SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TENTANG SENJATA TRADISIONAL KASULTANAN CIREBON
Pada mulanya Kerajaan Cirebon merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Pakuan
Pajajaran yang dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Pada abad ke 15,
putra pertama dari Prabu Siliwangi, yaitu Walasungsang atau Pangeran Cakrabuana
memutuskan untuk meninggalkan kerajaan. Ia memutuskan untuk meninggalkan tahta
kerajaan Pakuan Pajajaran karena di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi, rakyat
pakuan tidak diperbolehkan untuk memeluk agama lain selain Hindu, sementara
Pangeran Cakrabuana pada saat itu telah memeluk agama Islam.
Karena Pangeran Cakrabuana ingin tetap memeluk Agama Islam, ia rela melepaskan
tahta kerajaan yang akan diwariskan oleh ayahnya dengan melakukan hijrah (keluar
dari kerajaan Pakuan Pajajaran). Kemudian Pangeran Cakrabuana pergi ke arah timur
dan sampailah ke daerah yang saat ini bernama Cirebon. Sang Pangeran kemudian
mendirikan istana Pakungwati yang selanjutnya menjadi pusat pemerintahan
Kasultanan Cirebon. Dalam konteks ini Kasultanan merupakan Kerajaan dengan
corak Islam.
Gambar I.1 Ilustrasi Berdirinya Kasultanan Cirebon di Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran
Melihat dari sejarah berdirinya Kasultanan Cirebon, dapat diketahui bahwa
kebudayaan Cirebon tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan Pakuan Pajajaran yang
menguasai tatar sunda pada abad 10. Pengaruh ini dapat dilihat dari berbagai jenis
artefak berupa senjata tradisional yang digunakan oleh prajurit Kasultanan Cirebon
beserta para panglimanya, yang memiliki kesamaan dengan senjata tradisional yang
berada di daerah tatar Sunda lainnya.
Adapun senjata tradisional yang diperkirakan digunakan di cirebon adalah:
1. Kujang
Asal muasal istilah Kujang berasal dari kata "Kudihyang" dengan akar kata "Kudi"
dan "Hyang". "Kudi" diambil dari bahasa Sunda Kuno yang memilii pengertian senjata
yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya
untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit.
Senjata ini juga disimpan sebagai benda pusaka, yang digunakan untuk melindungi
rumah dari bahaya dengan meletakkannya di dalam sebuah peti atau tempat tertentu di
dalam rumah atau dengan meletakkannya di atas tempat tidur (Hazeu, 1904 : 405-406)
Sedangkan "Hyang" dapat disejajarkan dengan pengertian Dewa dalam beberapa
mitologi, namun bagi masyarakat Sunda Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas
Dewa, hal ini tercermin di dalam ajaran “Dasa Prebakti” yang tercermin dalam naskah
Sanghyang Siksa KandaNg Karesian disebutkan “Dewa bakti di Hyang”.
Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai
kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (=Hyang), dan sebagai sebuah senjata,
sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di
kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda).
Gambar I.2 Kujang
Gambar I.3 Kujang
Dalam penggunaanya, kujang dipakai sebagai senjata jarak dekat untuk melakukan
perlawanan perorangan. Namun karena pada zaman Pajajaran sebagian petinggi
kerajaan masih menganut animisme (percaya pada roh gaib) dan dinamisme (percaya
pada kesaktian benda pusaka), maka fungsi kujang menjadi benda yang sakral
sebagaimana dijelaskan pada paragraf sebelumnya.
Namun pada jaman Kasultanan Cirebon, senjata Kujang hanya digunakan sebagai
senjata jarak pendek dan bagian dari perhiasan para petinggi kasultanan. Karena dalam
kepercayaan Agama Islam, memiliki senjata yang bersifat magis adalah musyrik.
Sehingga untuk keperluan peperangan yang menuntut efektifitas dalam melawan
musuh, Kasultanan Cirebon menggunakan senjata yang memiliki kemampuan fisik
lebih baik dari Kujang, yakni pedang dan tombak.
2. Tombak
Tombak merupakan artefak yang digunakan untuk mempersenjatai diri dari ancaman
musuh, dan sangat umum ditemukan di semua peradaban pada setiap zaman. Dalam
konteks Cirebon, senjata tombak juga dipakai oleh pasukan Kasultanan sebagai senjata
inti yang digunakan oleh prajurit penyerang.
Pada saat Kasultanan Cirebon berkuasa, tidak keseluruhan prajurit penyerang
dipersenjatai dengan menggunakan pedang, hal ini dikarenakan unsur besi pada
tombak lebih sedikit sehingga pembuatannya cukup murah, namun kemampuannya
tidak diragukan. Dengan demikian tombak menjadi senjata yang banyak digunakan
oleh prajurit kasultanan. Dalam penggunaanya, senjata tombak dipadukan dengan
tameng yang terbuat dari kayu.
Gambar I.4 Ilustrasi penggunaan Tombak oleh prajurit perang
Gambar I.5 Tombak 1
Gambar I.6 Tombak 2
Gambar I.7 Tombak 3
Gambar I.8 Tombak 4
Fungsi Tombak selain untuk mempersenjatai prajurit, juga digunakan untuk
cinderamata kehormatan yang layaknya diberikan oleh para petinggi-petinggi kerajaan
atau kasultanan. Perbedaan khas yang membedakan asal usul tombak terletak pada
bagian ujung tombak yang berbahan logam. Biasanya untuk tombak yang digunakan
sebagai cinderamata, pada bagian ujung diberikan ukiran khusus yang mencirikan
kerajaan atau kesultanan tertentu, bahkan pada beberapa tombak ada yang ujungnya
terbuat dari emas. Seperti yang dimiliki oleh Kasultanan Cirebon, yang kemudian
dinyatakan hilang pada 29 Juni 2011.
3. Keris
Sebagaimana daerah-daerah Kerajaan di Pulau Jawa lainnya, daerah Cirebon pun Pada
masa Kasultanan pimpinan Pangeran Cakrabuana telah akrab dengan senjata yang
bernama Keris. Pengaruh ini dibawa oleh kerajaan-kerajaan yang terletak di bagian
tengah dan bagian timur pulau jawa yang merupakan daerah asal dimana senjata keris
ditemukan. Namun karena daerah Cirebon pada awalnya merupakan daerah kekuasaan
Kerajaan Sunda, maka kujang memiliki pengaruh yang dominan daripada keris.
Gambar I.9 Ilustrasi Pangeran Cirebon dengan senjata Keris
Secara fungsi, Keris memiliki kemiripan dengan Kujang, yang membedakan
hanyalah bentuk keduanya. Pada masa awal Pangeran Cakrabuana mendirikan
Kasultanan Cirebon, masih banyak penduduk Cirebon yang menganut Hindu serta
kepercayaan terhadap roh leluhur dan benda-benda bertuah. Sehingga pada saat itu,
senjata keris banyak yang berfungsi sebagai senjata sakral, bertuah dan dikeramatkan.
Sebagaian besar pria pada massa itu membuat keris untuk tujuan tertentu, antara lain
untuk meningkatkan kewibawaan.
Gambar I.10 Keris 1
Gambar I.11 Keris 2
Gambar I.12 Keris 3
Dalam wilayah Keraton Cirebon, keris berfungsi sebagai bagian dari perhiasan para
petinggi keraton yang mencirikan ‘kelas’, karena dibuat dari emas dan dipadukan
dengan batu berlian, selain itu keris digunakan sebagai senjata perlindungan jarak
dekat. Beberapa jenis keris yang dianggap bertuah, cenderung tidak disimpan sebagai
barang keraton.
Namun seiring perubahan zaman, pada saat ini sering disebutkan bahwa benda-benda
peninggalan Kasultanan Cirebon, khususnya keris yang masih tersimpan di Keraton
dianggap memiliki tingkat kesakralan yang tinggi sehinga terkesan dikeramatkan.
Padahal pada masa kejayaan kasultanan, keris tersebut tidak lebih dari sekedar
perhiasan dan benda perlindungan diri yang tidak memiliki kekuatan magis. Pada
masa itu, Sultan dan para pengikutnya memiliki keyakinan bahwa semua kekuatan
melekat pada Alloh SWT, bukan pada keris.
4. Pedang
Senjata pedang digunakan sebagai senjata perlindungan diri, baik dalam peperangan maupun
dalam berburu oleh seluruh peradaban di dunia. Hampir tidak ada suatu peradaban manusia
yang tidak memiliki senjata pedang. Dalam konteks Kasultanan Cirebon, senjata pedang
merupakan senjata inti yang digunakan oleh prajurit penyerang dan prajurit pertahanan.
Meskipun sejarah mencatat bahwa Kasultanan Cirebon tidak memiliki kisah peperangan yang
panjang sebagaimana kerajaan-kerajaan lainnya, namun perlengkapan persenjataan prajurit
Kasultanan Cirebon cukup dapat diandalkan. Salah satunya penggunaan pedang sebagai senjata
inti oleh prajurit keraton. Kepiawaian prajurit Kasultanan Cirebon dalam menggunakan pedang
telah terbukti dalam peristiwa peperangan melawan Portugis pada tahun 1527 M di pesisir
Cirebon. Tentara Portugis berhasil dipukul mundur oleh tentara Cirebon dibantu dengan
Tentara Demak.
Dari aspek bentuk dan dimensi pedang, sebenarnya tidak ada kriteria khusus yang digunakan
untuk menentukan bahwa pedang tersebut merupakan pedang khas Kasultanan Cirebon atau
pedang yang berasal dari Cirebon. Namun dari hasil penelusuran ditemukan beberapa bentuk
pedang yang berasal dari zaman Kasultanan Cirebon. Adapun jenis pedang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar I.13 Pedang Kasultanan Cirebon
I.14 Pedang Sabet Cirebon 1
I.15 Pedang Sabet Cirebon 2

More Related Content

What's hot

letak, peninggalan, kehidupan kerajaan Kota kapur
letak, peninggalan, kehidupan kerajaan Kota kapurletak, peninggalan, kehidupan kerajaan Kota kapur
letak, peninggalan, kehidupan kerajaan Kota kapurmaranathatesa
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaOktarina Wahyu
 
Makanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasionMakanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasionIsmail Fajar
 
Kerajaan - Kerajaan Islam di Nusantara
Kerajaan - Kerajaan Islam di NusantaraKerajaan - Kerajaan Islam di Nusantara
Kerajaan - Kerajaan Islam di Nusantarahannafatiha
 
Kerajaan tulang bawang
Kerajaan tulang bawangKerajaan tulang bawang
Kerajaan tulang bawangAkbarul Umam
 
Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiayuksri Rahayu
 
Kerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointKerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointSiti Nur Khotimah
 
sejarah Kerajaan pontianak, politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan pontianak, politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan pontianak, politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan pontianak, politik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
 
Alat musik tradisional dan daerah asalnya
Alat musik tradisional dan daerah asalnyaAlat musik tradisional dan daerah asalnya
Alat musik tradisional dan daerah asalnyadexter neoricky
 
Olahraga Lempar lembing
Olahraga Lempar lembingOlahraga Lempar lembing
Olahraga Lempar lembingDeuis Rosdiana
 

What's hot (20)

letak, peninggalan, kehidupan kerajaan Kota kapur
letak, peninggalan, kehidupan kerajaan Kota kapurletak, peninggalan, kehidupan kerajaan Kota kapur
letak, peninggalan, kehidupan kerajaan Kota kapur
 
Kondisi politik, sosial Indonesia kedatangan islam
Kondisi politik, sosial Indonesia kedatangan islamKondisi politik, sosial Indonesia kedatangan islam
Kondisi politik, sosial Indonesia kedatangan islam
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budha
 
Makanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasionMakanan tradisional presentasion
Makanan tradisional presentasion
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 
Kerajaan - Kerajaan Islam di Nusantara
Kerajaan - Kerajaan Islam di NusantaraKerajaan - Kerajaan Islam di Nusantara
Kerajaan - Kerajaan Islam di Nusantara
 
Kerajaan tulang bawang
Kerajaan tulang bawangKerajaan tulang bawang
Kerajaan tulang bawang
 
Bab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni BudayaBab V Kelas XI Seni Budaya
Bab V Kelas XI Seni Budaya
 
kerajaan kediri
kerajaan kedirikerajaan kediri
kerajaan kediri
 
Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasi
 
Kerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointKerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power point
 
sejarah Kerajaan pontianak, politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan pontianak, politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan pontianak, politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan pontianak, politik ekonomi dan letak geografisnya
 
Kulliyat Khamsah
Kulliyat KhamsahKulliyat Khamsah
Kulliyat Khamsah
 
Alat musik tradisional dan daerah asalnya
Alat musik tradisional dan daerah asalnyaAlat musik tradisional dan daerah asalnya
Alat musik tradisional dan daerah asalnya
 
Olahraga Lempar lembing
Olahraga Lempar lembingOlahraga Lempar lembing
Olahraga Lempar lembing
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 
Kesultanan cirebon
Kesultanan cirebonKesultanan cirebon
Kesultanan cirebon
 
Dialog wayang
Dialog wayangDialog wayang
Dialog wayang
 
Sejarah kerajaan kediri
Sejarah kerajaan kediriSejarah kerajaan kediri
Sejarah kerajaan kediri
 
Kebudayaan Minangkabau (ppt)
Kebudayaan Minangkabau (ppt)Kebudayaan Minangkabau (ppt)
Kebudayaan Minangkabau (ppt)
 

Similar to Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

kerajaan singasari.pptx
kerajaan singasari.pptxkerajaan singasari.pptx
kerajaan singasari.pptxBagusEbi
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasariilmal
 
Sejarah panjang kota malang sejak zaman prasejarah sampai modern
Sejarah panjang kota malang sejak zaman prasejarah sampai modernSejarah panjang kota malang sejak zaman prasejarah sampai modern
Sejarah panjang kota malang sejak zaman prasejarah sampai modernSulikah Arfiati
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1paimun
 
Kerajaan Buleleng Dan Dinasti Warmadewa.pptx
Kerajaan Buleleng Dan Dinasti Warmadewa.pptxKerajaan Buleleng Dan Dinasti Warmadewa.pptx
Kerajaan Buleleng Dan Dinasti Warmadewa.pptxazzaozzy
 
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAPENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAMamiKholiah
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan KediriRus Mala
 
Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Vichrista Arista
 
Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Vichrista Arista
 
kerajaan kediri.docx
kerajaan kediri.docxkerajaan kediri.docx
kerajaan kediri.docxlenytrisusilo
 
Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Vichrista Arista
 
Kadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci.pdf
Kadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci.pdfKadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci.pdf
Kadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci.pdfTriomediaCenter
 
Cirebon_XRPLA_5
Cirebon_XRPLA_5Cirebon_XRPLA_5
Cirebon_XRPLA_5Herdiana
 
KERAJAAN BALI SEJARAH KELAS X
KERAJAAN BALI SEJARAH KELAS X KERAJAAN BALI SEJARAH KELAS X
KERAJAAN BALI SEJARAH KELAS X Awanda Gita
 

Similar to Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon (20)

kerajaan singasari.pptx
kerajaan singasari.pptxkerajaan singasari.pptx
kerajaan singasari.pptx
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Sejarah panjang kota malang sejak zaman prasejarah sampai modern
Sejarah panjang kota malang sejak zaman prasejarah sampai modernSejarah panjang kota malang sejak zaman prasejarah sampai modern
Sejarah panjang kota malang sejak zaman prasejarah sampai modern
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1
 
Tugas sejarah (2)
Tugas sejarah (2)Tugas sejarah (2)
Tugas sejarah (2)
 
Kerajaan Buleleng Dan Dinasti Warmadewa.pptx
Kerajaan Buleleng Dan Dinasti Warmadewa.pptxKerajaan Buleleng Dan Dinasti Warmadewa.pptx
Kerajaan Buleleng Dan Dinasti Warmadewa.pptx
 
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAPENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
 
Kerajaan kediri
Kerajaan kediriKerajaan kediri
Kerajaan kediri
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan Kediri
 
Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)
 
Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)
 
Sriwijaya
SriwijayaSriwijaya
Sriwijaya
 
kerajaan kediri.docx
kerajaan kediri.docxkerajaan kediri.docx
kerajaan kediri.docx
 
Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)Yovita kristin (090210302079)
Yovita kristin (090210302079)
 
Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2
 
SMA 5 NAMIRA.pptx
SMA 5 NAMIRA.pptxSMA 5 NAMIRA.pptx
SMA 5 NAMIRA.pptx
 
Kadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci.pdf
Kadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci.pdfKadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci.pdf
Kadatuan Sriwijaya Perjalanan Suci.pdf
 
Cirebon_XRPLA_5
Cirebon_XRPLA_5Cirebon_XRPLA_5
Cirebon_XRPLA_5
 
KERAJAAN BALI SEJARAH KELAS X
KERAJAAN BALI SEJARAH KELAS X KERAJAAN BALI SEJARAH KELAS X
KERAJAAN BALI SEJARAH KELAS X
 
Kerajaan kalingga (holing)
Kerajaan kalingga (holing)Kerajaan kalingga (holing)
Kerajaan kalingga (holing)
 

More from Regional Development Planning Agency of DKI Jakarta (BAPPEDA DKI Jakarta)

More from Regional Development Planning Agency of DKI Jakarta (BAPPEDA DKI Jakarta) (11)

Latihan arsip 1
Latihan arsip 1Latihan arsip 1
Latihan arsip 1
 
Studi Kasus (Contoh Kasus
Studi Kasus (Contoh Kasus Studi Kasus (Contoh Kasus
Studi Kasus (Contoh Kasus
 
Pembangunan Apartemen "The Jarrdin" Cihampelas dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
Pembangunan Apartemen "The Jarrdin" Cihampelas dan Dampaknya Terhadap LingkunganPembangunan Apartemen "The Jarrdin" Cihampelas dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
Pembangunan Apartemen "The Jarrdin" Cihampelas dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
 
Desa mandiri energi
Desa mandiri energiDesa mandiri energi
Desa mandiri energi
 
Bahan Bakar Nabati Sebagai Solusi Alternatif Dalam Menghadapi Krisis Sumberda...
Bahan Bakar Nabati Sebagai Solusi Alternatif Dalam Menghadapi Krisis Sumberda...Bahan Bakar Nabati Sebagai Solusi Alternatif Dalam Menghadapi Krisis Sumberda...
Bahan Bakar Nabati Sebagai Solusi Alternatif Dalam Menghadapi Krisis Sumberda...
 
Implementasi Paradgima Pembangunan dalam Strategi RPJMD Provinsi Jawa Barat (...
Implementasi Paradgima Pembangunan dalam Strategi RPJMD Provinsi Jawa Barat (...Implementasi Paradgima Pembangunan dalam Strategi RPJMD Provinsi Jawa Barat (...
Implementasi Paradgima Pembangunan dalam Strategi RPJMD Provinsi Jawa Barat (...
 
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
Menghadapi Krisis Energi (fosil fuel) di Indonesia
Menghadapi Krisis Energi (fosil fuel) di IndonesiaMenghadapi Krisis Energi (fosil fuel) di Indonesia
Menghadapi Krisis Energi (fosil fuel) di Indonesia
 
Pemahaman Desertasi Nathan Foresterr
Pemahaman Desertasi Nathan ForesterrPemahaman Desertasi Nathan Foresterr
Pemahaman Desertasi Nathan Foresterr
 
Terasi Cirebon, Warisan Budaya yang Terancam Punah
Terasi Cirebon, Warisan Budaya yang Terancam PunahTerasi Cirebon, Warisan Budaya yang Terancam Punah
Terasi Cirebon, Warisan Budaya yang Terancam Punah
 
Konsep Ketahanan Energi
Konsep Ketahanan EnergiKonsep Ketahanan Energi
Konsep Ketahanan Energi
 

Sekilas tentang senjata tradisional kasultanan cirebon

  • 1. TENTANG SENJATA TRADISIONAL KASULTANAN CIREBON Pada mulanya Kerajaan Cirebon merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran yang dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Pada abad ke 15, putra pertama dari Prabu Siliwangi, yaitu Walasungsang atau Pangeran Cakrabuana memutuskan untuk meninggalkan kerajaan. Ia memutuskan untuk meninggalkan tahta kerajaan Pakuan Pajajaran karena di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi, rakyat pakuan tidak diperbolehkan untuk memeluk agama lain selain Hindu, sementara Pangeran Cakrabuana pada saat itu telah memeluk agama Islam. Karena Pangeran Cakrabuana ingin tetap memeluk Agama Islam, ia rela melepaskan tahta kerajaan yang akan diwariskan oleh ayahnya dengan melakukan hijrah (keluar dari kerajaan Pakuan Pajajaran). Kemudian Pangeran Cakrabuana pergi ke arah timur dan sampailah ke daerah yang saat ini bernama Cirebon. Sang Pangeran kemudian mendirikan istana Pakungwati yang selanjutnya menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon. Dalam konteks ini Kasultanan merupakan Kerajaan dengan corak Islam. Gambar I.1 Ilustrasi Berdirinya Kasultanan Cirebon di Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran Melihat dari sejarah berdirinya Kasultanan Cirebon, dapat diketahui bahwa kebudayaan Cirebon tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan Pakuan Pajajaran yang menguasai tatar sunda pada abad 10. Pengaruh ini dapat dilihat dari berbagai jenis artefak berupa senjata tradisional yang digunakan oleh prajurit Kasultanan Cirebon beserta para panglimanya, yang memiliki kesamaan dengan senjata tradisional yang berada di daerah tatar Sunda lainnya.
  • 2. Adapun senjata tradisional yang diperkirakan digunakan di cirebon adalah: 1. Kujang Asal muasal istilah Kujang berasal dari kata "Kudihyang" dengan akar kata "Kudi" dan "Hyang". "Kudi" diambil dari bahasa Sunda Kuno yang memilii pengertian senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit. Senjata ini juga disimpan sebagai benda pusaka, yang digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkannya di dalam sebuah peti atau tempat tertentu di dalam rumah atau dengan meletakkannya di atas tempat tidur (Hazeu, 1904 : 405-406) Sedangkan "Hyang" dapat disejajarkan dengan pengertian Dewa dalam beberapa mitologi, namun bagi masyarakat Sunda Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas Dewa, hal ini tercermin di dalam ajaran “Dasa Prebakti” yang tercermin dalam naskah Sanghyang Siksa KandaNg Karesian disebutkan “Dewa bakti di Hyang”. Secara umum, Kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu yang berasal dari para dewa (=Hyang), dan sebagai sebuah senjata, sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda). Gambar I.2 Kujang
  • 3. Gambar I.3 Kujang Dalam penggunaanya, kujang dipakai sebagai senjata jarak dekat untuk melakukan perlawanan perorangan. Namun karena pada zaman Pajajaran sebagian petinggi kerajaan masih menganut animisme (percaya pada roh gaib) dan dinamisme (percaya pada kesaktian benda pusaka), maka fungsi kujang menjadi benda yang sakral sebagaimana dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Namun pada jaman Kasultanan Cirebon, senjata Kujang hanya digunakan sebagai senjata jarak pendek dan bagian dari perhiasan para petinggi kasultanan. Karena dalam kepercayaan Agama Islam, memiliki senjata yang bersifat magis adalah musyrik. Sehingga untuk keperluan peperangan yang menuntut efektifitas dalam melawan musuh, Kasultanan Cirebon menggunakan senjata yang memiliki kemampuan fisik lebih baik dari Kujang, yakni pedang dan tombak.
  • 4. 2. Tombak Tombak merupakan artefak yang digunakan untuk mempersenjatai diri dari ancaman musuh, dan sangat umum ditemukan di semua peradaban pada setiap zaman. Dalam konteks Cirebon, senjata tombak juga dipakai oleh pasukan Kasultanan sebagai senjata inti yang digunakan oleh prajurit penyerang. Pada saat Kasultanan Cirebon berkuasa, tidak keseluruhan prajurit penyerang dipersenjatai dengan menggunakan pedang, hal ini dikarenakan unsur besi pada tombak lebih sedikit sehingga pembuatannya cukup murah, namun kemampuannya tidak diragukan. Dengan demikian tombak menjadi senjata yang banyak digunakan oleh prajurit kasultanan. Dalam penggunaanya, senjata tombak dipadukan dengan tameng yang terbuat dari kayu. Gambar I.4 Ilustrasi penggunaan Tombak oleh prajurit perang
  • 5. Gambar I.5 Tombak 1 Gambar I.6 Tombak 2
  • 6. Gambar I.7 Tombak 3 Gambar I.8 Tombak 4
  • 7. Fungsi Tombak selain untuk mempersenjatai prajurit, juga digunakan untuk cinderamata kehormatan yang layaknya diberikan oleh para petinggi-petinggi kerajaan atau kasultanan. Perbedaan khas yang membedakan asal usul tombak terletak pada bagian ujung tombak yang berbahan logam. Biasanya untuk tombak yang digunakan sebagai cinderamata, pada bagian ujung diberikan ukiran khusus yang mencirikan kerajaan atau kesultanan tertentu, bahkan pada beberapa tombak ada yang ujungnya terbuat dari emas. Seperti yang dimiliki oleh Kasultanan Cirebon, yang kemudian dinyatakan hilang pada 29 Juni 2011. 3. Keris Sebagaimana daerah-daerah Kerajaan di Pulau Jawa lainnya, daerah Cirebon pun Pada masa Kasultanan pimpinan Pangeran Cakrabuana telah akrab dengan senjata yang bernama Keris. Pengaruh ini dibawa oleh kerajaan-kerajaan yang terletak di bagian tengah dan bagian timur pulau jawa yang merupakan daerah asal dimana senjata keris ditemukan. Namun karena daerah Cirebon pada awalnya merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Sunda, maka kujang memiliki pengaruh yang dominan daripada keris. Gambar I.9 Ilustrasi Pangeran Cirebon dengan senjata Keris
  • 8. Secara fungsi, Keris memiliki kemiripan dengan Kujang, yang membedakan hanyalah bentuk keduanya. Pada masa awal Pangeran Cakrabuana mendirikan Kasultanan Cirebon, masih banyak penduduk Cirebon yang menganut Hindu serta kepercayaan terhadap roh leluhur dan benda-benda bertuah. Sehingga pada saat itu, senjata keris banyak yang berfungsi sebagai senjata sakral, bertuah dan dikeramatkan. Sebagaian besar pria pada massa itu membuat keris untuk tujuan tertentu, antara lain untuk meningkatkan kewibawaan. Gambar I.10 Keris 1 Gambar I.11 Keris 2
  • 9. Gambar I.12 Keris 3 Dalam wilayah Keraton Cirebon, keris berfungsi sebagai bagian dari perhiasan para petinggi keraton yang mencirikan ‘kelas’, karena dibuat dari emas dan dipadukan dengan batu berlian, selain itu keris digunakan sebagai senjata perlindungan jarak dekat. Beberapa jenis keris yang dianggap bertuah, cenderung tidak disimpan sebagai barang keraton. Namun seiring perubahan zaman, pada saat ini sering disebutkan bahwa benda-benda peninggalan Kasultanan Cirebon, khususnya keris yang masih tersimpan di Keraton dianggap memiliki tingkat kesakralan yang tinggi sehinga terkesan dikeramatkan. Padahal pada masa kejayaan kasultanan, keris tersebut tidak lebih dari sekedar perhiasan dan benda perlindungan diri yang tidak memiliki kekuatan magis. Pada masa itu, Sultan dan para pengikutnya memiliki keyakinan bahwa semua kekuatan melekat pada Alloh SWT, bukan pada keris.
  • 10. 4. Pedang Senjata pedang digunakan sebagai senjata perlindungan diri, baik dalam peperangan maupun dalam berburu oleh seluruh peradaban di dunia. Hampir tidak ada suatu peradaban manusia yang tidak memiliki senjata pedang. Dalam konteks Kasultanan Cirebon, senjata pedang merupakan senjata inti yang digunakan oleh prajurit penyerang dan prajurit pertahanan. Meskipun sejarah mencatat bahwa Kasultanan Cirebon tidak memiliki kisah peperangan yang panjang sebagaimana kerajaan-kerajaan lainnya, namun perlengkapan persenjataan prajurit Kasultanan Cirebon cukup dapat diandalkan. Salah satunya penggunaan pedang sebagai senjata inti oleh prajurit keraton. Kepiawaian prajurit Kasultanan Cirebon dalam menggunakan pedang telah terbukti dalam peristiwa peperangan melawan Portugis pada tahun 1527 M di pesisir Cirebon. Tentara Portugis berhasil dipukul mundur oleh tentara Cirebon dibantu dengan Tentara Demak. Dari aspek bentuk dan dimensi pedang, sebenarnya tidak ada kriteria khusus yang digunakan untuk menentukan bahwa pedang tersebut merupakan pedang khas Kasultanan Cirebon atau pedang yang berasal dari Cirebon. Namun dari hasil penelusuran ditemukan beberapa bentuk pedang yang berasal dari zaman Kasultanan Cirebon. Adapun jenis pedang dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar I.13 Pedang Kasultanan Cirebon
  • 11. I.14 Pedang Sabet Cirebon 1 I.15 Pedang Sabet Cirebon 2