2. 1.1. Latar Belakang dan Manfaat
Latar Belakang:
a. Jenis tanah beragam karena proses genesa
tanah beragam dan menghasilkan sumberdaya
lahan beragam karena perbedaan geografi,
iklim, waktu,dan manajemen oleh manusia.
b. Kondisi planet berubah sehingga terjadi
perubahan tanah, air, lahan, dan atmosfer.
c. Genesa tanah, perubahan lahan merubah
kemampuan lahan, bentuk konversi lahan.
d. Kemajuan Iptek bertambah dinamik, sehingga
pengelolaan sistem pertanian berubah seiring
perubahan penggunaan lahan dan komoditas
pertanian.
e. Point a s/d d membutuhkan iptek Evaluasi
Lahan agar terjadi penata gunaan lahan yang
baik dan benar.
3. Manfaat:
a. Mengetahui dan menguasai teknik survei (dan
evaluasi) tanah/lahan.
b. Perencanaan pembangunan daerah, regional,
nasional.
c. Profesi dan pelayanan kebutuhan bidang lain.
d. Pelayanan kebutuhan masa depan kelestarian SDA
dan planet bumi. Bagaimana bisa ?????
e. Menghasilkan IPTEK baru untuk kebutuhan masa
depan pelayanan evaluasi lahan (pelestarian dan
rehabilitasi-konservasi sumberdaya lahan).
4. 1.2. Tanah –vs- Lahan
TANAH
Mempunyai 3 makna dalam perbendaharaan
Bahasa Indonesia:
a. Media alami bagi pertumbuhan tumbuhan
kualitas tanah.
Suatu benda alami berdimensi tiga
(lebar,panjang dan dalam) terletak di bagian
paling atas kulit bumi dan mempunyai sifat-sifat
yang berbeda dari bahan di bawahnya sebagai
hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatan
organisme, bahan induk dan relief selama waktu
tertentu (Dokuchaiev dalam Glinka, 1927 dalam
Soil Survey staff, 1975).
5. b. Regolith atau bahan hancuran iklim
berasal dari batuan atau bahan organik
yang diperlukan sebagai bahan galian
atau tambang dan bahan bangunan.
c. Tanah diperlakukan sebagai ruangan
atau tempat di permukaan bumi yang
dipergunakan oleh manusia untuk
melakukan segala macam kegiatan.
6. LAHAN
Lahan mengandung makna lebih luas dari
tanah. Kata tanah atau lahan dapat
dipergunakan dalam makna setara Land.
Lahan : Lingkungan fisik yang terdiri atas iklim,
relief, tanah, air dan vegetasi serta benda
yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya
terhadap penggunaan lahan.
Penggunaan lahan : Setiap bentuk intervensi
manusia terhadap lahan dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya baik material
maupun spritual.
7. Lahan:
Suatu “tract” atau “bentang” lahan dapat didefinisikan
sebagai geografis suatu area (wilayah) permukaan
planet bumi yang spesifik: karakterisasinya
menyangkut penggunaannya yang mantap dan
terperkirakan secara lestari, atributnya meliputi biosfer
di atas dan di bawah lahan suatu areal, yaitu yang
meliputi system dari atmosfer, tanah dan bentukan
geologis, hidrologi, populasi tanaman dan hewan, dan
hasil-hasil aktivitas manusia masa lampau dan masa
kini yang nyata-nyata memberikan atribut besar
(dampak) terhadap kondisi sekarang dan masa depan
penggunaan lahan oleh manusia (Brinkman dan Smyth,
1973).
8. 1.3. Pengertian Evaluasi Lahan
Evaluasi lahan adalah komponen penting
dalam proses perencanaan penggunaan
lahan. Komponen pembangunan lainnya
apa saja????
Hasilnya memberikan alternatif penggunaan
lahan dan batas kemungkinan penggunaan
serta tindakan pengelolaan yang diperlukan
sehingga lahan dapat digunakan secara
lestari.
Klasifikasi kemampuan lahan adalah salah
satu bentuk evaluasi lahan
9. Tipe penggunaan lahan : Pertanian &
Bukan pertanian.
Pertanian, contoh:tegalan, sawah, kebun,
hutan produksi, alang-alang, padang
rumput, hutan lindung, cagar alam,
dsb.
Bukan pertanian, contoh:kota atau desa,
industri, rekreasi,pertambangan dsb.
10. Sifat-sifat lahan: atribut atau keadaan unsurunsur lahan yang dapat diukur/diperhatikan
struktur tanah, tekstur tanah, kedalaman
tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan,
temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi
dsb. Jadi SD Tanah menjadi komponen
lahan.
Sifat-sifat lahan perilaku lahan
pertumbuhan tumbuhan kualitas lahan
Kegunaan evaluasi lahan untuk berbagai
tingkat perencanaan ditentukan oleh tingkat
pengamatan atau tingkat survei sumberdaya
lahan.
11. 1.4. Evaluasi Lahan dan
Berbagai Cara Evaluasi Lahan
Proses penilaian keragaan atau kinerja
lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu,
meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei
dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim
dan aspek lahan lainnya, agar dapat
mengidentifikasi dan membuat perbandingan
berbagai penggunaan lahan yang mungkin
dikembangkan (FAO, 1976)
12. Pendekatan evaluasi
a. Evaluasi kualitatif
Evaluasi dilaksanakan dengan cara
mengelompokkan lahan ke dalam
beberapa ketegori berdasarkan
perbandingan relatif kualitas lahan tanpa
melakukan perhitungan secara terperinci &
tepat biaya dan pendapatan bagi
penggunaan lahan tersebut.
b. Evaluasi kuantitatif
Evaluasi lahan dinyatakan dalam term
ekonomi berupa input dan output, benefit
cost ratio.
13. 1.5. Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
Klasifikasi kemampuan lahan
Penilaian lahan (komponen2 lahan) secara
sistematik dan pengelompokannya ke dalam
beberapa kategori berdasarkan sifat2 yang
merupakan potensi dan penghambat dalam
penggunaannya secara lestari.
Merupakan kapasitas lahan sendiri untuk suatu
penggunaan.
Klasifikasi kesesuaian lahan
Penilaian dan pengelompokan lahan dalam arti
kesesuaian relatif atau kesesuaian absolut lahan
bagi suatu penggunaan.
Kenyataan adaptabilitas (kemungkinan
penyesuaian) lahan bagi suatu penggunaan
14. Oleh karena itu diperlukan survei sumberdaya
lahan:
a.
Metode parametrik kualitas lahan: sifat
fisika,kimia, biologis tanah termasuk
perubahan-perubahannya; morfologi
lahan, unsur-unsur iklim, hidrologi,
keanekaragaman hayati.
b.
Metode faktor penghambat: idem atas
yang merupakan faktor penghambat
diidentifikasi nilainya dan dipersiapkan
metode teknis penyelesaiannya.
15. 1.6. Sistem Klasifikasi
Penggunaan Lahan
Menggunakan sistem yang dikemukakan
oleh Hockensmith dan Steele (1943) dan
Klingebiel dan Montgomery (1973).
Dimana lahan dibagi menjadi 3 kategori :
Kelas, Sub kelas, Satuan kemampuan/
pengolahan.
Pengelompokan berdasarkan intensitas
faktor penghambat. Tanah dikelompokkan
ke dalam 8 kelas yang ditandai dengan
huruf Romawi (Kelas I-VIII).
Semakin baik kelas suatu lahan (mendekati
kelas I), maka pilihan tipe penggunaan
lahan semakin luas.
16.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
./
Beberapa asumsi
Klasifikasi kemampuan lahan.
Tanah-tanah di dalam suatu kelas kemampuan
adalah sama.
Suatu nisbah keluar terhadap masukan yang
layak adalah sesuai untuk digunakan bagi usaha
penanaman tanaman semusim/rumput/hutan.
Tingkat pengelolaan yang tinggi.
Intensitas hambatan
Adanya air lebih di permukaan / di dalam tanah
Klasifikasi lahan disesuaikan dengan pembatas
atau ancaman atau keduanya setelah perbaikan
dilakukan.
Tanah yang telah diperbaiki diklasifikasi menurut
hambatan dan ancaman kerusakan.
17. 9. Kelas kemampuan lahan berubah jika reklamasi
besar dilakukan secara permanen.
10. Pengelompokan kemampuan dapat berubah jika
didapatkan informasi baru tentang perilaku dan
keragaan lahan.
11. Hal-hal yang tidak termasuk kriteria klasifikasi,
contoh : jarak ke pasar, ukuran dan bentuk areal,
letak di lapangan, sumberdaya penggarap lahan.
12. Lahan dengan hambatan fisiktanaman hanya
ditanam, dipelihara, dipanen dengan tangan, shg
tidak bisa masuk kelas I-IV.
13. Lahan tanaman semusim seperti rumput,padang
penggembalaan,hutan,suaka alam.
14. Data hasil penelitian dipergunakan untuk
menempatkan lahan dalam satuan kemampuan,
sub kelas dan kelas.
18. Perencanaan Tata Guna Lahan
Latar Belakang:
Jumlah penduduk meningkat butuh lahan
lahan pertanian mengalami konversi atau
pembalakan hutan menjadi lahan pertanian atau
menjadi non pertanian
Terjadi degradasi lahan
Saat ini terjadi perubahan iklim dengan variasi
yang ekstrim untuk produksi biomassa.
Terjadi kerusakan hidro-orologis
Terjadi kerusakan keragaman hayati
BISA DIPERLUKAN PENATAAN ULANG
TATA GUNA LAHAN restrukturisasi SDL
dan pola budidaya tanaman, ikan, hewan ternak
19. Sifat dan Potensi Lahan diperoleh melalui:
Faktor pertimbangan teknis : AMDAL DAN
SOSEKBUD HANKAM
Ditentukan beberapa ALTERNATIF Penggunaan
Lahan terbaik disertai dengan rekomendasi
model, metode, dan teknologi pembangunan dan
manajemen lahan untuk produksi biomassa
20. CARA EVALUASI LAHAN
LANGSUNG
EVALUASI
LAHAN
Percobaan lapang
Percobaan pot
Pendekatan:
TIDAK LANGSUNG
Perkalian parametrik
Penjumlahan
Matching
Komputerisasi
Asumsi:
Sifat tanah dan biofisik lingkungan
(lahan) (site location) akan menentukan
keberhasilan suatu jenis penggunaan
lahan tertentu.
Karakteristik lahan
Kualitas Lahan
21. Pendekatan Dua
Tahapan
Pendekatan
sejajar
KONSULTASI AWAL
Survei Dasar
Survei Dasar
Klasifikasi Lahan
Kualitatif
Klasifikasi
Kualitatif
dan
Kuantitatif
Analisis
Sosial
dan
Ekonomi
AnalisisEkonomi
Klasifikasi Lahan
Kuantitatif
Keputusan-keputusan Perencanaan
22. Kelas Kemampuan Lahan
Kelas I : Sedikit hambatan yang membatasi
pengunaanya, sesuai untuk penggunaan
pertanian.
Kelas II : Memiliki beberapa
hambatan/ancaman kerusakan yang
mengurangi pilihan penggunaan,
mengakibatkan tindakan konservasi sedang.
Kelas III : Mempunyai hambatan berat yang
mengurangi pilihan penggunaan & memerlukan
tindakan konservasi khusus.
Kelas IV : Hambatan dan ancaman kerusakan
pada tanah lebih besar daripada kelas III dan
pilihan tanaman juga terbatas.
23. Kelas V : Tanah kelas ini tidak terancam
erosi tetapi mempunyai hambatan lain yang
tidak praktis untuk dihilangkan sehingga
membatasi pilihan penggunaan. contoh
problem kelerengan lahan.
Kelas VI : Mempunyai hambatan berat yang
menyebabkan tanah tidak sesuai untuk
penggunaan pertanian contoh problem
kelerengan dan batuan permukaan/solum.
Kelas VII : Tidak sesuai untuk budidaya
pertanian
Kelas VIII : Tidak sesuai untuk budidaya
pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan
dalam keadaan alaminya.
24. Sub kelas
Berdasarkan jenis faktor penghambat atau ancaman
kerusakan dominan yang sama. Terdapat beberapa
jenis hambatan yang dikenal pada sub kelas, yaitu:
e : ancaman erosi
w: keadaan drainase atau kelebihan air atau ancaman
banjir
s: hambatan daerah perakaran
c: hambatan iklim
Kelas kemampuan/tidak mempunyai sub kelas.
Satuan kemampuan
Pengelompokan lahan yang sama/hampir sama
kesesuaiannya bagi tanaman dan memerlukan
pengelolaan yang sama atau memberikan
tanggapan yang sama terhadap masukan
pengelolaan yang diberikan.
25. 1.7. Kriteria Klasifikasi
Kemampuan Lahan
Manfaat : membantu klasifikasi kategori lahan.
Kriteria disusun dengan anggapan suatu lahan yang
memiliki iklim yang sama atau satuan atas dasar
kelerengan, batuan permukaan/solum, atau problem
pembatas kesuburan kimia tanah ?????.
Harus tersedia informasi tentang tanggapan setiap
tanah terhadap pengelolaan dan pengaruh tanah dan
yang lainnya terhadap pertumbuhan tanaman.
Pengelompokan tanah ke satuan kemampuan, sub
kelas, kelas didasarkan atas evaluasi dari kombinasi
faktor2 berikut:
1. Kemampuan tanah untuk memungkinkan tanaman
memberikan tanggapan terhadap suatu penggunaan
dan pengelolaan.
26. 2. Tekstur dan struktur tanah
3. Kepekaan terhadap erosi
4. Penjenuhan / kelebihan air pada tanah
yang terus-menerus
5. Kedalaman tanah
6. Garam yang merupakan racun bagi
tanaman
7. Hambatan fisik seperti bantuan, erosi
parit dalam dan lain-lain
8. Iklim
27. Faktor Iklim
Dua komponen yang paling berpengaruh:
temperatur dan hujan.
Udara bebas bergerak turun temperaturnya
dengan 1oC setiap 100 m naik di atas permukaan
laut. Namun di Jawa sebesar 0,61 oC. Sehingga
besarnya temperatur di suatu tempat dapat
diduga dengan persamaan berikut:
T = 26,3oC – 0,61 h
Dimana T : temperture(oC), 26,3 oC : temperature
rata2 pada permukaan laut, h:ketinggian (hm).
Penyediaan air alami (curah hujan)
mempengaruhi kemamupan tanah. Sehingga
pengaruh interaksi antara iklim-tanah harus
diperhitungkan.
28. Faktor Lereng, ancaman erosi, dan erosi
yang telah terjadi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kerusakan oleh erosi berpengaruh thd penggunaan
tanah. Cara pengelolaan tanah disebabkan karena
alasan:
Suatu kedalaman tanah yang cukup harus dipelihara
agar produktivitas tanaman sedang-tinggi.
Kehilangan lapisan tanah oleh erosi mengurangi
hasil tanaman.
Kehilangan unsur hara oleh tanaman.
Kehilangan lapisan permukaan tanah.
Kehilangan tanah oleh erosi
Bangunan-bangunan pengendali tanah dapat rusak
oleh sedimen yang berasal dari erosi.
Jika terbentuk parit/erosi gully, maka akan lebih sulit
pemulihan tanah untuk menjadi produktif kembali.
29. .
Kecuraman lereng dikelompokkan sbb:
A = 0 – 3% (datar)
B = >3 sampai 8% (landai atau bermabak)
C = >8 sampai 15% (agak miring atau
bergelombang)
D = >15 sampai 30% (miring atau berbukit)
E = >30 sampai 45% (agak curam atau bergunung)
F = >45 sampai 65% (curam)
G = >65% (sangat curam)
31. Kerusakan erosi yang telah terjadi
dikelompokkan sebagai berikut:
e0 = tidak ada erosi
e1 = ringan, <25% lapisan atas hilang
e2 = sedang, 25-75% lapisan atas hilang
e3 = agak berat, >75% lap.atas sampai
<25% lap. Bawah hilang
e4 = berat, >25% lap.bawah hilang
e5 = sangat berat : erosi parit
32. Faktor Kedalaman tanah
Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah
yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman.
Klasifikasi kedalaman tanah yang efektif:
ko = >90 cm (dalam)
k1 = 90 – 50 cm (sedang)
k2 = 50 – 25 cm (dangkal)
k3 = <25 cm (sangat dangkal)
33. Faktor Tekstur tanah (t)
Penting dalam mempengaruhi kapasitas
tanah untuk menahan air dan permeabilitas
tanah serta berbagai sifat fisik dan kimia
tanah lainnya.
35. Klasifikasi kemampuan lahan tekstur lapisan
atas dan lapisan bawah:
t1 = tekstur halus : tekstur liat berpasir, liat
berdebu dan liat.
t2 = tekstur agak halus : tekstur lempung liat
berpasir, lempung berliat dan lempung
liat berdebu.
t3 = tekstur agak kasar : tekstur lempung
berpasir, lempung berpasir halus dan
lempung berpasir sangat halus.
t4 = tekstur kasar : tekstur pasir berlempung
dan pasir
36. Permeabilitas
Dikelompokkan sebagai berikut:
P1 = lambat
: 0,5 cm/jam
P2 = agak lambat
: 0,5 – 2 cm/jam
P3 = sedang
: 2 – 6,25 cm/jam
P4 = agak cepat
: 6,25 – 12,5 cm/jam
P5 = cepat
: >12,5 cm/jam
37. Drainase
Drainase tanah diklasifikasikan sebagai
berikut :
d0 = berlebihan
Air segera keluar dari tanah, sehingga
tanaman akan mengalami kekurangan air
d1 = baik
Tanah mempunyai peredaran udara baik,
profil tanah berwarna terang, seragam, tidak
terdapat bercak
d2 = agak baik
Tanah mempunyai peredaran udara baik di
daerah perakaran, tidak terdapat bercak.
38. d3 = agak buruk
Lapisan tanah atas mempunyai peredaran
udara baik, tidak terdapat bercak. Pada
lapisan bawah terdapat bercak.
d4 = buruk
Bagian bawah lapisan atas terdapat bercak.
d5 = sangat buruk
Seluruh lapisan sampai permukaan tanah
berwarna kelabu yang terdapat bercak,
terdapat air yang menggenang di
permukaan tanah dalam waktu yang lama.
39. Faktor-faktor khusus
Faktor-faktor penghambat lain yang mungkin
terdapat adalah batu-batuan dan kerikil,
bahaya banjir dan salinitas.
Contoh klasifikasi kerikil di dalam lapisan 20
cm permukaan tanah dikelompokkan sbb:
b0 = Tidak ada atau sedikit : 0 – 15%
volume tanah
b1 = sedang 15 – 50 % volume tanah
b2 = banyak 50 – 90 % volume tanah
b3 = sangat banyak >90% volume tanah
40. Klasifikasi ancaman banjir/genangan (O)
O0 = tidak pernah : dalam 1 th tanah tidak pernah
tertutup banjir untuk waktu >24 jam
O1 = kadang-kadang : banjir menutupi tanah
>24 jam, tidak teratur dalam periode <1 bln
O2 = Selama 1 bln dalam 1 th teratur tertutupi
banjir yang >24 jam
O3 = Selama 2-5 bulan dalam 1 th dilanda banjir
>24 jam
O4 = Selama waktu > 6 bln tanah dilanda banjir
yang teratur >24 jam
41. Klasifikasi Salinitas
Salinitas tanah dinyatakan dalam kandungan
garam terlarut atau hambatan listrik ekstrak
tanah sbb:
g0 = bebas = 0 – 0,15% garam larut; 0 – 4 (EC
x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
g1 = terpengaruh sedikit = 0,15 – 0,35% garam
larut; 4 – 8 (EC x 103) mmhos/cm pada
suhu 250C.
g2 = terpengaruh sedang = 0,35 – 0,65% garam
larut; 8 – 15 (EC x 103) mmhos/cm pada
suhu 250C.
g3 = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65%
garam larut; lebih dari 15 (EC x 103)
mmhos/cm pada suhu 250C.