Disarikan oleh Stefanus Nofa, S.Si, Apt
“The pharmacists should be the leader in creating better healthcare for better quality of life. (Orang yang terlibat dalam dunia farmasi harus menjadi pemimpin dalam menciptakan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik guna kualitas hidup yang lebih baik.)”
—Prof. Syed Azhar Syed Sulaiman, Universiti Sains Malaysia 11800 Penang, Malaysia
“An exellent general reference on economics of pharmacy sector, i would like to recommend this book to all colleges of pharmacy medicines.(Sebagai bacaan yang baik dalam bidang ekonomi farmasi, saya merekomendasikan buku ini untuk semua ahli obat-obatan di lembaga farmasi)"
—Prof. Mohammed Izham Ibrahim, Ph.D., Universiti Sains Malaysia 11800 Penang, Malaysia
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Ringkasan Buku Ekonomi Farmasi Prof. DR. James j. Spillane
1. Buku
Ekonomi Farmasi
Dr. James J. Spillane, S.J.
PT Grasindo
Disarikan oleh : Stefanus Nofa, S.Si, Apt
Hp 081934191545 I apoteker.online@gmail.com I @nofa_apt
2. Menurut kata bijaksana orang Cina “suatu perjalanan
harus mulai dengan langkah pertama”.
Buku ini diharapkan akan menjadi langkah pertama
dalam proses menambah jumlah publikasi
- tentang ekonomi farmasi
- tentang industri farmasi
di Indonesia yang ditulis dalam bahasa Indonesia.
BUKU SEBAGAI LANGKAH
3. Semakin lama semakin banyak orang di seluruh
dunia terpaksa menggunakan pendapatan yang
terbatas untuk membeli lebih banyak obat-
obatan.
Maka sangat penting bahwa mereka mengerti
prinsip-prinsip ekonomi yang berkaitan dengan
industri farmasi.
KEPENTINGAN PENGOBATAN
4. CONTOH KONSEP EKONOMI
• Ongkos alternatif
• Permintaan dan Penawaran
• Ekonomi Skala
• Ongkos Marginal
• Utilitas Marginal
• Regulasi Pemerintah
5. • Sebetulnya ada beberapa pihak dengan nasib
yang terkait dengan industri farmasi
(stakeholders).
• Mereka mempunyai kepentingan, pandangan
dan opini yang berbeda terhadap isu-isu
penting yang meliputi industri farmasi.
STAKEHOLDER DI INDUSTRI FARMASI
6. STAKEHOLDER DI INDUSTRI FARMASI
MANAJEMEN
KARYAWAN
PASIEN
DOKTER
APOTEKER
INVESTOR
PEMERINTAH
(MENKES)
ASURANSI
KESEHATAN
FARMASI
7. ILMU EKONOMI DAN KEPUTUSAN
• Maka, alat-alat analisis dari ilmu ekonomi
dapat membantu masyarakat untuk
– meningkatkan pengertian tentang apa yang
dihadapi
– sebelum keputusan penting dapat diambil.
8. • Buku Ekonomi Farmasi dimulai pada saat penulis
mendekati Fakultas Farmasi baru di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta mengenai
kemungkinan mengajar kuliah ekonomi farmasi.
• Permohonan ini berdasarkan pengalamannya
sebagai ahli ekonomi yang berspesialisasi pada
bidang ekonomi internasional.
PROSES MENGARANG BUKU INI
14. • Sesudah permohonan untuk mengajar disetujui
pada bulan Juli 2005,
• bahan-bahan dikumpulkan yang berkaitan
dengan bidang ekonomi farmasi.
PROSES MENGARANG BUKU INI
15. LANGKAH 1
BUKU TEKS
• Suatu buku teks dalam Bahasa Inggris yang
dasar tetapi juga komprehensif dipakai
• Judulnya Pharmaceutical Economics and Policy
[1997] oleh Stuart O. Schweitzer dari University
of California at Los Angeles [UCLA].
16. • Sebagai orang yang sangat rajin membaca majalah
mingguan The Economist dari Inggris, penulis segera
dapat mencari dan menemukan banyak informasi
terbaru tentang perkembangan dalam industri farmasi
dan pelayanan kesehatan dari seluruh dunia.
• Kumpulan artikel dari The Economist merupakan bahan
bacaan bagi mahasiswa yang ikut kuliah ekonomi
farmasi di Universitas Sanata Dharma.
• Bahan tersebut diselipkan dalam buku teks ini yang
diterbit pada tahun 1997 (12 tahun yang lalu).
LANGKAH II
BAHAN TENTANG FARMASI GLOBAL
17. LANGKAH III
BAHAN TENTANG FARMASI
• Dicari artikel dari Business News
• Dicari kliping dari Kompas dan The Jakarta Post.
• Bahan ini diselipkan dalam buku teks ini cocok
dengan topik.
18. LANGKAH III
DIKTAT MAHASISWA
• Semua bahan dimasukkan diktat dalam Bahasa
Indonesia.
• Kuliah dilengkapi dengan dengan dua film:
- Side Effects (tentang pemasaran)
- Constant Gardener (tentang R & D)
19. LAHKAH IV
EDISI PERTAMA
• Naskah dikirim ke Grasindo
• Diedit oleh staf Grasindo.
• Dicetak jumlah terbatas.
• Lalu dicari sponsor karena 380 halaman.
20. Mendorong pihak lain untuk
• mengumpulkan
• membaca
bahan yang berkaitan dengan topik-topik pokok
dalam bidang ekonomi farmasi.
TUJUAN UTAMA
21. Suatu frustrasi terbesar bagi penulis adalah
distribusi bahan tentang industri farmasi yang
sangat kurang merata.
Ada banyak informasi tentang industri ini di
Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang
Tetapi sedikit sekali tentang negara sedang
berkembang khususnya Indonesia.
FRUSTASI UTAMA
22. • Namun, pengaruh dari tiga wilayah ini
sebetulnya sangat besar terhadap industri
farmasi di seluruh dunia.
• Maka ada alasan baik untuk menulis banyak
tentang industri farmasi di tiga wilayah ini.
• Khususnya pengaruh BIG Pharma
KEPENTINGAN BIG PHARMA
23. INDUSTRI FARMASI GLOBAL
Termasuk ribuan perusahaan.
Termasuk:
Perusahaan biotech
Produsen obat generik
Organisasi yang membuat penelitian
Penjual grosir dan eceran
24. “BIG PHARMA”
Kira-kira 12 perusahaan multinasional terbesar dengan
kantor pusat di Amerika, Jepang atau Eropa.
Penjualan per tahun kurang lebih separo dari penjualan
dunia (sebesar US $ 550 milyar)
Tetapi struktur terpisah
[Yang terbesar – Pfizer – hanya menjual 10% dari
pasar global]
25. KEPENTINGAN BIG PHARMA
Ada dua statistik yang luar biasa.
• Amerika Serikat membeli 40% dari penjualan
total obat-obatan di seluruh dunia.
• sebagian besar dari obat baru yang muncul
di pasar farmasi internasional berasal dari
Amerika Serikat sebagai hasil penelitian dan
pengembangan [R & D] di sana.
26. Majalah mingguan The Economist merupakan sumber
yang luar biasa untuk informasi tentang perkembangan
terbaru dalam industri farmasi di seluruh dunia.
Industri ini sekarang memainkan peran yang sangat
penting dalam hidup modern karena sangat
mempengaruhi
kesejahteraan
kesehatan
manusia di mana-mana.
MAJALAH THE ECONOMIST
27. LATAR BELAKANG PARA PEMBACA
Ada anggapan bahwa pembaca sudah belajar
ekonomi pada tingkat SMA.
Mereka tidak harus ikut kuliah ekonomi di suatu
Perguruan Tinggi.
28. Para siswa dan mahasiswa yang belajar ilmu
farmasi di
Perguruan Tinggi di Indonesia
Khususnya Fakultas Farmasi di suatu
universitas.
PARA PEMBACA BUKU INI:
Target I
29. PARA PEMBACA BUKU INI:
Target II
Para manajer pada semua tingkat di perusahaan
perusahaan farmasi di Indonesia
baik yang multinasional
maupun yang lokal.
30. Kaum profesional di bidang farmasi dengan
keinginan tahu yang tinggi
terus-menerus ingin belajar
tentang bidang studi mereka supaya pengetahuan
menjadi lebih dalam.
PARA PEMBACA BUKU INI:
Target III
31. BAGIAN PERMULAAN
1. Kepentingan Industri Farmasi
2. Keseluruhan Sistem Pelayanan
Kesehatan dan Farmasi
3. Kekhasan Pasar Farmasi
32. BAB I
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R&D)
INDUSTRI FARMASI
Investasi dalam R & D
Proses R & D Farmasi
Konsentrasi Produsen Farmasi
Izin dari FDA
Tanggung Jawab atas Produk (Product
Liability)
33. BAB II
PEMASARAN PRODUK INDUSTRI FARMASI
• Besarnya Usaha Pemasaran
• Jenis Promosi
* Detailing [sales representatives]
* Kiriman lewat pos
* Sampling
* Periklanan dalam Jurnal Kedokteran
* Media Masa
34. BAB III
PERMINTAAN AKAN OBAT
• Permintaan akan Obat meliputi empat pihak:
* Pasien
* Dokter
* Perusahaan Asuransi
* Apoteker
35. BAB III
PERMINTAAN AKAN OBAT
• Para Konsumen dapat disegmentasikan
* Lansia
* Wanita
* Afro-Amerika
* Diagnosis Penyakit
• Grossman’s Health Demand Modul (1972)
• Drug Utilization Review (DUR)
36. BAB IV
HARGA OBAT
• Penawaran vs Permintaan
• Kesulitan dengan Kebijakanan Harga Obat:
* Harga rendah
* Obat baru
• Proses Mengukur Harga Obat-obat
• Pasar Oligopolistis
• Diskriminasi Harga
37. BAB V
PASAR INTERNASIONAL UNTUK OBAT
• Distribusi, Produksi, dan Penjualan Obat dalam
tingkat global / internasional.
• Produksi dan Pemasaran Global
• Industri Farmasi di Negara Sedang Berkembang
• Obat Generik
38. BAB VI
PENENTUAN HARGA DI PASAR DUNIA
• Perbedaan Harga pada Tingkat Internasional
• Penelitian tentang Perbandingan Harga
• Cara Membandingkan Harga yang Lebih
Rendah
39. BAB VII
WAKTU IZIN OBAT BARU
• Lamanya Proses Memberi Izin Obat Baru
• Proses Memberi Izin di AS
• Eksperimen pada
– Fase I
- Fase II
- Fase III
40. BAB VIII
REGULASI INDUSTRI FARMASI DAN
PEMBATASAN ONGKOS OBAT
• Evolusi FDA
• Mekanisme untuk Membatasi Ongkos
Obat
• Drug Utilization Review (DUR)
• Pembatasan Harga Obat oleh
Managed Care.
41. BAB IX
PERLINDUNGAN PATEN
• Hukum Paten
• Cara Memperoleh Paten
• Perlindungan Hak Paten
• Kelemahan Sistem Paten
42. BAB X
EVALUASI OBAT BARU
• Optimalisasi Produksi Pelayanan Kesehatan
• Analisis Biaya – Manfaat
• Analisis Efektifitas Biaya
• Analisis Fungsi – Biaya
43. BAB XI
EKONOMI FARMASI DAN
KEBIJAKSANAAN
• Struktur Industri Farmasi
• Reformasi Sistem Kesehatan
• Harga Obat
• Perlindungan Lewat Paten