power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
Anti korupsi
1. PARA PEJUANG ANTI KORUPSI
SELAMAT DATANG
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
2. • Setelah mengikuti
pembelajaran ini,
peserta diharapkan
mampu membentuk
sikap dan prilaku yang
amanah, jujur, dan
mampu mencegah
terjadinya korupsi
dilingkungannya
Kompetensi Dasar
6. 1. Negara Korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar
(Depken and Lafountan, 2006)
2. Harga infrastruktur lebih tinggi (Golden and Picci, 2005)
3. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan pendapatan
dan kemiskinan (Gupta, Davood, and Alonso-Terme, 2002)
4. Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro, 1995) dan karenanya
menurunkan pertumbuhan ekonomi
5. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negative terhadap
arus investasi asing (Shang, ABD)
6. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi yang relative
rendah selalu menarik investasi lebih banyak daripada negara
rentan korupsi ( Campos dan Pradhan, ADB)
Renungkan informasi hasil kajian berikut:
11. • Istilah korupsi berasal dari bahasa
latin “corrumpere”, “corruptio” ,
“corruptus”
• Kemudian diadopsi oleh beberapa
bangsa di dunia
• Beberapa bangsa di dunia
memiliki istilah tersendiri
mengenai korupsi
Korupsi secara Etimologi
12. • Korup = busuk, palsu, suap (kamus besar
bahasa Indonesia, 1991)
• Korup = suka menerima uang sogok,
menyelewengkan uang/barang milik
perusahaan atau negara, menerima uang
dengan menggunakan jabatan untuk
kepentingan pribadi (kamus hukum,
2002)
• Korup = kebejatan, ketidakjujuran, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian
(the lexicon webster dictionary, 1978)
Beberapa terminologi korupsi
13. o David M. Chalmers:
Tindakan-tindakan manipulasi dan
keputusan mengenai keuangan yang
membahayakan ekonomi (financial
manipulations and decision injurious to the
economy are often libeled corrupt).
o J.J. Senturia:
Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan
untuk keuntungan pribadi (the misuse of
public power for private profit).
Terminologi … (cont’d)
14. Extortion
o Syed Husein Alatas:
Tindakan yang meliputi penyuapan
(bribery), pemerasan (extortion) dan
nepotisme.
o Transparency International:
Penyalahgunaan kekuasaan (a
misuse of power), kekuasaan yang
dipercayakan (a power that is
entrusted), dan keuntungan pribadi
(a private benefit) baik sebagai
pribadi, anggota keluarga, maupun
kerabat dekat lainnya.
Terminologi … (cont’d)
Bribery
15. Etimologi…(cont’d)
Bahasa Inggris Bahasa Perancis Bahasa Belanda
Corruption,
Corrupt
Corruption Corruptie,
Korruptie
Jahat, rusak,
curang
Rusak
Istilah “korupsi” yang dipakai di Indonesia
merupakan turunan dari bahasa Belanda
17. Anda mulai menyadari bahwa ada
istilah perilaku korupsi dan istilah
tindak pidana korupsi
Setiap perilaku korupsi belum tentu
merupakan tindak pidana korupsi
18. PENGERTIAN KORUPSI
Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo.UU No 20 Tahun 2001
Pasal 2 (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling
sedikit Rp200.000.000,- dan paling banyak Rp1.000.000.000,-
19. Salah satu hal mengapa di Indonesia
korupsi semakin sulit diberantas
• Karena korupsi sudah “mendarah
daging”, sehingga perilaku
korupsi sudah menjadi hal yang
biasa dan bukan lagi dianggap
sebagai “penyakit”yang harus
segera disembuhkan.
• Dengan demikian, semakin
sulitnya membedakan mana
perilaku korupsi dan mana yang
bukan korupsi
• Ibarat maling teriak maling
20. PENYEBAB KORUPSI
.
TERPAKSA
(corruption
by need)
D ilakuk an k ar en a in gin memen uh i kebut uhan
h id u pn ya seh ar i-h ari yan g tid ak ter cu kupi o leh
g aj in ya yan g r en d ah .
MEMAKSA
(corruption
by greed)
D ilakuk an karen a ad an ya sifat k eserak ah an
u ntuk b isa h idu p secar a b er leb ih an ( bermewa h -
mewa h a n ) .
DIPAKSA
(corruption by system)
K or up si: per temu an an tar a n iat d an k esemp atan .
K esemp atan ter cip ta k aren a kelemahan sist em
d a n pera t ura n
22. FAKTA STATISTIK
• INSTITUTE OF BUSINESS ETHICS (2007) :
1 DARI 4 ORG TAHU TTG ADANYA
PELANGGARAN
• 52 % DARI YANG TAHU BERDIAM DIRI DAN
TIDAK BERBUAT SESUATU
• BEBERAPA KASUS KORUPSI DI BIDANG
PERPAJAKAN, MAFIA HUKUM DLL
TERBONGKAR BERKAT WHISTLE BLOWER
DAN JUSTICE COLLABORATOR
29. • Tuliskan 1 kasus korupsi sesuai
bidangnya masing-masing ! Pada
selembar kertas
• Berikan kertas yang sudah ditulis ke
teman disamping anda
Contoh Korupsi Sesuai
Bidangnya masing-masing !
30. Karakteristik Fraud
di Indonesia
• Kasus yang terjadi belum se- “Complicated” kasus di
Negara Maju masih seputar (Kasus Suap dan Pengadaan
Barang/Jasa)
• Namun kasus ini menjadi “sulit” diungkapkan karena
karakteristik dominannya adalah KOLUSI.
• Kolusi mengakibatkan “alat-alat kendali” menjadi tidak
berfungsi.
31. Modus Korupsi
Sektor Kesehatan
Berdasarkan data pengaduan masyarakat ke KPK Tahun 2005-2012
modus-modus korupsi sektor kesehatan terbanyak berupa:
1. Penyelewengan APBN/APBD sektor kesehatan, Jamkesmas,
Jampersal dan Jamkesda
2. Intervensi politik dalam anggaran kesehatan, jaminan kesehatan
dan ASKESKIN
3. Pungli oleh PNS (Dinas Kesehatan) dan pemotongan dana
bantuan
4. Kecurangan dalam pengadaan barang/jasa, terutama farmasi
dan alat kesehatan
5. Penyalahgunaan keuangan RS
6. Klaim palsu dan penggelapan dana asuransi kesehatan oleh
oknum Puskesmas dan RS
7. Penyalahgunaan fasilitas kesehatan (Puskesmas dan RSUD)
32. 7 kelompok tindak pidana korupsi
• Peserta dalam kelompok untuk
menggambar karikatur di
kertas flipchart contoh dari 7
kelompok Tindak Pidana
Korupsi &
mempresentasikannya.
• Kelompok lain diminta untuk
menanggapi
Tindak Pidana Korupsi
Gratifikasi
33. Menurut UU No.31/1999 Jo UU No.20/2001
1. Kerugian Uang Negara
2. Suap-Menyuap
3. Pemerasan
4. Perbuatan Curang
5. Pengelapan Jabatan
6. Benturan Kepentingan dlm Jabatan
7. Gratifikasi
7 Kelompok TPK
34. Pengertian
Gratifikasi
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan
jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya,
dengan ketentuan sebagai berikut :
• Nilai Rp. 10.000.000 atau lebih pembuktian bahwa suap dilakukan oleh
penerima
• Nilai kurang Rp. 10.000.000, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut
bukan suap dilakukan oleh penuntut umum
Pasal 12 B – UU No.31/1999
jo UU No.20/2001
TIDAK berlaku bila bila lapor ke KPK dalam waktu
30 hari kerja 34
35. Lanjutan..
Pengertian
Gratifikasi
Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda
paling sedikit Rp200.000.000,- dan paling banyak
Rp1.000.000.000,-.
Pasal 12 B – UU No.31/1999
jo UU No.20/2001
35
36. Unsur-unsur yang dapat
menentukan sesuatu dapat
dianggap sebagai korupsi
1. Secara melawan hukum
2. Memperkaya diri
sendiri/orang lain
3. Merugikan keuangan/
perekonomian negara
37. MERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIAN NEGARA
1. Korupsi menghambat pembangunan & kegiatan
usaha di Indonesia
2. Setiap kegiatan perekonomian harus melewati
“pintu-pintu” korupsi
3. Perkembangan kegiatan usaha terhambat,
pengangguran makin banyak, harga barang & jasa
menjadi melambung
4. Pendidikan dan kesehatan sangat mahal
39. Pemberantasan korupsi terbentuk dari tiga unsur pembentuk,
yaitu pencegahan (antikorupsi/ preventif), penindakan
(penanggulangan/ kontra korupsi/ represif) dan peran serta
masyarakat.
Rumus:
Pemberantasan korupsi = pencegahan + penindakan + peran
masyarakat
40. Segala sesuatu tergerak dari niat. Dengan kuatnya
niat akan menggerakan pikiran dan tindakan ke arah
tujuan yang kita inginkan. Ini sesuai dengan hadist
“Innamal A’malu binniyaah”. NIAT itu adalah
sesuatu yang sangat dalam bersemayam di dalam
hati Anda. Niat bukan sekedar Tujuan, tapi Niat
adalah Penghulunya Tujuan. Karena Niat itu dalam
dan tersembunyi maka gantungkan NIAT Anda
hanya kepada yang MAHA TERSEMBUNYI (Al-
Bathin).
41. Buku Dr Kazuo Murakami, The Divine Message of the
DNA, Tuhan dalam Gen Kita, terbitan Mizan 2007
dapat membantu kita dalam menyingkap rahasia
kekuatan niat yang diajarkan Rasulullah 1.400 tahun
lalu. Ahli genetika terkemuka dunia yang memenangi
Max Planck Research Award dan Japan Academy Prize
itu menyatakan bahwa pikiran kita mempengaruhi
cara kerja gen kita.
42. Aspek kekuatan niat itu ada 3 hal :
1. Diyakini dalam hati.
2. Diucapkan dengan lisan
3. Dilakukan dengan amal perbuatan.
Niat yang kuat, ikhlas, yang kita ucapkan dengan kesadaran
penuh akan mempengaruhi alam mikrokosmos (dalam diri
kita) dan menghubungkan kita dan mengalirkan energi dari
Allah Subhannahu wata’ala dan alam makrokosmos ciptaan-
Nya ke dalam diri kita..
43. Semangat harus selalu diberikan terhadap berbagai aktivitas agar
merasa nyaman dalam menjalankannya. Seperti, semangat untuk
beribadah, semangat untuk bekerja, semangat untuk belajar dan
semangat anti korupsi. Semua itu membutuhkan gambaran besar
mengenai apa manfaat dari aktivitas tersebut. Jadi sebelum melakukan
aktivitas apapun, misalnya beribadah…anda dapat memikirkan dulu
apa manfaat besar dari ibadah anda, pikirkan sebanyak-banyaknya dan
sebesar-besarnya. Maka ibadah anda akan terasa begitu nyaman dan
tenang.
SEMANGAT……………………………
44. Komitmen adalah janji. Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita. Komitmen merupakan
pengakuan seutuhnya, sebagai sikap yang sebenarnya yang berasal dari watak
yang keluar dari dalam diri seseorang.
Komitmen akan mendorong rasa percaya diri dan semangat kerja
menjalankan tugas menujuh perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini
ditandai dengan peningkatan kualitas fisik dan psikologis khususnya dalam
menumbuhkan kesadaran anti korupsi.hanya dengan komitmen yang tinggi
anti korupsi maka indonesia bisa bebas dari korupsi.
45. Indonesia Bebas Dari Korupsi
• Pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dilakukan oleh beberapa
institusi:
• 1. Tim Tastipikor (Tindak Pidana Korupsi)
• 2. Komisi Pemberantasan Korupsi
• 3. Kepolisian
• 4. Kejaksaan
• 5. BPKP
• 6. Lembaga non-pemerintah: Media massa Organisasi massa (mis:
ICW)
46. Niat, semangat & komitment anti korupsi
Menampilkan film Hidup
Singkat Film Berani Tolak Korupsi
47. A. NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI
ANTI-KORUPSI
Nilai & Prinsip Anti-korupsi
JUPE MANDI TANGKER KEBEDIL
KEJUJURAN
1
KEPEDULIAN
2
KEMANDIRIAN
3
KEDISIPLINAN
4
TANGGUNG
JAWAB
5
KERJA KERAS
6
KESEDERHANAAN
7
KEBERANIAN
8
KEADILAN
9
48. 1. KEJUJURAN
• Kata jujur dapat didefinisikan sebagai
lurus hati, tidak berbohong, dan tidak
curang..
• Jujur adalah salah satu sifat yang
sangat penting bagi kehidupan .
• Tanpa sifat jujur tidak akan dipercaya
dalam kehidupan sosialnya.
49. KEJUJURAN
• Nilai kejujuran di dalam institusi dapat
diwujudkan dalam bentuk tidak
melakukan kecurangan akademik.
Misalnya tidak mencontek, tidak
melakukan plagiarisme, dan tidak
memalsukan nilai.
• Nilai kejujuran juga dapat diwujudkan
dalam kegiatan. Misalnya membuat
laporan keuangan kegiatan kepanitiaan
dengan jujur.
51. 2. KEPEDULIAN
• Arti kata peduli adalah mengindahkan,
memperhatikan dan menghiraukan.
• Nilai kepedulian sangat penting bagi
seorang .
• Sebagai calon pemimpin masa depan,
seorang perlu memiliki rasa kepedulian
terhadap lingkungannya, baik
lingkungan di dalam institusi atupun di
luar.
53. KEPEDULIAN
• Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam
bentuk antara lain berusaha ikut memantau
jalannya proses pembelajaran, memantau
sistem pengelolaan sumber daya di
institusi, memantau kondisi infrastruktur
lingkungan institusi.
• Nilai kepedulian juga dapat diwujudkan
dalam bentuk mengindahkan seluruh
peraturan dan ketentuan yang berlaku di
dalam institusi dan di luar institusi.
54. 2. KEPEDULIAN
• Arti kata peduli adalah mengindahkan,
memperhatikan dan menghiraukan.
• Nilai kepedulian sangat penting bagi
seorang .
• Sebagai calon pemimpin masa depan,
seorang perlu memiliki rasa kepedulian
terhadap lingkungannya, baik
lingkungan di dalam institusi maupun di
luar institusi.
55. KEPEDULIAN
• Rasa kepedulian seorang harus mulai
ditumbuhkan sejak berada di institusi.
• dituntut untuk peduli terhadap proses belajar
mengajar di institusi, terhadap pengelolalaan
sumber daya di institusi, serta berbagai hal yang
berkembang di dalam institusi.
• juga dituntut untuk peduli terhadap
lingkungan di luar institusi, terhadap kiprah
56. KEPEDULIAN
• Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam
bentuk antara lain berusaha ikut memantau
jalannya proses pembelajaran, memantau
sistem pengelolaan sumber daya di
institusi, memantau kondisi infrastruktur
lingkungan institusi.
• Nilai kepedulian juga dapat diwujudkan
dalam bentuk mengindahkan seluruh
peraturan dan ketentuan yang berlaku di
dalam institusi dan di luar institusi.
57. 4. KEDISIPLINAN
• Definisi kata disiplin adalah ketaatan
(kepatuhan) kepada peraturan.
• Dalam mengatur kehidupan institusi baik
akademik maupun sosial perlu hidup
disiplin.
• Hidup disiplin bagi adalah dapat mengatur
dan mengelola waktu yang ada untuk
dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk
menyelesaikan tugas baik dalam lingkup
akademik maupun sosial institusi.
58. KEDISIPLINAN
• Manfaat dari hidup yang disiplin adalah
dapat mencapai tujuan hidupnya dengan
waktu yang lebih efisien.
• Disiplin juga membuat orang lain percaya
dalam mengelola suatu kepercayaan.
• Disiplin dalam belajar perlu dimiliki oleh
agar diperoleh hasil pembelajaran yang
maksimal.
59. KEDISIPLINAN
• Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara
lain dalam bentuk kemampuan mengatur
waktu dengan baik, kepatuhan pada
seluruh peraturan dan ketentuan yang
berlaku di institusi, mengerjakan segala
sesuatunya tepat waktu, dan fokus pada
pekerjaan.
60. 6. KERJA KERAS
• Bekerja keras didasari dengan adanya
kemauan.
• Didalam kata ”kemauan” terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan,
daya kerja, pendirian, keberanian,
ketabahan, keteguhan dan pantang
mundur.
61. KERJA KERAS
• Adalah penting sekali bahwa kemauan
harus berkembang ke taraf yang lebih
tinggi karena harus menguasai diri
sepenuhnya lebih dulu untuk bisa
menguasai orang lain.
• Setiap kali seseorang penuh dengan
harapan dan percaya, maka akan menjadi
lebih kuat dalam melaksanakan
pekerjaannya.
62. KERJA KERAS
• Bekerja keras merupakan hal yang
penting guna tercapainya hasil yang
sesuai dengan target.
• Akan tetapi bekerja keras akan menjadi
tidak berguna jika tanpa adanya
pengetahuan.
• Di dalam institusi, para diperlengkapi
dengan berbagai ilmu pengetahuan.
63. KERJA KERAS
• Kerja keras dapat diwujudkan oleh
dalam kehidupan sehari-hari.
• Misalnya dalam melakukan sesuatu
menghargai proses bukan hasil semata,
tidak melakukan jalan pintas, belajar
dan mengerjakan tugas-tugas akademik
dengan sungguh-sungguh.
64. 7. KESEDERHANAAN
• Gaya hidup merupakan hal yang penting
dalam interaksi dengan masyarakat di
sekitarnya.
• Gaya hidup sederhana sebaiknya perlu
dikembangkan sejak mengenyam masa
pendidikannya.
• Dengan gaya hidup sederhana, setiap
dibiasakan untuk tidak hidup boros, hidup
sesuai dengan kemampuannya.
65. KESEDERHANAAN
• Dengan menerapkan prinsip hidup
sederhana, dibina untuk memprioritaskan
kebutuhan di atas keinginannya.
• Prinsip hidup sederhana dapat mengatasi
permasalahan kesenjangan sosial, iri,
dengki, tamak, egois, dan sikap-sikap
negatif lainnya lainnya.
• Prinsip hidup sederhana juga menghindari
seseorang dari keinginan yang berlebihan.
66. KESEDERHANAAN
• Nilai kesederhanaan dapat diterapkan
oleh dalam kehidupan sehari-hari, baik
di institusi maupun di luar institusi.
• Misalnya hidup sesuai dengan
kemampuan, hidup sesuai dengan
kebutuhan, tidak suka pamer kekayaan,
dan lain sebagainya.
67. 8. KEBERANIAN
• memerlukan keberanian untuk
mencapai kesuksesan.
• Tentu saja keberanian akan semakin
matang jika diiringi dengan
keyakinannya.
• Keyakinan akan kuat jika
pengetahuannya juga kuat
68. KEBERANIAN
• Nilai keberanian dapat dikembangkan
oleh dalam kehidupan di institusi dan di
luar institusi.
• Antara lain dapat diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran, berani mengakui
kesalahan, berani bertanggung jawab,
dan lain sebagainya.
69. 9. KEADILAN
• Berdasarkan arti katanya, adil
adalah sama berat, tidak berat sebelah,
tidak memihak.
• Bagi karakter adil ini perlu sekali dibina
sejak masa perkuliahannya agar dapat
belajar mempertimbangkan dan
mengambil keputusan secara adil dan
benar.
70. KEADILAN
• Nilai keadilan dapat dikembangkan oleh dalam
kehidupan sehari-hari, baik di dalam institusi
maupun di luar institusi.
• Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
selalu memberikan pujian tulus pada kawan
yang berprestasi, memberikan saran perbaikan
dan semangat pada kawan yang tidak
berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan
latar belakang sosial, dll.
73. • Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan
pelaksanaan kerja
• Semua lembaga mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai aturan
main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de
jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada
level lembaga.
Akuntabilitas
74. Transparansi : prinsip yang mengharuskan
semua proses kebijakan dilakukan secara
terbuka, sehingga segala bentuk
penyimpangan dapat diketahui oleh publik.
Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus
kontrol bagi seluruh proses dinamika
struktural kelembagaan.
Dalam bentuk yang paling sederhana,
transparansi mengacu pada keterbukaan dan
kejujuran untuk saling menjunjung tinggi
kepercayaan (trust).
Transparansi
75. Proses penganggaran yang bersifat bottom up, mulai dari
perencanaan, implementasi, laporan pertanggungjawaban dan
penilaian (evaluasi) terhadap kinerja anggaran.
Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan. Hal
ini terkait pula dengan proses pembahasan tentang sumber-
sumber pendanaan (anggaran pendapatan) dan alokasi
anggaran (anggaran belanja).
Perlunya keterlibatan masyarakat dalam proses
transparansi:
76. Proses pembahasan tentang pembuatan rancangan peraturan
yang berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan)
dana, mekanisme pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan
tender, pengerjaan teknis, pelaporan finansial dan
pertanggungjawaban secara teknis.
Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek
pembangunan yang berkaitan dengan kepentingan publik dan
yang lebih khusus lagi adalah proyek-proyek yang diusulkan
oleh masyarakat sendiri.
Proses evaluasi terhadap penyelenggaraan proyek yang
dilakukan secara terbuka dan bukan hanya
pertanggungjawaban secara administratif, tapi juga secara
teknis dan fisik dari setiap out put kerja-kerja pembangunan.
77. Kontrol masyarakat sangat diperlukan
Kontrol
Masyarakat
Proses Perencanaan
Program Pembangunan,
Anggaran Pendapatan
dan Anggaran Belanja Negara
atau Daerah
Evaluasi dan Penilaian
Kinerja Anggaran
Out Come Jangka Pendek
& Jangka Panjang
Implementasi
Alokasi Sektor,
Pelaksanaan,
serta Pengawasan Format
Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
(Teknisi Fisik dan Administrasi)
78. Fairness
Prinsip fairness ditujukan untuk
mencegah terjadinya manipulasi
(ketidakwajaran) dalam
penganggaran, baik dalam bentuk
mark up maupun ketidakwajaran
lainnya.
79. 1.Komprehensif dan disiplin : mempertimbangkan keseluruhan aspek,
berkesinambungan, taat asas, prinsip pembebanan, pengeluaran dan tidak
melampaui batas (off budget).
2.Fleksibilitas : adanya kebijakan tertentu untuk efisiensi dan efektifitas.
3.Terprediksi : ketetapan dalam perencanaan atas dasar asas value for
money dan menghindari defisit dalam tahun anggaran berjalan. Anggaran
yang terprediksi merupakan cerminan dari adanya prinsip fairness di dalam
proses perencanaan pembangunan.
4.Kejujuran : adanya bias perkiraan penerimaan maupun pengeluaran yang
disengaja, yang berasal dari pertimbangan teknis maupun politis. Kejujuran
- bagian pokok dari prinsip fairness.
5.Informatif : adanya sistem informasi pelaporan yang teratur dan informatif
sebagai dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses pengambilan
keputusan. Sifat informatif - ciri khas dari kejujuran.
lima langkah penegakan prinsip fairness
80. • Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak
terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan
masyarakat.
• Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-
undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang
kebebasan mengakses informasi, undang-undang
desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun
lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui
sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan
anggaran negara oleh para pejabat negara.
Kebijakan Anti-Korupsi
82. Isi kebijakan:
Kebijakan anti-korupsi akan efektif apabila di dalamnya terkandung unsur-
unsur yang terkait dengan persoalan korupsi.
Pembuat kebijakan:
Kualitas isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas pembuatnya.
Pelaksana kebijakan:
Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-
aktor penegak kebijakan; yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan,
pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.
Kultur kebijakan:
Eksistensi sebuah kebijakan terkait dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap,
persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang-undang
anti korupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini akan menentukan tingkat
partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi.
4 Aspek Kebijakan ….
83. Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan
yang dibuat betul-betul efektif dan mengeliminasi
semua bentuk korupsi.
Kontrol Kebijakan
85. Partisipasi:
Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut
serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya.
Oposisi:
Mengontrol dengan menawarkan alternatif
kebijakan baru yang dianggap lebih layak.
Revolusi;
Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang
dianggap tidak sesuai.
3 Model Kontrol Kebijakan
86. Perbedaan kontrol terhadap kebijakan tergantung pada
sistem yang terbangun. Dalam sistem demokrasi yang
sudah mapan (established), kontrol kebijakan tersebut
dapat dilakukan melalui partisipasi dan oposisi.
88. INDONESIA BEBAS KORUPSI
• Mari kita lihat tayangan berikut film
“Dampak Korupsi”
• Menugaskan peserta untuk
merenungkan jk Instansinya
/Indonesia bebas korupsi
92. SEMAKIN JAUH DARI KORUPSI
• Menanyakan nilai-nilai yang
ada di instansinya
• Menyelaraskan nilai
organisasi dengan nilai anti
korupsi
93. Re-Framing Culture
• Semangat Ketaqwaan Kepada Allah
• Semangat Keikhlasan & Ketulusan
• Semangat Pengabdian & Tanggung Jawab
• Semangat menghasilkan yg terbaik
• Kekeluargaan
• Semangat Keadilan & Kemanusiaan
• Semangat Perjuangan
94. Seeding of Integrity
• Koruptor menggoda biasanya pada
saat seseorg diluar sistem
• Koruptor menggoda biasanya pada
saat sepi & rahasia
• Koruptor menggoda dgn beragam
cara & pengaruh yg sebelumnya di
luar perkiraan
95. Pelembagaan integritas
• Penyelarasan antara rohani dan jasmani
dalam diri, penyelarasan jiwa, pikiran,
perasaan, ucapan dan tindakan dgn
nurani dan lingkungan (sistem dan
budaya integritas)