SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
PELAYANAN DARAH
Disampaikan pada Training of Trainer Pelatihan Pengelolaan Program Kerja Sama antara
Puskesmas, UTD, dan RS dalam Pelayanan Darah untuk Angka Kematian Ibu
Jakarta, 16 Mei 2016
dr. Gita Maya Koemara sakti, MHA
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
GARIS BESAR PENYAJIAN
Pendahuluan
Peraturan terkait Pelayanan Darah
Alur Pelayanan darah
Infrastruktur Pelayanan Darah
I
II
III
IV
2
1. PENDAHULUAN
3
Goals Pemerintah (Nawa Cita)
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa &
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2. Membuat pemerintah tidak absen/hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat daerah dan desa
dalam kerangka Negara Kesatuan
4. Menolak negara lemah, melakukan reformasi sistem, penegakan hukum
bebas korupsi, bermartabat terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi menggerakkan sektor–sektor strategis
ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Ke-Bhineka-an memperkuat restorasi sosial Indonesia
4
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
Berkepribadian dlm budaya
NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA
PROGRAM
INDONESIA SEHAT
PROGRAM
INDONESIA
PINTAR
PROGRAM INDONESIA
KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN
YANKES
PARADIGMA
SEHAT
JKN
RENSTRA
PEMBANGUNAN
MANUSIA,
SEKTOR
UNGGULAN,
PEMERATAANDAN
KEWILAYAHAN
3DIMENSIPEMBANGUNAN
KELUARGA
SEHAT
ARAH DAN KEBIJAKAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia
TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
Berkepribadian dlm Budaya
PROGRAM INDONESIA
PINTAR
PROGRAM INDONESIA KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN
PELAYANAN KES
3DIMENSIPEMBANGUNAN:PEMBANGUNANMANUSIA,
SEKTORUNGGULAN,PEMERATAANDANKEWILAYAHAN
NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA
JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL (JKN)
PROGRAM
INDONESIA SEHAT
PENERAPAN
PARADIGMA SEHAT
RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019
KELUARGA
SEHAT
DTPK
5
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
RENSTRA 2015-2019
Pilar 1. Paradigma
Sehat
Program
• Promotif – preventif
sebagai landasan
pembangunan kesehatan
• Pemberdayaan
masyarakat melalui
pendekatan keluarga
• Keterlibatan lintas sektor
• Gerakan Masyarakat Sehat
Pilar 2. Penguatan
Yankes
Program
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
• Peningkatan Mutu
Pilar 3. JKN
Program
• Benefit
• Sistem pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
• Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Sasaran: PBI & Non
PBI
Tanda kepesertaan KIS
D
T
P
K
KELUARGA
SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan (health
risk)
5
6
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
RENSTRA 2015-2019
Pilar 1. Paradigma
Sehat
Program
• Promotif – preventif
sebagai landasan
pembangunan kesehatan
• Pemberdayaan
masyarakat melalui
pendekatan keluarga
• Keterlibatan lintas sektor
• Gerakan Masyarakat Sehat
Pilar 2. Penguatan
Yankes
Program
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
• Peningkatan Mutu
Pilar 3. JKN
Program
• Benefit
• Sistem pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
• Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Sasaran: PBI & Non
PBI
Tanda kepesertaan KIS
D
T
P
K
KELUARGA
SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan (health
risk)
5
6
2. PERATURAN TERKAIT
PELAYANAN DARAH
8
UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN
Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian
Kesebelas, Pasal 86-92
Pasal 87
1. Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh Unit Transfusi
Darah.
2. Unit Transfusi Darah dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau organisasi sosial yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalang
merahan.
Pasal 86
1. Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan dengan tujuan kemanusiaan
dan tidak untuk tujuan komersial.
2. Darah diperoleh dari pendonor darah sukarela yang memenuhi kriteria seleksi
pendonor.
3. Darah sebelum digunakan harus dilakukan pemeriksaan laboratorium guna mencegah
penularan penyakit
9
UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN
Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian
Kesebelas, Pasal 86-92
Pasal 89
Menteri mengatur standar dan persyaratan pengelolaan darah untuk pelayanan transfusi
darah.
Pasal 88
1. Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pendistribusian darah, pengerahan
pendonor darah, penyediaan dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien
untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pelaksanaan pelayanan transfusi darah dilakukan dengan menjaga keselamatan
dan kesehatan penerima darah dan tenaga kesehatan dari penularan penyakit
melalui transfusi darah
10
UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN
Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian
Kesebelas, Pasal 86-92
Pasal 92
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan darah diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 91
1. Komponen darah dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan melalui proses pengolahan dan produksi.
2. Hasil proses pengolahan dan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikendalikan oleh Pemerintah.
11
Pasal 90
1. Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan darah yang aman,
mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Pemerintah menjamin pembiayaan dalam penyelenggaraan pelayanan darah.
3. Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun
PP NO. 7/2011 TENTANG PELAYANAN DARAH
BAB I : TUJUAN
12
 Mengatur/membina, mengawasi
/ menyelenggarakn yan darah
aman, mudah diakses, sesuai
kebutuhan masyarakat
 Mendorong litbang kegiatan
Pelayanan Darah
 Pendanaan Pelayanan Darah
13
• Diatur oleh Pemerintah & Pemda
• Dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemda, PMI, UTD
& masyarakat
• Pengambilan darah harus di uji saring untuk minimal
4 jenis IMLTD sesuai standar
• Pengolahan darah di UTD sesuai standar
• Penyimpanan dan pemusnahan sesuai standar
Sistem tertutup & metode rantai dingin
• Sesuai kebutuhan medis secara
rasional
• Dilakukan uji silang serasi
kepada pasien
• Dilaksanakan oleh dokter
• Dilakukan oleh UTD dan BDRS
Permenkes
No.83/2014
Permenkes
No. 91/2015
PERMENKES NO. 83 TAHUN 2014
TENTANG
UTD, BDRS DAN JEJARING PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
14
• Diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda atau PMI
• Tingkatan : Tingkat Nasional, Provinsi, Kab/kota
• Kemampuan : Kelas utama, Madya, Pratama
• Harus memiliki izin dari pemerintah sesuai dgn tingkatannya
• Wajib melakukan audit internal dan eksternal
UTD
• Setiap RS wajib memiliki BDRS
• Untuk memenuhi kebutuhan dan ketersediaan darah di RS
• Wajib melakukan audit internal dan eksternal
BDRS
• Meliputi semua institusi terkait dalam pelayanan darah
• Berjenjang dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota
• UTD dan BDRS harus melakukan perjanjian kerja sama
Jejaring
Pelayanan
Transfusi Darah
PERMENKES NO. 72 TAHUN 2015
TENTANG FRAKSIONASI PLASMA
1. Fraksionasi plasma hanya dapat dilakukan oleh industri fraksionasi
plasma
2. Industri Fraksionasi Plasma adalah industri farmasi milik negara yang
memiliki izin dan ditetapkan oleh Menteri.
3. Industri Fraksionasi Plasma dalam melakukan proses pembuatan derivat
plasma harus terlebih dahulu memanfaatkan bahan baku plasma yang
memenuhi persyaratan CPOB yang dihasilkan oleh UTD yang memiliki izin.
4. Dalam hal plasma asal UTD sebagai bahan baku tidak mencukupi, industri
fraksionasi plasma atau UTD dapat membentuk pusat plasmaferesis.
5. Derivat plasma sebagai produk plasma dikategorikan sebagai obat.
6. Pemerintah mengendalikan harga derivat plasma sebagai produk plasma.
7. Pengawasan terhadap industri farmasi dilakukan oleh Kepala Badan.
8. Pengawasan terhadap sarana penyiapan bahan baku di UTD dan Pusat
Aferesis Plasma dilakukan oleh Kepala Badan
1. Sistim
Manajemen
Mutu Yan
Darah
2. Pelayanan
Transfusi
Darah di UTD
3. Pelayanan Transf.
Darah di Pusat
Plasmapheresis
4. Pelayanan
Darah di BDRS
5. Pemberian
Transfusi Darah
kepada Pasien Sistim
Informasi
Manajemen
PERMENKES NO. 91 TAHUN 2015
TENTANG
STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
TUJUAN STANDAR
Sebagai acuan penyelenggaraan pelayanan
transfusi darah di UTD, Pusat Plasmapheresis,
BDRS dan Rumah Sakit dalam rangka
peningkatan mutu, keamanan, dan
kemanfaatan pelayanan darah
1. SISTIM MANAJEMEN MUTU
PELAYANAN DARAH
Mengarahkan dan mengontrol
organisasi menuju mutu
1. SDM dan pelatihan
2. Bangunan dan fasilitas, Tempat dan lokasi kegiatan mobile unit
3. Pengelolaan peralatan dan bahan
4. Sistem dokumentasi, pengendalian dokumen &Pengelolaan
catatan
5. Kualifikasi / validasi
6. Pengendalian perubahan
7. Pelaporan penyimpangan / tindakan perbaikan dan pencegahan
8. Audit internal
9. Umpan balik pelanggan
10. Pengambilan darah, Pemeriksaan wajib, Pengolahan darah
11. Pengawasan proses, Pelulusan produk
12. Kontrak pembuatan, analisis dan servis
13. Sistem komputerisasi
14. Pengendalian infeksi dan pengelolaan limbah
2. PELAYANAN TRANSFUSI
DARAH DI UTD
Prinsip dan Standar Teknis untuk mencapai
Ketersediaan Darah yang Aman dan Bermutu
1. Rekrutmen Donor
2. Seleksi Donor
3. Pengambilan Darah Lengkap
4. Pengambilan Darah Apheresis
5. Umpan Balik Pelanggan
6. Pengolahan Komponen Darah
7. Spesifikasi & Pengawasan Mutu Komponen Darah
8. UJI Saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD)
9. Pengujian Serologi Golongan Darah
10. Penyimpanan & Distribusi Darah
11. Pengawasan Proses
12. Sistim Komputerisasi
13. Pengelolaan Mobile Unit
14. Notifikasi Donor Reaktif IMLTD
3. PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
DI PUSAT PLASMAFERESIS
Prinsip dan Standar Teknis untuk menjamin tersedianya
plasma sebagai bahan baku pembuatan derivat plasma
melalui fraksionasi
1. Ruang Lingkup dan Penyelenggaraan
2. Rekrutmen dan Seleksi Donor
3. Standar Pengambilan, Pembekuan, Penyimpanan
dan Distribusi Plasma di Pusat Plasmapheresis
4. PELAYANAN TRANSFUSI
DARAH DI BDRS
Prinsip dan Standar Teknis untuk mencapai pemberian
transfusi yang aman, bermutu, dan cukup untuk
mendukung pelayanan kesehatan di RS
1. Perencanaan Kebutuhan Darah di RS
2. Permintaan dan Penerimaan Darah Donor Dari UTD
3. Penyimpanan Darah dan Komponen Darah Di BDRS
4. Persiapan Permintaan Pemeriksaan Darah Transfusi
5. Pemeriksaan Pra Transfusi
6. Pendistribusian Darah dari BDRS ke Ruang Perawatan
7. Penelusuran Reaksi Transfusi
8. Pengembalian Darah ke UTD
9. Sistem Pencatatan dan Pelaporan di BDRS
10.Rujukan Darah Langka
11.Rujukan Sampel Pemeriksaan
5. PEMBERIAN DARAH
KEPADA PASIEN
Prinsip dan Standar Teknis untuk mencapai
pemberian darah yang rasional dan sesuai
indikasi klinis
1. Penggunaan darah rasional
2. Pelayanan transfusi khusus
3. Penatalaksanaan reaksi transfusi akut
6. SISTEM INFORMASI
PELAYANAN DARAH
Prinsip dan Standar Pengelolaan Data
Pelayanan Darah
1. Sistem Informasi Pelayanan Darah Di UTD
2. Sistem informasi pelayanan darah di BDRS
3. Sistem informasi pelayanan darah di Pusat
Plasmapheresis
4. Jejaring informasi pelayanan darah
5. Integrasi sistem informasi pelayanan darah
kedalam sistem informasi kesehatan
Sedang dirancang
SIM DARAH yg
harus diterapkan
di semua UTD
(2016)
LATAR BELAKANG:
 AKI di Indonesia masih tinggi.
 Tiga penyebab utama yaitu perdarahan, Hipertensi Dalam
Kehamilan (HDK) dan infeksi
 Perdarahan sebesar 29,8% (data rutin Kes Ibu thn 2015)  menjadi
perhatian Pemerintah
 Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015–2019:
Reformasi di bidang kesehatan dengan fokus utama peningkatan
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan darah adalah salah
satu dari pelayanan kesehatan dasar
24
PERMENKES NO. 92 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM KERJA SAMA
ANTARA PUSKESMAS, UTD DAN RUMAH SAKIT DALAM
PELAYANAN DARAH UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
IBU
25
UTD :
1. Menjamin ketersediaan darah yang aman dan
berkualitas
2. Melakukan pembinaan dan pendampingan teknis
kepada Puskesmas untuk rekrutmen DDS
3. Melakukan seleksi donor, pengambilan dan
pengolahan darah donor dari donor pendamping
4. Pendistribusian darah ke BDRS
RS :
1. Melakukan koordinasi dengan UTD untuk
menjamin ketersediaan ibu hamil yang akan
melahirkan
2. Merawat dan memberikan tranfusi darah kepada
pasien
3. Melakukan koordinasi dengan Dinkes dlm
peningkatan kapasitas nakes Pusksmas untuk
pemeriksaan dan deteksi kehamilan dengan
Risti
1. Sosialisasi mengenai donor darah sukarela di wilayah
kerjanya
2. Mendata semua ibu hamil, mengidentifikasi ibu hamil
dengan risti atau mempunyai gol. Darah langka
3. Mengedukasi ibu hamil dan keluarganya agar
menyiapkan minimal 4 calon donor pendamping siaga
per ibu hamil
4. Memberikan informasi tentang persyaratan donor
5. Melakukan pemeriksaan Hb dan gol darah ibu hamil
dan kesesuaian gol darah calon donor dengan ibu
hamil
6. Melakukan seleksi awal donor
7. Menginformasikan daftar ibu hamil dan Taksiran Partus
kepada UTD serta calon donor siaga yang telah
disiapkan
8. Mengirimkan donor siaga ke UTD untuk pengambilan
darah (7-10 hari sebelum taksiran waktu melahirkan)
9. Merujuk Ibu Hamil Risiko tinggi yang akan melahirkan
ke RS
PUSKESMAS
NOTA KESEPAHAMAN DI DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA
PMK NO. 92 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM KERJA SAMA
PUSKESMAS, UTD DAN RS DALAM PELAYANAN DARAH UNTUK
MENURUNKAN AKI
AZAS PORTABILITAS DAN DISESUIKAN
DENGAN KONDISI DAERAH MASING-MASING
24
2015
2016
2017
2018
2019
200 Puskesmas yang telah
bekerjasama melalui
Dinkes dengan UTD dan
RS
1600 Puskesmas yang
telah bekerjasama melalui
Dinkes dengan UTD dan
RS
3000 Puskesmas yang telah
bekerjasama melalui
Dinkes dengan UTD dan RS
4400 Puskesmas yang
telah bekerjasama melalui
Dinkes dengan UTD dan
RS
5600 Puskesmas yang
telah bekerjasama
melalui Dinkes dengan
UTD dan RS
ROADMAP SESUAI TARGET RPJMN 2015 - 2019
PUSKESMAS YANG BEKERJASAMA MELALUI DINKES DENGAN UTD dan RS
TAHUN 2015 -2019
2015
212 Puskesmas
yang telah
bekerjasama
melalui Dinkes
dengan UTD
dan RS
Tahapan pelaksanaan program:
1. Identifikasi PKM, UTD, dan RS yang
akan kerja sama oleh Dinkes
2. Penandatanganan MOU oleh para pihak
3. Pelatihan pengelolaan program
4. Pelaksanaan program
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Monitoring dan evaluasi
Sumber : Perpres 2/2015 ttg RPJMN 2015-2019 21
3. ALUR PELAYANAN DARAH
27
PELAYANAN DARAH
DONOR RUJUK / RUJUK BALIK
• Rekrut donor & ambil
darah
• Pengamanan-
pengolahan
• Simpan & distribusi
• Pemusnahan
• Terima & simpan Darah
• Uji silang serasi
• Serahkan darah ke pasien
• Lacak reaksi transfusi
• Mengembalikan darah tdk
layak ke UTD
• Meminta darah ke BDRS
• Transfusi sesuai indikasi
• Awasi & laporkan reaksi
transfusi
• Periksa & rujuk pasien bumil
resti
• Edukasi keluarga/siapkan
calon donor
• Seleksi awal donor
PUSKESMAS
UTD BDRS RS
4. INFRASTRUKTUR
PELAYANAN DARAH
29
INFRASTRUKTUR PELAYANAN DARAH
DI INDONESIA TAHUN 2014
379
Unit
Transfusi
Darah
(UTD)
UTD Pemerintah
UTD PMI
Terdapat di 367
kab/kota di 34
provinsi
Bank Darah RS:
432 RS telah memiliki Bank Darah)
UTD Pemda
31
5,500 Km
1,880
Km
38 UTD PMI
76 UTD Pemerintah
109 UTD PMI
5 UTD Pemerintah
20 UTD PMI
28 UTD Pemerintah
19 UTD PMI
28 UTD Pemerintah
14 UTD PMI
9 UTD Pemerintah
2 UTD PMI
15 UTD Pemerintah
5 UTD PMI
11 UTD Pemerintah
DISTRIBUSI UTD DI INDONESIA
TAHUN 2014
32

More Related Content

What's hot

Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahFishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahMoh Ikhwanuddin
 
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RSArah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RSditjenyankes
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatanZakiah dr
 
380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptxvania717081
 
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptadysetyawan2
 
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritisYain Panggalo
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Tugas draft rencana aksi bela negara
Tugas draft rencana aksi bela negara Tugas draft rencana aksi bela negara
Tugas draft rencana aksi bela negara Ajeng Hayuningtyas
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanMimi S Munadi
 
Surveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologiSurveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologiraysa hasdi
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIrmawan Nugroho
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsidenindahwaodeindawd
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malariaJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Komunikasi interprofesional (IPE)
Komunikasi interprofesional (IPE) Komunikasi interprofesional (IPE)
Komunikasi interprofesional (IPE)
 
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahFishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
 
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RSArah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
Arah Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu dan Standar pelayanan RS
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx380314071-Geriatri-ppt.pptx
380314071-Geriatri-ppt.pptx
 
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
 
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
107 2014 sk kebijakan pelaporan nilai kritis
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Tugas draft rencana aksi bela negara
Tugas draft rencana aksi bela negara Tugas draft rencana aksi bela negara
Tugas draft rencana aksi bela negara
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
Surveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologiSurveillans epidemiologi
Surveillans epidemiologi
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
Menyusun Indikator Mutu Rumah SakitMenyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
 
Materi desa siaga
Materi desa siagaMateri desa siaga
Materi desa siaga
 
Pedoman pelayan pasien
Pedoman pelayan pasienPedoman pelayan pasien
Pedoman pelayan pasien
 

Similar to Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Darah

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi DarahPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi DarahPUTRA ADI IRAWAN
 
Pmk no. 91_ttg_standar_transfusi_pelayanan_darah_
Pmk no. 91_ttg_standar_transfusi_pelayanan_darah_Pmk no. 91_ttg_standar_transfusi_pelayanan_darah_
Pmk no. 91_ttg_standar_transfusi_pelayanan_darah_niniekyusdia
 
Pmk no. 92 ttg juknis kerja sama puskesmas, unit transfusi darah dan rs
Pmk no. 92 ttg juknis kerja sama puskesmas, unit transfusi darah dan rsPmk no. 92 ttg juknis kerja sama puskesmas, unit transfusi darah dan rs
Pmk no. 92 ttg juknis kerja sama puskesmas, unit transfusi darah dan rsDokter Tekno
 
Program Kerja sama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah Dan rumah Sakit Dal...
Program Kerja sama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah Dan rumah Sakit Dal...Program Kerja sama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah Dan rumah Sakit Dal...
Program Kerja sama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah Dan rumah Sakit Dal...Dokter Tekno
 
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptxVikiHestiarini
 
PMK No 30 Th 2022 ttg Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan.pdf
PMK No 30 Th 2022 ttg Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan.pdfPMK No 30 Th 2022 ttg Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan.pdf
PMK No 30 Th 2022 ttg Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan.pdfWELCOMETO4
 
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxLAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxUripKuduSabar
 
MD.1 KEBIJAKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH.pptx
MD.1 KEBIJAKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH.pptxMD.1 KEBIJAKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH.pptx
MD.1 KEBIJAKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH.pptxtotokyon
 
ManRisk.pptx
ManRisk.pptxManRisk.pptx
ManRisk.pptxMuhraza
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12Dokter Tekno
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasdinasintia
 
Donor darah itti
Donor darah ittiDonor darah itti
Donor darah ittiitti_asis
 
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darahCa Chin'cooCewchino
 
Kerangka Acuan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas.docx
Kerangka Acuan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas.docxKerangka Acuan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas.docx
Kerangka Acuan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas.docxssuser280bdd
 
MANUAL_CPR_UNTUK_KOMUNITI_KKM.pdf
MANUAL_CPR_UNTUK_KOMUNITI_KKM.pdfMANUAL_CPR_UNTUK_KOMUNITI_KKM.pdf
MANUAL_CPR_UNTUK_KOMUNITI_KKM.pdfwakzar
 
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan Puskesmas Baru.pptx
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan  Puskesmas Baru.pptxpemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan  Puskesmas Baru.pptx
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan Puskesmas Baru.pptxSYAHRUDINSYAHRUDIN9
 
Bukusaku2008
Bukusaku2008Bukusaku2008
Bukusaku2008rifsal
 
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptxssuser2528d4
 

Similar to Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Darah (20)

Tas kreading pelayanan tranfusi
Tas kreading pelayanan tranfusiTas kreading pelayanan tranfusi
Tas kreading pelayanan tranfusi
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi DarahPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
 
Pmk no. 91_ttg_standar_transfusi_pelayanan_darah_
Pmk no. 91_ttg_standar_transfusi_pelayanan_darah_Pmk no. 91_ttg_standar_transfusi_pelayanan_darah_
Pmk no. 91_ttg_standar_transfusi_pelayanan_darah_
 
Pmk no. 92 ttg juknis kerja sama puskesmas, unit transfusi darah dan rs
Pmk no. 92 ttg juknis kerja sama puskesmas, unit transfusi darah dan rsPmk no. 92 ttg juknis kerja sama puskesmas, unit transfusi darah dan rs
Pmk no. 92 ttg juknis kerja sama puskesmas, unit transfusi darah dan rs
 
Program Kerja sama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah Dan rumah Sakit Dal...
Program Kerja sama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah Dan rumah Sakit Dal...Program Kerja sama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah Dan rumah Sakit Dal...
Program Kerja sama Antara Puskesmas, Unit Transfusi Darah Dan rumah Sakit Dal...
 
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
 
PMK No 30 Th 2022 ttg Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan.pdf
PMK No 30 Th 2022 ttg Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan.pdfPMK No 30 Th 2022 ttg Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan.pdf
PMK No 30 Th 2022 ttg Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan.pdf
 
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxLAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
 
MD.1 KEBIJAKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH.pptx
MD.1 KEBIJAKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH.pptxMD.1 KEBIJAKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH.pptx
MD.1 KEBIJAKAN DALAM PENGAMBILAN DARAH.pptx
 
ManRisk.pptx
ManRisk.pptxManRisk.pptx
ManRisk.pptx
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
 
Donor darah itti
Donor darah ittiDonor darah itti
Donor darah itti
 
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
 
Kerangka Acuan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas.docx
Kerangka Acuan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas.docxKerangka Acuan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas.docx
Kerangka Acuan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas.docx
 
MANUAL_CPR_UNTUK_KOMUNITI_KKM.pdf
MANUAL_CPR_UNTUK_KOMUNITI_KKM.pdfMANUAL_CPR_UNTUK_KOMUNITI_KKM.pdf
MANUAL_CPR_UNTUK_KOMUNITI_KKM.pdf
 
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan Puskesmas Baru.pptx
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan  Puskesmas Baru.pptxpemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan  Puskesmas Baru.pptx
pemaparan tentang pelaksanaan Kebijakan Puskesmas Baru.pptx
 
Spm kesehatan
Spm kesehatanSpm kesehatan
Spm kesehatan
 
Bukusaku2008
Bukusaku2008Bukusaku2008
Bukusaku2008
 
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
1. KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI.pptx
 

More from Dokter Tekno

Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2Dokter Tekno
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Dokter Tekno
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalidDokter Tekno
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018Dokter Tekno
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsakDokter Tekno
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasiDokter Tekno
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaDokter Tekno
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Dokter Tekno
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimDokter Tekno
 
Pengenalan organisasi ppii (perhimpunan pemerhati ina cbg indonesia)
Pengenalan organisasi ppii  (perhimpunan pemerhati ina cbg indonesia)Pengenalan organisasi ppii  (perhimpunan pemerhati ina cbg indonesia)
Pengenalan organisasi ppii (perhimpunan pemerhati ina cbg indonesia)Dokter Tekno
 

More from Dokter Tekno (20)

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 
Pengenalan organisasi ppii (perhimpunan pemerhati ina cbg indonesia)
Pengenalan organisasi ppii  (perhimpunan pemerhati ina cbg indonesia)Pengenalan organisasi ppii  (perhimpunan pemerhati ina cbg indonesia)
Pengenalan organisasi ppii (perhimpunan pemerhati ina cbg indonesia)
 

Recently uploaded

PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Darah

  • 1. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN DARAH Disampaikan pada Training of Trainer Pelatihan Pengelolaan Program Kerja Sama antara Puskesmas, UTD, dan RS dalam Pelayanan Darah untuk Angka Kematian Ibu Jakarta, 16 Mei 2016 dr. Gita Maya Koemara sakti, MHA Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
  • 2. GARIS BESAR PENYAJIAN Pendahuluan Peraturan terkait Pelayanan Darah Alur Pelayanan darah Infrastruktur Pelayanan Darah I II III IV 2
  • 4. Goals Pemerintah (Nawa Cita) 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa & memberikan rasa aman pada seluruh warga negara 2. Membuat pemerintah tidak absen/hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan 4. Menolak negara lemah, melakukan reformasi sistem, penegakan hukum bebas korupsi, bermartabat terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi menggerakkan sektor–sektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh Ke-Bhineka-an memperkuat restorasi sosial Indonesia 4
  • 5. VISI DAN MISI PRESIDEN 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PENGUATAN YANKES PARADIGMA SEHAT JKN RENSTRA PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAANDAN KEWILAYAHAN 3DIMENSIPEMBANGUNAN KELUARGA SEHAT ARAH DAN KEBIJAKAN VISI DAN MISI PRESIDEN 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia TRISAKTI: Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik; Berkepribadian dlm Budaya PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PENGUATAN PELAYANAN KES 3DIMENSIPEMBANGUNAN:PEMBANGUNANMANUSIA, SEKTORUNGGULAN,PEMERATAANDANKEWILAYAHAN NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) PROGRAM INDONESIA SEHAT PENERAPAN PARADIGMA SEHAT RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019 KELUARGA SEHAT DTPK 5
  • 6. PROGRAM INDONESIA SEHAT Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) RENSTRA 2015-2019 Pilar 1. Paradigma Sehat Program • Promotif – preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan • Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan keluarga • Keterlibatan lintas sektor • Gerakan Masyarakat Sehat Pilar 2. Penguatan Yankes Program • Peningkatan Akses terutama pd FKTP • Optimalisasi Sistem Rujukan • Peningkatan Mutu Pilar 3. JKN Program • Benefit • Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong • Kendali Mutu & Kendali Biaya • Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan KIS D T P K KELUARGA SEHAT Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) 5 6
  • 7. PROGRAM INDONESIA SEHAT Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) RENSTRA 2015-2019 Pilar 1. Paradigma Sehat Program • Promotif – preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan • Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan keluarga • Keterlibatan lintas sektor • Gerakan Masyarakat Sehat Pilar 2. Penguatan Yankes Program • Peningkatan Akses terutama pd FKTP • Optimalisasi Sistem Rujukan • Peningkatan Mutu Pilar 3. JKN Program • Benefit • Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong • Kendali Mutu & Kendali Biaya • Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan KIS D T P K KELUARGA SEHAT Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) 5 6
  • 9. UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian Kesebelas, Pasal 86-92 Pasal 87 1. Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh Unit Transfusi Darah. 2. Unit Transfusi Darah dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau organisasi sosial yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalang merahan. Pasal 86 1. Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. 2. Darah diperoleh dari pendonor darah sukarela yang memenuhi kriteria seleksi pendonor. 3. Darah sebelum digunakan harus dilakukan pemeriksaan laboratorium guna mencegah penularan penyakit 9
  • 10. UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian Kesebelas, Pasal 86-92 Pasal 89 Menteri mengatur standar dan persyaratan pengelolaan darah untuk pelayanan transfusi darah. Pasal 88 1. Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pendistribusian darah, pengerahan pendonor darah, penyediaan dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. 2. Pelaksanaan pelayanan transfusi darah dilakukan dengan menjaga keselamatan dan kesehatan penerima darah dan tenaga kesehatan dari penularan penyakit melalui transfusi darah 10
  • 11. UU NO 36/2009 TENTANG KESEHATAN Bab VI : UPAYA KESEHATAN, Bagian Kesebelas, Pasal 86-92 Pasal 92 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan darah diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 91 1. Komponen darah dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan melalui proses pengolahan dan produksi. 2. Hasil proses pengolahan dan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikendalikan oleh Pemerintah. 11 Pasal 90 1. Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan darah yang aman, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2. Pemerintah menjamin pembiayaan dalam penyelenggaraan pelayanan darah. 3. Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun
  • 12. PP NO. 7/2011 TENTANG PELAYANAN DARAH BAB I : TUJUAN 12  Mengatur/membina, mengawasi / menyelenggarakn yan darah aman, mudah diakses, sesuai kebutuhan masyarakat  Mendorong litbang kegiatan Pelayanan Darah  Pendanaan Pelayanan Darah
  • 13. 13 • Diatur oleh Pemerintah & Pemda • Dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemda, PMI, UTD & masyarakat • Pengambilan darah harus di uji saring untuk minimal 4 jenis IMLTD sesuai standar • Pengolahan darah di UTD sesuai standar • Penyimpanan dan pemusnahan sesuai standar Sistem tertutup & metode rantai dingin • Sesuai kebutuhan medis secara rasional • Dilakukan uji silang serasi kepada pasien • Dilaksanakan oleh dokter • Dilakukan oleh UTD dan BDRS Permenkes No.83/2014 Permenkes No. 91/2015
  • 14. PERMENKES NO. 83 TAHUN 2014 TENTANG UTD, BDRS DAN JEJARING PELAYANAN TRANSFUSI DARAH 14 • Diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda atau PMI • Tingkatan : Tingkat Nasional, Provinsi, Kab/kota • Kemampuan : Kelas utama, Madya, Pratama • Harus memiliki izin dari pemerintah sesuai dgn tingkatannya • Wajib melakukan audit internal dan eksternal UTD • Setiap RS wajib memiliki BDRS • Untuk memenuhi kebutuhan dan ketersediaan darah di RS • Wajib melakukan audit internal dan eksternal BDRS • Meliputi semua institusi terkait dalam pelayanan darah • Berjenjang dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota • UTD dan BDRS harus melakukan perjanjian kerja sama Jejaring Pelayanan Transfusi Darah
  • 15. PERMENKES NO. 72 TAHUN 2015 TENTANG FRAKSIONASI PLASMA 1. Fraksionasi plasma hanya dapat dilakukan oleh industri fraksionasi plasma 2. Industri Fraksionasi Plasma adalah industri farmasi milik negara yang memiliki izin dan ditetapkan oleh Menteri. 3. Industri Fraksionasi Plasma dalam melakukan proses pembuatan derivat plasma harus terlebih dahulu memanfaatkan bahan baku plasma yang memenuhi persyaratan CPOB yang dihasilkan oleh UTD yang memiliki izin. 4. Dalam hal plasma asal UTD sebagai bahan baku tidak mencukupi, industri fraksionasi plasma atau UTD dapat membentuk pusat plasmaferesis. 5. Derivat plasma sebagai produk plasma dikategorikan sebagai obat. 6. Pemerintah mengendalikan harga derivat plasma sebagai produk plasma. 7. Pengawasan terhadap industri farmasi dilakukan oleh Kepala Badan. 8. Pengawasan terhadap sarana penyiapan bahan baku di UTD dan Pusat Aferesis Plasma dilakukan oleh Kepala Badan
  • 16. 1. Sistim Manajemen Mutu Yan Darah 2. Pelayanan Transfusi Darah di UTD 3. Pelayanan Transf. Darah di Pusat Plasmapheresis 4. Pelayanan Darah di BDRS 5. Pemberian Transfusi Darah kepada Pasien Sistim Informasi Manajemen PERMENKES NO. 91 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
  • 17. TUJUAN STANDAR Sebagai acuan penyelenggaraan pelayanan transfusi darah di UTD, Pusat Plasmapheresis, BDRS dan Rumah Sakit dalam rangka peningkatan mutu, keamanan, dan kemanfaatan pelayanan darah
  • 18. 1. SISTIM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DARAH Mengarahkan dan mengontrol organisasi menuju mutu 1. SDM dan pelatihan 2. Bangunan dan fasilitas, Tempat dan lokasi kegiatan mobile unit 3. Pengelolaan peralatan dan bahan 4. Sistem dokumentasi, pengendalian dokumen &Pengelolaan catatan 5. Kualifikasi / validasi 6. Pengendalian perubahan 7. Pelaporan penyimpangan / tindakan perbaikan dan pencegahan 8. Audit internal 9. Umpan balik pelanggan 10. Pengambilan darah, Pemeriksaan wajib, Pengolahan darah 11. Pengawasan proses, Pelulusan produk 12. Kontrak pembuatan, analisis dan servis 13. Sistem komputerisasi 14. Pengendalian infeksi dan pengelolaan limbah
  • 19. 2. PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI UTD Prinsip dan Standar Teknis untuk mencapai Ketersediaan Darah yang Aman dan Bermutu 1. Rekrutmen Donor 2. Seleksi Donor 3. Pengambilan Darah Lengkap 4. Pengambilan Darah Apheresis 5. Umpan Balik Pelanggan 6. Pengolahan Komponen Darah 7. Spesifikasi & Pengawasan Mutu Komponen Darah 8. UJI Saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) 9. Pengujian Serologi Golongan Darah 10. Penyimpanan & Distribusi Darah 11. Pengawasan Proses 12. Sistim Komputerisasi 13. Pengelolaan Mobile Unit 14. Notifikasi Donor Reaktif IMLTD
  • 20. 3. PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI PUSAT PLASMAFERESIS Prinsip dan Standar Teknis untuk menjamin tersedianya plasma sebagai bahan baku pembuatan derivat plasma melalui fraksionasi 1. Ruang Lingkup dan Penyelenggaraan 2. Rekrutmen dan Seleksi Donor 3. Standar Pengambilan, Pembekuan, Penyimpanan dan Distribusi Plasma di Pusat Plasmapheresis
  • 21. 4. PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI BDRS Prinsip dan Standar Teknis untuk mencapai pemberian transfusi yang aman, bermutu, dan cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di RS 1. Perencanaan Kebutuhan Darah di RS 2. Permintaan dan Penerimaan Darah Donor Dari UTD 3. Penyimpanan Darah dan Komponen Darah Di BDRS 4. Persiapan Permintaan Pemeriksaan Darah Transfusi 5. Pemeriksaan Pra Transfusi 6. Pendistribusian Darah dari BDRS ke Ruang Perawatan 7. Penelusuran Reaksi Transfusi 8. Pengembalian Darah ke UTD 9. Sistem Pencatatan dan Pelaporan di BDRS 10.Rujukan Darah Langka 11.Rujukan Sampel Pemeriksaan
  • 22. 5. PEMBERIAN DARAH KEPADA PASIEN Prinsip dan Standar Teknis untuk mencapai pemberian darah yang rasional dan sesuai indikasi klinis 1. Penggunaan darah rasional 2. Pelayanan transfusi khusus 3. Penatalaksanaan reaksi transfusi akut
  • 23. 6. SISTEM INFORMASI PELAYANAN DARAH Prinsip dan Standar Pengelolaan Data Pelayanan Darah 1. Sistem Informasi Pelayanan Darah Di UTD 2. Sistem informasi pelayanan darah di BDRS 3. Sistem informasi pelayanan darah di Pusat Plasmapheresis 4. Jejaring informasi pelayanan darah 5. Integrasi sistem informasi pelayanan darah kedalam sistem informasi kesehatan Sedang dirancang SIM DARAH yg harus diterapkan di semua UTD (2016)
  • 24. LATAR BELAKANG:  AKI di Indonesia masih tinggi.  Tiga penyebab utama yaitu perdarahan, Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) dan infeksi  Perdarahan sebesar 29,8% (data rutin Kes Ibu thn 2015)  menjadi perhatian Pemerintah  Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015–2019: Reformasi di bidang kesehatan dengan fokus utama peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan darah adalah salah satu dari pelayanan kesehatan dasar 24 PERMENKES NO. 92 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM KERJA SAMA ANTARA PUSKESMAS, UTD DAN RUMAH SAKIT DALAM PELAYANAN DARAH UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU
  • 25. 25 UTD : 1. Menjamin ketersediaan darah yang aman dan berkualitas 2. Melakukan pembinaan dan pendampingan teknis kepada Puskesmas untuk rekrutmen DDS 3. Melakukan seleksi donor, pengambilan dan pengolahan darah donor dari donor pendamping 4. Pendistribusian darah ke BDRS RS : 1. Melakukan koordinasi dengan UTD untuk menjamin ketersediaan ibu hamil yang akan melahirkan 2. Merawat dan memberikan tranfusi darah kepada pasien 3. Melakukan koordinasi dengan Dinkes dlm peningkatan kapasitas nakes Pusksmas untuk pemeriksaan dan deteksi kehamilan dengan Risti 1. Sosialisasi mengenai donor darah sukarela di wilayah kerjanya 2. Mendata semua ibu hamil, mengidentifikasi ibu hamil dengan risti atau mempunyai gol. Darah langka 3. Mengedukasi ibu hamil dan keluarganya agar menyiapkan minimal 4 calon donor pendamping siaga per ibu hamil 4. Memberikan informasi tentang persyaratan donor 5. Melakukan pemeriksaan Hb dan gol darah ibu hamil dan kesesuaian gol darah calon donor dengan ibu hamil 6. Melakukan seleksi awal donor 7. Menginformasikan daftar ibu hamil dan Taksiran Partus kepada UTD serta calon donor siaga yang telah disiapkan 8. Mengirimkan donor siaga ke UTD untuk pengambilan darah (7-10 hari sebelum taksiran waktu melahirkan) 9. Merujuk Ibu Hamil Risiko tinggi yang akan melahirkan ke RS PUSKESMAS NOTA KESEPAHAMAN DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA PMK NO. 92 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM KERJA SAMA PUSKESMAS, UTD DAN RS DALAM PELAYANAN DARAH UNTUK MENURUNKAN AKI AZAS PORTABILITAS DAN DISESUIKAN DENGAN KONDISI DAERAH MASING-MASING 24
  • 26. 2015 2016 2017 2018 2019 200 Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinkes dengan UTD dan RS 1600 Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinkes dengan UTD dan RS 3000 Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinkes dengan UTD dan RS 4400 Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinkes dengan UTD dan RS 5600 Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinkes dengan UTD dan RS ROADMAP SESUAI TARGET RPJMN 2015 - 2019 PUSKESMAS YANG BEKERJASAMA MELALUI DINKES DENGAN UTD dan RS TAHUN 2015 -2019 2015 212 Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinkes dengan UTD dan RS Tahapan pelaksanaan program: 1. Identifikasi PKM, UTD, dan RS yang akan kerja sama oleh Dinkes 2. Penandatanganan MOU oleh para pihak 3. Pelatihan pengelolaan program 4. Pelaksanaan program 5. Pencatatan dan pelaporan 6. Monitoring dan evaluasi Sumber : Perpres 2/2015 ttg RPJMN 2015-2019 21
  • 27. 3. ALUR PELAYANAN DARAH 27
  • 28. PELAYANAN DARAH DONOR RUJUK / RUJUK BALIK • Rekrut donor & ambil darah • Pengamanan- pengolahan • Simpan & distribusi • Pemusnahan • Terima & simpan Darah • Uji silang serasi • Serahkan darah ke pasien • Lacak reaksi transfusi • Mengembalikan darah tdk layak ke UTD • Meminta darah ke BDRS • Transfusi sesuai indikasi • Awasi & laporkan reaksi transfusi • Periksa & rujuk pasien bumil resti • Edukasi keluarga/siapkan calon donor • Seleksi awal donor PUSKESMAS UTD BDRS RS
  • 30. INFRASTRUKTUR PELAYANAN DARAH DI INDONESIA TAHUN 2014 379 Unit Transfusi Darah (UTD) UTD Pemerintah UTD PMI Terdapat di 367 kab/kota di 34 provinsi Bank Darah RS: 432 RS telah memiliki Bank Darah) UTD Pemda
  • 31. 31 5,500 Km 1,880 Km 38 UTD PMI 76 UTD Pemerintah 109 UTD PMI 5 UTD Pemerintah 20 UTD PMI 28 UTD Pemerintah 19 UTD PMI 28 UTD Pemerintah 14 UTD PMI 9 UTD Pemerintah 2 UTD PMI 15 UTD Pemerintah 5 UTD PMI 11 UTD Pemerintah DISTRIBUSI UTD DI INDONESIA TAHUN 2014
  • 32. 32

Editor's Notes

  1. Para hadirin sekalian, Seperti kita ketahui, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah menetapkan sembilan Cita-cita Strategis yang disebut NAWA CITA, yakni: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara Membuat pemerintah tidak absen (hadir) dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Mewujudkan kemandirian eknomi dengan menggerakkan sektor–sektor strategis ekonomi domestik Melakukan revolusi karakter bangsa Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia Pembangunan kesehatan ke depan memprioritaskan mendukung pencapaian cita-cita ke tiga dan ke lima
  2. Visi dan Misi Presiden yaitu "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong". Yang dikenal dengan nama TRISAKTI Dimana didalamnya terdapat 9 agenda yang dikenal dengan Nawacita Agenda ke lima adalah Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang akan dicapai melalui program Indonesia pintar, program Indonesia sehat dan program Indonesia kerja dan program Indonesia sejahtera. Program Indonesia Sehat terdiri dari 3 komponen : 1) Mewujudkan paradigma sehat; 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional.
  3. Kementerian Kesehatan melalui Kepmenkes Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 telah memiliki Renstra 2015-2019. Renstra Kemkes digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan, serta dilaksanakan oleh seluruh stakeholder jajaran kesehatan baik ditingkat pusat, daerah, termasuk dukungan lintas sektor dan dunia usaha. Pembangunan kesehatan pada periode 2015 – 2019 adalah Program Indonesia Sehat yang terdiri dari 3 pilar utama, yaitu: Pilar I. Paradigma sehat, dimana promotif dan preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan, dimana diharapkan masyarakat bisa tahu, mau, dan mampu untuk hidup sehat. Pilar II. Penguatan pelayanan kesehatan, dengan sasaran utamanya yaitu peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Pelayanan Kesehatan Primer merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan, sehingga diperlukan kebijakan dan program khusus dalam menguatkan pelayanan kesehatan primer. Pilar III. Implementasi JKN, diharapkan di tahun 2019 seluruh masyarakat Indonesia dapat tercover dalam JKN. Program Indonesia Sehat sasarannya adalah Keluarga Sehat, dengan penekanan pada membangun dari pinggir, dari daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan, dengan strategi inovatif untuk pemenuhan tenaga dengan penempatan Nusantara Sehat.
  4. Kementerian Kesehatan melalui Kepmenkes Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 telah memiliki Renstra 2015-2019. Renstra Kemkes digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan, serta dilaksanakan oleh seluruh stakeholder jajaran kesehatan baik ditingkat pusat, daerah, termasuk dukungan lintas sektor dan dunia usaha. Pembangunan kesehatan pada periode 2015 – 2019 adalah Program Indonesia Sehat yang terdiri dari 3 pilar utama, yaitu: Pilar I. Paradigma sehat, dimana promotif dan preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan, dimana diharapkan masyarakat bisa tahu, mau, dan mampu untuk hidup sehat. Pilar II. Penguatan pelayanan kesehatan, dengan sasaran utamanya yaitu peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Pelayanan Kesehatan Primer merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan, sehingga diperlukan kebijakan dan program khusus dalam menguatkan pelayanan kesehatan primer. Pilar III. Implementasi JKN, diharapkan di tahun 2019 seluruh masyarakat Indonesia dapat tercover dalam JKN. Program Indonesia Sehat sasarannya adalah Keluarga Sehat, dengan penekanan pada membangun dari pinggir, dari daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan, dengan strategi inovatif untuk pemenuhan tenaga dengan penempatan Nusantara Sehat.
  5. Penerapan sistim manajemen mutu merupakan jaminan mutu pelayanan darah. Acuanlebih rinci terkait mutu dijabarkan didalam CPOB Unit Penyedia Darah, meliputi UTD dan Pusat Plasmapheresis.
  6. Di dalam Standar Nasional, diuraikan prinsip dan langkah-langkah teknis penyediaan darah di UTD untuk menjamin dihasilkannya darah yang aman dan bermutu, mulai dari rekrutmen donor hingga distribusi darah juga penanganan selanjutnya dari donor terdeteksi reaktif infeksi.
  7. Plasma merupakan komponen darah yang paling jarang digunakan untuk kondisi klinis, padahal didalamnya masih mengandung berbagai faktor pembekuan dan protein yang bermanfaat untuk menngkatkan kesehatan. Namun demikian pengumpulan plasma hingga memadai untuk dijalankannya kegiatan fraksionasi plasma jelas masih sangat jauh dari mencukupi. Oki pengambilan plasma di pusat plasmapheresis diharapkan dapat mengatasi ketidak cukupan jumlah plasma sebagai bahan baku fraksionasi. Namun demikian pengambilan dan pengolahan plasma tersebut harus memenuhi standar.
  8. BDRS meupakan unit RS yang ditujukan untuk mendekatkan pelayanan darah kepada pasien sekaligus meningkatkan keamanan darah yang akan ditransfusikan. Untuk menjamin terlaksananya transfusi yang aman dan bermutu BDRS harus menjamin ketersediaan dan keamanan darah untuk RS nya. Keterlibatan BDRS didalam penelusuran reaksi transfusi adalah penting, ok selain data reaksi transfusi harus terekam juga hal ini diperlukan untuk dasar pembuatan kebijakan ataupun perbaikan pengelolaan darah d BDRS.
  9. Saat ini terutama di kota-kota kecil karena keterbatasan pengetahuan para klinisi, masih terjadi penggunaan darah yang berlebihan, tidak sesuai indikasi dan tidak sesuai dengan kebutuhan klinis (transfusi masih menggunakan whole blood). Dengan adanya standar ini diharapkan klinisi memiliki acuan dalam memberikan transfusi. Pelayanan transfusi khusus yang dimaksud meliputi aferesis terapeutik, transfusi tukar, autotransfusi, transfusi pd keadaan sangat darurat, transfusi masif, transfusi pada anak dan wanita hamil. Reaksi transfusi akut merupakan reaksi transfusi yang muncul < 24 jam setelah transfusi yang dapat disebabkan oleh faktor imunologik dan non imunologik.
  10. Sistim Informasi Manajemen Pelayanan Darah (SIMDARAH), akan memudahkan pengumpulan data pelayanan darah yang akurat dan valid. Data tersebut akan sangat berguna untuk dijadikan dasar pembuatan kebijakan, perencanaan maupun pengawasan pelayanan darah secara nasional. Saat ini sudah 56 UTD yang menggunakan SIM DARAH, diharapkan seluruh UTD menggunakannya pada akhir tahun 2020.
  11. 379 UTD terdiri dari: - 4 UTD milik Pemerintah - 167 UTD milik Pemda - 208 UTD PMI