SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
1
RANGKUMAN MATERI, SOAL DAN PEMBAHASAN
BAB VI
TRANSFORMASI BALIKAN
disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Geometri Transformasi
Dosen pengampu Bapak Ishaq Nuriadin, M.Pd
Oleh
Niamatus Saadah 1201125122
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR.HAMKA
2015
2
Transformasi Balikan
Suatu transformasi pada suatu bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif
dengan daerah asal V dan daerah hasilnya juga V. Jika g sebuah garis dan Mg refleksi
pada garis g, maka   PPMM gg  . Kita tulis juga   PPM g 2
. Jadi M2
adalah
suatu transformasi yang memetakan setiap titik pada dirinya. Transformasi yang
demikian dinamakan transformasi Identitas, dilambangkan dengan huruf I. Jadi
  PPPI  , .
Apakah I memang benar suatu transformasi?
 Apakah I injektif?
Untuk menunjukkan I injektif ditunjukkan )()(,, 212121 xIxIxxVxx  .
Bukti:
Ambil 2121 dengan, xxVxx  .
Menurut definisi identitas, 111 )( xxIVx 
222 )( xxIVx 
Karena 21 xx  maka )()( 21 xIxI 
Jadi, I injektif.
 Apakah I surjektif?
Untuk menunjukkan I surjektif, ditunjukkan xxIVx  )(
Bukti:
Akan dibuktikan ')(' yyIVy 
Ambil Vy ' , menurut definisi identitas jika yyyIVy  ')(maka
Sehingga yyIyVyVy  )('' . Jadi yy ' .
Jadi, I surjektif.
Benar bahwa I suatu transformasi.
Karena I transformasi, T trasnformasi, berlaku sifat berikut:
         PPTpTIPITPTI  ,
Jadi TTI 
3
       PPTPTIPIT  ,
Jadi TIT  , sehingga TITTI 
Dengan demikian, transformasi identitas I berperan sebagai bilangan I dalam
himpunan transformasi-transformasi dengan operasi perkalian antara transformasi-
transformasi.
Dalam himpunan bilangan-bilangan real dengan operasi perkalian pada setiap
0x ada balikan 1
x sehingga 111
 
xxxx . Demikian juga dalam transformasi,
jika terdapat dua transformasi misal T dan Q, yang hasil kalinya adalah I
(transformasi identitas) ditulis IQTTQ  . Transformasi balikan dari T ditulis
sebagai 1
T sehingga ITTTT   11
.
Teorema yang berkaitan dengan transformasi balikan:
Teorema 1
Setiap transformasi T memiliki balikan.
Bukti:
Dipunyai T transformasi, akan dibuktikan T memiliki balikan.
Misal balikan dari T adalah L, maka ILTTL 
Oleh karena T suatu transformasi, maka T surjektif.
Karena surjektif, XATVAVx  )(prapeta
Kita tentukan   AXL  .
Kita punya   XAT  . Karena   AXL  , maka    XXLT 
Jadi  XL adalah prapeta dari X .
Diperoleh    XXLT  atau    XXTL  .
Karena    XXTL  maka menurut definisi identitas   XXI 
     XXIXTL 
Jadi, ITL 
Selanjutnya      XTLXLT 
4
Andaikan   BXT 
Karena transformasi maka x prapeta dari B dengan  BLX 
Jadi, karena   BXT  , maka     XBLXTL )( .
Jadi      VXXIXXLT  , .
Jadi, ILT  . Sehingga ILTTL  .
Sekarang akan dibuktikan bahwa L adalah suatu transformasi.
Dari definisi L, jelas L suatu padanan yang surjektif.
Selanjutnya akan dibuktikan L injektif.
Andaikan    21 XLXL  dan andaikan pula 2211 )(,)( XATXAT  dengan
  11 AXL  dan   22 AXL 
Karena T transformasi, dan jika 21 AA  maka )()( 21 ATAT  , sehingga kita
peroleh 21 XX  .
Jadi karena T transformasi dan )()( 21 XLXL  maka:
   )()( 21 XLTXLT 
   
21
21
XX
ATAT


Jadi, L injektif. Sehingga L bijektif, maka L suatu transformasi.
Karena ILTTL  , maka L merupakan balikan dari transformasi T yang
dilambangkan dengan 1
T . Jadi L = 1
T .
Contoh:
Pada suatu sistem sumbu ortogonal XOY didefinisikan transformasi F dan G
sebagai berikut:






 yxPFyxP
2
1
,2)(),.( dan )2,2()( yxPG 
Sehingga        PyxyxFPGFPFG  ),()2,2()(
Dan      PyxyxGPFGPGF 





 ),()
2
1
,2()(
Jadi        PPIPPGFPFG  ,)(
5
Atau IGFFG 
Jadi F dan G balikan satu sama lain. Kita tulis 1
 FG
Teorema 2
Setiap transformasi hanya memiliki satu balikan.
Bukti:
Andaikan T suatu transformasi dengan dua balikan 1S dan 2S .
Karena 1S balikan dari T, maka PPIPTSPTS  ),())(())(( 11
dan karena 2S balikan dari T, maka PPIPTSPTS  ),())(())(( 22
Sehingga ))(())(( 21 PTSPTS 
   )()( 21 PSTPST 
Karena T transformasi maka .),()( 21 PPSPS 
Sehingga 21 SS  . Jadi balikan T adalah SSS  21 .
Dengan kata lain transformasi T hanya memiliki satu balikan.
Teorema 3
Balikan setiap pencerminan pada garis adalah pencerminan itu sendiri
Bukti:
Andaikan pencerminan pada garis g adalah gM .
Andaikan gXYXMg  ,)( maka   XXMM gg )( atau  ,))(( XIXMM gg 
.gX  jadi IMM gg  .
Jika gX  maka XXM g )( sehingga  )()( XMMXM ggg  atau
IMM gg 
Jadi untuk setiap X diperoleh IMM gg  .
Jadi gg MM 1
.
6
Definisi : Suatu transformasi yang balikannya adalah transformasi itu sendiri
dinamakan suatu involusi.
Andaikan T dan S transformasi maka masing-masing memiliki balikan, yaitu
11
dan 
ST . Komposisi transformasi, yaitu ST  juga suatu transformasi. Jadi
ada balikan   1
ST 
Teorema 4
Apabila T dan S transformasi-transformasi, maka   111 
 TSST  .
Bukti:
Diketahui   ISTST 

)(
1
 .
Tetapi       ISSSISSTTSSTTS  
 111111
.
Oleh karena suatu transformasi hanya memiliki satu balikan, maka
  111 
 TSST  .
Jadi balikan hasil kali transformasi adalah hasil kali balikan – balikan
transformasi dengan urutan yang terbalik.
Contoh:
Pada sebuah sistem sumbu ortogonal ada garis  xyyxg  ),( dan
 0),(  yyxh .
Tentukan P sehingga ,))(( RPMM gh  dengan R = (2,7).
Jawab :
Andaikan  yxP , .
Kita peroleh berturut-turut ),)(())()(( 1111
RMMPMMMM hgghhg


Jadi  .)(11
RMMP hg


Oleh karena )7,2(R dan hh MM 1
, maka )7,2()()(1

RMRM hh
sehingga )2,7()7,2()7,2()( 111
 
gghg MMRMM sehingga )2,7(P .
7
Tugas:
Dalam tugas dibawah ini kita definisikan padanan-padanan sebagai berikut:
a) Apabila g sebuah garis. gW adalah padanan yang didefinisikan untuk
segala titik P sebagai berikut:
Apabila gP  maka PPWg )(
Apabila gP  maka )(PWg adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari
P pada g.
b) Apabila g sebuah garis. gV adalah padanan yang didefinisikan untuk
semua titik P sebagai berikut:
Apabila gP  maka PPVg )(
Apabila gP  maka '
)( PPVg  sehingga P titik tengah ruas garis tegak
lurus dari 'P pada g.
c) Apabila A sebuah titik. UA adalah padanan yang didefinisikan sebagai
berikut :
Untuk 1
)(, PPUAP A  sehingga 1
P adalah titik tengah ruas garis PA .
Untuk PPUAP A  )(, .
8
Latihan.
1. Jika g sebuah garis dan A sebuah titik, tentukan balikan transformasi–
transformasi berikut:
a) gW b) gV c) gM d) AU
Penyelesaian:
Kasus 1 untuk A  g
a) Menurut definisi identitas
Jika A  V maka I (A) = A
 
  AAWgWg
AAWgWg
AAI





)(
)(
)(
1
1
AAWg 
)(1
Jadi, AAWg 
)(1
Kasus 2 untuk A  g
Menurut definisi dari padanan Wg
Apabila A  g maka AhAAWg
2
1
2
1
)( '
 dimana h adalah ruas garis
tegak lurus dengan g dari A.
Diketahui AAWg
2
1
)( 
AAVg 2)( 
Karena AAWg
2
1
)( 
AAVg 2)( 
Maka )()(
1
AVAW gg 

b) Kasus 1 untuk A g
Menurut definisi identitas
Jika A  V maka I (A) = A
g
h
A
AAVgA 2)(1

9
AAVgVg
AAVgVg




))((
))((
1
1
AAVg 
)(1
Untuk kasus 2, A  g
Menurut definisi identitas
Diketahui AAWg
2
1
)( 
AAVg 2)( 
Karena AAWg
2
1
)( 
AAVg 2)( 
Maka )()(
1
AWAV gg 

c) Kasus 1 untuk A g
Menurut definisi pencerminan
Jika A g, maka Mg(A) = A maka AAMg 
)(1
Untuk kasus 2, A  g
Menurut definisi pencerminan
Jika A  g, maka 1
)( AAMg 
Menurut Teorema 6.3
1
)( AAMg 
AAI  )(
  
AAMgMg
AAMgMg


))((
1
1
)(



Mg
AAMg
d) Jika AP  jelas PPUA )( . Jadi balikan dari AU adalah AU .
Jika AP  maka '
)( PPUA  dimana '
P adalah titik tengah ruas garis PA
g
h
A
AAVgA 2)(1

10
Dari hipotesis ”Jika GP , 1
)( PPVg  , sehingga P adalah titik tengah ruas
garis tegak lurus dari A pada g, dan misalkan gA , dan merupakan titik
potong garis yang tegak lurus dengan g dan melalui titik P dan '
P , maka P
titik tengah ruas garis AP'
. Jadi AV balikan dari AU .
2. Sederhanakanlah:
a) 1
)( 
hgVM b) 1
)( 
ggVW c) 1
)( 
sg MW
d) 1
)( 
sgWV e) 1
)( 
sg MM f) sgs WWV 1
)( 
Penyelesaian:
Menurut teorema apabila T dan S transformasi maka   111 
 TSST  maka:
a) ghghhg MWMVVM 
 111
)(
b) gggggg VWMVVM 
 111
)(
c) gsgssg VMMMMM 
 111
)(
d) gsgssg WVVWWV 
 111
)(
e) gsgssg MMMMMM 
 111
)(
f) ssgssgsgs WWMWVMWWV  )()()(
111


3. Andaikan g sebuah garis,
a. Apakah gW sebuah isometri?
b. Apakah gW sebuah involusi ?
c. Apabila A, B dan C segaris (kolinear), apakah yang dapat katakana tentang
peta-petanya ?
Penyelesaian:
a) Ambil sebarang tiga titik CBA dan,, dengan CBA  dan gCBA ,,
 Karena gA maka '
)( AAWg  adalah titik tengah garis tegak lurus dari
A pada g.
 Karena gB  maka '
)( BBWg  adalah titik tengah garis tegak lurus dari
B pada g.
11
 Karena gC  maka '
)( CCWg  adalah titik tengah garis tegak lurus dari
C pada g.
b) Ambil sebarang titik gA .
Karena gA maka '
)( AAWg  adalh titik tengah ruas garis tegak lurus dari
A pada g. Ini berarti )( '
AWg bukan merupakan balikan dari )(AWg
Jadi gW bukan suatu involusi.
c) Ambil tiga titik CBA dan,, yang segaris.
gAAAAWGA g  ''
)(, dan ,''
rAAA 
gBBBWGB g  ''
)(, dan ,''
rBBB 
gCCCCWGC g  ''
)(, dan ,''
rCCC 
gAA '
gBB '
gCC '
Jadi ////// '''
CCBBAA atau .//// CrBqAp
Sehingga ,pqAB  dan qrBC  . Akibatnya ''
BAAB  dan ''
CBBC  .
Dapat disimpulkan jika ,,BA dan C segaris maka gW adalah sebuah
isometri.
4. Diketahui garis-garis g dan h yang berpotongan dan titik P dan Q tidak pada
garis-garis tersebut. Lukislah:
a) R sehingga PRMM hg )( .
Penyelesaian:
)()()( PMRMPRMM ghhg 
 )(PMMR gh
Q
h
P
 PMP g'
g
  PMMPR gh ''
12
b) K sehingga QKMW gh )(
Penyelesaian:
)()()(
1
QWKMQKMW hggh


 )(
)()(
QVMK
QVKM
hg
hg


c) E sehingga PEWV gh )(
Penyelesaian:
)()()(
1
PVEWPEWV hggh


 
 )(
)(
)()(
1
PWVE
PWWE
PWEW
hg
hg
hg




d) D sehingga DDMW gh )(
Penyelesaian:
)()()( DVDMDDMW hggh 
 )(DVMD hg
Karena  )()( DVMDDWW hggh  berarti IVMMW hggh 
(Transformasi Identitas).
Maka haruslah D terletak pada perpotongan antara garis g dan h.
Q
h
P
 QVQ h'
g
  QVMQK hg ''
 )(PWVE hg
)(' PWP h
Q
h
P
g
Q
h
P
g
D
13
5. Diketahui garis-garis g, h dan k dan sebuah titik A tidak pada garis-garis tersebut.
Lukislah garis-garis:
a) v sehingga vAvvWh  dan)(
b) u sehingga kuWV hg )(
'R
'P
'Q
'S
R
P
Q
S
gk
h
)(' kWk g
v v
14
c) z sehingga gzVU hA )(
d) w sehingga hwW g )(2
6. Diketahui titik-titik )9,2(dan),3,2( BA .
a) Tentukan koordinat-koordinat )(BUA .
 )()()()()(2
hVVwhVwWhwWWhwW ggggggg 
v v
'R
'P
'Q
R
P
Q
zg ''
A
)(' gVg A
'S S
g
h
)(' hVh g
'S
S
'P
P
'R
'Q
R Q
 )('' hVVwh gg
g
h
15
Penyelesaian:
 6,0
2
39
3,
2
22
2
2
,
2
)(






 








 


 AB
A
AB
AA
yy
y
xx
xBU
Jadi, koordinat )(BUA adalah (0,6).
b) Tentukan koordinat-koordinat ),(dengan),( yxPPUA .
Penyelesaian:





 






 








 



2
3
,
2
2
2
3
3,
2
2
2
2
,
2
)(
yx
yx
yy
y
xx
xPU AP
A
AP
AA
Jadi, koordinat )(PUA adalah 




 
2
3
,
2
2 yx
c) Apakah AU sebuah isometri? Apakah AU sebuah involusi?
Penyelesaian:
 Ambil sembarang titik ),Q(dan),( 2211 yxyxP
Jarak P ke Q adalah    2
12
2
12 yyxxPQ 





 

2
3
,
2
2
')( 11 yx
PPUA , dan 




 

2
3
,
2
2
')( 22 yx
QQUA
Sehingga jarak P’ ke Q’ adalah:
2
12
2
12
2
12
2
12
222
3
2
3
2
2
2
2
'' 




 





 





 







 



yyxxyyxx
QP
Karena ''QPPQ  maka AU tidak mengawetkan jarak.
Jadi, AU bukan sebuah isometri.
16
 Ambil sembarang titik ),( 11 yxP
Jelas 




 

2
3
,
2
2
)( 11 yx
PUA
Jelas











 








 

2
2
3
3
,
2
2
2
2
2
3
,
2
2
)'(
11
11
yx
yx
UPU AA











 

2
2
6
,
2
2
4 11 yx
 yx
yx
,
4
6
,
4
4 11





 

Jadi, AU bukan sebuah involusi.
d) Tentukan koordinat-koordinat )(1
PU A

Penyelesaian:
Andaikan ),()(1
dbycaxPU A 
Jelas   PPUU AA 
)(1
),( dbycaxUA 
),(
2
3
,
2
2
yx
dbycax





 

y
dby
x
cax





2
3
dan
2
2
32dan22  ydbyxcax
Jadi, koordinat  )32(),22(),()(1

yxdbycaxPU A
7. Apabila  3),(  xyxg tentukanlah:
a) Koordinat-koordinat ),(untuk)( yxPPWg
Penyelesaian:
Jelas  ),()( yxWPW gg   ),(3),( yxW xyx 
17
= 




 
 p
gp
g y
xx
x ,
2
= 




 
 y
x
,
2
3
3
= 




 
y
x
,
2
3
Jadi, koordinat )(PWg untuk ),( yxP adalah 




 
y
x
,
2
3
b) Koordinat-kordinat )(1
PW g

Penyelesaian:
Andaikan )(1
PW g

= ),( dbycax 
Jelas   PpWW gg 
)(1
),(),( yxdbycaxWg 
),(,
2
3
yxdby
bax









x
bax



2
3
dan ydby 
32  xbax dan ydby 
Jadi, koordinat )(1
PW g

= ),32(),( yxdbycax 
c) C dengan BCWV gh )( apabila h sumbu Y dan )6,1(B
Penyelesaian:
Jelas BCWV gh )(  )()()( BWVCBWCW bgbg 
 )6,1( hg WVC






 6,
2
1
gVC
)6,3
2
1
(2(  C
)6,4( C
8. Apabila T, L, S transformasi-transformasi buktikan bahwa   1111 
 TLSTLS .
18
Penyelesaian:
Menurut Teorema 6.4 : Apabila S dan T transformasi-transformasi, maka
  111 
 oTSToS
Sehingga (TLS) 1
= (TL(S)) 1
= S 1
(TL) 1
= 111 
TLS
9. Sederhanakanlah:
a)   1
ghg MVW b)   1
gghh VWVM
Penyelesaian:
a).   ghgghghggghgghg VWMWVMVWMMVWMVW   1111111
)())((
b).           1111111 
 hhggghhggghhgghh VMWVWVMVVWVMVWVM
hhgg
hhgg
MWVW
MVWV


 1111
10. Apabila A titik asal dan  2),(  yyxg tentukan koordinat-koordinat titik D
sehingga )4,3()( DVU gA .
Penyelesaian:
Jelas  )4,3()4,3()()4,3()(  AgAggA VWDVDVDVU
 
 
 2,6
2
28
,6
8,6
)4.(2),3.(2






 



D
D
WD
WD
g
g
11. Andaikan  63),(  yxyxg dan h sumbu –Y. Apabila A titik asal, tentukan
persamaan garis k sehingga gkUV Ah )( .
Penyelesaian:
Jelas  )()()()( gWVkgWkUgkUV hAhAAh 
19
Persamaan garis k yang melalui dua titik yaitu titik (2,0) dan (0,12) adalah:
20
2
012
0
12
1
12
1










 xy
xx
xx
yy
yy
 
126
2
212




xy
x
y
Jadi persamaan garis k adalah 126  xy
12. Apabila  xyyxg  ),( tentukan:
a) Koordinat-koordinat titik )2,6(dengan)( AAWg
Penyelesaian:
Jelas titik A = (6,2) akan memotong (tegak lurus) g di
sehingga koordinat adalah
b) Koordinat-koordinat titik ),(Puntuk)(1
yxPW g 
Penyelesaian:
Koordinat-koordinat titik untuk P = (x,y)
Jelas titik P = (x,y) memotong (tegak lurus) garis g di
1
-12
y
0
)(gWh
-6
2 x
63  xy
 )(gWV hA
h
20
dan
Misal koordinat adalah
Jelas = P
dan
dan
dan
dan
dan
Sehingga koordinat adalah
13. Diketahui hg // . Titik BgA dan terletak di tengah-tengah antara hg dan .
Jarak antara hg dan adalah 4 cm dan jarak antara proyeksi-proyeksi A dan B
pada h adalah 16 cm. Tentukan jarak terpendek jalur antara A dan B yang
dipantulkan oleh hg dan sebanyak tiga kali (A tidak dihitung).
14. Tentukan jarak dalam soal 13, apabila pemantulan itu adalah n kali.
15. Diketahui persegi panjang ABCD dan sebuah titik P di dalam ABCD yang
terletak di tengah-tengah antara sisi-sisi AB dan DC; jarak antara P dan sisi AD
adalah 1 cm. Panjang sisi AD = 1 cm dan panjang sisi DC = 4 cm.
a) Lukis jajargenjang dalam persegi panjang yang salah satu sisinya melalui P
dan yang titik-titik sudutnya terletak pada sisi-sisi persegi panjang itu.
b) Tentukan keliling paralellogram.

More Related Content

What's hot

Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanNia Matus
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanNia Matus
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiderin4n1
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
transformasi-pembuktian
transformasi-pembuktiantransformasi-pembuktian
transformasi-pembuktianorenji hyon
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangFebri Arianti
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiJujun Muhamad Jubaerudin
 

What's hot (20)

Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
 
2.pencerminan
2.pencerminan2.pencerminan
2.pencerminan
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
transformasi-pembuktian
transformasi-pembuktiantransformasi-pembuktian
transformasi-pembuktian
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Geometri transformasi
Geometri transformasiGeometri transformasi
Geometri transformasi
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
1.transformasi
1.transformasi1.transformasi
1.transformasi
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 

Viewers also liked

21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometriDian Fery Irawan
 
Bab 3 & bab 4
Bab 3 & bab 4Bab 3 & bab 4
Bab 3 & bab 4Novie Dwi
 
Tugas 5 MTK3
Tugas 5 MTK3Tugas 5 MTK3
Tugas 5 MTK3Toro Jr.
 
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)mariobopass
 
Rotasi - Geometri Transformasi
Rotasi - Geometri TransformasiRotasi - Geometri Transformasi
Rotasi - Geometri TransformasiRitsa Faiza
 
Geometri transformasi oleh rawuh
Geometri transformasi   oleh rawuhGeometri transformasi   oleh rawuh
Geometri transformasi oleh rawuhRito Codlan
 
Rangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri TransformasiRangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri TransformasiIndah Wijayanti
 
Komposisi transformasi SMA
Komposisi transformasi SMAKomposisi transformasi SMA
Komposisi transformasi SMAIrhuel_Abal2
 
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)guest6ea51d
 

Viewers also liked (10)

21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri21. soal soal transformasi geometri
21. soal soal transformasi geometri
 
Bab 3 & bab 4
Bab 3 & bab 4Bab 3 & bab 4
Bab 3 & bab 4
 
Tugas matematika bab 3 dan bab 4
Tugas matematika bab 3 dan bab 4Tugas matematika bab 3 dan bab 4
Tugas matematika bab 3 dan bab 4
 
Tugas 5 MTK3
Tugas 5 MTK3Tugas 5 MTK3
Tugas 5 MTK3
 
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
Transformasi(translasi rotasi-dilatasi)
 
Rotasi - Geometri Transformasi
Rotasi - Geometri TransformasiRotasi - Geometri Transformasi
Rotasi - Geometri Transformasi
 
Geometri transformasi oleh rawuh
Geometri transformasi   oleh rawuhGeometri transformasi   oleh rawuh
Geometri transformasi oleh rawuh
 
Rangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri TransformasiRangkuman Geometri Transformasi
Rangkuman Geometri Transformasi
 
Komposisi transformasi SMA
Komposisi transformasi SMAKomposisi transformasi SMA
Komposisi transformasi SMA
 
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)
 

Similar to Makalah transformasi balikan

Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasiDwiAndri2
 
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptmateri-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptFarida136429
 
Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) syandika Rafina
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linieraulia rachmawati
 
Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Junaidi Abdilah
 
Transformasi Linier-1.ppt
Transformasi Linier-1.pptTransformasi Linier-1.ppt
Transformasi Linier-1.pptLinaDwiPratiwi
 
PPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptxPPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptxzulfy485
 
Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522Butikkita
 
adoc.pub_tugas-mata-kuliah-geometri-transformasi.pdf
adoc.pub_tugas-mata-kuliah-geometri-transformasi.pdfadoc.pub_tugas-mata-kuliah-geometri-transformasi.pdf
adoc.pub_tugas-mata-kuliah-geometri-transformasi.pdfKikyNakesyaAS1
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkarAgus Purnomo
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksmarihot TP
 
T r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s iT r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s ikusnadiyoan
 

Similar to Makalah transformasi balikan (20)

Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasi
 
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptmateri-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 
Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks)
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linier
 
Gerak jatuh
Gerak jatuhGerak jatuh
Gerak jatuh
 
Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Transformasi Linier-1.ppt
Transformasi Linier-1.pptTransformasi Linier-1.ppt
Transformasi Linier-1.ppt
 
PPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptxPPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptx
 
Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522Soal dan pembahasan simak ui 522
Soal dan pembahasan simak ui 522
 
adoc.pub_tugas-mata-kuliah-geometri-transformasi.pdf
adoc.pub_tugas-mata-kuliah-geometri-transformasi.pdfadoc.pub_tugas-mata-kuliah-geometri-transformasi.pdf
adoc.pub_tugas-mata-kuliah-geometri-transformasi.pdf
 
Translasi dan Rotasi
Translasi dan RotasiTranslasi dan Rotasi
Translasi dan Rotasi
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
2730466.ppt
2730466.ppt2730466.ppt
2730466.ppt
 
buku fisika kelas XI
buku fisika kelas XIbuku fisika kelas XI
buku fisika kelas XI
 
T r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s iT r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s i
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Recently uploaded

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Makalah transformasi balikan

  • 1. 1 RANGKUMAN MATERI, SOAL DAN PEMBAHASAN BAB VI TRANSFORMASI BALIKAN disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Geometri Transformasi Dosen pengampu Bapak Ishaq Nuriadin, M.Pd Oleh Niamatus Saadah 1201125122 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR.HAMKA 2015
  • 2. 2 Transformasi Balikan Suatu transformasi pada suatu bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asal V dan daerah hasilnya juga V. Jika g sebuah garis dan Mg refleksi pada garis g, maka   PPMM gg  . Kita tulis juga   PPM g 2 . Jadi M2 adalah suatu transformasi yang memetakan setiap titik pada dirinya. Transformasi yang demikian dinamakan transformasi Identitas, dilambangkan dengan huruf I. Jadi   PPPI  , . Apakah I memang benar suatu transformasi?  Apakah I injektif? Untuk menunjukkan I injektif ditunjukkan )()(,, 212121 xIxIxxVxx  . Bukti: Ambil 2121 dengan, xxVxx  . Menurut definisi identitas, 111 )( xxIVx  222 )( xxIVx  Karena 21 xx  maka )()( 21 xIxI  Jadi, I injektif.  Apakah I surjektif? Untuk menunjukkan I surjektif, ditunjukkan xxIVx  )( Bukti: Akan dibuktikan ')(' yyIVy  Ambil Vy ' , menurut definisi identitas jika yyyIVy  ')(maka Sehingga yyIyVyVy  )('' . Jadi yy ' . Jadi, I surjektif. Benar bahwa I suatu transformasi. Karena I transformasi, T trasnformasi, berlaku sifat berikut:          PPTpTIPITPTI  , Jadi TTI 
  • 3. 3        PPTPTIPIT  , Jadi TIT  , sehingga TITTI  Dengan demikian, transformasi identitas I berperan sebagai bilangan I dalam himpunan transformasi-transformasi dengan operasi perkalian antara transformasi- transformasi. Dalam himpunan bilangan-bilangan real dengan operasi perkalian pada setiap 0x ada balikan 1 x sehingga 111   xxxx . Demikian juga dalam transformasi, jika terdapat dua transformasi misal T dan Q, yang hasil kalinya adalah I (transformasi identitas) ditulis IQTTQ  . Transformasi balikan dari T ditulis sebagai 1 T sehingga ITTTT   11 . Teorema yang berkaitan dengan transformasi balikan: Teorema 1 Setiap transformasi T memiliki balikan. Bukti: Dipunyai T transformasi, akan dibuktikan T memiliki balikan. Misal balikan dari T adalah L, maka ILTTL  Oleh karena T suatu transformasi, maka T surjektif. Karena surjektif, XATVAVx  )(prapeta Kita tentukan   AXL  . Kita punya   XAT  . Karena   AXL  , maka    XXLT  Jadi  XL adalah prapeta dari X . Diperoleh    XXLT  atau    XXTL  . Karena    XXTL  maka menurut definisi identitas   XXI       XXIXTL  Jadi, ITL  Selanjutnya      XTLXLT 
  • 4. 4 Andaikan   BXT  Karena transformasi maka x prapeta dari B dengan  BLX  Jadi, karena   BXT  , maka     XBLXTL )( . Jadi      VXXIXXLT  , . Jadi, ILT  . Sehingga ILTTL  . Sekarang akan dibuktikan bahwa L adalah suatu transformasi. Dari definisi L, jelas L suatu padanan yang surjektif. Selanjutnya akan dibuktikan L injektif. Andaikan    21 XLXL  dan andaikan pula 2211 )(,)( XATXAT  dengan   11 AXL  dan   22 AXL  Karena T transformasi, dan jika 21 AA  maka )()( 21 ATAT  , sehingga kita peroleh 21 XX  . Jadi karena T transformasi dan )()( 21 XLXL  maka:    )()( 21 XLTXLT      21 21 XX ATAT   Jadi, L injektif. Sehingga L bijektif, maka L suatu transformasi. Karena ILTTL  , maka L merupakan balikan dari transformasi T yang dilambangkan dengan 1 T . Jadi L = 1 T . Contoh: Pada suatu sistem sumbu ortogonal XOY didefinisikan transformasi F dan G sebagai berikut:        yxPFyxP 2 1 ,2)(),.( dan )2,2()( yxPG  Sehingga        PyxyxFPGFPFG  ),()2,2()( Dan      PyxyxGPFGPGF        ),() 2 1 ,2()( Jadi        PPIPPGFPFG  ,)(
  • 5. 5 Atau IGFFG  Jadi F dan G balikan satu sama lain. Kita tulis 1  FG Teorema 2 Setiap transformasi hanya memiliki satu balikan. Bukti: Andaikan T suatu transformasi dengan dua balikan 1S dan 2S . Karena 1S balikan dari T, maka PPIPTSPTS  ),())(())(( 11 dan karena 2S balikan dari T, maka PPIPTSPTS  ),())(())(( 22 Sehingga ))(())(( 21 PTSPTS     )()( 21 PSTPST  Karena T transformasi maka .),()( 21 PPSPS  Sehingga 21 SS  . Jadi balikan T adalah SSS  21 . Dengan kata lain transformasi T hanya memiliki satu balikan. Teorema 3 Balikan setiap pencerminan pada garis adalah pencerminan itu sendiri Bukti: Andaikan pencerminan pada garis g adalah gM . Andaikan gXYXMg  ,)( maka   XXMM gg )( atau  ,))(( XIXMM gg  .gX  jadi IMM gg  . Jika gX  maka XXM g )( sehingga  )()( XMMXM ggg  atau IMM gg  Jadi untuk setiap X diperoleh IMM gg  . Jadi gg MM 1 .
  • 6. 6 Definisi : Suatu transformasi yang balikannya adalah transformasi itu sendiri dinamakan suatu involusi. Andaikan T dan S transformasi maka masing-masing memiliki balikan, yaitu 11 dan  ST . Komposisi transformasi, yaitu ST  juga suatu transformasi. Jadi ada balikan   1 ST  Teorema 4 Apabila T dan S transformasi-transformasi, maka   111   TSST  . Bukti: Diketahui   ISTST   )( 1  . Tetapi       ISSSISSTTSSTTS    111111 . Oleh karena suatu transformasi hanya memiliki satu balikan, maka   111   TSST  . Jadi balikan hasil kali transformasi adalah hasil kali balikan – balikan transformasi dengan urutan yang terbalik. Contoh: Pada sebuah sistem sumbu ortogonal ada garis  xyyxg  ),( dan  0),(  yyxh . Tentukan P sehingga ,))(( RPMM gh  dengan R = (2,7). Jawab : Andaikan  yxP , . Kita peroleh berturut-turut ),)(())()(( 1111 RMMPMMMM hgghhg   Jadi  .)(11 RMMP hg   Oleh karena )7,2(R dan hh MM 1 , maka )7,2()()(1  RMRM hh sehingga )2,7()7,2()7,2()( 111   gghg MMRMM sehingga )2,7(P .
  • 7. 7 Tugas: Dalam tugas dibawah ini kita definisikan padanan-padanan sebagai berikut: a) Apabila g sebuah garis. gW adalah padanan yang didefinisikan untuk segala titik P sebagai berikut: Apabila gP  maka PPWg )( Apabila gP  maka )(PWg adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g. b) Apabila g sebuah garis. gV adalah padanan yang didefinisikan untuk semua titik P sebagai berikut: Apabila gP  maka PPVg )( Apabila gP  maka ' )( PPVg  sehingga P titik tengah ruas garis tegak lurus dari 'P pada g. c) Apabila A sebuah titik. UA adalah padanan yang didefinisikan sebagai berikut : Untuk 1 )(, PPUAP A  sehingga 1 P adalah titik tengah ruas garis PA . Untuk PPUAP A  )(, .
  • 8. 8 Latihan. 1. Jika g sebuah garis dan A sebuah titik, tentukan balikan transformasi– transformasi berikut: a) gW b) gV c) gM d) AU Penyelesaian: Kasus 1 untuk A  g a) Menurut definisi identitas Jika A  V maka I (A) = A     AAWgWg AAWgWg AAI      )( )( )( 1 1 AAWg  )(1 Jadi, AAWg  )(1 Kasus 2 untuk A  g Menurut definisi dari padanan Wg Apabila A  g maka AhAAWg 2 1 2 1 )( '  dimana h adalah ruas garis tegak lurus dengan g dari A. Diketahui AAWg 2 1 )(  AAVg 2)(  Karena AAWg 2 1 )(  AAVg 2)(  Maka )()( 1 AVAW gg   b) Kasus 1 untuk A g Menurut definisi identitas Jika A  V maka I (A) = A g h A AAVgA 2)(1 
  • 9. 9 AAVgVg AAVgVg     ))(( ))(( 1 1 AAVg  )(1 Untuk kasus 2, A  g Menurut definisi identitas Diketahui AAWg 2 1 )(  AAVg 2)(  Karena AAWg 2 1 )(  AAVg 2)(  Maka )()( 1 AWAV gg   c) Kasus 1 untuk A g Menurut definisi pencerminan Jika A g, maka Mg(A) = A maka AAMg  )(1 Untuk kasus 2, A  g Menurut definisi pencerminan Jika A  g, maka 1 )( AAMg  Menurut Teorema 6.3 1 )( AAMg  AAI  )(    AAMgMg AAMgMg   ))(( 1 1 )(    Mg AAMg d) Jika AP  jelas PPUA )( . Jadi balikan dari AU adalah AU . Jika AP  maka ' )( PPUA  dimana ' P adalah titik tengah ruas garis PA g h A AAVgA 2)(1 
  • 10. 10 Dari hipotesis ”Jika GP , 1 )( PPVg  , sehingga P adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari A pada g, dan misalkan gA , dan merupakan titik potong garis yang tegak lurus dengan g dan melalui titik P dan ' P , maka P titik tengah ruas garis AP' . Jadi AV balikan dari AU . 2. Sederhanakanlah: a) 1 )(  hgVM b) 1 )(  ggVW c) 1 )(  sg MW d) 1 )(  sgWV e) 1 )(  sg MM f) sgs WWV 1 )(  Penyelesaian: Menurut teorema apabila T dan S transformasi maka   111   TSST  maka: a) ghghhg MWMVVM   111 )( b) gggggg VWMVVM   111 )( c) gsgssg VMMMMM   111 )( d) gsgssg WVVWWV   111 )( e) gsgssg MMMMMM   111 )( f) ssgssgsgs WWMWVMWWV  )()()( 111   3. Andaikan g sebuah garis, a. Apakah gW sebuah isometri? b. Apakah gW sebuah involusi ? c. Apabila A, B dan C segaris (kolinear), apakah yang dapat katakana tentang peta-petanya ? Penyelesaian: a) Ambil sebarang tiga titik CBA dan,, dengan CBA  dan gCBA ,,  Karena gA maka ' )( AAWg  adalah titik tengah garis tegak lurus dari A pada g.  Karena gB  maka ' )( BBWg  adalah titik tengah garis tegak lurus dari B pada g.
  • 11. 11  Karena gC  maka ' )( CCWg  adalah titik tengah garis tegak lurus dari C pada g. b) Ambil sebarang titik gA . Karena gA maka ' )( AAWg  adalh titik tengah ruas garis tegak lurus dari A pada g. Ini berarti )( ' AWg bukan merupakan balikan dari )(AWg Jadi gW bukan suatu involusi. c) Ambil tiga titik CBA dan,, yang segaris. gAAAAWGA g  '' )(, dan ,'' rAAA  gBBBWGB g  '' )(, dan ,'' rBBB  gCCCCWGC g  '' )(, dan ,'' rCCC  gAA ' gBB ' gCC ' Jadi ////// ''' CCBBAA atau .//// CrBqAp Sehingga ,pqAB  dan qrBC  . Akibatnya '' BAAB  dan '' CBBC  . Dapat disimpulkan jika ,,BA dan C segaris maka gW adalah sebuah isometri. 4. Diketahui garis-garis g dan h yang berpotongan dan titik P dan Q tidak pada garis-garis tersebut. Lukislah: a) R sehingga PRMM hg )( . Penyelesaian: )()()( PMRMPRMM ghhg   )(PMMR gh Q h P  PMP g' g   PMMPR gh ''
  • 12. 12 b) K sehingga QKMW gh )( Penyelesaian: )()()( 1 QWKMQKMW hggh    )( )()( QVMK QVKM hg hg   c) E sehingga PEWV gh )( Penyelesaian: )()()( 1 PVEWPEWV hggh      )( )( )()( 1 PWVE PWWE PWEW hg hg hg     d) D sehingga DDMW gh )( Penyelesaian: )()()( DVDMDDMW hggh   )(DVMD hg Karena  )()( DVMDDWW hggh  berarti IVMMW hggh  (Transformasi Identitas). Maka haruslah D terletak pada perpotongan antara garis g dan h. Q h P  QVQ h' g   QVMQK hg ''  )(PWVE hg )(' PWP h Q h P g Q h P g D
  • 13. 13 5. Diketahui garis-garis g, h dan k dan sebuah titik A tidak pada garis-garis tersebut. Lukislah garis-garis: a) v sehingga vAvvWh  dan)( b) u sehingga kuWV hg )( 'R 'P 'Q 'S R P Q S gk h )(' kWk g v v
  • 14. 14 c) z sehingga gzVU hA )( d) w sehingga hwW g )(2 6. Diketahui titik-titik )9,2(dan),3,2( BA . a) Tentukan koordinat-koordinat )(BUA .  )()()()()(2 hVVwhVwWhwWWhwW ggggggg  v v 'R 'P 'Q R P Q zg '' A )(' gVg A 'S S g h )(' hVh g 'S S 'P P 'R 'Q R Q  )('' hVVwh gg g h
  • 15. 15 Penyelesaian:  6,0 2 39 3, 2 22 2 2 , 2 )(                      AB A AB AA yy y xx xBU Jadi, koordinat )(BUA adalah (0,6). b) Tentukan koordinat-koordinat ),(dengan),( yxPPUA . Penyelesaian:                             2 3 , 2 2 2 3 3, 2 2 2 2 , 2 )( yx yx yy y xx xPU AP A AP AA Jadi, koordinat )(PUA adalah        2 3 , 2 2 yx c) Apakah AU sebuah isometri? Apakah AU sebuah involusi? Penyelesaian:  Ambil sembarang titik ),Q(dan),( 2211 yxyxP Jarak P ke Q adalah    2 12 2 12 yyxxPQ          2 3 , 2 2 ')( 11 yx PPUA , dan         2 3 , 2 2 ')( 22 yx QQUA Sehingga jarak P’ ke Q’ adalah: 2 12 2 12 2 12 2 12 222 3 2 3 2 2 2 2 ''                                  yyxxyyxx QP Karena ''QPPQ  maka AU tidak mengawetkan jarak. Jadi, AU bukan sebuah isometri.
  • 16. 16  Ambil sembarang titik ),( 11 yxP Jelas         2 3 , 2 2 )( 11 yx PUA Jelas                         2 2 3 3 , 2 2 2 2 2 3 , 2 2 )'( 11 11 yx yx UPU AA               2 2 6 , 2 2 4 11 yx  yx yx , 4 6 , 4 4 11         Jadi, AU bukan sebuah involusi. d) Tentukan koordinat-koordinat )(1 PU A  Penyelesaian: Andaikan ),()(1 dbycaxPU A  Jelas   PPUU AA  )(1 ),( dbycaxUA  ),( 2 3 , 2 2 yx dbycax         y dby x cax      2 3 dan 2 2 32dan22  ydbyxcax Jadi, koordinat  )32(),22(),()(1  yxdbycaxPU A 7. Apabila  3),(  xyxg tentukanlah: a) Koordinat-koordinat ),(untuk)( yxPPWg Penyelesaian: Jelas  ),()( yxWPW gg   ),(3),( yxW xyx 
  • 17. 17 =         p gp g y xx x , 2 =         y x , 2 3 3 =        y x , 2 3 Jadi, koordinat )(PWg untuk ),( yxP adalah        y x , 2 3 b) Koordinat-kordinat )(1 PW g  Penyelesaian: Andaikan )(1 PW g  = ),( dbycax  Jelas   PpWW gg  )(1 ),(),( yxdbycaxWg  ),(, 2 3 yxdby bax          x bax    2 3 dan ydby  32  xbax dan ydby  Jadi, koordinat )(1 PW g  = ),32(),( yxdbycax  c) C dengan BCWV gh )( apabila h sumbu Y dan )6,1(B Penyelesaian: Jelas BCWV gh )(  )()()( BWVCBWCW bgbg   )6,1( hg WVC        6, 2 1 gVC )6,3 2 1 (2(  C )6,4( C 8. Apabila T, L, S transformasi-transformasi buktikan bahwa   1111   TLSTLS .
  • 18. 18 Penyelesaian: Menurut Teorema 6.4 : Apabila S dan T transformasi-transformasi, maka   111   oTSToS Sehingga (TLS) 1 = (TL(S)) 1 = S 1 (TL) 1 = 111  TLS 9. Sederhanakanlah: a)   1 ghg MVW b)   1 gghh VWVM Penyelesaian: a).   ghgghghggghgghg VWMWVMVWMMVWMVW   1111111 )())(( b).           1111111   hhggghhggghhgghh VMWVWVMVVWVMVWVM hhgg hhgg MWVW MVWV    1111 10. Apabila A titik asal dan  2),(  yyxg tentukan koordinat-koordinat titik D sehingga )4,3()( DVU gA . Penyelesaian: Jelas  )4,3()4,3()()4,3()(  AgAggA VWDVDVDVU      2,6 2 28 ,6 8,6 )4.(2),3.(2            D D WD WD g g 11. Andaikan  63),(  yxyxg dan h sumbu –Y. Apabila A titik asal, tentukan persamaan garis k sehingga gkUV Ah )( . Penyelesaian: Jelas  )()()()( gWVkgWkUgkUV hAhAAh 
  • 19. 19 Persamaan garis k yang melalui dua titik yaitu titik (2,0) dan (0,12) adalah: 20 2 012 0 12 1 12 1            xy xx xx yy yy   126 2 212     xy x y Jadi persamaan garis k adalah 126  xy 12. Apabila  xyyxg  ),( tentukan: a) Koordinat-koordinat titik )2,6(dengan)( AAWg Penyelesaian: Jelas titik A = (6,2) akan memotong (tegak lurus) g di sehingga koordinat adalah b) Koordinat-koordinat titik ),(Puntuk)(1 yxPW g  Penyelesaian: Koordinat-koordinat titik untuk P = (x,y) Jelas titik P = (x,y) memotong (tegak lurus) garis g di 1 -12 y 0 )(gWh -6 2 x 63  xy  )(gWV hA h
  • 20. 20 dan Misal koordinat adalah Jelas = P dan dan dan dan dan Sehingga koordinat adalah 13. Diketahui hg // . Titik BgA dan terletak di tengah-tengah antara hg dan . Jarak antara hg dan adalah 4 cm dan jarak antara proyeksi-proyeksi A dan B pada h adalah 16 cm. Tentukan jarak terpendek jalur antara A dan B yang dipantulkan oleh hg dan sebanyak tiga kali (A tidak dihitung). 14. Tentukan jarak dalam soal 13, apabila pemantulan itu adalah n kali. 15. Diketahui persegi panjang ABCD dan sebuah titik P di dalam ABCD yang terletak di tengah-tengah antara sisi-sisi AB dan DC; jarak antara P dan sisi AD adalah 1 cm. Panjang sisi AD = 1 cm dan panjang sisi DC = 4 cm. a) Lukis jajargenjang dalam persegi panjang yang salah satu sisinya melalui P dan yang titik-titik sudutnya terletak pada sisi-sisi persegi panjang itu. b) Tentukan keliling paralellogram.