SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Matematika(Peminatan)
Kelas: X - IPA 2
Muhamad Dzaki Albiruni
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 2 of 23
Daftar isi:
Daftar Isi................................................................................2
Materi:
Fungsi Eksponen dan Logaritma...........................................3
Sistem Persamaan Linear Dua/Tiga Variabel.......................8
Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel.......................13
Persamaan Kuadrat..............................................................15
Pertidaksamaan Kuadrat.......................................................16
Pertidaksamaan Pecahan.....................................................20
Sumber..................................................................................22
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 3 of 23
Fungsi eksponen dan logaritma
1. Fungsi Eksponen
a. Konsep:
Suatu pemetaan daerah asal ke daerah hasil (fungsi) dengan
domain tidak boleh lebih dari satu, dengan nilai berpangkat tinggi.
b. Bentuk Umum:
y = 𝒂 𝒙
dimana a β‰₯ 0 dan a β‰  1.
c. Grafik fungsi konstan dibedakan menjadi 2, yaitu untuk 0 < a < 1,
dan a > 1.
 Grafik y = π‘Ž π‘₯
untuk 0 < a < 1.
Sifat - sifat:
- Terdefinisi untuk semua x merupakan bilangan riil.
- Apabila x adalah 0, maka y = 1.
- Jika x bernilai kecil dan bertanda negatif, maka y bernilai besar
dan bertanda positif.
- Jika x bernilai besar dan bertanda positif, maka y mendekati nol
dengan tanda negatif. (Grafik menurun).
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 4 of 23
 Grafik y = π‘Ž π‘₯
untuk a > 1.
Sifat – sifat:
- Terdefinisi untuk semua x merupakan bilangan riil.
- Jika x bernilai kecil dan bertanda negatif, maka y mendekati 0 dan
bertanda positif.
- Jika x bernilai besar dan bertanda positif, maka y bernilai besar
dengan tanda positif. (Grafik naik).
- Untuk x = 0, maka y = 1.
d. Persamaan fungsi eksponen.
- Jika π‘Ž 𝑓(π‘₯)
= π‘Ž 𝑔(π‘₯)
, maka f(x) = g(x)
- Jika π‘Ž 𝑓(π‘₯)
= π‘Ž 𝑝
, maka f(x) = p.
- Jika A {π‘Ž 𝑓(π‘₯)
}2
+ B {π‘Ž 𝑓(π‘₯)
} + 𝐢 = 0, maka dapat diselesaikan
dengan cara persamaan kuadrat.
2. Fungsi Logaritma
a. Konsep:
Suatu pemetaan daerah asal ke daerah hasil (fungsi) dengan domain
tidak boleh lebih dari satu, dengan menggunakan sistem logaritma.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 5 of 23
b. Bentuk Umum:
Jika 𝒂 π’š
= x, dengan a β‰₯ 0, dan a β‰  1,
Maka berlaku: y = 𝒂
π₯𝐨𝐠 𝒙
c. Monoton:
 Turun
Sifat – sifat:
- Berlaku untuk 0 < a < 1.
- Terdefinisi untuk semua x > 0.
- Jika x mendekati nol, y semakin besar dan bertanda positif.
- Untuk x = 1, y = 0.
- Untuk x > 1, y bertanda negatif. Jika x semakin besar, y semakin
kecil. (Monoton Turun).
 Naik
Sifat – sifat:
- Berlaku untuk a > 1.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 6 of 23
- Terdefinisi untuk setiap x > 0.
- Jika x mendekati nol, nilai y semakin kecil dan bertanda negatif.
- Untuk x = 1, maka y = 0.
- Untuk x > 1, y bertanda positif. Semakin besar x, maka y juga
semakin besar (Monoton naik).
d. Contoh soal dan Pembahasan:
1. π‘€π‘–π‘ π‘Žπ‘™ 2 π‘₯
= π‘Ž.
π‘Ž +
23
π‘Ž
= 9. π‘†π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž π‘π‘Žπ‘”π‘–π‘Žπ‘› π‘‘π‘–π‘˜π‘Žπ‘™π‘–π‘˜π‘Žπ‘› π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘Ž.
π‘Ž2
+ 8 = 9π‘Ž.
π‘Ž2
βˆ’ 9π‘Ž + 8 = 0.( π‘†π‘’π‘™π‘’π‘ π‘Žπ‘–π‘˜π‘Žπ‘› π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘)
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 7 of 23
(a – 8) (a - 1). X1 = 8. X2 = 1.
2 π‘₯
= 8. ∝ = 3. 2 π‘₯
= 1. 𝛽 = 0.
𝛼 + 𝛽 = 3 + 0 = 3.(π½π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘Ž)
2. π‘€π‘–π‘ π‘Žπ‘™ 2 π‘₯
= π‘Ž.
2 π‘₯.2 π‘₯ βˆ’ 12.2 π‘₯ + 32 = 0.
π‘Ž2
βˆ’ 12π‘Ž + 32 = 0.
( a – 8 ) ( a – 4 )
A1 = 8. A2 = 4.
2 π‘₯
= 8. π‘₯1 = 3.
2 π‘₯
= 4. π‘₯2 = 2.
x1.x2 = 3x2 = 6. (jawaban b).
3. Jawab:
4log(2π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + 7) = 4 π‘™π‘œπ‘”16
2π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + 7 = 16
2π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ βˆ’ 9 = 0 (selesaikan dengan persamaan kuadrat).
(2x + 3) (x - 3).
X1 = -3/2. X2 = 3.
4 x -3/2 x 3 = -18 (jawaban b).
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 8 of 23
e. Kesimpulan:
Fungsi adalah suatu aturan yang menghubungkan daerah satu
dengan daerah lain, secara tepat satu. Dari kedua fungsi yang
telah dipelajari (Eksponen dan Logaritma), dapat disimpulkan
bahwa fungsi eksponen dapat diselesaikan dengan menggunakan
metode grafik, dan diselesaikan menurut aturan eksponen
(bilangan berpangkat tinggi). Sedangkan fungsi logaritma,
diselesaikan menggunakan metode grafik dan mengikuti aturan
logaritma (invers nilai).
Sistem persamaan linear dua dan tiga variabel (SPLDV dan
SPLTV)
a. Konsep:
- Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah Sistem
persamaan yang memiliki 2 variabel dan 1 konstanta, dan
diselesaikan secara garis lurus (linear).
- Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah Sistem
persamaan yang memiliki 3 variabel dan 1 konstanta, dan
diselesaikan secara garis lurus (linear).
b. Bentuk Umum:
ax + by + c = 0 οƒ  2 Variabel.
ax + by + cz = 0 οƒ  3 Variabel.
c. Metode Penyelesaian:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 9 of 23
1. Metode Grafik:
 Yaitu merupakan salah satu teknik dalam penyelesaian sistem
persamaan linear, yang menitik beratkan pada sistem koordinat
atau grafik. (sumbu x, sumbu y).
 Langkah:
ο‚· Tuangkan permasalahan linear ke dalam bentuk model
matematika. (β€œdiketahui”).
ο‚· Tentukan titik potong x dan y di garis koordinat.
ο‚· Buatlah garis koordinat yang sesuai dengan permasalahan.
ο‚· Titik potong tersebut, merupakan penyelesaian dari metode grafik,
berbentuk (x,y).
2. Metode Subtitusi:
 Merupakan salahsatu metode penyelesaian, dengan cara men-
subtitusikan (mengganti) suatu variabel, ke dalam variabel lain.
 Langkah:
ο‚· Susun suatu pernyataan sistem persamaan linear dua / tiga
variabel secara lurus.
ο‚· Nyatakan suatu variabel yang akan diubah kedalam variabel lain.
ο‚· Subtitusikan Nilai variabel yang telah ditemukan, ke dalam suatu
persamaan linear lainnya.
3. Metode Eliminasi:
 Merupakan salahsatu metode penyelesaian dengan cara
mengeliminasi salahsatu variabelnya.
 Langkah:
ο‚· Susun suatu pernyataan sistem persamaan linear dua / tiga
variabel secara lurus.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 10 of 23
ο‚· Salahsatu atau kedua persamaan yang dipilih, dikalikan agar
salahsatu koefisien dari variabelnya sama.
ο‚· Eliminasi variabel tersebut dengan cara menggunakan operasi
penjumlahan atau pengurangan.
ο‚· Lakukan hal tersebut hingga seluruh variabel ditemukan hasilnya.
4. Metode Campuran:
 Menggunakan perpaduan antara metode eliminasi dan subtitusi.
 Langkah:
ο‚· Gunakan eliminasi terlebih dahulu.
ο‚· Setelah salah satu variabel diketahui, subtitusikan variabel
tersebut ke dalam salahsatu persamaan.
Selain ke-empat metode diatas, kita juga bisa menggunakan
beberapa metode lainnya, yaitu:
οƒ˜ Invers Matriks.
οƒ˜ Determinan Sarrus (untuk 3 Variabel).
οƒ˜ Eliminasi Gaus Jordan.
d. Contoh Soal dan Pembahasan:
Masalah yang berkaitan dengan penerapan SPLDV:
Di dalam sebuah gedung pertunjukkan, terdapat 200 penonton.
Harga karcis untuk anak – anak Rp.2.000,dan dewasa Rp. 3000.
Apabilatotal hasil penjualan karcis tersebut adalah Rp. 510.000,
maka berapabanyak penonton untuk anak – anak dan dewasa?
Jawab:
Misalkan: Anak – anak: x
Orang Dewasa: y
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 11 of 23
Diketahui:
Persamaan 1: x + y = 200.
Persamaan 2: 2000x + 3000y = 510.000
(Disederhanakan): 2x + 3y = 510.
Kali ini, saya akan menggunakan metode campuran.
Pertama, eliminasi terlebih dahulu kedua persamaan tersebut.
x + y = 200 οƒ  x2 2x + 2y = 400
2x + 3y = 510 οƒ  x1 2x + 3y = 510
---------------------------------- --
y = 110 orang.
Kemudian, subtitusikan y ke salahsatu persamaan.
x + y = 200. οƒ  x + 110 = 200. οƒ  x = 200 – 110 οƒ  x = 90 orang
Jadi,penonton dalam bioskoptersebutterdiri atas 90 orang anak –
anak, dan 110 orang Dewasa.
Masalah yang berkaitan dengan penerapan SPLTV:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 12 of 23
e. Kesimpulan:
Setelah mempelajari SPLDV dan SPLTV, dapat disimpulkan
bahwa 2 materi tersebut sangat berguna di kehidupan sehari –
hari. Contohnya untuk menghitung harga barang, jumlah
penonton, penghasilan dan lain – lain. Untuk
menyelesaikannya, dapat menggunakan berbagai metode
seperti Grafik, Eliminasi, Subtitusi, Campuran, Determinan
Sarrus, Matriks dan Eliminasi Gaus Jordan.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 13 of 23
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel
a. Konsep:
Suatu pertidaksamaan yang terdiri atas 2 variabel dan 1
konstanta, dan diselesaikan secara garis lurus (linear).
b. Bentuk Umum:
ax+by>c ax+byβ‰₯c
ax+by<c ax+by≀c
dengan: a koefisien untuk x,
b merupakan koefisien dari y
c merupakan konstanta
dimana a,b,c anggota bilangan riil.
dan a≠0,b≠0 .
c. Metode penyelesaian
Suatu penyelesaian dari pertidaksamaan linear biasanya
digambarkan dengan grafik, adapun langkah-langkah dalam
menggambar grafik pertidaksamaan linear yaitu sebagai berikut:
1. Ubah tanda pertidaksamaan linear menjadi persamaan.
2. Tentukan titik potong koordinat kartesius dengan sumbu x
dan sumbu y.
3. Gunakan titik uji untuk menentukan daerah penyelesaian.
4. Gambarkan grafiknya dan beri arsiran pada daerah
penyelesaiannya.
d. Contoh soal dan Pembahasannya:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 14 of 23
e. Kesimpulan:
Setelah mempelajari sistem pertidaksamaan linear, dapat kita
simpulkan bahwa materi ini umumnya diselesaikan dengan
metode grafik. Materi ini dapat diterapkan untuk menghitung
keperluan sehari – hari seperti pembayaran pajak, luas tanah,
perkiraan anggaran dan lain lain.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 15 of 23
Persamaan kuadrat
a. Konsep:
Suatu persamaan berpolinemial dua dan memiliki pangkat tinggi 2.
b. Bentuk Umum:
y = ax² + bx + c dengan a≠0.
koefisien kuadrat a merupakan koefisien dari xΒ²
koefisien linear b merupakan koefisien dari x
sedangkan c adalah Konstanta.
c. Metode Penyelesaian:
ο‚· Memfaktorkan, untuk bentuk persamaan kuadrat axΒ²+bx+c=0
maka kita harus menentukan dua buah bilangan yang jika
dijumlahkan hasilnya b dan dikalikan menghasilkan c.
ο‚· Melengkapkan kuadrat sempurna, merubah bentuk persamaan
kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna.
ο‚· Menggunakan rumus abc.
d. Contoh Soal dan Pembahasan:
Carilah akar-akar dari persamaan kuadrat xΒ² - 5x + 6 = 0
Jawab :
x2
– 5x + 6 = 0 (cara memfaktorkan)
<=> ( x-2 ) ( x-3 ) = 0
<=> x- 2 = 0 atau x – 3 = 0
<=> x = 2 atau x = 3
Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {2, 3}
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 16 of 23
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x2
+ 4x – 12 = 0
Penyelesaian : (menggunakan rumus abc)
Berdasarkan persamaan diketahui bahwa a =1, b = 4, c = -12
selanjutnya koefisientersebutkita masukkan dalam rumus abc.
x1,2 = (- b ± √b2
– 4ac) /2a
<=> x1,2 =( - 4 Β± √42 – 4 . 1. (-12) )/2.1
<=> x1,2 = (- 4 ± √16 + 48)/2
<=> x1,2 = (- 4 ± √64)/2
<=> x1,2 = (- 4 Β± 8)/2
<=> x1,2 = (- 4 + 8) /2 atau x1,2 = (- 4 - 8 )/2
<=> x1 = 2 atau x2 = -6
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {2,-6}
e. Kesimpulan:
Dari rumus umum persamaan kuadrat y = axΒ² + bx + c = 0, jika
kita mencari akar-akar menggunakan pemfaktoran b diperoleh dari
penjumlahan akar-akar dan c diperoleh dari perkalian akar-akar
sehingga kita dapat memperoleh pernyataan:
pertidaksamaan kuadrat
a. Konsep:
x2
– (x1 + x2) x + x1.x2 = 0
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 17 of 23
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki
variabel paling tinggi berpangkat dua.
b. Bentuk Umum:
(i) axΒ² + bx + c > 0
(ii) axΒ² + bx + c β‰₯ 0
(iii) axΒ² + bx + c < 0
(iv) axΒ² + bx + c ≀ 0
dimana a, b, c dan x elemen bilangan riil dan a β‰  0
c. Metode Penyelesaian:
Sebelum kita bahas tentang metode penyelesaian pertidaksamaan
kuadrat, kita akan ulas kembali tentang interval/selang serta grafik
fungsi kuadrat yang akan membantu kita dalam menentukan
himpunan penyelesaian pertidak samaan kuadrat nantinya.
1. Interval / Selang
Interval merupakan himpunan bagian bilangan riil. Sebuah interval
dapat dilukiskan pada garis bilangan yang berbentuk ruas garis
(segmen) dan terdapat tanda lebih tebal pada titik yang bersesuaian.
2. Grafik Fungsi Kuadrat
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 18 of 23
Suatu Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola dengan persamaan:
y = axΒ²+bx+c dengan a, b, c elemen bilangan riil dan a β‰  0. Grafik
fungsi kuadrat ini memiliki sifat:
ο‚· Jika a > 0 grafik fungsi terbuka ketas, dan sebaliknya jika a<0
grafik fungsi terbuka kebawah.
ο‚· Memotong sumbu y jika x = 0 dan memotong sumbu x jika y = 0.
ο‚· Titik potong terhadap sumbu x ditentukan oleh suatu nilai.
Diskriminan (D=bΒ²-4ac)berlaku ketentuan :
1. D>0 maka parabola memotong sumbux di dua titik.
2. D=0 maka parabola menyinggung sumbu x.
3. D<0 maka parabola tidak memotong sumbu x.
Macam-macam Grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan berdasarkan:
a > 0 dan D < 0 maka termasuk definit positif, dan jika a < 0 dan D <
0 disebut definit negatif.
Langkah-langkah menyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat :
1. Ubahlah pertidaksamaan kuadrat menjadi persamaan kuadrat
2. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut.
3. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat pada garis bilangan.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 19 of 23
4. Tentukan mana yang termasuk daerah positif, dan mana yang
termasuk daerah negatif.
5. Tuliskan Himpunan Penyelesaian sesuai soal yang diminta.
d. Contoh soal dan pembahasan:
οƒ˜ Tentukan himpunanpenyelesaian dari π‘₯2
– 2x – 24 < 0
Jawab:
π‘₯2
– 2x – 24 < 0
( x - 6 ) ( x + 4 ) < 0
x1 = 6 x2 = -4
Apabila diletakkan ke garis bilangan,daerah yang berharga negatif
adalah -4 < x < 6 sehingga daerah tersebut merupakan daerah
penyelesaian dari pertidaksamaan π‘₯2
– 2x – 24 < 0.
οƒ˜ Tentukan himpunan penyelesaian x2
– 2x – 3 ≀ 0
Jawab :
ο‚· Bentuk menjadi persamaan x2
– 2x – 3 = 0
ο‚· Difaktorkan (x – 3) (x + 1) = 0, maka x = 3 atau x=-1
Berdasarkan soal daerah yang diminta ≀ 0 berarti yang bertanda -,
sehingga berdasarkan gambar: HP { x β”‚ -1 ≀ x ≀ 3 }.
e. Kesimpulan:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 20 of 23
Setelah mempelajari Pertidaksamaan kuadrat, maka dapat
disimpulkan bahwa persoalan di materi ini dapat diselesaikan dengan
difaktorkan (cara persamaan kuadrat) atau menggunakan rumus abc.
Kemudian, ditentukan daerah penyelesaiannya melalui Interval (garis
bilangan) dan dibuat Himpunan Penyelesaiannya.
Pertidaksamaan pecahan
a. Konsep:
Pertidaksamaan yang memiliki pembilang dan penyebut.
b. Bentuk Umum:
𝑓(π‘₯)
𝑔(π‘₯)
> 0.
𝑓(π‘₯)
𝑔(π‘₯)
< 0.
𝑓(π‘₯)
𝑔(π‘₯)
β‰₯ 0.
𝑓(π‘₯)
𝑔(π‘₯)
≀ 0.
c. Metode penyelesaian dari pertidaksamaan pecahan adalah:
1. Ruas kanan dijadikan nol.
2. Samakan penyebut di ruas kiri.
3. Faktorkan pembilang dan penyebut (jika bisa).
4. Cari nilai-nilai variabel yang menyebabkan pembilang dan
penyebutnya sama dengan nol (harga nol untuk pembilang dan
penyebut).
5. Gambar garis bilangan yang memuat semua nilai yang didapatkan
pada langkah 4.
Apapun tanda pertidaksamaannya, harga nol untuk penyebut
selalu digambardengan titik putih (penyebut suatu pecahan tidak
boleh sama dengan 0 agar pecahan tersebut mempunyai nilai).
6. Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval.
d. Contoh soaldan pembahasan :
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 21 of 23
1.
Harga nol pembilang: –5x + 20 = 0
–5x = –20 β†’ x = 4
Harga nol penyebut: x – 3 = 0 β†’ x = 3
Garis bilangan:
β†’ x = 3 digambar menggunakan titik putih karena merupakan harga nol
untuk penyebut
Jadi penyelesaiannya: {x | 3 < x ≀ 4}.
2.
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 22 of 23
Harga nol pembilang: x – 2 = 0 atau x + 1 = 0
x = 2 atau x = –1
Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat
difaktorkan dan jika dihitung nilai diskriminannya:
D = b2
– 4.a.c
=> 12
– 4.1.1
=> 1 – 4 = –3
Nilai Diskriminannya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak
mempunyai akar real.
(Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk
mendapat harga nol-nya)
Garis bilangan:
Jadi penyelesaiannya: {x | x ≀ –1 atau x β‰₯ 2}
e. Kesimpulan
Pertidaksamaan pecahan adalah suatu pertidaksamaan yang
memiliki pembilang dan penyebut. Metode penyelesaiannya
adalah dengan menjadikan 0 ruas kanan, menyamakan penyebut
ruas kiri, memfaktorkan pembilang dan penyebut jika bisa, lalu
mencari nilai x. Setelah itu, masukkan nilai x dari pembilang dan
penyebut ke dalam garis bilangan, dan tentukan intervalnya.
Sumber:
Matematika (Peminatan)
Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 23 of 23
rumus-matematika.com
LKS Matematika Peminatan
Bank Soal Matematika.

More Related Content

What's hot

Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialMuhammad Arif
Β 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERRarasenggar
Β 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
Β 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
Β 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Aser FK
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
Β 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
Β 
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi inversSoal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi inversAlya Titania Annisaa
Β 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
Β 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorTri Wahyuni
Β 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURLSimon Patabang
Β 
Met num 2
Met num 2Met num 2
Met num 2Amri Sandy
Β 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
Β 

What's hot (20)

Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
Β 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
Β 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
Β 
Kongruensi linear simultan
Kongruensi linear simultanKongruensi linear simultan
Kongruensi linear simultan
Β 
teorema limit
teorema limitteorema limit
teorema limit
Β 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Β 
Ring
RingRing
Ring
Β 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Β 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Β 
Regula falsi
Regula falsiRegula falsi
Regula falsi
Β 
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi inversSoal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Β 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Β 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Β 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
Β 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
Β 
Met num 2
Met num 2Met num 2
Met num 2
Β 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Β 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
Β 

Similar to Matematika Peminatan Kelas X

PROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptPROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptFitriMayasari9
Β 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptBayu Yoga
Β 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksyulika usman
Β 
Materi Matematika Wajib Kelas X
Materi Matematika Wajib Kelas XMateri Matematika Wajib Kelas X
Materi Matematika Wajib Kelas XEmanuel Alek Sugiarto
Β 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear denganBAIDILAH Baidilah
Β 
Bab 7-program-linear
Bab 7-program-linearBab 7-program-linear
Bab 7-program-linearLhia Rasyid
Β 
Bab 7-program-linear
Bab 7-program-linearBab 7-program-linear
Bab 7-program-linearLhia Rasyid
Β 
Materi ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar LinierMateri ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar Liniereka pandu cynthia
Β 
Eliminasi substitusi
Eliminasi substitusiEliminasi substitusi
Eliminasi substitusiannisadera
Β 
Praktikum4 9
Praktikum4 9Praktikum4 9
Praktikum4 9Renol Doang
Β 
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdfKumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdfMasterZ8
Β 
kumpulan rumus matematika.pdf
kumpulan rumus matematika.pdfkumpulan rumus matematika.pdf
kumpulan rumus matematika.pdfrreabearry
Β 
Aljabar matriks-its
Aljabar matriks-itsAljabar matriks-its
Aljabar matriks-itsMasnia Siti
Β 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriksSafran Nasoha
Β 
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XIIRPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XIIDiva Pendidikan
Β 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadieky45
Β 
RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1Kristalina Dewi
Β 
RPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian MatriksRPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian Matriksyoyojaya
Β 

Similar to Matematika Peminatan Kelas X (20)

RPP: Sistem Persamaan
RPP: Sistem PersamaanRPP: Sistem Persamaan
RPP: Sistem Persamaan
Β 
PROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptPROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.ppt
Β 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.ppt
Β 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriks
Β 
P rogram linier
P rogram linierP rogram linier
P rogram linier
Β 
Materi Matematika Wajib Kelas X
Materi Matematika Wajib Kelas XMateri Matematika Wajib Kelas X
Materi Matematika Wajib Kelas X
Β 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Β 
Bab 7-program-linear
Bab 7-program-linearBab 7-program-linear
Bab 7-program-linear
Β 
Bab 7-program-linear
Bab 7-program-linearBab 7-program-linear
Bab 7-program-linear
Β 
Materi ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar LinierMateri ke-1 Aljabar Linier
Materi ke-1 Aljabar Linier
Β 
Eliminasi substitusi
Eliminasi substitusiEliminasi substitusi
Eliminasi substitusi
Β 
Praktikum4 9
Praktikum4 9Praktikum4 9
Praktikum4 9
Β 
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdfKumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Kumpulan-Rumus-Matematika-SMP.pdf
Β 
kumpulan rumus matematika.pdf
kumpulan rumus matematika.pdfkumpulan rumus matematika.pdf
kumpulan rumus matematika.pdf
Β 
Aljabar matriks-its
Aljabar matriks-itsAljabar matriks-its
Aljabar matriks-its
Β 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
Β 
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XIIRPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
RPP SMA Matematika Peminatan Kelas XII
Β 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
Β 
RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1RPP Matriks pertemuan 1
RPP Matriks pertemuan 1
Β 
RPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian MatriksRPP Perkalian Matriks
RPP Perkalian Matriks
Β 

More from Muhamad Dzaki Albiruni

Business Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - IndomieBusiness Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - IndomieMuhamad Dzaki Albiruni
Β 
Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanMuhamad Dzaki Albiruni
Β 
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde BaruKebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde BaruMuhamad Dzaki Albiruni
Β 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiMuhamad Dzaki Albiruni
Β 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMAMuhamad Dzaki Albiruni
Β 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Muhamad Dzaki Albiruni
Β 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
Β 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatMuhamad Dzaki Albiruni
Β 

More from Muhamad Dzaki Albiruni (20)

Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017
Β 
Business Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - IndomieBusiness Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - Indomie
Β 
Laporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum PerkecambahanLaporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum Perkecambahan
Β 
Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and Japan
Β 
Eco Living City
Eco Living CityEco Living City
Eco Living City
Β 
Population Control Impact Essay
Population Control Impact EssayPopulation Control Impact Essay
Population Control Impact Essay
Β 
Spending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely EssaySpending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely Essay
Β 
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde BaruKebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Β 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Β 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Β 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Β 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Β 
Wonders of Yogyakarta
Wonders of YogyakartaWonders of Yogyakarta
Wonders of Yogyakarta
Β 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Β 
Kabinet Natsir
Kabinet NatsirKabinet Natsir
Kabinet Natsir
Β 
Tugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas XTugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas X
Β 
Teori Alam Semesta
Teori Alam SemestaTeori Alam Semesta
Teori Alam Semesta
Β 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
Β 
Matahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai BintangMatahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai Bintang
Β 
Geografi Pembangunan
Geografi PembangunanGeografi Pembangunan
Geografi Pembangunan
Β 

Recently uploaded

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
Β 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
Β 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
Β 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
Β 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
Β 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
Β 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Β 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
Β 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
Β 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
Β 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
Β 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
Β 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
Β 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
Β 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
Β 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
Β 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
Β 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
Β 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
Β 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
Β 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Β 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Β 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
Β 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
Β 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Β 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
Β 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
Β 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
Β 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
Β 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Β 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Β 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Β 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
Β 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Β 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
Β 

Matematika Peminatan Kelas X

  • 1. Matematika(Peminatan) Kelas: X - IPA 2 Muhamad Dzaki Albiruni
  • 2. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 2 of 23 Daftar isi: Daftar Isi................................................................................2 Materi: Fungsi Eksponen dan Logaritma...........................................3 Sistem Persamaan Linear Dua/Tiga Variabel.......................8 Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel.......................13 Persamaan Kuadrat..............................................................15 Pertidaksamaan Kuadrat.......................................................16 Pertidaksamaan Pecahan.....................................................20 Sumber..................................................................................22
  • 3. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 3 of 23 Fungsi eksponen dan logaritma 1. Fungsi Eksponen a. Konsep: Suatu pemetaan daerah asal ke daerah hasil (fungsi) dengan domain tidak boleh lebih dari satu, dengan nilai berpangkat tinggi. b. Bentuk Umum: y = 𝒂 𝒙 dimana a β‰₯ 0 dan a β‰  1. c. Grafik fungsi konstan dibedakan menjadi 2, yaitu untuk 0 < a < 1, dan a > 1.  Grafik y = π‘Ž π‘₯ untuk 0 < a < 1. Sifat - sifat: - Terdefinisi untuk semua x merupakan bilangan riil. - Apabila x adalah 0, maka y = 1. - Jika x bernilai kecil dan bertanda negatif, maka y bernilai besar dan bertanda positif. - Jika x bernilai besar dan bertanda positif, maka y mendekati nol dengan tanda negatif. (Grafik menurun).
  • 4. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 4 of 23  Grafik y = π‘Ž π‘₯ untuk a > 1. Sifat – sifat: - Terdefinisi untuk semua x merupakan bilangan riil. - Jika x bernilai kecil dan bertanda negatif, maka y mendekati 0 dan bertanda positif. - Jika x bernilai besar dan bertanda positif, maka y bernilai besar dengan tanda positif. (Grafik naik). - Untuk x = 0, maka y = 1. d. Persamaan fungsi eksponen. - Jika π‘Ž 𝑓(π‘₯) = π‘Ž 𝑔(π‘₯) , maka f(x) = g(x) - Jika π‘Ž 𝑓(π‘₯) = π‘Ž 𝑝 , maka f(x) = p. - Jika A {π‘Ž 𝑓(π‘₯) }2 + B {π‘Ž 𝑓(π‘₯) } + 𝐢 = 0, maka dapat diselesaikan dengan cara persamaan kuadrat. 2. Fungsi Logaritma a. Konsep: Suatu pemetaan daerah asal ke daerah hasil (fungsi) dengan domain tidak boleh lebih dari satu, dengan menggunakan sistem logaritma.
  • 5. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 5 of 23 b. Bentuk Umum: Jika 𝒂 π’š = x, dengan a β‰₯ 0, dan a β‰  1, Maka berlaku: y = 𝒂 π₯𝐨𝐠 𝒙 c. Monoton:  Turun Sifat – sifat: - Berlaku untuk 0 < a < 1. - Terdefinisi untuk semua x > 0. - Jika x mendekati nol, y semakin besar dan bertanda positif. - Untuk x = 1, y = 0. - Untuk x > 1, y bertanda negatif. Jika x semakin besar, y semakin kecil. (Monoton Turun).  Naik Sifat – sifat: - Berlaku untuk a > 1.
  • 6. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 6 of 23 - Terdefinisi untuk setiap x > 0. - Jika x mendekati nol, nilai y semakin kecil dan bertanda negatif. - Untuk x = 1, maka y = 0. - Untuk x > 1, y bertanda positif. Semakin besar x, maka y juga semakin besar (Monoton naik). d. Contoh soal dan Pembahasan: 1. π‘€π‘–π‘ π‘Žπ‘™ 2 π‘₯ = π‘Ž. π‘Ž + 23 π‘Ž = 9. π‘†π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž π‘π‘Žπ‘”π‘–π‘Žπ‘› π‘‘π‘–π‘˜π‘Žπ‘™π‘–π‘˜π‘Žπ‘› π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘Ž. π‘Ž2 + 8 = 9π‘Ž. π‘Ž2 βˆ’ 9π‘Ž + 8 = 0.( π‘†π‘’π‘™π‘’π‘ π‘Žπ‘–π‘˜π‘Žπ‘› π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘)
  • 7. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 7 of 23 (a – 8) (a - 1). X1 = 8. X2 = 1. 2 π‘₯ = 8. ∝ = 3. 2 π‘₯ = 1. 𝛽 = 0. 𝛼 + 𝛽 = 3 + 0 = 3.(π½π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› π‘Ž) 2. π‘€π‘–π‘ π‘Žπ‘™ 2 π‘₯ = π‘Ž. 2 π‘₯.2 π‘₯ βˆ’ 12.2 π‘₯ + 32 = 0. π‘Ž2 βˆ’ 12π‘Ž + 32 = 0. ( a – 8 ) ( a – 4 ) A1 = 8. A2 = 4. 2 π‘₯ = 8. π‘₯1 = 3. 2 π‘₯ = 4. π‘₯2 = 2. x1.x2 = 3x2 = 6. (jawaban b). 3. Jawab: 4log(2π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + 7) = 4 π‘™π‘œπ‘”16 2π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + 7 = 16 2π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ βˆ’ 9 = 0 (selesaikan dengan persamaan kuadrat). (2x + 3) (x - 3). X1 = -3/2. X2 = 3. 4 x -3/2 x 3 = -18 (jawaban b).
  • 8. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 8 of 23 e. Kesimpulan: Fungsi adalah suatu aturan yang menghubungkan daerah satu dengan daerah lain, secara tepat satu. Dari kedua fungsi yang telah dipelajari (Eksponen dan Logaritma), dapat disimpulkan bahwa fungsi eksponen dapat diselesaikan dengan menggunakan metode grafik, dan diselesaikan menurut aturan eksponen (bilangan berpangkat tinggi). Sedangkan fungsi logaritma, diselesaikan menggunakan metode grafik dan mengikuti aturan logaritma (invers nilai). Sistem persamaan linear dua dan tiga variabel (SPLDV dan SPLTV) a. Konsep: - Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah Sistem persamaan yang memiliki 2 variabel dan 1 konstanta, dan diselesaikan secara garis lurus (linear). - Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah Sistem persamaan yang memiliki 3 variabel dan 1 konstanta, dan diselesaikan secara garis lurus (linear). b. Bentuk Umum: ax + by + c = 0 οƒ  2 Variabel. ax + by + cz = 0 οƒ  3 Variabel. c. Metode Penyelesaian:
  • 9. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 9 of 23 1. Metode Grafik:  Yaitu merupakan salah satu teknik dalam penyelesaian sistem persamaan linear, yang menitik beratkan pada sistem koordinat atau grafik. (sumbu x, sumbu y).  Langkah: ο‚· Tuangkan permasalahan linear ke dalam bentuk model matematika. (β€œdiketahui”). ο‚· Tentukan titik potong x dan y di garis koordinat. ο‚· Buatlah garis koordinat yang sesuai dengan permasalahan. ο‚· Titik potong tersebut, merupakan penyelesaian dari metode grafik, berbentuk (x,y). 2. Metode Subtitusi:  Merupakan salahsatu metode penyelesaian, dengan cara men- subtitusikan (mengganti) suatu variabel, ke dalam variabel lain.  Langkah: ο‚· Susun suatu pernyataan sistem persamaan linear dua / tiga variabel secara lurus. ο‚· Nyatakan suatu variabel yang akan diubah kedalam variabel lain. ο‚· Subtitusikan Nilai variabel yang telah ditemukan, ke dalam suatu persamaan linear lainnya. 3. Metode Eliminasi:  Merupakan salahsatu metode penyelesaian dengan cara mengeliminasi salahsatu variabelnya.  Langkah: ο‚· Susun suatu pernyataan sistem persamaan linear dua / tiga variabel secara lurus.
  • 10. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 10 of 23 ο‚· Salahsatu atau kedua persamaan yang dipilih, dikalikan agar salahsatu koefisien dari variabelnya sama. ο‚· Eliminasi variabel tersebut dengan cara menggunakan operasi penjumlahan atau pengurangan. ο‚· Lakukan hal tersebut hingga seluruh variabel ditemukan hasilnya. 4. Metode Campuran:  Menggunakan perpaduan antara metode eliminasi dan subtitusi.  Langkah: ο‚· Gunakan eliminasi terlebih dahulu. ο‚· Setelah salah satu variabel diketahui, subtitusikan variabel tersebut ke dalam salahsatu persamaan. Selain ke-empat metode diatas, kita juga bisa menggunakan beberapa metode lainnya, yaitu: οƒ˜ Invers Matriks. οƒ˜ Determinan Sarrus (untuk 3 Variabel). οƒ˜ Eliminasi Gaus Jordan. d. Contoh Soal dan Pembahasan: Masalah yang berkaitan dengan penerapan SPLDV: Di dalam sebuah gedung pertunjukkan, terdapat 200 penonton. Harga karcis untuk anak – anak Rp.2.000,dan dewasa Rp. 3000. Apabilatotal hasil penjualan karcis tersebut adalah Rp. 510.000, maka berapabanyak penonton untuk anak – anak dan dewasa? Jawab: Misalkan: Anak – anak: x Orang Dewasa: y
  • 11. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 11 of 23 Diketahui: Persamaan 1: x + y = 200. Persamaan 2: 2000x + 3000y = 510.000 (Disederhanakan): 2x + 3y = 510. Kali ini, saya akan menggunakan metode campuran. Pertama, eliminasi terlebih dahulu kedua persamaan tersebut. x + y = 200 οƒ  x2 2x + 2y = 400 2x + 3y = 510 οƒ  x1 2x + 3y = 510 ---------------------------------- -- y = 110 orang. Kemudian, subtitusikan y ke salahsatu persamaan. x + y = 200. οƒ  x + 110 = 200. οƒ  x = 200 – 110 οƒ  x = 90 orang Jadi,penonton dalam bioskoptersebutterdiri atas 90 orang anak – anak, dan 110 orang Dewasa. Masalah yang berkaitan dengan penerapan SPLTV:
  • 12. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 12 of 23 e. Kesimpulan: Setelah mempelajari SPLDV dan SPLTV, dapat disimpulkan bahwa 2 materi tersebut sangat berguna di kehidupan sehari – hari. Contohnya untuk menghitung harga barang, jumlah penonton, penghasilan dan lain – lain. Untuk menyelesaikannya, dapat menggunakan berbagai metode seperti Grafik, Eliminasi, Subtitusi, Campuran, Determinan Sarrus, Matriks dan Eliminasi Gaus Jordan.
  • 13. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 13 of 23 Sistem pertidaksamaan linear dua variabel a. Konsep: Suatu pertidaksamaan yang terdiri atas 2 variabel dan 1 konstanta, dan diselesaikan secara garis lurus (linear). b. Bentuk Umum: ax+by>c ax+byβ‰₯c ax+by<c ax+by≀c dengan: a koefisien untuk x, b merupakan koefisien dari y c merupakan konstanta dimana a,b,c anggota bilangan riil. dan aβ‰ 0,bβ‰ 0 . c. Metode penyelesaian Suatu penyelesaian dari pertidaksamaan linear biasanya digambarkan dengan grafik, adapun langkah-langkah dalam menggambar grafik pertidaksamaan linear yaitu sebagai berikut: 1. Ubah tanda pertidaksamaan linear menjadi persamaan. 2. Tentukan titik potong koordinat kartesius dengan sumbu x dan sumbu y. 3. Gunakan titik uji untuk menentukan daerah penyelesaian. 4. Gambarkan grafiknya dan beri arsiran pada daerah penyelesaiannya. d. Contoh soal dan Pembahasannya:
  • 14. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 14 of 23 e. Kesimpulan: Setelah mempelajari sistem pertidaksamaan linear, dapat kita simpulkan bahwa materi ini umumnya diselesaikan dengan metode grafik. Materi ini dapat diterapkan untuk menghitung keperluan sehari – hari seperti pembayaran pajak, luas tanah, perkiraan anggaran dan lain lain.
  • 15. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 15 of 23 Persamaan kuadrat a. Konsep: Suatu persamaan berpolinemial dua dan memiliki pangkat tinggi 2. b. Bentuk Umum: y = axΒ² + bx + c dengan aβ‰ 0. koefisien kuadrat a merupakan koefisien dari xΒ² koefisien linear b merupakan koefisien dari x sedangkan c adalah Konstanta. c. Metode Penyelesaian: ο‚· Memfaktorkan, untuk bentuk persamaan kuadrat axΒ²+bx+c=0 maka kita harus menentukan dua buah bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya b dan dikalikan menghasilkan c. ο‚· Melengkapkan kuadrat sempurna, merubah bentuk persamaan kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna. ο‚· Menggunakan rumus abc. d. Contoh Soal dan Pembahasan: Carilah akar-akar dari persamaan kuadrat xΒ² - 5x + 6 = 0 Jawab : x2 – 5x + 6 = 0 (cara memfaktorkan) <=> ( x-2 ) ( x-3 ) = 0 <=> x- 2 = 0 atau x – 3 = 0 <=> x = 2 atau x = 3 Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {2, 3}
  • 16. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 16 of 23 Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x2 + 4x – 12 = 0 Penyelesaian : (menggunakan rumus abc) Berdasarkan persamaan diketahui bahwa a =1, b = 4, c = -12 selanjutnya koefisientersebutkita masukkan dalam rumus abc. x1,2 = (- b Β± √b2 – 4ac) /2a <=> x1,2 =( - 4 Β± √42 – 4 . 1. (-12) )/2.1 <=> x1,2 = (- 4 Β± √16 + 48)/2 <=> x1,2 = (- 4 Β± √64)/2 <=> x1,2 = (- 4 Β± 8)/2 <=> x1,2 = (- 4 + 8) /2 atau x1,2 = (- 4 - 8 )/2 <=> x1 = 2 atau x2 = -6 Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {2,-6} e. Kesimpulan: Dari rumus umum persamaan kuadrat y = axΒ² + bx + c = 0, jika kita mencari akar-akar menggunakan pemfaktoran b diperoleh dari penjumlahan akar-akar dan c diperoleh dari perkalian akar-akar sehingga kita dapat memperoleh pernyataan: pertidaksamaan kuadrat a. Konsep: x2 – (x1 + x2) x + x1.x2 = 0
  • 17. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 17 of 23 Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki variabel paling tinggi berpangkat dua. b. Bentuk Umum: (i) axΒ² + bx + c > 0 (ii) axΒ² + bx + c β‰₯ 0 (iii) axΒ² + bx + c < 0 (iv) axΒ² + bx + c ≀ 0 dimana a, b, c dan x elemen bilangan riil dan a β‰  0 c. Metode Penyelesaian: Sebelum kita bahas tentang metode penyelesaian pertidaksamaan kuadrat, kita akan ulas kembali tentang interval/selang serta grafik fungsi kuadrat yang akan membantu kita dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidak samaan kuadrat nantinya. 1. Interval / Selang Interval merupakan himpunan bagian bilangan riil. Sebuah interval dapat dilukiskan pada garis bilangan yang berbentuk ruas garis (segmen) dan terdapat tanda lebih tebal pada titik yang bersesuaian. 2. Grafik Fungsi Kuadrat
  • 18. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 18 of 23 Suatu Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola dengan persamaan: y = axΒ²+bx+c dengan a, b, c elemen bilangan riil dan a β‰  0. Grafik fungsi kuadrat ini memiliki sifat: ο‚· Jika a > 0 grafik fungsi terbuka ketas, dan sebaliknya jika a<0 grafik fungsi terbuka kebawah. ο‚· Memotong sumbu y jika x = 0 dan memotong sumbu x jika y = 0. ο‚· Titik potong terhadap sumbu x ditentukan oleh suatu nilai. Diskriminan (D=bΒ²-4ac)berlaku ketentuan : 1. D>0 maka parabola memotong sumbux di dua titik. 2. D=0 maka parabola menyinggung sumbu x. 3. D<0 maka parabola tidak memotong sumbu x. Macam-macam Grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan berdasarkan: a > 0 dan D < 0 maka termasuk definit positif, dan jika a < 0 dan D < 0 disebut definit negatif. Langkah-langkah menyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat : 1. Ubahlah pertidaksamaan kuadrat menjadi persamaan kuadrat 2. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut. 3. Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat pada garis bilangan.
  • 19. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 19 of 23 4. Tentukan mana yang termasuk daerah positif, dan mana yang termasuk daerah negatif. 5. Tuliskan Himpunan Penyelesaian sesuai soal yang diminta. d. Contoh soal dan pembahasan: οƒ˜ Tentukan himpunanpenyelesaian dari π‘₯2 – 2x – 24 < 0 Jawab: π‘₯2 – 2x – 24 < 0 ( x - 6 ) ( x + 4 ) < 0 x1 = 6 x2 = -4 Apabila diletakkan ke garis bilangan,daerah yang berharga negatif adalah -4 < x < 6 sehingga daerah tersebut merupakan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan π‘₯2 – 2x – 24 < 0. οƒ˜ Tentukan himpunan penyelesaian x2 – 2x – 3 ≀ 0 Jawab : ο‚· Bentuk menjadi persamaan x2 – 2x – 3 = 0 ο‚· Difaktorkan (x – 3) (x + 1) = 0, maka x = 3 atau x=-1 Berdasarkan soal daerah yang diminta ≀ 0 berarti yang bertanda -, sehingga berdasarkan gambar: HP { x β”‚ -1 ≀ x ≀ 3 }. e. Kesimpulan:
  • 20. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 20 of 23 Setelah mempelajari Pertidaksamaan kuadrat, maka dapat disimpulkan bahwa persoalan di materi ini dapat diselesaikan dengan difaktorkan (cara persamaan kuadrat) atau menggunakan rumus abc. Kemudian, ditentukan daerah penyelesaiannya melalui Interval (garis bilangan) dan dibuat Himpunan Penyelesaiannya. Pertidaksamaan pecahan a. Konsep: Pertidaksamaan yang memiliki pembilang dan penyebut. b. Bentuk Umum: 𝑓(π‘₯) 𝑔(π‘₯) > 0. 𝑓(π‘₯) 𝑔(π‘₯) < 0. 𝑓(π‘₯) 𝑔(π‘₯) β‰₯ 0. 𝑓(π‘₯) 𝑔(π‘₯) ≀ 0. c. Metode penyelesaian dari pertidaksamaan pecahan adalah: 1. Ruas kanan dijadikan nol. 2. Samakan penyebut di ruas kiri. 3. Faktorkan pembilang dan penyebut (jika bisa). 4. Cari nilai-nilai variabel yang menyebabkan pembilang dan penyebutnya sama dengan nol (harga nol untuk pembilang dan penyebut). 5. Gambar garis bilangan yang memuat semua nilai yang didapatkan pada langkah 4. Apapun tanda pertidaksamaannya, harga nol untuk penyebut selalu digambardengan titik putih (penyebut suatu pecahan tidak boleh sama dengan 0 agar pecahan tersebut mempunyai nilai). 6. Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval. d. Contoh soaldan pembahasan :
  • 21. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 21 of 23 1. Harga nol pembilang: –5x + 20 = 0 –5x = –20 β†’ x = 4 Harga nol penyebut: x – 3 = 0 β†’ x = 3 Garis bilangan: β†’ x = 3 digambar menggunakan titik putih karena merupakan harga nol untuk penyebut Jadi penyelesaiannya: {x | 3 < x ≀ 4}. 2.
  • 22. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 22 of 23 Harga nol pembilang: x – 2 = 0 atau x + 1 = 0 x = 2 atau x = –1 Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat difaktorkan dan jika dihitung nilai diskriminannya: D = b2 – 4.a.c => 12 – 4.1.1 => 1 – 4 = –3 Nilai Diskriminannya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak mempunyai akar real. (Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk mendapat harga nol-nya) Garis bilangan: Jadi penyelesaiannya: {x | x ≀ –1 atau x β‰₯ 2} e. Kesimpulan Pertidaksamaan pecahan adalah suatu pertidaksamaan yang memiliki pembilang dan penyebut. Metode penyelesaiannya adalah dengan menjadikan 0 ruas kanan, menyamakan penyebut ruas kiri, memfaktorkan pembilang dan penyebut jika bisa, lalu mencari nilai x. Setelah itu, masukkan nilai x dari pembilang dan penyebut ke dalam garis bilangan, dan tentukan intervalnya. Sumber:
  • 23. Matematika (Peminatan) Muhamad Dzaki Albiruni. | Kelas: X – IPA 2. | SMAN 68 Jakarta | Page 23 of 23 rumus-matematika.com LKS Matematika Peminatan Bank Soal Matematika.