SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
APOTEK
ONLINE ?
TINJAUAN
REGULASI
DAN ETIKA
Masukan dan Komentar : apoteker.online@gmail.com
SISI POSITIF apotek online
Bagi Konsumen Bagi Apoteker
“Efisien dan Praktis”-
memudahkan pembelian (tidak
perlu pergi ke apotek, tidak perlu
membuang waktu untuk
menunggu dispensing-
menunggu dispensing di
rumah/kantor, bisa pesan kapan
saja tidak terbatas pada waktu)
1. Sarana promosi yang
menjanjikan
2. Diversifikasi pelayanan/usaha
3. Menambah keuntungan/laba
4. Waktu
compounding/dispensing
menjadi lebih longgar (tidak
terganggu oleh “waktu
tunggu” pasien) sehingga
meminimalkan kesalahan
dalam penyiapan obat resep.
SISI NEGATIF Apotek online
I. ADMINISTRASI
1. Belum ada ijin khusus / REGULASI KHUSUS
tentang apotek on-line, sehingga Ada
kemungkinan apotek online tidak memiliki
apoteker berSIPA/STRA
2. Tidak ada jaminan Apotek on-line memiliki
bangunan/fasilitas fisik yang memenuhi
persyaratan (pelayanan/penyimpanan
obat/arsip-administrasi/pengiriman)
3. Resep yang dilayani Tidak ada jaminan
keasliannya
4. Tidak ada Jaminan Apotek on-line
mendapatkan obat dari Distributor resmi/legal
SISI NEGATIF Apotek online
II. PER-UU/ETIKA/DISIPLIN
1. Sebagian besar apotek online melayani/menjual
langsung obat keras tanpa memerlukan resep
dokter
2. Kegiatan pengiklanan yang “berlebihan” , yang
mengarah pada pelanggaran etika
3. Resep hasil scan bisa diedit oleh
pembeli/pengguna
4. Kemungkinan membeli resep di lebih dari 1 apotek
online (karena yang diminta scan resep)
5. Kemungkinan obat yang dijual bisa saja underdose,
ED, dan atau palsu
6. Kerahasiaan resep dan pasien tidak terjamin
7. Tidak ada jaminan bukan “penipuan”
SISI NEGATIF Apotek online
III. PELAYANAN KEFARMASIAN
1. TIDAK BERDASARKAN filosofi : “PATIENT
ORIENTED”
2. Tidak ada jaminan bahwa pengelolaan apotek
/PELAYANAN APOTEK online dilakukan oleh
TENAGA KEFARMASIAN (apoteker/ttk)
3. Dimungkinkan dispensing dan compounding
obat tanpa pengawasan dari apoteker
4. Kemungkinan penyalahgunaan obat lebih
besar
5. Apoteker tidak bisa memonitor pasien (tidak
bisa tahu tentang kondisi pasien yang
sesungguhnya)
Tiruanpenipuan
Pencarian data dan informasi
APOTEK online
Membuat identitas palsu (Nama, usia, alamat, no
HP, email, dll)
Menjadi member di beberapa apotik online
Melakukan pemesanan obat (terutama obat
keras)
Apotek Online
CONTOH I. : Apotek Online Independent (tidak
mempunyai apotik fisik)
CONTOH I. : Apotek Online Independent (tidak
mempunyai apotik fisik)
Apotek Online
CONTOH II : Apotek Online Cabang dari Apotek (Perpanjangan
tangan dari apotik fisik)
Apotek Online
Apotek Online Cabang dari Apotek (Perpanjangan tangan dari
apotik fisik)
CONTOH : Masalah Apotek Online
I. Kegiatan pengiklanan apotek yang tidak sesuai etika
dan peraturan perundang-undangan
Iklan terlalu
bombastis
Masalah Apotek Online
II. Pelayanan tanpa ada tenaga kefarmasian
1. Apoteker tidak memberikan konseling kepada pasien
2. Tidak ada feedback dari pasien
ADAKAH JAMINAN BAHWA YANG MENGELOLA/MEMBERIKAN
PELAYANAN DI APOTEK ONLINE ADALAH SEORANG
APOTEKER/TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN???
ADA KEMUNGKINAN DISPENSING DAN COMPOUNDING
DILAKUKAN TANPA PENGAWASAN APOTEKER
KEMUNGKINAN MEDICATION ERROR SEMAKIN BESAR
Masalah Apotek Online
Menjual obat keras kepada yang tidak berhak
1. Tidak tahu siapa sebenarnya konsumennya.
2. Penjualan obat keras tanpa resep dokter tetap dilayani
Masalah Apotek Online
Dispensing obat KERAS tanpa resep yang sah dari dokter
Mengupload resep berupa foto atau hasil scan
Tidak ada jaminan keaslian resep
Resep hasil scan bisa diedit oleh pembeli
Kemungkinan membeli resep di lebih dari 1 apotek online (karena yang
diminta foto resep)
Meminta Resep secara Online
Apotek online
di beberapa negara
• USA : Boleh, tapi hanya apotek2 yang punya
licence
• Australia : Boleh, harus punya licence
• Brazil : Boleh, harus mendaftarkan diri dulu
• Canada : Boleh, licence tergantung dari
kebijakan masing2 provinsi yang ada di
Canada
• China : Obat resep tidak boleh dijual online
KETENTUAN – KETENTUAN
SEBAGAI PERTIMBANGAN
• PP 51/2009
• Permenkes 35 tahun 2014 Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No :
1787/MENKES/PER/XII/2010 tentang
Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
• UU Perlindungan Konsumen UU NO 88 /
1999
PP 51/2009
KETENTUAN UMUM :
• APOTEK : sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh
Apoteker
• PELAYANAN KEFARMASIAN ADALAH : suatu
pelayanan langsungdan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan
Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien.
• SPO (Standar Prosedur Operasional) : adalah
prosedur tertulis berupa petunjuk operasional
tentang Pekerjaan Kefarmasian.
• Rahasia Kefarmasian : adalah Pekerjaan
Kefarmasian yang menyangkut proses
produksi, proses penyaluran dan proses
pelayanan dari Sediaan Farmasi yang
tidak boleh diketahui oleh umum sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Pasal 2
(1) Peraturan Pemerintah ini mengatur
Pekerjaan Kefarmasian dalam pengadaan,
produksi, distribusi atau penyaluran, dan
pelayanan sediaan farmasi.
(2) Pekerjaan Kefarmasian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
Pasal 3
Pekerjaan Kefarmasian
dilakukan berdasarkan pada nilai ilmiah,
keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan
perlindungan serta keselamatan pasien atau
masyarakat yang berkaitan dengan Sediaan
Farmasi yang memenuhi standar dan
persyaratan keamanan, mutu, dan
kemanfaatan.
Pasal 4
Tujuan pengaturan Pekerjaan Kefarmasian untuk:
a. memberikan perlindungan kepada pasien dan
masyarakat dalam memperoleh dan/atau
menetapkan sediaan farmasi dan jasa kefarmasian;
b. mempertahankan dan meningkatkan mutu
penyelenggaraan Pekerjaan Kefarmasian sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta peraturan perundangan-
undangan;
dan
c. memberikan kepastian hukum bagi pasien,
masyarakat dan Tenaga Kefarmasian.
Bagian Kelima
Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian Pada Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian
Pasal 19
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian berupa :
a. Apotek;
b. Instalasi farmasi rumah sakit;
c. Puskesmas;
d. Klinik;
e. Toko Obat; atau
f. Praktek bersama.
Pasal 20
Dalam menjalankan Pekerjaan
kefarmasian pada
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker
dapat dibantu oleh Apoteker pendamping
dan/ atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
Pasal 21
(1) Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker harus
menerapkan standar pelayanan kefarmasian.
(2) Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep
dokter dilaksanakan oleh Apoteker.
(3) Dalam hal di daerah terpencil tidak terdapat
Apoteker, Menteri dapat menempatkan Tenaga Teknis
Kefarmasian yang telah memiliki STRTTK pada sarana
pelayanan kesehatan dasar yang diberi wewenang untuk
meracik dan menyerahkan obat kepada pasien.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan
kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menurut jenis Fasilitas Pelayanan Kefarmasian ditetapkan
oleh Menteri.entuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 23
(1) Dalam melakukan Pekerjaan
Kefarmasian, Apoteker sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 harus
menetapkan Standar Prosedur
Operasional.
(2) Standar Prosedur Operasional harus
dibuat secara tertulis dan diperbaharui
secara terus menerus sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang farmasi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 25
(1) Apoteker dapat mendirikan Apotek
dengan modal sendiri dan/atau modal dari
pemilik modal baik perorangan maupun
perusahaan.
(2) Dalam hal Apoteker yang mendirikan
Apotek bekerja sama dengan pemilik modal
maka pekerjaan kefarmasian harus tetap
dilakukan sepenuhnya oleh Apoteker yang
bersangkutan.
(3) Ketentuan mengenai kepemilikan Apotek
sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Permenkes 73 tahun 2016
Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
1787/MENKES/PER/XII/2010 tentang
Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
UU Perlindungan Konsumen
UU NO 8 TAHUN 1999
PASAL 4
 Kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam konsumsi tidak terjamin
karena tidak ada pelayanan dan tanggungjawab apoteker secara langsung.
 Hak konsumen untuk memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur
tidak dilaksanakan dalam praktik apotek online, karena tidak dilakukan
pelayanan kefarmasian secara langsung, padahal obat adalah barang yang
seharusnya didapatkan dengan informasi yang lengkap dari apoteker, atau
tenaga kesehatan lain yang berkompeten
Hak konsumen adalah:
Point b dan c:
Informasi dan pelayanan yang benar, jelas, dan jujur tidak dapat
tercapai apabila praktik pelayanan kefarmasian tidak dilakukan secara
langsung oleh apoteker kepada pasien
APOTEK A-20
(ASLI - BUKA 20 JAM)
04.00-24.00
A P O T E K A - 2 0 H A N YA M E N J U A L O B AT
A S LI
APOTEK P-18
(PROFESIONAL -BUKA 18 jam)
06.00 – 24.00
DISINI APOTEKER BERPERILAKU PROFESIONAL DENGAN
ETIKA TINGGI
1. Berdasarkan PP 51/2009 & Pasal 8 UU No 35 Tahun
2014 : praktik apotek online belum /kurang/tidak
sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di
apotek seperti yang diatur dalam UU tsb.
(ADMIN/UU/ETIKA/DISIPLIN/PELAYANAN)
2. Pasal 13 UU No 8 Tahun 1999 : Apotek online yang
ditemui, memberikan diskon (secara terbuka) untuk
beberapa produk yang ditawarkan  ETIKA
PROMOSI Tidak sesuai dengan ketentuan.
KESIMPULAN
SOLUSI :
 Merevisi PMK 9/2017 tentang Apotek & peraturan
perundang-undangan terkait untuk layanan online
- ADA IJIN KHUSUS PELAYANAN ON LINE OLEH ASAPIN dan HISFARMA:
tatacara dan persyaratan
- TETAPADA APOTEK FISIK (apotek online merupakan bagian dr apotek fisik)
- BATASAN2 PELAYANAN YANG DIIJINKAN UNTUK ONLINE (misal : hanya
melayani obat bebas/bebas terbatas dan OWA, SPO khusus pelayanan online)
- PELAYANAN DILAKUKAN OLEH APOTEKER DENGAN KEMAMPUAN DIGITAL
- TETAPBERSIFAT ORIENTASI KEPADA PASIEN / KONSUMEN

More Related Content

What's hot

Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsHenry Nobito
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekSurya Amal
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origNesha Mutiara
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitKANDA IZUL
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmasemaviaza
 
Drug Management Cycle di PBF.ppt
Drug Management Cycle di PBF.pptDrug Management Cycle di PBF.ppt
Drug Management Cycle di PBF.pptssuserb3bce7
 
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasObat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasDilla Novita
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBNesha Mutiara
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obatsaninuraeni
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)Abulkhair Abdullah
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptiseko_apt
 
Perkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiPerkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiJingga Matahari
 
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdfMarlinaAzwar1
 

What's hot (20)

CPOTB.ppt
CPOTB.pptCPOTB.ppt
CPOTB.ppt
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
 
Drug Management Cycle di PBF.ppt
Drug Management Cycle di PBF.pptDrug Management Cycle di PBF.ppt
Drug Management Cycle di PBF.ppt
 
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasObat Bebas Terbatas
Obat Bebas Terbatas
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Ppt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Ppt CPOB Bangunan dan FasilitasPpt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Ppt CPOB Bangunan dan Fasilitas
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Alat Kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
 
Water system
Water systemWater system
Water system
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
 
Perkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiPerkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasi
 
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
 

Similar to APOTEK ONLINE: TINJAUAN REGULASI DAN ETIKA

1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdfMEDOXNET
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerMaulana Sakti
 
PP 512009 EDIT.ppt
PP 512009 EDIT.pptPP 512009 EDIT.ppt
PP 512009 EDIT.pptAprilhm
 
Definisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukumDefinisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukumHarum Nugroho
 
Sarana, prasarana dan peralatan.docx
Sarana, prasarana dan peralatan.docxSarana, prasarana dan peralatan.docx
Sarana, prasarana dan peralatan.docxdupakskp
 
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekKasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekAstriedAmalia
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaRidwan Ridwan
 
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptxdyahrahmawati17
 
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxTUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxAyuRahmawatiHidayat1
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfAriestaPerwitasari
 
Pp51kuliah pert i dan ii
Pp51kuliah pert i dan iiPp51kuliah pert i dan ii
Pp51kuliah pert i dan iihusnul khotimah
 
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekPmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekAlbertus Beny
 
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotek
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotekPmk no 35 2014 standar yan far di apotek
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotekTotok Sudjianto
 
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014Chynthya Riiweuh
 
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_nasrulnasrullah3
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatankhoiril anwar
 
Pmk 58 tahun 2014 ttg standar yanfar rs
Pmk 58 tahun 2014 ttg standar yanfar rsPmk 58 tahun 2014 ttg standar yanfar rs
Pmk 58 tahun 2014 ttg standar yanfar rsAlbertus Beny
 

Similar to APOTEK ONLINE: TINJAUAN REGULASI DAN ETIKA (20)

1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
1. Paparan Standar Apt dan TO_PMK14.2021 (Pelayanan Kefarmasian).pdf
 
Etik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apotekerEtik dan Disiplin apoteker
Etik dan Disiplin apoteker
 
PP 512009 EDIT.ppt
PP 512009 EDIT.pptPP 512009 EDIT.ppt
PP 512009 EDIT.ppt
 
Definisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukumDefinisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukum
 
Sarana, prasarana dan peralatan.docx
Sarana, prasarana dan peralatan.docxSarana, prasarana dan peralatan.docx
Sarana, prasarana dan peralatan.docx
 
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekKasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
 
6_APOTE DARING.ppt
6_APOTE DARING.ppt6_APOTE DARING.ppt
6_APOTE DARING.ppt
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
 
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
3. Kebijakan Yanfar di Apotek-Dit Yanfar.pptx
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
 
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptxTUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
TUGAS_PENDAHULUAN_PKPA_APOTEK_ATRIKA.pptx
 
Pp no. 51_th_2009
Pp no. 51_th_2009Pp no. 51_th_2009
Pp no. 51_th_2009
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
 
Pp51kuliah pert i dan ii
Pp51kuliah pert i dan iiPp51kuliah pert i dan ii
Pp51kuliah pert i dan ii
 
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotekPmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
Pmk no. 35 ttg standar pelayanan kefarmasian di apotek
 
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotek
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotekPmk no 35 2014 standar yan far di apotek
Pmk no 35 2014 standar yan far di apotek
 
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
Standar pelayanan kefarmasian apotek 2014
 
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
57078 pmk 9_2017_ttg_apotek_
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
Pmk 58 tahun 2014 ttg standar yanfar rs
Pmk 58 tahun 2014 ttg standar yanfar rsPmk 58 tahun 2014 ttg standar yanfar rs
Pmk 58 tahun 2014 ttg standar yanfar rs
 

More from Stefanus Nofa

WHO global strategy on digital health 2020 2025
WHO global strategy on digital health 2020 2025WHO global strategy on digital health 2020 2025
WHO global strategy on digital health 2020 2025Stefanus Nofa
 
Telemedicine insight 2021
Telemedicine insight 2021Telemedicine insight 2021
Telemedicine insight 2021Stefanus Nofa
 
Revisi Protokol Tatalaksana Covid-19 dari PDPI, PAPDI, PERDATIN, PERKI & IDAI
Revisi Protokol Tatalaksana Covid-19 dari PDPI, PAPDI, PERDATIN, PERKI & IDAIRevisi Protokol Tatalaksana Covid-19 dari PDPI, PAPDI, PERDATIN, PERKI & IDAI
Revisi Protokol Tatalaksana Covid-19 dari PDPI, PAPDI, PERDATIN, PERKI & IDAIStefanus Nofa
 
WHO Therapeutics and covid 19- living guideline
WHO Therapeutics and covid 19- living guidelineWHO Therapeutics and covid 19- living guideline
WHO Therapeutics and covid 19- living guidelineStefanus Nofa
 
Implementasi Telemedicine di Indonesia
Implementasi Telemedicine di IndonesiaImplementasi Telemedicine di Indonesia
Implementasi Telemedicine di IndonesiaStefanus Nofa
 
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Stefanus Nofa
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanStefanus Nofa
 
BPOM Promosi iklan obat pada internet yang melanggar peraturan
BPOM Promosi iklan obat pada internet yang melanggar peraturanBPOM Promosi iklan obat pada internet yang melanggar peraturan
BPOM Promosi iklan obat pada internet yang melanggar peraturanStefanus Nofa
 
BPOM Ketentuan Penjualan Obat
BPOM Ketentuan Penjualan ObatBPOM Ketentuan Penjualan Obat
BPOM Ketentuan Penjualan ObatStefanus Nofa
 
The New "Disrupters" in Healthcare – pasien dan apoteker
The New "Disrupters" in Healthcare – pasien dan apotekerThe New "Disrupters" in Healthcare – pasien dan apoteker
The New "Disrupters" in Healthcare – pasien dan apotekerStefanus Nofa
 
FDA Drug and-biologic-approvals-2016
FDA Drug and-biologic-approvals-2016FDA Drug and-biologic-approvals-2016
FDA Drug and-biologic-approvals-2016Stefanus Nofa
 
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga KesehatanPMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga KesehatanStefanus Nofa
 
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Stefanus Nofa
 
Pemanfaatan Social Media oleh BPOM
Pemanfaatan Social Media oleh BPOMPemanfaatan Social Media oleh BPOM
Pemanfaatan Social Media oleh BPOMStefanus Nofa
 
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0Stefanus Nofa
 
Pedoman re Sertifikasi Apoteker
Pedoman re Sertifikasi ApotekerPedoman re Sertifikasi Apoteker
Pedoman re Sertifikasi ApotekerStefanus Nofa
 
Cegah Kanker Dengan Gaya Hidup Sehat
Cegah Kanker Dengan Gaya Hidup SehatCegah Kanker Dengan Gaya Hidup Sehat
Cegah Kanker Dengan Gaya Hidup SehatStefanus Nofa
 
Aspek Bioetika Penelitian Stem Cell
Aspek Bioetika Penelitian Stem CellAspek Bioetika Penelitian Stem Cell
Aspek Bioetika Penelitian Stem CellStefanus Nofa
 
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit ParkinsonAplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit ParkinsonStefanus Nofa
 
Potential Therapeutic Application Of Stem Cell
Potential Therapeutic Application Of Stem CellPotential Therapeutic Application Of Stem Cell
Potential Therapeutic Application Of Stem CellStefanus Nofa
 

More from Stefanus Nofa (20)

WHO global strategy on digital health 2020 2025
WHO global strategy on digital health 2020 2025WHO global strategy on digital health 2020 2025
WHO global strategy on digital health 2020 2025
 
Telemedicine insight 2021
Telemedicine insight 2021Telemedicine insight 2021
Telemedicine insight 2021
 
Revisi Protokol Tatalaksana Covid-19 dari PDPI, PAPDI, PERDATIN, PERKI & IDAI
Revisi Protokol Tatalaksana Covid-19 dari PDPI, PAPDI, PERDATIN, PERKI & IDAIRevisi Protokol Tatalaksana Covid-19 dari PDPI, PAPDI, PERDATIN, PERKI & IDAI
Revisi Protokol Tatalaksana Covid-19 dari PDPI, PAPDI, PERDATIN, PERKI & IDAI
 
WHO Therapeutics and covid 19- living guideline
WHO Therapeutics and covid 19- living guidelineWHO Therapeutics and covid 19- living guideline
WHO Therapeutics and covid 19- living guideline
 
Implementasi Telemedicine di Indonesia
Implementasi Telemedicine di IndonesiaImplementasi Telemedicine di Indonesia
Implementasi Telemedicine di Indonesia
 
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Hisfarsi 2019  Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
 
BPOM Promosi iklan obat pada internet yang melanggar peraturan
BPOM Promosi iklan obat pada internet yang melanggar peraturanBPOM Promosi iklan obat pada internet yang melanggar peraturan
BPOM Promosi iklan obat pada internet yang melanggar peraturan
 
BPOM Ketentuan Penjualan Obat
BPOM Ketentuan Penjualan ObatBPOM Ketentuan Penjualan Obat
BPOM Ketentuan Penjualan Obat
 
The New "Disrupters" in Healthcare – pasien dan apoteker
The New "Disrupters" in Healthcare – pasien dan apotekerThe New "Disrupters" in Healthcare – pasien dan apoteker
The New "Disrupters" in Healthcare – pasien dan apoteker
 
FDA Drug and-biologic-approvals-2016
FDA Drug and-biologic-approvals-2016FDA Drug and-biologic-approvals-2016
FDA Drug and-biologic-approvals-2016
 
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga KesehatanPMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
 
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
Track & Trace System Barkode 2D : Penguatan Pengawasan Obat Berbasis Digital ...
 
Pemanfaatan Social Media oleh BPOM
Pemanfaatan Social Media oleh BPOMPemanfaatan Social Media oleh BPOM
Pemanfaatan Social Media oleh BPOM
 
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
 
Pedoman re Sertifikasi Apoteker
Pedoman re Sertifikasi ApotekerPedoman re Sertifikasi Apoteker
Pedoman re Sertifikasi Apoteker
 
Cegah Kanker Dengan Gaya Hidup Sehat
Cegah Kanker Dengan Gaya Hidup SehatCegah Kanker Dengan Gaya Hidup Sehat
Cegah Kanker Dengan Gaya Hidup Sehat
 
Aspek Bioetika Penelitian Stem Cell
Aspek Bioetika Penelitian Stem CellAspek Bioetika Penelitian Stem Cell
Aspek Bioetika Penelitian Stem Cell
 
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit ParkinsonAplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
 
Potential Therapeutic Application Of Stem Cell
Potential Therapeutic Application Of Stem CellPotential Therapeutic Application Of Stem Cell
Potential Therapeutic Application Of Stem Cell
 

Recently uploaded

PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanFATIM77
 
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxMelianaFatmawati
 
Agen Resmi Tembak Ikan JDB Deposit i-Saku Gampang Menang
Agen Resmi Tembak Ikan JDB Deposit i-Saku Gampang MenangAgen Resmi Tembak Ikan JDB Deposit i-Saku Gampang Menang
Agen Resmi Tembak Ikan JDB Deposit i-Saku Gampang Menangonline resmi
 
Konsep tata laksana Kanker Leher Rahim Papsmear & IVA.ppt
Konsep tata laksana Kanker Leher Rahim Papsmear & IVA.pptKonsep tata laksana Kanker Leher Rahim Papsmear & IVA.ppt
Konsep tata laksana Kanker Leher Rahim Papsmear & IVA.pptindahlestari554589
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
laporan kasuss demam berdarah dengue.pptx
laporan kasuss demam berdarah dengue.pptxlaporan kasuss demam berdarah dengue.pptx
laporan kasuss demam berdarah dengue.pptxirfanahmadh
 

Recently uploaded (9)

PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
 
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
 
Agen Resmi Tembak Ikan JDB Deposit i-Saku Gampang Menang
Agen Resmi Tembak Ikan JDB Deposit i-Saku Gampang MenangAgen Resmi Tembak Ikan JDB Deposit i-Saku Gampang Menang
Agen Resmi Tembak Ikan JDB Deposit i-Saku Gampang Menang
 
Konsep tata laksana Kanker Leher Rahim Papsmear & IVA.ppt
Konsep tata laksana Kanker Leher Rahim Papsmear & IVA.pptKonsep tata laksana Kanker Leher Rahim Papsmear & IVA.ppt
Konsep tata laksana Kanker Leher Rahim Papsmear & IVA.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
laporan kasuss demam berdarah dengue.pptx
laporan kasuss demam berdarah dengue.pptxlaporan kasuss demam berdarah dengue.pptx
laporan kasuss demam berdarah dengue.pptx
 

APOTEK ONLINE: TINJAUAN REGULASI DAN ETIKA

  • 1. APOTEK ONLINE ? TINJAUAN REGULASI DAN ETIKA Masukan dan Komentar : apoteker.online@gmail.com
  • 2.
  • 3. SISI POSITIF apotek online Bagi Konsumen Bagi Apoteker “Efisien dan Praktis”- memudahkan pembelian (tidak perlu pergi ke apotek, tidak perlu membuang waktu untuk menunggu dispensing- menunggu dispensing di rumah/kantor, bisa pesan kapan saja tidak terbatas pada waktu) 1. Sarana promosi yang menjanjikan 2. Diversifikasi pelayanan/usaha 3. Menambah keuntungan/laba 4. Waktu compounding/dispensing menjadi lebih longgar (tidak terganggu oleh “waktu tunggu” pasien) sehingga meminimalkan kesalahan dalam penyiapan obat resep.
  • 4. SISI NEGATIF Apotek online I. ADMINISTRASI 1. Belum ada ijin khusus / REGULASI KHUSUS tentang apotek on-line, sehingga Ada kemungkinan apotek online tidak memiliki apoteker berSIPA/STRA 2. Tidak ada jaminan Apotek on-line memiliki bangunan/fasilitas fisik yang memenuhi persyaratan (pelayanan/penyimpanan obat/arsip-administrasi/pengiriman) 3. Resep yang dilayani Tidak ada jaminan keasliannya 4. Tidak ada Jaminan Apotek on-line mendapatkan obat dari Distributor resmi/legal
  • 5. SISI NEGATIF Apotek online II. PER-UU/ETIKA/DISIPLIN 1. Sebagian besar apotek online melayani/menjual langsung obat keras tanpa memerlukan resep dokter 2. Kegiatan pengiklanan yang “berlebihan” , yang mengarah pada pelanggaran etika 3. Resep hasil scan bisa diedit oleh pembeli/pengguna 4. Kemungkinan membeli resep di lebih dari 1 apotek online (karena yang diminta scan resep) 5. Kemungkinan obat yang dijual bisa saja underdose, ED, dan atau palsu 6. Kerahasiaan resep dan pasien tidak terjamin 7. Tidak ada jaminan bukan “penipuan”
  • 6. SISI NEGATIF Apotek online III. PELAYANAN KEFARMASIAN 1. TIDAK BERDASARKAN filosofi : “PATIENT ORIENTED” 2. Tidak ada jaminan bahwa pengelolaan apotek /PELAYANAN APOTEK online dilakukan oleh TENAGA KEFARMASIAN (apoteker/ttk) 3. Dimungkinkan dispensing dan compounding obat tanpa pengawasan dari apoteker 4. Kemungkinan penyalahgunaan obat lebih besar 5. Apoteker tidak bisa memonitor pasien (tidak bisa tahu tentang kondisi pasien yang sesungguhnya)
  • 8. Pencarian data dan informasi APOTEK online Membuat identitas palsu (Nama, usia, alamat, no HP, email, dll) Menjadi member di beberapa apotik online Melakukan pemesanan obat (terutama obat keras)
  • 9. Apotek Online CONTOH I. : Apotek Online Independent (tidak mempunyai apotik fisik) CONTOH I. : Apotek Online Independent (tidak mempunyai apotik fisik)
  • 10. Apotek Online CONTOH II : Apotek Online Cabang dari Apotek (Perpanjangan tangan dari apotik fisik)
  • 11. Apotek Online Apotek Online Cabang dari Apotek (Perpanjangan tangan dari apotik fisik)
  • 12. CONTOH : Masalah Apotek Online I. Kegiatan pengiklanan apotek yang tidak sesuai etika dan peraturan perundang-undangan
  • 14. Masalah Apotek Online II. Pelayanan tanpa ada tenaga kefarmasian 1. Apoteker tidak memberikan konseling kepada pasien 2. Tidak ada feedback dari pasien ADAKAH JAMINAN BAHWA YANG MENGELOLA/MEMBERIKAN PELAYANAN DI APOTEK ONLINE ADALAH SEORANG APOTEKER/TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN??? ADA KEMUNGKINAN DISPENSING DAN COMPOUNDING DILAKUKAN TANPA PENGAWASAN APOTEKER KEMUNGKINAN MEDICATION ERROR SEMAKIN BESAR
  • 15. Masalah Apotek Online Menjual obat keras kepada yang tidak berhak 1. Tidak tahu siapa sebenarnya konsumennya. 2. Penjualan obat keras tanpa resep dokter tetap dilayani
  • 16. Masalah Apotek Online Dispensing obat KERAS tanpa resep yang sah dari dokter Mengupload resep berupa foto atau hasil scan Tidak ada jaminan keaslian resep Resep hasil scan bisa diedit oleh pembeli Kemungkinan membeli resep di lebih dari 1 apotek online (karena yang diminta foto resep)
  • 18. Apotek online di beberapa negara • USA : Boleh, tapi hanya apotek2 yang punya licence • Australia : Boleh, harus punya licence • Brazil : Boleh, harus mendaftarkan diri dulu • Canada : Boleh, licence tergantung dari kebijakan masing2 provinsi yang ada di Canada • China : Obat resep tidak boleh dijual online
  • 19. KETENTUAN – KETENTUAN SEBAGAI PERTIMBANGAN • PP 51/2009 • Permenkes 35 tahun 2014 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No : 1787/MENKES/PER/XII/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan • UU Perlindungan Konsumen UU NO 88 / 1999
  • 21. KETENTUAN UMUM : • APOTEK : sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker • PELAYANAN KEFARMASIAN ADALAH : suatu pelayanan langsungdan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. • SPO (Standar Prosedur Operasional) : adalah prosedur tertulis berupa petunjuk operasional tentang Pekerjaan Kefarmasian.
  • 22. • Rahasia Kefarmasian : adalah Pekerjaan Kefarmasian yang menyangkut proses produksi, proses penyaluran dan proses pelayanan dari Sediaan Farmasi yang tidak boleh diketahui oleh umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
  • 23. Pasal 2 (1) Peraturan Pemerintah ini mengatur Pekerjaan Kefarmasian dalam pengadaan, produksi, distribusi atau penyaluran, dan pelayanan sediaan farmasi. (2) Pekerjaan Kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
  • 24. Pasal 3 Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada nilai ilmiah, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan serta keselamatan pasien atau masyarakat yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi yang memenuhi standar dan persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan.
  • 25. Pasal 4 Tujuan pengaturan Pekerjaan Kefarmasian untuk: a. memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat dalam memperoleh dan/atau menetapkan sediaan farmasi dan jasa kefarmasian; b. mempertahankan dan meningkatkan mutu penyelenggaraan Pekerjaan Kefarmasian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan perundangan- undangan; dan c. memberikan kepastian hukum bagi pasien, masyarakat dan Tenaga Kefarmasian.
  • 26. Bagian Kelima Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian Pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian Pasal 19 Fasilitas Pelayanan Kefarmasian berupa : a. Apotek; b. Instalasi farmasi rumah sakit; c. Puskesmas; d. Klinik; e. Toko Obat; atau f. Praktek bersama.
  • 27. Pasal 20 Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
  • 28. Pasal 21 (1) Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian. (2) Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh Apoteker. (3) Dalam hal di daerah terpencil tidak terdapat Apoteker, Menteri dapat menempatkan Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah memiliki STRTTK pada sarana pelayanan kesehatan dasar yang diberi wewenang untuk meracik dan menyerahkan obat kepada pasien. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menurut jenis Fasilitas Pelayanan Kefarmasian ditetapkan oleh Menteri.entuan peraturan perundang-undangan.
  • 29. Pasal 23 (1) Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian, Apoteker sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 harus menetapkan Standar Prosedur Operasional. (2) Standar Prosedur Operasional harus dibuat secara tertulis dan diperbaharui secara terus menerus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 30. Pasal 25 (1) Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan modal sendiri dan/atau modal dari pemilik modal baik perorangan maupun perusahaan. (2) Dalam hal Apoteker yang mendirikan Apotek bekerja sama dengan pemilik modal maka pekerjaan kefarmasian harus tetap dilakukan sepenuhnya oleh Apoteker yang bersangkutan. (3) Ketentuan mengenai kepemilikan Apotek sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 31. Permenkes 73 tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42. UU Perlindungan Konsumen UU NO 8 TAHUN 1999
  • 43. PASAL 4  Kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam konsumsi tidak terjamin karena tidak ada pelayanan dan tanggungjawab apoteker secara langsung.  Hak konsumen untuk memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur tidak dilaksanakan dalam praktik apotek online, karena tidak dilakukan pelayanan kefarmasian secara langsung, padahal obat adalah barang yang seharusnya didapatkan dengan informasi yang lengkap dari apoteker, atau tenaga kesehatan lain yang berkompeten Hak konsumen adalah:
  • 44. Point b dan c: Informasi dan pelayanan yang benar, jelas, dan jujur tidak dapat tercapai apabila praktik pelayanan kefarmasian tidak dilakukan secara langsung oleh apoteker kepada pasien
  • 45.
  • 46.
  • 47. APOTEK A-20 (ASLI - BUKA 20 JAM) 04.00-24.00 A P O T E K A - 2 0 H A N YA M E N J U A L O B AT A S LI
  • 48. APOTEK P-18 (PROFESIONAL -BUKA 18 jam) 06.00 – 24.00 DISINI APOTEKER BERPERILAKU PROFESIONAL DENGAN ETIKA TINGGI
  • 49. 1. Berdasarkan PP 51/2009 & Pasal 8 UU No 35 Tahun 2014 : praktik apotek online belum /kurang/tidak sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di apotek seperti yang diatur dalam UU tsb. (ADMIN/UU/ETIKA/DISIPLIN/PELAYANAN) 2. Pasal 13 UU No 8 Tahun 1999 : Apotek online yang ditemui, memberikan diskon (secara terbuka) untuk beberapa produk yang ditawarkan  ETIKA PROMOSI Tidak sesuai dengan ketentuan. KESIMPULAN
  • 50. SOLUSI :  Merevisi PMK 9/2017 tentang Apotek & peraturan perundang-undangan terkait untuk layanan online - ADA IJIN KHUSUS PELAYANAN ON LINE OLEH ASAPIN dan HISFARMA: tatacara dan persyaratan - TETAPADA APOTEK FISIK (apotek online merupakan bagian dr apotek fisik) - BATASAN2 PELAYANAN YANG DIIJINKAN UNTUK ONLINE (misal : hanya melayani obat bebas/bebas terbatas dan OWA, SPO khusus pelayanan online) - PELAYANAN DILAKUKAN OLEH APOTEKER DENGAN KEMAMPUAN DIGITAL - TETAPBERSIFAT ORIENTASI KEPADA PASIEN / KONSUMEN