SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
PENGANTAR 
ILMU FARMASI 
PENDIDIKAN 
KEFARMASIAN 
INDONESIA 
Surya Amal, S.Si, M.Kes, Apt 
Prepared for Pharmacy Department 
Darussalam University 
Gontor - Indonesia
Substansi 
1. Sejarah pendidikan kefarmasian di Indonesia. 
2. Lapangan kerja lulusan pendidikan farmasi. 
3. Strategi pengembangan dan peningkatan 
mutu pendidikan tinggi farmasi Indonesia. 
4. APTFI
Sejarah pendidikan kefarmasian di Indonesia
Era Awal Perkembangan Pendidikan Farmasi di Indonesia 
Sejarah awal perkembangan pendidikan tinggi 
kefarmasian di Indonesia dapat dibagi dalam : 
A. Era pra Perang Dunia II 
B. Era pendudukan Jepang, dan 
C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I
A. Era pra Perang Dunia II 
 Sebelum Perang Dunia II, selama penjajahan 
Belanda hanya terdapat beberapa Apoteker yang 
berasal dari Denmark, Austria, Jerman dan 
Belanda. 
 Tenaga kefarmasian yang dididik di Indonesia 
hanya setingkat Asisten Apoteker (AA), yang mulai 
dihasilkan tahun 1906. 
 Pelaksanaan pendidikan A.A. ini dilakukan secara 
magang pada Apotik yang ada Apotekernya dan 
setelah periode tertentu seorang calon menjalani 
ujian negara.
A. Era pra Perang Dunia II 
 Menurut catatan, asisten apoteker (AA) Warga 
Negara Belanda lulusan Indonesia yang pertama 
adalah pada tahun 1906 yang diuji di Surabaya. 
 Warga Negara Indonesia asli tercatat sebagai lulusan 
pertama pada tahun 1908 yang diuji di Surabaya dan 
lulusan kedua terjadi pada tahun 1919 yang diuji di 
Semarang.
A. Era pra Perang Dunia II 
 Pada tahun 1918 dibuka sekolah Asisten Apoteker yang 
pertama dengan penerimaan murid lulusan MULO Bagian B 
(Setingkat SMP). 
 Sekolah Asisten Apoteker didirikan dengan Surat Keputusan 
Pemerintah Hindia Belanda tanggal 7 Oktober 1918 nomor 38. 
 Selanjutnya diubah dengan surat keputusan tanggal 28 
Januari 1923 nomor 15 (Stb. no.50) dan 28 Juni 1934 nomor 45 
(Stb 392) dengan nama “Leergang voor de opleiding van 
apotheker-bedienden onder den naam van apothekers-assistenschool 
“. 
*Dalam buku Verzameling Voorschriften tahun 1936 yang dikelurkan oleh DVG
A. Era pra Perang Dunia II 
 Pada tahun 1937 jumlah Apotik di seluruh Indonesia 
hanya 37. 
 Pada awal Perang Dunia ke-2 (1941) banyak 
Apoteker warga negara asing meninggalkan 
Indonesia sehingga terdapat kekosongan Apotik. 
 Untuk mengisi kekosongan itu diberi izin kepada 
dokter untuk mengisi jabatan di Apotik, juga diberi 
izin kepada dokter untuk membuka Apotik-Dokter 
(Dokters-Apotheek) di daerah yang belum ada 
Apotiknya.
B. Era pendudukan Jepang 
 Pada zaman pendudukan Jepang mulai dirintis 
pendidikan tinggi Farmasi dengan nama 
Yukagaku sebagai bagian dari Jakarta Ika 
Daigaku. Diresmikan pada tanggal 1 April 1943. 
 Pada tahun 1944 Yakugaku diubah menjadi Yaku 
Daigaku. 
 Setelah Jepang kalah perang dengan sekutu dan 
diproklamasikannya kemerdekaan Negara 
Republik Indonesia, pendidikan tinggi farmasi ini 
bubar.
B. Era pendudukan Jepang 
 Disamping itu tercatat bahwa pada tahun 1944, 
pemerintah pendudukan Jepang juga melakukan 
pendidikan asisten apoteker dengan masa 
pendidikan selama 8 bulan dan siswa berasal dari 
lulusan SMP. 
 Sampai waktu pemerintahan Jepang jatuh telah 
dihasilkan dua angkatan dengan jumlah yang 
sangat sedikit.
C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I 
 Pada tanggal 27 September 1946 dibuka Perguruan Tinggi 
Ahli Obat di Klaten yang kemudian pindah dan berubah 
menjadi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di 
Yogyakarta. 
 Pada tanggal 1 Agustus 1947 diresmikan Jurusan Farmasi di 
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Alam (FIPIA), Bandung 
sebagai bagian dari Universitas Indonesia, Jakarta, yang 
kemudian berubah menjadi Jurusan Farmasi, Institut 
Teknologi Bandung pada tanggal 2 Mei 1959. 
 Lulusan Apoteker pertama di UGM sebanyak 2 orang 
dihasilkan pada tahun 1953.
C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I 
 Lembaga Pendidikan Tinggi Farmasi yang 
didirikan pada masa perang kemerdekaan ini 
pada kenyataannya mempunyai andil yang besar 
bagi perkembangan sejarah kefarmasian pada 
masa-masa berikutnya.
Lapangan kerja lulusan pendidikan farmasi
VOKASI DAN KARIR DALAM BIDANG FARMASI 
 Farmasi Komunitas (Community Pharmacy) 
 Farmasi Rumah Sakit (Hospital Pharmacy) 
 Farmasi Industri 
 Pedagang Besar Farmasi (PBF) 
 Instansi Pemerintahan (Farmasi Pemerintahan) 
 Wartawan Farmasi (Pharmacy Journalism) 
 Manajemen Perusahaan
Pharmacy Career Options )* 
 Academic Pharmacy 
 Community Pharmacy 
 Government Agencies 
 Hospice & Home Care 
 Hospital & Institutional 
 Pharmaceutical Industry 
 Trade & Professional 
Associations 
 Uniformed (Public Health) 
Service 
Practice 
 Independent Ownership 
 Long-term Care 
 Consulting Pharmacy 
 Managed Care Pharmacy 
 Medical & Scientific 
Publishing 
)* American Association of colleges of pharmacy
Should YOU Be a Pharmacist ? 
DO YOU LIKE... 
 Chemistry, Biology, and Math ? 
 To Help People? 
 To Solve Problems and Puzzles ? 
ARE YOU... 
 Dependable? Organized? 
 Detail-Oriented? 
 Able to Communicate Well with Others ? 
If you answered YES, you may want to consider pharmacy as a career !
Strategi pengembangan dan peningkatan mutu 
pendidikan tinggi farmasi Indonesia
Kompetensi 
KOMPETENSI ---- Strategi pengembangan dan 
peningkatan mutu pendidikan tinggi farmasi 
Indonesia
Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi 
Pengembangan kompetensi lulusan pendidikan farmasi mengacu 
pada lima pilar pembelajaran dari UNESCOyaitu : 
Pilar Pertama : Learning to know 
Kemampuan untuk memahami alam, manusia dan lingkungannya, 
kehidupannya, serta merasakan “senangnya” mengetahui, 
menemukan dan memahami suatu proses (knowledge, cognitive). 
Pilar Kedua : Learning to do 
Ketrampilan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam praktik 
atau dalam kehidupan sehari-hari, belajar memecahkan masalah 
dalam berbagai situasi, belajar berkerjasama dalam tim, mengambil 
inisiatif, dan mengambil resiko (practice, psychomotoric, attitudes) .
Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi 
Lanjutan…… 
Pilar ketiga : Learning to life together 
Kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain, 
mengembangkan empati, respek dan apresiasi pada orang lain 
dalam berkehidupan bersama, menghargai perbedaan nilai dan 
budaya, kesediaan untuk menyelesaikan konflik melalui dialog, 
dan kemampuan untuk bekerjasama (team work, collaboration, 
growing interdependence). 
Pilar keempat : Learning to be 
Pengembangan kepribadian individu secara utuh melalui 
penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai (values) 
yang kondusif bagi pengembangan kepribadian, dalam dimensi 
intelektual, moral, kultural, dan fisik (experience, affective, 
attitude, behavior).
Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi 
Lanjutan…… 
Pilar kelima : Learning to transform one-self and society 
Pengembangan kepribadian serta kepedulian pada lingkungan dan 
masyarakat melalui penguasaan pengetahuan, nilai-nilai (values), 
dan ketrampilan mentransformasi kebiasaan, perilaku dan gaya 
hidup yang berorientasi pada pengembangan berkelanjutan. 
UNESCO dalam Education for Sustainaible Development (ESD), 2009
Penyelenggaraan Pendidikan Farmasi Indonesia 
 Penyelenggaraan pendidikan farmasi di Indonesia 
saat ini mengacu pada kurikulum nasional yang 
ditetapkan oleh APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi 
Farmasi Indonesia) yaitu Kurikulum Inti Program 
Pendidikan Sarjana Farmasi dan Kurikulum 
Program Pendidikan Apoteker Tahun 2008. 
 Kurikulum Program Pendidikan Apoteker 
selanjutnya disepakati bersama dengan Ikatan 
Apoteker Indonesia (IAI) pada tahun 2009.
Struktur dan Durasi Kurikulum 
 Struktur kurikulum terbagi menjadi 2 (dua) tahap, 
yaitu: (1) tahap pendidikan sarjana farmasi, dan 
(2) tahap pendidikan profesi apoteker. 
 Tahap pendidikan sarjana farmasi dirancang 
dengan beban minimal 144 sks dilaksanakan dalam 
waktu 8 (delapan) semester, sedangkan tahap 
pendidikan profesi apoteker dirancang dengan 
beban minimal 36 sks dilaksanakan dalam waktu 2 
(dua) semester.
Kerangka Kurikulum Pendidikan Sarjana Farmasi 
No Muatan Kurikulum Bobot 
1. Muatan Wajib Pendidikan Sarjana (Agama, Pancasila, 
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia) 
5-10% 
2. Muatan Kurikulum Inti: 65-75% 
 Prinsip-Prinsip Metode Ilmiah & Ilmu 10-15% 
Dasar 
 Ilmu-Ilmu Dasar Biomedik 15-20% 
 Ilmu-Ilmu Kefarmasian 20-25% 
 Ilmu Farmasi Klinik, Sosial, Komunitas 15-20% 
 Manajemen, Administrasi, Regulasi 10-15% 
3. Muatan Kurikulum Lokal (Muatan Pendukung 
dan/atau Muatan Lain-Lain) 
15-30% 
Total SKS (minimum): 144 SKS
Muatan Materi Kurikulum Inti 
 Prinsip-prinsip metode ilmiah: filsafat ilmu, metodologi 
penelitian, statistik/biostatistik, berpikir kritis, penelusuran 
informasi. 
 Muatan materi ilmu dasar: matematika, fisika, kimia umum, 
kimia organik, kimia fisika, kimia analisis. 
 Muatan materi ilmu dasar biomedik (basic biomedical sciences): 
anatomi dan fisiologi, patologi/patofisiologi, mikrobiologi, 
imunologi, biokimia, biologi molekular. 
 Muatan materi ilmu kefarmasian (pharmaceutical sciences): 
kimia medisinal, farmako-logi, farmakognosi & obat-obat 
alternatif, fitokimia, bioteknologi, analisis sediaan farmasi, 
farmasi fisika, biofarmasi, farmakokinetik, toksikologi,formulasi 
dan teknologi sediaan farmasi.
Muatan Materi Kurikulum Inti 
Lanjutan…… 
 Muatan materi farmasi klinik: farmakoterapi, farmakologi 
klinik, farmakokinetik klinik, farmasi klinik, evidence-base 
medicine, drug related problem (DRP), farmacovigilance. 
 Muatan materi farmasi komunitas/sosial/administratif: 
dispensing, compounding, farmasi komunitas (pharmacy 
practice), farmakoekonomi, farmakoepidemiologi, farmasi 
sosial, undang-undang dan etik kefarmasian, teknik 
komunikasi, manajemen, akuntansi. 
 Muatan materi farmasi industri (industrial pharmacy).
Kompetensi Farmasi 
PENDIDIKAN TINGGI 
FARMASI 
APOTEKER 
SARJANA 
LULUSAN SLTA FARMASI 
DIAMBIL SUMPAH 
TANGGUNG JAWAB 
SECARA HUKUM 
TANGGUNG JAWAB 
SECARA ETIK 
PRAKTEK PROFESI
Profil Lulusan Pendidikan Farmasi 
1. Care giver; 
2. Educator; 
3. Communicator; 
4. Leader; 
5. Decision maker; 
6. Manager; 
7. Life-long learner; 
8. Personnal & professional 
responsibilities; 
9. Scientific comprehension & 
research abilities.
Pharmacists 
PHARMACISTS 
Are Drug Information Experts 
No one knows more about 
medications than pharmacists
APTFI
APTFI 
Dapat dikunjungi melalui website : 
http://aptfi.or.id/
MASA DEPAN FARMASI INDONESIA 
Tetaplah dalam semangat takbir !!!

More Related Content

What's hot

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Nova Rizky
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikChafa Nick
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyKopertis Wilayah I
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanYulinda Kartika
 

What's hot (20)

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 

Similar to Pendidikan kefarmasian indonesia

Pendidikan Kefarmasian Indonesia
Pendidikan Kefarmasian IndonesiaPendidikan Kefarmasian Indonesia
Pendidikan Kefarmasian IndonesiaSurya Amal
 
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIFakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIAgung Buana
 
164798186 makalah-bidang-pemerintahan
164798186 makalah-bidang-pemerintahan164798186 makalah-bidang-pemerintahan
164798186 makalah-bidang-pemerintahanNana Akana
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologipjj_kemenkes
 
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...pjj_kemenkes
 
Brp dasar kesmas reguler2015
Brp dasar kesmas reguler2015Brp dasar kesmas reguler2015
Brp dasar kesmas reguler2015amandabadar
 
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...Septya Kaunang
 
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptx
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptxKonsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptx
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptxRikaRakhmawati1
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfFitriaOva
 
1. sejarah kefarmasian.pptx
1. sejarah kefarmasian.pptx1. sejarah kefarmasian.pptx
1. sejarah kefarmasian.pptxFitriAyuWahyuni1
 
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDLaporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDMitha Lidya
 
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfInformatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfKhairulAsri4
 
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfBuku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfAryaPratama71
 
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptxmeta emilia surya dharma
 

Similar to Pendidikan kefarmasian indonesia (20)

Pendidikan Kefarmasian Indonesia
Pendidikan Kefarmasian IndonesiaPendidikan Kefarmasian Indonesia
Pendidikan Kefarmasian Indonesia
 
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIFakultas Kesehatan Masyarakat UI
Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
 
praktek Puskesmas
praktek Puskesmaspraktek Puskesmas
praktek Puskesmas
 
Kajian~1
Kajian~1 Kajian~1
Kajian~1
 
164798186 makalah-bidang-pemerintahan
164798186 makalah-bidang-pemerintahan164798186 makalah-bidang-pemerintahan
164798186 makalah-bidang-pemerintahan
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
 
Brp dasar kesmas reguler2015
Brp dasar kesmas reguler2015Brp dasar kesmas reguler2015
Brp dasar kesmas reguler2015
 
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
 
Kb 2 phc
Kb 2 phcKb 2 phc
Kb 2 phc
 
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptx
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptxKonsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptx
Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat.pptx
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdf
 
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
 
1. sejarah kefarmasian.pptx
1. sejarah kefarmasian.pptx1. sejarah kefarmasian.pptx
1. sejarah kefarmasian.pptx
 
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOEDLaporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
Laporan praktek belajar lapangan farmasi UNSOED
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
 
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfInformatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
 
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfBuku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
 
Proposal Seminar & Workshop Apoteker
Proposal Seminar & Workshop ApotekerProposal Seminar & Workshop Apoteker
Proposal Seminar & Workshop Apoteker
 
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
 

Recently uploaded

Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxfais1231
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfMarisaRintania
 
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxfais1231
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikajoey552517
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxIPutuSuwitra1
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 

Recently uploaded (13)

Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
 
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 

Pendidikan kefarmasian indonesia

  • 1. PENGANTAR ILMU FARMASI PENDIDIKAN KEFARMASIAN INDONESIA Surya Amal, S.Si, M.Kes, Apt Prepared for Pharmacy Department Darussalam University Gontor - Indonesia
  • 2. Substansi 1. Sejarah pendidikan kefarmasian di Indonesia. 2. Lapangan kerja lulusan pendidikan farmasi. 3. Strategi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi farmasi Indonesia. 4. APTFI
  • 4. Era Awal Perkembangan Pendidikan Farmasi di Indonesia Sejarah awal perkembangan pendidikan tinggi kefarmasian di Indonesia dapat dibagi dalam : A. Era pra Perang Dunia II B. Era pendudukan Jepang, dan C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I
  • 5. A. Era pra Perang Dunia II  Sebelum Perang Dunia II, selama penjajahan Belanda hanya terdapat beberapa Apoteker yang berasal dari Denmark, Austria, Jerman dan Belanda.  Tenaga kefarmasian yang dididik di Indonesia hanya setingkat Asisten Apoteker (AA), yang mulai dihasilkan tahun 1906.  Pelaksanaan pendidikan A.A. ini dilakukan secara magang pada Apotik yang ada Apotekernya dan setelah periode tertentu seorang calon menjalani ujian negara.
  • 6. A. Era pra Perang Dunia II  Menurut catatan, asisten apoteker (AA) Warga Negara Belanda lulusan Indonesia yang pertama adalah pada tahun 1906 yang diuji di Surabaya.  Warga Negara Indonesia asli tercatat sebagai lulusan pertama pada tahun 1908 yang diuji di Surabaya dan lulusan kedua terjadi pada tahun 1919 yang diuji di Semarang.
  • 7. A. Era pra Perang Dunia II  Pada tahun 1918 dibuka sekolah Asisten Apoteker yang pertama dengan penerimaan murid lulusan MULO Bagian B (Setingkat SMP).  Sekolah Asisten Apoteker didirikan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tanggal 7 Oktober 1918 nomor 38.  Selanjutnya diubah dengan surat keputusan tanggal 28 Januari 1923 nomor 15 (Stb. no.50) dan 28 Juni 1934 nomor 45 (Stb 392) dengan nama “Leergang voor de opleiding van apotheker-bedienden onder den naam van apothekers-assistenschool “. *Dalam buku Verzameling Voorschriften tahun 1936 yang dikelurkan oleh DVG
  • 8. A. Era pra Perang Dunia II  Pada tahun 1937 jumlah Apotik di seluruh Indonesia hanya 37.  Pada awal Perang Dunia ke-2 (1941) banyak Apoteker warga negara asing meninggalkan Indonesia sehingga terdapat kekosongan Apotik.  Untuk mengisi kekosongan itu diberi izin kepada dokter untuk mengisi jabatan di Apotik, juga diberi izin kepada dokter untuk membuka Apotik-Dokter (Dokters-Apotheek) di daerah yang belum ada Apotiknya.
  • 9. B. Era pendudukan Jepang  Pada zaman pendudukan Jepang mulai dirintis pendidikan tinggi Farmasi dengan nama Yukagaku sebagai bagian dari Jakarta Ika Daigaku. Diresmikan pada tanggal 1 April 1943.  Pada tahun 1944 Yakugaku diubah menjadi Yaku Daigaku.  Setelah Jepang kalah perang dengan sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia, pendidikan tinggi farmasi ini bubar.
  • 10. B. Era pendudukan Jepang  Disamping itu tercatat bahwa pada tahun 1944, pemerintah pendudukan Jepang juga melakukan pendidikan asisten apoteker dengan masa pendidikan selama 8 bulan dan siswa berasal dari lulusan SMP.  Sampai waktu pemerintahan Jepang jatuh telah dihasilkan dua angkatan dengan jumlah yang sangat sedikit.
  • 11. C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I  Pada tanggal 27 September 1946 dibuka Perguruan Tinggi Ahli Obat di Klaten yang kemudian pindah dan berubah menjadi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.  Pada tanggal 1 Agustus 1947 diresmikan Jurusan Farmasi di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Alam (FIPIA), Bandung sebagai bagian dari Universitas Indonesia, Jakarta, yang kemudian berubah menjadi Jurusan Farmasi, Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Mei 1959.  Lulusan Apoteker pertama di UGM sebanyak 2 orang dihasilkan pada tahun 1953.
  • 12. C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I  Lembaga Pendidikan Tinggi Farmasi yang didirikan pada masa perang kemerdekaan ini pada kenyataannya mempunyai andil yang besar bagi perkembangan sejarah kefarmasian pada masa-masa berikutnya.
  • 13. Lapangan kerja lulusan pendidikan farmasi
  • 14. VOKASI DAN KARIR DALAM BIDANG FARMASI  Farmasi Komunitas (Community Pharmacy)  Farmasi Rumah Sakit (Hospital Pharmacy)  Farmasi Industri  Pedagang Besar Farmasi (PBF)  Instansi Pemerintahan (Farmasi Pemerintahan)  Wartawan Farmasi (Pharmacy Journalism)  Manajemen Perusahaan
  • 15. Pharmacy Career Options )*  Academic Pharmacy  Community Pharmacy  Government Agencies  Hospice & Home Care  Hospital & Institutional  Pharmaceutical Industry  Trade & Professional Associations  Uniformed (Public Health) Service Practice  Independent Ownership  Long-term Care  Consulting Pharmacy  Managed Care Pharmacy  Medical & Scientific Publishing )* American Association of colleges of pharmacy
  • 16. Should YOU Be a Pharmacist ? DO YOU LIKE...  Chemistry, Biology, and Math ?  To Help People?  To Solve Problems and Puzzles ? ARE YOU...  Dependable? Organized?  Detail-Oriented?  Able to Communicate Well with Others ? If you answered YES, you may want to consider pharmacy as a career !
  • 17. Strategi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi farmasi Indonesia
  • 18. Kompetensi KOMPETENSI ---- Strategi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi farmasi Indonesia
  • 19. Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi Pengembangan kompetensi lulusan pendidikan farmasi mengacu pada lima pilar pembelajaran dari UNESCOyaitu : Pilar Pertama : Learning to know Kemampuan untuk memahami alam, manusia dan lingkungannya, kehidupannya, serta merasakan “senangnya” mengetahui, menemukan dan memahami suatu proses (knowledge, cognitive). Pilar Kedua : Learning to do Ketrampilan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam praktik atau dalam kehidupan sehari-hari, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi, belajar berkerjasama dalam tim, mengambil inisiatif, dan mengambil resiko (practice, psychomotoric, attitudes) .
  • 20. Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi Lanjutan…… Pilar ketiga : Learning to life together Kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain, mengembangkan empati, respek dan apresiasi pada orang lain dalam berkehidupan bersama, menghargai perbedaan nilai dan budaya, kesediaan untuk menyelesaikan konflik melalui dialog, dan kemampuan untuk bekerjasama (team work, collaboration, growing interdependence). Pilar keempat : Learning to be Pengembangan kepribadian individu secara utuh melalui penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai (values) yang kondusif bagi pengembangan kepribadian, dalam dimensi intelektual, moral, kultural, dan fisik (experience, affective, attitude, behavior).
  • 21. Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi Lanjutan…… Pilar kelima : Learning to transform one-self and society Pengembangan kepribadian serta kepedulian pada lingkungan dan masyarakat melalui penguasaan pengetahuan, nilai-nilai (values), dan ketrampilan mentransformasi kebiasaan, perilaku dan gaya hidup yang berorientasi pada pengembangan berkelanjutan. UNESCO dalam Education for Sustainaible Development (ESD), 2009
  • 22. Penyelenggaraan Pendidikan Farmasi Indonesia  Penyelenggaraan pendidikan farmasi di Indonesia saat ini mengacu pada kurikulum nasional yang ditetapkan oleh APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia) yaitu Kurikulum Inti Program Pendidikan Sarjana Farmasi dan Kurikulum Program Pendidikan Apoteker Tahun 2008.  Kurikulum Program Pendidikan Apoteker selanjutnya disepakati bersama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) pada tahun 2009.
  • 23. Struktur dan Durasi Kurikulum  Struktur kurikulum terbagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu: (1) tahap pendidikan sarjana farmasi, dan (2) tahap pendidikan profesi apoteker.  Tahap pendidikan sarjana farmasi dirancang dengan beban minimal 144 sks dilaksanakan dalam waktu 8 (delapan) semester, sedangkan tahap pendidikan profesi apoteker dirancang dengan beban minimal 36 sks dilaksanakan dalam waktu 2 (dua) semester.
  • 24. Kerangka Kurikulum Pendidikan Sarjana Farmasi No Muatan Kurikulum Bobot 1. Muatan Wajib Pendidikan Sarjana (Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia) 5-10% 2. Muatan Kurikulum Inti: 65-75%  Prinsip-Prinsip Metode Ilmiah & Ilmu 10-15% Dasar  Ilmu-Ilmu Dasar Biomedik 15-20%  Ilmu-Ilmu Kefarmasian 20-25%  Ilmu Farmasi Klinik, Sosial, Komunitas 15-20%  Manajemen, Administrasi, Regulasi 10-15% 3. Muatan Kurikulum Lokal (Muatan Pendukung dan/atau Muatan Lain-Lain) 15-30% Total SKS (minimum): 144 SKS
  • 25. Muatan Materi Kurikulum Inti  Prinsip-prinsip metode ilmiah: filsafat ilmu, metodologi penelitian, statistik/biostatistik, berpikir kritis, penelusuran informasi.  Muatan materi ilmu dasar: matematika, fisika, kimia umum, kimia organik, kimia fisika, kimia analisis.  Muatan materi ilmu dasar biomedik (basic biomedical sciences): anatomi dan fisiologi, patologi/patofisiologi, mikrobiologi, imunologi, biokimia, biologi molekular.  Muatan materi ilmu kefarmasian (pharmaceutical sciences): kimia medisinal, farmako-logi, farmakognosi & obat-obat alternatif, fitokimia, bioteknologi, analisis sediaan farmasi, farmasi fisika, biofarmasi, farmakokinetik, toksikologi,formulasi dan teknologi sediaan farmasi.
  • 26. Muatan Materi Kurikulum Inti Lanjutan……  Muatan materi farmasi klinik: farmakoterapi, farmakologi klinik, farmakokinetik klinik, farmasi klinik, evidence-base medicine, drug related problem (DRP), farmacovigilance.  Muatan materi farmasi komunitas/sosial/administratif: dispensing, compounding, farmasi komunitas (pharmacy practice), farmakoekonomi, farmakoepidemiologi, farmasi sosial, undang-undang dan etik kefarmasian, teknik komunikasi, manajemen, akuntansi.  Muatan materi farmasi industri (industrial pharmacy).
  • 27. Kompetensi Farmasi PENDIDIKAN TINGGI FARMASI APOTEKER SARJANA LULUSAN SLTA FARMASI DIAMBIL SUMPAH TANGGUNG JAWAB SECARA HUKUM TANGGUNG JAWAB SECARA ETIK PRAKTEK PROFESI
  • 28. Profil Lulusan Pendidikan Farmasi 1. Care giver; 2. Educator; 3. Communicator; 4. Leader; 5. Decision maker; 6. Manager; 7. Life-long learner; 8. Personnal & professional responsibilities; 9. Scientific comprehension & research abilities.
  • 29. Pharmacists PHARMACISTS Are Drug Information Experts No one knows more about medications than pharmacists
  • 30. APTFI
  • 31. APTFI Dapat dikunjungi melalui website : http://aptfi.or.id/
  • 32. MASA DEPAN FARMASI INDONESIA Tetaplah dalam semangat takbir !!!