SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN
Bab 1. Pengantar Evaluasi Lahan

Purwandaru Widyasunu
Laboratorium Tanah/
Manajemen Sumberdaya Lahan
Faperta Unsoed
1.1. Latar Belakang dan Manfaat
Latar Belakang:
a. Jenis tanah beragam karena proses genesa
tanah beragam dan menghasilkan sumberdaya
lahan beragam karena perbedaan geografi,
iklim, waktu,dan manajemen oleh manusia.
b. Kondisi planet berubah sehingga terjadi
perubahan tanah, air, lahan, dan atmosfer.
c. Genesa tanah, perubahan lahan merubah
kemampuan lahan, bentuk konversi lahan.
d. Kemajuan Iptek bertambah dinamik, sehingga
pengelolaan sistem pertanian berubah seiring
perubahan penggunaan lahan dan komoditas
pertanian.
e. Point a s/d d membutuhkan iptek Evaluasi
Lahan agar terjadi penata gunaan lahan yang
baik dan benar.
Manfaat:
a. Mengetahui dan menguasai teknik survei (dan
evaluasi) tanah/lahan.
b. Perencanaan pembangunan daerah, regional,
nasional.
c. Profesi dan pelayanan kebutuhan bidang lain.
d. Pelayanan kebutuhan masa depan kelestarian SDA
dan planet bumi. Bagaimana bisa ?????
e. Menghasilkan IPTEK baru untuk kebutuhan masa
depan pelayanan evaluasi lahan (pelestarian dan
rehabilitasi-konservasi sumberdaya lahan).
1.2. Tanah –vs- Lahan
TANAH
Mempunyai 3 makna dalam perbendaharaan
Bahasa Indonesia:
a. Media alami bagi pertumbuhan tumbuhan 
kualitas tanah.
Suatu benda alami berdimensi tiga
(lebar,panjang dan dalam) terletak di bagian
paling atas kulit bumi dan mempunyai sifat-sifat
yang berbeda dari bahan di bawahnya sebagai
hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatan
organisme, bahan induk dan relief selama waktu
tertentu (Dokuchaiev dalam Glinka, 1927 dalam
Soil Survey staff, 1975).
b. Regolith atau bahan hancuran iklim
berasal dari batuan atau bahan organik
yang diperlukan sebagai bahan galian
atau tambang dan bahan bangunan.
c. Tanah diperlakukan sebagai ruangan
atau tempat di permukaan bumi yang
dipergunakan oleh manusia untuk
melakukan segala macam kegiatan.
 LAHAN
Lahan mengandung makna lebih luas dari
tanah. Kata tanah atau lahan dapat
dipergunakan dalam makna setara Land.
Lahan : Lingkungan fisik yang terdiri atas iklim,
relief, tanah, air dan vegetasi serta benda
yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya
terhadap penggunaan lahan.
Penggunaan lahan : Setiap bentuk intervensi
manusia terhadap lahan dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya baik material
maupun spritual.
Lahan:
Suatu “tract” atau “bentang” lahan dapat didefinisikan
sebagai geografis suatu area (wilayah) permukaan
planet bumi yang spesifik: karakterisasinya
menyangkut penggunaannya yang mantap dan
terperkirakan secara lestari, atributnya meliputi biosfer
di atas dan di bawah lahan suatu areal, yaitu yang
meliputi system dari atmosfer, tanah dan bentukan
geologis, hidrologi, populasi tanaman dan hewan, dan
hasil-hasil aktivitas manusia masa lampau dan masa
kini yang nyata-nyata memberikan atribut besar
(dampak) terhadap kondisi sekarang dan masa depan
penggunaan lahan oleh manusia (Brinkman dan Smyth,
1973).
1.3. Pengertian Evaluasi Lahan
 Evaluasi lahan adalah komponen penting
dalam proses perencanaan penggunaan
lahan. Komponen pembangunan lainnya
apa saja????
Hasilnya memberikan alternatif penggunaan
lahan dan batas kemungkinan penggunaan
serta tindakan pengelolaan yang diperlukan
sehingga lahan dapat digunakan secara

lestari.
 Klasifikasi kemampuan lahan adalah salah
satu bentuk evaluasi lahan
Tipe penggunaan lahan : Pertanian &
Bukan pertanian.
Pertanian, contoh:tegalan, sawah, kebun,
hutan produksi, alang-alang, padang
rumput, hutan lindung, cagar alam,
dsb.
Bukan pertanian, contoh:kota atau desa,
industri, rekreasi,pertambangan dsb.
Sifat-sifat lahan: atribut atau keadaan unsurunsur lahan yang dapat diukur/diperhatikan
struktur tanah, tekstur tanah, kedalaman
tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan,
temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi
dsb. Jadi SD Tanah menjadi komponen
lahan.
Sifat-sifat lahan perilaku lahan
pertumbuhan tumbuhan kualitas lahan
Kegunaan evaluasi lahan untuk berbagai
tingkat perencanaan ditentukan oleh tingkat
pengamatan atau tingkat survei sumberdaya
lahan.
1.4. Evaluasi Lahan dan
Berbagai Cara Evaluasi Lahan
Proses penilaian keragaan atau kinerja
lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu,
meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei
dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim
dan aspek lahan lainnya, agar dapat
mengidentifikasi dan membuat perbandingan
berbagai penggunaan lahan yang mungkin
dikembangkan (FAO, 1976)
 Pendekatan evaluasi
a. Evaluasi kualitatif
Evaluasi dilaksanakan dengan cara
mengelompokkan lahan ke dalam
beberapa ketegori berdasarkan
perbandingan relatif kualitas lahan tanpa
melakukan perhitungan secara terperinci &
tepat biaya dan pendapatan bagi
penggunaan lahan tersebut.
b. Evaluasi kuantitatif
Evaluasi lahan dinyatakan dalam term
ekonomi berupa input dan output, benefit
cost ratio.
1.5. Kemampuan dan Kesesuaian Lahan




Klasifikasi kemampuan lahan
Penilaian lahan (komponen2 lahan) secara
sistematik dan pengelompokannya ke dalam
beberapa kategori berdasarkan sifat2 yang
merupakan potensi dan penghambat dalam
penggunaannya secara lestari.
Merupakan kapasitas lahan sendiri untuk suatu
penggunaan.
Klasifikasi kesesuaian lahan
Penilaian dan pengelompokan lahan dalam arti
kesesuaian relatif atau kesesuaian absolut lahan
bagi suatu penggunaan.
Kenyataan adaptabilitas (kemungkinan
penyesuaian) lahan bagi suatu penggunaan
Oleh karena itu diperlukan survei sumberdaya
lahan:
a.

Metode parametrik kualitas lahan: sifat
fisika,kimia, biologis tanah termasuk
perubahan-perubahannya; morfologi
lahan, unsur-unsur iklim, hidrologi,
keanekaragaman hayati.

b.

Metode faktor penghambat: idem atas
yang merupakan faktor penghambat
diidentifikasi nilainya dan dipersiapkan
metode teknis penyelesaiannya.
1.6. Sistem Klasifikasi
Penggunaan Lahan








Menggunakan sistem yang dikemukakan
oleh Hockensmith dan Steele (1943) dan
Klingebiel dan Montgomery (1973).
Dimana lahan dibagi menjadi 3 kategori :
Kelas, Sub kelas, Satuan kemampuan/
pengolahan.
Pengelompokan berdasarkan intensitas
faktor penghambat. Tanah dikelompokkan
ke dalam 8 kelas yang ditandai dengan
huruf Romawi (Kelas I-VIII).
Semakin baik kelas suatu lahan (mendekati
kelas I), maka pilihan tipe penggunaan
lahan semakin luas.

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

8.

./

Beberapa asumsi
Klasifikasi kemampuan lahan.
Tanah-tanah di dalam suatu kelas kemampuan
adalah sama.
Suatu nisbah keluar terhadap masukan yang
layak adalah sesuai untuk digunakan bagi usaha
penanaman tanaman semusim/rumput/hutan.
Tingkat pengelolaan yang tinggi.
Intensitas hambatan
Adanya air lebih di permukaan / di dalam tanah
Klasifikasi lahan disesuaikan dengan pembatas
atau ancaman atau keduanya setelah perbaikan
dilakukan.
Tanah yang telah diperbaiki diklasifikasi menurut
hambatan dan ancaman kerusakan.
9. Kelas kemampuan lahan berubah jika reklamasi
besar dilakukan secara permanen.
10. Pengelompokan kemampuan dapat berubah jika
didapatkan informasi baru tentang perilaku dan
keragaan lahan.
11. Hal-hal yang tidak termasuk kriteria klasifikasi,
contoh : jarak ke pasar, ukuran dan bentuk areal,
letak di lapangan, sumberdaya penggarap lahan.
12. Lahan dengan hambatan fisiktanaman hanya
ditanam, dipelihara, dipanen dengan tangan, shg
tidak bisa masuk kelas I-IV.
13. Lahan tanaman semusim seperti rumput,padang
penggembalaan,hutan,suaka alam.
14. Data hasil penelitian dipergunakan untuk
menempatkan lahan dalam satuan kemampuan,
sub kelas dan kelas.
Perencanaan Tata Guna Lahan
Latar Belakang:
 Jumlah penduduk meningkat  butuh lahan 
lahan pertanian mengalami konversi atau
pembalakan hutan menjadi lahan pertanian atau
menjadi non pertanian
 Terjadi degradasi lahan
 Saat ini terjadi perubahan iklim dengan variasi
yang ekstrim untuk produksi biomassa.
 Terjadi kerusakan hidro-orologis
 Terjadi kerusakan keragaman hayati

BISA DIPERLUKAN PENATAAN ULANG
TATA GUNA LAHAN  restrukturisasi SDL
dan pola budidaya tanaman, ikan, hewan ternak
Sifat dan Potensi Lahan diperoleh melalui:

Faktor pertimbangan teknis : AMDAL DAN
SOSEKBUD HANKAM

Ditentukan beberapa ALTERNATIF Penggunaan
Lahan terbaik disertai dengan rekomendasi
model, metode, dan teknologi pembangunan dan
manajemen lahan untuk produksi biomassa
CARA EVALUASI LAHAN
LANGSUNG

EVALUASI
LAHAN

Percobaan lapang
Percobaan pot

Pendekatan:
TIDAK LANGSUNG

Perkalian parametrik
Penjumlahan
Matching
Komputerisasi

Asumsi:
Sifat tanah dan biofisik lingkungan
(lahan) (site location) akan menentukan
keberhasilan suatu jenis penggunaan
lahan tertentu.

Karakteristik lahan
Kualitas Lahan
Pendekatan Dua
Tahapan

Pendekatan
sejajar

KONSULTASI AWAL

Survei Dasar

Survei Dasar

Klasifikasi Lahan
Kualitatif

Klasifikasi
Kualitatif
dan
Kuantitatif

Analisis
Sosial
dan
Ekonomi

AnalisisEkonomi

Klasifikasi Lahan
Kuantitatif

Keputusan-keputusan Perencanaan
Kelas Kemampuan Lahan
Kelas I : Sedikit hambatan yang membatasi
pengunaanya, sesuai untuk penggunaan
pertanian.
Kelas II : Memiliki beberapa
hambatan/ancaman kerusakan yang
mengurangi pilihan penggunaan,
mengakibatkan tindakan konservasi sedang.
Kelas III : Mempunyai hambatan berat yang
mengurangi pilihan penggunaan & memerlukan
tindakan konservasi khusus.
Kelas IV : Hambatan dan ancaman kerusakan
pada tanah lebih besar daripada kelas III dan
pilihan tanaman juga terbatas.
Kelas V : Tanah kelas ini tidak terancam
erosi tetapi mempunyai hambatan lain yang
tidak praktis untuk dihilangkan sehingga
membatasi pilihan penggunaan.  contoh
problem kelerengan lahan.
Kelas VI : Mempunyai hambatan berat yang
menyebabkan tanah tidak sesuai untuk
penggunaan pertanian  contoh problem
kelerengan dan batuan permukaan/solum.
Kelas VII : Tidak sesuai untuk budidaya
pertanian
Kelas VIII : Tidak sesuai untuk budidaya
pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan
dalam keadaan alaminya.
 Sub kelas
Berdasarkan jenis faktor penghambat atau ancaman
kerusakan dominan yang sama. Terdapat beberapa
jenis hambatan yang dikenal pada sub kelas, yaitu:
e : ancaman erosi
w: keadaan drainase atau kelebihan air atau ancaman
banjir
s: hambatan daerah perakaran
c: hambatan iklim
Kelas kemampuan/tidak mempunyai sub kelas.
 Satuan kemampuan
Pengelompokan lahan yang sama/hampir sama
kesesuaiannya bagi tanaman dan memerlukan
pengelolaan yang sama atau memberikan
tanggapan yang sama terhadap masukan
pengelolaan yang diberikan.
1.7. Kriteria Klasifikasi
Kemampuan Lahan
 Manfaat : membantu klasifikasi kategori lahan.
 Kriteria disusun dengan anggapan suatu lahan yang
memiliki iklim yang sama atau satuan atas dasar
kelerengan, batuan permukaan/solum, atau problem
pembatas kesuburan kimia tanah ?????.
 Harus tersedia informasi tentang tanggapan setiap
tanah terhadap pengelolaan dan pengaruh tanah dan
yang lainnya terhadap pertumbuhan tanaman.
 Pengelompokan tanah ke satuan kemampuan, sub
kelas, kelas didasarkan atas evaluasi dari kombinasi
faktor2 berikut:
1. Kemampuan tanah untuk memungkinkan tanaman
memberikan tanggapan terhadap suatu penggunaan
dan pengelolaan.
2. Tekstur dan struktur tanah
3. Kepekaan terhadap erosi
4. Penjenuhan / kelebihan air pada tanah
yang terus-menerus
5. Kedalaman tanah
6. Garam yang merupakan racun bagi
tanaman
7. Hambatan fisik seperti bantuan, erosi
parit dalam dan lain-lain
8. Iklim
Faktor Iklim
Dua komponen yang paling berpengaruh:
temperatur dan hujan.
Udara bebas bergerak turun temperaturnya
dengan 1oC setiap 100 m naik di atas permukaan
laut. Namun di Jawa sebesar 0,61 oC. Sehingga
besarnya temperatur di suatu tempat dapat
diduga dengan persamaan berikut:
T = 26,3oC – 0,61 h
Dimana T : temperture(oC), 26,3 oC : temperature
rata2 pada permukaan laut, h:ketinggian (hm).
Penyediaan air alami (curah hujan)
mempengaruhi kemamupan tanah. Sehingga
pengaruh interaksi antara iklim-tanah harus
diperhitungkan.
Faktor Lereng, ancaman erosi, dan erosi
yang telah terjadi

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Kerusakan oleh erosi berpengaruh thd penggunaan
tanah. Cara pengelolaan tanah disebabkan karena
alasan:
Suatu kedalaman tanah yang cukup harus dipelihara
agar produktivitas tanaman sedang-tinggi.
Kehilangan lapisan tanah oleh erosi mengurangi
hasil tanaman.
Kehilangan unsur hara oleh tanaman.
Kehilangan lapisan permukaan tanah.
Kehilangan tanah oleh erosi
Bangunan-bangunan pengendali tanah dapat rusak
oleh sedimen yang berasal dari erosi.
Jika terbentuk parit/erosi gully, maka akan lebih sulit
pemulihan tanah untuk menjadi produktif kembali.
.
Kecuraman lereng dikelompokkan sbb:
A = 0 – 3% (datar)
B = >3 sampai 8% (landai atau bermabak)
C = >8 sampai 15% (agak miring atau
bergelombang)
D = >15 sampai 30% (miring atau berbukit)
E = >30 sampai 45% (agak curam atau bergunung)
F = >45 sampai 65% (curam)
G = >65% (sangat curam)
Kepekaan erosi tanah (K) dikelompokkan
sebagai berikut:
KE1 = 0,00 – 0,10 (sangat rendah)
KE2 = 0,11 – 0,20 (rendah)
KE3 = 0,21 – 0,32 (sedang)
KE4 = 0,33 – 0,43 (agak tinggi)
KE5 = 0,44 – 0,55 (tinggi)
KE6 = 0,56 – 0,64 (sangat tinggi)
Kerusakan erosi yang telah terjadi
dikelompokkan sebagai berikut:
e0 = tidak ada erosi
e1 = ringan, <25% lapisan atas hilang
e2 = sedang, 25-75% lapisan atas hilang
e3 = agak berat, >75% lap.atas sampai
<25% lap. Bawah hilang
e4 = berat, >25% lap.bawah hilang
e5 = sangat berat : erosi parit
Faktor Kedalaman tanah
Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah
yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman.
Klasifikasi kedalaman tanah yang efektif:

ko = >90 cm (dalam)
k1 = 90 – 50 cm (sedang)
k2 = 50 – 25 cm (dangkal)
k3 = <25 cm (sangat dangkal)
Faktor Tekstur tanah (t)
Penting dalam mempengaruhi kapasitas
tanah untuk menahan air dan permeabilitas
tanah serta berbagai sifat fisik dan kimia
tanah lainnya.
Klasifikasi tekstur tanah
Klasifikasi kemampuan lahan tekstur lapisan
atas dan lapisan bawah:
t1 = tekstur halus : tekstur liat berpasir, liat
berdebu dan liat.
t2 = tekstur agak halus : tekstur lempung liat
berpasir, lempung berliat dan lempung
liat berdebu.
t3 = tekstur agak kasar : tekstur lempung
berpasir, lempung berpasir halus dan
lempung berpasir sangat halus.
t4 = tekstur kasar : tekstur pasir berlempung
dan pasir
Permeabilitas

Dikelompokkan sebagai berikut:
P1 = lambat
: 0,5 cm/jam
P2 = agak lambat
: 0,5 – 2 cm/jam
P3 = sedang
: 2 – 6,25 cm/jam
P4 = agak cepat
: 6,25 – 12,5 cm/jam
P5 = cepat
: >12,5 cm/jam
Drainase
Drainase tanah diklasifikasikan sebagai
berikut :
d0 = berlebihan
Air segera keluar dari tanah, sehingga
tanaman akan mengalami kekurangan air
d1 = baik
Tanah mempunyai peredaran udara baik,
profil tanah berwarna terang, seragam, tidak
terdapat bercak
d2 = agak baik
Tanah mempunyai peredaran udara baik di
daerah perakaran, tidak terdapat bercak.
d3 = agak buruk
Lapisan tanah atas mempunyai peredaran
udara baik, tidak terdapat bercak. Pada
lapisan bawah terdapat bercak.
d4 = buruk
Bagian bawah lapisan atas terdapat bercak.
d5 = sangat buruk
Seluruh lapisan sampai permukaan tanah
berwarna kelabu yang terdapat bercak,
terdapat air yang menggenang di
permukaan tanah dalam waktu yang lama.
Faktor-faktor khusus
Faktor-faktor penghambat lain yang mungkin
terdapat adalah batu-batuan dan kerikil,
bahaya banjir dan salinitas.
Contoh klasifikasi kerikil di dalam lapisan 20
cm permukaan tanah dikelompokkan sbb:
b0 = Tidak ada atau sedikit : 0 – 15%
volume tanah
b1 = sedang 15 – 50 % volume tanah
b2 = banyak 50 – 90 % volume tanah
b3 = sangat banyak >90% volume tanah
Klasifikasi ancaman banjir/genangan (O)

O0 = tidak pernah : dalam 1 th tanah tidak pernah
tertutup banjir untuk waktu >24 jam
O1 = kadang-kadang : banjir menutupi tanah
>24 jam, tidak teratur dalam periode <1 bln
O2 = Selama 1 bln dalam 1 th teratur tertutupi
banjir yang >24 jam
O3 = Selama 2-5 bulan dalam 1 th dilanda banjir
>24 jam
O4 = Selama waktu > 6 bln tanah dilanda banjir
yang teratur >24 jam
Klasifikasi Salinitas
Salinitas tanah dinyatakan dalam kandungan
garam terlarut atau hambatan listrik ekstrak
tanah sbb:
g0 = bebas = 0 – 0,15% garam larut; 0 – 4 (EC
x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
g1 = terpengaruh sedikit = 0,15 – 0,35% garam
larut; 4 – 8 (EC x 103) mmhos/cm pada
suhu 250C.
g2 = terpengaruh sedang = 0,35 – 0,65% garam
larut; 8 – 15 (EC x 103) mmhos/cm pada
suhu 250C.
g3 = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65%
garam larut; lebih dari 15 (EC x 103)
mmhos/cm pada suhu 250C.
Matriks kriteria klasifikasi kemampuan lahan
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

More Related Content

What's hot

Metode scoring
Metode scoringMetode scoring
Metode scoring
tanmud
 
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkkTopik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Dedi Kusnadi Kalsim
 
Ruang lingkup geografi
Ruang lingkup geografiRuang lingkup geografi
Ruang lingkup geografi
riza0701
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Ellyvia Trisnawati
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
denotsudiana
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
denotsudiana
 

What's hot (20)

MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasMK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
 
Bab 1: Apa itu Pemetaan Partisipatif
Bab 1: Apa itu Pemetaan PartisipatifBab 1: Apa itu Pemetaan Partisipatif
Bab 1: Apa itu Pemetaan Partisipatif
 
Metode scoring
Metode scoringMetode scoring
Metode scoring
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Metode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatifMetode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatif
 
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkkTopik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
 
Ruang lingkup geografi
Ruang lingkup geografiRuang lingkup geografi
Ruang lingkup geografi
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
 
Proses pembentukan tanah
Proses pembentukan tanahProses pembentukan tanah
Proses pembentukan tanah
 
Essay Peta Topografi
Essay Peta TopografiEssay Peta Topografi
Essay Peta Topografi
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografi
 
Presentasi debit air
Presentasi debit airPresentasi debit air
Presentasi debit air
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
 
Ppt. ekosistem sungai
Ppt. ekosistem sungaiPpt. ekosistem sungai
Ppt. ekosistem sungai
 
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptxBahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
Bahan Ajar PowerPoint Geografi Kelas 12 (masbabal.com) (1).pptx
 

Similar to Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
Zaidil Firza
 
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Bhakti Priatmojo
 

Similar to Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru (20)

Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2  evaluasi lahan d3 pslBagian 2  evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
 
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
3c87b_BT_07_Survei_kesesuaian_lahan.pdf
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
Paper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijenPaper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijen
 
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-vBahan ajar psd_l__.bab_-v
Bahan ajar psd_l__.bab_-v
 
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
materi 4: pengambilan keputusan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup
materi 4: pengambilan keputusan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidupmateri 4: pengambilan keputusan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup
materi 4: pengambilan keputusan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup
 
KAJIAN POLA PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN GARUT BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUN...
KAJIAN POLA PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN GARUT BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUN...KAJIAN POLA PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN GARUT BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUN...
KAJIAN POLA PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN GARUT BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUN...
 
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
 
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLH
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLHDaya Dukung Lingkungan Hidup PLH
Daya Dukung Lingkungan Hidup PLH
 
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
Kajian Kerusakan Lingkungan pada Tambang Intan Berbasis Pertambangan Rakyat d...
 
Bab 3. Klasifikasi Penggunaan dan Cara Evaluasi Lahan 2014
Bab 3. Klasifikasi Penggunaan dan Cara Evaluasi Lahan 2014Bab 3. Klasifikasi Penggunaan dan Cara Evaluasi Lahan 2014
Bab 3. Klasifikasi Penggunaan dan Cara Evaluasi Lahan 2014
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
 
Rpkps pengelolaan tanah 2013
Rpkps pengelolaan tanah 2013Rpkps pengelolaan tanah 2013
Rpkps pengelolaan tanah 2013
 
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxMODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
 
Djaenudin et al, (2011)
Djaenudin et al, (2011)Djaenudin et al, (2011)
Djaenudin et al, (2011)
 
Silvani widya
Silvani widyaSilvani widya
Silvani widya
 

More from Purwandaru Widyasunu

Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Purwandaru Widyasunu
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Purwandaru Widyasunu
 
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalBahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Purwandaru Widyasunu
 

More from Purwandaru Widyasunu (8)

Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organik
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organikMembangun dan menggerakkan petani pertanian organik
Membangun dan menggerakkan petani pertanian organik
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalBahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
 

Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan s1 agrotek by ndaru

  • 1. EVALUASI KESESUAIAN LAHAN Bab 1. Pengantar Evaluasi Lahan Purwandaru Widyasunu Laboratorium Tanah/ Manajemen Sumberdaya Lahan Faperta Unsoed
  • 2. 1.1. Latar Belakang dan Manfaat Latar Belakang: a. Jenis tanah beragam karena proses genesa tanah beragam dan menghasilkan sumberdaya lahan beragam karena perbedaan geografi, iklim, waktu,dan manajemen oleh manusia. b. Kondisi planet berubah sehingga terjadi perubahan tanah, air, lahan, dan atmosfer. c. Genesa tanah, perubahan lahan merubah kemampuan lahan, bentuk konversi lahan. d. Kemajuan Iptek bertambah dinamik, sehingga pengelolaan sistem pertanian berubah seiring perubahan penggunaan lahan dan komoditas pertanian. e. Point a s/d d membutuhkan iptek Evaluasi Lahan agar terjadi penata gunaan lahan yang baik dan benar.
  • 3. Manfaat: a. Mengetahui dan menguasai teknik survei (dan evaluasi) tanah/lahan. b. Perencanaan pembangunan daerah, regional, nasional. c. Profesi dan pelayanan kebutuhan bidang lain. d. Pelayanan kebutuhan masa depan kelestarian SDA dan planet bumi. Bagaimana bisa ????? e. Menghasilkan IPTEK baru untuk kebutuhan masa depan pelayanan evaluasi lahan (pelestarian dan rehabilitasi-konservasi sumberdaya lahan).
  • 4. 1.2. Tanah –vs- Lahan TANAH Mempunyai 3 makna dalam perbendaharaan Bahasa Indonesia: a. Media alami bagi pertumbuhan tumbuhan  kualitas tanah. Suatu benda alami berdimensi tiga (lebar,panjang dan dalam) terletak di bagian paling atas kulit bumi dan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari bahan di bawahnya sebagai hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatan organisme, bahan induk dan relief selama waktu tertentu (Dokuchaiev dalam Glinka, 1927 dalam Soil Survey staff, 1975).
  • 5. b. Regolith atau bahan hancuran iklim berasal dari batuan atau bahan organik yang diperlukan sebagai bahan galian atau tambang dan bahan bangunan. c. Tanah diperlakukan sebagai ruangan atau tempat di permukaan bumi yang dipergunakan oleh manusia untuk melakukan segala macam kegiatan.
  • 6.  LAHAN Lahan mengandung makna lebih luas dari tanah. Kata tanah atau lahan dapat dipergunakan dalam makna setara Land. Lahan : Lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. Penggunaan lahan : Setiap bentuk intervensi manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spritual.
  • 7. Lahan: Suatu “tract” atau “bentang” lahan dapat didefinisikan sebagai geografis suatu area (wilayah) permukaan planet bumi yang spesifik: karakterisasinya menyangkut penggunaannya yang mantap dan terperkirakan secara lestari, atributnya meliputi biosfer di atas dan di bawah lahan suatu areal, yaitu yang meliputi system dari atmosfer, tanah dan bentukan geologis, hidrologi, populasi tanaman dan hewan, dan hasil-hasil aktivitas manusia masa lampau dan masa kini yang nyata-nyata memberikan atribut besar (dampak) terhadap kondisi sekarang dan masa depan penggunaan lahan oleh manusia (Brinkman dan Smyth, 1973).
  • 8. 1.3. Pengertian Evaluasi Lahan  Evaluasi lahan adalah komponen penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan. Komponen pembangunan lainnya apa saja???? Hasilnya memberikan alternatif penggunaan lahan dan batas kemungkinan penggunaan serta tindakan pengelolaan yang diperlukan sehingga lahan dapat digunakan secara lestari.  Klasifikasi kemampuan lahan adalah salah satu bentuk evaluasi lahan
  • 9. Tipe penggunaan lahan : Pertanian & Bukan pertanian. Pertanian, contoh:tegalan, sawah, kebun, hutan produksi, alang-alang, padang rumput, hutan lindung, cagar alam, dsb. Bukan pertanian, contoh:kota atau desa, industri, rekreasi,pertambangan dsb.
  • 10. Sifat-sifat lahan: atribut atau keadaan unsurunsur lahan yang dapat diukur/diperhatikan struktur tanah, tekstur tanah, kedalaman tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi dsb. Jadi SD Tanah menjadi komponen lahan. Sifat-sifat lahan perilaku lahan pertumbuhan tumbuhan kualitas lahan Kegunaan evaluasi lahan untuk berbagai tingkat perencanaan ditentukan oleh tingkat pengamatan atau tingkat survei sumberdaya lahan.
  • 11. 1.4. Evaluasi Lahan dan Berbagai Cara Evaluasi Lahan Proses penilaian keragaan atau kinerja lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya, agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976)
  • 12.  Pendekatan evaluasi a. Evaluasi kualitatif Evaluasi dilaksanakan dengan cara mengelompokkan lahan ke dalam beberapa ketegori berdasarkan perbandingan relatif kualitas lahan tanpa melakukan perhitungan secara terperinci & tepat biaya dan pendapatan bagi penggunaan lahan tersebut. b. Evaluasi kuantitatif Evaluasi lahan dinyatakan dalam term ekonomi berupa input dan output, benefit cost ratio.
  • 13. 1.5. Kemampuan dan Kesesuaian Lahan   Klasifikasi kemampuan lahan Penilaian lahan (komponen2 lahan) secara sistematik dan pengelompokannya ke dalam beberapa kategori berdasarkan sifat2 yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaannya secara lestari. Merupakan kapasitas lahan sendiri untuk suatu penggunaan. Klasifikasi kesesuaian lahan Penilaian dan pengelompokan lahan dalam arti kesesuaian relatif atau kesesuaian absolut lahan bagi suatu penggunaan. Kenyataan adaptabilitas (kemungkinan penyesuaian) lahan bagi suatu penggunaan
  • 14. Oleh karena itu diperlukan survei sumberdaya lahan: a. Metode parametrik kualitas lahan: sifat fisika,kimia, biologis tanah termasuk perubahan-perubahannya; morfologi lahan, unsur-unsur iklim, hidrologi, keanekaragaman hayati. b. Metode faktor penghambat: idem atas yang merupakan faktor penghambat diidentifikasi nilainya dan dipersiapkan metode teknis penyelesaiannya.
  • 15. 1.6. Sistem Klasifikasi Penggunaan Lahan     Menggunakan sistem yang dikemukakan oleh Hockensmith dan Steele (1943) dan Klingebiel dan Montgomery (1973). Dimana lahan dibagi menjadi 3 kategori : Kelas, Sub kelas, Satuan kemampuan/ pengolahan. Pengelompokan berdasarkan intensitas faktor penghambat. Tanah dikelompokkan ke dalam 8 kelas yang ditandai dengan huruf Romawi (Kelas I-VIII). Semakin baik kelas suatu lahan (mendekati kelas I), maka pilihan tipe penggunaan lahan semakin luas.
  • 16.  1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ./ Beberapa asumsi Klasifikasi kemampuan lahan. Tanah-tanah di dalam suatu kelas kemampuan adalah sama. Suatu nisbah keluar terhadap masukan yang layak adalah sesuai untuk digunakan bagi usaha penanaman tanaman semusim/rumput/hutan. Tingkat pengelolaan yang tinggi. Intensitas hambatan Adanya air lebih di permukaan / di dalam tanah Klasifikasi lahan disesuaikan dengan pembatas atau ancaman atau keduanya setelah perbaikan dilakukan. Tanah yang telah diperbaiki diklasifikasi menurut hambatan dan ancaman kerusakan.
  • 17. 9. Kelas kemampuan lahan berubah jika reklamasi besar dilakukan secara permanen. 10. Pengelompokan kemampuan dapat berubah jika didapatkan informasi baru tentang perilaku dan keragaan lahan. 11. Hal-hal yang tidak termasuk kriteria klasifikasi, contoh : jarak ke pasar, ukuran dan bentuk areal, letak di lapangan, sumberdaya penggarap lahan. 12. Lahan dengan hambatan fisiktanaman hanya ditanam, dipelihara, dipanen dengan tangan, shg tidak bisa masuk kelas I-IV. 13. Lahan tanaman semusim seperti rumput,padang penggembalaan,hutan,suaka alam. 14. Data hasil penelitian dipergunakan untuk menempatkan lahan dalam satuan kemampuan, sub kelas dan kelas.
  • 18. Perencanaan Tata Guna Lahan Latar Belakang:  Jumlah penduduk meningkat  butuh lahan  lahan pertanian mengalami konversi atau pembalakan hutan menjadi lahan pertanian atau menjadi non pertanian  Terjadi degradasi lahan  Saat ini terjadi perubahan iklim dengan variasi yang ekstrim untuk produksi biomassa.  Terjadi kerusakan hidro-orologis  Terjadi kerusakan keragaman hayati BISA DIPERLUKAN PENATAAN ULANG TATA GUNA LAHAN  restrukturisasi SDL dan pola budidaya tanaman, ikan, hewan ternak
  • 19. Sifat dan Potensi Lahan diperoleh melalui: Faktor pertimbangan teknis : AMDAL DAN SOSEKBUD HANKAM Ditentukan beberapa ALTERNATIF Penggunaan Lahan terbaik disertai dengan rekomendasi model, metode, dan teknologi pembangunan dan manajemen lahan untuk produksi biomassa
  • 20. CARA EVALUASI LAHAN LANGSUNG EVALUASI LAHAN Percobaan lapang Percobaan pot Pendekatan: TIDAK LANGSUNG Perkalian parametrik Penjumlahan Matching Komputerisasi Asumsi: Sifat tanah dan biofisik lingkungan (lahan) (site location) akan menentukan keberhasilan suatu jenis penggunaan lahan tertentu. Karakteristik lahan Kualitas Lahan
  • 21. Pendekatan Dua Tahapan Pendekatan sejajar KONSULTASI AWAL Survei Dasar Survei Dasar Klasifikasi Lahan Kualitatif Klasifikasi Kualitatif dan Kuantitatif Analisis Sosial dan Ekonomi AnalisisEkonomi Klasifikasi Lahan Kuantitatif Keputusan-keputusan Perencanaan
  • 22. Kelas Kemampuan Lahan Kelas I : Sedikit hambatan yang membatasi pengunaanya, sesuai untuk penggunaan pertanian. Kelas II : Memiliki beberapa hambatan/ancaman kerusakan yang mengurangi pilihan penggunaan, mengakibatkan tindakan konservasi sedang. Kelas III : Mempunyai hambatan berat yang mengurangi pilihan penggunaan & memerlukan tindakan konservasi khusus. Kelas IV : Hambatan dan ancaman kerusakan pada tanah lebih besar daripada kelas III dan pilihan tanaman juga terbatas.
  • 23. Kelas V : Tanah kelas ini tidak terancam erosi tetapi mempunyai hambatan lain yang tidak praktis untuk dihilangkan sehingga membatasi pilihan penggunaan.  contoh problem kelerengan lahan. Kelas VI : Mempunyai hambatan berat yang menyebabkan tanah tidak sesuai untuk penggunaan pertanian  contoh problem kelerengan dan batuan permukaan/solum. Kelas VII : Tidak sesuai untuk budidaya pertanian Kelas VIII : Tidak sesuai untuk budidaya pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan dalam keadaan alaminya.
  • 24.  Sub kelas Berdasarkan jenis faktor penghambat atau ancaman kerusakan dominan yang sama. Terdapat beberapa jenis hambatan yang dikenal pada sub kelas, yaitu: e : ancaman erosi w: keadaan drainase atau kelebihan air atau ancaman banjir s: hambatan daerah perakaran c: hambatan iklim Kelas kemampuan/tidak mempunyai sub kelas.  Satuan kemampuan Pengelompokan lahan yang sama/hampir sama kesesuaiannya bagi tanaman dan memerlukan pengelolaan yang sama atau memberikan tanggapan yang sama terhadap masukan pengelolaan yang diberikan.
  • 25. 1.7. Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan  Manfaat : membantu klasifikasi kategori lahan.  Kriteria disusun dengan anggapan suatu lahan yang memiliki iklim yang sama atau satuan atas dasar kelerengan, batuan permukaan/solum, atau problem pembatas kesuburan kimia tanah ?????.  Harus tersedia informasi tentang tanggapan setiap tanah terhadap pengelolaan dan pengaruh tanah dan yang lainnya terhadap pertumbuhan tanaman.  Pengelompokan tanah ke satuan kemampuan, sub kelas, kelas didasarkan atas evaluasi dari kombinasi faktor2 berikut: 1. Kemampuan tanah untuk memungkinkan tanaman memberikan tanggapan terhadap suatu penggunaan dan pengelolaan.
  • 26. 2. Tekstur dan struktur tanah 3. Kepekaan terhadap erosi 4. Penjenuhan / kelebihan air pada tanah yang terus-menerus 5. Kedalaman tanah 6. Garam yang merupakan racun bagi tanaman 7. Hambatan fisik seperti bantuan, erosi parit dalam dan lain-lain 8. Iklim
  • 27. Faktor Iklim Dua komponen yang paling berpengaruh: temperatur dan hujan. Udara bebas bergerak turun temperaturnya dengan 1oC setiap 100 m naik di atas permukaan laut. Namun di Jawa sebesar 0,61 oC. Sehingga besarnya temperatur di suatu tempat dapat diduga dengan persamaan berikut: T = 26,3oC – 0,61 h Dimana T : temperture(oC), 26,3 oC : temperature rata2 pada permukaan laut, h:ketinggian (hm). Penyediaan air alami (curah hujan) mempengaruhi kemamupan tanah. Sehingga pengaruh interaksi antara iklim-tanah harus diperhitungkan.
  • 28. Faktor Lereng, ancaman erosi, dan erosi yang telah terjadi a. b. c. d. e. f. g. Kerusakan oleh erosi berpengaruh thd penggunaan tanah. Cara pengelolaan tanah disebabkan karena alasan: Suatu kedalaman tanah yang cukup harus dipelihara agar produktivitas tanaman sedang-tinggi. Kehilangan lapisan tanah oleh erosi mengurangi hasil tanaman. Kehilangan unsur hara oleh tanaman. Kehilangan lapisan permukaan tanah. Kehilangan tanah oleh erosi Bangunan-bangunan pengendali tanah dapat rusak oleh sedimen yang berasal dari erosi. Jika terbentuk parit/erosi gully, maka akan lebih sulit pemulihan tanah untuk menjadi produktif kembali.
  • 29. . Kecuraman lereng dikelompokkan sbb: A = 0 – 3% (datar) B = >3 sampai 8% (landai atau bermabak) C = >8 sampai 15% (agak miring atau bergelombang) D = >15 sampai 30% (miring atau berbukit) E = >30 sampai 45% (agak curam atau bergunung) F = >45 sampai 65% (curam) G = >65% (sangat curam)
  • 30. Kepekaan erosi tanah (K) dikelompokkan sebagai berikut: KE1 = 0,00 – 0,10 (sangat rendah) KE2 = 0,11 – 0,20 (rendah) KE3 = 0,21 – 0,32 (sedang) KE4 = 0,33 – 0,43 (agak tinggi) KE5 = 0,44 – 0,55 (tinggi) KE6 = 0,56 – 0,64 (sangat tinggi)
  • 31. Kerusakan erosi yang telah terjadi dikelompokkan sebagai berikut: e0 = tidak ada erosi e1 = ringan, <25% lapisan atas hilang e2 = sedang, 25-75% lapisan atas hilang e3 = agak berat, >75% lap.atas sampai <25% lap. Bawah hilang e4 = berat, >25% lap.bawah hilang e5 = sangat berat : erosi parit
  • 32. Faktor Kedalaman tanah Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman. Klasifikasi kedalaman tanah yang efektif: ko = >90 cm (dalam) k1 = 90 – 50 cm (sedang) k2 = 50 – 25 cm (dangkal) k3 = <25 cm (sangat dangkal)
  • 33. Faktor Tekstur tanah (t) Penting dalam mempengaruhi kapasitas tanah untuk menahan air dan permeabilitas tanah serta berbagai sifat fisik dan kimia tanah lainnya.
  • 35. Klasifikasi kemampuan lahan tekstur lapisan atas dan lapisan bawah: t1 = tekstur halus : tekstur liat berpasir, liat berdebu dan liat. t2 = tekstur agak halus : tekstur lempung liat berpasir, lempung berliat dan lempung liat berdebu. t3 = tekstur agak kasar : tekstur lempung berpasir, lempung berpasir halus dan lempung berpasir sangat halus. t4 = tekstur kasar : tekstur pasir berlempung dan pasir
  • 36. Permeabilitas Dikelompokkan sebagai berikut: P1 = lambat : 0,5 cm/jam P2 = agak lambat : 0,5 – 2 cm/jam P3 = sedang : 2 – 6,25 cm/jam P4 = agak cepat : 6,25 – 12,5 cm/jam P5 = cepat : >12,5 cm/jam
  • 37. Drainase Drainase tanah diklasifikasikan sebagai berikut : d0 = berlebihan Air segera keluar dari tanah, sehingga tanaman akan mengalami kekurangan air d1 = baik Tanah mempunyai peredaran udara baik, profil tanah berwarna terang, seragam, tidak terdapat bercak d2 = agak baik Tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah perakaran, tidak terdapat bercak.
  • 38. d3 = agak buruk Lapisan tanah atas mempunyai peredaran udara baik, tidak terdapat bercak. Pada lapisan bawah terdapat bercak. d4 = buruk Bagian bawah lapisan atas terdapat bercak. d5 = sangat buruk Seluruh lapisan sampai permukaan tanah berwarna kelabu yang terdapat bercak, terdapat air yang menggenang di permukaan tanah dalam waktu yang lama.
  • 39. Faktor-faktor khusus Faktor-faktor penghambat lain yang mungkin terdapat adalah batu-batuan dan kerikil, bahaya banjir dan salinitas. Contoh klasifikasi kerikil di dalam lapisan 20 cm permukaan tanah dikelompokkan sbb: b0 = Tidak ada atau sedikit : 0 – 15% volume tanah b1 = sedang 15 – 50 % volume tanah b2 = banyak 50 – 90 % volume tanah b3 = sangat banyak >90% volume tanah
  • 40. Klasifikasi ancaman banjir/genangan (O) O0 = tidak pernah : dalam 1 th tanah tidak pernah tertutup banjir untuk waktu >24 jam O1 = kadang-kadang : banjir menutupi tanah >24 jam, tidak teratur dalam periode <1 bln O2 = Selama 1 bln dalam 1 th teratur tertutupi banjir yang >24 jam O3 = Selama 2-5 bulan dalam 1 th dilanda banjir >24 jam O4 = Selama waktu > 6 bln tanah dilanda banjir yang teratur >24 jam
  • 41. Klasifikasi Salinitas Salinitas tanah dinyatakan dalam kandungan garam terlarut atau hambatan listrik ekstrak tanah sbb: g0 = bebas = 0 – 0,15% garam larut; 0 – 4 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C. g1 = terpengaruh sedikit = 0,15 – 0,35% garam larut; 4 – 8 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C. g2 = terpengaruh sedang = 0,35 – 0,65% garam larut; 8 – 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C. g3 = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65% garam larut; lebih dari 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
  • 42. Matriks kriteria klasifikasi kemampuan lahan