3. Etikaadalah sebuah perilaku
manusia yang tersusun dari
sistem atau norma, dari gejala
alamiah masyarakat kelompok
tersebut.
Moral berasal dari bahasa
latin, yaitu mos
bentuk, jamaknya mores yang
berarti kebiasaan,susila.
4. DEFINISI AKHLAK
Secara bahasa (lughatan): Akhlaq adalah jamak
dari Al khuluq, yang berarti: aitu ad din
(agama), tabiat, dan perangai/muru’ah
(kepribadian)
Sedangkan, secara istilah (ishtilahan), adalah:
“Hakikatnya (akhlak) adalah gambaran batin
manusia, yakni jiwanya, sifat-sifatnya, dan
makna-maknanya yang spesifik, yang dengannya
terlihat kedudukan makhluk, lantaran
gambarannya secara zahir, baik sifat-sifatnya
dan makna-maknanya, dan keduanya memeliki
sifat yang baik atau buruk, mendapat pahala dan
sanksi, yang kaitan keduanya dengan sifat-sifat
yang tergambar secara batin adalah lebih
banyak, dibanding apa-apa yang yang terkait
dengan gambaran zahirnya.”
5. FAKTOR PEMBENTUK
AKHLAK
Keturunan
Kejiwaan
Syariah istijmaiah(lingkungan)
Al-Qiyam(nilai Islam yang telah
dipelajari)
7. Macam-Macam
Akhlak
Akhlak terdiri atas dua macam, yaitu akhlakul
mahmudah dan akhlakul mazmumah.
1) Akhlakul mahmudah atau akhlakul karimah
yaitu akhlak terpuji (baik)
Membayar zakat
· Amanah (terpercaya, jujur, menepati janji)
· Tawadhu
· Berbicara sopan dan baik
8. 2)
Akhlakul mazmumah, yaitu
segala tingkah laku yang tercela
atau akhlak yang jahat, seperti:
berdusta, menjadi saksi
palsu,berkhianat,takabur/sombong ,
9. TUJUAN PEMBENTUKAN
AKHLAK ISLAMI
menciptakan manusia agar
menjadikan makhluk yang tinggi
dan sempurna akhlaknya serta
membedakannya dari makhluk-
makhluk yang lain.
10. Pentingnya Akhlak
Islami:
Penentu derajat seseorang
Keluhuran akhlak adalah amal
terberat di akhirat ((HR. Abu Daud
dan Ahmad, dishahihkan Al Bani)
Lambing kualitas masyarakat
Untuk membentuk akhlak yang baik
11. Akhlak adalah tolak ukur
kesempurnaan iman seseorang
“Orang mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang
baik akhlaknya”
(HR.Tarmidzi & Abu Hurairah)
12. HUBUNGAN AKHLAK
DENGAN TASAWUF
Tasawuf adalah proses pendekatan diri dan
jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT dengan cara mensucikan hati (tazkiyat
al-qalb), dan untuk menuju kesempurnaan
dan kemuliaan akhlak .
Akhlak secara subtansial adalah sifat hati
yang terdapat pada seseorang.
Hubungan antara akhlak dan tasawuf
adalah untuk mengatur hubungan vertical
(antara manusia dengan Tuhannya) dan
hubungan horizontal (antara sesame
manusia).
13. AKHLAK
DAN
AKTUALISASINYA DALAM KEHIDUPAN
1. Perilaku manusia yang
berhubungan dengan Allah
SWT.
Yaitu, ucapan dan perbuatan manusia :
o Bersyukur
o Bertasbih
o Beristighfar
14. 2. Perilaku manusia yang
berhubungan dengan
sesamanya
a. Perilaku yang berhubungan dengan diri
sendiri
o Sabar,
o Syukur,
o Tawadhu,
o Benar,
o Iffah (menahan diri untuk tidak
melakukan yang terlarang),
o Dll.
15. b. Perilaku yang berhubungan
dengan keluaraga
o Berbuat baik kepada orang tua,
o Adil terhadap saudara,
o Membina dan mendidik keluarga,
o Memelihara keturunan.
16. c. Perilaku yang berhubungan dengan
masyarakat
o saling menghargai,
o saling tenggang rasa,
o tolong menolong,
o saling memberi nasehat dalam kebaikan,
o saling menjaga persatuan dan kesatuan.
17. d. Perilaku yang berhubungan dengan alam
o menghidupkan lahan kosong (ihya’ al-
mawad)
o penggunaan air untuk irigasi&
sumber pangan (shirb)
o sewa lahan (ijarah)
o tanah wakaf (awqaf) dll.
18. JALAN MENUJU
AKHLAKUL KARIMAH
1. Upaya Spritual atau Bathiniyyah
yaitu dengan dawam al-Zikr (selau ingat kepada
Tuhan)
2. Upaya Zhahiriyyah
a. menyadari perbuatam buruk dan bertekad untuk
meninggalkannya,
b. berusaha untuk tetap menjadi baik
c. menyibukkan diri dengan kegiatan yang
bermanfaat.
19. BERTAUBAT
Merupakan cara lain untuk memperbaiki
akhlak. Tahap-tahapnya yaitu :
o Takhalli, (Penyadaran diri)
o Tahalli (Pengosongan/penyucian diri)
o Tajalli (Pengisian diri)
o Riyadhah ( Latihan)
o Istiqomah (Mantap dan Terus Menerus)
20. Hal Yang Paling Utama
niat dan keinginan yang kuat dalam diri
seseorang yang dapat mengubah
akhlaknya,perbuatannya, dan mengubah
hidupnya
Selama ada kemauan dalam diri seseorang
untuk menjadi manusia yang berakhlak
mulia, maka selama itu pula jalan menuju
cita-cita dan kemauan mulia itu terbuka