SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
1
MAKALAH
MEMAHAMI BAHASA INDONESIA KEILMUAN SECARA KONSEP
DAN PENERAPAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
Dosen Pengampuh : Agustine Nurhayati, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Nur Arifaizal Basri (14-500-0011)
Alif Sofia Widianti (14-500-0033)
Vivi Nur Rahminta (14-500-0057)
Famela Pradita Fauzi (14-500-0037)
Leonardo Sandiego P. (14-500-0050)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2015
2
BAB I
PEMBAHASAN
A. Definisi Bahasa Indonesia Keilmuan
Di dalam penggunaan bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan mempunyai
sifat pemakaian yang sangat khas, spesifik, sehingga dapat dibilang bahwa bahasa
dalam bidang ilmu pengetahuan mempunyai ragam bahasa tersendiri yang bisa
dikatakan berbeda dengan ragam-ragam bahasa yang lain. Sifat-sifat tersebut ada
yang umum sebagai bahasa ilmiah di keilmuan, dan ada yang bersifat khusus
berhubungan dengan pemakaian kosakata, istilah, serta bentuk-bentuk gramatika.
Keilmuan sifat bahasa ragam ilmiah yang bersifat umum berhubungan dengan
fungsi bahasa sebagai alat untuk menyampaikan informasi ilmiah pada peristiwa
komunikasi yang terjadi antara penulis dan pembaca. Informasi yang disampaikan
tentu dengan bahasa yang jelas, benar, efektif, sesuai, bebas dari sifat samar-
samar, dan tidak bersifat ambigu. Hal ini penting sekali diperhatikan oleh penulis
agar informasi ilmiah yang didapat dapat disampaikan dan dipahami secara jelas,
objektif, dan logis, sehingga dapat tercapai kesamaan pemahaman, persepsi, dan
pandangan terhadap konsep-konsep keilmuan yang dimaksud oleh penulis dan
pembaca.
Seperti halnya bahasa lain pada umumnya, bahasa Indonesia dalam penulisan
karya tulis ilmiah juga mempunyai karakteristik. Karakteristik bahasa Indonesia
dalam konsep ini dibagi menjadi beberapa macam, bahasa Indonesia keilmuan
meliputi :
1. Bentukan Kata
Bentukan kata yang harus digunakan adalah kata standar yang tunduk pada
kaidah tata bahasa Indonesia yang berlaku. Menurut Arifin (2010: 33)
menjelaskan bahwa ada dua cara pembentukan kata yaitu dari dalam dan dari luar
bahasa indonesia. Dari dalam bahasa indonesia berbentuk kosakata baru dengan
dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar berbentuk kata baru melalui unsur
serapan.
3
Bahasa indonesia yang terbentuk kata baru, misalnya
Tata Daya Tutup
Tatabuku Dayatahan Tutuptahun
Tatabahasa Dayapukul Tutupbuku
Tatarias Dayatarik Tutupusia
Dariluarbahasaterbentukkata-katamelaluipungutankata,misalnya
Bank Wisata
Kredit Santai
Valuta Nyeri
Televisi Candakkulak
Kata pungut atau serapan adalah kata yang diambil dari kata-kata asing. Hal
ini disebabkan oleh kebutuhan kita terhadap nama dan penamaan benda atau
situasi tertentu yang belum dimiliki bahasa indonesia.
Menurut Arifin (2010: 34) kata pungut itu ada yang dipungut tanpa diubah
tetapi ada juga yang diubah. Kata-kata pungut yang sudah disesuaikan dengan
bahasa indonesia disebut bentuk serapan.
2. Bentukan kalimat
Penulisan kalimat sangat penting untuk memperhatikan keefektifan kalimat
tersebut. Keefektifan kalimat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi penulis dan
pembaca. Dari sisi penulis, kalimat dapat dikatakan efektif jika mampu membawa
gagasan yang ingin disampaikan penulis secara tepat dan akurat. Dan dari sisi
pembaca, kalimat dikatakan efektif jika tafsiran pesan yang dibaca sama dengan
apa yang dimaksudkan dengan penulis.
Menurut Arifin (2010: 66) kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud
lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan
tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik , tanda tanya, dan tanda seru. Jika dilihat dari dalam bahasa indonesia
ada dua macam, yaitu
a. kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja.
4
b. Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.
3. Diksi Keilmuan
Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam
benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam
kalimat yang berbeda.
Menurut Sri Pamungkas (2012:71) Diksi keilmuan adalah pilihan kata yang
dipergunakan dalam sebuah karya ilmiah hendaknya memenuhi kaidah bahasa
indonesia yang disempurnakan. Teknis penyajian yang dimaksud adalah
bagaimana seorang penulis memilih kata yang tepat memiliki makna denotasi,
tidak membuat ambigu makna dan pola logis.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diksi berarti "pilihan kata yang tepat
dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Dari pernyataan itu dapat
disimpulkan, bahwa diksi adalah pemilihan kata dan atau gaya ekspresi seseorang,
artinya setiap orang memiliki pemilihan kata, cara dan gaya dalam menyapaikan
kata yang mereka ucapkan, tentu saja hal ini dapat mempengaruhi tata bahasa
orang tersebut, termasuk saat seseorang membuat tulisan pada blog.
4. Paragraf Keilmuan
Paragraf dalam penulisan karya ilmiah memiliki ciri hampir sama dengan
paragraf pada umumnya, Yang membedakan adalah keketatan dalam
pengembangan gagasan dan penyusunan kalimatnya. Gagasan dalam paragraf
keilmuan dituntut pengembangannya secara utuh, dan lengkap. Paragraf keilmuan
terbagi menjadi beberapa macam yaitu, Deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi,
persuasi.
a. Deskripsi adalah Karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau
keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan
hal tersebut. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti: Menggambarkan
atau melukiskan sesuatu. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya
5
dengan melibatkan kesan indera. Membuat pembaca atau pendengar
merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
1. Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus
ruangan, benda atau tempat.
2. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti
tafsiran atau kesan perasaan penulis.
3. Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa
adanya atau sebenarnya.
b. Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan,
menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa
disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
1. Memaparkan definisi (pengertian).
2. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu
kegiatan.
Menurut Aceng (2005:31) ciri-ciri karangan eksposisi antara lain:
1. Penjelasan bersifat informatif.
2. Pembahasan masalahnya bersifat objektif.
3. Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret.
4. Pembahasanya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
c. Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau
pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Menurut Widyamartaya (1992:9-10), Argumentasi bertujuan menyampaikan
gagasan berupa data, bukti hasil penalaran, dan sebagainya dengan maksud untuk
meyakinkan pembaca tentang kebenaran pendirian atau kesimpulan pengarang
atau untuk memperoleh kesepakatan pembaca tentang maksud pengarang. Tema
yang tepat untuk paragraf Argumentasi : Disiplin kunci sukses belajar..
6
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat
tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar atau grafik, dan lain-
lain. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. Penutup
berisi kesimpulan.
d. Narasi adalah dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika
tidak ada konflik. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis. Menurut
Keraf (2000:136), ciri karangan narasi yaitu: Menonjolkan unsur perbuatan
atau tindakan. Dirangkai dalam urutan waktu.
Ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai
berikut:
1. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
2. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar
terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
3. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
4. Memiliki nilai estetika.
5. Menekankan susunan secara kronologis
e. Persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar
mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat
tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan
fakta yang ada dalam kehidupan nyata yang di alami manusia.
f. Ciri Kewacanaan
Dalam hal ini kesatuan kalimat sangat perlu diperhatikan kesatuan kalimat.
Untuk menjadikan suatu paragraf memiliki makna maka harus disusun kalimat
yang salingberkaitan satu sama lain.
B. Ciri-ciri Ragam Bahasa Keilmuan
7
Pada saat kita berbahasa, baik lisan maupun tulis, kita selalu memperhatikan
faktor-faktor yang menentukan bentuk-bentuk bahasa yang kita gunakan. Pada
saat menulis, misalnya kita selalu memperhatikan siapa pembaca tulisan kita , apa
yang kita tulis, apa tujuan tulisan itu, dan di media apa kita menulis. Hal yang
perlu mendapat perhatian tersebut merupakan faktor penentu dalam
berkomunikasi. Faktor-faktor penentu berkomunikasi meliputi : partisipan, topik,
latar, tujuan, dan saluran (lisan atau tulis). Bahasa Indonesia Ilmiah adalah
ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok
masyarakat terpelajar.
Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Ragam Bahasa Indonesia yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam Bahasa Indonesia baku. Bahasa
Indonesia ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia baku yang digunakan untuk
kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar.
Meski sama-sama baku, tetapi ada perbedaan dalam penggunaan Bahasa
Indonesia baku untuk kegiatan kenegaraan dan untuk kegiatan ilmiah. Dalam
kegiatan ilmiah, penggunaan Bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan
sifat keilmuan yang meliputi: benar, logis cermat dan sistematis.
Menurut Alek (2011: 166) menjelaskan bahwa karangan ilmiah adalah karya
tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang
berhubungan dengan kegiatan keilmuan.
Menurut Alek (2011: 169) pada dasarnya metode ilmiah menggunakan dua
pendekatan yaitu:
1. Pendekatan rasional yaitu berupaya merumuskan kebenaran berdasrkan
kajian data yang diperoleh dari berbagai rujukan.
2. Pendekatan empiris yaitu berupaya merumuskan kebenaran berdasrkan
fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan dari laboratorium.
Dari pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa ilmu itu merupakan
pengetahuan yang sistematis dan diperoleh melalui pendekatan rasional dan
empiris. Pada hakikatnya karya tulis merupakan dokumen tentang segala temuan
manusia yang diperoleh dengan metode ilmiah dan disajikan dengan bahasa yang
8
khas serta ditulis menurut konfensi tertentu. Bahasa khas ilmiah adalah bahasa
yang ringkas atau hemat, jelas, cermat, baku, lugas, denotatif, dan runtun.
Menurut Nazar (2004:9) ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah adalah sebagai
berikut:
1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah
pada Bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa
(pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
2. Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima
akal sehat (logis).
3. Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal
ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat.
Jadi, kalimat yang digunakan efektif.
4. Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya.
5. Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat dan benar. Oleh sebab itu,
penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.
6. Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung
menuju pada sasaran.
7. Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan
sistematis.
8. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan
salah tafsir.
Bahasa Indonesia keilmuan memiliki ciri-ciri yang digunakan untuk kegiatan
Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah sebagai berikut:
a. Objektif adalah kata-kata yang digunakan harus netral atau tidak memihak dan
berorientasi pada gagasan atau objeknya.
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
1. Kita tentu sering mendengar istilah tentang ilmu jiwa.
2. Barangkali yang mula-mula terpikir oleh kita bahwa ilmu jiwa tentu
membahas masalah ilmu jiwa.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
1. Istilah ilmu jiwa sering terdengar atau didengar akhir-akhir ini.
9
2. Barangkali yang mula-mula terpikirkan ialah bahwa ilmu jiwa tentunya
membahas masalah kejiwaan.
Berdasarkan contoh tersebut ternyata bahwa dalam penggunaan Bahasa
Indonesia keilmuan yang ditekankan adalah keobjektifan. Kata-kata yang
digunakan netral atau tidak memihak dan berorientasi pada gagasan atau
objeknya. Penggunaan kata yang bersifat subjektif, ekstrem atau mutlak, dan
emosional dihindari.
b. Ringkas dan Jelas adalah komunikasi keilmuan yang lugas dan langsung pada
inti informasi. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi
dengan cara menggunakan unsur bahasa.
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar dan tidak
memberikan penjelasan apa-apa tentang topik itu karena tidak lebih dari
mengulang kata-katanya saja.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
“Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar.”
Kata “masih samar” berarti tidak memberikan penjelasan. Oleh karena itu,
penggunaan kelompok kata yang bercetak miring mubazir atau boros. Komunikasi
keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur
bahasa, misalnya kata atau istilah yang memang diperlukan untuk memaparkan
informasi keilmuan.
c. Cendekia adalah kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu
memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat,
cermat, logis, dan abstrak.
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Suatu perencanaan apabila diikuti oleh pengendalian yang teratur dapat mengha-
silkan penghematan-penghematan di dalam perusahaan yang sekaligus akan
memperkuat kemampuan perusahaan dan memberi saran-sarankepada mana-
jemen.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
10
“Suatu perencanaan dan pengendalian yang teratur dapat menghasilkan berbagai
penghematan, memperkuat daya saing perusahaan, dan memberikan masukan
kepada sistem menajemen atau saran-saran rekomendasi kepada pihak manajer
atau pengelola.”
Kalimat pertama menyatakan 3 gagasan, yaitu perencanaan yang diikuti
pengendalian dapat menghasilkan penghematan, memperkuat kemampuan, dan
memberikan saran kepada manajemen. Yang membingungkan pemahaman ialah
benarkah perencanaan yang diikuti pengendalian dapat memberikan saran-saran
kepada manajemen? Terdapat kerancuan pemahaman antara manajemen, sistem
manajemen, dan manajer atau dengan kata lain pengelolaan, sistem pengelolaan,
dan pengelola. Saran-saran atau rekomendasi seharusnya ditujukan kepada
personal atau orang, sedangkan masukan atau in-put ditujukan pada lembaga atau
sistem.
Pada kalimat kedua, penulis lebih cermat dalam memilih kata. Kecermatan
atau ketelitian dalam memilih kata, frasa, kalimat dan sebagainya merupakan
cirri kecendekiaan. Dengan kecendekiaan, penulis dapat membentuk
pernyataannya dengan tepat, cermat, logis, dan abstrak.
d. Formal adalah bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan harus
bersifat formal. Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Dalam penelitian ini akan mencoba melihat sejauh mana hal-hal yang
dikemukakan di atas berkembang dalam lingkungan perusahaan secara efektif.
Kalimat di atas fungsi subjek dan keterangan tidak jelas. Jika penelitian ini
berfungsi subjek maka tidak perlu diberi pengantar kata depan dalam dan
sejenisnya. Jika kata dalam penelitian ini berfungsi sebagai keterangan diikuti
bentuk verba pasif di- .untuk memenuhi ciri formal, kalimat tersebut perlu diubah
sebagai berikut.
1. … penelitian ini akan mencoba … (fungsi subjek), atau
2.… dalam penelitian ini akan dicoba … (fungsi keterangan).
e. Konsisten atau Taat Asas adalah penggunaan unsur bahasa dalam karya
keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah
kosa kata atau istilah, bentukan kata, dan penggunaan singkatan. Dalam karya
11
keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah atau
kata tersebut digunakan secara konsisten.
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
1. Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah menghimpun data
lapangan,mengolahnya, dan memberikan penafsiran.
2. Kumpulan data lapangan, hasil analisis, dan interpretasi adalah bagian
yang sangat penting dalam penelitian keilmuan.
Kata menghimpun, mengolah, penafsiran, menjadi kumpulan,
analisis, dan interpretasi kalimat yang digunakan secara tidak konsisten.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
1. Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data
lapangan, menganalisisnya, dan memberikan interpretasi.
2. Kumpulan data lapangan, hasil analisis, dan interpretasi adalah bagian
yang sangat penting dalam penelitian keilmuan.
Kalimat di atas penggunaan kata mengumpulkan, menganalisis, dan
interpretasi menjadi kumpulan, analisis, dan interpretasi kalimat yang digunakan
dengan konsisten.
C. Jenis Karangan Ilmiah
Menurut (Chaer, 2011: 185-187) Karangan Ilmiah dapat dibedakan menjadi
karangan ilmiah karya tulis , makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil
penelitian.
1. Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberika kepada siswa sekolah
menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Didalamnya
terdapat komponen masalaha, tujan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan,
biasanya halamannya kurang lebih 10 halaman
2. Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam satu
seminar. Tebalnya biasanya 15-20 halaman dan diketik spasi 1,5 pada kertas
ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar pustaka. Makalah disusun
berdasarkan hasil penelitian lapangan maupun penelitian pustaka.
12
3. Skripsi adalah karangan ilmiah berupa tugas akhir pada pendidikan strata satu
(S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang
menjadi subtansi bidang keilmuan yang ditekuni.
4. Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan Strata
dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program
segi yang diikuti.
5. Disertasi adalah karangan ilmiah sebgai tugas akhir dalam pendidikan Strata
3 isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari
bidang ilmu yang diteliti.
6. Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian
dilakukan. Laporan ini juga berisi komponen masalah, metode penelitian,
objek penelitian, intrumen penelitian, hasil yang dicapai.
Penggunaan unsur bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten.
Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata atau istilah, bentukan kata, dan
penggunaan singkatan. Hal itu berbeda dengan diksi dalam karya non keilmuan
yang lebih menekankan pada kevariasian penggunaan kata. Dalam karya keilmuan
jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah atau kata tersebut
digunakan secara konsisten.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aceng. Hasani. 2005. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Press.
Alek. Achmad. 2011. Bahasa Indonesia untuk perguran tinggi. Jakarta: Kencana
prenada media group.
Arifin, Zaenal. Tasai, Amran. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Chaer. Abdul. 2011. Ragam Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka cipta.
Keraf. Goriys. 2004. Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia.
Nazar, Noerzisri. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung:
Huma-niora
Pamungkas. Sri. 2012. Bahasa Indonesia Dalam Berbagai Perspektif.
Yogyakarta: Andi Offset.
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.
Widyamartaya, A. 1992. Seni Menuangkan Gagasan. Cetakan Kedua.
Yogyakarta: Karnisius.
Sutra, Rulhas. 2011. keberadaan ragam bahasa ilmiah. [Online]. Tersedia:
http://www.scribd.com/doc/76621857/Keberadaan-Bahasa-Indonesia-
Ilmiah-PDF#scribd. Diakses pada tanggal 07 Oktober 2015 pukul 11.20
WIB.
14
Tarmizitahe. 2015. pengertian bahasa indonesia. [Online]. tersedia:
rhttp://dokumen.tips/documents/pengertian-bahasa-indonesia-ilmiah.html.
Diakses pada tanggal 07 Oktober 2015 pukul 11.23 WIB.

More Related Content

What's hot

Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi Potpotya Fitri
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianRisdawati Hutabarat
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaNadia Eva
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
Diksi dan Kalimat Efektif
Diksi dan Kalimat EfektifDiksi dan Kalimat Efektif
Diksi dan Kalimat EfektifNini Ibrahim01
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemZainal Abidin
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Muhammad Yasir Abdad
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptAisyah Turidho
 

What's hot (20)

Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
PUEBI
PUEBIPUEBI
PUEBI
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi Bahasa baku & Bahasa Resmi
Bahasa baku & Bahasa Resmi
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Diksi dan Kalimat Efektif
Diksi dan Kalimat EfektifDiksi dan Kalimat Efektif
Diksi dan Kalimat Efektif
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 

Viewers also liked

Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasMakalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasNasruddin Asnah
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Muhammad Hendrik
 
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikMakalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikRisma Putri Ardhana
 
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalmakalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalManshur Changean
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaSTMIK Sumedang
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaFAJAR MENTARI
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 

Viewers also liked (10)

Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan MajasMakalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
Makalah Bahasa Indonesia - Diksi, Idiom, Peribahasa dan Majas
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
 
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok ElektrikMakalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
Makalah bahasa indonesia : Bahaya Rokok Elektrik
 
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalmakalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 

Similar to MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN

Materi Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptMateri Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptZurya12
 
Aspek kebahasaan artikel ilmiah
Aspek kebahasaan artikel ilmiahAspek kebahasaan artikel ilmiah
Aspek kebahasaan artikel ilmiahMiumi Atia
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Rinisutopo
 
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdfYOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdfAulia Rachman
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanaAjengIlla
 
Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindotaufiq99
 
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHPENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHHanik Hidayah
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaashrinmasyhudi
 
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdfBudimanApriyossa
 
ATP BAHASA INDONESIA XI DAN XII SMK F.docx
ATP BAHASA INDONESIA XI DAN XII SMK F.docxATP BAHASA INDONESIA XI DAN XII SMK F.docx
ATP BAHASA INDONESIA XI DAN XII SMK F.docxayuervina1
 
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdPendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdgendilo
 

Similar to MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN (20)

Faktor2
Faktor2Faktor2
Faktor2
 
Materi Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptMateri Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.ppt
 
Bab viii kti
Bab viii ktiBab viii kti
Bab viii kti
 
Aspek kebahasaan artikel ilmiah
Aspek kebahasaan artikel ilmiahAspek kebahasaan artikel ilmiah
Aspek kebahasaan artikel ilmiah
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6
 
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdfYOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindo
 
Makalah indonesia
Makalah indonesiaMakalah indonesia
Makalah indonesia
 
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHPENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Ragam bahasa keilmuan
Ragam bahasa keilmuanRagam bahasa keilmuan
Ragam bahasa keilmuan
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
 
Karakt karangan ilmiah (1)
Karakt karangan ilmiah (1)Karakt karangan ilmiah (1)
Karakt karangan ilmiah (1)
 
ATP BAHASA INDONESIA XI DAN XII SMK F.docx
ATP BAHASA INDONESIA XI DAN XII SMK F.docxATP BAHASA INDONESIA XI DAN XII SMK F.docx
ATP BAHASA INDONESIA XI DAN XII SMK F.docx
 
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sdPendalaman materi bahasa indonesia sd
Pendalaman materi bahasa indonesia sd
 

More from Nur Arifaizal Basri

contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdfcontoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdfNur Arifaizal Basri
 
contoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfcontoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfNur Arifaizal Basri
 
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfPermendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfNur Arifaizal Basri
 
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarMODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarNur Arifaizal Basri
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxNur Arifaizal Basri
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorNur Arifaizal Basri
 
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkLaporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkNur Arifaizal Basri
 
Carl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultCarl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultNur Arifaizal Basri
 
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT) cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)Nur Arifaizal Basri
 
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)Nur Arifaizal Basri
 
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)Nur Arifaizal Basri
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993Nur Arifaizal Basri
 

More from Nur Arifaizal Basri (20)

CONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKALCONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKAL
 
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdfcontoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
 
contoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfcontoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdf
 
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfPermendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
 
UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014
 
program kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdfprogram kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdf
 
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarMODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
 
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkLaporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
 
self control
self controlself control
self control
 
Carl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultCarl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occult
 
kepercayan diri
kepercayan dirikepercayan diri
kepercayan diri
 
self-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteemself-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteem
 
mengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasimengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasi
 
KECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASIKECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASI
 
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT) cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
 
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
 

Recently uploaded

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 

MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN

  • 1. 1 MAKALAH MEMAHAMI BAHASA INDONESIA KEILMUAN SECARA KONSEP DAN PENERAPAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia Dosen Pengampuh : Agustine Nurhayati, S.Pd., M.Pd Disusun Oleh: Nur Arifaizal Basri (14-500-0011) Alif Sofia Widianti (14-500-0033) Vivi Nur Rahminta (14-500-0057) Famela Pradita Fauzi (14-500-0037) Leonardo Sandiego P. (14-500-0050) PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2015
  • 2. 2 BAB I PEMBAHASAN A. Definisi Bahasa Indonesia Keilmuan Di dalam penggunaan bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan mempunyai sifat pemakaian yang sangat khas, spesifik, sehingga dapat dibilang bahwa bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan mempunyai ragam bahasa tersendiri yang bisa dikatakan berbeda dengan ragam-ragam bahasa yang lain. Sifat-sifat tersebut ada yang umum sebagai bahasa ilmiah di keilmuan, dan ada yang bersifat khusus berhubungan dengan pemakaian kosakata, istilah, serta bentuk-bentuk gramatika. Keilmuan sifat bahasa ragam ilmiah yang bersifat umum berhubungan dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk menyampaikan informasi ilmiah pada peristiwa komunikasi yang terjadi antara penulis dan pembaca. Informasi yang disampaikan tentu dengan bahasa yang jelas, benar, efektif, sesuai, bebas dari sifat samar- samar, dan tidak bersifat ambigu. Hal ini penting sekali diperhatikan oleh penulis agar informasi ilmiah yang didapat dapat disampaikan dan dipahami secara jelas, objektif, dan logis, sehingga dapat tercapai kesamaan pemahaman, persepsi, dan pandangan terhadap konsep-konsep keilmuan yang dimaksud oleh penulis dan pembaca. Seperti halnya bahasa lain pada umumnya, bahasa Indonesia dalam penulisan karya tulis ilmiah juga mempunyai karakteristik. Karakteristik bahasa Indonesia dalam konsep ini dibagi menjadi beberapa macam, bahasa Indonesia keilmuan meliputi : 1. Bentukan Kata Bentukan kata yang harus digunakan adalah kata standar yang tunduk pada kaidah tata bahasa Indonesia yang berlaku. Menurut Arifin (2010: 33) menjelaskan bahwa ada dua cara pembentukan kata yaitu dari dalam dan dari luar bahasa indonesia. Dari dalam bahasa indonesia berbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar berbentuk kata baru melalui unsur serapan.
  • 3. 3 Bahasa indonesia yang terbentuk kata baru, misalnya Tata Daya Tutup Tatabuku Dayatahan Tutuptahun Tatabahasa Dayapukul Tutupbuku Tatarias Dayatarik Tutupusia Dariluarbahasaterbentukkata-katamelaluipungutankata,misalnya Bank Wisata Kredit Santai Valuta Nyeri Televisi Candakkulak Kata pungut atau serapan adalah kata yang diambil dari kata-kata asing. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan kita terhadap nama dan penamaan benda atau situasi tertentu yang belum dimiliki bahasa indonesia. Menurut Arifin (2010: 34) kata pungut itu ada yang dipungut tanpa diubah tetapi ada juga yang diubah. Kata-kata pungut yang sudah disesuaikan dengan bahasa indonesia disebut bentuk serapan. 2. Bentukan kalimat Penulisan kalimat sangat penting untuk memperhatikan keefektifan kalimat tersebut. Keefektifan kalimat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi penulis dan pembaca. Dari sisi penulis, kalimat dapat dikatakan efektif jika mampu membawa gagasan yang ingin disampaikan penulis secara tepat dan akurat. Dan dari sisi pembaca, kalimat dikatakan efektif jika tafsiran pesan yang dibaca sama dengan apa yang dimaksudkan dengan penulis. Menurut Arifin (2010: 66) kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik , tanda tanya, dan tanda seru. Jika dilihat dari dalam bahasa indonesia ada dua macam, yaitu a. kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja.
  • 4. 4 b. Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja. 3. Diksi Keilmuan Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Menurut Sri Pamungkas (2012:71) Diksi keilmuan adalah pilihan kata yang dipergunakan dalam sebuah karya ilmiah hendaknya memenuhi kaidah bahasa indonesia yang disempurnakan. Teknis penyajian yang dimaksud adalah bagaimana seorang penulis memilih kata yang tepat memiliki makna denotasi, tidak membuat ambigu makna dan pola logis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Dari pernyataan itu dapat disimpulkan, bahwa diksi adalah pemilihan kata dan atau gaya ekspresi seseorang, artinya setiap orang memiliki pemilihan kata, cara dan gaya dalam menyapaikan kata yang mereka ucapkan, tentu saja hal ini dapat mempengaruhi tata bahasa orang tersebut, termasuk saat seseorang membuat tulisan pada blog. 4. Paragraf Keilmuan Paragraf dalam penulisan karya ilmiah memiliki ciri hampir sama dengan paragraf pada umumnya, Yang membedakan adalah keketatan dalam pengembangan gagasan dan penyusunan kalimatnya. Gagasan dalam paragraf keilmuan dituntut pengembangannya secara utuh, dan lengkap. Paragraf keilmuan terbagi menjadi beberapa macam yaitu, Deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, persuasi. a. Deskripsi adalah Karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti: Menggambarkan atau melukiskan sesuatu. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya
  • 5. 5 dengan melibatkan kesan indera. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri. Pola pengembangan paragraf deskripsi: 1. Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat. 2. Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. 3. Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya. b. Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Ciri-ciri paragraf eksposisi: 1. Memaparkan definisi (pengertian). 2. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan. Menurut Aceng (2005:31) ciri-ciri karangan eksposisi antara lain: 1. Penjelasan bersifat informatif. 2. Pembahasan masalahnya bersifat objektif. 3. Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret. 4. Pembahasanya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran. c. Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Menurut Widyamartaya (1992:9-10), Argumentasi bertujuan menyampaikan gagasan berupa data, bukti hasil penalaran, dan sebagainya dengan maksud untuk meyakinkan pembaca tentang kebenaran pendirian atau kesimpulan pengarang atau untuk memperoleh kesepakatan pembaca tentang maksud pengarang. Tema yang tepat untuk paragraf Argumentasi : Disiplin kunci sukses belajar..
  • 6. 6 Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Ciri-ciri karangan argumentasi: Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar atau grafik, dan lain- lain. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian. Penutup berisi kesimpulan. d. Narasi adalah dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konflik. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis. Menurut Keraf (2000:136), ciri karangan narasi yaitu: Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. Dirangkai dalam urutan waktu. Ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut: 1. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis. 2. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 3. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. 4. Memiliki nilai estetika. 5. Menekankan susunan secara kronologis e. Persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta yang ada dalam kehidupan nyata yang di alami manusia. f. Ciri Kewacanaan Dalam hal ini kesatuan kalimat sangat perlu diperhatikan kesatuan kalimat. Untuk menjadikan suatu paragraf memiliki makna maka harus disusun kalimat yang salingberkaitan satu sama lain. B. Ciri-ciri Ragam Bahasa Keilmuan
  • 7. 7 Pada saat kita berbahasa, baik lisan maupun tulis, kita selalu memperhatikan faktor-faktor yang menentukan bentuk-bentuk bahasa yang kita gunakan. Pada saat menulis, misalnya kita selalu memperhatikan siapa pembaca tulisan kita , apa yang kita tulis, apa tujuan tulisan itu, dan di media apa kita menulis. Hal yang perlu mendapat perhatian tersebut merupakan faktor penentu dalam berkomunikasi. Faktor-faktor penentu berkomunikasi meliputi : partisipan, topik, latar, tujuan, dan saluran (lisan atau tulis). Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam Bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia baku yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Meski sama-sama baku, tetapi ada perbedaan dalam penggunaan Bahasa Indonesia baku untuk kegiatan kenegaraan dan untuk kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah, penggunaan Bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan yang meliputi: benar, logis cermat dan sistematis. Menurut Alek (2011: 166) menjelaskan bahwa karangan ilmiah adalah karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan. Menurut Alek (2011: 169) pada dasarnya metode ilmiah menggunakan dua pendekatan yaitu: 1. Pendekatan rasional yaitu berupaya merumuskan kebenaran berdasrkan kajian data yang diperoleh dari berbagai rujukan. 2. Pendekatan empiris yaitu berupaya merumuskan kebenaran berdasrkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan dari laboratorium. Dari pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa ilmu itu merupakan pengetahuan yang sistematis dan diperoleh melalui pendekatan rasional dan empiris. Pada hakikatnya karya tulis merupakan dokumen tentang segala temuan manusia yang diperoleh dengan metode ilmiah dan disajikan dengan bahasa yang
  • 8. 8 khas serta ditulis menurut konfensi tertentu. Bahasa khas ilmiah adalah bahasa yang ringkas atau hemat, jelas, cermat, baku, lugas, denotatif, dan runtun. Menurut Nazar (2004:9) ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah adalah sebagai berikut: 1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada Bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf). 2. Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis). 3. Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif. 4. Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya. 5. Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat dan benar. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat. 6. Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran. 7. Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis. 8. Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir. Bahasa Indonesia keilmuan memiliki ciri-ciri yang digunakan untuk kegiatan Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah sebagai berikut: a. Objektif adalah kata-kata yang digunakan harus netral atau tidak memihak dan berorientasi pada gagasan atau objeknya. Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut! 1. Kita tentu sering mendengar istilah tentang ilmu jiwa. 2. Barangkali yang mula-mula terpikir oleh kita bahwa ilmu jiwa tentu membahas masalah ilmu jiwa. Bandingkan dengan kalimat di bawah ini! 1. Istilah ilmu jiwa sering terdengar atau didengar akhir-akhir ini.
  • 9. 9 2. Barangkali yang mula-mula terpikirkan ialah bahwa ilmu jiwa tentunya membahas masalah kejiwaan. Berdasarkan contoh tersebut ternyata bahwa dalam penggunaan Bahasa Indonesia keilmuan yang ditekankan adalah keobjektifan. Kata-kata yang digunakan netral atau tidak memihak dan berorientasi pada gagasan atau objeknya. Penggunaan kata yang bersifat subjektif, ekstrem atau mutlak, dan emosional dihindari. b. Ringkas dan Jelas adalah komunikasi keilmuan yang lugas dan langsung pada inti informasi. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur bahasa. Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut! Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar dan tidak memberikan penjelasan apa-apa tentang topik itu karena tidak lebih dari mengulang kata-katanya saja. Bandingkan dengan kalimat di bawah ini! “Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar.” Kata “masih samar” berarti tidak memberikan penjelasan. Oleh karena itu, penggunaan kelompok kata yang bercetak miring mubazir atau boros. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur bahasa, misalnya kata atau istilah yang memang diperlukan untuk memaparkan informasi keilmuan. c. Cendekia adalah kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat, cermat, logis, dan abstrak. Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut! Suatu perencanaan apabila diikuti oleh pengendalian yang teratur dapat mengha- silkan penghematan-penghematan di dalam perusahaan yang sekaligus akan memperkuat kemampuan perusahaan dan memberi saran-sarankepada mana- jemen. Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
  • 10. 10 “Suatu perencanaan dan pengendalian yang teratur dapat menghasilkan berbagai penghematan, memperkuat daya saing perusahaan, dan memberikan masukan kepada sistem menajemen atau saran-saran rekomendasi kepada pihak manajer atau pengelola.” Kalimat pertama menyatakan 3 gagasan, yaitu perencanaan yang diikuti pengendalian dapat menghasilkan penghematan, memperkuat kemampuan, dan memberikan saran kepada manajemen. Yang membingungkan pemahaman ialah benarkah perencanaan yang diikuti pengendalian dapat memberikan saran-saran kepada manajemen? Terdapat kerancuan pemahaman antara manajemen, sistem manajemen, dan manajer atau dengan kata lain pengelolaan, sistem pengelolaan, dan pengelola. Saran-saran atau rekomendasi seharusnya ditujukan kepada personal atau orang, sedangkan masukan atau in-put ditujukan pada lembaga atau sistem. Pada kalimat kedua, penulis lebih cermat dalam memilih kata. Kecermatan atau ketelitian dalam memilih kata, frasa, kalimat dan sebagainya merupakan cirri kecendekiaan. Dengan kecendekiaan, penulis dapat membentuk pernyataannya dengan tepat, cermat, logis, dan abstrak. d. Formal adalah bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan harus bersifat formal. Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut! Dalam penelitian ini akan mencoba melihat sejauh mana hal-hal yang dikemukakan di atas berkembang dalam lingkungan perusahaan secara efektif. Kalimat di atas fungsi subjek dan keterangan tidak jelas. Jika penelitian ini berfungsi subjek maka tidak perlu diberi pengantar kata depan dalam dan sejenisnya. Jika kata dalam penelitian ini berfungsi sebagai keterangan diikuti bentuk verba pasif di- .untuk memenuhi ciri formal, kalimat tersebut perlu diubah sebagai berikut. 1. … penelitian ini akan mencoba … (fungsi subjek), atau 2.… dalam penelitian ini akan dicoba … (fungsi keterangan). e. Konsisten atau Taat Asas adalah penggunaan unsur bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosa kata atau istilah, bentukan kata, dan penggunaan singkatan. Dalam karya
  • 11. 11 keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah atau kata tersebut digunakan secara konsisten. Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut! 1. Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah menghimpun data lapangan,mengolahnya, dan memberikan penafsiran. 2. Kumpulan data lapangan, hasil analisis, dan interpretasi adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian keilmuan. Kata menghimpun, mengolah, penafsiran, menjadi kumpulan, analisis, dan interpretasi kalimat yang digunakan secara tidak konsisten. Bandingkan dengan kalimat di bawah ini! 1. Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data lapangan, menganalisisnya, dan memberikan interpretasi. 2. Kumpulan data lapangan, hasil analisis, dan interpretasi adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian keilmuan. Kalimat di atas penggunaan kata mengumpulkan, menganalisis, dan interpretasi menjadi kumpulan, analisis, dan interpretasi kalimat yang digunakan dengan konsisten. C. Jenis Karangan Ilmiah Menurut (Chaer, 2011: 185-187) Karangan Ilmiah dapat dibedakan menjadi karangan ilmiah karya tulis , makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian. 1. Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberika kepada siswa sekolah menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran. Didalamnya terdapat komponen masalaha, tujan penulisan, pembahasan, dan kesimpulan, biasanya halamannya kurang lebih 10 halaman 2. Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan dalam satu seminar. Tebalnya biasanya 15-20 halaman dan diketik spasi 1,5 pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar pustaka. Makalah disusun berdasarkan hasil penelitian lapangan maupun penelitian pustaka.
  • 12. 12 3. Skripsi adalah karangan ilmiah berupa tugas akhir pada pendidikan strata satu (S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi subtansi bidang keilmuan yang ditekuni. 4. Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan Strata dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program segi yang diikuti. 5. Disertasi adalah karangan ilmiah sebgai tugas akhir dalam pendidikan Strata 3 isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti. 6. Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu penelitian dilakukan. Laporan ini juga berisi komponen masalah, metode penelitian, objek penelitian, intrumen penelitian, hasil yang dicapai. Penggunaan unsur bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata atau istilah, bentukan kata, dan penggunaan singkatan. Hal itu berbeda dengan diksi dalam karya non keilmuan yang lebih menekankan pada kevariasian penggunaan kata. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah atau kata tersebut digunakan secara konsisten.
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA Aceng. Hasani. 2005. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Press. Alek. Achmad. 2011. Bahasa Indonesia untuk perguran tinggi. Jakarta: Kencana prenada media group. Arifin, Zaenal. Tasai, Amran. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. Chaer. Abdul. 2011. Ragam Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka cipta. Keraf. Goriys. 2004. Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia. Nazar, Noerzisri. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Huma-niora Pamungkas. Sri. 2012. Bahasa Indonesia Dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Andi Offset. Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Widyamartaya, A. 1992. Seni Menuangkan Gagasan. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Karnisius. Sutra, Rulhas. 2011. keberadaan ragam bahasa ilmiah. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/76621857/Keberadaan-Bahasa-Indonesia- Ilmiah-PDF#scribd. Diakses pada tanggal 07 Oktober 2015 pukul 11.20 WIB.
  • 14. 14 Tarmizitahe. 2015. pengertian bahasa indonesia. [Online]. tersedia: rhttp://dokumen.tips/documents/pengertian-bahasa-indonesia-ilmiah.html. Diakses pada tanggal 07 Oktober 2015 pukul 11.23 WIB.