RASIONAL INTERVENSI
27. 1. Menyebabkan kontriksi pupil, memudahkan keluarnya aqous humor. 2. Menurunkan pembentukan aquos humor 3. Menurunkan laju produksi aquos humor. 4. Membuat kontraksi otot spinkter iris, memdalamkan bilik anterior. 5. Menurunkan sekresi aquos humor & TIO. 6. Serangan akut Glaukoma timbul nyeri yang dapat meningkatkan TIO. 7. Proses penyembuhan diharapkan dari tindakan ini. Kolaborasi Berikan obat sesuai indikasi : 1. Pilokarpin 2. Timolol maleat. 3. Asetazolamid. 4. Miotik 5. Asetazolamid. 6. Berikan sedasi, analgesik 7. Siapkan bedah sesuai indikasi RASIONAL INTERVENSI
28.
29. 1. Faktor ini mempengaruhi persepsi pasien terhadap ancaman diri, dan dapat mempengaruhi upaya mengontrol TIO. 2. Menurunkan ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan / harapan yang akan datang dan memberikan dasar untuk membuat pilihan informasi tentang pengobatan 3. Memberikan kesempatan untuk pasien menerima situasi nyata & solusi terbaik. 4. Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri dalam menghadapi masalah. 1. Kaji tingkat ansietas, derajat nyeri / timbul gejala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat ini. 2. Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan dapat mencegah kehilangan penglihatan. 3. Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekpresikan perasaannya. 4. Identifikasi sumber / orang yang menolong RASIONAL INTERVENSI
30.
31. 1. Meningkatkan keefektifan pengobatan. Memberikan kesempatan untuk menunjukkan kompetensi mak. 2. Penyakit ini dapat dikontrol, bukan diobati, dan mempertahakan konsistensi program obat adalah kontrol vital. Beberapa obat menyebabkan dilatasi pupil, peningkatan TIO dan potensial kehilangan penglihatan tambahan. 3. Efek samping obat/merugikan rentang dari tak nyaman sampai ancaman kesehatan berat. Kurang lebih 50% pasien akan mengalami sensifititas/alergi terhadap obat parasimpatis (contoh pilokarpin) Masalah ini memerlukan evalusi medik dan kemungkinan perubahan program terapi. Mandiri 1. Tunjukkan tehnik yang benar untuk pemberian tetes mata. Izinkan pasien mengulang tindakan. 2. Kaji pentingnya mempertahankan jadwal obat, contoh tetes mata. Diskusikan obat yang harus dihindari, ex: tetes midriatik (atropin/propantelin bromin), kelebihan pemakaian steroid topikal. 3. Identifikasi efek samping/reaksi merugikan dari pengobatan, contoh penurunan selera makan, mual/muntah, diare, kelemahan, perasaan mabuk, penurunan libido, impoten, jantung tak teratur, pingsan, GJK RASIONAL INTERVENSI