SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Oleh :
Kelompok 3
Annisa Anandya
Friska D. E.
Fuji Astuti H.
Milantika Dyah P.
M. Oksa
Raissa D. O.
Kelas XI IPA 2
SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG
Tahun ajaran 2012/2013
I. JUDUL
Laporan praktikum Titrasi Asam Basa
II. TUJUAN
1. Menentukan kadar / molaritas / konsentrasi pada asam cuka (CH3COOH) dan HCl
2. Menentukan pH pada asam cuka (CH3COOH) dan HCl
III. WAKTU PELAKSANAAN
Tempat : Laboratorium Kimia SMA Negeri 3 Kota Tangerang
Hari / Tanggal : Selasa / 19 Februari 2013
Waktu : 06.30 - 08.00
IV. LANDASAN TEORI
Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi.Dalam titrasi ini,
kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada
prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu :
Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida
sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain
reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam)
dengan penerima proton (basa).
Dalam menganalisis sampel yang bersiaft basa, maka kita dapat menggunakan larutan
standar asam, metode ini dikenal dengan istilah asidimetri. Sebaliknya jika kita
menentukan sampel yang bersifat asam, kita akan menggunkan lartan standar basa
dan dikenal dengan istilah alkalimetri.
Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi suatu larutan
suatu zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui
konsentrasinya. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi netralisasi
asam basa.
Titk equivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam tepat
dinetralkan oleh sejumlah basa.Selama titrasi berlangsung terjadi perubahan pH.pH
pada titik equivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang dinetralisasi asam basa.
Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah yang memiliki rentang pH
dimana titk equivalen berada.Pada umumnya titik equivalen tersebut sulit untuk
diamati, yang mudah diamatai adalah titik akhir yang dapat terjadi sebelum atau
setelah titik equivalen tercapai.Titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi
dicapai, yang ditandai dengan perubahan warna indikator.Titik akhir titrasi tidak
selalu berimpit dengan titk equivalen.Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita
dapat memperkecil kesalahan titrasi.
Pada titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa kuat akan terurai dengan
sempurna. Oleh karena itu ion hidrogen dan ion hidroksida selama titrasi dapat
dihitung dari jumlah asam atau basa yang ditambahkan. Pada titik equivalen dari
titrasi asam kuat dan basa kuat, pH larutan pada temperatur 200°C sama dengan pH
air, yaitu sama dengan 7.
Dalam melakukan titrasi netralisasi kita perlu secara cermat mengamati perubahan
pH, khususnya pada saat akan mencapai titik akhir titrasi, hal ini dilakukan untuk
mengurangi kesalahan dimana akan terjadi perubahan warna dari indikator lihat
Gambar 15.16.
Gambar 15.16. Titrasi alkalimetri dengan larutan standar basa NaOH
Analit bersifat asam pH mula-mula rendah, penambahan basa menyebabkan pH naik
secara perlahan dan bertambah cepat ketika akan mencapai titik ekuivalen (pH=7).
Penambahan selanjutnya menyebakan larutan kelebihan basa sehingga pH terus
meningkat. Dari Gambar 15.16, juga diperoleh informasi indikator yang tepat untuk
digunakan dalam titrasi ini dengan kisaran pH pH 7 – 10 (Tabel 15.2).
Tabel 15.2. Indikator dan perubahan warnanya pada pH tertentu
Pamanfaatan teknik ini cukup luas, untuk alkalimetri telah dipergunakan untuk
menentukan kadar asam sitrat. Titrasi dilakukan dengan melarutkan sampel sekitar
300 mg kedalam 100 ml air.Titrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0.1 N dengan
menggunakan indikator phenolftalein.Titik akhir titrasi diketahui dari larutan tidak
berwarna berubah menjadi merah muda. Selain itu alkalimetri juga dipergunakan
untuk menganalisis asam salisilat, proses titrasi dilakukan dengan cara melarutkan
250 mg sampel kedalam 15 ml etanol 95% dan tambahkan 20 ml air. Titrasi dengan
NaOH 0.1 N menggunakan indikator phenolftalein, hingga larutan berubah menjadi
merah muda.
Teknik asidimetri juga telah dimanfaatkan secara meluas misalnya dalam pengujian
boraks yang seringa dipergunakan oleh para penjual bakso. Proses analisis dilakukan
dengan melaruitkan sampel seberat 500 mg kedalam 50 mL air dan ditambahkan
beberapa tetes indikator metal orange, selanjutnya dititrasi dengan HCl 0.1 N.
V. ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan Ukuran Satuan Jumlah Gambar
Buret
Erlenmeyer /
Labu Ukur
Klem dan Statif
Gelas Ukur
Silinder Ukur
Pipet Tetes
Corong Gelas
Larutan NaOH
0,1 M
?
Larutan CH3COOH 10 ml
Larutan HCl 10 ml
Indikator
Phenolftalein (PP)
3 tetes
VI. CARA KERJA
A. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Lemah(CH3COOH)
1. Siapkan peralatan titrasi. Buret dibersihkan, kemudian dimasukkan larutan NaOH
(sebagai larutan penitrasi) ke dalam buret sampai tepat skala nol.
2. Ambil 10 ml larutan asam cuka (CH3COOH) dengan pipet gondok, kemudian
masukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml. Beri 3 tetes indikator fenolftalein
kedalamnya, lalu campur hingga rata.
3. Tempatkan larutan asam cuka tersebut pada erlenmeyer, lalu erlenmeyer
tersebut diletakkan di bawah buret.
4. Catat volume awal NaOH yang berada di buret.
5. Membuka kran sedikit demi sedikit sehingga NaOH menetes ke labu erlenmeyer
yang berisi CH3COOH sambil di guncang-guncangkan. Lalu, hentikan tetesan
NaOH sampai warna larutan di labu erlenmeyer berubah warna menjadi merah
muda (tepat akan merah).
6. Catat volume akhir NaOH yang berada di buret.
7. Hitung kemolaran dan pH dari CH3COOH.
B. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Kuat (HCl)
1. Siapkan peralatan titrasi. Buret dibersihkan, kemudian dimasukkan larutan NaOH
(sebagai larutan penitrasi) ke dalam buret sampai tepat skala nol.
2. Ambil 10 ml larutan asam klorida (HCl) dengan pipet gondok, kemudian masukkan
ke dalam erlenmeyer 100 ml. Beri 3 tetes indikator fenolftalein kedalamnya, lalu
campur hingga rata.
3. Tempatkan larutan asam klorida tersebut pada erlenmeyer, lalu erlenmeyer
tersebut diletakkan di bawah buret.
4. Catat volume awal NaOH yang berada di buret.
5. Membuka kran sedikit demi sedikit sehingga NaOH menetes ke labu erlenmeyer
yang berisi HCl sambil di guncang-guncangkan. Lalu, hentikan tetesan NaOH
sampai warna larutan di labu erlenmeyer berubah warna menjadi merah muda
(tepat akan merah).
6. Catat volume akhir NaOH yang berada di buret.
7. Hitung kemolaran dan pH dari HCl.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Lemah(CH3COOH)
No. Volume CH3COOH Volume NaOH
1 10 ml 12 l
B. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Kuat (HCl)
No. Volume HCl Volume NaOH
1 10 ml 2 ml
VIII. ANALISIS DATA
A. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Lemah(CH3COOH)
Diketahui:
VCH3COOH = 10 ml
ValensiCH3COOH (a) = 1
VNaOH = Vawal - Vakhir
= 50 – 38
= 12 ml
MNaOH = 0,1 M
ValensiNaOH (b) = 1
Ditanya : 1. Kadar / Konsentrasi = ?
2. pH CH3COOH = ?
Jawaban
NaOH CH3COOH
V1 . M1 . a = V2 . M2 . a
12. 0,1 . 1 = 10. M2 . 1
1,2 = 10 . M2
M2 = 0,12
H+
=
=
=
=
= 1,469.10-3
M
pH = - log H+
= - log 1,469.10-3
= 3 - log 1,469
= 3 - 0,167
= 2,83 M
B. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Kuat (HCl)
Diketahui:
VHCl = 10 ml
ValensiHCl (a) = 1
VNaOH = Vawal - Vakhir
= 50 – 48
= 2 ml
MNaOH = 0,1 M
ValensiNaOH (b) = 1
Ditanya : 1. Kadar / Konsentrasi HCl = ?
2. pH HCl = ?
NaOH HCl
V1 . M1. a = V2 . M2 . a
2 . 0,1 . 1 = 10 . M2 . 1
2 . 10-1
= 10 . M2
M2 = 2. 10-2
M
H+
= M . a
= 2. 10-2
x 1
= 2 . 10-2
M
pH = - log H+
= - log 2 x 10-2
= 2 – log 2
= 1,69 M
IX. KESIMPULAN
 Menghitung nilai konsentrasi CH3COOH dan HCl dapat di lakukan dengan
cara titrasi
 Titrasi asam basa adalah titrasi yang berdasarkan reaksi penetralan asam
dan basa.
 Titik akhir adalah pH saat indicator berubah warna (tepat akan merah).
 Titrasi dibagi menjadi 3, yaitu:
- Titrasi asam kuat dengan basa kuat.
- Titrasi asam lemah dengan basa kuat.
- Titrasi basa lemah dengan asam.
 Jika pH pada asam ditetesi basa maka pH larutan akan naik, dan sebaliknya
jika basa ditetesi asam maka pH larutan akan turun.
 Berdasarkan pengamatan dan hasil perhitungan,
Konsentrasi CH3COOH = 0,12 M
pH CH3COOH = 2,83 M
 Berdasarkan pengamatan dan hasil perhitungan,
Konsentrasi HCl = 2. 10-2
M
pH HCl =1,69M
X. DAFTAR PUSTAKA
http://titrasiasambasaari.blogspot.com/
http://laporantetappraktikumkimia.blogspot.com/2012/06/praktikum-kimia-xi.html
http://www.scribd.com/doc/94539599/Laporan-Praktikum-Kimia-Titrasi

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaAnggastya Andita HP
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisisvina irodatul afiyah
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramLaporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramFeren Jr
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenolXINYOUWANZ
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)shellawidiyanti
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didihPT. SASA
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiIwan Setiawan
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramLaporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
 

Similar to Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa

Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri zaeied
 
Perconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asamPerconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asamIrsan Septian
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HClAulia Rizqi
 
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaLaporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaQueena N.A.S
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaFeren Jr
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaAndreas Cahyadi
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHeraChem96
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClyassintaeka
 
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIATITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIAIntanPurnamasari93
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 

Similar to Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa (20)

Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
Perconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asamPerconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asam
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
 
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaLaporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyangga
 
Asam cuka
Asam cukaAsam cuka
Asam cuka
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIATITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
titrasi
titrasititrasi
titrasi
 

More from Milantika Dyah Puspitasari

More from Milantika Dyah Puspitasari (6)

Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDPBiologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
Biologi Molekuler Kanker, created by MilantikaDP
 
Bunaken Insel (Deutsch Version)
Bunaken Insel (Deutsch Version)Bunaken Insel (Deutsch Version)
Bunaken Insel (Deutsch Version)
 
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang DinginHubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
Hubungan IPTEK dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin
 
ATLETIK
ATLETIKATLETIK
ATLETIK
 
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
 
Tata cara mengkafani jenazah
Tata cara mengkafani jenazahTata cara mengkafani jenazah
Tata cara mengkafani jenazah
 

Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa

  • 1. Oleh : Kelompok 3 Annisa Anandya Friska D. E. Fuji Astuti H. Milantika Dyah P. M. Oksa Raissa D. O. Kelas XI IPA 2 SMA NEGERI 3 KOTA TANGERANG Tahun ajaran 2012/2013
  • 2. I. JUDUL Laporan praktikum Titrasi Asam Basa II. TUJUAN 1. Menentukan kadar / molaritas / konsentrasi pada asam cuka (CH3COOH) dan HCl 2. Menentukan pH pada asam cuka (CH3COOH) dan HCl III. WAKTU PELAKSANAAN Tempat : Laboratorium Kimia SMA Negeri 3 Kota Tangerang Hari / Tanggal : Selasa / 19 Februari 2013 Waktu : 06.30 - 08.00 IV. LANDASAN TEORI Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi.Dalam titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu : Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dengan penerima proton (basa). Dalam menganalisis sampel yang bersiaft basa, maka kita dapat menggunakan larutan standar asam, metode ini dikenal dengan istilah asidimetri. Sebaliknya jika kita menentukan sampel yang bersifat asam, kita akan menggunkan lartan standar basa dan dikenal dengan istilah alkalimetri. Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi suatu larutan suatu zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui konsentrasinya. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi netralisasi asam basa. Titk equivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam tepat dinetralkan oleh sejumlah basa.Selama titrasi berlangsung terjadi perubahan pH.pH pada titik equivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang dinetralisasi asam basa. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah yang memiliki rentang pH
  • 3. dimana titk equivalen berada.Pada umumnya titik equivalen tersebut sulit untuk diamati, yang mudah diamatai adalah titik akhir yang dapat terjadi sebelum atau setelah titik equivalen tercapai.Titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi dicapai, yang ditandai dengan perubahan warna indikator.Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan titk equivalen.Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil kesalahan titrasi. Pada titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa kuat akan terurai dengan sempurna. Oleh karena itu ion hidrogen dan ion hidroksida selama titrasi dapat dihitung dari jumlah asam atau basa yang ditambahkan. Pada titik equivalen dari titrasi asam kuat dan basa kuat, pH larutan pada temperatur 200°C sama dengan pH air, yaitu sama dengan 7. Dalam melakukan titrasi netralisasi kita perlu secara cermat mengamati perubahan pH, khususnya pada saat akan mencapai titik akhir titrasi, hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dimana akan terjadi perubahan warna dari indikator lihat Gambar 15.16. Gambar 15.16. Titrasi alkalimetri dengan larutan standar basa NaOH Analit bersifat asam pH mula-mula rendah, penambahan basa menyebabkan pH naik secara perlahan dan bertambah cepat ketika akan mencapai titik ekuivalen (pH=7). Penambahan selanjutnya menyebakan larutan kelebihan basa sehingga pH terus meningkat. Dari Gambar 15.16, juga diperoleh informasi indikator yang tepat untuk digunakan dalam titrasi ini dengan kisaran pH pH 7 – 10 (Tabel 15.2).
  • 4. Tabel 15.2. Indikator dan perubahan warnanya pada pH tertentu Pamanfaatan teknik ini cukup luas, untuk alkalimetri telah dipergunakan untuk menentukan kadar asam sitrat. Titrasi dilakukan dengan melarutkan sampel sekitar 300 mg kedalam 100 ml air.Titrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0.1 N dengan menggunakan indikator phenolftalein.Titik akhir titrasi diketahui dari larutan tidak berwarna berubah menjadi merah muda. Selain itu alkalimetri juga dipergunakan untuk menganalisis asam salisilat, proses titrasi dilakukan dengan cara melarutkan 250 mg sampel kedalam 15 ml etanol 95% dan tambahkan 20 ml air. Titrasi dengan NaOH 0.1 N menggunakan indikator phenolftalein, hingga larutan berubah menjadi merah muda. Teknik asidimetri juga telah dimanfaatkan secara meluas misalnya dalam pengujian boraks yang seringa dipergunakan oleh para penjual bakso. Proses analisis dilakukan dengan melaruitkan sampel seberat 500 mg kedalam 50 mL air dan ditambahkan beberapa tetes indikator metal orange, selanjutnya dititrasi dengan HCl 0.1 N. V. ALAT DAN BAHAN Alat dan Bahan Ukuran Satuan Jumlah Gambar Buret Erlenmeyer / Labu Ukur Klem dan Statif
  • 5. Gelas Ukur Silinder Ukur Pipet Tetes Corong Gelas Larutan NaOH 0,1 M ? Larutan CH3COOH 10 ml Larutan HCl 10 ml Indikator Phenolftalein (PP) 3 tetes
  • 6. VI. CARA KERJA A. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Lemah(CH3COOH) 1. Siapkan peralatan titrasi. Buret dibersihkan, kemudian dimasukkan larutan NaOH (sebagai larutan penitrasi) ke dalam buret sampai tepat skala nol. 2. Ambil 10 ml larutan asam cuka (CH3COOH) dengan pipet gondok, kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml. Beri 3 tetes indikator fenolftalein kedalamnya, lalu campur hingga rata. 3. Tempatkan larutan asam cuka tersebut pada erlenmeyer, lalu erlenmeyer tersebut diletakkan di bawah buret. 4. Catat volume awal NaOH yang berada di buret. 5. Membuka kran sedikit demi sedikit sehingga NaOH menetes ke labu erlenmeyer yang berisi CH3COOH sambil di guncang-guncangkan. Lalu, hentikan tetesan NaOH sampai warna larutan di labu erlenmeyer berubah warna menjadi merah muda (tepat akan merah). 6. Catat volume akhir NaOH yang berada di buret. 7. Hitung kemolaran dan pH dari CH3COOH. B. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Kuat (HCl) 1. Siapkan peralatan titrasi. Buret dibersihkan, kemudian dimasukkan larutan NaOH (sebagai larutan penitrasi) ke dalam buret sampai tepat skala nol. 2. Ambil 10 ml larutan asam klorida (HCl) dengan pipet gondok, kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml. Beri 3 tetes indikator fenolftalein kedalamnya, lalu campur hingga rata. 3. Tempatkan larutan asam klorida tersebut pada erlenmeyer, lalu erlenmeyer tersebut diletakkan di bawah buret. 4. Catat volume awal NaOH yang berada di buret. 5. Membuka kran sedikit demi sedikit sehingga NaOH menetes ke labu erlenmeyer yang berisi HCl sambil di guncang-guncangkan. Lalu, hentikan tetesan NaOH sampai warna larutan di labu erlenmeyer berubah warna menjadi merah muda (tepat akan merah). 6. Catat volume akhir NaOH yang berada di buret. 7. Hitung kemolaran dan pH dari HCl.
  • 7. VII. HASIL PENGAMATAN A. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Lemah(CH3COOH) No. Volume CH3COOH Volume NaOH 1 10 ml 12 l B. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Kuat (HCl) No. Volume HCl Volume NaOH 1 10 ml 2 ml VIII. ANALISIS DATA
  • 8. A. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Lemah(CH3COOH) Diketahui: VCH3COOH = 10 ml ValensiCH3COOH (a) = 1 VNaOH = Vawal - Vakhir = 50 – 38 = 12 ml MNaOH = 0,1 M ValensiNaOH (b) = 1 Ditanya : 1. Kadar / Konsentrasi = ? 2. pH CH3COOH = ? Jawaban NaOH CH3COOH V1 . M1 . a = V2 . M2 . a 12. 0,1 . 1 = 10. M2 . 1 1,2 = 10 . M2 M2 = 0,12 H+ = = = = = 1,469.10-3 M pH = - log H+ = - log 1,469.10-3 = 3 - log 1,469 = 3 - 0,167 = 2,83 M
  • 9. B. Titrasi Basa Kuat (NaOH) dengan Asam Kuat (HCl) Diketahui: VHCl = 10 ml ValensiHCl (a) = 1 VNaOH = Vawal - Vakhir = 50 – 48 = 2 ml MNaOH = 0,1 M ValensiNaOH (b) = 1 Ditanya : 1. Kadar / Konsentrasi HCl = ? 2. pH HCl = ? NaOH HCl V1 . M1. a = V2 . M2 . a 2 . 0,1 . 1 = 10 . M2 . 1 2 . 10-1 = 10 . M2 M2 = 2. 10-2 M H+ = M . a = 2. 10-2 x 1 = 2 . 10-2 M pH = - log H+ = - log 2 x 10-2 = 2 – log 2 = 1,69 M
  • 10. IX. KESIMPULAN  Menghitung nilai konsentrasi CH3COOH dan HCl dapat di lakukan dengan cara titrasi  Titrasi asam basa adalah titrasi yang berdasarkan reaksi penetralan asam dan basa.  Titik akhir adalah pH saat indicator berubah warna (tepat akan merah).  Titrasi dibagi menjadi 3, yaitu: - Titrasi asam kuat dengan basa kuat. - Titrasi asam lemah dengan basa kuat. - Titrasi basa lemah dengan asam.  Jika pH pada asam ditetesi basa maka pH larutan akan naik, dan sebaliknya jika basa ditetesi asam maka pH larutan akan turun.  Berdasarkan pengamatan dan hasil perhitungan, Konsentrasi CH3COOH = 0,12 M pH CH3COOH = 2,83 M  Berdasarkan pengamatan dan hasil perhitungan, Konsentrasi HCl = 2. 10-2 M pH HCl =1,69M X. DAFTAR PUSTAKA http://titrasiasambasaari.blogspot.com/ http://laporantetappraktikumkimia.blogspot.com/2012/06/praktikum-kimia-xi.html http://www.scribd.com/doc/94539599/Laporan-Praktikum-Kimia-Titrasi