SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Makalah Ekonomi
Koperasi Sekolah
Anggota Kelompok :
Peni Yuliana (29)
Rusmala (36)
DINAS PENDIDIKAN DAERAH KOTA BLITAR
SMA NEGERI 1 BLITAR
TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-
anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai
tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah
menengah pertama, dan seterusnya.
Koperasi pada hakekatnya merupakan soko guru perekonomian negeri ini. Namun
seiring dengan globalisasi dan terjadinya perubahan yang mendasar dalam sistem
perekonomian dunia. Diakui atau tidak, koperasi telah menjadi model perekonomian yang
terpinggirkan oleh derasnya perekonomian dunia yang semakin mengglobal. Karena itu perlu
dikembangkan koperasi di lingkungan institusi pendidikan formal, yaitu sekolah.
Selain itu koperasi dapat membentuk mental siswa untuk jujur dan disiplin. Biasannya
kepengurusan koperasi sekolah dipilih langsung oleh seluruh siswa yang menjadi
anggotanya. Kejujuran dan disiplin harus menjadi landasan yang kokoh bagi setiap gerak
langkah pengembangan koperasi sekolah. Tanpa dua hal itu, koperasi tidak akan pernah
tumbuh dan berkembang secara maksimal. Siswa yang memperoleh amanat menjadi
pengurus mau tidak mau harus bersikap jujur dan memiliki semangat disiplin yang tinggi.
Pada tataran lain, koperasi nampaknya dapat melatih dan mengembangkan jiwa
kewirausahaan di kalangan siswa. Sikap mental yang demikian ini yang sesungguhnya harus
ditumbuh kembangkan dalam kehidupan koperasi sekolah. Meskipun dalam skala kecil, baik
itu modal dan jenis usaha, siswa sebagai pengelolah koperasi harus memiliki jiwa
kewirausahaan yang kuat dan tangguh dalam menghadapi persaingan dengan masyarakat
sekitarnya. Jika koperasi sekolah telah berkembang baik, maka dapat menumbuhkan jiwa
menabung dan hemat di kalangan siswa. Jika di sebuah sekolah telah berkembang koperasi
sekolah yang bagus, maka siswa tidak perlu lagi membeli perlengkapan sekolah di toko-toko
besar. Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan
usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk
berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian koperasi sekolah ?
2. Apa landasan, ciri, fungsi dan tujuan koperasi sekolah ?
3. Apa saja bidang usaha koperasi sekolah ?
4. Bagaimana cara mendirikan koperasi sekolah ?
5. Apa saja perangkat organisasi koperasi sekolah ?
6. Darimana modal koperasi sekolah diperoleh ?
7. Apa saja prinsip-prinsip koperasi sekolah ?
8. Apa dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi sekolah ?
9. Apa kelebihan dan kelemahan koperasi sekolah ?
10. Mengapa koperasi di sekolah-sekolah pada umumnya belum ada dan bagaimana cara
memajukannya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah atau koperasi siswa adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri
atas siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau
sekolah-sekolah yang sederajat. Koperasi merupakan organisasi yang telah banyak dikenal
oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, namun pada kenyataannya masih banyak lapisan
masyarakat yang belum memahami sepenuhnya seluk beluk perkoperasian.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia “koperasi adalah perserikatan yang bertujuan
memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan sehari -
hari dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung)”. Sedangkan koperasi
sekolah sebagaimana telah dikatakan sebelumnya yaaitu “koperasi yang didirikan
dilingkungan sekolah yang anggotanya terdiri dari para siswa sekolah”. Menurut
suwandi, ”koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa
sekolah dasar, sekolah menengah tingkat pertama, sekolah menegah tingkat atas, pondok
pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya yang setaraf”. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa koperasi sekolah adalah suatu perserikatan yang ada di sekolah
dengan menjual kebutuhan atau keperluan belajar mengajar dengan harga relatif murah dan
dikelola oleh semua warga sekolah tersebut.
B. Landasan Koperasi Sekolah
Seperti koperasi pada umumnya, koperasi sekolah memiliki landasan hukum yang kuat,
yang meliputi landasan ideal, konstitusional, dan landasan operasional. Landasan ideal dan
konstitusional koperasi sekolah adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Adapun
landasan operasional koperasi sekolah diatur dalam keputusan bersama Menteri Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Koperasi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
638/SKPTS/Men/1994, mengenai pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah.
Landasan Pokok Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD
1945 pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian
yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-undang ini berisi pedoman bagi pemerintah dan
masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah.Koperasi
tidak berbadan hukum. Pengurus dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di
bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru bidang studi ekonomi dan
koperasi. Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah tidak dilakukan oleh pengurus koperasi
sekolah, melainkan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah dilaksanakan
bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta
Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasi-
koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan
hukum. Status koperasi sekolah yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar,
tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha
kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk
berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan
koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang diharapkan. Untuk itu dalam
mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa
yang diharapkan.
C. Ciri-Ciri Koperasi Sekolah
Ciri-ciri koperasi sekolah, di antaranya sebagai berikut:
1. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa di
sekolah.
2. Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan.
3. Bentuk koperasi sekolah tidak berbadan hukum karena pendiriannya berkaitan dengan
kegiatan belajar mengajar.
4. Berfungsi sebagai laboratorium atau media praktik untuk pengajaran koperasi
sekolah.
D. Fungsi dan Tujuan Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah berfungsi sebagai wadah untuk mendidik bagi tumbuhnya kesadaran
berkoperasi di kalangan siswa. Adapun tujuan koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
1. Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong-royong,
serta jiwa demokratis di antara para siswa.
2. Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi di
kalangan siswa.
3. Mendidik dan menanamkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) di kalangan siswa.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi di kalangan anggota yang
berguna bagi para siswa untuk bekal terjun di masyarakat.
5. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui
program pendidikan sekolah.
6. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melalui
pengembangan koperasi sekolah.
Tujuan dari koperasi sekolah adalah untuk mensejahterakan para anggotanya. Menurut
Ima Suwandi beberapa tujuan koperasi sekolah adalah :
1. Untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai
tindakan praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi
2. Dalam praktek koperasi sekolah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
peralatan sekolah masing-masing siswa
3. Menghindarkan terjadinya pertentangan kepentingan dikalangan pembimbing yang
ada diantara mereka berusaha mencari keuntungan dari kegiatan usaha koperasi
sekolah
4. Untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan kesamaan derajat, dan
untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan sikap berani
mengemukakan pendapat siswa yang menjadi anggotanya.
Sedangkan pendapat lain mengatakan tujuan koperasi antara lain :
1) Mendidik, menanamkan dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong royong
dan setia kawan di antara murid
2) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa
3) Memelihara dan meningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan di bidang
perkoperasian
4) Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab dan disiplin dalam hidup
bergotong royong di dalam masyarakat
5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian yang mendalam diantara sesame
anggota koperasi sekolah
6) Menanamkan rasa harga diri, kesamaan derajat dan menumbuhkan jiwa demokrasi
serta membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat
7) Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan alat-alat sekolah
8) Sebagai sarana untuk belajar menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam kehidupan
sehari-hari.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan tujuan koperasi sekolah adalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur. Sedangkan pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan
dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi/wirausaha. Dengan
demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program
pemerintah yaitu menanamkan kesadaran berkoperasi/wirausaha sejak dini.
E. Bidang Usaha Koperasi Sekolah
Bidang usaha atau unit usaha koperasi sekolah harus berorientasi pada kepentingan siswa
di sekolah yang bersangkutan. Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi sekolah,
antara lain sebagai berikut.
a. Unit Usaha Simpan Pinjam
Bidang usaha simpan pinjam diselenggarakan koperasi sekolah dengan tujuan membantu
para anggota dalam mengatasi masalah keuangan dan mendidik siswa untuk belajar hidup
hemat.
b. Unit Usaha Toko
Bidang usaha toko menjual berbagai keperluan siswa, seperti alat tulis, buku pelajaran,
makanan, dan atribut sekolah. Bimbingan dan pengawasan guru sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan unit usaha tersebut. Pengelolaan koperasi sekolah biasanya dilakukan secara
bergiliran sesuai jadwal piket para siswa.
c. Unit Kafetaria/Kantin Sekolah
Usaha kafetaria biasanya dilakukan sendiri oleh anggota koperasi, para guru, atau dengan
menjalin kerja sama dengan para produsen makanan atau minuman ringan.
d. Unit Usaha Pelayanan/Jasa
Selain memberikan dan menyediakan kebutuhan berupa barang. Unit usaha koperasi juga
menyediakan pelayanan/jasa-jasa. Pelayanan tersebut antara lain dalam bentuk jasa fotokopi,
wartel, dan kursus-kursus.
F. Cara Mendirikan Koperasi
Dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi sekolah :
a. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian
melalui program pendidikan sekolah.
b. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
c. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar kelak berguna di
masyarakat.
e. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan
luar sekolah.
1. Tahap Persiapan
Koperasi sekolah didirikan melalui rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya siswa
atau perwakilan siswa dari setiap kelas, pengurus OSIS, para guru dan kepala sekolah, serta
perwakilan dari pejabat direktorat koperasi setempat. Dalam rapat tersebut ditetapkan
mengenai pengurus koperasi dan modal koperasi yang akan dibentuk. Oleh karena itu, perlu
dibentuk panitia yang akan melaksanakan dan mengkoordinasikan segala keperluan untuk
pembentukan koperasi sekolah tersebut.
Tugas yang perlu dilakukan oleh panitia, antara lain sebagai berikut.
a. Melakukan konsultasi dengan kantor koperasi setempat mengenai segala hal yang
berkaitan dengan pembentukan koperasi sekolah.
b. Menetapkan waktu, tempat, dan acara pelaksanaan rapat pembentukan koperasi
sekolah.
c. Menyiapkan administrasi rapat pembentukan, seperti daftar hadir undangan, notulen
rapat pembentukan, tata tertib, dan akta pendirian.
d. Membuat rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.
e. Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pembentukan koperasi.
f. Mempersiapkan sistem pemilihan dan pelantikan pengurus.
2. Tahap Pembentukan
Setelah tahap persiapan, selanjutnya dilakukan rapat resmi pembentukan koperasi
sekolah. Rapat pembentukan dibagi menjadi:
a. Pembukaan;
b. Laporan panitia tentang tujuan pendirian koperasi sekolah;
c. Penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah oleh
perwakilan dari kantor koperasi setempat;
d. Pembacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi;
e. Penetapan AD dan ART koperasi sekolah;
f. Pemilihan serta pelantikan pengurus dan pengawas koperasi sekolah.
3. Tahap Pelaporan atau Pendaftaran
Dalam tahap pelaporan, pengurus terpilih segera mendaftarkan koperasi sekolah ke kantor
koperasi setempat. Dalam pengajuan laporan, harus dilengkapi dengan beberapa persyaratan,
antara lain sebagai berikut:
a. Akta pendirian koperasi/anggaran dasar yang telah disahkan sebanyak 2 (dua)
eksemplar, salah satunya telah dibubuhi materai.
b. Petikan berita acara pembentukan koperasi sekolah.
c. Neraca awal yang menunjukkan aset atau permodalan koperasi sekolah.
4. Tahap Pengesahan
Tahap terakhir dari pembentukan koperasi sekolah adalah tahap pengesahan. Dalam tahap
pengesahan, permohonan pengesahan ditujukan kepada direktorat jenderal koperasi tingkat
provinsi setempat. Setelah persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi dengan lengkap,
sekolah akan memperoleh surat tanda pengesahan yang akan dikirim ke sekolah yang
bersangkutan. Setelah tahap ini selesai, koperasi sekolah dapat melaksanakan semua
aktivitasnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
G. Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah
a. Rapat Anggota
Seperti organisasi koperasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci dari
keberhasilan koperasi sekolah. Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam
organisasi koperasi sekolah. Rapat anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi
sekolah karena koperasi sekolah merupakan badan usaha milik para anggotanya. Hal tersebut
sesuai dengan prinsip demokrasi yang merupakan asas koperasi.
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang
berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di
sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul
atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan
koperasi. Oleh karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau
utusan dari kelas-kelas. Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam
setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk
menyusun rencana kerja tahun yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan
pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya
kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan pada mas liburan tahunan
atau liburan semester. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat
anggota mempunyai wewenang yang cukup besar.Wewenang tersebut misalnya:
1. Menetapkan anggaran dasar koperasi.
2. Menetapkan kebijakan umum koperasi.
3. Menetapkan anggaran dasar koperasi.
4. Menetapkan kebijakan umum koperasi.
5. Memilih serta mengangkat pengurus koperasi.
6. Memberhentikan pengurus.
7. Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun, bagi
mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan
pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir
dan mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan
keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila
tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
berdasarkan suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain
rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa, yaitu
apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat
anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi
atau atas keputusan pengurus. Penyelenggara rapatanggota yang dianggap sah adalah jika
koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat
anggota meliputi setengah anggota ditambahsatu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka
keputusan yang diambil dianggap tidak sah dantidak mengikat.
b. Pengurus
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi sekolah. Pengurus koperasi sekolah
adalah siswa-siswi anggota koperasi sekolah yang dipilih dalam rapat anggota. Pengurus
yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili anggota-anggota
dalam pengelolaan koperasi sekolah. Oleh karena itu, pengurus harus mampu menjabarkan
kebijakan dan keputusan yang telah diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai
dengan rencana/langkah-langkah operasionalnya.
c. Badan Pengawas/Pemeriksa
Badan pengawas atau pemeriksa tugasnya melakukan pengawasan, apakah pengurus telah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pengawas koperasi
sekolah dapat dipilih dari siswa yang menjadi anggota atau para guru yang sudah mendapat
persetujuan kepala sekolah. Jumlah pengawas adalah tiga orang dengan masa jabatan satu
tahun.
Selain ketiga unsur pokok tersebut, dalam manajemen koperasi biasanya juga terdapat
unsur penunjang berupa badan penasihat, pembina, dan pelindung. Badan penasihat,
pembina, dan pelindung biasanya berada di bawah kepala sekolah atau pejabat perwakilan
dari direktorat jenderal koperasi setempat. Badan penasihat, pembina, dan pelindung yang
beranggotakan guru-guru, diperlukan untuk menunjang jalannya kepengurusan koperasi
sekolah. Anggota badan penasihat dan pembina adalah para guru atau wakil yang ditunjuk
dari pengurus dewan atau komite sekolah atau bisa juga perwakilan orangtua siswa yang
tergabung dalam BP3 (Badan Pembantu Penyelengara Pendidikan).
Keanggotaan koperasi sekolah bersifat terbuka dan sukarela, namun dibatasi hanyakepada
siswa-siswa dari sekolah yang mendirikan koperasi tersebut. Dengankata lain, tidak dapat
ditambah dengan siswa sekolah lain. Jika koperasi sekolahtersebut berada dalam satu
kompleks sekolah (misalnya terdiri dari SD, SMP, danSMA), maka siswa di setiap tingkatan
sekolah tersebut semuanya dapat menjadianggota koperasi sekolah. Meski tidak menutup
kemungkinan masing-masingtingkatan sekolah mendirikan koperasi sendiri-sendiri (jadi ada
tiga tingkatkoperasi di satu kompleks sekolah itu). Anggota koperasi sekolah
dapatmengundurkan diri kapan saja, tetapi khusus untuk koperasi sekolah kebebasankeluar
ini dapat mungkin dihindari atau dibatasi. Alasannya, agar siswa dapat belajar mengenai
berorganisasi dan berwirausaha.Agar koperasi sekolah berhasil mencapai tujuannya, para
anggota harus aktif memajukan usaha koperasi dengan cara rajin menghadiri rapat kerja
supaya dapatmemikirkan bersama persoalan-persoalan dalam koperasi. Di luar
organisasi,anggota koperasi dapat menjaga nama baik koperasi sekolahnya.
Ketentuan Keanggotaan Koperasi Sekolah :
a. Mereka yang diterima menjadi anggota koperasi sekolah adalah siswa sekolahtempat
koperasi itu didirikan.
b. Setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam Rapat Anggota, satu anggota
memiliki satu suara.
c. Keanggotaan koperasi sekolah tidak dapat dipindah tangankan kepada oranglain.
d. Setiap anggota koperasi sekolah wajib memenuhi dan melaksanakanketentuan-
ketentuan yang berlaku dalam koperasi, misalnya:
1. Memenuhi dan melaksanakan AD/ART.
2. Keputusan rapat anggota.
3. Tata tertib dan ketentuan-ketentuan lainnya.
e. Setiap anggota harus loyal, taat, dan menjunjung tinggi nama koperasisekolah.
f. Setiap anggota berhak memilih dan memilih dan dipilih sebagai pengurusatau badan
pemeriksa.
g. Keanggotaan koperasi berakhir apabila:
1. Siswa yang bersangkutan meninggal dunia.
2. Siswa yang bersangkutan pindah sekolah.
3. Siswa yang bersangkutan berhenti sekolah karena tamat belajar/lulus padasekolah
tersebut dan atau alasan lainnya.
4. Sebab-sebab lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh koperasisekolah
yang diatur dalam anggaran dasarnya (AD).
H. Modal Koperasi Sekolah
Seperti kegiatan koperasi lainnya, modal koperasi sekolah diperoleh dari modal sendiri
dan modal pinjaman.
1) Modal Sendiri
1. Simpanan pokok, adalah simpanan yang dibayarkan pada saat masuk menjadi
anggota koperasi. Besarnya simpanan pokok ditentukan dalam anggaran rumah
tangga koperasi sekolah.
2. Simpanan wajib, adalah simpanan yang dibayarkan secara kontinu pada waktu
tertentu. Misalnya, setiap bulan atau tiga bulan. Pembayaran simpanan wajib
digabungkan dengan pembayaran administrasi Sumbangan Penyelenggaraan
Pendidikan (SPP). Besarnya simpanan wajib ditentukan dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART) koperasi sekolah.
3. Penyisihan atau cadangan Sisa Hasil Usaha (SHU).
4. Sumber-sumber lainnya, misalnya sumbangan dari orangtua serta bantuan dari
para guru dan kepala sekolah atau dari dana BP3.
2) Modal Pinjaman
Modal pinjaman berasal dari sumber-sumber, antara lain:
1. Pinjaman dari pihak lain, misalnya dari koperasi lain;
2. Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya;
3. Bantuan dari pemerintah.
I. Prinsip-Prinsip Koperasi Sekolah
Sebagaimana halnya koperasi-koperasi yang ada di Indonesia, koperasi sekolah harus
mendasarkan diri pada suatu aturan-aturan yang dinamakan prinsip-prinsip atau sendi-sendi
dasar koperasi. Menurut Undang-Undang No 12 Tahun 1967, prinsip-prinsip koperasi adalah
sebagai berikut :
a. Sifat keanggotaanya sukarela dan terbuka untuk setiap warga Negara Indonesia.
b. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencermin demokrasi dalam
koperasi.
c. Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
d. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
e. Adanya pembatasan bunga dan modal
f. Usaha dan keterlaksanaannya bersifat terbuka
g. Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada
diri sendiri .
Sedangkan menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi sebagai
pengganti Undang-Undang No 12 Tahun 1967 adalah sebagai berikut :
a. Keanggotannya bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota
d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan koperasi
g. Kerjasama antar koperasi
Berdasarkan prinsip-prinsip koperasi Indonesia tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
koperasi sebagai organisasi harus dapat bekerjasama dan melaksanakan kegiatan usahannya
untuk mencapai tujuan sehingga dapat berdiri sendiri. Hal tersebut juga merupakan tujuan
dari koperasi sekolah.
J. Dasar-Dasar Pertimbangan Pendirian Koperasi Sekolah
1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui
program pendidikan sekolah.
2. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
3. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di
masyarakat.
5. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan
luar sekolah.
K. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi Sekolah
Kelebihan koperasi sekolah:
1. Murid yang belum dapat membayar kontan, bisa membayar dengan cara kredit.
2. Harga yang diperjual belikan di koperasi sekolah sangat terjangkau apa bila
dibandingkan dengan harga-harga toko lainnya di luar sekolah.
3. Barang-barang yang diperjual belikan cukup lengkap.
4. Mudah membeli kebutuhan sekolah yang diperlukan.
5. Untuk melatih para siswa-siswi dalam mengenal koperasi serta melatih dalam
berorganisasi.
Kelemahan koperasi sekolah:
1. Kurang aktifnya siswa dalam mengelola koperasi dan terkadang stok barang yang
dijual telah habis dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membeli barang
2. Letak koperasi sekolah kurang strategis dan kurang memadai.
3. Stok barang yang diperjual belikan kadang kosong.
L. Penyebab Koperasi di Sekolah-Sekolah Belum Ada dan Cara Memajukannya
Koperasi di sekolah belum ada disebabkan karena adanya masalah-masalah yang dihadapi
koperasi terutama dalam aspek usaha dan modal. Biasanya modal kerja harus disesuiakan
dengan kebutuhan koperasi dan operasional koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja
akan mengakibatkan koperasi tersebut mengalami kebangkrutan, masalah modal ini sangat
penting bukan hanya perusahaan-perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh koperasi
karena dari itu koperasi harus cermat mengelola modal.
Adapun masalah yang lain seperti kurangnya teknologi yang bisa mengembangkan
koperasi tersebut, karena pentingnya teknologi yang ada di koperasi bisa mendata semua unit
barang dan harga barang ke dalam komputer agar sewaktu-waktu dapat diperiksa apabila ada
kesalahan dalam pencatatan unit barang yang telah dikeluarkan. Siswa dapat diikutsertakan
sebagai anggota atau nasabah dalam koperasi yang ada di sekolah, ini akan lebih baik dan
akan lebih maju karena jumlah siswa lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan atau guru-
guru di sekolah.
Cara Memajukan Koperasi Sekolah
1. Adanya sosialisasi tentang koperasi sekolah.
2. Ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam peran memajukan koperasi sekolah.
3. Meningkatkan permodalan koperasi sekolah.
4. Memberikan pembelajaran kepada siswa yang menjadi anggota koperasi sekolah.
5. Memperbaiki koperasi sekolah secara menyeluruh.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah yang anggota-anggotanya
terdiri dari siswa. Mereka dilatih untuk mengembangkan ketrampilannya dan bersikap
tanggung jawab. Landasan pokok koperasi sekolah yaitu: UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Modal
koperasi sekolah di dapat dari modal sendiri dan modal dari pihak luar. Lapangan
Usaha Koperasi sekolah berada dalam lingkungan sekolah yang usahanya meliputi sektor
ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa sekolah. Dengan adanya koperasi
sekolah, siswa mudah mendapatkan keperluan sekolah dengan harga yang terjangkau.
SARAN
Kita sebagai siswa sekolah diwajibkan ikut bersosialisasi dalam penyuluhan koperasi
di sekolah, agar koperasi di sekolah dapat berkembang. Guru dapat menumbuhkan kesadaran
berkoperasi dan juga membina rasa tanggung jawab dan disiplin bagi para siswa. Siswa dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di masyarakat.
Anggota koperasi juga harus mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah.

More Related Content

What's hot

Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahAbdul Rais P
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahAnid Chantique
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Abu Amar Fikri
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahElla Aisah
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaSukardi Juniardi
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoDiah Dwi Ammarwati
 
Buku SIswa PPKn Kelas XI EDISI REVISI 2017
Buku SIswa PPKn Kelas XI EDISI REVISI 2017Buku SIswa PPKn Kelas XI EDISI REVISI 2017
Buku SIswa PPKn Kelas XI EDISI REVISI 2017Muhamad Yogi
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikEster Tjk
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essaievi_21
 

What's hot (20)

Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah Muhammadiyah
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolah
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariah
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
 
Buku SIswa PPKn Kelas XI EDISI REVISI 2017
Buku SIswa PPKn Kelas XI EDISI REVISI 2017Buku SIswa PPKn Kelas XI EDISI REVISI 2017
Buku SIswa PPKn Kelas XI EDISI REVISI 2017
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Makalah tawuran
Makalah tawuranMakalah tawuran
Makalah tawuran
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Contoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan BahasaContoh Proposal Bulan Bahasa
Contoh Proposal Bulan Bahasa
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
 

Similar to Koperasi Sekolah

koperasi sekolah
koperasi sekolahkoperasi sekolah
koperasi sekolahyana narla
 
Modul Ekonomi : Koperasi Sekolah
Modul Ekonomi : Koperasi SekolahModul Ekonomi : Koperasi Sekolah
Modul Ekonomi : Koperasi SekolahKasmadi Rais
 
Program kerja koperasi_siswa_dan_kantin
Program kerja koperasi_siswa_dan_kantinProgram kerja koperasi_siswa_dan_kantin
Program kerja koperasi_siswa_dan_kantinMIMaarifBoja
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 10Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 10eli priyatna laidan
 
pendidikan latihan dan maklumat
pendidikan latihan dan maklumatpendidikan latihan dan maklumat
pendidikan latihan dan maklumatNadia Bohari
 
media pembelajaran ekonomi
media pembelajaran ekonomimedia pembelajaran ekonomi
media pembelajaran ekonomiyabqimubarok
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanLSP3I
 
MATERI MPLS OSIS.pptx
MATERI MPLS OSIS.pptxMATERI MPLS OSIS.pptx
MATERI MPLS OSIS.pptxGhassanNaufal
 
organisasi-osis.pptx
organisasi-osis.pptxorganisasi-osis.pptx
organisasi-osis.pptxAlbadar4
 
Materi Latihan Dasar Kepemimpinan MPK dan OSIS.pptx
Materi Latihan Dasar Kepemimpinan MPK dan OSIS.pptxMateri Latihan Dasar Kepemimpinan MPK dan OSIS.pptx
Materi Latihan Dasar Kepemimpinan MPK dan OSIS.pptxHilmiwanMaulanaBhakt
 

Similar to Koperasi Sekolah (20)

koperasi sekolah
koperasi sekolahkoperasi sekolah
koperasi sekolah
 
Modul Ekonomi : Koperasi Sekolah
Modul Ekonomi : Koperasi SekolahModul Ekonomi : Koperasi Sekolah
Modul Ekonomi : Koperasi Sekolah
 
Program kerja koperasi_siswa_dan_kantin
Program kerja koperasi_siswa_dan_kantinProgram kerja koperasi_siswa_dan_kantin
Program kerja koperasi_siswa_dan_kantin
 
Koperasi sekolah
Koperasi sekolahKoperasi sekolah
Koperasi sekolah
 
Koperasi Sekolah
Koperasi SekolahKoperasi Sekolah
Koperasi Sekolah
 
Rpp ips kelas iv
Rpp ips kelas ivRpp ips kelas iv
Rpp ips kelas iv
 
Koperasi siswan
Koperasi siswanKoperasi siswan
Koperasi siswan
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 10Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 10
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas x bab 10
 
Materi sesi kopsis
Materi sesi kopsisMateri sesi kopsis
Materi sesi kopsis
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Koperasi Sekolah
Koperasi SekolahKoperasi Sekolah
Koperasi Sekolah
 
pendidikan latihan dan maklumat
pendidikan latihan dan maklumatpendidikan latihan dan maklumat
pendidikan latihan dan maklumat
 
Osis
OsisOsis
Osis
 
media pembelajaran ekonomi
media pembelajaran ekonomimedia pembelajaran ekonomi
media pembelajaran ekonomi
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
 
Makalah dewan sekolah
Makalah dewan sekolahMakalah dewan sekolah
Makalah dewan sekolah
 
MATERI MPLS OSIS.pptx
MATERI MPLS OSIS.pptxMATERI MPLS OSIS.pptx
MATERI MPLS OSIS.pptx
 
Konsep Koperasi
Konsep KoperasiKonsep Koperasi
Konsep Koperasi
 
organisasi-osis.pptx
organisasi-osis.pptxorganisasi-osis.pptx
organisasi-osis.pptx
 
Materi Latihan Dasar Kepemimpinan MPK dan OSIS.pptx
Materi Latihan Dasar Kepemimpinan MPK dan OSIS.pptxMateri Latihan Dasar Kepemimpinan MPK dan OSIS.pptx
Materi Latihan Dasar Kepemimpinan MPK dan OSIS.pptx
 

More from Rus Mala

Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerikaRus Mala
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiRus Mala
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahRus Mala
 
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaKedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaRus Mala
 
Kasus Marsinah
Kasus MarsinahKasus Marsinah
Kasus MarsinahRus Mala
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak BolaRus Mala
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaRus Mala
 
Penjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaPenjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaRus Mala
 
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurDatangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurRus Mala
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan KediriRus Mala
 
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaMakalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaRus Mala
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoRus Mala
 
Makanan Sehat
Makanan SehatMakanan Sehat
Makanan SehatRus Mala
 
Artikel makanan sehat
Artikel makanan sehatArtikel makanan sehat
Artikel makanan sehatRus Mala
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiRus Mala
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiRus Mala
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum CoelenterataRus Mala
 
Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Rus Mala
 

More from Rus Mala (20)

Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerika
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 
Olahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak MenengahOlahraga Lari Jarak Menengah
Olahraga Lari Jarak Menengah
 
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara IndonesiaKedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
Kedaulatan Di Ruang Udara Indonesia
 
Kasus Marsinah
Kasus MarsinahKasus Marsinah
Kasus Marsinah
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak Bola
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
 
Penjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia BelandaPenjajahan Hindia Belanda
Penjajahan Hindia Belanda
 
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke TimurDatangnya Bangsa Barat ke Timur
Datangnya Bangsa Barat ke Timur
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan Kediri
 
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di IndonesiaMakalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
Makalah Kitab-Kitab Kuno di Indonesia
 
Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir KunoPeradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno
 
Makanan Sehat
Makanan SehatMakanan Sehat
Makanan Sehat
 
Artikel makanan sehat
Artikel makanan sehatArtikel makanan sehat
Artikel makanan sehat
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
 
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan DiskusiPerbandingan Negosiasi dan Diskusi
Perbandingan Negosiasi dan Diskusi
 
Filum Coelenterata
Filum CoelenterataFilum Coelenterata
Filum Coelenterata
 
Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)Penyakit Masyarakat (PAI)
Penyakit Masyarakat (PAI)
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 

Recently uploaded

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 

Recently uploaded (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 

Koperasi Sekolah

  • 1. Makalah Ekonomi Koperasi Sekolah Anggota Kelompok : Peni Yuliana (29) Rusmala (36) DINAS PENDIDIKAN DAERAH KOTA BLITAR SMA NEGERI 1 BLITAR TAHUN AJARAN 2013/2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota- anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya. Koperasi pada hakekatnya merupakan soko guru perekonomian negeri ini. Namun seiring dengan globalisasi dan terjadinya perubahan yang mendasar dalam sistem perekonomian dunia. Diakui atau tidak, koperasi telah menjadi model perekonomian yang terpinggirkan oleh derasnya perekonomian dunia yang semakin mengglobal. Karena itu perlu dikembangkan koperasi di lingkungan institusi pendidikan formal, yaitu sekolah. Selain itu koperasi dapat membentuk mental siswa untuk jujur dan disiplin. Biasannya kepengurusan koperasi sekolah dipilih langsung oleh seluruh siswa yang menjadi anggotanya. Kejujuran dan disiplin harus menjadi landasan yang kokoh bagi setiap gerak langkah pengembangan koperasi sekolah. Tanpa dua hal itu, koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang secara maksimal. Siswa yang memperoleh amanat menjadi pengurus mau tidak mau harus bersikap jujur dan memiliki semangat disiplin yang tinggi. Pada tataran lain, koperasi nampaknya dapat melatih dan mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa. Sikap mental yang demikian ini yang sesungguhnya harus ditumbuh kembangkan dalam kehidupan koperasi sekolah. Meskipun dalam skala kecil, baik itu modal dan jenis usaha, siswa sebagai pengelolah koperasi harus memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat dan tangguh dalam menghadapi persaingan dengan masyarakat sekitarnya. Jika koperasi sekolah telah berkembang baik, maka dapat menumbuhkan jiwa menabung dan hemat di kalangan siswa. Jika di sebuah sekolah telah berkembang koperasi sekolah yang bagus, maka siswa tidak perlu lagi membeli perlengkapan sekolah di toko-toko besar. Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian koperasi sekolah ? 2. Apa landasan, ciri, fungsi dan tujuan koperasi sekolah ? 3. Apa saja bidang usaha koperasi sekolah ? 4. Bagaimana cara mendirikan koperasi sekolah ? 5. Apa saja perangkat organisasi koperasi sekolah ? 6. Darimana modal koperasi sekolah diperoleh ? 7. Apa saja prinsip-prinsip koperasi sekolah ? 8. Apa dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi sekolah ?
  • 3. 9. Apa kelebihan dan kelemahan koperasi sekolah ? 10. Mengapa koperasi di sekolah-sekolah pada umumnya belum ada dan bagaimana cara memajukannya ? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah atau koperasi siswa adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau sekolah-sekolah yang sederajat. Koperasi merupakan organisasi yang telah banyak dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, namun pada kenyataannya masih banyak lapisan masyarakat yang belum memahami sepenuhnya seluk beluk perkoperasian. Menurut kamus besar bahasa Indonesia “koperasi adalah perserikatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan cara menjual barang keperluan sehari - hari dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung)”. Sedangkan koperasi sekolah sebagaimana telah dikatakan sebelumnya yaaitu “koperasi yang didirikan dilingkungan sekolah yang anggotanya terdiri dari para siswa sekolah”. Menurut suwandi, ”koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa sekolah dasar, sekolah menengah tingkat pertama, sekolah menegah tingkat atas, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya yang setaraf”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi sekolah adalah suatu perserikatan yang ada di sekolah dengan menjual kebutuhan atau keperluan belajar mengajar dengan harga relatif murah dan dikelola oleh semua warga sekolah tersebut. B. Landasan Koperasi Sekolah Seperti koperasi pada umumnya, koperasi sekolah memiliki landasan hukum yang kuat, yang meliputi landasan ideal, konstitusional, dan landasan operasional. Landasan ideal dan konstitusional koperasi sekolah adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Adapun landasan operasional koperasi sekolah diatur dalam keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 638/SKPTS/Men/1994, mengenai pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah. Landasan Pokok Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-undang ini berisi pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah.Koperasi tidak berbadan hukum. Pengurus dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru bidang studi ekonomi dan
  • 4. koperasi. Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah tidak dilakukan oleh pengurus koperasi sekolah, melainkan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah dilaksanakan bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasi- koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan. C. Ciri-Ciri Koperasi Sekolah Ciri-ciri koperasi sekolah, di antaranya sebagai berikut: 1. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa di sekolah. 2. Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan. 3. Bentuk koperasi sekolah tidak berbadan hukum karena pendiriannya berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. 4. Berfungsi sebagai laboratorium atau media praktik untuk pengajaran koperasi sekolah. D. Fungsi dan Tujuan Koperasi Sekolah Koperasi sekolah berfungsi sebagai wadah untuk mendidik bagi tumbuhnya kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. Adapun tujuan koperasi sekolah adalah sebagai berikut. 1. Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong-royong, serta jiwa demokratis di antara para siswa. 2. Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi di kalangan siswa. 3. Mendidik dan menanamkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) di kalangan siswa. 4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi di kalangan anggota yang berguna bagi para siswa untuk bekal terjun di masyarakat. 5. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah. 6. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melalui pengembangan koperasi sekolah. Tujuan dari koperasi sekolah adalah untuk mensejahterakan para anggotanya. Menurut Ima Suwandi beberapa tujuan koperasi sekolah adalah :
  • 5. 1. Untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai tindakan praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi 2. Dalam praktek koperasi sekolah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peralatan sekolah masing-masing siswa 3. Menghindarkan terjadinya pertentangan kepentingan dikalangan pembimbing yang ada diantara mereka berusaha mencari keuntungan dari kegiatan usaha koperasi sekolah 4. Untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan kesamaan derajat, dan untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat siswa yang menjadi anggotanya. Sedangkan pendapat lain mengatakan tujuan koperasi antara lain : 1) Mendidik, menanamkan dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong royong dan setia kawan di antara murid 2) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa 3) Memelihara dan meningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan di bidang perkoperasian 4) Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab dan disiplin dalam hidup bergotong royong di dalam masyarakat 5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian yang mendalam diantara sesame anggota koperasi sekolah 6) Menanamkan rasa harga diri, kesamaan derajat dan menumbuhkan jiwa demokrasi serta membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat 7) Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan alat-alat sekolah 8) Sebagai sarana untuk belajar menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan tujuan koperasi sekolah adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Sedangkan pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi/wirausaha. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah yaitu menanamkan kesadaran berkoperasi/wirausaha sejak dini. E. Bidang Usaha Koperasi Sekolah Bidang usaha atau unit usaha koperasi sekolah harus berorientasi pada kepentingan siswa di sekolah yang bersangkutan. Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi sekolah, antara lain sebagai berikut.
  • 6. a. Unit Usaha Simpan Pinjam Bidang usaha simpan pinjam diselenggarakan koperasi sekolah dengan tujuan membantu para anggota dalam mengatasi masalah keuangan dan mendidik siswa untuk belajar hidup hemat. b. Unit Usaha Toko Bidang usaha toko menjual berbagai keperluan siswa, seperti alat tulis, buku pelajaran, makanan, dan atribut sekolah. Bimbingan dan pengawasan guru sangat dibutuhkan untuk kelangsungan unit usaha tersebut. Pengelolaan koperasi sekolah biasanya dilakukan secara bergiliran sesuai jadwal piket para siswa. c. Unit Kafetaria/Kantin Sekolah Usaha kafetaria biasanya dilakukan sendiri oleh anggota koperasi, para guru, atau dengan menjalin kerja sama dengan para produsen makanan atau minuman ringan. d. Unit Usaha Pelayanan/Jasa Selain memberikan dan menyediakan kebutuhan berupa barang. Unit usaha koperasi juga menyediakan pelayanan/jasa-jasa. Pelayanan tersebut antara lain dalam bentuk jasa fotokopi, wartel, dan kursus-kursus. F. Cara Mendirikan Koperasi Dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi sekolah : a. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah. b. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. c. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi. d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar kelak berguna di masyarakat. e. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah. 1. Tahap Persiapan Koperasi sekolah didirikan melalui rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya siswa atau perwakilan siswa dari setiap kelas, pengurus OSIS, para guru dan kepala sekolah, serta perwakilan dari pejabat direktorat koperasi setempat. Dalam rapat tersebut ditetapkan mengenai pengurus koperasi dan modal koperasi yang akan dibentuk. Oleh karena itu, perlu dibentuk panitia yang akan melaksanakan dan mengkoordinasikan segala keperluan untuk pembentukan koperasi sekolah tersebut. Tugas yang perlu dilakukan oleh panitia, antara lain sebagai berikut.
  • 7. a. Melakukan konsultasi dengan kantor koperasi setempat mengenai segala hal yang berkaitan dengan pembentukan koperasi sekolah. b. Menetapkan waktu, tempat, dan acara pelaksanaan rapat pembentukan koperasi sekolah. c. Menyiapkan administrasi rapat pembentukan, seperti daftar hadir undangan, notulen rapat pembentukan, tata tertib, dan akta pendirian. d. Membuat rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. e. Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pembentukan koperasi. f. Mempersiapkan sistem pemilihan dan pelantikan pengurus. 2. Tahap Pembentukan Setelah tahap persiapan, selanjutnya dilakukan rapat resmi pembentukan koperasi sekolah. Rapat pembentukan dibagi menjadi: a. Pembukaan; b. Laporan panitia tentang tujuan pendirian koperasi sekolah; c. Penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah oleh perwakilan dari kantor koperasi setempat; d. Pembacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi; e. Penetapan AD dan ART koperasi sekolah; f. Pemilihan serta pelantikan pengurus dan pengawas koperasi sekolah. 3. Tahap Pelaporan atau Pendaftaran Dalam tahap pelaporan, pengurus terpilih segera mendaftarkan koperasi sekolah ke kantor koperasi setempat. Dalam pengajuan laporan, harus dilengkapi dengan beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut: a. Akta pendirian koperasi/anggaran dasar yang telah disahkan sebanyak 2 (dua) eksemplar, salah satunya telah dibubuhi materai. b. Petikan berita acara pembentukan koperasi sekolah. c. Neraca awal yang menunjukkan aset atau permodalan koperasi sekolah. 4. Tahap Pengesahan Tahap terakhir dari pembentukan koperasi sekolah adalah tahap pengesahan. Dalam tahap pengesahan, permohonan pengesahan ditujukan kepada direktorat jenderal koperasi tingkat provinsi setempat. Setelah persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi dengan lengkap, sekolah akan memperoleh surat tanda pengesahan yang akan dikirim ke sekolah yang bersangkutan. Setelah tahap ini selesai, koperasi sekolah dapat melaksanakan semua aktivitasnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
  • 8. G. Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah a. Rapat Anggota Seperti organisasi koperasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci dari keberhasilan koperasi sekolah. Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi sekolah. Rapat anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi sekolah karena koperasi sekolah merupakan badan usaha milik para anggotanya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip demokrasi yang merupakan asas koperasi. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas. Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan pada mas liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup besar.Wewenang tersebut misalnya: 1. Menetapkan anggaran dasar koperasi. 2. Menetapkan kebijakan umum koperasi. 3. Menetapkan anggaran dasar koperasi. 4. Menetapkan kebijakan umum koperasi. 5. Memilih serta mengangkat pengurus koperasi. 6. Memberhentikan pengurus. 7. Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya. Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun, bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir dan mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa, yaitu apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus. Penyelenggara rapatanggota yang dianggap sah adalah jika koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat anggota meliputi setengah anggota ditambahsatu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka keputusan yang diambil dianggap tidak sah dantidak mengikat.
  • 9. b. Pengurus Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi sekolah. Pengurus koperasi sekolah adalah siswa-siswi anggota koperasi sekolah yang dipilih dalam rapat anggota. Pengurus yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili anggota-anggota dalam pengelolaan koperasi sekolah. Oleh karena itu, pengurus harus mampu menjabarkan kebijakan dan keputusan yang telah diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan rencana/langkah-langkah operasionalnya. c. Badan Pengawas/Pemeriksa Badan pengawas atau pemeriksa tugasnya melakukan pengawasan, apakah pengurus telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pengawas koperasi sekolah dapat dipilih dari siswa yang menjadi anggota atau para guru yang sudah mendapat persetujuan kepala sekolah. Jumlah pengawas adalah tiga orang dengan masa jabatan satu tahun. Selain ketiga unsur pokok tersebut, dalam manajemen koperasi biasanya juga terdapat unsur penunjang berupa badan penasihat, pembina, dan pelindung. Badan penasihat, pembina, dan pelindung biasanya berada di bawah kepala sekolah atau pejabat perwakilan dari direktorat jenderal koperasi setempat. Badan penasihat, pembina, dan pelindung yang beranggotakan guru-guru, diperlukan untuk menunjang jalannya kepengurusan koperasi sekolah. Anggota badan penasihat dan pembina adalah para guru atau wakil yang ditunjuk dari pengurus dewan atau komite sekolah atau bisa juga perwakilan orangtua siswa yang tergabung dalam BP3 (Badan Pembantu Penyelengara Pendidikan). Keanggotaan koperasi sekolah bersifat terbuka dan sukarela, namun dibatasi hanyakepada siswa-siswa dari sekolah yang mendirikan koperasi tersebut. Dengankata lain, tidak dapat ditambah dengan siswa sekolah lain. Jika koperasi sekolahtersebut berada dalam satu kompleks sekolah (misalnya terdiri dari SD, SMP, danSMA), maka siswa di setiap tingkatan sekolah tersebut semuanya dapat menjadianggota koperasi sekolah. Meski tidak menutup kemungkinan masing-masingtingkatan sekolah mendirikan koperasi sendiri-sendiri (jadi ada tiga tingkatkoperasi di satu kompleks sekolah itu). Anggota koperasi sekolah dapatmengundurkan diri kapan saja, tetapi khusus untuk koperasi sekolah kebebasankeluar ini dapat mungkin dihindari atau dibatasi. Alasannya, agar siswa dapat belajar mengenai berorganisasi dan berwirausaha.Agar koperasi sekolah berhasil mencapai tujuannya, para anggota harus aktif memajukan usaha koperasi dengan cara rajin menghadiri rapat kerja supaya dapatmemikirkan bersama persoalan-persoalan dalam koperasi. Di luar organisasi,anggota koperasi dapat menjaga nama baik koperasi sekolahnya. Ketentuan Keanggotaan Koperasi Sekolah : a. Mereka yang diterima menjadi anggota koperasi sekolah adalah siswa sekolahtempat koperasi itu didirikan. b. Setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam Rapat Anggota, satu anggota memiliki satu suara.
  • 10. c. Keanggotaan koperasi sekolah tidak dapat dipindah tangankan kepada oranglain. d. Setiap anggota koperasi sekolah wajib memenuhi dan melaksanakanketentuan- ketentuan yang berlaku dalam koperasi, misalnya: 1. Memenuhi dan melaksanakan AD/ART. 2. Keputusan rapat anggota. 3. Tata tertib dan ketentuan-ketentuan lainnya. e. Setiap anggota harus loyal, taat, dan menjunjung tinggi nama koperasisekolah. f. Setiap anggota berhak memilih dan memilih dan dipilih sebagai pengurusatau badan pemeriksa. g. Keanggotaan koperasi berakhir apabila: 1. Siswa yang bersangkutan meninggal dunia. 2. Siswa yang bersangkutan pindah sekolah. 3. Siswa yang bersangkutan berhenti sekolah karena tamat belajar/lulus padasekolah tersebut dan atau alasan lainnya. 4. Sebab-sebab lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh koperasisekolah yang diatur dalam anggaran dasarnya (AD). H. Modal Koperasi Sekolah Seperti kegiatan koperasi lainnya, modal koperasi sekolah diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman. 1) Modal Sendiri 1. Simpanan pokok, adalah simpanan yang dibayarkan pada saat masuk menjadi anggota koperasi. Besarnya simpanan pokok ditentukan dalam anggaran rumah tangga koperasi sekolah. 2. Simpanan wajib, adalah simpanan yang dibayarkan secara kontinu pada waktu tertentu. Misalnya, setiap bulan atau tiga bulan. Pembayaran simpanan wajib digabungkan dengan pembayaran administrasi Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP). Besarnya simpanan wajib ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi sekolah. 3. Penyisihan atau cadangan Sisa Hasil Usaha (SHU). 4. Sumber-sumber lainnya, misalnya sumbangan dari orangtua serta bantuan dari para guru dan kepala sekolah atau dari dana BP3. 2) Modal Pinjaman Modal pinjaman berasal dari sumber-sumber, antara lain: 1. Pinjaman dari pihak lain, misalnya dari koperasi lain; 2. Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya; 3. Bantuan dari pemerintah.
  • 11. I. Prinsip-Prinsip Koperasi Sekolah Sebagaimana halnya koperasi-koperasi yang ada di Indonesia, koperasi sekolah harus mendasarkan diri pada suatu aturan-aturan yang dinamakan prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi. Menurut Undang-Undang No 12 Tahun 1967, prinsip-prinsip koperasi adalah sebagai berikut : a. Sifat keanggotaanya sukarela dan terbuka untuk setiap warga Negara Indonesia. b. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencermin demokrasi dalam koperasi. c. Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota d. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya e. Adanya pembatasan bunga dan modal f. Usaha dan keterlaksanaannya bersifat terbuka g. Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri . Sedangkan menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi sebagai pengganti Undang-Undang No 12 Tahun 1967 adalah sebagai berikut : a. Keanggotannya bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing- masing anggota d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal e. Kemandirian f. Pendidikan koperasi g. Kerjasama antar koperasi Berdasarkan prinsip-prinsip koperasi Indonesia tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa koperasi sebagai organisasi harus dapat bekerjasama dan melaksanakan kegiatan usahannya untuk mencapai tujuan sehingga dapat berdiri sendiri. Hal tersebut juga merupakan tujuan dari koperasi sekolah. J. Dasar-Dasar Pertimbangan Pendirian Koperasi Sekolah 1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program pendidikan sekolah. 2. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. 3. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi. 4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di masyarakat. 5. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah.
  • 12. K. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi Sekolah Kelebihan koperasi sekolah: 1. Murid yang belum dapat membayar kontan, bisa membayar dengan cara kredit. 2. Harga yang diperjual belikan di koperasi sekolah sangat terjangkau apa bila dibandingkan dengan harga-harga toko lainnya di luar sekolah. 3. Barang-barang yang diperjual belikan cukup lengkap. 4. Mudah membeli kebutuhan sekolah yang diperlukan. 5. Untuk melatih para siswa-siswi dalam mengenal koperasi serta melatih dalam berorganisasi. Kelemahan koperasi sekolah: 1. Kurang aktifnya siswa dalam mengelola koperasi dan terkadang stok barang yang dijual telah habis dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membeli barang 2. Letak koperasi sekolah kurang strategis dan kurang memadai. 3. Stok barang yang diperjual belikan kadang kosong. L. Penyebab Koperasi di Sekolah-Sekolah Belum Ada dan Cara Memajukannya Koperasi di sekolah belum ada disebabkan karena adanya masalah-masalah yang dihadapi koperasi terutama dalam aspek usaha dan modal. Biasanya modal kerja harus disesuiakan dengan kebutuhan koperasi dan operasional koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja akan mengakibatkan koperasi tersebut mengalami kebangkrutan, masalah modal ini sangat penting bukan hanya perusahaan-perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh koperasi karena dari itu koperasi harus cermat mengelola modal. Adapun masalah yang lain seperti kurangnya teknologi yang bisa mengembangkan koperasi tersebut, karena pentingnya teknologi yang ada di koperasi bisa mendata semua unit barang dan harga barang ke dalam komputer agar sewaktu-waktu dapat diperiksa apabila ada kesalahan dalam pencatatan unit barang yang telah dikeluarkan. Siswa dapat diikutsertakan sebagai anggota atau nasabah dalam koperasi yang ada di sekolah, ini akan lebih baik dan akan lebih maju karena jumlah siswa lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan atau guru- guru di sekolah. Cara Memajukan Koperasi Sekolah 1. Adanya sosialisasi tentang koperasi sekolah. 2. Ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam peran memajukan koperasi sekolah. 3. Meningkatkan permodalan koperasi sekolah. 4. Memberikan pembelajaran kepada siswa yang menjadi anggota koperasi sekolah. 5. Memperbaiki koperasi sekolah secara menyeluruh.
  • 13. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah yang anggota-anggotanya terdiri dari siswa. Mereka dilatih untuk mengembangkan ketrampilannya dan bersikap tanggung jawab. Landasan pokok koperasi sekolah yaitu: UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Modal koperasi sekolah di dapat dari modal sendiri dan modal dari pihak luar. Lapangan Usaha Koperasi sekolah berada dalam lingkungan sekolah yang usahanya meliputi sektor ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa sekolah. Dengan adanya koperasi sekolah, siswa mudah mendapatkan keperluan sekolah dengan harga yang terjangkau. SARAN Kita sebagai siswa sekolah diwajibkan ikut bersosialisasi dalam penyuluhan koperasi di sekolah, agar koperasi di sekolah dapat berkembang. Guru dapat menumbuhkan kesadaran berkoperasi dan juga membina rasa tanggung jawab dan disiplin bagi para siswa. Siswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak berguna di masyarakat. Anggota koperasi juga harus mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah.