3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
IV
Setelah mempelajari dan mempraktikkan Kegiatan
Belajar 4 ini Anda dapat melakukan Terapi Oksigenasi
pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mempelajari dan mempraktikkan Kegiatan Belajar 4 ini
Anda dapat melakukan :
1. Pemberian oksigen dengan alat masker
2. Pemberian oksigen dengan alat nasal kanul dan oxyhood
Ruang lingkup dalam kegiatan belajar ini meliputi :
1. Venturi Mask
2. Nasal Kanul
3. Simple Mask
4. Oxyhood
Terapi Oksigenasi
RUANGLingkup Materi
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Uraian Materi
Di bawah ini adalah uraian tentang materi pemberian Oksigenasi
Apakah tujuan terapi oksigen? Terapi oksigen diberikan pada pasien
sebagai upaya untuk meningkatkan PaO2
. Dengan peningkatan PaO2
diharapkan
terjadi penurunan nafas dan dyspnea. Terapi ini digunakan untuk memperbaiki
terjadinya hipoksemia dan menurunkan stimulus yang dapat meningkatkan
kardiak output. Terapi oksigen memberikan peningkatan konsentrasi oksigen
yang dihirup untuk mengatasi dan mencgah hipoksemia.
Apakah indikasi terapi oksigen?
Indikasi dilakukannya terapi oksigenasi meliputi :
1. Memperbaiki hipoksemia
2. Situasi akut yang dapat mengakibatkan hipoksemia
3. Akut Miokardial Infark
4. Recovery pasca anastesia
Pemberian terapi oksigenasi harus tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
Sebelum memberikan terapi, Andasebagai perawat harus melakukan assessment
singkat pada pasien. Perawat harus memastikan identitas dan terapi yang
dibutuhkan oleh pasien. Perhatikan kondisi actual pasien untuk memastikan terapi
yang direncakan pada pasien dengan ketercapaiannya. Apabila ada kondisi yang
tidak sesuai dengan rencana pemberian terapi maka perawat harus berkoordinasi
dengan tim terkait.
Persiapan awal sebelum memberikan aplikasi oksigenasi pada pasien
adalah flowmeter dan humidifier. Perawat memastikan flowmeter terpasang
dengan baik pada tabung atau saluran oksigen. Berikutnya humidifier dipersiapkan
untuk memberikan kelembaban pada oksigen yang akan disalurkan pada sistem
pernafasan klien. Pemilihan jenis alat untuk terapi oksigenasi disesuaikan dengan
kebutuhan oksigen pasien.
Metode pemberian O2 dapat dibagi atas 2 tehnik, yaitu :
1. Sistem aliran rendah
Tehnik system aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
ruangan. Tehnik ini menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe
pernafasan dengan patokan volume tidal pasien. Pemberian O2 sistem aliran
rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih mampu
bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal
500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali permenit.
Contoh system aliran rendah ini adal;ah : (1) kataeter nasal, (2) kanula nasal, (3)
sungkup muka sederhana, (4) sungkup muka dengan kantong rebreathing, (5)
sungkup muka dengan kantong non rebreathing.
Apakah Anda tahu apa keuntungan dan kerugian masing-masing sistem?
Keuntungan dan kerugian dari masing-masing system :
a. Kateter nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 secara
kontinu dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.
- Keuntungan :
Pemberian O2 stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah
dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.
- Kerugian :
Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 yang lebih dari 45%, tehnik
memasuk kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi
lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari
6 L/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung,
kateter mudah tersumbat.
b. Kanula nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 kontinu
dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi O2 sama dengan kateter nasal.
- Keuntungan :
Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,
mudah memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak,
berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan nyaman.
- Kerugian :
Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplai O2
berkurang bila klien bernafas lewat mulut, mudah lepas karena kedalam kanul
hanya 1 cm, mengiritasi selaput lendir.
6. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
c. Sungkup muka sederhana
Merupakan alat pemberian O2 kontinu atau selang seling 5 – 8 L/mnt
dengan konsentrasi O2 40 – 60%.
- Keuntungan
Konsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal,
system humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang
besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 kurang dari 40%, dapat
menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.
d. Sungkup muka dengan kantong rebreathing :
Suatu tehinik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80%
dengan aliran 8 – 12 L/mnt
- Keuntungan :
Konsentrasi O2 lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak
mengeringkan selaput lendir
- Kerugian :
Tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah
dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong O2 bisa terlipat.
e. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing
Merupakan tehinik pemberian O2 dengan Konsentrasi O2 mencapai 99%
dengan aliran 8 – 12 L/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara
ekspirasi
- Keuntungan :
Konsentrasi O2 yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan
selaput lendir.
- Kerugian :
Kantong O2 bisa terlipat.
Selanjutnya Anda bisa pelajari sistem aliran tinggi seperti yang diuraikan di bawah
ini.......
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2. Sistem aliran tinggi
Apakahyangdimaksuddengansistemalirantinggi?Suatutehnikpemberian
O2 dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga
dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi O2 yang lebihtepat dan
teratur. Adapun contoh tehnik system aliran tinggi yaitu sungkup muka dengan
ventury. Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung
akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai
O2 sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udaraluar dapat diisap dan aliran
udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 – 14 L/mnt
dengan konsentrasi 30 – 55%.
- Keuntungan :
Konsentrasi O2 yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat
dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban
gas dapat dikontrl serta tidak terjadi penumpukan CO2
- Kerugian :
Kerugian system ini pada umumnya hampir sama dengan sungkup muka
yang lain pada aliran rendah.
Gambar 3. Contoh Nasal Kanul
Format 4. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Nasal Kanul
No TINDAKAN
NILAI
0 1 2
1
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen
2. Kanula nasal
3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4. Flow meter
5. Tanda ”dilarang merokok”
8. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga
privasi*)
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
3
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi
fowler
4
Prosedur :
1. Mencuci tangan.*)
2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab
sesuai ketentuan
4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab.
5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6. Memasang kanula pada hidung klien.
7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
– 24% @ 1L/menit
– 28% @ 2L/menit
– 32% @ 3L/menit
– 36% @ 4L/menit
– 40% @ 5L/menit
8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
9. Kewaspadaan
Observasi apakah:
a. Kanula tersumbat atau terlipat
b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air
c. Volume Oksigen mencukupi/tidak
10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12. Meletakkan tanda ”dilarang merokok” pada lokasi yang
dapat terlihat jelas.
13. Mencuci tangan
5
Evaluasi :
1. Pola nafas klien efektif
2. Pasien merasa nyaman
Keterangan :
Nilai 0 : Bila prosedur tidak dilakukan
Nilai 1 : Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat
Nilai 2 : Bila prosedur dilakukan dengan tepat
Gambar 4. Contoh Simple Mask
Format 5. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Simple Mask
No TINDAKAN
NILAI
0 1 2
1
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen
2. Simple mask
3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4. Flow meter
5. Tanda ”dilarang merokok”
2
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
3
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
10. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Prosedur :
1. Mencuci tangan.*)
2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab
sesuai ketentuan
4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab.
5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6. Memasang kanula pada hidung klien.
7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
– 40% @ 5L/menit
– 45% - 50% @ 6L/menit
– 55% - 60% @ 8L/menit
8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
9. Kewaspadaan
Observasi apakah:
a. Tube tidak tersumbat atau terlipat
b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.
c. Volume Oksigen mencukupi/tidak
10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
12. Meletakkan tanda ”dilarang merokok” pada lokasi yang
dapat terlihat jelas.
13. Mencuci tangan
5
Evaluasi :
1. Pola nafas klien efektif
2. Pasien merasa nyaman
Keterangan :
Nilai 0 : Bila prosedur tidak dilakukan
Nilai 1 : Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat
Nilai 2 : Bila prosedur dilakukan dengan tepat
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Gambar 5. Contoh Partial Rebrether Mask
Gambar 6. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Partial Rebreather Mask
No TINDAKAN
NILAI
0 1 2
1
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen
2. Partial Rebriting mask
3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4. Flow meter
5. Tanda “dilarang merokok”
2
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
3
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
4
Prosedur :
1. Mencuci tangan.*)
2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan
4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab.
5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6. Memasang kanula pada hidung klien.
7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
• 70% - 90% @ 6 – 15L/menit
8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
12. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9. Kewaspadaan
Observasi apakah:
a. Tube tidak tersumbat atau terlipat
b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.
c. Volume Oksigen mencukupi/tidak
10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
12. Meletakkan tanda “dilarang merokok” pada lokasi yang
dapat terlihat jelas.
13. Mencuci tangan
5
Evaluasi :
1. Pola nafas klien efektif
2. Pasien merasa nyaman
Keterangan :
Nilai 0 : Bila prosedur tidak dilakukan
Nilai 1 : Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat
Nilai 2 : Bila prosedur dilakukan dengan tepat
Gambar 6. Contoh Nonrebreathing Mask
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Format 7. Penilaian Prosedur Oksigenasi dengan Nonrebreathing Mask
No TINDAKAN
NILAI
0 1 2
1
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen
2. NonRebrithing mask
3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril
4. Flow meter
5. Tanda “dilarang merokok”
2
Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
3
Persiapan pasien :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler
4
Prosedur :
1. Mencuci tangan.*)
2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
3. Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan
4. Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung
pelembab.
5. Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.
6. Memasang kanula pada hidung klien.
7. Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)
• 60% - 90% @ 6 – 15L/menit
8. Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.
9. Kewaspadaan
Observasi apakah:
a. Tube tidak tersumbat atau terlipat
b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.
c. Volume Oksigen mencukupi/tidak
10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *)
14. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu
pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan
respons klien.
12. Meletakkan tanda “dilarang merokok” pada lokasi yang
dapat terlihat jelas.
13. Mencuci tangan
5
Evaluasi :
1. Pola nafas klien efektif
2. Pasien merasa nyaman
Keterangan :
Nilai 0 : Bila prosedur tidak dilakukan
Nilai 1 : Bila prosedur dilakukan tapi kurang tepat
Nilai 2 : Bila prosedur dilakukan dengan tepat
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Lakukan prosedur tindakan pemberian terapi oksigen pada pasien dengan
masing masing metode minimal 5 orang, dan konsultasikan ke pembimbing
apakah prosedur yang Anda lakukan sudah benar atau belum.
Tugas
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Terapi oksigen diberikan kepada pasien yang membutuhkan penambahan
volume oksigen sesuai dengan kebutuhan, yang karena kondisinya kebutuhan
oksigen tubuh tidak dapat dipenuhi oleh pasien secara mandiri dengan hanya
pernafasan biasa. Prosedur terapi oksigen ini meliputi pemberian oksigen dengan
menggunakan teknik aliran tinggi dan aliran rendah. Dengan menggunakan alat
bantu masker maupun nasal kanul sehingga kebutuhan oksigen pasien dapat
terpenuhi.
Rangkuman