Dokumen tersebut membahas tiga konsep utama dalam Islam yaitu iman, Islam, dan ihsan. Iman adalah landasan agama yang mengesakan keberadaan Allah. Islam meliputi ibadah, muamalat, munakahat, dan jinayat. Ihsan berkaitan dengan sikap terhadap Allah, sesama manusia, dan alam sekitar. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan ketiga konsep tersebut dengan teknologi komunikasi dan penyiaran yang bersumber
3. Iman
• Maksud :
Membenarkan dalam
hati, mengikrar dengan
lisan dan mengamalkan
dengan anggota
• Kaitan : bentuk
teknologi komunikasi
dan penyiaran adalah
bersumber daripada
ciptaan Allah swt spt
udara, dll
Islam
• Maksud: taat dan
patuh kepada perintah
Allah SWT
• Kaitan: hasil daripada
komunikasi dan
penyiaran dapat
digunakan untuk
ketaatan dan
kepatuhan kepada
perintah Allah seperti
penyeabaran risalah dll
Ihsan
• Maksud: berbuat baik
dan menghindari buat
perbuatan buruk
• Kaitan: memastikan
komunikasi dan
penyiaran yang
dilakukan dengan cara
yang baik bertepatan
dengan tuntutan Islam
3
4. • Bahasa merupakan alat komunikasi
• Surah al-Rahman: 4
“Allah mengajarkan (manusia) pandai berbicara”
Komunikasi Islam: Proses penyampaian pesan-pesan keislaman (ajaran Islam
meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan) ) dengan menggunakan
prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam 4
6. Berasaskan nilai-nilai keagamaan yang
bersumberkan al-Quran dan hadis. Hal ini
kerana, segala sesuatu yang berhubung dengan
proses komunikasi, sama ada secara prinsip,
kaedah, mesej matlamat dan media hendaklah
berasaskan panduan wahyu dan sunnah
Rasulullah SAW. Amalan komunikasi ini dikira
ibadat dalam kehidupan umat Islam.
Hanya menitikberatkan soal-soal etika dalam
penyiaran dan komunikasi sahaja. Hukuman
kepada pelanggaran etika bagi komunikasi
konvensional berlaku di dunia sahaja, sedangkan
hukuman bagi pelanggaran terhadap etika
komunikasi secara Islam berlaku hingga akhirat
selagi ia tidak mendapat keampunan daripada Allah
SWT.
Komunikasi Islam Komunikasi Konvensional
PERBEZAAN
KOMUNIKASI
6
9. Sensasi adalah proses menangkap stimuli.
Persepsi ialah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh
pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi.
Memori adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali.
Berfikir adalah mengolah dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi memenuhi
keperluan atau memberikan respons.
9
10. Contoh model komunikasi intrapersonal dalam al-Quran
Al Ghasiyah 88: 17-20. Artinya: “Maka Apakah mereka tidak
memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan, dan langit,
bagaimana ia ditinggikan? dan gunung-gunung bagaimana ia
ditegakkan? dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”
al Fajr 89: 15-16 . “Adapun manusia apabila Tuhannya
mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan,
Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun
bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya Maka Dia
berkata: "Tuhanku menghinakanku.” 10
11. Komunikasi dengan Allah
• Komunikasi paling tinggi
• Bertujuan mendekatkan
diri dengan Allah,
memohon petunjuk,
mengadu masalah,
berterima kasih,
bersyukur, menyerah diri
dll
Komunikasi dengan diri
sendiri
• Bercakap dengan diri
sendiri melalui berfikir,
muhasabah diri, proses
mengenal diri
• Menilai prestasi diri
supaya dapat perbaiki
amalan menjadi insan
yang lebih baik
11
12. komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-
orang secara bersemuka, yang memungkinkan melihat reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.
Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua
orang, seperti suami isteri, dua rakan sejawat, dua sahabat
dekat, guru-murid dan sebagainya
12
13. Contoh model komunikasi interpersonal dalam al-Quran
Komunikasi antara Nabi Ibrahim dan puteranya Nabi Ismail tatkala beliau mendapatkan
perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail As melalui mimpinya.
Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar"
Komunikasi antara Nabi Yusuf dan Nabi Ya’kub yang menceritakan perihal mimpinya melihat
sembilan bintang dan kesemuanya bersujud kepadanya.
Artinya: “(ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, Sesungguhnya aku
bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.
Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-
saudaramu, Maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” 13
14. Contoh model komunikasi interpersonal dalam al-Quran
komunikasi antara Luqman dan anaknya tentang perintah mengesakan
Allah. Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar".(Q.S. Lukman: 13).
Proses komunikasi antara lukman kepada anaknya, tatkala ia
memerintahkan anaknya untuk mendirikan sholat dalam surat Luqman: 17.
Ertinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” 14
15. komunikasi kumpulan kepada kumpulan
• al-Mulk ayat 8-10 : komunikasi antara para penjaga neraka dengan orang-orang
yang dimasukkan kedalamnya.
komunikasi individu kepada kumpulan
• Nuh ayat 1-3 : komunikasi / seruan Nabi Nuh kepada kaumnya untuk menyembah
Allah dan mengikuti seruannya
Komunikasi kumpulan interpersonal kepada individu
• An-Nazi’at ayat 42 :komunikasi orang kafir kepada Nabi Muhammad
15
16. • terdapat pada kisah-kisah para Nabi dimana terjadi perbezaan budaya
antara orang yang beriman dan orang yang kafir:
surat Nuh ayat 8-10 Kisah Nabi Nuh
surat An-Nazi’at ayat 18-24 Kisah Nabi Musa
surat Asy-Syams ayat 13-14 Kisah Nabi Shaleh
16
17. Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa
seperti surat khabar, televisyen, radio, filem, buku dan lain sebagainya.
Dalam al-Qur’an banyak disebutkan buku sebagai komunikasi massa bahkan
Allah mengajarkan manusia dengan perantaraan Qalam (pena)
Diceritakan juga bentuk buku (kitab) catatan amal manusia yang di hari kiamat
akan dibacanya kembali, kitab sijjin untuk orang yang durhaka dan kitab ‘illiyin
untuk orang yang beriman yang dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid
17
18. Contoh model komunikasi massa dalam al-Quran
Al ‘Alaq : 1-5: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Al Muthaffifin : 18-20. “sekali-kali tidak, Sesungguhnya kitab
orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin.
Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu? (iaitu) kitab yang bertulis.”
18
19. Prinsip Qaul Sadid
Prinsip Qaul
Baligh
Prinsip Qaul
Ma’ruf
Prinsip Qaul Karim
Prinsip Qaul
Layyin
Prinsip Qaul
Maisur
Prinsip Qaul Zur
Juga dinamakan sebagai gaya pembicaraan, kaedah atau etika komunikasi lisan dalam Islam
19
20. “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (an-Nisa’4: 9)
20
21. Salah satu cara menambah keimanan adalah melalui perkataan
yang sadid.
Qaul sadid:
• perkataan yang jujur dan tepat sasaran.
• perkataan yang lembut dan mengandung pemuliaan bagi pihak lain,
• pembicaraan yang tepat sasaran dan logik,
• perkataan yang tidak menyakitkan pihak lain,
• perkataan yang memiliki kesesuaian antara yang diucapkan dengan apa yang
ada di dalam hatinya.
21
22. “Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu
musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang
kepadamu sambil bersumpah: “Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain
penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna”. Mereka itu adalah orang-orang
yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari
mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka yang berbekas
pada jiwa mereka.” (an-Nisa’ 4: 62-63) 22
23. Baligh (dari ba-la-gha): sampainya sesuatu kepada sesuatu yang lain; cukup
(al-kifayah).
Perkataan yang baligh adalah perkataan yang meresap dan membekas dalam
jiwa.
Menurut al-Ishfahani :perkataan tersebut mengandung tiga unsur utama:
• bahasanya tepat, sesuai dengan yang dikehendaki, dan isi perkataan adalah suatu kebenaran.
Balīgh dalam konteks komunikasi:
• si pembicara secara sengaja hendak menyampaikan sesuatu dengan cara yang benar agar diterima
oleh pihak yang diajak bicara.
23
24. • Mengandungi seluruh pesan dalam kalimat yang disampaikan
• Kalimatnya tidak panjang, juga tidak terlalu pendek sehingga
pengertiannya menjadi kabur
• Pilihan kosa katanya tidak dirasakan asing bagi si pendengar
• Kesesuaian kandungan dan gaya bahasa dengan lawan bicara
• Kesesuaian dengan tata bahasa
M. Quraish Shihab: Kriteria-kriteria khusus tentang suatu pesan
dianggap baligh :
24
25. Ma’ruf : segala bentuk perbuatan yang dinilai
baik oleh akal dan syara’.
25
26. “Dan tiada dosa bagimu meminang perempuan-perempuan itu dengan kiasan atau
kamu sembunyikan (keinginanmu) dalam hati. Allah mengetahui bahawa kamu akan
menyebut-nyebut kepada mereka. Tetapi janganlah kamu membuat perjanjian (untuk
menikah) dengan mereka secara rahsia kecuali dengan mengucapkan kata-kata yang
baik….”
meminang wanita yang telah kematian suamial-Baqarah 2: 235
26
27. “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada
dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan
pakaian (daripada hasil harta itu), dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik-baik”
tanggung jawab atas harta seorang anak yang belum memanfaatkannya
secara benar (safîh)an-Nisa’ 4: 5
tanggung jawab atas harta seorang anak yang belum memanfaatkannya
secara benar (safîh)an-Nisa’ 4: 8
“Dan apabila sewaktu pembahagaian itu hadir beberapa kerabat anak-anak yatim dan orang miskin,
maka berikanlah mereka daripada harta itu (sekadarnya), dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
baik-baik”
27
28. “Wahai isteri-isteri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah-lembutkan suara) dalam berbicara
sehingga membangkitkan nafsu orang yang ada penyakit di dalam hatinya, dan
ucapkanlah perkataan yang baik.”
isteri-isteri Nabi S.A.Wal-Ahzab 33: 32
28
29. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia.” (al-Isra’17: 23)
29
30. Qaul karim, adalah setiap perkataan yang
dikenal lembut, baik, yang mengandung
unsur pemuliaan dan penghormatan
•Merujuk kepada suatu perkataan yang menjadikan
pihak lain tetap dalam kemuliaan,
•perkataan yang membawa manfaat bagi pihak lain
tanpa bermaksud merendahkan
30
31. “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya Dia telah melampaui batas.
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia sadar atau takut”. (Thaha 20: 43-44)
31
32. Qaul layyin adalah perkataan yang mengandung anjuran, ajakan,
pemberian contoh
Orang yang berbicara berusaha meyakinkan pihak lain bahwa apa yang
disampaikan adalah benar dan rasional, dengan tidak bermaksud
merendahkan pendapat atau pandangan orang yang diajak bicara.
Qaul layyin adalah salah satu metode dakwah, karena tujuan utama
dakwah adalah mengajak orang lain kepada kebenaran, bukan untuk
memaksa dan tunjuk kekuatan.
32
33. • Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang
kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas (lemah-
lembut).” (al-Isra’17: 28)
33
34. Qaul maisur adalah segala bentuk perkataan yang baik,
lembut, dan melegakan
apabila kita tidak mampu memberi atau mengabulkan
permintaan karena memang tidak ada, maka harus
disertai dengan perkataan yang baik dan alasan-alasan
yang rasional.
34
35. “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang
terhormat di sisi Allah. Maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan
telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan
kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu
dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.” (al-Hajj 22: 30)
35
36. Asal makna kata zur adalah menyimpang
Zur bermaksud:
• kizb (dusta), karena menyimpang dari yang semestinya atau
yang dituju.
• mengharamkan yang halal atau sebaliknya;
• saksi palsu
• Rasulullah s.a.w. sebagaimana dikutip oleh al-Razi,
bersabda: “saksi palsu itu sebanding syirik.
36