Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi sistem pernapasan manusia, meliputi definisi sistem pernapasan, fungsi paru-paru, alat-alat sistem pernapasan seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, dan mekanisme pertukaran gas. Juga dibahas mengenai kelainan dan penyakit sistem pernapasan serta cara mencegahnya.
2. Kelompok 7
NUR AHLINA 201141500133
SITI HASANAH 201141500117
SRI ADE YUNINGSIH 201141500129
TRESNA EKA P 201141500131
3.
4. Pengertian Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan atau
sistem respirasi adalah
sistem organ yang digunakan
untuk pertukaran gas. Sistem
pernapasan umumnya
termasuk saluran yang
digunakan untuk membawa
udara ke dalam paru-paru di
mana terjadi pertukaran gas.
5. FUNGSI RESPIRASI DARI PARU
• Respirasi : pertukaran gas O² dan CO²
• Keseimbangan asam basa
• Keseimbangan cairan
• Keseimbangan suhu tubuh
• Membantu venous return darah ke atrium
kanan selama fase inspirasi
• Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif,
histamine, serotonin, ECF dan angiotensin
• Perlindungan terhadap infeksi: makrofag
yang akan membunuh bakteri
7. HIDUNG
Rongga hidung termasuk alat
pernapasan pada manusia paling luar,
dan merupakan alat pernapasan paling
awal. Udara keluar masuk melalui
rongga hidung.
Rongga hidung selalu lembap karena
adanya selaput lendir. Di dalam rongga
hidung juga terdapat rambut-rambut
pendek dan halus. Selaput lendir dan
rambut-rambut halus ini berfungsi
menyaring debu dan kotoran yang
masuk bersama udara, melekatkan
kotoran pada rambut hidung,
mengatur suhu udara pernapasan, dan
mengenali adanya bau. Juga terdapat
konka yang mempunyai banyak kapiler
darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang masuk
8. • LARING
Laring sering disebut
dengan ‘voice box’ dibentuk oleh
struktur epiteliumlined yang
berhubungan dengan faring (di
atas) dan trakhea (di bawah).
Laring terletak di anterior tulang
belakang (vertebrae) ke-4 dan ke-
6. Bagian atas dari esofagus
berada di posterior laring.
Fungsi utama laring
adalah untuk pembentukan
suara, sebagai proteksi jalan
napas bawah dari benda asing
dan untuk memfasilitasi proses
terjadinya batuk.
9. Faring (tekak)
merupakan percabangan
dua saluran, yaitu saluran
tenggorokan yang
merupakan saluran
pernapasan, dan saluran
kerongkongan yang
merupakan saluran
pencernaan.
Faring dibagi menjadi 3
bagian, yaitu: nasofaring,
orofaring, dan laringofaring.
10. Nasofaring terletak di bagian posterior rongga hidung
dan bagian bawah tulang sfenoid. Nasofaring berfungsi
sebagai tempat jalannya udara.
Orofaring terletak di belakang mulut dan dipisahkan dari
nasofaring oleh palatum lunak. Karena letaknya di
belakang mulut dan di bawah palatum lunak, maka
orofaring berfungsi sebagai tempat lewatnya makanan
dan udara masuk
Laringofaring berhubungan dengan bagian belakang
esophagus dan laring. Seperti orofaring, laringofaring
juga berfungsi sebagai tempat lewatnya makanan dan
udara
11. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti
pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di
paru-paru trakea bercabang dua membentuk
bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga
lapisan
Lapisan paling luar terdiri atas jaringan
ikat.Lapisan tengah terdiri atas o tot polos dan
cincin tulang rawan.
Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak
tersambung dan menempel pada esofagus.
Hal ini berguna untuk mempertahankan
trakea tetap terbuka.
Lapisan terdalam terdiri atas jaringan
epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu
dan mikroorganisme yang masuk saat
menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme
tersebut didorong oleh gerakan silia menuju
bagian belakang mulut.
Silia-silia ini berfungsi menyaring
benda-benda asing yang masuk bersama
udara pernapasan.
12. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang
batang tenggorokan. Jumlahnya
sepasang, yang satu menuju paru-paru
kanan dan yang satu menuju paru-paru
kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih
panjang, sempit, dan mendatar daripada
yang ke arah kanan. Hal inilah yang
mengakibatkan paru-paru kanan lebih
mudah terserang penyakit. Struktur
dinding bronkus hampir sama dengan
trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih
tebal daripada dinding bronkus. Bronkus
akan bercabang menjadi bronkiolus..
13. ALVEOLUS
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal:
alveolus), struktur berbentuk bola-bola
mungil yang diliputi oleh pembuluh-
pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap,
dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler
darah.
Adanya alveolus ini mengakibatkan
struktur paruparu seperti kasur busa yang
memiliki rongga-rongga atau kantung
kecil. Alveolus berjumlah 600 juta,
sehingga dapat memperluas permukaan
paruparu.
Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium
pipih dan di sinilah darah hampir langsung
bersentuhan dengan udara, yang berperan
penting dalam pertukaran gas O2 dari
udara bebas ke sel-sel darah dan CO2dari
sel-sel darah ke udara.
14. PARU-PARU
Paru-paru terletak pada rongga dada, berbentuk kerucut
yang ujungnya berada di atas tulang iga pertama dan
dasarnya berada pada diafragma.
Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus sedangkan paru-paru
kiri mempunyai dua lobus. Kelima lobus tersebut dapat
terlihat dengan jelas. Setiap paru-paru terbagi lagi menjadi
beberapa subbagian menjadi sekitar sepuluh unit terkecil
yang disebut bronchopulmonary segments.
Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan oleh ruang yang disebut
mediastinum. Jantung, aorta, vena cava, pembuluh paru-
paru, esofagus, bagian dari trakhea dan bronkhus, serta
kelenjar timus terdapat pada mediastinum.
15. VOLUME UDARA PERNAPASAN
• Dalam keadaan normal,
volume udara paru-paru
manusia mencapai 4500 cc
(kapasitas total udara)
• Kapasitas vital udara yang
digunakan dalam bernapas
mencapai 3500 cc, yang
1000 cc merupakan sisa
udara yang tidak dapat
digunakan tetapi mengisi
bagian paru-paru sebagai
residu atau udara sisa.
• Kapasitas vital adalah
jumlah udara maksimum
yang dapat dikeluarkan
seseorang setelah mengisi
paru-parunya secara
maksimum.
• Kapasitas tidal adalah
jumlah udara yang keluar-
masuk paru-paru pada
pernapasan normal.
16. Mekanisme Pernapasan
Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat
terjadinya, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut.
24. A. Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan
pertukaran O2 dari udara dengan CO2 dari
kapiler darah dalam alveolus.
Pada sistem pernapasan ekternal O2
di dalam alveolus masuk ke kapiler arteri
darah dengan cara berdifusi. Proses difusi ini
dapat berlangsung karena perbedaan
tekanan parsial antara O2 dalam alveolus
dengan O2 dalam kapiler darah. Tekanan
parsial O2 dalam alveolus lebih tinggi
dibanding O2 dalam kapiler darah.
Di dalam kapiler arteri darah O2 kemudian
akan diikat oleh hemoglobin. Proses
pengikatan O2 oleh hemoglobin melalui
reaksi sebagai berikut.
Hb + O2 HbO2
25. Pernapasan internal,
Pernapasan internal, yaitu proses
pertukaran O2 dan CO2 dari
kapiler darah ke sel-sel tubuh.
Pada pernapasan internal O2
yang sudah terikat pada
hemoglobin dalam bentuk
oksihemoglobin diangkut menuju
sel.
Hemoglobin dalam darah
berfungsi untuk mengikat dan
melepaskan oksigen.
28. Terjadinya pembengkakan kelenjar yang terdapat pada saluran faring yang disebabkan oleh
bakteri sehingga terjadi penyempitan saluran pernapasan.
Amandel/adenoid
29. Bronkitis
Peradangan pada cabang tenggorokan yang disebabkan oleh virus, baketeri, rokok, bahan
kimi tercemar sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernapasan oleh mucus yang
berlebihan.
32. INFLUENZA (FLU)
penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
33. Difteri
Penyakit yang menyerang saluran pernapasan bagian atas pada anak, akibat infeksi bakteri
difteri menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan sehingga penderita sulit
bernapas.
34. TBC (Tuberculosis)
Kelainan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Tuberculosis pada dinding alveolus sehingga
difusi oksigen terganggu. Gejala yang timbul yaitu menurunnya berat badan, berkeringat saat
malam hari dan lebih parah batuk berdarah.
35. Kanker paru-paru
Penyakit yang disebabkan karena tumor ganas oleh virus yang terbentuk pada dinding
bronkus. Umumnya di derita oleh perokok.
36. Pneumonia
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus atau bakteri pada alveolus yang
menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
Laringitis
radang pada laring. Penderita serak
atau kehilangan suara. Penyebabnya
antara lain karena infeksi, terlalu
banyak merokok, minum alkohol.
37. Emfisema
adalah penyakit paru menahun yang ditandai dengan pembesaran ruang
udara yang berada disebelah distal dari bronkiolus dengan kerusakan pada
dinding interalveolar.
38. Mencegah dan menanggulangi
penyakit sistem pernapasan
Banyak minum air putih terutama yang hangat dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan
bergizi seperti buah-buahan segar terutama yang banyak mengandung vitamin C. Bila
diperlukan konsumsikan pula vitamin dan zat antioksidan untuk membantu meningkatkan daya
tahan tubuh.
cukup istirahat, hindari stres, dan melakukan olahraga secara teratur
Hindari merokok dan asap rokok
Jika tubuh sedang tidak fit, untuk sementara waktu hindari interaksi dengan penderita ISPA,
atau gunakan masker.
Anak-anak balita diberi vaksin BCG agar tidak terserang penyakit TBC.
Jangan minum-minuman keras ber-alkohol. Alkohol dapat menyebabkan keringnya sistem
pernapasan sehingga bakteri mudah menempel.
Hindari polusi udara dengan memakai masker terutama di perjalanan sehingga debu, gas, dsb.
tidak ikut masuk ke paru-paru kita.
39. Daptar pustaka
• Nurhadi.2007.Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Pelangi Indonesia
• http://www.wisegeek.com/what-is-the-function-of-
the-respiratory-system.htm
• http://fhifhi2708.wordpress.com/2010/10/02/teknolog
i-penanggulangan-kelainan-sistem-pernapasan
• http://bioisamazing.blogspot.com/2011/02/pengertian
-sistem-pernapasan.html
• http://catatan-ngajar.blogspot.com/2012/03/sistem-
pernafasan-manusia.html