SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PERANAN KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan
organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring
dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam
berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih
rumit seperti tarian kawin pada ikan.

Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan
keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta
tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan
reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi.
Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia,
dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum
komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.
Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini
menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan
sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi
komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer
seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.
Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana
komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara,
humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi
mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri. Mencari teori komunikasi yang
terbaik pun tidak akan berguna karena komunikasi adalah kegiatan yang lebih dari satu


                                              1
aktivitas. Masing-masing teori dipandang dari proses dan sudut pandang yang berbeda
dimana secara terpisah mereka mengacu dari sudut pandang mereka sendiri.


PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Secara singkat proses berlansungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut:
Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain
mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Bisa berupa informasi dalam
bentuk bahasa ataupun lewat symbol-simbol ang bisa dimergerti oleh kedua belah pihak
Pesan itu disampaikan melalui media baik secara langsung maupun tidak lansung.
Contoh : surat, telephone, atau email.

Komponen komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

   •   Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan
       kepada pihak lain.
   •   Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
       kepada pihak lain.
   •   Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan.
       dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
       mengalirkan getaran nada/suara.




                                          2
•   Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari
       pihak lain
   •   Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan
       yang disampaikannya.
   •   Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi
       itu akan dijalankan ("Protokol")

Proses komunikasi

Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.

   1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang
       lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
       disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat
       simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
   2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran
       baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung
       melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.

Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan

   1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi
       pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu
       sendiri.
   2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas
       pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan
       yang dimaksud oleh si pengirim.

Prinsip-prinsip komunikasi

Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai
uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing
pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi.
Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy


                                            3
Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12
prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan
hakekat komunikasi yaitu :

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu
titik, tetapi terus berkelanjutan.


Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah
terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non
verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita
bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan
proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan
mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat
kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja
yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai
pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan
respon dan berharap tujuannya tercapai)

Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi yang
dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan
dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu
dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.




                                            4
Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasiTidak dapat dibayangkan
jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat.
Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas
dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas
sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam
melakukan proses komunikasi.

Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang
budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi
dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga
dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan
tindakan komunikasi.

Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang
sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk
saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-
simbol yang saling dipertukarkan.

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan
respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan
dimengerti.

Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu
dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara
pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa
terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat


                                                5
ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati
tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah.

Perkembangan Manusia sampai Meninggal
          Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari
perkembangan dan perubahaan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan
mati. Terapan dari ilmu psikologi perkembangan digunakan dibidang berbagai bidang
seperti    pendidikan    dan   pengasuhan,    pengoptimalkan     kualitas   hidup   dewasa
tua,penanganan remaja.
          Berdasarkan usia, perkembangan masa usia adalah:
    •     Bayi                 : lahir - 3 tahun
    •     Balita               : 4 tahun - 6 tahun
    •     Anak                 : 7 tahun - 12 tahun
    •     Remaja               : 13 tahun - 18 tahun
    •     Dewasa               : Awal 19 tahun - 39 tahun
    •     Dewasa tengah        : 40 tahun - 60 tahun
    •     Dewasa Akhir                : diatas (>) 61 tahun – mati


KOMUNIKASI LINGKUNGAN
Setiap kegiatan perusahaan memiliki aspek lingkungan yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan seperti pencemaran, gangguan serta penurunan kualitas dan kuantitas sumber
daya alam.
Hal ini dapat menurunkan masalah dan konflik antara pengusaha dan pengelolaan
lingkungan dan adanya langkah-langkah komunikasi efektif untuk menjembatani
kepentingan lingkungan dengan kepentingan perusahaan.
Ada beberapa level komunikasi yang dapat digunakan sebagai model dalam penyampaian
komunikasi lingkungan. Pada level terkecil, komunikasi interpersonal memiliki


                                              6
kemampuan mengubah pandangan dan perilaku individu lebih efektif karena
kemampuannya untuk mencapai bagian personal dari partisipan kamunikasi. Selanjutnya
adalah kemunikasi kelompok, kamunikasi lingkungan dilakukan oleh sejumlah orang
yang saling bertukar pesan dan informasi secara kontinyu. Sedangkan komunikasi
lingkungan untuk anak-anak tentunya model yang dipilih berbeda dengan orang dewasa.
Penanaman prinsip menjaga lingkungan dengan menggunakan karakter dasar anak-anak,
yakni menyukai berbagai kegiatan menyenangkan dalam permainan. Penggunaan metode
yang dekat dengan mereka bisa dijadikan alternative.



KOMUNIKASI KELUARGA

Masalah komunikasi di keluarga, tak lepas dari peran orangtua yang sangat dominan.
Kualitas komunikasi anak sangat dipengaruhi oleh sejauh mana orangtua berkomunikasi
kepadanya. Komunikasi akan sukses apabila orangtua memiliki kredibilitas di mata
anaknya. Begitu pula komunikasi suami istri akan efektif bila keduanya telah saling
percaya. Rumah tangga yang bahagia adalah dambaan setiap keluarga. Adanya gelak
tawa, canda ria anggota keluarga, hubungan yang harmonis antara suami isteri, orangtua-
anak-anak, adanya kemesraan, kelembutan, dan kasih sayang yang tulus akan membuat
keluarga menjadi lebih hidup dan indah.
Namun, harapan seringkali tak sesuai kenyataan. Membina rumah tangga bahagia tak
segampang yang dibayangkan. Tidak jarang rumah tangga justru menjadi tempat
persemaian kebencian, kekerasan, dan dendam. Rumah tangga yang semula begitu
harmonis berubah menjadi neraka dunia yang menyengsarakan.
Secara berurutan, kesepuluh penyebab rusaknya kebahagiaan rumah tangga itu adalah (1)
rusaknya komunikasi keluarga, (2) hilangnya tujuan dan perhatian bersama, (3)
ketidakcocokan dalam seksualitas, (4) ketidaksetiaan, (5) hilangnya kegairahan dan
kesenangan dalam hubungan suami istri, (6) keuangan, (7) pertentangan masalah anak-
anak, (8) penggunaan alkohol dan obat bius lainnya, (9) masalah hak-hak wanita, dan
(10) ipar atau mertua.




                                            7
Caranya agar komunikasi di keluarga bisa efektif, ada lima hal yang harus
diperhatikan, yaitu:

1. Respek
Komunikasi harus diawali dengan sikap saling menghargai (respectfull attitude). Adanya
penghargaan biasanya akan menimbulkan kesan serupa (timbal balik) dari si lawan
diskusi. Orangtua akan sukses berkomunikasi dengan anak bila ia melakukannya dengan
penuh respek. Bila ini dilakukan maka anak pun akan melakukan hal yang sama ketika
berkomunikasi dengan orangtua atau orang di sekitanya.
2. Empati
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang
dihadapi orang lain. Syarat utama dari sikap empati adalah kemampuan untuk mendengar
dan mengerti orang lain, sebelum didengar dan dimengerti orang lain. Orangtua yang
baik tidak akan menuntut anaknya untuk mengerti keinginannya, tapi ia akan berusaha
memahami anak atau pasangannya terlebih dulu. Ia akan membuka dialog dengan
mereka, mendengar keluhan dan harapannya. Mendengarkan di sini tidak hanya
melibatkan indra saja, tapi melibatkan pula mata hati dan perasaan. Cara seperti ini dapat
memunculkan rasa saling percaya dan keterbukaan dalam keluarga.

3. Audibel
Audibel berarti "dapat didengarkan" atau bisa dimengerti dengan baik. Sebuah pesan
harus dapat disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh si penerima
pesan. Raut muka yang cerah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara
menunjuk, termasuk ke dalam komunikasi yang audibel ini.

4. Jelas
Pesan yang disampaikan harus jelas maknanya dan tidak menimbulkan banyak
pemahaman, selain harus terbuka dan transparan. Ketika berkomunikasi dengan anak,
orangtua harus berusaha agar pesan yang disampaikan bisa jelas maknanya. Salah satu
caranya adalah berbicara sesuai bahasa yang mereka pahami (melihat tingkatan usia).




                                            8
5. Tepat
Dalam membahas suatu masalah hendaknya proporsi yang diberikan tepat baik
waktunya, tema maupun sasarannya. Waktu yang tepat untuk membicarakan masalah
anak misalnya pada waktu makan malam. Pada waktu sarapan pagi, karena ketergesaan
maka yang dibicarakan umumnya masalah yang ringan saja.

6 . Rendah Hati
Sikap rendah hati dapat diungkapkan melalui perlakuan yang ramah, saling menghargai,
tidak memandang diri sendiri lebih unggul ataupun lebih tahu, lemah lembut, sopan, dan
penuh pengendalian diri. Dengan sikap rendah hati ini maka lawan diskusi kita memjadi
lebih terbuka, sehingga banyak hal yang dapat diungkapkan dari diskusi tersebut.

KOMUNIKASI PENDIDIKAN
stilah Komunikasi Pendidikan masih belum familiar baik di kalangan peminat kajian
komunikasi, civitas akademia maupun khalayak umum di tanah air ini. Bidang ini tak
sementereng komunikasi politik, komunikasi bisnis, komunikasi pemasaran, komunikasi
organisasi, komunikasi antarbudaya dan lain-lain. Sangat sulit mencari tulisan populer,
jurnal, buku atau publikasi lainnya yang secara ekplisit mengelaborasi bidang ini. Hal ini
semakin lengkap dengan belum banyaknya untuk tak mengatakan belum ada sama sekali,
mata kuliah komunikasi pendidikan dalam kurikulum di fakultas, jurusan atau program
studi di tingkat perguruan tinggi maupun sekolah. Begitu pun di institut dan universitas
yang memiliki historis sebagai perguruan tinggi ilmu pendidikan.

Jika dilihat dari peminatan riset, komunikasi pendidikan juga masih kalah jauh dengan
bidang baru lainnya seperti komunikasi kesehatan. Saat ini, banyak riset cukup serius
baik di level S1, S2 hingga S3 yang menjadikan komunikasi kesehatan sebagai riset akhir
studi. Tentu saja hal ini menjadi ironi, karena sesungguhnya komunikasi pendidikan
memiliki posisi penting baik dalam konteks kajian di ranah keilmuan komunikasi dan
keilmuan pendidikan maupun sebagi skill praktis yang dapat menunjang proses
pendidikan itu sendiri.

Paling tidak ada dua pertimbangan dasar yang penting kita perhatikan untuk menjawab
mengapa komunikasi pendidikan menjadi keharusan. Pertama, dunia pendidikan sangat
membutuhkan sebuah pemahaman yang holistik, komprehensif, mendasar dan sistematis
tentang pemanfaatan komunikasi dalam implementasi kegiatan belajar-mengajar. Tanpa
ruh komunikasi yang baik, maka pendidikan akan kehilangan cara dan orientasi dalam
membangun kualitas out put yang diharapkan. Dalm konteks ini, komunikasi pendidikan
bisa kita sejajarkan pentingnya dengan metodologi pengajaran, manajemen pendidikan



                                            9
dan lain-lain. Kita bisa bayangkan hampir 80 persen aktivitas guru maupun dosen di
ruang kelas adalah kegiatan komunikasi baik verbal maupun non verbal. Oleh karenanya,
hasil buruk penerimaan materi oleh para siswa, belum tentu karena guru atau dosennya
bodoh, bisa jadi justru karena metode komunikasi mereka yang sangat buruk di depan
para siswa.
Kedua, komunikasi pendidikan akan menunjukkan arah dari proses konstruksi sosial atas
realitas pendidikan. Sebagaimana dikatakan teoritisi sosiologi pengetahuan Peter L
Berger dan Thomas Luckman dalam social construction of reality, yang mamahami
bahwa realitas itu dikonstruksi oleh makna-makna yang dipertukarkan dalam tindakan
dan interaksi individu-individu. Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa realitas itu
dinamis dan intersubyektif. Mengkonstruksi makna tentu tak lepas dari proses
pelembagaan dan legitimasi untuk memapankan sesuatu sehingga terpola dan menjadi
kenyataan obyektif. Sekaligus juga terdapat internalisasi sebagai dimensi subyektif dari
proses konstruksi tersebut. Artinya, komunikasi pendidikan bisa memberi kontribusi
sangat penting dalam pemahaman dan praktik interaksi serta tindakan seluruh individu
yang terlibat dalam dunia pendidikan. Pendidikan tak akan bisa mewujudkan nilai
kelompok terbagi (shared group conciousness) tanpa dukungan komunikasi.


KOMUNIKASI MASYARAKAT
    •   Manusia sebagai individu mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri, namun
        manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Manusia
        lahir, hidup berkembang dan meninggal di dalam masyarakat. Sebagai individu,
        manusia tidak dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan dengan mudah.
        Hasrat untuk hidup bersama dan memiliki pasangan hidup memang telah menjadi
        pembawaan manusia.
    •   Aristoteles (384-322 SM), seorang ahli fikir Yunani, menyatakan dalam
        ajarannya bahwa manusia itu adalah Zoon Politicon, artinya bahwa manusia itu
        sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan
        sesama manusia lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat. Dan oleh
        karena sifatnya yang suka bergaul dengan sesama manusia lainnya, maka
        manusia disebut manusia sosial.


                                            10
•   Menurut Ralph Linton, ahli antropologi dalam bukunya, “ The Study of Man”,
    menyatakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah
    cukup     lama     hidup   dan   bekerjasama   sehingga   mereka     itu   dapat
    mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan
    sosial tertentu.
•   Jadi, masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup bersama,
    sehingga dalam pergaulan hidup itu timbul pelbagai hubungan atau pertalian
    yang mengakibatkan bahwa yang seorang dan yang orang lain saling kenal dan
    saling mempengaruhi.
•   Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat ialah antara lain
    dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya:
-           Hasrat untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum.
-           Hasrat untuk membela diri
-           Hasrat untuk mengadakan keturunan
•   Tiap manusia mempunyai sifat, watak, dan kehendak sendiri-sendiri. Namun
    dalam masyarakat, manusia mengadakan hubungan satu sama lain, mengadakan
    kerjasama, tolong menolong, bantu membantu untuk memperoleh kebutuhan
    hidupnya. Proses inilah yang kita kenal sebagai proses sosial. Proses sosial dan
    pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat melalui dua cara yaitu kontak
    sosial dan komunikasi. Proses sosial merupakan keseluruhan kegiatan
    pertukaran fikiran, pertukaran dan modifikasi sistem nilai, yang berbeda-beda
    untuk setiap masyarakat. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan
    watak masyarakat, perbedaan sistem perilaku, dari kelompok dan situasi total
    masyarakat. Dengan demikian proses kontak sosial dan komunikasi yang
    berlangsung didalamnya tidak akan terlepas dari sistem nilai yang dianut
    masyarakatnya.
•   Dalam masyarakat perkotaan, misalnya kota-kota besar di Indonesia seperti
    Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan lain sebagainya, sistem nilai yang
    cenderung dianut adalah adanya sikap individualistis- elu elu gue gue, urusan lu
    bukan urusan gue- dan semacamnya, yang mengantarkan masyarakat perkotaan
    pada keadaan yang ”sunyi”. Tidak butuh orang lain. Cenderung sendiri. Yang


                                        11
disebut keteraturan hidup adalah bila telah memiliki rumah sebagai tempat
        tinggal untuk diri dan keluarga, rutinitas kerja setiap hari, liburan di penghujung
        minggu, menerima uang pensiun di hari tua dan tidak mengganggu kehidupan
        orang lain. Keselarasan hidup adalah bila dirinya dan keluarga telah memiliki
        “tempat” di muka bumi ini. Lalu, bagaimana dengan kehidupan sosial?
        Masyarakat yang menghuni kota-kota besar tersebut adalah masyarakat yang
        multi kultural dengan kepentingan yang money oriented, sehingga kehidupan
        sosial akan dijalankan sepanjang memiliki kontribusi berupa reward untuk
        kelangsungan hidupnya. Individualis yang demikian kental di kalangan
        masyarakat perkotaan mendorong mereka untuk acuh kepada sesamanya.
    •   Dengan kondisi yang demikian, maka masyarakat perkotaan membentuk pola
        komunikasi antar sesama. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai suatu
        proses yang mengoperkan lambang-lambang yang mengandung arti. Dalam
        masyarakat perkotaan,komunikasi sendiri merupakan suatu proses sosial, yaitu
        karena lambang-lambang yang diberi arti oleh individu, akan mempunyai arti
        yang khusus untuk masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, karena
        suatu proses adalah “any connected series of events”, dengan sendirinya, proses
        komunikasi sebagai suatu proses sosial adalah a characteristic mode of manner in
        which related social events may occur (Lambert dan Lambert dalam S.Susanto,
        1980:19)

Menurut Clifford Morgan, pola komunikasi dalam masyarakat sukar dinilai baik
buruknya yaitu karena harus disesuaikan dengan norma masyarakatnya sendiri sehingga
mencerminkan kebutuhan masyarakatnya. Menurut penelitian yang dilakukan olehnya,
Morgan menemukan bahwa untuk masyarakat perkotaan, memiliki pola komunikasi yang
disebutnya sebagai pola Com-Con (singkatan dari completely connected). Di dalam
completely connected structure terdapat pada umumnya orang-orang di dalamnya merasa
terlibat dan bebas, tidak tergantung dari orang lain. Dalam hubungan ini, anggota
masyarakat lebih bebas untuk memilih dengan siapa mereka hendak berkomunikasi. Pola
komunikasi yang terbentuk pun hanyalah “seperlunya”. Bahkan kalau dirasa memang
tidak perlu tatap muka dapat digantikan oleh kecanggihan teknologi.



                                            12
KOMUNIKASI INDUSTRI
Seringkali, industri ini menyuarakan demokratisasi, kebebasan menyampaikan ide,
menyuarakan kebenaran itu, menjadi ambigu. Tetapi seringkali juga mereka yang
berjuang dirana itu harus berhadapan dengan 'tembok-tembok' aturan berkedok demi
stabilisasi.
"Itulah pentingnya punya serikat pekerja, perkumpulan karyawan, atau organisasi
pekerja, atau apapunlah namanya. Kita bisa mendapatkan perlakukan sebagai pekerja
dengan profesionalitas. Dan bukan sekedar pekerja yang diminta setia kepada institusi
tetapi tidak diberikan kebebasan untuk melakukan ekspresi dan menyampaikan ide-ide.


CONTOH KASUS :
    •   Pada Komunikasi lingkungan


Banjir lokal bersifat temporal dimusim penghujan akhir-akhir ini terus melanda beberapa
kawasan Indonesia. Pemberitaan di televisi menyebut banjir tak hanya terjadi di Pulau
Jawa namun juga kawasan lain seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.Dampaknya
langsung terasa. Arus lalu lintas terhambat karena infrastruktur transportasi tergenang
air. Belum lagi lumpur dan sampah berserakan yang dapat menjadi penyebab penyakit.
Bahkan, jika terus berlarut, aktifitas keseharian masyarakat dan roda perekonomian
bisa terganggu. Fenomena banjir merupakan sebuah realitas alam. Bahkan, karena
sering terjadi, penduduk beberapa kawasan langganan banjir pun memiliki batas
toleransi yang cukup tinggi. “Jika tidak sampai empat meter, kita tidak mengungsi,”
ungkap sebuah berita di media massa.Parahnya, banjir saat ini lebih dilihat sebagai
komoditas dan tontonan. Ketika banjir malanda beberapa kawasan permukiman,
liputan media pun sangat gencar. Jika sebuah informasi dan pengguguh kesadaran
tentunya akan sangat positif. Namun, ketika informasi disajikan yang itu-itu saja
lantas dianggap biasa, maka masyarakat akan menjadi bebal dan menganggapnya
sebagai sebuah hal yang lumrah terjadi.

Sebenarnya kawasan langganan banjir mudah diidentifikasi. Pasalnya, setiap kali musim
penghujan dapat dipastikan ada genangan dan tidak mudah surut. Seperti Yogyakarta
Selatan, tepatnya sebelah timur perempatan RS Wirosaban yang biasa menjadi wadah


                                           13
air dengan kedalaman kurang lebih 50 cm.Anehnya, dilokasi-lokasi rawan tersebut
hingga sekarang tidak pernah tersedia tanda-tanda atau rambu lalu lintas yang bersifat
mengingatkan. Lebih lucu lagi, keadaan ini seakan menjadi tontonan gratis diatas
penderitaaan para pengguna lalu lintas di beberapa lokasi tersebut. Secara logika
sederhana saja dapat di pahami bahwa raya tampung sungai terbatas, debit air melebihi
ambang batas akan sering terjadi di musim hujan seperti sekarang. Curah hujan yang
tinggi akan mengakibatkan penjenuhan air pada tebing sungai sehingga tidak hanya
erosi yang terjadi, bahkan tanah longsor tidak menutup kemungkinan terjadi pada daerah
areal bantaran sungai.Di kawasan sub-urban dan wilayah perkotaan khususnya belum
terbangun sisitem saluran air hujan yang proporsional. Proyek-proyek sejenis tidak
direncanakan secara matang dehingga menyebabkan aliran air hujan tak tertampung
dan menggenangi badan-badan jalan.Belum lagi buangan sampah/limbah, terutama
oleh kalangan pengusaha sektor informal yang kini menjamur di hampir setiap lokasi,
seperti Kota Yogyakarta. juga memberikan kontribusi terhadap semakin tersumbatnya
saluran air hujan. Faktor ini cenderung terabaikan dan seolah menjadi suatu kebiasaan
karena di biarkan.Hal-hal tersebut di atas semestinya perlu mendapat perhatian semua
pihak. Oleh karena itu, langkah komunikatif berkonteks lingkungan hidup menjadi
penting di lakukan demi pencegahan banjir dalam jangka panjang. Semua pihak
mestinya bertanggung jawab atas fenomena yang terjadi.Para perencana pembangunan
harus melakukan kajian bersama, mengidentifikasi lokasi rawan banjir serta pemetaan
titik-titik rawan secara cermat. Kemudian menyusun rencana tindak berupa kebijakan
yang responsif dan akuntabel. Bersamaan pelaksanaan manajemen penetaan lingkungan
hidup, langkah penyadaran bagi semua pihak perlu di langsungkan secara simultan.
Memotivasi khalayak untuk mengetahui, memahami, mengerti dan bersikap parsipatif-
proaktif akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Upaya ini bisa di lakukan melalui komunikasi yang di rancang melalui sedemikian
rupa untuk menggugah kesadaran akan bahaya banjir akibat ketidakserasian ekosistem,
kerusakan alam dan ulah manusia yang kurang memperhatikan kondisi lingkungan.

Untuk mendifusikan pesan-pesan komunikasi lingkungan hidup, media massa bisa berada
pada posisipaling depan karena mampu menjangkau khalayak luas. Media dapat


                                          14
menjelaskan sepintas tentang bagaimana mencegah dan menanggulangi banjir. Disusul
langkah-langkah penyuluhan yang bersepektif peningkatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Komunikasi tatap muka ini tampaknya akan lebih adoptif jika diiringi
pendekatan kultural.

Aktivitas komunikasi berkonteks lingkungan hidup tidak sekedar bercuap-cuap
formalitas dan memenuhi target anggaran belaka. Lebih dari itu, kesungguhan atas
transpormasi nilai-nilai akan pentingnya penataan sumber daya alam dan lingkungan
hidup merupakan hal penting dan di harapakan mampu membentuk pemahaman dan
kesadaran kolektif.

Komunikasi lingkungan hidup memang bukan obat mujarap yang secara otomatis dapat
menghindari fenomena banjir yang mulai mengancam. Namun, mengingat masalah
kerusakan alam dan lingkungan hidup banyak menyangkut kesalahan manusia maka
pendekatan terhadap manusia dengan melangsungkan dialog telah menjadikan upaya
humanis-persuasif serta berbudaya.

Jika seluruh langkah dan cara yang ditempuh sudah tidak mampuh lagi membendung,
mencegah dan tak mempan mendidik khalayak, untuk menyadari dampak kerusakan
sumber daya alam dan lingkungan hidup yang menjadi penyebab banjir atau bagi warga
yang terbukti melakukan pelanggaran tak ada pilihan pendekatan yuridis formal ter-
paksa harus di lakukan. Langkah ini merupakan pilihan terakhir yang mau tak mau,
suka atau tidak suka, sepahit apapun wajib di lakukan.

   •   Pada Komunikasi Keluarga


Stephen Covey - penulis buku "Seven Habits" (Tujuh Kebiasaan)- pernah menghadapi
masalah dengan anaknya yang sering menghabiskan waktu di depan televisi. Dalam
menghadapi kebiasaan tersebut ia berpikir tak akan efektif bila secara langsung
membatasi anaknya untuk menonton televisi."Saya tahu pasti apa yang akan terjadi bila
saya membatasi mereka: mereka akan berteriak tidak puas, menggerutu, atau bahkan
ekspresi penutupan diri yang buruk ".



                                           15
Lalu bagaimana solusinya? Covey mengajak mereka untuk berkumpul dan
mendiskusikan banyak hal tentang televisi. Setelah semuanya paham tentang apa dan
bagaimana televisi tersebut, ia kemudian memberi penekanan terhadap dampak buruk
bila terlalu banyak nonton. Ia pun mengutip sebuah penyataan dari Alexander Pope
tentang kemaksiatan : dikatakannya bahwa
kemaksiatan adalah monster yang sangat mengerikan, untuk dibenci bukan untuk
dilihat. Namun bila kita terlalu sering melihatnya, kenal dengan wajahnya, sikap kita
yang tadinya tegar, dapat berubah menjadi iba, kasihan, kemudian memeluknya. Dalam
keadaan akrab inilah monster tersebut dapat menyerang dan membinasakan kita.
Pada akhirnya, Stephen Covey mengungkapkan bahwa usahanya tersebut berhasil
membuahkan suatu keputusan bahwa semua anggota keluarga akan membatasi diri dalam
menonton televisi; hanya satu jam setiap hari. Semua senang dan tidak ada yang
melanggar, karena telah menjadi keputusan bersama.
Ilustrasi di atas memberi gambaran kepada kita bahwa komunikasi yang tepat guna dan
tepat sasaran adalah satu hal penting dalam keluarga. Tentu sangat masuk akal, karena
hampir 80 % waktu kita digunakan untuk berkomunikasi. Baik tidaknya sebuah keluarga,
sangat dipengaruhi baik tidaknya komunikasi yang ada di dalamnya.
Komunikasi tidak terbatas "hanya" pada penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak


lain saja. Ada hal mendasar yang harus ada agar komunikasi berjalan lancar, yaitu
kepercayaan.
Sebaik apapun materi komunikasi, bila tidak dilandasi kepercayaan, maka komunikasi
akan menjadi sulit dan tidak efektif. Kunci komunikasi adalah kepercayaan, dan kunci
kepercayaan adalah layak dipercaya. Di sini integritas diri memainkan peranan penting.
Integritas adalah fondasi utama untuk membangun komunikasi yang efektif. Integritas
diri menggambarkan kesesuaian antara kelakuan dengan apa yang dikatakan. Di
dalamnya terkandung pula unsur kejujuran.




Sumber:




                                            16
meiliemma.wordpress.com/.../prinsip-prinsip-komunikasi
id.88db.com/.../Knowledge_Search.page?...komunikasi+keluarga...

digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read...

id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

aliyahnuraini.wordpress.com/2009/03/31/105/

www.pena-9.com/index.php?option=com...task...

http://www.kafebalita.com/

arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini...
www.koranbekasi.com/.../cegah-teror-banjir-lewat-komunikasi-lingkungan/ -
Bouman, P.J. 1965. Ilmu Masyarakat Umum. PT pembangunan. Jakarta.

—————–. 1982.Sosiologi Fundamental. Penerbit Djambatan. Bandung.

Daldjoeni, N. 1982. Seluk Beluk Masyarakat Kota. Penerbit: Alumni. Bandung.

Devito, Joseph,. A. 1997. Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima,. Penerjemah, Agus
       Maulana. Jakarta, Profesional Books.
Fisher, B Aubrey, 1986. Teori-Teori Komunikasi. Penerjemah Soejono Trimo. ML.
       Bandung. Remaja Rosdakarya
Harsojo. 1967. Pengantar Antropologi. Penerbit: Binacipta. Jakarta.

Kartono, Kartini. 1988. Patologi Sosial. CV Rajawali. Jakarta.

S. Susanto, Phil Astrid. 1980. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Binacipta.
       Jakarta.

Severin, Werner J, Tankard, James W. 2005. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode dan
      Terapan di Dalam Media Massa. Kencana. Jakarta.
Soekanto, Soerjono. 1977. Sosiologi Suatu Pengantar Cetakan Kelima. Yayasan Penerbit
UI. Jakarta.




                                           17

More Related Content

What's hot

Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaAnisa Rochmiana
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitianpycnat
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentSalma Van Licht
 
8 bentuk-bentuk komunikasi
8 bentuk-bentuk komunikasi8 bentuk-bentuk komunikasi
8 bentuk-bentuk komunikasiApratama C T
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiLaila Fitri
 
Konsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasiKonsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasilsn2012
 
6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politikintanips
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialdanishEPratiwi
 
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasiRadyastuti
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasirgdika
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanRiska Nur'Akhidah Sari
 
Unsur unsur, Fungsi dan Hambatan komunikasi
Unsur unsur, Fungsi dan Hambatan komunikasiUnsur unsur, Fungsi dan Hambatan komunikasi
Unsur unsur, Fungsi dan Hambatan komunikasiErwin Rasyid
 
1. unsur unsur-komunikasi[1]
1. unsur unsur-komunikasi[1]1. unsur unsur-komunikasi[1]
1. unsur unsur-komunikasi[1]Andrew Hutabarat
 

What's hot (20)

Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
Teori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan WeaverTeori Shannon dan Weaver
Teori Shannon dan Weaver
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
 
8 bentuk-bentuk komunikasi
8 bentuk-bentuk komunikasi8 bentuk-bentuk komunikasi
8 bentuk-bentuk komunikasi
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Konsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasiKonsep dasar-komunikasi
Konsep dasar-komunikasi
 
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPpt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
 
6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik6. saluran komunikasi politik
6. saluran komunikasi politik
 
Prinsip komunikasi
Prinsip komunikasiPrinsip komunikasi
Prinsip komunikasi
 
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasi
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
 
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
 
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi PesanMakalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan
 
Unsur unsur, Fungsi dan Hambatan komunikasi
Unsur unsur, Fungsi dan Hambatan komunikasiUnsur unsur, Fungsi dan Hambatan komunikasi
Unsur unsur, Fungsi dan Hambatan komunikasi
 
1. unsur unsur-komunikasi[1]
1. unsur unsur-komunikasi[1]1. unsur unsur-komunikasi[1]
1. unsur unsur-komunikasi[1]
 

Similar to PERAN KOMUNIKASI

Komunikasi.pdf
Komunikasi.pdfKomunikasi.pdf
Komunikasi.pdfArdy Damar
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaraneka pandu cynthia
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranindri putri
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajarancicisuryana
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANMuliono Muliono
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhYabniel Lit Jingga
 
KIP X.1.1
KIP X.1.1KIP X.1.1
KIP X.1.1KETAYA
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Izzaty Hasan
 
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptxPERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptxagnesratna2
 
komunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnyakomunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnyaAlamsyah Syah
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Bayu Wijaya
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.emapangeranwo
 
Multimedia alat komunikasi visual
Multimedia alat komunikasi visualMultimedia alat komunikasi visual
Multimedia alat komunikasi visualRachardy Andriyanto
 

Similar to PERAN KOMUNIKASI (20)

Komunikasi.pdf
Komunikasi.pdfKomunikasi.pdf
Komunikasi.pdf
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi PembelajaranBahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranBahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaran
 
Bahasan 4
Bahasan 4 Bahasan 4
Bahasan 4
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Pembhasan 4
Pembhasan 4Pembhasan 4
Pembhasan 4
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
KIP X.1.1
KIP X.1.1KIP X.1.1
KIP X.1.1
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
 
Pengantarilmukomunikasi
PengantarilmukomunikasiPengantarilmukomunikasi
Pengantarilmukomunikasi
 
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptxPERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
 
komunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnyakomunikasi beserta penjelasnnya
komunikasi beserta penjelasnnya
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
 
KOMUNIKASI.pptx
KOMUNIKASI.pptxKOMUNIKASI.pptx
KOMUNIKASI.pptx
 
Multimedia alat komunikasi visual
Multimedia alat komunikasi visualMultimedia alat komunikasi visual
Multimedia alat komunikasi visual
 

More from pramithasari27 (14)

Ppt suku banyak
Ppt suku banyakPpt suku banyak
Ppt suku banyak
 
Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleks
 
Bahan ajar trigonometri
Bahan ajar trigonometriBahan ajar trigonometri
Bahan ajar trigonometri
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Grup permutasi 1
Grup permutasi 1Grup permutasi 1
Grup permutasi 1
 
Belajar
BelajarBelajar
Belajar
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Psikopat
PsikopatPsikopat
Psikopat
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Sinus
SinusSinus
Sinus
 
Lkpp
LkppLkpp
Lkpp
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasa
 
Ppt ctl
Ppt ctlPpt ctl
Ppt ctl
 
Saccheri 1
Saccheri 1Saccheri 1
Saccheri 1
 

PERAN KOMUNIKASI

  • 1. PERANAN KOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi". Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri. Mencari teori komunikasi yang terbaik pun tidak akan berguna karena komunikasi adalah kegiatan yang lebih dari satu 1
  • 2. aktivitas. Masing-masing teori dipandang dari proses dan sudut pandang yang berbeda dimana secara terpisah mereka mengacu dari sudut pandang mereka sendiri. PENGERTIAN KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Secara singkat proses berlansungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut: Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat symbol-simbol ang bisa dimergerti oleh kedua belah pihak Pesan itu disampaikan melalui media baik secara langsung maupun tidak lansung. Contoh : surat, telephone, atau email. Komponen komunikasi Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah: • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. 2
  • 3. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol") Proses komunikasi Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut. 1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. 2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan 1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. 2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. Prinsip-prinsip komunikasi Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy 3
  • 4. Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu : Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus. Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda. Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai) Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung. 4
  • 5. Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasiTidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi. Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi. Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol- simbol yang saling dipertukarkan. Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat 5
  • 6. ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut. Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Perkembangan Manusia sampai Meninggal Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahaan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan mati. Terapan dari ilmu psikologi perkembangan digunakan dibidang berbagai bidang seperti pendidikan dan pengasuhan, pengoptimalkan kualitas hidup dewasa tua,penanganan remaja. Berdasarkan usia, perkembangan masa usia adalah: • Bayi : lahir - 3 tahun • Balita : 4 tahun - 6 tahun • Anak : 7 tahun - 12 tahun • Remaja : 13 tahun - 18 tahun • Dewasa : Awal 19 tahun - 39 tahun • Dewasa tengah : 40 tahun - 60 tahun • Dewasa Akhir : diatas (>) 61 tahun – mati KOMUNIKASI LINGKUNGAN Setiap kegiatan perusahaan memiliki aspek lingkungan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan seperti pencemaran, gangguan serta penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya alam. Hal ini dapat menurunkan masalah dan konflik antara pengusaha dan pengelolaan lingkungan dan adanya langkah-langkah komunikasi efektif untuk menjembatani kepentingan lingkungan dengan kepentingan perusahaan. Ada beberapa level komunikasi yang dapat digunakan sebagai model dalam penyampaian komunikasi lingkungan. Pada level terkecil, komunikasi interpersonal memiliki 6
  • 7. kemampuan mengubah pandangan dan perilaku individu lebih efektif karena kemampuannya untuk mencapai bagian personal dari partisipan kamunikasi. Selanjutnya adalah kemunikasi kelompok, kamunikasi lingkungan dilakukan oleh sejumlah orang yang saling bertukar pesan dan informasi secara kontinyu. Sedangkan komunikasi lingkungan untuk anak-anak tentunya model yang dipilih berbeda dengan orang dewasa. Penanaman prinsip menjaga lingkungan dengan menggunakan karakter dasar anak-anak, yakni menyukai berbagai kegiatan menyenangkan dalam permainan. Penggunaan metode yang dekat dengan mereka bisa dijadikan alternative. KOMUNIKASI KELUARGA Masalah komunikasi di keluarga, tak lepas dari peran orangtua yang sangat dominan. Kualitas komunikasi anak sangat dipengaruhi oleh sejauh mana orangtua berkomunikasi kepadanya. Komunikasi akan sukses apabila orangtua memiliki kredibilitas di mata anaknya. Begitu pula komunikasi suami istri akan efektif bila keduanya telah saling percaya. Rumah tangga yang bahagia adalah dambaan setiap keluarga. Adanya gelak tawa, canda ria anggota keluarga, hubungan yang harmonis antara suami isteri, orangtua- anak-anak, adanya kemesraan, kelembutan, dan kasih sayang yang tulus akan membuat keluarga menjadi lebih hidup dan indah. Namun, harapan seringkali tak sesuai kenyataan. Membina rumah tangga bahagia tak segampang yang dibayangkan. Tidak jarang rumah tangga justru menjadi tempat persemaian kebencian, kekerasan, dan dendam. Rumah tangga yang semula begitu harmonis berubah menjadi neraka dunia yang menyengsarakan. Secara berurutan, kesepuluh penyebab rusaknya kebahagiaan rumah tangga itu adalah (1) rusaknya komunikasi keluarga, (2) hilangnya tujuan dan perhatian bersama, (3) ketidakcocokan dalam seksualitas, (4) ketidaksetiaan, (5) hilangnya kegairahan dan kesenangan dalam hubungan suami istri, (6) keuangan, (7) pertentangan masalah anak- anak, (8) penggunaan alkohol dan obat bius lainnya, (9) masalah hak-hak wanita, dan (10) ipar atau mertua. 7
  • 8. Caranya agar komunikasi di keluarga bisa efektif, ada lima hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Respek Komunikasi harus diawali dengan sikap saling menghargai (respectfull attitude). Adanya penghargaan biasanya akan menimbulkan kesan serupa (timbal balik) dari si lawan diskusi. Orangtua akan sukses berkomunikasi dengan anak bila ia melakukannya dengan penuh respek. Bila ini dilakukan maka anak pun akan melakukan hal yang sama ketika berkomunikasi dengan orangtua atau orang di sekitanya. 2. Empati Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang lain. Syarat utama dari sikap empati adalah kemampuan untuk mendengar dan mengerti orang lain, sebelum didengar dan dimengerti orang lain. Orangtua yang baik tidak akan menuntut anaknya untuk mengerti keinginannya, tapi ia akan berusaha memahami anak atau pasangannya terlebih dulu. Ia akan membuka dialog dengan mereka, mendengar keluhan dan harapannya. Mendengarkan di sini tidak hanya melibatkan indra saja, tapi melibatkan pula mata hati dan perasaan. Cara seperti ini dapat memunculkan rasa saling percaya dan keterbukaan dalam keluarga. 3. Audibel Audibel berarti "dapat didengarkan" atau bisa dimengerti dengan baik. Sebuah pesan harus dapat disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh si penerima pesan. Raut muka yang cerah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang sopan, atau cara menunjuk, termasuk ke dalam komunikasi yang audibel ini. 4. Jelas Pesan yang disampaikan harus jelas maknanya dan tidak menimbulkan banyak pemahaman, selain harus terbuka dan transparan. Ketika berkomunikasi dengan anak, orangtua harus berusaha agar pesan yang disampaikan bisa jelas maknanya. Salah satu caranya adalah berbicara sesuai bahasa yang mereka pahami (melihat tingkatan usia). 8
  • 9. 5. Tepat Dalam membahas suatu masalah hendaknya proporsi yang diberikan tepat baik waktunya, tema maupun sasarannya. Waktu yang tepat untuk membicarakan masalah anak misalnya pada waktu makan malam. Pada waktu sarapan pagi, karena ketergesaan maka yang dibicarakan umumnya masalah yang ringan saja. 6 . Rendah Hati Sikap rendah hati dapat diungkapkan melalui perlakuan yang ramah, saling menghargai, tidak memandang diri sendiri lebih unggul ataupun lebih tahu, lemah lembut, sopan, dan penuh pengendalian diri. Dengan sikap rendah hati ini maka lawan diskusi kita memjadi lebih terbuka, sehingga banyak hal yang dapat diungkapkan dari diskusi tersebut. KOMUNIKASI PENDIDIKAN stilah Komunikasi Pendidikan masih belum familiar baik di kalangan peminat kajian komunikasi, civitas akademia maupun khalayak umum di tanah air ini. Bidang ini tak sementereng komunikasi politik, komunikasi bisnis, komunikasi pemasaran, komunikasi organisasi, komunikasi antarbudaya dan lain-lain. Sangat sulit mencari tulisan populer, jurnal, buku atau publikasi lainnya yang secara ekplisit mengelaborasi bidang ini. Hal ini semakin lengkap dengan belum banyaknya untuk tak mengatakan belum ada sama sekali, mata kuliah komunikasi pendidikan dalam kurikulum di fakultas, jurusan atau program studi di tingkat perguruan tinggi maupun sekolah. Begitu pun di institut dan universitas yang memiliki historis sebagai perguruan tinggi ilmu pendidikan. Jika dilihat dari peminatan riset, komunikasi pendidikan juga masih kalah jauh dengan bidang baru lainnya seperti komunikasi kesehatan. Saat ini, banyak riset cukup serius baik di level S1, S2 hingga S3 yang menjadikan komunikasi kesehatan sebagai riset akhir studi. Tentu saja hal ini menjadi ironi, karena sesungguhnya komunikasi pendidikan memiliki posisi penting baik dalam konteks kajian di ranah keilmuan komunikasi dan keilmuan pendidikan maupun sebagi skill praktis yang dapat menunjang proses pendidikan itu sendiri. Paling tidak ada dua pertimbangan dasar yang penting kita perhatikan untuk menjawab mengapa komunikasi pendidikan menjadi keharusan. Pertama, dunia pendidikan sangat membutuhkan sebuah pemahaman yang holistik, komprehensif, mendasar dan sistematis tentang pemanfaatan komunikasi dalam implementasi kegiatan belajar-mengajar. Tanpa ruh komunikasi yang baik, maka pendidikan akan kehilangan cara dan orientasi dalam membangun kualitas out put yang diharapkan. Dalm konteks ini, komunikasi pendidikan bisa kita sejajarkan pentingnya dengan metodologi pengajaran, manajemen pendidikan 9
  • 10. dan lain-lain. Kita bisa bayangkan hampir 80 persen aktivitas guru maupun dosen di ruang kelas adalah kegiatan komunikasi baik verbal maupun non verbal. Oleh karenanya, hasil buruk penerimaan materi oleh para siswa, belum tentu karena guru atau dosennya bodoh, bisa jadi justru karena metode komunikasi mereka yang sangat buruk di depan para siswa. Kedua, komunikasi pendidikan akan menunjukkan arah dari proses konstruksi sosial atas realitas pendidikan. Sebagaimana dikatakan teoritisi sosiologi pengetahuan Peter L Berger dan Thomas Luckman dalam social construction of reality, yang mamahami bahwa realitas itu dikonstruksi oleh makna-makna yang dipertukarkan dalam tindakan dan interaksi individu-individu. Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa realitas itu dinamis dan intersubyektif. Mengkonstruksi makna tentu tak lepas dari proses pelembagaan dan legitimasi untuk memapankan sesuatu sehingga terpola dan menjadi kenyataan obyektif. Sekaligus juga terdapat internalisasi sebagai dimensi subyektif dari proses konstruksi tersebut. Artinya, komunikasi pendidikan bisa memberi kontribusi sangat penting dalam pemahaman dan praktik interaksi serta tindakan seluruh individu yang terlibat dalam dunia pendidikan. Pendidikan tak akan bisa mewujudkan nilai kelompok terbagi (shared group conciousness) tanpa dukungan komunikasi. KOMUNIKASI MASYARAKAT • Manusia sebagai individu mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri, namun manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Manusia lahir, hidup berkembang dan meninggal di dalam masyarakat. Sebagai individu, manusia tidak dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan dengan mudah. Hasrat untuk hidup bersama dan memiliki pasangan hidup memang telah menjadi pembawaan manusia. • Aristoteles (384-322 SM), seorang ahli fikir Yunani, menyatakan dalam ajarannya bahwa manusia itu adalah Zoon Politicon, artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya yang suka bergaul dengan sesama manusia lainnya, maka manusia disebut manusia sosial. 10
  • 11. Menurut Ralph Linton, ahli antropologi dalam bukunya, “ The Study of Man”, menyatakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial tertentu. • Jadi, masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup bersama, sehingga dalam pergaulan hidup itu timbul pelbagai hubungan atau pertalian yang mengakibatkan bahwa yang seorang dan yang orang lain saling kenal dan saling mempengaruhi. • Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat ialah antara lain dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya: - Hasrat untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum. - Hasrat untuk membela diri - Hasrat untuk mengadakan keturunan • Tiap manusia mempunyai sifat, watak, dan kehendak sendiri-sendiri. Namun dalam masyarakat, manusia mengadakan hubungan satu sama lain, mengadakan kerjasama, tolong menolong, bantu membantu untuk memperoleh kebutuhan hidupnya. Proses inilah yang kita kenal sebagai proses sosial. Proses sosial dan pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat melalui dua cara yaitu kontak sosial dan komunikasi. Proses sosial merupakan keseluruhan kegiatan pertukaran fikiran, pertukaran dan modifikasi sistem nilai, yang berbeda-beda untuk setiap masyarakat. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan watak masyarakat, perbedaan sistem perilaku, dari kelompok dan situasi total masyarakat. Dengan demikian proses kontak sosial dan komunikasi yang berlangsung didalamnya tidak akan terlepas dari sistem nilai yang dianut masyarakatnya. • Dalam masyarakat perkotaan, misalnya kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan lain sebagainya, sistem nilai yang cenderung dianut adalah adanya sikap individualistis- elu elu gue gue, urusan lu bukan urusan gue- dan semacamnya, yang mengantarkan masyarakat perkotaan pada keadaan yang ”sunyi”. Tidak butuh orang lain. Cenderung sendiri. Yang 11
  • 12. disebut keteraturan hidup adalah bila telah memiliki rumah sebagai tempat tinggal untuk diri dan keluarga, rutinitas kerja setiap hari, liburan di penghujung minggu, menerima uang pensiun di hari tua dan tidak mengganggu kehidupan orang lain. Keselarasan hidup adalah bila dirinya dan keluarga telah memiliki “tempat” di muka bumi ini. Lalu, bagaimana dengan kehidupan sosial? Masyarakat yang menghuni kota-kota besar tersebut adalah masyarakat yang multi kultural dengan kepentingan yang money oriented, sehingga kehidupan sosial akan dijalankan sepanjang memiliki kontribusi berupa reward untuk kelangsungan hidupnya. Individualis yang demikian kental di kalangan masyarakat perkotaan mendorong mereka untuk acuh kepada sesamanya. • Dengan kondisi yang demikian, maka masyarakat perkotaan membentuk pola komunikasi antar sesama. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai suatu proses yang mengoperkan lambang-lambang yang mengandung arti. Dalam masyarakat perkotaan,komunikasi sendiri merupakan suatu proses sosial, yaitu karena lambang-lambang yang diberi arti oleh individu, akan mempunyai arti yang khusus untuk masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, karena suatu proses adalah “any connected series of events”, dengan sendirinya, proses komunikasi sebagai suatu proses sosial adalah a characteristic mode of manner in which related social events may occur (Lambert dan Lambert dalam S.Susanto, 1980:19) Menurut Clifford Morgan, pola komunikasi dalam masyarakat sukar dinilai baik buruknya yaitu karena harus disesuaikan dengan norma masyarakatnya sendiri sehingga mencerminkan kebutuhan masyarakatnya. Menurut penelitian yang dilakukan olehnya, Morgan menemukan bahwa untuk masyarakat perkotaan, memiliki pola komunikasi yang disebutnya sebagai pola Com-Con (singkatan dari completely connected). Di dalam completely connected structure terdapat pada umumnya orang-orang di dalamnya merasa terlibat dan bebas, tidak tergantung dari orang lain. Dalam hubungan ini, anggota masyarakat lebih bebas untuk memilih dengan siapa mereka hendak berkomunikasi. Pola komunikasi yang terbentuk pun hanyalah “seperlunya”. Bahkan kalau dirasa memang tidak perlu tatap muka dapat digantikan oleh kecanggihan teknologi. 12
  • 13. KOMUNIKASI INDUSTRI Seringkali, industri ini menyuarakan demokratisasi, kebebasan menyampaikan ide, menyuarakan kebenaran itu, menjadi ambigu. Tetapi seringkali juga mereka yang berjuang dirana itu harus berhadapan dengan 'tembok-tembok' aturan berkedok demi stabilisasi. "Itulah pentingnya punya serikat pekerja, perkumpulan karyawan, atau organisasi pekerja, atau apapunlah namanya. Kita bisa mendapatkan perlakukan sebagai pekerja dengan profesionalitas. Dan bukan sekedar pekerja yang diminta setia kepada institusi tetapi tidak diberikan kebebasan untuk melakukan ekspresi dan menyampaikan ide-ide. CONTOH KASUS : • Pada Komunikasi lingkungan Banjir lokal bersifat temporal dimusim penghujan akhir-akhir ini terus melanda beberapa kawasan Indonesia. Pemberitaan di televisi menyebut banjir tak hanya terjadi di Pulau Jawa namun juga kawasan lain seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.Dampaknya langsung terasa. Arus lalu lintas terhambat karena infrastruktur transportasi tergenang air. Belum lagi lumpur dan sampah berserakan yang dapat menjadi penyebab penyakit. Bahkan, jika terus berlarut, aktifitas keseharian masyarakat dan roda perekonomian bisa terganggu. Fenomena banjir merupakan sebuah realitas alam. Bahkan, karena sering terjadi, penduduk beberapa kawasan langganan banjir pun memiliki batas toleransi yang cukup tinggi. “Jika tidak sampai empat meter, kita tidak mengungsi,” ungkap sebuah berita di media massa.Parahnya, banjir saat ini lebih dilihat sebagai komoditas dan tontonan. Ketika banjir malanda beberapa kawasan permukiman, liputan media pun sangat gencar. Jika sebuah informasi dan pengguguh kesadaran tentunya akan sangat positif. Namun, ketika informasi disajikan yang itu-itu saja lantas dianggap biasa, maka masyarakat akan menjadi bebal dan menganggapnya sebagai sebuah hal yang lumrah terjadi. Sebenarnya kawasan langganan banjir mudah diidentifikasi. Pasalnya, setiap kali musim penghujan dapat dipastikan ada genangan dan tidak mudah surut. Seperti Yogyakarta Selatan, tepatnya sebelah timur perempatan RS Wirosaban yang biasa menjadi wadah 13
  • 14. air dengan kedalaman kurang lebih 50 cm.Anehnya, dilokasi-lokasi rawan tersebut hingga sekarang tidak pernah tersedia tanda-tanda atau rambu lalu lintas yang bersifat mengingatkan. Lebih lucu lagi, keadaan ini seakan menjadi tontonan gratis diatas penderitaaan para pengguna lalu lintas di beberapa lokasi tersebut. Secara logika sederhana saja dapat di pahami bahwa raya tampung sungai terbatas, debit air melebihi ambang batas akan sering terjadi di musim hujan seperti sekarang. Curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan penjenuhan air pada tebing sungai sehingga tidak hanya erosi yang terjadi, bahkan tanah longsor tidak menutup kemungkinan terjadi pada daerah areal bantaran sungai.Di kawasan sub-urban dan wilayah perkotaan khususnya belum terbangun sisitem saluran air hujan yang proporsional. Proyek-proyek sejenis tidak direncanakan secara matang dehingga menyebabkan aliran air hujan tak tertampung dan menggenangi badan-badan jalan.Belum lagi buangan sampah/limbah, terutama oleh kalangan pengusaha sektor informal yang kini menjamur di hampir setiap lokasi, seperti Kota Yogyakarta. juga memberikan kontribusi terhadap semakin tersumbatnya saluran air hujan. Faktor ini cenderung terabaikan dan seolah menjadi suatu kebiasaan karena di biarkan.Hal-hal tersebut di atas semestinya perlu mendapat perhatian semua pihak. Oleh karena itu, langkah komunikatif berkonteks lingkungan hidup menjadi penting di lakukan demi pencegahan banjir dalam jangka panjang. Semua pihak mestinya bertanggung jawab atas fenomena yang terjadi.Para perencana pembangunan harus melakukan kajian bersama, mengidentifikasi lokasi rawan banjir serta pemetaan titik-titik rawan secara cermat. Kemudian menyusun rencana tindak berupa kebijakan yang responsif dan akuntabel. Bersamaan pelaksanaan manajemen penetaan lingkungan hidup, langkah penyadaran bagi semua pihak perlu di langsungkan secara simultan. Memotivasi khalayak untuk mengetahui, memahami, mengerti dan bersikap parsipatif- proaktif akan pentingnya pelestarian lingkungan. Upaya ini bisa di lakukan melalui komunikasi yang di rancang melalui sedemikian rupa untuk menggugah kesadaran akan bahaya banjir akibat ketidakserasian ekosistem, kerusakan alam dan ulah manusia yang kurang memperhatikan kondisi lingkungan. Untuk mendifusikan pesan-pesan komunikasi lingkungan hidup, media massa bisa berada pada posisipaling depan karena mampu menjangkau khalayak luas. Media dapat 14
  • 15. menjelaskan sepintas tentang bagaimana mencegah dan menanggulangi banjir. Disusul langkah-langkah penyuluhan yang bersepektif peningkatan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Komunikasi tatap muka ini tampaknya akan lebih adoptif jika diiringi pendekatan kultural. Aktivitas komunikasi berkonteks lingkungan hidup tidak sekedar bercuap-cuap formalitas dan memenuhi target anggaran belaka. Lebih dari itu, kesungguhan atas transpormasi nilai-nilai akan pentingnya penataan sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan hal penting dan di harapakan mampu membentuk pemahaman dan kesadaran kolektif. Komunikasi lingkungan hidup memang bukan obat mujarap yang secara otomatis dapat menghindari fenomena banjir yang mulai mengancam. Namun, mengingat masalah kerusakan alam dan lingkungan hidup banyak menyangkut kesalahan manusia maka pendekatan terhadap manusia dengan melangsungkan dialog telah menjadikan upaya humanis-persuasif serta berbudaya. Jika seluruh langkah dan cara yang ditempuh sudah tidak mampuh lagi membendung, mencegah dan tak mempan mendidik khalayak, untuk menyadari dampak kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang menjadi penyebab banjir atau bagi warga yang terbukti melakukan pelanggaran tak ada pilihan pendekatan yuridis formal ter- paksa harus di lakukan. Langkah ini merupakan pilihan terakhir yang mau tak mau, suka atau tidak suka, sepahit apapun wajib di lakukan. • Pada Komunikasi Keluarga Stephen Covey - penulis buku "Seven Habits" (Tujuh Kebiasaan)- pernah menghadapi masalah dengan anaknya yang sering menghabiskan waktu di depan televisi. Dalam menghadapi kebiasaan tersebut ia berpikir tak akan efektif bila secara langsung membatasi anaknya untuk menonton televisi."Saya tahu pasti apa yang akan terjadi bila saya membatasi mereka: mereka akan berteriak tidak puas, menggerutu, atau bahkan ekspresi penutupan diri yang buruk ". 15
  • 16. Lalu bagaimana solusinya? Covey mengajak mereka untuk berkumpul dan mendiskusikan banyak hal tentang televisi. Setelah semuanya paham tentang apa dan bagaimana televisi tersebut, ia kemudian memberi penekanan terhadap dampak buruk bila terlalu banyak nonton. Ia pun mengutip sebuah penyataan dari Alexander Pope tentang kemaksiatan : dikatakannya bahwa kemaksiatan adalah monster yang sangat mengerikan, untuk dibenci bukan untuk dilihat. Namun bila kita terlalu sering melihatnya, kenal dengan wajahnya, sikap kita yang tadinya tegar, dapat berubah menjadi iba, kasihan, kemudian memeluknya. Dalam keadaan akrab inilah monster tersebut dapat menyerang dan membinasakan kita. Pada akhirnya, Stephen Covey mengungkapkan bahwa usahanya tersebut berhasil membuahkan suatu keputusan bahwa semua anggota keluarga akan membatasi diri dalam menonton televisi; hanya satu jam setiap hari. Semua senang dan tidak ada yang melanggar, karena telah menjadi keputusan bersama. Ilustrasi di atas memberi gambaran kepada kita bahwa komunikasi yang tepat guna dan tepat sasaran adalah satu hal penting dalam keluarga. Tentu sangat masuk akal, karena hampir 80 % waktu kita digunakan untuk berkomunikasi. Baik tidaknya sebuah keluarga, sangat dipengaruhi baik tidaknya komunikasi yang ada di dalamnya. Komunikasi tidak terbatas "hanya" pada penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain saja. Ada hal mendasar yang harus ada agar komunikasi berjalan lancar, yaitu kepercayaan. Sebaik apapun materi komunikasi, bila tidak dilandasi kepercayaan, maka komunikasi akan menjadi sulit dan tidak efektif. Kunci komunikasi adalah kepercayaan, dan kunci kepercayaan adalah layak dipercaya. Di sini integritas diri memainkan peranan penting. Integritas adalah fondasi utama untuk membangun komunikasi yang efektif. Integritas diri menggambarkan kesesuaian antara kelakuan dengan apa yang dikatakan. Di dalamnya terkandung pula unsur kejujuran. Sumber: 16
  • 17. meiliemma.wordpress.com/.../prinsip-prinsip-komunikasi id.88db.com/.../Knowledge_Search.page?...komunikasi+keluarga... digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read... id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi aliyahnuraini.wordpress.com/2009/03/31/105/ www.pena-9.com/index.php?option=com...task... http://www.kafebalita.com/ arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini... www.koranbekasi.com/.../cegah-teror-banjir-lewat-komunikasi-lingkungan/ - Bouman, P.J. 1965. Ilmu Masyarakat Umum. PT pembangunan. Jakarta. —————–. 1982.Sosiologi Fundamental. Penerbit Djambatan. Bandung. Daldjoeni, N. 1982. Seluk Beluk Masyarakat Kota. Penerbit: Alumni. Bandung. Devito, Joseph,. A. 1997. Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima,. Penerjemah, Agus Maulana. Jakarta, Profesional Books. Fisher, B Aubrey, 1986. Teori-Teori Komunikasi. Penerjemah Soejono Trimo. ML. Bandung. Remaja Rosdakarya Harsojo. 1967. Pengantar Antropologi. Penerbit: Binacipta. Jakarta. Kartono, Kartini. 1988. Patologi Sosial. CV Rajawali. Jakarta. S. Susanto, Phil Astrid. 1980. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Binacipta. Jakarta. Severin, Werner J, Tankard, James W. 2005. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa. Kencana. Jakarta. Soekanto, Soerjono. 1977. Sosiologi Suatu Pengantar Cetakan Kelima. Yayasan Penerbit UI. Jakarta. 17