SlideShare a Scribd company logo
1 of 93
Download to read offline
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN
PADA NEONATUS, BAYI, BALITA
DAN ANAK PRASEKOLAH
MODUL
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
DJUDJU SRIWENDA
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 7
Praktik Kebidanan III
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
	 Puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan Modul
Asuhan Bayi baru lahir sebagai Pedoman
Praktik Kebidanan III bagi mahasiswa
semester V Program Pendidikan Jarak Jauh
DIII Kebidanan .
	 Penyusunan pedoman Praktik
Kebidanan ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam melaksanakan Praktek
Kebidanan III sehingga dapat memberikan
asuhan kepada neonatus, bayi, balita dan
anak prasekolah. secara efektif dan efisien.
	 Melalui proses pembelajaran praktek
kebidanan III ini diharapkan juga dapat
melatih mahasiswa menjadi bidan yang
handal, siap pakai serta inovatif dengan
bekal pengetahuan dan kemampuan, yang
akhirnya mampu mengaplikasikan serta
mengembangkan kemampuan di dunia
kerja.
	 Penyusun menyadari bahwa
pedoman Praktik Kebidanan III bagi
mahasiswa program jarak jauh DIII
kebidanan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak, sehingga bisa memberikan
manfaat bagi mahasiswa dalam proses
belajar di klinik.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar isi										ii
Daftar Istilah									iii
Kegiatan Belajar 1
Adaptasi Fisiologis Pada Masa Neonatus					 4
Kegiatan Belajar 2
Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien
melalui orangtuanya atau keluarganya dan melakukan
pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.					 16
Kegiatan Belajar 3
Perawatan Tali Pusat								30
Kegiatan Belajar 4
Cara Memandikan Bayi								33
Kegiatan Belajar 5
Imunisasi Dasar Bayi								39
Kegiatan Belajar 6
Pemeriksaan Tumbuh Kembang Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah	 55
Evaluasi Akhir									 60
Daftar Gambar									81
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
iii
ISTILAH KETERANGAN
Abdomen
Istilah yang digunakan untuk menyebut bagian dari tubuh yang
berada di antara thorax atau dada dan pelvis (perut.
Abnormal
Tidak sesuai dengan keadaan yg biasa; mempunyai kelainan;
tidak normal.
Absorpsi
Proses penyerapan ke dalam organ tertentu. secara khusus
absorpsi adalah penyerapan zat yang memasuki tubuh melalui
mata, kulit, perut, usus, atau paru-paru.
Allergen
Sebuah antigen yang bertanggung jawab untuk memproduksi
reaksi alergi dengan menginduksi pembentukan IgE. Pada
beberapa orang, sistem kekebalan tubuh mengenali alergen
sebagai benda ”asing” atau ”berbahaya” sehingga menimbulkan
reaksi alergi.
Alveoli
Kantung-kantung udara di paru-paru di mana oksigen dan
karbon dioksidadipertukarkan.
Anti Tetanus
Serum
Digunakan untuk mencegah dan mengobati tetanus.
Antigen
Zat yang dapat memicu respon imun yang menyebabkan
produksi antibodi sebagai bagian dari pertahanan tubuh
terhadap infeksi dan penyakit. Antigen mungkin zat asing dari
lingkungan seperti bahan kimia, bakteri, virus, atau serbuk
sari. Antigen juga dapat terbentuk dalam tubuh, seperti toksin
bakteri atau sel-sel jaringan.
Anus
Pembukaan pada akhir rektum dari saluran pencernaan di
mana kotoran dibuang.
Arteri pulmonalis
Pembuluh darah yang mengantarkan darah dari bilik kanan
jantung menuju paru-paru untuk pertukaran darah yang
mengandung karbondioksida menjadi darah mengandung
oksigen
Asfiksia
Adalah gangguan mekanis yang menghalangi pernapasan
sehingga terjadi kekurangan oksigen.
ASI Eksklusif Pemberian ASI saja selama 6 bulan pada bayi.
Asidosis
Terlalu banyak asam dalam cairan tubuh (darah dan cairan
tubuh lainnya).
Atrium Serambi jantung
Babinsky refleks
Tindakan refleks jari-jari kaki, yang normal selama masa bayi
tetapi abnormal setelah usia 12 sampai 18 bulan.
Daftar Istilah
iv
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
BCG
Vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis
(Mycobacterium bovis) yang dilemahkan dengan dikulturkan di
medium buatan selama bertahun-tahun.
Bilirubin direk Bilirubin terkonjugasi dalam darah.
Cacar
Penyakit sangat menular yang sering fatal yang disebabkan
oleh poxvirus.
Campak
Penyakit virus sangat menular yang ditandai dengan ruam,
demam, batuk, pilek dan konjungtivitis. Infeksi campak dapat
menyebabkan komplikasi serius, termasuk subacute
Sclerosing
Panencephalitis
(SSPE),
Penyakit merusak otak yang selalu menyebabkan kematian.
Anak-anak dan orang dewasa dapat dilindungi dari campak
melalui imunisasi.
Clostridium tetani Bakteri penyebab penyakit tetanus
Cuping hidung Bagian hidung pada kiri dan kanan hidung.
Depresi
Gangguan mental umum yang ditandai dengan kesedihan,
kehilanganminatataukesenangan,perasaanbersalah,kesulitan
berkonsentrasi, tidur terganggu, nafsu makan berubah dan
energi rendah. Masalah ini dapat menjadi kronis atau berulang
dan menyebabkan gangguan besar dalam kemampuan
seseorang untuk menjalankan tanggung jawab sehari-hari.
Pada kasus yang parah, depresi dapat menyebabkan bunuh
diri
Diafragma
Otot utama yang digunakan untuk respirasi, yang terletak tepat
di bawah dasar paru-paru.
Diare
Peningkatan frekuensi buang air besar dibandingkan dengan
normal, atau buang air besar lebih encer dari biasanya.
Penyebab meliputi infeksi sistem pencernaan, obat-obatan
seperti antibiotik, malabsorpsi, dan sindrom iritasi usus besar
Difteri
penyakitbakteriseriusmenularyangmenghasilkantoksin(racun)
dan peradangan di lapisan membran tenggorokan, hidung,
trakea, dan jaringan lainnya, yang bisa menyebabkan kematian.
Difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae.
DTT
Desinfeksi Tingkat Tinggi merupakan pemusnahan
mikroorganisme patogen yang tanpa tindakan khusus untuk
mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut. Tindakan ini
juga untuk membunuh organisme-organisme patogen (kecuali
spora kuman ) yang dilakukan terhadap benda mati.
Duktus arteriosus
botalii
Pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonalis
keaorta
Ekskresi Pengeluaran limbah dari darah atau jaringan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
v
ISTILAH KETERANGAN
Ekspirasi Proses pengeluaran/penghembusan udara dari paru-paru.
Ekstrauterin Luar rahim.
Elektrolit
Garam yang terionisasi (terurai menjadi ion positif dan negatif)
dalam cairan tubuh. Elektrolit utama dalam tubuh termasuk
natrium, kalium,magnesium, kalsium, klorida, bikarbonat dan
fosfat
Embrio
Tahapan awal dari pertumbuhan vertebrata (hewan bertulang
punggung). Pada manusia, embrio adalah organisme yang
berkembang dari waktu pembuahan sampai akhir minggu
kedelapan kehamilan, ketika disebut janin.
Ensefalopati
bilirubin
Komplikasi ikterus neonatorum non fisiologis akibat efek toksis
bilirubin indirek terhadap susunan saraf pusat.
Epitel
Jaringan yang terdiri dari sel-sel yang melapisi permukaan
tubuh internal (misalnya mulut) atau eksternal (misalnya kulit).
Febris
(demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas
normal yaitu lebih dari 38 C.
Fetus
Nama yang diberikan untuk bayi yang belum lahir dari minggu
kedelapan setelah pembuahan hingga saat kelahiran.
Filtrasi glomerulus Kemampuan menyaring darah dalam glomerulus.
Folikel
Hiperplasia jaringan limfoid dalam stroma konjungtiva di mata;
terlihat terutama pada infeksi adenovirus dan klamidia, serta
dalam reaksi toksik.
Foramen ovale
Sebuah lubang antara atrium kanan dan kiri, hadir pada semua
anak yang belum lahir, yang tetap terbuka setelah kelahiran
sampai waktu tertentu.
Gastrointestinal
Hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama
lambung dan usus.
Genetik
Pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti
virus dan prion).
Grasping refleks
Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda
yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang normal
– hilang setelah 3-4 bulan.
Hemolisis
Pecahnya membran eritrosit, sehingga hemoglobin bebas ke
dalam medium sekelilingnya (plasma).
Hiperbilirubinemia Peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus.
Hipoglikemia
Suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara
abnormal rendah.
Hipoksia
Suatu keadaan patologis yang ditandai dengan berkurangnya
kadar oksigen pada jaringan.
vi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
Hipotermi Suhu tubuh bayi pada pengukuran aksila kurang dari 36,50C
Hormon
Zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh
dan dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka
menghasilkan efek fungsional. Hormon membawa pesan
dari kelenjar kepada sel-sel untuk mempertahankan tingkat
bahan kimia dalam aliran darah yang mencapaihomeostasis.
Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat
mengubah aktivitas fungsional, dan kadang-kadang struktural
satu atau beberapa organ atau jaringan.
Ikterus
neonatorum
Ikterus neonatorum adalah keadaan ikterus yang terjadi
pada bayi baru lahir dengan keadaan meningginya kadar
bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga kulit,
konjungtiva,mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning
Immunoglobulin
Proteinyangditemukandalamcairandandarahyangdiproduksi
oleh sel-sel dari sistem kekebalan tubuh untuk mengumpulkan
zat dalam tubuh yang dikenali sebagai antigen asing (misalnya
virus atau bakteri) untuk dihancurkan. Juga dikenal sebagai
antibodi.
Imunisasi
Suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau sakit ringan
Imunitas
Penurunan kerentanan terhadap penyakit tertentu. Imunitas
diperoleh melalui paparan bentuk ringan dari bakteri, virus,
atau parasit, yang mungkin sebagai hasil dari vaksinasi atau
paparan alami. Vaksin memperkenalkan agen yang mati, lemah
atau sedikit menular ke host potensial, yang menguatkansistem
kekebalan tubuh untuk merespon pada paparan berikutnya.
Infeksi
masuk dan berkembangnya agen infeksi ke dalam tubuh
seseorang atau hewan. Pada infeksi yang “manifes”, orang
yang terinfeksi tampak sakit secara lahiriah. Pada infeksi yang
“non-manifes”, tidak ada gejala atau tanda lahiriah. Jadi, infeksi
jangan dirancukan dengan penyakit.
Inspirasi proses menghirup/memasukkan udara ke dalam paru-paru.
Intoksikasi
Masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Kernikterus
Kondisi di mana peningkatan bilirubin (ikterus)
menyebabkankerusakan otak. Hal ini dapat menyebabkan
masalah pendengaran, visi dan gigi dan kadang-kadang cacat
intelektual permanen. Deteksi dini dan manajemen ikterus
dapat mencegah kernikterus.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
vii
ISTILAH KETERANGAN
Kolon
Bagian ujung dari saluran pencernaan manusia, yang terdiri
dari usus besar, rektum, dan anus.
Letargi
Suatu keadaan di mana terjadi penurunan kesadaran dan
pemusatan perhatian serta kesiagaan
Limfoid Sel, jaringan dan organ yang mengandung kumpulan limfosit.
Limfosit
Leukosit (sel darah putih) yang ditemukan dalam darah dan
jaringangetah bening. Tiga jenis utama dari limfosit adalah
sel B atau limfosit B (yang membuat antibodi), sel T atau
Limfosit T (yang membantu untuk membunuh seltumor dan
mengendalikan respon imun), dan sel-sel pembunuh alami
(yang menghancurkan sel yang terinfeksi atau diubah).
Matur Bayi yang lahir cukup bulan yakni usia kehamilan 37-42 minggu
Mikrovilus Penjuluran sitoplasma pada permukaan bebas epitel vili.
Molase
Penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala pada bayi baru
lahir
Neonatal/neonatus Bayi baru lahir sampai usia 28 hari
Neuromuskuler Saraf otot.
Nifas
Masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih
6 minggu.
Oksigen
Gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa yang mengisi
20% dari udara yang kita hirup (dan setidaknya setengah dari
berat seluruh kerak bumi yang padat). Oksigen bergabung
dengan sebagian besar unsur-unsur lain untuk membentuk
oksida.
Oral Mulut.
Otoregulasi Kapasitas jaringan untuk mengatur aliran darahnya sendiri.
Pancreas
Organ kelenjar yang terletak di perut. Organ ini membuat
cairan pankreas, yang mengandung enzim yang membantu
pencernaan dan menghasilkan beberapa hormon, termasuk
insulin. Pankreas dikelilingi oleh lambung, usus, dan organ
lainnya.
Perinatal
Periode dimulai saat usia kehamilan 28 minggu hingga bayi
lahir 7 hari.
viii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
Permeable
Dapat dilewati air dan gas yang terlarut serta selektif permeabel,
artinya membran hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu,
misalnya glukosa, asa amino, gliserol dan berbagai ion
Plantar refleks
atau babinsky
refleks
Refleksprimitifpadabayiberupagerakanjari-jarimencengkram
ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang
dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
Plasenta
Organ yang tumbuh di dalam rahim selama kehamilan dan
menghubungkan jalur pasokan darah dari ibu dan bayi.
Polio
Virus oportunis yang masuk ke tubuh dengan kontak fekal-
oral, atau kontak orang ke orang. Penyakit ini menyebabkan
kelumpuhan, yang ireversibel, dan dalam kasus yang lebih
parah kelumpuhan tersebut dapat menyebabkan kematian
oleh sesak napas.
Poliomielitis
Penyakit sangat menular yang disebabkan oleh berbagai jenis
virus polio. Menyebar melalui kotoran dan partikel udara, virus
polio biasanya hanya menyebabkan penyakit ringan. Namun,
beberapa manifestasi yang lebih serius dari penyakit ini
termasuk meningitis, dapat menyebabkan kelumpuhan luas.
Polusi
Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi
Postnatal
Masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih
6 minggu.
Prenatal
Masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan
manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika terjadi
fertilisasi (ovum dibuahi sperma) sampai sebelum bayi lahir.
Preparat Bahan yang disiapkan secara kimiawi.
Preputium Lekukan kulit yang melindungi gland penis (kepala penis).
Radiasi
Proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui
ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
Residu Zat sisa.
Respirasi Proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru.
Retensi Penyimpanan atau penahanan
Retraksi Gerakan menarik ke belakang.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
ix
ISTILAH KETERANGAN
Rooting refleks
Kemampuan bayi memalingkan kepalanya ke arah benda yang
menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat
dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah
bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
Sklera Bagian terluar mata yang melindungi, kuat dan berwarna putih.
Sepsis
Keracunan darah yang disebabkan oleh kehadiran bakteri
(bakteremia) dan organisme pernginfeksi lainnya atau racun
dalam darah (septikemia) atau pada jaringan lain dari tubuh.
Serum
Cairan bening yang dipisahkan dari sel-sel darah
menggunakansentrifus. Serum berbeda dari plasma, bagian
cairan dari darah yang normalnya berisi sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit. Serum juga tidak memilikifaktor
pembekuan karena diperoleh dari darah yang telah dibiarkan
menggumpal.
Sianosis
Warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena
kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini
terutama mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul
dalam berbagai kondisi medis di mana konsentrasi oksigen
darah rendah, misalnya pada penyakit paru-paru, kelainan
jantung dan di daerah geografis yang tinggi.
Sintesis
Pembentukan senyawa kimia dari unsur-unsur atau senyawa
prekursor.
Sirkulasi Aliran/peredaran darah
Sistolik
Tekanan tertinggi di mana tekanan darah naik oleh kontraksi
ventrikel.
Stimulasi
Pemberian rangsangan yang dilakukan untuk memaksimalkan
peran semua sistem tubuh
Stress
Istilah yang mengacu pada gabungan tekanan fisik, mental,
dan emosional pada seseorang. Perasaan stres pada manusia
adalah hasil interaksi antara diri dan lingkungan yang dianggap
menekan atau melebihi kapasitas adaptif dan mengancam
kesejahteraannya. Respon stres setiap orang berbeda-beda,
yang mencerminkan perbedaan dalam kepribadian dan
kemampuan fisik atau kesehatannya
Sucking refleks
Refleks menghisapterjadi ketika bayi yang baru lahir secara
otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka.
Refleks menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk
memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan
puting susu dengan makanan.
Sutura
Sendi yang dihubungkan dengan jaringan jaringan ikat fibrosa
rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak.
Swallowing refleks
Refleks gerakan menelan benda-benda yang didekatkan ke
mulut, memungkinkan bayi memasukkan makanan.
x
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
Tanda vital Senyut nadi/detak jantung, respirasi dan suhu tubuh.
Termoregulasi
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu dalam batas-
batas sehat tertentu, bahkan ketika suhu eksternal sangat
berbeda.
Tetanus
neonatorum
Penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia 0-1
bulan).
Tetanus toxoid
Proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus.
Toksik
Mekanisme efek beracun yang dihasilkan bahan kimia pada
jaringan hidup atau organisme.
Tonic neck refleks
Adanya peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan
tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh ke salah satu sisi.
Tonus
Kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaannya oleh
otot itu sendiri.
Traktus digestivus
Saluran pencernaan makanan, mulai dari mulut sampai ke
anus.
Traktus urogenital Saluran kemih dan genital
Tuberculosis
Penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis (M. tuberculosis), yang biasanya menginfeksi paru-
paru. Penyebaran orang-ke-orang melalui tetesan udara yang
disebabkan oleh bersin atau batuk.
Uretra
Tabung penyalur utama untuk pembuangan urin dari kandung
kemih ke luar tubuh
Uterus
Organ yang melindungi dan menjadi tempat janin selama
kehamilan.
Vagina
Bagian tubuh perempuan yang mengubungkan rahim (uterus)
danleher rahim ke luar tubuh. Vagina adalah tabung berotot
yang dilapisi dengan selaput lendir.
Vaksin
Produk yang menghasilkan kekebalan sehingga melindungi
tubuh dari penyakit.
Vaksinasi
Pemberian zat yang menghasilkan kekebalan sehingga
melindungi tubuh dari penyakit.
Ventilasi Pergerakan udara (gas) ke dalam dan keluar dari paru-paru.
Verniks
Lapisan putih krem yang berkembang pada kulit bayi yang
belum lahir pada sekitar 20 minggu usia kehamilan. Vernix
diyakini sebagai pelembab dan melindungi kulit bayi selama
dalam rahim.
Vili
Struktur seperti jari-jari kecil yang melapisi permukaan dalam
usus kecil. Struktur ini membantu dalam penyerapan makanan
yang dicerna.
Virulen Mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
Apakah anda tahu periode neonatus?
	 Periode neonatus ialah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,
dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar
rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Neonatus bukanlah
miniatur orang dewasa dan bukan miniatur anak, neonatus mengalami masa perubahan dari
kehidupan di dalam rahim yang serba tergantung pada ibu, menjadi kehidupan di luar rahim
Pendahuluan
Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan
modulsebelumnyatentangNifas,menyenangkan
bukan? Anda sudah belajar banyak hal tentunya.
	 Sekarang anda akan mempelajari modul
Praktik Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah; Setelahmempelajarimodulini,Anda
diharapkan dapat memberikan asuhan kepada
neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.
	 Asuhan kebidanan neonatus harus dimulai
sejak masa kehamilan, hal ini dimaksudkan
agar bayi yang dilahirkan dari kehamilan yang
sehat akan memiliki kesehatan yang optimal.
Penelitian telah menunjukkan bahwa 50%
kematian bayi terjadi dalam periode neonatus
yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang
baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat
juga akan mengakibatkan kecacatan seumur
hidup atau bahkan kematian.
“Periode neonatus ialah
masa kehidupan pertama
diluar rahim sampai
dengan usia 28 hari”
Gambar : Perkembangan balita
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
yang serba mandiri. Masa perubahan yang paling besar terjadi selama 24-72 jam pertama
kehidupan khususnya pada sistim respirasi, kardiovaskuler, termoregulasi dan metabolisme
glukosa.
	 Untuk dapat memahami periode tersebut anda diharapkan dapat (1) memahami adaptasi
fisiologispadamasaneonatus,(2)mengkajipengumpulandaftarriwayatpasienmelaluiorangtuanya
atau keluarganya, (3) melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir dan (4) menentukan rencana
asuhan yang akan dilakukan. Untuk bisa menguasai materi modul ini, lakukan langkah-langkah
sebagai berikut
	
	 Modul ini disusun sedemikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami
yakin Anda akan berhasil jika anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena
itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1.	 Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempelajari
modul ini.
2.	 Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya, karena
materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang
akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3.	 Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang
tertuang dalam modul ini.
4.	 Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada materi
yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya.
5.	 Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 90 menit.
6.	 Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-buku lain,
koran, majalah maupun artikel lain yang membahas tentang asuhan kebidanan pada
neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.
7.	 Untuk lebih memudahkan lagi memahami modul ini, amati bagaimana bidan di RS/ di
komunitas melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.
8.	 Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun
Petunjuk Belajar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
3
soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitnya 80% jawaban
Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya.
9.	 Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban
Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali
lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum
Anda selesai mengerjakan tugas
10.	Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih juga
mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen /fasilitator dari Mata Kuliah ini.
11.	Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan benar,
tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina
Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya
jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diperbolehkan untuk mempalajari
modul berikutnya.
Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa agar Anda
dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini anda diharapkan dapat memahami proses adaptasi
fisiologis yang dialami bayi baru lahir pada kehidupan awal di luar rahim (ekstrauterin).
Materi yang harus anda pelajari adalah proses adaptasi fisiologis yang dialami bayi baru lahir
meliputi :
1.	 Sistim respirasi,
2.	 Sirkulasi,
3.	 Pencernaan,
4.	 Imunitas,
5.	 Perkemihan.
Kegiatan
Belajar 1 Adaptasi Fisiologis Pada Masa Neonatus
Tujuan Pembelajaran
Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
A.	 PERIODE NEONATUS
Apa yang anda ketahui tentang masa neonatus, tuliskan jawaban anda tentang masa neonatus
pada kotak di bawah ini
Bagaiamana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, sekarang cocokkan jawaban
anda dengan uraian di bawah ini.
Periode neonatus merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan
termoregulasi, pemberian ASI (air susu ibu), pencegahan terhadap infeksi, pemantauan
kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bidan pada masa ini.
Kondisi neonatus pada minggu-minggu pertama kehidupannya sangat dipengaruhi oleh
kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik selama masa kehamilan,
persalinan, segera setelah melahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Perubahan yang terjadi pada masa neontus ini adalah:
1.	 Perubahan Sistem Respirasi,
Tahukah anda bagaimana mekanisme bernafas pertama pada bayi baru lahir?
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta dan
setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Organ yang bertanggung
jawab untuk oksigenasi janin sebelum bayi lahir adalah plasenta.
Pada saat bayi lahir, dinding alveoli disatukan oleh tegangan permukaan cairan kental yang
melapisinya. Diperlukan lebih dari 25 mmHg tekanan negatif untuk melawan pengaruh
tegangan permukaan tersebut dan untuk membuka alveoli untuk pertama kalinya.
Pernapasan bayi baru lahir yang pertama kali sangat kuat, biasanya mampu menimbulkan
tekanan negatif sebesar 50 mmHg dalam ruang intrapleura.
Pada bayi baru lahir, kekuatan otot–otot pernapasan dan kemampuan diafragma untuk
bergerak, secara langsung mempengaruhi kekuatan setiap inspirasi dan ekpirasi. Bayi
baru lahir yang sehat mengatur sendiri usaha bernapas sehingga mencapai keseimbangan
yang tepat antar-oksigen, karbon dioksida, dan kapasitas residu fungsional. Peningkatan
aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan
membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin
menjadi sirkulasi luar rahim.
Frekuensi napas pada bayi baru lahir yang normal adalah 40 kali permenit dengan rentang
Gambar : Bayi dalam kandungan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
7
2.	 Perubahan Sistem Sirkulasi
	 Bagaimana sirkulasi darah janin setelah
dilakukan penjepitan/pemotongan tali pusat?
Saat di dalam rahim, paru tidak berfungsi
sehingga jantung fetus tidak perlu memompa
banyak darah melalui paru. Pada waktu bayi
lahir, terjadi pelepasan plasenta secara
mendadak (saat tali pusat dipotong/dijepit),
hal ini menyebabkan tekanan atrium kanan
menjadi rendah, tahanan pembuluh darah
sistemik naik dan pada saat yang sama
paru mengembang, tahanan vaskular paru
menyebabkan penutupan foramen ovale
setelah beberapa minggu, aliran darah di
duktus arteriosus bottali berbalik dari kiri ke
kanan. Kejadian ini disebut sirkulasi transisi.
Penutupan duktus arteriosus secara fisiologis
terjadi pada umur bayi 10-25 jam yang di
sebabkan kontraksi otot polos pada akhir
arteri pulmonalis dan secara anatomis pada
usia 2-3 minggu.
	 Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus
melewati paru untuk mengambil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan.
	 Pada neonatus, reaksi pembuluh darah
masih sangat kurang sehingga keadaan
kehilangan darah, dehidrasi,dan kelebihan
volume juga sangat kurang untuk di toleransi.
Manajemen cairan pada neonatus harus
dilakukan dengan cermat dan teliti.
Tekanan sistolik merupakan indikator yang
baik untuk menilai sirkulasi volume darah
dan dipergunakan sebagai parameter yang
adekuat terhadap penggantian volume.
Otoregulasi aliran darah otak pada bayi baru
lahir tetap terpelihara normal pada tekanan
sistemik antara 60-130 mmHg. Frekuensi nadi
bayi rata-rata 120x/menit dengan tekanan
darah sekitar 80/60mmHg.
30–60 kali permenit (pernapasan diafragma dan abdomen) apabila frekuensi secara
konsisten lebih dari 60 kali permenit, dengan atau tanpa cuping hidung, suara dengkur
“Pada saat tali pusat janin
dipotong/dijepit, menyebabkan
terjadinya sirkulasi transisi, yaitu
proses dimana aliran darah di
duktus arteriosus bottali berbalik
dari kiri ke kanan
“
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
atau retraksi dinding dada, jelas merupakan respon abnormal pada 2 jam setelah kelahiran.
3.	 Perubahan Sistem Pencernaan
Saat ini masyarakat kita masih menganut kebiasaan memberikan makan segera pada bayi
baru lahir. Sebenarnya apa yang harus diketahui oleh seorang bidan dalam menghadapi
kebiasaan ini?
	 Sebelum lahir, janin cukup bulan
mempraktikkan perilaku mengisap dan
menelan.
	 Pada saat lahir, reflek muntah dan batuk
yang matur telah lenyap. Kemampuan bayi
baru lahir cukup bulan untuk menelan dan
mencerna sumber makanan dari luar masih
terbatas. Sebagaian besar keterbatasan
tersebut membutuhkan berbagai enzim dan
hormon pencernaan yang terdapat di saluran
cerna (mulai dari mulut sampai dengan usus).
	 Kemampuan absorpsi karbohidrat pada
bayi baru lahir kurang efisien, sedangkan
absorpsi monosakarida (glukosa) telah efisien.
Regurgitasi pada bayi baru lahir disebabkan
oleh sfingter jantung, sambungan esophagus
bawah, dan lambung yang belum sempurna.
Kapasitas lambung pada bayi baru lahir
cukup bulan sangat terbatas, yakni kurang
dari 30cc. Hal ini di sebabkan karena usus
bayi baru lahir relatif belum matur dan sistem
otot yang menyusun organ tersebut lebih
tipis dan kurang efisien di bandingkan orang
dewasa sehingga gelombang peristaltiknya
sukar untuk diprediksi. Lipatan dan vili dinding
usus belum berkembang sempurna. Sel epitel
yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak
berganti dengan cepat sehingga meningkatkan
absorpsi yang paling efektif. Awal pemberian
makan oral menstimulasi lapisan usus agar
matur dengan meningkatkan pergantian sel
yang cepat dan produksi enzim mikrovilus.
Epitel sel yang tidak matur mempengaruhi
usus untuk melindungi dirinya dari zat-zat
yang sangat berbahaya.
	 Pada awal kehidupan, bayi baru lahir
menghadapi proses penutupan usus
(permukaan epitel usus menjadi tidak
permeable terhadap antigen). Sebelum
penutupan usus bayi akan rentan terhadap
infeksivirus/bakteridanjugaterhadapstimulasi
allergen melalui penyerapan molekul-molekul
besar oleh usus. Kolon bayi baru lahir kurang
efisien dalam menyimpan cairan dari pada
kolon orang dewasa sehingga bayi cenderung
mengalami kompilasi kehilangan cairan,
misalnya gangguan diare.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
9
5.	 Perubahan Sistem Perkemihan
	 Tentunya anda tahu bahwa seorang bayi baru lahir harus berkemih (BAK) dalam
24 jam pertama kelahirannya, hal ini dikarenakan biasanya sejumlah kecil urine terdapat
pada kandung kemih bayi saat lahir. Berkemih sering terjadi selama periode ini. Berkemih
6-10x dengan warna urine pucat menunjukan masukan cairan yang cukup.
4.	 Perubahan Imunitas
	 Pernahkah anda mendengar bahwa bayi
baru lahir sangat rentan terhadap penyakit?
Hal ini karena sistem imunitas bayi baru lahir
masihbelummatang,sehinggamenyebabkan
neonatus rentan terhadap berbagai infeksi
dan alergi. Sistem imunitas yang matang
akan memberikan kekebalan alami maupun
yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari
struktur pertahanan tubuh yang mencegah
atau meminimalkan infeksi.
	 Padakehamilan8minggutelahditemukan
limfosit, dengan tuanya kehamilan maka
limfosit juga banyak di temukan dalam
perifer dan terdapat pula limfe. Sel –sel
limfoid membentuk molekul immunoglobulin
gamma G yang merupakan gabungan
immunoglobulin gamma A dan gamma M.
	 Gamma G dibentuk paling banyak setelah
2 bulan bayi dilahirkan. Gamma G globulin
janin di dapat dari ibu melalui plasenta.
	 Bilaterjadiinfeksimakajaninmengadakan
reaksi dengan plasmasitosis, penambahan
penambahan folikel limfoid dan sintesis
gamma M immunoglobulin. Gamma A
immunoglobulin telah dapat dibentuk pada
kehamilan 2 bulan dan banyak ditemukan
segera setelah lahir, khususnya sekret dari
traktus digestifus, respiratorus,kelenjar
ludah,pancreas dan traktus urogenital.
	 Gamma M immunoglobulin meningkat
segera setelah bayi dilahirkan setara
dengan keadaan flora normal dalam saluran
pencernaan. Akan tetapi bayi hanya dilindungi
oleh Gamma G immunoglobulin dari ibu dan
terbatas kadarnya juga kurangnya Gamma
A immunoglobulin yang menyebabkan
neonatus berkemungkinan besar rentan
infeksi dan sepsis.
“Gamma M immunoglobulin
meningkat segera setelah
bayi dilahirkan”
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Umumnya, bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15 sampai 60 ml per kilogram/hari.
	 Ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan 12 minggu, dimana dalam kandung
kemih telah ada air kemih yang diekskresi kedalam air ketuban. Pada bayi baru lahir,
kapasitas kandung kemih kira-kira 45 cc dan produksi air kemih rata-rata 0,05 – 0,10
cc permenit.Ginjal bayi baru lahir menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan
penurunan kecepatan filtrasi glomerulus. Kondisi itu mudah meyebabkan retensi cairan
dan intoksikasi air. Fungsi tubulus tidak matur sehingga dapat menyebabkan kehilangan
natrium dalam jumlah yang besar dan ketidak seimbangan elektrolit lain. Bayi baru lahir
tidak mampu mengonsentrasikan urine yang baik yang tercermin dalam berat urine
(1,004) dan osmolitas urine yang rendah. Semua keterbatasan ginjal ini lebih buruk pada
bayi kurang bulan.
	 Bayi baru lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan,
seringkali hanya 30 hingga 60 ml, seharusnya tidak terdapat protein atau darah dalam
urine bayi baru lahir. Debris sel yang banyak dapat mengidentifikasi adanya cedera atau
iritasi di dalam sistem ginjal.
6.	Termoregulasi
	 Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami
stress dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan
lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke dalam lingkungan
ruang bersalin yang jauh lebih dingin.
	 Suhudingininimenyebabkanairketubanmenguaplewatkulit,sehinggamendinginkan
darah bayi. Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil
merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali
panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan
lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu meningkatkan panas tubuh
sampai 100 %.
“Suhu normal pada neonatus
adalah 36,5–37,50C”
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
	 Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak
dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis
dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin.
	 Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika
seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.
Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan
bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Disebut
sebagai hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah suhu normal. Suhu normal pada
neonatus adalah 36,5–37,50C.
7.	 Ikterus neonatorum fisiologis
	 Ikterus sendiri sebenarnya adalah perubahan warna kuning akibat deposisi
bilirubin berlebihan pada jaringan; misalkan yang tersering terlihat adalah pada kulit
dan konjungtiva mata. Sedangkan definisi ikterus neonatorum adalah keadaan ikterus
yang terjadi pada bayi baru lahir dengan keadaan meningginya kadar bilirubun di dalam
jaringan ekstravaskuler sehingga kulit, konjungtiva,mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna
kuning. Ikterus juga disebut sebagai keadaan hiperbilirubinemia (kadar bilirubin dalam
darah lebih dari 12 mg/dl). Keadaan hiperbilirubinemia merupakan salah satu kegawatan
pada bayi baru lahir (BBL) karena bilirubin bersifat toksik pada semua jaringan terutama
otak yang menyebabkan penyakit kernicterus (ensefalopati bilirubin) yang pada akhirnya
dapat mengganggu tumbuh kembang bayi.
	 Ikterus neonatorum fisiologis terjadi atau timbul pada hari ke-2 atau ke-3 dan
tampak jelas pada hari ke-5 sampai dengan ke-6 dan akan menghilang pada hari ke-7 atau
ke-10. Kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 mg/dl dan pada
BBLR tidak lebih dari 10 mg/dl, dan akan menghilang pada hari ke-14. Bayi tampak biasa,
minum baik dan berat badan naik biasa. Ikterus neonatorum patologis adalah keadaan
hiperbilirubin karena faktor penyakit atau infeksi yang ditandai dengan Ikterus timbul
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
dalam 24 jam pertama kehidupan; serum bilirubin total lebih dari 12 mg/dl, peningkatan
kadar bilirubin 5 mg/dl atau lebih dalam 24 jam, konsentrasi bilirubin serum melebihi
10 mg% pada bayi kurang bulan (BBLR) dan 12,5 mg% pada bayi cukup bulan, ikterus
yang disertai proses hemolisis, bilirubin direk lebih dari 1 mg/dl, atau kenaikan bilirubin
serum 1 mg/dl/jam atau lebih 5 mg/dl/hari, ikterus menetap sesudah bayi berumur 10
hari (cukup bulan) dan lebih dari 14 hari pada BBLR.
	
		 Sekarang anda sudah paham perubahan fisiologis yang terjadi pada seorang bayi baru
lahir. Di Indonesia, di sebagian wilayah terpencil persalinan masih terjadi di rumah, oleh karena
itu sebagai bidan anda harus melakukan kunjungan rumah untuk memastikan bahwa kondisi
ibu nifas dan bayi baru lahirnya sehat. Adapun jadwal kunjungan rumah pada neonatus sesuai
dengan program pemerintah meliputi:
JADWAL KUNJUNGAN RUMAH PADA NEONATUS
1. Kunjungan I usia bayi baru lahir 6-48 jam (KN1)
2. Kunjungan II usia bayi baru lahir 3-7 hari (KN2)
3. Kunjungan III usia bayi baru lahir 8-28 hari (KN3)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
13
	 Dalam melaksanakan asuhan pada
neonatus, bidan disamping melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu. Asuhan
tersebut meliputi pelayanan kesehatan
neonatal dasar (tindakan resusitasi,
pencegahan hipotermia, pemberian ASI
dini dan eksklusif, pencegahan infeksi
berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi); pemberian vitamin K;
manajemen terpadu balita muda (MTBM);
dan penyuluhan perawatan neonatus di
rumah mengunakan buku KIA.
	 Masa neonatus merupakan masa transisi
bagi bayi baru lahir, seorang ibu nifas juga
terkadang belum mampu beradaptasi
terhadap peran yang berubah menjadi
seorang ibu bahkan ada ibu nifas yang
mengalami depresi, padahal peran serta
ibu dalam mengasuh bayinya saat ini sangat
besar, karena hubungan antara ibu dan bayi
dimulai pada masa ini. Oleh karena itu anda
sebagai bidan harus mampu memfasilitasi
proses adaptasi tersebut. Selain itu pada
masa transisi ini sering timbul masalah
kesakitan bahkan kematian pada bayi baru
lahir, sehingga anda diharapkan mampu
melakukan deteksi dini dan penanganan
awal kedaruratan.
“Masa neonatus merupakan
masa transisi bagi bayi baru
lahir “
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
	 Pada KB 1 ini Anda telah mempelajari proses adaptasi fisiologis yang dialami bayi baru
lahir pada kehidupan awal di luar rahim (ekstrauterin), yang meliputi: sistem respirasi,
system sirkulasi, system pencernaan, system imunitas, dan system perkemihan. Setelah Anda
memahami seluruh materi yang ada pada KB 1, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut pada lembar kertas tersendiri.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
15
Evaluasi
Formatif
Untuk mengetahui pemahaman anda tentang adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir, sekarang
jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat
1.	 Apakah yang dimaksud dengan adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir?
2.	 Apakah tujuan proses adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir?
3.	 Jelaskan adaptasi yang terjadi pada bayi baru lahir (minimal 3 sistem)!
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Kegiatan
Belajar 2
Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien
melalui orangtuanya atau keluarganya dan
melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien melalui orangtuanya atau keluarganya dan
melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir.
Setelah mempelajari modul praktik asuhan kebidanan pada bayi baru lahir ini, anda diharapkan
mampu :
1.	 Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan riwayat persalinan serta menganalisanya
pada setiap kunjungan,
2.	 Melakukan pemeriksaan umum secara sistematis dan lengkap pada kunjungan awal dan
kunjungan ulang,
3.	 Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir,
4.	 Melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat termasuk kolaborasi/
rujukan ke fasilitas pelayanan yang tepat, dan
5.	 Melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat termasuk kolaborasi/
rujukan ke fasilitas pelayanan yang tepat
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
17
	 Materi yang harus anda pelajari pada KB ini adalah data-data yang dikumpulkan bersamaan
saat anda mengkaji ibu nifas yaitu identitas, riwayat persalinan, faktor yang mempengaruhi bayi
baru lahir (lingkungan, genetik, sosial, perinatal, neonatal) dan perasaan ibu setelah melahirkan
bayinya, melakukan pemeriksaan fisik, membuat analisa , memberikan asuhan sesuai kebutuhan
, memberikan pendidikan kesehatan, melakukan deteksi dini komplikasi dan menangani kondisi
awal pada kedaruratan dan komplikasi bayi baru lahir..
Proses pembelajaran untuk memahami praktikum ini anda harus mengikuti langkah – langkah
pembelajaran sebagai berikut ini :
1.	 Pahami dahulu berbagai kegiatan penting dari tahap awal sampai akhir
2.	 Lakukan kajian terhadap praktik yang biasa anda lakukan di tempat kerja anda sebagai
pengalaman
3.	 Pelajari terlebih dahulu modul mata kuliah asuhan bayi baru lahir.
4.	 Keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada kesungguhan anda dalam
mengerjakan praktikum. Berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan teman
sejawat.
5.	 Jika menemukan kesulitan silakan menghubungi tutor atau instruktur anda.
Petunjuk Belajar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Apa yang anda ketahui tentang pengkajian dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, tuliskan
jawaban anda tentang pengkajian dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir pada kotak di bawah ini
Bagaiamana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, sekarang cocokkan jawaban anda
dengan uraian di bawah ini.
A.	 Definisi
Pengkajian pada bayi baru lahir merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan
untuk memastikan normalitas dan mendeteksi adanya penyimpangan dari normal. Dengan
melakukan pengkajian, akan dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan
penyesuaian terhadap kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan. Dalam
pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda apabila
suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
19
B.	 Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir
Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir diantaranya adalah :
1.	 Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan
2.	 Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan
3.	 Pastikan pencahayaan baik
4.	 Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yang akan diperiksa (jika bayi
telanjang
5.	 Pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan cepat
6.	 Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh.
Baiklah, sekarang anda akan mempelajari praktik asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
tentang pengambilan riwayat dan pemeriksaan fisik. Data riwayat dan pemeriksaan fisik
diperlukan sebagai data dasar dalam menentukan diagnosa/masalah yang akan anda tegakkan.
C.	 ALAT DAN BAHAN
1.	 Tempat / tas untuk menyimpan alat
2.	Stetoskop
3.	Termometer
4.	 Bak instrumen kecil
5.	 Sarung tangan DTT/steril
6.	 Kapas DTT
7.	 Pita Ukur
8.	 Timbangan bayi
9.	 Alat tulis
Dibawah ini akan diuraikan langkah-langkah pengumpulan riwayat dan pemeriksaan fisik
bayi baru lahir.
PROSEDUR
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
KOMPONEN PENILAIAN KASUS
Riwayat dari Ibu/Status Ibu
1.	 Faktor Lingkungan meliputi :
•	Apakah keluarga tinggal di daerah yang beresiko
tinggi untuk terpapar polusi atau infeksi atau radiasi ?
•	Dari manakah sumber air minum keluarga?
Bagaimana kebersihannya?
•	Bagaimana ventilasi di rumah yang ditempati oleh
keluarga?
2.	 Faktor genetik, meliputi :
•	Jumlah anggota keluarga
•	Riwayat penyakit genetic
3.	 Faktor sosial, meliputi :
•	Status tempat tinggal yang ditempati keluarga
•	Anggota keluarga yang tinggal bersama di dalam
rumah tersebut
•	Dukungan keluarga
•	Status pernikahan
•	Yang akan merawat bayi
•	Pengambil keputusan
4.	 Faktor ibu dan perinatal, meliputi :
•	Riwayat ANC
•	Riwayat persalinan (jenis, komplikasi yg berhubungan
dengan keadaan bayi)
5.	 Faktor neonatal, meliputi data yang didapat ketika lahir :
•	Pernapasan
•	Warna kulit
•	Jantung
•	Tonus otot
Persiapan
1.	 Pastikan peralatan untuk pemeriksaan sudah lengkap
dan diletakkan secara ergonomis
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
21
2.	 Lepaskan perhiasan di tangan dan mencuci tangan
dengan 7 langkah lalu mengeringkan dengXXXXan
handuk pribadi
3.	 Pastikan lingkungan tempat pemeriksaan tidak
mengakibatkan hipotermia pada bayi
Tanda-Tanda Vital
1.	 Periksa jumlah pernafasan (30-60 kali per menit)
2.	 Periksa jumlah detak jantung (120-160 kali per menit)
3.	 Periksa suhu (36,5-37,5˚C)
Jika didapatkan tanda-tanda vital mengacu kedalam keadaan yang tidak
normal dan membutuhkan tindakan segera, tunda langkah pemeriksaan fisik
selanjutnya dan lakukan tindakan yang sesuai
Keadaan Umum
1.	 Ukuran keseluruhan
2.	 Kepala, badan, ekstremitas
3.	 Tonus otot, tingkat aktivitas
4.	 Warna kulit dan bibir
5.	 Tangis bayi
Badan
1.	 Mengukur berat badan bayi, rentang normal 2500-
4000 gr
2.	 Mengukur panjang badan bayi, rentang normal 45-53
cm
Kepala
1.	 Ubun-ubun
2.	 Sutura, molase
3.	 Penonjolan atau daerah yang mencekung
4.	 Ukur lingkar kepala
Telinga
1.	 Periksa hubungan letak dengan mata dan kepala
2.	 Apakah ada pengeluaran / discharge
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Mata
1.	 Tanda-tanda infeksi
2.	 Sklera ikterik atau tidak
3.	 Perdarahan kornea
4.	 Konjungtiva
Hidung
1.	 Apakah bayi bernafas melalui hidung
2.	 Apakah ada pernafasan cuping hidung
3.	 Apakah ada pengeluaran / discharge
Mulut
1.	 Bibir dan langit-langit, apakah ada sumbing / celah
2.	 Periksa adanya sumbing
3.	 Rooting réflex
4.	 Sucking réflex
5.	 Swallowing réflex
Leher
1.	 Pembengkakan
2.	 Gumpalan
3.	 Pergerakan kepala bayi
4.	 Adanya lipatan kulit yang berlebihan di belakang leher
5.	 Tonic neck reflex
Dada
1.	 Bentuk dada
2.	 Putting
3.	 Bunyi nafas
4.	 Apakah bayi mengalami kesulitan bernafas
5.	 Bunyi jantung
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
23
Bahu, lengan dan tangan
1.	 Gerakan normal
2.	 Jumlah jari
3.	 Garis tangan
4.	 Grasping reflex
Abdomen
1.	 Bentuk
2.	 Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis
3.	 Perdarahan tali pusat
4.	 Lembek (pada saat tidak menangis)
5.	 Tonjolan
Punggung
1.	 Pembengkakan atau ada cekungan atau ada benjolan
Kelamin laki-laki
1.	 Testis berada dalam skrotum
2.	 Adanya penonjolan / pembengkakan di skrotum
3.	 Penis berlubang
4.	 Lubang penis terletak di ujung penis
Kelamin Perempuan
1.	 Vagina berlubang
2.	 Uretra berlubang
3.	 Labia mayora menutupi labia minora
Anus
1.	 Lubang anus
JikadidapatkanbayiBAB,bersihkanfesesbayidanpastikan
bayi dalam keadaan nyaman sebelum melanjutkan
pemeriksaan
Tungkai dan kaki
1.	 Gerakan
2.	 Bentuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
3.	 Jumlah jari
4.	 Babinsky reflex
5.	 Plantar reflex
Kulit
1.	 Verniks tidak perlu dibersihkan karena menjaga
kehangatan tubuh bayi
2.	 Warna kulit
3.	 Pembengkakan atau bercak-bercak hitam
4.	 Tanda lahir
Sistem saraf
1.	 Moro Reflex
Prosedur Pasca Pemeriksaan
1.	 Rapikan bayi
2.	 Bereskan alat pemeriksaan
3.	 Buang sampah sesuai dengan jenisnya
4.	 Dekontaminasi alat pemeriksaan yang terkontaminasi
5.	 Cuci tangan dengan 7 langkah dan keringkan dengan
menggunakan handuk pribadi
Konseling
1.	 Jaga kehangatan bayi
2.	 Pemberian ASI
3.	 Perawatan tali pusat
4.	 Agar ibu mengawasi tanda-tanda bahaya
Tanda-tanda Bahaya
1.	 Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau hisapan
lemah
2.	 Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan cepat > 60/menit
atau menggunakan otot nafas tambahan
3.	 Letargi -bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk
makan
4.	 Warna abnormal -kulit/bibir biru (sianosis) atau bayi
sangat kuning
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
25
5.	 Suhu -terlalu panas (febris) atau terlalu dingin
(hipotermia)
6.	 Tangis atau perilaku abnormal atau tidak biasa
7.	 Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak bertinja
selama 24 jam pertama setelah lahir, muntah terus
menerus, muntah dan perut bengkak, tinja hijau tua
atau berdarah / lendir
8.	 Mata - bengkak atau mengeluarkan cairan
Dokumentasi
1.	 Semua hasil pemeriksaan didokumentasikan dalam
bentuk SOAP
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN REFLEKS BAYI BARU LAHIR
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
KOMPONEN PENILAIAN KASUS
ROOTING REFLEX
1.	 Sentuh pipi atau bibir bayi dengan menggunakan
jari telunjuk
2.	 Positif bila bayi menggerakkan kepalanya terus-
menerus untuk mencari obyek yang menyentuh
pipi atau bibirnya hingga ia berhasil menemukan
obyek tersebut
SUCKING REFLEX
1.	 Diperiksa saat bayi sedang menyusu
2.	 Puting susu diletakkan diantara bibir bayi dan
disentuhkan di permukaan langit-langitnya
3.	 Positif bila bayi secara langsung menghisap puting
dengan menggunakan lidah dan langit-langitnya
untuk mengeluarkan ASI
4.	 Reflek ini akan berlanjut dengan swallowing reflex
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
SWALLOWING REFLEX
1.	 Diperiksa saat bayi sedang menyusu
2.	 Positif bila bayi dapat menelan dengan baik ASI
yang diminumnya dan tidak terlihat ASI keluar
kembali melalui mulut bayi pada saat itu juga
TONICK NECK REFLEX (FENCING REFLEX)
1.	 Tempatkan bayi dalam posisi terlentang
2.	 Arahkan bayi untuk menoleh ke satu sisi
3.	 Positif bila saat kepala bayi menoleh ke satu sisi,
maka lengan dan tungkai bayi yang berada di
sisi tersebut (sejajar dengan muka bayi) menjadi
ekstensi.
•	Sedangkan lengan dan tungkai bayi yang berada
di sisi berlawanan (dibelakangi bayi) menjadi
fleksi
•	Posisi bayi seperti pemain anggar dalam
keadaan siap (fencing)
GRASPING REFLEX
1.	 Letakkan sebuah benda ke telapak tangan bayi
2.	 Positif bila jari-jari tangan bayi menutup dan
menggenggam tangan tersebut
BABINSKY REFLEX
1.	 Gosok dengan lembut telapak kaki bayi bagian
pinggir yang sejajar dengan jari manis dan
kelingking
2.	 Positif bila jari-jari kaki bayi menyebar dan jempol
kaki ekstensi
PLANTAR REFLEX
1.	 Gosok dengan lembut telapak kaki bayi
2.	 Positif bila jari-jari kaki bayi menekuk secara rapat
MORO REFLEX
1.	 Pemeriksa mengeluarkan suara yang keras
(misalnya bertepuk tangan)
2.	 Positif bila kedua lengan terangkat dan tangan
seperti ingin mencengkeram atau memeluk tubuh
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
27
Rangkuman
Pengkajian riwayat bayi baru lahir terdiri dari riwayat ibu atau status ibu mengenai faktor
lingkungan, genetik, sosial, faktor ibu dan perinatal, faktor neonatal.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tanda-tanda vital, pemeriksaan keadaan umum,
antropometri, kepala, telinga, mata, hidung, mulut, leher, dada, bahu, lengan, tangan, abdomen,
punggung, kelamin, anus, tungkai dan kaki, kulit dan refleks.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
28
Tugas
Mandiri
1.	 Minta teman anda untuk menilai praktik anda
2.	 Lakukan pengumpulan riwayat
3.	 Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
4.	 Catat temuan anda
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
29
Evaluasi
Formatif
Untukmengetahuipemahamanandatentangpengkajianriwayatbayibarulahirdanpemeriksaan
fisik, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat
1.	 Jelaskan hasil pemeriksaan fisik normal pada bayi baru lahir
2.	 Apakah tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru lahir
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
30
Kegiatan
Belajar 3 Perawatan Tali Pusat
Tujuan Pembelajaran
Uraian
Materi
	 Perawatan tali pusat adalah perbuatan
merawat atau memelihara pada tali pusat
bayi setelah tali pusat dipotong atau sebelum
puput (Paisal, 2008). Perawatan tali pusat
adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat
yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir
antara ibu bayi, kemudian tali pusat dirawat
dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan
terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2005)
	 Perawatan tali pusat dimaksudkan untuk
mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi
baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman
- kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi
infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini
disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman
yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk
melalui luka tali pusat, karena perawatan atau
tindakan yang kurang bersih (Saifuddin, 2001).
Menurut Paisal (2008), perawatan tali pusat
bertujuan untuk menjaga agar tali pusat tetap
kering dan bersih, mencegah infeksi pada bayi
baru lahir, membiarkan tali pusat terkena udara
agar cepat kering dan lepas.
“Perawatan tali pusat
dimaksudkan untuk
mencegah terjadinya penyakit
tetanus pada bayi
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 Anda diharapkan dapat melakukan:
1.	 Perawatan tali pusat bayi baru lahir,
2.	 Deteksi dini terhadap kelainan, dan
3.	 Rujukan tepat waktu
”
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
31
A.	 Pelaksanaan Perawatan Tali Pusat
Peralatan yang dibutuhkan :
1.	 Dua bagian air hangat DTT; satu untuk membasahi dan menyabuni, dan yang lainnya
untuk membilas
2.	 Waslap kering dan basah
3.	 Sabun bayi.
4.	 Kassa steril.
5.	 Satu set pakaian bayin bahan
	 Bacalahdaftartilikinidenganteliti,kemudianikutipetunjuk-petunjuknya.BilaAnda menemukan
kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar Anda mampu melakukan asuhan secara proficient
DAFTAR TILIK
PERAWATAN TALI PUSAT
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
LANGKAH/TUGAS KASUS
1.	 Cuci tangan dengan air bersih dan sabun
2.	 Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringkan
betul-betul
3.	 Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena
udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar
4.	 Lipatlah popok di bawah sisa tali pusat
5.	 Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan
air bersih, dan keringkan betul-betul
6.	 Cuci tangan kembali setelah membersihkan tali pusat
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
32
1.	 Minta teman anda untuk menilai praktik anda
2.	 Lakukan pemeriksaan
3.	 Catat temuan anda
Jelaskan tahap perawatan tali pusat pada bayi baru lahir
Tugas
Mandiri
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
33
Anda sudah mempelajari topik perawatan tali pusat, selanjutnya saudara akan mempelajari
memandikan bayi.
Setelah kegiatan belajar 4 Anda diharapkan dapat:
1.	 Mandikan bayi baru lahir, dan
2.	 Mengajari ibu tentang cara memandikan bayinya yang baru lahir
Tahukah Anda bagaimana cara memandikan bayi baru lahir? Sekarang tuliskan jawaban Anda
pada kotak berikut ini:
Bagaimana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, jika sudah sekarang cocokkan
jawaban Anda dengan uraian berikut ini.
Kegiatan
Belajar 4 Cara Memandikan Bayi
Tujuan Pembelajaran
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
34
A.	 MEMANDIKAN BAYI
	
Sebaiknya memandikan bayi ditunda sedikitnya
dalam 6 jam setelah kelahiran bayi, jika kondisi
bayi sudah stabil dan tanda vital dalam batas
normal.
	 Memandikan bayi dalam beberapa jam
pertama kehidupan dapat mengarah pada
kondisi hipotermi dan sangat membahayakan
keselamatan bayi. Bidan dapat mempraktekkan
cara memandikan bayi dengan melibatkan ibu.
Setelah mengamati cara memandikan bayi, ibu
harus didorong untuk melakukan sendiri dan
jika perlu bisa dibantu agar ibu mendapatkan
kepercayaan diri sebelum pulang ke rumah.
	 Bagi orang tua yang belum terbiasa dalam
memandikan bayinya, pekerjaan ini mungkin
dilakukan dengan lambat sehingga kita perlu
menekankan pentingnya untuk menyiapkan
segala perlengkapan terlebih dahulu sebelum
membuka pakaian bayi, agar bayi tidak sampai
menggigil kedinginan (farrer, 1999,hlm.184).
	 Mandi adalah waktu yang paling
menyenangkan bagi bayi. Air suam kuku di
ruangan yang hangat (lebih baik dengan suhu
kamar 75 – 80 derajat Fahrenheit atau 24 –
27 derajat celcius untuk bayi yang sedang
dimandikan) dan sentuhan lembut anda akan
membuatnya senang. Namun ada beberapa bayi
yang sangat ketakutan saat mandi (Robinson,
2002,hlm.22)
“Sebaiknya memandikan bayi
ditunda sedikitnya 6 jam setelah
kelahiran bayi, memandikan bayi
dalam beberapa jam pertama
kehidupan dapat mengarah
pada kondii hipotermi dan dapat
membayakan keselamatan bayi”
Gambar : Memandikan bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
35
	 Baiklah, sekarang anda akan mempelajari praktik asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir tentang memandikan bayi. Bacalah daftar tilik ini dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk-
petunjuknya. Bila anda menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar saudara
mampu melakukan asuhan secara proficient
DAFTAR TILIK
MEMANDIKAN BAYI SETELAH 6 JAM KELAHIRAN
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
LANGKAH/TUGAS KASUS
Persiapan
1.	 Perhatikan suhu bayi dalam keadaan normal
2.	 Cuci tangan anda dengan sabun dan air
3.	 Siapkan keperluan mandi seperti :
•	pakaian bersih
•	popok
•	alat perekat
•	sabun
•	handuk
•	selimut
B.	 ALAT DAN BAHAN
1.	 Handuk
2.	 Sabun
3.	 Bak mandi berisi air hangat 2 buah
4.	 Kasa steril
5.	 Alas mandi
6.	 Waslap 2
7.	 Kapas lembab di tempatnya
8.	 Kapas kering di tempatnya
9.	 Kapas pembersih bertangkai (Cotten bud)
10.	Baby oil
11.	Tempat pakaian kotor
12.	Perlengkapan pakaian bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
36
LANGKAH/TUGAS KASUS
4.	 Pastikan ruangan dalam keadaan hangat
5.	 Siapkan air hangat, tapi tidak terlalu panas dalam bak mandi
6.	 Lepaskan pakaian bayi
7.	 Bersihkan tinja dari daerah pantat sebelum memandikan
agar air mandi tetap segar
Memandikan
1.	 Sanggalah kepala bayi sambil mengusapkan air ke muka ,
tali pusat dan tubuh bayi
2.	 Letakkan bayi pada selembar handuk
3.	 Sabun di sebelah bak mandi. (jangan memberi sabun pada
muka dan cuci mukanya dahulu sampai bersih)
4.	 Jika bayi laki-laki, tarik kulup (preputium) ke belakang dan
cucilah lipatan-lipatan pada penis
5.	 Bilaslah sabun dengan cepat, sambil menyangga kepala,
terutama punggung bayi. Tidak perlu menghilangkan
verniks, yaitu zat berwarna putih dan lengket pada kulit
bayi, terutama pada lipatan-lipatan kulit. Verniks ini berfungsi
memberikan perlindungan dan akan diserap oleh tubuh
dalam waktu singkat
6.	 Keringkan betul-betul bayi dengan sebuah handuk yang
hangat dan kering
7.	 Tempatkan bayi pada alas dan popok yang hangat dan
kering (singkirkan handuk basah ke pinggir)
Mengenakan popok
1.	 Kenakan popok dengan pas, tidak terlalu ketat
2.	 Jika menggunakan peniti, tusuklah jauh dari perut untuk
menghindari terbuka sendiri
3.	 Yakinkan bahwa ujung atas popok berada di bawah sisa
tali pusat
4.	 Kenakan celana plastik jika terdapat ruam atau gangguan
kulit
5.	 Kenakan pakaian yang bersih dan kering
6.	 Bungkuslah dalam selimut yang bersih dan kering
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
37
Rangkuman
Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada kondisi
hipotermi dan sangat membahayakan keselamatan bayi. Bagi sebagian orangtua, memandikan
bayi dirasakan lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyeka.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
38
1.	 Minta teman anda untuk menilai praktik anda
2.	 Lakukan Praktik memandikan
3.	 Catat temuan anda
1.	 Jelaskan persiapan memandikan bayi baru lahir
2.	 Jelaskan cara memandikan bayi baru lahir
Tugas
Mandiri
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
39
Selamat anda sudah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang memandikan bayi, bagaimana
perasaannya?
Tentunya sudah banyak kasus yang anda tangani, dan hal ini membuat anda semakin proficient
dalam memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Topik selanjutnya adalah imunisasi dasar bayi.
Setelah menyelesaikan KB 5 Anda diharapkan dapat melakukan:
1.	 Pemberian imunisasi pada bayi,
2.	 Konseling pasca pemberian imunisasi,
3.	 Penanganan awal kejadian ikutan pasca imunisasi, dan
4.	 Rujukan.
URAIAN MATERI
Kami yakin Anda tentu sering mendengar tentang Imunisasi, sekarang tuliskan apa yang Anda
ketahui tentang imunisasi pada kotak berikut ini:
Kegiatan
Belajar 5 Imunisasi Dasar Bayi
Tujuan Pembelajaran
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
40
Bagaimana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, jika sudah sekarang cocokkan jawaban
Anda dengan uraian berikut ini.
A.	 DEFINISI
		 Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau sakit ringan. (Depkes RI, 2005).
		 Kegiatan imunisasi di Indonesia di mulai di Pulau Jawa dengan vaksin cacar pada tahun
1956. Pada tahun 1972, Indonesia telah berhasil membasmi penyakit cacar. Pada tahun
1974, Indonesia resmi dinyatakan bebas cacar oleh WHO, yang selanjutnya dikembangkan
vaksinasi lainnya.
		 Pada tahun 1972 juga dilakukan studi pencegahan terhadap Tetanus Neonatorum
dengan memberikan suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada wanita dewasa di Jawa Tengah dan
Jawa Timur, sehingga pada tahun 1975 vaksinasi TT sudah dapat dilaksanakan di seluruh
Indonesia. (Depkes RI,2005).
B.	 TUJUAN IMUNISASI
		 Tujuan utama imunisasi atau vaksinasi adalah meningkatkan derajat imunitas, memberikan
imunitas protektif dengan menginduksi respon memori terhadap patogen tertentu atau toksin
dengan menggunakan preparat antigen non-virulen atau non-toksik.
C.	 JENIS IMUNISASI
Ada 2 jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
1.	 Imunisasi aktif
Pada imunisasi aktif tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu rangsangan
antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus yang telah dilemahkan pada imunisasi
polio atau imunisasi campak. Setelah rangsangan ini kadar zat anti dalam tubuh anak akan
meningkat, sehingga anak akan menjadi imun atau kebal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
41
2.	 Imunisasi pasif
Berlainan dengan imunisasi aktif, dalam hal ini imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah
zat anti, seingga kadarnya dalam darah akan meningkat. Zat anti yang disuntikan tadi biasanya
telah dipersiapkan pembuatannya di luar tubuh anak, misalnya zat anti yang terdapat dalam
serum kuda yang telah dimurnikan. Contoh imunisasi pasif adalah pemberianATS (Anti Tetanus
Serum) pada anak yang mendapat luka kecelakaan dan pada bayi baru lahir.
D.	 Jenis Vaksin
		 Vaksin ialah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman
yang telah dilemahkan atau dimatikan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh anak untuk
membuat antibodi.
Pada dasarnya vaksin dibuat dari
1.	 Kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan,
2.	 Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan,
3.	 Bagian kuman tertentu atau komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus.
Adapun jenis vaksin yang diberikan pada imunisasi wajib Program Pengembangan Imunisasi
(PPI) adalah meliputi :
1.	 Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Pemberian vaksin BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit
tuberkulosis (TBC). Vaksin BCG mengandung kuman BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang
telah dilemahkan. Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir
sampai berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 2 bulan. Hasil yang memuaskan
terlihat apabila diberikan satu kali saja pada anak yang berumur lebih dari 2 bulan,
dianjurkan untuk melakukan uji Mantoux sebelum imunisasi BCG guna mengetahui apakah
telah terjangkit penyakit TBC.
2.	 Vaksin DPT (Difteria, Pertusis, Tetanus)
Manfaat pemberian imunisasi ini ialah untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu
yang bersamaan terhadap penyakit Difteria, Pertusis, dan Tetanus. Vaksin Difteria terbuat
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
42
dari toksin kuman Difteri yang telah dilemahkan (toksoid). Biasanya diolah dan dikemas
bersama-sama dengan vaksin Tetanus dalam bentuk vaksin DT, atau dengan vaksin Tetanus
dan Pertusis dalam bentuk vaksin DPT.
Vaksin Tetanus yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah toksoid tetanus, yaitu toksin
kuman Tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Vaksin terhadap penyakit
Batuk Rejan terbuat dari kuman Bordetella Pertusis yang telah dimatikan, selanjutnya
dikemas bersama dengan vaksin Difteria dan Tetanus (vaksin DPT, vaksin Tripe). Imunisasi
dasar DPT diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang waktu antara dua
penyuntikan minimal 4 minggu. Untuk imunisasi masal tetap harus diberikan 3 kali karena
suntikan pertama tidak memberikan perlindungan apa-apa, dan baru akan memberikan
perlindungan terhadap serangan penyakit apabila telah mendapat suntikan vaksin DPT
sebanyak 3 kali.
Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 1,5 – 2 tahun atau kurang lebih satu tahun
setelah suntikan imunisasi dasar ketiga. Imunisasi ulang berikutnya dilakukan pada usia
6 tahun atau saat di kelas 1 SD. Pada saat kelas 6 diberikan lagi imunisasi ulang dengan
vaksin DT (tanpa P), vaksin pertusis tidak dianjurkan untuk anak yang berusia lebih dari
7 tahun karena reaksi yang timbul dapat lebih hebat. Selain itu juga karena perjalanan
penyakit pertusis pada anak berumur lebih dari 5 tahun tidak parah.
3.	 Vaksin Poliomielitis
Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis. Terdapat
2 jenis vaksin dalam peredaran yang masing-masing mengandung virus Polio tipe I, II,
dan III, yaitu 1) vaksin yang mengandung virus Polio tipe I, II, dan III yang sudah dimatikan
(vaksin salk), cara pemberiannya dengan penyuntikan, dan 2) vaksin yang mengandung
virus polio tipe I, II, dan III yang masih hidup tetapi dilemahkan (vaksin Sabin).
	Cara pemberiannya melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan. Di Indonesia yang
lazim diberikan ialah vaksin jenis Sabin karena cara pemberiannya lebih mudah melalui
mulut. Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari, dan
selanjutnya setiap 4 – 6 minggu.
Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, vaksin Hepatitis B, dan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
43
DPT. Bayi-bayi yang sedang menetek ASI dapat diberikan seperti biasa karena ASI tidak
berpengaruh terhadap vaksin polio. Imunisasi ulangan diberikan bersamaan dengan
imunisasi ulang DPT.
4.	 Vaksin Campak (Morbili)
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif.
Vaksin campak mengandung virus campak hidup yang telah dilemahkan. Vaksin campak
yang beredar di Indonesia dapat diperoleh dalam bentuk kemasan kering tunggal atau
dalam kemasan kering dikombinasi dengan vaksin gondong atau bengok (Mumps) dan
Rubella (campak Jerman).
Bayi baru lahir biasanya telah mendapat kekebalan pasif terhadap penyakit campak dari
ibunya ketika ia dalam kandungan. Makin lanjut umur bayi, makin berkurang kekebalan
pasif tersebut. Waktu berumur 6 bulan biasanya sebagian dari bayi itu tidak mempunyai
kekebalan pasif lagi. Dengan adanya kekebalan pasif ini sangatlah jarang seorang bayi
menderita campak pada umur kurang dari 6 bulan.
	Menurut WHO (World Health Organization) (1973) imunisasi campak cukup dilakukan
dengan 1 kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan. Lebih baik lagi setelah ia berumur
lebih dari 1 tahun. Karena kekebalan yang diperoleh berlangsung seumur hidup, maka
tidak diperlukan revaksinasi lagi.
Di Indonesia keadaannya berlainan. Kejadian campak masih tinggi dan sering dijumpai bayi
menderita penyakit campak ketika ia berumur antara 6 – 9 bulan, jadi pada saat sebelum
ketentuan batas umur 9 bulan untuk mendapat vaksinasi campak seperti yang dianjurkan
WHO. Dengan memperhatikan kejadian ini, sebenarnya imunisasi campak dapat diberikan
sebelum bayi berumur 9 bulan, misalnya pada umur antara 6 – 7 bulan ketika kekebalan
pasif yang diperoleh dari ibu mulai menghilang. Akan tetapi ia harus mendapat satu kali
suntikan ulang setelah berumur 15 bulan.
5.	 Vaksin Hepatitis B
Vaksinasi dimaksudkan untuk mendapat kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis
B. Penyakit ini dalam istilah sehari-hari lebih dikenal sebagai penyakit Lever. Jenis ini
barudikembangkan setelah diteliti bahwa virus Hepatitis B mempunyai kaitan erat dengan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
44
terjadinya penyakit Lever tadi.
VaksinterbuatdaribagianvirusHepatitisByangdinamakanHBSAg,yangdapatmenimbulkan
kekebalan tapi tidak menimbulkan penyakit. HB S Ag ini dapat diperoleh dari serum manusia
atau dengan cara rekayasa genetik dengan bantuan sel ragi. Imunisasi aktif dilakukan
dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak waktu satu bulan
antara suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara suntikan 2 dan 3, imunisasi ulang diberikan
5 tahun setelah imunisasi dasar.
Khusus bagi bayi yang lahir dari seorang ibu pengidap virus Hepatitis B, harus dilakukan
imunisasi pasif memakai imunoglobulin khusus anti Hepatitis B dalam waktu 24 jam
setelah kelahiran.
Berikutnya bayi tersebut harus pula mendapat imunisasi aktif 24 jam setelah lahir, dengan
penyuntikan vaksin Hepatitis B dengan cara pemberian yang sama seperti biasa yaitu Intra
Muskuler. Imunisasi Hepatitis B adalah pemberian kekebalan pada bayi yang mengandung
antigen Hepatitis B diberikan melalui suntikan Intra Muskuler.
Vaksin Hepatitis B diindikasikan untuk imunisasi aktif pada bayi yang bertujuan melawan
infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Vaksin Hepatitis B tidak dapat mencegah
infeksi yang disebabkan oleh virus lain, seperti virus Hepatitis A dan C atau virus yang
diketahui dapat menginfeksi hati.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
45
Berikut ini adalah jadwal imunisasi untuk bayi anda yang dapat anda jadikan pedoman. Jadwal
ini merupakan jadwal terbaru yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.
 Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari HB 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/HB 1, Polio 2
3 bulan DPT/HB 2, Polio 3
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4
9 bulan Campak
Keterangan:
HB 0 = Hepatitis B yang pertama
HB 1 = Hepatitis B yang kedua
HB 2 = Hepatitis B yang ketiga, dst
	 Baiklah, setelah mempelajari uraian materi tentang imunisasi, sekarang anda akan
mempelajari praktik asuhan kebidanan pada bayi dengan kebutuhan imunisasi. Bacalah
daftar tilik ini dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk-petunjuknya. Bila anda menemukan kesulitan,
tanyalah tutor dan berlatihlah agar saudara mampu melakukan asuhan secara proficient
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
46
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI BCG
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
NO
LANGKAH / TUGAS KASUS
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2.
Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/
tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih mudah
diajak untuk bekerjasama
3.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4.
Membuka ampul vaksin
Pastikan sebelumnya vaksin tidak kadaluarsa
5. Melilitkan plastik pada leher ampul dengan erat
6. Mempertahankan ampul vaksin pada lehernya dengan hati-
hati keluar dari lilitan
7. Melarutkan vaksin BCG dengan pelarut vaksin BCG
Gunakan semprit 5 cc yang steril
8. Menggoyang-goyangkan ampul vaksin hingga vaksin larut
secara merata
9. Mengisi semprit dengan vaksin BCG menggunakan semprit
0,1 cc
10.
Mengeluarkan gelembung udara
Perhatikan agar vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit, ukur
agar piston tepat pada skala 0,05 cc
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
47
11. Mengatur posisi bayi
Bayi dapat dipangku ibunya atau dibaringkan
12. Membersihkan lengan kiri bayi dengan menggunakan kapas
yang dibasahi air matang
13.
Memegang lengan anak dengan tangan kiri dan memegang
semprit dengan tangan kanan, lubang jarum semprit
menghadap ke atas
14.
Memasukkan ujung jarum ke dalam kulit sedikit mungkin
melukai kulit
Penyuntikan dilakukan pada 1/3 lengan kanan bagian atas,
suntikan dilakukan secara intra cutan
15.
Meletakkan ibu jari tangan kiri di atas ujung barrel. Memegang
pangkal barrel antara jari telunjuk dan jari tengah, lalu dorong
piston dengan ibu jari tangan kanan
16. Menyuntikkan 0,05 cc vaksin BCG
17. Mencabut jarum setelah vaksin habis
18. Merapikan kembali alat-alat yang telah dipergunakan
19. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di air
mengalir lalu mengeringkannya
20.
Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui
oleh ibu bayi
Minta teman anda untuk menilai praktik anda
Lakukan praktik pemberian imunisasi
Catat temuan anda
Tugas
Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
48
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI POLIO
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
NO LANGKAH / TUGAS
KASUS
1 2 3 4 5
1.
Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2.
Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/
tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih
mudah diajak untuk bekerjasama
3.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan
tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4.
Membuka tutup metal dan tutup karet pada flakon vaksin
polio
Pastikan vaksin belum kadaluarsa
5. Memasang pipet plastik pada flakon
6.
Mengatur posisi bayi, untuk lebih memudahkan bayi
dapat sambil dipangku oleh ibunya
7.
Menekan kedua pipi bayi dengan menggunakan kedua
jari tangan kiri, sehingga bayi membuka mulutnya
Lakukan dengan lembut dan hati-hati, jangan sampai
melukai bayi
8.
Tangan kanan memegang flakon vaksin polio, lali
meneteskan 2 tetes vaksin ke mulut bayi
9. Merapikan kembali alat-alat yang telah dipergunakan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
49
Tugas
Mandiri
10.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir
lalu mengeringkannya
11.
Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui
oleh ibu bayi
Minta teman anda untuk menilai praktik anda
Lakukan praktik pemberian imunisasi
Catat temuan anda
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
50
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI DPT
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
NO LANGKAH / TUGAS
KASUS
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2.
Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/
tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih
mudah diajak untuk bekerjasama
3.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4. Membuka ampul vaksin
Pastikan sebelumnya vaksin tidak kadaluarsa
5. Mengusap karet penutup pada flakon dengan menggunakan
kapas basah sebagai tindakan desinfeksi
6. Mengambil semprit steril ukuran 1 cc dan memasang jarum
DPT ke dalam semprit tersebut
7.
Membuka tutup jarum dan menghisap udara ke dalam
semprit sebanyak 0,5 cc
Lakukan dengan hati-hati sewaktu melakukannya, jaga
agar tetap steril
8. Menusukkan jarum ke dalam karet penutup flakon lalu
masukkan udaranya ke dalam flakon
9.
Membalikkan flakon vaksin sehingga posisi berada di atas
jarum, lalu menyedot 0,5 cc vaksin ke dalam semprit
Lakukan dengan benar dan hati-hati, sewaktu mengisikan
vaksin perhatikan vaksin sudah tercampur dengan rata
dan tidak ada vaksin yang beku
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
51
10.
Mencabut jarum dari flakon, semprit di tegak luruskan ke
atas untuk melihat apakah terdapat gelembung udara,
doronglah piston sehingga gelembung udara keluar
11.
Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau
dibaringkan dengan dipegangi oleh ibu
Bayi dapat dipangku ibunya atau dibaringkan
12 Menyuntikkan vaksin DPT sebanyak 0,5 cc pada paha
sebelah luar dengan suntikan IM
13 Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan
14
Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di air
mengalir lalu mengeringkannya
15
Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui
oleh ibu bayi
Minta teman anda untuk menilai praktik anda
Lakukan praktik pemberian imunisasi
Catat temuan anda
Tugas
Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
52
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN IMUNISASI Hepatitis B Uniject
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
NO LANGKAH / TUGAS
KASUS
1 2 3 4 5
1.
Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2.
Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur
yang akan dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/
tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih
mudah diajak untuk bekerjasama
3.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4.
Mempersiapkan posisi bayi
Penyuntikan dilakukan pada 1/3 paha bagian luar secara
IM
5.
Mengambil uniject dari dalam termos vaksin/lemari
pendingin
Pastikan uniject tidak kadaluarsa
6.
Membuka kantong alumunium/plastik dan mengeluarkan
uniject
7.
Memegang uniject pada leher dan tutup jarum dengan
memegang keduanya di antara jari telunjuk dan jempol
8. Mendorong tutup jarum ke arah lateral dengan tekanan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
53
9.
Meneruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara
tutup jarum dan leher
Saat uniject diaktifkan akan terasa ada hambatan dan
rasa menembus lapisan
10. Membuka tutup jarum
11.
Memegang uniject pada bagian leher dan memasukkan
jarum pada bayi
Pada imunisasi jenis uniject tidak diperlukan aspirasi.
Sewaktu penyuntikan usahakan anak berada dalam
keadaan tenang
12.
Memijat reservoir dengan kuat untuk memasukkan vaksin,
setelah reservoir kempis cabut uniject dari paha bayi
dengan cepat. Pastikan seluruh uniject masuk ke tubuh
bayi
13.
Membuang uniject yang sudah tidak terpakai di tempat
benda tajam
14. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan
15.
Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di
air mengalir lalu mengeringkannya
16.
Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu
diketahui oleh ibu bayi
Minta teman anda untuk menilai praktik anda
Lakukan praktik pemberian imunisasi
Catat temuan anda
Tugas
Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
54
Imunisasi merupakan suatu tindakan memberikan perlindungan atau kekebalan dengan cara
memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Tujuan pemberian imunisasi terutama untuk menurunkan
angka kematian bayi dan balita. Tujuan lain adalah agar bayi dan balita terhindar dari serangan
penyakit atau minimal menderita sakit ringan. Sesuai dengan program pemerintah (Departemen
Kesehatan) tentang Program Pengembangan Imunisasi (PPI) maka anak diharuskan mendapat
perlindungan terhadap 7 jenis penyakit utama yaitu penyakit TBC (dengan pemberian vaksin
BCG), difteria, tetanus, batuk rejan, poliomielitis, campak, dan Hepatitis B. Bentuk kekebalan
ini diberikan dalam 5 imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Polio, DPT, Hepatitis B
dan Campak.
1.	 Apakah yang dimaksud dengan imunisasi?
2.	 Apakah tujuan pemberian imunisasi?
3.	 Jelaskan jenis pemberian imunisasi dasar pada bayi?
Rangkuman
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
55
Selamat anda sudah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang imunisasi, bagaimana
perasaannya? Tentunya sudah banyak kasus yang anda tangani, dan hal ini membuat anda
semakin proficient dalam memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Topik selanjutnya
adalah pemeriksaan tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah.
	 Setelah mempelajari KB 6 Anda diharapkan dapat:
1.	 Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak prasekolah,
2.	 Melakukan konseling stimulasi tumbuh kembang,
3.	 Mendeteksi dini gangguan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak prasekolah, dan
4.	 Melakukan rujukan.
Anda tentu sering mendengar istilah tumbuh kembang pada anak, sekarang tuliskan apa
yang Anda ketahui tersebut pada kotak berikut ini:
Kegiatan
Belajar 6
Pemeriksaan Tumbuh Kembang Bayi,
Balita, dan Anak Prasekolah
Tujuan Pembelajaran
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
56
A.	 TUMBUH KEMBANG
	 Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup
dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan (growth)
berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran
berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang
(cm,meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh);
sedangkan perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan (Soetjiningsih,1998).
B. PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
	 Pertumbuhan adalah bertambah banyak
dan besarnya sel seluruh bagian tubuh
yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur;
sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi dari alat tubuh. (Depkes RI)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik
beratkan pada perubahan yang terjadi secara
bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat
yang paling tinggi dan kompleks melalui proses
maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih :
1998). Pengertian dari kembang (berkembang)
adalah proses pematangan/ maturasi fungsi organ
tubuh termasuk berkembangnya kemampuan
mental intelegensi serta perilaku anak (Mansjoer,
2000 : 580). Perkembangan adalah suatu rangkaian
peningkatan keterampilan dan kapasitas untuk
berfungsi (Suriadi, 2001 : 1). Perkembangan adalah
digunakan untuk menunjukkan bertambahnya
ketrampilan dan fungsi yang kompleks dalam
pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam
mempergunakan tangan kanannya dan berbentuk
pula kepribadiannya (Hassan, 2007 : 387 
“Pertumbuhan adalah
bertambah banyak dan
besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang bersifat kuantitatif
dan dapat diukur; sedangkan
perkembangan adalah
bertambah sempurnanya
fungsi dari alat tubuh”
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
57
Proses tumbuh kembang dimulai sejak sel telur
dibuahi dan akan berlangsung sampai dewasa. Berikut tahap tumbuh kembang:
1.Tahap prenatal
a.	 Masa embrio	 : mulai konsepsi – 8 minggu
b.	 Masa tengah fetus	: 9 minggu – 24 minggu
c.	 Masa fetus lanjut	 : 24 minggu – lahir
2. Tahap postnatal
a.	 Masa neonatal	 : lahir – 1 bulan
b.	 Masa bayi awal	 : 1 bulan – 1 tahun
c.	 Masa bayi lanjut	 : 1 tahun – 2 tahun
3. Masa anak 2-12 tahun
a.	 Masa prasekolah : 2 – 6 tahun
b.	 Masa sekolah : 6 – 12 tahun
4. Masa remaja (adolesen) : 10-18 tahun
a.	 Pra pubertas : wanita 10-12 tahun,laki-laki 10-14 tahun
b.	 Pubertas : wanita 12-14 tahun,laki-laki 14-15 tahun
c.	 Post pubertas :wanita 14-18 tahun,laki-laki 16-20 tahun
		 Baiklah, setelah mempelajari uraian materi tentang tumbuh kembang, sekarang
anda akan mempelajari praktik pemeriksaan tumbuh kembang bayi, balita dan anak
prasekolah. Bacalah daftar tilik ini dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk-petunjuknya. Bila
anda menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar saudara mampu melakukan
asuhan secara proficient.
		 Pemeriksaan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) atau Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
58
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
0
1
:
:
Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara
kompeten ketika dilakukan evaluasi
Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau
kegiatan ketika dilakukan evaluasi
NO LANGKAH / TUGAS
KASUS
1 2 3 4 5
PERSIAPAN
1. Mempersiapkan tempat test.
2. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
3. Mempersiapkan formulir DDST.
KONSELING
4. Menyapa orang tua/pengasuh dan anak dengan ramah.
5. Menjelaskan kepada orang tua/pengasuh tujuan dilakukan
test perkembangan (test ini bukan untuk mengetahui IQ
anak).
6. Membuat komunikasi yang baik dengan anak.
PELAKSANAAN
7. Menghitung umur anak dengan benar.
8. Menanyakan apakah anak lahir prematur dan bila ”ya”
koreksi umur anak.
9, Menulis tanggal pemeriksaan di atas garis umur.
10. Membuat garis umur dengan benar.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
59
11. Melakukan tugas perkembangan untuk tiap sector minimal
3 tugas sebelah kiri garis umur dan bila lulus diteruskan
sampai menembus garis umur serta sebelah kanan sampai
anak gagal pada 3 tugas perkembangan. Bila anak tidak
mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada langkah
11, lakukan uji coba tambahan ke sebelah kiri garis umur
pada sector yang sama sampai anak dapat lulus 3 tugas
perkembangan.
12. Memberi skor penilaian dengan tepat
13. Selama penilaian orang tua/pengasuh ditanyakan adanya
perilaku yang khas pada anak
14. Mengambil kesimpulan dengan benar
15. Menjelaskan hasil penilaian dan tindak lanjut. Mengucapkan
terima kasih dan salam perpisahan
Minta teman anda untuk menilai praktik anda
Lakukan praktik pemeriksaan tumbuh kembang
Catat temuan anda
Jelaskan yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Buatlah dokumentasi asuhan praktik yang dicapai dengan menggunakan pendekatan SOAP
Laporan dibuat paling lambat 1 pekan setelah anda mencapai kompetensi yang diharapkan
Tugas
Mandiri
Tugas
Mandiri
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
60
TEST AKHIR MODUL (Waktu 30 menit)
Pilihlah salah satu alternative jawaban yang paling Anda anggap benar pada soal-soal
dibawah ini
1.	 Ada beberapa faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi, yang merangsang
masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis adalah
a.	 Perubahan suhu
b.	 Penimbunan CO2
c.	 Hipoksia pada akhir persalinan
d.	 Tekanan terhadap rongga dada
e.	 Tangisan bayi
2.	 Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan
untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat untuk
produksi panas. Manakah pernyataan yang benar tentang lemak coklat :
a.	 Mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%
b.	 Timbunan lemak coklat hanya terdapat di punggung
c.	 Untuk membakar lemak coklat, bayi tidak menggunakan glukosa
d.	 Lemak coklat diproduksi ulang oleh bayi dengan adanya stress dingin
e.	 Lemak coklat terdapat lebih tebal pada bayi kurang bulan
3.	 Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Manakah pernyataan
yang benar tentang sistem metabolisme glukosa …
a.	 Koreksi penurunan gula darah dapat melalui cadangan glikogen
b.	 Pada setiap BBL glukosa darah akan turun dalam waktu cepat ( 4-5 jam)
c.	 Keseimbangan glukosa sepenuhnya tercapai dalam 1-2 jam pertama kelahiran
Evaluasi
Akhir
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
61
d.	 Bayi harus mulai mempertahankan kadar gukosa darahnya sendiri sejak dalam kandungan
e.	 Bayi baru lahir secara fisiologis akan mengalami hipoglikemia
4.	 BBL sangat rentan terhadap infeksi, pemeliharaan alat yang berkesinambungan sangat
diperlukan, pastikan untuk melakukan tindakan PI berikut ini …
a.	 Pemberian injeksi vit K
b.	 Pemberian profilaksis salep pada mata
c.	 Pastikan klem, gunting, benang tali pusat telah di DTT/steril
d.	 Cuci tangan secara seksama sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
e.	 Pakaian bayi harus bersih
5.	 Rawat gabung adalah perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan,
akan banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Dari aspek fisik ibu manfaatnya adalah …
a.	 Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayinya
b.	 Dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
c.	 Kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang dibutuhkan oleh bayi
d.	 Involusi uteri akan terjadi dengan baik karena dengan menyusui akan terjadi kontraksi
rahim yang baik
e.	 Membangun ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
6.	 Tujuan Pengkajian fisik pada bayi baru lahir adalah
a.	Mendeteksi keadaan lingkungan keluarga
b.	Menjalin kedekatan antar anggota keluarga
c.	Menjalin tali silaturahmi antara bidan dan keluarga
d.	Mendeteksi segera kelainan dan dapat menjelaskan pada keluarga
e.	Mendeteksi genetik yang diturunkan dari keluarga
7.	 Rambut halus pada tubuh BBL, terutama di punggung, dahi dan pipi yang sering disebut
dengan lanugo lebih terlihat pada ...
a.	Bayi besar
b.	Bayi prematur
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
62
c.	Bayi post term
d.	Bayi cukup bulan
e.	Bayi kecil masa kehamilan
8.	 Yang termasuk dalam tanda- tanda bahaya pada BBL adalah....
a.	Menghisap lemah, malas menyusu, ngantuk
b.	Tidak BAB dalam 24 jam setelah lahir
c.	Pernafasan ≥ 60x/menit
d.	Bayi belum BAK dalam 24 jam
e.	Jawaban a dan c benar
9.	 Konseling apa sajakah yang harus diberikan kepada ibu dan keluarga sebelum bayi pulang....
a.	Tanda-tanda bahaya pada bayi.
b.	Perawatan bayi sehari-hari.
c.	Kunjungan ulang.
d.	Jawaban a dan c benar
e.	Semua jawaban benar
10.	Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah satu sisi, lengan dan kakinya akan berektensi
pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi disebut dengan refleks....
a.	Startle
b.	Tonik leher
c.	Refleks moro
d.	Neck righting
e.	Refleks primitif
11.	Apakah prinsip perawatan tali pusat bayi baru lahir
a.	Dibalut dengan kassa steril
b.	Bersih, kering dan terbuka
c.	Kombinasi alcohol dan betadin
d.	Bersihkan dengan betadin sebagai antiseptic
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
63
e.	Steril
12.	Infeksi yang sering terjadi pada tali pusat bayi baru lahir adalah
a.	Jamur
b.	Tetanus
c.	Pus
d.	Protozoa
e.	Amuba
13.	Penyebab infeksi tali pusat pada bayi baru lahir adalah
a.	Clostridium tetani
b.	Stafilokokus aureus
c.	Gardnella
d.	Candida albicans
e.	Trichomonas
14.	Kapan waktu yang tepat memandikan bayi baru lahir
a.	6 jam pertama
b.	Setelah 6 jam
c.	24 jam pertama
d.	6-8 jam pertama
e.	Setelah 24 jam
15.	Yang penting diperhatikan saat awal memandikan bayi baru lahir adalah
a.	anda vital
b.	Dalam 6 jam pertama kelahiran
c.	Memandikan pagi hari
d.	Kulit bayi
e.	Tersedianya perlengkapan bayi lengkap
16.	Bayi B umur 3 hari, BBL 3100 gram, BB sekarang 3000 gram. Bayi menetek kuat, tali pusat
tidak ada tanda-tanda infeksi. Imunisasi yang dibutuhkan adalah
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
64
a.	BCG
b.	HB 0
c.	DPT
d.	Polio
e.	Campak
17.	Bayi perempuan usia 3 bulan, dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi. Bidan
memberikan imunisasi DPT combo dan polio 3. Setelah mendapat imunisasi, pada malam
harinya bayi mengalami demam (suhu 38,5oC).
	 Demam yang terjadi pada bayi tersebut merupakan efek samping dari ....
a.	DPT
b.	Polio
c.	Polio dan DPT
d.	Cara penyuntikan
e.	Tempat penyuntikan
18.	Teknik pemberian Imunisasi DPT diberikan secara...
a.	Tetesan peroral
b.	Injeksi subcutan
c.	Injeksi intravena
d.	Injeksi intracutan
e.	Injeksi intramuskuler
19.	Jadwal yang tepat untuk pemberian imunisasi berikutnya detelah pemberian imunisasi DPT
combo adalah ….
a.	2 minggu
b.	4 minggu
c.	6 minggu
d.	8 minggu kemudian
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
65
e.	Jika bayi tidak demam
20.	Kekebalan yang didapat bayi setelah mendapat imunisasi adalah ...
a.	Pasif
b.	Kombinasi
c.	Aktif alami
d.	Aktif buatan
e.	Pasif bawaan
21.	Bayi perempuan lahir spontan 1 jam yang lalu, aktif, BB 2400 gram PB 48 cm RR 40 x/menit,
dengan usia kehamilan saat lahir 38 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.
Bayi tersebut termasuk dalam kategori
a.	Matur
b.	Dismatur
c.	Prematur
d.	Serotinus
e.	Post matur
22.	Asuhan yang harus diberikan pada matur adalah ….
a.	Dimandikan
b.	Pemberian oksigen
c.	Pemberian antibiotik
d.	Dirawat dalam inkubator
e.	Rawat gabung dengan ibunya
23.	Seorang perempuan baru saja melahirkan, bayi menangis kuat, warna kulit merah, gerak
aktif, BBL 2900 gram. Penatalaksanaan yang dilakukan segera terhadap bayinya adalah ....
a.	Memandikan
b.	Mengeringkan
c.	Menghisap lendir
d.	Memotong tali pusat
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
66
e.	Inisiasi menyusu dini
24.	Bayi baru lahir normal dilakukan pemotongan tali pusat setelah ….
a.	1 menit
b.	2 menit
c.	3 menit
d.	5 menit
e.	10 menit
25.	Dosis imunisasi BCG yang diberikan untuk bayi adalah …
a.	0,1 ml
b.	0,5 ml
c.	0,01 ml
d.	0,02 ml
e.	0,05 ml
26.	Teknik pemberian Imunisasi BCG diberikan secara...
a.	Tetesan peroral
b.	Injeksi subcutan
c.	Injeksi intravena
d.	Injeksi intracutan
e.	Injeksi intramuskuler
27.	 Bayi yang usianya sudah lebih dari 2 bulan namun belum mendapatkan imunisasi BCG
harus dilakukan
a.	BCG test
b.	Rontgen test
c.	Mantoux test/PPD tes
d.	Spuntum test
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
67
e.	Kadar darah test
28.	Pemberian ASI yang dianjurkan pada bayi baru lahir adalah …
a.	30 menit sekali
b.	1 jam sekali
c.	3 jam sekali
d.	On demand
e.	Bila bayi terbangun
29.	Setelah 30 menit lahir bayi dengan berat badan kecil masa kehamilan mengalami penurunan
suhu sampai 36o
C, maka asuhan yang diberikan adalah ….
a.	Berikan antibiotik
b.	Berikan antipirektif
c.	Lakukan rujukan segera
d.	Lakukan metode kanguru
e.	Berikan cairan infuse Dexstrose
30.	Tujuan pemberian imunisasi BCG pada bayi adalah …
a.	Mencegah penyakit infeksi saluran pernafasan
b.	Membuat kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
c.	Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit difteri
d.	Mendapat kankekebalan terhadap penyakit campak
e.	Membuat kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
68
	 Selamat Anda telah berhasil mempelajari Modul ini. Dari modul ini Anda telah mempelajari
bagaimana anda melakukan pengkajian hingga melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu anda
juga sudah mampu melakukan memandikan bayi, merawat tali pusat, memberikan imunisasi
dan melakukan pemeriksaan tumbuh kembang.
	 Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi
yang dibahas dalam modul ini. Jika belum pelajari sekali lagi, terutama pada bagian-bagian yang
belum Anda kuasai. Jika sudah bersegeralah menghubungi dosen yang mengampu mata kuliah
ini untuk meminta tes akhir modul.
Selamat dan sukses selalu.
Penutup
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III

More Related Content

What's hot

Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,pjj_kemenkes
 
Pedoman Praktikum 2
Pedoman Praktikum 2Pedoman Praktikum 2
Pedoman Praktikum 2pjj_kemenkes
 
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasipjj_kemenkes
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasapjj_kemenkes
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
8.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 18.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 1pjj_kemenkes
 
Sap 6-asuhan-kebidanan-kehamilan-255
Sap 6-asuhan-kebidanan-kehamilan-255Sap 6-asuhan-kebidanan-kehamilan-255
Sap 6-asuhan-kebidanan-kehamilan-255Anggen Safutri
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologispjj_kemenkes
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalKb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalpjj_kemenkes
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondompjj_kemenkes
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
7. askeb persalinan normal
7. askeb persalinan normal7. askeb persalinan normal
7. askeb persalinan normalpjj_kemenkes
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeripjj_kemenkes
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitapjj_kemenkes
 
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutpjj_kemenkes
 
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
Modul 1 4 asuhan bayi baru lahir,
 
Pedoman Praktikum 2
Pedoman Praktikum 2Pedoman Praktikum 2
Pedoman Praktikum 2
 
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi
6. askeb pada kehamilan penyulit komplikasi
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasa
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
 
Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1Modul 1 kdk 1
Modul 1 kdk 1
 
8.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 18.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 1
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Sap 6-asuhan-kebidanan-kehamilan-255
Sap 6-asuhan-kebidanan-kehamilan-255Sap 6-asuhan-kebidanan-kehamilan-255
Sap 6-asuhan-kebidanan-kehamilan-255
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternalKb 2 deteksi gawat darurat maternal
Kb 2 deteksi gawat darurat maternal
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
Modul 6 kb 2
Modul 6   kb 2Modul 6   kb 2
Modul 6 kb 2
 
7. askeb persalinan normal
7. askeb persalinan normal7. askeb persalinan normal
7. askeb persalinan normal
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
 
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balitaKb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
Kb 2 dokumentasi askeb pada neonatus, bayi, balita
 
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
 
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
 

Viewers also liked

Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iiM6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iipjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitaspjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 7 kb 1
Modul 7   kb 1Modul 7   kb 1
Modul 7 kb 1
 
Modul 4 kb 2
Modul 4   kb 2Modul 4   kb 2
Modul 4 kb 2
 
Modul 10 kb 1
Modul 10   kb 1Modul 10   kb 1
Modul 10 kb 1
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 1 kdk ii
Modul 1 kdk iiModul 1 kdk ii
Modul 1 kdk ii
 
Modul 2 kdk ii
Modul 2 kdk iiModul 2 kdk ii
Modul 2 kdk ii
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 6 kdk ii
Modul 6 kdk iiModul 6 kdk ii
Modul 6 kdk ii
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 3 kdk ii
Modul 3 kdk iiModul 3 kdk ii
Modul 3 kdk ii
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iiM6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
 
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 

Similar to Modul 10 Praktik Kebid III

10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolahpjj_kemenkes
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalAsuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalSiee Apriel
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxRais8
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatusJoni Iswanto
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
BronkopneumoniaAwi Ranara
 
periode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfperiode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfcandra_cun
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblrHelma dr.
 
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR Utik Pariani
 
KB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup KebidananKB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup Kebidananpjj_kemenkes
 
gawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramiongawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramionanggi satya
 
Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Asih Astuti
 

Similar to Modul 10 Praktik Kebid III (20)

10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
10. praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normalAsuhan keperawatan bayi baru lahir normal
Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
 
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
 
Kel 5
Kel 5Kel 5
Kel 5
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
periode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfperiode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdf
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
 
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
 
KB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup KebidananKB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup Kebidanan
 
gawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramiongawat janin dan oligohidramion
gawat janin dan oligohidramion
 
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNAMakalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
Makalah anty pak sawal AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5
 
Makalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawalMakalah anty pak sawal
Makalah anty pak sawal
 
Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus Adaptasi BBL di luar uterus
Adaptasi BBL di luar uterus
 

More from pjj_kemenkes

PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iipjj_kemenkes
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivpjj_kemenkes
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iipjj_kemenkes
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha ipjj_kemenkes
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiipjj_kemenkes
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (16)

PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha ii
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 

Modul 10 Praktik Kebid III

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH MODUL Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 DJUDJU SRIWENDA Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7 Praktik Kebidanan III
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya sehingga dapat menyelesaikan Modul Asuhan Bayi baru lahir sebagai Pedoman Praktik Kebidanan III bagi mahasiswa semester V Program Pendidikan Jarak Jauh DIII Kebidanan . Penyusunan pedoman Praktik Kebidanan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III sehingga dapat memberikan asuhan kepada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah. secara efektif dan efisien. Melalui proses pembelajaran praktek kebidanan III ini diharapkan juga dapat melatih mahasiswa menjadi bidan yang handal, siap pakai serta inovatif dengan bekal pengetahuan dan kemampuan, yang akhirnya mampu mengaplikasikan serta mengembangkan kemampuan di dunia kerja. Penyusun menyadari bahwa pedoman Praktik Kebidanan III bagi mahasiswa program jarak jauh DIII kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak, sehingga bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam proses belajar di klinik. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar isi ii Daftar Istilah iii Kegiatan Belajar 1 Adaptasi Fisiologis Pada Masa Neonatus 4 Kegiatan Belajar 2 Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien melalui orangtuanya atau keluarganya dan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. 16 Kegiatan Belajar 3 Perawatan Tali Pusat 30 Kegiatan Belajar 4 Cara Memandikan Bayi 33 Kegiatan Belajar 5 Imunisasi Dasar Bayi 39 Kegiatan Belajar 6 Pemeriksaan Tumbuh Kembang Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah 55 Evaluasi Akhir 60 Daftar Gambar 81
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan iii ISTILAH KETERANGAN Abdomen Istilah yang digunakan untuk menyebut bagian dari tubuh yang berada di antara thorax atau dada dan pelvis (perut. Abnormal Tidak sesuai dengan keadaan yg biasa; mempunyai kelainan; tidak normal. Absorpsi Proses penyerapan ke dalam organ tertentu. secara khusus absorpsi adalah penyerapan zat yang memasuki tubuh melalui mata, kulit, perut, usus, atau paru-paru. Allergen Sebuah antigen yang bertanggung jawab untuk memproduksi reaksi alergi dengan menginduksi pembentukan IgE. Pada beberapa orang, sistem kekebalan tubuh mengenali alergen sebagai benda ”asing” atau ”berbahaya” sehingga menimbulkan reaksi alergi. Alveoli Kantung-kantung udara di paru-paru di mana oksigen dan karbon dioksidadipertukarkan. Anti Tetanus Serum Digunakan untuk mencegah dan mengobati tetanus. Antigen Zat yang dapat memicu respon imun yang menyebabkan produksi antibodi sebagai bagian dari pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Antigen mungkin zat asing dari lingkungan seperti bahan kimia, bakteri, virus, atau serbuk sari. Antigen juga dapat terbentuk dalam tubuh, seperti toksin bakteri atau sel-sel jaringan. Anus Pembukaan pada akhir rektum dari saluran pencernaan di mana kotoran dibuang. Arteri pulmonalis Pembuluh darah yang mengantarkan darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru untuk pertukaran darah yang mengandung karbondioksida menjadi darah mengandung oksigen Asfiksia Adalah gangguan mekanis yang menghalangi pernapasan sehingga terjadi kekurangan oksigen. ASI Eksklusif Pemberian ASI saja selama 6 bulan pada bayi. Asidosis Terlalu banyak asam dalam cairan tubuh (darah dan cairan tubuh lainnya). Atrium Serambi jantung Babinsky refleks Tindakan refleks jari-jari kaki, yang normal selama masa bayi tetapi abnormal setelah usia 12 sampai 18 bulan. Daftar Istilah
  • 5. iv Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN BCG Vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis (Mycobacterium bovis) yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan selama bertahun-tahun. Bilirubin direk Bilirubin terkonjugasi dalam darah. Cacar Penyakit sangat menular yang sering fatal yang disebabkan oleh poxvirus. Campak Penyakit virus sangat menular yang ditandai dengan ruam, demam, batuk, pilek dan konjungtivitis. Infeksi campak dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE), Penyakit merusak otak yang selalu menyebabkan kematian. Anak-anak dan orang dewasa dapat dilindungi dari campak melalui imunisasi. Clostridium tetani Bakteri penyebab penyakit tetanus Cuping hidung Bagian hidung pada kiri dan kanan hidung. Depresi Gangguan mental umum yang ditandai dengan kesedihan, kehilanganminatataukesenangan,perasaanbersalah,kesulitan berkonsentrasi, tidur terganggu, nafsu makan berubah dan energi rendah. Masalah ini dapat menjadi kronis atau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam kemampuan seseorang untuk menjalankan tanggung jawab sehari-hari. Pada kasus yang parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri Diafragma Otot utama yang digunakan untuk respirasi, yang terletak tepat di bawah dasar paru-paru. Diare Peningkatan frekuensi buang air besar dibandingkan dengan normal, atau buang air besar lebih encer dari biasanya. Penyebab meliputi infeksi sistem pencernaan, obat-obatan seperti antibiotik, malabsorpsi, dan sindrom iritasi usus besar Difteri penyakitbakteriseriusmenularyangmenghasilkantoksin(racun) dan peradangan di lapisan membran tenggorokan, hidung, trakea, dan jaringan lainnya, yang bisa menyebabkan kematian. Difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. DTT Desinfeksi Tingkat Tinggi merupakan pemusnahan mikroorganisme patogen yang tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut. Tindakan ini juga untuk membunuh organisme-organisme patogen (kecuali spora kuman ) yang dilakukan terhadap benda mati. Duktus arteriosus botalii Pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonalis keaorta Ekskresi Pengeluaran limbah dari darah atau jaringan
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan v ISTILAH KETERANGAN Ekspirasi Proses pengeluaran/penghembusan udara dari paru-paru. Ekstrauterin Luar rahim. Elektrolit Garam yang terionisasi (terurai menjadi ion positif dan negatif) dalam cairan tubuh. Elektrolit utama dalam tubuh termasuk natrium, kalium,magnesium, kalsium, klorida, bikarbonat dan fosfat Embrio Tahapan awal dari pertumbuhan vertebrata (hewan bertulang punggung). Pada manusia, embrio adalah organisme yang berkembang dari waktu pembuahan sampai akhir minggu kedelapan kehamilan, ketika disebut janin. Ensefalopati bilirubin Komplikasi ikterus neonatorum non fisiologis akibat efek toksis bilirubin indirek terhadap susunan saraf pusat. Epitel Jaringan yang terdiri dari sel-sel yang melapisi permukaan tubuh internal (misalnya mulut) atau eksternal (misalnya kulit). Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu lebih dari 38 C. Fetus Nama yang diberikan untuk bayi yang belum lahir dari minggu kedelapan setelah pembuahan hingga saat kelahiran. Filtrasi glomerulus Kemampuan menyaring darah dalam glomerulus. Folikel Hiperplasia jaringan limfoid dalam stroma konjungtiva di mata; terlihat terutama pada infeksi adenovirus dan klamidia, serta dalam reaksi toksik. Foramen ovale Sebuah lubang antara atrium kanan dan kiri, hadir pada semua anak yang belum lahir, yang tetap terbuka setelah kelahiran sampai waktu tertentu. Gastrointestinal Hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama lambung dan usus. Genetik Pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Grasping refleks Refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang normal – hilang setelah 3-4 bulan. Hemolisis Pecahnya membran eritrosit, sehingga hemoglobin bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma). Hiperbilirubinemia Peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus. Hipoglikemia Suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah. Hipoksia Suatu keadaan patologis yang ditandai dengan berkurangnya kadar oksigen pada jaringan.
  • 7. vi Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN Hipotermi Suhu tubuh bayi pada pengukuran aksila kurang dari 36,50C Hormon Zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang mencapaihomeostasis. Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat mengubah aktivitas fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau beberapa organ atau jaringan. Ikterus neonatorum Ikterus neonatorum adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir dengan keadaan meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga kulit, konjungtiva,mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning Immunoglobulin Proteinyangditemukandalamcairandandarahyangdiproduksi oleh sel-sel dari sistem kekebalan tubuh untuk mengumpulkan zat dalam tubuh yang dikenali sebagai antigen asing (misalnya virus atau bakteri) untuk dihancurkan. Juga dikenal sebagai antibodi. Imunisasi Suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan Imunitas Penurunan kerentanan terhadap penyakit tertentu. Imunitas diperoleh melalui paparan bentuk ringan dari bakteri, virus, atau parasit, yang mungkin sebagai hasil dari vaksinasi atau paparan alami. Vaksin memperkenalkan agen yang mati, lemah atau sedikit menular ke host potensial, yang menguatkansistem kekebalan tubuh untuk merespon pada paparan berikutnya. Infeksi masuk dan berkembangnya agen infeksi ke dalam tubuh seseorang atau hewan. Pada infeksi yang “manifes”, orang yang terinfeksi tampak sakit secara lahiriah. Pada infeksi yang “non-manifes”, tidak ada gejala atau tanda lahiriah. Jadi, infeksi jangan dirancukan dengan penyakit. Inspirasi proses menghirup/memasukkan udara ke dalam paru-paru. Intoksikasi Masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Kernikterus Kondisi di mana peningkatan bilirubin (ikterus) menyebabkankerusakan otak. Hal ini dapat menyebabkan masalah pendengaran, visi dan gigi dan kadang-kadang cacat intelektual permanen. Deteksi dini dan manajemen ikterus dapat mencegah kernikterus.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan vii ISTILAH KETERANGAN Kolon Bagian ujung dari saluran pencernaan manusia, yang terdiri dari usus besar, rektum, dan anus. Letargi Suatu keadaan di mana terjadi penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta kesiagaan Limfoid Sel, jaringan dan organ yang mengandung kumpulan limfosit. Limfosit Leukosit (sel darah putih) yang ditemukan dalam darah dan jaringangetah bening. Tiga jenis utama dari limfosit adalah sel B atau limfosit B (yang membuat antibodi), sel T atau Limfosit T (yang membantu untuk membunuh seltumor dan mengendalikan respon imun), dan sel-sel pembunuh alami (yang menghancurkan sel yang terinfeksi atau diubah). Matur Bayi yang lahir cukup bulan yakni usia kehamilan 37-42 minggu Mikrovilus Penjuluran sitoplasma pada permukaan bebas epitel vili. Molase Penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala pada bayi baru lahir Neonatal/neonatus Bayi baru lahir sampai usia 28 hari Neuromuskuler Saraf otot. Nifas Masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Oksigen Gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa yang mengisi 20% dari udara yang kita hirup (dan setidaknya setengah dari berat seluruh kerak bumi yang padat). Oksigen bergabung dengan sebagian besar unsur-unsur lain untuk membentuk oksida. Oral Mulut. Otoregulasi Kapasitas jaringan untuk mengatur aliran darahnya sendiri. Pancreas Organ kelenjar yang terletak di perut. Organ ini membuat cairan pankreas, yang mengandung enzim yang membantu pencernaan dan menghasilkan beberapa hormon, termasuk insulin. Pankreas dikelilingi oleh lambung, usus, dan organ lainnya. Perinatal Periode dimulai saat usia kehamilan 28 minggu hingga bayi lahir 7 hari.
  • 9. viii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN Permeable Dapat dilewati air dan gas yang terlarut serta selektif permeabel, artinya membran hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu, misalnya glukosa, asa amino, gliserol dan berbagai ion Plantar refleks atau babinsky refleks Refleksprimitifpadabayiberupagerakanjari-jarimencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan. Plasenta Organ yang tumbuh di dalam rahim selama kehamilan dan menghubungkan jalur pasokan darah dari ibu dan bayi. Polio Virus oportunis yang masuk ke tubuh dengan kontak fekal- oral, atau kontak orang ke orang. Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan, yang ireversibel, dan dalam kasus yang lebih parah kelumpuhan tersebut dapat menyebabkan kematian oleh sesak napas. Poliomielitis Penyakit sangat menular yang disebabkan oleh berbagai jenis virus polio. Menyebar melalui kotoran dan partikel udara, virus polio biasanya hanya menyebabkan penyakit ringan. Namun, beberapa manifestasi yang lebih serius dari penyakit ini termasuk meningitis, dapat menyebabkan kelumpuhan luas. Polusi Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi Postnatal Masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Prenatal Masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika terjadi fertilisasi (ovum dibuahi sperma) sampai sebelum bayi lahir. Preparat Bahan yang disiapkan secara kimiawi. Preputium Lekukan kulit yang melindungi gland penis (kepala penis). Radiasi Proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Residu Zat sisa. Respirasi Proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru. Retensi Penyimpanan atau penahanan Retraksi Gerakan menarik ke belakang.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan ix ISTILAH KETERANGAN Rooting refleks Kemampuan bayi memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan. Sklera Bagian terluar mata yang melindungi, kuat dan berwarna putih. Sepsis Keracunan darah yang disebabkan oleh kehadiran bakteri (bakteremia) dan organisme pernginfeksi lainnya atau racun dalam darah (septikemia) atau pada jaringan lain dari tubuh. Serum Cairan bening yang dipisahkan dari sel-sel darah menggunakansentrifus. Serum berbeda dari plasma, bagian cairan dari darah yang normalnya berisi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Serum juga tidak memilikifaktor pembekuan karena diperoleh dari darah yang telah dibiarkan menggumpal. Sianosis Warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi medis di mana konsentrasi oksigen darah rendah, misalnya pada penyakit paru-paru, kelainan jantung dan di daerah geografis yang tinggi. Sintesis Pembentukan senyawa kimia dari unsur-unsur atau senyawa prekursor. Sirkulasi Aliran/peredaran darah Sistolik Tekanan tertinggi di mana tekanan darah naik oleh kontraksi ventrikel. Stimulasi Pemberian rangsangan yang dilakukan untuk memaksimalkan peran semua sistem tubuh Stress Istilah yang mengacu pada gabungan tekanan fisik, mental, dan emosional pada seseorang. Perasaan stres pada manusia adalah hasil interaksi antara diri dan lingkungan yang dianggap menekan atau melebihi kapasitas adaptif dan mengancam kesejahteraannya. Respon stres setiap orang berbeda-beda, yang mencerminkan perbedaan dalam kepribadian dan kemampuan fisik atau kesehatannya Sucking refleks Refleks menghisapterjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Sutura Sendi yang dihubungkan dengan jaringan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Swallowing refleks Refleks gerakan menelan benda-benda yang didekatkan ke mulut, memungkinkan bayi memasukkan makanan.
  • 11. x Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN Tanda vital Senyut nadi/detak jantung, respirasi dan suhu tubuh. Termoregulasi Kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu dalam batas- batas sehat tertentu, bahkan ketika suhu eksternal sangat berbeda. Tetanus neonatorum Penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia 0-1 bulan). Tetanus toxoid Proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Toksik Mekanisme efek beracun yang dihasilkan bahan kimia pada jaringan hidup atau organisme. Tonic neck refleks Adanya peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh ke salah satu sisi. Tonus Kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaannya oleh otot itu sendiri. Traktus digestivus Saluran pencernaan makanan, mulai dari mulut sampai ke anus. Traktus urogenital Saluran kemih dan genital Tuberculosis Penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis), yang biasanya menginfeksi paru- paru. Penyebaran orang-ke-orang melalui tetesan udara yang disebabkan oleh bersin atau batuk. Uretra Tabung penyalur utama untuk pembuangan urin dari kandung kemih ke luar tubuh Uterus Organ yang melindungi dan menjadi tempat janin selama kehamilan. Vagina Bagian tubuh perempuan yang mengubungkan rahim (uterus) danleher rahim ke luar tubuh. Vagina adalah tabung berotot yang dilapisi dengan selaput lendir. Vaksin Produk yang menghasilkan kekebalan sehingga melindungi tubuh dari penyakit. Vaksinasi Pemberian zat yang menghasilkan kekebalan sehingga melindungi tubuh dari penyakit. Ventilasi Pergerakan udara (gas) ke dalam dan keluar dari paru-paru. Verniks Lapisan putih krem yang berkembang pada kulit bayi yang belum lahir pada sekitar 20 minggu usia kehamilan. Vernix diyakini sebagai pelembab dan melindungi kulit bayi selama dalam rahim. Vili Struktur seperti jari-jari kecil yang melapisi permukaan dalam usus kecil. Struktur ini membantu dalam penyerapan makanan yang dicerna. Virulen Mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 Apakah anda tahu periode neonatus? Periode neonatus ialah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Neonatus bukanlah miniatur orang dewasa dan bukan miniatur anak, neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan di dalam rahim yang serba tergantung pada ibu, menjadi kehidupan di luar rahim Pendahuluan Selamat anda sudah berhasil menyelesaikan modulsebelumnyatentangNifas,menyenangkan bukan? Anda sudah belajar banyak hal tentunya. Sekarang anda akan mempelajari modul Praktik Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah; Setelahmempelajarimodulini,Anda diharapkan dapat memberikan asuhan kepada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah. Asuhan kebidanan neonatus harus dimulai sejak masa kehamilan, hal ini dimaksudkan agar bayi yang dilahirkan dari kehamilan yang sehat akan memiliki kesehatan yang optimal. Penelitian telah menunjukkan bahwa 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatus yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat juga akan mengakibatkan kecacatan seumur hidup atau bahkan kematian. “Periode neonatus ialah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari” Gambar : Perkembangan balita
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 yang serba mandiri. Masa perubahan yang paling besar terjadi selama 24-72 jam pertama kehidupan khususnya pada sistim respirasi, kardiovaskuler, termoregulasi dan metabolisme glukosa. Untuk dapat memahami periode tersebut anda diharapkan dapat (1) memahami adaptasi fisiologispadamasaneonatus,(2)mengkajipengumpulandaftarriwayatpasienmelaluiorangtuanya atau keluarganya, (3) melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir dan (4) menentukan rencana asuhan yang akan dilakukan. Untuk bisa menguasai materi modul ini, lakukan langkah-langkah sebagai berikut Modul ini disusun sedemikian rupa agar anda dapat mempelajarinya secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1. Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam mempelajari modul ini. 2. Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya, karena materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya. 3. Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang tertuang dalam modul ini. 4. Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada materi yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikkannya. 5. Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 90 menit. 6. Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-buku lain, koran, majalah maupun artikel lain yang membahas tentang asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah. 7. Untuk lebih memudahkan lagi memahami modul ini, amati bagaimana bidan di RS/ di komunitas melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. 8. Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun Petunjuk Belajar
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 3 soal-soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitnya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya. 9. Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai mengerjakan tugas 10. Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen /fasilitator dari Mata Kuliah ini. 11. Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan benar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diperbolehkan untuk mempalajari modul berikutnya. Selamat belajar, jangan lupa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha kuasa agar Anda dimudahkan dalam mempelajari modul ini, sehingga dapat berhasil dengan baik.
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Setelah mempelajari kegiatan belajar ini anda diharapkan dapat memahami proses adaptasi fisiologis yang dialami bayi baru lahir pada kehidupan awal di luar rahim (ekstrauterin). Materi yang harus anda pelajari adalah proses adaptasi fisiologis yang dialami bayi baru lahir meliputi : 1. Sistim respirasi, 2. Sirkulasi, 3. Pencernaan, 4. Imunitas, 5. Perkemihan. Kegiatan Belajar 1 Adaptasi Fisiologis Pada Masa Neonatus Tujuan Pembelajaran Pokok Materi
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 A. PERIODE NEONATUS Apa yang anda ketahui tentang masa neonatus, tuliskan jawaban anda tentang masa neonatus pada kotak di bawah ini Bagaiamana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian di bawah ini. Periode neonatus merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan termoregulasi, pemberian ASI (air susu ibu), pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bidan pada masa ini. Kondisi neonatus pada minggu-minggu pertama kehidupannya sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik selama masa kehamilan, persalinan, segera setelah melahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat. Uraian Materi
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Perubahan yang terjadi pada masa neontus ini adalah: 1. Perubahan Sistem Respirasi, Tahukah anda bagaimana mekanisme bernafas pertama pada bayi baru lahir? Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta dan setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Organ yang bertanggung jawab untuk oksigenasi janin sebelum bayi lahir adalah plasenta. Pada saat bayi lahir, dinding alveoli disatukan oleh tegangan permukaan cairan kental yang melapisinya. Diperlukan lebih dari 25 mmHg tekanan negatif untuk melawan pengaruh tegangan permukaan tersebut dan untuk membuka alveoli untuk pertama kalinya. Pernapasan bayi baru lahir yang pertama kali sangat kuat, biasanya mampu menimbulkan tekanan negatif sebesar 50 mmHg dalam ruang intrapleura. Pada bayi baru lahir, kekuatan otot–otot pernapasan dan kemampuan diafragma untuk bergerak, secara langsung mempengaruhi kekuatan setiap inspirasi dan ekpirasi. Bayi baru lahir yang sehat mengatur sendiri usaha bernapas sehingga mencapai keseimbangan yang tepat antar-oksigen, karbon dioksida, dan kapasitas residu fungsional. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim. Frekuensi napas pada bayi baru lahir yang normal adalah 40 kali permenit dengan rentang Gambar : Bayi dalam kandungan
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 7 2. Perubahan Sistem Sirkulasi Bagaimana sirkulasi darah janin setelah dilakukan penjepitan/pemotongan tali pusat? Saat di dalam rahim, paru tidak berfungsi sehingga jantung fetus tidak perlu memompa banyak darah melalui paru. Pada waktu bayi lahir, terjadi pelepasan plasenta secara mendadak (saat tali pusat dipotong/dijepit), hal ini menyebabkan tekanan atrium kanan menjadi rendah, tahanan pembuluh darah sistemik naik dan pada saat yang sama paru mengembang, tahanan vaskular paru menyebabkan penutupan foramen ovale setelah beberapa minggu, aliran darah di duktus arteriosus bottali berbalik dari kiri ke kanan. Kejadian ini disebut sirkulasi transisi. Penutupan duktus arteriosus secara fisiologis terjadi pada umur bayi 10-25 jam yang di sebabkan kontraksi otot polos pada akhir arteri pulmonalis dan secara anatomis pada usia 2-3 minggu. Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Pada neonatus, reaksi pembuluh darah masih sangat kurang sehingga keadaan kehilangan darah, dehidrasi,dan kelebihan volume juga sangat kurang untuk di toleransi. Manajemen cairan pada neonatus harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Tekanan sistolik merupakan indikator yang baik untuk menilai sirkulasi volume darah dan dipergunakan sebagai parameter yang adekuat terhadap penggantian volume. Otoregulasi aliran darah otak pada bayi baru lahir tetap terpelihara normal pada tekanan sistemik antara 60-130 mmHg. Frekuensi nadi bayi rata-rata 120x/menit dengan tekanan darah sekitar 80/60mmHg. 30–60 kali permenit (pernapasan diafragma dan abdomen) apabila frekuensi secara konsisten lebih dari 60 kali permenit, dengan atau tanpa cuping hidung, suara dengkur “Pada saat tali pusat janin dipotong/dijepit, menyebabkan terjadinya sirkulasi transisi, yaitu proses dimana aliran darah di duktus arteriosus bottali berbalik dari kiri ke kanan “
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 atau retraksi dinding dada, jelas merupakan respon abnormal pada 2 jam setelah kelahiran. 3. Perubahan Sistem Pencernaan Saat ini masyarakat kita masih menganut kebiasaan memberikan makan segera pada bayi baru lahir. Sebenarnya apa yang harus diketahui oleh seorang bidan dalam menghadapi kebiasaan ini? Sebelum lahir, janin cukup bulan mempraktikkan perilaku mengisap dan menelan. Pada saat lahir, reflek muntah dan batuk yang matur telah lenyap. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna sumber makanan dari luar masih terbatas. Sebagaian besar keterbatasan tersebut membutuhkan berbagai enzim dan hormon pencernaan yang terdapat di saluran cerna (mulai dari mulut sampai dengan usus). Kemampuan absorpsi karbohidrat pada bayi baru lahir kurang efisien, sedangkan absorpsi monosakarida (glukosa) telah efisien. Regurgitasi pada bayi baru lahir disebabkan oleh sfingter jantung, sambungan esophagus bawah, dan lambung yang belum sempurna. Kapasitas lambung pada bayi baru lahir cukup bulan sangat terbatas, yakni kurang dari 30cc. Hal ini di sebabkan karena usus bayi baru lahir relatif belum matur dan sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis dan kurang efisien di bandingkan orang dewasa sehingga gelombang peristaltiknya sukar untuk diprediksi. Lipatan dan vili dinding usus belum berkembang sempurna. Sel epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak berganti dengan cepat sehingga meningkatkan absorpsi yang paling efektif. Awal pemberian makan oral menstimulasi lapisan usus agar matur dengan meningkatkan pergantian sel yang cepat dan produksi enzim mikrovilus. Epitel sel yang tidak matur mempengaruhi usus untuk melindungi dirinya dari zat-zat yang sangat berbahaya. Pada awal kehidupan, bayi baru lahir menghadapi proses penutupan usus (permukaan epitel usus menjadi tidak permeable terhadap antigen). Sebelum penutupan usus bayi akan rentan terhadap infeksivirus/bakteridanjugaterhadapstimulasi allergen melalui penyerapan molekul-molekul besar oleh usus. Kolon bayi baru lahir kurang efisien dalam menyimpan cairan dari pada kolon orang dewasa sehingga bayi cenderung mengalami kompilasi kehilangan cairan, misalnya gangguan diare.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 9 5. Perubahan Sistem Perkemihan Tentunya anda tahu bahwa seorang bayi baru lahir harus berkemih (BAK) dalam 24 jam pertama kelahirannya, hal ini dikarenakan biasanya sejumlah kecil urine terdapat pada kandung kemih bayi saat lahir. Berkemih sering terjadi selama periode ini. Berkemih 6-10x dengan warna urine pucat menunjukan masukan cairan yang cukup. 4. Perubahan Imunitas Pernahkah anda mendengar bahwa bayi baru lahir sangat rentan terhadap penyakit? Hal ini karena sistem imunitas bayi baru lahir masihbelummatang,sehinggamenyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Padakehamilan8minggutelahditemukan limfosit, dengan tuanya kehamilan maka limfosit juga banyak di temukan dalam perifer dan terdapat pula limfe. Sel –sel limfoid membentuk molekul immunoglobulin gamma G yang merupakan gabungan immunoglobulin gamma A dan gamma M. Gamma G dibentuk paling banyak setelah 2 bulan bayi dilahirkan. Gamma G globulin janin di dapat dari ibu melalui plasenta. Bilaterjadiinfeksimakajaninmengadakan reaksi dengan plasmasitosis, penambahan penambahan folikel limfoid dan sintesis gamma M immunoglobulin. Gamma A immunoglobulin telah dapat dibentuk pada kehamilan 2 bulan dan banyak ditemukan segera setelah lahir, khususnya sekret dari traktus digestifus, respiratorus,kelenjar ludah,pancreas dan traktus urogenital. Gamma M immunoglobulin meningkat segera setelah bayi dilahirkan setara dengan keadaan flora normal dalam saluran pencernaan. Akan tetapi bayi hanya dilindungi oleh Gamma G immunoglobulin dari ibu dan terbatas kadarnya juga kurangnya Gamma A immunoglobulin yang menyebabkan neonatus berkemungkinan besar rentan infeksi dan sepsis. “Gamma M immunoglobulin meningkat segera setelah bayi dilahirkan”
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Umumnya, bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15 sampai 60 ml per kilogram/hari. Ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan 12 minggu, dimana dalam kandung kemih telah ada air kemih yang diekskresi kedalam air ketuban. Pada bayi baru lahir, kapasitas kandung kemih kira-kira 45 cc dan produksi air kemih rata-rata 0,05 – 0,10 cc permenit.Ginjal bayi baru lahir menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomerulus. Kondisi itu mudah meyebabkan retensi cairan dan intoksikasi air. Fungsi tubulus tidak matur sehingga dapat menyebabkan kehilangan natrium dalam jumlah yang besar dan ketidak seimbangan elektrolit lain. Bayi baru lahir tidak mampu mengonsentrasikan urine yang baik yang tercermin dalam berat urine (1,004) dan osmolitas urine yang rendah. Semua keterbatasan ginjal ini lebih buruk pada bayi kurang bulan. Bayi baru lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan, seringkali hanya 30 hingga 60 ml, seharusnya tidak terdapat protein atau darah dalam urine bayi baru lahir. Debris sel yang banyak dapat mengidentifikasi adanya cedera atau iritasi di dalam sistem ginjal. 6. Termoregulasi Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke dalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Suhudingininimenyebabkanairketubanmenguaplewatkulit,sehinggamendinginkan darah bayi. Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100 %. “Suhu normal pada neonatus adalah 36,5–37,50C”
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Disebut sebagai hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah suhu normal. Suhu normal pada neonatus adalah 36,5–37,50C. 7. Ikterus neonatorum fisiologis Ikterus sendiri sebenarnya adalah perubahan warna kuning akibat deposisi bilirubin berlebihan pada jaringan; misalkan yang tersering terlihat adalah pada kulit dan konjungtiva mata. Sedangkan definisi ikterus neonatorum adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir dengan keadaan meningginya kadar bilirubun di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga kulit, konjungtiva,mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning. Ikterus juga disebut sebagai keadaan hiperbilirubinemia (kadar bilirubin dalam darah lebih dari 12 mg/dl). Keadaan hiperbilirubinemia merupakan salah satu kegawatan pada bayi baru lahir (BBL) karena bilirubin bersifat toksik pada semua jaringan terutama otak yang menyebabkan penyakit kernicterus (ensefalopati bilirubin) yang pada akhirnya dapat mengganggu tumbuh kembang bayi. Ikterus neonatorum fisiologis terjadi atau timbul pada hari ke-2 atau ke-3 dan tampak jelas pada hari ke-5 sampai dengan ke-6 dan akan menghilang pada hari ke-7 atau ke-10. Kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 mg/dl dan pada BBLR tidak lebih dari 10 mg/dl, dan akan menghilang pada hari ke-14. Bayi tampak biasa, minum baik dan berat badan naik biasa. Ikterus neonatorum patologis adalah keadaan hiperbilirubin karena faktor penyakit atau infeksi yang ditandai dengan Ikterus timbul
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 dalam 24 jam pertama kehidupan; serum bilirubin total lebih dari 12 mg/dl, peningkatan kadar bilirubin 5 mg/dl atau lebih dalam 24 jam, konsentrasi bilirubin serum melebihi 10 mg% pada bayi kurang bulan (BBLR) dan 12,5 mg% pada bayi cukup bulan, ikterus yang disertai proses hemolisis, bilirubin direk lebih dari 1 mg/dl, atau kenaikan bilirubin serum 1 mg/dl/jam atau lebih 5 mg/dl/hari, ikterus menetap sesudah bayi berumur 10 hari (cukup bulan) dan lebih dari 14 hari pada BBLR. Sekarang anda sudah paham perubahan fisiologis yang terjadi pada seorang bayi baru lahir. Di Indonesia, di sebagian wilayah terpencil persalinan masih terjadi di rumah, oleh karena itu sebagai bidan anda harus melakukan kunjungan rumah untuk memastikan bahwa kondisi ibu nifas dan bayi baru lahirnya sehat. Adapun jadwal kunjungan rumah pada neonatus sesuai dengan program pemerintah meliputi: JADWAL KUNJUNGAN RUMAH PADA NEONATUS 1. Kunjungan I usia bayi baru lahir 6-48 jam (KN1) 2. Kunjungan II usia bayi baru lahir 3-7 hari (KN2) 3. Kunjungan III usia bayi baru lahir 8-28 hari (KN3)
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 13 Dalam melaksanakan asuhan pada neonatus, bidan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Asuhan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah mengunakan buku KIA. Masa neonatus merupakan masa transisi bagi bayi baru lahir, seorang ibu nifas juga terkadang belum mampu beradaptasi terhadap peran yang berubah menjadi seorang ibu bahkan ada ibu nifas yang mengalami depresi, padahal peran serta ibu dalam mengasuh bayinya saat ini sangat besar, karena hubungan antara ibu dan bayi dimulai pada masa ini. Oleh karena itu anda sebagai bidan harus mampu memfasilitasi proses adaptasi tersebut. Selain itu pada masa transisi ini sering timbul masalah kesakitan bahkan kematian pada bayi baru lahir, sehingga anda diharapkan mampu melakukan deteksi dini dan penanganan awal kedaruratan. “Masa neonatus merupakan masa transisi bagi bayi baru lahir “
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Pada KB 1 ini Anda telah mempelajari proses adaptasi fisiologis yang dialami bayi baru lahir pada kehidupan awal di luar rahim (ekstrauterin), yang meliputi: sistem respirasi, system sirkulasi, system pencernaan, system imunitas, dan system perkemihan. Setelah Anda memahami seluruh materi yang ada pada KB 1, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut pada lembar kertas tersendiri. Rangkuman
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 15 Evaluasi Formatif Untuk mengetahui pemahaman anda tentang adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat 1. Apakah yang dimaksud dengan adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir? 2. Apakah tujuan proses adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir? 3. Jelaskan adaptasi yang terjadi pada bayi baru lahir (minimal 3 sistem)!
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Kegiatan Belajar 2 Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien melalui orangtuanya atau keluarganya dan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Mengkaji pengumpulan daftar riwayat pasien melalui orangtuanya atau keluarganya dan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir. Setelah mempelajari modul praktik asuhan kebidanan pada bayi baru lahir ini, anda diharapkan mampu : 1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan riwayat persalinan serta menganalisanya pada setiap kunjungan, 2. Melakukan pemeriksaan umum secara sistematis dan lengkap pada kunjungan awal dan kunjungan ulang, 3. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, 4. Melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat termasuk kolaborasi/ rujukan ke fasilitas pelayanan yang tepat, dan 5. Melakukan deteksi dini dan melakukan penanganan yang tepat termasuk kolaborasi/ rujukan ke fasilitas pelayanan yang tepat
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 17 Materi yang harus anda pelajari pada KB ini adalah data-data yang dikumpulkan bersamaan saat anda mengkaji ibu nifas yaitu identitas, riwayat persalinan, faktor yang mempengaruhi bayi baru lahir (lingkungan, genetik, sosial, perinatal, neonatal) dan perasaan ibu setelah melahirkan bayinya, melakukan pemeriksaan fisik, membuat analisa , memberikan asuhan sesuai kebutuhan , memberikan pendidikan kesehatan, melakukan deteksi dini komplikasi dan menangani kondisi awal pada kedaruratan dan komplikasi bayi baru lahir.. Proses pembelajaran untuk memahami praktikum ini anda harus mengikuti langkah – langkah pembelajaran sebagai berikut ini : 1. Pahami dahulu berbagai kegiatan penting dari tahap awal sampai akhir 2. Lakukan kajian terhadap praktik yang biasa anda lakukan di tempat kerja anda sebagai pengalaman 3. Pelajari terlebih dahulu modul mata kuliah asuhan bayi baru lahir. 4. Keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada kesungguhan anda dalam mengerjakan praktikum. Berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat. 5. Jika menemukan kesulitan silakan menghubungi tutor atau instruktur anda. Petunjuk Belajar
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Apa yang anda ketahui tentang pengkajian dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, tuliskan jawaban anda tentang pengkajian dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir pada kotak di bawah ini Bagaiamana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian di bawah ini. A. Definisi Pengkajian pada bayi baru lahir merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan untuk memastikan normalitas dan mendeteksi adanya penyimpangan dari normal. Dengan melakukan pengkajian, akan dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian terhadap kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat. Uraian Materi
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 19 B. Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir diantaranya adalah : 1. Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan 2. Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan 3. Pastikan pencahayaan baik 4. Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yang akan diperiksa (jika bayi telanjang 5. Pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan cepat 6. Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh. Baiklah, sekarang anda akan mempelajari praktik asuhan kebidanan pada bayi baru lahir tentang pengambilan riwayat dan pemeriksaan fisik. Data riwayat dan pemeriksaan fisik diperlukan sebagai data dasar dalam menentukan diagnosa/masalah yang akan anda tegakkan. C. ALAT DAN BAHAN 1. Tempat / tas untuk menyimpan alat 2. Stetoskop 3. Termometer 4. Bak instrumen kecil 5. Sarung tangan DTT/steril 6. Kapas DTT 7. Pita Ukur 8. Timbangan bayi 9. Alat tulis Dibawah ini akan diuraikan langkah-langkah pengumpulan riwayat dan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. PROSEDUR
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi KOMPONEN PENILAIAN KASUS Riwayat dari Ibu/Status Ibu 1. Faktor Lingkungan meliputi : • Apakah keluarga tinggal di daerah yang beresiko tinggi untuk terpapar polusi atau infeksi atau radiasi ? • Dari manakah sumber air minum keluarga? Bagaimana kebersihannya? • Bagaimana ventilasi di rumah yang ditempati oleh keluarga? 2. Faktor genetik, meliputi : • Jumlah anggota keluarga • Riwayat penyakit genetic 3. Faktor sosial, meliputi : • Status tempat tinggal yang ditempati keluarga • Anggota keluarga yang tinggal bersama di dalam rumah tersebut • Dukungan keluarga • Status pernikahan • Yang akan merawat bayi • Pengambil keputusan 4. Faktor ibu dan perinatal, meliputi : • Riwayat ANC • Riwayat persalinan (jenis, komplikasi yg berhubungan dengan keadaan bayi) 5. Faktor neonatal, meliputi data yang didapat ketika lahir : • Pernapasan • Warna kulit • Jantung • Tonus otot Persiapan 1. Pastikan peralatan untuk pemeriksaan sudah lengkap dan diletakkan secara ergonomis
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 21 2. Lepaskan perhiasan di tangan dan mencuci tangan dengan 7 langkah lalu mengeringkan dengXXXXan handuk pribadi 3. Pastikan lingkungan tempat pemeriksaan tidak mengakibatkan hipotermia pada bayi Tanda-Tanda Vital 1. Periksa jumlah pernafasan (30-60 kali per menit) 2. Periksa jumlah detak jantung (120-160 kali per menit) 3. Periksa suhu (36,5-37,5˚C) Jika didapatkan tanda-tanda vital mengacu kedalam keadaan yang tidak normal dan membutuhkan tindakan segera, tunda langkah pemeriksaan fisik selanjutnya dan lakukan tindakan yang sesuai Keadaan Umum 1. Ukuran keseluruhan 2. Kepala, badan, ekstremitas 3. Tonus otot, tingkat aktivitas 4. Warna kulit dan bibir 5. Tangis bayi Badan 1. Mengukur berat badan bayi, rentang normal 2500- 4000 gr 2. Mengukur panjang badan bayi, rentang normal 45-53 cm Kepala 1. Ubun-ubun 2. Sutura, molase 3. Penonjolan atau daerah yang mencekung 4. Ukur lingkar kepala Telinga 1. Periksa hubungan letak dengan mata dan kepala 2. Apakah ada pengeluaran / discharge
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 Mata 1. Tanda-tanda infeksi 2. Sklera ikterik atau tidak 3. Perdarahan kornea 4. Konjungtiva Hidung 1. Apakah bayi bernafas melalui hidung 2. Apakah ada pernafasan cuping hidung 3. Apakah ada pengeluaran / discharge Mulut 1. Bibir dan langit-langit, apakah ada sumbing / celah 2. Periksa adanya sumbing 3. Rooting réflex 4. Sucking réflex 5. Swallowing réflex Leher 1. Pembengkakan 2. Gumpalan 3. Pergerakan kepala bayi 4. Adanya lipatan kulit yang berlebihan di belakang leher 5. Tonic neck reflex Dada 1. Bentuk dada 2. Putting 3. Bunyi nafas 4. Apakah bayi mengalami kesulitan bernafas 5. Bunyi jantung
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 23 Bahu, lengan dan tangan 1. Gerakan normal 2. Jumlah jari 3. Garis tangan 4. Grasping reflex Abdomen 1. Bentuk 2. Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis 3. Perdarahan tali pusat 4. Lembek (pada saat tidak menangis) 5. Tonjolan Punggung 1. Pembengkakan atau ada cekungan atau ada benjolan Kelamin laki-laki 1. Testis berada dalam skrotum 2. Adanya penonjolan / pembengkakan di skrotum 3. Penis berlubang 4. Lubang penis terletak di ujung penis Kelamin Perempuan 1. Vagina berlubang 2. Uretra berlubang 3. Labia mayora menutupi labia minora Anus 1. Lubang anus JikadidapatkanbayiBAB,bersihkanfesesbayidanpastikan bayi dalam keadaan nyaman sebelum melanjutkan pemeriksaan Tungkai dan kaki 1. Gerakan 2. Bentuk
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 3. Jumlah jari 4. Babinsky reflex 5. Plantar reflex Kulit 1. Verniks tidak perlu dibersihkan karena menjaga kehangatan tubuh bayi 2. Warna kulit 3. Pembengkakan atau bercak-bercak hitam 4. Tanda lahir Sistem saraf 1. Moro Reflex Prosedur Pasca Pemeriksaan 1. Rapikan bayi 2. Bereskan alat pemeriksaan 3. Buang sampah sesuai dengan jenisnya 4. Dekontaminasi alat pemeriksaan yang terkontaminasi 5. Cuci tangan dengan 7 langkah dan keringkan dengan menggunakan handuk pribadi Konseling 1. Jaga kehangatan bayi 2. Pemberian ASI 3. Perawatan tali pusat 4. Agar ibu mengawasi tanda-tanda bahaya Tanda-tanda Bahaya 1. Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau hisapan lemah 2. Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan cepat > 60/menit atau menggunakan otot nafas tambahan 3. Letargi -bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk makan 4. Warna abnormal -kulit/bibir biru (sianosis) atau bayi sangat kuning
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 25 5. Suhu -terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermia) 6. Tangis atau perilaku abnormal atau tidak biasa 7. Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak bertinja selama 24 jam pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan perut bengkak, tinja hijau tua atau berdarah / lendir 8. Mata - bengkak atau mengeluarkan cairan Dokumentasi 1. Semua hasil pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk SOAP DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN REFLEKS BAYI BARU LAHIR Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi KOMPONEN PENILAIAN KASUS ROOTING REFLEX 1. Sentuh pipi atau bibir bayi dengan menggunakan jari telunjuk 2. Positif bila bayi menggerakkan kepalanya terus- menerus untuk mencari obyek yang menyentuh pipi atau bibirnya hingga ia berhasil menemukan obyek tersebut SUCKING REFLEX 1. Diperiksa saat bayi sedang menyusu 2. Puting susu diletakkan diantara bibir bayi dan disentuhkan di permukaan langit-langitnya 3. Positif bila bayi secara langsung menghisap puting dengan menggunakan lidah dan langit-langitnya untuk mengeluarkan ASI 4. Reflek ini akan berlanjut dengan swallowing reflex
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 26 SWALLOWING REFLEX 1. Diperiksa saat bayi sedang menyusu 2. Positif bila bayi dapat menelan dengan baik ASI yang diminumnya dan tidak terlihat ASI keluar kembali melalui mulut bayi pada saat itu juga TONICK NECK REFLEX (FENCING REFLEX) 1. Tempatkan bayi dalam posisi terlentang 2. Arahkan bayi untuk menoleh ke satu sisi 3. Positif bila saat kepala bayi menoleh ke satu sisi, maka lengan dan tungkai bayi yang berada di sisi tersebut (sejajar dengan muka bayi) menjadi ekstensi. • Sedangkan lengan dan tungkai bayi yang berada di sisi berlawanan (dibelakangi bayi) menjadi fleksi • Posisi bayi seperti pemain anggar dalam keadaan siap (fencing) GRASPING REFLEX 1. Letakkan sebuah benda ke telapak tangan bayi 2. Positif bila jari-jari tangan bayi menutup dan menggenggam tangan tersebut BABINSKY REFLEX 1. Gosok dengan lembut telapak kaki bayi bagian pinggir yang sejajar dengan jari manis dan kelingking 2. Positif bila jari-jari kaki bayi menyebar dan jempol kaki ekstensi PLANTAR REFLEX 1. Gosok dengan lembut telapak kaki bayi 2. Positif bila jari-jari kaki bayi menekuk secara rapat MORO REFLEX 1. Pemeriksa mengeluarkan suara yang keras (misalnya bertepuk tangan) 2. Positif bila kedua lengan terangkat dan tangan seperti ingin mencengkeram atau memeluk tubuh
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 27 Rangkuman Pengkajian riwayat bayi baru lahir terdiri dari riwayat ibu atau status ibu mengenai faktor lingkungan, genetik, sosial, faktor ibu dan perinatal, faktor neonatal. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tanda-tanda vital, pemeriksaan keadaan umum, antropometri, kepala, telinga, mata, hidung, mulut, leher, dada, bahu, lengan, tangan, abdomen, punggung, kelamin, anus, tungkai dan kaki, kulit dan refleks.
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 28 Tugas Mandiri 1. Minta teman anda untuk menilai praktik anda 2. Lakukan pengumpulan riwayat 3. Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir 4. Catat temuan anda
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 29 Evaluasi Formatif Untukmengetahuipemahamanandatentangpengkajianriwayatbayibarulahirdanpemeriksaan fisik, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat 1. Jelaskan hasil pemeriksaan fisik normal pada bayi baru lahir 2. Apakah tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru lahir
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 30 Kegiatan Belajar 3 Perawatan Tali Pusat Tujuan Pembelajaran Uraian Materi Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau memelihara pada tali pusat bayi setelah tali pusat dipotong atau sebelum puput (Paisal, 2008). Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2005) Perawatan tali pusat dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman - kuman tidak masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Saifuddin, 2001). Menurut Paisal (2008), perawatan tali pusat bertujuan untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih, mencegah infeksi pada bayi baru lahir, membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat kering dan lepas. “Perawatan tali pusat dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 Anda diharapkan dapat melakukan: 1. Perawatan tali pusat bayi baru lahir, 2. Deteksi dini terhadap kelainan, dan 3. Rujukan tepat waktu ”
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 31 A. Pelaksanaan Perawatan Tali Pusat Peralatan yang dibutuhkan : 1. Dua bagian air hangat DTT; satu untuk membasahi dan menyabuni, dan yang lainnya untuk membilas 2. Waslap kering dan basah 3. Sabun bayi. 4. Kassa steril. 5. Satu set pakaian bayin bahan Bacalahdaftartilikinidenganteliti,kemudianikutipetunjuk-petunjuknya.BilaAnda menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar Anda mampu melakukan asuhan secara proficient DAFTAR TILIK PERAWATAN TALI PUSAT Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi LANGKAH/TUGAS KASUS 1. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun 2. Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringkan betul-betul 3. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar 4. Lipatlah popok di bawah sisa tali pusat 5. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih, dan keringkan betul-betul 6. Cuci tangan kembali setelah membersihkan tali pusat
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 32 1. Minta teman anda untuk menilai praktik anda 2. Lakukan pemeriksaan 3. Catat temuan anda Jelaskan tahap perawatan tali pusat pada bayi baru lahir Tugas Mandiri Evaluasi Formatif
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 33 Anda sudah mempelajari topik perawatan tali pusat, selanjutnya saudara akan mempelajari memandikan bayi. Setelah kegiatan belajar 4 Anda diharapkan dapat: 1. Mandikan bayi baru lahir, dan 2. Mengajari ibu tentang cara memandikan bayinya yang baru lahir Tahukah Anda bagaimana cara memandikan bayi baru lahir? Sekarang tuliskan jawaban Anda pada kotak berikut ini: Bagaimana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, jika sudah sekarang cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini. Kegiatan Belajar 4 Cara Memandikan Bayi Tujuan Pembelajaran Uraian Materi
  • 45. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 34 A. MEMANDIKAN BAYI Sebaiknya memandikan bayi ditunda sedikitnya dalam 6 jam setelah kelahiran bayi, jika kondisi bayi sudah stabil dan tanda vital dalam batas normal. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada kondisi hipotermi dan sangat membahayakan keselamatan bayi. Bidan dapat mempraktekkan cara memandikan bayi dengan melibatkan ibu. Setelah mengamati cara memandikan bayi, ibu harus didorong untuk melakukan sendiri dan jika perlu bisa dibantu agar ibu mendapatkan kepercayaan diri sebelum pulang ke rumah. Bagi orang tua yang belum terbiasa dalam memandikan bayinya, pekerjaan ini mungkin dilakukan dengan lambat sehingga kita perlu menekankan pentingnya untuk menyiapkan segala perlengkapan terlebih dahulu sebelum membuka pakaian bayi, agar bayi tidak sampai menggigil kedinginan (farrer, 1999,hlm.184). Mandi adalah waktu yang paling menyenangkan bagi bayi. Air suam kuku di ruangan yang hangat (lebih baik dengan suhu kamar 75 – 80 derajat Fahrenheit atau 24 – 27 derajat celcius untuk bayi yang sedang dimandikan) dan sentuhan lembut anda akan membuatnya senang. Namun ada beberapa bayi yang sangat ketakutan saat mandi (Robinson, 2002,hlm.22) “Sebaiknya memandikan bayi ditunda sedikitnya 6 jam setelah kelahiran bayi, memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada kondii hipotermi dan dapat membayakan keselamatan bayi” Gambar : Memandikan bayi
  • 46. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 35 Baiklah, sekarang anda akan mempelajari praktik asuhan kebidanan pada bayi baru lahir tentang memandikan bayi. Bacalah daftar tilik ini dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk- petunjuknya. Bila anda menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar saudara mampu melakukan asuhan secara proficient DAFTAR TILIK MEMANDIKAN BAYI SETELAH 6 JAM KELAHIRAN Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi LANGKAH/TUGAS KASUS Persiapan 1. Perhatikan suhu bayi dalam keadaan normal 2. Cuci tangan anda dengan sabun dan air 3. Siapkan keperluan mandi seperti : • pakaian bersih • popok • alat perekat • sabun • handuk • selimut B. ALAT DAN BAHAN 1. Handuk 2. Sabun 3. Bak mandi berisi air hangat 2 buah 4. Kasa steril 5. Alas mandi 6. Waslap 2 7. Kapas lembab di tempatnya 8. Kapas kering di tempatnya 9. Kapas pembersih bertangkai (Cotten bud) 10. Baby oil 11. Tempat pakaian kotor 12. Perlengkapan pakaian bayi
  • 47. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 36 LANGKAH/TUGAS KASUS 4. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat 5. Siapkan air hangat, tapi tidak terlalu panas dalam bak mandi 6. Lepaskan pakaian bayi 7. Bersihkan tinja dari daerah pantat sebelum memandikan agar air mandi tetap segar Memandikan 1. Sanggalah kepala bayi sambil mengusapkan air ke muka , tali pusat dan tubuh bayi 2. Letakkan bayi pada selembar handuk 3. Sabun di sebelah bak mandi. (jangan memberi sabun pada muka dan cuci mukanya dahulu sampai bersih) 4. Jika bayi laki-laki, tarik kulup (preputium) ke belakang dan cucilah lipatan-lipatan pada penis 5. Bilaslah sabun dengan cepat, sambil menyangga kepala, terutama punggung bayi. Tidak perlu menghilangkan verniks, yaitu zat berwarna putih dan lengket pada kulit bayi, terutama pada lipatan-lipatan kulit. Verniks ini berfungsi memberikan perlindungan dan akan diserap oleh tubuh dalam waktu singkat 6. Keringkan betul-betul bayi dengan sebuah handuk yang hangat dan kering 7. Tempatkan bayi pada alas dan popok yang hangat dan kering (singkirkan handuk basah ke pinggir) Mengenakan popok 1. Kenakan popok dengan pas, tidak terlalu ketat 2. Jika menggunakan peniti, tusuklah jauh dari perut untuk menghindari terbuka sendiri 3. Yakinkan bahwa ujung atas popok berada di bawah sisa tali pusat 4. Kenakan celana plastik jika terdapat ruam atau gangguan kulit 5. Kenakan pakaian yang bersih dan kering 6. Bungkuslah dalam selimut yang bersih dan kering
  • 48. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 37 Rangkuman Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat mengarah pada kondisi hipotermi dan sangat membahayakan keselamatan bayi. Bagi sebagian orangtua, memandikan bayi dirasakan lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyeka.
  • 49. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 38 1. Minta teman anda untuk menilai praktik anda 2. Lakukan Praktik memandikan 3. Catat temuan anda 1. Jelaskan persiapan memandikan bayi baru lahir 2. Jelaskan cara memandikan bayi baru lahir Tugas Mandiri Evaluasi Formatif
  • 50. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 39 Selamat anda sudah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang memandikan bayi, bagaimana perasaannya? Tentunya sudah banyak kasus yang anda tangani, dan hal ini membuat anda semakin proficient dalam memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Topik selanjutnya adalah imunisasi dasar bayi. Setelah menyelesaikan KB 5 Anda diharapkan dapat melakukan: 1. Pemberian imunisasi pada bayi, 2. Konseling pasca pemberian imunisasi, 3. Penanganan awal kejadian ikutan pasca imunisasi, dan 4. Rujukan. URAIAN MATERI Kami yakin Anda tentu sering mendengar tentang Imunisasi, sekarang tuliskan apa yang Anda ketahui tentang imunisasi pada kotak berikut ini: Kegiatan Belajar 5 Imunisasi Dasar Bayi Tujuan Pembelajaran Uraian Materi
  • 51. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 40 Bagaimana, apakah sudah selesai menuliskan jawabannya, jika sudah sekarang cocokkan jawaban Anda dengan uraian berikut ini. A. DEFINISI Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. (Depkes RI, 2005). Kegiatan imunisasi di Indonesia di mulai di Pulau Jawa dengan vaksin cacar pada tahun 1956. Pada tahun 1972, Indonesia telah berhasil membasmi penyakit cacar. Pada tahun 1974, Indonesia resmi dinyatakan bebas cacar oleh WHO, yang selanjutnya dikembangkan vaksinasi lainnya. Pada tahun 1972 juga dilakukan studi pencegahan terhadap Tetanus Neonatorum dengan memberikan suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada wanita dewasa di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga pada tahun 1975 vaksinasi TT sudah dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia. (Depkes RI,2005). B. TUJUAN IMUNISASI Tujuan utama imunisasi atau vaksinasi adalah meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respon memori terhadap patogen tertentu atau toksin dengan menggunakan preparat antigen non-virulen atau non-toksik. C. JENIS IMUNISASI Ada 2 jenis imunisasi yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. 1. Imunisasi aktif Pada imunisasi aktif tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus yang telah dilemahkan pada imunisasi polio atau imunisasi campak. Setelah rangsangan ini kadar zat anti dalam tubuh anak akan meningkat, sehingga anak akan menjadi imun atau kebal.
  • 52. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 41 2. Imunisasi pasif Berlainan dengan imunisasi aktif, dalam hal ini imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat anti, seingga kadarnya dalam darah akan meningkat. Zat anti yang disuntikan tadi biasanya telah dipersiapkan pembuatannya di luar tubuh anak, misalnya zat anti yang terdapat dalam serum kuda yang telah dimurnikan. Contoh imunisasi pasif adalah pemberianATS (Anti Tetanus Serum) pada anak yang mendapat luka kecelakaan dan pada bayi baru lahir. D. Jenis Vaksin Vaksin ialah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh anak untuk membuat antibodi. Pada dasarnya vaksin dibuat dari 1. Kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan, 2. Zat racun kuman (toksin) yang telah dilemahkan, 3. Bagian kuman tertentu atau komponen kuman yang biasanya berupa protein khusus. Adapun jenis vaksin yang diberikan pada imunisasi wajib Program Pengembangan Imunisasi (PPI) adalah meliputi : 1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) Pemberian vaksin BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Vaksin BCG mengandung kuman BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang telah dilemahkan. Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 2 bulan. Hasil yang memuaskan terlihat apabila diberikan satu kali saja pada anak yang berumur lebih dari 2 bulan, dianjurkan untuk melakukan uji Mantoux sebelum imunisasi BCG guna mengetahui apakah telah terjangkit penyakit TBC. 2. Vaksin DPT (Difteria, Pertusis, Tetanus) Manfaat pemberian imunisasi ini ialah untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Difteria, Pertusis, dan Tetanus. Vaksin Difteria terbuat
  • 53. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 42 dari toksin kuman Difteri yang telah dilemahkan (toksoid). Biasanya diolah dan dikemas bersama-sama dengan vaksin Tetanus dalam bentuk vaksin DT, atau dengan vaksin Tetanus dan Pertusis dalam bentuk vaksin DPT. Vaksin Tetanus yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah toksoid tetanus, yaitu toksin kuman Tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Vaksin terhadap penyakit Batuk Rejan terbuat dari kuman Bordetella Pertusis yang telah dimatikan, selanjutnya dikemas bersama dengan vaksin Difteria dan Tetanus (vaksin DPT, vaksin Tripe). Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu. Untuk imunisasi masal tetap harus diberikan 3 kali karena suntikan pertama tidak memberikan perlindungan apa-apa, dan baru akan memberikan perlindungan terhadap serangan penyakit apabila telah mendapat suntikan vaksin DPT sebanyak 3 kali. Imunisasi ulang pertama dilakukan pada usia 1,5 – 2 tahun atau kurang lebih satu tahun setelah suntikan imunisasi dasar ketiga. Imunisasi ulang berikutnya dilakukan pada usia 6 tahun atau saat di kelas 1 SD. Pada saat kelas 6 diberikan lagi imunisasi ulang dengan vaksin DT (tanpa P), vaksin pertusis tidak dianjurkan untuk anak yang berusia lebih dari 7 tahun karena reaksi yang timbul dapat lebih hebat. Selain itu juga karena perjalanan penyakit pertusis pada anak berumur lebih dari 5 tahun tidak parah. 3. Vaksin Poliomielitis Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis. Terdapat 2 jenis vaksin dalam peredaran yang masing-masing mengandung virus Polio tipe I, II, dan III, yaitu 1) vaksin yang mengandung virus Polio tipe I, II, dan III yang sudah dimatikan (vaksin salk), cara pemberiannya dengan penyuntikan, dan 2) vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II, dan III yang masih hidup tetapi dilemahkan (vaksin Sabin). Cara pemberiannya melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan. Di Indonesia yang lazim diberikan ialah vaksin jenis Sabin karena cara pemberiannya lebih mudah melalui mulut. Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari, dan selanjutnya setiap 4 – 6 minggu. Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, vaksin Hepatitis B, dan
  • 54. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 43 DPT. Bayi-bayi yang sedang menetek ASI dapat diberikan seperti biasa karena ASI tidak berpengaruh terhadap vaksin polio. Imunisasi ulangan diberikan bersamaan dengan imunisasi ulang DPT. 4. Vaksin Campak (Morbili) Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif. Vaksin campak mengandung virus campak hidup yang telah dilemahkan. Vaksin campak yang beredar di Indonesia dapat diperoleh dalam bentuk kemasan kering tunggal atau dalam kemasan kering dikombinasi dengan vaksin gondong atau bengok (Mumps) dan Rubella (campak Jerman). Bayi baru lahir biasanya telah mendapat kekebalan pasif terhadap penyakit campak dari ibunya ketika ia dalam kandungan. Makin lanjut umur bayi, makin berkurang kekebalan pasif tersebut. Waktu berumur 6 bulan biasanya sebagian dari bayi itu tidak mempunyai kekebalan pasif lagi. Dengan adanya kekebalan pasif ini sangatlah jarang seorang bayi menderita campak pada umur kurang dari 6 bulan. Menurut WHO (World Health Organization) (1973) imunisasi campak cukup dilakukan dengan 1 kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan. Lebih baik lagi setelah ia berumur lebih dari 1 tahun. Karena kekebalan yang diperoleh berlangsung seumur hidup, maka tidak diperlukan revaksinasi lagi. Di Indonesia keadaannya berlainan. Kejadian campak masih tinggi dan sering dijumpai bayi menderita penyakit campak ketika ia berumur antara 6 – 9 bulan, jadi pada saat sebelum ketentuan batas umur 9 bulan untuk mendapat vaksinasi campak seperti yang dianjurkan WHO. Dengan memperhatikan kejadian ini, sebenarnya imunisasi campak dapat diberikan sebelum bayi berumur 9 bulan, misalnya pada umur antara 6 – 7 bulan ketika kekebalan pasif yang diperoleh dari ibu mulai menghilang. Akan tetapi ia harus mendapat satu kali suntikan ulang setelah berumur 15 bulan. 5. Vaksin Hepatitis B Vaksinasi dimaksudkan untuk mendapat kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B. Penyakit ini dalam istilah sehari-hari lebih dikenal sebagai penyakit Lever. Jenis ini barudikembangkan setelah diteliti bahwa virus Hepatitis B mempunyai kaitan erat dengan
  • 55. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 44 terjadinya penyakit Lever tadi. VaksinterbuatdaribagianvirusHepatitisByangdinamakanHBSAg,yangdapatmenimbulkan kekebalan tapi tidak menimbulkan penyakit. HB S Ag ini dapat diperoleh dari serum manusia atau dengan cara rekayasa genetik dengan bantuan sel ragi. Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak waktu satu bulan antara suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara suntikan 2 dan 3, imunisasi ulang diberikan 5 tahun setelah imunisasi dasar. Khusus bagi bayi yang lahir dari seorang ibu pengidap virus Hepatitis B, harus dilakukan imunisasi pasif memakai imunoglobulin khusus anti Hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah kelahiran. Berikutnya bayi tersebut harus pula mendapat imunisasi aktif 24 jam setelah lahir, dengan penyuntikan vaksin Hepatitis B dengan cara pemberian yang sama seperti biasa yaitu Intra Muskuler. Imunisasi Hepatitis B adalah pemberian kekebalan pada bayi yang mengandung antigen Hepatitis B diberikan melalui suntikan Intra Muskuler. Vaksin Hepatitis B diindikasikan untuk imunisasi aktif pada bayi yang bertujuan melawan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Vaksin Hepatitis B tidak dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus lain, seperti virus Hepatitis A dan C atau virus yang diketahui dapat menginfeksi hati.
  • 56. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 45 Berikut ini adalah jadwal imunisasi untuk bayi anda yang dapat anda jadikan pedoman. Jadwal ini merupakan jadwal terbaru yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.  Umur Jenis Imunisasi 0-7 hari HB 0 1 bulan BCG, Polio 1 2 bulan DPT/HB 1, Polio 2 3 bulan DPT/HB 2, Polio 3 4 bulan DPT/HB 3, Polio 4 9 bulan Campak Keterangan: HB 0 = Hepatitis B yang pertama HB 1 = Hepatitis B yang kedua HB 2 = Hepatitis B yang ketiga, dst Baiklah, setelah mempelajari uraian materi tentang imunisasi, sekarang anda akan mempelajari praktik asuhan kebidanan pada bayi dengan kebutuhan imunisasi. Bacalah daftar tilik ini dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk-petunjuknya. Bila anda menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar saudara mampu melakukan asuhan secara proficient
  • 57. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 46 DAFTAR TILIK MEMBERIKAN IMUNISASI BCG Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi NO LANGKAH / TUGAS KASUS 1 2 3 4 5 1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis 2. Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur yang akan dilakukan Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/ tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk bekerjasama 3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu mengeringkannya Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan 4. Membuka ampul vaksin Pastikan sebelumnya vaksin tidak kadaluarsa 5. Melilitkan plastik pada leher ampul dengan erat 6. Mempertahankan ampul vaksin pada lehernya dengan hati- hati keluar dari lilitan 7. Melarutkan vaksin BCG dengan pelarut vaksin BCG Gunakan semprit 5 cc yang steril 8. Menggoyang-goyangkan ampul vaksin hingga vaksin larut secara merata 9. Mengisi semprit dengan vaksin BCG menggunakan semprit 0,1 cc 10. Mengeluarkan gelembung udara Perhatikan agar vaksin tidak terlalu banyak atau sedikit, ukur agar piston tepat pada skala 0,05 cc
  • 58. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 47 11. Mengatur posisi bayi Bayi dapat dipangku ibunya atau dibaringkan 12. Membersihkan lengan kiri bayi dengan menggunakan kapas yang dibasahi air matang 13. Memegang lengan anak dengan tangan kiri dan memegang semprit dengan tangan kanan, lubang jarum semprit menghadap ke atas 14. Memasukkan ujung jarum ke dalam kulit sedikit mungkin melukai kulit Penyuntikan dilakukan pada 1/3 lengan kanan bagian atas, suntikan dilakukan secara intra cutan 15. Meletakkan ibu jari tangan kiri di atas ujung barrel. Memegang pangkal barrel antara jari telunjuk dan jari tengah, lalu dorong piston dengan ibu jari tangan kanan 16. Menyuntikkan 0,05 cc vaksin BCG 17. Mencabut jarum setelah vaksin habis 18. Merapikan kembali alat-alat yang telah dipergunakan 19. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir lalu mengeringkannya 20. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi Minta teman anda untuk menilai praktik anda Lakukan praktik pemberian imunisasi Catat temuan anda Tugas Mandiri
  • 59. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 48 DAFTAR TILIK MEMBERIKAN IMUNISASI POLIO Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi NO LANGKAH / TUGAS KASUS 1 2 3 4 5 1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis 2. Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur yang akan dilakukan Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/ tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk bekerjasama 3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu mengeringkannya Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan 4. Membuka tutup metal dan tutup karet pada flakon vaksin polio Pastikan vaksin belum kadaluarsa 5. Memasang pipet plastik pada flakon 6. Mengatur posisi bayi, untuk lebih memudahkan bayi dapat sambil dipangku oleh ibunya 7. Menekan kedua pipi bayi dengan menggunakan kedua jari tangan kiri, sehingga bayi membuka mulutnya Lakukan dengan lembut dan hati-hati, jangan sampai melukai bayi 8. Tangan kanan memegang flakon vaksin polio, lali meneteskan 2 tetes vaksin ke mulut bayi 9. Merapikan kembali alat-alat yang telah dipergunakan
  • 60. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 49 Tugas Mandiri 10. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir lalu mengeringkannya 11. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi Minta teman anda untuk menilai praktik anda Lakukan praktik pemberian imunisasi Catat temuan anda
  • 61. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 50 DAFTAR TILIK MEMBERIKAN IMUNISASI DPT Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi NO LANGKAH / TUGAS KASUS 1 2 3 4 5 1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis 2. Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur yang akan dilakukan Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/ tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk bekerjasama 3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu mengeringkannya Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan 4. Membuka ampul vaksin Pastikan sebelumnya vaksin tidak kadaluarsa 5. Mengusap karet penutup pada flakon dengan menggunakan kapas basah sebagai tindakan desinfeksi 6. Mengambil semprit steril ukuran 1 cc dan memasang jarum DPT ke dalam semprit tersebut 7. Membuka tutup jarum dan menghisap udara ke dalam semprit sebanyak 0,5 cc Lakukan dengan hati-hati sewaktu melakukannya, jaga agar tetap steril 8. Menusukkan jarum ke dalam karet penutup flakon lalu masukkan udaranya ke dalam flakon 9. Membalikkan flakon vaksin sehingga posisi berada di atas jarum, lalu menyedot 0,5 cc vaksin ke dalam semprit Lakukan dengan benar dan hati-hati, sewaktu mengisikan vaksin perhatikan vaksin sudah tercampur dengan rata dan tidak ada vaksin yang beku
  • 62. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 51 10. Mencabut jarum dari flakon, semprit di tegak luruskan ke atas untuk melihat apakah terdapat gelembung udara, doronglah piston sehingga gelembung udara keluar 11. Mengatur posisi bayi, bayi dapat dipangku oleh ibu atau dibaringkan dengan dipegangi oleh ibu Bayi dapat dipangku ibunya atau dibaringkan 12 Menyuntikkan vaksin DPT sebanyak 0,5 cc pada paha sebelah luar dengan suntikan IM 13 Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan 14 Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir lalu mengeringkannya 15 Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi Minta teman anda untuk menilai praktik anda Lakukan praktik pemberian imunisasi Catat temuan anda Tugas Mandiri
  • 63. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 52 DAFTAR TILIK MEMBERIKAN IMUNISASI Hepatitis B Uniject Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi NO LANGKAH / TUGAS KASUS 1 2 3 4 5 1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis 2. Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur yang akan dilakukan Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/ tindakan yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk bekerjasama 3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu mengeringkannya Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan 4. Mempersiapkan posisi bayi Penyuntikan dilakukan pada 1/3 paha bagian luar secara IM 5. Mengambil uniject dari dalam termos vaksin/lemari pendingin Pastikan uniject tidak kadaluarsa 6. Membuka kantong alumunium/plastik dan mengeluarkan uniject 7. Memegang uniject pada leher dan tutup jarum dengan memegang keduanya di antara jari telunjuk dan jempol 8. Mendorong tutup jarum ke arah lateral dengan tekanan
  • 64. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 53 9. Meneruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup jarum dan leher Saat uniject diaktifkan akan terasa ada hambatan dan rasa menembus lapisan 10. Membuka tutup jarum 11. Memegang uniject pada bagian leher dan memasukkan jarum pada bayi Pada imunisasi jenis uniject tidak diperlukan aspirasi. Sewaktu penyuntikan usahakan anak berada dalam keadaan tenang 12. Memijat reservoir dengan kuat untuk memasukkan vaksin, setelah reservoir kempis cabut uniject dari paha bayi dengan cepat. Pastikan seluruh uniject masuk ke tubuh bayi 13. Membuang uniject yang sudah tidak terpakai di tempat benda tajam 14. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan 15. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir lalu mengeringkannya 16. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui oleh ibu bayi Minta teman anda untuk menilai praktik anda Lakukan praktik pemberian imunisasi Catat temuan anda Tugas Mandiri
  • 65. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 54 Imunisasi merupakan suatu tindakan memberikan perlindungan atau kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Tujuan pemberian imunisasi terutama untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita. Tujuan lain adalah agar bayi dan balita terhindar dari serangan penyakit atau minimal menderita sakit ringan. Sesuai dengan program pemerintah (Departemen Kesehatan) tentang Program Pengembangan Imunisasi (PPI) maka anak diharuskan mendapat perlindungan terhadap 7 jenis penyakit utama yaitu penyakit TBC (dengan pemberian vaksin BCG), difteria, tetanus, batuk rejan, poliomielitis, campak, dan Hepatitis B. Bentuk kekebalan ini diberikan dalam 5 imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Polio, DPT, Hepatitis B dan Campak. 1. Apakah yang dimaksud dengan imunisasi? 2. Apakah tujuan pemberian imunisasi? 3. Jelaskan jenis pemberian imunisasi dasar pada bayi? Rangkuman Evaluasi Formatif
  • 66. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 55 Selamat anda sudah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang imunisasi, bagaimana perasaannya? Tentunya sudah banyak kasus yang anda tangani, dan hal ini membuat anda semakin proficient dalam memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Topik selanjutnya adalah pemeriksaan tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah. Setelah mempelajari KB 6 Anda diharapkan dapat: 1. Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak prasekolah, 2. Melakukan konseling stimulasi tumbuh kembang, 3. Mendeteksi dini gangguan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak prasekolah, dan 4. Melakukan rujukan. Anda tentu sering mendengar istilah tumbuh kembang pada anak, sekarang tuliskan apa yang Anda ketahui tersebut pada kotak berikut ini: Kegiatan Belajar 6 Pemeriksaan Tumbuh Kembang Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah Tujuan Pembelajaran Uraian Materi
  • 67. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 56 A. TUMBUH KEMBANG Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih,1998). B. PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. (Depkes RI) Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004). Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998). Pengertian dari kembang (berkembang) adalah proses pematangan/ maturasi fungsi organ tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental intelegensi serta perilaku anak (Mansjoer, 2000 : 580). Perkembangan adalah suatu rangkaian peningkatan keterampilan dan kapasitas untuk berfungsi (Suriadi, 2001 : 1). Perkembangan adalah digunakan untuk menunjukkan bertambahnya ketrampilan dan fungsi yang kompleks dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan berbentuk pula kepribadiannya (Hassan, 2007 : 387  “Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh”
  • 68. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 57 Proses tumbuh kembang dimulai sejak sel telur dibuahi dan akan berlangsung sampai dewasa. Berikut tahap tumbuh kembang: 1.Tahap prenatal a. Masa embrio : mulai konsepsi – 8 minggu b. Masa tengah fetus : 9 minggu – 24 minggu c. Masa fetus lanjut : 24 minggu – lahir 2. Tahap postnatal a. Masa neonatal : lahir – 1 bulan b. Masa bayi awal : 1 bulan – 1 tahun c. Masa bayi lanjut : 1 tahun – 2 tahun 3. Masa anak 2-12 tahun a. Masa prasekolah : 2 – 6 tahun b. Masa sekolah : 6 – 12 tahun 4. Masa remaja (adolesen) : 10-18 tahun a. Pra pubertas : wanita 10-12 tahun,laki-laki 10-14 tahun b. Pubertas : wanita 12-14 tahun,laki-laki 14-15 tahun c. Post pubertas :wanita 14-18 tahun,laki-laki 16-20 tahun Baiklah, setelah mempelajari uraian materi tentang tumbuh kembang, sekarang anda akan mempelajari praktik pemeriksaan tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah. Bacalah daftar tilik ini dengan teliti, kemudian ikuti petunjuk-petunjuknya. Bila anda menemukan kesulitan, tanyalah tutor dan berlatihlah agar saudara mampu melakukan asuhan secara proficient. Pemeriksaan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
  • 69. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 58 DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut : 0 1 : : Mahasiswa melaksanakan langkah kerja atau kegiatan secara kompeten ketika dilakukan evaluasi Mahasiswa tidak kompeten dalam melaksanakan langkah kerja atau kegiatan ketika dilakukan evaluasi NO LANGKAH / TUGAS KASUS 1 2 3 4 5 PERSIAPAN 1. Mempersiapkan tempat test. 2. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan. 3. Mempersiapkan formulir DDST. KONSELING 4. Menyapa orang tua/pengasuh dan anak dengan ramah. 5. Menjelaskan kepada orang tua/pengasuh tujuan dilakukan test perkembangan (test ini bukan untuk mengetahui IQ anak). 6. Membuat komunikasi yang baik dengan anak. PELAKSANAAN 7. Menghitung umur anak dengan benar. 8. Menanyakan apakah anak lahir prematur dan bila ”ya” koreksi umur anak. 9, Menulis tanggal pemeriksaan di atas garis umur. 10. Membuat garis umur dengan benar.
  • 70. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 59 11. Melakukan tugas perkembangan untuk tiap sector minimal 3 tugas sebelah kiri garis umur dan bila lulus diteruskan sampai menembus garis umur serta sebelah kanan sampai anak gagal pada 3 tugas perkembangan. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada langkah 11, lakukan uji coba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sector yang sama sampai anak dapat lulus 3 tugas perkembangan. 12. Memberi skor penilaian dengan tepat 13. Selama penilaian orang tua/pengasuh ditanyakan adanya perilaku yang khas pada anak 14. Mengambil kesimpulan dengan benar 15. Menjelaskan hasil penilaian dan tindak lanjut. Mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan Minta teman anda untuk menilai praktik anda Lakukan praktik pemeriksaan tumbuh kembang Catat temuan anda Jelaskan yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Buatlah dokumentasi asuhan praktik yang dicapai dengan menggunakan pendekatan SOAP Laporan dibuat paling lambat 1 pekan setelah anda mencapai kompetensi yang diharapkan Tugas Mandiri Tugas Mandiri Evaluasi Formatif
  • 71. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 60 TEST AKHIR MODUL (Waktu 30 menit) Pilihlah salah satu alternative jawaban yang paling Anda anggap benar pada soal-soal dibawah ini 1. Ada beberapa faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secara mekanis adalah a. Perubahan suhu b. Penimbunan CO2 c. Hipoksia pada akhir persalinan d. Tekanan terhadap rongga dada e. Tangisan bayi 2. Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Manakah pernyataan yang benar tentang lemak coklat : a. Mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100% b. Timbunan lemak coklat hanya terdapat di punggung c. Untuk membakar lemak coklat, bayi tidak menggunakan glukosa d. Lemak coklat diproduksi ulang oleh bayi dengan adanya stress dingin e. Lemak coklat terdapat lebih tebal pada bayi kurang bulan 3. Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Manakah pernyataan yang benar tentang sistem metabolisme glukosa … a. Koreksi penurunan gula darah dapat melalui cadangan glikogen b. Pada setiap BBL glukosa darah akan turun dalam waktu cepat ( 4-5 jam) c. Keseimbangan glukosa sepenuhnya tercapai dalam 1-2 jam pertama kelahiran Evaluasi Akhir
  • 72. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 61 d. Bayi harus mulai mempertahankan kadar gukosa darahnya sendiri sejak dalam kandungan e. Bayi baru lahir secara fisiologis akan mengalami hipoglikemia 4. BBL sangat rentan terhadap infeksi, pemeliharaan alat yang berkesinambungan sangat diperlukan, pastikan untuk melakukan tindakan PI berikut ini … a. Pemberian injeksi vit K b. Pemberian profilaksis salep pada mata c. Pastikan klem, gunting, benang tali pusat telah di DTT/steril d. Cuci tangan secara seksama sebelum dan sesudah kontak dengan bayi e. Pakaian bayi harus bersih 5. Rawat gabung adalah perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, akan banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Dari aspek fisik ibu manfaatnya adalah … a. Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat bayinya b. Dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu c. Kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang dibutuhkan oleh bayi d. Involusi uteri akan terjadi dengan baik karena dengan menyusui akan terjadi kontraksi rahim yang baik e. Membangun ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi 6. Tujuan Pengkajian fisik pada bayi baru lahir adalah a. Mendeteksi keadaan lingkungan keluarga b. Menjalin kedekatan antar anggota keluarga c. Menjalin tali silaturahmi antara bidan dan keluarga d. Mendeteksi segera kelainan dan dapat menjelaskan pada keluarga e. Mendeteksi genetik yang diturunkan dari keluarga 7. Rambut halus pada tubuh BBL, terutama di punggung, dahi dan pipi yang sering disebut dengan lanugo lebih terlihat pada ... a. Bayi besar b. Bayi prematur
  • 73. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 62 c. Bayi post term d. Bayi cukup bulan e. Bayi kecil masa kehamilan 8. Yang termasuk dalam tanda- tanda bahaya pada BBL adalah.... a. Menghisap lemah, malas menyusu, ngantuk b. Tidak BAB dalam 24 jam setelah lahir c. Pernafasan ≥ 60x/menit d. Bayi belum BAK dalam 24 jam e. Jawaban a dan c benar 9. Konseling apa sajakah yang harus diberikan kepada ibu dan keluarga sebelum bayi pulang.... a. Tanda-tanda bahaya pada bayi. b. Perawatan bayi sehari-hari. c. Kunjungan ulang. d. Jawaban a dan c benar e. Semua jawaban benar 10. Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah satu sisi, lengan dan kakinya akan berektensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi disebut dengan refleks.... a. Startle b. Tonik leher c. Refleks moro d. Neck righting e. Refleks primitif 11. Apakah prinsip perawatan tali pusat bayi baru lahir a. Dibalut dengan kassa steril b. Bersih, kering dan terbuka c. Kombinasi alcohol dan betadin d. Bersihkan dengan betadin sebagai antiseptic
  • 74. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 63 e. Steril 12. Infeksi yang sering terjadi pada tali pusat bayi baru lahir adalah a. Jamur b. Tetanus c. Pus d. Protozoa e. Amuba 13. Penyebab infeksi tali pusat pada bayi baru lahir adalah a. Clostridium tetani b. Stafilokokus aureus c. Gardnella d. Candida albicans e. Trichomonas 14. Kapan waktu yang tepat memandikan bayi baru lahir a. 6 jam pertama b. Setelah 6 jam c. 24 jam pertama d. 6-8 jam pertama e. Setelah 24 jam 15. Yang penting diperhatikan saat awal memandikan bayi baru lahir adalah a. anda vital b. Dalam 6 jam pertama kelahiran c. Memandikan pagi hari d. Kulit bayi e. Tersedianya perlengkapan bayi lengkap 16. Bayi B umur 3 hari, BBL 3100 gram, BB sekarang 3000 gram. Bayi menetek kuat, tali pusat tidak ada tanda-tanda infeksi. Imunisasi yang dibutuhkan adalah
  • 75. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 64 a. BCG b. HB 0 c. DPT d. Polio e. Campak 17. Bayi perempuan usia 3 bulan, dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi. Bidan memberikan imunisasi DPT combo dan polio 3. Setelah mendapat imunisasi, pada malam harinya bayi mengalami demam (suhu 38,5oC). Demam yang terjadi pada bayi tersebut merupakan efek samping dari .... a. DPT b. Polio c. Polio dan DPT d. Cara penyuntikan e. Tempat penyuntikan 18. Teknik pemberian Imunisasi DPT diberikan secara... a. Tetesan peroral b. Injeksi subcutan c. Injeksi intravena d. Injeksi intracutan e. Injeksi intramuskuler 19. Jadwal yang tepat untuk pemberian imunisasi berikutnya detelah pemberian imunisasi DPT combo adalah …. a. 2 minggu b. 4 minggu c. 6 minggu d. 8 minggu kemudian
  • 76. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 65 e. Jika bayi tidak demam 20. Kekebalan yang didapat bayi setelah mendapat imunisasi adalah ... a. Pasif b. Kombinasi c. Aktif alami d. Aktif buatan e. Pasif bawaan 21. Bayi perempuan lahir spontan 1 jam yang lalu, aktif, BB 2400 gram PB 48 cm RR 40 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir 38 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan. Bayi tersebut termasuk dalam kategori a. Matur b. Dismatur c. Prematur d. Serotinus e. Post matur 22. Asuhan yang harus diberikan pada matur adalah …. a. Dimandikan b. Pemberian oksigen c. Pemberian antibiotik d. Dirawat dalam inkubator e. Rawat gabung dengan ibunya 23. Seorang perempuan baru saja melahirkan, bayi menangis kuat, warna kulit merah, gerak aktif, BBL 2900 gram. Penatalaksanaan yang dilakukan segera terhadap bayinya adalah .... a. Memandikan b. Mengeringkan c. Menghisap lendir d. Memotong tali pusat
  • 77. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 66 e. Inisiasi menyusu dini 24. Bayi baru lahir normal dilakukan pemotongan tali pusat setelah …. a. 1 menit b. 2 menit c. 3 menit d. 5 menit e. 10 menit 25. Dosis imunisasi BCG yang diberikan untuk bayi adalah … a. 0,1 ml b. 0,5 ml c. 0,01 ml d. 0,02 ml e. 0,05 ml 26. Teknik pemberian Imunisasi BCG diberikan secara... a. Tetesan peroral b. Injeksi subcutan c. Injeksi intravena d. Injeksi intracutan e. Injeksi intramuskuler 27. Bayi yang usianya sudah lebih dari 2 bulan namun belum mendapatkan imunisasi BCG harus dilakukan a. BCG test b. Rontgen test c. Mantoux test/PPD tes d. Spuntum test
  • 78. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 67 e. Kadar darah test 28. Pemberian ASI yang dianjurkan pada bayi baru lahir adalah … a. 30 menit sekali b. 1 jam sekali c. 3 jam sekali d. On demand e. Bila bayi terbangun 29. Setelah 30 menit lahir bayi dengan berat badan kecil masa kehamilan mengalami penurunan suhu sampai 36o C, maka asuhan yang diberikan adalah …. a. Berikan antibiotik b. Berikan antipirektif c. Lakukan rujukan segera d. Lakukan metode kanguru e. Berikan cairan infuse Dexstrose 30. Tujuan pemberian imunisasi BCG pada bayi adalah … a. Mencegah penyakit infeksi saluran pernafasan b. Membuat kekebalan aktif terhadap penyakit TBC c. Memberi kekebalan aktif terhadap penyakit difteri d. Mendapat kankekebalan terhadap penyakit campak e. Membuat kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus
  • 79. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 68 Selamat Anda telah berhasil mempelajari Modul ini. Dari modul ini Anda telah mempelajari bagaimana anda melakukan pengkajian hingga melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu anda juga sudah mampu melakukan memandikan bayi, merawat tali pusat, memberikan imunisasi dan melakukan pemeriksaan tumbuh kembang. Sekarang bertanyalah kepada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi yang dibahas dalam modul ini. Jika belum pelajari sekali lagi, terutama pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Jika sudah bersegeralah menghubungi dosen yang mengampu mata kuliah ini untuk meminta tes akhir modul. Selamat dan sukses selalu. Penutup