1. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN
undefined undefined, undefined
Author: Endah Kusumarini |
A. Pengertian Komunikasi
Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli :
a. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-
simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari
pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator
b. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-
kata, gambar, grafis, angka, dsb
c. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan
informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan
hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi (communication)
Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari
orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-
orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku
orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut
B . Proses Komunikasi
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat
dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin
selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan
rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, sehingga Rogers (1969:180)
mengatakan “Leadership is Communication. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan
2. berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader)
memiliki pengikut (flower) guna meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya
dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu
manajemen dalam organisasi. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan,
pengarahan dan pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
(Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga didefinisikan sebagai seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan melalui orang lain. Para manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara
mengatur orang lain untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut (Stoner, 1996 : 7)
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan
sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang ada tiga alasan utama mengapa
manajemen itu dibutuhkan. Pertama : Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk
mencapai tujuan suatu organisasi dan pribadi; kedua : 2
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan
dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun
kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat
dan pemerintah. Ketiga : Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi
dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi
dan efektivitas. B. Komunikasi Dalam Organisasi Komunikasi dalam organisasi adalah :
Komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan
maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan
kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).
Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi
yang efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama,
komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah
kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses
Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi
harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar
rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan
bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk
berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer
akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan
pihak lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi,
baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf,
langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan
laporan-laporan.
C. Model Komunikasi dalam Organisasi
Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan
penerima seperti gambar berikut ini : Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi.
Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh seorang
dapat mengirimkan pesan, tetapi bila tidak ada yang menerima atau yang mendengar,
komunikasi tidak akan terjadi. Model komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur
3. penting dalam suatu organisasi yaitu :
Pengirim Pesan Penerima
1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang
2. diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol, kemudian
3. disampaikan atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima
4. penerima menangkap symbol-simbol dan
5. diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan
6. mengirimkan berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.
Sumber (source) atau pengirim mengendalikan berbagai pesan yang dikirim, susunan yang
digunakan, dan saluran mana yang akan digunakan untuk mengirim pesan tersebut.
Mengubah pesan ke dalam berbagai bentuk simbo-simbol verbal atau nonverbal yang mampu
memindahkan pengertian, seperti kata-kata percakapan atau tulisan, angka, berakan dsb.
Langkah ketiga sumber mengirimkan pesan melalui berbagai saluran komunikasi silan.
Manfaat komunikasi lisan, antar pribadi adalah kesempatan untuk berinteraksi antara sumber
dan penerima, memungkinkan komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara, dll)
disampaikannya pesan secara tepat, dan memungkinkan umpan bali diproleh. Sedangkan
komunikasi terulis dapat disampaikan melalui media seperti :memo, surat, laporan, catatan,
bulletin, surat kabar dsb. Komunikasi tulisan mempunyai kelebihan dalam penyediaan
laporan atau dokumen untuk kepenting masa mendatang.
Langkah keempat adalah penerimaan pesan oleh pihak penerima. Pada umumnya penerima
menerima pesan melalu panca indera mereka.. banyak pesan penting yang tidak diterima oleh
seseorang karena mereka tidak menerima pesan karena kesalahan dalam mememilih media
yang tepat.
Langkah kelima adalah decoding. Hal ini menyangkut memahami symbol-simbol yang
dipergunakan oleh pengirim (sumber). Ini amat dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan,
pendidikan, lingkungan, praduga dan gangguan disekitarnya. Dalam komunikasi dua arah
antara pimpinan dan stafnya (atasan dan bawahan) kemampuan pimpinan dalam
berkomunikasi menjadi factor penentu berhasil tidaknya orang lain memahami ide, gagasan
yang ia sampaikan.
Langkah terakhir adalah umpan balik. Setelah pesan diterima dan diterjemahkan, penerima
memberikan respon, jadi komunikasi adalah proses yang berkesinambungan dan tak pernah
berakhir. Inilah yang disebut bahwak komunikasi yang efektif itu akan menimbulkan
interaksi yang baik pula dalam melaksanakan tujuan organisasi.
D. Ragam Tingkatan Komunikasi
4. Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:
(1) komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang terjadi
dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan
sistem syaraf manusia.
(2) komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi yang
dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi
dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang
memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada
dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat
pribadi.
(3) komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang berlangsung di
antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam
Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari
tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti
berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
(4) komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi
(Wiryanto, 2005:52).
(5) komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai
suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan
anonim melalui media massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat.
Kemudian Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian
komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang
(khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut
pidato, ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah
komunikasi kelompok besar (large group communication) untuk komunikasi ini.
D. Fungsi Komunikasi
1. Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan kita sehari-hari komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Kita
tidak bisa tidak berkomunikasi.tidak ada aktifitas yang dilakukan tanpa komunikasi,
dikarenakan kita dapat membuat beberapa perbedaan yang esensial manakala kita
berkomunikasi dengan orang lain.Demikian pula sebaliknya, orang lain akan berkomunikasi
dengan kita ,baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Cara kita berhubungan satu
dengan lainnya, bagimana suatu hubungan kita bentuk, bagaimana cara kita memberikan
kontribusi sebagai anggota keluarga, kelompok, komunitas, organisasi dan masyarakat secara
luas membutuhkan suatu komunikasi.Sehingga menjadikan komunikasi tersebut menjadi hal
5. yang sangat fundamental dalam kehidupan kita.
2. komunikasi adalah merupakan suatu aktifitas komplek.
Komunikasi adalah suatu aktifitas yang komplek dan menantang. Dalam hal ini ternyata
aktifitas komunikasi bukanlah suatu aktifitas yang mudah. Untuk mencapai kompetensi
komunikasi memerlukan understanding dan suatu ketrampilan sehingga komunikasi yang kita
lakukan menjadi efektif. Ellen langer dalam Ruben&Stewat( 2005:3) menyebut konsep
mindfulness akan terjadi ketika kita memberikan perhatian pada situasi dan konteks, kita
terbuka dengan informasi baru dan kita menyadari bahwa ada banyak perspektif tidak hanya
satu perspektif di kehidupan manusia.
3. komunikasi adalah vital untuk suatu kedudukan/posisi yang efektif.
Karir dalam bisnis, pemerintah, atau pendidikan memerlukan kemampuan dalam memahami
situasi komunikasi, mengembangkan strategi komunikasi efektif, memerlukan kerjasama
antara satu dengan yang lain, dan dapat menerima atas kehadiran ide-ide yang efektif melalui
saluran saluran komunikasi. Untuk mencapai kesuksesan dari suatu kedudukan/ posisi
tertentu dalam mencapai kompetensi komunikasi antara lain melalui kemampuan secara
personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan komunikasi
oral dan tulisan dan lain sebagainya.
4. Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik.
Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang bersifat
common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana berkomunikasi. Padahal
sesungguhnya banyak yang tidak memilki ketrampilan berkomunikasi yang baik karena
ternyata banyak pesan-pesan dalam komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya
dalam bentuk verbal tetapi juga nonverbal, ada ketrampilan komunikasi dalam bentuk tulisan
dan oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal, ataupun secara kelompok
sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota dengan baik, dan lain-lain. Kadang-kadang
kita juga mengalami kegagalan dalam berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi
tetapi tidak memilki ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga
mengakibatkan kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi
itu perlu kita pelajari.
5. komunikasi adalah populer.
Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak bidang-bidang
komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi tentang pesan, ada juga
tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang profesiponal lainnya termasuk hukum,
bisnis, informasi, pendidikan, ilmu computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini
komunikasi sebagai ilmu social/perileku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini
bersifat multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi,
antroplogi, politik, dan lain sebagainya
Kesimpulan
Komunikasi adalah salah satu syarat utama dalam interaksi.baik indivi ke individu,individu
dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.hubungannya dalam management
6. komunikasi ini harus terjalin dengan baik dari lapisan yang paling atas hingga yang paling
bawah agar tercipta nya tujuan bersama,sehingga dalam organisasi atau kantor atau
perusahaan tersebut sukses dalam mencapai tujuan yang diharapkan.dalam komunikasi
ternyata tidak sembarangan,dalam komunikasi tersebut ada tahapan atau prosesnya.kemudian
komunikasi juga ada macam-macamnya yaitu komunikasi verbal dan non verbal dimana
verbal ini boleh dikatakan komunikasi secara langsung dan non verbal adalah melalui media
atau tidak langsung.akibat dari komunikasi yang tidak baik akan menimbulakn konflik,baik
individu dengan individu taupun kelompok dengan kelompok.akan tetapi semua itu dapat
diselesaikan dengan adanya negosiasi.jadi berkomunikasi lah dengan baik.
Daftar pustaka
massofa.wordpress.com/2008/03/26/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-dalam-
berkomunikasi/
oliviadwiayu.wordpress.com/2006/10/19/definisi-kommas/
id.shvoong.com/social-sciences/1877099-definisi-komunikasi-massa/
one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/teknik-komunikasi/komunikasi-massa
1. Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya
2. 2. Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
3. 3. Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth
Publishing.
4. 4. Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
5. 5. Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human
Behaviour,USA:Alyn and Bacon
6. 6. Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas Terbuka.
7. 7. Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.
7. You can do anything, but not everything.
Dikirimkan pada 17 Desember 2011
Pengertian Dasar Manajemen
Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Kata Manajemenberasal dari bahasaPrancis kunoménagement,yangmemiliki arti seni
melaksanakandanmengatur.Manajemenbelummemiliki definisiyangmapandan
diterimasecarauniversal.Katamanajemenmungkinberasal dari bahasaItalia
(1561) maneggiareyangberarti “mengendalikan,”terutamanya“mengendalikankuda”
yang berasal dari bahasalatinmanus yangberati “tangan”.Kataini mendapatpengaruh
dari bahasaPerancis manègeyangberarti “kepemilikankuda”(yangberasal dari Bahasa
Inggrisyangberarti seni mengendalikankuda),dimanaistilahInggrisini jugaberasal dari
bahasa Italia.[1] BahasaPrancislalumengadopsikataini dari bahasaInggris
menjadi ménagement,yangmemiliki arti senimelaksanakan dan mengatur.
Sumber : http://elqorni.wordpress.com/2009/03/15/pengertian-manajemen-dan-fungsi-
fungsinya-definition-and-functions-of-management/
Definisi Manajemen menurut Para Ahli
1. Menurut Dr. SP. SIAGIAN dalambuku “FILSAFAT ADMINISTRASI” MANAGEMENT DAPAT
DIDEFINISIKAN SEBAGAI“KEMAMPUANATAUKETERAMPILANUNTUK MEMPEROLEH
SUATUHASIL DALAM RANGKA PENCAPAIANTUJUANMELALUIORANG LAIN”.
DENGAN DEMIKIAN DAPAT PULA DIKATAKAN BAHWA MANAGEMENT MERUPAKAN INTI
DARIPADA ADMINISTRASI KARENA MEMANG MANAGEMENT MERUPAKAN ALAT
PELAKSANA UTAMA DARIPADA ADMINSITRASI”
2. Menurut Prof. Dr. H. ARIFIN ABDULRACHMAN dalam buku “KERANGKA POKOK-POKOK
MANAGEMENT” DAPAT DIARTIKAN :
a. KEGIATAN-KEGIATAN/AKTIVITAS-AKTIVITAS;
b. PROSES, YAKNI KEGIATAN DALAM RENTETAN URUTAN- URUTAN;
c. INSITUT/ ORANG – ORANG YANG MELAKUKAN KEGIATAN ATAU PROSES KEGIATAN
3. Menurut ORDWAY TEAD yang disadur oleh DRS. HE. ROSYIDI dalam buku “ORGANISASI
DAN MANAGEMENT“, definisi Manajemen adalah “PROSES DAN KEGIATAN
PELAKSANAAN USAHA MEMIMPIN DAN MENUNJUKAN ARAH PENYELENGGARAAN
TUGAS SUATU ORGANISASI DI DALAM MEWUJUDKAN TUJUAN YANG TELAH
DITETAPKAN “.
8. 4. Menurut “Marry Parker Follet” :
“MANAJEMEN SEBAGAI SENI DALAM MENYELESAIKAN PEKERJAAN MELALUI ORANG LAIN”.
5. Menurut James A.F. Stonner :
“MANAJEMEN ADALAH PROSES PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, PENGARAHAN
DANPENGAWASAN USAHA-USAHA PARA ANGGOTA ORGANISASI DAN PENGGUNAAN
SUMBER-SUMBER DAYA ORGANISASI LAINNYA AGAR MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI
YANG DITETAPKAN”.
Sumber : http://putracenter.net/2008/11/21/definisi-manajemen-menurut-para-ahli/
Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
manajemen adalah seni(Art) atausuatuilmupnegetahuan.Mengenaiinipunsesungguhnya
belumadakeseragamanpendapat,segolonganmengatakanbahwamanajemenadalah
seni dansegolonganyang lainmengatakanbahwamanajemenadalahilmu.Sesungguhnya
keduapendapatitusamamengandungkebenarannya.
Sumber : http://elqorni.wordpress.com/2009/03/15/pengertian-manajemen-dan-fungsi-
fungsinya-definition-and-functions-of-management/
TINGKATAN MANAJEMEN
1.HIGH LEVEL (tingkat tinggi)
Contohhalnyadirutdan wakilnya.Bertanggungjawabpengolahanterhadap organisasi secara
keseluruhan. Membuat rencana jangka panjang, merumuskan strategi, menetapkan
kebijaksanaan,dan menetapkan interaksi / hubungan organisasi dengan lingkungan luar.
Tingkatan yang mempunyai tanggung-jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Dan
biasanya pada tingkatan ini membuat keputusan yang tidak terprogram, yaitu keputusan
yang tidak selalu terjadi.
2. MIDDEL LEVEL (tingkat menengah)
Salah satu contohnya seperti kepala bagian / divisi. Pengendali manajemen dalam suatu
organisasi. Bertanggung-jawab atas ruang lingkupnya, wilayah, divisi dll. Merumuskan
rencana jangka menengah, melakukan pengendalian, membuat prosedur, dan membuat
keputusan berdasarkan lingkup tanggung-jawabnya. Sebagai pengendali dalam arti
mengawasi dan meyakini bahwa organisasi menjalankan strategic yang sudah ditetapkan
secara baik, efektif dan se’efisien mungkin.
3. LOW LEVEL (tingkat bawah)
9. Seperti supervisor atau mandor. Yaitu pengendali dalam jalannya operasional. Bertanggung
jawabatas pelaksanaandansasaran operasional.Membuat keputusan jangka pendek dan
mengendalikan transaksi sehari-hari. Biasanya keputusan yang diambil yaitu keputusan
yang terprogram, keputusan yang sering terjadi dan rutin.
Sumber : http://zikriimam.wordpress.com/2009/12/31/tingkatan-manajemen/
fungsi-fungsi manajemen adalah :
Perencanaan(Planning)
Kegiatanseorangmanajeradalahmenyusunrencana.Menyusun rencana berarti memikirkan
apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana
secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai
petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
Pengorganisian (Organizing)
Pengorganisasian atau organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian
yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-
bagi tersebut.
Menggerakkan (Actuating)
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial danusaha-usahaorganisasi.Jadi actuatingartinyaadalahmenggerakkan orang-
orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan (leadership).
Pengawasan (Controling)
Pengawasanmerupakantindakanseorangmanajeruntukmenilaidanmengendalikanjalannya
suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber : http://aakhan68.multiply.com/journal/item/9
10. Keterampilan manajer
Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilankonseptual (conceptional skill)
Manajer tingkatatas(top manager) harusmemiliki keterampilanuntukmembuatkonsep,
ide,dangagasan demi kemajuan organisasi.Gagasanatauide sertakonseptersebut
kemudianharuslahdijabarkanmenjadi suaturencanakegiatanuntukmewujudkangagasan
atau konsepnyaitu.Prosespenjabaranide menjadi suaturencanakerjayangkongkretitu
biasanyadisebutsebagai prosesperencanaan atauplanning.Olehkarenaitu,keterampilan
konsepsional jugameruipakanketerampilanuntukmembuatrencana kerja.
2. Keterampilanberhubungandengan orang lain (humanityskill)
Selainkemampuankonsepsional,manajerjugaperludilengkapi denganketerampilan
berkomunikasi atauketerampilanberhubungandenganoranglain,yangdisebutjuga
keterampilankemanusiaan.Komunikasi yangpersuasif harusselaludiciptakanolehmanajer
terhadapbawahanyangdipimpinnya.Dengankomunikasi yangpersuasif,bersahabat,dan
kebapakanakanmembuatkaryawanmerasadihargai dankemudianmerekaakanbersikap
terbukakepadaatasan.Keterampilanberkomunikasi diperlukan,baikpadatingkatan
manajemenatas,menengah,maupunbawah.
3. Keterampilanteknis(technical skill)
Keterampilanini padaumumnyamerupakanbekalbagi manajerpadatingkatyanglebih
rendah.Keterampilanteknisini merupakankemampuanuntukmenjalankansuatupekerjaan
tertentu,misalnyamenggunakanprogramkomputer,memperbaikimesin,membuatkursi,
akuntansi danlain-lain.
Selaintigaketerampilandasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang
perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilanmanajemenwaktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus
Lew Frankfortdari Coach.Pada tahun2004, sebagai manajer,Frankfortdigaji $2.000.000 per
tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2
minggu,makagaji Frankfortsetiapjamnyaadalah$800 perjam—sekitar$13 per menit. Dari
sana dapat kitalihatbahwasetiapmenityangterbuangakansangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun
demikian,waktuyangmerekamilikitetapmerupakanasetberharga,danmenyianyiakannya
berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilanmembuatkeputusan
11. Merupakankemampuanuntukmendefinisikanmasalahdanmenentukancaraterbaik dalam
memecahkannya.Kemampuanmembuatkeputusanadalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan
masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.
Kedua,manajerharusmengevaluasi setiapalternatif yangadadanmemilihsebuahalternatif
yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif
yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang
benar.
Sumber : http://elqorni.wordpress.com/2009/03/15/pengertian-manajemen-dan-fungsi-fungsinya-
definition-and-functions-of-management/
TEORI EVOLUSI MANAJEMEN
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai
detik ini pula Belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-
kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan
kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan
berbeda tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap
pandanganhanyadapat diterapkandalamberbagai masalahyangberbedapula,sedangkan
untuk masalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran manajemen yaitu :
Teori manajemen klasik
Ilmumanajemenmuncul setelahnegara-negaraEropaBarat dan Amerikadilandarevolusi
industri,yangterjadi sekitarawal abadke-20 yaitumulai ditinggalkannyaprinsip-prinsip
lamayang sudahtidak efektif danefisienlagi.Adaduatokohyangmengawali munculnya
manajemen,yaitu:
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai pada tahun 1800-an sebagai manager pabrik permintalan kapas di New Lanark,
Scotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan faktor produksi
produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa bilamana terhadap
mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan,demikianpulaapabilatenagakerjadipelihara dan dirawat (dalam arti adanya
perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan
perusahaanakanmemberikankeuntunganpadaperusahaan.Selanjutnyadikatakanbahwa
kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
12. pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia.
2. Charles babbage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris yang menaruh perhatian
dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja
(devision of labour), yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaanlain, dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya
sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan
spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus
menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Teori hubungan modern ( ilmu pengetahuan ) / Teori perilaku
Dalampengembangannyadibagimenjadi dua,pertamaaliranhubunganmanusiawi ( perilaku
organisasi ) dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku organisasi yaitu :
v Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori Y.
v Frederick Herzberg terkenal dengan teori motivasi higenis atau teori dua factor.
v Chris Argiris mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar
hubungan budaya.
v Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
v Abhraham Maslow mengemukakan tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia
dan dinamika proses.
v Robert Blak dan Jane mounton mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi
manajerial ( managerial grid ).
13. v Rensislikert mengemukakan empat sistem manajemen dari sistem 1.explotatif, otoritatif
sampai sistem 4. partisiatif kelompok.
v Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
** Sumbangan Aliran Perilaku Organisasi
Sumbangan aliran ini terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi
perseorangan, perilaku kelompok, hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya
kerjabagi manusia.Semuahal ini telahmembuatparamanajersemakinpekadan terampil
dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya.
Keterbatasan Aliran Perilaku Organisasi
Meskipun demikian, banyak ahli berpendapat potensi teori ini belum dikembangkan lebih
lanjut.Selainitujugabanyakkritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu umum,
terlaluabstrakdanruwet/rumit.Rekomendasi merekaseringberbedasatuahli denganahli
lainnya, sehingga manajer mengalami kesulitan menentukan pendapat yang paling baik.
Teori Aliran Kuantitatif (Riset Operasi dan Manajemen Sains)
Alirankuantitatif mulaiberkembangsejakPerangDuniaII.PadawaktuituInggrisingin
memecahkanbeberapapersoalanyangsangatkompleksdalamperang. Inggriskemudian
membentukTimRisetOperasi (Reserch Operation),dipimpinolehP.M.SBlackett.Timini
terdiri dari ahli matematika,fisika,danilmuwanlainnya.Inggrisberhasil menemukan
terobosan-terobosanpentingdari teamtersebut.AmerikaSerikatkemudianmeniru,
membentuktimrisetoperasisepertiyangdibentukInggris.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Beberapa contoh
model manajemenoperasi adalah:pengendalianpersediaanseperti EOQ (Economic Order
Quantity), simulasi, analisis break-event, programasi lenier (linear programming).
** Sumbangan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting terutama dalam perencanaan dan
pengendalian. Pendekatan tersebut juga membantu memahami persoalan manajemen
yang kompleks.Denganmenggunakanmodelmatematika,persoalanyangkompleks dapat
disederhanakan.
14. ** Keterbatasan Aliran Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Sayangnyamodel kuantitatif banyak menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti
oleh kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat
persoalan perilaku dan psikologi manusia dalam organisasi. Meskipun demikian potensi
model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat dikembangkan lebih
lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih berarti.
MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan manajemen (termasuk
perencanaan) yangmenentukandanmembawapadaimplementasi kebijakan lingkungan.
Manajemen lingkungan selama ini sebelum adanya ISO 14001 berada dalam kondisi
terpecah-pecahdan tidak memiliki stándar tertentu dari satu daerah dengan daerah lain,
dan secara internasional berbeda penerapannya antara negara satu dengan lainnya.
Praktek manajemen lingkungan yang dilakukan secara sistematis, prosedural, dan dapat
diulang disebut dengan Sistem Manajemen Lingkungan ( EMS ). Manajemen lingkungan
saat ini telah banyak mengalami perubahan yang cukup berarti terutama dimulai Sejak
awal tahun 1990. Penelitianmengenai efekdan akibat penerapan manajemen lingkungan
telah banyak dilakukan terutama Sejak munculnya ISO 14001 di tahun 1996. Penerapan
manajemen lingkungan yang baik di tingkat organisasi pada umumnya dibagi menjadi 3
elemen :
v Perlindungan lingkungan secara fisik.
v Membentuk budaya berkelanjutan dalam organisasi
v Menanamkan nilai-nilai moral dan saling kepercayaan antar elemen organisasi.
DEFINISI LINGKUNGAN
Lingkunganmenurutdefinisi umumyaitusegalasesuatudisekitarsubjekmanusia yang terkait
denganaktifitasnya.Elemenlingkunganadalah hal-hal yang terkait dengan : tanah, udara,
air, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar faktor-faktor tersebut.
Titik sentral isu lingkungan adalah manusia. Jadi manajemen lingkungan bisa
diartikansekumpulan aktifitas merencanakan, dan menggerakkan sumber daya manusia
dan sumberdaya lain untukmencapaitujuan kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.
15. Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh
seorangmanager.Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep
dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Ada dua macam faktor lingkungan, yaitu :
1. Faktor Lingkungan Internal yaitu lingkungan yang ada didalam usahanya saja.
2. Faktor Lingkungan Eksternal yaitu unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana
unsure-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manager,
disamping itu juga akan mempengaruhi manager didalam pengambilan keputusan yang
akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan
ekonomi,paraturanpemerintah,perilakukonsumen,perkembanganteknologi, politik dan
lainnya. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu :
v Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung
terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing,
lembaga perbankan dan lainnya.
v Lingkungan eksternal makro yaitulingkunganyangmempunyai pengaruh tidak langsung,
seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politik, sosial dan lain sebagainya.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER / PERUSAHAAN
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility(selanjutnya dalam
artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan.
CSR berhubunganeratdengan“pembangunanberkelanjutan”,di manaada argumentasi
bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau
devidenmelainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat
ini maupun untuk jangka panjang
16. v Analisis dan pengembangan
Hari ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat
telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap
lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak
layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan
ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan
pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial
semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas
kewenangannegara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa.
Beberapa investor dan perusahaan manajemen investasi telah mulai memperhatikan
kebijakanCSRdari suatuperusahaandalammembuatkeputusaninvestasi mereka, sebuah
praktek yang dikenal sebagai “Investasi bertanggung jawab sosial” (socially responsable
investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan “perbuatan baik”
(atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald
McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari
CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek
komunitas, pemberian beasiswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali
menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam
mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata
komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta
memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom
line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial
diatas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun
secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di
dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan
komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan
suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh
memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan,
termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan
antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang
saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
Dunia bisnis selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa
diatas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung
jawab untuk kepentingan bersama setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil
haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut.
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara
khusus bergerak dibidang “pembangunan berkelanjutan” (sustainable development) yang
menyatakan bahwa:
17. ” CSR adalahmerupakansuatukomitmenberkelanjutanolehduniausahauntukbertindaketis
dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat
ataupunmasyarakatluas,bersamaandengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta
seluruh keluarganya”.
v Pelaporan dan pemeriksaan
Untuk menunjukkanbahwaperusahaanadalahwargaduniabisnisyangbaik makaperusahaan
dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam
hal:
o Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John Elkington
yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL).
o Global ReportingInitiative,yangmungkinmerupakan acuan laporan berkelanjutan yang
paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.
o Verite, acuan pemantauan
o Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000.
o Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh
kesepakatanatasukuranyangdigunakanuntukmengukurkinerjaperusahaandalamaspek
sosial. Sementara aspek lingkungan apalagi aspek ekonomi memang jauh lebih mudah
diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan
kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam
pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau laporan
keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas formatnya, gayanya dan
metodologi evaluasiyangdigunakan(walaupundalamsuatuindustri yangsejenis). Banyak
kritikmengatakanbahwa laporan ini hanyalah sekedar “pemanis bibir” (suatu basa-basi),
misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga
perusahaan-perusahaanrokok.Namun,dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan
metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan
kebenaranisi laporan.Bagaimanapun,laporanCSRataulaporankeberlanjutan merupakan
upaya untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku
kepentingannya.
18. v Kasus bisnis dari CSR
Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung
dari sifatperusahaantersebutdanamatsulituntukmengukurnya walaupun banyak sekali
literaturyangmemuattentangcara mengukurseperti misalnyametode “Empat belas poin
balanced scorecard oleh Deming. Orlizty, Schmidt, dan Rynes menemukan suatu korelasi
antara sosial / performa lingkungan hidup dan performa keuangan. Namun bisnis
nampaknya tidak menguntungkan apabila diharuskan melaksanakan strategi CSR.
Hasil Survey “The Millenium Poll on CSR” (1999) yang dilakukan oleh Environics
International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader
Forum (London) diantara 25.000 responden di 23 negara menunjukkan bahwa dalam
membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktek terhadap
karyawan, dampak terhadap lingkungan, tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) akan paling
berperan, sedangkan bagi 40% citra perusahaan & brand image yang akan paling
mempengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis
fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan, strategi perusahaan, atau
manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah
ingin “menghukum” (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang
bersangkutandan/ataubicarakepadaoranglaintentangkekuranganperusahaantersebut.
Kasus bisnis pada CSR diantara perusahaan-perusahaan biasanya berkisar satu ataupun lebih
dari argumentasi dibawah ini :
** Sumber daya manusia
Program CSR dapat dilihat sebagai suatu pertolongan dalam bentuk rekrutmen tenaga kerja
dan memperkerjakanmasyarakatsekitar,terutamasekalidenganadanya persaingan kerja
diantarapara lulusansekolah.Akanterjadipeningkatankemungkinanuntukditanyakannya
kebijakan CSR perusahaan pada rekrutmen tenaga kerja yang berpotesi maka dengan
memilikisuatukebijakankomprehensif akan menjadi suatu nilai tambah perusahaan. CSR
dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfir kerja yang nyaman diantara para
staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam “penyisihan gaji” dan aktivitas
“penggalangan dana” atapun suka relawan.
** Manajemen risiko
Manajemen risiko merupakan inti dari strategi perusahaan. Reputasi yang dibentuk dengan
susahpayah selamabertahun-tahundapatmusnahdalam sekejap melalui insiden seperti
skandal korupsi atauskandal lingkunganhidup.Kejadian ini dapat menarik perhatian yang
19. tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan, pemerintah dan media massa. Membentuk
suatu budaya dari “mengerjakan sesuatu dengan benar” pada perusahaan dapat
mengurangi risiko ini.
** Membedakan merek
Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara
penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di
benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar
nilai khusus dari etika perusahaan.
** Ijin usaha
Perusahaanselaluberupayaagarmenghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan
atau peraturan.Denganmelakukansesuatukebenaran secara sukarela maka mereka akan
dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam
memperhatikanmasalahkesehatandan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup
maka dengandemikianmerekadapatmenghindari intervensi. Perusahaan yang membuka
usaha diluarnegaraasalnyadapatmemastikanbahwamerekaditerimadenganbaikselaku
warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan
akibatterhadaplingkunganhidup,sehinggadengandemikian keuntungan yang menyolok
dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoalkan.
** Motif perselisihan bisnis
Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan
dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan
sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari
bisnis utama perseroan.
Sumber : http://syarifhidayat21.blogspot.com/2010/11/evolusi-teori-manajemen.html
Pengertian Dasar Manajemen
A. Pengantar
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian
karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari
prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun
tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa
barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal
dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang
efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan
manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen “
apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Manajemen
diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-
orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
20. B. Definisi Manajemen
Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan
ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat
dilihat dari tiga pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat
dari pengertian menurut :
1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain,
mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang
inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap
terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen
dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu
ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa
manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril
O’donnel dan Geroge R. Terry.
2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua
sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja,
pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
C. Manajemen Sebagai Ilmu Dan Sebagai Seni
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara
keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah
dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan
didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti
dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang
diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu
tujuan diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada
orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah
managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain
memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
D. Manajemen Sebagai Suatu Profesi
Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni, dalam arti aturan
yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu
profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus
dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar.
Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul organization socialization and the profession
of Managemen menguraikan karakteristik atau criteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu
21. profesi yaitu :
1. Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam
situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-pendidikan
yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang professional. Misalnya Akademi
Pendidikan Profesi Manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain
sebagainya.
2. Para profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja
tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama dam criteria-
kriteria lainnya.
3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.
E. Tingkatan Manajemen Dan Manajer
Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun non
profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasi dalam
dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan.
Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang
berbeda yaitu :
1. Manajemen Lini : atau manajemen tingkat pertama yaitu tingkatan yang paling rendah
dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain,
misalnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik pengawas teknik suatu bagian
riset dan lain sebagainya.
2. Manajemen menengah ( Midle Manager ) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan
didalam organisasi.
3. Manajemen Puncak ( Top Manajer ) terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang
bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
Manajer fungsional bertanggung jawab pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi
pemasaran, keuangan dan lain sebagainya, manajer umum membawahi unit yang lebih rumit
misalnya sebuah perusahaan cabang atau bagian operasional yang independen yang
bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Ada dua fungsi utama atau keahlian ( skill ) yaitu keahlian teknik ( Teknical Skill ) dan
keahlian manajerial ( Managerial Skill ). Keahlian teknik yaitu keahlian tentang bagaimana
cara mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang terdiri atas pengarah dengan motivasi,
supervisi dan komunikasi. Keahlian manajerial yaitu keahlian yang berkenan tentang hal
penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengawasan.
F. Fungsi-fungsi Manajemen
Pada hakekatnya fungsi-fungsi manajemen menurut pakar ekonomi dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap
kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk
mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, temasuk
dalam hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia
sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar
setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi
bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan
22. (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi
kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatu-
padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating (motivasi) yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan
agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Ini adalah fungsi-fungsi ke
dalam perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar perusahaan adalah :
1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
2. ambil bagian sebagai warga negara biasa.
mengadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat
KONSEP DASAR MANAJEMEN
KONSEP DASAR MANAJEMEN
A. Pengertian :
Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam Bahasa Inggris berasal
dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam
bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang artinya tangan
atau menangani.
Sementara berbicara tentang definisi, layaknya istilah-istilah lain dalam kajian Ilmu Sosial,
Manajemen juga memiliki sejumlah definisi yang diberikan para ahli. Disini hanya akan
dikemukakan satu definisi yang diungkapkan oleh GR Terry sebagai berikut:
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan:
Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Pengertian lain manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
3 faktor yang terlibat dalam proses penyelesaian:
1.Adanya penggunaan sumber daya organisasi (SDM, SDA, SDD, SDI)
2.Adanya proses yang bertahap (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian)
3.Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan
Peran Manajer Dalam Organisasi: Efektif dan Efisien
Manajemen diperlukan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Efektif
menurut Peter F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar”. Sedangkan Efisien
23. adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar”.
Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efisien,
maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi fungsinya/dikenal sebagai fungsi-
fungsi manajemen (fungsi perencanaan, pengorganisasian pengimplementasian, serta
pengendalian dan pengawasan).
Disamping pengertian dan definisi manajemen yang sudah diuraikan tadi, McFarland, 1979
juga mengemukakan empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari:
1.proses-proses pengorganisasian; yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
penggiatan dan pengevaluasian.
2.Kata manajemen juga berarti karir atau jabatan
3.Kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang yang bertanggungjawab dalam
menjalankan sebuah organisasi.
4.Kata manajemen juga dapat merupakan sebuah ilmu atau seni untuk mengatur orang lain
Selanjutnya Harbison dan Myers menggolongkan manajemen itu menjadi tiga tipe, yaitu:
1.Patrimonial Management
Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah keluarga dan kedudukan-kedudukan
yang penting dalam hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota keluarga tersebut.
2.Political Management
Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi
dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan atas
loyalitas pada suatu partai politik tertentu.
3.Profesional Management
Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan
bukti akan kecakapannya, kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan lain atas
dasar jasa dan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan.
B. Fungsi-fungsi Dasar Manajemen
Pada intinya fungsi-fungsi manajemen meliputi fungsi Perencanaan, Pelaksanaan dan
Evaluasi. Namun dalam pelaksanaannya fungsi-fungsi dasar tersebut bisa dikembangkan
secara fleksibel sesuai kebutuhan organisasi.
Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Dessler, 1996:
1.Planning. Meliputi penentuan tujuan, tindakan, pengembangan aturan dan prosedur-
prosedur, pengembangan rencana dan melakukan prediksi.
2.Organizing. Meliputi pemberian tugas, bagian-bagian, pendelegasian wewenang,
mengkoordinir pekerjaan
3.Staffing, meliputi rekruitmen karyawan, pelatihan dan pengembangan
4.Leading, mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi dan semangat kerja karyawan
5.Controlling, menentukan standar, melakukan perbaikan bila diperlukan.
Fungsi-fungsi manajemen diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat dikelola
dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Kegiatan-kegiatan dalam fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
1.Menetapkan tujuan dan target bisnis
2.Merumusakan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
24. 3.Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
4.Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
1.Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
2.Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung
jawab
3. Kegiatan penempatan SDM pada posisi yang tepat.
3. Fungsi Pengimplementasian (Directing)
1.Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi
kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
2.Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis.
Fungsi Operasional dari Manajemen
Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu
akan sangat berbeda-beda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya, belum lagi dilihat dari
jenis organisasinya.
Berdasarkan operasionalnya, manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar
menjadi fungsi-fungsi:
Manajemen SDM
Manajemen Produksi
Manajemen Pemasaran
Manajemen Keuangan
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang kita
jalankan & bagaimana SDM yang terbaik tersebut dapat terpelihara & tetap bekerja bersama
kita dengan baik.
2.Manajemen produksi
Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik
produksi yang se-efesien mungkin.
3. Manajemen pemasaran
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk
mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen, & bagaimana cara
pemenuhannya dapat diwujudkan.
4. Mnajemen keuangan
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis, yaitu diukur
secarra profit.
5. Manajemen informasi
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan
bahwa bisnis yang berjalan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.
25. PERAN MANAGER DALAM PROSES MANAGEMENT
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan
bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara
seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran
tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan
atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan
dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan
serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun
luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam
kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam
organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang
dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik
dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber
daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk
kepentingan unit kerja atau perusahaan.
TIPE-TIPE MANAJER
Tingkatan Manajer:
Manajer Puncak
Manajer yang bertanggung jawab pada dewan direksi dan pemegang saham atas keseluruhan
kinerja dan aktivitas perusahaan.
Manajer Menengah
Manajer yang bertanggung jawab pada pengimplementasian strategi kebijakan dan keputusan
yang dibuat oleh manajer puncak.
Manajer Lini Pertama
Manajer yang bertanggung jawab langsung atas pekerjaan karyawan (supervisi)
Bidang-Bidang Manajemen
Kesemua tingkatan manajemen di atas bekerja pada berbagai bidang dalam suatu perusahaan,
meliputi: Sumber daya Manusia, Informasi dan Keuangan, Operasional, Pemasaran.
1. Manajer Sumber Daya Manusia bertugas: Rekruitmen, Pelatihan, Evaluasi kinerja, dan
Penentukan besarnya kompensasi bagi karyawan.
26. 2. Manajer Informasi bertugas dan bertanggung jawab terkait: Perancangan dan Penerapan
Sistem untuk menggabungkan, mengorganisasikan, dan mendistribusikan informasi.
3. Manajer Keuangan : Merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber
keuangan.
4. Manajer Operasi terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab pada sistem yang
digunakan oleh perusahaan dalam produksi, persediaan, dan pengawasan kualitas dari barang
dan jasa yang dihasilkan.
5. Manajer Pemasaran bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang mencakup
pengembangan, penetapan harga, promosi dan distribusi barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen.
DASAR KETRAMPILAN MANAJER
Seorang manajer harus memiliki dan mampu mengembangkan ketrampilan Teknis,
Hubungan Manusia, Konseptual dan Pengambilan Keputusan serta Pengelolaan Waktu.
1. Ketrampilan Teknis
Ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas khusus.
2. Ketrampilan Hubungan Manusia
Ketrampilan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain
3. Ketrampilan Konseptual
Ketrampilan terkait dengan kemampuan untuk berpikir pada hal-hal yang abstrak,
mendiagnosis dan menganalisis situasi yang berbeda dan memandang jauh kedepan.
4. Ketrampilan Pengambilan Keputusan
Kemampuan dalam identifikasi masalah, dan menentukan langkah terbaik untuk
menyelesaikan masalah.
5. Ketrampilan Pengelolaan Waktu
Ketrampilan yang berkaitan dengan pemanfaatan waktu secara produktif.
KEAHLIAN MANAJEMEN UNTUK ABAD KE DUA PULUH SATU
Pada abad 21 manajer dituntut untuk memiliki wawasan terhadap pasar asing dan
kemampuan memahami dan memanfaatkan teknologi informasi sehingga mampu bersaing
dalam lingkungan global.
MANAJEMEN DAN BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya perusahaan meliputi pengalaman, kisah, kepercayaan dan norma-norma bersama
yang memberikan ciri suatu organisasi yang akan membantu dalam menciptakan iklim kerja
dan bisnis yang terjadi dalam suatu organisasi.
MENGKOMUNIKASIKAN BUDAYA DAN MENGELOLA PERUBAHAN
Budaya perusahaan mempengaruhi budaya dan perilaku manajemen, untuk itu manajer harus
memiliki pemahaman yang jelas tentang budaya, menyalurkan budaya itu pada orang lain
dalam organisasi dan dapat mempertahankan budaya tersebut. Jika harus mengubah budaya
dapat ditempuh dengan tiga tahap:
1. Manajemen Puncak mengidentifikasi perubahan lingkungan sebagai tanggapan terbaik
terhadap masalah yang dihadapi.
2. Merumuskan visi perusahaan baru.
Menetapkan sistem baru untuk menghargai dan memberikan kompensasi kepada karyawan
yang mengukuhkan nilai baru perusahaan.
Peran Manajemen Dalam Komunikasi
Peran Manajemen Dalam Komunikasi
11. Arti dan peran manajemen pada komunikasi
27. Hovland menyatakan komunikasi adalah proses dimana seorang individu atau komunikator
mengoperasikan stimulus biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun
nonverbal) untuk mengubah perilaku individu lain.
Dari definisi diatas, maka salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah tingkah laku
individu. untuk mencapai itu harus melalui berbagai tahapan atau proses komunikasi dengan
pendekatan manajerial. Pendekatan manajemen dibutuhkan oleh setiap organisasi karena
tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
Matrik hubungan fungsi manajemen dan unsur-unsur komunikasi
Fungsi
Manajemen
Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikator Pesan Media Khalayak Efek
Planning V V V V V
Organizing V V V V V
Actuating V V V V V
Controlling V V V V V
22. Manajemen Komunikasi
Manajemen komunikasi adalah manajemen yang diterapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini
berarti manajemen akan berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha
pencapaian tujuan komunikasi.
33. Manajer dan Manajemen Komunikasi
Dalam konteks manajemen komunikasi, maka seorang manajer komunikasi juga harus
mampu melakukan proses manajemen untuk tercapainya tujuan komunikasi.
3 Peran manager dari Schemerchon yaitu:
a. Peran Interpersonal
b. Peran Informasional
c. Peran Pengambilan Keputusan
Rober L. Katz (dalam Schermerchon, 1999), menggolongkan ketrampilan dasar
manajer, yaitu:
a. Ketrampilan Teknis (Technical Skill)
Kemampuan untuk menggunakan keahlian khusus dalam melakukan tugas
tertentu. Seorang manajer komunikasi harus memiliki kemampuan dalam
melakukan tugas tertentu.
b. Ketrampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain disebut Human Skill. Di
tempat kerja, ketrampilan tersebut muncul dalam bentuk rasa percaya, antusias,
keterlibatan secara tulus dalam hubungan interpersonal.
Tiga falsafah Human Skill yang mendasari hubungan manusiawi oleh Keith
Davis(Dalam Ruslan, 1999) :
1. Mutual interest (Kepentingan bersama)
2. Human Dignity (Harga diri)
3. Perbedaan-perbedaan pada individu.
c. Ketrampilan konseptual (Conceptual Skill)
Berhubungan dengan konsep dalam proses manajerial.
28. 4. Beberapa Produk Manajemen Komunikasi
a. Manajemen komunikasi untuk untuk bidang jurnalistik
Jurnalistik merupakan salah satu jenis aktivitas khas komunikasi yang lebih
memusatkan perhatian pada cara mencari, mengumpulkan, menyeleksi, dan
mengolah informasi yang mengandung nilai berita, serta menyajikannya kepada
khalayak melalui media massa baik cetak maupun elektronik.
b. Manajemen komunikasi untuk bidang kehumasan
Kehumasan merupakan aktivitas komunikasi untuk memasarkan dan
menumbuhkan citra organisasi dengan memanfaatkan berbagai jenis media
sebagai saluran informasinya.
c. Manajemen komunikasi untuk bidang penyiaran
Penyiaran berasal dari kata siar, yakni pendistribusian informasi dengan
menggunakan peralatan pemancar yang dipancarkan dari suatu radio atau televisi.
d. Manajemen komunikasi untuk bidang penyuluhan
Penyuluhan merupakan aktivitas komunikasi yang mengelola informasi dengan
tujuan untuk perubahan sikap.