SlideShare a Scribd company logo
1 of 110
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN 
MMUULLYYOONNOO
LATAR BELAKANG 
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah 
membawa perubahan di 
hampir semua aspek kehidupan manusia dimana 
berbagai permasalahan hanya 
dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan 
dan peningkatan ilmu 
pengetahuan dan teknologi. 
 Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi 
perubahan tersebut juga 
telah membawa manusia ke dalam era persaingan 
global yang semakin ketat. 
 Agar mampu berperan dalam persaingan global, 
maka sebagai bangsa kita perlu 
terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas 
sumber daya manusianya.
 Peningkatan kualitas sumber daya manusia 
merupakan kenyataan yang 
harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, 
efektif dan efisien 
dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa 
ini kalah bersaing 
dalam menjalani era globalisasi tersebut. 
 Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, 
pendidikan memegang 
peran yang sangat penting dalam proses peningkatan 
kualitas sumber daya 
manusia. 
 Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu 
proses yang terintegrasi 
dengan proses peningkatan kualitas sumber daya 
manusia itu sendiri.
 Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas 
sumber daya manusia, 
maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama 
telah dan terus 
berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui 
berbagai usaha 
pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas 
antara lain melalui 
layanan pendidikan bermutu dan berkualitas 
pengembangan dan 
perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan 
sarana pendidikan, 
pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta 
pelatihan bagi guru 
dan tenaga kependidikan lainnya.
PERBAIKAN MUTU PENDIDIKAN 
 Strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input 
oriented. 
 Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa 
bilamana semua 
input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi 
ajar) dan alat 
belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan 
tenaga kependidikan 
lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan 
dapat menghasilkan 
output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan. 
 Strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education 
production function 
(Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga 
pendidikan (sekolah), 
melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.
Pengelolaan pendidikan selama ini 
lebih bersifat macro-oriented, 
diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat 
pusat. 
Banyak faktor yang diproyeksikan di 
tingkat makro (pusat) tidak 
terjadi atau tidak berjalan 
sebagaimana mestinya di tingkat 
mikro 
(sekolah). 
Kompleksitasnya cakupan 
permasalahan pendidikan, seringkali
Pembangunan pendidikan bukan hanya 
terfokus pada penyediaan faktor input 
pendidikan tetapi juga harus lebih 
memperhatikan faktor proses 
pendidikan. 
Input pendidikan merupakan hal yang 
mutlak harus ada dalam batas-batas 
tertentu tetapi tidak menjadi jaminan 
dapat secara otomatis meningkatkan 
mutu pendidikan (school resources are 
necessary but not sufficient condition to 
improve student achievement).
Sekolah sebagai unit pelaksana 
pendidikan formal terdepan dengan 
berbagai keragaman potensi anak didik 
yang memerlukan layanan 
pendidikan yang beragam, kondisi 
lingkungan yang berbeda 
satu dengan lainnya. 
Sekolah harus dinamis dan kreatif dalam 
melaksanakan perannya 
untuk mengupayakan peningkatan 
kualitas/mutu pendidikan.
 Peningkatan mutu di setiap satuan pendidikan, 
diarahkan pada upaya 
terselenggaranya layanan pendidikan kepada 
pihak yang berkepentingan 
atau masyarakat. 
 Upaya yang terus menerus dilakukan dan 
berkesinambungan diharapkan dapat 
memberikan layanan pendidikan bermutu dan 
berkualitas, yang dapat menjamin bahwa proses 
penyelenggaraan pendidikan di sekolah sudah 
sesuai harapan dan yang seharusnya terjadi. 
 Peningkatan mutu pada setiap sekolah sebagai 
satuan pendidikan diharapkan dapat 
meningkatkan mutu sumber daya manusia 
secara nasional.
DEFINISI MUTU/KUALITAS 
1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi 
harapan pelanggan 
2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, 
dan lingkungan 
3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah 
(apa yang dianggap 
berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang 
berkualitas pada saat 
yang lain). 
4) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang 
berhubungan 
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan 
lingkungan yang 
memenuhi atau melebihi harapan.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) 
Total (keseluruhan), Quality (kualitas, 
derajat/tingkat keunggulan barang atau 
jasa), Management (tindakan, seni, cara 
menghendel, pengendalian, 
pengarahan).
DEFINISI TQM 
“Sistem manajemen yang berorientasi pada 
kepuasan pelanggan (customer satisfaction) 
dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali 
(right first time), melalui perbaikan berkesinam-bungan 
(continous improvement) dan 
memotivasi karyawan “
PENGERTIAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT 
1) Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam 
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep 
kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian 
serta 
kepuasan pelanggan. 
2) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas 
sebagai 
strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan 
pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota 
organisasi.
3) Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang 
mencoba untuk memaksimumkan daya saing 
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas 
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. 
4) Total Quality Management merupakan suatu 
pendekatan dalam menjalankan usaha yang 
mencoba untuk memaksimumkan daya saing 
organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas 
produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan 
lingkungannya.
UNSUR-UNSUR UTAMA TQM 
a) Fokus pada pelanggan. 
b) Obsesi terhadap kualitas. 
c) Pendekatan ilmiah. 
d) Komitmen jangka panjang. 
e) Kerja sama tim. 
f) Perbaikan sistem secara 
berkesinambungan. 
g) Pendidikan dan pelatihan. 
h) Kebebasan yang terkendali. 
i) Kesatuan tujuan. 
j) Adanya keterlibatan dan 
pemberdayaan karyawan.
PRINSIP-PRINSIP TQM 
a) Program TQM harus didasarkan pada 
kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada 
kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang 
program, termasuk dalam setiap proses dan 
produk. 
b) Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan 
yang kuat dalam memperlakukan karyawan, mengi-kutsertakannya, 
dan memberinya inspirasi.
c) Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan 
desentra-lisasi 
yang memberikan wewenang disemua 
tingkat, 
terutama di garis depan, sehingga antusiasme 
keterlibatan 
dan tujuan bersama menjadi kenyataan. 
d) Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh 
sehingga 
semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan 
mencapai 
setiap sudut dan celah organisasi.
LIMA PILAR TQM 
1) Produk 
2) Proses 
3) Organisasi 
4) Pemimpin 
5) Komitmen
 Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan 
pencapaian organisasi. 
 Mutu dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di 
dalam proses. 
 Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa 
organisasi yang tepat. 
Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa 
pemimpin yang memadai. 
 Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan 
pilar pendukung bagi semua yang lain. 
 Setiap pilar tergantung pada keempat pilar yang lain, 
dan kalau salah satu 
lemah dengan sendirinya yang lain juga lemah.
EMPAT PRINSIP UTAMA DALAM TQM 
1) Kepuasan pelanggan. 
2) Respek terhadap setiap orang. 
3) Manajemen berdasarkan fakta. 
4) Perbaikan berkesinambungan.
MANFAAT PROGRAM TQM 
TQM sangat bermanfaat baik bagi 
pelanggan, institusi, maupun bagi staf 
organisasi.
MANFAAT TQM BAGI PELANGGAN 
1) Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah 
dengan produk atau pelayanan. 
2) Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik 
atau 
pelanggan lebih diperhatikan. 
3) Kepuasan pelanggan terjamin.
MANFAAT TQM BAGI INSTITUSI 
1)Terdapat perubahan kualitas produk 
dan pelayanan 
2)Staf lebih termotivasi 
3)Produktifitas meningkat 
4)Biaya turun 
5)Produk cacat berkurang 
6)Permasalahan dapat diselesaikan 
dengan cepat.
MANFAAT TQM BAGI STAF ORGANISASI 
1) Pemberdayaan 
2) Lebih terlatih dan berkemampuan 
3) Lebih dihargai dan diakui
MANFAAT IMPLEMENTASI TQM 
1) Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan 
bukan 
hanya sekedar pengikut (follower) 
2) Membantu terciptanya tim work 
3) Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan 
pelanggan 
4) Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi 
terhadap 
perubahan 
5) Hubungan antara staf departemen yang berbeda 
lebih mudah
PERSYARATAN IMPLEMENTASI TQM 
Komitmen yang tinggi (dukungan 
penuh) dari manajemen puncak. 
Mengalokasikan waktu secara penuh 
untuk program TQM 
Menyiapkan dana dan mempersiapkan 
sumber daya manusia yang 
berkualitas. 
Memilih koordinator (fasilitator) 
program TQM.
Melakukan banchmarking pada 
perusahaan lain yang menerapkan 
TQM. 
Merumuskan nilai (value), visi 
(vision) dan misi (mission). 
Mempersiapkan mental untuk 
menghadapi berbagai bentuk 
hambatan 
Merencanakan mutasi program TQM.
PENGELOLAAN MUTU TOTAL 
 Suatu pendekatan mutu pendidikan melalui peningkatan 
mutu komponen terkait. 
 Suatu pendekatan yang sistematis, praktis, dan strategis 
dalam menyelenggara-kan 
suatu organisasi, yang mengutamakan kepentingan 
pelanggan. 
pelanggan. 
 Cara mengelola lembaga pendidikan berdasarkan filosofi 
bahwa meningkatkan 
mutu harus diadakan dan dilakukan oleh semua unsur 
lembaga sejak dini secara 
terpadu berkesinambungan sehingga pendidikan sebagai 
jasa yang berupa proses 
pembudayaan sesuai dengan dan bahkan melebihi 
kebutuhan para pelanggan 
baik masa kini maupun yang akan datang.
PELANGGAN SEKOLAH 
1)Pelanggan internal : guru, 
pustakawan, laboran, teknisi dan 
tenaga 
administrasi, 
2) Pelanggan eksternal terdiri atas : 
pelanggan primer (siswa), 
pelanggan sekunder (orang tua, 
pemerintah dan masyarakat), 
pelanggan tertier 
(pemakai/penerima lulusan baik 
diperguruan tinggi 
maupun dunia usaha).
PENGERTIAN JASA 
Segenap kegiatan ekonomi yang menghasilkan 
output (keluaran) berupa produk atau konstruksi 
(hasil karya) nonfisik, yang lazimnya dikonsumsi 
pada saat diproduksi dan memberi nilai tambah 
pada bentuk (form) seperti kepraktisan, 
kecocokan atau kepantasan, kenyamanan, dan 
kesehatan, yang pada intinya menarik cita rasa 
pada pembeli pertama.
PENGERTIAN JASA PENDIDIKAN 
Jasa pendidikan merupakan jasa yang 
bersifat kompleks karena bersifat padat 
karya dan padat modal. Artinya, dibutuhkan 
banyak tenaga kerja yang memiliki skill 
khussu dalam bidang pendidikan dan padat 
modal karena membutuhkan infrastruktur 
(peralatan) yang lengkap.
KARAKTERISTIK JASA PENDIDIKAN (TIDAK 
BERWUJUD) 
 Produk fisik, yang menyebabkan pengguna jasa 
pendidikan 
tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar, dan 
merasakan hasilnya sebelum mereka mengkonsumsinya 
(menjadi subsistem lembaga pendidikan). 
 Untuk menekan ketidakpastian, pengguna jasa 
pendidikan 
akan mencari tanda atau informasi tentan kualitas jasa 
tersebut. 
 Tanda maupun informasi dapat diperoleh atas dasar letak 
lokasi 
lembaga pendidikan, lembaga pendidikan penyelenggara, 
peralatan dan alat komunkasi yang digunakan.
PENINGKATAN CALON PENGGUNA JASA 
PENDIDIKAN 
1. Meningkatkan visualisasi jasa yg tidak berwujud menjadi 
berwujud. 
2. Menekankan pada manfaat yang akan diperoleh (lulusan 
lembaga pendidikan) 
3. Menciptakan atau membangun suatu nama merek lembaga 
pendidikan (education brand name). 
4. Memakai nama seseorang yang sudah dikenal untuk 
meningkatkan kepercayaan konsumen.
TIDAK TERPISAHKAN (INSEPARABILITY) 
 Jasa pendidikan tidak dapat terpisahkan dari sumbernya, yaitu 
lembaga pendidikan yang 
menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan 
dikonsumsi secara 
serempak (simultan) pada waktu yang sama. 
 Jika peserta didik membeli jasa maka akan berhadapan langsung 
dengan penyedia jasa 
pendidikan. 
 Jasa lebih diutamakan penjualannya secara langsung dengan skala 
operasi 
yang terbatas. 
 Lembaga pendidikan dapat menggunakan strategi bekerja dalam 
kelompok yang 
lebih besar, bekerja lebih cepat, atau melatih para penyaji jasa agar 
mereka 
mampu membina kepercayaan pelanggannya (peserta didik).
BERVARIASI (VARIABILITY) 
Jasa pendidikan sulit untuk mencapai 
kualitas yang sesuai dengan standar.
STRATEGI DALAM MENGENDALIKAN 
KUALITAS JASA 
Melakukan seleksi dan mengadakan pelatihan untuk 
mendapatkan SDM jasa pendidikan yang lebh baik. 
Membuat standarrisasi proses kerja dalam 
menghasikan jasa pendidikan dengan baik. 
Selalu memonitor kepuasan peserta didik melalui 
sistem kotak saran, 
keluhan, maupun survey pasar.
MUDAH MUSNAH (PERIHABILITY) 
 Jasa pendidikan tidak dapat disimpan dalam 
jangka waktu tertentu atau jasa pendidikan 
tersebut mudah musnah sehingga tidak dapat 
dijual pada waktu mendatang. 
 Karakteristik jasa yang cepat musnah bukanlah 
suatu masalah jika permintaan akan jasa 
tersebut stabil karena jasa pendidikan mudah 
dalam persiapan pelayanannya. 
 Jika permintaannya berfluktuasi, lembaga 
pendidikan akan menghadapai masalh dalam 
mempersiapkan pelayananya. 
 Untuk itu, diperlukan program pemasaran jasa 
yang sangan cermat agar permintaan terhadap 
jasa pendidkan selalu stabil.
DIMENSI KUALITAS PELAYANAN PADA JASA 
PENDIDIKAN 
 Kualitas jasa pendidikan dapat diketahui dengan 
cara membanding-kan persepsi pelanggan atas 
pelayanan yang diperoleh atau diterima secara 
nyata oleh mereka dengan pelayanan yang 
sesungguhnya diharapkan. 
 Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, 
pelayanan dapat dikatakan bermutu. Sebaliknya 
jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, 
pelayanan dapat dikatakan tidak bermutu. 
 Namun apabila kenyataan sama dengan 
harapan, maka kualitas pelayanan disebut 
memuaskan. Dengan demikian, kualitas 
pelayanan dapat didefinisikan seberapa jauh 
perbedaan antara kenyataan dan harapan para 
pelanggan atas layanan yang diterima mereka,
DIMENSI JASA PENDIDIKAN 
(BUKTI FISIK (TANGIBLE)) 
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi 
perabot, 
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar 
lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan 
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan 
berkelanjutan. 
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi 
lahan, 
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, 
ruang 
tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel 
kerja, 
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat 
berolahraga, 
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan 
ruang/tempat lain yang 
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan 
berkelanjutan.
DIMENSI KUALITAS PELAYANAN YANG 
MEMPENGARUHI HARAPAN DAN KENYATAAN 
1. Akses yang berhubungan dengan kemudahan mendapatkan jasa 
pendidikan yang diperoleh di tempat yang mudah dijangkau pada 
waktu 
yang tepat dan nyaman. 
2. Kecocokan dengan timgkat kebutuhan pelanggan, yaitu kecocokan 
akan 
profil tingkat pendidikan populasi dan kelompok yang 
membutuhkannya. 
3. Efektivitas yang berhubungan dengan adanya kemampuan penyaji jasa 
pendidikan (Staf pengajar) untuk melayani atau menciptakan hasil yang 
diinginkan.
4.Ekuitas yang berhubungan dengan 
distribusi sumber-sumber 
pelayanan lembaga pendidikan yang 
adil dalam suatu sistem yang 
didukung secara umum. 
5. Diterima secara social yang 
berhubungan dengan kondisi 
lingkungan, 
komunikasi dan kebebasan, atau 
keleluasaan pribadi. 
6. Efesiensi dan ekonomis yang 
mengacu kepada pengertian layanan
SEKOLAH DIKATAKAN BERHASIL JIKA 
1. Siswa puas dengan layanan sekolah, antara lain puas dengan pelajaran 
yang diterima, puas dengan perlakuan oleh guru maupun pimpinan, 
puas 
dengan fasilitas yang disediakan sekolah. Pendek kata, siswa 
menikmati 
situasi sekolah. 
2. Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap anaknya maupun 
layanan 
kepada orang tua, misalnya puas karena menerima laporan periodik 
tentang perkembangan siswa maupun program-program sekolah. 
3. Pihak pemakai/penerima lulusan (perguruan tinggi, industri, 
masyarakat) 
puas karena menerima lulusan dengan kualitas sesuai harapan. 
4. Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya 
pembagian kerja, 
hubungan antarguru/karyawan/pimpinan, gaji/honorarium, dan 
sebagainya.
PENDEKATAN KUALITAS LAYANAN JASA 
PENDIDIKAN 
 Mengevaluasi kualitas layanan jasa pendidikan diperlukan 
pendekatan yang 
komperhensif karena jasa pendidikan merupaka jasa yang 
memiliki 
karakteristik cukup kompleks dibandingkan jasa lainnya. 
 Karena jasa pendidikan padat modal, investasi bidang 
pendidikan yang 
berkualitas dan memiliki value dari pengguna jasa 
pendidikan. 
 Saat ini memerlukan modal yang sangat besar di samping 
padat karya 
(memerlukan tenaga SDM) yang memiliki dedikasi, 
kapabilitas, maupun 
skill yang spesifik.
PENDEKATAN SEGITIGA LAYANAN 
(TRIANGLE SERVICE) 
Merupakan suatu model interaktif manajemen 
layanan yang mencerminkan hubungan antara 
lembaga pendidikan dengan para pengguna jasa 
pendidikan (siswa/mahasiswa).
3 ELEMEN MODEL SEGITIGA LAYANAN 
(STRATEGI LAYANAN (SERVICE 
LAYANAN)) 
Suatu strategi untuk memberikan layanan 
dengan mutu yang sebaik-baiknya kepada para 
pengguna jasa. 
Strategi layanan yang efektif harus didasari 
oleh konsep atau misi yang dapat dengan 
mudah dimengerti oleh seluruh individu dalam 
lembaga pendidikan.
SDM YANG MEMBERIKAN PELAYANAN 
 SDM kelompok pertama adalah staf pengajar (guru, dosen) yang 
berhadapan 
secara langsung dengan pelanggan dalam proses pembelajaran. 
 Kelompok SDM kedua adalah mereka yang menyiapkan sarana proses 
pembelajaran (alat untuk mempelancar proses pembelajaran). 
 Kelompok SDM ketiga adalah penjaga keamanan sekolah. 
 Tergolong dalam kelompok manapun, SDM tetap diperlukan untuk 
memusatkan perhatian pada para pelanggan dengan cara mengetahui 
siapa pelanggan lembaga pendidikan tersebut, apa saja kebutuhan para 
pelanggan, dan mencari tahu bagaimana cara memenuhi/memuaskan 
kebutuhannya.
SISTEM LAYANAN (SERVICE SYSTEM) 
Prosedur atau tata cara untuk 
memberikan layanan kepada para 
pelanggan yang melibatkan seluruh 
fasilitas fisik yang dimiliki dan 
sumber daya manusia yang ada. 
 Sistem ini harus layanan yang efektif 
adalah kemudahan untuk memberikan 
layanan dengan sistem yang hampir 
tidak kelihatan oleh pelanggan.
TOTAL QUALITY SERVICE (TOS) 
Layanan mutu terpadu adalah suatu keadaan 
ketika sebuah lembaga pendidikan memiliki 
kemampuan untuk memberikan pelayanan 
bermutu kepada para pelanggan maupun pemilik 
lembaga pendidikan (pemerintah atau yayasan) 
san pegawainya.
5 ELEMEN TQS 
(RISET PASAR DAN PELANGGAN) 
Kegiatan penelitian terhadap struktur dan dinamika 
pasar 
tempat lembaga pendidikan berada yang meliputi 
identifikasi segmen pasar, analisis demografis, dan 
analisis kekuatan yang ada di dalam pasar itu sendiri.
PERUMUSAN STRATEGI 
Suatu proses perancangan strategi 
untuk mempertahankan pelanggan yang 
ada dan meraih pelanggan baru.
PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KOMUNIKASI 
Pendidikan dan pelatihan sangat penting 
dalam pengembangan dan peningkatan 
mutu layanan (pengetahuan dan 
kemampuan) sumber daya manusia agar 
mereka mampu memberikan layanan 
yang bermutu kepada para 
pelanggannya. 
Adapun komunikasi berperan dalam 
mendistribusikan informasi kepada 
setiap individu yang terlibat dalam 
lembaga pendidikan.
PENYEMPURNAAN PROSES 
Penyempurnaan proses merupakan berbagai 
usaha di setiap hierarki manajemen pendidikan 
untuk secara berkesinambungan menyempurna-kan 
proses pemberi layanan dan secara aktif 
memberikan cara baru dalam memperbaiki 
layanan.
PENILAIAN, PENGUKURAN DAN UMPAN 
BALIK 
Penilaian, pengukuran, dan umpan 
balik berperan dalam 
menginformasikan kepada penyaji 
jasa pendidikan seberapa jauh 
mereka mampu memenuhi keinginan 
dan harapan pelanggannya. 
Hasil penilaian kinerja dan umpan 
balik dapat dijadikan dasar untuk 
memberikan balas jasa kepada 
merka, serta memberikan isyarat 
kepada lembaga pendidikan tentang 
apa yang masih harus diperbaiki,
Kesenjangan dan Upaya-upaya 
Perbaikan dalam Layanan Lembaga 
Pendidikan 
 
Kesenjangan yang terjadi pada 
lembaga pendidikan, yang dapat 
membuat lembaga pendidikan tidak 
mampu memberikan layanan yang 
bermutu kepada para pelanggannya. 
Ada 5 kesenjangan yang dapat 
membuat lembaga pendidikan tidak 
mampu memberikan layanan yang 
bermutu kepada pelanggannya.
5 KESENJANGAN LEMBAGA 
PENDIDIKAN 
1) Kesenjangan 1: Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi 
manajemen lembaga pendidikan. 
Kesenjangan tersebut terbentuk akibat pihak manajemen lembaga 
pendidikan salah memahami apa yang 
menjadi harapan pelanggan lembaga pendidikan. 
2) Kesenjangan 2: Kesenjangan antara persepsi pihak manajemen 
lembaga pendidikan atas harapan pelanggan dan spesifikasi kualitas 
layanan. Kesenjangan tersebut terjadi akibat kesalahan dalam 
menerjemahkan persepsi pihak ke dalam bentuk tolak ukur kualitas 
layanan. 
3) Kesenjangan 3: Kesenjangan antara spesifikasi kualitas layanan dan 
pemberian layanan kepada pelanggan. Kesenjangan tersebut 
lebih di akibatkan oleh ketidakmampuan sumber daya manusia 
lembaga pendidikan untuk memenuhi standar mutu layanan yang 
ditetapkan.
4) Kesenjangan 4: Kesenjangan antara pemberian 
layanan kepada 
pelanggan dan komunikasi eksternal lembaga 
pendidikan. 
Kesenjangan ini tercipta karena lembaga pendidikan 
tidak mampu 
memenuhi janjinya yang dikomunikasikan secara 
eksternal melalui 
berbagai bentuk promosi. 
5) Kesenjangan 5: Kesenjangan antara harapan 
pelanggan dan 
kenyataan layanan yang diterima. Kesenjangan 
tersebut sebagai 
akibat tidak terpenuhinya harapan para pelanggan.
TEKNIK MENGHILANGKAN KESENJANGAN 
1) Memberikan kesempatan kepada para pelanggan untuk 
menyampaikan ketidakpuasan 
mereka kepada lembaga pendidikan, mencari tahu keinginan dan 
harapan para 
pelanggan lembaga pendidikan sejenis, melakukan penelitian yang 
mendalam tentang 
pelanggan, membentuk panel pelanggan, melakukan studi 
komperhensif tentang 
harapan pelanggan, memperbaiki kualitas komunikasi antarsumber 
daya manusia 
dalam lembaga pendidikan, serta mengurangi birokrasi lembaga 
pendidikan. 
2) Memperbaiki kualitas kepemimpinan lembaga pendidikan, 
mempertinggi komitmen 
sumber daya manusia terhadap mutu layanan, mendorong sumber 
daya manusia lebih 
inovatif dan responsive terhadap ide-ide baru, serta standarisasi 
pekerjaan yang ingin 
dicapai secara efektif.
MEMPERJELAS URAIAN PEKERJAAN 
Meningkatkan kesesuain antara sumber daya manusia, 
teknologi dan pekerjaan, megukur kinerja dan balas 
jasa sesuai dengan kinerja, membangun kerja sama 
antara sumber daya manusia, serta memperlakukan 
pelanggan seperti bagian dari keluarga besar lembaga 
pendidikan.
MEMPERLANCAR ARUS KOMUNIKASI 
ANTARA UNIT DALAM ORGANISASI 
Memberikan pelayanan yang konsisten, 
memberikan perhatian 
yang lebih besar pada aspek vital mutu 
layanan, menjada agar 
pesan yang disampaikan secara eksternal tidak 
membentuk 
harapan para pelanggan yang melebihi 
kemampuan lembaga 
pendidikan serta mendorong para pelanggan 
untuk menjadi 
pelanggan yang lebih baik dan loyal.
STRATEGI PENINGKATAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN 
(FOKUS PADA PENGGUNA JASA PENDIDIKAN) 
Kepuasan pengguna jasa pendidikan 
merupakan factor yang sangat penting dalam 
TQM. 
Identifikasi pengguna jasa pendidikan dan 
kebutuhan mereka merupakan aspek yang 
krusial. 
 Memandang siswa/mahasiswa sebagai 
pelanggan yang harus dilayani dengan baik.
KEPEMIMPINAN 
 Kesadaran akan kualitas dalam lembaga 
pendidikan tergantung kepada faktor 
intangibles, terutama sikap manajemen 
tingkat atas (pimpinan lembaga pendidikan 
dasar menengah, kepala sekolah, dan 
pemimpin perguruan tinggi/rektorat) 
terhadap kualitas jasa pendidikan. 
 Pencapaian tingkat kualitas bukan hasil 
penerapan jangka pendek untuk 
meningkatkan daya saing, melainkan 
melalui implementasi TQM yang 
mensyaratkan kepemimpinan yang 
kontinyu.
Dewan sekolah, pengawas dan 
administrator berperan dalam 
memfokuskan dan memberi arahan 
pada wilayah dan sekolah. 
Merekalah yang memiliki visi masa 
depan, dan mereka jugalah yang 
berkemampuan mengajak para guru 
dan staf untuk mau menerima visi itu 
sebagai miliknya. Ini mengacu pada 
tanggung jawab bersama. 
Para guru dan staf memiliki komitmen 
untuk mewujudkan visi tersebut.
 Pemimpin perlu memiliki karakteristik pribadi 
yang mencakup dorongan, motivasi untuk 
memimpin, kejujuran dan integritas, 
kepercayaan diri, inisiatif, 
kreativitas/originalitas, adaptabilitas/ 
fleksibikitas, kemampuan kognitif, serta 
pengetahuan dan charisma. 
 Kualitas manajerial pimpinan harus dapat 
memberikan inspirasi pada semua jajaran 
manajemen agar mampu memperagakan 
kualitas kepemimpinan yang sama, yang 
diperlukan untuk mengembangkan budaya TQM. 
Oleh sebab itu, keterlibatan langsung pemimpin 
lembaga pendidikan sangat penting.
PERBAIKAN YANG BERKESINAMBUNGAN 
Perbaikan yang berkesenimbangunan 
berkaitan dengan komitmen (continuous 
quality improvement atau CQI) dan proses 
(continuous process improvement). 
Komitmen terhadap kualitas dimulai dengan 
pernyatann dedikasi pada misi dan visi 
bersama, serta pemberdayaan semua 
partisipan untuk secara inkremental 
mewujudkan visi tersebut.
PENYEMPURNAAN KUALITAS BERKESINAMBUNGAN DALAM 
LEMBAGA PENDIDIKAN 
Menerapkan roda mutu pada setiap aspek 
kerja 
Memahami manfaat jangka panjang 
pendekatan biaya mutu. 
Mendorong semua perbaikan baik besar 
maupun kecil. 
Mefokuskan pada upaya pencegahan dan buka 
penyelesaian masalah.
MANAJEMEN SDM 
 Selain merupakan aset organisasi yang paling vital, 
sumber daya manusia merupakan pelanggan internal 
yang menetukan kualitas akhir sebuah jasa dan 
lembaganya. 
Sukses tidaknya implementasi TQM sangat 
ditentukan 
oleh kesiapan, kesediaan, dan kompetensi sumber 
daya manusia dalam lembaga pendidikan yang ber-sangkutan 
untuk merealisasikannya secara sungguh-sungguh.
MANAJEMEN BERDASARKAN FAKTA 
Pengambilan keputusan harus 
didasarkan pada fakta yang nyata 
tentang kualitas yang didapatkan dari 
berbagai sumber di seluruh jajaran 
organisasi. 
Jadi, tidak semata-mata atas dasar 
intuisi, praduga, atau organizational 
politics. 
Berbagai alat telah dirancang dan 
dikembangkan untuk mendukung 
pengumpulan dan analisi data, serta 
pengambilan keputusan berdasarkan
 Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan yang sistematis, 
praktis, dan strategis dalam menyelenggarakan suatu organisasi, yang 
mengutamakan kepentingan pelanggan. pendekatan ini bertujuan untuk 
meningkatkan dan mengendalikan mutu. Sedang yang dimaksud dengan MMT 
Pendidikan tinggi (bisa pula sekolah) adalah cara mengelola lembaga pendidikan 
berdasarkan filosofi bahwa meningkatkan mutu harus diadakan dan dilakukan 
oleh semua unsur lembaga sejak dini secara terpadu berkesinambungan sehingga 
pendidikan sebagai jasa yang berupa proses pembudayaan sesuai dengan dan 
bahkan melebihi kebutuhan para pelanggan baik masa kini maupun yang akan 
datang. 
Dalam MMT sekolah dipahami sebagai Unit Layanan Jasa, yakni pelayanan 
pembelajaran. Sebagai unit layanan jasa, maka yang dilayani sekolah (pelanggan 
sekolah ) adalah: 1) Pelanggan internal : guru, pustakawan, laboran, teknisi dan 
tenaga administrasi, 2) Pelanggan eksternal terdiri atas : pelanggan primer 
(siswa), pelanggan sekunder (orang tua, pemerintah dan masyarakat), pelanggan 
tertier (pemakai/penerima lulusan baik diperguruan tinggi maupun dunia usaha) 
Peningkatan kualitas merupakan salah satu prasyarat agar kita dapat memasuki 
era globlalisasi yang penuh dengan persaingan. Untuk itu peningkatan kualitas 
layanan merupakan salah satu cara dalam meningkatkan mutu pendidikan agar 
dapat survive dalam era global. Secara langsung peningkatan kinerja suatu 
lembaga pendidikan akan berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan 
konsumen/pelanggan eksternal ataupun internal.
Perbaikan yang berkesinambungan 
tergantung kepada dua unsur. 
Pertama, mempelajari proses, alat, 
dan ketrampilan yang tepat. Kedua, 
menerapkan ketrampilan baru pada 
small achieveable projects.]
Upaya perbaikan kualitas secara 
berkesinambungan dalam lembaga 
pendidikan harus menggunakan 
pendekatan sistem terbuka atas 
fungsi inti lembaga pendidikan, 
student learning. Ada tiga pendekatan 
yang digunakan untuk menjamin 
kualitas lembaga pendidikan, yaitu 
(1) Pendekatan akreditas, (2) 
Pendekatan outcome assessment, dan 
(3) Pendekatan sistem terbuka 
(Lewish & Smith, 1994).[19
PENDAHULUAN 
Kesenjangan yang terjadi pada lembaga 
pendidikan, yang dapat membuat lembaga 
pendidikan tidak mampu memberikan 
layanan yang bermutu kepada para 
pelanggannya.
LIMA KESENJANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN TIDAK 
MAMPU MEMBERI LAYANAN 
Kesenjangan 1: 
a)Kesenjangan antara harapan pelanggan 
dan persepsi manajemen lembaga 
pendidikan. 
b)Kesenjangan tersebut terbentuk akibat 
pihak manajemen lembaga pendidikan 
salah memahami apa yang menjadi 
harapan pelanggan lembaga pendidikan.
Kesenjangan 2: 
a)Kesenjangan antara persepsi pihak 
manajemen lembaga pendidikan atas 
harapan pelanggan dan spesifikasi 
kualitas layanan. 
b)Kesenjangan tersebut terjadi akibat 
kesalahan dalam menerjemahkan 
persepsi pihak ke dalam bentuk tolak 
ukur kualitas layanan.
Kesenjangan 3: 
a)Kesenjangan antara spesifikasi 
kualitas layanan dan pemberian 
layanan kepada pelanggan. 
b)Kesenjangan tersebut lebih di 
akibatkan oleh ketidakmampuan 
sumber daya manusia lembaga 
pendidikan untuk memenuhi standar 
mutu layanan yang ditetapkan.
Kesenjangan 4: 
a)Kesenjangan antara pemberian 
layanan kepada pelanggan dan 
komunikasi eksternal lembaga 
pendidikan. 
b)Kesenjangan ini tercipta karena 
lembaga pendidikan tidak mampu 
memenuhi janjinya yang 
dikomunikasikan secara eksternal 
melalui berbagai bentuk promosi.
Kesenjangan 5: 
a)Kesenjangan antara harapan 
pelanggan dan kenyataan layanan yang 
diterima. 
b)Kesenjangan tersebut sebagai akibat 
tidak terpenuhinya harapan para 
pelanggan.
CARA UNTUK MENGHILANGKAN 
KESENJANGAN 
Menghilangkan kesenjangan 1: 
a)Memberikan kesempatan kepada para pelanggan untuk 
menyampaikan ketidakpuasan mereka kepada lembaga pendidikan, 
b)Mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan lembaga 
pendidikan sejenis, 
c)Melakukan penelitian yang mendalam tentang pelanggan, 
d)Membentuk panel pelanggan, 
e)Melakukan studi komperhensif tentang harapan pelanggan, 
v Memperbaiki kualitas komunikasi antarsumber daya manusia dalam 
lembaga 
pendidikan, 
vSerta mengurangi birokrasi lembaga pendidikan.
Menghilangkan kesenjangan 2: 
vMemperbaiki kualitas kepemimpinan 
lembaga pendidikan, 
vMempertinggi komitmen sumber daya 
manusia terhadap mutu layanan, 
vMendorong sumber daya manusia lebih 
inovatif dan responsive terhadap ide-ide 
baru, 
vSerta standarisasi pekerjaan yang ingin 
dicapai secara efektif.
Menghilangkan kesenjangan 3: 
a)Memperjelas uraian pekerjaan, 
b)Meningkatkan kesesuaian antara sumber daya manusia, 
c)Teknologi dan pekerjaan, 
d)Mengukur kinerja dan balas jasa sesuai dengan kinerja, 
e)Membangun kerja sama antara sumber daya manusia, 
f)Serta memperlakukan pelanggan seperti bagian dari 
keluarga 
besar lembaga pendidikan.
Menghilangkan kesenjangan 4: 
a)Memperlancar arus komunikasi antara unit 
dalam organisasi lembaga pendidikan, 
b)Memberikan pelayanan yang konsisten, 
c)Memberikan perhatian yang lebih besar 
pada aspek vital mutu layanan, 
d)Menjaga agar pesan yang disampaikan 
secara eksternal tidak membentuk harapan 
para pelanggan yang melebihi kemampuan 
lembaga pendidikan serta mendorong para 
pelanggan untuk menjadi pelanggan yang 
lebih baik dan loyal
PENDEKATAN KUALITAS LAYANAN JASA 
PENDIDIKAN 
 Mengevaluasi kualitas layanan jasa pendidikan 
diperlukan pendekatan yang komperhensif 
karena jasa pendidikan merupaka jasa yang 
memiliki karakteristik cukup kompleks 
dibandingkan jasa lainnya. 
 Karena jasa pendidikan padat modal, investasi 
bidang pendidikan yang berkualitas dan 
memiliki value dari pengguna jasa pendidikan. 
 Saat ini memerlukan modal yang sangat besar di 
samping padat karya (memerlukan tenaga SDM) 
yang memiliki dedikasi, kapabilitas, maupun 
skill yang spesifik.
PENDEKATAN SEGITIGA LAYANAN(TRIANGLE 
SERVICE) 
Merupakan suatu model interaktif 
manajemen layanan yang 
mencerminkan hubungan antara 
lembaga pendidikan dengan para 
pengguna jasa pendidikan 
(siswa/mahasiswa).
Model Interaktif Manajemen 
a) Strategi Layanan (Service Layanan) 
Suatu strategi untuk memberikan layanan dengan mutu yang sebaik-baiknya kepada 
para pengguna jasa. Strategi layanan yang efektif harus didasari oleh konsep atau 
misi yang dapat dengan mudah dimengerti oleh seluruh individu dalam lembaga 
pendidikan. 
b) Sumber Daya Manusia yang Memberikan Pelayanan (people) 
Dalam hal ini ada tiga kelompok SDM yang memberikan layanan, yaitu SDM kelompok 
pertama adalah staf pengajar (guru, dosen) yang berhadapan secara langsung 
dengan pelanggan dalam proses pembelajaran. Kelompok SDM kedua adalah mereka 
yang menyiapkan sarana proses pembelajaran (alat untuk mempelancar proses 
pembelajaran) dan kelompok SDM ketiga adalah penjaga keamanan sekolah. 
Tergolong dalam kelompok manapun, SDM tetap diperlukan untuk memusatkan 
perhatian pada para pelanggan dengan cara mengetahui siapa pelanggan lembaga 
pendidikan tersebut, apa saja kebuthan para pelanggan, dan mencari tahu bagaimana 
cara memenuhi/memuaskan kebutuhannya. 
c) Sistem Layanan (service system) 
Prosedur atau tata cara untuk memberikan layanan kepada para pelanggan yang 
melibatkan seluruh fasilitas fisik yang dimiliki dan sumber daya manusia yang ada. 
Sistem ini harus layanan yang efektif adalah kemudahan untuk memberikan layanan 
dengan sistem yang hampir tidak kelihatan oleh pelanggan.
PENDEKATAN TOTAL QUALITY SERVICE 
Suatu keadaan ketika sebuah lembaga 
pendidikan memiliki kemampuan untuk 
memberikan pelayanan bermutu kepada para 
pelanggan maupun pemilik lembaga pendidikan 
(pemerintah atau yayasan) dan pegawainya.
RISET PASAR DAN PELANGGAN 
(MARKET AND COSTUMER RESEARCH) 
Kegiatan penelitian terhadap struktur dan 
dinamika pasar tempat lembaga pendidikan 
berada yang meliputi identifikasi segmen 
pasar, analisis demografis, dan analisis 
kekuatan yang ada di dalam pasar itu 
sendiri.
PERUMUSAN STRATEGI 
(STRATEGI FORMULATION) 
Suatu proses perancangan strategi 
untuk mempertahankan pelanggan yang 
ada dan meraih pelanggan baru.
PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KOMUNIKASI 
(EDUCATION, TRAINING AND COMMUNICATION) 
Pendidikan dan pelatihan sangat penting 
dalam pengembangan dan peningkatan 
mutu layanan (pengetahuan dan 
kemampuan) sumber daya manusia agar 
mereka mampu memberikan layanan 
yang bermutu kepada para 
pelanggannya. 
 Adapun komunikasi berperan dalam 
mendistribusikan informasi kepada 
setiap individu yang terlibat dalam 
lembaga pendidikan.
PENYEMPURNAAN PROSES (PROCESS 
IMPROVEMENT) 
Berbagai usaha di setiap hierarki manajemen 
pendidikan untuk secara berkesinambungan 
menyempurnakan proses pemberi layanan dan 
secara aktif memberikan cara baru dalam 
memperbaiki layanan.
PENILAIAN, PENGUKURAN, DAN UMPAN BALIK 
(ASSESSMENT, MEASUREMENT, AND FEEDBACK) 
 Penilaian, pengukuran, dan umpan balik berperan dalam 
menginformasikan kepada penyaji jasa pendidikan seberapa jauh 
mereka mampu memenuhi keinginan dan harapan pelanggannya. 
 Hasil penilaian kinerja dan umpan balik dapat dijadikan dasar untuk 
memberikan balas jasa kepada merka, serta memberikan isyarat 
kepada lembaga pendidikan tentang apa yang masih harus diperbaiki, 
kapan diperbaiki, dan bagaimana cara memperbaikinya.
ENAM DIMENSI KUALITAS JASA PENDIDIKAN 
1. Akses yang berhubungan dengan kemudahan mendapatkan jasa pendidikan 
yang diperoleh di tempat yang mudah dijangkau pada waktu yang tepat dan 
nyaman. 
2. Kecocokan dengan timgkat kebutuhan pelanggan, yaitu kecocokan akan profil 
tingkat 
pendidikan populasi dan kelompok yang membutuhkannya. 
3. Efektivitas yang berhubungan dengan adanya kemampuan penyaji jasa pendidikan 
(staf pengajar) untuk melayani atau menciptakan hasil yang diinginkan. 
4. Ekuitas yang berhubungan dengan distribusi sumber-sumber pelayanan lembaga 
pendidikan 
yang adil dalam suatu sistem yang didukung secara umum. 
5. Diterima secara social yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, komunikasi 
dan kebebasan, atau 
keleluasaan pribadi. 
6. Efesiensi dan ekonomis yang mengacu kepada pengertian layanan terbaik untuk 
besarnya biaya yang 
tepat.
SEKOLAH DIKATAKAN BERHASIL JIKA 
1. Siswa puas dengan layanan sekolah, antara lain puas dengan pelajaran 
yang diterima, puas dengan perlakuan oleh guru maupun pimpinan, 
puas 
dengan fasilitas yang disediakan sekolah. 
2. Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap anaknya maupun 
layanan 
kepada orang tua, misalnya puas karena menerima laporan periodik 
tentang perkembangan siswa maupun program-program sekolah. 
3. Pihak pemakai/penerima lulusan (perguruan tinggi, industri, 
masyarakat) 
puas karena menerima lulusan dengan kualitas sesuai harapan. 
4. Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya 
pembagian 
kerja, hubungan antarguru/karyawan/pimpinan, gaji/honorarium, dan 
sebagainya.
Click to add title 
1 Click to add Title 
2 Click to add Title 
3 Click to add Title 
4 Click to add Title
Click to add title 
ThemeGallery 
is a Design Digital 
Content & Contents 
mall developed by 
Guild Design Inc. 
Title 
Add your text 
ThemeGallery 
is a Design Digital 
Content & Contents 
mall developed by 
Guild Design Inc.
Click to add title 
Text 
Text 
Text 
Text 
Text 
Cycle name 
Add Your Text
Click to add title 
Text 
Text 
Text 
Add Your 
Title Text 
•Text 1 
•Text 2 
•Text 3 
•Text 4 
•Text 5 
Add Your 
Title Text 
•Text 1 
•Text 2 
•Text 3 
•Text 4 
•Text 5 
Text 
Text
Click to add title 
Concept 
Add Your Text 
Text 
Text 
Text 
Text 
Text 
Text
Click to add title 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text
Click to add title 
Add Your Title 
Add Your Title 
Add Your Title 
ThemeGallery is a 
Design Digital 
Content & 
Contents mall 
developed by Guild 
Design Inc. 
ThemeGallery is a 
Design Digital 
Content & 
Contents mall 
developed by Guild 
Design Inc. 
ThemeGallery is a 
Design Digital 
Content & 
Contents mall 
developed by Guild 
Design Inc.
Click to add title 
Text Text Text 
ThemeGallery is 
a Design Digital 
Content & 
Contents mall 
developed by 
Guild Design 
Inc. 
ThemeGallery is 
a Design Digital 
Content & 
Contents mall 
developed by 
Guild Design 
Inc. 
ThemeGallery 
is a Design 
Digital Content 
& Contents 
mall developed 
by Guild Design 
Inc.
Click to add title 
CCoonncceepptt 
CCoonncceepptt 
ccoonncceepptt 
CCoonncceepptt
Click to add title 
Add Your Text Add Your Text 
Title 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text
Click to add title 
1 
ThemeGallery is a 
Design Digital 
Content & Contents 
mall developed by 
Guild Design Inc. 
2 
ThemeGallery is a 
Design Digital 
Content & Contents 
mall developed by 
Guild Design Inc. 
3 
ThemeGallery is a 
Design Digital 
Content & Contents 
mall developed by 
Guild Design Inc.
Click to add title 
2001 2002 2003 2004 
Your Text 
Your Text 
Your Text 
Your Text 
Your Text 
Your Text 
Your Text 
Your Text
Click to add title 
TTiittllee 
ThemeGallery is a Design Digital 
Content & Contents mall developed by 
Guild Design Inc. 
TTiittllee 
ThemeGallery is a Design Digital 
Content & Contents mall developed by 
Guild Design Inc. 
TTiittllee 
ThemeGallery is a Design Digital 
Content & Contents mall developed by 
Guild Design Inc.
Click to add title 
TEXT TEXT TEXT TEXT 
TEXT TEXT TEXT TEXT
Click to add title 
Title Title Title Title Title 
Title O O O O O 
Title O O O O O 
Title O O O O O 
Title O O O O O 
Title O O O O O 
Title O X O X O
Click to add title 
Text1 
Text2 
Text3 
Text4 
Text5
Click to add title 
Add Your Title 
Add Your Text 
Add Your Text 
Add Your Text Add Your Text 
Add Your Text
LOGO
Thank You 
Kingsoft Office 
Make Presentation much more fun

More Related Content

What's hot

Merancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic Reading
Merancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic ReadingMerancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic Reading
Merancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic ReadingTri Widodo W. UTOMO
 
TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAITEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAIbasukiasyamir
 
Power point (manajemen pendidikan islam) anjar
Power point (manajemen pendidikan islam) anjarPower point (manajemen pendidikan islam) anjar
Power point (manajemen pendidikan islam) anjaranj sukma
 
Makalah akidah akhlak
Makalah akidah akhlakMakalah akidah akhlak
Makalah akidah akhlakRezkydarw
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirMohamad Adriyanto
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerAtika Vania
 
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasah
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasahKonsep dasar anggaran sekolah/madrasah
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasahfitriafadilah17
 
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020ssuser5d18a2
 
Manajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxManajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxAlish722569
 
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENTKONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENTRiri Satria
 
PPT Manajemen Peserta Didik Madrasah dan Sekolah Islam.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik Madrasah dan Sekolah Islam.pptxPPT Manajemen Peserta Didik Madrasah dan Sekolah Islam.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik Madrasah dan Sekolah Islam.pptxSAYUTI11
 
Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5asikin1
 
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen PendidikanUnsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen Pendidikanrizkiariandini
 
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)dewonggo
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 

What's hot (20)

Merancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic Reading
Merancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic ReadingMerancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic Reading
Merancang Kinerja Unggul Organisasi Melalui Diagnostic Reading
 
TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAITEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PAI
 
Presentasi TESIS
Presentasi TESISPresentasi TESIS
Presentasi TESIS
 
MODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAIMODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAI
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
Power point (manajemen pendidikan islam) anjar
Power point (manajemen pendidikan islam) anjarPower point (manajemen pendidikan islam) anjar
Power point (manajemen pendidikan islam) anjar
 
Makalah akidah akhlak
Makalah akidah akhlakMakalah akidah akhlak
Makalah akidah akhlak
 
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan KarirPendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
Pendidikan Kejuruan dan Vokasi dalam Perspektif Pengembangan Karir
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporer
 
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasah
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasahKonsep dasar anggaran sekolah/madrasah
Konsep dasar anggaran sekolah/madrasah
 
Fungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanFungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikan
 
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
 
Manajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxManajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptx
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
 
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENTKONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
KONSEP DASAR HUMAN CAPITAL MANAGEMENT
 
PPT Manajemen Peserta Didik Madrasah dan Sekolah Islam.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik Madrasah dan Sekolah Islam.pptxPPT Manajemen Peserta Didik Madrasah dan Sekolah Islam.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik Madrasah dan Sekolah Islam.pptx
 
Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5
 
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen PendidikanUnsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
 
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi (1)
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 

Similar to TQM Pendidikan

Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)kancil3sakti
 
Total qm in education 2
Total qm in education 2Total qm in education 2
Total qm in education 2hermansw
 
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...ellza2
 
Makalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutuMakalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutuMarpudin Lah
 
Tqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemenTqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemenSuTedjo Tee
 
Manajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahManajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahHeldy Eriston
 
[147] Paulina Thomas - UNIMA_Mendesain lingkungan.pdf
[147] Paulina Thomas - UNIMA_Mendesain lingkungan.pdf[147] Paulina Thomas - UNIMA_Mendesain lingkungan.pdf
[147] Paulina Thomas - UNIMA_Mendesain lingkungan.pdfHartoyo Mp
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajementJimmy Gaeck
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajementJimmy Gaeck
 
PPT TOTAL QUALITY MANAGEMENT ASLI.pptx
PPT TOTAL QUALITY MANAGEMENT ASLI.pptxPPT TOTAL QUALITY MANAGEMENT ASLI.pptx
PPT TOTAL QUALITY MANAGEMENT ASLI.pptxmnuzurulump
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanAnan Nur
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanSMKN 36 JAKARTA UTARA
 
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmtAriska Taminawati
 

Similar to TQM Pendidikan (20)

Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM)Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM)
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
 
Total qm in education 2
Total qm in education 2Total qm in education 2
Total qm in education 2
 
Pendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abasPendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abas
 
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAGEMENTTOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
 
Makalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutuMakalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutu
 
Tqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemenTqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemen
 
Manajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolahManajemen mutu sekolah
Manajemen mutu sekolah
 
Total quality management
Total quality managementTotal quality management
Total quality management
 
[147] Paulina Thomas - UNIMA_Mendesain lingkungan.pdf
[147] Paulina Thomas - UNIMA_Mendesain lingkungan.pdf[147] Paulina Thomas - UNIMA_Mendesain lingkungan.pdf
[147] Paulina Thomas - UNIMA_Mendesain lingkungan.pdf
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
 
Penjaminan mutu
Penjaminan mutu Penjaminan mutu
Penjaminan mutu
 
PPT TOTAL QUALITY MANAGEMENT ASLI.pptx
PPT TOTAL QUALITY MANAGEMENT ASLI.pptxPPT TOTAL QUALITY MANAGEMENT ASLI.pptx
PPT TOTAL QUALITY MANAGEMENT ASLI.pptx
 
Manajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikanManajemen mutu dalam pendidikan
Manajemen mutu dalam pendidikan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
1. filosofi mutu kinerja dan arti mmt
 
Tqm present
Tqm presentTqm present
Tqm present
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 
Presentasi lebih memikat
Presentasi lebih memikatPresentasi lebih memikat
Presentasi lebih memikat
 

Recently uploaded

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

TQM Pendidikan

  • 1. TQM DALAM JASA PENDIDIKAN MMUULLYYOONNOO
  • 2. LATAR BELAKANG  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat.  Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
  • 3.  Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut.  Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.  Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
  • 4.  Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui layanan pendidikan bermutu dan berkualitas pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
  • 5. PERBAIKAN MUTU PENDIDIKAN  Strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented.  Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana yang diharapkan.  Strategi input-output yang diperkenalkan oleh teori education production function (Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan (sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.
  • 6. Pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Kompleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali
  • 7. Pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan faktor input pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan. Input pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada dalam batas-batas tertentu tetapi tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan (school resources are necessary but not sufficient condition to improve student achievement).
  • 8. Sekolah sebagai unit pelaksana pendidikan formal terdepan dengan berbagai keragaman potensi anak didik yang memerlukan layanan pendidikan yang beragam, kondisi lingkungan yang berbeda satu dengan lainnya. Sekolah harus dinamis dan kreatif dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan kualitas/mutu pendidikan.
  • 9.  Peningkatan mutu di setiap satuan pendidikan, diarahkan pada upaya terselenggaranya layanan pendidikan kepada pihak yang berkepentingan atau masyarakat.  Upaya yang terus menerus dilakukan dan berkesinambungan diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan bermutu dan berkualitas, yang dapat menjamin bahwa proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah sudah sesuai harapan dan yang seharusnya terjadi.  Peningkatan mutu pada setiap sekolah sebagai satuan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia secara nasional.
  • 10. DEFINISI MUTU/KUALITAS 1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan 2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan 3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain). 4) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
  • 11. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan).
  • 12. DEFINISI TQM “Sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinam-bungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan “
  • 13. PENGERTIAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT 1) Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan. 2) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
  • 14. 3) Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. 4) Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.
  • 15. UNSUR-UNSUR UTAMA TQM a) Fokus pada pelanggan. b) Obsesi terhadap kualitas. c) Pendekatan ilmiah. d) Komitmen jangka panjang. e) Kerja sama tim. f) Perbaikan sistem secara berkesinambungan. g) Pendidikan dan pelatihan. h) Kebebasan yang terkendali. i) Kesatuan tujuan. j) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
  • 16. PRINSIP-PRINSIP TQM a) Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan produk. b) Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memperlakukan karyawan, mengi-kutsertakannya, dan memberinya inspirasi.
  • 17. c) Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentra-lisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan. d) Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi.
  • 18. LIMA PILAR TQM 1) Produk 2) Proses 3) Organisasi 4) Pemimpin 5) Komitmen
  • 19.  Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi.  Mutu dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses.  Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai.  Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain.  Setiap pilar tergantung pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya yang lain juga lemah.
  • 20. EMPAT PRINSIP UTAMA DALAM TQM 1) Kepuasan pelanggan. 2) Respek terhadap setiap orang. 3) Manajemen berdasarkan fakta. 4) Perbaikan berkesinambungan.
  • 21. MANFAAT PROGRAM TQM TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
  • 22. MANFAAT TQM BAGI PELANGGAN 1) Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan. 2) Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan. 3) Kepuasan pelanggan terjamin.
  • 23. MANFAAT TQM BAGI INSTITUSI 1)Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan 2)Staf lebih termotivasi 3)Produktifitas meningkat 4)Biaya turun 5)Produk cacat berkurang 6)Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
  • 24. MANFAAT TQM BAGI STAF ORGANISASI 1) Pemberdayaan 2) Lebih terlatih dan berkemampuan 3) Lebih dihargai dan diakui
  • 25. MANFAAT IMPLEMENTASI TQM 1) Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower) 2) Membantu terciptanya tim work 3) Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan 4) Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan 5) Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah
  • 26. PERSYARATAN IMPLEMENTASI TQM Komitmen yang tinggi (dukungan penuh) dari manajemen puncak. Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Memilih koordinator (fasilitator) program TQM.
  • 27. Melakukan banchmarking pada perusahaan lain yang menerapkan TQM. Merumuskan nilai (value), visi (vision) dan misi (mission). Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan Merencanakan mutasi program TQM.
  • 28. PENGELOLAAN MUTU TOTAL  Suatu pendekatan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu komponen terkait.  Suatu pendekatan yang sistematis, praktis, dan strategis dalam menyelenggara-kan suatu organisasi, yang mengutamakan kepentingan pelanggan. pelanggan.  Cara mengelola lembaga pendidikan berdasarkan filosofi bahwa meningkatkan mutu harus diadakan dan dilakukan oleh semua unsur lembaga sejak dini secara terpadu berkesinambungan sehingga pendidikan sebagai jasa yang berupa proses pembudayaan sesuai dengan dan bahkan melebihi kebutuhan para pelanggan baik masa kini maupun yang akan datang.
  • 29. PELANGGAN SEKOLAH 1)Pelanggan internal : guru, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga administrasi, 2) Pelanggan eksternal terdiri atas : pelanggan primer (siswa), pelanggan sekunder (orang tua, pemerintah dan masyarakat), pelanggan tertier (pemakai/penerima lulusan baik diperguruan tinggi maupun dunia usaha).
  • 30. PENGERTIAN JASA Segenap kegiatan ekonomi yang menghasilkan output (keluaran) berupa produk atau konstruksi (hasil karya) nonfisik, yang lazimnya dikonsumsi pada saat diproduksi dan memberi nilai tambah pada bentuk (form) seperti kepraktisan, kecocokan atau kepantasan, kenyamanan, dan kesehatan, yang pada intinya menarik cita rasa pada pembeli pertama.
  • 31. PENGERTIAN JASA PENDIDIKAN Jasa pendidikan merupakan jasa yang bersifat kompleks karena bersifat padat karya dan padat modal. Artinya, dibutuhkan banyak tenaga kerja yang memiliki skill khussu dalam bidang pendidikan dan padat modal karena membutuhkan infrastruktur (peralatan) yang lengkap.
  • 32. KARAKTERISTIK JASA PENDIDIKAN (TIDAK BERWUJUD)  Produk fisik, yang menyebabkan pengguna jasa pendidikan tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar, dan merasakan hasilnya sebelum mereka mengkonsumsinya (menjadi subsistem lembaga pendidikan).  Untuk menekan ketidakpastian, pengguna jasa pendidikan akan mencari tanda atau informasi tentan kualitas jasa tersebut.  Tanda maupun informasi dapat diperoleh atas dasar letak lokasi lembaga pendidikan, lembaga pendidikan penyelenggara, peralatan dan alat komunkasi yang digunakan.
  • 33. PENINGKATAN CALON PENGGUNA JASA PENDIDIKAN 1. Meningkatkan visualisasi jasa yg tidak berwujud menjadi berwujud. 2. Menekankan pada manfaat yang akan diperoleh (lulusan lembaga pendidikan) 3. Menciptakan atau membangun suatu nama merek lembaga pendidikan (education brand name). 4. Memakai nama seseorang yang sudah dikenal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
  • 34. TIDAK TERPISAHKAN (INSEPARABILITY)  Jasa pendidikan tidak dapat terpisahkan dari sumbernya, yaitu lembaga pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan dikonsumsi secara serempak (simultan) pada waktu yang sama.  Jika peserta didik membeli jasa maka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan.  Jasa lebih diutamakan penjualannya secara langsung dengan skala operasi yang terbatas.  Lembaga pendidikan dapat menggunakan strategi bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, atau melatih para penyaji jasa agar mereka mampu membina kepercayaan pelanggannya (peserta didik).
  • 35. BERVARIASI (VARIABILITY) Jasa pendidikan sulit untuk mencapai kualitas yang sesuai dengan standar.
  • 36. STRATEGI DALAM MENGENDALIKAN KUALITAS JASA Melakukan seleksi dan mengadakan pelatihan untuk mendapatkan SDM jasa pendidikan yang lebh baik. Membuat standarrisasi proses kerja dalam menghasikan jasa pendidikan dengan baik. Selalu memonitor kepuasan peserta didik melalui sistem kotak saran, keluhan, maupun survey pasar.
  • 37. MUDAH MUSNAH (PERIHABILITY)  Jasa pendidikan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu atau jasa pendidikan tersebut mudah musnah sehingga tidak dapat dijual pada waktu mendatang.  Karakteristik jasa yang cepat musnah bukanlah suatu masalah jika permintaan akan jasa tersebut stabil karena jasa pendidikan mudah dalam persiapan pelayanannya.  Jika permintaannya berfluktuasi, lembaga pendidikan akan menghadapai masalh dalam mempersiapkan pelayananya.  Untuk itu, diperlukan program pemasaran jasa yang sangan cermat agar permintaan terhadap jasa pendidkan selalu stabil.
  • 38. DIMENSI KUALITAS PELAYANAN PADA JASA PENDIDIKAN  Kualitas jasa pendidikan dapat diketahui dengan cara membanding-kan persepsi pelanggan atas pelayanan yang diperoleh atau diterima secara nyata oleh mereka dengan pelayanan yang sesungguhnya diharapkan.  Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, pelayanan dapat dikatakan bermutu. Sebaliknya jika kenyataan kurang dari yang diharapkan, pelayanan dapat dikatakan tidak bermutu.  Namun apabila kenyataan sama dengan harapan, maka kualitas pelayanan disebut memuaskan. Dengan demikian, kualitas pelayanan dapat didefinisikan seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang diterima mereka,
  • 39. DIMENSI JASA PENDIDIKAN (BUKTI FISIK (TANGIBLE)) (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
  • 40. DIMENSI KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI HARAPAN DAN KENYATAAN 1. Akses yang berhubungan dengan kemudahan mendapatkan jasa pendidikan yang diperoleh di tempat yang mudah dijangkau pada waktu yang tepat dan nyaman. 2. Kecocokan dengan timgkat kebutuhan pelanggan, yaitu kecocokan akan profil tingkat pendidikan populasi dan kelompok yang membutuhkannya. 3. Efektivitas yang berhubungan dengan adanya kemampuan penyaji jasa pendidikan (Staf pengajar) untuk melayani atau menciptakan hasil yang diinginkan.
  • 41. 4.Ekuitas yang berhubungan dengan distribusi sumber-sumber pelayanan lembaga pendidikan yang adil dalam suatu sistem yang didukung secara umum. 5. Diterima secara social yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, komunikasi dan kebebasan, atau keleluasaan pribadi. 6. Efesiensi dan ekonomis yang mengacu kepada pengertian layanan
  • 42. SEKOLAH DIKATAKAN BERHASIL JIKA 1. Siswa puas dengan layanan sekolah, antara lain puas dengan pelajaran yang diterima, puas dengan perlakuan oleh guru maupun pimpinan, puas dengan fasilitas yang disediakan sekolah. Pendek kata, siswa menikmati situasi sekolah. 2. Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap anaknya maupun layanan kepada orang tua, misalnya puas karena menerima laporan periodik tentang perkembangan siswa maupun program-program sekolah. 3. Pihak pemakai/penerima lulusan (perguruan tinggi, industri, masyarakat) puas karena menerima lulusan dengan kualitas sesuai harapan. 4. Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya pembagian kerja, hubungan antarguru/karyawan/pimpinan, gaji/honorarium, dan sebagainya.
  • 43. PENDEKATAN KUALITAS LAYANAN JASA PENDIDIKAN  Mengevaluasi kualitas layanan jasa pendidikan diperlukan pendekatan yang komperhensif karena jasa pendidikan merupaka jasa yang memiliki karakteristik cukup kompleks dibandingkan jasa lainnya.  Karena jasa pendidikan padat modal, investasi bidang pendidikan yang berkualitas dan memiliki value dari pengguna jasa pendidikan.  Saat ini memerlukan modal yang sangat besar di samping padat karya (memerlukan tenaga SDM) yang memiliki dedikasi, kapabilitas, maupun skill yang spesifik.
  • 44. PENDEKATAN SEGITIGA LAYANAN (TRIANGLE SERVICE) Merupakan suatu model interaktif manajemen layanan yang mencerminkan hubungan antara lembaga pendidikan dengan para pengguna jasa pendidikan (siswa/mahasiswa).
  • 45. 3 ELEMEN MODEL SEGITIGA LAYANAN (STRATEGI LAYANAN (SERVICE LAYANAN)) Suatu strategi untuk memberikan layanan dengan mutu yang sebaik-baiknya kepada para pengguna jasa. Strategi layanan yang efektif harus didasari oleh konsep atau misi yang dapat dengan mudah dimengerti oleh seluruh individu dalam lembaga pendidikan.
  • 46. SDM YANG MEMBERIKAN PELAYANAN  SDM kelompok pertama adalah staf pengajar (guru, dosen) yang berhadapan secara langsung dengan pelanggan dalam proses pembelajaran.  Kelompok SDM kedua adalah mereka yang menyiapkan sarana proses pembelajaran (alat untuk mempelancar proses pembelajaran).  Kelompok SDM ketiga adalah penjaga keamanan sekolah.  Tergolong dalam kelompok manapun, SDM tetap diperlukan untuk memusatkan perhatian pada para pelanggan dengan cara mengetahui siapa pelanggan lembaga pendidikan tersebut, apa saja kebutuhan para pelanggan, dan mencari tahu bagaimana cara memenuhi/memuaskan kebutuhannya.
  • 47. SISTEM LAYANAN (SERVICE SYSTEM) Prosedur atau tata cara untuk memberikan layanan kepada para pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang dimiliki dan sumber daya manusia yang ada.  Sistem ini harus layanan yang efektif adalah kemudahan untuk memberikan layanan dengan sistem yang hampir tidak kelihatan oleh pelanggan.
  • 48. TOTAL QUALITY SERVICE (TOS) Layanan mutu terpadu adalah suatu keadaan ketika sebuah lembaga pendidikan memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan bermutu kepada para pelanggan maupun pemilik lembaga pendidikan (pemerintah atau yayasan) san pegawainya.
  • 49. 5 ELEMEN TQS (RISET PASAR DAN PELANGGAN) Kegiatan penelitian terhadap struktur dan dinamika pasar tempat lembaga pendidikan berada yang meliputi identifikasi segmen pasar, analisis demografis, dan analisis kekuatan yang ada di dalam pasar itu sendiri.
  • 50. PERUMUSAN STRATEGI Suatu proses perancangan strategi untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan meraih pelanggan baru.
  • 51. PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KOMUNIKASI Pendidikan dan pelatihan sangat penting dalam pengembangan dan peningkatan mutu layanan (pengetahuan dan kemampuan) sumber daya manusia agar mereka mampu memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya. Adapun komunikasi berperan dalam mendistribusikan informasi kepada setiap individu yang terlibat dalam lembaga pendidikan.
  • 52. PENYEMPURNAAN PROSES Penyempurnaan proses merupakan berbagai usaha di setiap hierarki manajemen pendidikan untuk secara berkesinambungan menyempurna-kan proses pemberi layanan dan secara aktif memberikan cara baru dalam memperbaiki layanan.
  • 53. PENILAIAN, PENGUKURAN DAN UMPAN BALIK Penilaian, pengukuran, dan umpan balik berperan dalam menginformasikan kepada penyaji jasa pendidikan seberapa jauh mereka mampu memenuhi keinginan dan harapan pelanggannya. Hasil penilaian kinerja dan umpan balik dapat dijadikan dasar untuk memberikan balas jasa kepada merka, serta memberikan isyarat kepada lembaga pendidikan tentang apa yang masih harus diperbaiki,
  • 54. Kesenjangan dan Upaya-upaya Perbaikan dalam Layanan Lembaga Pendidikan  Kesenjangan yang terjadi pada lembaga pendidikan, yang dapat membuat lembaga pendidikan tidak mampu memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya. Ada 5 kesenjangan yang dapat membuat lembaga pendidikan tidak mampu memberikan layanan yang bermutu kepada pelanggannya.
  • 55. 5 KESENJANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN 1) Kesenjangan 1: Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen lembaga pendidikan. Kesenjangan tersebut terbentuk akibat pihak manajemen lembaga pendidikan salah memahami apa yang menjadi harapan pelanggan lembaga pendidikan. 2) Kesenjangan 2: Kesenjangan antara persepsi pihak manajemen lembaga pendidikan atas harapan pelanggan dan spesifikasi kualitas layanan. Kesenjangan tersebut terjadi akibat kesalahan dalam menerjemahkan persepsi pihak ke dalam bentuk tolak ukur kualitas layanan. 3) Kesenjangan 3: Kesenjangan antara spesifikasi kualitas layanan dan pemberian layanan kepada pelanggan. Kesenjangan tersebut lebih di akibatkan oleh ketidakmampuan sumber daya manusia lembaga pendidikan untuk memenuhi standar mutu layanan yang ditetapkan.
  • 56. 4) Kesenjangan 4: Kesenjangan antara pemberian layanan kepada pelanggan dan komunikasi eksternal lembaga pendidikan. Kesenjangan ini tercipta karena lembaga pendidikan tidak mampu memenuhi janjinya yang dikomunikasikan secara eksternal melalui berbagai bentuk promosi. 5) Kesenjangan 5: Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan layanan yang diterima. Kesenjangan tersebut sebagai akibat tidak terpenuhinya harapan para pelanggan.
  • 57. TEKNIK MENGHILANGKAN KESENJANGAN 1) Memberikan kesempatan kepada para pelanggan untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka kepada lembaga pendidikan, mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan lembaga pendidikan sejenis, melakukan penelitian yang mendalam tentang pelanggan, membentuk panel pelanggan, melakukan studi komperhensif tentang harapan pelanggan, memperbaiki kualitas komunikasi antarsumber daya manusia dalam lembaga pendidikan, serta mengurangi birokrasi lembaga pendidikan. 2) Memperbaiki kualitas kepemimpinan lembaga pendidikan, mempertinggi komitmen sumber daya manusia terhadap mutu layanan, mendorong sumber daya manusia lebih inovatif dan responsive terhadap ide-ide baru, serta standarisasi pekerjaan yang ingin dicapai secara efektif.
  • 58. MEMPERJELAS URAIAN PEKERJAAN Meningkatkan kesesuain antara sumber daya manusia, teknologi dan pekerjaan, megukur kinerja dan balas jasa sesuai dengan kinerja, membangun kerja sama antara sumber daya manusia, serta memperlakukan pelanggan seperti bagian dari keluarga besar lembaga pendidikan.
  • 59. MEMPERLANCAR ARUS KOMUNIKASI ANTARA UNIT DALAM ORGANISASI Memberikan pelayanan yang konsisten, memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek vital mutu layanan, menjada agar pesan yang disampaikan secara eksternal tidak membentuk harapan para pelanggan yang melebihi kemampuan lembaga pendidikan serta mendorong para pelanggan untuk menjadi pelanggan yang lebih baik dan loyal.
  • 60. STRATEGI PENINGKATAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN (FOKUS PADA PENGGUNA JASA PENDIDIKAN) Kepuasan pengguna jasa pendidikan merupakan factor yang sangat penting dalam TQM. Identifikasi pengguna jasa pendidikan dan kebutuhan mereka merupakan aspek yang krusial.  Memandang siswa/mahasiswa sebagai pelanggan yang harus dilayani dengan baik.
  • 61. KEPEMIMPINAN  Kesadaran akan kualitas dalam lembaga pendidikan tergantung kepada faktor intangibles, terutama sikap manajemen tingkat atas (pimpinan lembaga pendidikan dasar menengah, kepala sekolah, dan pemimpin perguruan tinggi/rektorat) terhadap kualitas jasa pendidikan.  Pencapaian tingkat kualitas bukan hasil penerapan jangka pendek untuk meningkatkan daya saing, melainkan melalui implementasi TQM yang mensyaratkan kepemimpinan yang kontinyu.
  • 62. Dewan sekolah, pengawas dan administrator berperan dalam memfokuskan dan memberi arahan pada wilayah dan sekolah. Merekalah yang memiliki visi masa depan, dan mereka jugalah yang berkemampuan mengajak para guru dan staf untuk mau menerima visi itu sebagai miliknya. Ini mengacu pada tanggung jawab bersama. Para guru dan staf memiliki komitmen untuk mewujudkan visi tersebut.
  • 63.  Pemimpin perlu memiliki karakteristik pribadi yang mencakup dorongan, motivasi untuk memimpin, kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, inisiatif, kreativitas/originalitas, adaptabilitas/ fleksibikitas, kemampuan kognitif, serta pengetahuan dan charisma.  Kualitas manajerial pimpinan harus dapat memberikan inspirasi pada semua jajaran manajemen agar mampu memperagakan kualitas kepemimpinan yang sama, yang diperlukan untuk mengembangkan budaya TQM. Oleh sebab itu, keterlibatan langsung pemimpin lembaga pendidikan sangat penting.
  • 64. PERBAIKAN YANG BERKESINAMBUNGAN Perbaikan yang berkesenimbangunan berkaitan dengan komitmen (continuous quality improvement atau CQI) dan proses (continuous process improvement). Komitmen terhadap kualitas dimulai dengan pernyatann dedikasi pada misi dan visi bersama, serta pemberdayaan semua partisipan untuk secara inkremental mewujudkan visi tersebut.
  • 65. PENYEMPURNAAN KUALITAS BERKESINAMBUNGAN DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN Menerapkan roda mutu pada setiap aspek kerja Memahami manfaat jangka panjang pendekatan biaya mutu. Mendorong semua perbaikan baik besar maupun kecil. Mefokuskan pada upaya pencegahan dan buka penyelesaian masalah.
  • 66. MANAJEMEN SDM  Selain merupakan aset organisasi yang paling vital, sumber daya manusia merupakan pelanggan internal yang menetukan kualitas akhir sebuah jasa dan lembaganya. Sukses tidaknya implementasi TQM sangat ditentukan oleh kesiapan, kesediaan, dan kompetensi sumber daya manusia dalam lembaga pendidikan yang ber-sangkutan untuk merealisasikannya secara sungguh-sungguh.
  • 67. MANAJEMEN BERDASARKAN FAKTA Pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta yang nyata tentang kualitas yang didapatkan dari berbagai sumber di seluruh jajaran organisasi. Jadi, tidak semata-mata atas dasar intuisi, praduga, atau organizational politics. Berbagai alat telah dirancang dan dikembangkan untuk mendukung pengumpulan dan analisi data, serta pengambilan keputusan berdasarkan
  • 68.  Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan yang sistematis, praktis, dan strategis dalam menyelenggarakan suatu organisasi, yang mengutamakan kepentingan pelanggan. pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu. Sedang yang dimaksud dengan MMT Pendidikan tinggi (bisa pula sekolah) adalah cara mengelola lembaga pendidikan berdasarkan filosofi bahwa meningkatkan mutu harus diadakan dan dilakukan oleh semua unsur lembaga sejak dini secara terpadu berkesinambungan sehingga pendidikan sebagai jasa yang berupa proses pembudayaan sesuai dengan dan bahkan melebihi kebutuhan para pelanggan baik masa kini maupun yang akan datang. Dalam MMT sekolah dipahami sebagai Unit Layanan Jasa, yakni pelayanan pembelajaran. Sebagai unit layanan jasa, maka yang dilayani sekolah (pelanggan sekolah ) adalah: 1) Pelanggan internal : guru, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga administrasi, 2) Pelanggan eksternal terdiri atas : pelanggan primer (siswa), pelanggan sekunder (orang tua, pemerintah dan masyarakat), pelanggan tertier (pemakai/penerima lulusan baik diperguruan tinggi maupun dunia usaha) Peningkatan kualitas merupakan salah satu prasyarat agar kita dapat memasuki era globlalisasi yang penuh dengan persaingan. Untuk itu peningkatan kualitas layanan merupakan salah satu cara dalam meningkatkan mutu pendidikan agar dapat survive dalam era global. Secara langsung peningkatan kinerja suatu lembaga pendidikan akan berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan konsumen/pelanggan eksternal ataupun internal.
  • 69. Perbaikan yang berkesinambungan tergantung kepada dua unsur. Pertama, mempelajari proses, alat, dan ketrampilan yang tepat. Kedua, menerapkan ketrampilan baru pada small achieveable projects.]
  • 70. Upaya perbaikan kualitas secara berkesinambungan dalam lembaga pendidikan harus menggunakan pendekatan sistem terbuka atas fungsi inti lembaga pendidikan, student learning. Ada tiga pendekatan yang digunakan untuk menjamin kualitas lembaga pendidikan, yaitu (1) Pendekatan akreditas, (2) Pendekatan outcome assessment, dan (3) Pendekatan sistem terbuka (Lewish & Smith, 1994).[19
  • 71. PENDAHULUAN Kesenjangan yang terjadi pada lembaga pendidikan, yang dapat membuat lembaga pendidikan tidak mampu memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya.
  • 72. LIMA KESENJANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN TIDAK MAMPU MEMBERI LAYANAN Kesenjangan 1: a)Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen lembaga pendidikan. b)Kesenjangan tersebut terbentuk akibat pihak manajemen lembaga pendidikan salah memahami apa yang menjadi harapan pelanggan lembaga pendidikan.
  • 73. Kesenjangan 2: a)Kesenjangan antara persepsi pihak manajemen lembaga pendidikan atas harapan pelanggan dan spesifikasi kualitas layanan. b)Kesenjangan tersebut terjadi akibat kesalahan dalam menerjemahkan persepsi pihak ke dalam bentuk tolak ukur kualitas layanan.
  • 74. Kesenjangan 3: a)Kesenjangan antara spesifikasi kualitas layanan dan pemberian layanan kepada pelanggan. b)Kesenjangan tersebut lebih di akibatkan oleh ketidakmampuan sumber daya manusia lembaga pendidikan untuk memenuhi standar mutu layanan yang ditetapkan.
  • 75. Kesenjangan 4: a)Kesenjangan antara pemberian layanan kepada pelanggan dan komunikasi eksternal lembaga pendidikan. b)Kesenjangan ini tercipta karena lembaga pendidikan tidak mampu memenuhi janjinya yang dikomunikasikan secara eksternal melalui berbagai bentuk promosi.
  • 76. Kesenjangan 5: a)Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan layanan yang diterima. b)Kesenjangan tersebut sebagai akibat tidak terpenuhinya harapan para pelanggan.
  • 77. CARA UNTUK MENGHILANGKAN KESENJANGAN Menghilangkan kesenjangan 1: a)Memberikan kesempatan kepada para pelanggan untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka kepada lembaga pendidikan, b)Mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan lembaga pendidikan sejenis, c)Melakukan penelitian yang mendalam tentang pelanggan, d)Membentuk panel pelanggan, e)Melakukan studi komperhensif tentang harapan pelanggan, v Memperbaiki kualitas komunikasi antarsumber daya manusia dalam lembaga pendidikan, vSerta mengurangi birokrasi lembaga pendidikan.
  • 78. Menghilangkan kesenjangan 2: vMemperbaiki kualitas kepemimpinan lembaga pendidikan, vMempertinggi komitmen sumber daya manusia terhadap mutu layanan, vMendorong sumber daya manusia lebih inovatif dan responsive terhadap ide-ide baru, vSerta standarisasi pekerjaan yang ingin dicapai secara efektif.
  • 79. Menghilangkan kesenjangan 3: a)Memperjelas uraian pekerjaan, b)Meningkatkan kesesuaian antara sumber daya manusia, c)Teknologi dan pekerjaan, d)Mengukur kinerja dan balas jasa sesuai dengan kinerja, e)Membangun kerja sama antara sumber daya manusia, f)Serta memperlakukan pelanggan seperti bagian dari keluarga besar lembaga pendidikan.
  • 80. Menghilangkan kesenjangan 4: a)Memperlancar arus komunikasi antara unit dalam organisasi lembaga pendidikan, b)Memberikan pelayanan yang konsisten, c)Memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek vital mutu layanan, d)Menjaga agar pesan yang disampaikan secara eksternal tidak membentuk harapan para pelanggan yang melebihi kemampuan lembaga pendidikan serta mendorong para pelanggan untuk menjadi pelanggan yang lebih baik dan loyal
  • 81. PENDEKATAN KUALITAS LAYANAN JASA PENDIDIKAN  Mengevaluasi kualitas layanan jasa pendidikan diperlukan pendekatan yang komperhensif karena jasa pendidikan merupaka jasa yang memiliki karakteristik cukup kompleks dibandingkan jasa lainnya.  Karena jasa pendidikan padat modal, investasi bidang pendidikan yang berkualitas dan memiliki value dari pengguna jasa pendidikan.  Saat ini memerlukan modal yang sangat besar di samping padat karya (memerlukan tenaga SDM) yang memiliki dedikasi, kapabilitas, maupun skill yang spesifik.
  • 82. PENDEKATAN SEGITIGA LAYANAN(TRIANGLE SERVICE) Merupakan suatu model interaktif manajemen layanan yang mencerminkan hubungan antara lembaga pendidikan dengan para pengguna jasa pendidikan (siswa/mahasiswa).
  • 83. Model Interaktif Manajemen a) Strategi Layanan (Service Layanan) Suatu strategi untuk memberikan layanan dengan mutu yang sebaik-baiknya kepada para pengguna jasa. Strategi layanan yang efektif harus didasari oleh konsep atau misi yang dapat dengan mudah dimengerti oleh seluruh individu dalam lembaga pendidikan. b) Sumber Daya Manusia yang Memberikan Pelayanan (people) Dalam hal ini ada tiga kelompok SDM yang memberikan layanan, yaitu SDM kelompok pertama adalah staf pengajar (guru, dosen) yang berhadapan secara langsung dengan pelanggan dalam proses pembelajaran. Kelompok SDM kedua adalah mereka yang menyiapkan sarana proses pembelajaran (alat untuk mempelancar proses pembelajaran) dan kelompok SDM ketiga adalah penjaga keamanan sekolah. Tergolong dalam kelompok manapun, SDM tetap diperlukan untuk memusatkan perhatian pada para pelanggan dengan cara mengetahui siapa pelanggan lembaga pendidikan tersebut, apa saja kebuthan para pelanggan, dan mencari tahu bagaimana cara memenuhi/memuaskan kebutuhannya. c) Sistem Layanan (service system) Prosedur atau tata cara untuk memberikan layanan kepada para pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang dimiliki dan sumber daya manusia yang ada. Sistem ini harus layanan yang efektif adalah kemudahan untuk memberikan layanan dengan sistem yang hampir tidak kelihatan oleh pelanggan.
  • 84. PENDEKATAN TOTAL QUALITY SERVICE Suatu keadaan ketika sebuah lembaga pendidikan memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan bermutu kepada para pelanggan maupun pemilik lembaga pendidikan (pemerintah atau yayasan) dan pegawainya.
  • 85. RISET PASAR DAN PELANGGAN (MARKET AND COSTUMER RESEARCH) Kegiatan penelitian terhadap struktur dan dinamika pasar tempat lembaga pendidikan berada yang meliputi identifikasi segmen pasar, analisis demografis, dan analisis kekuatan yang ada di dalam pasar itu sendiri.
  • 86. PERUMUSAN STRATEGI (STRATEGI FORMULATION) Suatu proses perancangan strategi untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan meraih pelanggan baru.
  • 87. PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN KOMUNIKASI (EDUCATION, TRAINING AND COMMUNICATION) Pendidikan dan pelatihan sangat penting dalam pengembangan dan peningkatan mutu layanan (pengetahuan dan kemampuan) sumber daya manusia agar mereka mampu memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya.  Adapun komunikasi berperan dalam mendistribusikan informasi kepada setiap individu yang terlibat dalam lembaga pendidikan.
  • 88. PENYEMPURNAAN PROSES (PROCESS IMPROVEMENT) Berbagai usaha di setiap hierarki manajemen pendidikan untuk secara berkesinambungan menyempurnakan proses pemberi layanan dan secara aktif memberikan cara baru dalam memperbaiki layanan.
  • 89. PENILAIAN, PENGUKURAN, DAN UMPAN BALIK (ASSESSMENT, MEASUREMENT, AND FEEDBACK)  Penilaian, pengukuran, dan umpan balik berperan dalam menginformasikan kepada penyaji jasa pendidikan seberapa jauh mereka mampu memenuhi keinginan dan harapan pelanggannya.  Hasil penilaian kinerja dan umpan balik dapat dijadikan dasar untuk memberikan balas jasa kepada merka, serta memberikan isyarat kepada lembaga pendidikan tentang apa yang masih harus diperbaiki, kapan diperbaiki, dan bagaimana cara memperbaikinya.
  • 90. ENAM DIMENSI KUALITAS JASA PENDIDIKAN 1. Akses yang berhubungan dengan kemudahan mendapatkan jasa pendidikan yang diperoleh di tempat yang mudah dijangkau pada waktu yang tepat dan nyaman. 2. Kecocokan dengan timgkat kebutuhan pelanggan, yaitu kecocokan akan profil tingkat pendidikan populasi dan kelompok yang membutuhkannya. 3. Efektivitas yang berhubungan dengan adanya kemampuan penyaji jasa pendidikan (staf pengajar) untuk melayani atau menciptakan hasil yang diinginkan. 4. Ekuitas yang berhubungan dengan distribusi sumber-sumber pelayanan lembaga pendidikan yang adil dalam suatu sistem yang didukung secara umum. 5. Diterima secara social yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, komunikasi dan kebebasan, atau keleluasaan pribadi. 6. Efesiensi dan ekonomis yang mengacu kepada pengertian layanan terbaik untuk besarnya biaya yang tepat.
  • 91. SEKOLAH DIKATAKAN BERHASIL JIKA 1. Siswa puas dengan layanan sekolah, antara lain puas dengan pelajaran yang diterima, puas dengan perlakuan oleh guru maupun pimpinan, puas dengan fasilitas yang disediakan sekolah. 2. Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap anaknya maupun layanan kepada orang tua, misalnya puas karena menerima laporan periodik tentang perkembangan siswa maupun program-program sekolah. 3. Pihak pemakai/penerima lulusan (perguruan tinggi, industri, masyarakat) puas karena menerima lulusan dengan kualitas sesuai harapan. 4. Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya pembagian kerja, hubungan antarguru/karyawan/pimpinan, gaji/honorarium, dan sebagainya.
  • 92. Click to add title 1 Click to add Title 2 Click to add Title 3 Click to add Title 4 Click to add Title
  • 93. Click to add title ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. Title Add your text ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc.
  • 94. Click to add title Text Text Text Text Text Cycle name Add Your Text
  • 95. Click to add title Text Text Text Add Your Title Text •Text 1 •Text 2 •Text 3 •Text 4 •Text 5 Add Your Title Text •Text 1 •Text 2 •Text 3 •Text 4 •Text 5 Text Text
  • 96. Click to add title Concept Add Your Text Text Text Text Text Text Text
  • 97. Click to add title Add Your Text Add Your Text Add Your Text Add Your Text Add Your Text Add Your Text Add Your Text Add Your Text
  • 98. Click to add title Add Your Title Add Your Title Add Your Title ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc.
  • 99. Click to add title Text Text Text ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc.
  • 100. Click to add title CCoonncceepptt CCoonncceepptt ccoonncceepptt CCoonncceepptt
  • 101. Click to add title Add Your Text Add Your Text Title Add Your Text Add Your Text Add Your Text Add Your Text
  • 102. Click to add title 1 ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. 2 ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. 3 ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc.
  • 103. Click to add title 2001 2002 2003 2004 Your Text Your Text Your Text Your Text Your Text Your Text Your Text Your Text
  • 104. Click to add title TTiittllee ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. TTiittllee ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc. TTiittllee ThemeGallery is a Design Digital Content & Contents mall developed by Guild Design Inc.
  • 105. Click to add title TEXT TEXT TEXT TEXT TEXT TEXT TEXT TEXT
  • 106. Click to add title Title Title Title Title Title Title O O O O O Title O O O O O Title O O O O O Title O O O O O Title O O O O O Title O X O X O
  • 107. Click to add title Text1 Text2 Text3 Text4 Text5
  • 108. Click to add title Add Your Title Add Your Text Add Your Text Add Your Text Add Your Text Add Your Text
  • 109. LOGO
  • 110. Thank You Kingsoft Office Make Presentation much more fun