SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
ANDRI ABDURROCHMAN, SSI., MT.
DEFINISI 
 Gelombang Longitudinal: 
 Gelombang yang memiliki arah getaran partikel/osilasi-nya 
sama dengan arah pergeseran gelombang. 
 Contoh gelombang longitudinal: 
 Gelombang suara dalam berbagai medium (plasma, gas, 
cairan dan padatan). 
 Gelombang suara di dalam gas  dipengaruhi 
termodinamika gas. 
 Gelombang suara di dalam padatan  bergantung dari 
dimensi medium.
Karakteristik Gelombang Suara 
 Mengikuti aturan superposisi. 
 Suara tidak saling menghilangkan suara lain. 
 Kita dapat mendengar lebih dari satu suara dalam waktu 
bersamaa. 
 Medium tidak mengikuti gerak suara. 
 Speaker raksasa sekalipun tidak akan menghembuskan 
angin. 
 Kecepatan suara bergantung medium. 
 Kecepatan suara di helium lebih cepat daripada di udara, 
dan lebih cepat di air daripada di helium. 
 Tambah energi gelombang  tambah intensitas, bukan 
tambah cepat. 
 Contoh, delay suara echo tidak bergantung kerasnya suara.
Gelombang Suara dalam Gas 
 Misalkan medium gas dengan tekanan P0, volume Vo 
dan kerapatan ro. 
 Dengan adanya gelombang suara akan terjadi 
perubahan: 
 pm : amplitudo tekanan maksimum gelombang suara, 
 Perubahan fraksi volume (dilatasi): 
 Perubahan fraksi kerapatan (kondensasi): 
 Untuk gelombang suara umum (audible 1000 Hz): 
 d ≈ s ≈ 10-3. dan
 Massa gas tetap: 
 Berarti: 
 atau, s = -d. 
 Sifat elastisitas gasnya (modulus bulk): 
 atau, perubahan tekanan setiap perubahan fraksi 
volumenya. 
 Naiknya volume bersamaan dengan turunya tekanan  
memunculkan tanda negatif (-). 
 Harga B juga bergantung dari sifat perubahannya 
(adiabatis atau isotermis).
 Perubahan yang terjadi harus reversible-thermal  
untuk menghindari kehilangan energi, karena : 
 Difusi, viskositas dan konduksi termal. 
 Jika modulus bulk adiabatik dibuat tetap  
membatasi osilasi gelombang suara karena tekanan 
totalnya menjadi tetap, , jika lebih  non-linear 
dan shock-waves. 
 Semua perubahan adiabatik  PVg = tetap 
 Turunannya: 
atau,
 Pergeseran partikel  
 Sehingga perubahan volume: 
 Dan strain-nya dh/dx: 
 Deformasi medium karena tekanan Px, gaya total yang 
bekerja:
 Berdasarkan hkm. Newton II: 
 Massa: r0Dx 
 Percepatan: 
 Untuk, 
 Sehingga, memperoleh: 
 Tapi, karena adalah rasio elastisitas 
terhadap inersia/densitas gas, sehingga
 Maka, diperoleh persamaan gelombang longitudinal: 
 Bandingkan dengan persamaan gelombang 
transversal
Distribusi Energi Gelombang Suara 
 Energi kinetik gelombang suara dicari 
memperhatikan gerak setiap elemen gas setebal Dx, 
yaitu: 
 Kerapatan energi kinetik rata-ratanya :
 Kerapatan energi potensial dicari dgn memperhatikan 
usaha P.DV yang bekerja pada massa dan volume 
tetap selama proses adiabatik karena gelombang 
suara: 
 Karena dan 
 Maka:
 untuk, 
sehingga: dimana 
maka: 
dan rata-ratanya: 
 Harga rata-rata Energi Kinetik dan Energi Potensial 
gelombang suara adalah sama.
 Harga maksimum (atau minimum) Ep dan Ek terjadi 
secara bersamaan. 
 Distribusi energinya non-uniform dengan jarak.
Intensitas Gelombang Suara 
 Merupakan ukuran flux energi  laju energi dalam 
satuan luas  merupakan perkalian densitas energi 
(Ek + Ep) dan kecepatan gelombang c. 
 Intensitas normal gelombang suara  10-12 – 1 W/m2. 
 Intensitas suara standar: I0 = 10-2 W/m2. 
 Intensitas 100 I0 – 1000 I0  suara menyakitkan 
 Setiap kenaikan intensitas suara 10 kali lipat 
dikatakan mengalami kenaikan 1 B  jangkah 
dinamik suara yang dapat didengar manusia: 12 B.
 Intensitas naik dengan faktor 100,1 = 1 . 26 akan 
menaikkan intensitas sebesar 1 dB  perubahan 
kekerasan (loudness). 
 Intensitas dinyatakan sebagai: 
 Komponen r0c muncul di semua ekspresi  hal ini 
jadi terlihat semakin jelas jika diketahui impendansi 
medium :
 Dalam arah sumbu x: 
 dan 
 Sehingga, 
 Satuan r0c adalah kg.m-2.s-1, 
 Impendasi akustik udara: 400 kg.m-2.s-1, 
 Impendasi akustik air: 1,45 x 106 kg.m-2.s-1, 
 Impendasi akustik baja: 3,9 x 107 kg.m-2.s-1.
Glb. Suara di dalam Padatan 
 Kecepatan gelombang longitudinal di dalam padatan 
bergantung dari dimensi zat padat. 
 Jika padatan berupa batang tipis: 
 Analisis glb. longitudinal dalam potongan melintang = 
analisis glb longitudinal di dalam gas. 
 Modulus bulk, B, diganti menjadi modulus Young, Y, 
rasio tegangan terhadap regangan longitudinal. 
 Persamaan gelombangnya menjadi:
 Gelombang longitudinal dalam sebuah medium 
memampatkan dan menggesernya secara lateral. 
 Di dalam padatan, gaya glbg bergerak ke semua arah: 
 Gangguan lateral dibarengi komponen transversal. 
 Dalam padatan bulk  analisis transversal dan 
longitudinal dilakukan terpisah. 
 Kompresi longitudinal  renggangan ¶h/ ¶x ; 
dibarengi distorsi lateral  renggangan ¶b/ ¶y 
(dengan arah berlawanan ¶h/ ¶x dan tegak lurus sb. 
x)
 b adalah pergeseran dalam arah sb. y dan berupa 
fungsi terhadap x dan y. 
 Rasio regangan ini, 
 Dan dikenal sebagai rasio Poisson: 
untuk, 
 l : elastisitas Lame, m : elastisitas padatan; keduanya 
tetapan yg selalu positif (+)  s < ½ dan umumnya ≈⅓.
 Karenanya, modulus Young menjadi: 
 m berarti pula koefisien kekakuan (rigidity) transversal 
yaitu rasio tegangan terhadap regangan trasversal  
berperan sebagai elastisitas pada propagasi 
gelombang transversal asli dalam padatan bulk 
dimana modulus Young berperan untuk gelombang 
longitudinal pada padatan tipis.
 Tegangan transversal di x  Tx = m ¶b/¶x 
 Persamaan gerak transversal elemen tipis dx menjadi: 
Tx+dx – Tdx = r dxÿ 
 Untuk r = kerapatan, atau: 
 Karena, ÿ= ¶2b/¶t2, maka 
untuk c2 = m/r
 Pengaruh m mengeraskan padatan dan meningkatkan 
konstanta elastisitas karena propagasi gelombang 
longitudinal 
 Dalam padatan besar kecepatan gelombang bukan 
lagi c2 = Y/r, tapi menjadi: 
 Karena modulus Young adalah Y = (l + 2m - 2ls), 
elastisitas meningkat sebesar 2ls »l kecepatan glb 
longitudinal di padatan besar lebih tinggi dari pada di 
padatan tipis.
 Dalam padatan isotropic, konsep modulus bulk 
(seperti pada gas) berlaku sama. 
 Modulus bulk untuk padatan dalam terminologi 
tetapan elastisitas Lame: 
B = l + ⅔m = Y[3(1 – 2s)]-1 
 Kecepatan glbg longitudinal di padatan bulk menjadi: 
 Sementara kecepatan transversalnya tetap:
Gempa Bumi 
 Kecepatan glbg longitudinal gempa bumi (gelombang 
seismik) dekat permukaan » 8 km/s; dan 
transversalnya » 4,45 km/s. 
 Kecepatan glbg longitudinal meningkat  
kedalaman, sampai 1800 mil  tak ada glbg yg 
diteruskan karena diskontinuitas dan impendansi 
oleh fluida inti bumi. 
 Gelombang Rayleigh: gelombang transversal di 
permukaan bumi yg berjalan dengan kecepatan:
 Dimana: 
 f(s) = 0,9194 saat s = 0,25 
 f(s) = 0,9553 saat s = 0,5 
 Energi gelombang Rayleigh terbatas dalam 2D, 
 Amplitudenya sering jauh lebih besar daripada glbg 
longitudinal 3D  berpotensi lebih merusak 
 Saat gempa bumi, 
 Glbg longitudinal yang cepat diikuti oleh gelombang 
Rayliegh dan kemudian gelombang Love. 
 Gelombang Love: gelombang pantul dalam pola 
komplek  dipengaruhi oleh level struktur bumi.
SOAL-SOAL PR 
1. Suara yang hampir tidak terdengar di udara 
memiliki intensitas 10-10Io. Tunjukkanlah pergeseran 
amplitudo molekul udara pada 500 Hz adalah » 10-10 
m ! 
2. Perangkat sound-system dapat mencapai 100Io 
dalam ruangan kecil 3 m x 3 m. Tunjukkanlah 
keluaran audionya sekitar 10 W ! 
3. 2 gelombang suara, 1 di air dan 1 di udara, memiliki 
intensitas yg sama. Tunjukkanlah rasio amplitudo 
tekanannya (pair/pudara) adalah 60! Pada saat 
amplitudo tekanannya sama, tunjukkanlah rasio 
intensitasnya » 3 x 10-2.
4. Sebuah padatan memiliki rasio Poissons s = 0,25. 
Buktikan rasio kecepatan glbg longitudinal thd 
kecepatan glbg transversal adalah √3 !. Berdasarkan 
harga kecepatan tersebut, hitunglah nilai s bumi!

More Related Content

What's hot

Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulannooraisy22
 
15. optik difraksi gelombang cahaya
15. optik   difraksi gelombang cahaya15. optik   difraksi gelombang cahaya
15. optik difraksi gelombang cahayaHokiman Kurniawan
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanrikaomamih
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi 240297
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaRpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaJoko Wahyono
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayasuyono fis
 
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022materipptgc
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertzFakhrun Nisa
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)SMP IT Putra Mataram
 

What's hot (20)

Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
15. optik difraksi gelombang cahaya
15. optik   difraksi gelombang cahaya15. optik   difraksi gelombang cahaya
15. optik difraksi gelombang cahaya
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahan
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaRpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
 
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
3.2. gelombang bunyi
3.2. gelombang bunyi3.2. gelombang bunyi
3.2. gelombang bunyi
 
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
 
Teori foton
Teori fotonTeori foton
Teori foton
 

Similar to Geombang longitudinal

latihan soal Gelombang MTSN 4 jombang
latihan soal Gelombang   MTSN   4 jombanglatihan soal Gelombang   MTSN   4 jombang
latihan soal Gelombang MTSN 4 jombangHisbulloh Huda
 
Bab 13 getaran gelombang dan bunyi
Bab 13 getaran gelombang dan bunyiBab 13 getaran gelombang dan bunyi
Bab 13 getaran gelombang dan bunyiEko Supriyadi
 
Bab 13 getaran gelombang dan bunyi
Bab 13 getaran gelombang dan bunyiBab 13 getaran gelombang dan bunyi
Bab 13 getaran gelombang dan bunyiEKO SUPRIYADI
 
fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12radar radius
 
materi getaran untuk smp kelas delapan .pptx
materi getaran untuk smp kelas delapan .pptxmateri getaran untuk smp kelas delapan .pptx
materi getaran untuk smp kelas delapan .pptxchoirulloh
 
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020kemenag
 
Ppt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombangPpt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombangrikaomamih
 
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013Mulyady Waluyo
 
Getaran MTSN 4 JOMBANG
Getaran  MTSN 4 JOMBANG Getaran  MTSN 4 JOMBANG
Getaran MTSN 4 JOMBANG Hisbulloh Huda
 
Review Materi Pendahuluan tentang Konsep Dasar Telekomunikasi
Review Materi Pendahuluan tentang Konsep Dasar TelekomunikasiReview Materi Pendahuluan tentang Konsep Dasar Telekomunikasi
Review Materi Pendahuluan tentang Konsep Dasar TelekomunikasiSusiloRui
 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiipan1992
 
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022materipptgc
 

Similar to Geombang longitudinal (20)

latihan soal Gelombang MTSN 4 jombang
latihan soal Gelombang   MTSN   4 jombanglatihan soal Gelombang   MTSN   4 jombang
latihan soal Gelombang MTSN 4 jombang
 
GELOMBANG_MEKANIS.pptx
GELOMBANG_MEKANIS.pptxGELOMBANG_MEKANIS.pptx
GELOMBANG_MEKANIS.pptx
 
Bab 13 getaran gelombang dan bunyi
Bab 13 getaran gelombang dan bunyiBab 13 getaran gelombang dan bunyi
Bab 13 getaran gelombang dan bunyi
 
Bunyi 1-1
Bunyi 1-1Bunyi 1-1
Bunyi 1-1
 
Bab 13 getaran gelombang dan bunyi
Bab 13 getaran gelombang dan bunyiBab 13 getaran gelombang dan bunyi
Bab 13 getaran gelombang dan bunyi
 
fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12fisika sma kelas 12
fisika sma kelas 12
 
materi getaran untuk smp kelas delapan .pptx
materi getaran untuk smp kelas delapan .pptxmateri getaran untuk smp kelas delapan .pptx
materi getaran untuk smp kelas delapan .pptx
 
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
 
Ppt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombangPpt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombang
 
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
Tugas bioakustik marsya-s1 kep 2013
 
Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
Getaran MTSN 4 JOMBANG
Getaran  MTSN 4 JOMBANG Getaran  MTSN 4 JOMBANG
Getaran MTSN 4 JOMBANG
 
Review Materi Pendahuluan tentang Konsep Dasar Telekomunikasi
Review Materi Pendahuluan tentang Konsep Dasar TelekomunikasiReview Materi Pendahuluan tentang Konsep Dasar Telekomunikasi
Review Materi Pendahuluan tentang Konsep Dasar Telekomunikasi
 
Getaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyiGetaran gelombang-bunyi
Getaran gelombang-bunyi
 
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
 
Getaran, gelombang
Getaran, gelombangGetaran, gelombang
Getaran, gelombang
 
Getaran gelombang
Getaran gelombangGetaran gelombang
Getaran gelombang
 
Getaran, gelombang
Getaran, gelombangGetaran, gelombang
Getaran, gelombang
 
Getaran, gelombang
Getaran, gelombangGetaran, gelombang
Getaran, gelombang
 
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
 

More from oilandgas24

Materi geolistrik
Materi geolistrikMateri geolistrik
Materi geolistrikoilandgas24
 
PPM G-856 manual
PPM G-856 manualPPM G-856 manual
PPM G-856 manualoilandgas24
 
Glosarium pertambangan
Glosarium pertambanganGlosarium pertambangan
Glosarium pertambanganoilandgas24
 
The integration of space born and ground remotely sensed data
The integration of space born and ground remotely sensed dataThe integration of space born and ground remotely sensed data
The integration of space born and ground remotely sensed dataoilandgas24
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinanoilandgas24
 
The application of geoelectrical surveys in delineating
The application of geoelectrical surveys in delineatingThe application of geoelectrical surveys in delineating
The application of geoelectrical surveys in delineatingoilandgas24
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesiaSurface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesiaoilandgas24
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsuroilandgas24
 
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumiSistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumioilandgas24
 
Sekilas genesa coal
Sekilas genesa coalSekilas genesa coal
Sekilas genesa coaloilandgas24
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detiloilandgas24
 
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,oilandgas24
 
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagneticMonitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagneticoilandgas24
 
Materi distribusi frekuensi
Materi distribusi frekuensiMateri distribusi frekuensi
Materi distribusi frekuensioilandgas24
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanoilandgas24
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaoilandgas24
 

More from oilandgas24 (20)

Materi geolistrik
Materi geolistrikMateri geolistrik
Materi geolistrik
 
PPM G-856 manual
PPM G-856 manualPPM G-856 manual
PPM G-856 manual
 
Glosarium pertambangan
Glosarium pertambanganGlosarium pertambangan
Glosarium pertambangan
 
The integration of space born and ground remotely sensed data
The integration of space born and ground remotely sensed dataThe integration of space born and ground remotely sensed data
The integration of space born and ground remotely sensed data
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinan
 
The application of geoelectrical surveys in delineating
The application of geoelectrical surveys in delineatingThe application of geoelectrical surveys in delineating
The application of geoelectrical surveys in delineating
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesiaSurface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
Surface manifestation in wapsalit geothermal area, buru island, indonesia
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Sistem periodik unsur
Sistem periodik unsurSistem periodik unsur
Sistem periodik unsur
 
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumiSistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
Sistem informasi geografis potensi bahaya gempa bumi
 
Sekilas genesa coal
Sekilas genesa coalSekilas genesa coal
Sekilas genesa coal
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
Overview of gedongsongo manifestations of the ungaran geothermal prospect,
 
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagneticMonitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
Monitoring of ulf (ultra low-frequency) geomagnetic
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
Materi distribusi frekuensi
Materi distribusi frekuensiMateri distribusi frekuensi
Materi distribusi frekuensi
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapan
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
 

Recently uploaded

QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 

Recently uploaded (14)

QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 

Geombang longitudinal

  • 2. DEFINISI  Gelombang Longitudinal:  Gelombang yang memiliki arah getaran partikel/osilasi-nya sama dengan arah pergeseran gelombang.  Contoh gelombang longitudinal:  Gelombang suara dalam berbagai medium (plasma, gas, cairan dan padatan).  Gelombang suara di dalam gas  dipengaruhi termodinamika gas.  Gelombang suara di dalam padatan  bergantung dari dimensi medium.
  • 3. Karakteristik Gelombang Suara  Mengikuti aturan superposisi.  Suara tidak saling menghilangkan suara lain.  Kita dapat mendengar lebih dari satu suara dalam waktu bersamaa.  Medium tidak mengikuti gerak suara.  Speaker raksasa sekalipun tidak akan menghembuskan angin.  Kecepatan suara bergantung medium.  Kecepatan suara di helium lebih cepat daripada di udara, dan lebih cepat di air daripada di helium.  Tambah energi gelombang  tambah intensitas, bukan tambah cepat.  Contoh, delay suara echo tidak bergantung kerasnya suara.
  • 4. Gelombang Suara dalam Gas  Misalkan medium gas dengan tekanan P0, volume Vo dan kerapatan ro.  Dengan adanya gelombang suara akan terjadi perubahan:  pm : amplitudo tekanan maksimum gelombang suara,  Perubahan fraksi volume (dilatasi):  Perubahan fraksi kerapatan (kondensasi):  Untuk gelombang suara umum (audible 1000 Hz):  d ≈ s ≈ 10-3. dan
  • 5.  Massa gas tetap:  Berarti:  atau, s = -d.  Sifat elastisitas gasnya (modulus bulk):  atau, perubahan tekanan setiap perubahan fraksi volumenya.  Naiknya volume bersamaan dengan turunya tekanan  memunculkan tanda negatif (-).  Harga B juga bergantung dari sifat perubahannya (adiabatis atau isotermis).
  • 6.  Perubahan yang terjadi harus reversible-thermal  untuk menghindari kehilangan energi, karena :  Difusi, viskositas dan konduksi termal.  Jika modulus bulk adiabatik dibuat tetap  membatasi osilasi gelombang suara karena tekanan totalnya menjadi tetap, , jika lebih  non-linear dan shock-waves.  Semua perubahan adiabatik  PVg = tetap  Turunannya: atau,
  • 7.  Pergeseran partikel   Sehingga perubahan volume:  Dan strain-nya dh/dx:  Deformasi medium karena tekanan Px, gaya total yang bekerja:
  • 8.  Berdasarkan hkm. Newton II:  Massa: r0Dx  Percepatan:  Untuk,  Sehingga, memperoleh:  Tapi, karena adalah rasio elastisitas terhadap inersia/densitas gas, sehingga
  • 9.  Maka, diperoleh persamaan gelombang longitudinal:  Bandingkan dengan persamaan gelombang transversal
  • 10. Distribusi Energi Gelombang Suara  Energi kinetik gelombang suara dicari memperhatikan gerak setiap elemen gas setebal Dx, yaitu:  Kerapatan energi kinetik rata-ratanya :
  • 11.  Kerapatan energi potensial dicari dgn memperhatikan usaha P.DV yang bekerja pada massa dan volume tetap selama proses adiabatik karena gelombang suara:  Karena dan  Maka:
  • 12.  untuk, sehingga: dimana maka: dan rata-ratanya:  Harga rata-rata Energi Kinetik dan Energi Potensial gelombang suara adalah sama.
  • 13.  Harga maksimum (atau minimum) Ep dan Ek terjadi secara bersamaan.  Distribusi energinya non-uniform dengan jarak.
  • 14. Intensitas Gelombang Suara  Merupakan ukuran flux energi  laju energi dalam satuan luas  merupakan perkalian densitas energi (Ek + Ep) dan kecepatan gelombang c.  Intensitas normal gelombang suara  10-12 – 1 W/m2.  Intensitas suara standar: I0 = 10-2 W/m2.  Intensitas 100 I0 – 1000 I0  suara menyakitkan  Setiap kenaikan intensitas suara 10 kali lipat dikatakan mengalami kenaikan 1 B  jangkah dinamik suara yang dapat didengar manusia: 12 B.
  • 15.  Intensitas naik dengan faktor 100,1 = 1 . 26 akan menaikkan intensitas sebesar 1 dB  perubahan kekerasan (loudness).  Intensitas dinyatakan sebagai:  Komponen r0c muncul di semua ekspresi  hal ini jadi terlihat semakin jelas jika diketahui impendansi medium :
  • 16.  Dalam arah sumbu x:  dan  Sehingga,  Satuan r0c adalah kg.m-2.s-1,  Impendasi akustik udara: 400 kg.m-2.s-1,  Impendasi akustik air: 1,45 x 106 kg.m-2.s-1,  Impendasi akustik baja: 3,9 x 107 kg.m-2.s-1.
  • 17. Glb. Suara di dalam Padatan  Kecepatan gelombang longitudinal di dalam padatan bergantung dari dimensi zat padat.  Jika padatan berupa batang tipis:  Analisis glb. longitudinal dalam potongan melintang = analisis glb longitudinal di dalam gas.  Modulus bulk, B, diganti menjadi modulus Young, Y, rasio tegangan terhadap regangan longitudinal.  Persamaan gelombangnya menjadi:
  • 18.  Gelombang longitudinal dalam sebuah medium memampatkan dan menggesernya secara lateral.  Di dalam padatan, gaya glbg bergerak ke semua arah:  Gangguan lateral dibarengi komponen transversal.  Dalam padatan bulk  analisis transversal dan longitudinal dilakukan terpisah.  Kompresi longitudinal  renggangan ¶h/ ¶x ; dibarengi distorsi lateral  renggangan ¶b/ ¶y (dengan arah berlawanan ¶h/ ¶x dan tegak lurus sb. x)
  • 19.  b adalah pergeseran dalam arah sb. y dan berupa fungsi terhadap x dan y.  Rasio regangan ini,  Dan dikenal sebagai rasio Poisson: untuk,  l : elastisitas Lame, m : elastisitas padatan; keduanya tetapan yg selalu positif (+)  s < ½ dan umumnya ≈⅓.
  • 20.  Karenanya, modulus Young menjadi:  m berarti pula koefisien kekakuan (rigidity) transversal yaitu rasio tegangan terhadap regangan trasversal  berperan sebagai elastisitas pada propagasi gelombang transversal asli dalam padatan bulk dimana modulus Young berperan untuk gelombang longitudinal pada padatan tipis.
  • 21.  Tegangan transversal di x  Tx = m ¶b/¶x  Persamaan gerak transversal elemen tipis dx menjadi: Tx+dx – Tdx = r dxÿ  Untuk r = kerapatan, atau:  Karena, ÿ= ¶2b/¶t2, maka untuk c2 = m/r
  • 22.  Pengaruh m mengeraskan padatan dan meningkatkan konstanta elastisitas karena propagasi gelombang longitudinal  Dalam padatan besar kecepatan gelombang bukan lagi c2 = Y/r, tapi menjadi:  Karena modulus Young adalah Y = (l + 2m - 2ls), elastisitas meningkat sebesar 2ls »l kecepatan glb longitudinal di padatan besar lebih tinggi dari pada di padatan tipis.
  • 23.  Dalam padatan isotropic, konsep modulus bulk (seperti pada gas) berlaku sama.  Modulus bulk untuk padatan dalam terminologi tetapan elastisitas Lame: B = l + ⅔m = Y[3(1 – 2s)]-1  Kecepatan glbg longitudinal di padatan bulk menjadi:  Sementara kecepatan transversalnya tetap:
  • 24. Gempa Bumi  Kecepatan glbg longitudinal gempa bumi (gelombang seismik) dekat permukaan » 8 km/s; dan transversalnya » 4,45 km/s.  Kecepatan glbg longitudinal meningkat  kedalaman, sampai 1800 mil  tak ada glbg yg diteruskan karena diskontinuitas dan impendansi oleh fluida inti bumi.  Gelombang Rayleigh: gelombang transversal di permukaan bumi yg berjalan dengan kecepatan:
  • 25.  Dimana:  f(s) = 0,9194 saat s = 0,25  f(s) = 0,9553 saat s = 0,5  Energi gelombang Rayleigh terbatas dalam 2D,  Amplitudenya sering jauh lebih besar daripada glbg longitudinal 3D  berpotensi lebih merusak  Saat gempa bumi,  Glbg longitudinal yang cepat diikuti oleh gelombang Rayliegh dan kemudian gelombang Love.  Gelombang Love: gelombang pantul dalam pola komplek  dipengaruhi oleh level struktur bumi.
  • 26. SOAL-SOAL PR 1. Suara yang hampir tidak terdengar di udara memiliki intensitas 10-10Io. Tunjukkanlah pergeseran amplitudo molekul udara pada 500 Hz adalah » 10-10 m ! 2. Perangkat sound-system dapat mencapai 100Io dalam ruangan kecil 3 m x 3 m. Tunjukkanlah keluaran audionya sekitar 10 W ! 3. 2 gelombang suara, 1 di air dan 1 di udara, memiliki intensitas yg sama. Tunjukkanlah rasio amplitudo tekanannya (pair/pudara) adalah 60! Pada saat amplitudo tekanannya sama, tunjukkanlah rasio intensitasnya » 3 x 10-2.
  • 27. 4. Sebuah padatan memiliki rasio Poissons s = 0,25. Buktikan rasio kecepatan glbg longitudinal thd kecepatan glbg transversal adalah √3 !. Berdasarkan harga kecepatan tersebut, hitunglah nilai s bumi!