SlideShare a Scribd company logo
1 of 127
KINGDOM ANIMALIA (Avertebrata)
SMA Kelas X
Dewi Ayu Pratiwi
OUTLINEAnimalia
Ciri dan Karakteristik
Klasifikasi
Averterbrata
Porifera
Cnidaria/Colenterata
Ctenophora
Platyheminthes
Nematoda
Annelida
Mollusca
Arthropoda
Echinodermata
Chordata
Urochordata
Cephlacordata
Verterbrata
Pisces
Agnatha
Chondrichthyes
Osteichthyes
Tetrapoda
Amphibia
Reptilia
Aves
Mammalia
Ciri-Ciri Tubuh
Cara Reproduksi
KARAKTERISTIK HEWAN
 Eukariotik
 Multiseluler
 Tidak memiliki dinding sel
 Tidak memiliki klorofil
 Heterotrof
 Bergerak aktif
Pengelompokan Hewan
 Berdasarkan ada/tidaknya jaringan penyusun tubuh : (1) Parazoa (tidak memiliki jaringan sejati)
contohnya pada Porifera (2) Eumetazoa (memiliki jaringan sejati) contohnya pada Cnidaria,
Platyheminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan lainnya.
 Eumetazoa dibedakan berdasarkan simetri tubuh ;
1. Radiata: Ada bagian tubuh atas-bawa, oral (mulut) dan aboral, tapi tidak ada kiri dan kanan
atau ujung kepaladan ujung belakang. Contoh Hydra.
2. Bilateria : Memiliki sisi dorsal (atas) dan vetral (bawah), ujung anterior (kepala) dan ujung
posterior (ekor) serta sisi kanan dan kiri. Contoh udang dan belalang.
Bentuk simetri tubuh pada hewan
KARAKTERISTIK HEWAN (2)
 Tiga macam laipsan tubuh embrionik pada hewan ;
a) Ektoderm : Paling luar, berkembang menjadi penutup luar tubuh dan sistem saraf pusat
pada beberapa anggota filum tertentu.
b) Endoderm : Lapisan terdalam, berkembang menjadi saluran pencernaan, hati, dan paru-
paru.
c) Mesoderm : Lapisan antara ektoderm dan endoderm, berkembang menjadi otot dan
organ lain yang terletak diantara saluran pencernaan dan penutup luar tubuh.
 Pengelompokan hewan berdasarkan lapisan embrioniknya :
 Diploblastik : dua lapisan (Cnidaria)
 Triploblastik : tiga lapisan tubuh
 Triplobalstik aselomata : Tidak ada rongga antara saluran cerna dan dinding
tubuh. Contoh : Platyhelminthes (cacing pipih)
 Triploblastik pseudoselomata : Rongga tubuh semu . Contoh : Nematoda (cacing
gilik)
 Triploblastik selomata : Rongga tubuh sejati di lapisi jaringan dari mesoderm.
Contoh : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.
KARAKTERISTIK HEWAN (2)
(Perbedaan struktur rongga tubuh pada hewan triploblastik)
INVERTEBRATA
PORIFERA
 Porifera (Latin, porus = pori, fer =membawa) , hewan yang
memiliki banyak pori.
 Hidup di laut, sebagian kecil di air tawar
 Melekat pada suatu substrat (sesil)
 Memakan bakteri dan plankton
 Ukuran tubuh bervariasi (diameter 90 cm – 1 m)
 Asimetri/simetri radial
 Warna beraneka ragam (pucat/cerah)
 Dapat berbentuk vas bunga, tabung, atau bercabang seperti
tumbuhan
 Memiliki lubang/pori (disebut ostium) sebagai tempat
masuk air dan air mengalir ke rongga tubuh (spongosol)
lalu keluar melalui lubang pengeluaran (oskulum)
KARAKTERISTIK
INVERTEBRATA
PORIFERA
 Bentuk tubuh Porifera berdasarkan tipe saluran air;
Askonoid LeukonoidSikonoid
Atrium Atrium
Oskulum
Pori
dermal
Saluran
berflagela
Ostium
Rongga
berflagela
TIPE SALURAN AIR
INVERTEBRATA
PORIFERA
 Askonoid : Bentuk paling sederhana menyerupai vas bunga/jambangan, tidak ada
hewan spons yang berukuran besar. Contoh : Leucosolenia
 Sikonoid : Dinding tubuh melipat horizontal, bentuk tetap simetri radial. Lipatan
bagian dalam membentuk saluran berflagella yang dilapisi koanosit, dan lipatan luar
sebagai saluran masuk air atau ostium. Contoh : Sycon ciliatum
 Leukonoid : Bentuk paling kompleks, saluran berflagela melipat-lipat membentuk
rongga kecil berfalgela. Spongosol menghilang digantikan saluran kecil menuju
oskulum. Contoh : Leuconia (Leucandra)
Leucosolenia Sycon ciliatum Leuconia
TIPE SALURAN AIR (2)
INVERTEBRATA
PORIFERA
Tubuh
Diploblastik
Lapisan luar
(Epidermis)
• Sel pinakosit
• Pori/Ostium
Lapisan
mesoglea
• Sel amebosit
• Sel
skeleroblas
Lapisan Dalam
• Sel
Koanosit/Leh
er
STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
PORIFERA
Struktur tubuh porifera ;
 Pinakosit / Pinakoderm : Sel lapisan tubuh terluar, berbentuk pipih, tersusun rapat,
fungsinya untuk melindungi tubuh bagian dalam. Pinakosit dapat membesar atau
mengecil dan diantara pinakosit terdapat pori/ostium menuju spongosol.
 Mesohil/Mesoglea : terletak antara lapisan luar (pinakosit) dan lapisan dalam
(koanosit), mengandung sel amebosit dan sel skeleroblast.. Fungsi sel amebosit antara
lain untujk mengedarkan sari makanan dan oksigen, membuang sisa metabolisme,
membuat spikula(serat spons) dan membentuk sel reproduktif. Sedangkan sel
skeleroblast berfungsi untuk membentuk spikula.
 Koanosit : Memiliki flagela (membentuk aliran air satu arah sehingga air masuk dari
pori ke spongocoel), Lapisan terdalam yang berfungsi mencerna makanan secara
intraseluler.
Rangka tubuh porifera ;
 Serat organik : Terdiri atas skeleroprotein yang mengandung belerang.
 Spikula : Berasal dari zat kapur (CaCO3) atau zat silikat (H2SiO7).
STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
PORIFERA
Aliran partikel makanan dan oksigen
Ostium
Koanosit
Amebosit
Oskulum
Reproduksi Porifera
 Aseksual
 Tunas : Melepaskan sel amebosit dan tumbuh menjadi
individu baru
 Gemula (gemmule, tunas internal) : Merupakan
kumpulan arkeosit (amebosit dengan pseudopodia)
tumpul dan nukleus besar) yang dilepaskan.
 Seksual
Sperma Ovum
Embrio
Larva Amfiblastula
Terjadi di
mesohil/mesoglea
Porifera Dewasa
(berenang bebas&menempel pada substrat)
(Fertilisasi)
(masuk melalui ostium)
REPRODUKSI
INVERTEBRATA
PORIFERA KLASIFIKASI
Porifera di kelompokan menjadi 4 kelas berdasarkan penyusun
kerangka tubuhnya ;
a. Calcarea (Calcispongiae)
 Rangka dari zat kapur atau kalsium karbonat
 Berwarna pucat, tinggi < 15 cm, permukaan tubuh
berbulu
 Tipe saluran ; askonoid, sikonoid, dan leukonoid
 Contoh ; Leucosolenia, Clathrina, dan Sycon ciliatum
b. Hexactinellida (Hyalospongiae)
 Rangka dari silika (kaca)
 Bentuk tubuh silindris, datar, atau bertangkai.
Tinggi tubuh mencapai 90 cm.
 Tipe saluran air sikonoid
 Contoh ; Euplectella aspergillum dan Hyalonema
Clathrina clathrus
Euplectella aspergillum
INVERTEBRATA
PORIFERA KLASIFIKASI (2)
Porifera di kelompokan menjadi 4 kelas berdasarkan penyusun
kerangka tubuhnya ;
c. Demospongiae
 Kelompok porifera terbesar (sekitar 90%)
 Rangka tubuh dari serabut spongin
 Warna tubuh biasanya cerah, tinggi mencapai > 1
meter
 Tipe saluran air leukonoid
 Contoh ; Spongia, Hippospongia, Oscarella, Microciona,
dan Cliona celata
d. Sclerospongiae (Coralline sponges/Spons Karang)
 Rangka dari kalsium karbonat yang terjalin dengan
serat spons sehingga tampak seperti batu koral.
 Diameter dapat mencapai 1 meter
 Contoh ; Ceratoporella dan Stromatospongia
Ceratoporella nicholsoni
Cliona celata
INVERTEBRATA
PORIFERA PERANAN
Axinella cannabina Hippospongia
Beberapa jenis spons laut yang berwarba
cerah digunakan untuk hiasan di akuarium
air laut
Kerangka dari Spongia dan Hippospongia
dimanfaatkan untuk spons mandi
INVERTEBRATA
CNIDARIA KARAKTERISTIK
 Masuk ke dalam kelompok
hewan Coelenterata
(memiliki rongga tubuh
sebagai alat pencernaan
makanan/gastrovaskuler)
 Cnidaria (Yunani, cnide =
sengat) yaitu kelompok
hewan yang memilki alat
sengat untuk pertahanan diri
dan menangkap mangsa.
 Ukuran tubuh bervariasi
(mencapai 2m)
 Bentuk tubuh simetri radial
 Hidup bebas di air laut dan
tidak memiliki anus
 Ada dua bentuk tubuh; polip dan medusa
 Polip  Bentuk silindris dengan dua ujung
(satu sbg oral/mulut, dikelilingi tentakel, satu
lagi sbg aboral untuk menempel pada substrat)
 Medusa  Berbentuk lonceng, bagian cembung
mengarah ke atas, bagian cekung yang
memiliki mulut dan tentakel mengarah ke
bawah.
(Bentuk polip&medusa pada Cnidaria)
INVERTEBRATA
CNIDARIA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
CNIDARIA STRUKTUR TUBUH (2)
Cnidaria merupakan hewan diploblastik yang tersusun atas ;
 Epidermis (lapisan paling luar)
 Tersusun dari lima macam sel (sel epitel otot, sel interstisial, sel
knidosit/knidoblas, sel kelenjar lendir, dan sel saraf indra)
 Dalam knidosit terdapat kapsul penyengat nematosista yang biasanya terletak di
tentakel atau ujung oral
 Sel interstisial  regenerasi dan menghasilkan tipe sel lainnya
 Sel saraf indra  Tersusun seperti jala dan berdekatan dengan mesoglea
 Mesoglea
 Rongga berisi bahan gelatin dan tidak mengandung sel. Terelatak antara
epidermis dan gastrodermis
 Gastrodermis
 Terdiri dari beberapa macam sel (sel otot pencerna berflagela, sel kelenjar
enzim, dan sel kelenjar lendir)
INVERTEBRATA
CNIDARIA FISIOLOGI CNIDARIA
Sistem Pencernaan
 Pencernaan ekstraseluler
 Terjadi di gastrosol
 Makanan dicerna dengan
bantuan enzim yang dikeluarkan
oleh sel gastrodermis
 Pencernaan intraseluler
 Terjadi di sel gastrodermis
Sistem Pernapasan
Pertukaran gas terjadi secara difusi
Sistem Saraf
 Tersebar berbentuk jala
 Fungsi ; mengendalikan gerakan
dalam merespon rangsangan
 Terdapat pada mesoglea
INVERTEBRATA
CNIDARIA KLASIFIKASI
Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas sebagai
berikut ;
1. Hydrozoa
 Sebagian besar hidup di air laut
 Hidup sebagai polip, medusa, atau
keduanya.
 Gastrodermis tidak memiliki nematosista
 Hidup secara soliter atau berkoloni
 Reproduksi ; aseksual (pembentukan
tunas) dan seksual (pembentukan sel
gamet)
 Memiliki dua alat indra
 Oseli : Pengindera cahaya
 Statosista : alat keseimbangan
 Contoh ; Physalia, Obelia, dan Hydra
Hydra sp.
Obelia sp.
INVERTEBRATA
CNIDARIA REPRODUKSI OBELIA
(Siklus hidup Obelia sp.)
INVERTEBRATA
CNIDARIA KLASIFIKASI (2)
Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ;
2. Scyphozoa
 Memiliki bentuk dominan sebagai medusa
(ubur-ubur sejati)
 Berenang bebas, berbentuk mangkok dengan
diameter 2-40 cm
 Memiliki warna tubuh bervariasi
 Contoh ; Aurelia, Cyanea, Rhizostoma, dan
Periphylla
Aurelia aurita
Cyanea Capillata
Rhizostoma pulmo
INVERTEBRATA
CNIDARIA REPRODUKSI AURELIA
Blastula
Planula
Skifistoma
Strobila
Efira
Medusa
(Siklus hidup Aurelia sp.)
INVERTEBRATA
CNIDARIA KLASIFIKASI (3)
Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ;
3. Cubozoa
 Mengalami metamorfosis lengkap
dari polip hingga medusa payung
(tubuh) berbentuk kotak
 Lensa mata yang kompleks
 Mampu berenang cepat secara
horizontal
 Sengatan nematosista
membahayakan perenang karena
dapat menyebabkan luka
 Contoh ; Chironex fleckeri
Chironex fleckeri
INVERTEBRATA
CNIDARIA KLASIFIKASI (4)
Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ;
4. Anthozoa
 Bentuk mirip bunga
 Tidak memiliki bentuk medusa
 Sebagian memiliki kerangka luar dari zat kapur
 Ginad terdapat di gastrodermis
 Contoh ;
a. Metridium senile
b. Acropora, Fungia, dan Astrangia : disebut karang batu, rangka luar dari zat kapur
c. Antipathes (koral hitam)
d. Cerianthus : polip berbentuk seperti anemon panjang, dan bertentakel banyak
e. Corallium (red coral) : banyak digunakan sebagai perhiasan
Anthopleura xanthogramicca
INVERTEBRATA
CNIDARIA PERANAN
Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem
terumbu karang yang menjadi habitat ikan
dan hewan laut lainnya
Ubur-ubur yang tidak beracun
diperdagangkan dan diolah menjadi bahan
makanan. Di Jepang di sebut dengan istilah
“kurage”
INVERTEBRATA
CTENOPHORA KARAKTERISTIK
 Ctenophora (Yunani, kteno = sisir, dan phore = pembawa) di kenal sebagai ubur-
ubur sisir (comb jelly) yang hidup di laut
 Berbentuk simetri radial, bulat, oval, atau memanjang
 Tidak memiliki alat sengat nematosista
 Tentakel dilengkapi dengan sel-sel perekat (koloblas)
 Memiliki satu mulut untuk memasukan makanan, dan dua lubang pengeluaran
 Memiliki dua kelas ; Tentaculata( contohnya Mertensia ovum) dan Nuda
(contohnya Neis cordigera).
Mertensia ovum
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KARAKTERISTIK
 Platyhelminthes (Yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) adalah cacing berbentuk
pipih, triploblatik, dan aselomata
 Hidup bebas di air tawar atau air laut
 Ada yang hidup sebagai endoparasit (parasit dalam tubuh inang) dan ektoparasit
(memakan sel dari permukaan tubuh inang)
 Ukuran tubuh bervariasi (< 1 mm s.d >20 m)
 Bentuk tubuh pipih dorsoventral, dan simetri bilateral
 Ada yang telah memiliki sistem pencernaan (Planaria sp.) dan yang belum memiliki
sistem pencernaan (Cestoda/cacing pita)
 Pertukaran dan transportasi zat terjadi secara difusi
 Alat eksresi berupa sel api (flame cell)
 Alat indra berupa bintik mata untuk mendeteksi sinar, namun cacing endoparasit
tidak memiliki alat indra
 Cara reproduksi ; Platyhelminthes bersifat hemafrodit. Reproduksi seksual dengan
fertilisasi sel sperma dan ovum, sedangkan aseksual dengan cara fragmentasi.
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;
 Turbellaria (cacing berambut getar)
 Hidup bebas di laut, pasir, lumpur, atau bawah batu karang (Planaria sp.)
 Beberapa hidup parasit di usus Mollusca dan rongga tubuh Echinodemata
 Bentuk tubuh pipih dorsoventral, tidak beruas-ruas
 Sisik kepala melebar membentuk tentakel (aurikel)
 Tubuh ditutupi epidermis yang banyak lendir
 Memiliki sistem pencernaan [mulut-faring-rongga gastrovaskuler/enteron(usus)]
 Memiliki sistem saraf jala, dan bintik mata untuk mendeteksi cahaya
 Alat eksresi protonefridia yang berakhir pada flame cell (sel api) dengan hasil
eksresi berupa amoniak
 Pada umumnya hemafrodit, cara reproduksi dengan seksual/aseksual. Seksual
dengan cara bertukar sperma untuk membuahi ovum (mutual), sedangkan
aseksual dengan pertunasan atau membelah diri.
 Contih ; Planaria sp., Symsagittifera roscoffensis, Mesostoma, Dugesia, dan Bipalum.
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
(Struktur tubuh Turbellaria)
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
(Mesostoma tetragonum)
(Planaria sp.)
(Dugesia tigrina)
(Symsagittifera roscoffensis)
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI (2)
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;
 Monogenea
 Hidup ekstoparasit pada ikan air laut,
ikan tawar, amphibi, dan reptilia
 Berukuran 0,2-0,5 mm
 Bersifat hemafrodit dan mengalami
pembuahan sendiri
 Memiliki alat penempel pada bagian
anterior (prohaptor) dan posterior
(opistaptor).
 Contoh ; Gyrodactylus salaris
Gyrodactylus salaris
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASIB(3)
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;
 Trematoda (Cacing hisap)
 Tubuh berbentuk lonjong dan dilapisi
kutikula
 Bersifat parasit
 Memiliki alat penghisap (sucker)
 Pada daur hidupnya, memiliki inang utama
saat dewasa dan inang sementara saat
stadium larva
 Hermafrodit
 Makanan berupa cairan atau jaringan tubuh
inangnya
 Contoh ; cacing hati pada hewan ternak
herbivora (Fasciola hepatica), cacing hati pada
manusia (Chlonorchis sinensis) dan blood flukes
(Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni)
Fasciola hepatica
Chlonorchis sinensis
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
Daur hidup Fasciola hepatica
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
Telur
Mirasidium
Sporosista
RediaSerkaria
Metaserkaria
Cacing Dewasa
Telur keluar
bersama tinja
manusia
Larva
bersilia yg
menginfeksi
siput air
tawar
(Lymnaea)
Larva
bersilia
keluar dari
tubuh
siput&mene
mpel di
tumbuhan
air
Termakan hewan
ternak&menjadi
cacing baru di
usus dan hati
hewan
Hidup
parasit
pada
hati
manusia
Siput air
Hewan ternak
Manusia
Daur hidup Fasciola hepatica
Daur hidup Schistosoma penyebab Schistosomiasis
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI (4)
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;
 Cestoda (Cacing pita)
 Bentuk pipih panjang seperti pita dan dilapisis kutikula
 Parasit di usus halus manusia
 Tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan, sari makanan diserap langsung oleh
seluruh permukaan tubuhnya
 Manusia terinfeksi cestoda saat memakan daging hewan yang di masak tidak
sempurna
 Inang perantara cestoda adalah sapi dan babi (Taenia saginta dan Taenia solium)
 Tubuh terdiri dari
 Skoleks (kepala)
- Alat pengisap (Sucker)
- Alat kait (Rostelum)
- Untuk melekat pada tubuh inang
 Neck (Leher)
 Rangkaian Proglotid (ruas/segmen/stobila)
Scolex
• Terdapat alat penghisap
• Pada Cestoda tertentu, terdapat alat kait
(rostelum)
• Fungsi : melekat pada organ tubuh mangsa
Proglotid
• Terdapat testis dan ovarium (hermaprodit)
• Dapat terjadi fertilisasi sendiri
 Proglotid immature
 Proglotid mature
 Proglotid gravid
• Proglotid gravid (bagian posterior) berisi ribuan
ovum yang sudah dibuahi,dapat lepas dan
keluar dari tubuh inang bersama tinja
penghisap
pengait
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
Strutur tubuh Cestoda (cacing pita)
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
 4 sucker, 4-12 m
 Tidak memiliki rostelum
 Jumlah proglotid 4000 buah
 Inang perantara sapi
 4 sucker, 2,5 - 3 m
 Memiliki Alat kait (rostelum)
 Jumlah proglotid 1000 buah
 Inang perantara babi
Daur hidup Taenia sp.
INVERTEBRATA
PLATYHELMINTHES PERANAN
1. Gyrodactylus salaris (Salmon fluke) dari kelas Monogenea menyerang ikan di kolam
pembenihan
2. Schistosoma mansoni menyebabkan skistosomiasis (pendarahan saat mengeluarkan
feses kerusakan hati, gangguan jantung, serta gangguan ginjal.
3. Cacing pita hidup parasit di usus manusia.
Agar terhindar dari infeksi cacing parasit sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
 Memutuskan daur hidupnya,
 Menghindari infeksi dari larva cacing,
 Tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat)
 Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai
matang).
INVERTEBRATA
NEMATODA KARAKTERISTIK
 Nematoda (Yunani, nema = benang, ode = seperti), cacing yang berbentuk bulat panjang
(gilik) atau seperti benang
 Triploblastik, pseudoselomata
 Hidup bebas di alam dan hidup di perairan maupun tanah
 Dapat bersifat parasit pada manusia dan hidup di berbagai organ seperti usus halus,
anus, pembuluh limfa, dan paru-paru
 Ukuran tubuh bervariasi (< 1 mm s.d 1 m)
 Berbentuk tubuh silindris/bulat panjang dan tidak bersegmen
 Tubuh di lapisi oleh kutikula yang tebal
 Dinding tubuh tersusun dari otot longitudinal yang kontraksinya menghasilkan gerakan
memukul
 Pseudoselom menghasilkan cairan untuk rangka hidrostatik dan menunjang gerakan
meliuk-liuk
 Sistem pencernaan lengkap (Mulut-faring-esofagus-usus-anus)
 Rongga mulut memiliki stilet/jarum suntik untuk menusuk dan menghisap sari
makanan dari mangsanya
 Tidak memiliki sistem peredaran darah dan pernapasan (Terjadi secara difusi)
 Pada nematoda laut memiliki kelenjar renet sebagai alat eksresi
 Alat indra berupa sensila, papila, seta, amfid, dan phasmid.
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Nematoda
NEMATODA KARAKTERISTIK (2)
INVERTEBRATA
 Reproduksi secara seksual
 Gonokhoris /dioseus alat kelamin terpisah,
cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan
yang cacing jantan mempunyai ujung berkait .
 Fertilisasi internal telur dilapisi oleh kulit yang
terbuat dari cangkang yang keras dan dilapisi
kitin
 Telur menetas menjadi larva yang mirip
induknya
 Larva mengalami molting (pergantian kulit)
 Dalam daur hidupnya, Nematoda memerlukan
satu inang/lebih. Contoh Wuchereria bancrofti
(cacing Filaria) memiliki inang utama manusia
dan nyamuk, sementara Oxyuris vermicularis
(cacing kremi) hanya memerlukan inang
manusia.
Ascaris lumbricoides: A. Betina;
B; Jantan
NEMATODA REPRODUKSI
INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
 Adenophoera
 Aphasmida (Tidak memiliki phasmid/organ
kemoreseptor)
 Hidup parasit pada usus manusia dan hewan
karnivora
 Menjadi agen penyebab penyakit trikinosis
cara larva cacing memasuki sel mukosa usus
halus kemudia mengikuti peredaran darah
hingga ke otot lurik. Tanda dari penyakit ini
adalah mual hebat dan dapat menimbulkan
kematian jika cacing menembus otot jantung
 Manusia dapat mengindap penyakit trikosis
jika mengkonsumsi daging yang kurang
matang dan mengandung sista cacing
 Contoh; Trichinella spiralis
Cacing Trichinella spiralis
NEMATODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
 Secernentea
 Anggota spesiesnya memiliki phasmid
 (alat kemoreseptor)
 Hidup dalam tubuh vertebrata
1. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
 Penyebab penyakit askariasis yang merupakan infeksi di usus halus dan
menyebabkan penderitanya kekurangan gizi.
 Cacing betina menghasilkan telur dan keluar bersama tinja. Telur yang
mngandung embrio dapat tertelan bersama-sama makanan yang
terkontaminasi. Didalam usus telur menetas menjadi larva kemudia larva
menembus dinding usus dan masuk ke dalam pembuluh darah, jantung, paru-
paru, faring dan usus halus hingga cacing tumbuh dewasa.
Ascaris lumbricoides
NEMATODA KLASIFIKASI (2)
INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
 Secernentea
2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
 Sering ditemukan di daerah pertambangan
 Hidup parasit di usus manusia dan
menyebabkan anemia yang disebut
ankilostomiasis.
 Cacing betina menghasilkan telur dan keluar
bersama feses. Di tempat yang becek, telur
menetas dan menghasilkan larva. Larva
masuk ke tubuh penderita melalui pori-pori
telapak kaki kemudia larva mengikuti aliran
darah menuju jantung, paru-paru, faring,
dan usus halus hingga tumbuh dewasa.
 Contoh; Necator americanus
NEMATODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
 Secernentea
3. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
 Ukuran 10-15 nm
 Hidup di usus besar manusia, cacing
betina menuju dubur pada malam hari
untuk bertelur dan mengeluarkan zat
yang menyebabkan rasa gatal
 Rasa gatal membuat penderita
menggaruk hingga telur terselip di kuku-
kuku, dan telur dapat tertelan kembali
saat makan
 Cara penularan cacing kremi disebut
autoinfeksi.
Daur hidup Oxyuris vermicularis
NEMATODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
 Secernentea
4. Wuchereria bancrofti (cacing filatia atau cacing rambut)
 Hidup parasit di kelenjar getah bening (limfa)
 Menyebabkan penyakit kaki gajah atau filariasis
 Cacing betina berukuran 8 cm sedangkan jantan berukuran 4 cm
 Daur hidup : Cacing betina menghasilkan mikrofilaria yang berada di
pembuluh darah besar dan malam hari pindah ke pembuluh darah kecil di
bawah kulit. Bila nyamuk perantara (Culex, Anopheles, Mansonia, atau
Aedes) menggigit, mikrofilia masuk ke perut nyamuk. Mikrofilia akan
bermetamorfosis dalam dinding usus nyamuk dan saat mencapai ukuran 1,4
mm, mikrofilia pindah ke belalai nyamuk dan akan ditularkan ke manusia.
Mikrofilia dalam tubuh manusia akan menuju pembuluh limfa dan
menghambat sirkulasi getah bening sehingga timbul pembengkakan.
NEMATODA KLASIFIKASI
Daur hidup Wuchereria bancrofti
INVERTEBRATA
Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;
 Secernentea
5. Onchocerca volvulus
 Cacing mikroskopis penyebab onchocerciasis (river blindness) yang mengakibatkan
kebutaan.
 Vektor pembawanya adalah lalat kecil penghisap darah black fly (Similium)
 Cacing ini banyak terdapat di Afrika dan Amerika Selatan
NEMATODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
1. Trichinella spiralis : Penyebab penyakit trikosis
2. Ascaris lumbricoides : Penyebab penyakit askaris/ infeksi di usus halus manusia
3. Ancylostoma duodenale (cacing tambang) : Penyebab penyakit anemia ankilostomiasis.
4. Oxyuris vermicularis (cacing kremi) : Penyebab gatal pada dubur manusia dan
menyebabkan autoinfeksi
5. Wuchereria bancrofti (cacing filatia atau cacing rambut) : Penyebab penyakit kaki gajah
atau filariasis
6. Globodera rostochiensis : Parasit pada tanaman kentang dan tomat
7. Caenorhabditis elegans : Hidup bebas di tanah untuk penelitian perkembangan
hewan
NEMATODA PERANAN
INVERTEBRATA
ANNELIDA KARAKTERISTIK
 Annelida (Yunani, annelus = cincin kecil , eidos = bentuk), cacing yang berbentuk cincin
kecil yang di untai
 Triploblastik, selomata (berongga tubuh sejati)
 Hidup bebas di alam dan hidup di perairan maupun tanah yang mengandung sisa
bahan organik (detritus)
 Bersifat karnivora (memakan udang/invertebrata kecil) dan ektoparasit (menempel
sementara di tubuh hewan vertebrata dan manusia)
 Ukuran tubuh bervariasi (1 mm s.d 3 m)
 Bentuk tubuh simetri bilateral dan terbagi menjadi ruas-ruas (segmen) yang sama dari
anterior sampai posterior [disebut metameri/somit]
INVERTEBRATA
 Memiliki tiga lapisan
embrionik (ektoderm,
mesoderm, dan endoderm)
 Segmentasi membagi otot
dinding tubuh & menyekat
rongga tubuh (septa)
 Sitem organ saling
berhubungan antara segmen
dengan ujung anterior
(prostomium) sedangkan
bagian posterior (pigidium).
 Pada sisi lateral terdapat
parapodia --pelebaran
dinding tubuh yang pipih--
dengan rambut (seta).
Struktur tubuh Annelida
ANNELIDA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
 Sistem pencernaan lengkap : Mulut  Faring  Esofagus  Tembolok  Lambung
otot (Empedal)  Usus halus  Anus
 Sistem peredaran darah tertutup dan darah annelida mengandung protein
klorokruorin sehingga darah berawarna kehijauaan.
 Sistem pernapasan : Menggunakan kulit/permukaan tubuh secara difusi
 Sistem eksresi : Menggunakan metanefridia, yang terdiri atas nefrostom (corong
bersilia), nefridia (saluran yang terbungkus peritoneum) dan nefridiofor (lubang
eksresi)
 Sistem saraf tangga tali dengn ganglia otak di bagian dorsal depan faring serta sel
indra diseluruh permukaan tubuh
 Sistem reproduksi : Aseksual (Fragmentasi) dan seksual
 Annelida memiliki bintik mata dan alat keseimbangan (stasosista).
ANNELIDA STRUKTUR TUBUH (2)
INVERTEBRATA
Sistem Organ pada Annelida
ANNELIDA STRUKTUR TUBUH (3)
INVERTEBRATA
 Polychaeta
 Memiliki banyak seta (rambut)
 Habitat di air laut, air tawar, dan air payau
 Ukuran tubuh 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm
 Pada setiap ruas tubuh terdapat parapodia (alat gerak dan alat pernapasan)
 Bagian tubuh :
 Prostomium (bagian anterior/kepala) : mata, antena, dan sepasang palpus
 Peristomium/segmen pertama : mulut, alat indra, dan sirus (alat peraba)
 Parapodium : alat gerak dan alat pernapasan karena mengandung
pembuluh darah halus. Terdapat pada setiap segmen tubuh dan memiliki
seta, kecuali pada segmen terakhir.
 Sistem Reproduksi : Reproduksi seksual, fertilisasi eksternal. Telur yang telah
dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofora
 Contoh : Cacing palolo (Eunice sp.), cacing wawo (Lysidice oele), Nereis sp.,
Myzostoma (parasit pada Echinodermata) dan Sabellaria (hidup di lubang pasir
laut)
ANNELIDA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Eunice sp Lysidice oele
Nereis sp. Myzostoma
ANNELIDA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Annelida terdiri dari tiga kelas, yaitu ;
 Oligochaeta
 Memiliki sedikit seta (rambut)
 Habitat di air laut, air tawar, dan air payau dan darat/tanah
 Memiliki jaringan kloragogen (lapisan sel berfungsi untuk deaminasi protein dan
sintesis urea)
 Tidak memiliki bintik mata kecuali yang hidup di air
 Bersifat hermafrodit, namun melakukan perkawinan silang.
 Jenis :
 Mikrodrile : Hidup di air, ukuran 1-30 mm, dinding tubuh tipis dan agak
transparan
 Megadrile : Panjang tubuh 5 cm – 3m, hidup di darat, dinding tubuh tebal.
 Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris), Tubifex (hidup di air tergenang dan
tercemar), dan cacing raksasa Australia (Megascolides australis)
ANNELIDA KLASIFIKASI (2)
INVERTEBRATA
Filum Annelida terdiri dari tiga kelas, yaitu ;
 Hirudinea (Lintah)
 Tidak memiliki seta (rambut)
 Hidup sebagai ektoparasit sementara pada
inangnya
 Bentuk tubuh pipih dorsoventral dengan alat
penghisap dibagian anterior
 Ukuran tubuh 1 cm-30 cm
 Menghasilkan antikoagulan hirudin untuk
mencegah penggumpalan darah mangsa shg lintah
dapat menghisap darah sebanyak mungkin
 Memiliki zat anestetik pada bagian tepi rahangnya
 Semua lintah hermafrodit dan melakukan
perkawinan silang dengan bertukar sperma
 Contoh : lintah air (Hirudo medicialis) dan pacet
(Haemadipsa)
Hirudo medicialis
Haemadipsa
ANNELIDA KLASIFIKASI (3)
INVERTEBRATA
Merugikan/ektoparasit
1. Haemadipsa (pacet) dan Hirudo medicinalis (lintah air) : Menghisap darah hewan dan
manusia
2. Polyodra : Mengebor cangkang tiram dan membuat lubang sehingga menurunkan
harga jual tiram
Menguntungkan
1. Lycidice sp. (cacing wawo) dan Eunice viridis (cacing palolo) : Sumber makanan
berprotein tinggi
2. Tubifex : makanan bagi ikan dan burung
3. Pheretima sp. Dan Lumbricus sp. (cacing tanah) : Menyuburkan tanah
4. Hirudo medicinalis (lintah) : Menghilangkan racun akibat gigitan/sengatan hewan
berbisa, mengobati migrain, serta membuang kelebihan cairan akibat luka atau
penyakit.
ANNELIDA PERANAN
MOLLUSCA KARAKTERISTIK
INVERTEBRATA
 Mollusca (Latin, molluscus = lunak) , hewan yang
bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastik,
dan selomata (berogga tubuh sejati)
 Hidup di perairan dangkal (laut, air tawar, air
laut, dan air payau) serta di darat
 Hidup bebas sebagai herbivor atau karnivor
 Bentuk tubuh simetri bilateral, tertutup mantel
yang menghasilkan cangkang atau tidak; bulat,
dan silindris.
 Ukuran tubuh 1 mm – 18 m
 Reproduksi : Secara seksual (hermafrodit dan
gonokoris) fertilisasi internal di dalam tubuh
betina atau eksternal (di luar tubuh).
MOLLUSCA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
 Mollusca memiliki tiga bagian utama yaitu kaki, massa viseral, dan mantel.
 Kaki  merupakan penjuluran bagian ventral tubuhnya yang berotot untuk
bergerak dan kaki termodifijasi menjadi tentakel
 Massa viseral  bagian tubuh yang lunak, merupakan kumpulan organ tubuh
seperti organ pencernaan, ekskresi, reproduksi)
 Mantel  menyelubungi massa viseral; jaringan tipis dan kuat pembungkus
tubuh; membentuk rongga yang berisi cairan; mensekresikan bahan penyusun
cangkang
MOLLUSCA STRUKTUR TUBUH (2)
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Mollusca (Gastropoda)
MOLLUSCA STRUKTUR TUBUH (3)
INVERTEBRATA
 Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  usus  anus. Di dalam rongga
mulut mollusca terdapat radula (lidah parut) yang tersusun dari tulang muda
(odontophore) berfungsi untuk mengerok lumut, mengebor, dan menangkap mangsa.
 Sistem peredaran darah : Mollusca memiliki jantung dengan dua serambi dan satu
bilik; peredaran darah terbuka yang mengalir dalam sinus (rongga antara sel-sel
organ); pigmen hemosianin larut dalam plasma darah yang mengandung Cu bukan
Fe; darah berwarna biru pucat jika oksigen dan tidak berwarna jika oksigen
 Sistem pernapasan : Alat pernapasan berupa sepasang insang atau lebih yang disebut
ktenidium; paru-paru; atau keduanya.
 Sistem eksresi : Sepasang protonefridium
 Sistem saraf : Cincin saraf yang melingkari esofagus dengan beberapa pasang
ganglion dan dua pasang benang saraf yang berhubungan dengan kaki, mantel, dan
organ-organ dalam.
 Sistem indra : Sepasang osfradium (kemoresptor), mata, dan statosista (alat
keseimbangan).
MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
 Polyplacophora (Chiton)
 Ukuran tubuh 3 mm-40 cm berbentuk lonjong,
pipih dorsoventral, berwarna gelap, memiliki 8
keping cangkang pipih yang tersusun seperti
genting.
 Tidak memiliki mata&tentakel, namun radulla
besar, kaki lebar, serta 6-88 insang.
 Alat indra berupa organ subradula aesthetes
yang dijulurkan untuk mendeteksi makanan
 Alat reproduksi gonokoris dan pembuhan
secara internal/eksternal.
 Telur disimpan dalam rongga mantel dan
menetas menjadi trokofor dan metamorfosis
menjadi chiton
 Contoh : Chiton sp., Chaetopleura, dan
Lepidopleurus
Lepidopleurus
Chiton sp.
MOLLUSCA KLASIFIKASI (2)
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kielas, yaitu ;
 Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia)
 Asal nama :
 Pelecypoda  Kaki pipih seperti kapak, dapat dijulurkan, untuk
melekat atau menggali pasir/lumpur
 Lamellibranchiata  Lembaran insang 1 atau 2 ps (berlapis-lapis)
 Bivalvia  Memiliki sepasang cangkang yang dihubungkan oleh
jaringan ikat (ligamen)
 Tidak memiliki kepala, tubuh berbentuk pipih secara lateral dan di tutupi
oleh sepasang cangkang.
 Ukuran tubuh 2 mm – 1m
 Cara reproduksi secara seksual dengan gonokoris atau hermafrodit. Gamet
di keluarkan melalui sifon ekshalan dan pembuahan menghasilkan larva
trokofor yang bermetamorfosis menjadi kerang muda.
MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Pelecypoda
Pelecypoda (Lamellibranchiata,
Bivalvia)
 Sistem pencernaan : Makanan
masuk bersama air melalui
sifon inhalan  disaring oleh
insang  keluar melalui sifon
ekshalan
 Sistem peredaran darah :
Terbuka
 Sistem indra : Tentakel pada
sifon, sepasang statosista pada
kaki, dan oseli di tepi mantel
untuk deteksi cahaya, serta
osfradium di sifon ekshalan
MOLLUSCA KLASIFIKASI (4)
INVERTEBRATA
 Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia)
 Cangkang tersusun dari zat kapur (kalsium-
karbonat) yang dihasilkan oleh kelenjar mantel
 Cangkang berjumlah satu pasang dengan puncak yang disebut umbo.
Cangkang pelecypoda tersusun dari tiga lapisan yaitu :
 Periostrakum  lapisan paling luar yang tersusun dari zat tanduk
 Prismatik  lapisan kapur di bagian tengah tersusun dari kalsium
karbonat yang berbentuk prisma
 Nakreas  lapisan mutiara paling dalam. Tersusun atas kristal halus
kalsium karbonat terbentuk dari getah yang dihasilkan kelenjar mantel
(cairan esktrapalial)
 Contoh : Pinctada margaritifera (kerang mutiara), Anodonta (kerang air
tawar), Teredo (cacing kapal—pengebor kayu), Litophaga (kerang pengebor
batu karang laut)
MOLLUSCA KLASIFIKASI (5)
INVERTEBRATA
Pinctada margaritifera Anodonta sp.
Teredo bivalve Lithophaga
MOLLUSCA KLASIFIKASI (3)
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
 Gastropoda (Siput/Keong)
 Mollusca yang berjalan dengan perutnya
 Hidup bebas di berbagai habitat sebagai
herbivora atau karnivora
 Dapat hidup sebagai endoparasit (misalnya
Entoconcha yang hidup dalam tubuh
timunlaut dan Stilifer yang hidup di dinding
tubuh bintang laut) serta ektoparasit
(misalnya Brachystoma pada cacing
Polychaeta)
 Kaki memiliki telapak yang datar dengan silia
yang menghasilkan lendir
Achatina fulica (bekicot)
Chromodoris (siput laut tanpa cangkang
MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
 Gastropoda (Siput/Keong)
 Sistem pernapasan : Bernapas dengan insang sejati, insang sekunder, dan
seluruh permukaan tubuh
 Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  usus  anus.
 Sistem peredaran darah : Terbuka, dan jantung berada didalam perikardium
 Sistem saraf : Gastropoda memiliki sepasang ganglion otak dan benang saraf
 Sistem indra : Mata pada pangkal tentakel, sepasang/dua pasang tengtakel (sbg
alat peraba), osfradium (kemoreseptor pada rongga mantel), dan statosita pada
kaki.
 Sistem eksresi : Protonefridium
 Sistem reproduksi : Secara seksual dan gonokoris/diesis (kelamin jantan dan
betina terdapat pada individu yang berbeda). Fertilisasi internal/eksternal.
 Contoh : Achatina (bekicot), Vaginula dan Chromodoris (siput laut tanpa
cangkakng), dan Lymnaea (siput air tawar)
MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
 Gastropoda (Siput/Keong)
Struktur tubuh Gastropoda
Cangkang gastropoda terdiri
dari empat lapisan ;
Periostrakum :
mengandung zat tanduk
conchiolin
Primastik : lapisan kalsium
karbonat terluar,
mengandung kalsit
Lamela : lapisan kalsium
karbonat tengah,
mengandung aragonit
Nakre : lapisan kalsium
karbonat terdalam,
mengandung lembaran
aragonit
MOLLUSCA KLASIFIKASI (4)
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
 Schapopoda (siput taring/gading gajah)
 Ukuran tubuh 4 mm – 6 cm
 Habitat pada pasir atau lumpur di laut
 Memiliki cangkang terbuka pada kedua ujungnya dan berwarna putih
atau kekuningan
 Pada bagian kepala memiliki mulut dan kaptakula (filamen untuk
mengngkap makanan) serta rahang dan radulla
 Tidak memiliki mata dan tentakel
 Tidak memiliki insang, pertukaran udara terjadi pada permukaan
mantel
 Tidak memiliki jantung, dan peredaran darah dengan sistem sinus
 Alat eksresi dengan sepasang nefridium
 Reproduksi secara seksual dan gonokoris,fertilisasi eksternal.
 Fertilisasi menghasilkan larva trokofor  larva veliger  anak
schapopoda
 Contoh : Dentalium dan Cadulus mayori
Cadulus mayori
MOLLUSCA KLASIFIKASI (5)
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
 Cephalopoda (Cumi-cumi dan gurita)
 Mollusca yang kakinya berada di kepala
 Habitat di laut, ukuran tubuh bervariasi (1 cm – 20 m dengan diameter 4m)
 Tidak memiliki cangkang luar, kecuali Nautilus
 Pergerakan mundur dengan cara menghisap air pada rongga mantel kemudia
menyemburkannya melalui corong (sifon/funnel)
 Jumlah tentakel dan tangan bervariasi (Nautilus 90 tentakel, dan cumi-cumi 10
buah/4 pasang tentakel dan sepasang tangan), Octopus 8 pasang tangan)
 Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  sekum (usus buntu) 
usus  anus. Serta kelenjar pencernaan hati dan pankreas
 Sistem pernapasan : Menggunakan insang atau dengan seluruh tubuh
 Sistem peredaran darah : Tertutup serta memiliki jantung dan darah yang
mengandung hemosianin
 Sistem eksresi : nefridium
MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;
 Cephalopoda (Cumi-cumi dan gurita)
 Sistem saraf : Sepasang ganglia yang memusat membentuk otak
 Sistem indra : Mata dan statosista
 Semua Chepalopoda (kecuali Nautilus) memiliki kantong tinta yang bermuara pada
rektum dekat anus, cairan ini mengandung pigmen melanin berwarna hitam atau
cokelat. Dalam keadaan bahaya, tinta dikeluarkan melalui anus dan keluar tubuh
melalui corong/sifon
 Memiliki kemampuan mimikri seperti bunglon karena kulit mengandung kromatofor
berwarna kuning, jingga, merah, biru, dan hitam (misalnya pada Sepia
officinalis/sotong)
 Sistem reproduksi : Seksual dan gonokoris
 Contoh : Nautilus pompilius, Sepia officinalis (sotong), Loligo (cumi-cumi) dan Octopus
(gurita)
MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Cephalopoda
MOLLUSCA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Nautilus pompilius Loligo sp. (cumi-cumi)
Octopus (gurita) Sepia officinalis (sotong)
MOLLUSCA PERANAN
INVERTEBRATA
Merugikan/ektoparasit
1. Lymnaea :(Siput air tawar ) : inang perantara Fasciola hepatica (cacing hati)
2. Achatina fulica (bekicot) : hama tanaman budidaya
Menguntungkan
1. Loligo sp. (cumi-cumi), Anadara granosa (kerang darah), dan Mytilus edulis (kerang
hijau) : sumber makanan dengan asam amino essensial dan lemak tak jenuh
2. Pinctada maxima, Pinctada martensii : penghasil mutiara
3. Cangkang siput dan kerang : Bahan hiasan dinding, pajangan rumah,dan kancing
pakaian
ARTHROPODA KARAKTERISTIK
INVERTEBRATA
 Arthropoda (Latin, arthros = ruas atau sendi; podos = kaki) , hewan yang memiliki kaki
dan tubuh beruas-ruas atau berbuku-buku, triploblastik, dan selomata (rongga tubuh
sejati)
 Habitat di darat, perairan tawar dan laut. Cara hidup sebagai herbivora, karnivora,
parasit, serta bersimbiosis dengan makhluk hidup lain
 Ukuran tubuh bervariasi 0,1 mm – 3 m
 Tubuh simetri bilateral dilindungi eksoskleton
 Cara reproduksi : Seksual dengan gonokoris atau hermafrodit. Reproduksi terjadi
melalui perkawinan (kopulasi) dan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan, dimana sel telur yang tidak
dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah
kromosom separuh dari individu betina.
ARTHROPODA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
 Segmen tubuh dapat dibedakan menjadi ;
 Kepala (kaput), Data (thorax), dan Perut (abdomen)
 Tubuh terbungkus eksoskleton dari zat kitin yang tidak dapat tumbuh dan membesar,
sehingga Arthropoda harus melepaskan eksoskleton yang lama disebut dengan
molting/ekdisis.
 Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  usus  anus.
 Sistem peredaran darah : Terbuka dan terdiri atas jantung, arteri pendek, dan sinus.
Kumpulan sinus disebut hemosol, cairan darah pada arthropoda disebut hemolimfa.
 Sistem pernapasan : Menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau
permukaan tubuhnya. Pertukaran udara terjadi melalui lubang respirasi pada tiap segmen
tubuh disebut spirakel/stigma.
 Sistem eksresi : Menggunakan tubulus maphigi atau kelenjar ekskresi.
 Sistam saraf : Tangga tali yang dilengkapi dengan ganglia atau otak
 Sistem indara : Mata untuk penglihatam, antena untuk sentuhan dan penciuman, serta
resptor olfaktori untuk indra penciuman.
ARTHROPODA KLASIFIKASI (1)
INVERTEBRATA
ARTHROPODA Chelicerata
Araneae (Laba-laba)
Scorpiones
(Kalajengking)
Acarina (Tungau, kutu)
Myriapoda
Diplopoda (Kaki seribu)
Chilopoda (Kelabang/Lipan)
Crustacea
Remipedia (udang purba)
Branchipoda (udang air tawar)
Ostracoda
Cephalocarida
Maxillopoda
Mallacostraca
Hexapoda
ARTHROPODA KLASIFIKASI (2)
INVERTEBRATA
Hexapoda
Entognatha
Collembola
Diplura
Protura
Insecta
Bds Metamorfosis
Ametabola
Hemimetabola (tidak
sempurna)
Holometabola (sempurna)
Bds Ada/Tidak
Sayap
Apterygota
Pterygota
Exopterygota
Endopterygota
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
 Chelicerata
 Memiliki alat mulut tambahan untuk makan mirip cakar
 Ukuran tubuh bervariasi 0,1 mm -18 cm
 Tubuh terdiri dari dua bagian yaitu kepala dada menyatu (sefalothoraks) [dengan
4 pasang kaki], dan abdomen (perut)
 Memiliki beberapa mata tunggal (oseli), tidak punya antena, mulut dilengkapi
kalisera (alat sengat) dan sepasang pedipalpus (alat capit)
 Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  usus  anus.
 Sistem pernapasan : Menggunakan paru-paru buku
 Sistem peredaran darah : Terbuka
 Sistem eksresi : Menggunakan tubulus malphigi
 Sistem saraf : Tangga tali dengan ganglion otak di kepala
 Sistem reproduksi : Seksual, gonokoris, fertilisasi internal
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
 Chelicerata
Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu :
a) Araneae (Kelompok laba-laba)
 Tubuh terbagi menjadi sefalothoraks dan abdomen, diantaranya terdapat
bagian yang menyempit disebut pedisel.
 Memiliki 8 mata, sepasang pedipalpus, dan sepasang kalisera
 Dalam abdomen terdapat kelenjar sutra untuk membuat sarang, bermuara
pada organ yang disebut spineret.
 Spineret memiliki banyak lubang (spigot), namun laba-laba tidak
terperangkap dalam jaring karena memiliki kelenjar minyak antirekat pada
kakinya
 Cara reproduksi seksual dengan kopulasi, fertilisasi internal
 Contoh ; Latrodectus mactans (laba-laba beracun), Misumena (flower (crab)
spider), dan Aphonopelma hentzi (tarantula)
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Araneae (Laba-laba)
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
 Chelicerata
Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu :
b) Scorpiones (Kalajengking dan Ketunggeng)
 Tubuh terdiri dari sefalothoraks
pendek dan abdomen bersegmen,
segmen terakhir merupakan ekor
dengan posisi melengkung ke atas
punggung
 Memiliki kalisera pada bagian ekor
untuk melumpuhkan mangsa
 Memakan serangga, laba-laba, dan
hewan kecil lain
 Contoh ; Uroctonus mordax
(kalajengking), Typhlochactas mitchelli,
dan Hadogenes troglodytes
Uroctonus mordax
Typhlochactas mitchelli
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
 Chelicerata
Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu :
c) Acarina (Tungau, caplak, dan kutu)
 Tubuh bulat lonjong dengan sefalothrokas dan
abdomen menyatu, tidak bersegmen
 Memiliki empat pasang kaki; setiap pasang terdiri dari
6-7 ruas
 Bernapas dengan seluruh permukaan tubuh dan trakea
 Caplak memiliki alat haller (lubang olfaktori pada kaki)
dan hipostom untuk menusuk, sedangkan tungau tidak
punya
 Caplak menghisap darah dan mengeluarkan zat
antikoagulan
 Contoh ; Sarcoptes scabiei (penyebab penyakit kudis),
Dermatophagoides farinae (tungau debu rumah), dan
Hydracarina (kutu air)
Hydracarina
Dermatophagoides
farinae
ARTHROPODA KLASIFIKASI (2)
INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
 Myriapoda (hewan berkaki banyak)
 Bagian tubuh terdiri atas kepala (kaput) dan abdomen, serta
tidak memiliki bagian dada
 Memiliki sepasang antena, sepasang mata (dari kumpulan
oseli), dan mulut yang dilengkapi sepasang rahang bawah,
dan dua pasang rahang atas
 Bernapas dengan trakea dan spirakel (lubang dipermukaan
tubuh) pada setiap segmen
 Alat eksresi berupa tubulus malphigi
 Reproduksi seksual, gonokoris, dam fertilisasi internal
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Myriapoda
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
 Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Subfilum ini di bagi menjadi dua kelas yaitu :
a) Diplopoda (Keluwing/Kaki seribu)
 Tubuh silindris panjang dengan jumlah
25-100 segmen
 Pada bagian atas abdomen terdapat dua
pasang kaki
 Memiliki dua pasang spirakel pada tiap
segmen
 Memiliki sepasang antena yang pendek
 Reproduksi ovipar, cara hidup memakan
sisa-sisa tumbuhan
 Contoh : Trigoniuolus corallinus (luing)
Trigoniuolus corallinus
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
 Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Subfilum ini di bagi menjadi dua kelas
b) Chilipoda (Kelabang atau Lipan)
 Tubuh pipih dorsovental, setiap
segmen abdomen memiliki
sepasang kaki dibagian samping
 Memiliki sepasang antena
panjang, dan sepasang mata
 Spirakel pada setiap segmen tubuh
berjumlah sepasang
 Reproduksi ovipar, mampu
bergerak cepat, hidup sebagai
predator
 Contoh ; Scutigera coleoptrata (lipan
rumah) dan Scalopendra gigantea
Scalopendra gigantea
ARTHROPODA KLASIFIKASI (3)
INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
 Crustacea (udang-udangan)
 Arthropda yang memiliki esksoskleton keras yang tersusun dari zat kapur dan
kitin
 Hidup sebagai herbivora, karnivora, pemakan bangkai, atau parasit
 Ukuran tubuh 0,1 mm – 60 cm dengan bentuk bervariasi
 Tubuh terdiri dari sefalothoraks dan abdomen yang bersegmen
 Sefalothoraks di tutupi oleh karapaks, dimana bagian atasnya lancip (rostrum)
 Bagian tubuh crustacea ;
 Pada bagian kepala [penyatuan 5 segmen] terdapat mata majemuk (mata
faset) bertangkai, yang tersusun dari unit optik (omatidium), sepasang
antenula pendek, sepasang antena, sepasang rahang bawah, dan dua pasang
rahang atas
 Pada bagian dada [penyatuan 8 segmen]terdapat maksiliped ( menyaring dan
memasukan makanan), sepasang keliped (kaki capit) sebagai alat
pertahanan diri, empat pasang pereiopod (kaki jalan).
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
 Crustacea (udang-udangan)
 Bagian tubuh crustacea ;
 Pada tiap segmen abdomen terdapat sepasang pleopod (kaki renang); pada
jantan plepod 1 dan 2 modifikasi menjadi genopod (alat kopulasi) sedangkan
pada betina pleopod berfungsi sebagai penyimpan telur dan pembawa anak.
 Pada bagia bawah tubuh terdapat telson dan sepasang uropod (alat kemudi
reang)
 Sistem eksresi : Kelenjar hijau di dasar antena
 Crustacea bernapas dengan insang
 Sistem peredaran darah : Terbuka serta memiliki jantung, arteri, dan sinus
 Darah mengandung pigmen hemoglobin dan hemosianin
 Cara reproduksi seksual, gonokoris/hermafrodit. Fertilisasi internal
Pembuahan : Telur  larva nauplius  Hewan dewasa
ARTHROPODA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Crustacea
ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
 Crustacea (udang-udangan)
Filum Crustacea di bagi menjadi enam kelas, yaitu ;
1. Remipedia (udang
purba)
• Hidup di perairan gelap
• Ukuran tubuh 30 mm
terdiri atas kepala dan
badan (trunk) 32 ruas
• Memiliki alat sengat
yang tajam dan beracun
• Contoh ; Speleonectes
atlantida, dan
Godzillognomus schrami
2. Branchipoda (udang
air tawar)
• Jumlah segmen tubuh
bervariasi
• Tidak memiliki rahang
atas dan kaki berbentu
daun
• Contoh ; Artemia salina,
dan Lepidocaris rhyniensis
3. Ostracoda
• Ukuran tubuh 0,2-30 mm
bentuk bulat lonjong
• Hidup sebagai
zooplankton
dikedalaman 700 m
• Memiliki karapas keras
yang menyatu pada
bagian dorsal
• Contoh ; Cypridina
mediterranea, dan
Gigantocypris pellucida
ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
4. Cephalocarida
(udang kecil primitif)
• Ukuran tubuh 2 – 4 mm
• Hidup sebagai bentos dan pengurai di
kedalaman hingga 1500 m
• Tidak memiliki rahang atas dan bersifat
hermafrodit
• Contoh ; Lightiella monniotae
5. Maxxilopoda
• Tubuh terdiri dari kepala (5 ruas), dada
(6 ruas) dan perut (4 ruas) serta telson
• Ada yang punya karapas dan tidak
• Mata memiliki tiga mangkuk (naupliar
eyes)
• Contoh ; Cyclops bicuspidatus, dan
Stygotantulus stocki
ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
6. Malacostraca
Tubuh terdiri dari lima ruas
kepala, delapan ruas dada dan
enam ruas perut serta sebuah
telson
Kepala dada bsatu
(sefalothoraks)
Terbagi menjadi empat ordo,
yaitu ;
a) Isopoda (kaki seragam)
contoh Asellus sp.
b) Amphipoda, contoh Alicella
gigantea
c) Stromatopoda, contoh
Odontodactylus latirostris
d) Decapoda (jumlah kaki
sepuluh) contoh Penaeus
monodon (udang windu),
Portunus (rajungan)
ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
Speleonectes atlantida,Penaeus monodon
Portunus
ARTHROPODA KLASIFIKASI (4) INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
 Insecta (Serangga)
 Ukuran tubuh bervariasi 2-260 mm
 Tubuh terdiri atas tiga bagian yaitu, kepala, dada, dan perut
 Dada tersusun dari tiga segmen, kaki berjumlah tiga pasang atau enam buah
 Perut tersusun atas 11 ruas
 Struktur tubuh :
 Kepala : Mata faset, mata tunggal, sepasang antena, dan mulut (rahang atas
dan bawah, palpus, labrum (bibir atas), dan labium (bibir bawah). Mata
majemuk memiliki omatidium ditutpi oleh kornea transparan dan lensa
(faset). Palpus berfungsi sebagai alat perasa, dan antena sebagai
kemoreseptor. Seranga dengan kemampuan mengeluarkan suara memiliki
organ timpanum
 Serangga memiliki sepasang/dua pasang sayap dan tubuhnya ditutupi oleh
kutikula sebagai eksoskeleton. Lapisan kutikula yang menebal disebut sklerit.
ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
 Insecta (Serangga)
 Struktur tubuh :
 Serangga mengalami perubahan bentuk tubuh yang terjadi selama siklus
hidupnya (metamorfosis) ;
a) Ametabola : Tidak mengalami metamorfosis, contoh Lepisma saccharina (kutu
buku)
b) Hemimetabola (Tidak sempurna) : Telur  Nimfa (serangga muda)  Imago
(serangga dewasa). Contoh Gryllus sp. (jangkrik), Periplaneta americana
(kecoak), Stagmomantis (belalang sembah) dan Argia (capung)
c) Holometabola (sempurna) : Telur  Larva (ulat/belatung)  pupa
(kepompong)  Imago (dewasa). Contoh ; lalat, kupu-kupu, dan nyamuk
 Sistem pencernaan : Mulut  Faring (kerongkongan)  esofagus  tembolok
(menyimpan makanan sementara)  Lambung  Usus  Rektum  Anus
Metamorfosis pada Insecta
Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis sempurna
Telur Nimfa Dewasa
Telur Larva Pupa Dewasa
ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;
 Insecta (Serangga)
 Struktur tubuh :
 Sistem peredaran darah : Terbuka, serta memiliki “jantung toraks” untuk
memasok darah ke sayap bagi serangga yang terbangnya sangat cepat
 Sistem pernapasan : Sistem trakea,dimana uadra masuk ke trakea melalui
spirakel
 Sistem eksresi : Menggunakan tubulus malphigi yang berjumlah 2-250 helai
 Sistem saraf : Sistem saraf tangga tali yang terdiri atas otak, ganglion,
subesofagus, dan benang saraf ventral
 Sistem reproduksi : Seksual, gonokoris dan fertilisasi internal. Gonad
berjumlah sepasang dengan sebuah gonopor (lubang kelamin). Telur yang
telah dibuahi akan dikeluarkan melalui ovipositor.
Antena
Kaput Toraks
Abdomen
Sayap depan
Sayap belakang
SpirakelKakiLabium
Maksila
Mandibula
Mata majemuk
Oseli
ARTHROPODA KLASIFIKASI (17) INVERTEBRATA
Struktur tubuh Insecta
Struktur tubuh Insecta Bagian-bagian caput Insecta
Kaput
Toraks
Abdomen
Sayap
Tubula
Malpighi
Anus
Testis
Pembuluh
darah
dorsal
Usus
Trakea
Otak
Antena
Eksoskeleton
Saraf pusat ventral
Antena
Labrum
Mata majemuk
Mandibula
Maksila
Labium
Palpus
Labrum
ARTHROPODA KLASIFIKASI (17) INVERTEBRATA
Berbagai tipe mulut serangga
ARTHROPODA KLASIFIKASI (17) INVERTEBRATA
Insecta
Apterygota
Insekta tanpa sayap
tidak mengalami metamorfosis ( Ametabola )
morfologi anak sama dengan dewasa, hanya
pertambahan ukuran saja tanpa perubahan bentuk
Telur – muda - imago
Cth : Lepisma sacharina (kutu buku)
Pterygota
Exopterygota
Insekta bersayap eksternal, berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh
metamorfosis tidak sempurna ( Hemimetabola )
Insecta muda yang menetas mirip dengan induk, tetapi
belum muncul sayap (nimfa), sayap akan muncul
sedikit demi sedikit hingga dewasa
Telur – nimfa - imago
Endopterygota
Insekta bersayap internal, berasal dari tonjolan
dalam dinding tubuh
metamorfosis sempurna ( Holometabola )
Setiap tahap menunjukkan perubahan bentuk yang
sangat berbeda
Telur – larva – pupa - imago
ARTHROPODA KLASIFIKASI (18) INVERTEBRATA
ARTHROPODA KLASIFIKASI (18) INVERTEBRATA
Ordo Odonata
• Pantala sp. (Capung)
Ordo Orthoptera
• Gryllus sp. (Jangkrik)
Ordo Isoptera
• Reticulitermes (Rayap)
Ordo Hemiptera
• Leptocorisa acutata (Walang sangit)
Ordo Homoptera
• Pediculus humanus capitis (kutu kepala)
ARTHROPODA KLASIFIKASI (19) INVERTEBRATA
Ordo Neuroptera
• Myrmeleontidae (Undur-undur)
Ordo Lepidoptera
• Rhopalocera (Kupu-kupu)
Ordo Diptera
• Musca domestica (Lalat), Aedes agepty (nyamuk)
Ordo Coleoptera
• Oryctes rhinoceros (Kumbang kelapa)
Ordo Hymenoptera
• Oecophylla saragillina (semut rang-rang)
ARTHROPODA PERBEDAAN
INVERTEBRATA
Ciri Kelas
Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta
Bagian
tubuh
Sefalothoraks,
abdomen
Kepala dan
abdomen
Sefalothoraks
dan abdomen
Kepala,
thoraks, dan
abdomen
Antena Tidak ada Sepasang Sepasang
antena
pendek,
sepasang
antena pajang
(sungut)
Sepasang
Mata Beberapa pasang
mata tunggal
(oseli)
Sepasang
mata dari
kumpulan
oseli
Sepasang
mata
majemuk
(faset) yang
bertangkai
Sepasang
mata faset dan
mata oseli
ARTHROPODA PERBEDAAN(2)
INVERTEBRATA
Ciri Kelas
Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta
Alat mulut Kalisera (alat
sengat) dan
pedipalpus (alat
capit)
Sepasang
mandibula
dan dua
pasang
maksila
Sepasang
mandibula, dan
dua pasang
maksila
Maksila,
mandibula,
palpus, labrum,
dan labium
Alat respirasi Paru-paru buku Sistem trakea,
spirakel
Insang,
permukaan
tubuh
Sistem trakea,
spirakel
Alat eksresi Tubulus
malphigi
Tubulus
malphigi
Kelenjar hijau Tubulus
malphigi
Reproduksi Seksual, diesis Seksual,
diesis
Seksual, diesis,
partenogenesis
Seksual, diesis,
partenogenesis
Sayap Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada, 1 / 2
pasang
ARTHROPODA PERBEDAAN (3)
INVERTEBRATA
Ciri Kelas
Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta
Jumlah kaki Empat pasang Banyak,
sepasang atau
lebih pada tiap
segmen tubuh
Beberapa
pasang;
-sepasang
keliped (kaki
capit) dan
maksilipied
-4 pasang
pereiopod
(kaki jalan)
-sepasang
pleopod (kaki
renang /
segmen
Tiga pasang
Habitat Darat, dan
beberapa di air
Darat, dan
beberapa di air
Darat, air Darat, air
Menguntungkan
1. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah
sangat membantu para petani karena dapat
membantu proses penyerbukan pada bunga.
2. Penghasil madu. Misal: lebah madu (Apis
mellifera).
3. Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu
sutera ( contoh: Bombix mori )
4. Dapat dikonsumsi, misal laron, gangsir dan larva
lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara
musiman.
5. Merupakan mata rantai makanan yang amat
penting bagi kehidupan.
ARTHROPODA PERANAN (2)
INVERTEBRATA
ARTHROPODA PERANAN
INVERTEBRATA
Merugikan/ektoparasit
1. Vektor perantara penyakit pada manusia
2. Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang
kelapa/tanduk,wereng, walang sangit dan ulat.
3. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilaparvata lugens (wereng) inang
perantara virus tungro, belalang dan walang sangit pengisap cairan biji padi muda
sehingga tanaman padi menjadi puso.
4. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
5. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai dan beras) oleh berbagai
Coleoptera, misal: kutu beras.
6. Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap. Dapat merusak
kertas (Kutu buku)
ECHINODERMATA KARAKTERISTIK
INVERTEBRATA
 Echinodermata (Latin, echino= landak; dermata = kulit) yaitu kelompok hewan berkulit
duri, triploblastik, dan selomata (rongga tubuh sejati)
 Semua habitat di pantai hingga dasar laut dengan kedalaman 6.000 m
 Hidup bebas atau komensalisme dengan hewan lain
 Beberapa merupakan karnivora yang memakan hewan polip Cnidaria, udang, kepiting
kerang, siput dan ikan kecil
 Ukuran tubuh bervariasi dengan diameter 1 – 36 cm
 Bentuk tubuh ; seperting bintang, bola, pipih-memanjang, atau seperti tumbuhan
 Simetri bilateral pada saat larva
 Simetri radial saat dewasa
 Tubuh tidak memiliki kepala, tersusun dalam sumbu oral-aboral
ECHINODERMATA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
Struktur tubuh Echinodermata (bintang laut)
ECHINODERMATA STRUKTUR TUBUH (2)
INVERTEBRATA
 Tubuh terbagi menjadi lima simetri, terbagi atas daerah ambulakral (penjuluran kaki
tabung), dan daserah interambulakral (tidak ada kaki tabung)
 Memiliki sistem pembuluh air (sistem ambulakral) pada rongga tubuh untuk
menggerakan kaki tabung
 Madreporit : tempat masuk dan keluar air
 Ampula : berkontraksi mengatur volume air
dalam kaki tabung
 Sistem pencernaan : Mulut  Esofagus  Lambung
 Usus  Anus
 Mulut terletak di permukaan oral , anus
di permukaan aboral
 Sistem pernapasan : Insang kulit
 Sistem saraf : Cincin saraf berbentuk segilima
di mulut yg berhubungan pada saraf radial di setiap
lengan.
Madreporit
Sal. Batu
Sal. Cincin
Sal. Radial
Sal. Lateral
Ampula Kaki tabung
ECHINODERMATA STRUKTUR TUBUH
INVERTEBRATA
 Sistem reproduksi ;
 Umumnya dioseus, sedikit hermaprodit
 Fertilisasi eksternal
 Larva (simetri bilateral) mengalami metamorfosis menjadi individu dewasa
(simetri radial)
 Larva menetap di dasar laut dan makan plankton
 Daya regenerasi tinggi
 Sistem eksresi : Tidak ada
 Sistem sirkulasi : Belum berkembang dengan baik
 Selom berisi cairan, menyelimuti organ tubuh, tempat makanan dan oksigen
bergerak
 Sel amoebosit  mengedarkan sari makanan, membawa sisa metabolisme, dan
pertukaran udara
ECHINODERMATA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
 Asteroidea (Bintang Laut)
 Tubuh berbentuk bintang dengan lima lengan
 Diameter tubuh 10 -20 cm
 Pada permukaan tubuh terdapat duri-duri, papula, insang kulit, dan pediselaria.
 Pediselaria berfungsi untuk menangkap makanan, melindungi tubuh dari
kotoran (membersihkan diri) dan melindungi papula.
Permukaan Atas/dorsal
 Duri-duri zat kapur
 Anus
 Madreporit 
Lubang tempat
masuk nya air
 Pediselaria (duri
bentuk catut)
Permukaan Bawah/Ventral
 Mulut (oral)
 Kaki ambulakral, terdapat
pada celah ambulakral
 Kaki ambulakral dapat
dipanjangkan atau
dipendekkan ; Untuk
bergerak dan Alat
pengisap, sehingga dapat
melekat kuat
ECHINODERMATA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Perkembangan telur bintang laut setelah terjadi pembuahan
ECHINODERMATA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Sistem ambulakral pada bintang laut
ECHINODERMATA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Asterias forbsesi Linckia mutifora
Astropecten polychantus
ECHINODERMATA KLASIFIKAS (2)I
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
 Ophiuroidea (Bintang Ular)
 Berbentuk bintang, seperti Asteroidea,
namun lengan lebih panjang, langsing
dan fleksibel untuk pergerakan
 Gerak cepat, gerakan lengan seperti
gerakan ular
 Cakram pusat kecil dan pipih, berbatas
jelas dengan lengan-lengannya
 Daya regenerasi tinggi
 Lengan mudah putus
 Tidak memiliki pediselaria
 Permukaan atas/dorsal :
 Mulut /oral
 Madeporit
 Tidak memiliki anus
Ophiothrix fragilis
Ophiomyxa autralis
ECHINODERMATA KLASIFIKASI (3)
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
 Echinoidea (Bulu babi / Dolar pasir)
 Bentuk tubuh seperti bola, tidak memiliki lengan, bergerak dengan kaki tabung
dan duri-duri
 Bagian tubuh permukaan oral : Mulut di kelilingi 5 gigi kuat dan tajam
 Bagian tubuh permukaan aboral : anus, madreporit dan lubang kelamin
 Memiliki alat pencernaan yang khas : LENTERA ARISTOTELES (tembolok
kompleks untuk menggiling makanan
 Sistem reproduksi : Dioseus, fertilisasi eksternal, dan menghasilkan larva
PLUTEUS yang memiliki lengan panjang
 Contoh ;
Diadema paucispinum
ECHINODERMATA KLASIFIKASI (4)
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
 Crinoidea
 Jumlah spesies paling sedikit
 Bentuk seperti tumbuhan
 Tidak memiliki madreporit dan ampula
 Kelompok Crinoidea
 Tubuh bertangkai :
- Lili laut
- Kedalaman 100 m atau lebih
 Tubuh tidak bertangkai
- Bintang laut berbulu
- Daerah pasang surut sampai laut
dalam
 Contoh : Ptilocrinus pinnatus (Lili laut)
ECHINODERMATA KLASIFIKASI (5)
INVERTEBRATA
Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;
 Holothuroidea (Mentimun Laut)
 Tidak berlengan
 Tubuh memanjang, lunak dan tidak berduri
 Mulut dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan
 Berbaring pada salah satu sisi tubuhnya
 Pada sisi ini, kaki ambulakral berkembang lebih baik
dibandingkan sisi tubuh lainnya, yaitu bagian dorsal yang
tereduksi
 Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral
 Mulut dikelilingi 10-30 tentakel
 Menangkap makanan dengan lendir yang terdapat pada
permukaan tentakel
 Makanan dari tentakel dimasukkan ke mulut satu persatu
 Contoh : Cucumaria sp., Holothuria edulis, dan Thyone sp.
ECHINODERMATA KLASIFIKASI
INVERTEBRATA
Cucumaria sp Holothuria edulis

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protistanailun
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataf' yagami
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Nana Citra
 
filum porifera materi kelas X
filum porifera materi kelas Xfilum porifera materi kelas X
filum porifera materi kelas XOly Maulida
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelidaKurnia Wati
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Jessy Damayanti
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
 
PPT Cnidaria & Ctenophora
PPT Cnidaria & Ctenophora PPT Cnidaria & Ctenophora
PPT Cnidaria & Ctenophora SHS 2 Bojonegoro
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanAdy Erfy D'Nc
 

What's hot (20)

Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Cnidaria
CnidariaCnidaria
Cnidaria
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordata
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
Filum echinodermata
Filum echinodermataFilum echinodermata
Filum echinodermata
 
filum porifera materi kelas X
filum porifera materi kelas Xfilum porifera materi kelas X
filum porifera materi kelas X
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
PPT Cnidaria & Ctenophora
PPT Cnidaria & Ctenophora PPT Cnidaria & Ctenophora
PPT Cnidaria & Ctenophora
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 

Similar to Kingdom Animalia (Avertebrata)

Similar to Kingdom Animalia (Avertebrata) (20)

Animalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas XAnimalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas X
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
2.coelenterata.ppt
2.coelenterata.ppt2.coelenterata.ppt
2.coelenterata.ppt
 
Bab 8 animalia 1
Bab 8 animalia 1Bab 8 animalia 1
Bab 8 animalia 1
 
Sjaksnjs.ppt
Sjaksnjs.pptSjaksnjs.ppt
Sjaksnjs.ppt
 
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewanBab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
Bab 1. pengantar perkenalan dunia hewan
 
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptxPPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
 
Pengelompokan Hewan-ok.ppt
Pengelompokan Hewan-ok.pptPengelompokan Hewan-ok.ppt
Pengelompokan Hewan-ok.ppt
 
MATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIAMATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIA
 
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt
0K ANIMALIA INVER dan VERTEBRATA.ppt
 
Bahan ajar STAD Materi Filum Porifera dll
Bahan ajar STAD Materi Filum Porifera dllBahan ajar STAD Materi Filum Porifera dll
Bahan ajar STAD Materi Filum Porifera dll
 
BAHAN AJAR STAD (FILUM PORIFERA dll)
BAHAN AJAR STAD (FILUM PORIFERA dll)BAHAN AJAR STAD (FILUM PORIFERA dll)
BAHAN AJAR STAD (FILUM PORIFERA dll)
 
Animalia porifer,colen, platyhel
Animalia porifer,colen, platyhelAnimalia porifer,colen, platyhel
Animalia porifer,colen, platyhel
 
coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
Hewan & lingkungan
Hewan & lingkunganHewan & lingkungan
Hewan & lingkungan
 
Porifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthesPorifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthes
 
Porifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthesPorifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthes
 

More from Dewi Ayu Pratiwi (8)

Kingdom Plantae
Kingdom PlantaeKingdom Plantae
Kingdom Plantae
 
Kingdom Fungi
Kingdom FungiKingdom Fungi
Kingdom Fungi
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Kingdom Monera
Kingdom MoneraKingdom Monera
Kingdom Monera
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Cervical cancer
Cervical cancerCervical cancer
Cervical cancer
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxnursamsi40
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfssuserb45274
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptxfurqanridha
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptxELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
ELEMEN KOMPOL (PESAN BAHASA POLITIK).pptx
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptxMateri Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
Materi Presentasi PPT Komunitas belajar 2.pptx
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
 
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
,.,,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,Swamedikasi.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptxDEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 

Kingdom Animalia (Avertebrata)

  • 1. KINGDOM ANIMALIA (Avertebrata) SMA Kelas X Dewi Ayu Pratiwi
  • 3. KARAKTERISTIK HEWAN  Eukariotik  Multiseluler  Tidak memiliki dinding sel  Tidak memiliki klorofil  Heterotrof  Bergerak aktif Pengelompokan Hewan  Berdasarkan ada/tidaknya jaringan penyusun tubuh : (1) Parazoa (tidak memiliki jaringan sejati) contohnya pada Porifera (2) Eumetazoa (memiliki jaringan sejati) contohnya pada Cnidaria, Platyheminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan lainnya.  Eumetazoa dibedakan berdasarkan simetri tubuh ; 1. Radiata: Ada bagian tubuh atas-bawa, oral (mulut) dan aboral, tapi tidak ada kiri dan kanan atau ujung kepaladan ujung belakang. Contoh Hydra. 2. Bilateria : Memiliki sisi dorsal (atas) dan vetral (bawah), ujung anterior (kepala) dan ujung posterior (ekor) serta sisi kanan dan kiri. Contoh udang dan belalang. Bentuk simetri tubuh pada hewan
  • 4. KARAKTERISTIK HEWAN (2)  Tiga macam laipsan tubuh embrionik pada hewan ; a) Ektoderm : Paling luar, berkembang menjadi penutup luar tubuh dan sistem saraf pusat pada beberapa anggota filum tertentu. b) Endoderm : Lapisan terdalam, berkembang menjadi saluran pencernaan, hati, dan paru- paru. c) Mesoderm : Lapisan antara ektoderm dan endoderm, berkembang menjadi otot dan organ lain yang terletak diantara saluran pencernaan dan penutup luar tubuh.  Pengelompokan hewan berdasarkan lapisan embrioniknya :  Diploblastik : dua lapisan (Cnidaria)  Triploblastik : tiga lapisan tubuh  Triplobalstik aselomata : Tidak ada rongga antara saluran cerna dan dinding tubuh. Contoh : Platyhelminthes (cacing pipih)  Triploblastik pseudoselomata : Rongga tubuh semu . Contoh : Nematoda (cacing gilik)  Triploblastik selomata : Rongga tubuh sejati di lapisi jaringan dari mesoderm. Contoh : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Vertebrata.
  • 5. KARAKTERISTIK HEWAN (2) (Perbedaan struktur rongga tubuh pada hewan triploblastik)
  • 6. INVERTEBRATA PORIFERA  Porifera (Latin, porus = pori, fer =membawa) , hewan yang memiliki banyak pori.  Hidup di laut, sebagian kecil di air tawar  Melekat pada suatu substrat (sesil)  Memakan bakteri dan plankton  Ukuran tubuh bervariasi (diameter 90 cm – 1 m)  Asimetri/simetri radial  Warna beraneka ragam (pucat/cerah)  Dapat berbentuk vas bunga, tabung, atau bercabang seperti tumbuhan  Memiliki lubang/pori (disebut ostium) sebagai tempat masuk air dan air mengalir ke rongga tubuh (spongosol) lalu keluar melalui lubang pengeluaran (oskulum) KARAKTERISTIK
  • 7. INVERTEBRATA PORIFERA  Bentuk tubuh Porifera berdasarkan tipe saluran air; Askonoid LeukonoidSikonoid Atrium Atrium Oskulum Pori dermal Saluran berflagela Ostium Rongga berflagela TIPE SALURAN AIR
  • 8. INVERTEBRATA PORIFERA  Askonoid : Bentuk paling sederhana menyerupai vas bunga/jambangan, tidak ada hewan spons yang berukuran besar. Contoh : Leucosolenia  Sikonoid : Dinding tubuh melipat horizontal, bentuk tetap simetri radial. Lipatan bagian dalam membentuk saluran berflagella yang dilapisi koanosit, dan lipatan luar sebagai saluran masuk air atau ostium. Contoh : Sycon ciliatum  Leukonoid : Bentuk paling kompleks, saluran berflagela melipat-lipat membentuk rongga kecil berfalgela. Spongosol menghilang digantikan saluran kecil menuju oskulum. Contoh : Leuconia (Leucandra) Leucosolenia Sycon ciliatum Leuconia TIPE SALURAN AIR (2)
  • 9. INVERTEBRATA PORIFERA Tubuh Diploblastik Lapisan luar (Epidermis) • Sel pinakosit • Pori/Ostium Lapisan mesoglea • Sel amebosit • Sel skeleroblas Lapisan Dalam • Sel Koanosit/Leh er STRUKTUR TUBUH
  • 10. INVERTEBRATA PORIFERA Struktur tubuh porifera ;  Pinakosit / Pinakoderm : Sel lapisan tubuh terluar, berbentuk pipih, tersusun rapat, fungsinya untuk melindungi tubuh bagian dalam. Pinakosit dapat membesar atau mengecil dan diantara pinakosit terdapat pori/ostium menuju spongosol.  Mesohil/Mesoglea : terletak antara lapisan luar (pinakosit) dan lapisan dalam (koanosit), mengandung sel amebosit dan sel skeleroblast.. Fungsi sel amebosit antara lain untujk mengedarkan sari makanan dan oksigen, membuang sisa metabolisme, membuat spikula(serat spons) dan membentuk sel reproduktif. Sedangkan sel skeleroblast berfungsi untuk membentuk spikula.  Koanosit : Memiliki flagela (membentuk aliran air satu arah sehingga air masuk dari pori ke spongocoel), Lapisan terdalam yang berfungsi mencerna makanan secara intraseluler. Rangka tubuh porifera ;  Serat organik : Terdiri atas skeleroprotein yang mengandung belerang.  Spikula : Berasal dari zat kapur (CaCO3) atau zat silikat (H2SiO7). STRUKTUR TUBUH
  • 11. INVERTEBRATA PORIFERA Aliran partikel makanan dan oksigen Ostium Koanosit Amebosit Oskulum Reproduksi Porifera  Aseksual  Tunas : Melepaskan sel amebosit dan tumbuh menjadi individu baru  Gemula (gemmule, tunas internal) : Merupakan kumpulan arkeosit (amebosit dengan pseudopodia) tumpul dan nukleus besar) yang dilepaskan.  Seksual Sperma Ovum Embrio Larva Amfiblastula Terjadi di mesohil/mesoglea Porifera Dewasa (berenang bebas&menempel pada substrat) (Fertilisasi) (masuk melalui ostium) REPRODUKSI
  • 12. INVERTEBRATA PORIFERA KLASIFIKASI Porifera di kelompokan menjadi 4 kelas berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya ; a. Calcarea (Calcispongiae)  Rangka dari zat kapur atau kalsium karbonat  Berwarna pucat, tinggi < 15 cm, permukaan tubuh berbulu  Tipe saluran ; askonoid, sikonoid, dan leukonoid  Contoh ; Leucosolenia, Clathrina, dan Sycon ciliatum b. Hexactinellida (Hyalospongiae)  Rangka dari silika (kaca)  Bentuk tubuh silindris, datar, atau bertangkai. Tinggi tubuh mencapai 90 cm.  Tipe saluran air sikonoid  Contoh ; Euplectella aspergillum dan Hyalonema Clathrina clathrus Euplectella aspergillum
  • 13. INVERTEBRATA PORIFERA KLASIFIKASI (2) Porifera di kelompokan menjadi 4 kelas berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya ; c. Demospongiae  Kelompok porifera terbesar (sekitar 90%)  Rangka tubuh dari serabut spongin  Warna tubuh biasanya cerah, tinggi mencapai > 1 meter  Tipe saluran air leukonoid  Contoh ; Spongia, Hippospongia, Oscarella, Microciona, dan Cliona celata d. Sclerospongiae (Coralline sponges/Spons Karang)  Rangka dari kalsium karbonat yang terjalin dengan serat spons sehingga tampak seperti batu koral.  Diameter dapat mencapai 1 meter  Contoh ; Ceratoporella dan Stromatospongia Ceratoporella nicholsoni Cliona celata
  • 14. INVERTEBRATA PORIFERA PERANAN Axinella cannabina Hippospongia Beberapa jenis spons laut yang berwarba cerah digunakan untuk hiasan di akuarium air laut Kerangka dari Spongia dan Hippospongia dimanfaatkan untuk spons mandi
  • 15. INVERTEBRATA CNIDARIA KARAKTERISTIK  Masuk ke dalam kelompok hewan Coelenterata (memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan/gastrovaskuler)  Cnidaria (Yunani, cnide = sengat) yaitu kelompok hewan yang memilki alat sengat untuk pertahanan diri dan menangkap mangsa.  Ukuran tubuh bervariasi (mencapai 2m)  Bentuk tubuh simetri radial  Hidup bebas di air laut dan tidak memiliki anus  Ada dua bentuk tubuh; polip dan medusa  Polip  Bentuk silindris dengan dua ujung (satu sbg oral/mulut, dikelilingi tentakel, satu lagi sbg aboral untuk menempel pada substrat)  Medusa  Berbentuk lonceng, bagian cembung mengarah ke atas, bagian cekung yang memiliki mulut dan tentakel mengarah ke bawah. (Bentuk polip&medusa pada Cnidaria)
  • 17. INVERTEBRATA CNIDARIA STRUKTUR TUBUH (2) Cnidaria merupakan hewan diploblastik yang tersusun atas ;  Epidermis (lapisan paling luar)  Tersusun dari lima macam sel (sel epitel otot, sel interstisial, sel knidosit/knidoblas, sel kelenjar lendir, dan sel saraf indra)  Dalam knidosit terdapat kapsul penyengat nematosista yang biasanya terletak di tentakel atau ujung oral  Sel interstisial  regenerasi dan menghasilkan tipe sel lainnya  Sel saraf indra  Tersusun seperti jala dan berdekatan dengan mesoglea  Mesoglea  Rongga berisi bahan gelatin dan tidak mengandung sel. Terelatak antara epidermis dan gastrodermis  Gastrodermis  Terdiri dari beberapa macam sel (sel otot pencerna berflagela, sel kelenjar enzim, dan sel kelenjar lendir)
  • 18. INVERTEBRATA CNIDARIA FISIOLOGI CNIDARIA Sistem Pencernaan  Pencernaan ekstraseluler  Terjadi di gastrosol  Makanan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel gastrodermis  Pencernaan intraseluler  Terjadi di sel gastrodermis Sistem Pernapasan Pertukaran gas terjadi secara difusi Sistem Saraf  Tersebar berbentuk jala  Fungsi ; mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan  Terdapat pada mesoglea
  • 19. INVERTEBRATA CNIDARIA KLASIFIKASI Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas sebagai berikut ; 1. Hydrozoa  Sebagian besar hidup di air laut  Hidup sebagai polip, medusa, atau keduanya.  Gastrodermis tidak memiliki nematosista  Hidup secara soliter atau berkoloni  Reproduksi ; aseksual (pembentukan tunas) dan seksual (pembentukan sel gamet)  Memiliki dua alat indra  Oseli : Pengindera cahaya  Statosista : alat keseimbangan  Contoh ; Physalia, Obelia, dan Hydra Hydra sp. Obelia sp.
  • 21. INVERTEBRATA CNIDARIA KLASIFIKASI (2) Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ; 2. Scyphozoa  Memiliki bentuk dominan sebagai medusa (ubur-ubur sejati)  Berenang bebas, berbentuk mangkok dengan diameter 2-40 cm  Memiliki warna tubuh bervariasi  Contoh ; Aurelia, Cyanea, Rhizostoma, dan Periphylla Aurelia aurita Cyanea Capillata Rhizostoma pulmo
  • 23. INVERTEBRATA CNIDARIA KLASIFIKASI (3) Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ; 3. Cubozoa  Mengalami metamorfosis lengkap dari polip hingga medusa payung (tubuh) berbentuk kotak  Lensa mata yang kompleks  Mampu berenang cepat secara horizontal  Sengatan nematosista membahayakan perenang karena dapat menyebabkan luka  Contoh ; Chironex fleckeri Chironex fleckeri
  • 24. INVERTEBRATA CNIDARIA KLASIFIKASI (4) Cnidaria di kelompokan menjadi 4 kelas ; 4. Anthozoa  Bentuk mirip bunga  Tidak memiliki bentuk medusa  Sebagian memiliki kerangka luar dari zat kapur  Ginad terdapat di gastrodermis  Contoh ; a. Metridium senile b. Acropora, Fungia, dan Astrangia : disebut karang batu, rangka luar dari zat kapur c. Antipathes (koral hitam) d. Cerianthus : polip berbentuk seperti anemon panjang, dan bertentakel banyak e. Corallium (red coral) : banyak digunakan sebagai perhiasan Anthopleura xanthogramicca
  • 25. INVERTEBRATA CNIDARIA PERANAN Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya Ubur-ubur yang tidak beracun diperdagangkan dan diolah menjadi bahan makanan. Di Jepang di sebut dengan istilah “kurage”
  • 26. INVERTEBRATA CTENOPHORA KARAKTERISTIK  Ctenophora (Yunani, kteno = sisir, dan phore = pembawa) di kenal sebagai ubur- ubur sisir (comb jelly) yang hidup di laut  Berbentuk simetri radial, bulat, oval, atau memanjang  Tidak memiliki alat sengat nematosista  Tentakel dilengkapi dengan sel-sel perekat (koloblas)  Memiliki satu mulut untuk memasukan makanan, dan dua lubang pengeluaran  Memiliki dua kelas ; Tentaculata( contohnya Mertensia ovum) dan Nuda (contohnya Neis cordigera). Mertensia ovum
  • 27. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KARAKTERISTIK  Platyhelminthes (Yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) adalah cacing berbentuk pipih, triploblatik, dan aselomata  Hidup bebas di air tawar atau air laut  Ada yang hidup sebagai endoparasit (parasit dalam tubuh inang) dan ektoparasit (memakan sel dari permukaan tubuh inang)  Ukuran tubuh bervariasi (< 1 mm s.d >20 m)  Bentuk tubuh pipih dorsoventral, dan simetri bilateral  Ada yang telah memiliki sistem pencernaan (Planaria sp.) dan yang belum memiliki sistem pencernaan (Cestoda/cacing pita)  Pertukaran dan transportasi zat terjadi secara difusi  Alat eksresi berupa sel api (flame cell)  Alat indra berupa bintik mata untuk mendeteksi sinar, namun cacing endoparasit tidak memiliki alat indra  Cara reproduksi ; Platyhelminthes bersifat hemafrodit. Reproduksi seksual dengan fertilisasi sel sperma dan ovum, sedangkan aseksual dengan cara fragmentasi.
  • 28. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;  Turbellaria (cacing berambut getar)  Hidup bebas di laut, pasir, lumpur, atau bawah batu karang (Planaria sp.)  Beberapa hidup parasit di usus Mollusca dan rongga tubuh Echinodemata  Bentuk tubuh pipih dorsoventral, tidak beruas-ruas  Sisik kepala melebar membentuk tentakel (aurikel)  Tubuh ditutupi epidermis yang banyak lendir  Memiliki sistem pencernaan [mulut-faring-rongga gastrovaskuler/enteron(usus)]  Memiliki sistem saraf jala, dan bintik mata untuk mendeteksi cahaya  Alat eksresi protonefridia yang berakhir pada flame cell (sel api) dengan hasil eksresi berupa amoniak  Pada umumnya hemafrodit, cara reproduksi dengan seksual/aseksual. Seksual dengan cara bertukar sperma untuk membuahi ovum (mutual), sedangkan aseksual dengan pertunasan atau membelah diri.  Contih ; Planaria sp., Symsagittifera roscoffensis, Mesostoma, Dugesia, dan Bipalum.
  • 30. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI (Mesostoma tetragonum) (Planaria sp.) (Dugesia tigrina) (Symsagittifera roscoffensis)
  • 31. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI (2) Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;  Monogenea  Hidup ekstoparasit pada ikan air laut, ikan tawar, amphibi, dan reptilia  Berukuran 0,2-0,5 mm  Bersifat hemafrodit dan mengalami pembuahan sendiri  Memiliki alat penempel pada bagian anterior (prohaptor) dan posterior (opistaptor).  Contoh ; Gyrodactylus salaris Gyrodactylus salaris
  • 32. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KLASIFIKASIB(3) Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;  Trematoda (Cacing hisap)  Tubuh berbentuk lonjong dan dilapisi kutikula  Bersifat parasit  Memiliki alat penghisap (sucker)  Pada daur hidupnya, memiliki inang utama saat dewasa dan inang sementara saat stadium larva  Hermafrodit  Makanan berupa cairan atau jaringan tubuh inangnya  Contoh ; cacing hati pada hewan ternak herbivora (Fasciola hepatica), cacing hati pada manusia (Chlonorchis sinensis) dan blood flukes (Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni) Fasciola hepatica Chlonorchis sinensis
  • 34. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI Telur Mirasidium Sporosista RediaSerkaria Metaserkaria Cacing Dewasa Telur keluar bersama tinja manusia Larva bersilia yg menginfeksi siput air tawar (Lymnaea) Larva bersilia keluar dari tubuh siput&mene mpel di tumbuhan air Termakan hewan ternak&menjadi cacing baru di usus dan hati hewan Hidup parasit pada hati manusia Siput air Hewan ternak Manusia Daur hidup Fasciola hepatica
  • 35. Daur hidup Schistosoma penyebab Schistosomiasis
  • 36. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI (4) Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu ;  Cestoda (Cacing pita)  Bentuk pipih panjang seperti pita dan dilapisis kutikula  Parasit di usus halus manusia  Tidak memiliki mulut dan saluran pencernaan, sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya  Manusia terinfeksi cestoda saat memakan daging hewan yang di masak tidak sempurna  Inang perantara cestoda adalah sapi dan babi (Taenia saginta dan Taenia solium)  Tubuh terdiri dari  Skoleks (kepala) - Alat pengisap (Sucker) - Alat kait (Rostelum) - Untuk melekat pada tubuh inang  Neck (Leher)  Rangkaian Proglotid (ruas/segmen/stobila)
  • 37. Scolex • Terdapat alat penghisap • Pada Cestoda tertentu, terdapat alat kait (rostelum) • Fungsi : melekat pada organ tubuh mangsa Proglotid • Terdapat testis dan ovarium (hermaprodit) • Dapat terjadi fertilisasi sendiri  Proglotid immature  Proglotid mature  Proglotid gravid • Proglotid gravid (bagian posterior) berisi ribuan ovum yang sudah dibuahi,dapat lepas dan keluar dari tubuh inang bersama tinja penghisap pengait INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI
  • 39. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES KLASIFIKASI  4 sucker, 4-12 m  Tidak memiliki rostelum  Jumlah proglotid 4000 buah  Inang perantara sapi  4 sucker, 2,5 - 3 m  Memiliki Alat kait (rostelum)  Jumlah proglotid 1000 buah  Inang perantara babi
  • 41. INVERTEBRATA PLATYHELMINTHES PERANAN 1. Gyrodactylus salaris (Salmon fluke) dari kelas Monogenea menyerang ikan di kolam pembenihan 2. Schistosoma mansoni menyebabkan skistosomiasis (pendarahan saat mengeluarkan feses kerusakan hati, gangguan jantung, serta gangguan ginjal. 3. Cacing pita hidup parasit di usus manusia. Agar terhindar dari infeksi cacing parasit sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:  Memutuskan daur hidupnya,  Menghindari infeksi dari larva cacing,  Tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat)  Tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).
  • 42. INVERTEBRATA NEMATODA KARAKTERISTIK  Nematoda (Yunani, nema = benang, ode = seperti), cacing yang berbentuk bulat panjang (gilik) atau seperti benang  Triploblastik, pseudoselomata  Hidup bebas di alam dan hidup di perairan maupun tanah  Dapat bersifat parasit pada manusia dan hidup di berbagai organ seperti usus halus, anus, pembuluh limfa, dan paru-paru  Ukuran tubuh bervariasi (< 1 mm s.d 1 m)  Berbentuk tubuh silindris/bulat panjang dan tidak bersegmen  Tubuh di lapisi oleh kutikula yang tebal  Dinding tubuh tersusun dari otot longitudinal yang kontraksinya menghasilkan gerakan memukul  Pseudoselom menghasilkan cairan untuk rangka hidrostatik dan menunjang gerakan meliuk-liuk
  • 43.  Sistem pencernaan lengkap (Mulut-faring-esofagus-usus-anus)  Rongga mulut memiliki stilet/jarum suntik untuk menusuk dan menghisap sari makanan dari mangsanya  Tidak memiliki sistem peredaran darah dan pernapasan (Terjadi secara difusi)  Pada nematoda laut memiliki kelenjar renet sebagai alat eksresi  Alat indra berupa sensila, papila, seta, amfid, dan phasmid. INVERTEBRATA Struktur tubuh Nematoda NEMATODA KARAKTERISTIK (2)
  • 44. INVERTEBRATA  Reproduksi secara seksual  Gonokhoris /dioseus alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang cacing jantan mempunyai ujung berkait .  Fertilisasi internal telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari cangkang yang keras dan dilapisi kitin  Telur menetas menjadi larva yang mirip induknya  Larva mengalami molting (pergantian kulit)  Dalam daur hidupnya, Nematoda memerlukan satu inang/lebih. Contoh Wuchereria bancrofti (cacing Filaria) memiliki inang utama manusia dan nyamuk, sementara Oxyuris vermicularis (cacing kremi) hanya memerlukan inang manusia. Ascaris lumbricoides: A. Betina; B; Jantan NEMATODA REPRODUKSI
  • 45. INVERTEBRATA Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;  Adenophoera  Aphasmida (Tidak memiliki phasmid/organ kemoreseptor)  Hidup parasit pada usus manusia dan hewan karnivora  Menjadi agen penyebab penyakit trikinosis cara larva cacing memasuki sel mukosa usus halus kemudia mengikuti peredaran darah hingga ke otot lurik. Tanda dari penyakit ini adalah mual hebat dan dapat menimbulkan kematian jika cacing menembus otot jantung  Manusia dapat mengindap penyakit trikosis jika mengkonsumsi daging yang kurang matang dan mengandung sista cacing  Contoh; Trichinella spiralis Cacing Trichinella spiralis NEMATODA KLASIFIKASI
  • 46. INVERTEBRATA Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;  Secernentea  Anggota spesiesnya memiliki phasmid  (alat kemoreseptor)  Hidup dalam tubuh vertebrata 1. Ascaris lumbricoides (cacing perut)  Penyebab penyakit askariasis yang merupakan infeksi di usus halus dan menyebabkan penderitanya kekurangan gizi.  Cacing betina menghasilkan telur dan keluar bersama tinja. Telur yang mngandung embrio dapat tertelan bersama-sama makanan yang terkontaminasi. Didalam usus telur menetas menjadi larva kemudia larva menembus dinding usus dan masuk ke dalam pembuluh darah, jantung, paru- paru, faring dan usus halus hingga cacing tumbuh dewasa. Ascaris lumbricoides NEMATODA KLASIFIKASI (2)
  • 47. INVERTEBRATA Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;  Secernentea 2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)  Sering ditemukan di daerah pertambangan  Hidup parasit di usus manusia dan menyebabkan anemia yang disebut ankilostomiasis.  Cacing betina menghasilkan telur dan keluar bersama feses. Di tempat yang becek, telur menetas dan menghasilkan larva. Larva masuk ke tubuh penderita melalui pori-pori telapak kaki kemudia larva mengikuti aliran darah menuju jantung, paru-paru, faring, dan usus halus hingga tumbuh dewasa.  Contoh; Necator americanus NEMATODA KLASIFIKASI
  • 48. INVERTEBRATA Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;  Secernentea 3. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)  Ukuran 10-15 nm  Hidup di usus besar manusia, cacing betina menuju dubur pada malam hari untuk bertelur dan mengeluarkan zat yang menyebabkan rasa gatal  Rasa gatal membuat penderita menggaruk hingga telur terselip di kuku- kuku, dan telur dapat tertelan kembali saat makan  Cara penularan cacing kremi disebut autoinfeksi. Daur hidup Oxyuris vermicularis NEMATODA KLASIFIKASI
  • 49. INVERTEBRATA Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;  Secernentea 4. Wuchereria bancrofti (cacing filatia atau cacing rambut)  Hidup parasit di kelenjar getah bening (limfa)  Menyebabkan penyakit kaki gajah atau filariasis  Cacing betina berukuran 8 cm sedangkan jantan berukuran 4 cm  Daur hidup : Cacing betina menghasilkan mikrofilaria yang berada di pembuluh darah besar dan malam hari pindah ke pembuluh darah kecil di bawah kulit. Bila nyamuk perantara (Culex, Anopheles, Mansonia, atau Aedes) menggigit, mikrofilia masuk ke perut nyamuk. Mikrofilia akan bermetamorfosis dalam dinding usus nyamuk dan saat mencapai ukuran 1,4 mm, mikrofilia pindah ke belalai nyamuk dan akan ditularkan ke manusia. Mikrofilia dalam tubuh manusia akan menuju pembuluh limfa dan menghambat sirkulasi getah bening sehingga timbul pembengkakan. NEMATODA KLASIFIKASI
  • 51. INVERTEBRATA Filum Nematoda terdiri dari dua kelas, yaitu ;  Secernentea 5. Onchocerca volvulus  Cacing mikroskopis penyebab onchocerciasis (river blindness) yang mengakibatkan kebutaan.  Vektor pembawanya adalah lalat kecil penghisap darah black fly (Similium)  Cacing ini banyak terdapat di Afrika dan Amerika Selatan NEMATODA KLASIFIKASI
  • 52. INVERTEBRATA 1. Trichinella spiralis : Penyebab penyakit trikosis 2. Ascaris lumbricoides : Penyebab penyakit askaris/ infeksi di usus halus manusia 3. Ancylostoma duodenale (cacing tambang) : Penyebab penyakit anemia ankilostomiasis. 4. Oxyuris vermicularis (cacing kremi) : Penyebab gatal pada dubur manusia dan menyebabkan autoinfeksi 5. Wuchereria bancrofti (cacing filatia atau cacing rambut) : Penyebab penyakit kaki gajah atau filariasis 6. Globodera rostochiensis : Parasit pada tanaman kentang dan tomat 7. Caenorhabditis elegans : Hidup bebas di tanah untuk penelitian perkembangan hewan NEMATODA PERANAN
  • 53. INVERTEBRATA ANNELIDA KARAKTERISTIK  Annelida (Yunani, annelus = cincin kecil , eidos = bentuk), cacing yang berbentuk cincin kecil yang di untai  Triploblastik, selomata (berongga tubuh sejati)  Hidup bebas di alam dan hidup di perairan maupun tanah yang mengandung sisa bahan organik (detritus)  Bersifat karnivora (memakan udang/invertebrata kecil) dan ektoparasit (menempel sementara di tubuh hewan vertebrata dan manusia)  Ukuran tubuh bervariasi (1 mm s.d 3 m)  Bentuk tubuh simetri bilateral dan terbagi menjadi ruas-ruas (segmen) yang sama dari anterior sampai posterior [disebut metameri/somit]
  • 54. INVERTEBRATA  Memiliki tiga lapisan embrionik (ektoderm, mesoderm, dan endoderm)  Segmentasi membagi otot dinding tubuh & menyekat rongga tubuh (septa)  Sitem organ saling berhubungan antara segmen dengan ujung anterior (prostomium) sedangkan bagian posterior (pigidium).  Pada sisi lateral terdapat parapodia --pelebaran dinding tubuh yang pipih-- dengan rambut (seta). Struktur tubuh Annelida ANNELIDA STRUKTUR TUBUH
  • 55. INVERTEBRATA  Sistem pencernaan lengkap : Mulut  Faring  Esofagus  Tembolok  Lambung otot (Empedal)  Usus halus  Anus  Sistem peredaran darah tertutup dan darah annelida mengandung protein klorokruorin sehingga darah berawarna kehijauaan.  Sistem pernapasan : Menggunakan kulit/permukaan tubuh secara difusi  Sistem eksresi : Menggunakan metanefridia, yang terdiri atas nefrostom (corong bersilia), nefridia (saluran yang terbungkus peritoneum) dan nefridiofor (lubang eksresi)  Sistem saraf tangga tali dengn ganglia otak di bagian dorsal depan faring serta sel indra diseluruh permukaan tubuh  Sistem reproduksi : Aseksual (Fragmentasi) dan seksual  Annelida memiliki bintik mata dan alat keseimbangan (stasosista). ANNELIDA STRUKTUR TUBUH (2)
  • 56. INVERTEBRATA Sistem Organ pada Annelida ANNELIDA STRUKTUR TUBUH (3)
  • 57. INVERTEBRATA  Polychaeta  Memiliki banyak seta (rambut)  Habitat di air laut, air tawar, dan air payau  Ukuran tubuh 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm  Pada setiap ruas tubuh terdapat parapodia (alat gerak dan alat pernapasan)  Bagian tubuh :  Prostomium (bagian anterior/kepala) : mata, antena, dan sepasang palpus  Peristomium/segmen pertama : mulut, alat indra, dan sirus (alat peraba)  Parapodium : alat gerak dan alat pernapasan karena mengandung pembuluh darah halus. Terdapat pada setiap segmen tubuh dan memiliki seta, kecuali pada segmen terakhir.  Sistem Reproduksi : Reproduksi seksual, fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofora  Contoh : Cacing palolo (Eunice sp.), cacing wawo (Lysidice oele), Nereis sp., Myzostoma (parasit pada Echinodermata) dan Sabellaria (hidup di lubang pasir laut) ANNELIDA KLASIFIKASI
  • 58. INVERTEBRATA Eunice sp Lysidice oele Nereis sp. Myzostoma ANNELIDA KLASIFIKASI
  • 59. INVERTEBRATA Filum Annelida terdiri dari tiga kelas, yaitu ;  Oligochaeta  Memiliki sedikit seta (rambut)  Habitat di air laut, air tawar, dan air payau dan darat/tanah  Memiliki jaringan kloragogen (lapisan sel berfungsi untuk deaminasi protein dan sintesis urea)  Tidak memiliki bintik mata kecuali yang hidup di air  Bersifat hermafrodit, namun melakukan perkawinan silang.  Jenis :  Mikrodrile : Hidup di air, ukuran 1-30 mm, dinding tubuh tipis dan agak transparan  Megadrile : Panjang tubuh 5 cm – 3m, hidup di darat, dinding tubuh tebal.  Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris), Tubifex (hidup di air tergenang dan tercemar), dan cacing raksasa Australia (Megascolides australis) ANNELIDA KLASIFIKASI (2)
  • 60. INVERTEBRATA Filum Annelida terdiri dari tiga kelas, yaitu ;  Hirudinea (Lintah)  Tidak memiliki seta (rambut)  Hidup sebagai ektoparasit sementara pada inangnya  Bentuk tubuh pipih dorsoventral dengan alat penghisap dibagian anterior  Ukuran tubuh 1 cm-30 cm  Menghasilkan antikoagulan hirudin untuk mencegah penggumpalan darah mangsa shg lintah dapat menghisap darah sebanyak mungkin  Memiliki zat anestetik pada bagian tepi rahangnya  Semua lintah hermafrodit dan melakukan perkawinan silang dengan bertukar sperma  Contoh : lintah air (Hirudo medicialis) dan pacet (Haemadipsa) Hirudo medicialis Haemadipsa ANNELIDA KLASIFIKASI (3)
  • 61. INVERTEBRATA Merugikan/ektoparasit 1. Haemadipsa (pacet) dan Hirudo medicinalis (lintah air) : Menghisap darah hewan dan manusia 2. Polyodra : Mengebor cangkang tiram dan membuat lubang sehingga menurunkan harga jual tiram Menguntungkan 1. Lycidice sp. (cacing wawo) dan Eunice viridis (cacing palolo) : Sumber makanan berprotein tinggi 2. Tubifex : makanan bagi ikan dan burung 3. Pheretima sp. Dan Lumbricus sp. (cacing tanah) : Menyuburkan tanah 4. Hirudo medicinalis (lintah) : Menghilangkan racun akibat gigitan/sengatan hewan berbisa, mengobati migrain, serta membuang kelebihan cairan akibat luka atau penyakit. ANNELIDA PERANAN
  • 62. MOLLUSCA KARAKTERISTIK INVERTEBRATA  Mollusca (Latin, molluscus = lunak) , hewan yang bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastik, dan selomata (berogga tubuh sejati)  Hidup di perairan dangkal (laut, air tawar, air laut, dan air payau) serta di darat  Hidup bebas sebagai herbivor atau karnivor  Bentuk tubuh simetri bilateral, tertutup mantel yang menghasilkan cangkang atau tidak; bulat, dan silindris.  Ukuran tubuh 1 mm – 18 m  Reproduksi : Secara seksual (hermafrodit dan gonokoris) fertilisasi internal di dalam tubuh betina atau eksternal (di luar tubuh).
  • 63. MOLLUSCA STRUKTUR TUBUH INVERTEBRATA  Mollusca memiliki tiga bagian utama yaitu kaki, massa viseral, dan mantel.  Kaki  merupakan penjuluran bagian ventral tubuhnya yang berotot untuk bergerak dan kaki termodifijasi menjadi tentakel  Massa viseral  bagian tubuh yang lunak, merupakan kumpulan organ tubuh seperti organ pencernaan, ekskresi, reproduksi)  Mantel  menyelubungi massa viseral; jaringan tipis dan kuat pembungkus tubuh; membentuk rongga yang berisi cairan; mensekresikan bahan penyusun cangkang
  • 64. MOLLUSCA STRUKTUR TUBUH (2) INVERTEBRATA Struktur tubuh Mollusca (Gastropoda)
  • 65. MOLLUSCA STRUKTUR TUBUH (3) INVERTEBRATA  Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  usus  anus. Di dalam rongga mulut mollusca terdapat radula (lidah parut) yang tersusun dari tulang muda (odontophore) berfungsi untuk mengerok lumut, mengebor, dan menangkap mangsa.  Sistem peredaran darah : Mollusca memiliki jantung dengan dua serambi dan satu bilik; peredaran darah terbuka yang mengalir dalam sinus (rongga antara sel-sel organ); pigmen hemosianin larut dalam plasma darah yang mengandung Cu bukan Fe; darah berwarna biru pucat jika oksigen dan tidak berwarna jika oksigen  Sistem pernapasan : Alat pernapasan berupa sepasang insang atau lebih yang disebut ktenidium; paru-paru; atau keduanya.  Sistem eksresi : Sepasang protonefridium  Sistem saraf : Cincin saraf yang melingkari esofagus dengan beberapa pasang ganglion dan dua pasang benang saraf yang berhubungan dengan kaki, mantel, dan organ-organ dalam.  Sistem indra : Sepasang osfradium (kemoresptor), mata, dan statosista (alat keseimbangan).
  • 66. MOLLUSCA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;  Polyplacophora (Chiton)  Ukuran tubuh 3 mm-40 cm berbentuk lonjong, pipih dorsoventral, berwarna gelap, memiliki 8 keping cangkang pipih yang tersusun seperti genting.  Tidak memiliki mata&tentakel, namun radulla besar, kaki lebar, serta 6-88 insang.  Alat indra berupa organ subradula aesthetes yang dijulurkan untuk mendeteksi makanan  Alat reproduksi gonokoris dan pembuhan secara internal/eksternal.  Telur disimpan dalam rongga mantel dan menetas menjadi trokofor dan metamorfosis menjadi chiton  Contoh : Chiton sp., Chaetopleura, dan Lepidopleurus Lepidopleurus Chiton sp.
  • 67. MOLLUSCA KLASIFIKASI (2) INVERTEBRATA Filum Mollusca terdiri dari lima kielas, yaitu ;  Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia)  Asal nama :  Pelecypoda  Kaki pipih seperti kapak, dapat dijulurkan, untuk melekat atau menggali pasir/lumpur  Lamellibranchiata  Lembaran insang 1 atau 2 ps (berlapis-lapis)  Bivalvia  Memiliki sepasang cangkang yang dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen)  Tidak memiliki kepala, tubuh berbentuk pipih secara lateral dan di tutupi oleh sepasang cangkang.  Ukuran tubuh 2 mm – 1m  Cara reproduksi secara seksual dengan gonokoris atau hermafrodit. Gamet di keluarkan melalui sifon ekshalan dan pembuahan menghasilkan larva trokofor yang bermetamorfosis menjadi kerang muda.
  • 68. MOLLUSCA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Struktur tubuh Pelecypoda Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia)  Sistem pencernaan : Makanan masuk bersama air melalui sifon inhalan  disaring oleh insang  keluar melalui sifon ekshalan  Sistem peredaran darah : Terbuka  Sistem indra : Tentakel pada sifon, sepasang statosista pada kaki, dan oseli di tepi mantel untuk deteksi cahaya, serta osfradium di sifon ekshalan
  • 69. MOLLUSCA KLASIFIKASI (4) INVERTEBRATA  Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia)  Cangkang tersusun dari zat kapur (kalsium- karbonat) yang dihasilkan oleh kelenjar mantel  Cangkang berjumlah satu pasang dengan puncak yang disebut umbo. Cangkang pelecypoda tersusun dari tiga lapisan yaitu :  Periostrakum  lapisan paling luar yang tersusun dari zat tanduk  Prismatik  lapisan kapur di bagian tengah tersusun dari kalsium karbonat yang berbentuk prisma  Nakreas  lapisan mutiara paling dalam. Tersusun atas kristal halus kalsium karbonat terbentuk dari getah yang dihasilkan kelenjar mantel (cairan esktrapalial)  Contoh : Pinctada margaritifera (kerang mutiara), Anodonta (kerang air tawar), Teredo (cacing kapal—pengebor kayu), Litophaga (kerang pengebor batu karang laut)
  • 70. MOLLUSCA KLASIFIKASI (5) INVERTEBRATA Pinctada margaritifera Anodonta sp. Teredo bivalve Lithophaga
  • 71. MOLLUSCA KLASIFIKASI (3) INVERTEBRATA Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;  Gastropoda (Siput/Keong)  Mollusca yang berjalan dengan perutnya  Hidup bebas di berbagai habitat sebagai herbivora atau karnivora  Dapat hidup sebagai endoparasit (misalnya Entoconcha yang hidup dalam tubuh timunlaut dan Stilifer yang hidup di dinding tubuh bintang laut) serta ektoparasit (misalnya Brachystoma pada cacing Polychaeta)  Kaki memiliki telapak yang datar dengan silia yang menghasilkan lendir Achatina fulica (bekicot) Chromodoris (siput laut tanpa cangkang
  • 72. MOLLUSCA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;  Gastropoda (Siput/Keong)  Sistem pernapasan : Bernapas dengan insang sejati, insang sekunder, dan seluruh permukaan tubuh  Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  usus  anus.  Sistem peredaran darah : Terbuka, dan jantung berada didalam perikardium  Sistem saraf : Gastropoda memiliki sepasang ganglion otak dan benang saraf  Sistem indra : Mata pada pangkal tentakel, sepasang/dua pasang tengtakel (sbg alat peraba), osfradium (kemoreseptor pada rongga mantel), dan statosita pada kaki.  Sistem eksresi : Protonefridium  Sistem reproduksi : Secara seksual dan gonokoris/diesis (kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda). Fertilisasi internal/eksternal.  Contoh : Achatina (bekicot), Vaginula dan Chromodoris (siput laut tanpa cangkakng), dan Lymnaea (siput air tawar)
  • 73. MOLLUSCA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;  Gastropoda (Siput/Keong) Struktur tubuh Gastropoda Cangkang gastropoda terdiri dari empat lapisan ; Periostrakum : mengandung zat tanduk conchiolin Primastik : lapisan kalsium karbonat terluar, mengandung kalsit Lamela : lapisan kalsium karbonat tengah, mengandung aragonit Nakre : lapisan kalsium karbonat terdalam, mengandung lembaran aragonit
  • 74. MOLLUSCA KLASIFIKASI (4) INVERTEBRATA Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;  Schapopoda (siput taring/gading gajah)  Ukuran tubuh 4 mm – 6 cm  Habitat pada pasir atau lumpur di laut  Memiliki cangkang terbuka pada kedua ujungnya dan berwarna putih atau kekuningan  Pada bagian kepala memiliki mulut dan kaptakula (filamen untuk mengngkap makanan) serta rahang dan radulla  Tidak memiliki mata dan tentakel  Tidak memiliki insang, pertukaran udara terjadi pada permukaan mantel  Tidak memiliki jantung, dan peredaran darah dengan sistem sinus  Alat eksresi dengan sepasang nefridium  Reproduksi secara seksual dan gonokoris,fertilisasi eksternal.  Fertilisasi menghasilkan larva trokofor  larva veliger  anak schapopoda  Contoh : Dentalium dan Cadulus mayori Cadulus mayori
  • 75. MOLLUSCA KLASIFIKASI (5) INVERTEBRATA Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;  Cephalopoda (Cumi-cumi dan gurita)  Mollusca yang kakinya berada di kepala  Habitat di laut, ukuran tubuh bervariasi (1 cm – 20 m dengan diameter 4m)  Tidak memiliki cangkang luar, kecuali Nautilus  Pergerakan mundur dengan cara menghisap air pada rongga mantel kemudia menyemburkannya melalui corong (sifon/funnel)  Jumlah tentakel dan tangan bervariasi (Nautilus 90 tentakel, dan cumi-cumi 10 buah/4 pasang tentakel dan sepasang tangan), Octopus 8 pasang tangan)  Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  sekum (usus buntu)  usus  anus. Serta kelenjar pencernaan hati dan pankreas  Sistem pernapasan : Menggunakan insang atau dengan seluruh tubuh  Sistem peredaran darah : Tertutup serta memiliki jantung dan darah yang mengandung hemosianin  Sistem eksresi : nefridium
  • 76. MOLLUSCA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Filum Mollusca terdiri dari lima kelas, yaitu ;  Cephalopoda (Cumi-cumi dan gurita)  Sistem saraf : Sepasang ganglia yang memusat membentuk otak  Sistem indra : Mata dan statosista  Semua Chepalopoda (kecuali Nautilus) memiliki kantong tinta yang bermuara pada rektum dekat anus, cairan ini mengandung pigmen melanin berwarna hitam atau cokelat. Dalam keadaan bahaya, tinta dikeluarkan melalui anus dan keluar tubuh melalui corong/sifon  Memiliki kemampuan mimikri seperti bunglon karena kulit mengandung kromatofor berwarna kuning, jingga, merah, biru, dan hitam (misalnya pada Sepia officinalis/sotong)  Sistem reproduksi : Seksual dan gonokoris  Contoh : Nautilus pompilius, Sepia officinalis (sotong), Loligo (cumi-cumi) dan Octopus (gurita)
  • 78. MOLLUSCA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Nautilus pompilius Loligo sp. (cumi-cumi) Octopus (gurita) Sepia officinalis (sotong)
  • 79. MOLLUSCA PERANAN INVERTEBRATA Merugikan/ektoparasit 1. Lymnaea :(Siput air tawar ) : inang perantara Fasciola hepatica (cacing hati) 2. Achatina fulica (bekicot) : hama tanaman budidaya Menguntungkan 1. Loligo sp. (cumi-cumi), Anadara granosa (kerang darah), dan Mytilus edulis (kerang hijau) : sumber makanan dengan asam amino essensial dan lemak tak jenuh 2. Pinctada maxima, Pinctada martensii : penghasil mutiara 3. Cangkang siput dan kerang : Bahan hiasan dinding, pajangan rumah,dan kancing pakaian
  • 80. ARTHROPODA KARAKTERISTIK INVERTEBRATA  Arthropoda (Latin, arthros = ruas atau sendi; podos = kaki) , hewan yang memiliki kaki dan tubuh beruas-ruas atau berbuku-buku, triploblastik, dan selomata (rongga tubuh sejati)  Habitat di darat, perairan tawar dan laut. Cara hidup sebagai herbivora, karnivora, parasit, serta bersimbiosis dengan makhluk hidup lain  Ukuran tubuh bervariasi 0,1 mm – 3 m  Tubuh simetri bilateral dilindungi eksoskleton  Cara reproduksi : Seksual dengan gonokoris atau hermafrodit. Reproduksi terjadi melalui perkawinan (kopulasi) dan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan, dimana sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah kromosom separuh dari individu betina.
  • 81. ARTHROPODA STRUKTUR TUBUH INVERTEBRATA  Segmen tubuh dapat dibedakan menjadi ;  Kepala (kaput), Data (thorax), dan Perut (abdomen)  Tubuh terbungkus eksoskleton dari zat kitin yang tidak dapat tumbuh dan membesar, sehingga Arthropoda harus melepaskan eksoskleton yang lama disebut dengan molting/ekdisis.  Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  usus  anus.  Sistem peredaran darah : Terbuka dan terdiri atas jantung, arteri pendek, dan sinus. Kumpulan sinus disebut hemosol, cairan darah pada arthropoda disebut hemolimfa.  Sistem pernapasan : Menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau permukaan tubuhnya. Pertukaran udara terjadi melalui lubang respirasi pada tiap segmen tubuh disebut spirakel/stigma.  Sistem eksresi : Menggunakan tubulus maphigi atau kelenjar ekskresi.  Sistam saraf : Tangga tali yang dilengkapi dengan ganglia atau otak  Sistem indara : Mata untuk penglihatam, antena untuk sentuhan dan penciuman, serta resptor olfaktori untuk indra penciuman.
  • 82. ARTHROPODA KLASIFIKASI (1) INVERTEBRATA ARTHROPODA Chelicerata Araneae (Laba-laba) Scorpiones (Kalajengking) Acarina (Tungau, kutu) Myriapoda Diplopoda (Kaki seribu) Chilopoda (Kelabang/Lipan) Crustacea Remipedia (udang purba) Branchipoda (udang air tawar) Ostracoda Cephalocarida Maxillopoda Mallacostraca Hexapoda
  • 83. ARTHROPODA KLASIFIKASI (2) INVERTEBRATA Hexapoda Entognatha Collembola Diplura Protura Insecta Bds Metamorfosis Ametabola Hemimetabola (tidak sempurna) Holometabola (sempurna) Bds Ada/Tidak Sayap Apterygota Pterygota Exopterygota Endopterygota
  • 84. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;  Chelicerata  Memiliki alat mulut tambahan untuk makan mirip cakar  Ukuran tubuh bervariasi 0,1 mm -18 cm  Tubuh terdiri dari dua bagian yaitu kepala dada menyatu (sefalothoraks) [dengan 4 pasang kaki], dan abdomen (perut)  Memiliki beberapa mata tunggal (oseli), tidak punya antena, mulut dilengkapi kalisera (alat sengat) dan sepasang pedipalpus (alat capit)  Sistem pencernaan : Mulut  esofagus  lambung  usus  anus.  Sistem pernapasan : Menggunakan paru-paru buku  Sistem peredaran darah : Terbuka  Sistem eksresi : Menggunakan tubulus malphigi  Sistem saraf : Tangga tali dengan ganglion otak di kepala  Sistem reproduksi : Seksual, gonokoris, fertilisasi internal
  • 85. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA  Chelicerata Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu : a) Araneae (Kelompok laba-laba)  Tubuh terbagi menjadi sefalothoraks dan abdomen, diantaranya terdapat bagian yang menyempit disebut pedisel.  Memiliki 8 mata, sepasang pedipalpus, dan sepasang kalisera  Dalam abdomen terdapat kelenjar sutra untuk membuat sarang, bermuara pada organ yang disebut spineret.  Spineret memiliki banyak lubang (spigot), namun laba-laba tidak terperangkap dalam jaring karena memiliki kelenjar minyak antirekat pada kakinya  Cara reproduksi seksual dengan kopulasi, fertilisasi internal  Contoh ; Latrodectus mactans (laba-laba beracun), Misumena (flower (crab) spider), dan Aphonopelma hentzi (tarantula)
  • 87. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA  Chelicerata Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu : b) Scorpiones (Kalajengking dan Ketunggeng)  Tubuh terdiri dari sefalothoraks pendek dan abdomen bersegmen, segmen terakhir merupakan ekor dengan posisi melengkung ke atas punggung  Memiliki kalisera pada bagian ekor untuk melumpuhkan mangsa  Memakan serangga, laba-laba, dan hewan kecil lain  Contoh ; Uroctonus mordax (kalajengking), Typhlochactas mitchelli, dan Hadogenes troglodytes Uroctonus mordax Typhlochactas mitchelli
  • 88. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA  Chelicerata Subfilum ini di bagi menjadi tiga ordo yaitu : c) Acarina (Tungau, caplak, dan kutu)  Tubuh bulat lonjong dengan sefalothrokas dan abdomen menyatu, tidak bersegmen  Memiliki empat pasang kaki; setiap pasang terdiri dari 6-7 ruas  Bernapas dengan seluruh permukaan tubuh dan trakea  Caplak memiliki alat haller (lubang olfaktori pada kaki) dan hipostom untuk menusuk, sedangkan tungau tidak punya  Caplak menghisap darah dan mengeluarkan zat antikoagulan  Contoh ; Sarcoptes scabiei (penyebab penyakit kudis), Dermatophagoides farinae (tungau debu rumah), dan Hydracarina (kutu air) Hydracarina Dermatophagoides farinae
  • 89. ARTHROPODA KLASIFIKASI (2) INVERTEBRATA Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;  Myriapoda (hewan berkaki banyak)  Bagian tubuh terdiri atas kepala (kaput) dan abdomen, serta tidak memiliki bagian dada  Memiliki sepasang antena, sepasang mata (dari kumpulan oseli), dan mulut yang dilengkapi sepasang rahang bawah, dan dua pasang rahang atas  Bernapas dengan trakea dan spirakel (lubang dipermukaan tubuh) pada setiap segmen  Alat eksresi berupa tubulus malphigi  Reproduksi seksual, gonokoris, dam fertilisasi internal
  • 91. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA  Myriapoda (hewan berkaki banyak) Subfilum ini di bagi menjadi dua kelas yaitu : a) Diplopoda (Keluwing/Kaki seribu)  Tubuh silindris panjang dengan jumlah 25-100 segmen  Pada bagian atas abdomen terdapat dua pasang kaki  Memiliki dua pasang spirakel pada tiap segmen  Memiliki sepasang antena yang pendek  Reproduksi ovipar, cara hidup memakan sisa-sisa tumbuhan  Contoh : Trigoniuolus corallinus (luing) Trigoniuolus corallinus
  • 92. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA  Myriapoda (hewan berkaki banyak) Subfilum ini di bagi menjadi dua kelas b) Chilipoda (Kelabang atau Lipan)  Tubuh pipih dorsovental, setiap segmen abdomen memiliki sepasang kaki dibagian samping  Memiliki sepasang antena panjang, dan sepasang mata  Spirakel pada setiap segmen tubuh berjumlah sepasang  Reproduksi ovipar, mampu bergerak cepat, hidup sebagai predator  Contoh ; Scutigera coleoptrata (lipan rumah) dan Scalopendra gigantea Scalopendra gigantea
  • 93. ARTHROPODA KLASIFIKASI (3) INVERTEBRATA Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;  Crustacea (udang-udangan)  Arthropda yang memiliki esksoskleton keras yang tersusun dari zat kapur dan kitin  Hidup sebagai herbivora, karnivora, pemakan bangkai, atau parasit  Ukuran tubuh 0,1 mm – 60 cm dengan bentuk bervariasi  Tubuh terdiri dari sefalothoraks dan abdomen yang bersegmen  Sefalothoraks di tutupi oleh karapaks, dimana bagian atasnya lancip (rostrum)  Bagian tubuh crustacea ;  Pada bagian kepala [penyatuan 5 segmen] terdapat mata majemuk (mata faset) bertangkai, yang tersusun dari unit optik (omatidium), sepasang antenula pendek, sepasang antena, sepasang rahang bawah, dan dua pasang rahang atas  Pada bagian dada [penyatuan 8 segmen]terdapat maksiliped ( menyaring dan memasukan makanan), sepasang keliped (kaki capit) sebagai alat pertahanan diri, empat pasang pereiopod (kaki jalan).
  • 94. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA  Crustacea (udang-udangan)  Bagian tubuh crustacea ;  Pada tiap segmen abdomen terdapat sepasang pleopod (kaki renang); pada jantan plepod 1 dan 2 modifikasi menjadi genopod (alat kopulasi) sedangkan pada betina pleopod berfungsi sebagai penyimpan telur dan pembawa anak.  Pada bagia bawah tubuh terdapat telson dan sepasang uropod (alat kemudi reang)  Sistem eksresi : Kelenjar hijau di dasar antena  Crustacea bernapas dengan insang  Sistem peredaran darah : Terbuka serta memiliki jantung, arteri, dan sinus  Darah mengandung pigmen hemoglobin dan hemosianin  Cara reproduksi seksual, gonokoris/hermafrodit. Fertilisasi internal Pembuahan : Telur  larva nauplius  Hewan dewasa
  • 96. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA  Crustacea (udang-udangan) Filum Crustacea di bagi menjadi enam kelas, yaitu ; 1. Remipedia (udang purba) • Hidup di perairan gelap • Ukuran tubuh 30 mm terdiri atas kepala dan badan (trunk) 32 ruas • Memiliki alat sengat yang tajam dan beracun • Contoh ; Speleonectes atlantida, dan Godzillognomus schrami 2. Branchipoda (udang air tawar) • Jumlah segmen tubuh bervariasi • Tidak memiliki rahang atas dan kaki berbentu daun • Contoh ; Artemia salina, dan Lepidocaris rhyniensis 3. Ostracoda • Ukuran tubuh 0,2-30 mm bentuk bulat lonjong • Hidup sebagai zooplankton dikedalaman 700 m • Memiliki karapas keras yang menyatu pada bagian dorsal • Contoh ; Cypridina mediterranea, dan Gigantocypris pellucida
  • 97. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA 4. Cephalocarida (udang kecil primitif) • Ukuran tubuh 2 – 4 mm • Hidup sebagai bentos dan pengurai di kedalaman hingga 1500 m • Tidak memiliki rahang atas dan bersifat hermafrodit • Contoh ; Lightiella monniotae 5. Maxxilopoda • Tubuh terdiri dari kepala (5 ruas), dada (6 ruas) dan perut (4 ruas) serta telson • Ada yang punya karapas dan tidak • Mata memiliki tiga mangkuk (naupliar eyes) • Contoh ; Cyclops bicuspidatus, dan Stygotantulus stocki
  • 98. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA 6. Malacostraca Tubuh terdiri dari lima ruas kepala, delapan ruas dada dan enam ruas perut serta sebuah telson Kepala dada bsatu (sefalothoraks) Terbagi menjadi empat ordo, yaitu ; a) Isopoda (kaki seragam) contoh Asellus sp. b) Amphipoda, contoh Alicella gigantea c) Stromatopoda, contoh Odontodactylus latirostris d) Decapoda (jumlah kaki sepuluh) contoh Penaeus monodon (udang windu), Portunus (rajungan)
  • 99. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Speleonectes atlantida,Penaeus monodon Portunus
  • 100. ARTHROPODA KLASIFIKASI (4) INVERTEBRATA Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;  Insecta (Serangga)  Ukuran tubuh bervariasi 2-260 mm  Tubuh terdiri atas tiga bagian yaitu, kepala, dada, dan perut  Dada tersusun dari tiga segmen, kaki berjumlah tiga pasang atau enam buah  Perut tersusun atas 11 ruas  Struktur tubuh :  Kepala : Mata faset, mata tunggal, sepasang antena, dan mulut (rahang atas dan bawah, palpus, labrum (bibir atas), dan labium (bibir bawah). Mata majemuk memiliki omatidium ditutpi oleh kornea transparan dan lensa (faset). Palpus berfungsi sebagai alat perasa, dan antena sebagai kemoreseptor. Seranga dengan kemampuan mengeluarkan suara memiliki organ timpanum  Serangga memiliki sepasang/dua pasang sayap dan tubuhnya ditutupi oleh kutikula sebagai eksoskeleton. Lapisan kutikula yang menebal disebut sklerit.
  • 101. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;  Insecta (Serangga)  Struktur tubuh :  Serangga mengalami perubahan bentuk tubuh yang terjadi selama siklus hidupnya (metamorfosis) ; a) Ametabola : Tidak mengalami metamorfosis, contoh Lepisma saccharina (kutu buku) b) Hemimetabola (Tidak sempurna) : Telur  Nimfa (serangga muda)  Imago (serangga dewasa). Contoh Gryllus sp. (jangkrik), Periplaneta americana (kecoak), Stagmomantis (belalang sembah) dan Argia (capung) c) Holometabola (sempurna) : Telur  Larva (ulat/belatung)  pupa (kepompong)  Imago (dewasa). Contoh ; lalat, kupu-kupu, dan nyamuk  Sistem pencernaan : Mulut  Faring (kerongkongan)  esofagus  tembolok (menyimpan makanan sementara)  Lambung  Usus  Rektum  Anus
  • 102. Metamorfosis pada Insecta Metamorfosis tidak sempurna Metamorfosis sempurna Telur Nimfa Dewasa Telur Larva Pupa Dewasa ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA
  • 103. ARTHROPODA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Filum Arthropoda terdiri dari empat subfilum yaitu ;  Insecta (Serangga)  Struktur tubuh :  Sistem peredaran darah : Terbuka, serta memiliki “jantung toraks” untuk memasok darah ke sayap bagi serangga yang terbangnya sangat cepat  Sistem pernapasan : Sistem trakea,dimana uadra masuk ke trakea melalui spirakel  Sistem eksresi : Menggunakan tubulus malphigi yang berjumlah 2-250 helai  Sistem saraf : Sistem saraf tangga tali yang terdiri atas otak, ganglion, subesofagus, dan benang saraf ventral  Sistem reproduksi : Seksual, gonokoris dan fertilisasi internal. Gonad berjumlah sepasang dengan sebuah gonopor (lubang kelamin). Telur yang telah dibuahi akan dikeluarkan melalui ovipositor.
  • 104. Antena Kaput Toraks Abdomen Sayap depan Sayap belakang SpirakelKakiLabium Maksila Mandibula Mata majemuk Oseli ARTHROPODA KLASIFIKASI (17) INVERTEBRATA Struktur tubuh Insecta
  • 105. Struktur tubuh Insecta Bagian-bagian caput Insecta Kaput Toraks Abdomen Sayap Tubula Malpighi Anus Testis Pembuluh darah dorsal Usus Trakea Otak Antena Eksoskeleton Saraf pusat ventral Antena Labrum Mata majemuk Mandibula Maksila Labium Palpus Labrum ARTHROPODA KLASIFIKASI (17) INVERTEBRATA
  • 106. Berbagai tipe mulut serangga ARTHROPODA KLASIFIKASI (17) INVERTEBRATA
  • 107. Insecta Apterygota Insekta tanpa sayap tidak mengalami metamorfosis ( Ametabola ) morfologi anak sama dengan dewasa, hanya pertambahan ukuran saja tanpa perubahan bentuk Telur – muda - imago Cth : Lepisma sacharina (kutu buku) Pterygota Exopterygota Insekta bersayap eksternal, berasal dari tonjolan luar dinding tubuh metamorfosis tidak sempurna ( Hemimetabola ) Insecta muda yang menetas mirip dengan induk, tetapi belum muncul sayap (nimfa), sayap akan muncul sedikit demi sedikit hingga dewasa Telur – nimfa - imago Endopterygota Insekta bersayap internal, berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh metamorfosis sempurna ( Holometabola ) Setiap tahap menunjukkan perubahan bentuk yang sangat berbeda Telur – larva – pupa - imago ARTHROPODA KLASIFIKASI (18) INVERTEBRATA
  • 108. ARTHROPODA KLASIFIKASI (18) INVERTEBRATA Ordo Odonata • Pantala sp. (Capung) Ordo Orthoptera • Gryllus sp. (Jangkrik) Ordo Isoptera • Reticulitermes (Rayap) Ordo Hemiptera • Leptocorisa acutata (Walang sangit) Ordo Homoptera • Pediculus humanus capitis (kutu kepala)
  • 109. ARTHROPODA KLASIFIKASI (19) INVERTEBRATA Ordo Neuroptera • Myrmeleontidae (Undur-undur) Ordo Lepidoptera • Rhopalocera (Kupu-kupu) Ordo Diptera • Musca domestica (Lalat), Aedes agepty (nyamuk) Ordo Coleoptera • Oryctes rhinoceros (Kumbang kelapa) Ordo Hymenoptera • Oecophylla saragillina (semut rang-rang)
  • 110. ARTHROPODA PERBEDAAN INVERTEBRATA Ciri Kelas Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta Bagian tubuh Sefalothoraks, abdomen Kepala dan abdomen Sefalothoraks dan abdomen Kepala, thoraks, dan abdomen Antena Tidak ada Sepasang Sepasang antena pendek, sepasang antena pajang (sungut) Sepasang Mata Beberapa pasang mata tunggal (oseli) Sepasang mata dari kumpulan oseli Sepasang mata majemuk (faset) yang bertangkai Sepasang mata faset dan mata oseli
  • 111. ARTHROPODA PERBEDAAN(2) INVERTEBRATA Ciri Kelas Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta Alat mulut Kalisera (alat sengat) dan pedipalpus (alat capit) Sepasang mandibula dan dua pasang maksila Sepasang mandibula, dan dua pasang maksila Maksila, mandibula, palpus, labrum, dan labium Alat respirasi Paru-paru buku Sistem trakea, spirakel Insang, permukaan tubuh Sistem trakea, spirakel Alat eksresi Tubulus malphigi Tubulus malphigi Kelenjar hijau Tubulus malphigi Reproduksi Seksual, diesis Seksual, diesis Seksual, diesis, partenogenesis Seksual, diesis, partenogenesis Sayap Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada, 1 / 2 pasang
  • 112. ARTHROPODA PERBEDAAN (3) INVERTEBRATA Ciri Kelas Chelicerata Myriapoda Crustacea Insecta Jumlah kaki Empat pasang Banyak, sepasang atau lebih pada tiap segmen tubuh Beberapa pasang; -sepasang keliped (kaki capit) dan maksilipied -4 pasang pereiopod (kaki jalan) -sepasang pleopod (kaki renang / segmen Tiga pasang Habitat Darat, dan beberapa di air Darat, dan beberapa di air Darat, air Darat, air
  • 113. Menguntungkan 1. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. 2. Penghasil madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera). 3. Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera ( contoh: Bombix mori ) 4. Dapat dikonsumsi, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman. 5. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan. ARTHROPODA PERANAN (2) INVERTEBRATA
  • 114. ARTHROPODA PERANAN INVERTEBRATA Merugikan/ektoparasit 1. Vektor perantara penyakit pada manusia 2. Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa/tanduk,wereng, walang sangit dan ulat. 3. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilaparvata lugens (wereng) inang perantara virus tungro, belalang dan walang sangit pengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso. 4. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk. 5. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai dan beras) oleh berbagai Coleoptera, misal: kutu beras. 6. Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap. Dapat merusak kertas (Kutu buku)
  • 115. ECHINODERMATA KARAKTERISTIK INVERTEBRATA  Echinodermata (Latin, echino= landak; dermata = kulit) yaitu kelompok hewan berkulit duri, triploblastik, dan selomata (rongga tubuh sejati)  Semua habitat di pantai hingga dasar laut dengan kedalaman 6.000 m  Hidup bebas atau komensalisme dengan hewan lain  Beberapa merupakan karnivora yang memakan hewan polip Cnidaria, udang, kepiting kerang, siput dan ikan kecil  Ukuran tubuh bervariasi dengan diameter 1 – 36 cm  Bentuk tubuh ; seperting bintang, bola, pipih-memanjang, atau seperti tumbuhan  Simetri bilateral pada saat larva  Simetri radial saat dewasa  Tubuh tidak memiliki kepala, tersusun dalam sumbu oral-aboral
  • 116. ECHINODERMATA STRUKTUR TUBUH INVERTEBRATA Struktur tubuh Echinodermata (bintang laut)
  • 117. ECHINODERMATA STRUKTUR TUBUH (2) INVERTEBRATA  Tubuh terbagi menjadi lima simetri, terbagi atas daerah ambulakral (penjuluran kaki tabung), dan daserah interambulakral (tidak ada kaki tabung)  Memiliki sistem pembuluh air (sistem ambulakral) pada rongga tubuh untuk menggerakan kaki tabung  Madreporit : tempat masuk dan keluar air  Ampula : berkontraksi mengatur volume air dalam kaki tabung  Sistem pencernaan : Mulut  Esofagus  Lambung  Usus  Anus  Mulut terletak di permukaan oral , anus di permukaan aboral  Sistem pernapasan : Insang kulit  Sistem saraf : Cincin saraf berbentuk segilima di mulut yg berhubungan pada saraf radial di setiap lengan. Madreporit Sal. Batu Sal. Cincin Sal. Radial Sal. Lateral Ampula Kaki tabung
  • 118. ECHINODERMATA STRUKTUR TUBUH INVERTEBRATA  Sistem reproduksi ;  Umumnya dioseus, sedikit hermaprodit  Fertilisasi eksternal  Larva (simetri bilateral) mengalami metamorfosis menjadi individu dewasa (simetri radial)  Larva menetap di dasar laut dan makan plankton  Daya regenerasi tinggi  Sistem eksresi : Tidak ada  Sistem sirkulasi : Belum berkembang dengan baik  Selom berisi cairan, menyelimuti organ tubuh, tempat makanan dan oksigen bergerak  Sel amoebosit  mengedarkan sari makanan, membawa sisa metabolisme, dan pertukaran udara
  • 119. ECHINODERMATA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;  Asteroidea (Bintang Laut)  Tubuh berbentuk bintang dengan lima lengan  Diameter tubuh 10 -20 cm  Pada permukaan tubuh terdapat duri-duri, papula, insang kulit, dan pediselaria.  Pediselaria berfungsi untuk menangkap makanan, melindungi tubuh dari kotoran (membersihkan diri) dan melindungi papula. Permukaan Atas/dorsal  Duri-duri zat kapur  Anus  Madreporit  Lubang tempat masuk nya air  Pediselaria (duri bentuk catut) Permukaan Bawah/Ventral  Mulut (oral)  Kaki ambulakral, terdapat pada celah ambulakral  Kaki ambulakral dapat dipanjangkan atau dipendekkan ; Untuk bergerak dan Alat pengisap, sehingga dapat melekat kuat
  • 120. ECHINODERMATA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Perkembangan telur bintang laut setelah terjadi pembuahan
  • 122. ECHINODERMATA KLASIFIKASI INVERTEBRATA Asterias forbsesi Linckia mutifora Astropecten polychantus
  • 123. ECHINODERMATA KLASIFIKAS (2)I INVERTEBRATA Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;  Ophiuroidea (Bintang Ular)  Berbentuk bintang, seperti Asteroidea, namun lengan lebih panjang, langsing dan fleksibel untuk pergerakan  Gerak cepat, gerakan lengan seperti gerakan ular  Cakram pusat kecil dan pipih, berbatas jelas dengan lengan-lengannya  Daya regenerasi tinggi  Lengan mudah putus  Tidak memiliki pediselaria  Permukaan atas/dorsal :  Mulut /oral  Madeporit  Tidak memiliki anus Ophiothrix fragilis Ophiomyxa autralis
  • 124. ECHINODERMATA KLASIFIKASI (3) INVERTEBRATA Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;  Echinoidea (Bulu babi / Dolar pasir)  Bentuk tubuh seperti bola, tidak memiliki lengan, bergerak dengan kaki tabung dan duri-duri  Bagian tubuh permukaan oral : Mulut di kelilingi 5 gigi kuat dan tajam  Bagian tubuh permukaan aboral : anus, madreporit dan lubang kelamin  Memiliki alat pencernaan yang khas : LENTERA ARISTOTELES (tembolok kompleks untuk menggiling makanan  Sistem reproduksi : Dioseus, fertilisasi eksternal, dan menghasilkan larva PLUTEUS yang memiliki lengan panjang  Contoh ; Diadema paucispinum
  • 125. ECHINODERMATA KLASIFIKASI (4) INVERTEBRATA Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;  Crinoidea  Jumlah spesies paling sedikit  Bentuk seperti tumbuhan  Tidak memiliki madreporit dan ampula  Kelompok Crinoidea  Tubuh bertangkai : - Lili laut - Kedalaman 100 m atau lebih  Tubuh tidak bertangkai - Bintang laut berbulu - Daerah pasang surut sampai laut dalam  Contoh : Ptilocrinus pinnatus (Lili laut)
  • 126. ECHINODERMATA KLASIFIKASI (5) INVERTEBRATA Filum Echinodermata terdiri dari lima kelas yaitu ;  Holothuroidea (Mentimun Laut)  Tidak berlengan  Tubuh memanjang, lunak dan tidak berduri  Mulut dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan  Berbaring pada salah satu sisi tubuhnya  Pada sisi ini, kaki ambulakral berkembang lebih baik dibandingkan sisi tubuh lainnya, yaitu bagian dorsal yang tereduksi  Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral  Mulut dikelilingi 10-30 tentakel  Menangkap makanan dengan lendir yang terdapat pada permukaan tentakel  Makanan dari tentakel dimasukkan ke mulut satu persatu  Contoh : Cucumaria sp., Holothuria edulis, dan Thyone sp.

Editor's Notes

  1. Telson : Segmen terakhir tubuh crustacea