Situasi pandemi COVID-19 di Jakarta memburuk dengan kasus aktif meningkat pesat mencapai 62.126 kasus. Vaksinasi berjalan di bawah target dengan 4,1 juta orang mendapat dosis pertama dan 1,9 juta dosis kedua. Rumah sakit mengalami peningkatan keterisian tempat tidur dan ICU. Gubernur meminta dukungan pemerintah pusat untuk pengetatan mobilitas, tambahan tenaga kesehatan, regulasi rapid test, dan komunik
1. Situasi Penanganan Pandemi COVID-19 DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta | 29 Juni 2021
Dipaparkan dalam Rakor PPKM Darurat dipimpin Menko Maritim dan Investasi
2. Proses Vaksinasi dan Testing di Jakarta
PROSES VAKSINASI DI DKI JAKARTA
Total divaksin:
% capaian:
Dosis pertama:
4.105.009
46,6%
Total divaksin:
% capaian:
Dosis kedua:
1.912.914
21,7%
PROSES TESTING DI DKI JAKARTA
Tanggal
Jumlah
Orang Dites
PCR
Jumlah
Kasus
Positif
Rasio Terhadap
Standard WHO
Persentase Kasus
Positif Rerata 7 Hari
Jakarta Indonesia
22 Juni 14.462 3.221 9,5x 26,6% 41,6%
23 Juni 19.485 4.693 12,8x 27,7% 43,4%
24 Juni 20.460 7.505 13,5x 29,6% 44,5%
25 Juni 20.155 6.934 13,3x 30,7% 42,7%
26 Juni 22.911 9.271 15,1x 32,6% 42,2%
27 Juni 23.043 9.394 15,1x 33,9% 42,1%
28 Juni 22.895 8.348 15,1x 34,4% 42,0%
Standard minimum WHO: 1.000 penduduk per 1 juta penduduk per minggu
Penduduk usia >18:
Sasaran Vaksinasi Total Provinsi DKI Jakarta:
8.815.157
Penduduk usia 12-17: 1.073.462
Dosis 1:
Dosis 2:
Vaksinasi 18-59 Tahun
3.505.132 (44,3%)
1.377.641 (17,4%)
Vaksinasi Lansia:
Dosis 1:
Dosis 2:
599.877 (65,8%)
535.275 (58,7%)
5.802
12.936
25.958
46.032
31 Mei - 6 Jun 7 Jun - 13 Jun 14 Jun - 20 Jun 21 Jun - 27 Jun
PENAMBAHAN KASUS BARU PER MINGGU
Kapasitas vaksinasi di Jakarta
telah melampaui target rata-rata
100 ribu per hari.
Puncak vaksinasi Jakarta sampai
saat ini mencapai 134 ribu dalam
sehari dan terus ditingkatkan.
à Akan dimulai pekan ini
3. Situasi Pandemi COVID-19 di Jakarta
528.409
Total Kasus Positif
457.935
Total Sembuh [86,7%]
62.126
Kasus Aktif [11,8%]
8.348
Total Meninggal [1,6%]
Kasus aktif meningkat pesat dalam seminggu terakhir…
Tanggal Kasus Aktif Penambahan Kasus Aktif
15 Juni 19.244 148
16 Juni 20.311 1.067
17 Juni 22.338 2.027
18 Juni 24.511 2.173
19 Juni 27.112 2.601
20 Juni 30.142 3.030
21 Juni 32.060 1.918
22 Juni 32.191 131
23 Juni 35.705 3.514
24 Juni 40.637 4.932
25 Juni 44.931 4.294
26 Juni 51.434 6.503
27 Juni 57.295 5.861
28 Juni 62.126 4.831
Per 19 Juni, kasus aktif telah melebihi puncak gelombang pertama.
Kasus aktif saat ini telah mencapai 230% lebih besar daripada puncak
gelombang pertama di awal Februari 2021 dan masih menunjukkan tren
kenaikan dengan cepat.
28 Juni: 62.126 kasus aktif
19 Juni: melampaui puncak
gelombang pertama
Setiap 8 hari, kasus aktif berlipat ganda 2x lipat.
4. Keterisian Rumah Sakit di Jakarta
KETERISIAN TEMPAT TIDUR ISOLASI KETERISIAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
§ Kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU terus dinaikkan hingga jauh melebihi kapasitas pada puncak
gelombang pertama bulan Februari 2021. Apabila kapasitas tidak dinaikkan, maka rumah sakit sudah
akan kolaps sejak tanggal 16 Juni 2021.
§ Terdapat 193 RS di Jakarta, 140 di antaranya menangani pasien COVID-19. Seluruh 32 RSUD di Jakarta
ikut menangani COVID-19, 13 di antaranya menjadi rumah sakit khusus COVID-19.
§ Penambahan kapasitas RS terus dilakukan, namun berkejaran dengan peningkatan pesat jumlah warga
yang membutuhkan perawatan di RS. Peningkatan kasus baru harus diturunkan agar tidak menyebabkan
faskes kolaps.
5. Antisipasi Skenario 100.000 Kasus Aktif
Bila tidak dilakukan pengetatan segera, maka 100.000 kasus aktif di Jakarta akan tercapai antara tanggal 8-13 Juli 2021.
Antisipasi skenario 100.000 kasus aktif, langkah yg perlu dilakukan:
§ RS kelas A dikhususkan sepenuhnya untuk ICU COVID-19.
§ RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien
dengan gejala sedang-berat.
§ Rusun diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien
dengan gejala ringan.
§ Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar
menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis,
diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet.
§ Memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi termasuk
penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.
§ Memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan dan
obat-obatan.
6. Tempat Isolasi Terkendali dan Varian Baru
KETERISIAN FASILITAS ISOLASI TERKENDALI
(Rusun Nagrak, Ragunan dan TMII)
TEMUAN KASUS VARIAN BARU DI JAKARTA
§ Dalam waktu satu minggu, keterisian fasilitas isolasi terkendali di
tiga lokasi tsb langsung naik hingga terisi 43% dari kapasitas.
§ Di luar tiga lokasi tsb sedang disiapkan 28 lokasi baru, termasuk
Rusun Pasar Rumput, dengan total kapasitas tambahan 6.534
pasien isolasi.
§ Mengkaji dan menyiapkan penggunaan Rusun Daan Mogot dan
Rusun Pulo Gebang dengan potensi kapasitas @1.500 pasien.
Telah dilakukan identifikasi terhadap 128 kasus varian baru di Jakarta
yang termasuk variant of concern, dengan proporsi:
2
71
26
29
60 ke atas
19-59 tahun
6-18 tahun
0-5 tahun
Varian Delta mendominasi sebesar 87%
dari total temuan kasus varian baru yang
telah diidentifikasi di Jakarta.
!
Kasus varian baru juga banyak diidentifikasi pada segmen anak-anak
usia balita dan usia 6-18 tahun.
1
5
11
111
Kappa
Beta
Alpha
Delta
7. Kebutuhan Dukungan dari Pemerintah Pusat
Kebutuhan dukungan:
1. Pengetatan mobilitas penduduk intra dan antar wilayah yang secara substansial dan signifikan
dapat menghentikan lonjakan kasus baru dan menurunkan kasus aktif, dengan siklus dua
mingguan seperti anjuran para ahli epidemiologi:
2. Tambahan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung:
a. Tenaga kesehatan di RS untuk dapat dipenuhi dari mahasiswa dan dosen.
b. Tracer profesional lapangan butuh tambahan 2.156 (untuk mencapai 15-30 per 100.000 penduduk).
c. Tenaga vaksinator tambahan sejumlah 5.139 orang. (Nakes: 2.050 orang dan Non nakes: 3.089 orang.)
3. Kebutuhan regulasi untuk mendukung rapid antigen positif bergejala sedang dan kritis dapat
ditangani di RS dan diklaim pembiayaannya.
4. Komunikasi publik secara lebih intensif terkait keamanan, efektivitas dan kehalalan vaksin.