Dokumen tersebut membahas mengenai implementasi kurikulum Teaching Factory dan Techno Park di SMK, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha. Implementasi kurikulum ini mencakup pengembangan kompetensi berpikir tingkat tinggi siswa, kerja sama antara sekolah dan industri, serta pendampingan untuk menyiapkan siswa yang mandiri dan berkualitas.
2. SMK
Peningkatan
Lulusan
Bekerja
Guru dan
Tenaga
Kependidikan
SMK
Kompeten
Prasarana
dan Sarana
dengan
Teknologi
Terkini
Kesesuaian
SMK dengan
Keunggulan
Komparatif,
Potensi
Daerah /MP3EI
Penguatan
Kerja sama
antar lembaga
Dampak sistemik:
Penurunan Tingkat Pengangguran
Pertumbuhan Ekonomi
Pemerataan Pembangunan
Rencana Aksi:
1. Menyederhanakan birokrasi dan regulasi
pendidikan kejuruan diimbangi
pendampingan (implementasi regulasi) dan
pengawasan (a.l sistem penjaminan mutu)
2. Merevisi kurikulum dengan memperhatikan
proporsionalitas antara kompetensi
Occupational (Strategikal, Manajerial,
Supervisional, Teknikal) dan kompetensi
Educational (Kognitif, Afektif, Psikomotorik),
serta KKNI dan SKKN
3. Membenahi koordinasi dan kerja sama
antara Kementerian/Lembaga termasuk
Kemristekdikti, Kemenaker, KADIN, BNSP
Indikator Perbaikan Mutu Pendidikan SMK
SMK BERMUTU
1. Lulusan SMK yang Mandiri dan Berkepribadian
2. Lulusan SMK yang Kreatif, Kompetitif, Kritis
3. Lulusan SMK yang kompetensi dan sertifikasi nya diakui secara regional dan internasional.
Prasyarat
Membereskan kondisi dan kebijakan penghalang
(permasalahan) seperti regulasi, perbedaan
supply dan demand, data pokok pendidikan,
regulasi tumpang tindih, ketiadaan informasi
ketenagakerjaan, dll.
7 Elemen Ekosistem Pendidikan:
1. Sekolah kondusif
2. Guru berkualitas
3. Orangtua peduli dan aktif terlibat
4. Warga peduli
5. Industri suportif
6. Organisasi profesi suportif
7. Pemerintah suportif
3. FAKTORPENENTU
SMK
Proyeksi Kebutuhan
Industri
Sarana praktek
Guru mapel produktif
Sistem Informasi
Ketenagakerjaan
TANTANGAN-
TANTANGAN
Internal
Eksternal
Lokal (Keunggulan
Komparatif)
Nasional (MP3EI)
Regional (MEA)
Internasional
PROFIL LULUSAN 2025
STANDAR
(Standar Nasional
Pendidikan, S/KKNI)
KETERAMPILAN KERJA KHUSUS
(WORK-SPECIFIC SKILLS)
(Entrepreneurship skills, problem-solving, high-
level cognitive and interpersonal skills)
<------Tradisional – Modernisasi ------- >
Tingkat Keterampilan
ORIENTASI
(Bekerja dan Wirausaha)
Secara Mandiri & Profesional)
Minat dan Bakat
KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI
(Nasional dan Internasional)
Kompetensi Occupational (Strategikal,
Manajerial, Supervisional, Teknikal) –
Kompetensi Educational (Kognitif, Afektif,
Psikomotorik)
TRANSFORMASI
KELEMBAGAAN (LOKAL-NASIONAL)
(PARTNERSHIP, KOORDINASI,)
PERATURAN (PENGAKUAN,
PEMBUKAAN-PENUTUPAN, SISTEM
PENJAMINAN MUTU INTERNAL-
EKSTERNAL)
DUDI
SUPPLY
(Education Outcomes)
DEMAND
(Labor needs)
PENGELOLAAN PROGRAM
PEMBELAJARAN - AKSES, MUTU, TATA
KELOLA: (PTK, SARPRAS)
Proyeksi Bidang Pekerjaan
Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil
KESENJANGAN
Pendanaan
4. Kebutuhan Lapangan
• Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015, tenaga kerja Indonesia harus
memiliki keunggulan kompetitif
• Keunggulan kompetitif tenaga kerja dapat dicapai apabila tenaga kerja memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) maupun keterampilan kompleks
(complex skill)
• Perkembangan industri di Indonesia juga semakin membutuhkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (HOTS) maupun keterampilan kompleks (complex skill)
• Kepemilikan keterampilan berpikir tingkat tinggi dibutuhkan untuk tumbuhnya
kreatifitas dan inovasi dalam bekerja guna menunjang pengembangan karier
tenaga kerja
• Untuk memenuhi kebutuhan di lapangan, maka SMK perlu mengembangkan
paket keahlian yang berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
dan keterampilan kompleks (complex skill) maupun fitur unggulan yang lain
5. Perlu Higher Order Thinking Skill (HOTS)
• Berpikir Tingkat Tinggi terjadi ketika seseorang mengambil
informasi baru dan informasi yang tersimpan dalam memori dan
saling terhubungkan atau menata kembali dan memperluas
informasi ini untuk mencapai tujuan atau menemukan jawaban
yang mungkin dalam situasi membingungkan.
• Dalam Taksonomi Bloom, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif
yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau
higher-Level thinking.
• Ketiga aspek itu adalah aspek analisa, aspek evaluasi dan aspek
mencipta.
• Keterampilan berpikir tingkat tinggi diperoleh melalui kegiatan
pembelajaran yang mampu merangsang dan mendorong siswa
untuk berpikir analitis, evaluatif dan kreatif, baik melalui
penerapan model/metode pembelajaran tertentu ataupun
penyusunan perangkat penilaian tertentu (soal dan penugasan)
6. HOTS meliputi berpikir;
• kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif
• HOTS muncul pada situasi yang kurang jelas,
tidak pasti, persoalan baru, permasalahan
belum pernah, kondisi yang tidak pasti atau
persoalan dilematis.
10. Pengembangan Kurikulum TF
• Kompetensi dan Materi
– Keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam
semua muatan pembelajaran
– Pemanfaatan sumber belajar selain buku teks sesuai dengan
rumusan kompetensi lulusan
– Penguatan pada pengetahuan prosedural dan metakognitif
– Penguatan pada keterampilan abstrak bukan hanya konkret
– Penguatan pada high order thinking
– Penyesuaian konteks (kebutuhan industri)
– ...
11. • Proses Pembelajaran
– Pembelajaran berbasis aktivitas
– Pembelajaran berbasis projek
– Pembelajaran kolaboratif
– Pembelajaran di workshop dan industri
– ....
Pengembangan Kurikulum TF
12. • Penilaian Hasil Pembelajaran
– Penilaian projek berdasarkan portofolio dan proses
– Uji kompetensi keahlian
– ...
Pengembangan Kurikulum TF
13. Siswa
Lulusanyang
Kompeten
Penguatan manajemen,
SDM dan sarana
prasarana
Penguatan hubungan
industri dan sekolah
Pendampingan Implementasi
Kurikulum TF
Ketersediaan bahan belajar
(silabus, modul) yang
mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum
Implementasi SMK TF
CBT/PBT PRODUK/JASA
14. PELAKSANAANPERSIAPAN
PELAPORAN
PENDAMPINGAN
PELAKSANAAN
PENDAMPINGAN
Pola Pendampingan SMK TF
PENENTUAN
PENDAMPING
PENYUSUNAN
MATERI
PENDAMPINGAN
Dinamika Perkembangan Kurikulum
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Model Pembelajaran (berbasis aktivitas)
Penilaian Hasil Pembelajaran
Pendidikan Karakter
Instruktur yang terseleksi
Lokasi atau Sekolah yang akan Didampingi
Dilaksanakan oleh industri atau instansi lain
yang kompeten
Penyiapan Materi Pelatihan
Jadwal dan Lokasi Pelatihan Pendampingan
Model ‘on’ dan ‘in’
Pendekatan In House Training (IHT)
- Online
- Off line
15. STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM OTOMOTIF
TOYOTA-TECHNICAL EDUCATION PROGRAM (T-TEP)
Proposal SMK
Preparation
Tools &
Equipment
Support
MoU
TTC
Sylabus &
Program
Devl.
T4T for Teacher
PRAKERIN in
AUTO 2000
Mobile Training
to SMK
SMK Skill
Contest
Uji
Kompetensi
Nasional
Sertification
for Teacher
New Model
Training
Continue Program
TTC
Sylabus &
Program
Devl. &
Impl.
Bengkel
Mitra Binaan
& Bengkel
Toyota
Supervision &
Monitoring
16. ACTON PLAN IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2015
No Kegiatan Okt Nop Des Jan
1 Penyiapan Bahan
2 Identifikasi dan analisis kompetensi
3 Pendampingan Implementasi K-TF
4 Proyek membuat produk/jasa
5 Evaluasi Hasil Pendampingan
16