Model pembelajaran e-learning berbasis web yang dirangkum dalam dokumen tersebut menjelaskan beberapa komponen penting dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi, termasuk modus belajar, dukungan teknologi informasi untuk mendukung modus belajar, dan contoh aplikasi seperti virtual laboratory dan sistem manajemen pembelajaran daring.
1. MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING
BERBASIS WEB
RAHMAT HIDAYAT
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI – STTIND PADANG, 13 DESEMBER 2012
2.
3. Modus Belajar
(Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000
• Mendengarkan kuliah, diskusi, …
• Mencari saran dari dosen, ahli, …
• Membaca buku, artikel, …
• Memperhatikan presentasi, demon-strasi, …
• Menyimak pameran, contoh-contoh, …
4. Modus Belajar
(Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000
• Menerima kritik dari ahli, sejawat, …
• Memodelkan karakteristik sistem, fenomena, …
• Mengeksplorasi hal-hal baru, …
• Mendiskusikan ide dengan teman, ahli, guru, …
• Mempraktekkan kemampuan
• Melakukan penelitian
5. Modus Belajar
(Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000
• Menerima kritik dari ahli, sejawat, …
• Memodelkan karakteristik sistem, fenomena, …
• Mengeksplorasi hal-hal baru, …
• Mendiskusikan ide dengan teman, ahli, guru, …
• Mempraktekkan kemampuan
• Melakukan penelitian
6. Bagaimana TI Membantu Belajar ?
Modus Belajar Dukungan TI
Menyimak Tour virtual, diskusi on-line
Menerima kritik Diskusi on-line, video/audio
conference, mailing list, on-line
mentoring
Memodelkan Simulasi, game on-line,
kegiatan role-playing on-line
Eksplorasi Eksperimen virtual, simulasi
7. Bagaimana TI Membantu Belajar ?
Modus Belajar Dukungan TI
Mendiskusikan ide Mailing list, video/audio
conference, chatting, diskusi
on-line, forum kolaborasi
Mempraktekkan Eksperimen virtual, test on-
line, game pembelajaran
Meneliti Tutorial on-line, perpustakaan
digital, WWW
8. Bagaimana TI Membantu Belajar ?
• Penggunaan perangkat keras
komputer
• Pemanfaatan jaringan komputer
(termasuk Internet)
– Sumber informasi E-Learning
– Sarana komunikasi
• Penggunaan perangkat lunak
untuk beragam keperluan
9. Definisi E-Learning
Lingkungan yang memberikan kesempatan
bagi teknologi informasi untuk berperan
dalam mendukung proses pembelajaran
• E-learning bukan hanya “pemakaian
komputer”
• Ada komponen-komponen lain selain TI
• Proses pembelajaran melibatkan TI
10. Definisi E-Learning
• e-learning merupakan suatu
jenis belajar mengajar
yang memungkinkan
tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet,
Intranet atau media jaringan
komputer lain
(Darin E. Hartley, 2001:1)
12. Mengapa E-Learning ?
• Mengatasi rendahnya rasio dosen-mahasiswa
– Beban dosen dapat dikurangi dengan
mengalihkan (sebagian) inisiatif
pembelajaran kepada mahasiswa
• Fleksibilitas dalam pelaksanaan proses
pembelajaran
– Melepaskan dari ketergantungan
ruang dan waktu
13. Mengapa E-Learning ?
• Pengayaan (enrichment) dalam proses
pembelajaran
– Personalisasi proses pembelajaran
– Lingkungan belajar yang lebih
interaktif
– Pengaturan kecepatan belajar oleh
mahasiswa
– Ketersediaan materi belajar yang
lebih banyak dan bervariasi
14. Mengapa E-Learning ?
• Kemungkinan perluasan layanan pendidikan
– Setup program pendidikan yang
lebih mudah dan cepat
– Dapat diterapkan untuk berbagai
skenario layanan pendidikan
• Program-program konvensional
• Distance learning
• Pendidikan terbuka (open learning)
15. Lingkungan E-Learning
Dosen & tutor
Perangkat
keras
Content: materi
pembelajaran
Perangkat
lunak
Mahasiswa
Jaringan
komputer dan
Internet
16. Bentuk Realisasi E-Learning
• Stand-alone & off-line E-Learning
– Dapat dijalankan pada komputer yang
tidak terhubung dengan jaringan
– Dipakai untuk pembelajaran mandiri
• Web-Based Training (WBT)
– Lingkungan belajar berbasis Web dan
teknologi Internet
– Lebih kaya dan interaktif
– Dapat digunakan untuk pembelajaran
mandiri maupun kolektif
17. Skenario Pelaksanaan E-Learning
• Harus ditetapkan dulu “setting”nya
– Untuk program pendidikan yang berdiri
sendiri
– Sebagai komplemen program pendidikan yang
ada saat ini
• Setting akan menentukan “lingkungan”
E-Learning komponen dan interaksinya
18. E-Learning Sebagai Komplemen
Pembelajaran Konvensional
• Difungsikan untuk memperkaya (enriching)
pembelajaran mahasiswa
– Keragaman materi pembelajaran
– Rangsangan untuk berpikir lateral
– Rangsangan untuk berinovasi
• Melibatkan komponen-komponen konvensional:
dosen, asisten, kelas, lab, perpustakaan,
dsb
19. E-Learning Sebagai Komplemen
Pembelajaran Konvensional
E-Learning akan termanfaatkan secara optimal jika
diikuti dengan perubahan peran tiap-tiap komponen
dalam lingkungan pembelajaran memanfaatkan
potensi TI dalam mencari, mengolah, dan menyajikan
informasi
20. E-Learning dan Paradigma Pembelajaran
• E-learning akan paling efektif jika digabungkan
dengan paradigma belajar yang memberikan
keluasan ruang bagi siswa untuk
mengeksplorasi berbagai sumber informasi
→ Pembelajaran berpusat siswa (student-
centered learning) dan variasi-variasinya
(Problem-Based Learning, Project-Based
Learning, Collaborative Learning, dsb)
21. Belajar pada Era Informasi
• Sumber-sumber
Belajar jaman sekarang pembelajaran
– Dosen
– Sesama mahasiswa
– Narasumber lain
– Koleksi perpustakaan
– Artikel di web
– Wiki dan situs-situs
komunitas
tidak ada sumber belajar default – Informasi dari mailing
list, forum, dsb
22. Persiapan SDM
• Semua elemen SDM perlu disiapkan karena mereka
akan masuk ke dalam sebuah lingkungan yang baru
perlu adaptasi
– Pandangan terhadap proses belajar-
mengajar
– Attitude
– Ketrampilan bekerja dengan TI
– Ketrampilan bekerja dengan informasi
23. Persiapan SDM: Dosen
• Dalam lingkungan yang sarat dengan pemanfaatan
TI, dosen bukan lagi satu-satunya sumber informasi
yang autentik
• Dosen lebih cocok berperan sebagai
– Inisiator
– Fasilitator
– Motivator
– Mentor
24. Persiapan SDM: Mahasiswa
• Mahasiswa perlu disiapkan karena mereka
menjadi subyek pembelajaran inisiatif
belajar berada di tangan mereka
• Dalam peran sebagai subyek, mahasiswa
memerlukan bantuan
– Dosen: memberikan
pemahaman, mengarahkan, memotivasi
– Sejawat (peer): bersama-sama membentuk
pengetahuan
(mencari, mengolah, menganalisis, dan menarik
kesimpulan)
25. Kebutuhan Infrastruktur
• Pada umumnya diperlukan:
– Komputer untuk pengembangan contents
materi pembelajaran
– Terminal-terminal akses (umum atau
pribadi)
– Piranti-piranti periferal (printer, CD-drive,
scanner, dsb)
– Jaringan lokal
– Internet
26. Pengembangan Contents
• Contents mencakup segala informasi yang perlu
didapatkan oleh mahasiswa dalam rangka
membentuk pengeta-huan
• Aspek-aspek penting tentang contents
– Kualitas contents
– Kualitas penyajian contents
27. Pengembangan Contents
• Contents untuk E-Learning tidak semata-mata
dibentuk dengan cara mendigitalkan materi
pembelajaran konvensional (fenomena shovelware)
– Perlu selalu diingat bahwa lingkungan
pembelajaran konvensional berbeda
dengan lingkungan E-Learning
28. Petunjuk Umum dalam Pengembangan
Contents
• Perhatikan kebenaran, keakuratan, kemutakhiran, dan
kesesuaian contents
– Ketidakbenaran atau ketidakakuratan materi
akan membentuk pengetahuan yang salah
pula
– Kemutakhiran dan kesesuaian materi
dengan sasaran akan mengoptimalkan
tingkat relevansi pengetahuan yang
terbentuk
29. Petunjuk Umum dalam Pengembangan
Contents
• Fokus pada materi, bukan pada teknologi yang
digunakan
– Jangan terjebak pada jargon-jargon
teknologi yang dapat mengalihkan fokus
– Gunakan teknologi yang tepat, bukan
teknologi yang canggih
– Perhatikan kesesuaian antara teknologi
yang digunakan untuk pengembangan dan
yang digunakan oleh mahasiswa
30. Petunjuk Umum dalam Pengembangan
Contents
• Fleksibilitas dalam penyampaian contents
– Perlu mengakomodasi kebutuhan
personalisasi pembelajaran
• Kecepatan belajar
• Pola belajar
– Sebaliknya perlu diingat pula bahwa
fleksibilitas tidak memiliki batas perlu ada
trade-off atau kompromi
31. Petunjuk Umum dalam Pengembangan
Contents
• Gunakan metode penyampaian materi yang menarik
dan mudah dimengerti
– Alur penyampaian harus logis
– Gambar, diagram, dan animasi untuk
menjelaskan konsep/teori yang rumit
– Pengayaan dengan video atau suara
– Teknik-teknik simulasi
32. Petunjuk Umum dalam Pemeliharaan
Contents
• Ikuti dinamika perkembangan iptek semua
perubahan perlu direfleksikan ke contents yang terkait
– Lebih banyak memerlukan attitude yang
cocok daripada ketrampilan teknis
33. Petunjuk Umum dalam Pemeliharaan
Contents
• Perlu dukungan yang memadai
– Infrastruktur
– Teknisi
– Dana
– Kebijakan manajemen, terutama yang
berkaitan dengan enforcement pelaksanaan
E-Learning
36. E-Learning di JTE FT UGM: e-Levate
(www.te.ugm.ac.id)
• E-Learning: Leveraging
Technology for Education
• Komponen:
– Papirus (gen. II)
– Halaman personal
– Koleksi referensi
Single
– Perpustakaan digital
sign on
– Forum on-line
– Webmail
37. E-Learning di JTE FT UGM:
Papirus sebagai LMS
Papirus generasi II menggunakan Moodle sebagai tool pemb