Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan industri. Hal ini menyebabkan suhu rata-rata global naik dan berdampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan manusia.
2. Pemanasan Global atau Global Warming adalah Peningkatan suhu rata-
rata di atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh
beberapa faktor penyebab
1. Efek Rumah Kaca
2. Efek Umpan Balik
3. Asap Industri Pabrik
4. Penggundulan Hutan
3. Suhu Rata-rata Global di permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global
meningkat sebesar 0,6°C sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia melalui efek rumah kaca.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global
akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.
4. Beberapa data menunjukkan bahwa:
1. Suhu rata-rata tahunan menunjukkan peningkatan 0,30C sejak tahun 1990.
2. Musim hujan datang lebih lambat, lebih singkat, namun curah hujan lebih intensif
sehingga meningkatkan risiko banjir. Pada 2080 diperkirakan sebagian Sumatera
dan Kalimantan menjadi 10-30% lebih basah pada musim hujan; sedangkan Jawa
dan Bali 15% lebih kering.
3. Variasi musiman dan cuaca ekstrim diduga meningkatkan risiko kebakaran hutan
dan lahan, terutama di Selatan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi (CIFOR
2004)
4. Perubahan pada kadar penguapan air, dan kelembaban tanah akan berdampak
pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Perubahan iklim akan menurunkan
kesuburan tanah sekitar 2% sampai dengan 8%, diperkirakan akan mengurangi
panen padi sekitar 4% per tahun, kacang kedelai sekitar 10%, dan jagung sekitar
50%.
5. Kenaikan permukaan air laut akan mengancam daerah dan masyarakat pesisir.
Sebagai contoh air Teluk Jakarta naik 57 mm tiap tahun. Pada 2050, diperkirakan
160 km2 dari kota jakarta akan terendam air, termasuk Kelapa Gading, Bandara
Sukarno-Hatta dan Ancol
5.
6. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Permukaan Bumi
akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas
ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian
panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah
kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-
gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
7. GRK terdiri dari beberapa unsur, diantaranya :
1. Karbon dioksida (CO2), dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar
fosil (seperti minyak bumi, gas bumi dan batubara) untuk mendapatkan
energi, selain kebakaran hutan dan lahan.
2. Nitroksida (N2O), dihasilkan dari penggunaan pupuk kimia pada pertanian.
3. Metana (CH4) dihasilkan dari pembusukan sampah yang tidak dikelola
dengan baik, sawah tergenang, ternak dan gas daerah rawa.
8. Mengapa Emisi Gas Rumah Kaca Meningkat?
Pembakaran bahan bakar fosil sebagai sumber energi untuk listrik,
transportasi, dan industri akan menghasilkan karbondioksida dan
gas rumah kaca lain yang dibuang ke udara.
Proses ini meningkatkan efek rumah kaca. Emisi yang dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar fosil menyumbang 2/3 dari total emisi
yang dikeluarkan ke udara. Sedangkan 1/3 lainnya dihasilkan
kegiatan manusia dari sektor kehutanan, pertanian, dan sampah.
9. Siapa Penghasil Emisi terbesar?
Negara-negara maju adalah penghasil emisi gas
rumah kaca terbesar di dunia. Menurut data dari
PBB, urutan beberapa negara penghasil emisi
karbondioksida per kepala per tahun sebagai
berikut:
- Amerika Serikat 20 ton
- Kanada dan Australia 18 ton
- Jepang dan Jerman 10 ton
- China 3 ton
- India 1 ton
10.
11. Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab pemanasan global.
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pada
awalnya pemanasan akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke
atmosfer. pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. umpan
balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif
udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi
menghangat.Awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke
permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada
di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan
dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka.
Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih
sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih
banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan
lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
12. Industri dan Global Warming memang ada keterkaitan yang amat erat,
karena banyaknya akibat yang timbul itu disebabkan oleh perindustrian
meskipun faktor utamanya adalah manusia itu sendiri.
13. Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab
pemanasan global saat ini. Hampir setiap tahun, terutama bila kebakaran
sangat luas terjadi seperti pada tahun 1997, Indonesia melepaskan
karbondioksida dalam jumlah besar Penggundulan hutan yang mengurangi
penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar
20%, Hutan yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi secara
maksimal. Jumlah pohon yang ada tidak dapat menyeimbangi banyaknya
jumlah CO2 yang ada di Bumi.
14. 1. Iklim mulai tidak stabil.
2. Permukaan air laut diseluruh dunia akan meningkat.
3. Suhu dipermukaan bumi semakin lama akan semakin ekstrim.
4. Banyak terjadi kekeringan dan kegagalan panen di seluruh dunia.
5. Akan terjadi bencana kelaparan dan kekeringan dimuka bumi.
6. Berbagai macam penyakit bermunculan akibat global warming.
7. Gangguan Ekologis.