2. I. Judul
Elektrolisis
II. Tujuan
Mempelajari reaksi yang terjadi di anode dan katode dengan menggunakan
elektrode yang berbeda dalam larutan NaCl
III. Landasan Teori
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang
telah dilaliri oleh arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi
tersebut disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat
menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang
dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu
energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi
elektrolisis bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over
potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut
Katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus
listrik luar disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan
anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda
negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan elektroda
positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada
sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat
terjadinya reaksi reduksi dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan
positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda
bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.
Macam-macam elektrolisis:
• Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan
elektrolit tanpa menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
• Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi
elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan
konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus
listrik.
• Elektrolisis larutan elektrolit
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan saja,tetapi
juga air. Contohnya adalah KI.
3. Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan di antaranya yaitu dapat
memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen,
kemudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan,
digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis
yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan
logam lain.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui
larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (DC ).
Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode inert (grafit) dan Cu
NaCl (aq) → Na+
(aq) + Cl- (aq)
Katode yang digunakan adalah elektrode grafit (Carbon). Karena reaksi di
katode bergantung pada jenis kationnya dan Na+ termasuk logam aktif, jadi
air yang mengalami reduksi.
Anode yang digunakan adalah elektrode Cu yang bersifat tak inert, maka
pada anode yang mengalami oksidasi adalah logam Cu itu sendiri .
Katode (Reduksi) : 2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH-
(aq)
Anode (Oksidasi) : Cu (s) → Cu2+ (aq) + 2e
Cu (s) + 2H2O(l) → Cu2+ (aq) + H2(g) + 2OH-
(aq)
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Baterai 9 Volt
2. Kabel 40 cm warna merah dan hitam
3. Selotip bening
4. Gunting
5. Statis
6. Tabung pipa U
b. Bahan
1. Larutan CuSO4
2. Grafit Carbon 1 buah ( 4 cm )
3. Logam Cu
4. I. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Rangkai kabel dengan elektrode
Kabel hitam dengan elektrode Cu
Kabel merah dengan elektrode grafit (Carbon)
3. Rangkai kabel yang sudah terpasang dengan elektrodenya pada baterai
Kabel hitam pada kutub positif (+) yaitu Anode
Kebel merah pada kutub negatif (-) yaitu Katode
4. Rangkai tabung pipa U pada statis
5. Pada tabung pipa U diberi larutan NaCl
6. Celupkan kedua elektrode yang sudah terhubungan dengan baterai ke dalam
tabung pipa U
7. Amati perubahan atau reaksi pada kedua elektroda
8. Catatlah hasil pengamatan tersebut
II. Hasil Percobaan
Laporan 3 November 2014
Pada Anode (+), kabel hitam
Belum terjadi reaksi antara logam Cu dengan larutan NaCl
Pada Katode (-), kabel merah
Terjadi reaksi antara grafit (Carbon) dengan larutan NaCl
Terbentuk gelembung-gelembung udara di sekitar grafit
Laporan 4 November 2014
Pada Anode (+), kabel hitam
Terjadi reaksi anatar logam Cu dengan larutan NaCl
Logam Cu terkikis hingga habis
Larutan di daerah anode menjadi bewarna biru karna Cu mengalami oksidasi
Terbentuk endapan Cu pada tabung pipa U
Pada Katode (-), kabel merah
Terdapat banyak gelembung-gelembung udara di sekitar grafit
5. V. Analisis Data
Pada Anode (+) yaitu kabel hitam
Terjadi reaksi antara logam Cu dengan larutan NaCl sehingga logam Cu
terkikis hingga habis kemudian warna larutan di daerah anode menjadi bewarna biru
karna Cu mengalami oksidasi dan terbentuk endapan Cu pada tabung pipa U.
Hal ini sesuai dengan teori yang ada yaitu, anode yang digunakan adalah
elektrode Cu yang bersifat tak inert, maka pada anode yang mengalami oksidasi
adalah logam Cu itu sendiri.
Anode (Oksidasi) : Cu (s) → Cu2+ (aq) + 2e
Pada reaksi anode tersebut dihasilkan larutan Cu2+ , oleh karena itu pada
pratikum didapatkan perubahan warna larutan menjadi biru pada daerah anode.
Pada Katode (-) yaitu kabel merah.
Terjadi reaksi antara grafit (C) dengan larutan NaCl sehingga terbentuk
banyak gelembung udara di sekitar elektrode grafit ( C ). Hal ini sesuai dengan teori
yang ada yaitu, pada reaksi katode terjadi reduksi 퐻2푂, karena larutan yang dipakai
adalah 푁푎퐶푙.
NaCl (aq) → Na+
(aq) + Cl- (aq)
Katode yang digunakan adalah elektrode grafit (Carbon). Karena reaksi di
katode bergantung pada jenis kationnya dan Na+ termasuk logam aktif, jadi air yang
mengalami reduksi.
Katode (Reduksi) : 2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH-
(aq)
Pada reaksi katode tersebut dihasilkan 퐻2(푔) , yaitu gelembung-gelembung
udara, oleh karena itu pada pratikum didapatkan banyak gelembung-gelembung di
sekitar grafit.
VI. Kesimpulan
Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode inert (grafit) dan Cu
NaCl (aq) → Na+
(aq) + Cl- (aq)
Katode (Reduksi) : 2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH-
(aq)
Anode (Oksidasi) : Cu (s) → Cu2+ (aq) + 2e
Cu (s) + 2H2O(l) → Cu2+ (aq) + H2(g) + 2OH-
(aq)
Jadi, pada katode terbentuk gas hidrogen ( H2(g) ) dan basa dan pada anode tebentuk
larutan Cu ( Cu2+ (aq) )