Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan dan penyakit sistem pernapasan manusia seperti sinusitis, renitis, bronkitis, tonsilitis, faringitis, laringitis, pleuritis, pneumonia, tuberculosis, asma, emfisema, kanker paru-paru, dan polip, serta pengobatannya. Juga dibahas teknologi terkait seperti oksigen, regulator oksigen, dan bronkoskop.
2. GANGGUAN PERNAPASAN
Sistem pernapasan manusia bisa mengalami
gangguan atau kelainan karena sebab-sebab
tertentu.
Kelainan tersebut bisa disebabkan oleh infeksi,
kuman, faktor bawaan, ataupun kebiasaan hidup
yang salah.
4. SINUSITIS
Penyakit ini terjadi akibat
peradangan yang terjadi pada
sebelah atas rongga hidung (sinus
paranasalis).
Gejalanya berupa hidung
tersumbat, ingus berbau, berwarna
kuning hijau, dan sakit di daerah
sinus yang terserang.
5. SINUSITIS
Dengan memberikan Herbal pada sekitar hidung,
pipi, dan kelopak mata untuk sinusitis bersifat anti
bakteri dan antiseptik sehingga dapat membunuh
bakteri dan menyembuhkan infeksi pada rongga
sinus. Herbal Oil tersebut juga membantu
pengeluaran lendir pada rongga sinus sehingga
melegakan saluran pernafasan melalui rongga
hidung. atau juga dapat dilakukan dengan operasi
penghilangan nanah.
6. RENITIS
Penyebab penyakit ini, yaitu adanya radang yang terjadi
pada rongga hidung.
Peradangan tersebut menyebabkan terjadinya bengkak
pada rongga hidung dan mengeluarkan lendir.
Peradangan ini dapat terjadi karena alergi terhadap
benda tertentu.
7. RENITIS
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan
dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau
fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung
tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita
tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat.
Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium
kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan
tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian
antihistamin dan kromolin tidak dapat
mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat
semprot kortikosteroid.
8. BRONKITIS
Penyakit bronkitis terjadi karena
adanya radang pada selaput lendir,
trakea, dan saluran bronkia.
Gejala yang mengiringi penyakit ini,
antara lain demam, dada terasa
nyeri, dan mengalami batuk.
9. BRONKITIS
Penderita dewasa bisa diberikan Aspirin atau
asetaminofen; kepada anak-anak sebaiknya hanya
diberikan asetaminofen.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak
cairan.
Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim-
sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin.
10. TONSILITIS
Penyebab penyakit ini, yaitu adanya pembengkakan
kelenjar limfe di daerah tekak.
Akibat pembengkakan tersebut menyebabkan
penyempitan pada saluran pernapasan.
Terjadinya pembengkakan dikarenakan infeksi suatu
bakteri.
Gejala penyakit ini, antara lain demam, tenggorokan
nyeri sehingga sulit menelan, dan nyeri otot.
11. FARINGITIS
Faringitis merupakan radang pada faring karena infeksi.
Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak
merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan
rasa kering di kerongkongan.
12. FARINGITIS
Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan
obat pereda nyeri (analgetik), obat hisap atau
berkumur dengan larutan garam hangat.
Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan
antibiotik.
Untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi
(misalnya demam rematik), jika penyebabnya
streptokokus, diberikan tablet penicillin. Jika
penderita memiliki alergi terhadap penicillin bisa
diganti dengan erythromycin atau antibiotik lainnya.
13. LARINGITIS
Radang pada laring yang disebabkan oleh
infeksi,terlalu banyak merokok,minum alkohol,
dan terlalu banyak serak.
14. LARINGITIS
Pengobatan pada infeksi oleh virus tergantung
kepada gejalanya.
Penderita sebaiknya mengistirahatkan pita
suaranya dengan tidak bicara atau bicara dengan
berbisik.
Menghirup uap bisa meringankan gejala dan
membantu penyembuhan daerah yang meradang.
Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik.
15. PLEURITIS
Merupakan radang pada selaput pembungkus
paru-paru atau disebut pleura.
16. PLEURITIS
Dilakukan pengoprasian dengan cepat karena
dapat mengakibatkan kanker paru.
17. PNEUMONIA
Infeksi pada paru-paru yang disbabkan bakteri
Diplococcus pneumonia.
Penyakit infeksi yang disebabkkan oleh virus atau
bakteri pada alveolus yang menyebabkan
terjadinya radang paru-paru.
18. PNEUNOMIA
Jika diagnosis pneumonia telah dibuat, obat
antibiotik diperlukan walaupun kebanyakan
pneumonia disebabkan oleh virus. Ini adalah
kerana sukar untuk membezakan di antara
pneumonia virus dan bakteria
Tiada obat antivirus kecuali herpes dan varicella di
mana acyclovir boleh digunakan
Drip intravena diperlukan jika pesakit tidak boleh
minum
19. TUBERCULOSIS
Infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang
menyebabkan terganggunya proses difusi oksigen
karena timbulnya bintil-bintil kecil pada alveoli.
Gejalanya batuk kronis disertai oleh darah,
penurunan berat badan.
20. TBC
obat-obtan yang umumnya diberikan adalah
Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar
bagi penderita TBC, namun karena adanya
kemungkinan resistensi dengan kedua obat
tersebut maka dokter akan memutuskan
memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide
dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL
sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.
21. DIPTERI
Dipteri merupakan infeksi pada saluran pernapasan
bagian atas.
Pada umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium
diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat
mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh,
bahkan meninggal dunia.
22. ASMA
Asma merupakan gangguan pada sistem pernapasan
dengan gejala sukar bernapas.
Gangguan asma disebabkan bagian otot polos pada
trakea berkontraksi sehingga saluran trakea menyempit.
Asma dapat disebabkan alergi atau faktor psikis
(emosi).
23. ASMA
Penyakit asma tidak dapat disembuhkan dan obat-
obatan yang ada saat ini hanya berfungsi
menghilangkan gejala. Namun, dengan mengontrol
penyakit asma, penderita penyakit asma bisa
bebas dari gejala penyakit asma yang mengganggu
sehingga dapat menjalani aktivitas hidup sehari-
hari.
24. EMFISEMA
Emfisema merupakan peradangan pada permukaan
dalam alveolus.
Akibatnya, paru-paru menggelembung sehingga
mengganggu efektivitas pengikatan oksigen dan
penderita sulit bernapas.
25. EFISEMA
Usaha untuk mengembangkan paru-paru adalah
perlu, ini termasuklah kemasukan satu strain pada
jantung untuk mengepam darah kepada paru-paru.
Memakan makanan yang mengandung vitamin C.
Rajin berolahraga lari atau jalan jauh supaya
jantung memberikan oksigen yang banyak pada
paru-paru.
26. KANKER PARU-PARU
Kanker paru-paru disebabkan oleh kelainan sel pada
epitel bronkial.
Sel ini tumbuh dengan cepat membentuk tumor ganas.
Kelainan sel ini disebabkan epitel bronkial terlalu sering
menerima bahanbahan karsinogenik (penyebab kanker)
yang banyak terkandung di dalam rokok yang dihisap
penderita
27. KANKER PARU-PARU
Pemberian Nutrisi dan supplement dapat
mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker
paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan
oleh penderita penyakit kanker paru, Begitu pula
dengan makanan antioxidant seperti blueberri,
cherri, dan buah tomat.
Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell
kanker
Tindakan Therapy Radiasi
Tindakan Therapy Kemotherapy
Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
28. FIBROSI SISTIS
Bentuk lain penyakit pada sistem pernapasan.
Penyakit ini merupakan penyakit genetik.
Penderita menghasilkan sekresi keringat lendir dan
cairan lainnya yang lbih banyak dan lebih kental.
Menyebabkan saluran pernapasan tersumbat.
29. POLIP DAN AMANDEL
Pembengkakan kelenjar limfa di daerah hidung
(polip) dan di daerah tekak (amandel).
Menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.
Penyembuhan dilakukan dengan operasi.
30. AMANDEL
Dilakukan operasi pengambilan amandel
31. ASFIKSIA
Suatu kondisi kekurangan oksigen yang di
sebabkan bernapas secara normal.
32. LANGKAH LANGKAH MENGATASI KELAINAN
PADA PARU-PARU
Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-
kelainan pada paru-paru adalah dengan
menjalankan pola hidup sehat, diantaranya:
Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan
yang sehat dan bergizi secara teratur.
Berolah raga dengan teratur.
Istirahat minimal 6 jam per hari.
Mengindari konsumsi rokok, minum minuman
beralkohol dan narkoba.
Hindari Stress
33. CONTOH TEKNOLOGI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN SISTEM PERNAPASAN
Teknologi yang berhubungan dengan sistem
pernapasan dari yang paling sederhana, yaitu
tabung oksigen dan regulator oksigen sampai robot
buatan yang telah banyak membantu orang yang
mengalami gangguan pada sistem pernapasan.
Penderita asma ketika kambuh dan mengalami
kesulitan bernapas sering terbantu dengan alat
regulator oksigen yang dihubungkan dengan
tabung oksigen. Bahkan, sekarang telah banyak
dijual oksigen murni dalam tabung-tabung kecil
untuk orang yang membutuhkannya.
34. Selain regulator oksigen, terdapat teknologi yang
dapat membantu mendeteksi penyakit asma, yaitu
PSA (pulmonary sound analizer). Dengan PSA,
tingkat keparahan penyakit asma seseorang dapat
diketahui.
Bronkoskop (bronchoscope) juga merupakan
teknologi yang berhubungan dengan sistem
pernapasan. Bronkoskop dapat digunakan untuk
mengambil contoh jaringan dan lendir dalam
saluran pernapasan yang diduga ada gangguan
atau kelainan. Selain itu, bronkoskop dapat
digunakan untuk mengetahui secara rinci keadaan
saluran trakea, bronkus, dan bronkiolus
35. Jerman telah menciptakan sebuah robot yang
diberi nama RONAF (robotergestuetzte navigation
zum fraesen). Robot ini digunakan sebagai
navigator dalam pembedahan pasien yang
mengalami ganguan sistem respirasi.