SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Kepastian Hukum
Kawasan Hutan dan
Politik Penguasaan
Ruang
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (PUU 45)
Raflis
http://raflis.wordpress.com/
Wakil Sekjen Forum Tata Ruang Sumatera
Disampaikan Pada: Seminar dan Lokakarya “ Menuju Kawasan Hutan
yang berkepastian hukum dan berkeadilan di Hotel Pangeran
Pekanbaru pada tanggal 28-29 Mei 2013 yang dilaksanakan oleh
Transparency International Indonesia
Outline
• Logika Kepastian Hukum Kawasan Hutan
• Praktek Pengukuhan Kawasan Hutan
• Kepastian Hukum Kawasan Hutan dan Tata Ruang
• Politik Penguasaan Ruang
• Perampasan lahan (Land Grabbing)
• Pembuatan kebijakan yang salah (Constitutional
Corruption)
• Kesimpulan
• Logika Kepastian Hukum Kawasan Hutan
Bab Status dan Fungsi Kawasan Hutan
1. Status: Pasal 5 ayat (1) Hutan berdasarkan statusnya terdiri dari: a. hutan
negara, b. hutan hak c. Hutan Adat (PUU 35 2012)
2. Fungsi : Pasal 6 ayat (1) Hutan mempunyai tiga fungsi, yaitu: a. fungsi
konservasi, b. fungsi lindung, dan c. fungsi produksi.
3. Hutan dengan Tujuan Khusus: Pasal 8 ayat (1) Pemerintah dapat
menetapkan kawasan hutan tertentu untuk tujuan khusus.
4. Hutan Kota: Pasal 9 ayat (1) Untuk kepentingan pengaturan iklim mikro,
estetika, dan resapan air, di setiap kota ditetapkan kawasan tertentu
sebagai hutan kota.
• Keempat Kawasan ini berdiri sendiri, Secara spasial
merupakan 4 peta tematik yang berbeda dalam satu
wilayah yang sama dan dapat tumpang tindih (overlap) satu
sama lain.
Status Kawasan Hutan
Status Kawasan Hutan
Hutan Negara Hutan Hak
Pasal 5 ayat 1 point a
Pasal 5 ayat 1 point b
Hutan Adat Hutan Desa
hutan negara yang
diserahkan
pengelolaannya
kepada masyarakat
hukum adat
Hutan Kemasyarakatan
Hutan negara yang
dikelola oleh desa dan
dimanfaatkan untuk
kesejahteraan desa
Hutan negara yang
pemanfaatan utamanya
ditujukan untuk
memberdayakan masyarakat
Hutan hak yang berada
pada tanah yang
dibebani hak milik
Hutan Rakyat
Secara Umum Status Kawasan Hutan mengatur
tentang hak penguasaan dan hak pengelolaan
Kawasan Hutan
Status Kawasan Hutan
(Pasca PUU 35)
Status Kawasan Hutan
Hutan Negara Hutan Hak
Pasal 5 ayat 1 point a Pasal 5 ayat 1 point b
Hutan Adat
Hutan Desa
hutan negara yang
diserahkan
pengelolaannya
kepada masyarakat
hukum adat
Hutan Kemasyarakatan
Hutan negara yang
dikelola oleh desa dan
dimanfaatkan untuk
kesejahteraan desa
Hutan negara yang
pemanfaatan utamanya
ditujukan untuk
memberdayakan masyarakat
Hutan hak yang berada
pada tanah yang
dibebani hak milik
Hutan Rakyat
Secara Umum Status Kawasan Hutan mengatur
tentang hak penguasaan dan hak pengelolaan
Kawasan Hutan
Hutan Adat
Fungsi Kawasan Hutan
Fungsi Kawasan Hutan
Konservasi Lindung Produksi
suaka alam
pelestarian alam
taman buru Melalui proses
verifikasi ilmiah
Secara Umum Fungsi Kawasan Hutan mengatur tentang Cara
pengelolaan kawasan hutan
Skoring
Hirarki Kawasan Hutan
Kawasan
Hutan
Status
Fungsi
Hutan Negara
Hutan Hak Hutan Rakyat
Hutan Adat
Hutan Kemasyarakatan
Hutan Desa
Hutan Negara Bebas ????
Hutan Konservasi
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Suaka Alam
Pelestarian Alam
Taman Buru
Hutan Lindung
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi Tetap
Hutan Produksi Konversi
Taman Nasional
Taman Wisata Alam
Suaka Margasatwa
Cagar Alam
Taman Buru
Penguasaan
Pengelolaan
Hutan Adat
Analisis Spasial dan Overlay
Kawasan Hutan
• Analisis spasial adalah suatu teknik
atau proses melibatkan sejumlah
hitungan & evaluasi logika (matematis),
dilakukan untuk mencari atau
menemukan hubungan (relationships)
atau pola di antara unsur geografis.
• Overlay adalah analisis spasial esensial
yang mengombinasikan dua
layer/tematik yang menjadi
masukannya
Status
Kawasan Hutan
Fungsi
Kawasan Hutan
Overlay
Status dan Fungsi
Kawasan Hutan
Merupakan Penggabungan
secara tumpang susun
(Overlay) antara peta
tematik status kawasan
hutan dan peta tematik
fungsi Kawasan Hutan
Status dan Fungsi Kawasan Hutan
(Menggabungkan Aspek Penguasaan dan Aspek Pengelolaan)
Status Kawasan Hutan
Fungsi Kawasan Hutan
Overlay
Status dan Fungsi
Kawasan Hutan
1. Hutan Negara
2. Hutan Hak
3. Hutan Adat
1. Hutan Konservasi
2. Hutan Lindung
3. Hutan Produksi
1. Hutan Negara Hutan Konservasi
2. Hutan Negara Hutan Lindung
3. Hutan Negara Hutan Produksi
4. Hutan Hak Hutan Konservasi
5. Hutan Hak Hutan Lindung
6. Hutan Hak Hutan Produksi
7. Hutan Adat Hutan Konservasi
8. Hutan Adat Hutan Lindung
9. Hutan Adat Hutan Produksi
Sub Kategori Kawasan
1. Status 5 sub kategori
2. Fungsi 9 sub kategori
Status dan Fungsi
berjumlah 45 sub kategori
Status dan fungsi kawasan hutan
(Dengan Fungsi Kawasan Hutan menggunakan logika TGHK dan Penunjukan)
Fungsi
1. Hutan Konservasi
2. Hutan Lindung
3. Hutan Produksi Terbatas (HPT)
4. Hutan Produksi Tetap (HP)
5. Hutan Produksi Konversi (HPK)
6. Area Pemanfaatan Lain (APL)
Status
1. Hutan Adat
2. Hutan Desa
3. Hutan Kemasyarakatan
4. Hutan Negara Bebas
5. Hutan Rakyat
Status dan Fungsi
1. Hutan Adat Hutan Konservasi
2. Hutan Adat Hutan Lindung
3. Hutan Adat Hutan Produksi
Terbatas
4. Hutan Adat Hutan Produksi Tetap
5. Hutan Adat Hutan Produksi
Konversi
6. Hutan Desa Hutan Konservasi
7. Hutan Desa Hutan Lindung
8. Hutan Desa Hutan Produksi
Terbatas
9. Hutan Desa Hutan Produksi Tetap
10. Hutan Desa Hutan Produksi
Konversi
11. Hutan Kemasyarakatan Hutan
Konservasi
12. Hutan Kemasyarakatan Hutan
Lindung
13. Hutan Kemasyarakatan Hutan
Produksi Terbatas
14. Hutan Kemasyarakatan Hutan
Produksi Tetap
15. Hutan Kemasyarakatan Hutan
Produksi Konversi
16. Hutan Negara Bebas Hutan
Konservasi
17. Hutan Negara Bebas Hutan
Lindung
18. Hutan Negara Bebas Hutan
Produksi Terbatas
19. Hutan Negara Bebas Hutan
Produksi Tetap
20. Hutan Negara Bebas Hutan
Produksi Konversi
21. Hutan Rakyat Hutan Konservasi
22. Hutan Rakyat Hutan Lindung
23. Hutan Rakyat Hutan Produksi
Terbatas
24. Hutan Rakyat Hutan Produksi
Tetap
25. Hutan Rakyat Hutan Produksi
Konversi
Overlay
Catatan: Area Pemanfaatan Lain tidak dimasukkan
karena bukan merupakan Kawasan Hutan
Kepastian Hukum Kawasan Hutan
• Pasal 1 point C: Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
• Pasal 4 ayat (2): Penguasaan hutan oleh Negara …….. memberi wewenang kepada Pemerintah
untuk: b. menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan atau kawasan hutan sebagai
bukan kawasan hutan.
• Pasal 6 ayat (2): Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok sebagai berikut: a. hutan
konservasi, b. hutan lindung, dan c. hutan produksi.
• Pasal 14 ayat (2) Kegiatan pengukuhan kawasan hutan …….. dilakukan untuk memberikan kepastian
hukum atas kawasan hutan.
• Pasal 15 ayat (1) Pengukuhan kawasan hutan …….dilakukan melalui proses sebagai berikut: a.
penunjukan kawasan hutan, b. penataan batas kawasan hutan, c. pemetaan kawasan hutan, dan d.
penetapan kawasan hutan.
• Pasal 15 ayat (2) Pengukuhan kawasan hutan ……..dilakukan dengan memperhatikan rencana tata
ruang wilayah.
• Dari pasal pasal diatas dapat dilihat bahwa baik status
maupun fungsi harus melalui proses PENETAPAN , yang
tahap akhir dari proses pengukuhan sehingga kawasan
hutan mempunyai kepastian hukum.
Tidak
Dilaksanakan
Diasumsikan Fungsi kawasan
hutan meruparan Hutan
Negara
Praktek Pengukuhan Kawasan Hutan
• Pengukuhan Kawasan hutan hanya dilakukan terhadap Fungsi
kawasan hutan, tetapi tidak dilaksanakan terhadap status kawasan
hutan
• Terhadap fungsi kawasan hutan hanya 12 % yang sudah
ditetapkan, sedangkan terhadap status kawasan hutan belum
pernah dilakukan penunjukan apalagi penetapan.
• Di provinsi Riau belum dilakukan penunjukan baik terhadap status
maupun fungsi berdasarkan UU 41/1999, Legalitas kawasan hutan
masih menggunakan kepmen 173 tahun 1986.
• Perubahan fungsi kawasan hutan sedang dilakukan dengan
membentuk tim terpadu penyusunan RTRWP. (Pemutihan
Pelanggaran?)
PenetapanPemetaan
Penataan
Batas
Penunjukan Perubahan
SK 173/Kpts-II/1986
TGHK = SK 173/Kpts-II/1986 .....????
1
3
2
Kepastian Hukum Kawasan Hutan dan
Tata Ruang
• Kepastian hukum kawasan hutan merupakan input
data dalam penyusunan Rencana Tata Ruang.
• Jika Input salah maka output juga akan salah
Data Kawasan Hutan
Data Lainnya
Penyusunan
Rencana Tata
Ruang
RTRWN
RTR Pulau
RTRWP
RTRWK
Input Proses Output
Politik Penguasaan Ruang
• Ada upaya untuk menciptakan ketidakpastian terhadap
status dan fungsi kawasan hutan
• Ada 4 peta yang mengatur fungsi kawasan hutan (RTRWN,
RTRWP, RTRWK, TGHK). Keempat peta tersebut berbeda
satu sama lain dan saling melemahkan
• Izin diberikan pada kawasan yang belum mempunyai
kepastian hukum dan sebagian diantaranya tidak sesuai
dengan RTRWN, RTRWP, RTRWK dan TGHK
• Manipulasi hak menguasai negara untuk dimanfaatkan
untuk kepentingan tertentu dengan mengorbankan rakyat,
atas nama undang undang.
• Praktek penguasaan ruang identik dengan perampasan
lahan rakyat untuk kepentingan penguasa dan pemodal.
Perampasan lahan
(Land Grabbing)
• Tidak dilaksanakannya pengukuhan berdasarkan
Status Kawasan Hutan sesungguhnya merupakan
praktek perampasan lahan atas nama negara.
• Izin pemanfaatan kawasan hutan diberikan pada
kawasan yang belum mempunyai kepastian
hukum (HTI, Kebun dan tambang)
• Usaha mempertahankan lahan oleh masyarakat
yang sudah dikuasai secara turun temurun oleh
masyarakat menempatkan masyarakat dalam
posisi illegal
Akar masalah: Constitutional Corruption
• Pembuatan aturan (UU, PP, Permen) maupun kebijakan tekhnis operasional
didesain untuk menguntungkan kelompok tertentu (merampas hak hak rakyat
atas lahan)
• Beberapa Contoh:
– Upaya menghilangkan hak hak masyarakat. Tidak ada upaya untuk mengidentifikasi hak hak
masyarakat atas lahan (Status kawasan hutan), yang diatur selalu fungsi kawasan hutan. Lihat
PP dan Permen tentang pengukuhan kawasan hutan.
– Praktek monopoli penguasaan lahan. Memberikan hampir semua hak pengelolaan kawasan
hutan pada pihak ketiga. (Demokrasi ekonomi?)
– Pemutihan pelanggaran dengan membuat aturan baru (Upaya untuk melindungi praktek
korupsi perizinan).
– Manipulasi aturan pelaksana undang undang untuk kepentingan tertentu (PP dan Permen
yang kontradiktif dengan UU)
– Membuat aturan pelaksana yang kontradiktif dengan aturan lain sehingga tidak bisa
diimplementasikan.
– Tidak membuat sebagian aturan pelaksana UU yang berusaha menertibkan pelanggaran/
perbaikan tata kelola
Kesimpulan
• Terjadi kekacauan logika kawasan hutan antara aturan dan
implementasi
• Dilakukan perubahan fungsi kawasan hutan sebelum penetapan
kawasan hutan (revisi RTRWP). Sebetulnya cukup dengan
penunjukan kembali.
• Penyusunan RTRWN/P/K harus dihentikan (input salah
menghasilkan output yang salah). Merupakan alasan yang tepat untuk
melakukan moratorium perizinan.
• Politik penguasaan ruang lebih berpihak pada kepentingan modal
(monopoli dan azas keadilan)
• Ketidakpastian hukum kawasan hutan berimplikasi pada praktek
LAND GRABBING atas dasar hak menguasai negara.
• Lemahnya aturan perundangan yang diciptakan menjadikan negara
tidak berdaya untuk mengatur tata kelola yang berpihak pada
kepentingan rakyat.
Penguasaan Hutan (UU 41/1999)
Hutan
Negara
Pemerintah
Rakyat
Menguasai
Wewenang
Untuk Mengurus
Mengurus
Memanfaatkan
mengatur dan mengurus
segala sesuatu yang berkaitan
dengan hutan
menetapkan status wilayah
tertentu sebagai kawasan hutan
hubungan-hubungan hukum
antara orang dengan hutan
Mengakui hak masyarakat hukum adat
Kemakmuran Rakyat
1 2 3
Perencanaan (UU 41/1999)
inventarisasi
pengukuhan
penatagunaan
pembentukan wilayah pengelolaan
penyusunan rencana
Neraca Sumberdaya Hutan
Sistim Informasi Kehutanan
penunjukan
penataan batas
pemetaan
penetapan
Memperhatikan rencana tata ruang
Kepastian
Hukum
Hubungan
Hukum
Penetapan Fungsi dan Penggunaan
Unit Pengelolaan
Mempertahankan 30% Kawasan Hutan
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
TGHK
Hubungan Legalitas Kawasan Hutan dengan Tata Ruang
Rencana Tata Ruang
Nasional
Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi
Rencana Tata Ruang
Wilayah Kab/Kota
Penunjukan Kawasan Hutan
Penataan Batas Kawasan Hutan
Pemetaan Kawasan Hutan
Penetapan Kawasan Hutan
Rencana Tata Ruang Wilayah
Pulau
Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Nasional
Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi
Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/ Kota
Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten/kota
TGHK
Memperhatikan Rencana Tata Ruang
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
Fungsi Kawasan Hutan dalam Tata Ruang
Rencana Tata Ruang
Nasional
Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi
Rencana Tata Ruang
Wilayah Kab/Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah
Pulau
Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Nasional
Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi
Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/ Kota
Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Kabupaten/kota
Hutan Konservasi
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi Tetap
Hutan Produksi Konversi
Kriteria
PP 26 2007
Pengurusan Hutan (UU 41/1999)
Pemerintah
hubungan-hubungan hukum
antara orang dengan hutan
mengatur dan mengurus
segala sesuatu yang berkaitan
dengan hutan
menetapkan status wilayah
tertentu sebagai kawasan hutan
Hutan Negara Hutan Hak Rakyat
Fungsi Pokok Hutan
Konservasi Lindung Produksi
Terbatas Tetap Konversi
Bukan Hutan/ APL
Pengukuhan
Pengukuhan
Pelepasan/ Tukar menukar
Hutan Tetap
Perencanaan
Pengelolaan
Litbang, Diklat, Penyuluhan
Pengawasan
Pengelolaan (UU 41 1999)
tata hutan dan
penyusunan rencana
pengelolaan hutan
pemanfaatan hutan dan
penggunaan kawasan
hutan
rehabilitasi dan
reklamasi hutan
perlindungan hutan dan
konservasi alam
pembagian kawasan hutan dalam
blok-blok
ekosistem tipe
fungsi
rencana pemanfaatan
Untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi
kesejahteraan seluruh masyarakat secara
berkeadilan dengan tetap menjaga kelestariannya.
Izin Pemanfaatan
Hutan
Izin Penggunaan diluar
kehutanan
Pembatasan Izin
Hutan Adat
Hutan Hak
Hutan Negara
Selain Hutan Adat
Disesuaikan
Tidak dibutuhkan
izin dari
pemerintah

More Related Content

What's hot

Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauRaflis Ssi
 
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas arealPermen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas arealwalhiaceh
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...Dini Isrinayanti
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editYayasan CAPPA
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutanwalhiaceh
 
Kejahatan Peta
Kejahatan PetaKejahatan Peta
Kejahatan Petahutanriau
 
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Jhon Blora
 
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...Rizki Darmawan
 
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)Raflis Ssi
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaRaflis Ssi
 
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)npgkuja
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanwalhiaceh
 
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riauPerencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riauRaflis Ssi
 
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022CIkumparan
 
Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016Rizki Darmawan
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi RiauKontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi RiauRaflis Ssi
 

What's hot (20)

Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riau
 
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas arealPermen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
Permen menhut no 43 tahun 2013 tentang penataan batas areal
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.51/Menlhk/Setjen/KUM.1...
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
 
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutanPermen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman  pemanfaatan hutan
Permen menhut no 47 tahun 2013 tentang pedoman pemanfaatan hutan
 
Kejahatan Peta
Kejahatan PetaKejahatan Peta
Kejahatan Peta
 
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
 
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
Permen lhk no. 46 2016 ttg pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi dan kawasan...
 
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
Studi kasus penataan ruang (perizinan hti di pulau padang)
 
Omnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan petaOmnibus law vs kejahatan peta
Omnibus law vs kejahatan peta
 
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
 
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutanPermen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
Permen menhut no 14 tahun 2013 tentang pedoman pinjam pakai hutan
 
presentasi TPTI
presentasi TPTIpresentasi TPTI
presentasi TPTI
 
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riauPerencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
Perencanaan kehutanan dan rencana tata ruang di provinsi riau
 
P.62#2015 ipk
P.62#2015 ipkP.62#2015 ipk
P.62#2015 ipk
 
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
 
Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016Permen LHK no.71 tahun 2016
Permen LHK no.71 tahun 2016
 
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem GambutPermen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
Permen LHK P.37/2019 tentang Perhutanan Sosial Pada Ekosistem Gambut
 
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi RiauKontroversi  Perizinan Hti Di Provinsi Riau
Kontroversi Perizinan Hti Di Provinsi Riau
 
Lhk
LhkLhk
Lhk
 

Viewers also liked

Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Jhon Blora
 
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDNUrus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDNpersadajeklindo
 
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAEfektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAPublish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPMPpt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPMArita Soenarjono
 
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...CIFOR-ICRAF
 
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Konfiantza Faza
 
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANANPERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN01112015
 
Pengendalian pelaksanaan penanaman modal
Pengendalian pelaksanaan penanaman modalPengendalian pelaksanaan penanaman modal
Pengendalian pelaksanaan penanaman modalgua_loh
 
Diagram alir s/d 6000
Diagram alir s/d  6000Diagram alir s/d  6000
Diagram alir s/d 6000guest904f0f2
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuJhon Blora
 
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutanPengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutanakasia16
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014Jhon Blora
 
07 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 27607 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 276Rave Van
 
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...Pemerintah Provinsi Jawa Timur
 
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Yudhi Aldriand
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...01112015
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Viewers also liked (20)

Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
 
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDNUrus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
Urus Izin Prinsip Penanaman Modal – PMA / PMDN
 
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDAEfektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
Efektifitas PTSP dalam Reformasi dan Transparansi Perizinan Sektor SDA
 
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPMPpt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
Ppt Presentation Press Release Q II 2015 BKPM
 
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
Challenges and Opportunities of HTI Investment in Peat Land and Improvements ...
 
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
Bahan sosialisasi standard bkpm final (perka no 5 2013)
 
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANANPERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
PERCEPATAN TINDAK LANJUT INVENTARISASI P3D BIDANG KEHUTANAN
 
Pengendalian pelaksanaan penanaman modal
Pengendalian pelaksanaan penanaman modalPengendalian pelaksanaan penanaman modal
Pengendalian pelaksanaan penanaman modal
 
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor KehutananTata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
 
Diagram alir s/d 6000
Diagram alir s/d  6000Diagram alir s/d  6000
Diagram alir s/d 6000
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
 
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutanPengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
Pengenalan dokumen penatausahaan hasil hutan
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
 
07 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 27607 maret 2015 seri 276
07 maret 2015 seri 276
 
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...
Inventarisasi Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) B...
 
HTR
HTRHTR
HTR
 
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
Reformasi Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Pasca Berlaku...
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014  TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...
 
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemer...
 

Similar to KEPASTIAN HUKUM

Mengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiaMengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiarazitakhalyla
 
Uu kehutanan no 41 thn 1999
Uu kehutanan no 41 thn 1999Uu kehutanan no 41 thn 1999
Uu kehutanan no 41 thn 1999walhiaceh
 
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi MalukuKebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi MalukuCIFOR-ICRAF
 
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfBKPHBRPN
 
Uu ri no 41 tahun 1999 tentang kehutanan
Uu ri no 41 tahun 1999 tentang kehutananUu ri no 41 tahun 1999 tentang kehutanan
Uu ri no 41 tahun 1999 tentang kehutananwalhiaceh
 
UU No.41 th 1999 ttg Kehutanan
UU No.41 th 1999 ttg KehutananUU No.41 th 1999 ttg Kehutanan
UU No.41 th 1999 ttg KehutananSei Enim
 
PP Nomor 45 Tahun 2004
PP Nomor 45 Tahun 2004PP Nomor 45 Tahun 2004
PP Nomor 45 Tahun 2004Ardi Yanson
 
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alamPp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alamwalhiaceh
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutanwalhiaceh
 
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alamPp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alamwalhiaceh
 
UU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
UU No..41 Tahun 1999 tentang KehutananUU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
UU No..41 Tahun 1999 tentang KehutananPenataan Ruang
 
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdfMeldaYeni3
 
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan...
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan...Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan...
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan...Gedhe Foundation
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPeople Power
 
Ketentuanketentuan pokok kehutanan_(uu_5_thn_1967_5
Ketentuanketentuan pokok kehutanan_(uu_5_thn_1967_5Ketentuanketentuan pokok kehutanan_(uu_5_thn_1967_5
Ketentuanketentuan pokok kehutanan_(uu_5_thn_1967_5Ilham Mustafa
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Jhon Blora
 
Pp tata hutan dan prencanaan hutan
Pp tata hutan dan prencanaan hutanPp tata hutan dan prencanaan hutan
Pp tata hutan dan prencanaan hutanwalhiaceh
 

Similar to KEPASTIAN HUKUM (20)

Mengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesiaMengurus hutan indonesia
Mengurus hutan indonesia
 
Uu kehutanan no 41 thn 1999
Uu kehutanan no 41 thn 1999Uu kehutanan no 41 thn 1999
Uu kehutanan no 41 thn 1999
 
Uu 41-1999
Uu 41-1999Uu 41-1999
Uu 41-1999
 
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi MalukuKebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
Kebijakan Tenurial Kawasan Hutan Di Provinsi Maluku
 
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdfPP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
PP_Nomor_23_Tahun_2021_2.pdf
 
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
 
Uu ri no 41 tahun 1999 tentang kehutanan
Uu ri no 41 tahun 1999 tentang kehutananUu ri no 41 tahun 1999 tentang kehutanan
Uu ri no 41 tahun 1999 tentang kehutanan
 
UU No.41 th 1999 ttg Kehutanan
UU No.41 th 1999 ttg KehutananUU No.41 th 1999 ttg Kehutanan
UU No.41 th 1999 ttg Kehutanan
 
PP Nomor 45 Tahun 2004
PP Nomor 45 Tahun 2004PP Nomor 45 Tahun 2004
PP Nomor 45 Tahun 2004
 
Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017
 
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alamPp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
Pp nomor 68 tahun 1998 ttg kawasan suaka alam
 
Pp tata hutan
Pp tata hutanPp tata hutan
Pp tata hutan
 
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alamPp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
Pp no 68 tentang kawasan suaka alam dan pelestarian alam
 
UU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
UU No..41 Tahun 1999 tentang KehutananUU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
UU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
 
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
03g. P.32 Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (hal 8).pdf
 
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan...
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan...Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan...
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan...
 
Pp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutanPp 34 2002-tata_hutan
Pp 34 2002-tata_hutan
 
Ketentuanketentuan pokok kehutanan_(uu_5_thn_1967_5
Ketentuanketentuan pokok kehutanan_(uu_5_thn_1967_5Ketentuanketentuan pokok kehutanan_(uu_5_thn_1967_5
Ketentuanketentuan pokok kehutanan_(uu_5_thn_1967_5
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
 
Pp tata hutan dan prencanaan hutan
Pp tata hutan dan prencanaan hutanPp tata hutan dan prencanaan hutan
Pp tata hutan dan prencanaan hutan
 

More from Raflis Ssi

Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Raflis Ssi
 
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Raflis Ssi
 
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Raflis Ssi
 
Bencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutBencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutRaflis Ssi
 
Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Raflis Ssi
 
Analisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauAnalisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauRaflis Ssi
 
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanPotret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanRaflis Ssi
 
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Raflis Ssi
 
Inisiatif one map
Inisiatif one mapInisiatif one map
Inisiatif one mapRaflis Ssi
 
Munkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelamMunkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelamRaflis Ssi
 
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRaflis Ssi
 
Penyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padangPenyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padangRaflis Ssi
 
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padangPelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padangRaflis Ssi
 
Wajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riauWajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riauRaflis Ssi
 
Akar masalah konflik pengelolaan hutan
Akar masalah konflik pengelolaan hutanAkar masalah konflik pengelolaan hutan
Akar masalah konflik pengelolaan hutanRaflis Ssi
 
Tata ruang dan korupsi
Tata ruang dan korupsiTata ruang dan korupsi
Tata ruang dan korupsiRaflis Ssi
 
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau EditProblematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau EditRaflis Ssi
 
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan BencanaKebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan BencanaRaflis Ssi
 
Kliping Tragedi Suluk Bongkal
Kliping Tragedi Suluk BongkalKliping Tragedi Suluk Bongkal
Kliping Tragedi Suluk BongkalRaflis Ssi
 

More from Raflis Ssi (19)

Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
Catatan diskusi kamar lsm pada workshop penataan kawasan hutan bagi kebangkit...
 
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
Temuan Terhadap Kebakaran Hutan Pada Konsesi
 
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Siak Provinsi Riau 2015
 
Bencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambutBencana mengintai di lahan gambut
Bencana mengintai di lahan gambut
 
Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015Analisis titik api di provinsi riau 2015
Analisis titik api di provinsi riau 2015
 
Analisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riauAnalisis pemberian izin konsesi di riau
Analisis pemberian izin konsesi di riau
 
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan HutanPotret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
Potret Kegagalan Mandat Pengurusan Hutan
 
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
Peta indikatif penundaan pemberian izin baru revisi 3
 
Inisiatif one map
Inisiatif one mapInisiatif one map
Inisiatif one map
 
Munkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelamMunkinkah pulau padang tenggelam
Munkinkah pulau padang tenggelam
 
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riauRencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
Rencana tata ruang pulau sumatera di provinsi riau
 
Penyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padangPenyimpangan perizinan di pulau padang
Penyimpangan perizinan di pulau padang
 
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padangPelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
Pelanggaran regulasi teory vs fakta studi kasus pulau padang
 
Wajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riauWajah korupsi hutan riau
Wajah korupsi hutan riau
 
Akar masalah konflik pengelolaan hutan
Akar masalah konflik pengelolaan hutanAkar masalah konflik pengelolaan hutan
Akar masalah konflik pengelolaan hutan
 
Tata ruang dan korupsi
Tata ruang dan korupsiTata ruang dan korupsi
Tata ruang dan korupsi
 
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau EditProblematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
 
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan BencanaKebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
Kebakaran Hutan Dan Lahan Dan Kawasan Rawan Bencana
 
Kliping Tragedi Suluk Bongkal
Kliping Tragedi Suluk BongkalKliping Tragedi Suluk Bongkal
Kliping Tragedi Suluk Bongkal
 

Recently uploaded

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 

Recently uploaded (20)

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 

KEPASTIAN HUKUM

  • 1. Kepastian Hukum Kawasan Hutan dan Politik Penguasaan Ruang Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (PUU 45) Raflis http://raflis.wordpress.com/ Wakil Sekjen Forum Tata Ruang Sumatera Disampaikan Pada: Seminar dan Lokakarya “ Menuju Kawasan Hutan yang berkepastian hukum dan berkeadilan di Hotel Pangeran Pekanbaru pada tanggal 28-29 Mei 2013 yang dilaksanakan oleh Transparency International Indonesia
  • 2. Outline • Logika Kepastian Hukum Kawasan Hutan • Praktek Pengukuhan Kawasan Hutan • Kepastian Hukum Kawasan Hutan dan Tata Ruang • Politik Penguasaan Ruang • Perampasan lahan (Land Grabbing) • Pembuatan kebijakan yang salah (Constitutional Corruption) • Kesimpulan
  • 3. • Logika Kepastian Hukum Kawasan Hutan
  • 4. Bab Status dan Fungsi Kawasan Hutan 1. Status: Pasal 5 ayat (1) Hutan berdasarkan statusnya terdiri dari: a. hutan negara, b. hutan hak c. Hutan Adat (PUU 35 2012) 2. Fungsi : Pasal 6 ayat (1) Hutan mempunyai tiga fungsi, yaitu: a. fungsi konservasi, b. fungsi lindung, dan c. fungsi produksi. 3. Hutan dengan Tujuan Khusus: Pasal 8 ayat (1) Pemerintah dapat menetapkan kawasan hutan tertentu untuk tujuan khusus. 4. Hutan Kota: Pasal 9 ayat (1) Untuk kepentingan pengaturan iklim mikro, estetika, dan resapan air, di setiap kota ditetapkan kawasan tertentu sebagai hutan kota. • Keempat Kawasan ini berdiri sendiri, Secara spasial merupakan 4 peta tematik yang berbeda dalam satu wilayah yang sama dan dapat tumpang tindih (overlap) satu sama lain.
  • 5. Status Kawasan Hutan Status Kawasan Hutan Hutan Negara Hutan Hak Pasal 5 ayat 1 point a Pasal 5 ayat 1 point b Hutan Adat Hutan Desa hutan negara yang diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat hukum adat Hutan Kemasyarakatan Hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa Hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat Hutan hak yang berada pada tanah yang dibebani hak milik Hutan Rakyat Secara Umum Status Kawasan Hutan mengatur tentang hak penguasaan dan hak pengelolaan Kawasan Hutan
  • 6. Status Kawasan Hutan (Pasca PUU 35) Status Kawasan Hutan Hutan Negara Hutan Hak Pasal 5 ayat 1 point a Pasal 5 ayat 1 point b Hutan Adat Hutan Desa hutan negara yang diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat hukum adat Hutan Kemasyarakatan Hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa Hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat Hutan hak yang berada pada tanah yang dibebani hak milik Hutan Rakyat Secara Umum Status Kawasan Hutan mengatur tentang hak penguasaan dan hak pengelolaan Kawasan Hutan Hutan Adat
  • 7. Fungsi Kawasan Hutan Fungsi Kawasan Hutan Konservasi Lindung Produksi suaka alam pelestarian alam taman buru Melalui proses verifikasi ilmiah Secara Umum Fungsi Kawasan Hutan mengatur tentang Cara pengelolaan kawasan hutan Skoring
  • 8. Hirarki Kawasan Hutan Kawasan Hutan Status Fungsi Hutan Negara Hutan Hak Hutan Rakyat Hutan Adat Hutan Kemasyarakatan Hutan Desa Hutan Negara Bebas ???? Hutan Konservasi Hutan Lindung Hutan Produksi Suaka Alam Pelestarian Alam Taman Buru Hutan Lindung Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Tetap Hutan Produksi Konversi Taman Nasional Taman Wisata Alam Suaka Margasatwa Cagar Alam Taman Buru Penguasaan Pengelolaan Hutan Adat
  • 9. Analisis Spasial dan Overlay Kawasan Hutan • Analisis spasial adalah suatu teknik atau proses melibatkan sejumlah hitungan & evaluasi logika (matematis), dilakukan untuk mencari atau menemukan hubungan (relationships) atau pola di antara unsur geografis. • Overlay adalah analisis spasial esensial yang mengombinasikan dua layer/tematik yang menjadi masukannya Status Kawasan Hutan Fungsi Kawasan Hutan Overlay Status dan Fungsi Kawasan Hutan Merupakan Penggabungan secara tumpang susun (Overlay) antara peta tematik status kawasan hutan dan peta tematik fungsi Kawasan Hutan
  • 10. Status dan Fungsi Kawasan Hutan (Menggabungkan Aspek Penguasaan dan Aspek Pengelolaan) Status Kawasan Hutan Fungsi Kawasan Hutan Overlay Status dan Fungsi Kawasan Hutan 1. Hutan Negara 2. Hutan Hak 3. Hutan Adat 1. Hutan Konservasi 2. Hutan Lindung 3. Hutan Produksi 1. Hutan Negara Hutan Konservasi 2. Hutan Negara Hutan Lindung 3. Hutan Negara Hutan Produksi 4. Hutan Hak Hutan Konservasi 5. Hutan Hak Hutan Lindung 6. Hutan Hak Hutan Produksi 7. Hutan Adat Hutan Konservasi 8. Hutan Adat Hutan Lindung 9. Hutan Adat Hutan Produksi Sub Kategori Kawasan 1. Status 5 sub kategori 2. Fungsi 9 sub kategori Status dan Fungsi berjumlah 45 sub kategori
  • 11. Status dan fungsi kawasan hutan (Dengan Fungsi Kawasan Hutan menggunakan logika TGHK dan Penunjukan) Fungsi 1. Hutan Konservasi 2. Hutan Lindung 3. Hutan Produksi Terbatas (HPT) 4. Hutan Produksi Tetap (HP) 5. Hutan Produksi Konversi (HPK) 6. Area Pemanfaatan Lain (APL) Status 1. Hutan Adat 2. Hutan Desa 3. Hutan Kemasyarakatan 4. Hutan Negara Bebas 5. Hutan Rakyat Status dan Fungsi 1. Hutan Adat Hutan Konservasi 2. Hutan Adat Hutan Lindung 3. Hutan Adat Hutan Produksi Terbatas 4. Hutan Adat Hutan Produksi Tetap 5. Hutan Adat Hutan Produksi Konversi 6. Hutan Desa Hutan Konservasi 7. Hutan Desa Hutan Lindung 8. Hutan Desa Hutan Produksi Terbatas 9. Hutan Desa Hutan Produksi Tetap 10. Hutan Desa Hutan Produksi Konversi 11. Hutan Kemasyarakatan Hutan Konservasi 12. Hutan Kemasyarakatan Hutan Lindung 13. Hutan Kemasyarakatan Hutan Produksi Terbatas 14. Hutan Kemasyarakatan Hutan Produksi Tetap 15. Hutan Kemasyarakatan Hutan Produksi Konversi 16. Hutan Negara Bebas Hutan Konservasi 17. Hutan Negara Bebas Hutan Lindung 18. Hutan Negara Bebas Hutan Produksi Terbatas 19. Hutan Negara Bebas Hutan Produksi Tetap 20. Hutan Negara Bebas Hutan Produksi Konversi 21. Hutan Rakyat Hutan Konservasi 22. Hutan Rakyat Hutan Lindung 23. Hutan Rakyat Hutan Produksi Terbatas 24. Hutan Rakyat Hutan Produksi Tetap 25. Hutan Rakyat Hutan Produksi Konversi Overlay Catatan: Area Pemanfaatan Lain tidak dimasukkan karena bukan merupakan Kawasan Hutan
  • 12. Kepastian Hukum Kawasan Hutan • Pasal 1 point C: Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. • Pasal 4 ayat (2): Penguasaan hutan oleh Negara …….. memberi wewenang kepada Pemerintah untuk: b. menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan atau kawasan hutan sebagai bukan kawasan hutan. • Pasal 6 ayat (2): Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok sebagai berikut: a. hutan konservasi, b. hutan lindung, dan c. hutan produksi. • Pasal 14 ayat (2) Kegiatan pengukuhan kawasan hutan …….. dilakukan untuk memberikan kepastian hukum atas kawasan hutan. • Pasal 15 ayat (1) Pengukuhan kawasan hutan …….dilakukan melalui proses sebagai berikut: a. penunjukan kawasan hutan, b. penataan batas kawasan hutan, c. pemetaan kawasan hutan, dan d. penetapan kawasan hutan. • Pasal 15 ayat (2) Pengukuhan kawasan hutan ……..dilakukan dengan memperhatikan rencana tata ruang wilayah. • Dari pasal pasal diatas dapat dilihat bahwa baik status maupun fungsi harus melalui proses PENETAPAN , yang tahap akhir dari proses pengukuhan sehingga kawasan hutan mempunyai kepastian hukum.
  • 14. Praktek Pengukuhan Kawasan Hutan • Pengukuhan Kawasan hutan hanya dilakukan terhadap Fungsi kawasan hutan, tetapi tidak dilaksanakan terhadap status kawasan hutan • Terhadap fungsi kawasan hutan hanya 12 % yang sudah ditetapkan, sedangkan terhadap status kawasan hutan belum pernah dilakukan penunjukan apalagi penetapan. • Di provinsi Riau belum dilakukan penunjukan baik terhadap status maupun fungsi berdasarkan UU 41/1999, Legalitas kawasan hutan masih menggunakan kepmen 173 tahun 1986. • Perubahan fungsi kawasan hutan sedang dilakukan dengan membentuk tim terpadu penyusunan RTRWP. (Pemutihan Pelanggaran?) PenetapanPemetaan Penataan Batas Penunjukan Perubahan
  • 16.
  • 17.
  • 18. TGHK = SK 173/Kpts-II/1986 .....???? 1 3 2
  • 19.
  • 20. Kepastian Hukum Kawasan Hutan dan Tata Ruang • Kepastian hukum kawasan hutan merupakan input data dalam penyusunan Rencana Tata Ruang. • Jika Input salah maka output juga akan salah Data Kawasan Hutan Data Lainnya Penyusunan Rencana Tata Ruang RTRWN RTR Pulau RTRWP RTRWK Input Proses Output
  • 21. Politik Penguasaan Ruang • Ada upaya untuk menciptakan ketidakpastian terhadap status dan fungsi kawasan hutan • Ada 4 peta yang mengatur fungsi kawasan hutan (RTRWN, RTRWP, RTRWK, TGHK). Keempat peta tersebut berbeda satu sama lain dan saling melemahkan • Izin diberikan pada kawasan yang belum mempunyai kepastian hukum dan sebagian diantaranya tidak sesuai dengan RTRWN, RTRWP, RTRWK dan TGHK • Manipulasi hak menguasai negara untuk dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu dengan mengorbankan rakyat, atas nama undang undang. • Praktek penguasaan ruang identik dengan perampasan lahan rakyat untuk kepentingan penguasa dan pemodal.
  • 22. Perampasan lahan (Land Grabbing) • Tidak dilaksanakannya pengukuhan berdasarkan Status Kawasan Hutan sesungguhnya merupakan praktek perampasan lahan atas nama negara. • Izin pemanfaatan kawasan hutan diberikan pada kawasan yang belum mempunyai kepastian hukum (HTI, Kebun dan tambang) • Usaha mempertahankan lahan oleh masyarakat yang sudah dikuasai secara turun temurun oleh masyarakat menempatkan masyarakat dalam posisi illegal
  • 23. Akar masalah: Constitutional Corruption • Pembuatan aturan (UU, PP, Permen) maupun kebijakan tekhnis operasional didesain untuk menguntungkan kelompok tertentu (merampas hak hak rakyat atas lahan) • Beberapa Contoh: – Upaya menghilangkan hak hak masyarakat. Tidak ada upaya untuk mengidentifikasi hak hak masyarakat atas lahan (Status kawasan hutan), yang diatur selalu fungsi kawasan hutan. Lihat PP dan Permen tentang pengukuhan kawasan hutan. – Praktek monopoli penguasaan lahan. Memberikan hampir semua hak pengelolaan kawasan hutan pada pihak ketiga. (Demokrasi ekonomi?) – Pemutihan pelanggaran dengan membuat aturan baru (Upaya untuk melindungi praktek korupsi perizinan). – Manipulasi aturan pelaksana undang undang untuk kepentingan tertentu (PP dan Permen yang kontradiktif dengan UU) – Membuat aturan pelaksana yang kontradiktif dengan aturan lain sehingga tidak bisa diimplementasikan. – Tidak membuat sebagian aturan pelaksana UU yang berusaha menertibkan pelanggaran/ perbaikan tata kelola
  • 24. Kesimpulan • Terjadi kekacauan logika kawasan hutan antara aturan dan implementasi • Dilakukan perubahan fungsi kawasan hutan sebelum penetapan kawasan hutan (revisi RTRWP). Sebetulnya cukup dengan penunjukan kembali. • Penyusunan RTRWN/P/K harus dihentikan (input salah menghasilkan output yang salah). Merupakan alasan yang tepat untuk melakukan moratorium perizinan. • Politik penguasaan ruang lebih berpihak pada kepentingan modal (monopoli dan azas keadilan) • Ketidakpastian hukum kawasan hutan berimplikasi pada praktek LAND GRABBING atas dasar hak menguasai negara. • Lemahnya aturan perundangan yang diciptakan menjadikan negara tidak berdaya untuk mengatur tata kelola yang berpihak pada kepentingan rakyat.
  • 25. Penguasaan Hutan (UU 41/1999) Hutan Negara Pemerintah Rakyat Menguasai Wewenang Untuk Mengurus Mengurus Memanfaatkan mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan hubungan-hubungan hukum antara orang dengan hutan Mengakui hak masyarakat hukum adat Kemakmuran Rakyat 1 2 3
  • 26. Perencanaan (UU 41/1999) inventarisasi pengukuhan penatagunaan pembentukan wilayah pengelolaan penyusunan rencana Neraca Sumberdaya Hutan Sistim Informasi Kehutanan penunjukan penataan batas pemetaan penetapan Memperhatikan rencana tata ruang Kepastian Hukum Hubungan Hukum Penetapan Fungsi dan Penggunaan Unit Pengelolaan Mempertahankan 30% Kawasan Hutan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan TGHK
  • 27. Hubungan Legalitas Kawasan Hutan dengan Tata Ruang Rencana Tata Ruang Nasional Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Rencana Tata Ruang Wilayah Kab/Kota Penunjukan Kawasan Hutan Penataan Batas Kawasan Hutan Pemetaan Kawasan Hutan Penetapan Kawasan Hutan Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/ Kota Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/kota TGHK Memperhatikan Rencana Tata Ruang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
  • 28. Fungsi Kawasan Hutan dalam Tata Ruang Rencana Tata Ruang Nasional Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Rencana Tata Ruang Wilayah Kab/Kota Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/ Kota Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/kota Hutan Konservasi Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Tetap Hutan Produksi Konversi Kriteria PP 26 2007
  • 29. Pengurusan Hutan (UU 41/1999) Pemerintah hubungan-hubungan hukum antara orang dengan hutan mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan Hutan Negara Hutan Hak Rakyat Fungsi Pokok Hutan Konservasi Lindung Produksi Terbatas Tetap Konversi Bukan Hutan/ APL Pengukuhan Pengukuhan Pelepasan/ Tukar menukar Hutan Tetap Perencanaan Pengelolaan Litbang, Diklat, Penyuluhan Pengawasan
  • 30. Pengelolaan (UU 41 1999) tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan rehabilitasi dan reklamasi hutan perlindungan hutan dan konservasi alam pembagian kawasan hutan dalam blok-blok ekosistem tipe fungsi rencana pemanfaatan Untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat secara berkeadilan dengan tetap menjaga kelestariannya. Izin Pemanfaatan Hutan Izin Penggunaan diluar kehutanan Pembatasan Izin Hutan Adat Hutan Hak Hutan Negara Selain Hutan Adat Disesuaikan Tidak dibutuhkan izin dari pemerintah