Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) di Indonesia, yang terdiri dari empat komponen utama yaitu komponen dasar (rakyat), komponen utama (TNI dan POLRI), komponen khusus (perlindungan masyarakat), dan komponen pendukung (sumber daya nasional). Doktrin Sishankamrata telah berkembang sejak perjuangan kemerdekaan dengan konsep perang gerilya,
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Modul 4 kwn kb 3
1. SISTEM PERTAHANAN KEAMANAN
RAKYAT SEMESTA (SISHANKAMRATA)
Semester 01
Kegiatan Belajar II
Kewarganegaraan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Pengertian Sistem Pertahanan Dan Keamanan Rakyat Semesta
(Sishankamrata)
Sistem Pertahanan Rakyat Semesta adalah suatu sistem
pertahanan keamanan dengan komponen yang terdiri dari
seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional yang
bekerja secara total, integral serta berlanjut untuk
mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan
keamanan Negara
3. Komponen-Komponen Dalam
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Menurut Zainal Ittihad Amin (2007 ), terdapat 4 komponen
dalam sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, yaitu
komponen dasar, komponen kekuatan utama, komponen
khusus, dan komponen pendukung
4. Adapun komponen dasar sishankamrata
tersebut adalah rakyat yang terlatih yang diupayakan
melalui mobilisasi
5. Komponen utamanya adalah TNI dan POLRI yang
berfungsi sebagai subyek kekuatan pertahanan keamanan
negara dan kekuatan sosial.
6. Komponen khusus yaitu perlindungan masyarakat (Linmas) yang
berfungsi menanggulangi akibat bencana perang, alam, atau bencana lainnya.
7. sumber daya dan prasarana nasional yang berfungsi menjamin
kemampuan bangsa dan negara dalam meniadakan ancaman
setiap ancaman dari luar negeri dan dalam negeri.
Dan yang menjadi
komponen pendukung yaitu :
9. Bela negara terdiri dari Angkatan Darat,
Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan
Polri yang merupakan kekuatan
pertahanan dan keamanan negara
10. Bela Potensial yaitu rakyat yang berfungsi untuk
ketertiban umum, baik keamanan, perlawanan, dan
perlindungan rakyat
11. Kekuatan perlawanan tidak besenjata yaitu rakyat di luar Bela Semesta
yang berfungsi untuk perlindungan masyarakat dalam menanggulangi
akibat bencana perang (UU RI No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan
Negara). Untuk lebih jelasnya lihatlah bagan berikut :
Gambar 6. Bagan Kekuatan Sishankamrata
12. Doktrin Penyelenggaraan Pertahanan Dan
Keamanan Rakyat Semesta
Menurut masyarakat awam DOKTRIN adalah suatu
bentuk tindakan mengharuskan/memaksakan bahwa
suatu kasus harus diyakini dan dibenarkan seperti apa
yang disampaikan
13. Berikut ini akan diuraikan mengenai
evolusi (perkembangan) doktrin
pertahanan Indonesia sejak jaman perjuangan
merebut kemerdekaan
14. Konsep ini memperoleh bentuknya setelah adanya
kenyataan pengalaman pertempuran dengan pihak
tentara penjajah yang sudah sebagian menduduki wilayah
rakyat Indonesia
Perang Gerilya Rakyat Semesta
15. Perang wilayah terjadi sejak tahun 1950, dimana perlengkapan
angkatan perang mulai diperbaiki mutunya, pendidikan
kemiliteran mulai diadakan dan organisasi pertahanan keamanan
disempurnakan.
Perang wilayah
16. Pelaksanaan operasi perang wilayah meliputi bentuk
bentuk perlawanan terhadap invasi militer dalam
empat tahap :
19. Di bagian wilayah yang diduduki musuh atau bila
musuh mampu menduduki bagian bagian strategis wilayah
di Indonesia, melancarkan peperangan gerilnya semesta
menukar ruang dengan waktu untuk mengadakan
serangan balasan.
20. Bila sudah dicapai keseimbangan antara kekuatan kita
dan lawan lancarkan serangan balasan untuk
melumpuhkan dan mengusirnya dari wilayah RI.
21. Didalam konsep perang wilayah ternyata masih terdapat
beberapa masalah yang belum dimuat dalam pelaksanaannya
antara lain bagaimana menghadapi subversi dan pemberontakan
dalam negeri, sehingga diperlukan perang rakyat semesta.
Perang rakyat semesta
23. Perang rakyat semesta (perata)
merupakan bagian mutlak dan tidak terpisahkan
pertahanan keamanan nasional (hankamnas).
24. bersifat semesta, yang menggunakan seluruh kekuatan nasional secara total
dan integral,dengan menggunakan militasi rakyat sebagai unsur
kekuatannya untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara
Repulblik Indonesia dan mengamankan jalannya pembangunan nasional.
Perata
28. Pola KAMDAGRI ini meliputi semua operasi dalam rangka menanggulangi
subversi, infiltrasi, sabotase dan pemberontakan – pemberontakan baik
secara preventif maupun represif
Pola operasi keamanan dalam negeri (KAMDAGRI)
29. Pola operasi pertahanan
adalah semua operasi dalam rangka menjamin kemerdekaan dan kedaulatan
negara terhadap serangan atau ancaman nyata dari kekuatan negara lain
atau dengan kata lain usah untuk menggagalkan serangan dan ancaman
nyata dari kekuatan perang musuh.