1. LAPORAN TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI TENTANG
PROFIL PERKOTAAN PRASARANA DANSARANADI NUSA TENGGARADAN KALIMANTAN
MENGGUNAKAN APLIKASI SPSS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teknologi Informasi
Dosen Pembimbing:
Widjanarko, ST.MT
Pangi, ST.MT
Disusun Oleh :
Nisadilla Nurul Ariffah
21040114060053
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
2. Latar Belakang
Teknologi informasi adalah salah satu contoh produk teknologi yang pada saat ini terus berkembang
dari hari ke hari baik itu informasi dari media cetak maupun elektronik yang menyajikan informasi bentuk
tulisan, suara maupun gambar. Perusahaan penyedia jasa informasi berlomba-lomba untuk menyajikan
informasi terkini yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sedangkan bagi masyarakat, mereka harus pandai-pandai
untuk memilih sumber informasi yang dapat dipercaya dengan berita yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, maka tidaklah heran jika di berbagai perusahaan, instansi
atau organisasi banyak yang menggunakan komputer sebagai alat bantu yang mampu menyimpan dan
mengolah segala macam data dengan cepat, tepat dan akurat. Seiring dengan perkembangan tersebut,
komputer diharapkan tidak hanya sebagai pengolah data saja, tetapi dapat menjadi media informasi yang dapat
diakses setiap saat. Hal ini diwujudkan dengan menghubungkan komputer dalam sebuah jaringan atau
internet, sejalan dengan hal itu maka penulis melihat bahwa perlunya sebuah sistem informasi berbasis web di
perusahaan tempat dimana penulis melakukan penelitian, yang diharapkan dapat mengimbangi perkembangan
teknologi informasi yang begitu pesat saat ini.
Tujuan dari penyusunan laporan Teknologi Informasi Tentang Profil Perkotaan Prasarana Dan Sarana
Di Nusa Tenggara Dan Kalimantan adalah untuk mengetahui Aspek Fisik yang ada di Pulau tersebut yang
meliputi tabel, frekuensi, dan penjelasan seputar kota yang disebutkan.
6. 83 PAGATAN 10
11.74
5
85.0
0 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
84
KALIMANT
AN TIMUR
BALIKPAPAN 785
146.1
50
42.5
0
171.7
59
50.0
0 242.00
28.0
0
192.3
70
56.0
0
85 SAMARINDA 460
174.8
50
50.4
0
145.6
59
42.0
0 195.00
36.0
0
204.6
17
59.0
0
86 BONTANG 25 8.370
12.0
0
36.88
6
53.0
0 10.00
62.0
0
27.83
8
40.0
0
87 TENGGARONG 75
15.47
5
19.5
0
41.29
1
52.0
0 11.00
17.0
0
50.02
5
63.0
0
88
KOTA
BANGUN 10 8.600
30.4
0 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
89 MARANGKAYU 0 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0
41.0
0
90
TANJUNG
REDEP 20
13.40
5
52.2
0 8.212
32.0
0 13.00
16.0
0
10.52
1
73.0
0
91
TANJUNG
SELOR 20 7.650
70.0
0 0 0.00 0.00 0.00 8.000 0.00
92
TANJUNG
PALAS 5 1.000 2.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
93
TANJUNG
SANTAN 0 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
94
SANGKULIRAN
G 0 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
95
MUARAHAWA
U 0 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
96 TARAKAN 90
21.51
0
24.3
0 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
97 NUNUKAN 20
10.96
0
27.8
0 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
98
TANAH
GROGOT 25
12.68
0
45.8
0
15.51
5
56.0
0 14.00
18.0
0 8.312
30.0
0
99
MUARA
TALOKE 0 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
10
0 LIMBOTO 50 8.750
17.7
0 7.402
15.0
0 0.00 0.00
22.20
5
45.0
0
Dari data di atas dapat dilihat bahwa tabel tersebut memiliki sebelas variabel yang terdiri dari nama
Provinsi, nama Kota, variabel air bersih yang di dalamnya dibagi kembali menjadi tiga yaitu kapasitas air
bersih, pelayanan jiwa, kemudian persentase pelayanan. Lalu variabel berikutnya adalah air limbah yang
dibagi menjadi pelayanan jiwa dan persentase pelayanan, variabel berikutnya adalah ukuran hektar drainase
dan persentase drainase, variabel berikutnya adalah persampahan yang dibagi menjadi pelayanan jiwa, dan
persentase pelayanan. Kota terdiri dari enam provinsi yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan yang terakhir adalah Kalimantan Timur.
Kemudian pada semua provinsi terdapat seratus kota banyaknya.
7. Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Mean
Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-
Rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi
dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Rumus Mean:
Statistics
Kapasita
s_AirBers
ih
Jiwa_Pel
ayanan_
AirBersih
Persen_
Pelayana
n_AirBer
sih
Jiwa_Pelaya
nan_AirLimb
ah
Persen_
Pelayana
n_AirLim
bah
Ha_Pelayan
an_Drainas
e
Persen_Pel
ayanan_Dra
inase
Jiwa_Pelaya
nan_Persam
pahan
Persen_Pela
yanan_Persa
mpahan
N Valid 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Missin
g
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 43.6200 21.7262 29.4896 14.6826 16.4400 16.9167 4.4560 17.4521 20.5700
Median 10.0000 8.5500 26.7300 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000
Mode .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
Std. Deviation 121.5240
6
58.92944 29.49508 40.74079 21.49434 45.85619 12.18832 50.50183 24.65653
Variance 14768.09
7
3472.679 869.960 1659.812 462.006 2102.791 148.555 2550.435 607.945
Kurtosis 21.342 36.662 -1.220 18.113 -1.173 13.912 12.465 23.122 -1.276
Std. Error of Kurtosis .478 .478 .478 .478 .478 .478 .478 .478 .478
Minimum .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
Maximum 785.00 472.00 90.30 248.87 70.00 242.00 67.00 338.47 73.00
Sum 4362.00 2172.62 2948.96 1468.26 1644.00 1691.67 445.60 1745.21 2057.00
Percentiles 25 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000
50 10.0000 8.5500 26.7300 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000 .0000
75 30.0000 16.3710 53.9500 8.2962 40.0000 9.4435 .0000 12.2542 43.5000
8. 2. Median/Nilai Tengah ( Me )
Median adalah nilai yang letaknya di tengah dari data yang telah diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar.
Jika banyak data ganjil maka Me adalah data yang terletak tepat yang ditengah setelah diurutkan · Jika banyak
data genap maka Me adalah ratarata dari dua data yang terletak di tengah setelah diurutkan.
Rumus Median:
3. Modus (Mo)
Modus adalah data yang paling sering muncul atau yang memiliki frekuensi terbanyak. Rumus Modus:
4. Varian dan standar deviasi (simpangan baku)
Adalah ukuran-ukuran keragaman (variasi) data statistik yang paling sering digunakan. Standar deviasi
(simpangan baku) merupakan akarkuadrat dari varian. Jadi jika salah satu nilai dari kedua ukuran
tersebut diketahui maka akan diketahui juga nilai ukuran yang lain.
9. Penghitungan
Dasar penghitungan varian dan standar deviasi adalah keinginan untuk mengetahui keragaman suatu
kelompok data. Salah satu cara untuk mengetahui keragaman suatu kelompok data adalah dengan mengurangi
setiap nilai data dengan rata-rata kelompok data tersebut, kemudian semua hasilnya dijumlahkan.
Namun cara seperti itu tidak bisa digunakan karena hasilnya akan selalu menjadi 0.
Oleh karena itu, solusi agar nilainya tidak menjadi 0 adalah dengan mengkuadratkan setiap pengurangan nilai
data dan rata-rata kelompok data tersebut, kemudian dilakukan penjumlahan. Hasil penjumlahan kuadrat (sum
of squares) tersebut akan selalu bernilai positif.
Nilai varian diperoleh dari pembagian hasil penjumlahan kuadrat (sum of squares) dengan ukuran data (n).
Namun begitu, dalam penerapannya, nilai varian tersebut bias untuk menduga varian populasi.
Dengan menggunakan rumus tersebut, nilai varian populasi lebih besar dari varian sampel. Oleh karena itu,
agar tidak bias dalam menduga varian populasi, maka nsebagai pembagi penjumlahan kuadrat (sum of
squares) diganti dengan n-1(derajat bebas) agar nilainya menjadi lebih besar dan mendekati varian populasi.
Oleh karena itu rumus varian menjadi :
Nilai varian yang dihasilkan merupakan nilai yang berbentuk kuadrat. Jika satuan nilai rata-
rata adalah gram, maka nilai varian adalah gram kuadrat. Untuk menyeragamkan nilai satuannya maka varian
diakarkuadratkan sehingga hasilnya adalah standar deviasi (simpangan baku).
Untuk mempermudah penghitungan, rumus varian dan standar deviasi (simpangan baku) tersebut bisa
diturunkan :
Rumus varian :
Rumus standar deviasi (simpangan baku) :
10. 5. Kurtosis
Merupakan derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi
normalnya data. Jika bentuk kurva runcing berarti nilai data terkonsentrasi terhadap nilai rata-tata atau nilai
penyebarannya kecil, sebaliknya jika bentuk kurva nya tumpul berarti nilai data tersebar terhadap nilai rata-
rata atau nilai penyebaran besar. Keruncingan distribusi data ini disebut juga kurtosis
Rumus Kurtosis:
6. Standart Error Kurtosis
12. Kapasitas air bersih di semua kota masih banyak yang persentasenya terdapat pada angka 0,00. Dapat
dilihat pada diagram di atas bahwa persentase angka 0,00 mencapai frekuensi hingga 40. Kemudian persentase
yang tertinggi kedua setelah 0,00 adalah 25,00 yang hampir mencapai frekuensi 10. Dapat dijelaskan dari
diagram di atas masih banyak sekali kapasitas air yang masih dikatakan belum layak dan mencapai angka
0,00 di kota-kota tersebut.
15. Pelayanan air bersih di berbagai kota juga masih banyak yang mencapai persentasi angka
0,00. Data di atas dapat di jelaskan bahwa persentasi angka 0,00 mencapai frekuensi hingga 40.
Kemudian persentasi terbanyak kedua adalah 21,51 yang kira-kira mencapai frekuensi seperlima dari
frekuensi 10.
24. Luas drainase dari data di atas yang tertinggi mencapai angka frekuensi lebih dari 60.
Kemudia luas kedua terdapat pada persentase 5,00 yang mencapai frekuensi tidak sampai 10.
26. Pelayanan pada drainase mencapai angka persentasi yang frekuensi tertinggi adalah 0,00,
dapat dilihat dari data di atas bahwa angka 0,00 mencapai frekuensi di atas 80. Daan persentase
kedua adalah18,00 yang mencapai angka sekitar frekuensi 4.
Jiwa_Pelayanan_Persampahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 54 54.0 54.0 54.0
2.327 1 1.0 1.0 55.0
2.507 1 1.0 1.0 56.0
3.16 1 1.0 1.0 57.0
3.645 1 1.0 1.0 58.0
3.709 1 1.0 1.0 59.0
4.001 1 1.0 1.0 60.0
5.996 1 1.0 1.0 61.0
6.134 1 1.0 1.0 62.0
6.162 1 1.0 1.0 63.0
28. 204.617 1 1.0 1.0 98.0
252.928 1 1.0 1.0 99.0
338.466 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat dari data di atas bahwa pelayanana untuk persampahan mencapai angka
tertinggi yaitu pada persentase 0,00 hingga frekuensinya sekitar 55. Persen terbanyak kedua adalah
pada kisaran 16 hingga mencapai sekitar seperlima dari frekuensi 10.