Buku ini memperkenalkan berbagai produk UMKM unggulan dari Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Terdapat produk batik, tenun, aksesoris kulit kayu, boneka rajut, lampu hias, dan lainnya yang memanfaatkan bahan alam setempat. Kebanyakan UMKM ini telah berhasil menembus pasar luar negeri.
5. 6
Siti Rujiah Khairul, A.Md. Keb
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam Sejahtera bagi kita semua, Om Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Salam
Indonesia Maju
D
ekranasda memiliki peran penting untuk
menawarkan kegiatan ekonomi potensi
produk kerajinan yang bernilai budaya
menjadi produk ekonomi dalam peluang bisnis
di dalam dan luar negeri. Perkembangan produk
kerajinan semakin lama semakin baik sehingga
dapat dikategorikan sebagai salah satu
penyumbang perekonomian Nasional dari sektor
ekonomi kreatif di samping fashion, kuliner dan
memberikan dampak positif terhadap
penyerapan tenaga kerja, serta akan memberikan
stimulan untuk tumbuh dan berkembangnya
sektor sektor lain, seperti sektor jasa, sektor
transportasi, sektor perbankan, maupun sektor
pariwisata.
Buku ini adalah salah satu bahan promosi
memperkenalkan Tarakan, kota terbanyak jumlah
penduduknya dan tersibuk di Kalimantan Utara,
dimana warga masyarakat Indonesia belum
banyak yang tahu Kota Tarakan itu dimana dan
apa saja hasil sumber daya alamnya.
Melalui buku ini, pembaca dapat
memperoleh referensi tambahan tentang aneka
produk UMKM Unggulan yang menjadi Binaan
6. Saya mengajak kepada masyarakat Kota
Tarakan supaya bisa menggunakan salah satu
produk dari UMKM Tarakan, yang mana kita
menyatakan cinta kita kepada daerah kita yaitu
harus mencintai produk lokal. Dalam bepergian
ke luar daerah, gunakanlah produk Kota Tarakan,
sehingga dengan sendirinya kita membantu
promosi produk UMKM.
Harapan saya UMKM juga dapat go digital
untuk memudahkan berinteraksi dengan pembeli
dan resiko kontak fisik yang minimal serta dapat
meningkatkan pendapatan UMKM dengan
memperluas pasar mereka.
• Kain oleh: Batik D’erte • Desain oleh:
Cak To • Accessories oleh: Marco
• Sepatu : pribadi • Tas: Marco
• Make up: MUA Indri • Hijab: Vivi
Dekranasda Kota Tarakan. Seperti Batik dengan
motif khas Tarakan, tas kulit kayu, sepatu,
boneka rajut yang telah berlabel SNI, serta kain
tenun dengan adopsi motif khas Tarakan.
Ada berbagai macam produk dan kerajinan
yang ada di Kota Tarakan, salah satu contoh
produk unggulan UMKM yang menggunakan
bahan alam adalah kain batik dengan motif khas
Tarakan. Bahan pewarna yang digunakan seluruh-
nya menggunakan bahan dari alam, seperti kulit
kayu dan kulit dari buah-buahan. Salah satunya
batik ukiran pakis, dimana tumbuhan pakis
banyak terdapat di hampir seluruh wilayah
Kalimantan dan Tarakan khususnya.
Produk UMKM yang dihasilkan bersifat
ramah lingkungan karena menggunakan bahan
dari alam, dengan demikian limbah sisa
pembuatan produk dipastikan tidak mencemari
lingkungan.
Saya juga mengusulkan kepada Pemerintah
Kota Tarakan agar menggunakan produk batik
motif khas Tarakan sebagai salah satu pakaian
wajib bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Usulan ini
kemudian ditindaklanjuti melakukan konsultasi
dengan Tetua Adat Tidung, tujuannya agar motif
yang digunakan sesuai dengan adat budaya kota
Tarakan.
Tahun 2016 lalu pada ajang Jakarta Fashion
Week (JFW), Desainer kenamaan Indonesia Alm.
Barli Asmara pernah menggunakan batik Tarakan
untuk ditampilkan sehingga Batik Tarakan
sudah dikenal pada tingkat Nasional.
Mari bersama
mendukung
gerakan
Nasional
BANGGA
BUATAN
INDONESIA
8. Berdiri sejak tahun 2012, nama
usaha “De Erte” terinspirasi
dari pendirinya, Sony Lolong
yang pernah menjabat ketua RT
di lingkungannya. Ia mengikuti
pelatihan membatik yang digelar
Pemerintah Kota Tarakan pada
tahun 2011.
Batik De Erte dengan ciri
khas Tarakan dan menggunakan
pewarna alam ini telah berhasil
menembus pasar mancanegara.
Lebih dari itu, De Erte bukan
sekedar batik biasa, ia juga memiliki
nilai pemberdayaan. Sony Lolong
membina anak-anak berkebutuhan
khusus untuk belajar membatik
agar mereka bisa berdaya sejak
tahun 2019. De Erte memiliki varian
produk mulai dari kemeja, pasmina,
selendang, hingga masker batik.
Owner: Sonny Lolong
FB: Sonny
Susandhy
IG: kangonaytea
CP: 08125306208
9
10. FB:
Batik Pakis Asia
IG: batikpakisasia
CP: 08125821898
Pakis Asia memiliki filosofi mendalam.
Tanaman pakis diketahui mampu menahan
gerusan erosi. Batik Pakis Asia pun
berupaya menjaga motif-motif khas
Kalimantan Utara agar tetap lestari.
Sedangkan nama “Asia” diambil dari nama
sang anak, dengan harapan generasi
penerus bisa terus menjaga warisan budaya
bangsa.
Kerap ikut serta dalam pameran di
dalam dan luar negeri, Batik Pakis Asia juga
meraih sejumlah penghargaan, di antaranya
dari Ekonid (Perkumpulan Ekonomi
Indonesia-Jerman), Bank Indonesia, dan
Telkom.
11
12. Berawal dari hobi memanfaatkan
limbah kain perca, Agata Celsi mampu
mengembangkan produk kerajinan
tangan dengan nuansa etnik Kalimantan
berbahan dasar kulit kayu dan batik. Produk
dengan trade mark “Marco Handmade” ini
berhasil dipasarkan hingga ke Amerika
Serikat. Nama Marco sendiri diambil dari
daerah tempat tinggal Agata yang bernama
Markoni.
Produk Marco Handmade pernah
menjadi finalis kategori Art and Design City
Micro Entrepreneur Award Nasional Tahun
2018. Ia menjadi satu-satunya finalis
perwakilan Kalimantan dalam lomba usaha
mikro yang diselenggarakan Citibank
dengan Mercy Corporation ini.
13
14. Tak kalah dengan Amigurumi yang
populer di negeri Sakura, Tarakan juga
memiliki produk boneka rajut dengan
kualitas terbaik. Adalah Suhartatik
yang menekuni kerajinan ini sejak
tahun 2016. Kecintaan Suhartati pada
dunia rajut membuatnya tertarik
mempelajari lebih dalam soal
pembuatan aneka produk rajutan.
Terlebih anaknya yang saat itu masih
kecil memintanya dibuatkan boneka.
Hobi merajut Suhartati ini
kemudian menjadi usaha yang
menguntungkan. Banyak permintaan
yang datang kepadanya. Wanita
yang berprofesi sebagai ASN ini pun
mengikutkan produknya dalam pameran
di salah satu event Kota Tarakan.
Produk AlmaQ juga produk pertama
dari Kalimantan Utara yang mendapat
Sertifikasi Nasional Indonesia (SNI)
mainan layak untuk anak.
Owner: Suhartati
FB: Suhartati
Soeparman
CP: 08125821695
15
16. Owner: Imran
BaisQio diambil dari bahasa Tidung,
Kalimantan Utara, yang memiliki arti
“bagus”. Sesuai dengan produk yang
dibuat Imran, sangat indah dan menawan.
Nama dan karakter yang sangat kental
nuansa etnik juga tercermin dari kreasi
yang dihasilkannya. Usaha yang
dimulai tahun 2012 ini memanfaatkan
barang bekas seperti botol, pipa bekas,
dan pelepah pohon sebagai bahan baku
lampu hias yang diproduksinya. Seiring
berjalannya waktu, produk-produk yang
dihasilkan Imran semakin diminati
masyarakat.
Kini, tidak hanya lampu hias, Imran
juga mengembangkan kerajinannya
menjadi aneka produk. Mulai dari
gantungan kunci, foto yang ditransfer
di media kayu, nampan, lampu gantung,
hingga partisi hiasan dinding. Keunikan
produk BaisQio ini diminati pasar Vietnam,
Thailand dan China.
17
18. Salah satu keistimewaan kain tenun
ikat adalah prosesnya yang membutuhkan
keuletan dan waktu yang cukup lama.
Mulai dari menggulung benang sutera,
membentangkannya di alat pembentuk mo-
tif, pewarnaan, dan kemudian
mengikatnya. Proses ini bisa memakan
waktu antara 2-3 minggu untuk bisa
menghasilkan satu lembar kain.
Adalah Yohanes Suyanto dan Theresia Erni,
pasangan suami istri yang menggerakkan
warga di sekitar tempat tinggal mereka
untuk memproduksi tenun ikat. Mereka
membentuk usaha bersama bernama UMKM
Mandiri Serba Usaha Lima Permata. Dengan
alat tenun manual, mereka dan 8 orang
lainnya, mampu menghasilkan 6 lembar
kain dengan ukuran 50 x 2 meter per bulan-
nya. Keindahan dan keunikan tenun ikat
Lima Permata adalah pada motifnya yang
khas Tarakan, seperti Sujau, Semandak, dan
Bintang Tabur.
19
20. Bagi masyarakat Kalimantan, khususnya
Tarakan, anyaman pandan bukan lah hal
baru. Sejak dulu masyarakat memanfaatkan
daun beraroma harum ini diolah menjadi
tikar maupun perlengkapan rumah tangga
lainnya.
Sudah hampir 30 tahunan Kusuma
menggeluti usaha tikar yang terbuat dari
anyaman pandan. Meski saat ini, orang yang
membuat dan mencari tikar ini sudah
semakin sedikit, Kusuma masih setia.
Warga Mamburungan, Tarakan, pasti akan
mencarinya jika membutuhkan tikar pandan.
Kualitasnya yang bagus menjadi incaran
pembeli.
CP : 085245374981
21
Owner: Kusuma
22. Kerang merupakan hasil kekayaan laut
Indonesia yang memiliki keindahan.
Kulit (cangkang) kerang yang cantik
dan unik ini bisa dijadikan hiasan yang
keren dan unik. Seperti yang dilakukan
Khairul Anwar melalui usaha kerajinan
Layar Berkembang yang digagasnya.
Kreativitasnya mengubah kulit
kerang menjadi aneka produk, seperti
gantungan kunci, boneka, dan lampu
hias.
Kerajinan dari kulit atau cangkang
kerang ini mempunyai nilai dan
potensi jual yang tinggi. Khairul sukses
mengubah limbah kerang menjadi
produk berharga dan bernilai ekonomi
tinggi. Produk yang dikembangkan
Khairul sejak tahun 2012 ini berhasil
menembus pasar Inggris dan Malaysia.
Harga jual produknya sangat variatif,
mulai dari Rp 5.000 untuk gantungan
kunci dan boneka, hingga Rp 15.000.000
untuk miniatur kapal dari kulit kerang.
Owner:
Khairul Anwar
FB: lloorirool
CP: 081346413790
23
24. Sesingal adalah salah satu seni
lipat masyarakat tradisional Suku
Tidung, yang berbentuk ikat kepala.
Sesingal ini melengkapi pakaian adat
yang biasa dikenakan para tetua
adat Suku Tidung. Ada ungkapan di
tengah masyarakat Suku Tidung, “utok
no benawod de Sesingal.” Apapun
kegiatan kaum lelaki Tidung, kepalanya
harus selalu diikat dengan Sesingal.
Warisan budaya ini harus dijaga
agar tidak hilang tergilas zaman.
Selama ini, penggunaan Sesingal
hanya dapat ditemukan pada acara-
acara adat, seperti pernikahan dan
Iraw Tengkayu. Inilah motivasi Usman
Najrid Maulana memproduksi dan
memperkenalkan Sesingal kepada
masyarakat luas.
Sesingal memiliki banyak ragam,
Sesingal tertutup dan Sesingal
terbuka. Dari segi bentuk, ada Sesingal
Tanjik Kemagod yang memiliki
tanjakan di sebelah kanan, ada pula
jenis Betangkuk, Betanduk dan yang
lainnya. Sesingal buatan Usman
pernah disertakan dalam beberapa
event di dalam dan luar negeri.
Usman mematok harga Sesingal antara
Rp 150.000 – 180.000 per buahnya.
Owner: Usman Najrid Maulana
FB: Pagun Tengara
Artploration
CP: 081350200304
25
26. Bunga pajang berbahan dasar akrilik ini
sangat cocok sebagai dekorasi di rumah
Anda. Bisa juga sebagai kado ulang tahun
dan pernikahan. Murniati mengolah kerajinan
tangan ini sejak tahun 2013. Ia mendapat
inspirasi ketika mengantar anaknya yang
kuliah di Yogyakarta. Terpikat dengan
keindahannya, ia pun mencoba membuat
sendiri bunga dengan aneka warna ini.
Selain bunga, Murni mengembangkan
varian produknya. Ada kotak tisu, tempat air
minum kemasan, dan beberapa pernak pernik
lainnya. Kerajinan bunga berbahan akrilik
ini juga telah mengantarkan Murni dan
kelompoknya menjadi unggulan dalam lomba
PKK. Juara ke-1 di tingkat provinsi dan juara
ke-3 tingkat nasional.
FB:
Murniati
Sudirman
CP: 085247699681
27
28. Owner : Kamsiah
Nama “Xie-xie” merupakan ungkapan
dalam bahasa Tionghoa yang bermakna
terima kasih. Nama ini merupakan usulan
dari teman-teman Tionghoa Kamsiah, owner
Xie-xie Craft. Mereka mengatakan nama
“Kamsiah” memiliki padanan yang pas
dengan xie xie dalam bahasa Tionghoa.
Kamsiah memulai usaha rajutan pada
tahun 2015, berangkat dari hobinya dalam
memadukan dan memadankan warna baju
serta tas yang dimilikinya. Ia kemudian
mengasah keahliannya secara otodidak
melalui media sosial. Akhirnya, produk
dengan varian sepatu, tas, boneka, dan
kalung rajut ini berhasil menembus pasar
Hong Kong. Dengan hasil usahanya ini,
Kamsiah juga memberdayakan ibu-ibu di
sekitar lingkungannya.
29
30. Kreasi kreatif itu terwujud
ketika tali kur (drawstring)
berada di tangan Sapina. Berkat
keahliannya dalam bidang rajut,
ia mampu mengubah drawstring
menjadi tas yang cantik dan unik.
Usaha yang dikembangkannya
sejak tahun 2018 ini menjadikan
Lim Craft sebagai brand, yang
diambil dari nama anaknya,
Laily Marhamah.
Meski awalnya hanya
belajar otodidak dari media
sosial, produk Lim Craft memiliki
kualitas yang sangat baik.
Pesanan pun datang dari berbagai
daerah. Harga yang ditawarkan
sangat variatif, mulai dari
Rp 200.000 untuk tas kecil, hingga
Rp 350.000 untuk tas ransel besar.
FB: Sapinah Ahmad
CP: 082155496160
31
32. Tak banyak yang bisa menghasilkan
kain tenun ikat di Tarakan. Adalah Mersiah
Dua Moong, perajin tenun ikat pertama di
Bumi Paguntaka. Awalnya, ia menenun
hanya untuk pemakaian sendiri dengan
motif daerah kelahirannya, Maumere.
Namun, ia berinovasi dengan membuat
motif khas Tarakan, seperti Semandak dan
Pakis. Produknya pun makin dikenal
masyarakat Tarakan.
Tingginya permintaan dari
masyarakat membuat Mersiah serius
memproduksi kain tenun ikat ini pada tahun
2016. Meski diakuinya motif khas Tarakan
cukup sulit dan butuh ketelitian, ia mampu
menyelesaikannya dengan baik. Banyak ibu
pejabat Kota Tarakan yang memesan tenun
Mersiah. Harga yang dibanderol untuk
sarung tenun sebesar Rp 1.500.000,
sedangkan syal Rp 200.000.
FB: Mersia Mersy
IG: mersiamersy
CP: 082157180514
33
34. Di sela-sela kesibukannya
sebagai pengajar Sekolah Luar Biasa (SLB)
di Tarakan, Sri Martini berupaya menjaga
warisan budaya batik. Difasilitasi pelatihan
oleh Pemerintah Kota Tarakan, ia bersama
teman-temannya merintis usaha Julak
Batik pada tahun 2011. Sempat vakum
karena sakit, usahanya kembali bergeliat
sejak satu tahu belakangan.
Batik tulis maupun batik cap yang
diproduksi Sri Martini memiliki ciri khas
Tarakan dengan motif flora dan fauna
berwarna cerah. Karena peduli dengan
lingkungan, Julak Batik memilih pewarna
alami dibanding pewarna sintetis.
Selain kain sandang, Julak Batik juga
memproduksi jilbab dan pasmina.
Owner: Sri Martini
FB: Sri Martini
IG: srimartini00
CP: 085246099130
35
36. Awalnya, Budi Harto menjalankan usaha
ini untuk mengisi waktu senggang di sela-
sela usaha ternak dan bertani. Ternyata,
usaha ini menghasilkan keuntungan yang
lumayan besar. Dengan kreativitasnya,
Budi mengubah pipa dan limbah
bangunan menjadi lampu hias yang cantik.
Budi mengajak generasi muda untuk
terus berkreasi dan berinovasi. Jika mau
belajar dan berusaha, potensi yang ada di
sekitar dapat diolah dan menghasilkan nilai
ekonomi yang tinggi.
CP:
085251465874
37
Owner: Budi Harto
38. 39
Merantau ke Bumi Paguntaka sejak tahun
2008, Achmad Riyanto melihat peluang bisnis
di Tarakan, yaitu usaha jahit (taylor). Namun,
berbeda dengan penjahit pada umumnya, ia
memilih ciri khas sebagai penjahit pakaian
pesta dan karnaval. Nama “Cak To” dipakai
karena ia berasal dari Jawa, Cak berarti “mas”.
Memulai usaha profesional pada tahun
2012 dengan satu mesin jahit, Cak To mampu
mengembangkan usahanya dan memiliki brand
sendiri. Pelanggannya tidak hanya dari dalam
Kota Tarakan, melainkan juga Malaysia dan
Kanada. Ia pernah mewakili Provinsi Kaltara
di Jember Fashion Carnaval (JFC) 2015 dan
berhasil meraih posisi kedua sebagai kostum
karnaval terbaik. Pakaian rancangannya juga
dipakai delegasi Kaltara dalam ajang pemilihan
Puteri Indonesia 2016.
Owner: Achmad Riyanto
IG: Cak_to_galery
FB: Cak to tailor
Email:
riyantoachmad85
@gmail.com
CP: 085235631020
40. FB: Rina Ansyar
IG:
chantikacreation
CP: 081210329410
Pernikahan adalah momen yang sakral
yang tak terlupakan. Jangan sampai momen
itu kurang berkesan karena hantaran
dikemas asal-asalan. Peluang itu yang
ditangkap Sarinah. Ia melihat tak semua
orang mampu mengemas hantaran
pernikahan yang elegan.
Berawal dari hobi, yang dipadu dengan
kreativitas, Sarinah mampu memanfaatkan
peluang bisnis ini pada tahun 2012. Terlebih,
usaha ini belum banyak ditemukan di Kota
Tarakan. Kini, Chantika Creation menjadi
pilihan masyarakat Tarakan yang ingin
melangsungkan pernikahan.
Kelihaian Sarinah dalam berkreasi
membuatnya dianugerahi penghargaan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam
lomba menghias hantaran tingkat nasional.
41
Owner: Sarinah
44. 47
Borneo Gemstone hadir di Kota Tarakan
pada tahun 2012. Sang pemilik, Marzuki,
menangkap peluang usaha ini saat banyak
temannya yang mencari batu khas Tarakan.
Usaha Marzuki semakin berkembang saat
batu akik naik daun pada tahun 2015. Terlebih,
saat itu Walikota Tarakan juga memperkenal-
kan batu akik khas Tarakan yang bernama
White Paguntaka (Snow Quartz).
Selain White Paguntaka, Borneo
Gemstone juga memiliki banyak koleksi batu
akik khas Kalimantan, seperti White Borneo
(Chalcedony), Kecubung Es (Amethys Quartz),
Kecubung Ungu (Amethys Quartz), Red Boneo
(Rodhonite), dan Green Borneo (Jade).
Peminat batu akik Borneo Gemstone datang
dari berbagai negara, seperti Malaysia,
Filipina, bahkan Irak. Marzuki mematok harga
yang mulai Rp 150.000 hingga Rp 2.000.000. Owner: Marzuki
FB: Marzuki Trk
CP: 082351272802
46. 49
Banyak “hijaber” merasa kebingungan saat
hendak melangsungkan pesta pernikahan,
terutama dalam memilih gaun pengantin. Tak
banyak bridal yang menyediakan gaun pengantin
yang “syar’i” di Tarakan. Keluhan sejumlah
kolega yang ditemui saat pengajian ini
menggerakkan Etty Hertina untuk membuat
gaun pengantin yang sesuai dengan keinginan
mereka.
Dimulai tahun 2018, Etty mulai mengerjakan
pesanan gaun pengantin yang sesuai dengan
kebutuhan para hijaber. Hobi dan keahliannya
dalam menjahit pakaian tak membuatnya sulit
dalam berkreasi. Terlebih, ia pernah mendapat
pelatihan dari Pemerintah Kota Tarakan.
Hanya dengan “word of mouth” produk Etty ini
semakin banyak diminati. Ia mengangkat brand
“Jazakillah Khairan”, sebagai ungkapan terima
kasih atas kemajuan usahanya.
Owner : Etty Hertina
FB:
Ummu Fadillah
Tyra
IG: ummutyra
CP: 082256735188
47. • Wali Kota Tarakan.
• Wakil Wali Kota Tarakan.
• Sekretaris Daerah Kota Tarakan.
• Kepala Dinas Pariwisata Kota Tarakan beserta
seluruh tim yang bertugas.
• Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah Kota Tarakan beserta
seluruh tim yang bertugas.
• Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Tarakan
beserta seluruh tim yang bertugas.
• Seluruh Pengurus dan Anggota Dewan Kerajinan
Daerah Kota Tarakan
• Seluruh Pelaku Usaha Kerajinan
di Kota Tarakan yang telah bekerjasama atas
terbitnya katalog ini.
D
E
W
A
N
K
E
R
AJINAN NASIO
N
A
L
D
A
E
A
R
H
Terima Kasih
48. Ayo Wisata Ke Tarakan
@tarakantourism
#exploretarakan
tarakan.tourism@gmail.com
Tarakan Tourism