[Ringkasan]
Aqidah Islam adalah landasan keyakinan yang harus dianut oleh Muslim. Terdiri dari 6 rukun iman yaitu beriman kepada Allah, malaikat, nabi-rasul, kitab-kitab suci, hari akhir, dan takdir Allah. Beriman kepada Allah mencakup tauhid zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Muslim juga wajib beriman kepada nabi-rasul seperti Nabi Muhammad sebagai penutup rasul.
1. AQIDAH ISLAM
Oleh : Bustamar, S. Ag.,MH
(Bahan ajar Pendidikan Agama, pertemuan ke-4
tanggal 11 Oktober 2010)
2. PENGERTIAN
• Kata aqidah berasal dari kata ’aqada yang
berarti ikatan dua utas tali dalam satu
buhul. Aqad berarti pula janji, ikatan
(kesepakatan) antara dua pihak yang
mengadalakan perjanjian. Maka Aqidah
bisa diartikan sebagai ikatan perjanjian
antara manusia dan Tuhannya. Manusia
dengan rela menyembah dan mentaati
segala perintah Tuhannya.
• Bagi Muslim, Akidah Islam berarti
merupakan landasan seluruh ajaran Islam
tentang keyakinan yang harus dianutnya.
4. HAL-HAL YANG WAJIB
DIIMANI
1. BERIMAN KEPADA ALLAH
2. BERIMAN KEPADA MALAIKAT
3. BERIMAN KEPADA RASUL
4. BERIMAN KEPADA KITAB
5. BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
6. BERIMAN KEPADA QAD’ & QADAR
ALLAH
5. BERIMAN KEPADA
ALLAH
• MENTAUHIDKAN ALLAH
MERUPAKAN POKOK KEIMANAN
KEPADA ALLAH
6. RUANG LINGKUP
TAUHID
1. ZAT
2. ASMA’
3. SIFAT
4. AF’AL
7. TAUHID ZAT
Maksudnya adalah bahwa Allah adalah
Satu, tidak mempunyai sekutu dan
tandingan; tidak ada sesuatu pun yang
serupa dengan-Nya. Zat Allah yang
suci tidaklah tersusun dari bagian-
bagian seperti jasad mahluk hidup.
Zat-Nya sangat sempurna dan tidak
serupa dengan zat-zat lainnya.
8. TAUHID SIFAT
Maksudnya adalah bahwa Allah adalah Mahasempurna dan
Mahatinggi. Meskipun Allah menyandang berbagai macam
sifat seperti Mahatahu, Mahkuasa, dan Mahahidup;
kuantitas berbagai sifat itu muncul melalui pemahaman akal
dan bukan melalui pengungkapan Zat dan realitas eksternal.
Dalam pengertian, setiap sifat itu adalah “esensi yang
berdiri sendiri” dan merupakan “Zat yang satu” yang masing-
masing berbeda dengan esensi atau zat lainnya. Misalnya
saja, ilmu Allah adalah esensi Zat-Nya itu sendiri. Jadi,
seluruh Zat Allah adalah esensi Zat-Ny itu sendiri. Jadi,
seluruh Zat Allah adalah ilmu.
9. TAUHID DALAM
PERBUATAN
Bahwa seorang Mukmin hendaknya
meyakini bahwa Allah telah
menciptakan segala sesuatu, segenap
aturan, dan berbagai karateristiknya
masing-masing. Jadi, tidak ada
sesuatu pun yang lepas dari pengaruh-
Nya dan juga keluar dari ketentuan-
Nya.
10. JALAN UNTUK
MENGENAL ALLAH (konsep
Al Jaziri)
1. Thariqatu al ‘aql
2.Thariqatu al sifat
3.Tariqatu al asma’
11. MALAIKAT YANG
WAJIB DIIMANI
– Jibril (Ruhul Amin, Ruhul Qudus, Gabriel).
Bertugas menyampaikan wahyu dari Allâh.
– Mikail (Michael). Mengatur urusan pengaturan
semesta, termasuk rizqi manusia.
– Izrail (Malaikat maut). Mencabut ruh semua
makhluk.
– Israfil. Meniup sangkakala pertanda hari kiamat.
– Raqib. Mencatat amal baik manusia.
– Atid. Mencatat amal buruk manusia.
– Munkar dan
– Nakir. Menanyai manusia yang baru wafat.
– Ridwan. Menjaga surga.
– Malik. Menjaga neraka.
12. CARA MENGIMANI
MALAIKAT
1. Melalui berita (akhbar) yang
disampaikan oleh firman Allah dalam
Al-Qur‘an maupun sabda Rasulullah
SAW dalam Hadits. Banyak sekali
ayat-ayat Al-Qur‘an dan hadits yang
menjelaskan perihal malaikat.
Karena kita mengimani kebenaran
sumber (Al-Qur‘an dan Hadits),
maka berita tentang malaikat pun
kita imani adanya.
13. 2. kita dapat mengetahui dan mengimani
wujud malaikat melalui bukti-bukti nyata
yang ada di alam semesta yang
menunjukkan bahwa malaikat itu benar-
benar ada. Misalnya, Malaikat Maut yang
bertugas mencabut nyawa manusia, dapat
dibuktikan secara nyata dengan adanya
peristiwa kematian manusia. Demikian pula
dengan keberadaan Malaikat Jibril, bisa
dibuktikan secara nyata dengan adanya Al-
Qur‘an yang disampaikannya kepada Nabi
Muhammad SAW.
14. Beriman kepada Rasul
(Definisi Nabi dan
Rasul)
• Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata naba. Dinamakan
Nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu
berita dan mereka adalah orang yang diberitahu beritanya
(lewat wahyu).
• Sedangkan kata rasul secara bahasa berasal dari kata irsal
yang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi
secara syar’i yang masyhur, nabi adalah orang yang
mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk
menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang
mendapatkan wahyu dalam syari’at dan diperintahkan untuk
menyampaikannnya .
15. BAGAIMANA BERIMAN
KEPADA NABI/ RASUL?
1. Mengimani bahwa Allah benar-benar mengutus para Nabi dan
Rasul. Orang yang mengingkari – walaupun satu Rasul – sama saja
mengingkari seluruh Rasul. Allah ta’ala berfirman yang artinya,
“Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.” (QS. Asy-Syu’araa
26:105). Walaupun kaum Nuh hanya mendustakan nabi Nuh, akan
tetapi Allah menjadikan mereka kaum yang mendustai seluruh
Rasul.
2. Mengimani nama-nama Nabi dan Rasul yang kita ketahui dan
mengimani secara global nama-nama Nabi dan Rasul yang tidak
ketahui. – akan datang penjelasannya
3. Membenarkan berita-berita yang shahih dari para Nabi dan
Rasul.
4. Mengamalkan syari’at Nabi dimana Nabi diutus kepada kita. Dan
penutup para nabi adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang beliau diutus untuk seluruh umat manusia. Sehingga
ketika telah datang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
maka wajib bagi ahlu kitab tunduk dan berserah diri pada Islam
16. Jumlah Nabi dan Rasul
Dalam riwayat Abu Umamah, Abu Dzar
bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa
tepatnya para nabi?”, Nabi
shallallahu’alaihiwasallam menjawab,
“124.000 dan Rasul itu 315 orang.” Namun
terdapat pendapat lain dari sebagian ulama
yang menyatakan bahwa jumlah Nabi dan
Rasul tidak dapat kita ketahui.
Wallahu’alam.
17. TUGAS NABI
1. Menyampaikan risalah Allah ta’ala dan wahyu-
Nya.
2. Dakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
3. Memberikan kabar gembira dan memperingatkan
manusia dari segala kejelekan.
4. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.
5. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang
menyimpang.
6. Menegakkan hujjah atas manusia.
7. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam
satu aqidah.
18. MENGIMANI AL-QUR’AN
DAN KITAB SUCI
SEBELUMNYA
Daftar kitab Allah SWT beserta Rasul
penerima wahyunya :
1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa
AS berbahasa Ibrani
2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS
berbahasa Qibti
3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS
berbahasa Suryani
4. Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW berbahasa Arab
19. Hari Akhir Menurut Al-
Qur’an
• Dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat memahami
bahwa pada tahap pertama kehidupan alam akhirat bukan
dihidupkannya kembali manusia, tetapi terjadi per-ubahan
yang menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta,
lalu terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khas yang
tidak mungkin dapat kita ketahui secara detail.
• Dan nyatanya, kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai hal itu. Ketika hari itu terjadi, seluruh umat
manusia akan dibangkitkan secara bersamaan, dari manusia
pertama yang diciptakan Allah SWT sampai manusia
terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat dan hasil
dari perbuatan mereka di dunia ini, yang kemudian mereka
akan menempati surga atau neraka selama-lamanya.
20. Qdha dan Qadhar
• Apa pun yang terjadi di dunia dan yang menimpa diri
manusia pasti telah digariskan oleh Allah Yang Mahakuasa
dan Yang Mahabijaksana. Semua telah tercatat secara rapi
dalam sebuah Kitab pada zaman azali.
• Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka
telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan ilahiah yang
tidak pernah diketahui oleh manusia.
• Dengan tidak adanya pengetahuan manusia tentang
ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka ia memiliki peluang
atau kesempatan untuk berlomba-lomba menjadi hamba
yang saleh-muslih, berusaha keras untuk mencapai yang
dicita-citakan tanpa berpangku tangan menunggu takdir,
dan berupaya memperbaiki citra diri.
21. • “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi
dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami
jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan
berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu,
dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap
apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi
membanggakan diri.” [QS. Al-Hadiid (57): 22-
23]
22. DEFINISI QADA’ &
QADAR
– Pemutusan, kita bisa temukan pengertian ini pada
firman Allah, “(Dia) yang mengadakan langit dan bumi
dengan indahnya, dan memutuskan sesuatu perkara,
hanya Dia mengatakan: Jdilah, lalu jadi.” [QS. Al-
Baqarah (2): 117]
– Perintah, kita bisa temukan pengertian ini pada firman
Allah, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al-Israa`
(17): 23]
23. • Pemberitaan, bisa kita temukan
dalam ayat, “Dan telah Kami
wahyukan kepadanya (Luth) perkara
itu, yaitu bahwa mereka akan
ditumpas habis di waktu subuh.”
[QS. Al-Hijr (15): 66]