SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Menentukan Isi Bacaan
Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap bacaan memuat inti masalah yang ingin disampaikan.Isi bacaan meliputi apa yang dibahas, berkaitan dengan
orang yang ada dalam bacaan, waktu dan tempat kejadian dalam bacaan. Perhatikan bacaan di bawah ini.
                                                         Berkemah
      Hari ini siswa kelas IV SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Kegiatan berkemah dilaksanakan untuk melatih
kemandirian para siswa. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30 mereka
berangkat menuju Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan
      Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kebutuhan makan dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta memasak sayur dan lauk
pauk. Semua bahan makanan yang dibawa para siswa berasal dari sumbangan orangtua siswa. Pada sore hari kegiatan itu baru
selesai dengan tuntas.
      Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan acara api unggun. Ada empat regu yang mengisi acara api
unggun tersebut. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya.
      Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa peristiwa lucu yang dapat
mengocok perut. Kegiatan ini benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan.
Menggunakan Kalimat Tanya
Siapa menanyakan orang, pelaku, penderita.Contoh : Siapa yang sedang berkemah ? (siswa kelas IV SDN Maju Pintar)
Di mana menanyakan tempat.        Contoh : Di mana api unggun dilaksanakan ? (di tengah lapangan)
Dari mana menanyakan asal.        Contoh : Dari mana asal bahan makanan yang mereka masak ? (sumbangan orangtua siswa)
Ke mana menanyakan tujuan.        Contoh : Ke mana mereka pergi pada hari Sabtu ? (Bumi Perkemahan Sekipan,Tawangmangu)
Mengapa menanyakan alasan.        Contoh : Mengapa mereka pergi berkemah ? (untuk melatih kemandirian)
Kapan menanyakan waktu.           Contoh : Kapan mereka berangkat ke bumi perkemahan ? (hari Sabtu)
Berapa menanyakan jumlah.         Contoh : Berapa regu yang mengisi acara api unggun ? (empat regu)
Menentukan Ide Pokok Bacaan
Pikiran pokok adalah ide utama dari sebuah paragraf. Terdapat di awal paragraf, akhir, atau awal dan akhir paragraf. Pikiran pokok umumnya dijelaskan
dengan kalimat penjelas sebagai uraian dari pikiran pokok atau gagasan pokok.
Perhatikan paragraf berikut !
       Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah, dia selalu mengerjakan dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih dahulu.
Dia tidak pernah menunda pekerjaan. Begitu pula jika ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia juga mengerjakannya dengan rajin. Pekerjaan seperti
memberi makan ayam dan membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik.
Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin. Kata rajin dapat ditunjukkan dengan kalimat selalu mengerjakan PR, membantu
pekerjaan orang tua, memberi makan ayam, dan lain sebagainya.
Menentukan Kalimat yang Sesuai dengan Salah Satu Paragraf
Paragraf terdiri atas sekumpulan kalimat yang saling berhubungan. Kalimat-kalimat tersebut membentuk satu pikiran pokok. Kita dapat menentukan kalimat
yang sesuai dengan isi paragraf dengan cara membahasakan kembali paragraf dengan pernyataan yang lain.
Dari paragraf di atas dapat ditentukan beberapa kalimat tanya yang sesuai, misalnya :
Bagaimana sifat Marpaung ?
Apa yang dilakukan Marpaung di rumah ?

Memahami Petunjuk Penggunaan Obat
Petunjuk pemakaian adalah suatu tanda untuk menunjukkan dalam penggunaan. Kamu harus mengetahui petunjuk pemakaian sebelum menggunakan
agar kamu dapat menggunakan secara baik dan benar.
                       Coba kamu perhatikan petunjuk pemakaian obat berikut ini.
                       1. Usia 4-6 tahun 1/4 sendok 3 kali sehari
                       2. Usia 7-11 tahun 1/2 sendok 3 kali sehari
                       3. 12 tahun ke atas 1 sendok 3 kali sehari
                       Karena Rani siswa kelas IV SD, berarti usia Rani termasuk dalam usia 7-12 tahun. Sehingga Rani harus meminum obat tersebut
                       sebanyak 3 kali sehari dengan takaran 1/2 sendok sekali minum.
Mengurutkan Petunjuk Penggunaan Produk
Petunjuk pemaikaian dapat diurutkan sesuai urutan yang logis.
Cara menyusun petunjuk yang disajikan secara acak adalah sebagai berikut :
1. Perhatikan kalimat yang merupakan langkah mengerjakan sesuatu dengan saksama;
2. Pilihlah langkah paling dasar sebagai langkah pertama mengerjakan sesuatu;
3. Pilihlah langkah selanjutnya memperhatikan apakah sesuai dengan urutan langkah sebelumnya;
4. Bacalah kembali dengan teliti petunjuk yang disusun, jangan sampai ada petunjuk yang terlewatkan. Sambil membaca petunjuk yang kamu susun,
   bayangkan urutan petunjuk tersebut apabila kamu laksanakan sesungguhnya.
                            Contoh petunjuk pemakaian senter :
                            1). Tutup kembali bagian yang sudah dibuka;
                            2). Buka tutup bagian belakang;
                            3). Tekan tombol dengan baik;
                            4). Masukkan baterai dengan kepala ke arah depan semua.
                            Urutan yang tepat petunjuk pengunaan senter adalah :
                            1). Buka tutup bagian belakang (2);
                            2). Masukan baterai dengan kepala ke arah depan semua (4);
                            3). Tutup kembali bagian yang sudah dibuka (1) ;
                            4). Tekan tombol dengan baik (3).

Membaca dan Menanggapi Rubrik Khusus
Rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam surat kabar maupun majalah. Isi
rubrik berupa keluhan, kritkan atau saran. Saran adalah pendapat atau usul yang
dikemukakan untuk dipertimbangkan. Kritik merupakan kecaman atau tanggapan,
kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil
karya, pendapat, dsb. Dalam memberikan kritik, kamu harus memerhatikan bahasa
yang digunakan supaya tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang yang diberi
kritik. Selain itu, ketika memberikan kritik, kamu juga harus memberikan jalan keluar
yang baik dan tepat untuk memperbaiki kekurangannya. Sekarang coba kalian baca
tulisan di bawah ini, lalu berikan tanggapanmu.
Kamu dapat memberikan tanggapan terhadap isi artikel di atas. Tanggapan itu bisa
berupa saran, pertanyaan, atau kritik. Caranya sebagai berikut.
1. Tentukan tanggapan: saran, pertanyaan, atau kritik yang akan kamu sampaikan!
2. Tentukan alasan atas tanggapanmu!
3. Sampaikan tanggapan dengan kalimat yang runtut, mudah dipahami, dan sopan!
Misalnya kamu dapat memberikan tanggapan berupa saran terhadap kejadian itu :
“Rombongan pelajar Indonesia telah mengharumkan nama bangsa di dunia
internasional, sebaiknya apabila ada permasalahan kita tanyakan dulu duduk
permasalahanya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karena menurut saya tidak ada
kesengajaan untuk menelantarkan rombongan pelajar tersebut”
Atau kalian dapat memberikan tanggapan berupa kritik, misalnya :
“Prestasi yang diraih para pelajar Indonesia sangat membanggakan karena berhasil
memperoleh beberapa medali, sayangnya ada sedikit masalah yang mengganggu.
Akan lebih membanggakan lagi apabila ada komunikasi yang baik antara rombongan
pelajar dengan Kedubes RI sehingga tidak ada yang merasa ditelantarkan”

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Di dalam koran atau majalah terdapat berbagai macam karangan dan informasi, baik fiksi maupun non fiksi. Informasi tersebut akan dikelompokkan
berdasarkan jenisnya masing-masing. Pengelompokkan tersebut dinamakan rublik atau ruang tetap yang memuat informasi sejenis.
Dalam sebuah majalah misalnya, terdapat ruang tetap (ruplik) mengenai tajuk rencana, surat pembaca, cerpen, puisi, cergam, laporan kunjungan, artikel,
dan lain-lain.
Isi rubrik surat pembaca biasanya berupa keluhan, kritkan atau saran. Saran adalah pendapat atau usul yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Kritik
merupakan kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Setiap majalah atau koran memiliki nama rubrik yang berbeda.
Kita dapat memberikan tanggapan, saran, pertanyaan atau kritik terhadap isi sebuah ruplik khusus. Caranya sebagai berikut.
1. Tentukan tanggapan: saran, pertanyaan, atau kritik yang akan kamu sampaikan!
2. Tentukan alasan atas tanggapanmu!
3. Sampaikan tanggapanmu dengan kalimat yang runtut, mudah dipahami, dan sopan!
     Perhatikan contoh informasi dalam sebuah surat kabar berikut !

                                            Dari informasi di atas kita dapat membuat kalimat saran yang sesuai dengan rublik khusus tersebut.
                                            Contoh kalimat saran tersebut antara lain :
                                            Seharusnya agar warga tidak terganggu pemelihara ayam selalu menjaga kebersihan kandang ayamnya, agar
                                            tidak ada lalat dan tidak bau.

                                            Latihan soal
                                            1. Perhatikan rublik surat pembaca dari majalah Bobo berikut !
                                            Hello, Bo! How are you? Bo, apa benar kalau ada yang kirim „Apa kabar, Bo?‟ lewat surat pernah ada yang
                                            enggak dimuat? Kalau benar, suratku ini dimuat, ya. Please! Soalnya ini surat yang terakhir yang boleh aku
                                            kirim ke Bobo. Bo, aku enggak berlangganan Bobo, tetapi aku membeli majalah Bobo terus karena aku
                                            enggak mau ketinggalan setiap edisinya. Oh, ya, Bo. Siapa yang mau bersapen denganku, silahkan! Aku
                                            ingin punya sapen laki-laki atau perempuan umur 9-12 tahun. Sudah itu saja. Maaf, kalau surat dan namaku
                                            kepanjangan. Salam untuk kakak-kakak redaksi dan juga penghuni Negeri Kelinci.
    Kalimat saran yang tepat sesuai dengan isi surat pembaca diatas adalah . . .
    a. Surat pembaca merupakan media untuk mengungkapkan isi hati pembaca kepada redaksi majalah.
    b. Sebaiknya kita jangan hanya meminta surat pembaca kita dimuat, tetapi buatlah surat dengan bahasa yang menarik dan jelas.
    c. Dalam menulis surat kita harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
    d. Tidak ada salahnya kita meminta orang lain untuk bersahabat pena dengan kita.

Menentukan Isi Pengumuman
Pengumuman merupakan berita yang bertujuan memberikan sesuatu kepada pembaca.
Pengumuman yang baikmenggunakan bahasa yang singkat, padat dan mudah dipahami isinya.
Bahasa yang singkat berarti bahasa itu ringkas, tidak berbelit-belit. Bahasa pengumuman harus
padat, maksudnya ada keterpaduan antar paragraf, terdapat hubungan erat antara kalimat satu
dengan lainya dalam sebuah paragraf.
Pengumuman harus memuat kepada siapa pengumuman ditujukan atau sasaran pengumuman;
isi pengumuman; tempat dan tanggal pengumuman dibuat, serta pembuat pengumuman.
Dari contoh pengumuman di samping maka dapat ditentukan sebagai berikut :
Kalimat pembuka : Dalam rangka menjaga kebersihan sekolah akan diadakan kerja bakti.
Hari, tanggal      : Sabtu, 6 Mei 2006
Waktu              : Pukul 08.00 – 10.30
Tempat             : Lingkungan sekolah
Keperluan          : Anak laki-laki diminta membawa sabit atau cangkul, sedangkan anak perempuan membawa sapu lidi atau ijuk dan keranjang sampah
Jadi isi pengumuman di atas adalah Sekolah akan mengadakan kerja bakti di lingkungan sekolah pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2006 mulai pukul 08.00 –
10.30. Anak laki-laki diminta membawa sabit atau cangkul dan anak perempuan membawa sapu lidi dan keranjang sampah.

Menentukan Isi Pengumuman
Pengumuman merupakan berita atau informasi yang bertujuan memberitahukan tentang sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Pengumuman dapat
disampaikan secara lisan atau tulisan.
Sebuah pengumuman yang baik adalah pengumuman yang disampaikan dengan bahasa yang baik, singkat, padat dan mudah dipahami isinya oleh
pembaca. Adapun hal- hal penting yang harus dimuat dalam sebuah pengumuman adalah :
-   Sasaran pengumuman.
-   Isi pengumuman
-   Waktu dan tempat pelaksanaan acara
-   Tanggal dikeluarkannya pengumuman (titi mangsa)
-   Pembuat pengumuman
Perhatikan contoh pengumuman berikut !
Berdasarkan penumuman di samping kita dapatkan beberapa hal penting , yaitu :
-   Sasaran pengumuman yaitu siswa kelas IV, V, dan VI
-   Isi pengumuman yaitu Kegiatan lomba baca puisi memperingati Bulan Bahasa.
-   Waktu dan tempat pelaksanaan : Senin, 28 Oktober 2012 pukul 08.00 WIB – selesai , di Aula SD. Negeri
    Bojonggede 03
-   Tanggal dikeluarkan pengumuman yaitu 18 Oktober 2012
-   Pembuat pengumuman yaitu Sri Hastuti


Unsur-Unsur Drama (Tokoh, Latar, Dan Amanat Drama)
-   Menentukan tokoh utama
-   Menentukan latar
-   Menentukan amanat
Unsur-unsur drama
-   Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
-   Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
-   Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran
    pembantu disebut figuran
-   Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya :
    penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat
    yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
-   Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama
-   Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh
    drama.

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Perhatikan teks drama berikut !
                                                                                     Zaman
                                                                             Karya : Sri Kuncoro
      Ibu        :   Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali. Di mana anak-anak?
      Ayah       :   Tenanglah Bu. Mereka, „kan sudah dewasa.
      Ibu        :   Tapi, „kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula mendung begini dahsyat.
      Ayah       :   Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
      Ibu        :   Ah, Ayah selalu begitu!
      Ayah       :   Ah, Ibu juga selalu begitu!
                     (Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)
      Ibu    :       Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
      Anak 2 :       Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
      Ayah :         Demo tentang apa dan oleh siapa?
      Anak 2 :       Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa.
                      (Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi).
      Ibu    :       Kau mau kemana lagi, Man?
      Anak 2 :       Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
      Ibu    :       Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
      Anak 2 :       Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa menjaga diri.
      Ibu    :       Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
      Anak 2 :       Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah bukan balita lagi.
      Ayah :         Man, jangan kasar kepada ibumu!
                     (Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke sofa)
      Anak 2 :       Tuh, Bu, Putri Cinderela sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu!
      Anak 1 :       Reseh, lu!
      Ibu        : Dari mana kau, Martha?
      Anak 1 :       Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
      Ayah :         Keadilan macam apa?
      Anak 1 :       Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala kepentingan umum sudah dimanipulasi oleh kepentingan golongan dan orang-orang
      tertentu.
      Ibu     :      Kau berurusan dengan polisi?
      Anak 1 :       Demi keadilan, Bu. Tadi, ya, seandainya tidak ada bentrok dengan polisi, kami sudah bisa menembus gedung yang angkuh itu.
      Ibu     :      Jangan macam-macam kamu, ya,!
      Anak 1 :       Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!
     Setelah membaca kutipan naskah di atas maka kita dapat mengetahui unsur-unsur intrinsiknya, yaitu :
     -   Tema               : kehidupan sosial
     -   Tokoh Utama        : Maman, dan Martha
     -   Watak tokoh        : Ibu berwatak khawatir dan penyayang, Martha berwatak pembela keadilan
     -   Amanat             : jika ingin beraktivitas setelah pulang sekolah (kuliah) sebaiknya izin dahulu kepada orang tua agar mereka tidak khawatir
     -   Latar              : Dalam rumah ketika hujan akan turun

Menyusun Paragraf
Paragraf terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat utama merupakan kalimat yang memuat ide pokok dalam satu paragraf.
Kalimat utama dijelaskan oleh kalimat-kalimat penjelas. Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf pargaraf digolongkan menjadi paragraf deduktif,
induktif, campuran, dan paragraf Deskriptif. Jenis-jenis Paragraf :
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas.
Contoh: Sejak dini, siswa telah ditanamkan berpikir secara ilmiah. Berpikir ilmah dapat ditanamkan kepada siswa sejak sekolah dasar. Bagaimana
           caranya? Misalnya, ajaklah siwa mengamati dan mencatat jenis dan jumlah tanaman toga yang ada di lingkungan sekolah. Pada saat siswa
           belajar di SMP. disini siswa diajak untuk bereksperimen kecil dengan membuat percobaan sederhana. Ketika siswa belajar di SMA, berpikir ilmiah
           lebih ditekankan pada pengerjaan pelatihan yang lebih bervariasi atau juga dapat mengembangkannya. Artinya, untuk belajar berpikir ilmiah,
           siswa tidak perlu menunggu menjadi mahasiswa yang belajar di universitas.
           Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku
           melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa,
           Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif
dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas
Contoh: Jangan pernah mematikan komputer langsung dari stop kontak, stabilizer apalagi mencabut langsung kabel power komputer anda, karena
           kebiasaan tadi bisa merusak komputer baik dari segi Hardware maupun Software. Efek terhadap hardware komputer seperti harddrive rusak pada
           sektor-sektor tertentu atau bad sector akibat listrik mati mendadak, lalu efek terhadap software seperti hilangnya data atau rusak akibat kebiasaan
           tadi. Maka untuk mencegah hal itu terjadi baiknya selalu gunakan fitur “shutdown‟ pada Komputer anda. Itulah tips mematikan komputer yang
           benar, agar tidak merusak perangkat keras/lunak komputer.
           Memang waktu pulang Ahmad tergesa-gesa waktu ditelepon ibunya sakit. Padahal tadinya sudah rencana sepulang dari kantor akan
           membetulkan rem mobilnya yang sudah mulai tidak lancar. Waktu mengendarai kendaraan pun Ahmad kurang konsentrasi karena teringat pada
           ibunya yang sakit. Waktu angkutan kota di depan mobil yang dikendarai Ahmad berhenti mendadak mengambil muatan, Ahmad tidak dapat
           mengontrol laju kendaraannya dan akhirnya menabrak angkot yang mendadak berhenti. Karena lalu lintas sedang padat, maka tabrakan
           beruntun pun tidak dapat dihindari.
Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas
dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh: Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. Anak kecil sampai kira kira berumur delapan tahun memiliki rasa hormat
           bercampur rasa takut terhadap peraturan. Bagi anak peraturan ini bersifat mistis dan tidak tahu dari mana peraturan itu datang. Saat ini anak
           belum ada pengalaman yang memadai untuk merumuskan peraturan sehingga tidak dapat lain peraturan harus dipandang sebagai sesuatu yang
           suci dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara itu , untuk mencapai otonomi, seorang anak harus keluar dari tahap heteronomi. Cara
           mencapainya adalah melalui aktivitas- aktivitas kokoperatif dalam hubungan saling menghormati dan tidak terdapat hubungan otoritas. Arah
           perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan – peraturan secara otonom dan melaksanakannya.
           Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu
           mengalami perkembangan. 2. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan – peraturan secara otonom dan
           melaksanakannya.
           Malam harinya kami mulai sibuk. Barang sewaan mulai berdatangan. Tenda dipasang langsung oleh petugas. Keluarga inti berbincang-bincang
           merancang bagaimana arena harus diatur. Di mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana kursi undangan, tempat pembawa acara,
           pembicara, dan sebagainya. Sebagian menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan-hiasan spreinya. sebagian tetap di dapur menyiapkan
           makan selanjutnya. Ada pula yang membuat panganan untuk penambah makanan kecil. Pokoknya semua bekerja.
           Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan akhir (Campuran),yaitu 1. Malam harinya kami mulai sibuk. 2. Pokoknya semua bekerja.
Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat
pada kalimat-kalimat penjelas.
Contoh: Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas,
           tak membuat matanya beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit
           tak berawan. Ia terus memandangi laut. Laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah menepi.
           Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut! Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal.
           Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada
           tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu.
           Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.
Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Meringkas Paragraf
Sebuah paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan. Sebuah paragraf dapat diringkas dan ditemukan tema dan pesannya. Ringkasan
adalah cara menyajikan karangan asli dalam bentuk singkat, walaupun singkat ringkasan harus tetap mempertahankan urutan dan sudut pandang penulis
asli. Ringkasan terdiri dari beberapa kalimat yang utuh. Ringkasan dibuat untuk mempermudah mengetahui isi sebuah tulisan. Cara membuat ringkasan
yaitu dengan memahami dengan baik isi bacaan yang akan diringkas, mencatat gagasan utama dengan kalimat sendiri. Perhatikan contoh berikut :
Seruni, gadis cilik berusia enam tahun. Dia hidup bersama ibu dan kakak perempuannya. Sang ayah meninggal dalam kecelakaan. Kini, ibunyalah yang
menanggung beban hidup keluarganya. Seruni lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dia tidak memiliki teman. Bahkan, kakaknya juga tidak
mempedulikannya. Seruni terlahir sebagai gadis cilik yang bisu dan tuli. Seruni hanya dapat bermain dengan ibu dan kawan khayalannya.
Pada paragraf di atas kamu dapat menemukan ide pokoknya. Kamu dapat menggunakan kalimat pertanyaan di bawah ini untuk menemukan ide pokoknya.
-   Siapa gadis cilik yang berusia 6 tahun ? ( Seruni )
-   Dengan siapa seruni tinggal ? (bersama ibu dan kakak perempuannya )
-   Apa yang dilakukan seruni setiap harinya ? (Seruni lebih banyak menghabiskan waktu di rumah )
-   Bagaimana keadaan Seruni?( Seruni gadis cilik yang bisu dan tuli )
Ide pokok paragraf di atas adalah sebagai berikut : Seruni tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya. Dia banyak menghabiskan waktunya di rumah.
Seruni adalah gadis cilik yang bisu dan tuli.
Ringkasan paragraf di atas adalah Seruni gadis cilik yang bisu dan tuli tinggal bersama ibu dan kakak perempuanya. Dia banyak menghabiskan waktunya
di rumah karena dia tidak memiliki teman.
Untuk memahami tema dapat dilihat dari ide pokok paragraf tersebut. Ide. Tema adalah inti atau ide pokok sebuah paragraf. Untuk menemukan tema
pahami dulu ide pokok paragraf. Tema biasanya disimpulkan dalam satu kalimat. Ide pokok paragraf adalah : Seruni tinggal bersama ibu dan kakak
perempuannya. Dia banyak menghabiskan waktunya di rumah. Seruni adalah gadis cilik yang bisu dan tuli. Jadi tema paragraf di atas adalah : Seruni gadis
cilik yang bisu dan tuli.


Menentukan Unsur-unsur Cerita
1. Tema
    Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu cerita. Atau gampangnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita,
    sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Karena itu,
    tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Tema ada yang dinyatakan secara eksplisit (disebutkan) dan ada yang dinyatakan implisit (tanpa
    disebutkan tetapi dipahami).
2) Amanat
    Amanat adalah ajaran moral/pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara
    implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir,
    dan dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan berhubungan
    dengan gagasan utama cerita.
3) Tokoh
    Tokoh adalah orang yang mengalami peristiwa dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula berwujud
    binatang atau benda yang diinsankan. Ada dua macam tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan
    penderitaannya dalam drama/cerita.
    Ada tiga kriteria untuk menentukan tokoh utama, yaitu :
    1. Mencari tokoh yang paling banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh lain.
    2. Mencari tokoh yang paling banyak membutuhkan waktu penceritaan
    3. Melihat intensitas keterlibatan tokoh dalam peristiwa yang membangun cerita (tema)
    Ada dua macam tokoh dalam sebuah cerita, yaitu :
    1. Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
    2. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai negatif.
4) Watak
    Watak adalah sifat, perangai, kelakuan tokoh.
5) Alur (Plot)
    Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dapat disusun berdasarkan dua hal, yaitu:
    Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. Dimana cerita
    bergerak dari suatu titik dan kemudian berkembang sampai klimaks dan akhir atau penyelesaian cerita tersebut
    Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur. Cerita dimulai
    dari suatu situasi yang merupakan akibat dari runtutan peristiwa sebelumnya. Penceritaan bergerak mundur mengurai setiap peristiwa yang menjadi
    penyebab situasi akhir tersebut.
    1. Berdasarkan urutan waktu terjadinya.
    2. Berdasarkan hubungan sebab akibat.
    3. Berdasarkan tema cerita. Alur yang demikian disebut alur tematik. Dalam cerita yang
        beralur tematik, setiap peristiwa seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode
        dihilangkan cerita tersebut masih dapat dipahami.
6). Latar (setting)
    Latar adalah keterangan, petunjuk, pengacuan berkaitan dengan waktu, ruang, suasana,
    dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan dalam tiga unsur pokok:
    a. Latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerita.
    b. Latar waktu, berhubungan dengan masalah „kapan‟ terjadinya peristiwa yang diceritakan
        dalam sebuah cerita.
    c. Latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial
        masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial bisa
        mencakup kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara
        berpikir dan bersikap, serta status sosial.
    Dari cerita di samping dapat kita tentukan unsur-unsurnya :
    1. Temat, tema cerita di atas adalah” Kesombongan burung Nuri”
    2. Amanat : Kita tidak boleh sombong dan tetap bergaul dengan sesama karena kita tidak
        bisa hidup sendirian.
    3. Tokoh : Deo, burung Elang, dan Kawanan burung
    4. Watak tokoh : Deo bersifat sombong, burung Elang bersifat jahat, dan kawanan burung
        bersifat baik (suka menolong)
    5. Alur : Cerita di atas menggunakan alur maju ( paparan-klimak-leraian)
    6. Latar cerita : latar sosial kehidupan burung, latar waktu : siang hari, latar tempat di hutan




Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Menanggapi Sesuatu dengan Alasan yang Jelas
Pujian adalah pernyataan atau penghargaan yang tulus terhadap kebaikan atau keunggulan
orang lain. Misalnya, saat kamu melihat temanmu memberi bantuan kepada korban bencana
alam. Kamu pun mengatakan, “Wah, kamu memang teman yang baik, Wan! Kamu telah
mengorbankan tenaga mu untuk membantu teman kita yang terkena musibah bencana alam.”
Tanggapan terhadap suatu hal, selain dalam bentuk pujian juga dapat disampaikan dalam
bentuk kritikan. Kritik merupakan tanggapan atau penilaian yang disampaikan. Biasanya
disertai uraian dan pertimbangan baik atau buruk. Saat memberikan penilaian, kamu harus
memberikan alasan agar kritikanmu dapat diterima oleh orang lain. Orang yang ahli
memberikan kritik disebut kritikus. Contoh kritikan terhadap siswa yang malas untuk belajar :
Sebaiknya sebagai seorang siswa kita harus memanfaatkan waktu untuk belajar, karena
belajar merupakan tugas utama seorang siswa.
Untuk melatih kemampuanmu, buatlah tanggapan (pujian/kritikan) terhadap kejadian-kejadian
di bawah ini :
1. Temanmu menjadi juara kelas
2. Wawan menjadi juara lomba menyanyi tingkat kabupaten
3. Sampah berserakan di halaman sekolah.
4. Siska sering terlambat datang ke sekolah karena kesiangan.
Kunjungilah sebuah pameran. Di sana, kamu dapat melihat berbagai karya. Misalnya lukisan
atau benda-benda unik seni lainnya. Berikanlah tanggapan terhadap karya tersebut.
Kemudian, diskusikanlah bersama teman-temanmu.
Menyampaikan Pesan atau Informasi
Setiap hari kamu memperoleh informasi dari berbagai media, seperti radio, televisi, dan koran. Cara menyampaikan pesan/informasi sebagai berikut.
1. Ingat-ingatlah pokok informasi yang hendak kamu sampaikan.
2. Sampaikan informasi itu kepada orang lain dengan runtut, baik, dan benar. Runtut, artinya informasi yang disampaikan urut dari awal sampai akhir dan
    antarinformasi saling berhubungan.
3. Informasi diucapkan dengan jelas dan nada yang meyakinkan
Pesan yang dapat disampaikan sari wacana di atas adalah seperti ini :
1. Presiden SBY menyoroti perkembangan industri digital tanah air.
2. Presiden SBY menyatakan kebanggaannya terhadap industri digital di Indonesia diantaranya adalah layanan Koprol.
3. Layanan Koprol telah dibeli oleh yahoo.
4. Investor tidak akan rugi menanamkan modal di Indonesia karena sumber daya manusia di Indonesia berkualitas.
5. Indonesia merupakan tujuan investasi karena populasinya besar dan melek teknologi

Menceritakan Drama Pendek
Drama merupakan jenis karya sastra yang dapat dipentaskan. Jadi, sebuah drama akan lebih lengkap jika sudah dipentaskan.Ada cara mudah untuk
memahami isi sebuah drama. Ikutilah langkah-langkah berikut.
1. Kenali tokoh-tokoh beserta perwatakannya.
2. Pahami permasalahan yang muncul
3. Pahami jalan keluar yang dilakukan tokoh-tokoh dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Sebuah naskah drama memberikan gambaran suasana pementasan dan dialog para tokohnya. Naskah drama mempunyai kesamaan unsur dengan
sebuah cerpen. Kesamaan tersebut dapat dilihat dari unsur-unsurnya. Unsur-unsur dalam naskah drama di antaranya tokoh, watak, latar, tema, alur, dan
amanat. Dengan memahami unsur-unsur dalam naskah, kamu akan semakin memahami isi drama. Setelah belajar memahami unsur dan isi naskah drama
yang dibaca, kamu dapat memahami isi drama yang dibacakan.
                                                                            Ikrar.
Bel tanda istirahat kedua berbunyi. Anak-anak berhamburan ke luar dari kelas. Ada yang ke kantin, ada pula yang bermain-main di halaman. Ratna, Via,
Meilani menuju kursi panjang di halaman sekolah. Mereka duduk santai sambil mengobrol.
Ratna     : ”Me, sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah ini!”
Mei       : ”Iya, ya. Sebentar lagi kita tidak akan melihat senyum ramah Pak Roni dan sapaan lembut Bu Lidya.”
Ratna     : ”Aku sedih, Me. Rasanya berat meninggalkan sekolah ini.” (tertunduk lesu dengan mata berkaca-kaca).
Mei       : (merangkul pundak Ratna) ”Sama, Rat. Aku, Via, dan teman-teman yang lain juga begitu. Tapi kita tidak boleh cengeng.”
Via       : (merentangkan kedua tangan di depan Ratna) ”Aduh… Tuan Putri, kenapa bersedih? Adakah sesuatu mengganggu pikiranmu, Tuan Putri?”
Mei       : ”Jangan meledek begitu, Vi! Ini masalah serius.”
Via       : ”Ya…ya, aku juga serius. Ada apa teman?”
Ratna     : ”Aku sedih karena sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah tercinta ini.”
Via       : ”Sedih sih sedih. Tapi kita harus berpikir ke depan. Bagaimana cara kita membanggakan hati Bapak/Ibu Guru di sekolah yang kita cintai ini.
             Itu yang perlu kita pikirkan.”
Mei       : ”Caranya gimana, coba?”
Via       : ”Kita harus bisa masuk di sekolah favorit! Makin banyak siswa SD kita yang diterima di sekolah favorit, makin banggalah Bapak/Ibu Guru.
             Nama SD kita pun makin cemerlang.”
Ratna     : (mengangkat muka) ”Via benar. Kita harus berpandangan ke depan”.
Mei       : ”Nah, begitu dong. Mulai sekarang, mari kita tingkatkan semangat belajar! Kita harus bisa masuk sekolah favorit!”
Ratna     : ”Kita harus bisa membanggakan Bapak/Ibu Guru!”
Via       : ”Sekarang, mari kita berikrar.” (Menggandeng tangan Ratna dan Mei. Mereka saling bergandengan tangan, membentuk lingkaran).
Ratna     : ”Ikrar! Kami akan terus mencintai sekolah ini.”
Mei       : ”Kami akan berusaha diterima di sekolah favorit.”
Via       : ”Kami akan berusaha menjadi yang terbaik di sekolah baru.”
Ratna     : ”Agar Bapak/Ibu Guru bangga pada kami.”
Ratna+ Via+Mei : (Melepaskan gandengan lalu bertepuk tangan sambil bersorak) ”Hore …”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah yang mengobrol di halaman sekolah?
2. Masalah apa yang mereka bicarakan?
3. Bagaimana tekad mereka untuk membanggakan hati Bapak/Ibu Guru?
4. Bagaimana komentarmu terhadap tekad Ratna, Mei, dan Via?
5. Apa yang seharusnya dilakukan anak yang hendak lulus terhadap sekolahnya?
Menulis Pantun
Pantun adalah jenis puisi Melayu Lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a – b – a – b. Tiap baris terdiri atas 8 -12 kata. Larik pertama
dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi. Sampiran tidak mempunyai maksud, hanya diambil rima persajakannya. Jadi,
jika kita hendak membuat pantun, sebaiknya membuat dahulu isinya, kemudian menyusul sampirannya.
Ciri Pantun
a. Satu bait pantun berisi atas empat baris.
b. Satu baris pantun terdiri atas 8–12 suku kata.
c. Satu baris bersajak a – b – a – b.
d. Baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran.
e. Baris ketiga dan baris keempat merupakan isi.
Contoh :
Jalan-jalan dekat pohon, (akhir baris adalah hon )
tempat indah hijau rumput ( akhir baris ut )
Maka isi yang tepat untuk melengkapi pantun di atas adalah :
Pada Tuhan kita memohon,
sesuai ajaran yang kita anut

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Menentukan Pesan dalam Pantun
Pantun mengandung pesan, pesan atau amanat dalam pantun merupakan sesuatu yang ingin disampaikan penulis pantun. Pesan dalam pantun bisa
dipahami dari isi pantun.
Contoh :
Buah nangka buah kedondong,
jangan dimakan di siang terik
Hai, teman jangan berbohong,
bohong itu tidak baik
Pesan dalam pantun di atas adalah : Jangan suka berbohong karena berbohong tidak baik.

Menemukan Informasi Secara Cepat
Salah satu cara untuk mencari informasi yang diperlukan adalah dengan cara membaca.
Membaca sekilas merupakan cara membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak
mengabaikan pemahamannya. Biasanya, kegiatan membaca ini dikaitkan dengan tujuan
membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Jika ingin memilih acara kesayanganmu, kamu
dapat membaca jadwal acara yang dimuat surat kabar.
Perhatikan jadwal acara televisi berikut !
Dari jadwal acara televisi tersebut dapat dibuat beberapa pernyataan yang sesuai dengan
jadwal tersebut, antara lain :
- Acara Hikmah Fajar merupakan acara yang tayang paling awal di RCTI;
- Acara Cheaper by the Dozen ditayangkan paling akhir di RCTI;
- Acara Sergap ditayangkan pukul 12.30 di RCTI;
- Film kartun Tom & Jerry tayang pukul 16.00 di TPI;
- Acara Hidayah-Mu tayang pukul 14.30 di TPI;
- Acara Kiss Plus tayang pukul 10.00 di Indosiar
- dan sebagainya
Perhatikan Jadwal Perjalanan kereta api berikut !
Dari jadwal perjalanan di atas dapat dinyatakan :
- Kereta Gaya Baru Malam adalah kereta api ekonomi paling awal datang di Stasiun
    Jombang;
- Kereta Logawa adalah kereta api yang datang paling akhir di Stasiun Jombang;
- Kereta Argo Wilis No 5 adalah kereta exetutive tujuan Bandung;
- Kereta Mutiara Selatan adalah kereta api kelas bisnis;
- Kereta api Gaya Baru Malam adalah kereta yang paling awal meninggalkan Stasiun
    Jombang;
- Kereta api Turangga No. 38 Jurusan Bandung-Surabaya tiba di Stasiun Jombang pukul
    06.20;
Mengubah Puisi ke dalam Bentuk Prosa (parafrase puisi)
Kali ini kamu akan belajar mengubah puisi ke bentuk prosa. Bagaimana cara mengubah sebuah puisi ke dalam
bentuk prosa tanpa mengubah makna dari puisi tersebut. Caranya,
1. Bacalah puisi berkali-kali hingga kamu paham akan isinya.
2. Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat,
    penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi..
3. Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam bentuk prosa.
Dalam bentuknya yang seperti itu, sulitlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk prosa atau
memparafrasekannya. Parafrase adalah istilah bahasa yang berarti pengungkapan kembali suatu konsep
dengan cara lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah maknanya. Parafrase memberikan
kemungkinan kepada sang penulis untuk memberi penekanan yang agak berlainan dengan penulis asli. Istilah
parafrase berasal dari bahasa Inggris paraphrase dari bahasa Latin paraphrasis dari bahasa Yunani para
phraseïn yang berarti “cara ekspresi tambahan”. Tindakan membuat parafrase disebut juga dengan parafrasis.
                                             Dalam puisi tersebut terdapat bagian-bagian yang sengaja dihilangkan oleh pengarangnya. Tugas kita sekarang
                                             adalah mengembalikan bagian-bagian yang dihilangkan oleh pengarangnya tersebut. Mari kita tambah dengan
                                             kata-kata dan tanda baca yang sesuai.
                                             Setelah lengkap seperti itu, mudahlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk prosa/memparafrasekannya.
                                             Parafrase puisi tersebut kurang lebih sebagai berikut.
                                             Oh Bapak Guruku, betapa besar jasamu kepada kami. Walaupun semua orang bilang, kau adalah pahlawan
                                             tanpa tanda jasa. Tanpa mengenal lelah mengajarkan ku berbagai ilmu, membuat anak-anak menjadi pintar. Oh
                                             bapak guruku, Kau memang seorang pahlawan. Walaupun tanpa tanda jasa dipundakmu. Kau tetap
                                             mengajarkan kami berbagai ilmu, demi masa depan kami dan untuk bangsa negara kami. Oh terima kasih bapak
                                             guruku.

Menentukan Makna Kata dalam Puisi
Makna atau maksud puisi dapat diketahuisetelah membaca puisi tersebut. Ketika ingin mengetahui makna puisi, kita harus mengartikan setiap kata,
kemudian pahami maksud hubungan antarkata dalam puisi. Memahami makna kata yang digunakan penyair memang sulit. Karena kata-kata yang
digunakan biasanyan menggunakan kata kiasan. Kata kiasan memiliki arti yang bukan sebenarnya. Kata kiasan digunakan para penyair untuk
memperindah puisi, dan untuk menekankan maksud penyair agar lebih jelas.
Contoh : kata jasa pada kalimat “Betapa besar jasamu” memiliki makna yaitu : bantuan, sumbangan

Membaca Laporan Hasil Pengamatan
Laporan adalah uraian kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan bisa berupa perjalanan atau
pengamatan. Hasil pengamatan biasanya
ditulis dalam bentuk paparan atau penjelasan
dan bentuk format isian. Nah, saat membaca
laporan hasil pengamatan, kamu harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Tempat pengamatan;
2. Waktu pengamatan;
3. Objek yang diamati;
4. Orang yang mengamati;
5. Hasil pengamatan.

Perhatikan laporan hasil pengamatan di sebelah kanan itu :
Nah, bacaan tersebut adalah hasil pengamatan di salah satu surat kabar. Hasil pengamatan tersebut
ditulis dalam bentuk paparan atau penjelasan. Selain bentuk tersebut, ada pula bentuk format isian
seperti contoh sebelah kiri.

Menulis Laporan
Laporan disajikan dengan kerangka sebagai berikut :
- Pendahuluan berisi latar belakang sebuah kegiatan dilaksanakan
- Isi laporan berisi rincian kegiatan yang dilakukan beserta hasilnya. Kegiatan yang dilaporkan lengkap dengan nama, tempat, waktu, dan nama orang
   yang terlibat dalam kegiatan
- Laporan diakhiri dengan identitas pembuat laporan
- Topik laporan adalah pokok yang dibicarakan dalam laporan.
Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Menentukan Isi Laporan
     Dalam rangka memperingati hari Pramuka SD Maju Jaya melakukan kegiatan Persami. Kegiatan Persami di selenggarakan pada tanggal 13 dan 14
Agustus 2011. Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan dengan berbagai lomba, seperti mendirikan tenda, lomba baris-berbaris, lomba semapur, morse, api
unggun, dan menjelajah alam.
Isi dari laporan di atas adalah :
Isi laporan merupakan keseluruhan yang dibahas dalam laporan. Laporan tersebut membahas kegiatan Persami SD Maju Jaya dalam rangka memperingati
hari Pramuka. Jadi isi laporan tersebut adalah peringatan hari Pramuka di SD Suka Maju.

Memperbaiki Laporan
Laporan yang baik menggunakan bahasa yang tidak berbelit-belit, efektif, dan struktur kalimat yang tepat. Dengan demikian para pembaca mengetahui isi
laporan. Struktur kalimat dalam laporan yang salah harus diperbaiki. Memperbaiki kalimat dalam laporan merupakan kegiatan menyunting.
Menyunting laporan dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
- Ketepatan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, serta ketepatan penggunaan tanda baca.
- Ketepatan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan maksud sesuai situasi dan kondisi.
- Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca.
- Struktur kalimat yang baik harus mengandung S-P. (subyek dan predikat)
- Adanya keterpaduan paragraf.
Dari contoh laporan di atas maka dapat kita lakukan perbaikan pada kalimat “Kegiatan Persami di selenggarakan pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2011″
menjadi “Kegiatan Persami diselenggarakan pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2011″ ( Penulisan diselenggarakan tidak dipisah karena bukan kata depan).
Menyunting laporan harus memperhatikan keterpaduan paragraf. Laporan yang belum lengkap atau rumpang dapat kita lengkapi dengan paragraf atau
kalimat yang sesuai. Contoh :
      Tempat pengamatan : Pasar Demangan, Yogyakarta
      Tujuan pengamatan : Mengenali kegiatan transaksi yang terjadi di Pasar Demangan Yogyakarta
      Waktu pengamatan : Sabtu, 24 Desember 2011
      Pukul                 : 09.00 – 12.00 WIB.
      Hasil pengamatan         :…………..
Untuk melengkapi hasil pengamatan di atas dapat kita lengkapi dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi di Pasar Demangan, misalnya. Pasar Demangan
sangat ramai. Banyak penjual dan pembeli berdatangan. Di Pasar Demangan terdapat berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan sembako.
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda,
sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakan:
1. Kalimat majemuk setara
    Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata
    penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
    Contoh:
    1. Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
    2. Norif berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
    Juminten pergi ke pasar sedangkan Norif berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
2. Kalimat majemuk bertingkat
    Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk
    bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
    Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni:
    Contoh:
    1. Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
       Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
    2. Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keteranganwaktu)
       Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
3. Kalimat majemuk campuran
    Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurangnya terdiri dari tiga kalimat.
    Contoh:
    1. Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1),
    2. Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
    3. Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
        Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)
4. Kalimat majemuk rapatan
    Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama maka bagian yang sama hanya
    disebutkan sekali.
    Contoh:
    Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1) – Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2) – Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
    Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)

Menyimpulkan Isi Percakapan
                                                        Percakapan hampir sama dengan wawancara. Baik dalam wawancara maupun percakapan,
                                                        ada pihak yang bertanya dan pihak yang menjawab. Perbedaannya, dalam percakapan,
                                                        penanya dan penjawab dapat berbicara bergantian, sedangkan dalam wawancara tidak
                                                        demikian. Selama membaca teks percakapan, kamu harus memerhatikan tanda baca dan jenis
                                                        kalimat yang dibacanya. Misalnya, bertanya, menyuruh, menjawab, meminta, atau yang lain.
                                                        Setiap jenis kalimat yang dibaca memiliki intonasi yang berbeda.
                                                        Percakapan memuat pokok pembicaraan. Simpulan percakapan merupakan garis besaratau
                                                        pokok masalah yang dibahas dalam percakapan tersebut. Perhatikan percakapan berikut
                                                       Percakapan antara Reni dan Beti di atas membicarakan tentang kegiatan Rani selama liburan.
                                                       Rani berlibur ke rumah pamanya yang baru pulang dari luar negeri, Rani diberi oleh-oleh berupa
buku dongeng karya Anderson. Buku karya Anderson isinya sangat mengagumkan. Jadi, kesimpulan percakapan di atas adalah : Buku dongeng karya
Anderson sangat mengagumkan.
Perhatikan contoh percakapan berikut :
Guru :”Apakah kamu tahu gambar ini ?”
Feri :”Tahu, Pak. Itu gambar kadal.”
Guru :”Kamu tentu sudah mengenal gambar ini !”
Tia   :”Gambar Komodo, Pak !”
Feri :”Berasal dari manakah Komodo itu, Pak ?”
Guru :”Komodo berasal dari pulau Komodo.”
Feri :”Pulau Komodo terletak di mana, Pak ?”
Guru :”Pulau Komodo terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Percakapan di atas membicarakan asal binatang Komodo. Feri menanyakan asal daerah Komodo hidup. Simpulan percakapan tersebut adalah : Komodo
berasal dari Pulau Komodo.

Menyimpulkan Isi Percakapan
Dalam percakapan memuat pokok-pokok pembicaraan, untuk dapat menyimpulkan sebuah percakapan kita harus mengetahui terlebih dahulu pokok-pokok
pembicaraanya. Setelah itu barulah sebuah percakapan dapat disimpulkan. Simpulan percakapan merupakan garis besar atau pokok masalah dalam
percakapan.
Perhatikan contoh percakapan berikut !

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Prita : “Nin, apakah kamu tahu hari ini Haris tidak masuk sekolah ?”
Nina : “Belum, Aku belum tahu penyebabnya.”
Prita : “Kemarin Haris terserempet sepeda motor. Kaki dan tangannya luka-luka.”
Nina : ”Aduh, kasihan Haris ! Bagaimana kalau pulang sekolah kita kerumahnya?”
Prita : “Aku setuju, Aku akan mengajak Vela, Yoan, dan Wita.”
Dalam percakapan Prita dan Nina mereka membicarakan sebab Haris tidak masuk sekolah. Haris tidak masuk sekolah karena terserempet sepeda motor.
Mereka berencana akan menengok Haris sepulang sekolah. Jadi simpulan percakapan di atas adalah : Haris tidak masuk sekolah karena terserempet
sepeda motor.

Menyusun Percakapan dengan Berbagi Topik
Dalam wawancara dapat ditemukan percakapan antara pewawancara dan narasumber. Dalam cerita pendek atau naskah drama juga menemukan
percakapan antartokoh. Percakapan dapat terarah jika ada topik atau pokok pembicaraan yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
Melengkapi Percakapan Rumpang
Percakapan memuat pokok-pokok pembicaraan. Apabila ada percakapan yang belum lengkap dapat dilengkapi dengan pokok-pokok pembicaraan dalam
percakapan. Percakapan yang belum lengkap tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat-kalimat yang masih relevan dengan pokok pembicaraan. Jadi
kalimat yang digunakan untuk melengkapi percakapan tersebut masih berkaitan dengan masalah yang dibicarakan dalam percakapan
Perhatikan contoh percakapan di bawah ini :
Riki : “Son, kemarin aku ikut kakekku naik perahu layar.”
Soni : “Kamu naik perahu layat di mana, Rif?”
Riki : “Aku naik perahu layar di Danau Singkawang.”
Soni : “……”
Riki : “Aku sangat senang, meskipun saat di tengah danau ada rasa takut.”
Dalam percakapan di atas antara Riki dan Soni, jawaban Riki adalah : “”Aku sangat senang, meskipun saat di tengah danau ada rasa takut.” Kalimat
tersebut menunjukkan perasaan Riki saat menaiki perahu. Percakapan di atas dapat dilengkapi dengan kalimat yang menanyakan perasaan Riki saat
menaiki perahu, yaitu “Bagaimana perasaanmu saat menaiki perahu itu, Rik ?”
Menentukan Topik Percakapan
Topik dalam percakapan biasanya berisi tentang persoalan-persoalan ringan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Topik percakapan merupakan tema
yang dibicarakan dalam percakapan.
Perhatikan percakapan berikut !
Siska : “Ke mana kamu kemarin, Mit?”
Mita    : “Aku pergi menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba.”
Siska : “Di mana pertunjukkan itu?”
Mita    : “Di alun-alun.”
Siska : “Wah, senang dong, bisa menyaksikan pertujukkan lumba-lumba.”
Percakapan antara Siska dan Mita membicarakan tentang kegiatan yang dilakukan Siska kemarin, yaitu menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba di alun-
alun. Karena itu tema dari percakapan tersebut adalah Mita menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba.

Membuat Ringkasan Teks
Kamu sering membuat ringkasan, bukan? Apa yang kamu ketahui tentang ringkasan? Ringkasan adalah penyajian suatu karangan yang panjang dalam
bentuk yang singkat. Ringkasan adalah suatu bentuk penyajian yang singkat dari suatu karangan asli.
Dalam membuat ringkasan, hendaknya kamu tetap mempertahankan urutan isi. Penulis ringkasan juga harus berbicara dalam suara pengarang asli. Jadi,
kamu harus langsung membuat ringkasannya. Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah karangan. Untuk dapat
membuat ringkasan, hendaknya kita membaca karangan yang akan diringkas dengan cermat.
Adapun cara membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
1. Membaca naskah asli seluruhnya secara berulang-ulang.
2. Mencatat gagasan-gagasan utama.
3. Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut.
4. Memperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan sebagai berikut.
5. Ringkasan disusun dalam kalimat tunggal dan hindari kalimat majemuk.
6. Buang semua keterangan (jika mungkin).
7. Pertahankan susunan gagasan asli.
Sekarang bacalah teks di samping ini, buatlah ringkasanya sesuai dengan cara-
cara seperti di atas
Langkah pertama adalah menentukan gagasan utama tiap paragraf dari teks
tersebut :
1. Wawasan guru harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas guru.
2. Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) menargetkan 100.000 guru melek internet
    selama tiga tahun ke depan.
3. Guru yang tdak mengenal, memahami, dan tidak mengerti internet harus
    melek internet
4. Di internet banyak sekali sumber informasi dan sumber belajar yang dapat
    diaplikasikan di dalam kelas
5. Guru dituntut terus belajar. IGI baru saja menyelenggarakan pelatihan agar
    guru memiliki avatar di dunia maya melalui program Second Life Virtual (SLV).
6. Dalam 3 tahun guru-guru seluruh dunia dapat berinteraksi dan berbagi ilmu di
    dunia maya
Berdasarkan gagasan-gagasan utama di atas, maka dapat dibuat ringkasan
sebagai berikut :
Wawasan para guru harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas guru. Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) mendeklarasikan gerakan guru melek
internet bekerja sama dengan PT Telkom. Program ini menargetkan 100.000 guru melek internet selama tiga tahun ke depan. Guru yang tdak mengenal,
memahami, dan tidak mengerti internet harus melek internet.
Internet telah menjadi sumber belajar yang luar biasa .Di internet banyak sekali sumber informasi dan sumber belajar yang dapat diaplikasikan di dalam
kelas. Dengan semakin menariknya pembelajaran di kelas, interaksi guru-siswa dalam kegiatan belajar-mengajar juga semakin intens
Guru dituntut untuk terus belajar. IGI baru saja menyelenggarakan pelatihan agar guru memiliki avatar di dunia maya melalui program Second Life Virtual
(SLV). Dalam program ini, guru-guru di seluruh dunia bisa berinteraksi dan berbagi ilmu.

Menulis Surat Undangan
Jenis surat terdiri atas surat pribadi, surat resmi, surat dinas, surat permohonan maaf, surat ucapan terima kasih, surat permohonan izin, surat edaran, dan
surat undangan. Surat undangan berisi permintaan agar si penerima surat turut serta pada suatu kegiatan. Kegiatan itu diadakan oleh pihak pengirim surat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat undangan antara lain menggunakan bahasa yang sopan, menyampaikan maksud undangan (tempat,
waktu, dan acara), dan mencantumkan identitas pengundang.
             Undangan
Kepada,
Teman-Temanku Siswa Kelas V
di SD Mekarjati
Salam bahagia selalu,
Teman-teman, alangkah senangnya jika pada hari ulang tahunku yang ke-11 nanti, teman-teman dapat hadir memeriahkan acara tersebut. Acara tersebut
diselenggarakan pada:
hari, tanggal      : Minggu, 15 Mei 2008
waktu              : pukul 10.00–12.00 WIB
Hadir ya, ke rumahku di Jalan Bintang No. 50, Bandung. Atas perhatian teman-teman, aku ucapkan terima kasih.
                                                                                                     Sahabatmu,
                                                                                                     Anandita

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Menyusun Percakapan
Setiap hari kamu bercakap-cakap, bukan? Dapatkah kamu menulis dengan benar percakapanmu tentang suatu hal? Misalnya tentang rencana kunjungan
ke Gedung Asia Afrik. Sekarang, coba perhatikan percakapan Riki dengan Wawan
berikut!
Tugasmu adalah membuat contoh percakapan yang lain dengan menggunakan tanda
baca dan ejaan yang tepat.
Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)
Perhatikan penulisan ejaan dan tanda baca dalam percakapan di atas! Dari
percakapan di atas, dapat dirumuskan penggunaan ejaan dan tanda baca berikut.
1. Setelah nama pelaku (penutur), digunakan tanda baca titik dua (:).
2. Isi penuturan, ditulis dalam tanda petik.
3. Huruf awal kalimat ditulis huruf kapital, dan diakhiri tanda baca.
    - Tanda baca titik (.) untuk mengakhiri kalimat berita.
    - Tanda tanya (?) untuk mengakhiri kalimat tanya.
    - Tanda seru (!) untuk mengakhiri kalimat perintah atau seruan.
Pada pelajaran di atas kamu telah belajar menyusun percakapan. Di dalam sebuah
percakapan terdapat tanda baca titik dua (:), apa saja kegunaan dari tanda baca titik
dua tersebut ?
Perhatikan penggunaan tanda baca titik dua (:) di bawah ini!
Ratna : ”Me, sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah ini.”
Mei      : ”Iya, ya. Sebentar lagi kita tidak akan melihat senyum ramah Pak Roni dan
sapaan lembut Bu Lidya.”
Ratna : ”Aku sedih, Me. Rasanya berat meninggalkan sekolah ini.” (tertunduk lesu
dengan mata berkaca-kaca).

Menyusun Naskah Pidato
Pidato merupakan kegiatan berbicara. Berpidato bisa dilakukan menggunakan teks/ naskah pidato, berdasarkan catatan tentang garis besar isi pidato, ada
pula yang serta merta, tanpa teks. Bagi pemula, dalam berpidato menggunakan teks/naskah pidato agar lancar. Sekarang mari berlatih menyusun naskah
pidato, berdasarkan langkah-langkah berikut :
1. Menentukan tema atau pokok pembicaraan.
    Tema disesuaikan dengan peristiwa yang melatarbelakangi pidato. Misalnya,
    untuk acara perpisahan, kamu bisa menyampaikan tema “Berterima kasih
    kepada Bapak/ibu Guru”.
2. Mendaftar pokok isi yang akan disampaikan dalam pidato.
    Pembukaan :
     - Salam pembuka
     - Ucapan syukur kepada-Nya
     - Ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru
     Isi :
     - Terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru atas bimbingannya selama ini.
     - Akan terus menjaga hubungan dengan Bapak/Ibu guru.
     - Akan terus mengenang jasa Bapak/Ibu Guru dan do‟a untuk Bapak/Ibu
     guru.
     Penutup :
     - Permohonan maaf jika ada kesalahan kata selama berpidato.
     - Salam penutup.
3. Menentukan tujuan pidato.
    Tujuan pidato, misalnya untuk mengemukakan atau menyampaikan sesuatu,
    menghibur, menjelaskan sesuatu atau mempengaruhi pendengar.
4. Menyusun kerangka pidato.
    Kerangka pidato terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup.
    Pendahuluan, berisi: salam pembuka, ucapan syukur kepada Tuhan, ucapan
    terima kasih kepada Bapak/Ibu guru.
    Isi. Isi pidato berisi uraian materi pidato. Isi pidato harus sesuai dengan tema.
    Penutup, berisi kesimpulan, saran, kritik, harapan-harapan, ucapan terima
    kasih, permohonan maaf, dan salam penutup.
5. Mengembangkan kerangka pidato menjadi naskah pidato
    Dari kerangka pidato di atas dapat kamu kembangkan menjadi teks pidato,
seperti ini
    Dalam berpidato harus diperhatikan lafal, diksi, jeda, dan intonasi. Lafal adalah cara kalian mengucapkan bunyi bahasa. Suatu kata dapat diucapkan
    secara berbeda-beda. Diksi adalah seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga oleh orang lain. Jeda merupakan
    waktu berhenti atau hentian sebentar dalam mengucapkan kalimat. Intonasi yaitu lagu kalimat perlu juga di perhatikan, dan dapat juga berupa lagu
    kalimat atau kecepatan penyajian tinggi rendahnya nada kalimat. Selanjutnya kalian dapat membuat pidato untuk keperluan yang lain dengan mengikuti
    langkah-langkah yang telah disampaikan di atas, selamat mencoba
Menulis Surat Resmi
Jenis surat ini dipelajari pelajari untuk menambah pengetahuan. Dalam penulisan surat resmi perlu diperhatikan penggunaan tanda baca dan huruf kapital.
Apabila kamu cermati, surat resmi memiliki bagian-bagian surat sebagai berikut
1. Kepala Surat ( kop surat )
2. Tanggal Penulisan Surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Pokok Surat atau Hal
6. Alamat Surat
7. Salam Pembuka
8. Isi Surat
9. Salam Penutup
10. Tanda Tangan, nama terang, penanggung jawab, dan jabatan atau sebutan.

Perhatikan penggunaan tanda baca :
-   Tanda garis miring (/)digunakan untuk memisahkan bagian nomer surat
-   Tanda titik dua (:) digunakan sebagai pemisah no, hal dan lampiran. Juga digunakan
    dalam perincian sesuatu.
-   Tanda titik (.) untuk mengakhiri kata singkatan, penulisan waktu, singkatan
-   Tanda koma (,) digunakan untuk mengakhiri kalimat pembuka, pemisah hari dan
    tanggal




Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
Membandingan Teks.
Dua buah teks dapat memiliki kesamaan tema atau informasi. Untuk dapat membandingkan dan mencari kesamaan teks dapat dilakukan
dengan cara membaca kedua teks tersebut secara keseluruhan. Dalam membaca teks tersebut mungkin tidak hanya sekali saja, bisa juga
berulang-ulang agar dapat menentukan kesamaanya. Berikut ini beberapa contoh soal membandingkan dua buah teks.
1. Kesamaan Tema
   Teks 1 :
   Pada tanggal 8 Agustus 1967 Deklarasi ASEAN ditandatangani oleh lima negara. Lima negara tersebut adalah : Thailand, Indonesia,
   Malaysia, Singapura, dan Philipina. Setelah penanda tanganan, Adam Malik menjelaskan tentang visi Indonesia. Indonesia
   mempunyai dua visi untuk Asia Tenggara. Visi tersebut dapat diwujudkan jika negara-negara Asia tenggara bekerja sama.
   Teks 2 :
   Asean adalah perkumpulan negara-negara Asia tenggara. Asean didirikan oleh lima negara. Lima negara tersebut adalah : Thailand,
   Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Philipina. Setelah penanda tanganan, Adam Malik menjelaskan tentang visi Indonesia. Indonesia
   mempunyai dua visi untuk Asia Tenggara. Visi hanya bisa dicapai jika negara-negara Asia tenggara bekerja sama.
   Persamaan antara kedua teks di atas adalah tema teks yaitu Asia Tenggara

   Teks 1
   PMI merupakan organisasi yang bertujuan menolong sesama yang mengalami kesulitan. Siswa SD dapat membantu PMI dengan
   memberikan sumbangan melalui kupon dana PMI. Selain itu dengan cara ikut aktif dalam kegiatan UKS dengan menjadi dokter kecil
   dan membantu menyumbang untuk korban bencana alam. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menolong diri sendiri maupun untuk
   orang lain.
   Teks 2
   Prinsip-prinsip palang merah yaitu kesamaan, kemanusiaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.
   Jenis-jenis pelayanan PMI antara lain memberikan perlindungan dan bantuan. Selain itu PMI memberikan layanan transfusi darah,
   pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat, serta membina generasi muda.
   Pada teks 1 dan 2 memiliki persamaan. Persamaannya terletak pada tema, yaitu keduanya memiliki tema palang merah

2. Kesamaan Informasi
   Teks 1
   Buku sangat diperlukan siswa. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan buku. Jika buku tersebut terlalu mahal, kita bisa
   memfotokopi lalu menjilidnya.
   Teks 2
   Buku merupakan sarana penunjang bagi siswa sekolah. Siswa tidak perlu khawatir untuk mendapatkan buku. Melalui internet siswa
   dapat mengunduh buku yang diinginkan.
   Teks 1 dan teks dua memiliki kesamaan informasi yaitu cara mendapatkan buku dengan mudah.

   Teks 1
   Ada dua manfaat menabung. Pertama, dengan menabung kita dapat membeli barang yang kita inginkan menggunakan uang
   tabungan. Jadi, kita bisa lebih menghargai barang yang kita beli. Kedua, menabung juga bisa melatih berhemat. Jika sejak kecil kita
   belajar berhemat, kita akan terbiasa mengatur penggunaan uang.
   Teks 2
   Menabung memang hal yang penting. Menabung juga saat bermanfaat. Dengan menabung kita dapat memiliki barang-barang yang
   kita butuhkan. Dengan menabung kita juga memiliki dana cadangan saat diperlukan. Sebaliknya dengan menghamburkan uang, hidup
   kita jadi tidak terencana. Sikap suka menabung perlu ditanamkan sejak kecil.
   Teks 1 dan teks 2 memiliki kesamaan informasi yaitu manfaat menabung.

Penggunaan Tanda Baca
Tanda Titik ( . )
1.   Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
     - Contoh: Saya suka makan nasi.
         Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
2.   Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
     - Irwan S. Gatot
     - George W. Bush
     Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan. Contoh: Anthony Tumiwa
3.   Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
     - Dr. (doktor)
     - S.E. (sarjana ekonomi)
     - Kol. (kolonel)
     - Bpk. (bapak)
4.   Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang umum. Pada singkatan yang terdiri tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
     Contoh:
     - dll. (dan lain-lain)
     - dsb. (dan sebagainya)
     - tgl. (tanggal)
     - hlm. (halaman)
5.   Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
     - Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
     - 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
6.   Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
     - Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
7.   Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
     - Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
     - Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
8.   Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi
     maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
     - DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
     - PT (Perseroan Terbatas)
     - WHO (World Health Organization)
     - UUD (Undang-Undang Dasar)
     - Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
     - rapim (rapat pimpinan)
9.   Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
     - Cu (tembaga)
     - 52 cm
     - l (liter)
     - Rp350,00

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
      - Latar Belakang Pembentukan
      - Sistem Acara
      - Lihat Pula
11. Tanda Koma (,)
    1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
       - Saya menjual baju, celana, dan topi.
         Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
    2. Tanda koma dipakai memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
       - Saya bergabung dengan Koperasi Sekolah, tetapi tidak aktif.
    3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
    - Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
    - Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
    4. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
    - O, begitu.
    - Wah, bukan main.
    5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
    - Kata adik, “Saya sedih sekali”.
    6. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
       negeri yang ditulis berurutan.
    - Medan, 18 Juni 1984
    - Medan, Indonesia.
    7. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama, keluarga, atau marga.
    - Rinto Jiang, S.E.
    8. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
    - 33,5 m
    - Rp10,50

12. Tanda Titik Koma (;)
    1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
       Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
    2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
       Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik
       mendengarkan siaran pilihan pendengar.

13. Tanda Titik Dua (:)
    1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
       - Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
       - Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
    2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
       - Ketua             : Borgx
       - Wakil Ketua        : Hayabuse
       - Sekretaris         : Ivan Lanin
       - Wakil Sekretaris : Irwan Gatot
       - Bendahara          : Rinto Jiang
       - Wakil bendahara : Rex
    3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
       - Borgx : “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!”
       - Rex : “Siap, Boss!”
    4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan
       anak judul suatu karangan.
       (i) Tempo, I (1971), 34:7
       (ii) Surah Yasin:9
       (iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
    5. Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).
       - Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
    6. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
       - Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

14. Tanda Hubung (-)
    1. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
       Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
       Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
    2. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
       Contoh:
       - p-e-n-g-u-r-u-s
       - 8-4-1973
    3. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
       Bandingkan:
       - ber-evolusi dengan be-revolusi
       - dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
       - Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
    4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka
       dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
       Contoh:
       - se-Indonesia
       - hadiah ke-2
       - tahun 50-an
       - ber-SMA
       - KTP-nya nomor 11111
       - sinar-X
       - Menteri-Sekretaris Negara
    5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
       Contoh:
       - di-charter
       - pen-tackle-an




Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
15. Tanda Petik (“…”)
    1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
       - “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
       - Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”
    2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
       - Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
       - Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo.
       - Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.
    3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
       - Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
       - Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.
    4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
       - Kata Tono, “Saya juga minta satu.”
    5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti
       khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
       - Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Hitam”.
       - Bang Komar sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
16. Tanda Garis Miring (/)
    1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
       Contoh:
       - No. 7/PK/1973
       - Jalan Kramat III/10
       - tahun anggaran 1985/1986
    2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika.
       Contoh:
       - harganya Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar)
       - kecepatannya 20 m/s (kecepatannya 20 meter per detik)
       - 7/8 atau 7⁄8
       - xn/n!
Pedoman Umum Penulisan Kata
Berikut adalah ringkasan pedoman umum penulisan kata.
1. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya bahwa engkau tahu.
2. Kata turunan (lihat pula penjabaran di bagian Kata turunan)
    - Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar, dikelola
    - Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda
        hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi
    - Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh
        digunakan untuk memperjelas. Contoh: menggarisbawahi, dilipatgandakan.
    - Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara.
    - Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia.
3. Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, baik yang berarti tunggal (lumba-lumba, kupu-kupu), jamak (anak-anak,
    buku-buku), maupun yang berbentuk berubah beraturan (sayur-mayur, ramah-tamah).
4. Gabungan kata atau kata majemuk
    - Gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, ibu kota, sepak bola.
    - Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan
        pertalian. Contoh: alat pandang-dengar, anak-istri saya.
    - Beberapa gabungan kata yang sudah lazim dapat ditulis serangkai. Lihat bagian Gabungan kata yang ditulis serangkai.
5. Kata ganti (kau-, ku-, -ku, -mu, -nya) ditulis serangkai. Contoh: kumiliki, kauambil, bukumu, miliknya.
6. Kata depan atau preposisi (di , ke, dari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti kepada, daripada, keluar, kemari, dll. Contoh: di dalam, ke
    tengah, dari Surabaya.
7. Artikel si dan sang ditulis terpisah. Contoh: Sang harimau marah kepada si kancil.
8. Partikel
     - Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai. Contoh: bacalah, siapakah, apatah.
     - Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun, dll. Contoh: apa pun, satu kali pun.
     - Partikel per- yang berarti “mulai”, “demi”, dan “tiap” ditulis terpisah. Contoh: per 1 April, per helai
Kata Turunan
Secara umum, pembentukan kata turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di bagian sebelumnya. Berikut adalah beberapa
informasi tambahan untuk melengkapi aturan tersebut.
Jenis imbuhan
Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:
 Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran.
    1.     Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-
    2.     Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya
 Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran.
    1.    ber-an dan ber-i
    2.    di-kan dan di-i                                                      penulisan kata ulang di pisah jika hanya diberi awalan atau akhiran
    3.    diper-kan dan diper-i                                                - mencampur aduk
    4.    ke-an dan ke-i                                                       - bersatu padu
    5.    me-kan dan me-i                                                      - hancur luluhkan
    6.    memper-kan dan memper-i                                              penulisan kata ulang digabung jika diberi awalan dan akhiran
    7.    pe-an dan pe-i                                                       - mencampuradukan
    8.    per-an dan per-i                                                     - mempersatukan
    9.    se-nya                                                               - dihancurluluhkan
    10. ter-kan dan ter-i
 Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata       -kata tertentu (serapan asing).
    1.    Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita.
    2.    Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-.

Awalan me-
Pembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut:
1. tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh → meluluh, me- + makan → memakan.
2. me- → mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca → membaca, me- + pukul → memukul*, me- + vonis →
   memvonis, me- + fasilitas + i → memfasilitasi.
3. me- → men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang → mendatang, me- + tiup → meniup*.
4. me- → meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis → mengikis*, me- + gotong → menggotong, me- + hias →
   menghias.
5. me- → menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom → mengebom, me- + tik → mengetik, me- + klik → mengeklik.
6. me- → meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu → menyapu*.


Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran

More Related Content

What's hot

Ucun tahap 1 2015,2016 1
Ucun tahap 1 2015,2016 1Ucun tahap 1 2015,2016 1
Ucun tahap 1 2015,2016 1syifa aisy
 
soal tryout b.indonesia paket a
soal tryout b.indonesia paket asoal tryout b.indonesia paket a
soal tryout b.indonesia paket aKasmadi Rais
 
Pembahasan soal un bahasa indonesia smp 2012 paket d47
Pembahasan soal un bahasa indonesia smp 2012 paket d47Pembahasan soal un bahasa indonesia smp 2012 paket d47
Pembahasan soal un bahasa indonesia smp 2012 paket d47Wayan Sudiarta
 
Modul pembelajaran bahasa melayu kertas 1 dan kertas 2
Modul pembelajaran bahasa melayu  kertas 1 dan kertas 2Modul pembelajaran bahasa melayu  kertas 1 dan kertas 2
Modul pembelajaran bahasa melayu kertas 1 dan kertas 2aimanrais
 
Kisi Soal Bahasa Inggris Unsmp
Kisi Soal Bahasa Inggris UnsmpKisi Soal Bahasa Inggris Unsmp
Kisi Soal Bahasa Inggris Unsmpkhitdhys yh
 
Contoh soal bahasa indonesia1 un smp per skl
Contoh soal bahasa indonesia1 un smp per sklContoh soal bahasa indonesia1 un smp per skl
Contoh soal bahasa indonesia1 un smp per sklMuhtar Muhtar
 
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015Dedi Irawan
 
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMKSoal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMKSahman Kaelani
 
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt iiSOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt iipandes
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPhaphy Wahyudhi
 
Materi kreasi new
Materi kreasi newMateri kreasi new
Materi kreasi newnurdin mila
 
Materi bahasa indonesia
Materi  bahasa indonesiaMateri  bahasa indonesia
Materi bahasa indonesiaArie Bonuo™
 
Soal bahasa indonesia smk
Soal bahasa indonesia smkSoal bahasa indonesia smk
Soal bahasa indonesia smknetri febriani
 

What's hot (18)

Siap un 01
Siap un 01Siap un 01
Siap un 01
 
Ucun tahap 1 2015,2016 1
Ucun tahap 1 2015,2016 1Ucun tahap 1 2015,2016 1
Ucun tahap 1 2015,2016 1
 
soal tryout b.indonesia paket a
soal tryout b.indonesia paket asoal tryout b.indonesia paket a
soal tryout b.indonesia paket a
 
Pembahasan soal un bahasa indonesia smp 2012 paket d47
Pembahasan soal un bahasa indonesia smp 2012 paket d47Pembahasan soal un bahasa indonesia smp 2012 paket d47
Pembahasan soal un bahasa indonesia smp 2012 paket d47
 
Bedah skl un sd 2013
Bedah skl un sd 2013Bedah skl un sd 2013
Bedah skl un sd 2013
 
Soal un bahasa indonesia
Soal un bahasa indonesiaSoal un bahasa indonesia
Soal un bahasa indonesia
 
Melengkapi paragraf
Melengkapi paragraf Melengkapi paragraf
Melengkapi paragraf
 
Modul pembelajaran bahasa melayu kertas 1 dan kertas 2
Modul pembelajaran bahasa melayu  kertas 1 dan kertas 2Modul pembelajaran bahasa melayu  kertas 1 dan kertas 2
Modul pembelajaran bahasa melayu kertas 1 dan kertas 2
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
 
Kisi Soal Bahasa Inggris Unsmp
Kisi Soal Bahasa Inggris UnsmpKisi Soal Bahasa Inggris Unsmp
Kisi Soal Bahasa Inggris Unsmp
 
Contoh soal bahasa indonesia1 un smp per skl
Contoh soal bahasa indonesia1 un smp per sklContoh soal bahasa indonesia1 un smp per skl
Contoh soal bahasa indonesia1 un smp per skl
 
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
PEMBAHASAN CONTOH SOAL UJIAN NASIONAL (UN) BAHASA INDONESIA SMK 2015
 
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMKSoal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
Soal dan Pembahasan UN Bahasa Indonesia SMK
 
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt iiSOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
SOAL Uas bahasa indonesia smk kelas xi smt ii
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
 
Materi kreasi new
Materi kreasi newMateri kreasi new
Materi kreasi new
 
Materi bahasa indonesia
Materi  bahasa indonesiaMateri  bahasa indonesia
Materi bahasa indonesia
 
Soal bahasa indonesia smk
Soal bahasa indonesia smkSoal bahasa indonesia smk
Soal bahasa indonesia smk
 

Viewers also liked

Modul Kelas VI SD Semester 2
Modul Kelas VI SD Semester 2Modul Kelas VI SD Semester 2
Modul Kelas VI SD Semester 2Sasmirido Doni
 
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nurainiKelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nurainiw0nd0
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3Firda_123
 
Kelas xii juga
Kelas xii jugaKelas xii juga
Kelas xii jugaViass29
 
Materi bahasa indonesia kelas vi semester 1
Materi bahasa indonesia kelas vi semester 1Materi bahasa indonesia kelas vi semester 1
Materi bahasa indonesia kelas vi semester 1Maryanto Spd
 
Bahasa Indonesia kelas 2 MI
Bahasa Indonesia kelas 2 MIBahasa Indonesia kelas 2 MI
Bahasa Indonesia kelas 2 MInixma zizah
 
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatmaTugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatmaarif widyatma
 
Ki kd b.indonesia sd
Ki kd b.indonesia sdKi kd b.indonesia sd
Ki kd b.indonesia sdAlvin Cg
 
Materi IPA Kelas 2 Benda dan Kegunaannya
Materi IPA Kelas 2 Benda dan KegunaannyaMateri IPA Kelas 2 Benda dan Kegunaannya
Materi IPA Kelas 2 Benda dan KegunaannyaLili Rahmayani
 
Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 - 2
Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 - 2Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 - 2
Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 - 2Mohammad Nur
 
UN Bahasa Indonesia SMP 2015
UN Bahasa Indonesia SMP 2015UN Bahasa Indonesia SMP 2015
UN Bahasa Indonesia SMP 2015Budhi Emha
 
Membandingkan 2 teks eksplanasi
Membandingkan 2 teks eksplanasiMembandingkan 2 teks eksplanasi
Membandingkan 2 teks eksplanasiRangga Ananto
 
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaBencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaOperator Warnet Vast Raha
 
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015jihadul munir
 

Viewers also liked (20)

Modul Kelas VI SD Semester 2
Modul Kelas VI SD Semester 2Modul Kelas VI SD Semester 2
Modul Kelas VI SD Semester 2
 
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nurainiKelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas iv sd bahasa indonesia_umri nuraini
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
Materi Bahasa Indonesia Kelas 3
 
Kelas xii juga
Kelas xii jugaKelas xii juga
Kelas xii juga
 
Materi bahasa indonesia kelas vi semester 1
Materi bahasa indonesia kelas vi semester 1Materi bahasa indonesia kelas vi semester 1
Materi bahasa indonesia kelas vi semester 1
 
Bahasa Indonesia kelas 2 MI
Bahasa Indonesia kelas 2 MIBahasa Indonesia kelas 2 MI
Bahasa Indonesia kelas 2 MI
 
Kls 6 bhs ind
Kls 6 bhs indKls 6 bhs ind
Kls 6 bhs ind
 
Puisi seorang anak untuk ibu
Puisi seorang anak untuk ibuPuisi seorang anak untuk ibu
Puisi seorang anak untuk ibu
 
Kls 5 bhs ind
Kls 5 bhs indKls 5 bhs ind
Kls 5 bhs ind
 
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatmaTugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
 
Ki kd b.indonesia sd
Ki kd b.indonesia sdKi kd b.indonesia sd
Ki kd b.indonesia sd
 
Materi IPA Kelas 2 Benda dan Kegunaannya
Materi IPA Kelas 2 Benda dan KegunaannyaMateri IPA Kelas 2 Benda dan Kegunaannya
Materi IPA Kelas 2 Benda dan Kegunaannya
 
Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 - 2
Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 - 2Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 - 2
Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 - 2
 
UN Bahasa Indonesia SMP 2015
UN Bahasa Indonesia SMP 2015UN Bahasa Indonesia SMP 2015
UN Bahasa Indonesia SMP 2015
 
Prosem kls 3 semester 2
Prosem kls 3 semester  2Prosem kls 3 semester  2
Prosem kls 3 semester 2
 
Puisi ibu
Puisi ibuPuisi ibu
Puisi ibu
 
Membandingkan 2 teks eksplanasi
Membandingkan 2 teks eksplanasiMembandingkan 2 teks eksplanasi
Membandingkan 2 teks eksplanasi
 
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannyaBencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
Bencana alam di indonesia dan cara penanggulangannya
 
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
Soal Pengayaan UN Bahasa Indonesia 2015
 
Laporan kegiatan mos
Laporan kegiatan mosLaporan kegiatan mos
Laporan kegiatan mos
 

Similar to BERKEMAH

Lembar Kerja Eksplorasi Empon-Empon.pdf
Lembar Kerja Eksplorasi Empon-Empon.pdfLembar Kerja Eksplorasi Empon-Empon.pdf
Lembar Kerja Eksplorasi Empon-Empon.pdfEkaSabun
 
Rabu, 1 Maret 2023 Menyimpulkan isi teks persuasif.pptx
Rabu, 1 Maret 2023 Menyimpulkan isi teks persuasif.pptxRabu, 1 Maret 2023 Menyimpulkan isi teks persuasif.pptx
Rabu, 1 Maret 2023 Menyimpulkan isi teks persuasif.pptxTheodorusMortaman
 
Modul tugas media pembelajaran
Modul tugas media pembelajaran Modul tugas media pembelajaran
Modul tugas media pembelajaran ErsiGusmala
 
Pendidikan di indonesia
Pendidikan di indonesiaPendidikan di indonesia
Pendidikan di indonesiapurwasih
 
PPT TEMA 4 KELAS 5 @Bahasa Indonesia (6).pdf
PPT TEMA 4 KELAS 5 @Bahasa Indonesia (6).pdfPPT TEMA 4 KELAS 5 @Bahasa Indonesia (6).pdf
PPT TEMA 4 KELAS 5 @Bahasa Indonesia (6).pdfRahmadHabibullah1
 
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Arita Rahmadhani
 
Bahan Ajar Tema 4 Subtema 1.pptx
Bahan Ajar Tema 4 Subtema 1.pptxBahan Ajar Tema 4 Subtema 1.pptx
Bahan Ajar Tema 4 Subtema 1.pptxFitriMakiyah
 
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARANTUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARANSofiaAtikSeptianiS
 
Kelas 5 tema 4 subtema 1
Kelas 5 tema 4 subtema 1Kelas 5 tema 4 subtema 1
Kelas 5 tema 4 subtema 1Mega Mustika
 
Cadangan Aktiviti Kajian dan Projek bagi SBA SPN21
Cadangan Aktiviti Kajian dan Projek bagi SBA SPN21Cadangan Aktiviti Kajian dan Projek bagi SBA SPN21
Cadangan Aktiviti Kajian dan Projek bagi SBA SPN21Rozaiman Makmun
 
B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif (Senin, 25 Februari 23).pptx
B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif (Senin, 25 Februari 23).pptxB. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif (Senin, 25 Februari 23).pptx
B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif (Senin, 25 Februari 23).pptxTheodorusMortaman1
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan WacanaNINI IBRAHIM
 

Similar to BERKEMAH (20)

Lembar Kerja Eksplorasi Empon-Empon.pdf
Lembar Kerja Eksplorasi Empon-Empon.pdfLembar Kerja Eksplorasi Empon-Empon.pdf
Lembar Kerja Eksplorasi Empon-Empon.pdf
 
Rabu, 1 Maret 2023 Menyimpulkan isi teks persuasif.pptx
Rabu, 1 Maret 2023 Menyimpulkan isi teks persuasif.pptxRabu, 1 Maret 2023 Menyimpulkan isi teks persuasif.pptx
Rabu, 1 Maret 2023 Menyimpulkan isi teks persuasif.pptx
 
Modul tugas media pembelajaran
Modul tugas media pembelajaran Modul tugas media pembelajaran
Modul tugas media pembelajaran
 
Pendidikan di indonesia
Pendidikan di indonesiaPendidikan di indonesia
Pendidikan di indonesia
 
02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
 
PPT TEMA 4 KELAS 5 @Bahasa Indonesia (6).pdf
PPT TEMA 4 KELAS 5 @Bahasa Indonesia (6).pdfPPT TEMA 4 KELAS 5 @Bahasa Indonesia (6).pdf
PPT TEMA 4 KELAS 5 @Bahasa Indonesia (6).pdf
 
Tema 6 kelas 6
Tema 6 kelas 6Tema 6 kelas 6
Tema 6 kelas 6
 
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
Materi ajar b.ind ide pokok kls 4
 
Bahan Ajar Tema 4 Subtema 1.pptx
Bahan Ajar Tema 4 Subtema 1.pptxBahan Ajar Tema 4 Subtema 1.pptx
Bahan Ajar Tema 4 Subtema 1.pptx
 
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARANTUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
 
Kelas 5 tema 4 subtema 1
Kelas 5 tema 4 subtema 1Kelas 5 tema 4 subtema 1
Kelas 5 tema 4 subtema 1
 
PTT Fiksi Nonfiksi.pptx
PTT Fiksi Nonfiksi.pptxPTT Fiksi Nonfiksi.pptx
PTT Fiksi Nonfiksi.pptx
 
05 bab4
05 bab405 bab4
05 bab4
 
Cadangan Aktiviti Kajian dan Projek bagi SBA SPN21
Cadangan Aktiviti Kajian dan Projek bagi SBA SPN21Cadangan Aktiviti Kajian dan Projek bagi SBA SPN21
Cadangan Aktiviti Kajian dan Projek bagi SBA SPN21
 
CERAMAHUPSR.ppt
CERAMAHUPSR.pptCERAMAHUPSR.ppt
CERAMAHUPSR.ppt
 
Menemukan Gagasan Pada Sebuah Artikel dan Buku
Menemukan Gagasan Pada Sebuah Artikel dan BukuMenemukan Gagasan Pada Sebuah Artikel dan Buku
Menemukan Gagasan Pada Sebuah Artikel dan Buku
 
Rpp kelas 1
Rpp kelas 1Rpp kelas 1
Rpp kelas 1
 
B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif (Senin, 25 Februari 23).pptx
B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif (Senin, 25 Februari 23).pptxB. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif (Senin, 25 Februari 23).pptx
B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif (Senin, 25 Februari 23).pptx
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
 

More from arif widyatma

SD Negeri 3 Kalipetir
SD Negeri 3 KalipetirSD Negeri 3 Kalipetir
SD Negeri 3 Kalipetirarif widyatma
 
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah BanjaranRangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaranarif widyatma
 
Kelompok 7 tugas 2 lk-6a.strukturpembelajaranmoduldaring
Kelompok 7 tugas 2 lk-6a.strukturpembelajaranmoduldaringKelompok 7 tugas 2 lk-6a.strukturpembelajaranmoduldaring
Kelompok 7 tugas 2 lk-6a.strukturpembelajaranmoduldaringarif widyatma
 
Kelompok 7 tugas 1 lk-3b.3.peran-petugasdalammodagp_daring
Kelompok 7 tugas 1 lk-3b.3.peran-petugasdalammodagp_daringKelompok 7 tugas 1 lk-3b.3.peran-petugasdalammodagp_daring
Kelompok 7 tugas 1 lk-3b.3.peran-petugasdalammodagp_daringarif widyatma
 
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatmaTugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatmaarif widyatma
 
RPP IPA 5 kd.1.1 revisi
RPP IPA 5 kd.1.1 revisiRPP IPA 5 kd.1.1 revisi
RPP IPA 5 kd.1.1 revisiarif widyatma
 
Program Semester IPA1 2012
Program Semester IPA1 2012Program Semester IPA1 2012
Program Semester IPA1 2012arif widyatma
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaranarif widyatma
 
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012arif widyatma
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ipsPrediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ipsarif widyatma
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaPrediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaarif widyatma
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p knPrediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p knarif widyatma
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoPrediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoarif widyatma
 
Interface ukg online_2012
Interface ukg online_2012Interface ukg online_2012
Interface ukg online_2012arif widyatma
 
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6arif widyatma
 
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 5
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 5Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 5
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 5arif widyatma
 
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /IPA/On leen 4
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /IPA/On leen 4Uji Kompetensi Guru SD 2012 /IPA/On leen 4
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /IPA/On leen 4arif widyatma
 

More from arif widyatma (20)

SD Negeri 3 Kalipetir
SD Negeri 3 KalipetirSD Negeri 3 Kalipetir
SD Negeri 3 Kalipetir
 
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah BanjaranRangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
Rangkuman IPA 2020_SD Muhammadiyah Banjaran
 
Kelompok 7 tugas 2 lk-6a.strukturpembelajaranmoduldaring
Kelompok 7 tugas 2 lk-6a.strukturpembelajaranmoduldaringKelompok 7 tugas 2 lk-6a.strukturpembelajaranmoduldaring
Kelompok 7 tugas 2 lk-6a.strukturpembelajaranmoduldaring
 
Kelompok 7 tugas 1 lk-3b.3.peran-petugasdalammodagp_daring
Kelompok 7 tugas 1 lk-3b.3.peran-petugasdalammodagp_daringKelompok 7 tugas 1 lk-3b.3.peran-petugasdalammodagp_daring
Kelompok 7 tugas 1 lk-3b.3.peran-petugasdalammodagp_daring
 
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatmaTugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
Tugas media pembelajaran (peredaran darah) arif widyatma
 
RPP IPA 5 kd 1.3
RPP IPA 5 kd 1.3RPP IPA 5 kd 1.3
RPP IPA 5 kd 1.3
 
RPP IPA 5 kd.1.2
RPP IPA 5 kd.1.2RPP IPA 5 kd.1.2
RPP IPA 5 kd.1.2
 
RPP IPA 5 kd.1.1 revisi
RPP IPA 5 kd.1.1 revisiRPP IPA 5 kd.1.1 revisi
RPP IPA 5 kd.1.1 revisi
 
Program Semester IPA1 2012
Program Semester IPA1 2012Program Semester IPA1 2012
Program Semester IPA1 2012
 
Silabus IPA 1 2012
Silabus IPA 1 2012Silabus IPA 1 2012
Silabus IPA 1 2012
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
 
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ipsPrediksi materi soal berdasarkan kisi ips
Prediksi materi soal berdasarkan kisi ips
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaPrediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p knPrediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indoPrediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
Prediksi materi soal berdasarkan kisi b indo
 
Interface ukg online_2012
Interface ukg online_2012Interface ukg online_2012
Interface ukg online_2012
 
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 6
 
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 5
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 5Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 5
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /On leen 5
 
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /IPA/On leen 4
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /IPA/On leen 4Uji Kompetensi Guru SD 2012 /IPA/On leen 4
Uji Kompetensi Guru SD 2012 /IPA/On leen 4
 

BERKEMAH

  • 1. Menentukan Isi Bacaan Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap bacaan memuat inti masalah yang ingin disampaikan.Isi bacaan meliputi apa yang dibahas, berkaitan dengan orang yang ada dalam bacaan, waktu dan tempat kejadian dalam bacaan. Perhatikan bacaan di bawah ini. Berkemah Hari ini siswa kelas IV SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Kegiatan berkemah dilaksanakan untuk melatih kemandirian para siswa. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat menuju Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta memasak sayur dan lauk pauk. Semua bahan makanan yang dibawa para siswa berasal dari sumbangan orangtua siswa. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan tuntas. Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan acara api unggun. Ada empat regu yang mengisi acara api unggun tersebut. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya. Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Kegiatan ini benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan. Menggunakan Kalimat Tanya Siapa menanyakan orang, pelaku, penderita.Contoh : Siapa yang sedang berkemah ? (siswa kelas IV SDN Maju Pintar) Di mana menanyakan tempat. Contoh : Di mana api unggun dilaksanakan ? (di tengah lapangan) Dari mana menanyakan asal. Contoh : Dari mana asal bahan makanan yang mereka masak ? (sumbangan orangtua siswa) Ke mana menanyakan tujuan. Contoh : Ke mana mereka pergi pada hari Sabtu ? (Bumi Perkemahan Sekipan,Tawangmangu) Mengapa menanyakan alasan. Contoh : Mengapa mereka pergi berkemah ? (untuk melatih kemandirian) Kapan menanyakan waktu. Contoh : Kapan mereka berangkat ke bumi perkemahan ? (hari Sabtu) Berapa menanyakan jumlah. Contoh : Berapa regu yang mengisi acara api unggun ? (empat regu) Menentukan Ide Pokok Bacaan Pikiran pokok adalah ide utama dari sebuah paragraf. Terdapat di awal paragraf, akhir, atau awal dan akhir paragraf. Pikiran pokok umumnya dijelaskan dengan kalimat penjelas sebagai uraian dari pikiran pokok atau gagasan pokok. Perhatikan paragraf berikut ! Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah, dia selalu mengerjakan dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih dahulu. Dia tidak pernah menunda pekerjaan. Begitu pula jika ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia juga mengerjakannya dengan rajin. Pekerjaan seperti memberi makan ayam dan membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik. Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin. Kata rajin dapat ditunjukkan dengan kalimat selalu mengerjakan PR, membantu pekerjaan orang tua, memberi makan ayam, dan lain sebagainya. Menentukan Kalimat yang Sesuai dengan Salah Satu Paragraf Paragraf terdiri atas sekumpulan kalimat yang saling berhubungan. Kalimat-kalimat tersebut membentuk satu pikiran pokok. Kita dapat menentukan kalimat yang sesuai dengan isi paragraf dengan cara membahasakan kembali paragraf dengan pernyataan yang lain. Dari paragraf di atas dapat ditentukan beberapa kalimat tanya yang sesuai, misalnya : Bagaimana sifat Marpaung ? Apa yang dilakukan Marpaung di rumah ? Memahami Petunjuk Penggunaan Obat Petunjuk pemakaian adalah suatu tanda untuk menunjukkan dalam penggunaan. Kamu harus mengetahui petunjuk pemakaian sebelum menggunakan agar kamu dapat menggunakan secara baik dan benar. Coba kamu perhatikan petunjuk pemakaian obat berikut ini. 1. Usia 4-6 tahun 1/4 sendok 3 kali sehari 2. Usia 7-11 tahun 1/2 sendok 3 kali sehari 3. 12 tahun ke atas 1 sendok 3 kali sehari Karena Rani siswa kelas IV SD, berarti usia Rani termasuk dalam usia 7-12 tahun. Sehingga Rani harus meminum obat tersebut sebanyak 3 kali sehari dengan takaran 1/2 sendok sekali minum. Mengurutkan Petunjuk Penggunaan Produk Petunjuk pemaikaian dapat diurutkan sesuai urutan yang logis. Cara menyusun petunjuk yang disajikan secara acak adalah sebagai berikut : 1. Perhatikan kalimat yang merupakan langkah mengerjakan sesuatu dengan saksama; 2. Pilihlah langkah paling dasar sebagai langkah pertama mengerjakan sesuatu; 3. Pilihlah langkah selanjutnya memperhatikan apakah sesuai dengan urutan langkah sebelumnya; 4. Bacalah kembali dengan teliti petunjuk yang disusun, jangan sampai ada petunjuk yang terlewatkan. Sambil membaca petunjuk yang kamu susun, bayangkan urutan petunjuk tersebut apabila kamu laksanakan sesungguhnya. Contoh petunjuk pemakaian senter : 1). Tutup kembali bagian yang sudah dibuka; 2). Buka tutup bagian belakang; 3). Tekan tombol dengan baik; 4). Masukkan baterai dengan kepala ke arah depan semua. Urutan yang tepat petunjuk pengunaan senter adalah : 1). Buka tutup bagian belakang (2); 2). Masukan baterai dengan kepala ke arah depan semua (4); 3). Tutup kembali bagian yang sudah dibuka (1) ; 4). Tekan tombol dengan baik (3). Membaca dan Menanggapi Rubrik Khusus Rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam surat kabar maupun majalah. Isi rubrik berupa keluhan, kritkan atau saran. Saran adalah pendapat atau usul yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Kritik merupakan kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dsb. Dalam memberikan kritik, kamu harus memerhatikan bahasa yang digunakan supaya tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang yang diberi kritik. Selain itu, ketika memberikan kritik, kamu juga harus memberikan jalan keluar yang baik dan tepat untuk memperbaiki kekurangannya. Sekarang coba kalian baca tulisan di bawah ini, lalu berikan tanggapanmu. Kamu dapat memberikan tanggapan terhadap isi artikel di atas. Tanggapan itu bisa berupa saran, pertanyaan, atau kritik. Caranya sebagai berikut. 1. Tentukan tanggapan: saran, pertanyaan, atau kritik yang akan kamu sampaikan! 2. Tentukan alasan atas tanggapanmu! 3. Sampaikan tanggapan dengan kalimat yang runtut, mudah dipahami, dan sopan! Misalnya kamu dapat memberikan tanggapan berupa saran terhadap kejadian itu : “Rombongan pelajar Indonesia telah mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, sebaiknya apabila ada permasalahan kita tanyakan dulu duduk permasalahanya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karena menurut saya tidak ada kesengajaan untuk menelantarkan rombongan pelajar tersebut” Atau kalian dapat memberikan tanggapan berupa kritik, misalnya : “Prestasi yang diraih para pelajar Indonesia sangat membanggakan karena berhasil memperoleh beberapa medali, sayangnya ada sedikit masalah yang mengganggu. Akan lebih membanggakan lagi apabila ada komunikasi yang baik antara rombongan pelajar dengan Kedubes RI sehingga tidak ada yang merasa ditelantarkan” Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 2. Di dalam koran atau majalah terdapat berbagai macam karangan dan informasi, baik fiksi maupun non fiksi. Informasi tersebut akan dikelompokkan berdasarkan jenisnya masing-masing. Pengelompokkan tersebut dinamakan rublik atau ruang tetap yang memuat informasi sejenis. Dalam sebuah majalah misalnya, terdapat ruang tetap (ruplik) mengenai tajuk rencana, surat pembaca, cerpen, puisi, cergam, laporan kunjungan, artikel, dan lain-lain. Isi rubrik surat pembaca biasanya berupa keluhan, kritkan atau saran. Saran adalah pendapat atau usul yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Kritik merupakan kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Setiap majalah atau koran memiliki nama rubrik yang berbeda. Kita dapat memberikan tanggapan, saran, pertanyaan atau kritik terhadap isi sebuah ruplik khusus. Caranya sebagai berikut. 1. Tentukan tanggapan: saran, pertanyaan, atau kritik yang akan kamu sampaikan! 2. Tentukan alasan atas tanggapanmu! 3. Sampaikan tanggapanmu dengan kalimat yang runtut, mudah dipahami, dan sopan! Perhatikan contoh informasi dalam sebuah surat kabar berikut ! Dari informasi di atas kita dapat membuat kalimat saran yang sesuai dengan rublik khusus tersebut. Contoh kalimat saran tersebut antara lain : Seharusnya agar warga tidak terganggu pemelihara ayam selalu menjaga kebersihan kandang ayamnya, agar tidak ada lalat dan tidak bau. Latihan soal 1. Perhatikan rublik surat pembaca dari majalah Bobo berikut ! Hello, Bo! How are you? Bo, apa benar kalau ada yang kirim „Apa kabar, Bo?‟ lewat surat pernah ada yang enggak dimuat? Kalau benar, suratku ini dimuat, ya. Please! Soalnya ini surat yang terakhir yang boleh aku kirim ke Bobo. Bo, aku enggak berlangganan Bobo, tetapi aku membeli majalah Bobo terus karena aku enggak mau ketinggalan setiap edisinya. Oh, ya, Bo. Siapa yang mau bersapen denganku, silahkan! Aku ingin punya sapen laki-laki atau perempuan umur 9-12 tahun. Sudah itu saja. Maaf, kalau surat dan namaku kepanjangan. Salam untuk kakak-kakak redaksi dan juga penghuni Negeri Kelinci. Kalimat saran yang tepat sesuai dengan isi surat pembaca diatas adalah . . . a. Surat pembaca merupakan media untuk mengungkapkan isi hati pembaca kepada redaksi majalah. b. Sebaiknya kita jangan hanya meminta surat pembaca kita dimuat, tetapi buatlah surat dengan bahasa yang menarik dan jelas. c. Dalam menulis surat kita harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. d. Tidak ada salahnya kita meminta orang lain untuk bersahabat pena dengan kita. Menentukan Isi Pengumuman Pengumuman merupakan berita yang bertujuan memberikan sesuatu kepada pembaca. Pengumuman yang baikmenggunakan bahasa yang singkat, padat dan mudah dipahami isinya. Bahasa yang singkat berarti bahasa itu ringkas, tidak berbelit-belit. Bahasa pengumuman harus padat, maksudnya ada keterpaduan antar paragraf, terdapat hubungan erat antara kalimat satu dengan lainya dalam sebuah paragraf. Pengumuman harus memuat kepada siapa pengumuman ditujukan atau sasaran pengumuman; isi pengumuman; tempat dan tanggal pengumuman dibuat, serta pembuat pengumuman. Dari contoh pengumuman di samping maka dapat ditentukan sebagai berikut : Kalimat pembuka : Dalam rangka menjaga kebersihan sekolah akan diadakan kerja bakti. Hari, tanggal : Sabtu, 6 Mei 2006 Waktu : Pukul 08.00 – 10.30 Tempat : Lingkungan sekolah Keperluan : Anak laki-laki diminta membawa sabit atau cangkul, sedangkan anak perempuan membawa sapu lidi atau ijuk dan keranjang sampah Jadi isi pengumuman di atas adalah Sekolah akan mengadakan kerja bakti di lingkungan sekolah pada hari Sabtu tanggal 6 Mei 2006 mulai pukul 08.00 – 10.30. Anak laki-laki diminta membawa sabit atau cangkul dan anak perempuan membawa sapu lidi dan keranjang sampah. Menentukan Isi Pengumuman Pengumuman merupakan berita atau informasi yang bertujuan memberitahukan tentang sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Pengumuman dapat disampaikan secara lisan atau tulisan. Sebuah pengumuman yang baik adalah pengumuman yang disampaikan dengan bahasa yang baik, singkat, padat dan mudah dipahami isinya oleh pembaca. Adapun hal- hal penting yang harus dimuat dalam sebuah pengumuman adalah : - Sasaran pengumuman. - Isi pengumuman - Waktu dan tempat pelaksanaan acara - Tanggal dikeluarkannya pengumuman (titi mangsa) - Pembuat pengumuman Perhatikan contoh pengumuman berikut ! Berdasarkan penumuman di samping kita dapatkan beberapa hal penting , yaitu : - Sasaran pengumuman yaitu siswa kelas IV, V, dan VI - Isi pengumuman yaitu Kegiatan lomba baca puisi memperingati Bulan Bahasa. - Waktu dan tempat pelaksanaan : Senin, 28 Oktober 2012 pukul 08.00 WIB – selesai , di Aula SD. Negeri Bojonggede 03 - Tanggal dikeluarkan pengumuman yaitu 18 Oktober 2012 - Pembuat pengumuman yaitu Sri Hastuti Unsur-Unsur Drama (Tokoh, Latar, Dan Amanat Drama) - Menentukan tokoh utama - Menentukan latar - Menentukan amanat Unsur-unsur drama - Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama - Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir - Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran - Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya - Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama - Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 3. Perhatikan teks drama berikut ! Zaman Karya : Sri Kuncoro Ibu : Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali. Di mana anak-anak? Ayah : Tenanglah Bu. Mereka, „kan sudah dewasa. Ibu : Tapi, „kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula mendung begini dahsyat. Ayah : Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat. Ibu : Ah, Ayah selalu begitu! Ayah : Ah, Ibu juga selalu begitu! (Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung) Ibu : Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak? Anak 2 : Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas. Ayah : Demo tentang apa dan oleh siapa? Anak 2 : Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa. (Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi). Ibu : Kau mau kemana lagi, Man? Anak 2 : Voli, Bu. Ada latihan di stadion. Ibu : Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu! Anak 2 : Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa menjaga diri. Ibu : Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu! Anak 2 : Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah bukan balita lagi. Ayah : Man, jangan kasar kepada ibumu! (Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke sofa) Anak 2 : Tuh, Bu, Putri Cinderela sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu! Anak 1 : Reseh, lu! Ibu : Dari mana kau, Martha? Anak 1 : Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan. Ayah : Keadilan macam apa? Anak 1 : Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala kepentingan umum sudah dimanipulasi oleh kepentingan golongan dan orang-orang tertentu. Ibu : Kau berurusan dengan polisi? Anak 1 : Demi keadilan, Bu. Tadi, ya, seandainya tidak ada bentrok dengan polisi, kami sudah bisa menembus gedung yang angkuh itu. Ibu : Jangan macam-macam kamu, ya,! Anak 1 : Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu! Setelah membaca kutipan naskah di atas maka kita dapat mengetahui unsur-unsur intrinsiknya, yaitu : - Tema : kehidupan sosial - Tokoh Utama : Maman, dan Martha - Watak tokoh : Ibu berwatak khawatir dan penyayang, Martha berwatak pembela keadilan - Amanat : jika ingin beraktivitas setelah pulang sekolah (kuliah) sebaiknya izin dahulu kepada orang tua agar mereka tidak khawatir - Latar : Dalam rumah ketika hujan akan turun Menyusun Paragraf Paragraf terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat utama merupakan kalimat yang memuat ide pokok dalam satu paragraf. Kalimat utama dijelaskan oleh kalimat-kalimat penjelas. Berdasarkan letak kalimat utamanya paragraf pargaraf digolongkan menjadi paragraf deduktif, induktif, campuran, dan paragraf Deskriptif. Jenis-jenis Paragraf : Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas. Contoh: Sejak dini, siswa telah ditanamkan berpikir secara ilmiah. Berpikir ilmah dapat ditanamkan kepada siswa sejak sekolah dasar. Bagaimana caranya? Misalnya, ajaklah siwa mengamati dan mencatat jenis dan jumlah tanaman toga yang ada di lingkungan sekolah. Pada saat siswa belajar di SMP. disini siswa diajak untuk bereksperimen kecil dengan membuat percobaan sederhana. Ketika siswa belajar di SMA, berpikir ilmiah lebih ditekankan pada pengerjaan pelatihan yang lebih bervariasi atau juga dapat mengembangkannya. Artinya, untuk belajar berpikir ilmiah, siswa tidak perlu menunggu menjadi mahasiswa yang belajar di universitas. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya. Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas Contoh: Jangan pernah mematikan komputer langsung dari stop kontak, stabilizer apalagi mencabut langsung kabel power komputer anda, karena kebiasaan tadi bisa merusak komputer baik dari segi Hardware maupun Software. Efek terhadap hardware komputer seperti harddrive rusak pada sektor-sektor tertentu atau bad sector akibat listrik mati mendadak, lalu efek terhadap software seperti hilangnya data atau rusak akibat kebiasaan tadi. Maka untuk mencegah hal itu terjadi baiknya selalu gunakan fitur “shutdown‟ pada Komputer anda. Itulah tips mematikan komputer yang benar, agar tidak merusak perangkat keras/lunak komputer. Memang waktu pulang Ahmad tergesa-gesa waktu ditelepon ibunya sakit. Padahal tadinya sudah rencana sepulang dari kantor akan membetulkan rem mobilnya yang sudah mulai tidak lancar. Waktu mengendarai kendaraan pun Ahmad kurang konsentrasi karena teringat pada ibunya yang sakit. Waktu angkutan kota di depan mobil yang dikendarai Ahmad berhenti mendadak mengambil muatan, Ahmad tidak dapat mengontrol laju kendaraannya dan akhirnya menabrak angkot yang mendadak berhenti. Karena lalu lintas sedang padat, maka tabrakan beruntun pun tidak dapat dihindari. Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh: Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. Anak kecil sampai kira kira berumur delapan tahun memiliki rasa hormat bercampur rasa takut terhadap peraturan. Bagi anak peraturan ini bersifat mistis dan tidak tahu dari mana peraturan itu datang. Saat ini anak belum ada pengalaman yang memadai untuk merumuskan peraturan sehingga tidak dapat lain peraturan harus dipandang sebagai sesuatu yang suci dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara itu , untuk mencapai otonomi, seorang anak harus keluar dari tahap heteronomi. Cara mencapainya adalah melalui aktivitas- aktivitas kokoperatif dalam hubungan saling menghormati dan tidak terdapat hubungan otoritas. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan – peraturan secara otonom dan melaksanakannya. Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. 2. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan – peraturan secara otonom dan melaksanakannya. Malam harinya kami mulai sibuk. Barang sewaan mulai berdatangan. Tenda dipasang langsung oleh petugas. Keluarga inti berbincang-bincang merancang bagaimana arena harus diatur. Di mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana kursi undangan, tempat pembawa acara, pembicara, dan sebagainya. Sebagian menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan-hiasan spreinya. sebagian tetap di dapur menyiapkan makan selanjutnya. Ada pula yang membuat panganan untuk penambah makanan kecil. Pokoknya semua bekerja. Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan akhir (Campuran),yaitu 1. Malam harinya kami mulai sibuk. 2. Pokoknya semua bekerja. Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Contoh: Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut! Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal. Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 4. Meringkas Paragraf Sebuah paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan. Sebuah paragraf dapat diringkas dan ditemukan tema dan pesannya. Ringkasan adalah cara menyajikan karangan asli dalam bentuk singkat, walaupun singkat ringkasan harus tetap mempertahankan urutan dan sudut pandang penulis asli. Ringkasan terdiri dari beberapa kalimat yang utuh. Ringkasan dibuat untuk mempermudah mengetahui isi sebuah tulisan. Cara membuat ringkasan yaitu dengan memahami dengan baik isi bacaan yang akan diringkas, mencatat gagasan utama dengan kalimat sendiri. Perhatikan contoh berikut : Seruni, gadis cilik berusia enam tahun. Dia hidup bersama ibu dan kakak perempuannya. Sang ayah meninggal dalam kecelakaan. Kini, ibunyalah yang menanggung beban hidup keluarganya. Seruni lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dia tidak memiliki teman. Bahkan, kakaknya juga tidak mempedulikannya. Seruni terlahir sebagai gadis cilik yang bisu dan tuli. Seruni hanya dapat bermain dengan ibu dan kawan khayalannya. Pada paragraf di atas kamu dapat menemukan ide pokoknya. Kamu dapat menggunakan kalimat pertanyaan di bawah ini untuk menemukan ide pokoknya. - Siapa gadis cilik yang berusia 6 tahun ? ( Seruni ) - Dengan siapa seruni tinggal ? (bersama ibu dan kakak perempuannya ) - Apa yang dilakukan seruni setiap harinya ? (Seruni lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ) - Bagaimana keadaan Seruni?( Seruni gadis cilik yang bisu dan tuli ) Ide pokok paragraf di atas adalah sebagai berikut : Seruni tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya. Dia banyak menghabiskan waktunya di rumah. Seruni adalah gadis cilik yang bisu dan tuli. Ringkasan paragraf di atas adalah Seruni gadis cilik yang bisu dan tuli tinggal bersama ibu dan kakak perempuanya. Dia banyak menghabiskan waktunya di rumah karena dia tidak memiliki teman. Untuk memahami tema dapat dilihat dari ide pokok paragraf tersebut. Ide. Tema adalah inti atau ide pokok sebuah paragraf. Untuk menemukan tema pahami dulu ide pokok paragraf. Tema biasanya disimpulkan dalam satu kalimat. Ide pokok paragraf adalah : Seruni tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya. Dia banyak menghabiskan waktunya di rumah. Seruni adalah gadis cilik yang bisu dan tuli. Jadi tema paragraf di atas adalah : Seruni gadis cilik yang bisu dan tuli. Menentukan Unsur-unsur Cerita 1. Tema Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu cerita. Atau gampangnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Karena itu, tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Tema ada yang dinyatakan secara eksplisit (disebutkan) dan ada yang dinyatakan implisit (tanpa disebutkan tetapi dipahami). 2) Amanat Amanat adalah ajaran moral/pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir, dan dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan berhubungan dengan gagasan utama cerita. 3) Tokoh Tokoh adalah orang yang mengalami peristiwa dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Ada dua macam tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penderitaannya dalam drama/cerita. Ada tiga kriteria untuk menentukan tokoh utama, yaitu : 1. Mencari tokoh yang paling banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. 2. Mencari tokoh yang paling banyak membutuhkan waktu penceritaan 3. Melihat intensitas keterlibatan tokoh dalam peristiwa yang membangun cerita (tema) Ada dua macam tokoh dalam sebuah cerita, yaitu : 1. Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. 2. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai negatif. 4) Watak Watak adalah sifat, perangai, kelakuan tokoh. 5) Alur (Plot) Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dapat disusun berdasarkan dua hal, yaitu: Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. Dimana cerita bergerak dari suatu titik dan kemudian berkembang sampai klimaks dan akhir atau penyelesaian cerita tersebut Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur. Cerita dimulai dari suatu situasi yang merupakan akibat dari runtutan peristiwa sebelumnya. Penceritaan bergerak mundur mengurai setiap peristiwa yang menjadi penyebab situasi akhir tersebut. 1. Berdasarkan urutan waktu terjadinya. 2. Berdasarkan hubungan sebab akibat. 3. Berdasarkan tema cerita. Alur yang demikian disebut alur tematik. Dalam cerita yang beralur tematik, setiap peristiwa seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode dihilangkan cerita tersebut masih dapat dipahami. 6). Latar (setting) Latar adalah keterangan, petunjuk, pengacuan berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan dalam tiga unsur pokok: a. Latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerita. b. Latar waktu, berhubungan dengan masalah „kapan‟ terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita. c. Latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial bisa mencakup kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta status sosial. Dari cerita di samping dapat kita tentukan unsur-unsurnya : 1. Temat, tema cerita di atas adalah” Kesombongan burung Nuri” 2. Amanat : Kita tidak boleh sombong dan tetap bergaul dengan sesama karena kita tidak bisa hidup sendirian. 3. Tokoh : Deo, burung Elang, dan Kawanan burung 4. Watak tokoh : Deo bersifat sombong, burung Elang bersifat jahat, dan kawanan burung bersifat baik (suka menolong) 5. Alur : Cerita di atas menggunakan alur maju ( paparan-klimak-leraian) 6. Latar cerita : latar sosial kehidupan burung, latar waktu : siang hari, latar tempat di hutan Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 5. Menanggapi Sesuatu dengan Alasan yang Jelas Pujian adalah pernyataan atau penghargaan yang tulus terhadap kebaikan atau keunggulan orang lain. Misalnya, saat kamu melihat temanmu memberi bantuan kepada korban bencana alam. Kamu pun mengatakan, “Wah, kamu memang teman yang baik, Wan! Kamu telah mengorbankan tenaga mu untuk membantu teman kita yang terkena musibah bencana alam.” Tanggapan terhadap suatu hal, selain dalam bentuk pujian juga dapat disampaikan dalam bentuk kritikan. Kritik merupakan tanggapan atau penilaian yang disampaikan. Biasanya disertai uraian dan pertimbangan baik atau buruk. Saat memberikan penilaian, kamu harus memberikan alasan agar kritikanmu dapat diterima oleh orang lain. Orang yang ahli memberikan kritik disebut kritikus. Contoh kritikan terhadap siswa yang malas untuk belajar : Sebaiknya sebagai seorang siswa kita harus memanfaatkan waktu untuk belajar, karena belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Untuk melatih kemampuanmu, buatlah tanggapan (pujian/kritikan) terhadap kejadian-kejadian di bawah ini : 1. Temanmu menjadi juara kelas 2. Wawan menjadi juara lomba menyanyi tingkat kabupaten 3. Sampah berserakan di halaman sekolah. 4. Siska sering terlambat datang ke sekolah karena kesiangan. Kunjungilah sebuah pameran. Di sana, kamu dapat melihat berbagai karya. Misalnya lukisan atau benda-benda unik seni lainnya. Berikanlah tanggapan terhadap karya tersebut. Kemudian, diskusikanlah bersama teman-temanmu. Menyampaikan Pesan atau Informasi Setiap hari kamu memperoleh informasi dari berbagai media, seperti radio, televisi, dan koran. Cara menyampaikan pesan/informasi sebagai berikut. 1. Ingat-ingatlah pokok informasi yang hendak kamu sampaikan. 2. Sampaikan informasi itu kepada orang lain dengan runtut, baik, dan benar. Runtut, artinya informasi yang disampaikan urut dari awal sampai akhir dan antarinformasi saling berhubungan. 3. Informasi diucapkan dengan jelas dan nada yang meyakinkan Pesan yang dapat disampaikan sari wacana di atas adalah seperti ini : 1. Presiden SBY menyoroti perkembangan industri digital tanah air. 2. Presiden SBY menyatakan kebanggaannya terhadap industri digital di Indonesia diantaranya adalah layanan Koprol. 3. Layanan Koprol telah dibeli oleh yahoo. 4. Investor tidak akan rugi menanamkan modal di Indonesia karena sumber daya manusia di Indonesia berkualitas. 5. Indonesia merupakan tujuan investasi karena populasinya besar dan melek teknologi Menceritakan Drama Pendek Drama merupakan jenis karya sastra yang dapat dipentaskan. Jadi, sebuah drama akan lebih lengkap jika sudah dipentaskan.Ada cara mudah untuk memahami isi sebuah drama. Ikutilah langkah-langkah berikut. 1. Kenali tokoh-tokoh beserta perwatakannya. 2. Pahami permasalahan yang muncul 3. Pahami jalan keluar yang dilakukan tokoh-tokoh dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sebuah naskah drama memberikan gambaran suasana pementasan dan dialog para tokohnya. Naskah drama mempunyai kesamaan unsur dengan sebuah cerpen. Kesamaan tersebut dapat dilihat dari unsur-unsurnya. Unsur-unsur dalam naskah drama di antaranya tokoh, watak, latar, tema, alur, dan amanat. Dengan memahami unsur-unsur dalam naskah, kamu akan semakin memahami isi drama. Setelah belajar memahami unsur dan isi naskah drama yang dibaca, kamu dapat memahami isi drama yang dibacakan. Ikrar. Bel tanda istirahat kedua berbunyi. Anak-anak berhamburan ke luar dari kelas. Ada yang ke kantin, ada pula yang bermain-main di halaman. Ratna, Via, Meilani menuju kursi panjang di halaman sekolah. Mereka duduk santai sambil mengobrol. Ratna : ”Me, sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah ini!” Mei : ”Iya, ya. Sebentar lagi kita tidak akan melihat senyum ramah Pak Roni dan sapaan lembut Bu Lidya.” Ratna : ”Aku sedih, Me. Rasanya berat meninggalkan sekolah ini.” (tertunduk lesu dengan mata berkaca-kaca). Mei : (merangkul pundak Ratna) ”Sama, Rat. Aku, Via, dan teman-teman yang lain juga begitu. Tapi kita tidak boleh cengeng.” Via : (merentangkan kedua tangan di depan Ratna) ”Aduh… Tuan Putri, kenapa bersedih? Adakah sesuatu mengganggu pikiranmu, Tuan Putri?” Mei : ”Jangan meledek begitu, Vi! Ini masalah serius.” Via : ”Ya…ya, aku juga serius. Ada apa teman?” Ratna : ”Aku sedih karena sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah tercinta ini.” Via : ”Sedih sih sedih. Tapi kita harus berpikir ke depan. Bagaimana cara kita membanggakan hati Bapak/Ibu Guru di sekolah yang kita cintai ini. Itu yang perlu kita pikirkan.” Mei : ”Caranya gimana, coba?” Via : ”Kita harus bisa masuk di sekolah favorit! Makin banyak siswa SD kita yang diterima di sekolah favorit, makin banggalah Bapak/Ibu Guru. Nama SD kita pun makin cemerlang.” Ratna : (mengangkat muka) ”Via benar. Kita harus berpandangan ke depan”. Mei : ”Nah, begitu dong. Mulai sekarang, mari kita tingkatkan semangat belajar! Kita harus bisa masuk sekolah favorit!” Ratna : ”Kita harus bisa membanggakan Bapak/Ibu Guru!” Via : ”Sekarang, mari kita berikrar.” (Menggandeng tangan Ratna dan Mei. Mereka saling bergandengan tangan, membentuk lingkaran). Ratna : ”Ikrar! Kami akan terus mencintai sekolah ini.” Mei : ”Kami akan berusaha diterima di sekolah favorit.” Via : ”Kami akan berusaha menjadi yang terbaik di sekolah baru.” Ratna : ”Agar Bapak/Ibu Guru bangga pada kami.” Ratna+ Via+Mei : (Melepaskan gandengan lalu bertepuk tangan sambil bersorak) ”Hore …” Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Siapakah yang mengobrol di halaman sekolah? 2. Masalah apa yang mereka bicarakan? 3. Bagaimana tekad mereka untuk membanggakan hati Bapak/Ibu Guru? 4. Bagaimana komentarmu terhadap tekad Ratna, Mei, dan Via? 5. Apa yang seharusnya dilakukan anak yang hendak lulus terhadap sekolahnya? Menulis Pantun Pantun adalah jenis puisi Melayu Lama yang satu baitnya terdiri atas empat larik dan bersajak a – b – a – b. Tiap baris terdiri atas 8 -12 kata. Larik pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat berupa isi. Sampiran tidak mempunyai maksud, hanya diambil rima persajakannya. Jadi, jika kita hendak membuat pantun, sebaiknya membuat dahulu isinya, kemudian menyusul sampirannya. Ciri Pantun a. Satu bait pantun berisi atas empat baris. b. Satu baris pantun terdiri atas 8–12 suku kata. c. Satu baris bersajak a – b – a – b. d. Baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran. e. Baris ketiga dan baris keempat merupakan isi. Contoh : Jalan-jalan dekat pohon, (akhir baris adalah hon ) tempat indah hijau rumput ( akhir baris ut ) Maka isi yang tepat untuk melengkapi pantun di atas adalah : Pada Tuhan kita memohon, sesuai ajaran yang kita anut Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 6. Menentukan Pesan dalam Pantun Pantun mengandung pesan, pesan atau amanat dalam pantun merupakan sesuatu yang ingin disampaikan penulis pantun. Pesan dalam pantun bisa dipahami dari isi pantun. Contoh : Buah nangka buah kedondong, jangan dimakan di siang terik Hai, teman jangan berbohong, bohong itu tidak baik Pesan dalam pantun di atas adalah : Jangan suka berbohong karena berbohong tidak baik. Menemukan Informasi Secara Cepat Salah satu cara untuk mencari informasi yang diperlukan adalah dengan cara membaca. Membaca sekilas merupakan cara membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya, kegiatan membaca ini dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Jika ingin memilih acara kesayanganmu, kamu dapat membaca jadwal acara yang dimuat surat kabar. Perhatikan jadwal acara televisi berikut ! Dari jadwal acara televisi tersebut dapat dibuat beberapa pernyataan yang sesuai dengan jadwal tersebut, antara lain : - Acara Hikmah Fajar merupakan acara yang tayang paling awal di RCTI; - Acara Cheaper by the Dozen ditayangkan paling akhir di RCTI; - Acara Sergap ditayangkan pukul 12.30 di RCTI; - Film kartun Tom & Jerry tayang pukul 16.00 di TPI; - Acara Hidayah-Mu tayang pukul 14.30 di TPI; - Acara Kiss Plus tayang pukul 10.00 di Indosiar - dan sebagainya Perhatikan Jadwal Perjalanan kereta api berikut ! Dari jadwal perjalanan di atas dapat dinyatakan : - Kereta Gaya Baru Malam adalah kereta api ekonomi paling awal datang di Stasiun Jombang; - Kereta Logawa adalah kereta api yang datang paling akhir di Stasiun Jombang; - Kereta Argo Wilis No 5 adalah kereta exetutive tujuan Bandung; - Kereta Mutiara Selatan adalah kereta api kelas bisnis; - Kereta api Gaya Baru Malam adalah kereta yang paling awal meninggalkan Stasiun Jombang; - Kereta api Turangga No. 38 Jurusan Bandung-Surabaya tiba di Stasiun Jombang pukul 06.20; Mengubah Puisi ke dalam Bentuk Prosa (parafrase puisi) Kali ini kamu akan belajar mengubah puisi ke bentuk prosa. Bagaimana cara mengubah sebuah puisi ke dalam bentuk prosa tanpa mengubah makna dari puisi tersebut. Caranya, 1. Bacalah puisi berkali-kali hingga kamu paham akan isinya. 2. Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi.. 3. Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam bentuk prosa. Dalam bentuknya yang seperti itu, sulitlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk prosa atau memparafrasekannya. Parafrase adalah istilah bahasa yang berarti pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah maknanya. Parafrase memberikan kemungkinan kepada sang penulis untuk memberi penekanan yang agak berlainan dengan penulis asli. Istilah parafrase berasal dari bahasa Inggris paraphrase dari bahasa Latin paraphrasis dari bahasa Yunani para phraseïn yang berarti “cara ekspresi tambahan”. Tindakan membuat parafrase disebut juga dengan parafrasis. Dalam puisi tersebut terdapat bagian-bagian yang sengaja dihilangkan oleh pengarangnya. Tugas kita sekarang adalah mengembalikan bagian-bagian yang dihilangkan oleh pengarangnya tersebut. Mari kita tambah dengan kata-kata dan tanda baca yang sesuai. Setelah lengkap seperti itu, mudahlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk prosa/memparafrasekannya. Parafrase puisi tersebut kurang lebih sebagai berikut. Oh Bapak Guruku, betapa besar jasamu kepada kami. Walaupun semua orang bilang, kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tanpa mengenal lelah mengajarkan ku berbagai ilmu, membuat anak-anak menjadi pintar. Oh bapak guruku, Kau memang seorang pahlawan. Walaupun tanpa tanda jasa dipundakmu. Kau tetap mengajarkan kami berbagai ilmu, demi masa depan kami dan untuk bangsa negara kami. Oh terima kasih bapak guruku. Menentukan Makna Kata dalam Puisi Makna atau maksud puisi dapat diketahuisetelah membaca puisi tersebut. Ketika ingin mengetahui makna puisi, kita harus mengartikan setiap kata, kemudian pahami maksud hubungan antarkata dalam puisi. Memahami makna kata yang digunakan penyair memang sulit. Karena kata-kata yang digunakan biasanyan menggunakan kata kiasan. Kata kiasan memiliki arti yang bukan sebenarnya. Kata kiasan digunakan para penyair untuk memperindah puisi, dan untuk menekankan maksud penyair agar lebih jelas. Contoh : kata jasa pada kalimat “Betapa besar jasamu” memiliki makna yaitu : bantuan, sumbangan Membaca Laporan Hasil Pengamatan Laporan adalah uraian kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan bisa berupa perjalanan atau pengamatan. Hasil pengamatan biasanya ditulis dalam bentuk paparan atau penjelasan dan bentuk format isian. Nah, saat membaca laporan hasil pengamatan, kamu harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: 1. Tempat pengamatan; 2. Waktu pengamatan; 3. Objek yang diamati; 4. Orang yang mengamati; 5. Hasil pengamatan. Perhatikan laporan hasil pengamatan di sebelah kanan itu : Nah, bacaan tersebut adalah hasil pengamatan di salah satu surat kabar. Hasil pengamatan tersebut ditulis dalam bentuk paparan atau penjelasan. Selain bentuk tersebut, ada pula bentuk format isian seperti contoh sebelah kiri. Menulis Laporan Laporan disajikan dengan kerangka sebagai berikut : - Pendahuluan berisi latar belakang sebuah kegiatan dilaksanakan - Isi laporan berisi rincian kegiatan yang dilakukan beserta hasilnya. Kegiatan yang dilaporkan lengkap dengan nama, tempat, waktu, dan nama orang yang terlibat dalam kegiatan - Laporan diakhiri dengan identitas pembuat laporan - Topik laporan adalah pokok yang dibicarakan dalam laporan. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 7. Menentukan Isi Laporan Dalam rangka memperingati hari Pramuka SD Maju Jaya melakukan kegiatan Persami. Kegiatan Persami di selenggarakan pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2011. Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan dengan berbagai lomba, seperti mendirikan tenda, lomba baris-berbaris, lomba semapur, morse, api unggun, dan menjelajah alam. Isi dari laporan di atas adalah : Isi laporan merupakan keseluruhan yang dibahas dalam laporan. Laporan tersebut membahas kegiatan Persami SD Maju Jaya dalam rangka memperingati hari Pramuka. Jadi isi laporan tersebut adalah peringatan hari Pramuka di SD Suka Maju. Memperbaiki Laporan Laporan yang baik menggunakan bahasa yang tidak berbelit-belit, efektif, dan struktur kalimat yang tepat. Dengan demikian para pembaca mengetahui isi laporan. Struktur kalimat dalam laporan yang salah harus diperbaiki. Memperbaiki kalimat dalam laporan merupakan kegiatan menyunting. Menyunting laporan dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut : - Ketepatan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, serta ketepatan penggunaan tanda baca. - Ketepatan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan maksud sesuai situasi dan kondisi. - Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca. - Struktur kalimat yang baik harus mengandung S-P. (subyek dan predikat) - Adanya keterpaduan paragraf. Dari contoh laporan di atas maka dapat kita lakukan perbaikan pada kalimat “Kegiatan Persami di selenggarakan pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2011″ menjadi “Kegiatan Persami diselenggarakan pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2011″ ( Penulisan diselenggarakan tidak dipisah karena bukan kata depan). Menyunting laporan harus memperhatikan keterpaduan paragraf. Laporan yang belum lengkap atau rumpang dapat kita lengkapi dengan paragraf atau kalimat yang sesuai. Contoh : Tempat pengamatan : Pasar Demangan, Yogyakarta Tujuan pengamatan : Mengenali kegiatan transaksi yang terjadi di Pasar Demangan Yogyakarta Waktu pengamatan : Sabtu, 24 Desember 2011 Pukul : 09.00 – 12.00 WIB. Hasil pengamatan :………….. Untuk melengkapi hasil pengamatan di atas dapat kita lengkapi dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi di Pasar Demangan, misalnya. Pasar Demangan sangat ramai. Banyak penjual dan pembeli berdatangan. Di Pasar Demangan terdapat berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan sembako. Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakan: 1. Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni: Contoh: 1. Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1) 2. Norif berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2) Juminten pergi ke pasar sedangkan Norif berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk) 2. Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni: Contoh: 1. Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat) Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1) 2. Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keteranganwaktu) Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2) 3. Kalimat majemuk campuran Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh: 1. Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1), 2. Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat) 3. Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu) Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran) 4. Kalimat majemuk rapatan Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh: Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1) – Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2) – Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3) Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan) Menyimpulkan Isi Percakapan Percakapan hampir sama dengan wawancara. Baik dalam wawancara maupun percakapan, ada pihak yang bertanya dan pihak yang menjawab. Perbedaannya, dalam percakapan, penanya dan penjawab dapat berbicara bergantian, sedangkan dalam wawancara tidak demikian. Selama membaca teks percakapan, kamu harus memerhatikan tanda baca dan jenis kalimat yang dibacanya. Misalnya, bertanya, menyuruh, menjawab, meminta, atau yang lain. Setiap jenis kalimat yang dibaca memiliki intonasi yang berbeda. Percakapan memuat pokok pembicaraan. Simpulan percakapan merupakan garis besaratau pokok masalah yang dibahas dalam percakapan tersebut. Perhatikan percakapan berikut Percakapan antara Reni dan Beti di atas membicarakan tentang kegiatan Rani selama liburan. Rani berlibur ke rumah pamanya yang baru pulang dari luar negeri, Rani diberi oleh-oleh berupa buku dongeng karya Anderson. Buku karya Anderson isinya sangat mengagumkan. Jadi, kesimpulan percakapan di atas adalah : Buku dongeng karya Anderson sangat mengagumkan. Perhatikan contoh percakapan berikut : Guru :”Apakah kamu tahu gambar ini ?” Feri :”Tahu, Pak. Itu gambar kadal.” Guru :”Kamu tentu sudah mengenal gambar ini !” Tia :”Gambar Komodo, Pak !” Feri :”Berasal dari manakah Komodo itu, Pak ?” Guru :”Komodo berasal dari pulau Komodo.” Feri :”Pulau Komodo terletak di mana, Pak ?” Guru :”Pulau Komodo terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur Percakapan di atas membicarakan asal binatang Komodo. Feri menanyakan asal daerah Komodo hidup. Simpulan percakapan tersebut adalah : Komodo berasal dari Pulau Komodo. Menyimpulkan Isi Percakapan Dalam percakapan memuat pokok-pokok pembicaraan, untuk dapat menyimpulkan sebuah percakapan kita harus mengetahui terlebih dahulu pokok-pokok pembicaraanya. Setelah itu barulah sebuah percakapan dapat disimpulkan. Simpulan percakapan merupakan garis besar atau pokok masalah dalam percakapan. Perhatikan contoh percakapan berikut ! Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 8. Prita : “Nin, apakah kamu tahu hari ini Haris tidak masuk sekolah ?” Nina : “Belum, Aku belum tahu penyebabnya.” Prita : “Kemarin Haris terserempet sepeda motor. Kaki dan tangannya luka-luka.” Nina : ”Aduh, kasihan Haris ! Bagaimana kalau pulang sekolah kita kerumahnya?” Prita : “Aku setuju, Aku akan mengajak Vela, Yoan, dan Wita.” Dalam percakapan Prita dan Nina mereka membicarakan sebab Haris tidak masuk sekolah. Haris tidak masuk sekolah karena terserempet sepeda motor. Mereka berencana akan menengok Haris sepulang sekolah. Jadi simpulan percakapan di atas adalah : Haris tidak masuk sekolah karena terserempet sepeda motor. Menyusun Percakapan dengan Berbagi Topik Dalam wawancara dapat ditemukan percakapan antara pewawancara dan narasumber. Dalam cerita pendek atau naskah drama juga menemukan percakapan antartokoh. Percakapan dapat terarah jika ada topik atau pokok pembicaraan yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Melengkapi Percakapan Rumpang Percakapan memuat pokok-pokok pembicaraan. Apabila ada percakapan yang belum lengkap dapat dilengkapi dengan pokok-pokok pembicaraan dalam percakapan. Percakapan yang belum lengkap tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat-kalimat yang masih relevan dengan pokok pembicaraan. Jadi kalimat yang digunakan untuk melengkapi percakapan tersebut masih berkaitan dengan masalah yang dibicarakan dalam percakapan Perhatikan contoh percakapan di bawah ini : Riki : “Son, kemarin aku ikut kakekku naik perahu layar.” Soni : “Kamu naik perahu layat di mana, Rif?” Riki : “Aku naik perahu layar di Danau Singkawang.” Soni : “……” Riki : “Aku sangat senang, meskipun saat di tengah danau ada rasa takut.” Dalam percakapan di atas antara Riki dan Soni, jawaban Riki adalah : “”Aku sangat senang, meskipun saat di tengah danau ada rasa takut.” Kalimat tersebut menunjukkan perasaan Riki saat menaiki perahu. Percakapan di atas dapat dilengkapi dengan kalimat yang menanyakan perasaan Riki saat menaiki perahu, yaitu “Bagaimana perasaanmu saat menaiki perahu itu, Rik ?” Menentukan Topik Percakapan Topik dalam percakapan biasanya berisi tentang persoalan-persoalan ringan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Topik percakapan merupakan tema yang dibicarakan dalam percakapan. Perhatikan percakapan berikut ! Siska : “Ke mana kamu kemarin, Mit?” Mita : “Aku pergi menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba.” Siska : “Di mana pertunjukkan itu?” Mita : “Di alun-alun.” Siska : “Wah, senang dong, bisa menyaksikan pertujukkan lumba-lumba.” Percakapan antara Siska dan Mita membicarakan tentang kegiatan yang dilakukan Siska kemarin, yaitu menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba di alun- alun. Karena itu tema dari percakapan tersebut adalah Mita menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba. Membuat Ringkasan Teks Kamu sering membuat ringkasan, bukan? Apa yang kamu ketahui tentang ringkasan? Ringkasan adalah penyajian suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Ringkasan adalah suatu bentuk penyajian yang singkat dari suatu karangan asli. Dalam membuat ringkasan, hendaknya kamu tetap mempertahankan urutan isi. Penulis ringkasan juga harus berbicara dalam suara pengarang asli. Jadi, kamu harus langsung membuat ringkasannya. Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah karangan. Untuk dapat membuat ringkasan, hendaknya kita membaca karangan yang akan diringkas dengan cermat. Adapun cara membuat ringkasan adalah sebagai berikut. 1. Membaca naskah asli seluruhnya secara berulang-ulang. 2. Mencatat gagasan-gagasan utama. 3. Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut. 4. Memperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan sebagai berikut. 5. Ringkasan disusun dalam kalimat tunggal dan hindari kalimat majemuk. 6. Buang semua keterangan (jika mungkin). 7. Pertahankan susunan gagasan asli. Sekarang bacalah teks di samping ini, buatlah ringkasanya sesuai dengan cara- cara seperti di atas Langkah pertama adalah menentukan gagasan utama tiap paragraf dari teks tersebut : 1. Wawasan guru harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas guru. 2. Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) menargetkan 100.000 guru melek internet selama tiga tahun ke depan. 3. Guru yang tdak mengenal, memahami, dan tidak mengerti internet harus melek internet 4. Di internet banyak sekali sumber informasi dan sumber belajar yang dapat diaplikasikan di dalam kelas 5. Guru dituntut terus belajar. IGI baru saja menyelenggarakan pelatihan agar guru memiliki avatar di dunia maya melalui program Second Life Virtual (SLV). 6. Dalam 3 tahun guru-guru seluruh dunia dapat berinteraksi dan berbagi ilmu di dunia maya Berdasarkan gagasan-gagasan utama di atas, maka dapat dibuat ringkasan sebagai berikut : Wawasan para guru harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas guru. Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) mendeklarasikan gerakan guru melek internet bekerja sama dengan PT Telkom. Program ini menargetkan 100.000 guru melek internet selama tiga tahun ke depan. Guru yang tdak mengenal, memahami, dan tidak mengerti internet harus melek internet. Internet telah menjadi sumber belajar yang luar biasa .Di internet banyak sekali sumber informasi dan sumber belajar yang dapat diaplikasikan di dalam kelas. Dengan semakin menariknya pembelajaran di kelas, interaksi guru-siswa dalam kegiatan belajar-mengajar juga semakin intens Guru dituntut untuk terus belajar. IGI baru saja menyelenggarakan pelatihan agar guru memiliki avatar di dunia maya melalui program Second Life Virtual (SLV). Dalam program ini, guru-guru di seluruh dunia bisa berinteraksi dan berbagi ilmu. Menulis Surat Undangan Jenis surat terdiri atas surat pribadi, surat resmi, surat dinas, surat permohonan maaf, surat ucapan terima kasih, surat permohonan izin, surat edaran, dan surat undangan. Surat undangan berisi permintaan agar si penerima surat turut serta pada suatu kegiatan. Kegiatan itu diadakan oleh pihak pengirim surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat undangan antara lain menggunakan bahasa yang sopan, menyampaikan maksud undangan (tempat, waktu, dan acara), dan mencantumkan identitas pengundang. Undangan Kepada, Teman-Temanku Siswa Kelas V di SD Mekarjati Salam bahagia selalu, Teman-teman, alangkah senangnya jika pada hari ulang tahunku yang ke-11 nanti, teman-teman dapat hadir memeriahkan acara tersebut. Acara tersebut diselenggarakan pada: hari, tanggal : Minggu, 15 Mei 2008 waktu : pukul 10.00–12.00 WIB Hadir ya, ke rumahku di Jalan Bintang No. 50, Bandung. Atas perhatian teman-teman, aku ucapkan terima kasih. Sahabatmu, Anandita Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 9. Menyusun Percakapan Setiap hari kamu bercakap-cakap, bukan? Dapatkah kamu menulis dengan benar percakapanmu tentang suatu hal? Misalnya tentang rencana kunjungan ke Gedung Asia Afrik. Sekarang, coba perhatikan percakapan Riki dengan Wawan berikut! Tugasmu adalah membuat contoh percakapan yang lain dengan menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat. Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:) Perhatikan penulisan ejaan dan tanda baca dalam percakapan di atas! Dari percakapan di atas, dapat dirumuskan penggunaan ejaan dan tanda baca berikut. 1. Setelah nama pelaku (penutur), digunakan tanda baca titik dua (:). 2. Isi penuturan, ditulis dalam tanda petik. 3. Huruf awal kalimat ditulis huruf kapital, dan diakhiri tanda baca. - Tanda baca titik (.) untuk mengakhiri kalimat berita. - Tanda tanya (?) untuk mengakhiri kalimat tanya. - Tanda seru (!) untuk mengakhiri kalimat perintah atau seruan. Pada pelajaran di atas kamu telah belajar menyusun percakapan. Di dalam sebuah percakapan terdapat tanda baca titik dua (:), apa saja kegunaan dari tanda baca titik dua tersebut ? Perhatikan penggunaan tanda baca titik dua (:) di bawah ini! Ratna : ”Me, sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah ini.” Mei : ”Iya, ya. Sebentar lagi kita tidak akan melihat senyum ramah Pak Roni dan sapaan lembut Bu Lidya.” Ratna : ”Aku sedih, Me. Rasanya berat meninggalkan sekolah ini.” (tertunduk lesu dengan mata berkaca-kaca). Menyusun Naskah Pidato Pidato merupakan kegiatan berbicara. Berpidato bisa dilakukan menggunakan teks/ naskah pidato, berdasarkan catatan tentang garis besar isi pidato, ada pula yang serta merta, tanpa teks. Bagi pemula, dalam berpidato menggunakan teks/naskah pidato agar lancar. Sekarang mari berlatih menyusun naskah pidato, berdasarkan langkah-langkah berikut : 1. Menentukan tema atau pokok pembicaraan. Tema disesuaikan dengan peristiwa yang melatarbelakangi pidato. Misalnya, untuk acara perpisahan, kamu bisa menyampaikan tema “Berterima kasih kepada Bapak/ibu Guru”. 2. Mendaftar pokok isi yang akan disampaikan dalam pidato. Pembukaan : - Salam pembuka - Ucapan syukur kepada-Nya - Ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru Isi : - Terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru atas bimbingannya selama ini. - Akan terus menjaga hubungan dengan Bapak/Ibu guru. - Akan terus mengenang jasa Bapak/Ibu Guru dan do‟a untuk Bapak/Ibu guru. Penutup : - Permohonan maaf jika ada kesalahan kata selama berpidato. - Salam penutup. 3. Menentukan tujuan pidato. Tujuan pidato, misalnya untuk mengemukakan atau menyampaikan sesuatu, menghibur, menjelaskan sesuatu atau mempengaruhi pendengar. 4. Menyusun kerangka pidato. Kerangka pidato terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan, berisi: salam pembuka, ucapan syukur kepada Tuhan, ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu guru. Isi. Isi pidato berisi uraian materi pidato. Isi pidato harus sesuai dengan tema. Penutup, berisi kesimpulan, saran, kritik, harapan-harapan, ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan salam penutup. 5. Mengembangkan kerangka pidato menjadi naskah pidato Dari kerangka pidato di atas dapat kamu kembangkan menjadi teks pidato, seperti ini Dalam berpidato harus diperhatikan lafal, diksi, jeda, dan intonasi. Lafal adalah cara kalian mengucapkan bunyi bahasa. Suatu kata dapat diucapkan secara berbeda-beda. Diksi adalah seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga oleh orang lain. Jeda merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam mengucapkan kalimat. Intonasi yaitu lagu kalimat perlu juga di perhatikan, dan dapat juga berupa lagu kalimat atau kecepatan penyajian tinggi rendahnya nada kalimat. Selanjutnya kalian dapat membuat pidato untuk keperluan yang lain dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disampaikan di atas, selamat mencoba Menulis Surat Resmi Jenis surat ini dipelajari pelajari untuk menambah pengetahuan. Dalam penulisan surat resmi perlu diperhatikan penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Apabila kamu cermati, surat resmi memiliki bagian-bagian surat sebagai berikut 1. Kepala Surat ( kop surat ) 2. Tanggal Penulisan Surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Pokok Surat atau Hal 6. Alamat Surat 7. Salam Pembuka 8. Isi Surat 9. Salam Penutup 10. Tanda Tangan, nama terang, penanggung jawab, dan jabatan atau sebutan. Perhatikan penggunaan tanda baca : - Tanda garis miring (/)digunakan untuk memisahkan bagian nomer surat - Tanda titik dua (:) digunakan sebagai pemisah no, hal dan lampiran. Juga digunakan dalam perincian sesuatu. - Tanda titik (.) untuk mengakhiri kata singkatan, penulisan waktu, singkatan - Tanda koma (,) digunakan untuk mengakhiri kalimat pembuka, pemisah hari dan tanggal Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 10. Membandingan Teks. Dua buah teks dapat memiliki kesamaan tema atau informasi. Untuk dapat membandingkan dan mencari kesamaan teks dapat dilakukan dengan cara membaca kedua teks tersebut secara keseluruhan. Dalam membaca teks tersebut mungkin tidak hanya sekali saja, bisa juga berulang-ulang agar dapat menentukan kesamaanya. Berikut ini beberapa contoh soal membandingkan dua buah teks. 1. Kesamaan Tema Teks 1 : Pada tanggal 8 Agustus 1967 Deklarasi ASEAN ditandatangani oleh lima negara. Lima negara tersebut adalah : Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Philipina. Setelah penanda tanganan, Adam Malik menjelaskan tentang visi Indonesia. Indonesia mempunyai dua visi untuk Asia Tenggara. Visi tersebut dapat diwujudkan jika negara-negara Asia tenggara bekerja sama. Teks 2 : Asean adalah perkumpulan negara-negara Asia tenggara. Asean didirikan oleh lima negara. Lima negara tersebut adalah : Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Philipina. Setelah penanda tanganan, Adam Malik menjelaskan tentang visi Indonesia. Indonesia mempunyai dua visi untuk Asia Tenggara. Visi hanya bisa dicapai jika negara-negara Asia tenggara bekerja sama. Persamaan antara kedua teks di atas adalah tema teks yaitu Asia Tenggara Teks 1 PMI merupakan organisasi yang bertujuan menolong sesama yang mengalami kesulitan. Siswa SD dapat membantu PMI dengan memberikan sumbangan melalui kupon dana PMI. Selain itu dengan cara ikut aktif dalam kegiatan UKS dengan menjadi dokter kecil dan membantu menyumbang untuk korban bencana alam. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menolong diri sendiri maupun untuk orang lain. Teks 2 Prinsip-prinsip palang merah yaitu kesamaan, kemanusiaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan. Jenis-jenis pelayanan PMI antara lain memberikan perlindungan dan bantuan. Selain itu PMI memberikan layanan transfusi darah, pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat, serta membina generasi muda. Pada teks 1 dan 2 memiliki persamaan. Persamaannya terletak pada tema, yaitu keduanya memiliki tema palang merah 2. Kesamaan Informasi Teks 1 Buku sangat diperlukan siswa. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan buku. Jika buku tersebut terlalu mahal, kita bisa memfotokopi lalu menjilidnya. Teks 2 Buku merupakan sarana penunjang bagi siswa sekolah. Siswa tidak perlu khawatir untuk mendapatkan buku. Melalui internet siswa dapat mengunduh buku yang diinginkan. Teks 1 dan teks dua memiliki kesamaan informasi yaitu cara mendapatkan buku dengan mudah. Teks 1 Ada dua manfaat menabung. Pertama, dengan menabung kita dapat membeli barang yang kita inginkan menggunakan uang tabungan. Jadi, kita bisa lebih menghargai barang yang kita beli. Kedua, menabung juga bisa melatih berhemat. Jika sejak kecil kita belajar berhemat, kita akan terbiasa mengatur penggunaan uang. Teks 2 Menabung memang hal yang penting. Menabung juga saat bermanfaat. Dengan menabung kita dapat memiliki barang-barang yang kita butuhkan. Dengan menabung kita juga memiliki dana cadangan saat diperlukan. Sebaliknya dengan menghamburkan uang, hidup kita jadi tidak terencana. Sikap suka menabung perlu ditanamkan sejak kecil. Teks 1 dan teks 2 memiliki kesamaan informasi yaitu manfaat menabung. Penggunaan Tanda Baca Tanda Titik ( . ) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. - Contoh: Saya suka makan nasi. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan. 2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. - Irwan S. Gatot - George W. Bush Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan. Contoh: Anthony Tumiwa 3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. - Dr. (doktor) - S.E. (sarjana ekonomi) - Kol. (kolonel) - Bpk. (bapak) 4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang umum. Pada singkatan yang terdiri tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. Contoh: - dll. (dan lain-lain) - dsb. (dan sebagainya) - tgl. (tanggal) - hlm. (halaman) 5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. - Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik) - 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. - Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang. 7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. - Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal. - Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat. 8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat. - DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) - PT (Perseroan Terbatas) - WHO (World Health Organization) - UUD (Undang-Undang Dasar) - Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) - rapim (rapat pimpinan) 9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang. - Cu (tembaga) - 52 cm - l (liter) - Rp350,00 Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 11. 10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. - Latar Belakang Pembentukan - Sistem Acara - Lihat Pula 11. Tanda Koma (,) 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. - Saya menjual baju, celana, dan topi. Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. 2. Tanda koma dipakai memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan. - Saya bergabung dengan Koperasi Sekolah, tetapi tidak aktif. 3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. - Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. - Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. 4. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. - O, begitu. - Wah, bukan main. 5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. - Kata adik, “Saya sedih sekali”. 6. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. - Medan, 18 Juni 1984 - Medan, Indonesia. 7. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama, keluarga, atau marga. - Rinto Jiang, S.E. 8. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. - 33,5 m - Rp10,50 12. Tanda Titik Koma (;) 1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga. 2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar. 13. Tanda Titik Dua (:) 1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. - Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. - Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan. 2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. - Ketua : Borgx - Wakil Ketua : Hayabuse - Sekretaris : Ivan Lanin - Wakil Sekretaris : Irwan Gatot - Bendahara : Rinto Jiang - Wakil bendahara : Rex 3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. - Borgx : “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!” - Rex : “Siap, Boss!” 4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan. (i) Tempo, I (1971), 34:7 (ii) Surah Yasin:9 (iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit. 5. Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding). - Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1. 6. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. - Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. 14. Tanda Hubung (-) 1. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan. 2. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Contoh: - p-e-n-g-u-r-u-s - 8-4-1973 3. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Bandingkan: - ber-evolusi dengan be-revolusi - dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000). - Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah 4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap. Contoh: - se-Indonesia - hadiah ke-2 - tahun 50-an - ber-SMA - KTP-nya nomor 11111 - sinar-X - Menteri-Sekretaris Negara 5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Contoh: - di-charter - pen-tackle-an Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran
  • 12. 15. Tanda Petik (“…”) 1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. - “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!” - Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.” 2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. - Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat. - Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo. - Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu. 3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. - Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja. - Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”. 4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. - Kata Tono, “Saya juga minta satu.” 5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. - Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Hitam”. - Bang Komar sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya. 16. Tanda Garis Miring (/) 1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh: - No. 7/PK/1973 - Jalan Kramat III/10 - tahun anggaran 1985/1986 2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika. Contoh: - harganya Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar) - kecepatannya 20 m/s (kecepatannya 20 meter per detik) - 7/8 atau 7⁄8 - xn/n! Pedoman Umum Penulisan Kata Berikut adalah ringkasan pedoman umum penulisan kata. 1. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya bahwa engkau tahu. 2. Kata turunan (lihat pula penjabaran di bagian Kata turunan) - Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar, dikelola - Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi - Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: menggarisbawahi, dilipatgandakan. - Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara. - Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia. 3. Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, baik yang berarti tunggal (lumba-lumba, kupu-kupu), jamak (anak-anak, buku-buku), maupun yang berbentuk berubah beraturan (sayur-mayur, ramah-tamah). 4. Gabungan kata atau kata majemuk - Gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, ibu kota, sepak bola. - Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian. Contoh: alat pandang-dengar, anak-istri saya. - Beberapa gabungan kata yang sudah lazim dapat ditulis serangkai. Lihat bagian Gabungan kata yang ditulis serangkai. 5. Kata ganti (kau-, ku-, -ku, -mu, -nya) ditulis serangkai. Contoh: kumiliki, kauambil, bukumu, miliknya. 6. Kata depan atau preposisi (di , ke, dari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti kepada, daripada, keluar, kemari, dll. Contoh: di dalam, ke tengah, dari Surabaya. 7. Artikel si dan sang ditulis terpisah. Contoh: Sang harimau marah kepada si kancil. 8. Partikel - Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai. Contoh: bacalah, siapakah, apatah. - Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun, dll. Contoh: apa pun, satu kali pun. - Partikel per- yang berarti “mulai”, “demi”, dan “tiap” ditulis terpisah. Contoh: per 1 April, per helai Kata Turunan Secara umum, pembentukan kata turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di bagian sebelumnya. Berikut adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan tersebut. Jenis imbuhan Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:  Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran. 1. Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se- 2. Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya  Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran. 1. ber-an dan ber-i 2. di-kan dan di-i penulisan kata ulang di pisah jika hanya diberi awalan atau akhiran 3. diper-kan dan diper-i - mencampur aduk 4. ke-an dan ke-i - bersatu padu 5. me-kan dan me-i - hancur luluhkan 6. memper-kan dan memper-i penulisan kata ulang digabung jika diberi awalan dan akhiran 7. pe-an dan pe-i - mencampuradukan 8. per-an dan per-i - mempersatukan 9. se-nya - dihancurluluhkan 10. ter-kan dan ter-i  Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata -kata tertentu (serapan asing). 1. Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita. 2. Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-. Awalan me- Pembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut: 1. tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh → meluluh, me- + makan → memakan. 2. me- → mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca → membaca, me- + pukul → memukul*, me- + vonis → memvonis, me- + fasilitas + i → memfasilitasi. 3. me- → men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang → mendatang, me- + tiup → meniup*. 4. me- → meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis → mengikis*, me- + gotong → menggotong, me- + hias → menghias. 5. me- → menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom → mengebom, me- + tik → mengetik, me- + klik → mengeklik. 6. me- → meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu → menyapu*. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Ujian Nasional 2013/SD Muhammadiyah Banjaran