SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Setiap peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Dalam upaya untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan
selengkap-lengkapnya

tentang

peserta

didik

dan

lingkungannya,

diperlukan beberapa upaya dari pihak guru untuk dapat membantu peserta
didik agar dapat berkembang secara optimal. Dikenal ada 2 cara yang
dapat dilakukan terkait dengan hal tersebut yaitu : tekhnik tes dan tekhnik
non tes. Pada bagian ini kami hanya akan membahas tentang tekhnik
pengumpulan data non tes sebagai tekhnik untuk mengenal dan memahami
setiap peserta didik. Pemikiran inilah yang menjadi latar belakang betapa
pentingnya

seorang

guru

mampu

memahami

bagaimana

cara

menggunakan tehnik non tes pada peserta didik di Sekolah Dasar supaya
setiap peserta didik dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya
1.2

Rumusan Masalah
Adapun dalam pembahasan makalah ini kami mengangkat beberapa
pokok rumusan masalah sebagai berikut :
1.
2.

Teknik apa saja yang ada dalam non tes ?

3.
1.3

Apa pengertian dari tekhnik non tes ?

Bagaimana ciri-ciri non tes yang baik ?

Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.

Mengetahui pengertian teknik non tes

2.

Mengetahui jenis-jenis teknik non tes

3.

Mengetahui ciri-ciri teknik non tes yang baik

1
1.4

Manfaat
1

Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi
perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian
selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah teknik
non tes dalam bimbingan dan konseling

2

Manfaat praktis
Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam
khazanah pengetahuan tentang teknik non tes dalam bimbingan dan
konseling bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Teknik Non Tes
Teknik penilaian non tes jika dapat kita artikan sebagai teknik
penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes. Sehingga teknik ini
dilakukan lewat pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik.
Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan
dengan soft skill, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat
dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau
dipahaminya. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan
penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental
lainnya yang tidak dapat diamati dengan Panca indera (Widiyoko, 2009)
Teknik non tes pada umumnya lebih menyoroti dimensi kualitatif
dalam tingkah laku dan kondisi kehidupan seseorang. Teknik non tes ini
pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka
mengevaluasi seseorang dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan
ranah keterampilan (psychomotoric domain). Teknik ini dapat dilakukan
dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan
wawancara

(interview),

menyebarkan

angket

(questionnaire),

dan

memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).

2.2

Jenis-jenis Teknik Non Tes
A. Observasi
1. Pengertian
Observasi

adalah

cara

menghimpun

bahan-bahan

keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. (Sudijono,2009:76).
Pengumpulan

data

dapat

dilakukan

dengan

menggunakan

3
pendekatan kualitatif melalui pengamatan dan pencatatan terhadap
gejala objek yang diteliti. Observasi adalah metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan pengamatan (secara inderawi) yang
direncanakan, sistematis dan hasilnya dicatat serta dimaknai
(interpretasi) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang
subjek yang diamati

2.

Tujuan
a. Untuk mengamati perilaku dan sikap peserta didik ataupun
keadaan lingkungan peserta didik
b. Untuk mengumpulkan data dan informasi tentang perilaku
dan kebiasaan peserta didik
c. Untuk memahami dan mengenali karakteristik masalah
klien

3.

Fungsinya antara lain yaitu :
a. Bisa dijadikan sebagai alat control atau terhadap kebenaran
informasi yang disampaikan peserta didik
b. Bisa

dijadikan

validasi

terhadap

kebenaran

yang

disampaikan peserta didik
c. Sebagai alat untuk evaluasi dari tes yang telah dilakukan
d. Memperoleh gambaran, pengetahun, dan pemahaman
tentang diri peserta didik
e. Menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang telah
diperoleh melalui wawancara
f. Keperluan asesmen awal
g. Menilai sikap, minat dan nilai peserta didik
h. Melihat proses kegiatan yang dilakukan speserta didik

4
4.

Penggunaan
a. Sasaran
Sasaran obeservasi adalah tingkah laku peserta didik, yang
meliputi :
-

Ekspresi verbal/ non verbal

-

Aspek perilaku individu, kelompok dan situasinya

-

Waktu, lokasi, penampakan eksterior (cara berjalan,
gaya pakaian), gaya bahasa

b. Cara Penggunaan observasi.
Observasi bisa dilakukan dengan baik, maka perlu
dilakukan perencanaan secara cermat dalam bentuk
pedoman observasi
-

Menetapkan tujuan observasi

-

Memastikan dan memahami materi observasi

-

Menetapkan indikator, yang memaknai karakteristik
yang ada pada variabel yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun panduan obervasi.

-

Alat bantu obeservasi antaa lain dafta riwayat kelakuan,
catatan anekdot, daftar cek , skala penilaian, alat bantu
mekanik (recorder)

Contoh format observasi saat pembelajaran di kelas
NO
1
2
3
4
5
6

NAMA

MENCATAT

BERTANYA

MENJAWAB

MENGANTUK

Contoh format observasi saat diluar kelas (berkelompok)
NO

NAMA
SISWA

KESIAPAN
ALAT/BAHAN

PROSEDUR
MENANAM

KERJASAMA

KEBERSIHAN
DAN
KERAPIHAN

1
2
3

5
B.

Wawancara
1.

Pengertian
Menurut Sudijono (2009) wawancara adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya
jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah tujuan
yang telah ditentukan.
Wawancara dapat dilakukan dengan cara
komunikasi langsung dengan

mengadakan

peserta didik. Komunikasi dilakukan

secara dua arah dialog tanya jawab secara lisan.

2.

Tujuan
Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh
keterangan, data dan informasi dari peserta didik, Selain itu untuk
mengetahui adanya permasalahan dalam diri peserta didik. dan hasil
dari wawancara sebagai landasan pemberian layanan yang tepat sesuai
kebutuhan peserta didik.

3.

Fungsi
a.

Mengetahui kondisi psikologis interview (dapat dilihat saat
wawancara berlangsung), kondisi pribadi peserta didik dapat
dijadikan data dalam pengumpulan informasi

b.

Memperlengkap data dan informasi yang didapat dari pribadi
peserta didik dalam aspek kepribadiannya

c.

Dengan memahami setiap peserta didik, konselor dapat
memahami setiap peserta didik sesuai kunikannya masing
kemudian menentukan jenis layanan yang tepat

6
4.

Penggunaan
a.

Sasaran
Sasaran terkait subjek yang akan diwawancarai di sekolah
dasar adalah peserta didik, selain itu juga guru mata pelajaran,
orang tua atau narasumber yang terkait permasalahan peserta
didik.
Sasaran terkait objek yang didapat antara lain
·
·

Riwayat sekolah (jenjang pendidikan yang pernah diikuti)

·

Minat terhadap suatu bidang

·

Pengalaman diluar sekolah (organisasi)

·
b.

Latar belakag keluarga (data orang tua, suasana keluarga)

Kesehatan jasmani (penyakit, gangguan alat indra dsb)

Cara menggunakan teknik wawancara
-

Persiapan pertanyaan

-

Tujuan dan maksud wawancara harus disampaikan kepada
peserta didik

-

Berpegang pada urutan fase dalam wawancara (fase
pembukaan menciptakan suasana yang menyenangkan, fase
ini diajukan beberapa pertanyaan sesuai informasi, fase
penutup ucapan terima kasih

-

Menunjukan sikap yang serasi

-

Bertindak asertif selama proses wawancara berlangsung

-

Merumuskan pertayaan dalam corak bahasa yang jelas dan
mudah ditangkap

-

Tidak memaksa peserta didik yang sulit berbicara atau
lambat bicara untuk memberikan penjelasan yang terlalu
panjang lebar.

-

Membatasi lamanya wawncara

-

Menghindari

perumusan

pertanyaan

yang

sugestif

(pertanyaan tetutup )yang jawabannya ya / tidak

7
-

Waspada tentang informasi yang diberikan tidak sesuai
dengan keadaan sebenarnya

Contoh Format wawancara

FORMAT WAWANCARA LANGSUNG
Nama SD : .......................................
Alamat : ......................................
PEDOMAN WAWANCARA
1.
Waktu wawancara :............
2.
Tempat wawancara : ..........
3.
Masalah
: ...........
4.
Nama siswa
: ...........
5
Kelas/semester
: ..........
6. Jalannya wawancara : ...........
NO
Pertanyaan
1
Apa tujuanmu sekolah disini ?
2
Apa cita-citamu ?
3
Kapan dan berapa lama kamu belajar di
sekolah ?
4
Bagaimana kamu mempersiapkan diri untuk
belajar secara efektif ?
5
Jika kamu mengalami kesulitan dalam
belajar belajar, usaha apa yang kamu
lakukan utuk melewati kesulitan tersebut ?
Kesimpulan wawancara

Deskripsi jawaban

........................................................................
Pewawancara/guru

C.

Angket
1.

Pengertian Angket
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan
tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel,
1987). Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk
mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan responden untuk dijawabnya.

8
2.

Tujuan
Tujuan Angket untuk memperoleh jawaban langsung dari
peserta didik mengenai masalah atau kesulitan-kesulitan yang
dihadapi. Angket dapat dilaksanakan secara langsung apabila
angket itu diberikan kepada anak yang dinilai atau dimintai
keterangan sedangkan dilaksanakan secara tidak langsung apabila
angket itu diberikan kepada orang untuk dimintai keterangan
tentang

keadaan

orang

lain.

Misalnya

diberikan

kepada

orangtuanya, atau diberikan kepada temannya.

3.

Fungsi
Angket sebagai alat evaluasi sangat berguna untuk
mengungkap latar belakang orang tua peserta didik maupun peserta
didik itu sendiri, di mana data yang berhasil diperoleh melalui
kuesioner itu pada suatu saat akan diperlukan, terutama apabila
terjadi kasus-kasus tertentu yang menyangkut diri peserta didik.
Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam
proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data
mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan
dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.

4.

Pengguna
Sasaran penggunaan angket ini antara lain :
a. Pemahaman pribadi secara umum
-

Minat

-

Sikap

-

Kebiasaan belajar

-

Tempramen

-

Karakter

-

Jenis masalah

9
b. Pemahaman terhadap lingkungan sosial
-

Alamat rumah

-

pekerjaan orang tua

c. Pemahaman perkembangan individu yang meliputi :
-

Landasan religius

-

Perilaku etis

-

Kematangan emosi

-

Kematangan intelektual

-

Kesadaran tanggung jawab

-

Peran sosial (wanita dan pria)

-

Penerimaan diri dan pengembangan

-

Kemandirian dan perilaku ekonomis

-

Persiapan karir

-

Hubungan dengan teman sebaya

Contoh Format Angket
Nama
Kelas/semester

:
:

No
1
2
3
4
5

D.

Pertanyaan

ya

Kadangkadang

tidak

Apakah anda menyukai pelajaran matematika ?
Saya senang mengerjakan soal matematika ?
Apakah anda selalu mengulang pejaran yang sudah di pelajari
di sekolah ?
Apakah anda mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan
guru anda ?
Saya ingin pelajaran matematika di tambah ?

Catatan Anekdot
1.

Pengertian
Catatan anekdot merupakan record atau catatan-catatan
yang bersifat komulatif dari beberapa tingkah laku individu yang
luar biasa ( Bimo walgito, 1987). Anecdotal Record merupakan
catatan yang dibuat oleh penyelidik mengenai kelakuan-kelakuan
yang luar biasa ( Sutrisno Hadi,1985).Anecdotal Record adalah

10
catatan tentang kejadian khusus yang bertalian dengan masalah
yang sedang menjadi pusat perhatian pengamat, terutama tingkah
laku individu yang diamati yang sifatnya typis ( Depdikbud, 1975).
Catatan anekdot merupakan alat yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan informasi peserta didik yang berupa catatan
catatan tingkah laku untuk mempermudah guru pembimbing
memahami kepribadian peserta didik pada saat tertentu.
2.

Tujuan
Tujuan dari catatan anekdot adalah untuk mengumpulkan
informasi yang relevan tentang kepribadian peserta didik melalui
pencatatan fakta yang diamati dilingkungan sekolah. Namun satu
anekdot belum cukup menyajikan informasi yang relevan,
dibutuhkan beberapa anekdot yang ditulis beberapa pengamat (
guru pembimbing, guru mapel). Lalu anekdota dari beberapa
pengamat itu dikumpulkan dan

dipelajari dalam satu urutan

kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk
menggambarkan satu-dua aspek kepribadian siswa

3.

Fungsi
Penggunaan anekdot membawa keuntungan yaitu diperoleh
diskripsi tentang tingkah laku peserta didik dalam berbagai situasi
untuk membantu petugas bimbingan memahami individualitas
peserta didik dengan baik. Penulisan laporan anekdot membuat
para guru akan lebih sadar akan ciri-ciri kepribadian siswa.

4.

Pengguna
a. Sasaran
Peserta didik yang akan diberikan perhatian khusus, tergantung
dari kebijaksanaan yang diambil secara bersama-sama, secara
acak atau siswa yang tingkahlakunya menonjol.

11
Hal yang didiskripsikan adalah suatu perbuatan siswa yang
berupa ucapan/ tindakan berdasarkan observasi.
Pencatat anekot tidak harus guru pembimbing, tetapi seluruh
tenaga pendidik
b. Cara menggunakan
Suatu anekdota yang baik memuat unsur pokok yaitu nama
siswa, tanggal observasi,tempat observasi,, situasi dimana
perbuatan diobservasi,kelas siswa,deskripsi singkat, komentar,
nama pengamat.
c.

Syarat Penggunaan Anekdot
1.

Koordinator guru pembimbing pada tahun ajaran baru
mencari bantuan kepada guru-guru untk berpartisipasi
dalam proyek penulisan anekdot ini.

2. Koordinator bimbingan merundingkan tujuan yang ingin
dicapai dan segi teknik penulisan, format yang digunakan,
laporan kata-kata dsb
3.

Diputuskan bersama-sama peserta didik yang akan
diobservasi menggunakan anekdot record ini.

4.

Ditentukan bersama prosedur yang diikuti, misalnya
waktu kapan akan ditulis dan waktu kapan akan
diserahkan kepada siapa.

5.

Disepakati

bersama

bagaimana,

yang

peristiwa
dapat

atau

dianggap

kejadian

yang

signifikan

dan

menyatakan sesuatu tentang kepribadian siswa.
6.

Akhir semester atau akhir tahun pelajaran ahli bimbingan
diserahi beberapa tumpukan anekdota dan menysun suatu
seri untk masing-masing siswa dengan mengurutkan
secara kronologis setiap seri. Lalu dipelajari dan di
deskripsikan dan suatu interpretasi tenatng sikap dan sifat
peserta didik.

12
7.

Proyek ini baru boleh dimulai setelah ada jaminan tentang
partisipasi seluruh staf tenaga pendidik, kesungguhan
menulis anekdot dan manfaat bagi peserta didik.

Contoh Format anekdot di SD
Catatan : kejadian-kejaadian penting yang bersifat paedagogis dan usaha-usaha untuk
menyelesaikannya
Identitas
Nama Sekolah : SDN Madani 1
Nama Siswa
: Bunga
Kelas/semester : 5/1
Kejadian penting yang
Upaya-upaya pendidikan
No
Hari/tgl
Hasilnya
dialami anak
yang dijalankan

Observer

:

E. Studi Kasus
1. Pengertian
Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011: 250) studi kasus adalah suatu
metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative
dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan
masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri
yang baik.
Pendapat serupa di sampaikan oleh Bimo Walgito (2010: 92) studi
kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari
suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup). Pada metode
studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahanbahan yang agak luas.Metode ini merupakan integrasi dari data yang
diperoleh dengan metode lain.

13
Sedangkan W.S Winkel & Sri Hastuti (2006: 311) menyatakan
bahwa studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan
metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan peserta didik
secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan memahami individualitas
peserta didik dengan baik dan membantunya dalam perkembangan
selanjutnya.
2. Tujuan
Tujuan studi kasus adalah untuk memperoleh pemahaman secara
mendalam dan menyeluruh mengenai aspek fisik dan psikologi peserta
didik

3. Fungsi
Fungsi teknik studi kasus adalah untuk memepelajari
perkembangan seorang peserta didik secara menyeluruh dan mendalam
serta mengungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh
dari berbagai pihak,seperti dari guru, orang tua, dokter, dan pihakpihak lain.

4. Kegunaan
a. Menemukan murid yang bermasalah
Murid yang bermasalah misalnya nilainya rendah atau berperilaku
menyimpang (nakal).
b. Memperoleh data
Informasi atau data yang dibutuhkan guru dapat diperoleh melalui:
 Studi dokumentasi, diperoleh dari dokumen yang sudah ada.


Pengumpulan data, wawancara dengan guru lain, home visit,
wawancara langsung dengan target.

c. Menganalisis data
Menemukan factor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar atau
kelakuan yang kurang baik. Beberapa factor penyebabnya seperti:
kondisi keluarga yang kurang harmonis, tingkat kecerdasan rendah,

14
motivasi belajar rendah, sering sakit-sakitan, kurang mengetahui
pengetahuan atau dalam mata pelajaran tertentu.
d. Memberikan layanan bantuan
Setelah menemukan factor penyebabnya maka guru dapat
memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan murid.
Contoh format studi kasus
1.

2.

3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

Identitas siswa
a. Nama
b. Jenis kelamin
c. Tempat tanggal lahir
d. Alamat rumah
e. Jarak ke sekolah
f. Tinggal pada
g. Anak nomor ke
h. Banyaknya soudara
i. Bahasa sehari-haru
j. Agama
k. Keadaan sosial ekonomi
l. Situasi belajar di rumag
m. Berat badan
n. Tinggi badan
o. Golongan darah
p. Cacat tubuh
q. Sakit yang pernah diderita
r. Hobby
Identitas orang tua siswa
a. Nama orang tua/wali
b. Tempat tanggal lahir
c. Hubungan keluarga
d. Agama
e. Pendidikan tertinggi
f. Pekerjaan
g. Alamat
h. No telepon/HP
Identifikasi kasus
Hasil pengumpulan data
a. Data fisik
b. Data psikologis
c. Hubungan sosial
d. Data pendidikan
e. Data sosil ekonomi
Analisis data
Diagnosis
Prognosis
Treatmen
Tindak lanjut

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

:
:
:
:
:
;
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

15
F.

Sosiometri
1. Pengertian Sosiometri
Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan
sosial atau hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 ).
Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai
hubungan- hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur
dan Muh. Surya, 1985 ).
Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu
kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan
status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan
( Depdikbud, 1975 ).

2. Tujuan
Tujuan teknik non tes sosiometri adalah untuk menemukan
murid mana yang ternyata mempunyai masalah penyesuaian diri
dalam kelompoknya.
a. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara murid-murid
dengan penerimaan sosialnya.
b. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid
terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu
tertentu.
c. Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim
sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah
penyesuaian di kelas tertentu.
3. Fungsi
a. Sebagai tempat melatih dan membina siswa melakukan berbagai
aktivitas sosial sekolah dilengkapi dengan tata tertib sebagai
normanya. Di lihat dari sisi ini perilaku sosial merupakan prestasi
yang harus dicapai oleh para siswa di sekolah.
b. Salah satu salah satu alat ukur yang sering digunakan untuk
memperoleh gambaran peserta didik dalam menyesuikan diri
dengan lingkungannya

16
4. Kegunaan
a. Sosiometri penggunaanya bagi guru adalah alat untuk meneliti
struktur social dari suatu kelompok individu dengan dasar
penelaahan terhadap relasi sosial dan status social dari masingmasing anggota kelompok yang bersangkutan. Sosiometri dapat
digunakan untuk:
-

Memperbaiki hubungan individu diantara anggota kelompok
tertentu.

-

Menetukan kelompok kerja.

-

Menentukan kemampuan memimpin seorang individu dalam
kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu.

b. Sosiometri biasanya dibuat dengan jalan meminta kepada setiap
murid untuk menyebutkan dua teman yang paling disukai untuk
belajar bersama, dsb
Contoh format sosiometri
Nama

:

Kelas/semester

:

No.Absen

:

Hari/tanggal

:

Topik

: Belajar kelompok

Petunjuk

: Isilah titik-titik dibawah ini dengan sejujurnya!

Pertanyaan

:

Pilihlah tiga orang temanmu dalam kelas ini yang kamu senangi untuk diajak belajar bersama
1.

………………………..alasan……………………………………

2.

………………………..alasan……………………………………

Pertanyaan :
Pilihlah tiga orang temanmu dalam kelas ini yang tidak kamu senangi untuk diajak belajar bersama
1.

………………………..alasan……………………………………

2.

………………………..alasan……………………………………

17
. G.

Biografi dan Autobiografi
1. Pengertian
Biografi dan Autobiografi merupakan alat pengumpul data
melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi
adalah alat pengumpul data yang ditulis oleh orang lain yang berisi
riwayat hidup seseorang. Autobiografi adalah alat pengumpul data
yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya. Beberapa
informasi,

baik

mengenai

peserta

didik,

orang

tua

dan

lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu
sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam
melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didiknya.(
Anyan, 2012)

2.

Tujuan
Untuk mengetahui informasi dan memahami keadaan peserta
didik yang berhubungan dengan minat,cita-cita, riwayat penyakit dan
pengalaman hidup, untuk mengungkap suatu kisah atau keterangan
pserta didik yang bersumber dari kisah nyata.

3.

Fungsi
a.

Memperoleh gambaran mengenai kejadian-kejadian penting
dalam kehidupan individu.

b.

Mengetahui reaksi-reaksi pribadi atau sikap pribadi terhadap
kejadian penting yang dihadapi individu dalam kehidupannya

c.

Memperoleh data mengenai individu / pribadi murid dan
lingkungan hidupnya.

d.

Memperlajari ungkapan pikiran dan perasaan individu terhadap
dirinya sendiri dan lingkungannya melalui catatan yang ditulis
sendiri maupun dituliskan orang lain.

18
4.

Penggunaan
a.

Sasaran
Obyak yang dipahami dalam penulisan biografi dan autobiografi
-

Keterangan tentang diri

-

Saya dan keluarga

-

Riwayat kesehatan

-

Riwayat pendidikan

-

Rekreasi pengisian waktu luang

Konselor dapat membantu peserta didik membuat autibiografi
dengan memberikan suatu daftar yang dicantumkan
-

Pengalaman yang paling mengesankan

-

Keadaan orang tua

-

Riwayat pendidikan

-

Riwayat kesehatan

-

Kegiatan untuk mengisi waktu luang

-

Hubungan dengan teman-teman

b.

Cita-cita

Masa depan pendidikan

Cara menggunakan
Autobiografi
-

Kenali siapa kita (dieksplorasi melalui bentuk fisik,
gambaran diri)

-

Tuliskan tentang asal-usul kita

-

Ceritakan tentang kehidupan masa kecil kita

-

Riwayat sekolah kita

-

Ceritakan bagaimana kehidupan kita menuju dewasa

Biografi
·

Cari tokoh yang menjadi panutan

·

Cari gambaran tentang kejadian-kejadian penting yang dialami
oleh seseorang tersebut dalam hidupnya yang mempengaruhi
perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut

19
Contoh Format Biografi
A,. Identitas murid
1.Nama
2.Jenis kelamin
3.Kelas
4. Tempat Tanggal Lahri
5. Suku bangsa
6.Agama
7, Tinggal bersama
8.Posisi murid dalam keluarga:
B,. Identitas orang tua
1.Ayah
a. Nama
b.Pekerjaan
c.Pendidikan
d.Alamat
2,.Ibu
a.Nama
b.Pekerjaan
c.Pendidikan
d.Alamat
C. Kondisi Fisik
1.Tinggi Badan
2.Berat Badan
3.Penyakit yang sering diderita
4.Kondisi Badan
D.Cita-cita
1.Setelah lulus SD
2.Pekerjaan

:..................................................
:.................................................
:.................................................
:..................................................
:..................................................
:.................................................
: Orangtua/wali
Anak ke ........ dari....... orang saudara
:.......................................................
:......................................................
:.....................................................
:.......................................................
:.......................................................
:.......................................................
:.......................................................
:.......................................................
:......................................................
:.....................................................
:.......................................................
:......................................................
:......................................................
:...................................................
: Utuh/cacat
:.....................................................
:....................................................
:....................................................

E.Minat terhadap mata pelajaran:....................................................
1.Mata Pelajaran yang paling disenangi:.........................................
2.Mata Pelajaran yang tidak disenangi:...........................................
Butir-butir angket di atas dapat di tambah sesuai dengan kebutuhan

2.3

Ciri-Ciri Tes yang Baik
Tes akan dikatakan baik sebagai alat pengukur apabila memenuhi
syarat sebagai berikut:
1. Validitas
Maksud dari validitas adalah apa bila tes tersebut sesuai dengan
materi pembelajaran. Kata lainnya adalah nilai tes tersebut tepat atau
mempunyai nilai ketepatan jawabanya. Contoh: untuk mengukur
pertisipasi siswa terhadap proses pembelajaran dapat dilahat melaluai
kehadiran, terpusatnya perhatian siswa pada pelajaran, ketepatan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam arti yang
relevan pada permasalahan.

20
2. Realibilitas
Maksud dari reabilitas tes adalah apa bila tes tersebut dapat
dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.
Dengan kata lain, jika diberikan kepada siswa tes yang sama pada waktu
yang berlainan, maka siswa akan tetap berada dalam urutan atau tingkatan
yang sama dalam kelompoknya.

3. Objektivitas
Maksud dari objektivitas tes adalah tidak adanya unsur pribadi
antara guru dengan peserta didik baik dalam aspek membuat soal maupun
dalam skoringnya.

4. Praktis dan Ekonomis
Istilah ini telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tes yang dimaksud dengan praktis dan ekonomis adalah sebuah tes
tidak boros waktu ataupun biaya, sehingga mudah diikuti oleh semua
murid.

.

21
BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Dari uraian diatas dapatlah kita simpulkan bahwa dalam melaksanakan

evaluasi dalam dunia pendidikan kita tidak hanya semata dapat menggunakan
instrument tes. Namun, kita bisa menggunakan instrument non tes dalam kegiatan
pengukuran dan penilaian. Teknik-teknik non-tes juga menempati kedudukan
yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar, terlebih evaluasi yang
berhubungan dengan kondisi kejiwaan peserta didik, seperti presepsinya terhadap
mata pelajaran tertentu, prsepsi terhadap guru, bakat dan minat, presepsi terhadap
lingkungannya dan sebagainya. Semua itu tidak mungkin dievaluasi dengan
menggunakan tes sebagai alat penilaian. Bentuk-bentuk instrumren evaluasi nontes

seperti

wawancara

(interview),

pengamatan

(observation),

angket

(questionere), studi kasus, dan pemeriksaan dokumen (documentary) bisa
menjadi acuan dalam penilain yang berkaitan dengan sikap dan skill
Teknik Non-Tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk
menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa
jenis non-tes sebagai alat evaluasi, diantaranya: a.observasi, b. Wawancara, c.
Angket, d. Catatan anekdot, e. Studi kasus, f. Sosiometri, g. Biografi dan
autobiografi
Ciri-Ciri Tes yang baik apabila mengandung 4 aspek, yaitu: veliditas, realibilitas,
objektivitas, praktis dan ekonomis.

3.2

Saran
Diharapkan para pendidik dan calon pendidik memahami bahwa evaluasi

non tes juga sangat penting

disamping evaluasi tes. Karena dapat menilai sikap,

afektif dan psikomotorik dari peserta didik sehingga dapat dijadikan panduan
untuk meningkatkan kualitas kependidikan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Ayan, Shahibul. (2012). Teknik non Tes dalam Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta : Pustaka Belajar
Raharjo, Susilo & Gudnanto (2011). Pemahaman Individu Teknik non Tes. Kudus
: Nora Media Enterprise
Sudijono,Anas, (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Walgito, Bima. (2010). Bimbingan dan Konseling Studi dan karir. Yogyakarta.
Andi
Winkel, WS & Hastuti, Sri. (2009). Bimbingan dan konseling di Institut
Pendidikan

Yogyakarta

:

Media Abadi

23

More Related Content

What's hot

Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
MODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARI
MODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARIMODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARI
MODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARIPPGhybrid3
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)Srinah Yanti
 
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...yasirmaster web.id
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1Alfan Fazan Jr.
 
Kko indikator HOTS
Kko indikator HOTSKko indikator HOTS
Kko indikator HOTSumirosidah5
 
Sk kd silabus mat kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
Sk kd silabus mat kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...Sk kd silabus mat kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
Sk kd silabus mat kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...Sdngrogol Sdngrogol
 
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru juniorLampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru juniorEndin Salahudin
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
JURNAL MENGAJAR GURU SMP.docx
JURNAL MENGAJAR GURU SMP.docxJURNAL MENGAJAR GURU SMP.docx
JURNAL MENGAJAR GURU SMP.docxHardy574899
 
Membaca permulaan tanpa buku
Membaca permulaan tanpa bukuMembaca permulaan tanpa buku
Membaca permulaan tanpa bukuYltsr
 
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd  kemampuan membaca n...Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd  kemampuan membaca n...
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...SEDIA PTK
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Rudy Restanto
 

What's hot (20)

Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Materi evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikanMateri evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikan
 
penilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerjapenilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerja
 
MODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARI
MODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARIMODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARI
MODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARI
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)
 
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian tari http://yasirmaster.blogs...
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
Kko indikator HOTS
Kko indikator HOTSKko indikator HOTS
Kko indikator HOTS
 
Sk kd silabus mat kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
Sk kd silabus mat kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...Sk kd silabus mat kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
Sk kd silabus mat kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
 
RPP IPS KELAS 2
RPP IPS KELAS 2RPP IPS KELAS 2
RPP IPS KELAS 2
 
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru juniorLampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
Lampiran 3 instrumen kegiatan supervisi guru junior
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
JURNAL MENGAJAR GURU SMP.docx
JURNAL MENGAJAR GURU SMP.docxJURNAL MENGAJAR GURU SMP.docx
JURNAL MENGAJAR GURU SMP.docx
 
Membaca permulaan tanpa buku
Membaca permulaan tanpa bukuMembaca permulaan tanpa buku
Membaca permulaan tanpa buku
 
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd  kemampuan membaca n...Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd  kemampuan membaca n...
Contoh judul ptk lengkap bahasa indonesia sdn kelas 1 sd kemampuan membaca n...
 
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaranFormat perencanaan perbaikan pembelajaran
Format perencanaan perbaikan pembelajaran
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1
 

Similar to Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptxKELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptxDanangPK1B
 
Evaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesEvaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesIman M H
 
Dokumen KLMP 3.docx
Dokumen  KLMP 3.docxDokumen  KLMP 3.docx
Dokumen KLMP 3.docxyaaaanjay0
 
Pak dino merangkum
Pak dino merangkumPak dino merangkum
Pak dino merangkumalima1992mei
 
03a membina instrumen & mengumpul data
03a   membina instrumen & mengumpul data03a   membina instrumen & mengumpul data
03a membina instrumen & mengumpul datashare with me
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanTerminal Purba
 
Penilaian non test
Penilaian non testPenilaian non test
Penilaian non testayunsr3
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianMatkli Sang Petualang
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianMatkli Sang Petualang
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianrego pradana
 
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataTugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataanihdx
 
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KEL...
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KEL...Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KEL...
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KEL...Tyaseta Sardjono
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6Bhagaskoro Kurniawan
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6Bhagaskoro Kurniawan
 

Similar to Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptxKELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
KELOMPOK 6 FIKS INSTRUMEN NON TES.pptx
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Evaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tesEvaluasi Jenis Non-tes
Evaluasi Jenis Non-tes
 
Dokumen KLMP 3.docx
Dokumen  KLMP 3.docxDokumen  KLMP 3.docx
Dokumen KLMP 3.docx
 
Pak dino merangkum
Pak dino merangkumPak dino merangkum
Pak dino merangkum
 
03a membina instrumen & mengumpul data
03a   membina instrumen & mengumpul data03a   membina instrumen & mengumpul data
03a membina instrumen & mengumpul data
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta DidikTeknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
Teknik Non-Tes untuk Memahami Peserta Didik
 
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikanContoh makalah-evaluasi-pendidikan
Contoh makalah-evaluasi-pendidikan
 
Penilaian non test
Penilaian non testPenilaian non test
Penilaian non test
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
 
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataTugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
 
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KEL...
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KEL...Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH DALAM KEL...
Bab iii pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH DALAM KEL...
 
Topic7InstrumenKajian.pdf
Topic7InstrumenKajian.pdfTopic7InstrumenKajian.pdf
Topic7InstrumenKajian.pdf
 
Materi Riset
Materi RisetMateri Riset
Materi Riset
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab 5 6
 

More from Poppy Yogita

Bahasa indonesia 1berbicara, tanggapan, saran
Bahasa indonesia 1berbicara, tanggapan, saranBahasa indonesia 1berbicara, tanggapan, saran
Bahasa indonesia 1berbicara, tanggapan, saranPoppy Yogita
 
Kisi ksi ukk ips 4-2
Kisi ksi ukk ips 4-2Kisi ksi ukk ips 4-2
Kisi ksi ukk ips 4-2Poppy Yogita
 
Kisi ksi ukk ips .............................2
Kisi ksi ukk ips .............................2Kisi ksi ukk ips .............................2
Kisi ksi ukk ips .............................2Poppy Yogita
 
Kisi kisi matematika
Kisi kisi matematikaKisi kisi matematika
Kisi kisi matematikaPoppy Yogita
 
Kisi kisi b sunda ukk 4-2.......................2
Kisi kisi b sunda ukk 4-2.......................2Kisi kisi b sunda ukk 4-2.......................2
Kisi kisi b sunda ukk 4-2.......................2Poppy Yogita
 
Kisi kisi ukk pkn......................2
Kisi kisi  ukk pkn......................2Kisi kisi  ukk pkn......................2
Kisi kisi ukk pkn......................2Poppy Yogita
 
Kisi2 b indonesia ukk kelas 4
Kisi2 b indonesia ukk kelas 4Kisi2 b indonesia ukk kelas 4
Kisi2 b indonesia ukk kelas 4Poppy Yogita
 
Ipa 2 sumber energi
Ipa 2 sumber energiIpa 2 sumber energi
Ipa 2 sumber energiPoppy Yogita
 
Kisi UAS matematika kelas 3 sd
Kisi UAS matematika kelas 3 sdKisi UAS matematika kelas 3 sd
Kisi UAS matematika kelas 3 sdPoppy Yogita
 
Presentase mengajar 2
Presentase mengajar 2Presentase mengajar 2
Presentase mengajar 2Poppy Yogita
 
Kisi kisi ips uas kls 3
Kisi kisi ips uas kls 3Kisi kisi ips uas kls 3
Kisi kisi ips uas kls 3Poppy Yogita
 
Kisi kisi matematika uas kls 3
Kisi kisi matematika uas kls 3Kisi kisi matematika uas kls 3
Kisi kisi matematika uas kls 3Poppy Yogita
 
Kisi kisi ipa uas kls 3
Kisi kisi ipa uas kls 3Kisi kisi ipa uas kls 3
Kisi kisi ipa uas kls 3Poppy Yogita
 
powerpoint kelas 1 tema diriku kurikulum 2013
powerpoint kelas 1 tema diriku kurikulum 2013powerpoint kelas 1 tema diriku kurikulum 2013
powerpoint kelas 1 tema diriku kurikulum 2013Poppy Yogita
 

More from Poppy Yogita (14)

Bahasa indonesia 1berbicara, tanggapan, saran
Bahasa indonesia 1berbicara, tanggapan, saranBahasa indonesia 1berbicara, tanggapan, saran
Bahasa indonesia 1berbicara, tanggapan, saran
 
Kisi ksi ukk ips 4-2
Kisi ksi ukk ips 4-2Kisi ksi ukk ips 4-2
Kisi ksi ukk ips 4-2
 
Kisi ksi ukk ips .............................2
Kisi ksi ukk ips .............................2Kisi ksi ukk ips .............................2
Kisi ksi ukk ips .............................2
 
Kisi kisi matematika
Kisi kisi matematikaKisi kisi matematika
Kisi kisi matematika
 
Kisi kisi b sunda ukk 4-2.......................2
Kisi kisi b sunda ukk 4-2.......................2Kisi kisi b sunda ukk 4-2.......................2
Kisi kisi b sunda ukk 4-2.......................2
 
Kisi kisi ukk pkn......................2
Kisi kisi  ukk pkn......................2Kisi kisi  ukk pkn......................2
Kisi kisi ukk pkn......................2
 
Kisi2 b indonesia ukk kelas 4
Kisi2 b indonesia ukk kelas 4Kisi2 b indonesia ukk kelas 4
Kisi2 b indonesia ukk kelas 4
 
Ipa 2 sumber energi
Ipa 2 sumber energiIpa 2 sumber energi
Ipa 2 sumber energi
 
Kisi UAS matematika kelas 3 sd
Kisi UAS matematika kelas 3 sdKisi UAS matematika kelas 3 sd
Kisi UAS matematika kelas 3 sd
 
Presentase mengajar 2
Presentase mengajar 2Presentase mengajar 2
Presentase mengajar 2
 
Kisi kisi ips uas kls 3
Kisi kisi ips uas kls 3Kisi kisi ips uas kls 3
Kisi kisi ips uas kls 3
 
Kisi kisi matematika uas kls 3
Kisi kisi matematika uas kls 3Kisi kisi matematika uas kls 3
Kisi kisi matematika uas kls 3
 
Kisi kisi ipa uas kls 3
Kisi kisi ipa uas kls 3Kisi kisi ipa uas kls 3
Kisi kisi ipa uas kls 3
 
powerpoint kelas 1 tema diriku kurikulum 2013
powerpoint kelas 1 tema diriku kurikulum 2013powerpoint kelas 1 tema diriku kurikulum 2013
powerpoint kelas 1 tema diriku kurikulum 2013
 

Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya tentang peserta didik dan lingkungannya, diperlukan beberapa upaya dari pihak guru untuk dapat membantu peserta didik agar dapat berkembang secara optimal. Dikenal ada 2 cara yang dapat dilakukan terkait dengan hal tersebut yaitu : tekhnik tes dan tekhnik non tes. Pada bagian ini kami hanya akan membahas tentang tekhnik pengumpulan data non tes sebagai tekhnik untuk mengenal dan memahami setiap peserta didik. Pemikiran inilah yang menjadi latar belakang betapa pentingnya seorang guru mampu memahami bagaimana cara menggunakan tehnik non tes pada peserta didik di Sekolah Dasar supaya setiap peserta didik dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya 1.2 Rumusan Masalah Adapun dalam pembahasan makalah ini kami mengangkat beberapa pokok rumusan masalah sebagai berikut : 1. 2. Teknik apa saja yang ada dalam non tes ? 3. 1.3 Apa pengertian dari tekhnik non tes ? Bagaimana ciri-ciri non tes yang baik ? Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian teknik non tes 2. Mengetahui jenis-jenis teknik non tes 3. Mengetahui ciri-ciri teknik non tes yang baik 1
  • 2. 1.4 Manfaat 1 Manfaat Teoritis Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah teknik non tes dalam bimbingan dan konseling 2 Manfaat praktis Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah pengetahuan tentang teknik non tes dalam bimbingan dan konseling bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Teknik Non Tes Teknik penilaian non tes jika dapat kita artikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes. Sehingga teknik ini dilakukan lewat pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik. Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau dipahaminya. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan Panca indera (Widiyoko, 2009) Teknik non tes pada umumnya lebih menyoroti dimensi kualitatif dalam tingkah laku dan kondisi kehidupan seseorang. Teknik non tes ini pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka mengevaluasi seseorang dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah keterampilan (psychomotoric domain). Teknik ini dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), menyebarkan angket (questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis). 2.2 Jenis-jenis Teknik Non Tes A. Observasi 1. Pengertian Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. (Sudijono,2009:76). Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan 3
  • 4. pendekatan kualitatif melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti. Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan (secara inderawi) yang direncanakan, sistematis dan hasilnya dicatat serta dimaknai (interpretasi) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang subjek yang diamati 2. Tujuan a. Untuk mengamati perilaku dan sikap peserta didik ataupun keadaan lingkungan peserta didik b. Untuk mengumpulkan data dan informasi tentang perilaku dan kebiasaan peserta didik c. Untuk memahami dan mengenali karakteristik masalah klien 3. Fungsinya antara lain yaitu : a. Bisa dijadikan sebagai alat control atau terhadap kebenaran informasi yang disampaikan peserta didik b. Bisa dijadikan validasi terhadap kebenaran yang disampaikan peserta didik c. Sebagai alat untuk evaluasi dari tes yang telah dilakukan d. Memperoleh gambaran, pengetahun, dan pemahaman tentang diri peserta didik e. Menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang telah diperoleh melalui wawancara f. Keperluan asesmen awal g. Menilai sikap, minat dan nilai peserta didik h. Melihat proses kegiatan yang dilakukan speserta didik 4
  • 5. 4. Penggunaan a. Sasaran Sasaran obeservasi adalah tingkah laku peserta didik, yang meliputi : - Ekspresi verbal/ non verbal - Aspek perilaku individu, kelompok dan situasinya - Waktu, lokasi, penampakan eksterior (cara berjalan, gaya pakaian), gaya bahasa b. Cara Penggunaan observasi. Observasi bisa dilakukan dengan baik, maka perlu dilakukan perencanaan secara cermat dalam bentuk pedoman observasi - Menetapkan tujuan observasi - Memastikan dan memahami materi observasi - Menetapkan indikator, yang memaknai karakteristik yang ada pada variabel yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun panduan obervasi. - Alat bantu obeservasi antaa lain dafta riwayat kelakuan, catatan anekdot, daftar cek , skala penilaian, alat bantu mekanik (recorder) Contoh format observasi saat pembelajaran di kelas NO 1 2 3 4 5 6 NAMA MENCATAT BERTANYA MENJAWAB MENGANTUK Contoh format observasi saat diluar kelas (berkelompok) NO NAMA SISWA KESIAPAN ALAT/BAHAN PROSEDUR MENANAM KERJASAMA KEBERSIHAN DAN KERAPIHAN 1 2 3 5
  • 6. B. Wawancara 1. Pengertian Menurut Sudijono (2009) wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan. Wawancara dapat dilakukan dengan cara komunikasi langsung dengan mengadakan peserta didik. Komunikasi dilakukan secara dua arah dialog tanya jawab secara lisan. 2. Tujuan Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh keterangan, data dan informasi dari peserta didik, Selain itu untuk mengetahui adanya permasalahan dalam diri peserta didik. dan hasil dari wawancara sebagai landasan pemberian layanan yang tepat sesuai kebutuhan peserta didik. 3. Fungsi a. Mengetahui kondisi psikologis interview (dapat dilihat saat wawancara berlangsung), kondisi pribadi peserta didik dapat dijadikan data dalam pengumpulan informasi b. Memperlengkap data dan informasi yang didapat dari pribadi peserta didik dalam aspek kepribadiannya c. Dengan memahami setiap peserta didik, konselor dapat memahami setiap peserta didik sesuai kunikannya masing kemudian menentukan jenis layanan yang tepat 6
  • 7. 4. Penggunaan a. Sasaran Sasaran terkait subjek yang akan diwawancarai di sekolah dasar adalah peserta didik, selain itu juga guru mata pelajaran, orang tua atau narasumber yang terkait permasalahan peserta didik. Sasaran terkait objek yang didapat antara lain · · Riwayat sekolah (jenjang pendidikan yang pernah diikuti) · Minat terhadap suatu bidang · Pengalaman diluar sekolah (organisasi) · b. Latar belakag keluarga (data orang tua, suasana keluarga) Kesehatan jasmani (penyakit, gangguan alat indra dsb) Cara menggunakan teknik wawancara - Persiapan pertanyaan - Tujuan dan maksud wawancara harus disampaikan kepada peserta didik - Berpegang pada urutan fase dalam wawancara (fase pembukaan menciptakan suasana yang menyenangkan, fase ini diajukan beberapa pertanyaan sesuai informasi, fase penutup ucapan terima kasih - Menunjukan sikap yang serasi - Bertindak asertif selama proses wawancara berlangsung - Merumuskan pertayaan dalam corak bahasa yang jelas dan mudah ditangkap - Tidak memaksa peserta didik yang sulit berbicara atau lambat bicara untuk memberikan penjelasan yang terlalu panjang lebar. - Membatasi lamanya wawncara - Menghindari perumusan pertanyaan yang sugestif (pertanyaan tetutup )yang jawabannya ya / tidak 7
  • 8. - Waspada tentang informasi yang diberikan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya Contoh Format wawancara FORMAT WAWANCARA LANGSUNG Nama SD : ....................................... Alamat : ...................................... PEDOMAN WAWANCARA 1. Waktu wawancara :............ 2. Tempat wawancara : .......... 3. Masalah : ........... 4. Nama siswa : ........... 5 Kelas/semester : .......... 6. Jalannya wawancara : ........... NO Pertanyaan 1 Apa tujuanmu sekolah disini ? 2 Apa cita-citamu ? 3 Kapan dan berapa lama kamu belajar di sekolah ? 4 Bagaimana kamu mempersiapkan diri untuk belajar secara efektif ? 5 Jika kamu mengalami kesulitan dalam belajar belajar, usaha apa yang kamu lakukan utuk melewati kesulitan tersebut ? Kesimpulan wawancara Deskripsi jawaban ........................................................................ Pewawancara/guru C. Angket 1. Pengertian Angket Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987). Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden untuk dijawabnya. 8
  • 9. 2. Tujuan Tujuan Angket untuk memperoleh jawaban langsung dari peserta didik mengenai masalah atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Angket dapat dilaksanakan secara langsung apabila angket itu diberikan kepada anak yang dinilai atau dimintai keterangan sedangkan dilaksanakan secara tidak langsung apabila angket itu diberikan kepada orang untuk dimintai keterangan tentang keadaan orang lain. Misalnya diberikan kepada orangtuanya, atau diberikan kepada temannya. 3. Fungsi Angket sebagai alat evaluasi sangat berguna untuk mengungkap latar belakang orang tua peserta didik maupun peserta didik itu sendiri, di mana data yang berhasil diperoleh melalui kuesioner itu pada suatu saat akan diperlukan, terutama apabila terjadi kasus-kasus tertentu yang menyangkut diri peserta didik. Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. 4. Pengguna Sasaran penggunaan angket ini antara lain : a. Pemahaman pribadi secara umum - Minat - Sikap - Kebiasaan belajar - Tempramen - Karakter - Jenis masalah 9
  • 10. b. Pemahaman terhadap lingkungan sosial - Alamat rumah - pekerjaan orang tua c. Pemahaman perkembangan individu yang meliputi : - Landasan religius - Perilaku etis - Kematangan emosi - Kematangan intelektual - Kesadaran tanggung jawab - Peran sosial (wanita dan pria) - Penerimaan diri dan pengembangan - Kemandirian dan perilaku ekonomis - Persiapan karir - Hubungan dengan teman sebaya Contoh Format Angket Nama Kelas/semester : : No 1 2 3 4 5 D. Pertanyaan ya Kadangkadang tidak Apakah anda menyukai pelajaran matematika ? Saya senang mengerjakan soal matematika ? Apakah anda selalu mengulang pejaran yang sudah di pelajari di sekolah ? Apakah anda mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru anda ? Saya ingin pelajaran matematika di tambah ? Catatan Anekdot 1. Pengertian Catatan anekdot merupakan record atau catatan-catatan yang bersifat komulatif dari beberapa tingkah laku individu yang luar biasa ( Bimo walgito, 1987). Anecdotal Record merupakan catatan yang dibuat oleh penyelidik mengenai kelakuan-kelakuan yang luar biasa ( Sutrisno Hadi,1985).Anecdotal Record adalah 10
  • 11. catatan tentang kejadian khusus yang bertalian dengan masalah yang sedang menjadi pusat perhatian pengamat, terutama tingkah laku individu yang diamati yang sifatnya typis ( Depdikbud, 1975). Catatan anekdot merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi peserta didik yang berupa catatan catatan tingkah laku untuk mempermudah guru pembimbing memahami kepribadian peserta didik pada saat tertentu. 2. Tujuan Tujuan dari catatan anekdot adalah untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang kepribadian peserta didik melalui pencatatan fakta yang diamati dilingkungan sekolah. Namun satu anekdot belum cukup menyajikan informasi yang relevan, dibutuhkan beberapa anekdot yang ditulis beberapa pengamat ( guru pembimbing, guru mapel). Lalu anekdota dari beberapa pengamat itu dikumpulkan dan dipelajari dalam satu urutan kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk menggambarkan satu-dua aspek kepribadian siswa 3. Fungsi Penggunaan anekdot membawa keuntungan yaitu diperoleh diskripsi tentang tingkah laku peserta didik dalam berbagai situasi untuk membantu petugas bimbingan memahami individualitas peserta didik dengan baik. Penulisan laporan anekdot membuat para guru akan lebih sadar akan ciri-ciri kepribadian siswa. 4. Pengguna a. Sasaran Peserta didik yang akan diberikan perhatian khusus, tergantung dari kebijaksanaan yang diambil secara bersama-sama, secara acak atau siswa yang tingkahlakunya menonjol. 11
  • 12. Hal yang didiskripsikan adalah suatu perbuatan siswa yang berupa ucapan/ tindakan berdasarkan observasi. Pencatat anekot tidak harus guru pembimbing, tetapi seluruh tenaga pendidik b. Cara menggunakan Suatu anekdota yang baik memuat unsur pokok yaitu nama siswa, tanggal observasi,tempat observasi,, situasi dimana perbuatan diobservasi,kelas siswa,deskripsi singkat, komentar, nama pengamat. c. Syarat Penggunaan Anekdot 1. Koordinator guru pembimbing pada tahun ajaran baru mencari bantuan kepada guru-guru untk berpartisipasi dalam proyek penulisan anekdot ini. 2. Koordinator bimbingan merundingkan tujuan yang ingin dicapai dan segi teknik penulisan, format yang digunakan, laporan kata-kata dsb 3. Diputuskan bersama-sama peserta didik yang akan diobservasi menggunakan anekdot record ini. 4. Ditentukan bersama prosedur yang diikuti, misalnya waktu kapan akan ditulis dan waktu kapan akan diserahkan kepada siapa. 5. Disepakati bersama bagaimana, yang peristiwa dapat atau dianggap kejadian yang signifikan dan menyatakan sesuatu tentang kepribadian siswa. 6. Akhir semester atau akhir tahun pelajaran ahli bimbingan diserahi beberapa tumpukan anekdota dan menysun suatu seri untk masing-masing siswa dengan mengurutkan secara kronologis setiap seri. Lalu dipelajari dan di deskripsikan dan suatu interpretasi tenatng sikap dan sifat peserta didik. 12
  • 13. 7. Proyek ini baru boleh dimulai setelah ada jaminan tentang partisipasi seluruh staf tenaga pendidik, kesungguhan menulis anekdot dan manfaat bagi peserta didik. Contoh Format anekdot di SD Catatan : kejadian-kejaadian penting yang bersifat paedagogis dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya Identitas Nama Sekolah : SDN Madani 1 Nama Siswa : Bunga Kelas/semester : 5/1 Kejadian penting yang Upaya-upaya pendidikan No Hari/tgl Hasilnya dialami anak yang dijalankan Observer : E. Studi Kasus 1. Pengertian Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011: 250) studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik. Pendapat serupa di sampaikan oleh Bimo Walgito (2010: 92) studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup). Pada metode studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahanbahan yang agak luas.Metode ini merupakan integrasi dari data yang diperoleh dengan metode lain. 13
  • 14. Sedangkan W.S Winkel & Sri Hastuti (2006: 311) menyatakan bahwa studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan peserta didik secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan memahami individualitas peserta didik dengan baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya. 2. Tujuan Tujuan studi kasus adalah untuk memperoleh pemahaman secara mendalam dan menyeluruh mengenai aspek fisik dan psikologi peserta didik 3. Fungsi Fungsi teknik studi kasus adalah untuk memepelajari perkembangan seorang peserta didik secara menyeluruh dan mendalam serta mengungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh dari berbagai pihak,seperti dari guru, orang tua, dokter, dan pihakpihak lain. 4. Kegunaan a. Menemukan murid yang bermasalah Murid yang bermasalah misalnya nilainya rendah atau berperilaku menyimpang (nakal). b. Memperoleh data Informasi atau data yang dibutuhkan guru dapat diperoleh melalui:  Studi dokumentasi, diperoleh dari dokumen yang sudah ada.  Pengumpulan data, wawancara dengan guru lain, home visit, wawancara langsung dengan target. c. Menganalisis data Menemukan factor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar atau kelakuan yang kurang baik. Beberapa factor penyebabnya seperti: kondisi keluarga yang kurang harmonis, tingkat kecerdasan rendah, 14
  • 15. motivasi belajar rendah, sering sakit-sakitan, kurang mengetahui pengetahuan atau dalam mata pelajaran tertentu. d. Memberikan layanan bantuan Setelah menemukan factor penyebabnya maka guru dapat memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan murid. Contoh format studi kasus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Identitas siswa a. Nama b. Jenis kelamin c. Tempat tanggal lahir d. Alamat rumah e. Jarak ke sekolah f. Tinggal pada g. Anak nomor ke h. Banyaknya soudara i. Bahasa sehari-haru j. Agama k. Keadaan sosial ekonomi l. Situasi belajar di rumag m. Berat badan n. Tinggi badan o. Golongan darah p. Cacat tubuh q. Sakit yang pernah diderita r. Hobby Identitas orang tua siswa a. Nama orang tua/wali b. Tempat tanggal lahir c. Hubungan keluarga d. Agama e. Pendidikan tertinggi f. Pekerjaan g. Alamat h. No telepon/HP Identifikasi kasus Hasil pengumpulan data a. Data fisik b. Data psikologis c. Hubungan sosial d. Data pendidikan e. Data sosil ekonomi Analisis data Diagnosis Prognosis Treatmen Tindak lanjut : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : ; : : : : : : : : : : : : : 15
  • 16. F. Sosiometri 1. Pengertian Sosiometri Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 ). Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan- hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985 ). Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan ( Depdikbud, 1975 ). 2. Tujuan Tujuan teknik non tes sosiometri adalah untuk menemukan murid mana yang ternyata mempunyai masalah penyesuaian diri dalam kelompoknya. a. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara murid-murid dengan penerimaan sosialnya. b. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tertentu. c. Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian di kelas tertentu. 3. Fungsi a. Sebagai tempat melatih dan membina siswa melakukan berbagai aktivitas sosial sekolah dilengkapi dengan tata tertib sebagai normanya. Di lihat dari sisi ini perilaku sosial merupakan prestasi yang harus dicapai oleh para siswa di sekolah. b. Salah satu salah satu alat ukur yang sering digunakan untuk memperoleh gambaran peserta didik dalam menyesuikan diri dengan lingkungannya 16
  • 17. 4. Kegunaan a. Sosiometri penggunaanya bagi guru adalah alat untuk meneliti struktur social dari suatu kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status social dari masingmasing anggota kelompok yang bersangkutan. Sosiometri dapat digunakan untuk: - Memperbaiki hubungan individu diantara anggota kelompok tertentu. - Menetukan kelompok kerja. - Menentukan kemampuan memimpin seorang individu dalam kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu. b. Sosiometri biasanya dibuat dengan jalan meminta kepada setiap murid untuk menyebutkan dua teman yang paling disukai untuk belajar bersama, dsb Contoh format sosiometri Nama : Kelas/semester : No.Absen : Hari/tanggal : Topik : Belajar kelompok Petunjuk : Isilah titik-titik dibawah ini dengan sejujurnya! Pertanyaan : Pilihlah tiga orang temanmu dalam kelas ini yang kamu senangi untuk diajak belajar bersama 1. ………………………..alasan…………………………………… 2. ………………………..alasan…………………………………… Pertanyaan : Pilihlah tiga orang temanmu dalam kelas ini yang tidak kamu senangi untuk diajak belajar bersama 1. ………………………..alasan…………………………………… 2. ………………………..alasan…………………………………… 17
  • 18. . G. Biografi dan Autobiografi 1. Pengertian Biografi dan Autobiografi merupakan alat pengumpul data melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi adalah alat pengumpul data yang ditulis oleh orang lain yang berisi riwayat hidup seseorang. Autobiografi adalah alat pengumpul data yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya. Beberapa informasi, baik mengenai peserta didik, orang tua dan lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didiknya.( Anyan, 2012) 2. Tujuan Untuk mengetahui informasi dan memahami keadaan peserta didik yang berhubungan dengan minat,cita-cita, riwayat penyakit dan pengalaman hidup, untuk mengungkap suatu kisah atau keterangan pserta didik yang bersumber dari kisah nyata. 3. Fungsi a. Memperoleh gambaran mengenai kejadian-kejadian penting dalam kehidupan individu. b. Mengetahui reaksi-reaksi pribadi atau sikap pribadi terhadap kejadian penting yang dihadapi individu dalam kehidupannya c. Memperoleh data mengenai individu / pribadi murid dan lingkungan hidupnya. d. Memperlajari ungkapan pikiran dan perasaan individu terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya melalui catatan yang ditulis sendiri maupun dituliskan orang lain. 18
  • 19. 4. Penggunaan a. Sasaran Obyak yang dipahami dalam penulisan biografi dan autobiografi - Keterangan tentang diri - Saya dan keluarga - Riwayat kesehatan - Riwayat pendidikan - Rekreasi pengisian waktu luang Konselor dapat membantu peserta didik membuat autibiografi dengan memberikan suatu daftar yang dicantumkan - Pengalaman yang paling mengesankan - Keadaan orang tua - Riwayat pendidikan - Riwayat kesehatan - Kegiatan untuk mengisi waktu luang - Hubungan dengan teman-teman b. Cita-cita Masa depan pendidikan Cara menggunakan Autobiografi - Kenali siapa kita (dieksplorasi melalui bentuk fisik, gambaran diri) - Tuliskan tentang asal-usul kita - Ceritakan tentang kehidupan masa kecil kita - Riwayat sekolah kita - Ceritakan bagaimana kehidupan kita menuju dewasa Biografi · Cari tokoh yang menjadi panutan · Cari gambaran tentang kejadian-kejadian penting yang dialami oleh seseorang tersebut dalam hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut 19
  • 20. Contoh Format Biografi A,. Identitas murid 1.Nama 2.Jenis kelamin 3.Kelas 4. Tempat Tanggal Lahri 5. Suku bangsa 6.Agama 7, Tinggal bersama 8.Posisi murid dalam keluarga: B,. Identitas orang tua 1.Ayah a. Nama b.Pekerjaan c.Pendidikan d.Alamat 2,.Ibu a.Nama b.Pekerjaan c.Pendidikan d.Alamat C. Kondisi Fisik 1.Tinggi Badan 2.Berat Badan 3.Penyakit yang sering diderita 4.Kondisi Badan D.Cita-cita 1.Setelah lulus SD 2.Pekerjaan :.................................................. :................................................. :................................................. :.................................................. :.................................................. :................................................. : Orangtua/wali Anak ke ........ dari....... orang saudara :....................................................... :...................................................... :..................................................... :....................................................... :....................................................... :....................................................... :....................................................... :....................................................... :...................................................... :..................................................... :....................................................... :...................................................... :...................................................... :................................................... : Utuh/cacat :..................................................... :.................................................... :.................................................... E.Minat terhadap mata pelajaran:.................................................... 1.Mata Pelajaran yang paling disenangi:......................................... 2.Mata Pelajaran yang tidak disenangi:........................................... Butir-butir angket di atas dapat di tambah sesuai dengan kebutuhan 2.3 Ciri-Ciri Tes yang Baik Tes akan dikatakan baik sebagai alat pengukur apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Validitas Maksud dari validitas adalah apa bila tes tersebut sesuai dengan materi pembelajaran. Kata lainnya adalah nilai tes tersebut tepat atau mempunyai nilai ketepatan jawabanya. Contoh: untuk mengukur pertisipasi siswa terhadap proses pembelajaran dapat dilahat melaluai kehadiran, terpusatnya perhatian siswa pada pelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam arti yang relevan pada permasalahan. 20
  • 21. 2. Realibilitas Maksud dari reabilitas tes adalah apa bila tes tersebut dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Dengan kata lain, jika diberikan kepada siswa tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka siswa akan tetap berada dalam urutan atau tingkatan yang sama dalam kelompoknya. 3. Objektivitas Maksud dari objektivitas tes adalah tidak adanya unsur pribadi antara guru dengan peserta didik baik dalam aspek membuat soal maupun dalam skoringnya. 4. Praktis dan Ekonomis Istilah ini telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tes yang dimaksud dengan praktis dan ekonomis adalah sebuah tes tidak boros waktu ataupun biaya, sehingga mudah diikuti oleh semua murid. . 21
  • 22. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari uraian diatas dapatlah kita simpulkan bahwa dalam melaksanakan evaluasi dalam dunia pendidikan kita tidak hanya semata dapat menggunakan instrument tes. Namun, kita bisa menggunakan instrument non tes dalam kegiatan pengukuran dan penilaian. Teknik-teknik non-tes juga menempati kedudukan yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar, terlebih evaluasi yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan peserta didik, seperti presepsinya terhadap mata pelajaran tertentu, prsepsi terhadap guru, bakat dan minat, presepsi terhadap lingkungannya dan sebagainya. Semua itu tidak mungkin dievaluasi dengan menggunakan tes sebagai alat penilaian. Bentuk-bentuk instrumren evaluasi nontes seperti wawancara (interview), pengamatan (observation), angket (questionere), studi kasus, dan pemeriksaan dokumen (documentary) bisa menjadi acuan dalam penilain yang berkaitan dengan sikap dan skill Teknik Non-Tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa jenis non-tes sebagai alat evaluasi, diantaranya: a.observasi, b. Wawancara, c. Angket, d. Catatan anekdot, e. Studi kasus, f. Sosiometri, g. Biografi dan autobiografi Ciri-Ciri Tes yang baik apabila mengandung 4 aspek, yaitu: veliditas, realibilitas, objektivitas, praktis dan ekonomis. 3.2 Saran Diharapkan para pendidik dan calon pendidik memahami bahwa evaluasi non tes juga sangat penting disamping evaluasi tes. Karena dapat menilai sikap, afektif dan psikomotorik dari peserta didik sehingga dapat dijadikan panduan untuk meningkatkan kualitas kependidikan. 22
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Ayan, Shahibul. (2012). Teknik non Tes dalam Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar Raharjo, Susilo & Gudnanto (2011). Pemahaman Individu Teknik non Tes. Kudus : Nora Media Enterprise Sudijono,Anas, (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Walgito, Bima. (2010). Bimbingan dan Konseling Studi dan karir. Yogyakarta. Andi Winkel, WS & Hastuti, Sri. (2009). Bimbingan dan konseling di Institut Pendidikan Yogyakarta : Media Abadi 23