Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan prinsip kerja anemometer mangkuk dalam mengukur kecepatan angin dengan menggunakan mangkuk yang berputar seiring bertambahnya kecepatan angin, serta mendefinisikan angin sebagai massa udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan udara di wilayah berdekatan.
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
PRINSIP KERJA ANEMOMETER MANGKUK
1. PRINSIP KERJA ANEMOMETER MANGKUK
Oleh : Andy Kurniawan
Pendahuluan
Dalam atmosfer terdapat beberapa gejala alam seperti ; hujan, angin, dan petir serta beberapa parameter seperti suhu, kelembapan dan tekanan udara. Semua ini selalu berubah setiap saat, kombinasi hal tersebut menentukan kondisi udara pada saat disuatu tempat yang dinamakan cuaca. Cuaca adalah udara (lapisan atmosfer) pada suatu tempat pada saat tertentu. Unsur-unsur yang terdapat dalam cuaca adalah suhu, tekanan udara, kelembaban udara, angin, curah hujan dan awan.
Pada dasarnya angin merupakan massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dan berfluktuasi secara dinamis. Penyebab terjadinya angin adalah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang berdekatan, perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai akibat dari perbedaan pemanasan matahari angin bersifat meratakan tekanan udara, makin besar perbedaan tekanan udara makin kencang angin yang terjadi. Angin selalu bergerak dari tempat dengan tekanan tinggi ke tempat tekanan rendah.
Di daerah khatulistiwa yang panas, udaranya menjadi panas, mengembang dan menjadi ringan. Kemudian naik ke atas dan bergerak menuju daerah yang lebih dingin. Sebaliknya di daerah kutub yang dingin, udaranya turun ke bawah. Dengan demikian terjadi perputaran udara, berupa perpindahan udara dingin dari daerah kutub ke daerah khatulistiwa menyusuri permukaan bumi. Dan sebaliknya, terjadi perpindahan udara panas dari daerah khatulistiwa menuju daerah kutub melalui bagian atas atmosfer. Perpindahan udara seperti ini dinamakan angin pasat.
Angin diukur arahnya dan kecepatannya. Nama angin sesuai dengan arah dari mana angin bertiup, angin barat itu adalah angin yang bertiup dari arah barat. Untuk menentukan arah angin digunakan bendera angin yang dihubungkan kesuatu penunjuk dengan pertolongan mekanisme. Dilapangan terbang digunakan kantong angin. Arah angin dinyatakan dalam derajat, yaitu 3600 adalah arah utara, 900 arah timur, 1800 arah selatan dan 2700 arah barat.
2. Gambar 1. Skema terjadinya angin
Di daerah kutub, udara jatuh
Di daerah khatulistiwa, udara naik
Alat pengukur kecepatan angin yang umum digunakan adalah anemometer. Ada beberapa jenis anemometer yang dikembangkan antara lain anemometer mangkuk, anemometer tabung piston , anemometer bercorong dan lain-lain. Pada stasiun klimatologi jenis anemometer yang standar digunakan adalah anemometer mangkuk. Pada anemometer mangkuk kecepatan angin dapat dibaca pada skala yang ada pada alat itu
. Angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Perahu-perahu layar menggunakan angin untuk mengarungi samudera. Christopher Colombus pada abad kelima belas mnemukan benua Amerika dengan menggunakan kapal layar yang memanfaatkan angin.
Pada abad ketujuh, kincir angin telah digunakan oleh bangsa Persia untuk menggiling tepung. Kincir angin Persia ini merupakan cikal bakal dari kincir angin modern yang ada sekarang. Di negeri Belanda, angin dimanfaatkan untuk menggerakkan pompa irigasi dengan menggunakan kincir angin.
Tekanan Udara
Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas tertentu. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm), millimeter kolom air raksa (mmHg), atau milibar (bar). Tekanan udara patokan (normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan suhu 00C. Besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atmosfer. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang diberkan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. Satuan tekanan selain dengan atm atau mmHg, juga dapat dinyatakan dalam satuan kg/m2(Pascal disingkat Pa), lb/inc2(Pound persquare inch disingkat psi). Konversi tekanan udara tersebut adalah sebagai berikut : 1 atm = 1 Pa = 760 mmHg = 14,7 psi = 1,013 mbar
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Tekanan udara akan berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat (elevasi atau altitude). Tekanan udara umumnya akan menurun sebesar 11 mbar untuk setiap 100 m pertambahan ketinggian tempat.
Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu. Tekanan udara di daerah tropis relatif konstan. Hal ini disebabkan suhu udara di daerah tropis berfluktuasi musiman yang sangat kecil. Tekanan udara yang berfluktuasi kecil ini mengakibatkan kecepatan angin di kawasan dekat equator pada umumnya menjadai relatif lemah.
Tekanan udara juga dapat berubah secara dinamis pada setiap waktu antara lokasi yang berbeda. Perbedaan ini terutama sekali disebabkan oleh pergeseran garis edar matahari, keberadaan bentang laut, dan ketinggian tempat.
Perbedaan garis edar matahari akan mengakibatkan fluktuasi suhu musiman. Suhu akan berpengaruh terhadap pemuaian dan penyusutan volume udara. Jika udara memuai maka udara akan menjadi renggang dan akibatnya tekanan akan turun. Dan sebaliknya, jika volume udara menusut, maka kerapatan udara menjadi tinggi dan akibatnya tekanan akan naik.
Keberadaan bentangan laut berperan dalam mempengaruhi fluktuasi tekanan udara. Hal ini dikarenakan, laut merupakan pemasok uap air ke udara melalui proses
3. evaporasi. Pertambahan uap air di udara akan mengakibatkan tekanan udara meningkat. Peristiwa ini mengakibatkan terjadinya angin laut pada siang hari.
Karena adanya pengaruh berbagai faktor di atas, maka akan terbentuk pusat- pusat tekanan rendah dan pusat-pusat tekanan tinggi. Pusat-pusat tekanan ini tidak bersifat permanen, tetapi lebih bersifat temporer sesuai dengan dinamika unsur-unsur iklim yang mempengaruhi tekanan udara tersebut. Pusat tekanan rendah disebut siklon (depresi atau low). Sedangkan pusat tekanan tinggi disebut antisiklon (high).
Pengertian Angin
Angin adalah massa udara yang bergerak.Angin dapat bergerak secara horizontal ataupun vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Angin dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara tempat yang berbeda. Angin selalu mengalir dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Apabila tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan udara rendah,
Gambar 2. Gaya simpangan akibat rotasi bumi
Rotasi bumi menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. Gaya ini disebut efek Coriolis. Efek Coriolis ini mengakibatkan angin bergerak searah jarum jam mengitari daerah bertekanan udara rendah di belahan bumi bagian selatan. Dan sebaliknya, bergerak dengan arah berlawanan arah putaran jarum jam mengitari daerah bertekanan udara rendah di belahan bumi bagian utara. Kecenderungan ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1835 oleh G.G. Coriollis seorang ilmuwan dari Perancis. Penyimpangan seperti ini kemudian disempurnakan oleh Buys Ballot sebagai berikut :
1. Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
2. Di belahan bumi utara angin berbelok ke kanan, dan di belahan bumi selatan angin berbelok ke kiri.
Kesimpulan ini untuk selanjutnya dikenal dengan hukum Buys Ballot.
Sirkulasi Umum Atmosfer
Sirkulasi umum adalah mekanisme dasar untuk memindahkan energi dari katulistiwa ke kutub. Bumi paling banyak mengalami pemanasan di daerah
4. katulistiwa dan paling sedikit mengalami pemanasan di daerah kutub. Sebagai akibatnya akan terjadi arus konveksi dari katulistiwa ke daerah kutub .Hal ini merupakan bagian dari sirkulasi umum atmosfer. Sirkulasi udara hanya dipengaruhi oleh beda suhu antara daerah katulistiwa dengan daerah kutub. Siklus konveksi akan mensirkulasikan udara dari daerah kutub yang dingin menuju katulistiwa yang panas.
Gambar 3. Susunan sirkulasi umum atmosfer
Sebagai akibat dari rotasi bumi dan juga permukaan bumi yang terdiri dari daratan dan lautan yang bervariasi , serta karena adanya efek coriollis, maka pada atmosfer bumi terdapat angin mengikuti pola umum sirkulasi udara. Angin seperti ini disebut prevailling wind. Pada daerah tropis dan subtropis, angin berhembus dari arah tenggara untuk belahan bumi selatan. Dan angin berhembus dari arah timur laut untuk belahan bumi utara. Untuk daerah beriklim sedang (temperate zone), angin secara umum berhembus dari arah barat laut untukbelahan bumi selatan dan dari arah barat daya untuk belahan bumi utara. Pada daerah kutub, angin berhembus dari arah timur searah dengan angin pada daerah tropis. Prevailling wind pada daerah tropis dinamakan trade wind, untuk daerah beriklim sedang disebut westerly wind, dan untuk daerah kutub disebut polar wind.
Selain angin yang mengikuti pola umum sirkulsi atmosfer bumi, terdapat juga angin musiman (seasons wind). Misalnya angin muson. Pada lapisan udara dekat permukaan bumi, juga terdapat angin lokal, yaitu angin yang dipengaruhi oleh kondisi geografis setempat. Angin lokal yang dikenal seperti angin darat, angin laut, angin lembah, angin gunung. Pada beberapa wilayah, angin lokal berlangsung secara rutin dan teratur sehingga mempunyai dampak yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya.
5. Gambar 4. Angin darat
Gambar 5. Angin laut
Angin pada lapisan udara dekat permukaan bumi mempunyai kecepatan yang lebih rendah daripada lapisan udara yang lebih tinggi.Pada ketinggian 6-12 km, bisa dijumpai angin yang berkecepatan tinggi hingga mencapai lebih dari 300 km/jam. Angin jenis ini umumnya berhembus dari arah barat. Angin ini disebut dengan jet stream yang sangat diperhatikan pada dunia penebangan.
Gambar 6. Angin Gunung
6. Gambar 7. Angin Lembah
Fungsi angin yang dapat dirasakan secara langsung oleh manusia menurut Campbell ada 3 macam, yaitu : (1) angin menyebabkan tekanan udara terhadap permukaan yang menentang arah angin tersebut, (2) angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas, (3) kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu. Fungsi angin yang sangat penting adalah mencampur udara, antara udara panas dan udara dingin, antara udara lembab dengan udara kering, mencampur beragai partikel dan unsur dalam atmosfer. Fungsi angin yang demikian dapat menciptakan kelangsungan siklus hidrologi.
Turbulensi Angin
Pembahasan tentang angin lebih ditekankan pada angin yang bergerak dekat dengan permukaan bumi. Hal ini disebabkan, angin pada ketinggian ini akan berpengaruh langsung terhadap kehidupan bayak makhluk hidup.
Dalam pergerakannya, angin akan berkelok-kelok sesuai dengan medan yang dilaluinya. Kecepatan anginpun tidak stabil. Pergerakan angjn akan lebih cepat apabila resistensi media yang dilaluinya rendah. Fenomena perubahan arah dan kecepatan angin ini disebut turbulensi.
Variasi arah dan kecepatan angin, dapat terjadi apabila angin bergeser pada permukaan yang tidak licin (smooth). Variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukaan ini dinamakan turbulensi mekanis. Selain itu, karena adanya resistensi dari lapisan udara bagian atas, maka panas pada permukaan bumi bergerak ke atas secara vertikal. Hal ini mengakibatkan turbulensi udara. Tirbulensi yang disebabkan perbedaan suhu lapisan atmosfer ini disebut turbulensi termal atau turbulensi konvektif. Fluktuasi kecepatan udara akibat turbulensi mekanis umumnya lebih kecil, tetapi memiliki frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan fluktuasi akibat turbulensi termal.
Pengukuran Kecepatan Angin
Kecepatan angin dalam data klimatologi adalah kecepatan angin horizontal pada ketinggian 2 m dari permukaan tanah yang ditanami rumput. Dengan perkataan lain, angin permukaan yang kecepatannya dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.
Parameter angin yang dapat diukur adalah arah dan kecepatannya. Arah angin dapat diketahui dengan mengunakan bendera angin. Pada lapangan terbang menggunakan kantung angin untuk mengetahui arah angin.
Untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Ada beberapa macam alat pengukur kecepatan angin, seperti tabung pitot (pitot tube), anemometer mangkuk (cup anemometer), anemometer baling-baling (propeller anemometer), anemometer arus konstan (constant currentanemometer). Jenis anemometer standar yang digunakan pada stasiun klimatologi adalah anemomenter mangkuk (cup anemometer).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih anemometer, antara lain sebagai berikut :
1. Kisaran kecepatan angin (range of wind speed) yang dapat dideteksi. Hal ini perlu diperhatikan karena beberapa anemometer mekanis hanya dapat bekerja
7. apabila kecepatan angin melampaui batas minimalnya (starting threshold windspeed).
2. Keliniearan tangapan (linearity of response) pada kisaran kecepatan angin yang diukur.
3. Kecepatan tanggapan (speed of response). Kecepatan tanggapan ini biasanya diukur berdasarkan waktu yang diperlukan oleh anemometer untuk mulai melakukan pengukuran.
4. Ukuran alat (size of instrument). Ukuran alat harus diseduaikan dengan jenis angin yang akan diukur dan ruang tempat melakukan pengukuran.
5. Kesesuaian alat dengan arah angin yang akan diukur kecepatannya. Hal ini penting karena arah angin dapat berubah-ubah.
Sifat Alat Meteorlogi
Sifat alat meteorologi pada prinsipnya sama dengan alat-alat ilmiah lainnya yang digunakan untuk penelitian didalam laboratorium, misalnya bersifat peka dan teliti, perbedaannya terletak pada penempatan dan pemakaiannya.
Alat-alat laboratorium hanya dipakai diruangan tertutup, sedangkan alat-alat meteorologi dipasang di alam terbuka dan juga disesuaikan dengan tempat pemasangannya. Oleh karena itu perlu juga diperhitungkan pemilihan alat yang akan dipasang. Misalnya untuk daerah iklim basah, sebaiknya menggunakan logam yang tidak mudah berkarat, atau selalu dilakukan monitoring alat pada setiap jangka waktu tertentu. Untuk daerah yang kecepatan anginnya rata-rata sebaiknya menggunakan jenis anemometer mangkuk agar penangkapan angina dapat lebih terfokus atau menggunakan anemometer yang terbuat dari bahan-bahan yang ringan. Untuk daerah pegunungan atau lembah sebaiknya dipasang pula anemometer untuk mengukur angi yang bergerak vertikal. Untuk keperluan-keperluan tertentu atau juga karena faktor daerah, seperti daerah yang memiliki empat musim mungkin diperlukan anemometer otomatis. Karena tidak mungkin melakukan pengamatan di luar ruangan (di alam terbuka) bila sedang terjadi salju. Dan masih banyak lagi hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis anemometer. Namun secara umum pemi;ihn anemometer dapat dipertimbangkan dari segi sifat alat yang akan digunakan.
Sifat alat meteorologi antara lain:
1) Kuat, agar tahan terhadap cuaca dan tahan lama
2) Sederhana, baik bentuk maupun cara penggunaannya dan mudah diperbaiki.
Jenis Alat Meteorologi
Alat meteorologi di bagi menjadi 2 jenis yaitu bersifat Otomatis dan Konvensional. Alat yang bersifat otomatis ( Recording) dapat mencatat data sendiri secara terus menerus sejak pemasangan sampai penggantian pias berikutnya, alat yang termasuk jenis ini yang banyak digunakan untuk keperluan Klimatologi seperti Barograph, Thermohigrograph, Actinograph, penakar hujan type Hellman dan lain-lain.
Alat Konvensional ( Non Recording ) alat yang harus dibaca pada saat-saat tertentu untuk memperoleh data, alat ini tidak dapat mencatat sendiri, seperti
8. Thermometer, penakar hujan type Observatorium, Open Pan Evaporimeter, Piche, Campble Stookes , Cup Counter Anemometer dan lain-lain.
Ketelitian Pada Pengamatan Dengan Alat
Ketelitian pada pengamatan dengan alat tergantung :
1) Ketelitian dari alat pengukur yang digunakan dan pembacaannya
2) Tetapnya besaran yang diukur
3) Kecepatan reaksi dari alat ukur pada pengukuran besaran-besaran yang berubah- ubah
4) Daya, agar penunjuk alat ukur itu memberi penyimpangan yang kecil sekali
Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada setiap pengamatan dapat dibagi menjadi :
1) Kesalahan sistematik seperti
a) Kesalahan instrumen ( skala kurang baik )
b) Kesalahan gangguan ( oleh getaran bumi, angin, panas dsb )
c) Kesalahan metode (metode kurang sempurna)
2) Kesalahan tak terduga
a) Kesalahan penyetelan
b) Kesalahan pembacaan
Satuan Dalam Meteorologi
1. Satuan temperatur dalam derajat Celcius
2. Satuan tekanan Udara dalam mili bar ( mb ) atau Cm Hg
3. Satuan curah hujan dan penguapan dalam melimeter ( mm )
4. Satuan arah angin dalam derajat ( 0 – 3600 )
5. Satuan kecepatan angin dalam knot
6. Satuan intensitas matahari dalam gram kalori per cm 2 per menit
7. Satuan lama penyinaran matahari dalam persen ( % )
8. Satuan kelembaban udara ( RH ) dalam persen ( % )
9. Satuan untuk menentukan jumlah awan dalam okta
Stasiun Klimatologi
Berdasarkan pengertian Stasiun Klimatologi adalah suatu Stasiun Meteorologi yang mampu menyelenggarakan pengamatan cuaca dalam jangka waktu panjang secara teratur.
Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus ( Smpk )
Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus ialah Stasiun Meteorologi Pertanian hasil kerjasama antara Badan Meteorlogi dan Geofisika dengan Instansi lain yang mampu menyelenggarakan pengamatan unsur-unsur cuaca sebagai sumber data untuk kepentingan Meteorlogi Pertanian.
Pelaksanaan Stasiun Meteorlogi Pertanian Khusus dikelola oleh instansi yang membawahinya seperti: Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Universitas dan lain-lain sedangkan Badan Meteorologi yang memonitor tekniknya seperti petunjuk pengamatan, peralatan dan cara pemeliharaannya.
Peralatan Di Pos-Pos Cuaca Dan Iklim
Pos-Pos Cuaca dan Iklim terbagi menjadi 5 Jenis, yaitu :
9. 1) Pos hujan tipe observatorium
Pos hujan tipe observatorium, terdiri dari :
a. Penakar hujan tipe observatorium
b. Luas tanah (2x2) m2
c. Memenuhi syarat teknis
2) Pos hujan tipe otomatis
Pos hujan tipe otomatis, terdiri dari :
a. Penakar hujan otomatis
b. Penakar hujan tipe observatorium
c. Luas tanah (3x3) m2
3) Pos iklim
Pos iklim, terdiri dari :
a. Sangkar meteorologi, lengkap dengan thermometer bola basah,bola kering,maksimum dan minimum
b. Penakar hujan tipe observatorium
c. Luas tanah (10x10) m2
4) Pos penguapan
Pos penguapan, terdiri dari :
a. Panci penguapan (Open Pan Evaporimeter)
b. Penakar hujan tipe observatorium
c. Cup counter anemometer
d. Penakar hujan otomatis
e. Luas tanah (6x6) m2
5) Pos meteorologi pertanian khusus
Pos meteorologi pertanian khusus, terdiri dari :
a. Sangkar meteorologi, lengkap dengan thermometer bola basah,bola kering,maksimum dan minimum
b. Penakar hujan tipe obs
c. Penakar hujan tipe otomatis
d. Panci penguapan (Open Pan Evaporimeter)
e. Luas tanah (10x10) m2
Anemometer Mangkuk
Anemometer Mangkuk diciptakan oleh Thomas Rommey Robinson. Robinson adalah seorang astronom dan ahli ilmu cuaca Inggeris yang juga menjabat sebagai direktur ketiga Armagh Observatorium. Penemuan ini termotivasi dari keinginannya pada tahun 1939 untuk memonitor kecepatan dan variabilitas angin dengan tepat. Desain pertama dari anemometer mangkuk ini diajukan oleh Richard Lovell Edgeworth.
10. Gambar 8. Anemometer mangkuk
Pada tahun 1867 observatorium Armagh ditunjuk sebagai stasiun meteorologi Inggeris. Versi awal anemometer mangkuk Robinson mulai dipasang di stasiun-stasiun meteorologi yang terdapat pulau-pulau kecil sepanjang Inggeris. Pada tahun 1870, anemometer mangkuk buatan pertama tersebut digantikan dengan versi seperti yang ada saat ini. Perbaikan anemometer mangkuk Robinson dilakukan oleh Bertie McClure pada bulan juli 2000.
Gambar 9. Anemometer
a Anemometer 10 M
Mengukur arah dan kecepatan angin dekat permukaan.
Ditempatkan ditanah terbuka atau lapangan dengan benda (pohon, rumah) yang berjarak minimal 10 kali tinggi benda itu dari tiang anemometer.
Arah diukur dengan vane dan dinyatakan dalam puluhan derajat.
Kecepatan dapat diukur dengan tiga buah
mangkok (cups) yang letaknya sejajar dengan vane arah Timur-Barat.
Pengamatannya dilakukan setiap jam.
Melihat arah vane dicatat dalam derajat, dan kecepatan dalam knot.
Dicatat di buku observasi, lalu disalin di backup synop. Arah diukur dengan vane dan dinyatakan dalam puluhan derajat.
Dilaporkan dalam AGM 1A, Fklim 71.
b Anemometer Cup Counter
Terdiri dari tiga buah mangkok, dipasang simetris pada sumbu vertical.
Dipasang dengan ketinggian 2 meter.
11. Pembacaan alat ini dengan angka satuan 6 digit, bila cup berputar maka angka itu akan naik bertambah.
Pengamatannya dilakukan setiap jam 07.00,
10.00, 14.00, 16.00, dan 18.00 WIB.
Baca angka 6 digit pada counter.
Dicatat di buku observasi, lalu disalin di backup synop.
Dilaporkan dalam AGM 1A.
Gambar 10. Anemometer
Prinsip kerja Anemometer Mangkuk
Anemometer mangkuk sederhana terdiri dari tiga atau empat himispherical mangkuk. Dengan menggunakan batang sebagai lengannya, mangkuk -mangkuk tersebut dihubungkan ke satu tiang (pipa) tegak yang berbentuk silinder. Mangkuk- mangkuk tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga simetris dan tegak lurus terhadap tiang poros berputar.Pada bagian atas tiang poros berputar terdapat gigi mekanik yang dapat berputar. berputar pada poros vertikalnya. Gigi mekanik ini dihubungkan pada sebuah spedometer dengan menggunakan kabel yang di tempatkan di bagian dalam tiang (pipa).
Karena adanya dorongan angin terhadap mangkuk-mangkuk, mengkibatkan poros berputar. Kecepatan putaran poros ini dapat dilihat pada spedometer. Dalam hal ini berlaku hubungan antara gerak rotasi pada poros terhadap gerak translasi yang tertera pada spedometer. Dengan mencatat kecepatan (v) yang tertera pada spedometer setiap selang waktu t tertentu maka akan dapat dibuat grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu (grafik v-t). Selanjutnya berdasarkan grafik v-t tersebut dan dengan mengunakan persamaan kecepatan rata-rata, maka akan dapat diketahui kecepatan angin rata-rata, dan juga kecepatan angin sesaat pada saat tertentu.
12. Gambar 12. Skema anemometer sederhana
Bagian penangkap angin pada anemometer mangkuk berbentuk mangkuk. Yang berfungsi untuk menangkap angin. Ukuran mangkuk pada setiap anemometer memiliki diameter yang berbeda – beda. Pada BMG Palembang yang berada di daerah Kenten Sako, ukuran mangkuk anemometernya memiliki diameter 13,5 cm dan kedalaman mangkuk 10 cm. mangkuk–mangkuk ini direkatkan pada tiang-tiang penyangga kecil. Tiang-tiang penyangga ini kemudian dihubungkan ke tiang poros yang dapat berputar. Tiang-tiang penyangga ini berfungsi sebagai lengan yang menghubungkan mangkuk dengan sumbu putaran. Panjang lengan anemometer yang digunakan BMG Palembang adalah 10 cm
Didalam tiang terdapat bering dan poros ( shaft ). Di dalam poros terdapat kabel yang merupakan penghubung antara mangkuk ( cup ) dan generator yang terdapat pada spedometer. Fungsinya apabila mangkuk menangkap gerakan angin, mangkuk akan berputar, bering dan poros ikut berputar begitu pula kabel yang terdapat pada poros yang menghubungkan ke generator, tegangan generator itu sebanding dengan kecepatan berputar dari mangkuk – mangkuk
Generator yang terdapat pada speedometer terdiri dari magnet yang berputar ( rotor ) dan kumparan. Bila mangkuk berputar, maka poros ikut berputar dan magnet yang terdapat didalam generator ikut berputar. Perputaran magnet ini akan menimbulkan induksi pada kumparan.Induksi ini yang akan menghasilkan arus listrik yang dapat menggerakan angka – angka. Angka yang terdapat pada speedometer terdiri dari enam digit dan dua angka pada akhir merupakan nilai dari koma (2643,78).
Pada stasiun klimotologi Palembang alat untuk mengukur kecepatan angin menggunakan anemometer mangkuk tipe 03102. Ukuran anemometer berbeda – beda, ada yang kecil dan ada pula yang besar. Bila pada anemometer yang besar untuk
13. mencapai kecepatan angin 1 knot dia bisa memerlukan 5 -6 putaran, namun pada
anemometer kecil untuk mencapai kecepatan angin 1 knot dia bisa memerlukan 10 – 12
putaran (1 knot = 1,15 km.jam-1)
Anemometer diletakan di tanah terbuka, dipasang pada ketinggian 2 meter dan
10 meter. Kecepatan angin pada ketinggian 2 meter memiliki perbedaaan pada
ketinggian 10 meter. Skala yang digunakan untuk menentukan jenis angin digunakan
skala Beaford.
Proses penghitungan kecepatan angin pada anemometer dapat dihitung secara
manual, dengan rumus :
v =
selang waktu
penunjuk angka akhir - penunjuk angka awal
v =
selang waktu
jarak tempuh akhir - jarak tempuh awal
v =
t
S - Sakhir awal
Dengan mencatat angka yang tertera pada spedometer pada anemometer setiap selang
waktu tertentu, maka kecepatan angin rata-rata dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan di atas.
Kepustakaan
Baskoro Ary Pulung ddan M. Agung Fauzi. 2006. Buku Panduan Praktis Alat-alat
meteorologi dan Perhitungan Indeks Kekeringan Keetch-Byram. South
Sumatera Forest Fire Management Project dan BMG. Palembang
Foster Bob, Dr, Ir, MM. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2A untuk Kelas 2 Tengah
Tahun pertama. Penerbit Erlanga. Jakarta.
Hoffman Harm, Harun. 1987. Energi Angin. PT. Bina Cipta. Jakarta
Kadir Abdul, Prof. Ir. 1987. Energi, Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik, Potensi
ekonomi. UI-Press. Jakarta
Lakitan Benyamin. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Kanginan Marthen. 2003. Fisika 2000, 2A SMU kelas 2 Semester 1. Pernerbit Erlangga.
Jakarta.
Tanudidjaja Moh. Ma’mur. 1996. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa Untuk Sekolah
Menengah Umum. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.