SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Anis Qomariyah
Mono Pratiko G
Definisi Model Kebijakan
Model kebijakan adalah representasi sederhana
 mengenai aspek-aspek yang terpilih dari suatu
 kondisi masalah yang disusun untuk tujuan-
 tujuan tertentu. (Dunn;2003)
Model Kebijakan dapat dinyatakan sebagai
 konsep, diagram, grafik atau persamaan
 matematika. (Dunn;2003)
KARAKTERISTIK MODEL
KEBIJAKAN PUBLIK
 Sederhana & jelas (clear)
 Ketepatan identifikasi aspek penting problem
  kebijakan (precise)
 Menolong utk pengkomunikasian
  (communicable)
 Usaha langsung utk memahami kebijakan publik
  secara lebih baik (manageable)
 Memberikan penjelasan & memprediksi
  konsekuensi (consequences)
Model Deskriptif
Tujuan model deskriptif adalah
 Menjelaskan dan/atau memprediksikan sebab-
 sebab dan konsekuensi dari pilihan-pilihan
 kebijakan. Model ini digunakan untuk memantau
 hasil-hasil dari aksi-aksi kebijakan.
Contoh Model Deskriptif
 Dewan Penasehat Ekonomi mempersiapkan
  ramalan ekonomi tahunan untuk dimasukkan
  dalam Laporan Ekonomi Presiden.
 Daftar tahunan dari indikator sosial yang
  dipublikasikan oleh Kantor Manajemen dan
  Anggaran-maupun untuk meramalkan kinerja
  ekonomi.
Model Normatif
Tujuan Model Normatif adalah
 model normatif ini bukan hanya untuk
 menjelaskan dan/atau memprediksi tetapi juga
 memberikan dalil dan rekomendasi untuk
 mengoptimalkan pencapaian beberapa utilitas
 (nilai).
Beberapa jenis model normatif yang
digunakan oleh para analis kebijakan adalah
model normatif yang membantu :
 menentukan tingkat kapasitas pelayanan yang
  optimum (model antri)
 waktu pelayanan dan perbaikan yang optimum
  (model pergantian)
 pengaturan volume dan waktu yang optimum
  (model inventaris)
 keuntungan yang optimum pada investasi
  publik(model biaya-manfaat)
Contoh Model Normatif
Salah satu model normatif yang paling sederhana
adalah melipat gandakan bunga.
Sn = (1+r)n So
Sn : jumlah dimana tabungan bertambah dalam
tahun tertentu.
So : permulaan tabungan
(1+r)n : pengembalian konstanta atas investasi (1)
di tambah suku bunga (r) dalam periode waktu
tertentu (n).
Jika seorang (pembuat kebijakan) mengetahui suku
  bunga dari institusi tabungan yang berbeda dan
  berharap mengoptimalkan pengembalian
  tabungan, maka model normatif sederhana
  memungkinkan pilihan yang jelas dari instritusi yang
  menawarkan suku bunga yang tertiggi.
Menurut bentuk ekspresinya model
kebijakan dibedakan dalam 3 bentuk
1.   Model Verbal
     Diekspresikan dalam bahasa sehari-hari, bukannya
     bahasa logika simbolis dan matematika. Dalam
     menggunakan model verbal, analis bersandar pada
     penilaian nalar untuk membuat prediksi dan
     menawarkan rekomendasi.
     Keterbatasan:
     Masalah yang dipakai untuk memberikan prediksi
     dan rekomendasi bersifat implisit atau
     tersembunyi, sehingga sulit untuk memahami dan
     memeriksa secara kritis argumen tersebut
Contoh Model Verbal
Argumen yang menentang dan mendukung
blokade angkatan laut Uni Soviet selama krisis Misil
Kuba pada tahun 1962.
Model Simbolis
Model simbolis menggunakan simbol-simbol
matematis untuk menerangkan hubungan di antara
variabel-variabel kunci yang dipercaya menciri
suatu masalah.
Ketrbatasan:
 Sulit dikomunikasikan diantara orang awam
 Hasinya mungkin tidak mudah diinterpretasikan
Contoh Model Simbolis
Model simbolis yang paling sering digunakan
 adalah persamaan linear yang sederhana,
 dengan rumus:
      Y=a+bX
Artinya adalah hubungan antara X dan Y dikenal
 sebagai fungsi linear, yang berarti bahwa
 hubungan antara X dan Y akan membentuk garis
 lurus jika digambar pada sebuah grafik. Simbol b
 menunjukkan jumlah perubahan dalam Y
 sehingga akibat dari perubahan dalam X,
 semakin curam kemiringannya semakin besar
 pengaruh X dan Y). Simbul a menunjukkan titik
 dimana garis lurus memotong sumbu vertikal/Y/X
 adalah 0.
Gambar Model Simbolik

   X (variabel hsil kebijakan)


     Y=0,0+1,0X




                                 Y=0,0+0,5X



          X (variabel kebijakan)
Model Prosedural
Model prosedural manampilkan hubungan yang
 dinamis diantara variabel-variabel yang diyakini
 menjadi ciri suatu masalah kebijakan. Prediksi-
 prediksi dan solusi optimal diperoleh dengan
 mensimulasikan dan meneliti seperangkat
 hubungan yang mungkin tidak dapat diterangkan
 secara baik karena data-data yang diperlukan
 tidak tersedia.
Salah satu bentuk model prosedural
yang paling sederhana adalah pohon
keputusan
                                         Polusi naik        Tambah regulasi

              Pengaturan                                    Tambah pendidikan
                                      (0,5)
              industri
                                          Polusi turun
                                                             Tambah regulasi
                                                             Tambah
                              (0,5)                          pendidikan
                                         Polusi naik        Tambah regulasi

                                                            Tambah
                                        (0,8)               pendidikan
          Mendidik konsumen              Polusi turun       Tambah regulasi
                                                            Tambah
                                                            pendidikan
                                          (0,2)

 Keputusan
 kunci             Titik akibat           () Probabilitas            Titik keputusan masa
 dianalisis                                  akibat                  datang yg mungkin
Perbedaan utama antara model
simbolis dan prosedural
 Model simbilis
   Data aktual
   Biaya lebih rendah
 Model prosedural
   Mengasumsikan (mensimulasikan)
   Biaya lebih tingggi
   Waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama
 Kelebihan model prosedural
   Memungkinkan simulasi dan penelitian yang kreatif
   Dapat ditulis dalam bahasa nonteknis yang terpahami,
   sehingga memperlancar komunikasi di antara orang-
   orang awam
 Kelemahan model prosedural
  Model ini sering mengalami kesulitan untuk mencari
  data atau argumen yang memperkuat asumsi-
  asumsinya
Model sebagai Pengganti dan
Perspektif
 Model pengganti diasumsikan sebagai pengganti
 dari masalah-masalah subtantif. Model pengganti
 dimulai dari asumsi bahwa masalah formal adalah
 representasi yang syah dari masalah subtantif.

 Struktur kebanyakan masalah kebijakan publik
 adalah kompleks sehingga penggunaan model
 pengganti secara signifikan meningkatkan
 probabilitas kesalahan tipe ketiga yaitu
 memecahkan formulasi yang salah dari suatu
 masalah ketika seseorang harus memecahkan
 masalah yang tepat.
Model Sistem
   Model ini menurut Paine dan Naumes
    merupakan model deskripitif karena lebih
    berusaha menggambarkan senyatanya yang
    terjadi dalam pembuatan kebijakan. Model ini
    disusun hanya dari sudut pandang para
    pembuat kebijakan.
   Dalam hal ini para pembuat kebijakan dilihat
    perannya dalam perencanaan dan
    pengkoordinasian untuk menemukan
    pemecahan masalah
Gambar model sistem
Model Rasional Komprehensif
 Model ini merupakan model perumusan kebijakan
 yang paling terkenal dan juga paling luas diterima
 para kalangan pengkaji kebijakan publik.
Elemen Model Rasional
Komprehensif
 Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu
    masalah tertentu.
   Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran-sasaran
    yang mengarahkan pembuat keputusan
    dijelaskan dan disusun menurut arti pentingnya.
   Berbagai alternatif untuk mengatasi masalah
    perlu diselidiki.
   Konsekuensi-konsekuensi (biaya dan
    keuntungan)
   Setiap alternatif dan konsekuensi yang
    menyertainya dapat dibandingkan dengan
    alternatif-alternatif lain
Model Penambahan
 Model ini berusaha menutupi kekurangan yang
  ada dalam model tersebut dengan jalan
  menghindari banyak masalah yang ditemui dalam
  model rasional komprehensif
 Model ini lebih bersifat deskriptif dalam
  pengertian, model ini menggambarkan secara
  aktual cara-cara yang dipakai para pejabat dalam
  membuat keputusan
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam mempelajari model
penambahan
 Pemilihan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran dan
    analisis-analisis empirik terhadap tindakan dibutuhkan
   Para pembuat keputusan hanya mempertimbangkan
    beberapa alternatif
   Untuk setiap alternatif, pembuat keputusan hanya
    mengevaluasi beberapa konsekuensi
   Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan
    dibatasi kembali secara berkesinambungan
   Tidak ada keputusan tunggal atau penyelesaian
    masalah yang dianggap ”tepat”
   Pembuatan keputusan secara inkremental pada
    dasarnya merupakan remedial lebih banyak kepada
    perbaikan
Model Penyelidikan Campuran
 penyelidikan campuran merupakan suatu bentuk
  pendekatan ”kompromi”yang menggabungkan
  penggunaan inkrementalisme dan rasionalisme
  sekaligus
 pendekatan yang ditawarkan Etzioni tersebut
  dapat membantu mengingatkan kenyataan-
  kenyataan penting bahwa keputusan berubah
  secara besar-besaran dan proses keputusan
  yang berbeda adalah wajar sejalan dengan sifat
  keputusan yang berubah-ubah tadi.
Contoh Model Penyelidikan
  Campuran
 “Kita beranggapan akan membuat sistem
  pengamatan cuaca seluruh dunia dengan
  menggunakan satelit-satelit cuaca”.
 Strategi penyelidikan campuran (mixed scanning
  strategy) menggunakan elemen-elemen dari dua
  pendekatan dengan menggunakan dua kamera,
  yakni sebuah kamera dengan sudut pandang lebar
  yang mencakup semua bagian luar angkasa, tetapi
  tidak sangat terperinci dan kamera yang kedua
  membidik dengan tepat daerah-daerah yang diambil
  oleh kamera pertama untuk mendapatkan
  penyelidikan yang mendalam.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakanunitpublikasi
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakanunitpublikasi
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakanunitpublikasi
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSESKEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSESListiana Nurwati
 
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKANTAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKANEDIS BLOG
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Tri Widodo W. UTOMO
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikunitpublikasi
 

What's hot (20)

Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Evaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publikEvaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publik
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
 
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif KebijakanModul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
Modul 4.3 Mengembangkan dan Merumuskan Alternatif Kebijakan
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIKPROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSESKEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI PROSES
 
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKANTAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
 

Viewers also liked

Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMohammad Nawawi
 
kebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undipkebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP UndipardinmarL
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)cofry
 
Model dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publikModel dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publik09417144006
 
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)Tri Widodo W. UTOMO
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Asep Sufyan Tsauri
 
Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)
Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)
Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)Bayu Radityo
 
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Bayu Radityo
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publikardinmarL
 
pengertian -model
pengertian -modelpengertian -model
pengertian -modelyudithey
 
Materi Konsep Teknologi (Model dan sistem)
Materi Konsep Teknologi (Model dan sistem)Materi Konsep Teknologi (Model dan sistem)
Materi Konsep Teknologi (Model dan sistem)Aris Setiawan
 
Model matematika
Model matematikaModel matematika
Model matematikaL N
 
02.Kebijakan Publik Ditengah Kompleksitas Perubahan
02.Kebijakan  Publik Ditengah Kompleksitas Perubahan 02.Kebijakan  Publik Ditengah Kompleksitas Perubahan
02.Kebijakan Publik Ditengah Kompleksitas Perubahan siskamto
 
Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Aula Ayubi
 
Siklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanSiklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanIrika Widiasanti
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikAfif Alfianto
 
Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan SistemTugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan SistemMario Yuven
 

Viewers also liked (20)

Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publik
 
Bab 2 model
Bab 2 modelBab 2 model
Bab 2 model
 
kebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undipkebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undip
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
 
Model dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publikModel dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publik
 
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)
Kebijakan Publik (Dari Pengertian, Perumusan Hingga Penerapannya)
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
 
MODEL
MODELMODEL
MODEL
 
Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)
Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)
Desain Pemodelan Grafik - Bab 3 Tugas 3 (Desain komunikasi Visual)
 
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1Desain pemodelan grafik - Tugas 1
Desain pemodelan grafik - Tugas 1
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publik
 
pengertian -model
pengertian -modelpengertian -model
pengertian -model
 
Materi Konsep Teknologi (Model dan sistem)
Materi Konsep Teknologi (Model dan sistem)Materi Konsep Teknologi (Model dan sistem)
Materi Konsep Teknologi (Model dan sistem)
 
Model matematika
Model matematikaModel matematika
Model matematika
 
02.Kebijakan Publik Ditengah Kompleksitas Perubahan
02.Kebijakan  Publik Ditengah Kompleksitas Perubahan 02.Kebijakan  Publik Ditengah Kompleksitas Perubahan
02.Kebijakan Publik Ditengah Kompleksitas Perubahan
 
Proposal tugas akhir
Proposal tugas akhirProposal tugas akhir
Proposal tugas akhir
 
Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111
 
Siklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawanSiklus kebijakan wati gunawan
Siklus kebijakan wati gunawan
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
 
Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan SistemTugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
 

Similar to Optimalkan Kebijakan Publik

Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.pptPert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.pptpbzepetto123
 
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1Ressy Tail
 
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...RiskaAmanda21
 
Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Ary Ajo
 
Pendekatan sistem model causal ug
Pendekatan sistem model causal ugPendekatan sistem model causal ug
Pendekatan sistem model causal ugamrin syahrafi
 
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 204.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 2siskamto
 
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdfMODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdfLindaduil
 
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publikMateri presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publikHimpunan Mahasiswa Islam
 
Model System Umum Perusahaan
Model System Umum PerusahaanModel System Umum Perusahaan
Model System Umum Perusahaandhibah
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021WiandhariEsaBBPKCilo
 
Teori bab 11
Teori bab 11Teori bab 11
Teori bab 11evrylove
 
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenTeori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenYuliani_muharromah
 
Modul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar PemodelanModul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar PemodelanArif Rahman
 
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenTeori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenYulius_Purwanto
 

Similar to Optimalkan Kebijakan Publik (20)

Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.pptPert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
Pert. 5 Model Pengambilan Keputusan.ppt
 
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
 
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
Pengambilan Keputusan_Model Dan Tehnik Analisis Keputusan Alternatif (Deliber...
 
Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5
 
Pendekatan sistem model causal ug
Pendekatan sistem model causal ugPendekatan sistem model causal ug
Pendekatan sistem model causal ug
 
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 204.Anilisis Kebijakan Publik 2
04.Anilisis Kebijakan Publik 2
 
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdfMODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
 
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publikMateri presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
 
Pertemuan i
Pertemuan iPertemuan i
Pertemuan i
 
Sesi5 dss (SIM)
Sesi5  dss (SIM)Sesi5  dss (SIM)
Sesi5 dss (SIM)
 
Model System Umum Perusahaan
Model System Umum PerusahaanModel System Umum Perusahaan
Model System Umum Perusahaan
 
Pertemuan10
Pertemuan10Pertemuan10
Pertemuan10
 
Pertemuan10
Pertemuan10Pertemuan10
Pertemuan10
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
 
Forum 7
Forum 7Forum 7
Forum 7
 
SIM TEORI BAB 11
SIM TEORI BAB 11SIM TEORI BAB 11
SIM TEORI BAB 11
 
Teori bab 11
Teori bab 11Teori bab 11
Teori bab 11
 
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenTeori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
 
Modul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar PemodelanModul 03 Dasar Pemodelan
Modul 03 Dasar Pemodelan
 
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemenTeori bab 11 sistem informasi manajemen
Teori bab 11 sistem informasi manajemen
 

Optimalkan Kebijakan Publik

  • 2. Definisi Model Kebijakan Model kebijakan adalah representasi sederhana mengenai aspek-aspek yang terpilih dari suatu kondisi masalah yang disusun untuk tujuan- tujuan tertentu. (Dunn;2003) Model Kebijakan dapat dinyatakan sebagai konsep, diagram, grafik atau persamaan matematika. (Dunn;2003)
  • 3. KARAKTERISTIK MODEL KEBIJAKAN PUBLIK  Sederhana & jelas (clear)  Ketepatan identifikasi aspek penting problem kebijakan (precise)  Menolong utk pengkomunikasian (communicable)  Usaha langsung utk memahami kebijakan publik secara lebih baik (manageable)  Memberikan penjelasan & memprediksi konsekuensi (consequences)
  • 4. Model Deskriptif Tujuan model deskriptif adalah Menjelaskan dan/atau memprediksikan sebab- sebab dan konsekuensi dari pilihan-pilihan kebijakan. Model ini digunakan untuk memantau hasil-hasil dari aksi-aksi kebijakan.
  • 5. Contoh Model Deskriptif  Dewan Penasehat Ekonomi mempersiapkan ramalan ekonomi tahunan untuk dimasukkan dalam Laporan Ekonomi Presiden.  Daftar tahunan dari indikator sosial yang dipublikasikan oleh Kantor Manajemen dan Anggaran-maupun untuk meramalkan kinerja ekonomi.
  • 6. Model Normatif Tujuan Model Normatif adalah model normatif ini bukan hanya untuk menjelaskan dan/atau memprediksi tetapi juga memberikan dalil dan rekomendasi untuk mengoptimalkan pencapaian beberapa utilitas (nilai).
  • 7. Beberapa jenis model normatif yang digunakan oleh para analis kebijakan adalah model normatif yang membantu :  menentukan tingkat kapasitas pelayanan yang optimum (model antri)  waktu pelayanan dan perbaikan yang optimum (model pergantian)  pengaturan volume dan waktu yang optimum (model inventaris)  keuntungan yang optimum pada investasi publik(model biaya-manfaat)
  • 8. Contoh Model Normatif Salah satu model normatif yang paling sederhana adalah melipat gandakan bunga. Sn = (1+r)n So Sn : jumlah dimana tabungan bertambah dalam tahun tertentu. So : permulaan tabungan (1+r)n : pengembalian konstanta atas investasi (1) di tambah suku bunga (r) dalam periode waktu tertentu (n).
  • 9. Jika seorang (pembuat kebijakan) mengetahui suku bunga dari institusi tabungan yang berbeda dan berharap mengoptimalkan pengembalian tabungan, maka model normatif sederhana memungkinkan pilihan yang jelas dari instritusi yang menawarkan suku bunga yang tertiggi.
  • 10. Menurut bentuk ekspresinya model kebijakan dibedakan dalam 3 bentuk 1. Model Verbal Diekspresikan dalam bahasa sehari-hari, bukannya bahasa logika simbolis dan matematika. Dalam menggunakan model verbal, analis bersandar pada penilaian nalar untuk membuat prediksi dan menawarkan rekomendasi. Keterbatasan: Masalah yang dipakai untuk memberikan prediksi dan rekomendasi bersifat implisit atau tersembunyi, sehingga sulit untuk memahami dan memeriksa secara kritis argumen tersebut
  • 11. Contoh Model Verbal Argumen yang menentang dan mendukung blokade angkatan laut Uni Soviet selama krisis Misil Kuba pada tahun 1962.
  • 12. Model Simbolis Model simbolis menggunakan simbol-simbol matematis untuk menerangkan hubungan di antara variabel-variabel kunci yang dipercaya menciri suatu masalah. Ketrbatasan:  Sulit dikomunikasikan diantara orang awam  Hasinya mungkin tidak mudah diinterpretasikan
  • 13. Contoh Model Simbolis Model simbolis yang paling sering digunakan adalah persamaan linear yang sederhana, dengan rumus: Y=a+bX Artinya adalah hubungan antara X dan Y dikenal sebagai fungsi linear, yang berarti bahwa hubungan antara X dan Y akan membentuk garis lurus jika digambar pada sebuah grafik. Simbol b menunjukkan jumlah perubahan dalam Y sehingga akibat dari perubahan dalam X, semakin curam kemiringannya semakin besar pengaruh X dan Y). Simbul a menunjukkan titik dimana garis lurus memotong sumbu vertikal/Y/X adalah 0.
  • 14. Gambar Model Simbolik X (variabel hsil kebijakan) Y=0,0+1,0X Y=0,0+0,5X X (variabel kebijakan)
  • 15. Model Prosedural Model prosedural manampilkan hubungan yang dinamis diantara variabel-variabel yang diyakini menjadi ciri suatu masalah kebijakan. Prediksi- prediksi dan solusi optimal diperoleh dengan mensimulasikan dan meneliti seperangkat hubungan yang mungkin tidak dapat diterangkan secara baik karena data-data yang diperlukan tidak tersedia.
  • 16. Salah satu bentuk model prosedural yang paling sederhana adalah pohon keputusan Polusi naik Tambah regulasi Pengaturan Tambah pendidikan (0,5) industri Polusi turun Tambah regulasi Tambah (0,5) pendidikan Polusi naik Tambah regulasi Tambah (0,8) pendidikan Mendidik konsumen Polusi turun Tambah regulasi Tambah pendidikan (0,2) Keputusan kunci Titik akibat () Probabilitas Titik keputusan masa dianalisis akibat datang yg mungkin
  • 17. Perbedaan utama antara model simbolis dan prosedural  Model simbilis  Data aktual  Biaya lebih rendah  Model prosedural  Mengasumsikan (mensimulasikan)  Biaya lebih tingggi  Waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama
  • 18.  Kelebihan model prosedural  Memungkinkan simulasi dan penelitian yang kreatif  Dapat ditulis dalam bahasa nonteknis yang terpahami, sehingga memperlancar komunikasi di antara orang- orang awam  Kelemahan model prosedural Model ini sering mengalami kesulitan untuk mencari data atau argumen yang memperkuat asumsi- asumsinya
  • 19. Model sebagai Pengganti dan Perspektif  Model pengganti diasumsikan sebagai pengganti dari masalah-masalah subtantif. Model pengganti dimulai dari asumsi bahwa masalah formal adalah representasi yang syah dari masalah subtantif.  Struktur kebanyakan masalah kebijakan publik adalah kompleks sehingga penggunaan model pengganti secara signifikan meningkatkan probabilitas kesalahan tipe ketiga yaitu memecahkan formulasi yang salah dari suatu masalah ketika seseorang harus memecahkan masalah yang tepat.
  • 20. Model Sistem  Model ini menurut Paine dan Naumes merupakan model deskripitif karena lebih berusaha menggambarkan senyatanya yang terjadi dalam pembuatan kebijakan. Model ini disusun hanya dari sudut pandang para pembuat kebijakan.  Dalam hal ini para pembuat kebijakan dilihat perannya dalam perencanaan dan pengkoordinasian untuk menemukan pemecahan masalah
  • 22. Model Rasional Komprehensif  Model ini merupakan model perumusan kebijakan yang paling terkenal dan juga paling luas diterima para kalangan pengkaji kebijakan publik.
  • 23. Elemen Model Rasional Komprehensif  Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu.  Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran-sasaran yang mengarahkan pembuat keputusan dijelaskan dan disusun menurut arti pentingnya.  Berbagai alternatif untuk mengatasi masalah perlu diselidiki.  Konsekuensi-konsekuensi (biaya dan keuntungan)  Setiap alternatif dan konsekuensi yang menyertainya dapat dibandingkan dengan alternatif-alternatif lain
  • 24. Model Penambahan  Model ini berusaha menutupi kekurangan yang ada dalam model tersebut dengan jalan menghindari banyak masalah yang ditemui dalam model rasional komprehensif  Model ini lebih bersifat deskriptif dalam pengertian, model ini menggambarkan secara aktual cara-cara yang dipakai para pejabat dalam membuat keputusan
  • 25. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari model penambahan  Pemilihan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran dan analisis-analisis empirik terhadap tindakan dibutuhkan  Para pembuat keputusan hanya mempertimbangkan beberapa alternatif  Untuk setiap alternatif, pembuat keputusan hanya mengevaluasi beberapa konsekuensi  Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan dibatasi kembali secara berkesinambungan  Tidak ada keputusan tunggal atau penyelesaian masalah yang dianggap ”tepat”  Pembuatan keputusan secara inkremental pada dasarnya merupakan remedial lebih banyak kepada perbaikan
  • 26. Model Penyelidikan Campuran  penyelidikan campuran merupakan suatu bentuk pendekatan ”kompromi”yang menggabungkan penggunaan inkrementalisme dan rasionalisme sekaligus  pendekatan yang ditawarkan Etzioni tersebut dapat membantu mengingatkan kenyataan- kenyataan penting bahwa keputusan berubah secara besar-besaran dan proses keputusan yang berbeda adalah wajar sejalan dengan sifat keputusan yang berubah-ubah tadi.
  • 27. Contoh Model Penyelidikan Campuran  “Kita beranggapan akan membuat sistem pengamatan cuaca seluruh dunia dengan menggunakan satelit-satelit cuaca”.  Strategi penyelidikan campuran (mixed scanning strategy) menggunakan elemen-elemen dari dua pendekatan dengan menggunakan dua kamera, yakni sebuah kamera dengan sudut pandang lebar yang mencakup semua bagian luar angkasa, tetapi tidak sangat terperinci dan kamera yang kedua membidik dengan tepat daerah-daerah yang diambil oleh kamera pertama untuk mendapatkan penyelidikan yang mendalam.