SlideShare a Scribd company logo
1 of 92
Download to read offline
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
1
MANAJEMEN TERPADU
BALITA SAKIT
MODUL
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTMB)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Dwi Estuning Rahayu
Sugijati
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
	 Segala Puji bagi Allah Tuhan
Yang Maha Esa atas Limpahan Rahmat
dan HidayahNya sehingga penyusunan
Modul 4 ini dapat terselesaikan dengan
baik.
	 Modul 4 berjudul “Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM)”
disusun dengan tujuan untuk media
pembelajaran Program Studi D III
Kebidanan khususnya bagi mahasiswa
Pendidikan Jarak Jauh dengan latar
belakang DI Kebidanan pada daerah
perbatasan dan kepulauan terpencil.
	 Modul 4 ini dapat diselesaikan
dengan baik berkat dukungan dari
berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.
2. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes RI
beserta jajarannya.
3. USAID
4. Fasilitator
5. Berbagai pihak yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.
Kami mengharapkan masukan dari
berbagai pihak untuk kesempurnaan
modul 4 ini.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kata Pengantar											i
Daftar Isi												ii
Kegiatan Belajar 1
Penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan		 4
Kegiatan Belajar 2
Tindakan dan pengobatan bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan		 35
Kegiatan Belajar 3
Konseling bagi ibu										53
Evaluasi Akhir											80
Daftar Gambar											88
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
Rasional dan Deskripsi Singkat
	 Melalui modul ini, Anda akan kami bawa pada Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) yang
merupakan cara dalam memberikan pelayanan pada bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan,
dalam keadaan sehat maupun sakit.
	 Pada modul ini masih terkait dengan modul MTBS yaitu l, 2, 3. Adapun isi dari modul 4 ini
mencakup penilaian, klasifikasi dan pengobatan juga mempelajari konseling dan pelayanan
tindak lanjut yang terbagi menjadi 3 kegiatan belajar:
1.	 Kegiatan Belajar I :	 Penilaian, klasifikasi dan pengobatan pada bayi 2 hari sampai
					kurang 2 bulan
2.	 Kegiatan Belajar II : 	 Tindakan dan Pengobatan
3.	 Kegiatan Belajar III :	 Konseling bagi ibu
	 Setelah Anda mempelajari modul 4, Anda diharapkan dapat menentukan penilaian,klasifikasi
dan pengobatan pada bayi muda. Berbagai kajian menunjukkan bahwa Indonesia perlu
memberikan prioritas utama pada upaya peningkatan kesehatan untuk bayi baru lahir dan
anak balita karena angka kesakitan dan angka kematian bayi baru lahir dan balita sangat
tinggi yang sebenarnya dapat dicegah dan ditangani sedini mungkin, untuk itu perlunya
modul MTBM yang dapat digunakan sebagai panduan untuk belajar tentang MTBM.
Relevansi
	 Setelah Anda mempelajari semua penilaian, klasifikasi dan pengobatan juga konseling dan
pelayanan tindak lanjut pada balita muda, Anda dapat menentukan/ mengelompokkan jenis
klasifikasinya, sehingga Anda dapat menentukan tindakan selanjutnya. Modul Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM) masuk pada kurikulum pendidikan diploma III kebidanan Kemenkes
RI tahun 2011 pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi, Balita dan Anak Prasekolah
dengan kode mata kuliah Bd. 304, juga sebagai muatan lokal yang dapat dimasukkan mata
kuliah pendukung dari kompetensi utama bidan. Saya yakin Anda sangat kompeten.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
	 Untuk memudahkan Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul 4 ini, maka akan
lebih mudah bagi Anda jika mengikuti langkah-langkah Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
sebagai berikut:
1.	 Terlebih dahulu Anda baca pada modul yang ingin dicapai. Penilaian dan klasifikasi bayi
muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
2.	 Anda pelajari secara berurutan kegiatan belajar tersebut. Periksa semua bayi muda untuk
kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri
3.	 Baca dengan seksama materi yang disampaikan dalam modul tersebut
4.	 Anda kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan
diskusikan dengan fasilitator pada saat kegiatan tatap muka.
5.	 Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan Anda mengingat.
6.	 Anda kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban yang disediakan pada akhir unit.
7.	 Jika mengalami kesulitan, Anda dapat mendiskusikannya dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator.
8.	 Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal melalui pembelajaran dalam modul ini.
Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi yang terdapat pada
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda ketika mengerjakan latihan. Untuk itu
belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat Anda.
	 Kami mengharap, Anda dapat mengikuti keseluruhan kegiatan belajar dalam modul ini
dengan baik. Saya yakin Anda mampu menyelesaikan modul ini dengan baik.
Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES.
Petunjuk Belajar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Petunjuk Belajar bagi Fasilitator
1.	 Pahami terlebih dahulu capaian pembelajaran dalam modul 4 ini
2.	 Berikanmotivasikepadapembacauntukmembacadenganseksamamateriyangdisampaikan
dan berikan penjelasan untuk hal-hal yang dianggap sulit.
3.	 Motivasi pembaca untuk mengerjakan latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang
dibahas.
4.	 Identifikasi kesulitan yang dialami oleh pembaca dalam mempelajari modul terutama
materi-materi yang dianggap penting.
5.	 Ketika pembaca mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini, mintalah kepada
mereka untuk mendiskusikan dalam kelompok atau kelas dan berikan kesimpulan sebagai
hasil akhir pembelajaran.
6.	 Berikan motivasi kepada pembaca untuk mengerjakan evaluasi proses pembelajaran pada
setiap materi yang dibahas dan mendiskusikan dengan teman.
7.	 Bersama pembaca lakukan penilaian terhadap kemampuan yang telah dicapai oleh mereka.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Kegiatan
Belajar 1
Penilaian dan Klasifikasi, Tindakan dan
Pengobatan Bayi Muda Umur 1 Hari
Sampai Kurang 2 Bulan
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah Anda mengikuti pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan penilaian dan klasifikasi
serta pengobatan pada bayi muda umur hari sampai kurang 2 bulan.
Setelah mengikuti Kegiatan Belajar I, saudara diharapkan mahasiswa mampu untuk :
1.	 Dapat melakukan pemeriksaan mengklasifikasi kemungkinan infeksi bakteri
2.	 Dapat memeriksa dan mengklasifikasikan diare
3.	 Dapat memeriksa dan mengklasifikasi icterus
4.	 Dapat memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan berat badan rendah dan atau
masalah pemberian ASI
5.	 Memeriksa status /penyuntikan Vitamin K1
6.	 Memeriksa status Imunisasi
7.	 Memeriksa masalah/keluhan lain
1.	 Memeriksa masalah/keluhan lain
2.	 Memeriksa dan mengklasifikasikan diare
3.	 Memeriksa dan mengkla sifikasi icterus
4.	 Memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan berat badan rendah dan / atau masalah
pemberian ASI
5.	 Memeriksa status / penyuntikan Vitamin K1
6.	 Memeriksa status Imunisasi
7.	 Memeriksa masalah/keluhan lain
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5
Uraian
Materi
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI, PENGOBATAN BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
Setelah Anda mempelajari dan memahami modul sebelumnya tentang MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sakit) selanjutnya Anda akan mempelajari MTBM ((Manajemen Terpadu Bayi
Muda) yaitu mulai umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Sebelum mempelajari modul ini, apakah
Anda pernah melakukan penilaian terhadap bayi muda? Baiklah Anda pelajari dengan baik
materi berikut: Ketika Anda menerima ibu yang datang memeriksakan bayinya, maka yang
harus Anda lakukan adalah langkah-langkah di bawah ini :
1.	 Tanyakan kepada ibu masalah bayinya
2.	 Tentukan kunjungan pertama / ulang untuk masalah yang sama
3.	 Jika kunjungan ulang, Anda berikan pelayanan tindak lanjut
4.	 Jika kunjungan pertama, langkah-langkah pemeriksaan yang Anda lakukan diantaranya:
•	 Periksa kemungkinan kejang, ganguan napas, hipotermia, kemungkinan infeksi bakteri,
ikterus dan gangguan saluran cerna, kemudian Anda klasifikasikan berdasar pada
tanda/ gejala
•	 Tanyakan apakah bayi diare. Jika Anda mendapatkan bayi tersebut diare, periksa tanda/
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6gejala yang terkait, klasifikasi untuk dehidrasi, diare persisten dan mungkin disentri
•	 Periksa kemungkinan berat badan rendah dan/ atau masalah pemberian ASI, kemudian
Anda klasifikasikan berdasar tanda / gejala yang timbul
•	 Tanyakan imunisasi, kemudian tentukan status imunisasinya
•	 Tanyakan masalah lain seperti kelainan kongenital, trauma lahir, perdarahan tali pusat,
•	 Tanyakan keluhan/masalah ibu yang terkait dengan kesehatan bayinya
•	 Jika membutuhkan rujukan segera, Anda melanjutkan pemeriksaan secara cepat. lewati
penilaian pemberian asi karena hanya akan memakan waktu.
A.	 MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI
Pada materi ini, Anda akan mempelajari cara mengklasifikasikan kemungkinan penyakit
sangat berat atau infeksi bakteri. Sebelumnya perlu Anda pelajari dulu cara memeriksa
kejang, gangguan napas dan hipotermia
1.	 Memeriksa Apakah Bayi Tidak Bisa Minum atau Memuntahkan Semuanya.
Anda amati terlebih dahulu apakah bayi menunjukan tanda ”tidak bisa minum atau
menyusu” jika bayi terlalu lemah untuk minum atau tidak bisa mengisap/menelan apabila
diberi minum atau disusui.
Bayi mempunyai tanda ”memuntahkan semuanya” jika bayi sama sekali tidak dapat menelan
apapun. Semua cairan atau makanan yang masuk akan keluar lagi.
2.	 MEMERIKSA GEJALA KEJANG
Penting untuk Anda ketahui bahwa kejang merupakan gejala kelainan susunan saraf pusat
dan merupakan keadaan darurat. Kejang pada bayi muda umur 2 hari berhubungan
dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan, sedangkan kejang pada umur>2 hari
dikaitkan dengan tetanus neonatorum, infeksi dan kelainan metabolik seperti kurangnya
kadar gula darah. Pada bayi kurang bulan, kejang lebih sering disebabkan oleh perdarahan
intrakranial.
Perlu Anda ketahui bahwa di Indonesia, kejang pada bayi muda sering disebabkan oleh
tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis, perdarahan otak dan akibat cacat
bawaan. Terlebih dahulu Anda harus mengetahui tanda/gejala klinis kejang pada bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
muda yang sangat bervariasi bahkan kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal.
Meskipun demikian, jika Anda menjumpai gejala/gerakan yang tidak biasa, terjadi secara
berulang-ulang dan periodik, Anda harus memikirkan kemungkinan bayi tersebut kejang.
TANYA : Adakah riwayat kejang?
Ajukan pertanyaan ini pada ibu. Perlu untuk Anda ketahui bahwa riwayat kejang pada
episode sakit v ini, kadang sulit diketahui. Jika ibu mengatakan bayinya kejang atau ada
gerakan yang tidak biasa, Anda perlu memikirkan kemungkinan bayi kejang.
LIHAT : Apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun?
Tremor atau gemetar adalah gerakan halus yang konstan. Tremor disertai kesadaran
menurun, menunjukkan kemungkinan bayi kejang. Tremor tanpa kesadaran menurun
biasanya disebabkan oleh kadar gula darah turun. Kesadaran menurun dapat dinilai
pada saat membuka pakaian bayi. Jika bayi sadar, ia akan bangun ketika Anda membuka
pakaiannya. Jika bayi tidak sadar, ia tidak dapat dibangunkan atau tidak bereaksi ketika
disentuh.
DENGAR : Apakah bayi menangis melengking tiba-tiba?
Perhatikan bahwa bayi menangis tiba-tiba dengan nada tinggi/melengking dan terus
menerus menunjukkan ada proses tekanan intra kranial yang meninggi atau kerusakan
susunan saraf pusat lainnya.
LIHAT : Apakah ada gerakan yang tidak terkendali?
Gerakan tidak terkendali dapat berupa gerakan berulang-ulang pada mulut seperti
menguap, mengunyah atau mengisap, pada mata seperti kelopak mata berkedip-kedip,
adanya gerakan cepat bola mata, mata mendelik (melihat ke atas terus) atau bola mata
berputar-putar dan pada anggota gerak misalnya kaki seperti mengayuh sepeda, tangan
seperti petinju atau gerakan tangan dan atau kaki berulang-ulang satu sisi.
Pada bayi normal kadang ditemukan gerakan tidak terkendali, namun gerakan tersebut
berhenti jika Anda menyentuh atau mengelus-elus, sedangkan pada kejang, gerakan
tersebut tetap ada.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
LIHAT : Apakah mulut bayi mencucu?
Mulut yang mencucu seperti mulut ikan merupakan tanda yang cukup khas pada tetanus
neonatorum.
LIHAT DAN RABA : Apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan?
Anda ketahui disebut kejang tonik jika seluruh tubuh bayi terlihat kaku disertai fase
lemas yang bergantian. Kejang tonik terlihat jika ada rangsangan sentuhan, cahaya atau
suara. Kejang seperti ini biasanya pada bayi dengan tetanus.
3.	 MEMERIKSA GEJALA GANGGUAN NAPAS
Apakah Anda mengetahui bahwa pola
napas pada bayi muda tidak teratur?
Frekuensi napas normal bayi cukup
bulan adalah 30-59 kali/menit. Frekuensi
napas ³ 60 kali/menit atau < 30 kali/
menit dan menetap, menunjukkan
adanya gangguan napas, biasanya
disertai tanda/gejala bayi biru (sianosis),
tarikan dinding dada yang sangat kuat, pernapasan cuping hidung serta terdengar suara
merintih. Pada saat Anda menghitung napas, bayi harus dalam keadaan tenang. Bila bayi
menangis, minta ibu untuk menenangkan bayinya.
LIHAT : Hitung napas dalam 1 menit
Hitung napas dalam 1 menit seperti pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun. Jika hitungan
Anda yang pertama adalah ³ 60 kali per menit, ulangi menghitung. Hal ini penting karena
pernapasan pada bayi muda seringkali tidak teratur, kadang-kadang berhenti bernapas
beberapa detik diikuti dengan periode pernapasan yang lebih cepat.
	 Hitung napas ≥ 60 kali per menit, artinya bayi muda bernapas cepat.
	 Hitung napas < 30 kali/menit, berarti bayi muda bernapas lambat.
Gambar : Memeriksa Pernafasan pada Bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
LIHAT : Adakah tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat?
Perlu Anda pahami, sedikit tarikan dinding dada adalah normal pada bayi muda karena
dinding dada masih lunak. Bila tarikan dinding dada ke dalam sangat kuat, mudah terlihat
dan menetap, Anda perhatikan hal tersebut berarti ada gangguan napas.
DENGAR : Apakah bayi merintih?
Merintih adalah suara napas pendek-pendek dan halus yang terdengar saat bayi
menghembuskan napas. Jika Anda mendengar suara merintih menandakan bayi
mengalami kesulitan bernapas.
4.	 MEMERIKSA GEJALA HIPOTERMIA
Ukur suhu badan semua bayi muda pada waktu Anda melakukan kunjungan neonatal atau
memeriksa bayi muda di klinik. Suhu normal adalah 36,5 – 37,5°C. Suhu < 35,5°C disebut
hipotermia berat yang mengindikasikan infeksi berat sehingga harus segera dirujuk. Suhu
bayi pada hari-hari pertama kehidupannya mudah turun terutama pada bayi dengan berat
lahir rendah (BBLR), lahir kurang bulan dan bayi yang mengalami asfiksia. Perlu Anda
perhatikan bahwa bayi dengan hipotermia mudah sekali meninggal.
PERIKSA : Ukur suhu aksiler dengan termometer atau raba badan bayi.
Anda mengukur suhu bayi muda menggunakan termometer pada aksiler selama 5
menit. Tidak dianjurkan mengukur secara rektal karena dapat mengakibatkan terjadinya
perlukaan pada anus. Sebelum mengukur suhu, Anda pastikan terlebih dahulu bahwa
air raksa pada termometer menunjukkan angka yang terendah.
Jika tidak ada termometer, Anda dapat meraba bagian tangan, kaki atau badan bayi
untuk mengetahui apakah demam atau dingin.
Demam : suhu ≥ 37.5°C
Hipotermia sedang : suhu 35,5 - 36.5°C
Disebut Hipotermia Berat : suhu < 35,5°C
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Gambar : Hipotermia pada bayi
5.	 MEMERIKSA INFEKSI BAKTERI TOTAL
Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada kulit, mata
dan pusar. Anda akan mempelajari cara memeriksa dan mengklasifikasikan infeksi
bakteri lokal.
LIHAT : Apakah ada pustul di kulit?
Periksa seluruh badan bayi apakah ada tanda/gejala bercak merah atau benjolan berisi
nanah di kulit. Anda akan banyak menemukan pustul pada daerah yang tertutup,
misalnya lipatan leher dan ketiak.
LIHAT : Apakah mata bernanah? Mata bayi baru lahir yang bernanah merupakan
tanda infeksi mata. Berat ringan infeksi tersebut dapat Anda lihat dari banyaknya
produksi nanah dan bengkaknya mata bayi.
LIHAT : Apakah pusar kemerahan atau bernanah?
Jika Anda menemui pusar bayi kemerahan, perhatikan apakah meluas sampai ke
kulit perut? Apakah pusar berbau busuk? Pusar yang infeksi, di daerah pangkal tali
pusat bayi biasanya kemerahan, mengeluarkan nanah, atau pusar berbau. Jika warna
kemerahan meluas ke kulit daerah perut (abdomen) berarti bayi mengalami infeksi
berat. Biasanya tali pusat “lepas” ketika bayi umur 7 hari.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
11
Cara mengklasifikasikan kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi Bakter
i
1.	 Tidak mau minum atau memuntahkan
semuanya. ATAU
2.	 Riwayat kejang ATAU
3.	 Bergerak hanya jika dirangsang ATAU
4.	 Napas cepat ATAU
5.	 Napas lambat ATAU
6.	 Tarikan dinding dada ke dalam yang kuat
7.	 ATAU
8.	 Merintih ATAU
9.	 Demam ( ≥ 37,5 °C ) ATAU
10.	Hipotermia ( < 35,5 °C ) ATAU Nanah yang
banyak di mata ATAU Pusar kemerahan
meluas sampai dinding perut
PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU
INFEKSI BAKTERI BERAT
1. Pustul kulit. ATAU
2. Mata bernanah. ATAU
3. Pusar kemerahan atau bernanah
INFEKSI BAKTERI LOKAL
Tidak terdapat salah satu tanda di atas MUNGKIN BUKAN INFEKSI
Agar Anda dapat lebih mudah memahaminya, Anda dapat mempelajari bagan di bawah ini :
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12PENILAIAN,KLASIFIKASI,DANTINDAKAN/PENGOBATAN
BAYIMUDAUMURKURANGDARI2BULAN
TANYAKANPADAIBUMENGENAIMASALAHANAKNYA
Tanyakanapakahinikunjunganpertamaatau
kunjunganulanguntukmasalahtersebut
1.Padasetiapkunjunganpertamalakukanpenilaian
sesuaidenganbagan
2.Padakunjunganulanglakukanpenilaiansecara
lengkap.UntukklasifikasiKunjunganpertama
gunakanpedomanpelayanantindaklanjut
Jikabayimudaditemukandalamkeadaankejangatau
hentinapassegeralakukanpengobatansebelum
melakukanpenilaianyanglaindanRUJUKSEGERA
MEMERIKSAKEMUNGKINANPENYAKIT
SANGATBERATATAUINFEKSIBAKTERI
TANYAKAN:
1.Apakahbayitidakmauminumataumemuntahkan
semuanya?
2.Apakahbayikejang?
LIHATDANRABA
1.Apakahbayibergerakhanyajikadirangsang?
2.Hitungnapasdalam1menit
Jika≥60kali/menit,ulangimenghitung.Apakahbayi
bernapascepat(≥60kali/menit)ataubayibernapas
lambat(<30kali/menit).
3.Lihatapakahadatarikandindingdadakedalam
yangsangatkuat
4.Dengarkanapakahbayimerintih?
5.Ukursuhuaksiler
6.Lihat,apakahpustuldikulit?
7.Lihat,apakahmatabernanah?
8.Apakahpusarkemerahanataubernanah?Apakah
kemerahanmeluassampaidindingperut?
TANDA/GEJALAKLASIFIKASITINDAKAN/PENGOBATAN
1.Tidakmauminumatau
memuntahkansemua
2.RiwayatKejangatau
3.Bergerakhanyajika
dirangsangATAU
4.Napascepat(≥60kali/menit)
ATAU
5.NapasLambat(<30kali/
menit)ATAU
6.Tarikandindingdada
kedalamyangsangatkuat
ATAU
7.MerintihATAU
8.Demam≥37.5CATAU
9.Hipotermiaberat<35.5C
ATAU
10.Nanahyangbanyakdi
mataATAU
11.Pusarkemerahanmeluas
kedindingperut
PENYAKITSANGAT
BERATATAU
INFEKSIBAKTERI
BERAT
1.Jikaadakejangtanganikejang
2.Cegahagarguladarahtidak
turun
3.Jikaadagangguannapastangani
gangguannapas
4.Jikaadahipotermiatangani
hipotermia
5.Beridosispertamaantibiotik
intramuskular
6.Nasihaticaramenjagabayiagar
tetaphangatdiperjalanan
7.RUJUKSEGERA
1.PustulkulitATAU
2.MatabernanahATAU
3.Pusarkemerahanatau
bernanah
INFEKSIBAKTERI
LOKAL
1.Jikaadapustulkulitataupusar
benanahberiantibiotikoral
2.Jikaadananahdimataberisalep/
tetesmataantibiotik
3.Ajaricaramengobatiinfeksi
bakterilokaldirumah
4.Nasihatikapankembalisegera
5.Kunjunganulang2hari
Tidakterdapatsalahsatu
tandadiatas
MUNGKINBUKAN
INFEKSI
1.Ajaricaramerawatbayidirumah
2.LakukanasuhandasarBayi
muda
Klasifikasi
Kemungkinan
Penyakitberat/
InfeksiBakteri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
B.	 MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN DIARE
Pada pembahasan berikut ini, Anda akan mempelajari tentang pemeriksaan dan klasifikasi
diare. Apakah Anda tahu bahwa Ibu mudah mengenali bayi yang diare? Biasanya karena
perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan frekuensi beraknya lebih sering
dibanding biasanya. Berak encer dan sering, merupakan hal biasa pada bayi muda yang
mendapat ASI saja.
1.	 Menilai Diare
Anda ketahui bahwa bayi yang dehidrasi, biasanya gelisah atau rewel. Jika dehidrasi
berlanjut, bayi menjadi letargis atau tidak sadar. Karena bayi kehilangan cairan, matanya
mungkin kelihatan cekung. Jika kulit perut dicubit, kulitnya akan kembali dengan lambat
atau sangat lambat.
	
TANYA: Apakah bayi diare?
Sebaiknya Anda menggunakan istilah diare yang mudah dimengerti ibu. Jika ibu
menjawab TIDAK, Anda tidak perlu menilai dan mengklasifikasikan bayi untuk diare.
Jika ibu menjawab YA atau keluhan utama ibu adalah bayi diare, lakukan penilaian
untuk diare seperti pada bagan di bawah.
LIHAT : Keadaan umum bayi.
•	 Apakah bayi letargis atau tidak sadar?
Letargis atau tidak sadar pada diare bisa merupakan salah satu tanda dehidrasi berat.
•	 Apakah bayi gelisah/rewel?
Gelisah/rewel pada bayi yang menderita diare bisa merupakan salah satu tanda dehidrasi
ringan/sedang. Gejala ini bisa Anda lihat pada bagan Memeriksa dan mengklasifikasikan
Gangguan Saluran Cerna.
LIHAT : Apakah mata cekung?
Anda tentukan apakah mata bayi cekung. Tanyakan kepada ibu, apakah menurut ibu
mata bayi kelihatan lain dari biasanya. Pendapat ibu dapat membantu Anda memastikan
bahwa mata bayi itu cekung atau tidak.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
14
PERIKSA : dengan mencubit kulit perut untuk mengetahui turgor.
Periksa turgor dengan mencubit kulit bayi, apakah kembalinya: sangat lambat (> 2
detik) atau lambat? Anda cubit kulit perut bayi (di tengah-tengah antara pusar dan sisi
perut bayi) dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk Anda. Jangan menggunakan
ujung jari, karena dapat menimbulkan rasa sakit. Letakkan tangan Anda sedemikan
rupa sehingga lipatan cubitan kulit sejajar dengan tubuh bayi (memanjang dari atas
ke bawah - tidak melintang tubuh bayi). Angkat semua lapisan kulit dan jaringan di
bawahnya dengan mantap.
Cubit kulit dan kemudian lepaskan. Amati dan lihat apakah kulit yang dicubit itu kembali
lagi dengan:
Sangat lambat (lebih dari 2 detik)
Lambat
Segera
2.	 KLASIFIKASI DIARE
Lihat tanda/ gejala yang terdapat pada bagan berikut ini. Anda pilih klasifikasi yang sesuai
dengan status dehidrasinya :
TANDA/GEJALA KLASIFIKASI
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut:
1.	 Letargis atau tidak sadar
2.	 Mata cekung
3.	 Cubitan kulit perut kembalinya sangat
lambat
DIARE DEHIDRASI BERAT
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut:
1. Gelisah atau rewel
2. Mata cekung
3. Cubitan kulit perut kembalinya lambat
DIARE DEHIDRASI RINGAN/
SEDANG
Tidak cukup tanda dehidrasi berat atau
ringan/sedang.
DIARE TANPA DEHIDRASI
Dari penjelasan materi di atas, Anda dapat mempelajari bagan di bawah ini untuk
mempermudah Anda dalam memahami pemeriksaan dan pengklasifikasian diare.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
PAKAHBAYIDIARE?
JIKAYA
TANYAKAN:
Sudahberapa
lama
LIHATDANRABA
1.Lihatkeadaanumum
bayi,apakah:
a.Letargisatautidak
b.Gelisah/rewel?
2.Apakahmatanya
cekung?
3.Cubitkulitperut,
apakahkembali?
a.Sangatlambat
(≥2detik)?
b.Lambat?
Klasifikasi
Diareuntuk
Dehidrasi
TANDA/GEJALAKLASIFIKASITINDAKAN/PENGOBATAN
Terdapat2ataulebihtanda
berikut:
1.Latergisatautidaksadar
2.Matacekung
3.Cubitankulitperut
kembalinyasangatlambat
DIARE
DEHIDRASI
BERAT
1.TanganisesuaiRencanaTerapiC
2.Jikabayijugamempunyaiklasifikasilain
yangmembutuhkanrujukansegera:
a.RUJUKSEGERAsetelahmemenuhisyarat
rujukandanselamaperjalananberikut
larutkanoralitsedikitdemisedikit
b.NasihatiagarASItetapdiberikanjika
memungkinkan
c.Cegahagarguladarahtidakturun
d.Nasihatiagarmenjagabayitetaphangat
selamaperjalanan
Terdapat2ataulebihtanda
berikut:
1.Gelisah/rewel
2.Matacekung
3.Cubitankulitperut
kembalinyalambat
DIARE
DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG
1.Jikabayitidakmempunyaikualifikasiberat
lain,tanganiseuaiRencanaTerapiB
2.Jikabayijugamempunyaikualifikasiberat
yanglain:
a.RUJUKSEGERAsetelahmemenuhisyarat
rujukandanselamaperjalananberikut
larutkanoralitsedikitdemisedikit
b.NasihatiagarASItetapdiberikanjika
memungkinkan
c.Cegahagarguladarahtidakturun
d.Nasihatiagarmenjagabayitetaphangat
selamaperjalanan
Tidakcukuptandauntuk
dehidrasiberatatauringan
DIARETANPA
DEHIDRASI
1.TanganisesuaiRencanaTerapiA
2.Nasihatikapankembalisegera
3.Lakukanasuhandasarbayimuda
4.Kunjunganulang2hari.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
16
C.	 MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN IKTERUS
Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan bentuk fisiologik dan patologik. Yang bersifat
patologik dikenal sebagai “hiperbilirubinemia” yang dapat mengakibatkan gangguan susunan
saraf pusat (Kern ikterus) atau kematian.
1.	 Menilai Ikterus
Kali pertama yang Anda lakukan adalah menilai derajat kekuningan. Untuk menilai derajat
kekuningan pada kulit bayi, Anda dapat menggunakan cara sederhana yaitu metode
“Kramer”. Pada waktu memeriksa ikterus sebaiknya Anda memeriksa di bawah cahaya/
sinar matahari, dan kulit yang diamati sedikit ditekan.
TANYA : Apakah bayi kuning? Jika ya, pada umur berapa timbul kuning?
	 Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kapan ikterus timbul, kapan menghilang
dan sampai bagian tubuh mana kuning terlihat. Ketiga hal tersebut harus diketahui
dengan pasti untuk mengklasifikasikan ikterus secara benar.
	 Pada kasus ketidak cocokan golongan darah ibu dan bayi, ikterus timbul sebelum
umur 3 hari. Ikterus yang tidak memerlukan tindakan khusus hanya memerlukan
asuhan dasar bayi muda dan meningkatkan pemberian ASI biasanya timbul setelah
24 jam dan menghilang sebelum umur 14 hari. Ikterus yang muncul setelah umur 14
hari biasanya berhubungan dengan infeksi hati atau sumbatan aliran bilirubin pada
sistem empedu.
TANYA, LIHAT: Apakah warna tinja bayi pucat?
Tinja berwarna pucat (lebih putih dari warna normal), seperti dempul, menandakan
adanya sumbatan aliran bilirubin pada sistim empedu baik di dalam maupun di luar
hati. Jika Anda menjumpai hal ini maka rujuklah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
LIHAT: Tentukan warna kuning sampai di daerah tubuh mana?
Kuning pada tubuh yang makin luas menandakan konsentrasi bilirubin darah meningkat.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Di bawah ini Anda dapat melihat dan mempelajari gambar untuk membantu menentukan
derajat kekuningan menurut “Kramer”, dengan melihat luasnya penyebaran warna kuning
pada kulit tubuh bayi.
2.	 Klasifikasi Ikterus
Lihat tanda dan gejala yang terdapat pada bagan di bawah ini. Pilihlah klasifikasi yang
sesuai dengan tanda/gejala yang ditemukan
TANDA/GEJALA KLASIFIKASI
1.	 Timbul kuning pada hari pertama (< 24 jam) setelah lahir, ATAU
2.	 Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari, ATAU
3.	 Kuning sampai telapak tangan / telapak kaki ATAU
4.	 Tinja berwarna pucat, ATAU
IKTERUS
BERAT
Timbul kuning pada umur ≥ 24 jam sampai ≤ 14 hari dan tidak sampai
telapak tangan / telapak kaki
IKTERUS
Tidak kuning .
TIDAK ADA
IKTERUS
Bagan yang disajikan berikut ini akan membantu pemahaman Anda mengenai pemeriksaan
ikterus
Derajat ikterus menurut “Kramer
Kramer 1 Kuning pada daerah kepala dan leher
Kramer 2
Kuning sampai dengan badan bagian
atas (dari pusar ke atas)
Kramer 3
Kuning sampai badan bagian bawah
hingga lutut atau siku
Kramer 4
Kuning sampai pergelangan tangan dan
kaki
Kramer 5 Kuning sampai daerah tangan dan kaki.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
18baganklasifikasipemeriksaanikterus
MEMERIKSAIKTERUS
TANYAKAN:
1.	Apakahbayi
kuning?Jikaya,
padaumurberapa
timbulkuning?
2.	Apakahwarnatinja
bayipucat?
LIHATDANRABA
1.Lihatadakah
kuningpadabayi?
2.Tentukan
sampaididaerah
manakahwarna
bayikuningpada
bagianbadanbayi
Klasifikasi
Ikterus
TANDA/GEJALAKLASIFIKASI
TINDAKAN/
PENGOBATAN
1.Timbulkuningpadahari
pertama(<24jam)setelah
lahirATAU
2.Kuningditemukanpada
umurlebihdari14hari
ATAU
3.Kuningsampaitelapak
tanganataukakiATAU
4.Tinjaberwarnapucat
IKTERUSBERAT
1.Cegahguladarah
agartidakturun
2.Nasihaticara
menjagabayi
tetaphangat
selamaperjalanan
3.RUJUKSEGERA
1.Timbulkuningpadaumur
≥24jamsampai≤14hari
dantidaksampaitelapak
tangan/telapakkaki
IKTERUS
1.Lakukanasuhan
dasarbayimuda
2.Menyusulebih
sering
3.Nasihatikapan
kembalisegera
4.Kunjunganulang
2hari
TidakKuning
TIDAKADA
IKTERUS
Lakukanasuhan
dasarbayimuda
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
D.	 MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/
ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI
Anda ketahui masalah pemberian ASI pada bayi muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan
masukan ASI yang kurang. Masalah pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan biasanya
terkait dengan refleks isap yang belum sempurna
1.	 Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian
ASI
Agar Anda dapat membuat klasifikasi apakah ada berat badan rendah menurut umur dan/
atau masalah pemberian ASI, maka Anda melakukan dua bagian pemeriksaan.
•	 Bagian pertama adalah: menanyakan apakah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini, apakah
ibu mengalami kesulitan pemberian ASI, apa yang diberikan kepada bayi dan berapa
kali. Melakukan penilaian tentang cara menyusui dan memeriksa apakah ada thrush
atau kelainan pada bibir atau langit-langit.
•	 Bagian kedua adalah: memastikan apakah berat badan bayi sesuai menurut umur
dengan menggunakan grafik berat badan menurut umur yang berbeda untuk bayi
laki-laki dan perempuan.
TANYA : Apakah inisiasi menyusu dini dilakukan?
Kebijakan terkini tentang pemberian ASI adalah dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) di kamar bersalin. Dengan diisapnya payudara segera setelah bayi lahir, produksi
ASI selanjutnya akan lebih baik. Karena ibu dan bayi secara psikologik lebih siap.
TANYA : Apakah ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI?
Setiap kesulitan dalam pemberian ASI yang disebutkan ibu, merupakan hal penting.
Ibu mungkin membutuhkan nasihat atau bantuan Anda untuk mengatasi kesulitan
tersebut. Jika ibu mengatakan bayinya tidak bisa menyusu,minta ibu untuk menyusui
bayinya. Bayi akan mengalami kesulitan menyusu jika posisi salah, tidak melekat dengan
baik, tidak mengisap efektif atau terdapat luka atau bercak putih di mulut atau ada
celah bibir / langit-langit.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
20
TANYA :	 Apakah bayi diberi ASI ? Jika Ya, berapa kali dalam 24 jam?
Berikan bayi muda ASI sesering dan selama yang dikehendaki bayi, pagi, siang, sore
dan malam, sedikitnya Anda berikan 8 kali sehari.
TANYA :	 Apakah bayi diberi makanan/minuman selain ASI? Jika Ya, berapa kali
		 dalam 24 jam? Alat apa yang digunakan?
Bayi muda seharusnya diberi ASI eksklusif. Tanyakan ke ibu apakah bayi diberi makan
atau minum selain ASI seperti sari buah atau bubur encer. Tanyakan pula jumlah dan
frekuensinya. Anda perlu mengetahui apakah bayi lebih sering menerima ASI atau
makanan/minuman lain. Jika bayi diberi makanan/minuman lain selain ASI, tanyakan
apakah memberikannya memakai botol susu atau cangkir.
LIHAT : Adakah luka atau bercak putih (thrush) di mulut?
Buka mulut bayi, kemudian Anda periksa bagian dalam mulut/pipi dan lidah. Thrush
terlihat seperti bercak susu atau lapisan putih yang tebal pada pipi bagian dalam atau
lidah. Jika dibersihkan, thrush tidak akan hilang.
LIHAT : Adakah celah bibir/langit-langit?
Celah bibir/langit-langit akan mempengaruhi bayi dalam menyusu dan akan
mempengaruhi jumlah masukan ASI, selain itu dikhawatirkan akan terjadi aspirasi
pada bayi saat menyusu. Untuk itu Anda perlu merujuknya segera.
TIMBANG DAN TENTUKAN : Berat badan Menurut Umur
Untuk menentukan Berat Badan menurut umur, Anda dapat menggunakan standar
WHO 2005, yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Lihat grafik berat badan bayi
muda pada halaman berikut ini.
Bayi muda dengan berat badan rendah adalah bayi muda yang memiliki berat badan
menurut umur ≤ - 2 SD.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
BERAT BADAN MENURUT UMUR BAYI MUDA LAKI-LAKI
BERAT BADAN MENURUT UMUR BAYI MUDA PEREMPUAN
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
22
2.	 Menilai Cara Menyusui
Anda ketahui bahwa ASI mengandung
zat gizi yang paling sempurna untuk
kesehatan, pertumbuhan, perkembangan
dan kecerdasan bayi. ASI juga mengandung
zat kekebalan tubuh yang akan merangsang
pertumbuhan sistem kekebalan tubuh
bayi sehingga memberikan perlindungan
terhadap infeksi dan alergi. Protein yang
terkandung dalam ASI jarang menyebabkan
alergi pada bayi. Ibu yang segera menyusui
bayinya dalam 30 menit setelah lahir dan
memberikan ASI secara eksklusif sampai
bayi umur 6 bulan mempunyai ikatan batin
yang erat dengan bayinya
Ibu yang segera
menyusui bayinya dalam
30 menit setelah lahir dan
memberikan ASI secara
eksklusif mempunyai
ikatan batin yang erat
dengan bayinya
“
“
Lakukan penilaian cara pemberian ASI seperti di bawah ini.
Jika :
1.	 Ada kesulitan pemberian ASI ATAU
2.	 Diberi ASI kurang dari 8 kali dalam 24 jam ATAU
3.	 Diberi makanan/minuman lain selain ASI ATAU
4.	 Berat badan rendah menurut umur DAN
5.	 Tidak ada indikasi dirujuk.
LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI:
Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir?
1.	 Jika TIDAK, minta ibu untuk menyusui.
2.	 Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu Anda jika bayi sudah mau menyusu lagi.
3.	 Amati pemberian ASI dengan seksama.
4.	 Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menyusu.
Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik
1.	 Lihat, apakah posisi bayi benar? Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, kepala
dan badan bayi lurus, badan bayi menghadap ke dada ibunya, badan bayi dekat ke ibu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
23
2.	 Lihat, apakah bayi melekat dengan baik? Dagu bayi menempel payudara, mulut terbuka
lebar, bibir bawah membuka keluar, areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada
di bawah mulut
3.	 Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan efektif? Bayi mengisap dalam, teratur,
diselingi istirahat, hanya terdengar suara Menelan
TANYA : Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir?
1.	 Jika YA, ibu diminta menunggu dan segera memberitahu Anda jika bayi sudah mau
menyusu lagi.
2.	 Jika TIDAK atau belum diberi ASI dan bayi mau, ibu diminta menyusui bayinya.
3.	 Perhatikan seluruh proses pemberian ASI sedikitnya 5 menit.
LIHAT : Apakah posisi bayi benar?
Periksa 4 tanda posisi bayi benar, yaitu:
1.	 Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, jangan hanya leher dan bahunya saja.
2.	 Kepala dan tubuh bayi lurus
3.	 Badan bayi menghadap ke dada ibunya
4.	 Badan bayi dekat ke ibunya
	
Kepala dan tubuh bayi lurus jika telinga dan lengan berada pada satu garis lurus. Badan
bayi dekat ke ibunya jika badan bayi menempel badan ibu. Jika Anda melihat ke-4 tanda
tersebut, maka posisi bayi benar. Jika salah satu tanda tidak ada, maka posisi bayi salah
LIHAT : Apakah bayi melekat dengan baik?
Periksa 4 tanda melekat dengan baik, yaitu :
1.	 Dagu bayi menempel payudara ibu
2.	 Mulut bayi terbuka lebar
3.	 Bibir bawah bayi membuka keluar
4.	 Areola bagian atas tampak lebih banyak
Jika ke-4 tanda melekat ada, maka bayi melekat dengan baik. Jika salah satu tanda tidak
ada maka bayi tidak melekat dengan baik. Jika ke-4 tanda tersebut tidak ada, maka bayi
tidak melekat sama sekali.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
24
BAYI TIDAK MELEKAT DENGAN BAIK PADA
PAYUDARA IBUNYA
BAYI MELEKAT DENGAN BAIK PADA
PAYUDARA IBUNYA
KETERAMPILAN
•	 Ibu Belajar
Memposisikan Bayi
•	 Bayi Belajar untuk
Menyusu
REFLEKS MENCARI PUTING
(ROOTING)
Bila sesuatu menyentuh bibirnya, bayi
membuka mulutnya dan lidahnya turun
dan menjulur kedepanI
REFLEKS MENGHISAP
Bila sesuatu menyentuh
langit-langitnya, bayi
menghisap
REFLEKS MENELAN
Bila mulut penuh ASI
bayi akan menelan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
25
PERBEDAAN-PERBEDAAN APA YANG ANDA LIHAT?
LIHAT, DENGAR : Apakah bayi mengisap dengan efektif?
Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap ASI secara dalam, teratur, diselingi istirahat
dan hanya terdengar suara menelan. Pada akhir pemberian ASI Anda bisa melihat tanda/
gejala bayi sudah kenyang yaitu:
1.	 Bayi melepas payudara secara spontan
2.	 Bayi tampak tenang dan mengantuk
3.	 Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI
Bayi tidak mengisap dengan efektif jika bayi mengisap ASI secara cepat dan dangkal. Anda
mungkin melihat lekukan kedalam pada pipi bayi dan tidak mendengar bunyi/suara bayi
menelan. Yang terdengar adalah suara isapan. Pada akhir pemberian ASI bayi yang belum
puas/kenyang, bayi akan tampak tidak tenang, menangis atau mencoba untuk mengisap
lagi atau meneruskan menyusu untuk waktu yang lebih lama. Bayi tidak mengisap sama
sekali berarti tidak dapat mengisap ASI ke dalam mulutnya dan tidak dapat menelan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
26
2.	 Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian
ASI
Dalam mengklasifikasikan KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU MASALAH
PEMBERIAN ASI,. Pilih klasifikasi yang sesuai.
TANDA/GEJALA KLASIFIKASI
1.	 Ada kesulitan pemberian ASI, ATAU
2.	 Berat badan menurut umur rendah, ATAU
3.	 ASI kurang dari 8 kali per hari, ATAU
4.	 Mendapat makanan / minuman lain selai ASI,ATAU
5.	 Posisi bayi salah, ATAU
6.	 Tidak melekat dengan baik, ATAU
7.	 Tidak mengisap dengan efektif, ATAU
8.	 Terdapat luka atau bercak putih di
9.	 Mulut (thrush), ATAU
10.	 Terdapat celah bibir/ langit-langit.
BERAT BADAN RENDAH
MENURUT UMUR DAN/ATAU
MASALAH PEMBERIAN ASI
Tidak terdapat tanda/gejala diatas
BERAT BADAN TIDAK
RENDAH DAN TIDAK ADA
MASALAH PEMBERIAN ASI
Bayi yang lahir kurang bulan dan mempunyai berat badan rendah menurut umur, cari
kemungkinan penyebab berat badan rendah tersebut selain masalah pemberian ASI (misal
kelainan jantung bawaan). Berikut ini bagan yang dapat Anda pelajari untuk memudahkan
Anda dalam memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan /atau masalah pemberian ASI :
Gambar : Ibu memberikan ASI eksklusif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
27
MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN
ASI
JIKA TIDAK ADA INDIKASI UNTUK DIRUJUK
TANYAKAN :
1.	Apakah inisiasi menyusui dini
dilakukan
2.	Apakah bayi bisa menyusu
dini?
3.	Apakah ibu kesulitan dalam
pemberian ASI?
4.	Apakah bayi diberi ASI? jika
YA berapa kali dalam 24 jam?
5.	Apakah bayi diberi makanan/
minuman selain ASI?
6.	Jika YA, berapa kali dalam 24
jam?
7.	Alat yag digunakan?
LIHAT DAN RABA
1.	Lihat adakah
kuning pada bayi?
2.	Tentukan
sampai didaerah
manakah warna
bayi kuning pada
bagian badan bayi
Jika : Ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI < 8x
dalam 24 jam, diberi makanan/minuman selain ASI,
atau Berat Badan rendah menurut umur DAN tidak
ada indikasi di rujuk.
LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI:
Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terkahir?
1.	 Jika TIDAK, minta ibu untuk menyusui
2.	 Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu
saudara jika bayi sudah mau menyusu lagi
3.	 Amati pemberian ASI dengan seksama
4.	 Bersihkan hidung yang tersumbat, jika
menghalangi bayi menyusu
Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik?
1. Lihat, apakah posisi Bayi benar?
•	 Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, jangan
hanya leher dan bahunya saja.
•	 Kepala dan tubuh bayi lurus
•	 Badan bayi menghadap ke dada ibunya
•	 Badan bayi dekat ke ibunya
2. LIHAT : Apakah bayi melekat dengan baik?
Periksa 4 tanda melekat dengan baik, yaitu :
•	 Dagu bayi menempel payudara ibu
•	 Mulut bayi terbuka lebar
•	 Bibir bawah bayi membuka keluar
•	 Areola bagian atas tampak lebih banyak
3. LIHAT, DENGAR : Apakah bayi mengisap dengan
efektif?
•	 Bayi menghisap dalam, teratur, diselingi istirahat,
hanya terdengar suara menelan
Klasifikasi
Berat Badan
menurut
umur dan/
atau Masalah
pemberian
ASI
TANDA/GEJALA KLASIFIKASI
TINDAKAN/
PENGOBATAN
1.	 Ada kesulitan
pemberian ASI,
ATAU
2.	 Berat badan
menurut umur
rendah, ATAU
3.	 ASI kurang dari
8 kali per hari,
ATAU
4.	 Mendapat
makanan /
minuman lain
selain ASI, ATAU
5.	 Posisi bayi salah,
ATAU Tidak
melekat dengan
baik, ATAU
6.	 Tidak mengisap
dengan efektif,
ATAU
7.	 Terdapat luka
atau bercak
putih di Mulut
(thrush), ATAU
8.	 Terdapat celah
bibir/ langit-
langit.
BERAT BADAN
RENDAH
MENURUT
UMUR DAN/
ATAU
MASALAH
PEMBERIAN
ASI
1.	 Lakukan asuhan
dasar bayi muda
2.	 Ajarkan ibu untuk
memberikan ASI
dengan benar
3.	 Jika mendapat
makanan/
minuman lain selain
ASI,berikan ASI lebih
sering. Makanan
/ minuman lain
dikurangi, kemudian
dihentikan
4.	 Jka bayi tidak
mendapat ASI:
RUJUK untuk
konseling laktasi dan
kemungkinan bayi
menyusu lagi
5.	 Jika ada celah bibir/
langit-langit, nasehati
tentang alternatif
pemberian minum
6.	 Konseling bagi ibu/
keluarga
7.	 Nasihati kapan
kembali segera
8.	 Kunjungan ulang 2
hari untuk gangguan
pemberian ASI dan
thrush
9.	 Kunjungan ulang 14
hari untuk masalah
berat badan rendah
menurut umur
Tidak terdapat
tanda/gejala diatas
BERAT
BADAN TIDAK
RENDAH DAN
TIDAK ADA
MASALAH
PEMBERIAN
ASI
Pujilah ibu karena telah
memberikan ASI kepada
bayinya dengan benar
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
28
E.	 MEMERIKSA STATUS/PENYUNTIKAN VITAMIN K1
Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum sempurna, maka semua bayi
akan berisiko untuk mengalami perdarahan ( HDN = Haemorrhagic Disease of the Newborn ),
tidak tergantung apakah bayi mendapat ASI atau susu formula. Perdarahan bisa ringan atau
menjadi sangat berat, berupa perdarahan pada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ataupun
perdarahan intrakranial.
Untuk mencegah kejadian diatas, maka pada semua bayi baru lahir, apalagi Berat Badan Lahir
Rendah diberikan suntikan vitamin K1 sebanyak 1 mg dosis tunggal, intra muskular pada
antero lateral paha kiri. Jadi periksalah status vitamin K1 bayi muda, apakah sudah mendapat
vitamin K1 yang harus diberikan segera setelah lahir, setelah proses Inisiasi Menyusu Dini
dan sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B 0.
F.	 MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
Periksa status imunisasi bayi muda, apakah sudah mendapat imunisasi HB-0 yang harus
diberikan sedini mungkin (0 – 7 hari). Bila pada kontak pertama dengan petugas kesehatan
umur bayi lebih dari 7 hari, tidak lagi diberikan HB-0. Berikan HB-1 pada umur 2 bulan (lihat
jadwal imunisasi terkini)
Hepatitis merupakan infeksi pada hati yang dikenal oleh masyarakat umum sebagai “sakit
kuning” atau “sakit liver”. Hepatitis merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui
makanan (Hepatitis A) dan cairan tubuh (Hepatitis B, C,D). Hepatitis B dan C merupakan jenis
hepatitis yang paling berbahaya karena dapat berkembang menjadi penyakit hati menahun,
sirosis hati, dan kanker hati.
Penderita Hepatitis B ada yang sembuh dan ada yang tetap membawa virus Hepatitis B
didalam tubuhnya sebagai “carrier” (pembawa) Hepatitis. Risiko penderita Hepatitis B untuk
menjadi “carrier” tergantung umur pada waktu terinfeksi. Jika terinfeksi pada bayi baru lahir,
maka risiko menjadi “carrier” 90%. Sedangkan yang terinfeksi pada umur dewasa risiko
menjadi “carrier” 5-10%.
	 Penularan Hepatitis pada bayi baru lahir dapat terjadi secara: vertical (penularan ibu ke
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
29
bayinya pada waktu persalinan) dan horisontal (penularan dari orang lain). Dengan demikian
untuk mencegah terjadinya infeksi vertikal, bayi harus diimunisasi Hepatitis B sedini mungkin.
1.	 Mengapa imunisasi Hepatitis B (HB-0) harus diberikan pada bayi umur 0 – 7
hari?
•	 Sebagian ibu hamil merupakan “carrier” Hepatitis B.
•	 Hampir separuh bayi dapat tertular Hepatitis B pada saat lahir dari ibu pembawa virus.
•	 Penularan pada saat lahir hampir seluruhnya berlanjut menjadi Hepatitis menahun,
yang kemudian dapat berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati primer
Imunisasi Hepatitis B sedini mungkin akan melindungi sekitar 75% bayi dari penularan
Hepatitis B. Selain Imunisasi HB-0, bayi muda juga harus mendapat imunisasi BCG, yang
jadwalnya disesuaikan dengan tempat lahir.
JADWAL IMUNISASI PADA BAYI MUDA
Umur Jenis Imunisasi
Lahir di sarana pelayanan
kesehatan
0 - 7 Hari HB-0 HB-0, BCG, Polio 1
1 Bulan BCG dan Polio 1 -
2.	 Menentukan Status Imunisasi Bayi
Tanyakan kepada ibu, apakah bayi sudah mendapat imunisasi. Jika YA, tanyakan jenis dan
waktu pemberian imunisasi tersebut.
1.	 Imunisasi HB-0 disuntikkan di paha kanan bayi segera setelah lahir,setelah Inisiasi
Menyusu Dini dan penyuntikan vitamin K1 atau pada waktu kunjungan rumah.
2.	 Imunisasi BCG diberikan melalui suntikan di lengan kanan bayi segera setelah persalinan
di rumah sakit atau di klinik.
3.	 Imunisasi Polio diberikan secara oral, 2 tetes.
Jika bayi mempunyai Buku KIA/catatan imunisasi lainnya, lihat apakah sudah tercatat
sesuai dengan informasi ibu. Pada bagian bawah Formulir Pencatatan beri tanda √ pada
jenis imunisasi yang sudah diterima. Lingkari imunisasi apa saja yang dibutuhkan hari ini.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
30
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
(lingkari imunisasi yang dibutuhkan
hari ini)
HB-0 ___ BCG ___ Polio 1 ___
A
Imunisasi yang
diberikan hari ini:
_____________________
G.	 MEMERIKSA MASALAH/KELUHAN LAIN
Periksa MASALAH/KELUHAN LAIN pada bayi muda yang Anda temukan pada waktu kunjungan
neonatal maupun pemeriksaan di klinik.
1.	 Memeriksa Kelainan Bawaan/Kongenital
Kelainan kongenital adalah kelainan pada bayi baru lahir yang bukan akibat trauma
lahir. Untuk mengenali jenis kelainan kongenital, lakukan penilaian kelainan fisik. Dari
pemeriksaan fisik, Anda dapat mengenali beberapa kelainan bawaan yang sering dijumpai
serta tindakan yang harus dilakukan.
2.	 Memeriksa Kemungkinan Trauma Lahir
Trauma lahir merupakan salah satu masalah dalam perinatologi, karena masih tingginya
angka kematian, kesakitan dan gejala sisa yang ditimbulkan di kemudian hari. Trauma
lahir merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada waktu proses persalinan.
3.	 Memeriksa Perdarahan Tali pusat
Lakukan pemeriksaan apakah ada perdarahan tali pusat. Perdarahan terjadi karena
ikatan tali pusat menjadi longgar setelah beberapa hari. Perdarahan tali pusat yang tidak
ditangani secara cepat dapat menyebabkan syok.
4.	 MEMERIKSA MASALAH IBU
Pentingnya menanyakan masalah ibu adalah memanfaatkan kesempatan waktu kontak
dengan bayi muda untuk memberi pelayanan kesehatan kepada ibu.Bagian ini tidak
membahas semua masalah ibu, hanya masalah yang mungkin berpengaruh pada kesehatan
bayi. Anda akan menilai masalah/keluhan yang dikatakan ibu.
TANYA:
1.	 Bagaimana keadaan ibu? Apakah ada keluhan?
2.	 Apakah ada masalah dengan :
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
31
	 1). Waktu istirahat dan pola tidur ?
	 2). Pola makan dan minum ?
	 3). Kebiasaan buang air kecil atau buang air besar ?
3.	 Apakah merasa mulas? Apakah lokia berbau? Apakah Lokia berwarna gelap? Apakah
ada nyeri pada perineum?
4.	 Apakah ASI keluar lancar? Apakah puting payudara rata? Apakah puting tertarik
kedalam? Apakah puting lecet? Apakah payudara bengkak?
5.	 Apakah ibu mempunyai kesulitan dalam merawat bayi baru lahir?
6.	 Apakah ibu minum tablet tambah darah dan Vit A?
7.	 Apakah ibu sudah menggunakan alat kontrasepsi?
LIHAT DAN RABA:
1.	 Lihat keadaan umum ibu, ukur tanda/gejala vital (suhu, denyut nadi, tekanan darah),
periksa tanda – tanda anemia dan perdarahan
2.	 Periksa payudara (pembengkakan atau puting )
3.	 Periksa uterus (ukuran dan tonus)
4.	 Periksa lokia (jumlah, warna, bau)
5.	 Periksa daerah perineum (kebersihan, pembengkakan, hemoroid, luka,bau)
6.	 Periksa edema kaki
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
32
	 SelamatAndaberhasilmenyelesaikanpembelajarandarimodulinimengenaipenilaian,klasifikasi
dan pengobatan pada bayi 2 hari sampai kurang 2 bulan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Anda
sebagai tenaga kesehatan mampu memahami bagaimana melakukan penilaian, menentukan
klasifikasi dan pengobatan pada bayi 2 hari sampai kurang 2 bulan. Inti dari materi yang sudah
Anda pelajari adalah :
1.	 Ketika ibu memeriksakan bayinya, lakukan penilaian berdasarkan kunjungan ibu. Apabila
kunjungan tersebut adalah kunjungan ulang, maka lakukan tindak lanjut. Sedangkan untuk
kunjungan pertama, lakukan pemeriksaan terhadap bayi. Jika bayi tersebut memerlukan
rujukan dengan segera, lakukan pemeriksaan cepat, lewati penilaian pemberian ASI.
2.	 Pemeriksaan kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri diawali dengan
bayi yang tidak mau minum atau muntah semuanya, serta bayi kejang, kemudian melalui
pemeriksaan lihat dan raba. Pada penyakit sangat berat, dilakukan rujukan segera.
Infeksi bakteri local diobati di rumah setelah itu kunjungan ulang 2 hari. Sedangkan
bukan infeksi dilakukan asuhan dasar bayi muda.
3.	 Terdapat tiga klasifikasi diare pada bayi, diantaranya : diare dehidrasi berat, diare dehidrasi
ringan/sedang dan diare tanpa dehidrasi. Pengobatan diare dehidrasi berat ditangani
sesuai rencana terapi C. Pada diare dehidrasi ringan, ditangani sesuai rencana terapi B.
Sedangkan diare tanpa dehidrasi, ditangani sesuai rencana terapi A.
4.	 Klasifikasi ikterus dibedakan menjadi ikterus berat, ikterus dan tidak ada ikterus.
Sedangkan derajat ikterus menurut “Kramer” diklasifikasikan ke dalam 5 derajat :Kramer
1,2,3,4 dan 5
5.	 Terdapat dua klasifikasi kemungkinan berat badan rendah dan/ atau masalah pemberian
ASI : berat badan rendah menurut umur dan/ atau masalah pemberian ASI, serta berat
badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
33
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap
paling benar.
1.	 Berikut merupakan tanda/ gejala infeksi bakteri local, adalah: (A)
a.	 Pustule kulit
b.	 Napas cepat
c.	Merintih
d.	 Retraksi dinding dada
2.	 Ikterus yang berhubungan dengan infeksi hati muncul setelah umur (C)
a.	 24 jam
b.	 7 hari
c.	 14 hari
d.	 3 hari
3.	 Warna kulit kuning sampai pergelangan tangan dan kaki merupakan derajat ikterus Kramer (C)
a.	2
b.	3
c.	4
d.	5
4.	 Masalah pemberian ASI pada BBL kurang bulan biasanya terkait dengan (D)
a.	 Intake ASI kurang
b.	 Posisi menghisap bayi salah
c.	 Bayi tidak melekat dengan baik
d.	 Reflek hisap belum sempurna
5.	 Penyakit hepatitis yang dapat ditularkan melalui makanan adalah (A)
a.	 Hepatitis A
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
34
b.	 Hepatitis B
c.	 Hepatitis C
d.	 Hepatitis B dan C
Tuliskan tanda/ gejala, klasifikasi, serta pengobatan Diare
Tanda/Gejala Klasifikasi Pengobatan
DIARE DEHIDRASI BERAT
DIARE DEHIDRASI RINGAN/
SEDANG
DIARE TANPA DEHIDRASI
Tugas
Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
35
Kegiatan
Belajar 2
Tindakan Dan Pengobatan Pada Bayi Muda
Umur 1 Hari Sampai Kurang 2 Bulan
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah Anda mengikuti pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan Tindakan Dan
Pengobatan Pada Bayi Muda Umur 1 Hari Sampai Kurang 2 Bulan
1.	 Dapat menetukan perlunya rujukan
2.	 Dapat melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan
3.	 Dapat melakukan tindakan/pengobatan pada bati muda yang tidak memerlukan rujukan
4.	 Dapat melakukan tindakan/pengobatan pada masalah/keluhan ibu
1.	 Menetukan perlunya rujukan
2.	 Melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan
3.	 Melakukan tindakan/pengobatan pada bati muda yang tidak memerlukan rujukan
4.	 Melakukan tindakan/pengobatan pada masalah/keluhan ibu
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
36
Setelah Anda dapat memeriksa dan mengklasifikasikan penyakit pada bayi muda selanjutnya
Anda akan mempelajari uraian materi tentang tindakan dan pengobatannya.
TINDAKAN DAN PENGOBATAN
Ada 2 klasifikasi Bayi muda :
1.	 Yang termasuk klasifikasi memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan yang lebih
baik. Sebelum Anda merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan. Jelaskan kepada
orang tua bahwa tindakan/pengobatan pra rujukan diperlukan untuk menyelamatkan
kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua (informed consent) sebelum
melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan.
2.	 Bayi muda dengan klasifikasi tidak memerlukan rujukan. Anda lakukan tindakan/pengobatan
dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali serta kunjungan ulang.
A.	 MENENTUKAN PERLUNYA RUJUKAN BAGI BAYI MUDA
Bayi muda yang membutuhkan rujukan adalah yang mempunyai klasifikasi berat
(berwarna merah muda) seperti:
1.	 Penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat
2.	 Ikterus berat
3.	 Diare dehidrasi berat
Khusus untuk bayi muda dengan DIARE DEHIDRASI BERAT, jika tidak ada klasifikasiberat
lainnya dan tempat kerja Anda mempunyai fasilitas dan kemampuan terapi intravena, maka
dapat dilakukan langkah rehidrasi dengan Rencana Terapi C terlebih dahulu sebelum merujuk.
Berikut disajikan bagan penanganan DIARE DEHIDRASI BERAT sesuai Rencana Terapi C :
Uraian
Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
37
Jika fasilitas tersebut tidak ada, RUJUK SEGERA. Bayi muda yang memerlukan penanganan
awal segera, selesaikan pemeriksaan secara cepat dan lakukan penanganan sehingga rujukan
tidak terlambat. Jangan melakukan tindakan yang tidak perlu, yang dapat menghambat
rujukan. Siapkan surat rujukan dan jelaskan kepada ibu apa alasan Anda merujuk bayinya.
Ajari ibu segala sesuatu yang perlu dilakukan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.
B.	 TINDAKAN DAN PENGOBATAN PRA RUJUKAN
Sebelum merujuk bayi muda ke rumah sakit, berikan semua tindakan prarujukan yang sesuai
dengan klasifikasinya. Beberapa tindakan yang memperlambat rujukan dan tidak sangat
mendesak tidak diberikan sebelum rujukan, seperti mengajari ibu mengobati infeksi lokal
Jika bayi muda ditemukan dalam keadaan kejang, henti napas, segera lakukan
tindakan/pengobatan sebelum melakukan penilaian yang lain dan RUJUK SEGERA
“ “
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
38
BAYI DAPAT DIRUJUK (SYARAT RUJUKAN):
1.	 Suhu ≥ 35,5 0C
2.	 Denyut jantung ³ 100 per menit (lihat pedoman resusitasi neonatus)
3.	 Tidak ada tanda dehidrasi berat
	
Selanjutnya Anda akan mempelajari beberapa tindakan/pengobatan prarujukan yang harus
dilakukan sebelum Anda merujuk bayi muda yaitu:
	
bebaskan jalan napas
dan beri oksigen
Tangani kejang dengan
obat anti kejang
cegah agar gula darah
tidak turun
berikan cairan
intravena.
beri dosis pertama
antibiotik intramuskular.
hangatkan tubuh bayi
METODA KANGURU.
Contoh darah ibu
pasang pipa lambung
Jika ikterus berat
Diare Dehidrasi
Berat
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
39
1.	 Menangani Gangguan Napas pada Penyakit Sangat Berat atau Infeksi
Bakteri Berat.
Menangani gangguan napas dilakukan jika bayi muda mempunyai gejala KEJANG dan
GANGGUAN NAPAS
MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU
INFEKSI BAKTERI BERAT
1.	 Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan
gulungan kain.
2.	 Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap lendir.
3.	 Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prong dengan
kecepatan 2 liter per menit
* Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi, sesuai dengan Pedoman
Resusitasi Neonatus.
Cara Menggunakan Alat Pengisap Lendir:
•	 Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui mulut, maka panjang pipa yang dimasukkan
maksimum 5 cm dari ujung bibir.
•	 Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui hidung, maka panjang pipa yang dimasukkan
maksimum 3 cm dari ujung hidung.
2.	 Menangani Kejang Dengan Obat Anti Kejang
Beri obat anti kejang jika bayi muda mengalami kejang saat pemeriksaan
MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG
Untuk semua klasifikasi yang membutuhkan obat anti kejang :
Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital
Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam.
Fenobarbital
100 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml)
diberikan secara intramuskular
Diazepam
5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau
10 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml)
diberikan per rektal
Dosis : 30 mg = 0.6 ml Berat < 2500 gram
diberikan 0.25 ml*
Berat ≥ 2500 gram
diberikan 0.50 ml*
* Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml. Jika kejang timbul lagi (kejang berulang),
ulangi pemberian Fenobarbital 1 kali lagi dengan dosis yang sama, minimal selang waktu
15 menit.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
40
Bayi kejang jangan diberi minum atau apapun lewat mulut, karena bisa terjadi aspirasi.
Jika bayi kejang dicurigai sebagai TETANUS NEONATORUM dengan tanda/ gejala:
	1. Kejang/kaku seluruh tubuh baik dirangsang maupun spontan
	2. Mulut mencucu seperti mulut ikan
	3. Biasanya kesadaran masih baik tetapi bayi tak bisa menetek.
Lakukan tindakan :
	1. Beri obat anti kejang Diazepam bukan Fenobarbital.
	2. Beri dosis pertama antibiotik intramuskular Penisilin Prokain.
	3. Lihat pedoman Eliminasi Tetanus Neonatorum untuk tindakan berikutnya.
	
	Jika tidak tersedia Diazepam dalam kemasan per rektal, gunakan Diazepam injeksi yang
dimasukkan ke rektum. Caranya : sedot Diazepam ke dalam semprit tuberkulin atau BCG (1
ml) sebanyak yang diperlukan, kemudian lepas jarumnya dan masukkan semprit tersebut
ke rektum sekitar 4 cm dan semprotkan Diazepam ke dalam rektum. Cara memberikan
diazepam dapat dilihat pada gambar berikut ini.
3.	 Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun.
Mencegah agar kadar gula darah tidak turun merupakan tindakan penting. Sebelum Anda
merujuk bayi dengan klasifikasi merah. Penurunan kadar gula sangat berbahaya karena
dapat menyebabkan kerusakan otak. Untuk Bayi dengan GANGGUAN SALURAN CERNA
tidak diperbolehkan diberi minum/makan. (bayi dipuasakan).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
41
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN
1.	 Jika bayi masih bisa menyusu.
Ibu diminta tetap menyusui bayinya.
2.	 Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan.
Beri ASI perah dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi
denganpipet. Berikan kira-kira 20-50 ml sebelum dirujuk.
3.	 Jika tidak memungkinkan,
beri susu formula atau air gula.
4.	 Jika bayi tidak bisa menelan.
Beri 50 ml ASI perah, susu formula atau air gula melalui pipa lambung.
CARA MEMBUAT AIR GULA
Larutkan gula sebanyak 1 sendok takar (5 gram) ke dalam 1/2 gelas air
matang (100 ml). Aduk sampai larut benar.
4.	 Memberi Cairan Intravena.
Cairan intravena diberikan pada bayi dengan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT dengan
Rencana Terapi C.
5.	 Memberi Antibiotik Intramuskular
Bayi muda sakit dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT,
memerlukan dosis pertama antibiotik intramuskular. Antibiotik pilihan pertama adalah
Ampisilin dan Gentamisin. Antibiotik pilihan kedua adalah Penisilin Prokain dan Gentamisin.
Anda tidak perlu khawatir dalam memberikan dosis pertama antibiotik intramuskular,
karena risiko syok anafilaktik pada bayi muda sangat jarang
terjadi.
Jika Anda terlatih memberikan suntikan intramuskular, ikuti langkah-langkah berikut ini
(jika tidak, minta seseorang yang terampil untuk memberikan suntikan):
1.	 Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan.
2.	 Pilih obat yang sesuai dan tentukan dosis obat berdasarkan bagan pengobatan. Periksa
konsentrasi sediaan yang ada.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
42
3.	 Gunakan alat suntik 1 ml dan jarum yang steril.
4.	 Baringkan bayi, suntikkan secara intramuskular dan dalam di paha bagian lateral,
jangan disuntikkan di bokong bayi.
MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
Beri dosis pertama antibiotik intramuskular untuk bayi dengan klasifikasi
PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT dan RUJUK SEGERA.
UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR PILIHAN PERTAMA : AMPISILIN dan GENTAMISIN
ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR PILIHAN KEDUA : PENISILIN PROKAIN dan GENTAMISIN
Berat badan
(gram)
Ampisilin
Dosis: 100
mg/kg BB/24
jam
Penisilin prokain
Dosis: 50.000 unit/kg
BB/24 jam
GENTAMISIN
Dosis :
Berat Badan < 2000 gr : 4 mg/
kgBB/ 24 jam
Berat Badan ≥ 2000 gr :
5 mg/ kgBB/ 24 jam
Tambahkan
1.5 ml aqua
steril ke botol
0.5gram
(200mg/ml)
Tambahkan 9 ml
aquadest ke dalam
botol 3 gram
(3.000.000unit)
menjadi 10 ml
dengan
300.000 unit/ml
Vial 2 ml
berisi 80 mg
Vial 2 ml
berisi 20 mg
1000 - < 2000 0.5 ml 0.3 ml 0,2 0,5
2000 - < 3000 0.6 ml 0.4 ml 0.4 1.2
3000 - < 4000 0.8 ml 0.5 ml 0.5 1.8
4000 - < 5000 1.0 ml 0.7 ml 0.6 2.2
6.	 Menghangatkan tubuh bayi segera.
CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI
Bayi dengan gejala HIPOTERMIA, harus segera dihangatkan sebelum dirujuk.
Caranya sebagai berikut :
1.	 Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/kain kering. Ganti
pakaian, selimut/kain basah dengan yang kering.
2.	 Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau gunakan cahaya lampu
60 watt dengan jarak minimal 60 cm, sampai suhu normal dan pertahankan
suhu tubuh bayi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
43
3.	 Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala.
4.	 Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak angin, jauhkan bayi dari
jendela / pintu.
5.	 Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA: jika dalam 1 jam suhu badan < 36°C,
RUJUK SEGERA dengan METODA KANGURU.
6.	 Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG: jika dalam 2 jam suhu badan
<36,5°C, RUJUK SEGERA dengan METODA KANGURU.
	 Perlu Anda ketahui, cara sederhana dan tepat guna untuk menghangat-kan bayi muda
adalah dengan metode kanguru. Cara ini sangat mudah dan dapat dikerjakan oleh semua
orang. Prinsip metode kanguru adalah menghangatkan tubuh bayi dengan cara meletakkan
bayi di dada seseorang sehingga terjadi kontak kulit langsung. Cara ini dapat dilakukan oleh
semua orang.
METODA KANGURU
1.	 Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan, kaus kaki),
diletakkan telungkup di dada dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi
menempel/kontak langsung dengan ibu.
2.	 Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari terhalangnya
jalan napas. Kepala menoleh ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan
3.	 Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak” kemudian
“fiksasi” dengan selendang.
4.	 Ibu mengenakan pakaian/blus longgar sehingga bayi berada dalam 1 pakaian
dengan ibu. Jika perlu, gunakan selimut.
5.	 Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metoda kanguru
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
44
7.	 Menasihati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan.
Perlu Anda ketahui bahwa metoda kanguru sangat baik dilakukan selama dalam perjalanan
ke tempat rujukan. Metoda ini berguna untuk mempercepat terjadinya kestabilan suhu
tubuh dan merangsang bayi baru lahir segera mengisap puting payudara ibu.
MENASIHATI IBU CARA MENJAGA BAYI TETAP HANGAT
SELAMA PERJALANAN
1.	Keringkan bayi segera jika setiap kali bayi basah terkena air
atau air kencing dan tinja bayi.
2.	Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala.
3.	Lakukan tindakan mempertahankan suhu tubuh dengan
METODA KANGURU.
C.	 TINDAKAN/ PENGOBATAN PADA BAYI MUDA YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN
Anda dapat menetukan tindakan/pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang tidak
perlu dirujuk yaitu:
1.	 Infeksi bakteri lokal.
2.	 Mungkin bukan infeksi
3.	 Diare dehidrasi ringan/sedang
4.	 Diare tanpa dehidrasi
5.	 Ikterus .
6.	 Berat badan rendah menurut umur dan/atau masalah pemberian ASI
7.	 Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI.
Gambar : Metoda Kanguru
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
45
Di bawah ini adalah beberapa tindakan/pengobatan yang dapat Anda lakukan pada bayi
muda yang tidak memerlukan rujukan:
1.	 Menghangatkan tubuh bayi segera
2.	 Mencegah agar gula darah tidak turun.
3.	 Memberi antibiotik per oral yang sesuai
4.	 Mengobati infeksi bakteri lokal
5.	 Melakukan rehidrasi oral baik di klinik maupun di rumah
6.	 Mengobati luka atau bercak putih ( thrush ) di mulut
7.	 Melakukan asuhan dasar bayi muda
1.	 Menghangatkan tubuh bayi segera
Lakukan tindakan menghangatkan tubuh bayi segera pada bayi muda dengan suhu <
35,50C. Tindakan menghangatkan tubuh bayi segera sama seperti yang sudah Anda pelajari
dalam tindakan pra rujukan.
2.	 Mencegah agar gula darah tidak turun
Lakukan tindakan mencegah agar gula darah tidak turun pada bayi muda dengan klasifikasi
PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT, DIARE DEHIDRASI BERAT, IKTERUS
BERAT. Tindakan mencegah agar gula darah tidak turun sama seperti yang sudah Anda
pelajari dalam tindakan pra rujukan.
3.	 Memberi antibiotik oral yang sesuai.
Beri antibiotik per oral yang sesuai pada bayi muda dengan klasifikasi INFEKSI BAKTERI
LOKAL.
MEMBERI ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI
Antibiotik per oral yang sesuai untuk INFEKSI BAKTERI LOKAL: Amoksisilin
UMUR atau
BERAT BADAN
AMOKSISILIN
Dosis 50 mg/kg BB/hari. Beri tiap 8 jam selama 5 hari
Sirup 125 mg/5 ml
(1 sendok takar=5ml)
Kaplet 250 mg
1 kaplet dijadikan
5 bungkus
Kaplet 500 mg
1 kaplet dijadikan
10 bungkus
1 hr - <4 mg (< 3 kg) ½ sendok takar 1 bungkus 1 bungkus
4 mg - <2 bln (3-4 kg) ½ sendok takar 2 bungkus 2 bungkus
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
46
4.	 Mengobati infeksi bakteri lokal
Mengobati infeksi bakteri lokal dilakukan pada bayi muda dengan klasifikasi INFEKSI
BAKTERI LOKAL, meliputi infeksi pada kulit, pusar dan mata.Infeksi pada kulit atau pusar
diolesi dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium. Infeksi pada mata diberikan
tetes/salep chloramfenikol 0,25% atau tetrasiklin 1%.
CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL
Ada 2 jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda yang dapat
diobati ibu di rumah :
1.	 Infeksi kulit atau pusar.
2.	 Infeksi mata
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika
mengajari ibu :
1.	 Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut.
2.	 Amati cara ibu mempraktekkan di depan Anda.
3.	 Cek pemahaman ibu sebelum pulang.
5.	 Melakukan rehidrasi oral baik di klinik maupun di rumah
Penanganan diare yang paling penting adalah mencegah atau mengatasi dehidrasi, selain
mencegah terjadinya gangguan nutrisi dan lain-lain. Oleh karena itu Anda harus menguasai
dengan baik rencana terapi A dan B bagi penderita diare. Pada dasarnya cara rehidrasi
oral bayi muda untuk menangani DIARE TANPA DEHIDRASI dan DIARE DEHIDRASI RINGAN/
SEDANG sama dengan balita kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun yang telah dibahas
sebelumnya, hanya pada bayi muda tidak diberikan tablet Zinc.
6.	 Mengobati luka atau bercak putih (thrush) di mulut
Apabila terdapat luka atau bercak putih (thrus) pada bayi muda, maka harus secepatnya
dilakukan tindakan atau pengobatan yang diperlukan. Karena luka atau bercak putih
(thrush) di mulut sangat mengganggu bayi muda dalam menyusu, sehingga masukan ASI
nya berkurang dan ini dapat mengakibatkan bayi muda mengalami gangguan tumbuh
kembang.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
47
CARA MENGOBATI LUKA ATAU BERCAK PUTIH (THRUSH)
DI MULUT
1.	 Cuci tangan ibu sebelum mengobati bayi.
2.	 Bersihkanmulutbayidenganujungjariibuyangterbungkus
kain bersih dan telah dicelupkan ke larutan air matang
hangat bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung
sendok teh garam)
3.	 Olesi mulut dengan Gentian Violet 0,25% atau teteskan
1ml Suspense Nistatin.
4.	 Cuci tangan kembali.
5.	 Obati luka atau bercak di mulut 3 kali sehari selama 7 hari.
Cara menyiapkan Gentian Violet 0,25 % :
1 bagian Gentian Violet 1% ditambah 3 bagian aquades (Misal:
10 ml Gentian Violet 1 % ditambah 30 ml aquades).
Cara menyiapkan Suspensi Nistatin :
2 tablet Nistatin (500.000 unit) disuspensi dalam 10 ml Gliserin.
Jika tidak ada ganti Gliserin dengan minyak goreng.
7.	 Melakukan asuhan dasar bayi muda.
Lakukan asuhan dasar bayi muda pada bayi dengan klasifikasi, INFEKSI BAKTERI LOKAL,
MUNGKIN BUKAN INFEKSI, DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, DIARE TANPA DEHIDRASI,
IKTERUS, TIDAK ADA IKTERUS, BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN/ATAU MASALAH
PEMBERIAN ASI, BERAT BADAN TIDAK RENDAH DAN TIDAK ADA MASALAH PEMBERIAN ASI.
Tindakan asuhan dasar bayi muda adalah tindakan sederhana, tetapi penting untuk
kelangsungan hidup yang harus diberikan pada bayi muda yang sehat maupun sakit.
Tindakan asuhan dasar bayi muda meliputi :
1.	 Mencegah infeksi
2.	 Menjaga bayi muda selalu hangat
3.	 Memberikan ASI saja sesering mungkin
4.	 Memberi imunisasi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
48
MENCEGAH INFEKSI
1.	 Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
2.	 Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air
matang, kemudian keringkan dengan kain yang bersih
dan kering. INGATKAN ibu supaya menjaga tali pusat
selalu bersih dan kering.
3.	 Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya
setelah suhu stabil.
4.	 Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh
dengan hati-hati.
5.	 Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit,
karena sangat rentan tertular penyakit.
6.	 Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena
mengandung zat kekebalan tubuh.
7.	 Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya
ASI saja sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu,
beri ASI perah dengan menggunakan sendok. Hindari
pemakaian botol dan dot karena dapat meningkatkan
risiko terjadinya infeksi saluran cerna
MENCEGAH INFEKSI
MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT
1.	 Terlebih dahulu Anda cuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi.
2.	 Setiap kali bayi basah, segera Anda keringkan tubuhnya
dan ganti pakaian/kainnya dengan yang kering.
3.	 Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela
atau pintu
4.	 Beri alas kain yang bersih dan kering di tempat untuk
pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi.
5.	 Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia,mandikan bayi 2
kali sehari(tidak boleh lebih).
6.	 Selesai dimandikan,segera Anda keringkan tubuh bayi.
Kenakan pakaian yang bersih dan kering, topi, kaus
tangan/kaki dan selimut jika perlu.
7.	 Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering
mungkin dan Bayi tidur bersama ibu.
8.	 Pada BBLR atau suhu < 35,50C, hangatkan bayi dengan
METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak
minimal 60 cm.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
49
MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN
1.	 Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi muda.
2.	 Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin sedikitnya 8 kalisehari.
Meneteki lebih sering, baik siang maupun malam
3.	 Menyusui dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian.
4.	 Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke
Payudara lainnya.
5.	 Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu untuk membangunkan bayi
dan langsung disusui.
6.	 Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan Tidur
bersama ibu.
7.	 Ingatkan ibu dan anggota keluarga lainnya untuk membaca kembali hal-
hal tentang pemberian ASI di Kartu Nasihat Ibu atau Buku KIA.
8.	 Minta ibu untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami
IMUNISASI
1.	 Segera beri imunisasi HB-0 sebelum bayi umur 7 hari.
2.	 Beri imunisasi BCG ketika bayi umur 1 bulan (kecuali bayi yang lahir di
Rumah Sakit, biasanya diimunisasi sebelum pulang).
3.	 Tunda pemberian imunisasi pada bayi muda dengan klasifikasi berat.
D. TINDAKAN/PENGOBATAN PADA MASALAH/KELUHAN IBU
Tentukan tindakan/pengobatan untuk setiap masalah/keluhan yang dikatakan ibu sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman Anda serta kebijakan program kesehatan ibu. Rujuk
ibu untuk masalah lain yang tidak dapat Anda tangani di klinik. Kemudian catat pada Formulir
Pencatatan semua tindakan/pengobatan yang diperlukan, nasihat untuk ibu termasuk kapan
harus kembali segera dan kunjungan ulang.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
50
	 Terdapat beberapa klasifikasi bayi muda yang memerlukan rujukan. Klasifikasi tersebut
diantaranya : penyakit/ infeksi sangat berat, ikterus berat serta diare dehidrasi berat. Pada
kasus diare dehidrasi berat, dapat dilakukan Rencana Terapi C terlebih dahulu sebelum
merujuk ketika tempat kerja memiliki fasilitas dan kemampuan intravena.
	 Tindakan pra rujukan harus diberikan sesuai dengan klasifikasinya sebelum bayi muda
dirujuk ke rumah sakit. Bayi dirujuk dengan syarat : suhu ≥ 35,5 0C, denyut jantung 100/menit,
serta tidak ada tanda dehidrasi berat. Metode sederhana dan tepat guna untuk menghangatkan
bayi muda dapat dilakukan dengan metode Kanguru. Metode tersebut dapat dilakukan oleh
semua orang.
	 Pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan, tindakan yang dapat dilakukan yakni
menghangatkan tubuh, cegah agar gula darah tidak turun, beri antibiotic, obati infeksi bakteri
local, lakukan rehidrasi oral, obati luka di mulut, serta lakukan asuhan dasar bayi muda.
Rujukan pada ibu diberikan ketika Anda tidak dapat menangani masalah/ keluhan yang
dikatakan oleh ibu di klinik. Ingat : lakukan pencatatan pada formulir semua tindakan yang
dibutuhkan serta kapan ibu harus melakukan kunjungan ulang
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
51
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap
paling benar.
1.	 Syarat bayi dapat dirujuk, yakni (B)
a.	 Suhu < 35,5 OC
b.	 Denyut jantung 100/ menit
c.	 Terdapat tanda dehidrasi berat
d.	 Ikterus fisiologis
2.	 Penggunaan alat penghisap lender yang benar adalah (A)
a.	 Panjang pipa yang dimasukkan ke dalam mulut maks.5 cm dari ujung bibir
b.	 Panjang pipa yang dimasukkan ke dalam mulut maks.7 cm dari ujung bibir
c.	 Panjang pipa yang dimasukkan ke dalam hidung maks.5 cm dari ujung hidung
d.	 Panjang pipa yang dimasukkan ke dalam hidung maks.7 cm dari ujung hidung
3.	 Obat anti kejang pilihan pertama yang diberikan pada bayi muda adalah (A)
a.	 Fenobarbital 100 mg/ 2 ml
b.	 Diazepam 5 mg/ 2 ml
c.	 Gentamisin 80mg
d.	 Penisilin prokain
4.	 Antibiotik oral yang diberikan pada bayi muda usia 4 mg- <2 bln dengan berat badan 3-4 kg
adalah (D)
a.	 Amoksilin sirup 125mg/5 ml 1 sendok takar
b.	 Amoksilin kaplet 250 mg
c.	 Amoksilin kaplet 500 mg
d.	 Amoksilin sirup 125mg/5 ml ½ sendok takar
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
52
5.	 Pada metode kanguru, cahaya lampu dan jarak minimal yang digunakan adalah (B)
a.	 60 w/ 55 cm
b.	 60 w/ 60 cm
c.	 50 w/ 60 cm
d.	 60 w/ 50 cm
Buatlah bagan pra rujukan yang harus dilakukan sebelum Anda merujuk bayi muda !
Tugas
Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
53
Kegiatan
Belajar 3 Konseling Bagi Ibu
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah Anda mengikuti pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan konseling bagi ibu bayi
muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 diharapkan saudara mampu :
1.	 Dapat menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik
2.	 Dapat menasehati dan mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah
3.	 Dapat menasehati dan mengajari ibu cara mengobati infeksi local dirumah
4.	 Dapat menasehati ibu cara pemberian ASI
5.	 Dapat mengajari cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadual pemberian imunisasi
pada bayi muda
6.	 Dapat menasehati ibu untuk memberikan cairan tambahan pada waktubayi sakit
7.	 Dapat menaehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugaskesehatan dan kapan
kunjungan ulang
8.	 Dapat menasehati ibu tentang kesehatan dirinya
9.	 Dapat mejelaskan macam-macam kelainan bawaan/kongenital
10.	Dapat memberikan imunisasi hepatitis B dengan UNIJECT
1.	 Menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik
2.	 Menasehati dan mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah
3.	 Menasehati dan mengajari ibu cara mengobati infeksi local dirumah
4.	 Menasehati ibu cara pemberian ASI
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
54
5.	 Mengajari cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadual pemberian imunisasipada bayi
muda
6.	 Menasehati ibu untuk memberikan cairan tambahan pada waktubayi sakit
7.	 Menaehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugaskesehatan dan kapan
kunjungan ulang
8.	 Menasehati ibu tentang kesehatan dirinya
9.	 Mejelaskan macam=macam kelainan bawaan/kongenital
10.	Memberikan imunisasi hepatitis B dengan UNIJECT
Gambar : Konseling dengan bidan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
55
KONSELING BAGI IBU
Anda sudah memahami tentang penilaian
dan klasifikasi penyakit pada bayi muda, dan
Anda sudah dapat melakukan tindakan dan
pengobatan penyakit sesuai lasifikasinya.
Selanjutnya ibu perlu diberikan konseling
untuk kesehatan bayinya. Apakah Anda
pernah melakukan konseling? Berikut ini
uraian materi konseling yang akan Anda
pelajari.
	
Anda akan mempelajari cara mengajari ibu
dan keluarga untuk melanjutkan pengobatan
di rumah, merawat bayi muda sehat maupun
sakit termasuk melakukan asuhan dasar di
rumah serta memberikan konseling bagi ibu
dan keluarga.
Uraianmenjelaskandanmemberikesempatan
kepada untuk mempraktekkan:
1.	Menggunakan keterampilan komunikasi
yang baik.
2.	Mengajari ibu cara pemberian obat oral
di rumah.
3.	Mengajari ibu cara mengobati infeksi
bakteri lokal
4.	Menasihati ibu tentang pemberian ASI.
5.	Menasihati ibu kapan kembali segera
dan kunjungan ulang.
6.	Menasihati ibu tentang kesehatannya
sendiri.
Sebagai contoh, Anda menanyakan kepada
ibu tentang cara ibu menyusui bayinya. Anda
harus mendengarkan jawaban ibu dengan
cermat. Jika ibu melakukan tindakan yang
benar, beri pujian. Jika ada perilaku ibu
yang harus diubah beri nasihat yang sesuai.
Gunakan bahasa sederhana yang mudah
dimengerti ibu. Selanjutnya perlu untuk
mengecek pemahaman ibu, memastikan
bahwa ibu benar-benar mengerti nasihat
yang Anda berikan.
Uraian
Materi
Anda sudah dapat melakukan
tindakan dan pengobatan
penyakit sesuai lasifikasinya.
Selanjutnya ibu perlu
diberikan konseling untuk
kesehatan bayinya.
“ “
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
56
A.	 MENGGUNAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG BAIK
Tindakan/pengobatan yang telah Anda berikan, harus dilanjutkan di rumah. Agar ibu dapat
mengerjakannya di rumah, ibu perlu mengetahui cara mengobati dan merawat bayi dengan
benar. Untuk itu, Anda perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik seperti yang telah
Anda pelajari pada Modul Konseling Bagi Ibu untuk anak umur 2 bulan sampai 5 tahun.
B.	 MENASIHATI DAN MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH.
Langkah-langkah mengajari ibu cara pemberian obat di rumah adalah:
1.	 Tunjukkan kepada ibu obat oral yang akan diberikan kepada bayi di rumah dan dosis
pemberiannya.
2.	 Jelaskan kepada ibu alasan pemberian obat tersebut.
3.	 Peragakan cara mengukur/ membuat satu dosis.
4.	 Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri 1 dosis.
5.	 Mintalah ibu memberi dosis pertama pada bayi di klinik.
6.	 Terangkan dengan jelas cara memberikan obat, kemudian beri label dan bungkus obat.
7.	 Jelaskan bahwa semua obat oral harus diberikan sesuai waktu yang dianjurkan, walaupun
bayi telah menunjukkan perbaikan.
8.	 Cek pemahaman ibu.
Gambar : Bidan harus memiliki Keterampilan berkomunikasi yang baik
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
57
C.	 MENASIHATI DAN MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL DI RUMAH.
Ada 2 jenis infeksi bakteri lokal yang dapat diobati di rumah, yaitu:
1.	 Infeksi mata.
2.	 Infeksi kulit atau pusar.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu:
Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut.
1.	 Amati cara ibu mempraktekkan di depan Anda.
2.	 Cek pemahaman ibu sebelum pulang.
CARA MENGOBATI INFEKSI MATA
1.	Cuci tangan sebelum mengobati bayi.
2.	Bersihkan kedua mata bayi 3 x sehari menggunakan
kapas/kain bersih dengan air hangat.
3.	Beri salep / tetes mata Tetrasiklin 1% atau Kloramfenikol
0,25% pada kedua mata.
4.	Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
kelopak mata bawah
5.	Cuci tangan kembali.
6.	Obati sampai kemerahan hilang.
CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR
1.	Cuci tangan sebelum mengobati bayi.
2.	Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun
secara hati-hati.
3.	Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering.
4.	Oleskan dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium.
5.	Cuci tangan kembali.
Cara menyiapkan Gentian Violet 0,5 %:
1 bagian Gentian Violet 1 % ditambah 1 bagian aquades
(misal: 10 ml Gentian Violet 1 % ditambah 10 ml aquades).
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
58
2.	 Mengajari ibu cara meningkatkan produksi ASI.
meningkatkan produksi ASI.
1.	 Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui
sesering mungkin.
2.	 Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan
kebutuhan bayi.
3.	 Menyusupadapayudarakiridankanansecarabergantian.
4.	 Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum
pindah ke Payudara lainnya.
5.	 Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan
langsung disusui
3.	 MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK
Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang
benar.
1.	Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja.
2.	Kepala dan tubuh bayi lurus.
3.	Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu.
1.	 Anjuran pemberian ASI eksklusif
untuk bayi muda
Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir
sampai umur 6 bulan adalah ASI. Menyusui
secara eksklusif berarti bayi hanya diberi
ASI, tidak diberi tambahan makanan atau
cairan lain.
Catatan: Untuk bayi yang sudah
mendapat minuman/ makanan lain
selain ASI, nasihati ibu seperti yang
terdapat pada bagian ini.
D.	 MENASIHATI IBU TENTANG CARA PEMBERIAN ASI
Makanan terbaik untuk bayi
sejak lahir sampai umur 6
bulan adalah ASI
“ “
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
59
4.	Dekatkan badan bayi ke badan ibu.
Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya
1.	Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi.
2.	Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
3.	Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah
4.	bayi terletak di bawah puting susu.
Cara melekatkan yang benar ditandai dengan
1.	 Dagu menempel pada payudara ibu.
2.	 Mulut bayi terbuka lebar.
3.	 Bibir bawah bayi membuka keluar.
4.	 Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah.
Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam, teratur yang diselingi
istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi menelan. Amati
apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah mengisap dengan
efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi.
4.	 Mengatasi masalah pemberian ASI pada bayi
MASALAH PEMECAHAN
Bayi banyak
menangis atau rewel
1.	 Jelaskan bahwa hal ini tidak selalu terkait
dengan gangguan pemberian ASI.
2.	 Periksa popok bayi, mungkin basah.
3.	 Gendong bayi, mungkin perlu perhatian.
4.	 Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih
banyak minum daripada bayi lainnya
Bayi tidak tidur
sepanjang malam
1.	 Merupakan proses alamiah, karena bayi muda
perlu menyusu lebih sering.
2.	 Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering
disusui pada malam hari.
3.	 Jangan berikan makanan lain
Bayi menolak untuk
menetek
1.	 Mungkin bayi bingung puting, karena sudah
diberi susu botol.
2.	 Tetap berikan hanya ASI (tunggu sampai bayi
betul-betul lapar)
3.	 Berikan perhatian dan kasih saying.
4.	 Pastikan bayi menyusu sampai air susu habis.
5.	 Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu
di rujuk
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
60
Bayi bingung puting 1.	 Jangan mudah mengganti ASI dengan susu
formula tanpa indikasi medis yang tepat.
2.	 Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang
benar.
3.	 Kalau terpaksa memberi susu formula,
berikan dengan sendok,pipet, cangkir. Jangan
menggunakan botol dan dot.
4.	 Jangan berikan kempeng
Bayi prematur dan
bayi kecil (BBLR)
1.	 Berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu
menyusuinya pendek-pendek.
2.	 Jika belum bisa menyusu, ASI dikeluarkan
dengan tangan atau pompa. Berikan ASI
dengan sendok atau cangkir.
3.	 Untuk merangsang mengisap, sentuh langit-
langit bayi dengan jari ibu yang bersih
Bayi kuning (ikterus) 1.	 Mulai menyusui segera setelah bayi lahir.
2.	 Susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi.
Bayi sakit 1.	 Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam
algoritma, kalau perlu rujuk.
Bayi sumbing 1.	 Posisi bayi duduk.
2.	 Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal
ini sangat membantu bayi mendapat ASI cukup.
3.	 Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat
celah pada bibir bayi.
4.	 Jika sumbing pada bibir dan langit-langit,ASI
dikeluarkan dengan cara manual ataupun
pompa, kemudian diberikan dengan sendok/
pipet atau botol dengan dot panjang sehingga
ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan
cara ini bayi akan belajar mengisap dan
menelan ASI, menyesuaikan dengan irama
pernapasannya
Bayi kembar 1.	 Posisi yang mudah adalah posisi memegang
bola (football position).
2.	 Palingbaikkeduabayidisusuisecarabersamaan.
3.	 Susui lebih sering selama waktu yang
diinginkan masingmasing bayi, umumnya 20
menit.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
61
5.	 Mengatasi masalah pemberian ASI pada ibu.
MASALAH PEMECAHAN
Ibu khawatir bahwa
ASI-nya tidak cukup
untuk bayi (sindrom ASI
kurang)
1.	 Katakan kepada ibu bahwa semakin sering
menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
2.	 Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2
jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai
payudara terasa kosong. Berikan ASI dari kedua
payudara.
3.	 Hindari pemberian makanan atau minuman selain
ASI.
Ibu mengatakan
bahwa air susunya
tidak keluar.
1.	 Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkanASI.
2.	 Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering.
3.	 Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.
Ibu mengatakan
puting susunya
terasa sakit (puting
susu lecet)
1.	 Ibu dapat terus memberikan ASI pada keadaan
luka tidak begitu sakit.
2.	 Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu
dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang
paling tidak lecet.
3.	 Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu,
kurang lebih 1x 24 jam jika puting lecet sangat
berat. Selama putting diistirahatkan, sebaiknya ASI
tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan
dengan alat pompa karena nyeri.
4.	 Berikan parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam
untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang
menyokong payudara.
5.	 Jika ada luka/bercak putih pada puting susu, segera
hubungi bidan
Ibu mengeluh payudaranya
terlalu penuh dan terasa
sakit (payudara bengkak)
1.	 Usahakan menyusui sampai payudara kosong.
2.	 Kompres payudara dengan air hangat selama 5
menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju
puting.
3.	 Bantu ibu untuk memerah ASI sebelum menyusui
kembali.
4.	 Susui bayi sesegera mungkin (setiap 2 – 3 jam
setelah payudara ibu terasa lebih lembut. Apabila
bayi tidak dapat menyusu, keluarkan ASI dan
minumkan kepada bayi. Kompres payudara
dengan kain dingin setelah menyusui. Keringkan
payudara.
5.	 Jika masih sakit, perlu dicek apakah terjadi mastitis
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
62
Mastitis dan abses
payudara.
1.	 Beri antibiotika.
2.	 Beri obat penghilang rasa nyeri.
3.	 Kompres hangat.
4.	 Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar
sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.
5.	 Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang
sakit tidak disusukan.
Ibu sakit dan tidak
mau menyusui
bayinya.
1.	 Jelaskan bahwa ibu yang minum obat, dapat tetap
menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru
minum obat.
2.	 Tidurkan bayi disamping ibu dan motivasi ibu
supaya tetap menyusui bayi. Ibu jangan minum
obat tanpa sepengetahuan dokter/bidan, karena
mungkin dapat membahayakan bayi.
Ibu bekerja 1.	 Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja,
segera setelah pulang kerumah dan lebih sering
pada malam hari.
2.	 Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja,
susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di
tempat bekerja.
3.	 ASI peras disimpan untuk dibawa pulang, atau
dikirim ke rumah.
4.	 Pastikan pengasuh memberi ASI perah / susu
5.	 formula memakai cangkir atau sendok.
6.	 Cara pemberian minum dengan cangkir
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian susu dengan cangkir adalah:
1. Mulai dengan 80 ml/kg BB/hari. Selanjutnya ditingkatkan volume 10-20ml/kg BB/hari.
2. Hitung masukan cairan dalam 24 jam, bagi menjadi 8 kali pemberian
3. Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam.
PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR
1.	Ajari ibu cara memberi minum bayi dengan cangkir.
2.	Ukur jumlah susu dalam cangkir.
3.	Posisikan bayi pada posisi setengah tegak di pangkuan ibu.
4.	Posisikan cangkir di bibir bayi.
a.	 Letakkan cangkir pada bibir bawah secara perlahan.
b.	 Sentuhkan tepi cangkir sedemikian rupa sehingga susu menyentuh bibir bayi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
63
c.	 Jangan tuangkan susu ke mulut bayi.
5.	Bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian akan mulai minum.
6.	Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah.
7.	Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya.
8.	Bayi menelan susu.
9.	Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak
tertarik lagi terhadap susu.
10.	Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar.
a.	 Berikan minum dalam waktu lebih lama.
b.	 Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak
hanya sekali minum.
11.	Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari
pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan salah satu alternatif :
a.	 Berikan ASI donor.
b.	 Berikan susu formula.
12.	Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup, apabila bayi menelan
sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil serta berat badannya
meningkat.
7.	 Cara mengeluarkan ASI
Cara mengeluarkan ASI yang akan dibahas disini adalah memerah ASI menggunakan
tangan. Cara ini paling baik, cepat, efektif dan ekonomis. Oleh karena itu ibu dianjurkan
melakukan cara ini.
1.	 Cuci tangan ibu sebelum memegang payudara.
2.	 Cari posisi yang nyaman, duduk atau berdiri dengan santai.
3.	 Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI.
4.	 Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan. Letakkan ibujari
pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola bagian
bawah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
64
5.	 Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua
jari tadi.
6.	 Pijat daerah di antara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memerah dan
mengeluarkan ASI. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini
tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit.
7.	 Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kali.
8.	 Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan
cara berputar pada sisi-sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan.
9.	 Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sampai payudara kosong.
8.	 Cara Menyimpan ASI
ASI yang telah ditampung di cangkir atau gelas bertutup, dapat disimpandengan cara
sebagai berikut:
1.	 Pada suhu kamar/di udara terbuka(26OC), tahan disimpan selama 6-8 jam
2.	 Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam.
3.	 Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari.
9.	 Cara Memberikan ASI Setelah Disimpan
Memberikan ASI yang disimpan dapat dilakukan oleh semua orang – tidak harus ibu
bayi. Caranya adalah:
1.	 Cuci tangan sebelum memegang cangkir/gelas bertutup berisi ASI.
2.	 ASI yang disimpan pada suhu kamar, dapat segera diberikan sebelum masa simpan
berakhir (8 jam).
3.	 ASI yang disimpan di termos atau lemari es, terlebih dahulu harus dihangatkan
Rendam cangkir yang berisi ASI dalam mangkok berisi air hangat.
4.	 Tunggu sampai ASI mencapai suhu kamar. Jangan memanaskan ASI di atas api/kompor.
5.	 Berikan ASI dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol dan dot
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
65
E.	 MENGAJARI CARA MERAWAT TALI PUSAT DAN MENJELASKAN JADWAL PEMBERIAN
IMUNISASI PADA BAYI MUDA.
1.	 Mengajari cara merawat tali pusat
CARA MERAWAT TALI PUSAT
1.	Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan
tali pusat.
2.	Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih,
sampai sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri.
3.	Jika basah atau kotor, segera cuci dengan air desinfeksi
tingkat tinggi (DTT , yaitu dengan cara mendidihkan
air selama 20 menit), atau cuci dengan air matang dan
sabun. Selanjutnya keringkan dengan kain bersih dan
biarkan kering.
4.	Tutup tali pusat dengan kasa steril secara longgar.
5.	Dilarang membubuhkan abu dapur, ramu-ramuan dan
sebagainya pada tali pusat sebab dapat menyebabkan
infeksi dan tetanus bayi baru lahir yang dapat
menyebabkan kematian.
C
2.	 Menjelaskan jadwal imunisasi.
Jadwal pemberian imunisasi pada bayi muda umur kurang dari 2 bulan adalah sebagai
berikut:
Ingatkan ibu jadwal imunisasi bayi muda
(sesuai SK Menkes No.1611/MENKES/SK/XI/2005
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
66
Umur Jenis Imunisasi Tempat Pelayanan
0 – 7 hari
HB-0
Waktu Kunjungan
Neonatus di rumah oleh
tenaga kesehatan
jika bayi lahir di rumah.
HB -0
BCG
Polio -1
Fasilitas kesehatan
tempat pelayanan
lahir jika bayi lahir di
RS,RB,Bidan, Puskesmas
1 bulan
BCG
Polio -1
Posyandu
F.	 MENASIHATI IBU UNTUK MEMBERIKAN CAIRAN TAMBAHAN PADA WAKTU BAYI SAKIT
MENASIHATI IBU UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN CAIRAN
SELAMA ANAK SAKIT
Untuk setiap bayi sakit:
1.	 Berikan ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui.
Untuk Bayi Diare:
2.	 Pemberian cairan tambahan akan dapat menyelamatkan nyawa bayi.
Beri cairan tambahan sesuai Rencana Terapi A atau B.
G.	 MENASIHATI IBU KAPAN HARUS SEGERA MEMBAWA BAYI KE PETUGAS KESEHATAN DAN
KAPAN KUNJUNGAN ULANG
1.	 Menasihati Ibu kapan Kembali Segera
Di bawah ini adalah daftar gejala yang menjadi petunjuk kapan ibu harus membawa
bayinya segera ke petugas kesehatan.
kapan Kembali Segera
1.	Gerakan bayi berkurang atau tidak normal.
2.	Napas cepat.
3.	Sesak napas.
4.	Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning).
5.	Malas/tidak bisa menyusu atau minum.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
67
6.	Badan teraba dingin atau panas.
7.	Jika kulit kuning bertambah.
8.	Bertambah parah.
2.	 Menasihati Ibu kapan Kunjungan Ulang
MENASIHATI IBU KAPAN KUNJUNGAN ULANG
Bayi dengan klasifikasi Waktu kunjungan ulang
1.	Infeksi bakteri lokal.
2.	Diare dehidrasi ringan/sedang
3.	Diare tanpa dehidrasi
4.	Ikterus
5.	Masalah pemberian ASI
6.	Luka atau bercak putih di
mulut (thrush)
2 hari
1.	 Berat badan rendah
menurut umur.
14 hari
H.	 MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA
Setiap ibu yang mempunyai masalah/keluhan kesehatan, perlu dinasihati sesuai dengan
masalah/keluhan ibu.
1.	 Jika ibu mempunyai masalah dengan payudaranya (pembengkakan, nyeri pada puting 	
susu, infeksi payudara) lihat Buku Bagan mengenai “MASALAH PEMBERIAN ASI PADA
IBU” atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut.
2.	 Nasihati ibu agar makan dan istirahat dengan baik demi menjaga kekuatan dan kesehatan
dirinya.
3.	 Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan terhadap :
a. Program Keluarga Berencana.
b. Konseling perihal penyakit Menular Seksual dan Pencegahan AIDS.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
68
I.	 JENIS KELAINAN BAWAAN/KONGENITAL DAN TINDAKANNYA.
1.	 KELAINAN KONGENITAL YANG SULIT BERTAHAN HIDUP.
Contoh: Anensefalus.
Tindakan :
1.	 Awasi tanda vital.
2.	 Konseling dengan orang tua, tidak perlu dirujuk.
2.	 KELAINAN KONGENITAL YANG MUNGKIN BERTAHAN HIDUP.
Kelainan di bawah ini perlu dirujuk untuk mendapatkan perawatan dan tindak lanjut yang
diperlukan :
1.	 Hidrosefalus (kepala besar)
2.	 Meningomielokel (benjolan lunak di kepala)
3.	 Fokomelia (ekstremitas lebih pendek)
4.	 Spina bifida (benjolan di tulang punggung)
5.	 Labiognatopalatoskisis
6.	 Omfalokel (organ hati di luar rongga perut)
7.	 Gastroskisis (organ usus di luar rongga perut)
8.	 Ikhtiosis (kulit kering/pecah-pecah)
9.	 Penyempitan saluran cerna (misal Hirschprung, stenosis) dengan gejala perut
10.	 Kembung, obstipasi yang tidak total, dapat berak sedikit-sedikit Atresia ani
Tindakan :
1.	 Awasi tanda/gejala vital
2.	 Konseling dengan orang tua, rujuk ke Rumah Sakit untuk tindakan lebih lanjut.
3.	 KEMUNGKINAN TRAUMA LAHIR
Faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadian trauma lahir a.l :
1.	 Makrosomia (berat lahir > 4000 gram)
2.	 Primipara
3.	 Oligohidramnion
4.	 Persalinan ganda
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
69
5.	 Malpresentasi.
6.	 Presentasi ganda.
7.	 Disproporsi kepala-panggul
8.	 Kelahiran dengan tindakan
9.	 Persalinan lama
10.	 Persalinan presipitatus/dipercepat
11.	 Distosia bahu
4.	 Trauma pada jaringan lunak.
•	 Eritema.
Sering pada disproporsi kepala panggul. Tandanya kulit kemerahan
•	 Petekie.
Bercak merah kecil-kecil akibat adanya gangguan (bendungan) aliran darah perifer.
Sering terjadi pada lilitan tali pusat, partus lama.
Tindakan : observasi
•	 Ekimosis dan hematom.
Perdarahan yang lebih luas dari peteki Abrasi.
Tindakan :
1.	 Bersihkan abrasi dengan povidon iodin 2,5 %
2.	 Biarkan kering dan bersih
3.	 Bila tidak ada tanda/gejala infeksi, bayi dapat pulang
4.	 Bila ada tanda/gejala infeksi, beri antibiotika topikal 3 kali per harI selama 5 hari dan
biarkan tempat luka terbuka
5.	 Pada akhir minggu, bayi dikontrol kembali, bila tidak ada tanda/gejala infeksi tidak
perlu pengobatan lebih lanjut
•	 Terluka.
Tindakan :
1.	 Basuh luka dengan povidon iodin 2,5 %
2.	 Biarkan luka kering dan bersih
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
70
3.	 Bila luka terbuka, tautkan dengan plester menyeberang luka dan biarkan 1 minggu
4.	 Akhir minggu plester dilepas, bila luka sudah membaik, tidak perlu pengobatan lagi
5.	 Bila ada infeksi lokal seperti : kemerahan, panas, bengkak, maka sarankan pada
perawat atau ibu cepat kontrol kembali, kemudian bukalah plester dan beri topikal
antibiotika 3 kali per hari untuk 5 hari dan luka tidak usah ditutup
5.	 Trauma pada kepala.
•	 Kaput suksedanium
1.	 Akibat tekanan yang keras pada kepala saat di jalan lahir, sehingga terjadi bendungan
sirkulasi kapiler dan aliran limfe.
2.	 Berupa benjolan lunak, batas tidak tegas, tidak berfluktuasi, dapat melampaui sutura.
3.	 Dapat cepat menghilang dengan sendirinya (3 – 6 hari)
Tindakan : observasi
•	 Sefal hematoma
1.	 Akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala kejaringan periostium.
2.	 Berupa benjolan difus, batas tegas, tidak melewati sutura.
3.	 Timbul setelah beberapa jam bayi lahir ( 6 - 8 jam ).
4.	 Akan resolusi dalam 2 – 8 minggu.
5.	 Gejala sisa berupa timbunan kalsium dan jaringan fibrosis (benjolan keras sampai
1-2 tahun ).
Tindakan : observasi
•	 Perdarahan subkonjungtiva.
Sering terjadi pada letak muka atau dahi. Hilang dalam 1 – 2 minggu.
Paresis saraf fasialis perifer.
1.	 Akibat penekanan yang keras (seperti partus lama).
2.	 Kelumpuhan otot wajah terlihat segera setelah lahir.
3.	 Akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBS

More Related Content

What's hot

EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
Diandr
 
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu HamilKB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
Uwes Chaeruman
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
wayan suarni Quetz
 

What's hot (20)

Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
 
Praktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIAPraktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIA
 
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan OrganogenesisKB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
KB 1 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Gangguan Organogenesis
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
 
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptx
 
Askep kala iv
Askep kala ivAskep kala iv
Askep kala iv
 
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu HamilKB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
KB 1 - Pengkajian Pada Ibu Hamil
 
Konsep dasar post partum
Konsep dasar post partumKonsep dasar post partum
Konsep dasar post partum
 
Lochea
LocheaLochea
Lochea
 
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
 
Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 

Viewers also liked (10)

PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistemPerkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
Perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus intra ke ekstra uterus dari sistem
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 

Similar to Modul 4 MTBS

Similar to Modul 4 MTBS (20)

Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahunKb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 1 mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
 
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahunKb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
Kb 2 mtbs praktik 2 bulan sampai 5 tahun
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
 
KB 2 Komplikasi Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 2 Komplikasi Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 2 Komplikasi Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 2 Komplikasi Nifas dan Penatalaksanaannya
 
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilanKb2 konsep dasar asuhan kehamilan
Kb2 konsep dasar asuhan kehamilan
 
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb2
M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb2M4 konsep dasar asuhan kehamilan   kb2
M4 konsep dasar asuhan kehamilan kb2
 
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
 
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi SyokKB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
 
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
 
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
Kb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infusKb 1 pemberian cairan infus
Kb 1 pemberian cairan infus
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembanganKb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
Kb1 asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai tahap perkembangan
 
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
4. asuhan kebidanan neonatal fisiologis dan patologis
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
 

More from pjj_kemenkes

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Keperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan ivKeperawatan kegawat daruratan iv
Keperawatan kegawat daruratan iv
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha ii
 
Modul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha iModul 2 pengelolaan usaha i
Modul 2 pengelolaan usaha i
 
Modul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iiiModul 4 pengelolaan usaha iii
Modul 4 pengelolaan usaha iii
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 

Recently uploaded (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 

Modul 4 MTBS

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 1 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTMB) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Dwi Estuning Rahayu Sugijati Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 7
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Segala Puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Esa atas Limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga penyusunan Modul 4 ini dapat terselesaikan dengan baik. Modul 4 berjudul “Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)” disusun dengan tujuan untuk media pembelajaran Program Studi D III Kebidanan khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh dengan latar belakang DI Kebidanan pada daerah perbatasan dan kepulauan terpencil. Modul 4 ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2. Kepala Pusdiklatnakes Kemenkes RI beserta jajarannya. 3. USAID 4. Fasilitator 5. Berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan modul 4 ini. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kata Pengantar i Daftar Isi ii Kegiatan Belajar 1 Penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan 4 Kegiatan Belajar 2 Tindakan dan pengobatan bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan 35 Kegiatan Belajar 3 Konseling bagi ibu 53 Evaluasi Akhir 80 Daftar Gambar 88
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan Rasional dan Deskripsi Singkat Melalui modul ini, Anda akan kami bawa pada Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) yang merupakan cara dalam memberikan pelayanan pada bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan, dalam keadaan sehat maupun sakit. Pada modul ini masih terkait dengan modul MTBS yaitu l, 2, 3. Adapun isi dari modul 4 ini mencakup penilaian, klasifikasi dan pengobatan juga mempelajari konseling dan pelayanan tindak lanjut yang terbagi menjadi 3 kegiatan belajar: 1. Kegiatan Belajar I : Penilaian, klasifikasi dan pengobatan pada bayi 2 hari sampai kurang 2 bulan 2. Kegiatan Belajar II : Tindakan dan Pengobatan 3. Kegiatan Belajar III : Konseling bagi ibu Setelah Anda mempelajari modul 4, Anda diharapkan dapat menentukan penilaian,klasifikasi dan pengobatan pada bayi muda. Berbagai kajian menunjukkan bahwa Indonesia perlu memberikan prioritas utama pada upaya peningkatan kesehatan untuk bayi baru lahir dan anak balita karena angka kesakitan dan angka kematian bayi baru lahir dan balita sangat tinggi yang sebenarnya dapat dicegah dan ditangani sedini mungkin, untuk itu perlunya modul MTBM yang dapat digunakan sebagai panduan untuk belajar tentang MTBM. Relevansi Setelah Anda mempelajari semua penilaian, klasifikasi dan pengobatan juga konseling dan pelayanan tindak lanjut pada balita muda, Anda dapat menentukan/ mengelompokkan jenis klasifikasinya, sehingga Anda dapat menentukan tindakan selanjutnya. Modul Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) masuk pada kurikulum pendidikan diploma III kebidanan Kemenkes RI tahun 2011 pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi, Balita dan Anak Prasekolah dengan kode mata kuliah Bd. 304, juga sebagai muatan lokal yang dapat dimasukkan mata kuliah pendukung dari kompetensi utama bidan. Saya yakin Anda sangat kompeten.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 Untuk memudahkan Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul 4 ini, maka akan lebih mudah bagi Anda jika mengikuti langkah-langkah Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) sebagai berikut: 1. Terlebih dahulu Anda baca pada modul yang ingin dicapai. Penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan 2. Anda pelajari secara berurutan kegiatan belajar tersebut. Periksa semua bayi muda untuk kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri 3. Baca dengan seksama materi yang disampaikan dalam modul tersebut 4. Anda kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan diskusikan dengan fasilitator pada saat kegiatan tatap muka. 5. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan Anda mengingat. 6. Anda kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang disediakan pada akhir unit. 7. Jika mengalami kesulitan, Anda dapat mendiskusikannya dengan teman Anda dan konsultasikan kepada fasilitator. 8. Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal melalui pembelajaran dalam modul ini. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi yang terdapat pada modul ini tergantung dari kesungguhan Anda ketika mengerjakan latihan. Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat Anda. Kami mengharap, Anda dapat mengikuti keseluruhan kegiatan belajar dalam modul ini dengan baik. Saya yakin Anda mampu menyelesaikan modul ini dengan baik. Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES. Petunjuk Belajar
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Petunjuk Belajar bagi Fasilitator 1. Pahami terlebih dahulu capaian pembelajaran dalam modul 4 ini 2. Berikanmotivasikepadapembacauntukmembacadenganseksamamateriyangdisampaikan dan berikan penjelasan untuk hal-hal yang dianggap sulit. 3. Motivasi pembaca untuk mengerjakan latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas. 4. Identifikasi kesulitan yang dialami oleh pembaca dalam mempelajari modul terutama materi-materi yang dianggap penting. 5. Ketika pembaca mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini, mintalah kepada mereka untuk mendiskusikan dalam kelompok atau kelas dan berikan kesimpulan sebagai hasil akhir pembelajaran. 6. Berikan motivasi kepada pembaca untuk mengerjakan evaluasi proses pembelajaran pada setiap materi yang dibahas dan mendiskusikan dengan teman. 7. Bersama pembaca lakukan penilaian terhadap kemampuan yang telah dicapai oleh mereka.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Kegiatan Belajar 1 Penilaian dan Klasifikasi, Tindakan dan Pengobatan Bayi Muda Umur 1 Hari Sampai Kurang 2 Bulan Tujuan Pembelajaran Umum Setelah Anda mengikuti pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur hari sampai kurang 2 bulan. Setelah mengikuti Kegiatan Belajar I, saudara diharapkan mahasiswa mampu untuk : 1. Dapat melakukan pemeriksaan mengklasifikasi kemungkinan infeksi bakteri 2. Dapat memeriksa dan mengklasifikasikan diare 3. Dapat memeriksa dan mengklasifikasi icterus 4. Dapat memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah pemberian ASI 5. Memeriksa status /penyuntikan Vitamin K1 6. Memeriksa status Imunisasi 7. Memeriksa masalah/keluhan lain 1. Memeriksa masalah/keluhan lain 2. Memeriksa dan mengklasifikasikan diare 3. Memeriksa dan mengkla sifikasi icterus 4. Memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan berat badan rendah dan / atau masalah pemberian ASI 5. Memeriksa status / penyuntikan Vitamin K1 6. Memeriksa status Imunisasi 7. Memeriksa masalah/keluhan lain Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 5 Uraian Materi PENILAIAN DAN KLASIFIKASI, PENGOBATAN BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN Setelah Anda mempelajari dan memahami modul sebelumnya tentang MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) selanjutnya Anda akan mempelajari MTBM ((Manajemen Terpadu Bayi Muda) yaitu mulai umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Sebelum mempelajari modul ini, apakah Anda pernah melakukan penilaian terhadap bayi muda? Baiklah Anda pelajari dengan baik materi berikut: Ketika Anda menerima ibu yang datang memeriksakan bayinya, maka yang harus Anda lakukan adalah langkah-langkah di bawah ini : 1. Tanyakan kepada ibu masalah bayinya 2. Tentukan kunjungan pertama / ulang untuk masalah yang sama 3. Jika kunjungan ulang, Anda berikan pelayanan tindak lanjut 4. Jika kunjungan pertama, langkah-langkah pemeriksaan yang Anda lakukan diantaranya: • Periksa kemungkinan kejang, ganguan napas, hipotermia, kemungkinan infeksi bakteri, ikterus dan gangguan saluran cerna, kemudian Anda klasifikasikan berdasar pada tanda/ gejala • Tanyakan apakah bayi diare. Jika Anda mendapatkan bayi tersebut diare, periksa tanda/
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6gejala yang terkait, klasifikasi untuk dehidrasi, diare persisten dan mungkin disentri • Periksa kemungkinan berat badan rendah dan/ atau masalah pemberian ASI, kemudian Anda klasifikasikan berdasar tanda / gejala yang timbul • Tanyakan imunisasi, kemudian tentukan status imunisasinya • Tanyakan masalah lain seperti kelainan kongenital, trauma lahir, perdarahan tali pusat, • Tanyakan keluhan/masalah ibu yang terkait dengan kesehatan bayinya • Jika membutuhkan rujukan segera, Anda melanjutkan pemeriksaan secara cepat. lewati penilaian pemberian asi karena hanya akan memakan waktu. A. MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI Pada materi ini, Anda akan mempelajari cara mengklasifikasikan kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri. Sebelumnya perlu Anda pelajari dulu cara memeriksa kejang, gangguan napas dan hipotermia 1. Memeriksa Apakah Bayi Tidak Bisa Minum atau Memuntahkan Semuanya. Anda amati terlebih dahulu apakah bayi menunjukan tanda ”tidak bisa minum atau menyusu” jika bayi terlalu lemah untuk minum atau tidak bisa mengisap/menelan apabila diberi minum atau disusui. Bayi mempunyai tanda ”memuntahkan semuanya” jika bayi sama sekali tidak dapat menelan apapun. Semua cairan atau makanan yang masuk akan keluar lagi. 2. MEMERIKSA GEJALA KEJANG Penting untuk Anda ketahui bahwa kejang merupakan gejala kelainan susunan saraf pusat dan merupakan keadaan darurat. Kejang pada bayi muda umur 2 hari berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan, sedangkan kejang pada umur>2 hari dikaitkan dengan tetanus neonatorum, infeksi dan kelainan metabolik seperti kurangnya kadar gula darah. Pada bayi kurang bulan, kejang lebih sering disebabkan oleh perdarahan intrakranial. Perlu Anda ketahui bahwa di Indonesia, kejang pada bayi muda sering disebabkan oleh tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis, perdarahan otak dan akibat cacat bawaan. Terlebih dahulu Anda harus mengetahui tanda/gejala klinis kejang pada bayi
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 muda yang sangat bervariasi bahkan kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal. Meskipun demikian, jika Anda menjumpai gejala/gerakan yang tidak biasa, terjadi secara berulang-ulang dan periodik, Anda harus memikirkan kemungkinan bayi tersebut kejang. TANYA : Adakah riwayat kejang? Ajukan pertanyaan ini pada ibu. Perlu untuk Anda ketahui bahwa riwayat kejang pada episode sakit v ini, kadang sulit diketahui. Jika ibu mengatakan bayinya kejang atau ada gerakan yang tidak biasa, Anda perlu memikirkan kemungkinan bayi kejang. LIHAT : Apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun? Tremor atau gemetar adalah gerakan halus yang konstan. Tremor disertai kesadaran menurun, menunjukkan kemungkinan bayi kejang. Tremor tanpa kesadaran menurun biasanya disebabkan oleh kadar gula darah turun. Kesadaran menurun dapat dinilai pada saat membuka pakaian bayi. Jika bayi sadar, ia akan bangun ketika Anda membuka pakaiannya. Jika bayi tidak sadar, ia tidak dapat dibangunkan atau tidak bereaksi ketika disentuh. DENGAR : Apakah bayi menangis melengking tiba-tiba? Perhatikan bahwa bayi menangis tiba-tiba dengan nada tinggi/melengking dan terus menerus menunjukkan ada proses tekanan intra kranial yang meninggi atau kerusakan susunan saraf pusat lainnya. LIHAT : Apakah ada gerakan yang tidak terkendali? Gerakan tidak terkendali dapat berupa gerakan berulang-ulang pada mulut seperti menguap, mengunyah atau mengisap, pada mata seperti kelopak mata berkedip-kedip, adanya gerakan cepat bola mata, mata mendelik (melihat ke atas terus) atau bola mata berputar-putar dan pada anggota gerak misalnya kaki seperti mengayuh sepeda, tangan seperti petinju atau gerakan tangan dan atau kaki berulang-ulang satu sisi. Pada bayi normal kadang ditemukan gerakan tidak terkendali, namun gerakan tersebut berhenti jika Anda menyentuh atau mengelus-elus, sedangkan pada kejang, gerakan tersebut tetap ada.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 LIHAT : Apakah mulut bayi mencucu? Mulut yang mencucu seperti mulut ikan merupakan tanda yang cukup khas pada tetanus neonatorum. LIHAT DAN RABA : Apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan? Anda ketahui disebut kejang tonik jika seluruh tubuh bayi terlihat kaku disertai fase lemas yang bergantian. Kejang tonik terlihat jika ada rangsangan sentuhan, cahaya atau suara. Kejang seperti ini biasanya pada bayi dengan tetanus. 3. MEMERIKSA GEJALA GANGGUAN NAPAS Apakah Anda mengetahui bahwa pola napas pada bayi muda tidak teratur? Frekuensi napas normal bayi cukup bulan adalah 30-59 kali/menit. Frekuensi napas ³ 60 kali/menit atau < 30 kali/ menit dan menetap, menunjukkan adanya gangguan napas, biasanya disertai tanda/gejala bayi biru (sianosis), tarikan dinding dada yang sangat kuat, pernapasan cuping hidung serta terdengar suara merintih. Pada saat Anda menghitung napas, bayi harus dalam keadaan tenang. Bila bayi menangis, minta ibu untuk menenangkan bayinya. LIHAT : Hitung napas dalam 1 menit Hitung napas dalam 1 menit seperti pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun. Jika hitungan Anda yang pertama adalah ³ 60 kali per menit, ulangi menghitung. Hal ini penting karena pernapasan pada bayi muda seringkali tidak teratur, kadang-kadang berhenti bernapas beberapa detik diikuti dengan periode pernapasan yang lebih cepat. Hitung napas ≥ 60 kali per menit, artinya bayi muda bernapas cepat. Hitung napas < 30 kali/menit, berarti bayi muda bernapas lambat. Gambar : Memeriksa Pernafasan pada Bayi
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 LIHAT : Adakah tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat? Perlu Anda pahami, sedikit tarikan dinding dada adalah normal pada bayi muda karena dinding dada masih lunak. Bila tarikan dinding dada ke dalam sangat kuat, mudah terlihat dan menetap, Anda perhatikan hal tersebut berarti ada gangguan napas. DENGAR : Apakah bayi merintih? Merintih adalah suara napas pendek-pendek dan halus yang terdengar saat bayi menghembuskan napas. Jika Anda mendengar suara merintih menandakan bayi mengalami kesulitan bernapas. 4. MEMERIKSA GEJALA HIPOTERMIA Ukur suhu badan semua bayi muda pada waktu Anda melakukan kunjungan neonatal atau memeriksa bayi muda di klinik. Suhu normal adalah 36,5 – 37,5°C. Suhu < 35,5°C disebut hipotermia berat yang mengindikasikan infeksi berat sehingga harus segera dirujuk. Suhu bayi pada hari-hari pertama kehidupannya mudah turun terutama pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), lahir kurang bulan dan bayi yang mengalami asfiksia. Perlu Anda perhatikan bahwa bayi dengan hipotermia mudah sekali meninggal. PERIKSA : Ukur suhu aksiler dengan termometer atau raba badan bayi. Anda mengukur suhu bayi muda menggunakan termometer pada aksiler selama 5 menit. Tidak dianjurkan mengukur secara rektal karena dapat mengakibatkan terjadinya perlukaan pada anus. Sebelum mengukur suhu, Anda pastikan terlebih dahulu bahwa air raksa pada termometer menunjukkan angka yang terendah. Jika tidak ada termometer, Anda dapat meraba bagian tangan, kaki atau badan bayi untuk mengetahui apakah demam atau dingin. Demam : suhu ≥ 37.5°C Hipotermia sedang : suhu 35,5 - 36.5°C Disebut Hipotermia Berat : suhu < 35,5°C
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Gambar : Hipotermia pada bayi 5. MEMERIKSA INFEKSI BAKTERI TOTAL Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada kulit, mata dan pusar. Anda akan mempelajari cara memeriksa dan mengklasifikasikan infeksi bakteri lokal. LIHAT : Apakah ada pustul di kulit? Periksa seluruh badan bayi apakah ada tanda/gejala bercak merah atau benjolan berisi nanah di kulit. Anda akan banyak menemukan pustul pada daerah yang tertutup, misalnya lipatan leher dan ketiak. LIHAT : Apakah mata bernanah? Mata bayi baru lahir yang bernanah merupakan tanda infeksi mata. Berat ringan infeksi tersebut dapat Anda lihat dari banyaknya produksi nanah dan bengkaknya mata bayi. LIHAT : Apakah pusar kemerahan atau bernanah? Jika Anda menemui pusar bayi kemerahan, perhatikan apakah meluas sampai ke kulit perut? Apakah pusar berbau busuk? Pusar yang infeksi, di daerah pangkal tali pusat bayi biasanya kemerahan, mengeluarkan nanah, atau pusar berbau. Jika warna kemerahan meluas ke kulit daerah perut (abdomen) berarti bayi mengalami infeksi berat. Biasanya tali pusat “lepas” ketika bayi umur 7 hari.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 11 Cara mengklasifikasikan kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi Bakter i 1. Tidak mau minum atau memuntahkan semuanya. ATAU 2. Riwayat kejang ATAU 3. Bergerak hanya jika dirangsang ATAU 4. Napas cepat ATAU 5. Napas lambat ATAU 6. Tarikan dinding dada ke dalam yang kuat 7. ATAU 8. Merintih ATAU 9. Demam ( ≥ 37,5 °C ) ATAU 10. Hipotermia ( < 35,5 °C ) ATAU Nanah yang banyak di mata ATAU Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT 1. Pustul kulit. ATAU 2. Mata bernanah. ATAU 3. Pusar kemerahan atau bernanah INFEKSI BAKTERI LOKAL Tidak terdapat salah satu tanda di atas MUNGKIN BUKAN INFEKSI Agar Anda dapat lebih mudah memahaminya, Anda dapat mempelajari bagan di bawah ini :
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 12PENILAIAN,KLASIFIKASI,DANTINDAKAN/PENGOBATAN BAYIMUDAUMURKURANGDARI2BULAN TANYAKANPADAIBUMENGENAIMASALAHANAKNYA Tanyakanapakahinikunjunganpertamaatau kunjunganulanguntukmasalahtersebut 1.Padasetiapkunjunganpertamalakukanpenilaian sesuaidenganbagan 2.Padakunjunganulanglakukanpenilaiansecara lengkap.UntukklasifikasiKunjunganpertama gunakanpedomanpelayanantindaklanjut Jikabayimudaditemukandalamkeadaankejangatau hentinapassegeralakukanpengobatansebelum melakukanpenilaianyanglaindanRUJUKSEGERA MEMERIKSAKEMUNGKINANPENYAKIT SANGATBERATATAUINFEKSIBAKTERI TANYAKAN: 1.Apakahbayitidakmauminumataumemuntahkan semuanya? 2.Apakahbayikejang? LIHATDANRABA 1.Apakahbayibergerakhanyajikadirangsang? 2.Hitungnapasdalam1menit Jika≥60kali/menit,ulangimenghitung.Apakahbayi bernapascepat(≥60kali/menit)ataubayibernapas lambat(<30kali/menit). 3.Lihatapakahadatarikandindingdadakedalam yangsangatkuat 4.Dengarkanapakahbayimerintih? 5.Ukursuhuaksiler 6.Lihat,apakahpustuldikulit? 7.Lihat,apakahmatabernanah? 8.Apakahpusarkemerahanataubernanah?Apakah kemerahanmeluassampaidindingperut? TANDA/GEJALAKLASIFIKASITINDAKAN/PENGOBATAN 1.Tidakmauminumatau memuntahkansemua 2.RiwayatKejangatau 3.Bergerakhanyajika dirangsangATAU 4.Napascepat(≥60kali/menit) ATAU 5.NapasLambat(<30kali/ menit)ATAU 6.Tarikandindingdada kedalamyangsangatkuat ATAU 7.MerintihATAU 8.Demam≥37.5CATAU 9.Hipotermiaberat<35.5C ATAU 10.Nanahyangbanyakdi mataATAU 11.Pusarkemerahanmeluas kedindingperut PENYAKITSANGAT BERATATAU INFEKSIBAKTERI BERAT 1.Jikaadakejangtanganikejang 2.Cegahagarguladarahtidak turun 3.Jikaadagangguannapastangani gangguannapas 4.Jikaadahipotermiatangani hipotermia 5.Beridosispertamaantibiotik intramuskular 6.Nasihaticaramenjagabayiagar tetaphangatdiperjalanan 7.RUJUKSEGERA 1.PustulkulitATAU 2.MatabernanahATAU 3.Pusarkemerahanatau bernanah INFEKSIBAKTERI LOKAL 1.Jikaadapustulkulitataupusar benanahberiantibiotikoral 2.Jikaadananahdimataberisalep/ tetesmataantibiotik 3.Ajaricaramengobatiinfeksi bakterilokaldirumah 4.Nasihatikapankembalisegera 5.Kunjunganulang2hari Tidakterdapatsalahsatu tandadiatas MUNGKINBUKAN INFEKSI 1.Ajaricaramerawatbayidirumah 2.LakukanasuhandasarBayi muda Klasifikasi Kemungkinan Penyakitberat/ InfeksiBakteri
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 B. MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN DIARE Pada pembahasan berikut ini, Anda akan mempelajari tentang pemeriksaan dan klasifikasi diare. Apakah Anda tahu bahwa Ibu mudah mengenali bayi yang diare? Biasanya karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan frekuensi beraknya lebih sering dibanding biasanya. Berak encer dan sering, merupakan hal biasa pada bayi muda yang mendapat ASI saja. 1. Menilai Diare Anda ketahui bahwa bayi yang dehidrasi, biasanya gelisah atau rewel. Jika dehidrasi berlanjut, bayi menjadi letargis atau tidak sadar. Karena bayi kehilangan cairan, matanya mungkin kelihatan cekung. Jika kulit perut dicubit, kulitnya akan kembali dengan lambat atau sangat lambat. TANYA: Apakah bayi diare? Sebaiknya Anda menggunakan istilah diare yang mudah dimengerti ibu. Jika ibu menjawab TIDAK, Anda tidak perlu menilai dan mengklasifikasikan bayi untuk diare. Jika ibu menjawab YA atau keluhan utama ibu adalah bayi diare, lakukan penilaian untuk diare seperti pada bagan di bawah. LIHAT : Keadaan umum bayi. • Apakah bayi letargis atau tidak sadar? Letargis atau tidak sadar pada diare bisa merupakan salah satu tanda dehidrasi berat. • Apakah bayi gelisah/rewel? Gelisah/rewel pada bayi yang menderita diare bisa merupakan salah satu tanda dehidrasi ringan/sedang. Gejala ini bisa Anda lihat pada bagan Memeriksa dan mengklasifikasikan Gangguan Saluran Cerna. LIHAT : Apakah mata cekung? Anda tentukan apakah mata bayi cekung. Tanyakan kepada ibu, apakah menurut ibu mata bayi kelihatan lain dari biasanya. Pendapat ibu dapat membantu Anda memastikan bahwa mata bayi itu cekung atau tidak.
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 14 PERIKSA : dengan mencubit kulit perut untuk mengetahui turgor. Periksa turgor dengan mencubit kulit bayi, apakah kembalinya: sangat lambat (> 2 detik) atau lambat? Anda cubit kulit perut bayi (di tengah-tengah antara pusar dan sisi perut bayi) dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk Anda. Jangan menggunakan ujung jari, karena dapat menimbulkan rasa sakit. Letakkan tangan Anda sedemikan rupa sehingga lipatan cubitan kulit sejajar dengan tubuh bayi (memanjang dari atas ke bawah - tidak melintang tubuh bayi). Angkat semua lapisan kulit dan jaringan di bawahnya dengan mantap. Cubit kulit dan kemudian lepaskan. Amati dan lihat apakah kulit yang dicubit itu kembali lagi dengan: Sangat lambat (lebih dari 2 detik) Lambat Segera 2. KLASIFIKASI DIARE Lihat tanda/ gejala yang terdapat pada bagan berikut ini. Anda pilih klasifikasi yang sesuai dengan status dehidrasinya : TANDA/GEJALA KLASIFIKASI Terdapat 2 atau lebih tanda berikut: 1. Letargis atau tidak sadar 2. Mata cekung 3. Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat DIARE DEHIDRASI BERAT Terdapat 2 atau lebih tanda berikut: 1. Gelisah atau rewel 2. Mata cekung 3. Cubitan kulit perut kembalinya lambat DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG Tidak cukup tanda dehidrasi berat atau ringan/sedang. DIARE TANPA DEHIDRASI Dari penjelasan materi di atas, Anda dapat mempelajari bagan di bawah ini untuk mempermudah Anda dalam memahami pemeriksaan dan pengklasifikasian diare.
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 PAKAHBAYIDIARE? JIKAYA TANYAKAN: Sudahberapa lama LIHATDANRABA 1.Lihatkeadaanumum bayi,apakah: a.Letargisatautidak b.Gelisah/rewel? 2.Apakahmatanya cekung? 3.Cubitkulitperut, apakahkembali? a.Sangatlambat (≥2detik)? b.Lambat? Klasifikasi Diareuntuk Dehidrasi TANDA/GEJALAKLASIFIKASITINDAKAN/PENGOBATAN Terdapat2ataulebihtanda berikut: 1.Latergisatautidaksadar 2.Matacekung 3.Cubitankulitperut kembalinyasangatlambat DIARE DEHIDRASI BERAT 1.TanganisesuaiRencanaTerapiC 2.Jikabayijugamempunyaiklasifikasilain yangmembutuhkanrujukansegera: a.RUJUKSEGERAsetelahmemenuhisyarat rujukandanselamaperjalananberikut larutkanoralitsedikitdemisedikit b.NasihatiagarASItetapdiberikanjika memungkinkan c.Cegahagarguladarahtidakturun d.Nasihatiagarmenjagabayitetaphangat selamaperjalanan Terdapat2ataulebihtanda berikut: 1.Gelisah/rewel 2.Matacekung 3.Cubitankulitperut kembalinyalambat DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG 1.Jikabayitidakmempunyaikualifikasiberat lain,tanganiseuaiRencanaTerapiB 2.Jikabayijugamempunyaikualifikasiberat yanglain: a.RUJUKSEGERAsetelahmemenuhisyarat rujukandanselamaperjalananberikut larutkanoralitsedikitdemisedikit b.NasihatiagarASItetapdiberikanjika memungkinkan c.Cegahagarguladarahtidakturun d.Nasihatiagarmenjagabayitetaphangat selamaperjalanan Tidakcukuptandauntuk dehidrasiberatatauringan DIARETANPA DEHIDRASI 1.TanganisesuaiRencanaTerapiA 2.Nasihatikapankembalisegera 3.Lakukanasuhandasarbayimuda 4.Kunjunganulang2hari.
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 16 C. MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN IKTERUS Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan bentuk fisiologik dan patologik. Yang bersifat patologik dikenal sebagai “hiperbilirubinemia” yang dapat mengakibatkan gangguan susunan saraf pusat (Kern ikterus) atau kematian. 1. Menilai Ikterus Kali pertama yang Anda lakukan adalah menilai derajat kekuningan. Untuk menilai derajat kekuningan pada kulit bayi, Anda dapat menggunakan cara sederhana yaitu metode “Kramer”. Pada waktu memeriksa ikterus sebaiknya Anda memeriksa di bawah cahaya/ sinar matahari, dan kulit yang diamati sedikit ditekan. TANYA : Apakah bayi kuning? Jika ya, pada umur berapa timbul kuning? Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kapan ikterus timbul, kapan menghilang dan sampai bagian tubuh mana kuning terlihat. Ketiga hal tersebut harus diketahui dengan pasti untuk mengklasifikasikan ikterus secara benar. Pada kasus ketidak cocokan golongan darah ibu dan bayi, ikterus timbul sebelum umur 3 hari. Ikterus yang tidak memerlukan tindakan khusus hanya memerlukan asuhan dasar bayi muda dan meningkatkan pemberian ASI biasanya timbul setelah 24 jam dan menghilang sebelum umur 14 hari. Ikterus yang muncul setelah umur 14 hari biasanya berhubungan dengan infeksi hati atau sumbatan aliran bilirubin pada sistem empedu. TANYA, LIHAT: Apakah warna tinja bayi pucat? Tinja berwarna pucat (lebih putih dari warna normal), seperti dempul, menandakan adanya sumbatan aliran bilirubin pada sistim empedu baik di dalam maupun di luar hati. Jika Anda menjumpai hal ini maka rujuklah untuk pemeriksaan lebih lanjut. LIHAT: Tentukan warna kuning sampai di daerah tubuh mana? Kuning pada tubuh yang makin luas menandakan konsentrasi bilirubin darah meningkat.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 17 Di bawah ini Anda dapat melihat dan mempelajari gambar untuk membantu menentukan derajat kekuningan menurut “Kramer”, dengan melihat luasnya penyebaran warna kuning pada kulit tubuh bayi. 2. Klasifikasi Ikterus Lihat tanda dan gejala yang terdapat pada bagan di bawah ini. Pilihlah klasifikasi yang sesuai dengan tanda/gejala yang ditemukan TANDA/GEJALA KLASIFIKASI 1. Timbul kuning pada hari pertama (< 24 jam) setelah lahir, ATAU 2. Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari, ATAU 3. Kuning sampai telapak tangan / telapak kaki ATAU 4. Tinja berwarna pucat, ATAU IKTERUS BERAT Timbul kuning pada umur ≥ 24 jam sampai ≤ 14 hari dan tidak sampai telapak tangan / telapak kaki IKTERUS Tidak kuning . TIDAK ADA IKTERUS Bagan yang disajikan berikut ini akan membantu pemahaman Anda mengenai pemeriksaan ikterus Derajat ikterus menurut “Kramer Kramer 1 Kuning pada daerah kepala dan leher Kramer 2 Kuning sampai dengan badan bagian atas (dari pusar ke atas) Kramer 3 Kuning sampai badan bagian bawah hingga lutut atau siku Kramer 4 Kuning sampai pergelangan tangan dan kaki Kramer 5 Kuning sampai daerah tangan dan kaki.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 18baganklasifikasipemeriksaanikterus MEMERIKSAIKTERUS TANYAKAN: 1. Apakahbayi kuning?Jikaya, padaumurberapa timbulkuning? 2. Apakahwarnatinja bayipucat? LIHATDANRABA 1.Lihatadakah kuningpadabayi? 2.Tentukan sampaididaerah manakahwarna bayikuningpada bagianbadanbayi Klasifikasi Ikterus TANDA/GEJALAKLASIFIKASI TINDAKAN/ PENGOBATAN 1.Timbulkuningpadahari pertama(<24jam)setelah lahirATAU 2.Kuningditemukanpada umurlebihdari14hari ATAU 3.Kuningsampaitelapak tanganataukakiATAU 4.Tinjaberwarnapucat IKTERUSBERAT 1.Cegahguladarah agartidakturun 2.Nasihaticara menjagabayi tetaphangat selamaperjalanan 3.RUJUKSEGERA 1.Timbulkuningpadaumur ≥24jamsampai≤14hari dantidaksampaitelapak tangan/telapakkaki IKTERUS 1.Lakukanasuhan dasarbayimuda 2.Menyusulebih sering 3.Nasihatikapan kembalisegera 4.Kunjunganulang 2hari TidakKuning TIDAKADA IKTERUS Lakukanasuhan dasarbayimuda
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 19 D. MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI Anda ketahui masalah pemberian ASI pada bayi muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan masukan ASI yang kurang. Masalah pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan biasanya terkait dengan refleks isap yang belum sempurna 1. Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian ASI Agar Anda dapat membuat klasifikasi apakah ada berat badan rendah menurut umur dan/ atau masalah pemberian ASI, maka Anda melakukan dua bagian pemeriksaan. • Bagian pertama adalah: menanyakan apakah dilakukan Inisiasi Menyusu Dini, apakah ibu mengalami kesulitan pemberian ASI, apa yang diberikan kepada bayi dan berapa kali. Melakukan penilaian tentang cara menyusui dan memeriksa apakah ada thrush atau kelainan pada bibir atau langit-langit. • Bagian kedua adalah: memastikan apakah berat badan bayi sesuai menurut umur dengan menggunakan grafik berat badan menurut umur yang berbeda untuk bayi laki-laki dan perempuan. TANYA : Apakah inisiasi menyusu dini dilakukan? Kebijakan terkini tentang pemberian ASI adalah dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di kamar bersalin. Dengan diisapnya payudara segera setelah bayi lahir, produksi ASI selanjutnya akan lebih baik. Karena ibu dan bayi secara psikologik lebih siap. TANYA : Apakah ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI? Setiap kesulitan dalam pemberian ASI yang disebutkan ibu, merupakan hal penting. Ibu mungkin membutuhkan nasihat atau bantuan Anda untuk mengatasi kesulitan tersebut. Jika ibu mengatakan bayinya tidak bisa menyusu,minta ibu untuk menyusui bayinya. Bayi akan mengalami kesulitan menyusu jika posisi salah, tidak melekat dengan baik, tidak mengisap efektif atau terdapat luka atau bercak putih di mulut atau ada celah bibir / langit-langit.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 20 TANYA : Apakah bayi diberi ASI ? Jika Ya, berapa kali dalam 24 jam? Berikan bayi muda ASI sesering dan selama yang dikehendaki bayi, pagi, siang, sore dan malam, sedikitnya Anda berikan 8 kali sehari. TANYA : Apakah bayi diberi makanan/minuman selain ASI? Jika Ya, berapa kali dalam 24 jam? Alat apa yang digunakan? Bayi muda seharusnya diberi ASI eksklusif. Tanyakan ke ibu apakah bayi diberi makan atau minum selain ASI seperti sari buah atau bubur encer. Tanyakan pula jumlah dan frekuensinya. Anda perlu mengetahui apakah bayi lebih sering menerima ASI atau makanan/minuman lain. Jika bayi diberi makanan/minuman lain selain ASI, tanyakan apakah memberikannya memakai botol susu atau cangkir. LIHAT : Adakah luka atau bercak putih (thrush) di mulut? Buka mulut bayi, kemudian Anda periksa bagian dalam mulut/pipi dan lidah. Thrush terlihat seperti bercak susu atau lapisan putih yang tebal pada pipi bagian dalam atau lidah. Jika dibersihkan, thrush tidak akan hilang. LIHAT : Adakah celah bibir/langit-langit? Celah bibir/langit-langit akan mempengaruhi bayi dalam menyusu dan akan mempengaruhi jumlah masukan ASI, selain itu dikhawatirkan akan terjadi aspirasi pada bayi saat menyusu. Untuk itu Anda perlu merujuknya segera. TIMBANG DAN TENTUKAN : Berat badan Menurut Umur Untuk menentukan Berat Badan menurut umur, Anda dapat menggunakan standar WHO 2005, yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Lihat grafik berat badan bayi muda pada halaman berikut ini. Bayi muda dengan berat badan rendah adalah bayi muda yang memiliki berat badan menurut umur ≤ - 2 SD.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 21 BERAT BADAN MENURUT UMUR BAYI MUDA LAKI-LAKI BERAT BADAN MENURUT UMUR BAYI MUDA PEREMPUAN
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 22 2. Menilai Cara Menyusui Anda ketahui bahwa ASI mengandung zat gizi yang paling sempurna untuk kesehatan, pertumbuhan, perkembangan dan kecerdasan bayi. ASI juga mengandung zat kekebalan tubuh yang akan merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi. Protein yang terkandung dalam ASI jarang menyebabkan alergi pada bayi. Ibu yang segera menyusui bayinya dalam 30 menit setelah lahir dan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi umur 6 bulan mempunyai ikatan batin yang erat dengan bayinya Ibu yang segera menyusui bayinya dalam 30 menit setelah lahir dan memberikan ASI secara eksklusif mempunyai ikatan batin yang erat dengan bayinya “ “ Lakukan penilaian cara pemberian ASI seperti di bawah ini. Jika : 1. Ada kesulitan pemberian ASI ATAU 2. Diberi ASI kurang dari 8 kali dalam 24 jam ATAU 3. Diberi makanan/minuman lain selain ASI ATAU 4. Berat badan rendah menurut umur DAN 5. Tidak ada indikasi dirujuk. LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI: Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir? 1. Jika TIDAK, minta ibu untuk menyusui. 2. Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu Anda jika bayi sudah mau menyusu lagi. 3. Amati pemberian ASI dengan seksama. 4. Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menyusu. Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik 1. Lihat, apakah posisi bayi benar? Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, kepala dan badan bayi lurus, badan bayi menghadap ke dada ibunya, badan bayi dekat ke ibu.
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 23 2. Lihat, apakah bayi melekat dengan baik? Dagu bayi menempel payudara, mulut terbuka lebar, bibir bawah membuka keluar, areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada di bawah mulut 3. Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan efektif? Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat, hanya terdengar suara Menelan TANYA : Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir? 1. Jika YA, ibu diminta menunggu dan segera memberitahu Anda jika bayi sudah mau menyusu lagi. 2. Jika TIDAK atau belum diberi ASI dan bayi mau, ibu diminta menyusui bayinya. 3. Perhatikan seluruh proses pemberian ASI sedikitnya 5 menit. LIHAT : Apakah posisi bayi benar? Periksa 4 tanda posisi bayi benar, yaitu: 1. Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, jangan hanya leher dan bahunya saja. 2. Kepala dan tubuh bayi lurus 3. Badan bayi menghadap ke dada ibunya 4. Badan bayi dekat ke ibunya Kepala dan tubuh bayi lurus jika telinga dan lengan berada pada satu garis lurus. Badan bayi dekat ke ibunya jika badan bayi menempel badan ibu. Jika Anda melihat ke-4 tanda tersebut, maka posisi bayi benar. Jika salah satu tanda tidak ada, maka posisi bayi salah LIHAT : Apakah bayi melekat dengan baik? Periksa 4 tanda melekat dengan baik, yaitu : 1. Dagu bayi menempel payudara ibu 2. Mulut bayi terbuka lebar 3. Bibir bawah bayi membuka keluar 4. Areola bagian atas tampak lebih banyak Jika ke-4 tanda melekat ada, maka bayi melekat dengan baik. Jika salah satu tanda tidak ada maka bayi tidak melekat dengan baik. Jika ke-4 tanda tersebut tidak ada, maka bayi tidak melekat sama sekali.
  • 27. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 24 BAYI TIDAK MELEKAT DENGAN BAIK PADA PAYUDARA IBUNYA BAYI MELEKAT DENGAN BAIK PADA PAYUDARA IBUNYA KETERAMPILAN • Ibu Belajar Memposisikan Bayi • Bayi Belajar untuk Menyusu REFLEKS MENCARI PUTING (ROOTING) Bila sesuatu menyentuh bibirnya, bayi membuka mulutnya dan lidahnya turun dan menjulur kedepanI REFLEKS MENGHISAP Bila sesuatu menyentuh langit-langitnya, bayi menghisap REFLEKS MENELAN Bila mulut penuh ASI bayi akan menelan
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 25 PERBEDAAN-PERBEDAAN APA YANG ANDA LIHAT? LIHAT, DENGAR : Apakah bayi mengisap dengan efektif? Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap ASI secara dalam, teratur, diselingi istirahat dan hanya terdengar suara menelan. Pada akhir pemberian ASI Anda bisa melihat tanda/ gejala bayi sudah kenyang yaitu: 1. Bayi melepas payudara secara spontan 2. Bayi tampak tenang dan mengantuk 3. Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI Bayi tidak mengisap dengan efektif jika bayi mengisap ASI secara cepat dan dangkal. Anda mungkin melihat lekukan kedalam pada pipi bayi dan tidak mendengar bunyi/suara bayi menelan. Yang terdengar adalah suara isapan. Pada akhir pemberian ASI bayi yang belum puas/kenyang, bayi akan tampak tidak tenang, menangis atau mencoba untuk mengisap lagi atau meneruskan menyusu untuk waktu yang lebih lama. Bayi tidak mengisap sama sekali berarti tidak dapat mengisap ASI ke dalam mulutnya dan tidak dapat menelan.
  • 29. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 26 2. Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian ASI Dalam mengklasifikasikan KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI,. Pilih klasifikasi yang sesuai. TANDA/GEJALA KLASIFIKASI 1. Ada kesulitan pemberian ASI, ATAU 2. Berat badan menurut umur rendah, ATAU 3. ASI kurang dari 8 kali per hari, ATAU 4. Mendapat makanan / minuman lain selai ASI,ATAU 5. Posisi bayi salah, ATAU 6. Tidak melekat dengan baik, ATAU 7. Tidak mengisap dengan efektif, ATAU 8. Terdapat luka atau bercak putih di 9. Mulut (thrush), ATAU 10. Terdapat celah bibir/ langit-langit. BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI Tidak terdapat tanda/gejala diatas BERAT BADAN TIDAK RENDAH DAN TIDAK ADA MASALAH PEMBERIAN ASI Bayi yang lahir kurang bulan dan mempunyai berat badan rendah menurut umur, cari kemungkinan penyebab berat badan rendah tersebut selain masalah pemberian ASI (misal kelainan jantung bawaan). Berikut ini bagan yang dapat Anda pelajari untuk memudahkan Anda dalam memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan /atau masalah pemberian ASI : Gambar : Ibu memberikan ASI eksklusif
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 27 MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI JIKA TIDAK ADA INDIKASI UNTUK DIRUJUK TANYAKAN : 1. Apakah inisiasi menyusui dini dilakukan 2. Apakah bayi bisa menyusu dini? 3. Apakah ibu kesulitan dalam pemberian ASI? 4. Apakah bayi diberi ASI? jika YA berapa kali dalam 24 jam? 5. Apakah bayi diberi makanan/ minuman selain ASI? 6. Jika YA, berapa kali dalam 24 jam? 7. Alat yag digunakan? LIHAT DAN RABA 1. Lihat adakah kuning pada bayi? 2. Tentukan sampai didaerah manakah warna bayi kuning pada bagian badan bayi Jika : Ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI < 8x dalam 24 jam, diberi makanan/minuman selain ASI, atau Berat Badan rendah menurut umur DAN tidak ada indikasi di rujuk. LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI: Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terkahir? 1. Jika TIDAK, minta ibu untuk menyusui 2. Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu saudara jika bayi sudah mau menyusu lagi 3. Amati pemberian ASI dengan seksama 4. Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menyusu Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik? 1. Lihat, apakah posisi Bayi benar? • Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, jangan hanya leher dan bahunya saja. • Kepala dan tubuh bayi lurus • Badan bayi menghadap ke dada ibunya • Badan bayi dekat ke ibunya 2. LIHAT : Apakah bayi melekat dengan baik? Periksa 4 tanda melekat dengan baik, yaitu : • Dagu bayi menempel payudara ibu • Mulut bayi terbuka lebar • Bibir bawah bayi membuka keluar • Areola bagian atas tampak lebih banyak 3. LIHAT, DENGAR : Apakah bayi mengisap dengan efektif? • Bayi menghisap dalam, teratur, diselingi istirahat, hanya terdengar suara menelan Klasifikasi Berat Badan menurut umur dan/ atau Masalah pemberian ASI TANDA/GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/ PENGOBATAN 1. Ada kesulitan pemberian ASI, ATAU 2. Berat badan menurut umur rendah, ATAU 3. ASI kurang dari 8 kali per hari, ATAU 4. Mendapat makanan / minuman lain selain ASI, ATAU 5. Posisi bayi salah, ATAU Tidak melekat dengan baik, ATAU 6. Tidak mengisap dengan efektif, ATAU 7. Terdapat luka atau bercak putih di Mulut (thrush), ATAU 8. Terdapat celah bibir/ langit- langit. BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI 1. Lakukan asuhan dasar bayi muda 2. Ajarkan ibu untuk memberikan ASI dengan benar 3. Jika mendapat makanan/ minuman lain selain ASI,berikan ASI lebih sering. Makanan / minuman lain dikurangi, kemudian dihentikan 4. Jka bayi tidak mendapat ASI: RUJUK untuk konseling laktasi dan kemungkinan bayi menyusu lagi 5. Jika ada celah bibir/ langit-langit, nasehati tentang alternatif pemberian minum 6. Konseling bagi ibu/ keluarga 7. Nasihati kapan kembali segera 8. Kunjungan ulang 2 hari untuk gangguan pemberian ASI dan thrush 9. Kunjungan ulang 14 hari untuk masalah berat badan rendah menurut umur Tidak terdapat tanda/gejala diatas BERAT BADAN TIDAK RENDAH DAN TIDAK ADA MASALAH PEMBERIAN ASI Pujilah ibu karena telah memberikan ASI kepada bayinya dengan benar
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 28 E. MEMERIKSA STATUS/PENYUNTIKAN VITAMIN K1 Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum sempurna, maka semua bayi akan berisiko untuk mengalami perdarahan ( HDN = Haemorrhagic Disease of the Newborn ), tidak tergantung apakah bayi mendapat ASI atau susu formula. Perdarahan bisa ringan atau menjadi sangat berat, berupa perdarahan pada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ataupun perdarahan intrakranial. Untuk mencegah kejadian diatas, maka pada semua bayi baru lahir, apalagi Berat Badan Lahir Rendah diberikan suntikan vitamin K1 sebanyak 1 mg dosis tunggal, intra muskular pada antero lateral paha kiri. Jadi periksalah status vitamin K1 bayi muda, apakah sudah mendapat vitamin K1 yang harus diberikan segera setelah lahir, setelah proses Inisiasi Menyusu Dini dan sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B 0. F. MEMERIKSA STATUS IMUNISASI Periksa status imunisasi bayi muda, apakah sudah mendapat imunisasi HB-0 yang harus diberikan sedini mungkin (0 – 7 hari). Bila pada kontak pertama dengan petugas kesehatan umur bayi lebih dari 7 hari, tidak lagi diberikan HB-0. Berikan HB-1 pada umur 2 bulan (lihat jadwal imunisasi terkini) Hepatitis merupakan infeksi pada hati yang dikenal oleh masyarakat umum sebagai “sakit kuning” atau “sakit liver”. Hepatitis merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui makanan (Hepatitis A) dan cairan tubuh (Hepatitis B, C,D). Hepatitis B dan C merupakan jenis hepatitis yang paling berbahaya karena dapat berkembang menjadi penyakit hati menahun, sirosis hati, dan kanker hati. Penderita Hepatitis B ada yang sembuh dan ada yang tetap membawa virus Hepatitis B didalam tubuhnya sebagai “carrier” (pembawa) Hepatitis. Risiko penderita Hepatitis B untuk menjadi “carrier” tergantung umur pada waktu terinfeksi. Jika terinfeksi pada bayi baru lahir, maka risiko menjadi “carrier” 90%. Sedangkan yang terinfeksi pada umur dewasa risiko menjadi “carrier” 5-10%. Penularan Hepatitis pada bayi baru lahir dapat terjadi secara: vertical (penularan ibu ke
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 29 bayinya pada waktu persalinan) dan horisontal (penularan dari orang lain). Dengan demikian untuk mencegah terjadinya infeksi vertikal, bayi harus diimunisasi Hepatitis B sedini mungkin. 1. Mengapa imunisasi Hepatitis B (HB-0) harus diberikan pada bayi umur 0 – 7 hari? • Sebagian ibu hamil merupakan “carrier” Hepatitis B. • Hampir separuh bayi dapat tertular Hepatitis B pada saat lahir dari ibu pembawa virus. • Penularan pada saat lahir hampir seluruhnya berlanjut menjadi Hepatitis menahun, yang kemudian dapat berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati primer Imunisasi Hepatitis B sedini mungkin akan melindungi sekitar 75% bayi dari penularan Hepatitis B. Selain Imunisasi HB-0, bayi muda juga harus mendapat imunisasi BCG, yang jadwalnya disesuaikan dengan tempat lahir. JADWAL IMUNISASI PADA BAYI MUDA Umur Jenis Imunisasi Lahir di sarana pelayanan kesehatan 0 - 7 Hari HB-0 HB-0, BCG, Polio 1 1 Bulan BCG dan Polio 1 - 2. Menentukan Status Imunisasi Bayi Tanyakan kepada ibu, apakah bayi sudah mendapat imunisasi. Jika YA, tanyakan jenis dan waktu pemberian imunisasi tersebut. 1. Imunisasi HB-0 disuntikkan di paha kanan bayi segera setelah lahir,setelah Inisiasi Menyusu Dini dan penyuntikan vitamin K1 atau pada waktu kunjungan rumah. 2. Imunisasi BCG diberikan melalui suntikan di lengan kanan bayi segera setelah persalinan di rumah sakit atau di klinik. 3. Imunisasi Polio diberikan secara oral, 2 tetes. Jika bayi mempunyai Buku KIA/catatan imunisasi lainnya, lihat apakah sudah tercatat sesuai dengan informasi ibu. Pada bagian bawah Formulir Pencatatan beri tanda √ pada jenis imunisasi yang sudah diterima. Lingkari imunisasi apa saja yang dibutuhkan hari ini.
  • 33. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 30 MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini) HB-0 ___ BCG ___ Polio 1 ___ A Imunisasi yang diberikan hari ini: _____________________ G. MEMERIKSA MASALAH/KELUHAN LAIN Periksa MASALAH/KELUHAN LAIN pada bayi muda yang Anda temukan pada waktu kunjungan neonatal maupun pemeriksaan di klinik. 1. Memeriksa Kelainan Bawaan/Kongenital Kelainan kongenital adalah kelainan pada bayi baru lahir yang bukan akibat trauma lahir. Untuk mengenali jenis kelainan kongenital, lakukan penilaian kelainan fisik. Dari pemeriksaan fisik, Anda dapat mengenali beberapa kelainan bawaan yang sering dijumpai serta tindakan yang harus dilakukan. 2. Memeriksa Kemungkinan Trauma Lahir Trauma lahir merupakan salah satu masalah dalam perinatologi, karena masih tingginya angka kematian, kesakitan dan gejala sisa yang ditimbulkan di kemudian hari. Trauma lahir merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada waktu proses persalinan. 3. Memeriksa Perdarahan Tali pusat Lakukan pemeriksaan apakah ada perdarahan tali pusat. Perdarahan terjadi karena ikatan tali pusat menjadi longgar setelah beberapa hari. Perdarahan tali pusat yang tidak ditangani secara cepat dapat menyebabkan syok. 4. MEMERIKSA MASALAH IBU Pentingnya menanyakan masalah ibu adalah memanfaatkan kesempatan waktu kontak dengan bayi muda untuk memberi pelayanan kesehatan kepada ibu.Bagian ini tidak membahas semua masalah ibu, hanya masalah yang mungkin berpengaruh pada kesehatan bayi. Anda akan menilai masalah/keluhan yang dikatakan ibu. TANYA: 1. Bagaimana keadaan ibu? Apakah ada keluhan? 2. Apakah ada masalah dengan :
  • 34. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 31 1). Waktu istirahat dan pola tidur ? 2). Pola makan dan minum ? 3). Kebiasaan buang air kecil atau buang air besar ? 3. Apakah merasa mulas? Apakah lokia berbau? Apakah Lokia berwarna gelap? Apakah ada nyeri pada perineum? 4. Apakah ASI keluar lancar? Apakah puting payudara rata? Apakah puting tertarik kedalam? Apakah puting lecet? Apakah payudara bengkak? 5. Apakah ibu mempunyai kesulitan dalam merawat bayi baru lahir? 6. Apakah ibu minum tablet tambah darah dan Vit A? 7. Apakah ibu sudah menggunakan alat kontrasepsi? LIHAT DAN RABA: 1. Lihat keadaan umum ibu, ukur tanda/gejala vital (suhu, denyut nadi, tekanan darah), periksa tanda – tanda anemia dan perdarahan 2. Periksa payudara (pembengkakan atau puting ) 3. Periksa uterus (ukuran dan tonus) 4. Periksa lokia (jumlah, warna, bau) 5. Periksa daerah perineum (kebersihan, pembengkakan, hemoroid, luka,bau) 6. Periksa edema kaki
  • 35. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 32 SelamatAndaberhasilmenyelesaikanpembelajarandarimodulinimengenaipenilaian,klasifikasi dan pengobatan pada bayi 2 hari sampai kurang 2 bulan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Anda sebagai tenaga kesehatan mampu memahami bagaimana melakukan penilaian, menentukan klasifikasi dan pengobatan pada bayi 2 hari sampai kurang 2 bulan. Inti dari materi yang sudah Anda pelajari adalah : 1. Ketika ibu memeriksakan bayinya, lakukan penilaian berdasarkan kunjungan ibu. Apabila kunjungan tersebut adalah kunjungan ulang, maka lakukan tindak lanjut. Sedangkan untuk kunjungan pertama, lakukan pemeriksaan terhadap bayi. Jika bayi tersebut memerlukan rujukan dengan segera, lakukan pemeriksaan cepat, lewati penilaian pemberian ASI. 2. Pemeriksaan kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri diawali dengan bayi yang tidak mau minum atau muntah semuanya, serta bayi kejang, kemudian melalui pemeriksaan lihat dan raba. Pada penyakit sangat berat, dilakukan rujukan segera. Infeksi bakteri local diobati di rumah setelah itu kunjungan ulang 2 hari. Sedangkan bukan infeksi dilakukan asuhan dasar bayi muda. 3. Terdapat tiga klasifikasi diare pada bayi, diantaranya : diare dehidrasi berat, diare dehidrasi ringan/sedang dan diare tanpa dehidrasi. Pengobatan diare dehidrasi berat ditangani sesuai rencana terapi C. Pada diare dehidrasi ringan, ditangani sesuai rencana terapi B. Sedangkan diare tanpa dehidrasi, ditangani sesuai rencana terapi A. 4. Klasifikasi ikterus dibedakan menjadi ikterus berat, ikterus dan tidak ada ikterus. Sedangkan derajat ikterus menurut “Kramer” diklasifikasikan ke dalam 5 derajat :Kramer 1,2,3,4 dan 5 5. Terdapat dua klasifikasi kemungkinan berat badan rendah dan/ atau masalah pemberian ASI : berat badan rendah menurut umur dan/ atau masalah pemberian ASI, serta berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI Rangkuman
  • 36. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 33 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap paling benar. 1. Berikut merupakan tanda/ gejala infeksi bakteri local, adalah: (A) a. Pustule kulit b. Napas cepat c. Merintih d. Retraksi dinding dada 2. Ikterus yang berhubungan dengan infeksi hati muncul setelah umur (C) a. 24 jam b. 7 hari c. 14 hari d. 3 hari 3. Warna kulit kuning sampai pergelangan tangan dan kaki merupakan derajat ikterus Kramer (C) a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 4. Masalah pemberian ASI pada BBL kurang bulan biasanya terkait dengan (D) a. Intake ASI kurang b. Posisi menghisap bayi salah c. Bayi tidak melekat dengan baik d. Reflek hisap belum sempurna 5. Penyakit hepatitis yang dapat ditularkan melalui makanan adalah (A) a. Hepatitis A Evaluasi Formatif
  • 37. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 34 b. Hepatitis B c. Hepatitis C d. Hepatitis B dan C Tuliskan tanda/ gejala, klasifikasi, serta pengobatan Diare Tanda/Gejala Klasifikasi Pengobatan DIARE DEHIDRASI BERAT DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG DIARE TANPA DEHIDRASI Tugas Mandiri
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 35 Kegiatan Belajar 2 Tindakan Dan Pengobatan Pada Bayi Muda Umur 1 Hari Sampai Kurang 2 Bulan Tujuan Pembelajaran Umum Setelah Anda mengikuti pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan Tindakan Dan Pengobatan Pada Bayi Muda Umur 1 Hari Sampai Kurang 2 Bulan 1. Dapat menetukan perlunya rujukan 2. Dapat melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan 3. Dapat melakukan tindakan/pengobatan pada bati muda yang tidak memerlukan rujukan 4. Dapat melakukan tindakan/pengobatan pada masalah/keluhan ibu 1. Menetukan perlunya rujukan 2. Melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan 3. Melakukan tindakan/pengobatan pada bati muda yang tidak memerlukan rujukan 4. Melakukan tindakan/pengobatan pada masalah/keluhan ibu Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 39. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 36 Setelah Anda dapat memeriksa dan mengklasifikasikan penyakit pada bayi muda selanjutnya Anda akan mempelajari uraian materi tentang tindakan dan pengobatannya. TINDAKAN DAN PENGOBATAN Ada 2 klasifikasi Bayi muda : 1. Yang termasuk klasifikasi memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan yang lebih baik. Sebelum Anda merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujukan. Jelaskan kepada orang tua bahwa tindakan/pengobatan pra rujukan diperlukan untuk menyelamatkan kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan tindakan/pengobatan pra rujukan. 2. Bayi muda dengan klasifikasi tidak memerlukan rujukan. Anda lakukan tindakan/pengobatan dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali serta kunjungan ulang. A. MENENTUKAN PERLUNYA RUJUKAN BAGI BAYI MUDA Bayi muda yang membutuhkan rujukan adalah yang mempunyai klasifikasi berat (berwarna merah muda) seperti: 1. Penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat 2. Ikterus berat 3. Diare dehidrasi berat Khusus untuk bayi muda dengan DIARE DEHIDRASI BERAT, jika tidak ada klasifikasiberat lainnya dan tempat kerja Anda mempunyai fasilitas dan kemampuan terapi intravena, maka dapat dilakukan langkah rehidrasi dengan Rencana Terapi C terlebih dahulu sebelum merujuk. Berikut disajikan bagan penanganan DIARE DEHIDRASI BERAT sesuai Rencana Terapi C : Uraian Materi
  • 40. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 37 Jika fasilitas tersebut tidak ada, RUJUK SEGERA. Bayi muda yang memerlukan penanganan awal segera, selesaikan pemeriksaan secara cepat dan lakukan penanganan sehingga rujukan tidak terlambat. Jangan melakukan tindakan yang tidak perlu, yang dapat menghambat rujukan. Siapkan surat rujukan dan jelaskan kepada ibu apa alasan Anda merujuk bayinya. Ajari ibu segala sesuatu yang perlu dilakukan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan. B. TINDAKAN DAN PENGOBATAN PRA RUJUKAN Sebelum merujuk bayi muda ke rumah sakit, berikan semua tindakan prarujukan yang sesuai dengan klasifikasinya. Beberapa tindakan yang memperlambat rujukan dan tidak sangat mendesak tidak diberikan sebelum rujukan, seperti mengajari ibu mengobati infeksi lokal Jika bayi muda ditemukan dalam keadaan kejang, henti napas, segera lakukan tindakan/pengobatan sebelum melakukan penilaian yang lain dan RUJUK SEGERA “ “
  • 41. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 38 BAYI DAPAT DIRUJUK (SYARAT RUJUKAN): 1. Suhu ≥ 35,5 0C 2. Denyut jantung ³ 100 per menit (lihat pedoman resusitasi neonatus) 3. Tidak ada tanda dehidrasi berat Selanjutnya Anda akan mempelajari beberapa tindakan/pengobatan prarujukan yang harus dilakukan sebelum Anda merujuk bayi muda yaitu: bebaskan jalan napas dan beri oksigen Tangani kejang dengan obat anti kejang cegah agar gula darah tidak turun berikan cairan intravena. beri dosis pertama antibiotik intramuskular. hangatkan tubuh bayi METODA KANGURU. Contoh darah ibu pasang pipa lambung Jika ikterus berat Diare Dehidrasi Berat
  • 42. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 39 1. Menangani Gangguan Napas pada Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri Berat. Menangani gangguan napas dilakukan jika bayi muda mempunyai gejala KEJANG dan GANGGUAN NAPAS MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT 1. Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal dengan gulungan kain. 2. Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap lendir. 3. Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit * Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi, sesuai dengan Pedoman Resusitasi Neonatus. Cara Menggunakan Alat Pengisap Lendir: • Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui mulut, maka panjang pipa yang dimasukkan maksimum 5 cm dari ujung bibir. • Jika alat pengisap lendir dimasukkan melalui hidung, maka panjang pipa yang dimasukkan maksimum 3 cm dari ujung hidung. 2. Menangani Kejang Dengan Obat Anti Kejang Beri obat anti kejang jika bayi muda mengalami kejang saat pemeriksaan MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG Untuk semua klasifikasi yang membutuhkan obat anti kejang : Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam. Fenobarbital 100 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml) diberikan secara intramuskular Diazepam 5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml) diberikan per rektal Dosis : 30 mg = 0.6 ml Berat < 2500 gram diberikan 0.25 ml* Berat ≥ 2500 gram diberikan 0.50 ml* * Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml. Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital 1 kali lagi dengan dosis yang sama, minimal selang waktu 15 menit.
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 40 Bayi kejang jangan diberi minum atau apapun lewat mulut, karena bisa terjadi aspirasi. Jika bayi kejang dicurigai sebagai TETANUS NEONATORUM dengan tanda/ gejala: 1. Kejang/kaku seluruh tubuh baik dirangsang maupun spontan 2. Mulut mencucu seperti mulut ikan 3. Biasanya kesadaran masih baik tetapi bayi tak bisa menetek. Lakukan tindakan : 1. Beri obat anti kejang Diazepam bukan Fenobarbital. 2. Beri dosis pertama antibiotik intramuskular Penisilin Prokain. 3. Lihat pedoman Eliminasi Tetanus Neonatorum untuk tindakan berikutnya. Jika tidak tersedia Diazepam dalam kemasan per rektal, gunakan Diazepam injeksi yang dimasukkan ke rektum. Caranya : sedot Diazepam ke dalam semprit tuberkulin atau BCG (1 ml) sebanyak yang diperlukan, kemudian lepas jarumnya dan masukkan semprit tersebut ke rektum sekitar 4 cm dan semprotkan Diazepam ke dalam rektum. Cara memberikan diazepam dapat dilihat pada gambar berikut ini. 3. Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun. Mencegah agar kadar gula darah tidak turun merupakan tindakan penting. Sebelum Anda merujuk bayi dengan klasifikasi merah. Penurunan kadar gula sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan otak. Untuk Bayi dengan GANGGUAN SALURAN CERNA tidak diperbolehkan diberi minum/makan. (bayi dipuasakan).
  • 44. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 41 MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN 1. Jika bayi masih bisa menyusu. Ibu diminta tetap menyusui bayinya. 2. Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan. Beri ASI perah dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi denganpipet. Berikan kira-kira 20-50 ml sebelum dirujuk. 3. Jika tidak memungkinkan, beri susu formula atau air gula. 4. Jika bayi tidak bisa menelan. Beri 50 ml ASI perah, susu formula atau air gula melalui pipa lambung. CARA MEMBUAT AIR GULA Larutkan gula sebanyak 1 sendok takar (5 gram) ke dalam 1/2 gelas air matang (100 ml). Aduk sampai larut benar. 4. Memberi Cairan Intravena. Cairan intravena diberikan pada bayi dengan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT dengan Rencana Terapi C. 5. Memberi Antibiotik Intramuskular Bayi muda sakit dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT, memerlukan dosis pertama antibiotik intramuskular. Antibiotik pilihan pertama adalah Ampisilin dan Gentamisin. Antibiotik pilihan kedua adalah Penisilin Prokain dan Gentamisin. Anda tidak perlu khawatir dalam memberikan dosis pertama antibiotik intramuskular, karena risiko syok anafilaktik pada bayi muda sangat jarang terjadi. Jika Anda terlatih memberikan suntikan intramuskular, ikuti langkah-langkah berikut ini (jika tidak, minta seseorang yang terampil untuk memberikan suntikan): 1. Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan. 2. Pilih obat yang sesuai dan tentukan dosis obat berdasarkan bagan pengobatan. Periksa konsentrasi sediaan yang ada.
  • 45. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 42 3. Gunakan alat suntik 1 ml dan jarum yang steril. 4. Baringkan bayi, suntikkan secara intramuskular dan dalam di paha bagian lateral, jangan disuntikkan di bokong bayi. MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR Beri dosis pertama antibiotik intramuskular untuk bayi dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT dan RUJUK SEGERA. UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR PILIHAN PERTAMA : AMPISILIN dan GENTAMISIN ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR PILIHAN KEDUA : PENISILIN PROKAIN dan GENTAMISIN Berat badan (gram) Ampisilin Dosis: 100 mg/kg BB/24 jam Penisilin prokain Dosis: 50.000 unit/kg BB/24 jam GENTAMISIN Dosis : Berat Badan < 2000 gr : 4 mg/ kgBB/ 24 jam Berat Badan ≥ 2000 gr : 5 mg/ kgBB/ 24 jam Tambahkan 1.5 ml aqua steril ke botol 0.5gram (200mg/ml) Tambahkan 9 ml aquadest ke dalam botol 3 gram (3.000.000unit) menjadi 10 ml dengan 300.000 unit/ml Vial 2 ml berisi 80 mg Vial 2 ml berisi 20 mg 1000 - < 2000 0.5 ml 0.3 ml 0,2 0,5 2000 - < 3000 0.6 ml 0.4 ml 0.4 1.2 3000 - < 4000 0.8 ml 0.5 ml 0.5 1.8 4000 - < 5000 1.0 ml 0.7 ml 0.6 2.2 6. Menghangatkan tubuh bayi segera. CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI Bayi dengan gejala HIPOTERMIA, harus segera dihangatkan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut : 1. Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/kain kering. Ganti pakaian, selimut/kain basah dengan yang kering. 2. Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau gunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 cm, sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh bayi.
  • 46. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 43 3. Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala. 4. Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak angin, jauhkan bayi dari jendela / pintu. 5. Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA: jika dalam 1 jam suhu badan < 36°C, RUJUK SEGERA dengan METODA KANGURU. 6. Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG: jika dalam 2 jam suhu badan <36,5°C, RUJUK SEGERA dengan METODA KANGURU. Perlu Anda ketahui, cara sederhana dan tepat guna untuk menghangat-kan bayi muda adalah dengan metode kanguru. Cara ini sangat mudah dan dapat dikerjakan oleh semua orang. Prinsip metode kanguru adalah menghangatkan tubuh bayi dengan cara meletakkan bayi di dada seseorang sehingga terjadi kontak kulit langsung. Cara ini dapat dilakukan oleh semua orang. METODA KANGURU 1. Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan, kaus kaki), diletakkan telungkup di dada dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi menempel/kontak langsung dengan ibu. 2. Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan 3. Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak” kemudian “fiksasi” dengan selendang. 4. Ibu mengenakan pakaian/blus longgar sehingga bayi berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu, gunakan selimut. 5. Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metoda kanguru
  • 47. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 44 7. Menasihati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan. Perlu Anda ketahui bahwa metoda kanguru sangat baik dilakukan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan. Metoda ini berguna untuk mempercepat terjadinya kestabilan suhu tubuh dan merangsang bayi baru lahir segera mengisap puting payudara ibu. MENASIHATI IBU CARA MENJAGA BAYI TETAP HANGAT SELAMA PERJALANAN 1. Keringkan bayi segera jika setiap kali bayi basah terkena air atau air kencing dan tinja bayi. 2. Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala. 3. Lakukan tindakan mempertahankan suhu tubuh dengan METODA KANGURU. C. TINDAKAN/ PENGOBATAN PADA BAYI MUDA YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN Anda dapat menetukan tindakan/pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang tidak perlu dirujuk yaitu: 1. Infeksi bakteri lokal. 2. Mungkin bukan infeksi 3. Diare dehidrasi ringan/sedang 4. Diare tanpa dehidrasi 5. Ikterus . 6. Berat badan rendah menurut umur dan/atau masalah pemberian ASI 7. Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI. Gambar : Metoda Kanguru
  • 48. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 45 Di bawah ini adalah beberapa tindakan/pengobatan yang dapat Anda lakukan pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan: 1. Menghangatkan tubuh bayi segera 2. Mencegah agar gula darah tidak turun. 3. Memberi antibiotik per oral yang sesuai 4. Mengobati infeksi bakteri lokal 5. Melakukan rehidrasi oral baik di klinik maupun di rumah 6. Mengobati luka atau bercak putih ( thrush ) di mulut 7. Melakukan asuhan dasar bayi muda 1. Menghangatkan tubuh bayi segera Lakukan tindakan menghangatkan tubuh bayi segera pada bayi muda dengan suhu < 35,50C. Tindakan menghangatkan tubuh bayi segera sama seperti yang sudah Anda pelajari dalam tindakan pra rujukan. 2. Mencegah agar gula darah tidak turun Lakukan tindakan mencegah agar gula darah tidak turun pada bayi muda dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT, DIARE DEHIDRASI BERAT, IKTERUS BERAT. Tindakan mencegah agar gula darah tidak turun sama seperti yang sudah Anda pelajari dalam tindakan pra rujukan. 3. Memberi antibiotik oral yang sesuai. Beri antibiotik per oral yang sesuai pada bayi muda dengan klasifikasi INFEKSI BAKTERI LOKAL. MEMBERI ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI Antibiotik per oral yang sesuai untuk INFEKSI BAKTERI LOKAL: Amoksisilin UMUR atau BERAT BADAN AMOKSISILIN Dosis 50 mg/kg BB/hari. Beri tiap 8 jam selama 5 hari Sirup 125 mg/5 ml (1 sendok takar=5ml) Kaplet 250 mg 1 kaplet dijadikan 5 bungkus Kaplet 500 mg 1 kaplet dijadikan 10 bungkus 1 hr - <4 mg (< 3 kg) ½ sendok takar 1 bungkus 1 bungkus 4 mg - <2 bln (3-4 kg) ½ sendok takar 2 bungkus 2 bungkus
  • 49. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 46 4. Mengobati infeksi bakteri lokal Mengobati infeksi bakteri lokal dilakukan pada bayi muda dengan klasifikasi INFEKSI BAKTERI LOKAL, meliputi infeksi pada kulit, pusar dan mata.Infeksi pada kulit atau pusar diolesi dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium. Infeksi pada mata diberikan tetes/salep chloramfenikol 0,25% atau tetrasiklin 1%. CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL Ada 2 jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda yang dapat diobati ibu di rumah : 1. Infeksi kulit atau pusar. 2. Infeksi mata Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu : 1. Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut. 2. Amati cara ibu mempraktekkan di depan Anda. 3. Cek pemahaman ibu sebelum pulang. 5. Melakukan rehidrasi oral baik di klinik maupun di rumah Penanganan diare yang paling penting adalah mencegah atau mengatasi dehidrasi, selain mencegah terjadinya gangguan nutrisi dan lain-lain. Oleh karena itu Anda harus menguasai dengan baik rencana terapi A dan B bagi penderita diare. Pada dasarnya cara rehidrasi oral bayi muda untuk menangani DIARE TANPA DEHIDRASI dan DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG sama dengan balita kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun yang telah dibahas sebelumnya, hanya pada bayi muda tidak diberikan tablet Zinc. 6. Mengobati luka atau bercak putih (thrush) di mulut Apabila terdapat luka atau bercak putih (thrus) pada bayi muda, maka harus secepatnya dilakukan tindakan atau pengobatan yang diperlukan. Karena luka atau bercak putih (thrush) di mulut sangat mengganggu bayi muda dalam menyusu, sehingga masukan ASI nya berkurang dan ini dapat mengakibatkan bayi muda mengalami gangguan tumbuh kembang.
  • 50. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 47 CARA MENGOBATI LUKA ATAU BERCAK PUTIH (THRUSH) DI MULUT 1. Cuci tangan ibu sebelum mengobati bayi. 2. Bersihkanmulutbayidenganujungjariibuyangterbungkus kain bersih dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung sendok teh garam) 3. Olesi mulut dengan Gentian Violet 0,25% atau teteskan 1ml Suspense Nistatin. 4. Cuci tangan kembali. 5. Obati luka atau bercak di mulut 3 kali sehari selama 7 hari. Cara menyiapkan Gentian Violet 0,25 % : 1 bagian Gentian Violet 1% ditambah 3 bagian aquades (Misal: 10 ml Gentian Violet 1 % ditambah 30 ml aquades). Cara menyiapkan Suspensi Nistatin : 2 tablet Nistatin (500.000 unit) disuspensi dalam 10 ml Gliserin. Jika tidak ada ganti Gliserin dengan minyak goreng. 7. Melakukan asuhan dasar bayi muda. Lakukan asuhan dasar bayi muda pada bayi dengan klasifikasi, INFEKSI BAKTERI LOKAL, MUNGKIN BUKAN INFEKSI, DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, DIARE TANPA DEHIDRASI, IKTERUS, TIDAK ADA IKTERUS, BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI, BERAT BADAN TIDAK RENDAH DAN TIDAK ADA MASALAH PEMBERIAN ASI. Tindakan asuhan dasar bayi muda adalah tindakan sederhana, tetapi penting untuk kelangsungan hidup yang harus diberikan pada bayi muda yang sehat maupun sakit. Tindakan asuhan dasar bayi muda meliputi : 1. Mencegah infeksi 2. Menjaga bayi muda selalu hangat 3. Memberikan ASI saja sesering mungkin 4. Memberi imunisasi
  • 51. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 48 MENCEGAH INFEKSI 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. 2. Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, kemudian keringkan dengan kain yang bersih dan kering. INGATKAN ibu supaya menjaga tali pusat selalu bersih dan kering. 3. Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil. 4. Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati. 5. Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena sangat rentan tertular penyakit. 6. Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat kekebalan tubuh. 7. Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah dengan menggunakan sendok. Hindari pemakaian botol dan dot karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna MENCEGAH INFEKSI MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT 1. Terlebih dahulu Anda cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. 2. Setiap kali bayi basah, segera Anda keringkan tubuhnya dan ganti pakaian/kainnya dengan yang kering. 3. Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau pintu 4. Beri alas kain yang bersih dan kering di tempat untuk pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi. 5. Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia,mandikan bayi 2 kali sehari(tidak boleh lebih). 6. Selesai dimandikan,segera Anda keringkan tubuh bayi. Kenakan pakaian yang bersih dan kering, topi, kaus tangan/kaki dan selimut jika perlu. 7. Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan Bayi tidur bersama ibu. 8. Pada BBLR atau suhu < 35,50C, hangatkan bayi dengan METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak minimal 60 cm.
  • 52. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 49 MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi muda. 2. Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin sedikitnya 8 kalisehari. Meneteki lebih sering, baik siang maupun malam 3. Menyusui dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian. 4. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke Payudara lainnya. 5. Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu untuk membangunkan bayi dan langsung disusui. 6. Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan Tidur bersama ibu. 7. Ingatkan ibu dan anggota keluarga lainnya untuk membaca kembali hal- hal tentang pemberian ASI di Kartu Nasihat Ibu atau Buku KIA. 8. Minta ibu untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami IMUNISASI 1. Segera beri imunisasi HB-0 sebelum bayi umur 7 hari. 2. Beri imunisasi BCG ketika bayi umur 1 bulan (kecuali bayi yang lahir di Rumah Sakit, biasanya diimunisasi sebelum pulang). 3. Tunda pemberian imunisasi pada bayi muda dengan klasifikasi berat. D. TINDAKAN/PENGOBATAN PADA MASALAH/KELUHAN IBU Tentukan tindakan/pengobatan untuk setiap masalah/keluhan yang dikatakan ibu sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman Anda serta kebijakan program kesehatan ibu. Rujuk ibu untuk masalah lain yang tidak dapat Anda tangani di klinik. Kemudian catat pada Formulir Pencatatan semua tindakan/pengobatan yang diperlukan, nasihat untuk ibu termasuk kapan harus kembali segera dan kunjungan ulang.
  • 53. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 50 Terdapat beberapa klasifikasi bayi muda yang memerlukan rujukan. Klasifikasi tersebut diantaranya : penyakit/ infeksi sangat berat, ikterus berat serta diare dehidrasi berat. Pada kasus diare dehidrasi berat, dapat dilakukan Rencana Terapi C terlebih dahulu sebelum merujuk ketika tempat kerja memiliki fasilitas dan kemampuan intravena. Tindakan pra rujukan harus diberikan sesuai dengan klasifikasinya sebelum bayi muda dirujuk ke rumah sakit. Bayi dirujuk dengan syarat : suhu ≥ 35,5 0C, denyut jantung 100/menit, serta tidak ada tanda dehidrasi berat. Metode sederhana dan tepat guna untuk menghangatkan bayi muda dapat dilakukan dengan metode Kanguru. Metode tersebut dapat dilakukan oleh semua orang. Pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan, tindakan yang dapat dilakukan yakni menghangatkan tubuh, cegah agar gula darah tidak turun, beri antibiotic, obati infeksi bakteri local, lakukan rehidrasi oral, obati luka di mulut, serta lakukan asuhan dasar bayi muda. Rujukan pada ibu diberikan ketika Anda tidak dapat menangani masalah/ keluhan yang dikatakan oleh ibu di klinik. Ingat : lakukan pencatatan pada formulir semua tindakan yang dibutuhkan serta kapan ibu harus melakukan kunjungan ulang Rangkuman
  • 54. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 51 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang Anda anggap paling benar. 1. Syarat bayi dapat dirujuk, yakni (B) a. Suhu < 35,5 OC b. Denyut jantung 100/ menit c. Terdapat tanda dehidrasi berat d. Ikterus fisiologis 2. Penggunaan alat penghisap lender yang benar adalah (A) a. Panjang pipa yang dimasukkan ke dalam mulut maks.5 cm dari ujung bibir b. Panjang pipa yang dimasukkan ke dalam mulut maks.7 cm dari ujung bibir c. Panjang pipa yang dimasukkan ke dalam hidung maks.5 cm dari ujung hidung d. Panjang pipa yang dimasukkan ke dalam hidung maks.7 cm dari ujung hidung 3. Obat anti kejang pilihan pertama yang diberikan pada bayi muda adalah (A) a. Fenobarbital 100 mg/ 2 ml b. Diazepam 5 mg/ 2 ml c. Gentamisin 80mg d. Penisilin prokain 4. Antibiotik oral yang diberikan pada bayi muda usia 4 mg- <2 bln dengan berat badan 3-4 kg adalah (D) a. Amoksilin sirup 125mg/5 ml 1 sendok takar b. Amoksilin kaplet 250 mg c. Amoksilin kaplet 500 mg d. Amoksilin sirup 125mg/5 ml ½ sendok takar Evaluasi Formatif
  • 55. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 52 5. Pada metode kanguru, cahaya lampu dan jarak minimal yang digunakan adalah (B) a. 60 w/ 55 cm b. 60 w/ 60 cm c. 50 w/ 60 cm d. 60 w/ 50 cm Buatlah bagan pra rujukan yang harus dilakukan sebelum Anda merujuk bayi muda ! Tugas Mandiri
  • 56. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 53 Kegiatan Belajar 3 Konseling Bagi Ibu Tujuan Pembelajaran Umum Setelah Anda mengikuti pembelajaran ini diharapkan dapat melakukan konseling bagi ibu bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 diharapkan saudara mampu : 1. Dapat menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik 2. Dapat menasehati dan mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah 3. Dapat menasehati dan mengajari ibu cara mengobati infeksi local dirumah 4. Dapat menasehati ibu cara pemberian ASI 5. Dapat mengajari cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadual pemberian imunisasi pada bayi muda 6. Dapat menasehati ibu untuk memberikan cairan tambahan pada waktubayi sakit 7. Dapat menaehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugaskesehatan dan kapan kunjungan ulang 8. Dapat menasehati ibu tentang kesehatan dirinya 9. Dapat mejelaskan macam-macam kelainan bawaan/kongenital 10. Dapat memberikan imunisasi hepatitis B dengan UNIJECT 1. Menggunakan ketrampilan komunikasi yang baik 2. Menasehati dan mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah 3. Menasehati dan mengajari ibu cara mengobati infeksi local dirumah 4. Menasehati ibu cara pemberian ASI Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 57. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 54 5. Mengajari cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadual pemberian imunisasipada bayi muda 6. Menasehati ibu untuk memberikan cairan tambahan pada waktubayi sakit 7. Menaehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugaskesehatan dan kapan kunjungan ulang 8. Menasehati ibu tentang kesehatan dirinya 9. Mejelaskan macam=macam kelainan bawaan/kongenital 10. Memberikan imunisasi hepatitis B dengan UNIJECT Gambar : Konseling dengan bidan
  • 58. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 55 KONSELING BAGI IBU Anda sudah memahami tentang penilaian dan klasifikasi penyakit pada bayi muda, dan Anda sudah dapat melakukan tindakan dan pengobatan penyakit sesuai lasifikasinya. Selanjutnya ibu perlu diberikan konseling untuk kesehatan bayinya. Apakah Anda pernah melakukan konseling? Berikut ini uraian materi konseling yang akan Anda pelajari. Anda akan mempelajari cara mengajari ibu dan keluarga untuk melanjutkan pengobatan di rumah, merawat bayi muda sehat maupun sakit termasuk melakukan asuhan dasar di rumah serta memberikan konseling bagi ibu dan keluarga. Uraianmenjelaskandanmemberikesempatan kepada untuk mempraktekkan: 1. Menggunakan keterampilan komunikasi yang baik. 2. Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah. 3. Mengajari ibu cara mengobati infeksi bakteri lokal 4. Menasihati ibu tentang pemberian ASI. 5. Menasihati ibu kapan kembali segera dan kunjungan ulang. 6. Menasihati ibu tentang kesehatannya sendiri. Sebagai contoh, Anda menanyakan kepada ibu tentang cara ibu menyusui bayinya. Anda harus mendengarkan jawaban ibu dengan cermat. Jika ibu melakukan tindakan yang benar, beri pujian. Jika ada perilaku ibu yang harus diubah beri nasihat yang sesuai. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti ibu. Selanjutnya perlu untuk mengecek pemahaman ibu, memastikan bahwa ibu benar-benar mengerti nasihat yang Anda berikan. Uraian Materi Anda sudah dapat melakukan tindakan dan pengobatan penyakit sesuai lasifikasinya. Selanjutnya ibu perlu diberikan konseling untuk kesehatan bayinya. “ “
  • 59. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 56 A. MENGGUNAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG BAIK Tindakan/pengobatan yang telah Anda berikan, harus dilanjutkan di rumah. Agar ibu dapat mengerjakannya di rumah, ibu perlu mengetahui cara mengobati dan merawat bayi dengan benar. Untuk itu, Anda perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik seperti yang telah Anda pelajari pada Modul Konseling Bagi Ibu untuk anak umur 2 bulan sampai 5 tahun. B. MENASIHATI DAN MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH. Langkah-langkah mengajari ibu cara pemberian obat di rumah adalah: 1. Tunjukkan kepada ibu obat oral yang akan diberikan kepada bayi di rumah dan dosis pemberiannya. 2. Jelaskan kepada ibu alasan pemberian obat tersebut. 3. Peragakan cara mengukur/ membuat satu dosis. 4. Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri 1 dosis. 5. Mintalah ibu memberi dosis pertama pada bayi di klinik. 6. Terangkan dengan jelas cara memberikan obat, kemudian beri label dan bungkus obat. 7. Jelaskan bahwa semua obat oral harus diberikan sesuai waktu yang dianjurkan, walaupun bayi telah menunjukkan perbaikan. 8. Cek pemahaman ibu. Gambar : Bidan harus memiliki Keterampilan berkomunikasi yang baik
  • 60. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 57 C. MENASIHATI DAN MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL DI RUMAH. Ada 2 jenis infeksi bakteri lokal yang dapat diobati di rumah, yaitu: 1. Infeksi mata. 2. Infeksi kulit atau pusar. Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu: Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut. 1. Amati cara ibu mempraktekkan di depan Anda. 2. Cek pemahaman ibu sebelum pulang. CARA MENGOBATI INFEKSI MATA 1. Cuci tangan sebelum mengobati bayi. 2. Bersihkan kedua mata bayi 3 x sehari menggunakan kapas/kain bersih dengan air hangat. 3. Beri salep / tetes mata Tetrasiklin 1% atau Kloramfenikol 0,25% pada kedua mata. 4. Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam kelopak mata bawah 5. Cuci tangan kembali. 6. Obati sampai kemerahan hilang. CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR 1. Cuci tangan sebelum mengobati bayi. 2. Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun secara hati-hati. 3. Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering. 4. Oleskan dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium. 5. Cuci tangan kembali. Cara menyiapkan Gentian Violet 0,5 %: 1 bagian Gentian Violet 1 % ditambah 1 bagian aquades (misal: 10 ml Gentian Violet 1 % ditambah 10 ml aquades).
  • 61. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 58 2. Mengajari ibu cara meningkatkan produksi ASI. meningkatkan produksi ASI. 1. Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin. 2. Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi. 3. Menyusupadapayudarakiridankanansecarabergantian. 4. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke Payudara lainnya. 5. Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan langsung disusui 3. MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar. 1. Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja. 2. Kepala dan tubuh bayi lurus. 3. Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu. 1. Anjuran pemberian ASI eksklusif untuk bayi muda Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan adalah ASI. Menyusui secara eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI, tidak diberi tambahan makanan atau cairan lain. Catatan: Untuk bayi yang sudah mendapat minuman/ makanan lain selain ASI, nasihati ibu seperti yang terdapat pada bagian ini. D. MENASIHATI IBU TENTANG CARA PEMBERIAN ASI Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan adalah ASI “ “
  • 62. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 59 4. Dekatkan badan bayi ke badan ibu. Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya 1. Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi. 2. Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. 3. Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah 4. bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan yang benar ditandai dengan 1. Dagu menempel pada payudara ibu. 2. Mulut bayi terbuka lebar. 3. Bibir bawah bayi membuka keluar. 4. Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah. Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam, teratur yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi menelan. Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi. 4. Mengatasi masalah pemberian ASI pada bayi MASALAH PEMECAHAN Bayi banyak menangis atau rewel 1. Jelaskan bahwa hal ini tidak selalu terkait dengan gangguan pemberian ASI. 2. Periksa popok bayi, mungkin basah. 3. Gendong bayi, mungkin perlu perhatian. 4. Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak minum daripada bayi lainnya Bayi tidak tidur sepanjang malam 1. Merupakan proses alamiah, karena bayi muda perlu menyusu lebih sering. 2. Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari. 3. Jangan berikan makanan lain Bayi menolak untuk menetek 1. Mungkin bayi bingung puting, karena sudah diberi susu botol. 2. Tetap berikan hanya ASI (tunggu sampai bayi betul-betul lapar) 3. Berikan perhatian dan kasih saying. 4. Pastikan bayi menyusu sampai air susu habis. 5. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu di rujuk
  • 63. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 60 Bayi bingung puting 1. Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat. 2. Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar. 3. Kalau terpaksa memberi susu formula, berikan dengan sendok,pipet, cangkir. Jangan menggunakan botol dan dot. 4. Jangan berikan kempeng Bayi prematur dan bayi kecil (BBLR) 1. Berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu menyusuinya pendek-pendek. 2. Jika belum bisa menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa. Berikan ASI dengan sendok atau cangkir. 3. Untuk merangsang mengisap, sentuh langit- langit bayi dengan jari ibu yang bersih Bayi kuning (ikterus) 1. Mulai menyusui segera setelah bayi lahir. 2. Susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi. Bayi sakit 1. Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu rujuk. Bayi sumbing 1. Posisi bayi duduk. 2. Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal ini sangat membantu bayi mendapat ASI cukup. 3. Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayi. 4. Jika sumbing pada bibir dan langit-langit,ASI dikeluarkan dengan cara manual ataupun pompa, kemudian diberikan dengan sendok/ pipet atau botol dengan dot panjang sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara ini bayi akan belajar mengisap dan menelan ASI, menyesuaikan dengan irama pernapasannya Bayi kembar 1. Posisi yang mudah adalah posisi memegang bola (football position). 2. Palingbaikkeduabayidisusuisecarabersamaan. 3. Susui lebih sering selama waktu yang diinginkan masingmasing bayi, umumnya 20 menit.
  • 64. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 61 5. Mengatasi masalah pemberian ASI pada ibu. MASALAH PEMECAHAN Ibu khawatir bahwa ASI-nya tidak cukup untuk bayi (sindrom ASI kurang) 1. Katakan kepada ibu bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi. 2. Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara terasa kosong. Berikan ASI dari kedua payudara. 3. Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI. Ibu mengatakan bahwa air susunya tidak keluar. 1. Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkanASI. 2. Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. 3. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Ibu mengatakan puting susunya terasa sakit (puting susu lecet) 1. Ibu dapat terus memberikan ASI pada keadaan luka tidak begitu sakit. 2. Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet. 3. Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu, kurang lebih 1x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama putting diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri. 4. Berikan parasetamol 1 tablet tiap 4 – 6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara. 5. Jika ada luka/bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan Ibu mengeluh payudaranya terlalu penuh dan terasa sakit (payudara bengkak) 1. Usahakan menyusui sampai payudara kosong. 2. Kompres payudara dengan air hangat selama 5 menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju puting. 3. Bantu ibu untuk memerah ASI sebelum menyusui kembali. 4. Susui bayi sesegera mungkin (setiap 2 – 3 jam setelah payudara ibu terasa lebih lembut. Apabila bayi tidak dapat menyusu, keluarkan ASI dan minumkan kepada bayi. Kompres payudara dengan kain dingin setelah menyusui. Keringkan payudara. 5. Jika masih sakit, perlu dicek apakah terjadi mastitis
  • 65. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 62 Mastitis dan abses payudara. 1. Beri antibiotika. 2. Beri obat penghilang rasa nyeri. 3. Kompres hangat. 4. Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik. 5. Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan. Ibu sakit dan tidak mau menyusui bayinya. 1. Jelaskan bahwa ibu yang minum obat, dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat. 2. Tidurkan bayi disamping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi. Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi. Ibu bekerja 1. Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari. 2. Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja. 3. ASI peras disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah. 4. Pastikan pengasuh memberi ASI perah / susu 5. formula memakai cangkir atau sendok. 6. Cara pemberian minum dengan cangkir Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian susu dengan cangkir adalah: 1. Mulai dengan 80 ml/kg BB/hari. Selanjutnya ditingkatkan volume 10-20ml/kg BB/hari. 2. Hitung masukan cairan dalam 24 jam, bagi menjadi 8 kali pemberian 3. Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam. PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR 1. Ajari ibu cara memberi minum bayi dengan cangkir. 2. Ukur jumlah susu dalam cangkir. 3. Posisikan bayi pada posisi setengah tegak di pangkuan ibu. 4. Posisikan cangkir di bibir bayi. a. Letakkan cangkir pada bibir bawah secara perlahan. b. Sentuhkan tepi cangkir sedemikian rupa sehingga susu menyentuh bibir bayi.
  • 66. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 63 c. Jangan tuangkan susu ke mulut bayi. 5. Bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian akan mulai minum. 6. Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah. 7. Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya. 8. Bayi menelan susu. 9. Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak tertarik lagi terhadap susu. 10. Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar. a. Berikan minum dalam waktu lebih lama. b. Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak hanya sekali minum. 11. Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan salah satu alternatif : a. Berikan ASI donor. b. Berikan susu formula. 12. Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup, apabila bayi menelan sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil serta berat badannya meningkat. 7. Cara mengeluarkan ASI Cara mengeluarkan ASI yang akan dibahas disini adalah memerah ASI menggunakan tangan. Cara ini paling baik, cepat, efektif dan ekonomis. Oleh karena itu ibu dianjurkan melakukan cara ini. 1. Cuci tangan ibu sebelum memegang payudara. 2. Cari posisi yang nyaman, duduk atau berdiri dengan santai. 3. Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI. 4. Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan. Letakkan ibujari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola bagian bawah.
  • 67. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 64 5. Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi. 6. Pijat daerah di antara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memerah dan mengeluarkan ASI. Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit. 7. Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kali. 8. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara berputar pada sisi-sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan. 9. Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sampai payudara kosong. 8. Cara Menyimpan ASI ASI yang telah ditampung di cangkir atau gelas bertutup, dapat disimpandengan cara sebagai berikut: 1. Pada suhu kamar/di udara terbuka(26OC), tahan disimpan selama 6-8 jam 2. Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam. 3. Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari. 9. Cara Memberikan ASI Setelah Disimpan Memberikan ASI yang disimpan dapat dilakukan oleh semua orang – tidak harus ibu bayi. Caranya adalah: 1. Cuci tangan sebelum memegang cangkir/gelas bertutup berisi ASI. 2. ASI yang disimpan pada suhu kamar, dapat segera diberikan sebelum masa simpan berakhir (8 jam). 3. ASI yang disimpan di termos atau lemari es, terlebih dahulu harus dihangatkan Rendam cangkir yang berisi ASI dalam mangkok berisi air hangat. 4. Tunggu sampai ASI mencapai suhu kamar. Jangan memanaskan ASI di atas api/kompor. 5. Berikan ASI dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol dan dot
  • 68. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 65 E. MENGAJARI CARA MERAWAT TALI PUSAT DAN MENJELASKAN JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI MUDA. 1. Mengajari cara merawat tali pusat CARA MERAWAT TALI PUSAT 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat. 2. Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri. 3. Jika basah atau kotor, segera cuci dengan air desinfeksi tingkat tinggi (DTT , yaitu dengan cara mendidihkan air selama 20 menit), atau cuci dengan air matang dan sabun. Selanjutnya keringkan dengan kain bersih dan biarkan kering. 4. Tutup tali pusat dengan kasa steril secara longgar. 5. Dilarang membubuhkan abu dapur, ramu-ramuan dan sebagainya pada tali pusat sebab dapat menyebabkan infeksi dan tetanus bayi baru lahir yang dapat menyebabkan kematian. C 2. Menjelaskan jadwal imunisasi. Jadwal pemberian imunisasi pada bayi muda umur kurang dari 2 bulan adalah sebagai berikut: Ingatkan ibu jadwal imunisasi bayi muda (sesuai SK Menkes No.1611/MENKES/SK/XI/2005
  • 69. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 66 Umur Jenis Imunisasi Tempat Pelayanan 0 – 7 hari HB-0 Waktu Kunjungan Neonatus di rumah oleh tenaga kesehatan jika bayi lahir di rumah. HB -0 BCG Polio -1 Fasilitas kesehatan tempat pelayanan lahir jika bayi lahir di RS,RB,Bidan, Puskesmas 1 bulan BCG Polio -1 Posyandu F. MENASIHATI IBU UNTUK MEMBERIKAN CAIRAN TAMBAHAN PADA WAKTU BAYI SAKIT MENASIHATI IBU UNTUK MENINGKATKAN PEMBERIAN CAIRAN SELAMA ANAK SAKIT Untuk setiap bayi sakit: 1. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui. Untuk Bayi Diare: 2. Pemberian cairan tambahan akan dapat menyelamatkan nyawa bayi. Beri cairan tambahan sesuai Rencana Terapi A atau B. G. MENASIHATI IBU KAPAN HARUS SEGERA MEMBAWA BAYI KE PETUGAS KESEHATAN DAN KAPAN KUNJUNGAN ULANG 1. Menasihati Ibu kapan Kembali Segera Di bawah ini adalah daftar gejala yang menjadi petunjuk kapan ibu harus membawa bayinya segera ke petugas kesehatan. kapan Kembali Segera 1. Gerakan bayi berkurang atau tidak normal. 2. Napas cepat. 3. Sesak napas. 4. Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning). 5. Malas/tidak bisa menyusu atau minum.
  • 70. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 67 6. Badan teraba dingin atau panas. 7. Jika kulit kuning bertambah. 8. Bertambah parah. 2. Menasihati Ibu kapan Kunjungan Ulang MENASIHATI IBU KAPAN KUNJUNGAN ULANG Bayi dengan klasifikasi Waktu kunjungan ulang 1. Infeksi bakteri lokal. 2. Diare dehidrasi ringan/sedang 3. Diare tanpa dehidrasi 4. Ikterus 5. Masalah pemberian ASI 6. Luka atau bercak putih di mulut (thrush) 2 hari 1. Berat badan rendah menurut umur. 14 hari H. MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA Setiap ibu yang mempunyai masalah/keluhan kesehatan, perlu dinasihati sesuai dengan masalah/keluhan ibu. 1. Jika ibu mempunyai masalah dengan payudaranya (pembengkakan, nyeri pada puting susu, infeksi payudara) lihat Buku Bagan mengenai “MASALAH PEMBERIAN ASI PADA IBU” atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut. 2. Nasihati ibu agar makan dan istirahat dengan baik demi menjaga kekuatan dan kesehatan dirinya. 3. Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan terhadap : a. Program Keluarga Berencana. b. Konseling perihal penyakit Menular Seksual dan Pencegahan AIDS.
  • 71. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 68 I. JENIS KELAINAN BAWAAN/KONGENITAL DAN TINDAKANNYA. 1. KELAINAN KONGENITAL YANG SULIT BERTAHAN HIDUP. Contoh: Anensefalus. Tindakan : 1. Awasi tanda vital. 2. Konseling dengan orang tua, tidak perlu dirujuk. 2. KELAINAN KONGENITAL YANG MUNGKIN BERTAHAN HIDUP. Kelainan di bawah ini perlu dirujuk untuk mendapatkan perawatan dan tindak lanjut yang diperlukan : 1. Hidrosefalus (kepala besar) 2. Meningomielokel (benjolan lunak di kepala) 3. Fokomelia (ekstremitas lebih pendek) 4. Spina bifida (benjolan di tulang punggung) 5. Labiognatopalatoskisis 6. Omfalokel (organ hati di luar rongga perut) 7. Gastroskisis (organ usus di luar rongga perut) 8. Ikhtiosis (kulit kering/pecah-pecah) 9. Penyempitan saluran cerna (misal Hirschprung, stenosis) dengan gejala perut 10. Kembung, obstipasi yang tidak total, dapat berak sedikit-sedikit Atresia ani Tindakan : 1. Awasi tanda/gejala vital 2. Konseling dengan orang tua, rujuk ke Rumah Sakit untuk tindakan lebih lanjut. 3. KEMUNGKINAN TRAUMA LAHIR Faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadian trauma lahir a.l : 1. Makrosomia (berat lahir > 4000 gram) 2. Primipara 3. Oligohidramnion 4. Persalinan ganda
  • 72. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 69 5. Malpresentasi. 6. Presentasi ganda. 7. Disproporsi kepala-panggul 8. Kelahiran dengan tindakan 9. Persalinan lama 10. Persalinan presipitatus/dipercepat 11. Distosia bahu 4. Trauma pada jaringan lunak. • Eritema. Sering pada disproporsi kepala panggul. Tandanya kulit kemerahan • Petekie. Bercak merah kecil-kecil akibat adanya gangguan (bendungan) aliran darah perifer. Sering terjadi pada lilitan tali pusat, partus lama. Tindakan : observasi • Ekimosis dan hematom. Perdarahan yang lebih luas dari peteki Abrasi. Tindakan : 1. Bersihkan abrasi dengan povidon iodin 2,5 % 2. Biarkan kering dan bersih 3. Bila tidak ada tanda/gejala infeksi, bayi dapat pulang 4. Bila ada tanda/gejala infeksi, beri antibiotika topikal 3 kali per harI selama 5 hari dan biarkan tempat luka terbuka 5. Pada akhir minggu, bayi dikontrol kembali, bila tidak ada tanda/gejala infeksi tidak perlu pengobatan lebih lanjut • Terluka. Tindakan : 1. Basuh luka dengan povidon iodin 2,5 % 2. Biarkan luka kering dan bersih
  • 73. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 70 3. Bila luka terbuka, tautkan dengan plester menyeberang luka dan biarkan 1 minggu 4. Akhir minggu plester dilepas, bila luka sudah membaik, tidak perlu pengobatan lagi 5. Bila ada infeksi lokal seperti : kemerahan, panas, bengkak, maka sarankan pada perawat atau ibu cepat kontrol kembali, kemudian bukalah plester dan beri topikal antibiotika 3 kali per hari untuk 5 hari dan luka tidak usah ditutup 5. Trauma pada kepala. • Kaput suksedanium 1. Akibat tekanan yang keras pada kepala saat di jalan lahir, sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan aliran limfe. 2. Berupa benjolan lunak, batas tidak tegas, tidak berfluktuasi, dapat melampaui sutura. 3. Dapat cepat menghilang dengan sendirinya (3 – 6 hari) Tindakan : observasi • Sefal hematoma 1. Akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala kejaringan periostium. 2. Berupa benjolan difus, batas tegas, tidak melewati sutura. 3. Timbul setelah beberapa jam bayi lahir ( 6 - 8 jam ). 4. Akan resolusi dalam 2 – 8 minggu. 5. Gejala sisa berupa timbunan kalsium dan jaringan fibrosis (benjolan keras sampai 1-2 tahun ). Tindakan : observasi • Perdarahan subkonjungtiva. Sering terjadi pada letak muka atau dahi. Hilang dalam 1 – 2 minggu. Paresis saraf fasialis perifer. 1. Akibat penekanan yang keras (seperti partus lama). 2. Kelumpuhan otot wajah terlihat segera setelah lahir. 3. Akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu