Dokumen tersebut membahas beberapa jenis model kebijakan publik seperti model deskriptif, normatif, verbal, simbolis, dan prosedural. Model kebijakan digunakan untuk mewakili masalah kebijakan dan meramalkan konsekuensi dari kebijakan tertentu. Terdapat berbagai karakteristik yang membedakan jenis-jenis model tersebut.
2. Definisi Model Kebijakan
Model kebijakan adalah representasi sederhana
mengenai aspek-aspek yang terpilih dari suatu
kondisi masalah yang disusun untuk tujuan-
tujuan tertentu. (Dunn;2003)
Model Kebijakan dapat dinyatakan sebagai
konsep, diagram, grafik atau persamaan
matematika. (Dunn;2003)
3. KARAKTERISTIK MODEL
KEBIJAKAN PUBLIK
Sederhana & jelas (clear)
Ketepatan identifikasi aspek penting problem
kebijakan (precise)
Menolong utk pengkomunikasian
(communicable)
Usaha langsung utk memahami kebijakan publik
secara lebih baik (manageable)
Memberikan penjelasan & memprediksi
konsekuensi (consequences)
4. Model Deskriptif
Tujuan model deskriptif adalah
Menjelaskan dan/atau memprediksikan sebab-
sebab dan konsekuensi dari pilihan-pilihan
kebijakan. Model ini digunakan untuk memantau
hasil-hasil dari aksi-aksi kebijakan.
5. Contoh Model Deskriptif
Dewan Penasehat Ekonomi mempersiapkan
ramalan ekonomi tahunan untuk dimasukkan
dalam Laporan Ekonomi Presiden.
Daftar tahunan dari indikator sosial yang
dipublikasikan oleh Kantor Manajemen dan
Anggaran-maupun untuk meramalkan kinerja
ekonomi.
6. Model Normatif
Tujuan Model Normatif adalah
model normatif ini bukan hanya untuk
menjelaskan dan/atau memprediksi tetapi juga
memberikan dalil dan rekomendasi untuk
mengoptimalkan pencapaian beberapa utilitas
(nilai).
7. Beberapa jenis model normatif yang
digunakan oleh para analis kebijakan adalah
model normatif yang membantu :
menentukan tingkat kapasitas pelayanan yang
optimum (model antri)
waktu pelayanan dan perbaikan yang optimum
(model pergantian)
pengaturan volume dan waktu yang optimum
(model inventaris)
keuntungan yang optimum pada investasi
publik(model biaya-manfaat)
8. Contoh Model Normatif
Salah satu model normatif yang paling sederhana
adalah melipat gandakan bunga.
Sn = (1+r)n So
Sn : jumlah dimana tabungan bertambah dalam
tahun tertentu.
So : permulaan tabungan
(1+r)n : pengembalian konstanta atas investasi (1)
di tambah suku bunga (r) dalam periode waktu
tertentu (n).
9. Jika seorang (pembuat kebijakan) mengetahui suku
bunga dari institusi tabungan yang berbeda dan
berharap mengoptimalkan pengembalian
tabungan, maka model normatif sederhana
memungkinkan pilihan yang jelas dari instritusi yang
menawarkan suku bunga yang tertiggi.
10. Menurut bentuk ekspresinya model
kebijakan dibedakan dalam 3 bentuk
1. Model Verbal
Diekspresikan dalam bahasa sehari-hari, bukannya
bahasa logika simbolis dan matematika. Dalam
menggunakan model verbal, analis bersandar pada
penilaian nalar untuk membuat prediksi dan
menawarkan rekomendasi.
Keterbatasan:
Masalah yang dipakai untuk memberikan prediksi
dan rekomendasi bersifat implisit atau
tersembunyi, sehingga sulit untuk memahami dan
memeriksa secara kritis argumen tersebut
11. Contoh Model Verbal
Argumen yang menentang dan mendukung
blokade angkatan laut Uni Soviet selama krisis Misil
Kuba pada tahun 1962.
12. Model Simbolis
Model simbolis menggunakan simbol-simbol
matematis untuk menerangkan hubungan di antara
variabel-variabel kunci yang dipercaya menciri
suatu masalah.
Ketrbatasan:
Sulit dikomunikasikan diantara orang awam
Hasinya mungkin tidak mudah diinterpretasikan
13. Contoh Model Simbolis
Model simbolis yang paling sering digunakan
adalah persamaan linear yang sederhana,
dengan rumus:
Y=a+bX
Artinya adalah hubungan antara X dan Y dikenal
sebagai fungsi linear, yang berarti bahwa
hubungan antara X dan Y akan membentuk garis
lurus jika digambar pada sebuah grafik. Simbol b
menunjukkan jumlah perubahan dalam Y
sehingga akibat dari perubahan dalam X,
semakin curam kemiringannya semakin besar
pengaruh X dan Y). Simbul a menunjukkan titik
dimana garis lurus memotong sumbu vertikal/Y/X
adalah 0.
14. Gambar Model Simbolik
X (variabel hsil kebijakan)
Y=0,0+1,0X
Y=0,0+0,5X
X (variabel kebijakan)
15. Model Prosedural
Model prosedural manampilkan hubungan yang
dinamis diantara variabel-variabel yang diyakini
menjadi ciri suatu masalah kebijakan. Prediksi-
prediksi dan solusi optimal diperoleh dengan
mensimulasikan dan meneliti seperangkat
hubungan yang mungkin tidak dapat diterangkan
secara baik karena data-data yang diperlukan
tidak tersedia.
16. Salah satu bentuk model prosedural
yang paling sederhana adalah pohon
keputusan
Polusi naik Tambah regulasi
Pengaturan Tambah pendidikan
(0,5)
industri
Polusi turun
Tambah regulasi
Tambah
(0,5) pendidikan
Polusi naik Tambah regulasi
Tambah
(0,8) pendidikan
Mendidik konsumen Polusi turun Tambah regulasi
Tambah
pendidikan
(0,2)
Keputusan
kunci Titik akibat () Probabilitas Titik keputusan masa
dianalisis akibat datang yg mungkin
17. Perbedaan utama antara model
simbolis dan prosedural
Model simbilis
Data aktual
Biaya lebih rendah
Model prosedural
Mengasumsikan (mensimulasikan)
Biaya lebih tingggi
Waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama
18. Kelebihan model prosedural
Memungkinkan simulasi dan penelitian yang kreatif
Dapat ditulis dalam bahasa nonteknis yang terpahami,
sehingga memperlancar komunikasi di antara orang-
orang awam
Kelemahan model prosedural
Model ini sering mengalami kesulitan untuk mencari
data atau argumen yang memperkuat asumsi-
asumsinya
19. Model sebagai Pengganti dan
Perspektif
Model pengganti diasumsikan sebagai pengganti
dari masalah-masalah subtantif. Model pengganti
dimulai dari asumsi bahwa masalah formal adalah
representasi yang syah dari masalah subtantif.
Struktur kebanyakan masalah kebijakan publik
adalah kompleks sehingga penggunaan model
pengganti secara signifikan meningkatkan
probabilitas kesalahan tipe ketiga yaitu
memecahkan formulasi yang salah dari suatu
masalah ketika seseorang harus memecahkan
masalah yang tepat.
20. Model Sistem
Model ini menurut Paine dan Naumes
merupakan model deskripitif karena lebih
berusaha menggambarkan senyatanya yang
terjadi dalam pembuatan kebijakan. Model ini
disusun hanya dari sudut pandang para
pembuat kebijakan.
Dalam hal ini para pembuat kebijakan dilihat
perannya dalam perencanaan dan
pengkoordinasian untuk menemukan
pemecahan masalah
22. Model Rasional Komprehensif
Model ini merupakan model perumusan kebijakan
yang paling terkenal dan juga paling luas diterima
para kalangan pengkaji kebijakan publik.
23. Elemen Model Rasional
Komprehensif
Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu
masalah tertentu.
Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran-sasaran
yang mengarahkan pembuat keputusan
dijelaskan dan disusun menurut arti pentingnya.
Berbagai alternatif untuk mengatasi masalah
perlu diselidiki.
Konsekuensi-konsekuensi (biaya dan
keuntungan)
Setiap alternatif dan konsekuensi yang
menyertainya dapat dibandingkan dengan
alternatif-alternatif lain
24. Model Penambahan
Model ini berusaha menutupi kekurangan yang
ada dalam model tersebut dengan jalan
menghindari banyak masalah yang ditemui dalam
model rasional komprehensif
Model ini lebih bersifat deskriptif dalam
pengertian, model ini menggambarkan secara
aktual cara-cara yang dipakai para pejabat dalam
membuat keputusan
25. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam mempelajari model
penambahan
Pemilihan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran dan
analisis-analisis empirik terhadap tindakan dibutuhkan
Para pembuat keputusan hanya mempertimbangkan
beberapa alternatif
Untuk setiap alternatif, pembuat keputusan hanya
mengevaluasi beberapa konsekuensi
Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan
dibatasi kembali secara berkesinambungan
Tidak ada keputusan tunggal atau penyelesaian
masalah yang dianggap ”tepat”
Pembuatan keputusan secara inkremental pada
dasarnya merupakan remedial lebih banyak kepada
perbaikan
26. Model Penyelidikan Campuran
penyelidikan campuran merupakan suatu bentuk
pendekatan ”kompromi”yang menggabungkan
penggunaan inkrementalisme dan rasionalisme
sekaligus
pendekatan yang ditawarkan Etzioni tersebut
dapat membantu mengingatkan kenyataan-
kenyataan penting bahwa keputusan berubah
secara besar-besaran dan proses keputusan
yang berbeda adalah wajar sejalan dengan sifat
keputusan yang berubah-ubah tadi.
27. Contoh Model Penyelidikan
Campuran
“Kita beranggapan akan membuat sistem
pengamatan cuaca seluruh dunia dengan
menggunakan satelit-satelit cuaca”.
Strategi penyelidikan campuran (mixed scanning
strategy) menggunakan elemen-elemen dari dua
pendekatan dengan menggunakan dua kamera,
yakni sebuah kamera dengan sudut pandang lebar
yang mencakup semua bagian luar angkasa, tetapi
tidak sangat terperinci dan kamera yang kedua
membidik dengan tepat daerah-daerah yang diambil
oleh kamera pertama untuk mendapatkan
penyelidikan yang mendalam.