1. MATA KULIAH
: MGT. PRODUKSI & OPERASI 2
PROGRAM
: OFFICE MANAGEMENT
SKS / SEMESTER : 2 / V
PERTEMUAN KE 6
Dosen : Mr. Wicaksono suprojo ST, MM.
2. Bab. IV. Disain proses Produksi atau Jasa
1. Tiga Tipe Proses Produksi
2. Keputusan-keputusan Seleksi Proses
3. Pemilihan Diantara Berbagai Alternatif Pemrosesan
4. Pemilihan Teknologi
3. 1. Tiga Tipe Proses Produksi
Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan
langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada
tiga tipe aliran : garis, interminten, dan proyek. Dalam perusahaan manufacturing, aliran produk adalah sam
dengan aliran bahan mentah. Dalam industry-industry jasa proses produksi tidak ditunjukan dengan aliran
produk secara fisik, tetapi oleh urutan operasi – operasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan. Urutan
operasi-operasi pelayanan ini dapat dianggap sebagai “aliran produk” untuk industry-industry jasa.
Aliran garis. Aliran garis mempunyai ciri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk
akhir ada urutan operasi-operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk
operasi aliran garis, produk harus distandarisasi dengan baik waktu prosesnya dan harus mengalir dari satu
operasi atau temapt kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Operasioperasi pekerjaan individual sedapat mungkin diletakan berdekatan dan diusahakan seimbang agar suatu operasi
tidak mengakibatkan penundaan operasi berikutnya. Pola aliran garis ini ditunjukan dalam gambar 5-1.
Operasi atau tempat kerja
Aliran produk atau bahan
Gambar 5-1. Aliran Garis
4. Aliran Interminten ( Job shop ). Suatu proses aliran interminten mempunyai ciri produksi dalam
kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang
terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja
menurut tipe-tipe ketrampilan atau peraltan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya
melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi, aliran bahan baku s/d menjadi produk akhir tidak
mempunyai pola yang pasti, seperti dalam gambar 5-2.
Operasi atau tempat kerja
Aliran produk
Gambar 5-2. Aliran interminten
5. Proyek. Bentuk operasi-operasi proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus atau
unik, seperti kapal, pesawat terbang, peluru, jembatan, gedung, pekerjaan seni, peralatan-peralatan khusus,
dsb. Setiap unit produk tsb dibuat sebagai suatu barang tunggal. Meskipun tidak ada aliran produk bagi
suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-operasi, dimana seluruh operasi atau kegiatan individual harus
diurutkan untuk menunjang pencapaian sasaran akhir. Secara keonseptual urutan kegiatan-kegiatan proyek
ditunjukan dalam gambar 5-3.
1
3
Mulai
Selesai
Operasi atau kegiatan
2
4
Gambar 5-3. Aliran Proyek
Hubungan untuk
menentukan mana yg
harus didahulukan
6. Karakteristik-karakteristik berbagai proses yang telah kita bahas diatas dapat diringkas seperti terlihat
dalam tabel 5-1, yang menunjukan perbedaan untuk setiap karakteristik antara tipe-tipe proses.
Tabel 5-1. Karakteristik-karakteristik proses
Karakteristik
Garis
Interminten
Proyek
Produk
Tipe order
Kontinyus atau kumpulan besar Kumpulan
Unit tunggal
Aliran produk
Berurutan
Berpola tidak pasti
Tidak ada
Variasi produk
Tipe pasar
Volume
Tenaga kerja
Ketrampilan
Tipe Kegiatan
Rendah
Massa
Tinggi
Tinggi
Pesanan
Menengah
Sangat tinggi
Khusus (unik )
Unit tunggal
Rendah
Bersifat pengulangan
Tinggi
Tidak rutin
Tinggi
Tidak rutin
Rendah
Tinggi
Tinggi
7. Lanjutan Tabel 5-1. Karakteristik-karakteristik proses
Karakteristik
Garis
Interminten
Proyek
Kapital
Investasi
Persediaan
Peralatan
Tinggi
Rendah
Mesin Khusus
Menengah
Tinggi
Serba-guna
Rendah
Menengah
Serba-guna
Sasaran
Fleksibilitas
Biaya
Kualitas
Waktu penyelesaian
Rendah
Rendah
Konsisten
Rendah
Menengah
Menengah
Lebih variabel
Menengah
Tinggi
Tinggi
Lebih Variabel
Tinggi
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Perencanaan dan Pengawasan
Produksi
Mudah
Kualitas
Mudah
Persediaan
Mudah
8. Dimensi kritis lainnya yang memepengaruhi pemilihan proses adalah apakah produk dibuat untuk
persediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai jenis produksi untuk persediaan ( production to stock )
dan produksi untuk pesanan ( production to order ). Masing-masing proses ini mempunyai kebaikan dan
kelemahan tersendiri, dimana produksi untuk persediaan akan akan berproduksi lebih cepat pada harga
lebih rendah, tetapi kurang fleksibel dalam pemilihan produk disbanding proses produksi untuk pesanan.
Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang dan jasa-jasa atas
dasar permintaan atau pesanan tertentu pelanggan akan suatu produk. Dalam proses produksi pesanan,
kegiatan pemrosesan menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan langganan secara individual. Spesifikasi
produk yang dipesan biasanya tidak distandarkan. Siklus perencanaan proses produksi dimulai pada saat
langganan menentukan spesifikasi produk yang dia inginkan. Atas dasar pesanan pelanggan tsb,
perusahaan akan menetapkan harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima, perusahaan
selanjutnya menentukan proses perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan
yang diperlukan, alokasi pemebebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul
produksi, rencana proses, dsb. Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengiriman produk ke
pelanggan.
Produksi untuk persediaan. Perusahaan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan mempunyai
masalah yang sama sekali berbeda. Pertama, operasi produksi untuk persediaan menghasilkan garis produk
yang distandarkan. Permintaan pelanggan dipenuhi dengan produk-produk standar dari persediaan.
Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dan untuk merencanakan kebutuhan
kapasitas. Oleh karena itu, forecasting, manajemen persediaan, dan perencanaan kapasitas menjadi esensial
bagi suatu proses operasi produksi untuk persediaan.
9. Secara ringkas, proses produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu penyelesaian dan
pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai macam pesanan
pelanggan. Sedangkan proses produksi untuk persediaan terutama diarahkan untuk pemenuhan rencana
produksi dan persediaan serta efisiensi operasi-operasi. Perbedaan esensial kedua jenis proses ini
ditunjukan dalam tabel 5-2.
Tabel 5-2. Produksi untuk pesanan versus produksi untuk persediaan
Karakteristik
Produksi untuk pesanan
Produksi untuk persediaan
Produk
Spesifikasi ditentukan pelanggan
Tidak distandarisasikan
Volume kecil
Variasi besar
Relatif mahal
Spesifikasi ditentukan perusahaan
Distandarisasikan
Volume besar
Variasi kecil
Relatif murah
Sasaran
Pemenuhan waktu penyelesaian
dan pengelolaan kapasitas
Keseimbangan persediaan,
kapasitas dan pelayanan
Masalah-masalah operasi
utama
Ketepatan pengiriman
Pengawasan pengiriman
Forecasting/peramalan
Perencanaan produksi
Pengendalian persediaan
10. 2. Keputusan-keputusan Seleksi Proses
Kita telah mengklasifikasi proses produksi atas dasar dua dimensi : aliran produk dan tipe order
langganan. Diemensi-dimensi ini ditunjukan dalam tabel 5-3, yaitu suatu matriks dengan enam proses yang
berbeda. Tabel 5-3. Matriks karakteristik-karakteristik proses.
Produksi untuk
persediaan
Aliran garis
Aliran
interminten
I
Contoh:
Penggilingan tepung
Pabrik makanan dalam kaleng
III
Contoh:
Produksi perabotan rumah tangga
V
Proyek
Contoh :
Perumahan (spekulasi)
Lukisan komersial
Produksi
untuk pesanan
II
Contoh:
Perusahaan telepon
Perusahaan komponen listrik
IV
Contoh :
Bengkel mesin
Restauran
Rumah sakit
VI
Contoh :
Produksi Kapal
Bangunan
11. Seluruh kombinasi proses yang ditunjukkan oleh tabel 5-3 dapat dijumpai dalam praktek, baik untuk
pesanan untuk perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Klasifikasi proses ini dapat digunakan
untuk berbagai perusahaan jasa. Klasifikasi proses ini dapat digunakan untuk beberapa tujuan: (1) untuk
mengkategorikan berbagai tipe masalah keputusan yang dihadapi dalam operasi-operasi; dan (2) untuk
seleksi proses. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses
secara ringkas dapat diperinci sbb :
1. Kebutuhan modal
2. Kondisi pasar
3. Tenaga kerja
4. Bahan mentah
5. Teknologi
6. Ketrampilan manajemen
12. 3. Pemilihan Diantara Berbagai Alternatif Pemrosesan
Banyak keputusan-keputusan selekasi proses bersangkutan dengan kapasitas-kapasitas peralatan atau
alternative untuk memproduksi tingkat keluaran tertentu. Dalam masalah ini, analisis break even dapat
digunakan untuk membantu pembuatan keputusan pemilihan diantara berbagai alternative tsb, melalui
perbandingan keuntungan-keuntungan relative setiap proses. Sebagai contoh, kita gunakan sebuah kasusu
produksi sekrup yang dapat dilakukan dengan salah satu dari 3 mesin yang ada. Biaya-biaya ketiga mesin
tsb adalah sbb:
Mesin A
Mesin B
Mesin C
Biaya tetap
Rp. 10.000,-
Rp. 30.000,-
Rp. 60.000,-
Biaya variable
per unit
Rp.
Rp.
Rp.
Biaya
Mesin
300,-
200,-
300,-
Dengan data tsb kita diminta untuk menentukan alternative proses produksi yang seharusnya digunakan
perusahaan untuk volume produksi dibawah 400 unit. Pertama, kita mengubah data menjadi bentuk
persamaan baiay ( X = volume produksi ) : TCA = 10.000 + 300 X
TCB = 30.000 + 200 X
TCC = 60.000 + 100 X
13. Pada volume sebesar 400 unit :
TC = Total cost = sumbu Y
TCA = 10.000 + 300 (400) = 130.000
TCB = 30.000 + 200 (400) = 110.000
TCC = 60.000 + 100 (400) = 100.000
Persamaan-persamaan biaya ini dapat digambarkan secara grafik seperti terlihat dalam gambar 5-4.
Berdasarkan perhitungan dan grafik “break evan points” mesin dapat disimpulkan bahwa :
a) Untuk volume produksi dibawah 200 unit, proses produksi yang dipilih adalah dengan mesin A.
b) Untuk volume produksi antara 200 s/d 300 unit, proses produksi dengan mesin B yang dipilih.
c) Dan untuk volume produksi diatas 300 unit, proses produksi dengan mesin C sebaiknya yang dipilih.
14. Gambar 5-4 “Break Even Point” mesin
B
i
a
y
a
d
a
l
a
m
r
i
b
u
a
n
160
120
80
40
0
100
200
300
Volume (Unit)
400
500
15. 4. Pemilihan Teknologi
Teknologi telah menjadi suatu faktor dominan dalam bisnis dan kehidupan kita. Kemajuan teknologi
mempunyai pengaruh yang sangat besar thd menajemen operasi. Sebagai pengelola operasi, kita dituntut
tidak hanya menjadi “pemakai teknologi”, tetapi lebih menjadi “ manajer teknologi”.
Ada 2 definisi umum teknologi. Pertama, teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah-masalah manusia. Definisi yang lebih sempit teknologi merupakan sekumpulan
proses, peralatan, metoda, prosedur dan perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Keputusan pemilihan seleksi proses dan teknologi berhubungan erat dan saling berkaitan. Sebagai
contoh, penetapan proses aliran garis dalam selekasi proses akan mempengaruhi pemilihan jenis mesin dan
peralatan yang cocok digunakan. Tetapi salah satu keputusan tidak selalu harus mendahului keputusan
yang alain karena , dalam prkatek, kedua keputusan itu sering dibuat secara bersamaan.
Teknologi yang tersedia
Teknologi yang tersedia dapat dikelompokan sbb :
a. Teknologi Pabrik. Ada tingkatan teknologi pabrik.
1. Tingkatan pertama adalah pekerjaan tangan (hand-made) dimana manusia merupakan sumber
tenaga dan pengendali bagi alat-alat yang digunakan. Pekerjaan ini ditandai dengan karyawan bekerja
secara manual, kerja otot dan dampak lingkungan minimal.
16. 2. Tingkatan kedua adalah pekerjaan mesin ( machine – made ), dimana mesian menyediakan tenaga,
tetapi manusia masih harus mengendalikan peralatan-peralatan. Teknologi ini menghilangkan pekerjaanpekerjaan manual tetapi masih memerlukan manusia untuk mengendalikan mesin.
3. Tingkatan teknologi ketiga, dimana proses telah diotomatisasikan, mesin merupakan sumber tenaga dan
pengendali. Manusia berfungsi sebagai pemrogram dan pengawas mesin. Teknologi ini banyak
digunakan
dalam industri-industri mobil dan industri pemrosesan makan, minyak, kimia, dan baja. Perkembangan
teknologi ini ditandai dengan dimulainya penggunaan robot-robot dalam industry- industry di Jepang dan
Negara maju lainnya.
b. Teknologi Perkantoran. Teknologi perkantoran telah berkembang sangat pesat dengan diketemukan
mesin ketik elektrik, mesin fotocopy electronik, dan kemudian diketemukan
teknologi digital untuk seluruh
peraltan menulis dan menghitung dan peraltan komunikasi. Seperti
internet, computer, telepon dll yang
semuanya membuat teknologi perkantoran menjadi begitu canggih saat ini, dan merubah drastis tata kerja
di perkantoran. Bahkan perusahaan pusat bisa mengendalikan sister company di berbagai negara dari pusat.
Dalam kantor, proses tranformasi terdiri dari kegiatan-kegiatan sbb:
1. Penanganan surat menyurat
2. Pengetikan
3. Pengarsipan
4. Penggandaan barang-barang cetakan.
17. c. Industri Jasa.
Teknologi pelayanan dan penyedia jasa juga semakin otomatik. Karena jasa sekarang dipandang lebih
sebagai aspek teknikal daripada humanistic, maka otomatisasi dan standarisasi menjadi mungkin. Hal
ini tidak hanya dapat menghasilkan baiay-biaya yang lebih rendah tetapi juaga kualitas yang lebih
seragam.
Dasar Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi sering dipandang sebagai suatu amsalah dalam penganggaran modal (capital
budgeting). Secara sederhana pemilihan teknologi dapat dilakukan dengan perhitungan return of
investment (ROI) untuk masing-masing alternative dan memilih salah satu alternative yang
mempunyai ROI terbesar. Juga pengaruh kuantitatif dan kualitatif. Pemilihan teknologi akan
mempengaruhi biaya, kualitas, flesibilitas dan keandalan operasi-operasi.