Dokumen tersebut membahas pandangan Syiah terhadap keaslian Al-Quran dan membantah klaim Syiah bahwa Al-Quran saat ini telah mengalami perubahan. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa para ulama muslim sepakat bahwa Al-Quran yang ada saat ini asli dan tidak ada tambahan atau pengurangan, dan mengutip pendapat beberapa ulama salaf yang mengkafirkan siapa saja yang menyangkal keaslian Al-Quran.
2. PAPARAN-4
PENYIMPANGAN AJARAN SYI‟AH
TENTANG ORISINILITAS AL-QURAN
1. ORISINILITAS AL-QURAN
a. Faham Syi‟ah Tentang Orisinilitas AlQuran
b. Pandangan Para Ulama
c. Kutipan Pernyataan Para Ulama
2. PENEGASAN ALI TENTANG
MUSHAF
3. BUKTI KEASLIAN AL-QURAN
MELALUI QIRAAT
4. KESIMPULAN TENTANG KEASLIAN
AL-QURAN
2
3. FAHAM SYI‟AH TENTANG
ORISINILITAS AL-QURAN (1)
1. Ulama Syiah al-Mufid dlm kitab Awail alMaqalat: Al-Quran yang ada saat ini tidak
orisinil, sudah mengalami
distorsi, penambahan, dan pengurangan.
2. Kitab Mir’atul ‘Uqul Syarh al-Kafi: “Al-Quran
telah mengalami pengurangan dan
perubahan.”
3. Mufassir Syi‟ah al-Qummi dlm mukaddimah
tafsirnya: “Ayat2 Al-Quran ada yang dirubah
sehingga tidak sesuai dengan ayat aslinya
seperti ketika diturunkan Allah.”
4. Abu Manshur Ahmad bin Alial-Thabarsi
(tokoh Syi‟ah abad ke 6H) dlm kitab al-Ihtijaj:
“Al-Quran yang sekarang adalah palsu, tidak
3
asli, dan telah terjadi pengurangan.”
4. FAHAM SYI‟AH TENTANG
ORISINILITAS AL-QURAN (2)
1. Ni‟matullah al-Jazairi dlm al-Anwar an-Nu’maniyah:
a. Semua imam Syi‟ah menyatakan adanya tahrif (perobahan) AlQuran kecuali pendapat Murtadha, al-Shaduq, dan al-Thabarsi;
b. Ulama yang menyatakan tidak ada tahrif pada Al-Quran itu
sedang bertaqiyah;
2. Alasan para ulama Syiah yg muktabar al-Mufid, al-Jazairi, &
al-Majlisi memakai Al-Quran yang ada saat ini:
“Sungguh kaum Syi’ah disuruh membaca Al-Quran yang
ada di antara 2 sampul dan tidak menyatakan adanya
tambahan atau pengurangan sampai datangnya al-Qaim
(Mahdi), pada saat itu barulah al-Qaim membacakan
kepada manusia wahyu Allah yang dikumpulkan oleh Ali bin
Abi Thalib. Mereka melarang kita untuk membaca riwayatriwayat yang bertambah dari yang sudah ada di mushaf
sekarang ini karena sumbernya tidak mutawatir alias ahad
dan seorang bisa salah dalam menukilnya. Di sisi lain, jika
orang Syi’ah membaca selain dari pada yang ada di mushaf
saat ini menyebabkan dirinya tertipu dan menyeretnya pada
kehancuran, oleh sebab itulah para imam maksum
melarang kita membaca selain dari yang ada di mushaf saat
4
ini.”
5. FAHAM SYI‟AH TENTANG
ORISINILITAS AL-QURAN (3)
Dalam publikasi Syi‟ah Indonesia:
1. Transkrip ini (mushaf Ali) berisi komentar dan tafsiran yang
bersifat hermeneutic dari Rasulullah yang beberapa
diantaranya telah diturunkan sebagai wahyutapi bukan
bagian dari teks Quran. Sejumlah kecil teks-teks seperti itu
bisa ditemukan dalam beberapa hadits dalam Ushul al-Kafi.
Ini merupakan penjelasan Ilahi atas teks Quran yang
diturunkan bersama ayat-ayat Quran.Jadi, ayat-ayat
penjelasan dan ayat-ayat Quran jika dijumlahkan mencapai
17.000 ayat.
2. Yang dimaksud Imam Ali dengan „penjelasannya‟ adalah
tafsiran Tuhan yang khusus. Amirul Mukminin kemudian
menyembunyikan transkrip tersebut, dan sepeninggalnya
transkrip itu diberikan kepada para imam yang juga
menyembunyikannya hingga saat ini karena mereka
berharap hanya ada satu Quran diantara kaum muslimin.
Quran dan tafsirnya yang dikumulkan Imam Alitidak terdapat
di kalangan Syi‟ah di duniakecuali Imam Mahdi a.s. Jika
transkrip Ali dulu diterima, maka sekarang ininQuran
dengan tafsir khusus itu sudah berada di tangan
5
umat, tetapi kenyataannya tidak begitu.
6. PANDANGAN PARA
ULAMA
Secara tegas para ulama menyatakan:
1. Al-Quran yang dipegang dan diamalkan
ummat Islam (aswaja) saat ini di seluruh
dunia adalah asli, tidak ada
pengurangan maupun penambahan;
2. Allah Swt langsung yang menjamin
keaslian dan keterpeliharaannya dari
tahrif (distorsi dan interpolasi):
“Sungguh Kami yang telah
menurunkan Al-Quran dan Kami pula
yang akan menjaganya.” (QS al-Hijr: 9)
6
7. KUTIPAN PERNYATAAN
PARA ULAMA (1)
1. Al-Qadhi „Iyadh menukil pernyataan Abu
Utsman al-Hadad: “Semua ahli tauhid
bersepakat atas kekafiran orang yang
mengingkari satu huruf dari Al-Quran”
2. Ibnu Qudamah al-Maqdisi: “Tidak ada
perbedaan di antara kaum muslimin bahwa
orang yang mengingkari satu surah atau ayat
atau kata, atau huruf dari Al-Quran, disepakati
telah kafir.”
3. Imam Ibnu Hazm: “Mengatakan diantara dua
sampul Al-Quran ada perobahan adalah
kekufuran yang nyata dan mendustai Rasulullah
SAW.”
4. Abdul Qahir al-Baghdadi: “Ahlussunnah
mengkafirkan orang Rafidhah yang beranggaan
Al-Quran saat ini tidak menjadi hujjah
7
disebabkan klaimnya bahwa para sahabat Nabi
8. KUTIPAN PERNYATAAN
PARA ULAMA (2)
1. Al-Imam al-Hafizh Abu „Amr al-Dani: “Orang yang
menolak atau mengingkari satu huruf dalam Al-Quran
adalah kafir. Orang meyakini terjadinya perubahan
dalam Al-Quran adalah sesat, menyesatkan, kafir, dan
bermaksud membatalkan ajaran Islam.”
2. Syaikh Nawawi: “Orang yang mengingkari satu ayat
atau satu huruf Al-Quran, atau menambahkan satu
huruf ke dalam Al-Quran, adalah murtad ‘itiqadi.”
3. Imam al-Bukhari meriwayatkan penolakan Sayidina Ali
atas tuduhan orang-orang yang menyangka bahwa ia
tellah menerima wahyu selain Al-Quran:
Dari Abu Juhaifah, bahwa ia bertanya kepada
Ali, “Apakah anda menyimpan wahyu selain Al-Quran?”
Ali menjawab, “Tidak, demi Allah yang membedah biji dan
menciptakan jiwa, aku tidak mengetahui hal itu, kecuali
pemahaman Al-Quran yang diberikan Allah keada
seseorang, dan isi lembaran ini.” Ia bertanya: “Apa isi
lembaran itu?” Ali menjawab: “diyat aqilah, pelepasan
tawanan, dan seorang muslim tidak dibunuh sebab orang
8
kafir.”
9. PENEGASAN ALI
TENTANG MUSHAF
1. Kitab Fathul Bari: Ali menegaskan bahwa
ahlul bait tidak punya kitab suci selain AlQuran.
2. Ibnu Abi Dawud al-Sijistani meriwayatkan:
a. 5 atsar dari Ali bin Abi Thalib yang memuji Abu
Bakr as-Shiddiq r.a. sebagai orang yang
pertama melakukan pengumpulan Quran ke
dalam suhuf;
b. 2 atsar dari Ali bin Abi Thalib yang memuji
kebijakan Khalifah Ustman bin Affan r.a. yang
membakar mushaf-mushaf selain kodifikasi
mushaf Utsmani. “Jika Utsman tidak
melakukannya, maka saya yang akan
melakukan itu.”
Ini membuktikan ijma‟ para sahabat Nabi SAW,
9
termasuk Ali dan ahlulbaitnya, dan seluruh ummat
10. BUKTI KEASLIAN AL-QURAN
MELALUI QIRAAT
1.Qiraat Sab’ah: ada 7 ragam qiraat AlQuran yang populer, mutawatir dari
Rasulullah SAW dengan syarat
sesuai qiraat dengan sistem
penulisan (rasm) Mushaf Utsmani.
2.Ibnu al-Jazari mengutip riwayat Ali
bin Abi Thalib dan ahlulbait, ada 4
jalur sanad qiraat sab‟ah ahlulbait
tidak keluar dari ijma‟ kaum muslimin
yang sepakat pada Mushaf Utsmani.
10
11. KESIMPULAN TENTANG
KEASLIAN AL-QURAN
1. Terbantahkan keyakinan Syi‟ah bahwa AlQuran yang dijadikan pedoman ummat
Islam di seluruh penjuru dunia adalah palsu
dan tidak tidak sempurna, meski secara de
facto tetap mereka gunakan.
2. Rasulullah SAW: “Ummatku tidak akan
bersepakat dalam kesesatan.” (hadits
shahih)
3. Syiah telah menyimpang karena
mengingkari autentisitas (keaslian) dan
kebenaran Al-Quran, sesuai dengan Fatwa
MUI nomor 4 dan 10 kriteria pedoman
identifikasi aliran sesat (Rakernas Tahun
2007).
11