Dokumen tersebut membahas tentang definisi aqidah, pembagian tauhid dalam aqidah, hubungan antara aqidah dan akhlak, serta akhlak islam sebagai cerminan aqidah islam. Aqidah didefinisikan sebagai kepercayaan yang teguh dan pasti tanpa keraguan, terdiri atas tauhid uluhiyyah, rububiyyah, dan asma was-sifat. Aqidah yang benar akan menghasilkan akhlak yang baik, se
2. Definisi Aqidah
• Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata al-
’aqdu ( ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu
( ) yang berarti kepercayaan atau
keyakinan yang kuat, al-ihkaamu ( ) yang
artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-
rabthu biquw-wah ( ) yang berarti
mengikat dengan kuat.
• Sedangkan menurut istilah (terminologi):
‘akidah adalah iman yang teguh dan pasti,
yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi
orang yang meyakininya.
3. Pembagian Aqidah Tauhid
• Tauhid Al-Uluhiyyah, artinya mengesakan
Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya
kepada Allah dan karenaNya semata.
• Tauhid Ar-Rububiyyah, artinya mengesakan
Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani
dan meyakini bahwa hanya Allah yang
mencipta, menguasai dan mengatur alam
semesta ini.
4. • Tauhid Al-Asma’ was-Sifat, artinya
mengesakan Allah dalam asma dan sifat-
Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada
makhluk yang serupa dengan Allah, dalam
dzat, asma maupun sifat
5. Hubungan Antara Aqidah dan Akhlak
Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim
adalah aqidah yang benar terhadap alamdan
kehidupan, karena akhlak tersarikan dari
akidah dan pancaran dirinya. Oleh karenaitu,
jika seseorang beraqidah dengan benar,
niscaya akhlaknya pun akan benar, baik
danlurus. Begitu pula sebaliknya, jika aqidah
salah dan melenceng maka akhlaknya
puntidak akan benar.Aqidah seseorang benar
dan lurus jika kepercayaan dan keyakinannya
terhadap Allah juga lurus dan benar
6. Adapun yang dapat menyempurnakan aqidah
yang benar terhadap Allah adalah beraqidah
dengan benar terhadap malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada
para Rasul dan percaya kepada Rasul-rasul
utusan-Nya yangmempunyai sifat jujur dan
amanah dalam menyampaikan risalah Tuhan
Mereka. Keyakinan terhadap Allah, Malaikat,
Kitab, dan para Rasul-rasul-Nya berserta
syariat yang mereka bawa tidak akan dapat
mencapai kesempurnaan kecuali jika disertai
dengankeyakinan akan adanya hari Ahkir
7. Akhlak yang Mulia
• Nabi s.a.w. bersabda yang maksudnya adalah :
"Sesungguhnya aku diutus adalah
untuk menyempurnakan budipekerti (akhlak) yang
mulia." (H.R.Ahmad)
• Akhlak ataupun budipekerti memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia. Akhlak yang baik
akan membedakan antara manusia dengan hewan.
Manusia yang berakhlak mulia, dapat menjaga
kemuliaan dan kesucian jiwanya, dapat
mengalahkantekanan hawa nafsu syahwat syaitoniah,
berpegang teguh kepada sendi-sendikeutamaan.
Menghindarkan diri dari sifat-sifat kecurangan,
kerakusan dan kezaliman.Manusia yang berakhlak
mulia, suka tolong menolong sesama insan dan
makhluk lainnya
8. • Akhlak yang buruk akan membinasakan
seseorang insan dan juga akan membinasakan
ummatmanusia. Manusia yang mempunyai
akhlak yang buruk senang melakukan sesuatu
yangmerugikan orang lain. Senang melakukan
kekacauan, senang melakukan perbuatan
yangtercela, yang akan membinasakan diri
dan masyarakat seluruhnya.
• Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud:
"Orang Mukmin yang paling sempurna
imannya, ialah yang paling baik akhlaknya."
(H.R.Ahmad)
9. Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam
• “Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-
benar berakhlak yang agung”(Al qalam :4)
• Adakah orang yang tidak menyukai perhiasan?
Jawaban pertanyaan ini jelas, bahwatidak ada
seorangpun melainkan ia menyukai perhiasan
dan senang untuk tampil berhiasdi hadapan siapa
saja. Karena itu kita lihat banyak orang berlomba-
lomba untuk memperbaiki penampilan dirinya.
Ada yang lebih mementingkan perhiasan dhahir
(luar)dengan penambahan aksesoris seperti
pakaian yang bagus, make up yang mewah
danemas permata, sehingga
10. mengundang decak kagum orang yang
melihat. Adapula yang berupaya memperbaiki
kualitas akhlak, memperbaiki dengan akhlak
islami.Yang disebut terakhir ini tentunya bukan
decak kagum manusia yang dicari,
namunkarena kesadaran agamanya
menghendaki demikian dengan disertai
harapanmendapatkan pahala dari Allah
subhanahu wa ta’ala. Kalaupun
penampilannyamengundang pujian orang, ia
segera mengembalikannya kepada Allah
karenakepunyaan-Nyalah segala pujian dan
hanya Dialah yang berhak untuk dipuji.