SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Oleh
Dani Wahyu Munggoro
INSPIRIT
MENGENAL
DESIGN
THINKING
MENGENAL DESIGN THINKING1
P
ada 1990, saya memiliki ketertarikan pada desain grafis.
Saya selalu ingin memproduksi publikasi yang menarik
dan enak dibaca. Saya mulai menerapkan cara berpikir
desain sejak kuliah dan terus berkembang saat bekerja di
berbagai organisasi.
Pada saat itu, saya sendiri belum tahu tentang apa itu Design
Thinking. Saya selalu ingin membuat berbagai produk sosial seperti
program-program sosial di berbagai pelosok dengan hal-hal
baru seperi community forestry, vibrant facilitation, collaborative
management, dan berbagai konsep lainnya.
Design Thinking seolah-olah hanya milik
para pekerja kreatif seperti arsitek,
perancang fashion, desainer
grafis, desainer interior atau
desainer berbagai produk
industri. Cara berpikir seperti ini
telah berubah sejak 2000-an, saat
berbagai program pembangunan
sosial dirancang dengan cara berpikir
seorang desainer.
Jika membaca sejarah perkembangan
desain, Design Thinking (DT) masih relatif
baru. Kesadaran pada desain sebagai ilmu pengetahuan baru mulai
pada dekade 1960-an di Amerika Serikat. Mereka berpikir desain
adalah sains. Karena itu, hanya para pakar di bidang masing-masing
yang berhak terlibat pada proses desain sebuah produk atau jasa.
MENGENAL DESIGN THINKING2
Yang menarik, pada dekade yang sama, para desainer Skandinavia
justru mempopulerkan gagasan Cooperative Design. Design adalah
kerja banyak orang. Setiap orang yang terlibat dalam rantai nilai
produksi berhak untuk terlibat dalam desain.
Pandangan kedua boleh jadi menjadi pembuka jalan untuk
mengadopsi cara berpikir desain pada dunia-dunia “non kreatif”
seperti pembangunan dan kegiatan sosial lainnya.
Nah, pertanyaannya adalah, apa hubungannya dengan kita?
Misalnya dalam konteks Nusantara Sehat.
Pembangunan adalah proses raksasa untuk mengentaskan
kemiskinan dan menuju masyarakat maju, inklusif dan sejahtera
serta tetap menjaga kekayaan alam secara lestari.
Berbagai strategi dan cara telah dilakukan oleh berbagai
kementerian untuk mewujudkan tujuan jangka pendek, tujuan
jangka menengah dan tujuan jangka panjang. Beberapa hal yang
telah dilakukan pemerintah seperti pembangunan infrastruktur,
pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan kesehatan.
Apa pun yang telah dilakukan oleh pemerintah, sebagian berhasil
dan sebagian juga mengalami kegagalan. Bahkan berbagai
masalah yang muncul di lapangan justru berangkat dari solusi-
solusi yang diciptakan pada masa lalu.
Kita menghadapi masalah yang sama setiap tahun di berbagai
bidang terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
MENGENAL DESIGN THINKING3
Pertanyaannya, apakah ada cara lain untuk membantu percepatan
pembangunan nasional?
Nusantara Sehat adalah solusi baru yang berbeda. Bagaimana
pemuda dan pemudi terbaik di Indonesia terlibat dalam
memperbaiki Sistem Kesehatan Dasar Nasional.
Tantangannya adalah bagaimana pemuda dan pemudi yang masih
segar tapi belum berpengalaman bisa membantu percepatan
pembangunan kesehatan nasional.
Jika dengan cara-cara lama, Nusantara Sehat tidak bisa berbuat
banyak. Kekuatan Nusantara Sehat adalah pada semangat anak
muda. Bagaimana memanfaatkan kekuatan ini?
Salah satu cara yang kami usulkan adalah Nusantara Sehat
menggunakan cara berpikir dan bertindak desain atau Design
Thinking (DT).
Apa itu DT? Design Thinking adalah cara berpikir
dan bertindak untuk mencari solusi kreatif atau
solusi alternatif dari masalah-masalah yang
ingin dipecahkan dengan cara-cara kreatif,
fokus pada kebutuhan dan keinginan kelompok
sasaran (human centric approach) melalui proses
pembelajaran yang iteratif.
MENGENAL DESIGN THINKING4
Keunikan DT mengutamakan pada siapa yang ingin dibantu bukan
pada apa yang kita ingin kerjakan. Solusi yang diciptakan bukan
sekedar bagus dan estetis melainkan bisa menjawab apa yang
menjadi kebutuhan, keinginan dan apa benar-benar ingin dilakukan
oleh kelompok sasaran.
DT berpikir dengan melihat kelompok sasaran dengan aktual
bukan pada angka-angka statistik. Masalah yang dirumuskan juga
masalah nyata bukan masalah yang dibaca dari buku-buku.
Bagaimana cara menggunakan DT? Sebenarnya tidak ada format
proses yang baku. Setiap perancang memiliki alur atau kiat-kiat
sendiri. Berikut ini adalah tahapan standar yang dikembangkan oleh
d.school, Universitas Standford pada 2005.
Pertama, tahapan EMPATI. Tahapan ini dimulai dengan melakukan
observasi, mendengarkan, memahami apa yang menjadi perilaku
dan keseharian kelompok sasaran yang kita ingin bantu. Bila
kelompok pemuda yang ingin kita bantu, kita langsung
mengamati mereka. Jika perempuan sebaya yang
ingin kita bantu, kita langsung membaur dengan
mereka. Pada tahapan ini, kita
tidak perlu menilai baik atau
buruk, masalah atau bukan
masalah.
Pada bagian berikut pada
tahapan EMPATI, setelah
melakukan observasi
MENGENAL DESIGN THINKING5
dan memahami kelompok sasaran, tahapan keduanya adalah
berempati pada mereka. Kita mengambil posisi atau menempatkan
diri sebagai kelompok sasaran.
Kita mulai bertanya apa yang mereka butuhkan, apa yang benar-
benar mereka inginkan, apa yang diharapkan bila masalah yang
dihadapi bisa diselesaikan dan apa yang membuat mereka khawatir
menjalani kehidupan mereka.
Kedua, tahapan DEFINE. Tahapan ini kita mulai melakukan analisis.
Jika pada tahapan EMPATI kita lebih menggunakan rasa, maka
pada tahapan DEFINE, kita lebih menggunakan logika atau berpikir.
Kita mulai bertanya mengapa begini, mengapa begitu, apa yang
menyebabkan hal itu terjadi, apa yang membuat masalah ini tak
pernah terpecahkan dan seterusnya. Pada intinya, tahapan DEFINE
merumuskan apa saja masalah yang ingin diselesaikan? Apakah
masalah umum yang kita ingin selesaikan? Atau, masalah dasar
yang kita ingin berikan jawabannya?
Tahapan ini sangat penting. Gagal merumuskan masalah yang
tepat akan berpengaruh pada tahapan selanjutnya.
Ketiga, tahapan IDEASI. Pada tahapan IDEASI, kita mulai
menggunakan imajinasi dan visualisasi. Salah satu metode yang
sering digunakan pada tahapan ini adalah brainstorming atau badai
Otak. Caranya, kita harus bisa menemukan banyak ide dalam waktu
yang singkat. Semisal, dalam 10 menit ke depan, kita berlomba
menemukan 25 ide untuk memecahkan solusi.
MENGENAL DESIGN THINKING6
Ingat, pada metode Brainstorming yang dibutuhkan adalah jumlah
ide baru bukan kualitas ide. Semakin aneh, gila atau mustahil bisa
jadi itu bibit jawaban yang kreatif. Pada
tahapan ini kita tidak perlu
mencari ide yang relevan
dengan masalah yang akan
dijawab.
Setelah menemukan 50-
100 ide baru, kita bisa mulai
membuat kluster dan mulai
mendiskusikan apa gagasan di
belakang ide yang sudah ditulis.
DT sangat percaya “tidak ada solusi tunggal” untuk memecahkan
suatu masalah. Jadi, DT mendorong kita untuk membuat
kemungkinan-kemungkinan baru yang belum pernah terpikirkan.
Keempat, tahapan PROTOTIPE. Bila pada tahapan IDEASI kita
berpikir merdeka tanpa takut salah. Pada tahapan PROTOTIPE,
kita mulai berpikir mengerucut. Berdasarkan pengalaman kita dan
pengalaman orang lain, solusi apa saja yang memiliki kemungkinan
menjawab masalah dengan lebih cepat, lebih mudah, lebih
berdampak dan sebagainya. Kita bisa merumuskan kriteria
pemilihannya.
Pada tahapan ini kita bisa mulai berpikir reflektif dan
membayangkan elemen-elemen sukses yang harus ada pada
rancangan kita. Kemudian, bagaimana kerangka kerja dari solusi
yang kita tawarkan.
MENGENAL DESIGN THINKING7
Bila bisa dibuat visualisasinya, prototipe lebih mudah untuk
disepakati atau tidak disepakati. Ingat, proses DT adalah proses
pembelajaran bolak balik. Jika belum disepakati, maka proses bisa
kembali ke tahapan EMPATI, DEFINE dan IDEASI.
Kelima, tahapan TESTING. Bila PROTOTIPE sudah bisa disepakati,
kita bisa melakukan ujicoba pada kelompok sasaran sebenarnya.
Apakah mereka suka, apakah mereka nyaman, apakah mereka akan
menggunakannya dan sebagainya.
Sama seperti tahapan sebelumnya, TESTING tidak selalu berhasil
100%. Pendekatan DT memang pendekatan yang siap menerima
kegagalan. Dan setiap gagal, kita cepat belajar untuk menemukan
solusi yang lebih baik.
Bila TESTING bisa menghasilkan perbaikan yang siginifikan, produk
sosial atau inovasi sosial yang baru bisa ditawarkan kepada para
pemangku kepentingan seperti Kepala Puskesmas, Kepala Desa,
Camat, atau Bupati atau bahkan Gubernur.
Yang penting diingat dalam Design Thinking adalah ini proses yang
tidak ada akhirnya. Sekalinya kita memproduksi sebuah produk atau
jasa baru. Proses berpikir desain akan terus menerus berkembang
untuk selalu memperbaiki, memperbarui atau menyempurnakan
apa yang telah diciptakan.
Demikianlah lima tahapan DT, yakni (1) EMPATI, (2) DEFINE, (3)
IDEASI, (4) PROTOTIPE dan (5) TESTING. Kelima tahapan ini tidak
harus berurutan. Kita bisa melakukan sesuai dengan cara kita
masing-masing. Selamat mencoba.
MENGENAL DESIGN THINKING8
www.inspirasitanpabatas.org

More Related Content

What's hot

PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)thyyaniie1015
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)Diana Amelia Bagti
 
Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasiKreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasiDani Maulana
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaanachmadk12
 
P.1. leadership n management
P.1. leadership n managementP.1. leadership n management
P.1. leadership n managementdikawati
 
pola pikir dn karakter wirausaha.pptx
pola pikir dn karakter wirausaha.pptxpola pikir dn karakter wirausaha.pptx
pola pikir dn karakter wirausaha.pptxAchmadMawardi4
 
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)hasnabstr
 
0.4 potensi kekuatan dalam peta
0.4 potensi kekuatan dalam peta 0.4 potensi kekuatan dalam peta
0.4 potensi kekuatan dalam peta Rama Royani
 
Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)Tri Widodo W. UTOMO
 
Kewirausahaan pemuda
Kewirausahaan pemuda Kewirausahaan pemuda
Kewirausahaan pemuda Muhammad Zen
 
Ppt design thinking_chandra_kusuma_xii-ips
Ppt design thinking_chandra_kusuma_xii-ips Ppt design thinking_chandra_kusuma_xii-ips
Ppt design thinking_chandra_kusuma_xii-ips Chandra Kusuma
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Tahap Validasi untuk Startup
Tahap Validasi untuk StartupTahap Validasi untuk Startup
Tahap Validasi untuk StartupSocial Lab
 
Perilaku organisasi kepemimpinan
Perilaku organisasi   kepemimpinanPerilaku organisasi   kepemimpinan
Perilaku organisasi kepemimpinanFaizal Rahman
 

What's hot (20)

PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
 
Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasiKreatifitas dan inovasi
Kreatifitas dan inovasi
 
Design thinking
Design thinkingDesign thinking
Design thinking
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaan
 
P.1. leadership n management
P.1. leadership n managementP.1. leadership n management
P.1. leadership n management
 
pola pikir dn karakter wirausaha.pptx
pola pikir dn karakter wirausaha.pptxpola pikir dn karakter wirausaha.pptx
pola pikir dn karakter wirausaha.pptx
 
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
 
0.4 potensi kekuatan dalam peta
0.4 potensi kekuatan dalam peta 0.4 potensi kekuatan dalam peta
0.4 potensi kekuatan dalam peta
 
Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
 
Kewirausahaan pemuda
Kewirausahaan pemuda Kewirausahaan pemuda
Kewirausahaan pemuda
 
Ppt design thinking_chandra_kusuma_xii-ips
Ppt design thinking_chandra_kusuma_xii-ips Ppt design thinking_chandra_kusuma_xii-ips
Ppt design thinking_chandra_kusuma_xii-ips
 
Iht design thinking 4
Iht design thinking 4Iht design thinking 4
Iht design thinking 4
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Tahap Validasi untuk Startup
Tahap Validasi untuk StartupTahap Validasi untuk Startup
Tahap Validasi untuk Startup
 
Perilaku organisasi kepemimpinan
Perilaku organisasi   kepemimpinanPerilaku organisasi   kepemimpinan
Perilaku organisasi kepemimpinan
 
Desain produk
Desain produk Desain produk
Desain produk
 
Iht design thinking 3 copy
Iht design thinking 3 copyIht design thinking 3 copy
Iht design thinking 3 copy
 

Similar to MENGENAL DT

Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxSiswantoroNugroho1
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1Jck Jo
 
Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiRio Purboyo
 
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"Kanaidi ken
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPendidikan
 
Coconut principles-brief-summary
Coconut principles-brief-summaryCoconut principles-brief-summary
Coconut principles-brief-summaryKligh Darsono
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindsetTransforming succes mindset
Transforming succes mindsetAdang Adha
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Adang Adha
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...AlfinaRltsr
 
mental model
mental modelmental model
mental modelZakiah dr
 
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...asri lestari
 
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdfJanuarAdiPutra3
 
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptxPPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptxRIZKYORYZAMUHARAM190
 
Inovasi & kreativitas.pdf
Inovasi & kreativitas.pdfInovasi & kreativitas.pdf
Inovasi & kreativitas.pdfpolteksidoarjo1
 
Discipline of creativity
Discipline of creativityDiscipline of creativity
Discipline of creativityMarzuki SE
 
Silabus Training "Effective Mastering PROBLEM & Analysis"
Silabus Training "Effective  Mastering  PROBLEM & Analysis"Silabus Training "Effective  Mastering  PROBLEM & Analysis"
Silabus Training "Effective Mastering PROBLEM & Analysis"Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptx
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptxRefleksi Mandiri EK 1.3.pptx
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptxPikeKusumaSantoso
 

Similar to MENGENAL DT (20)

Design Thinking
Design ThinkingDesign Thinking
Design Thinking
 
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab Inovasi
 
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
(2021). Silabus_ Training "CREATIVE THINKING and DECISION MAKING"
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalah
 
Coconut principles-brief-summary
Coconut principles-brief-summaryCoconut principles-brief-summary
Coconut principles-brief-summary
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindsetTransforming succes mindset
Transforming succes mindset
 
Transforming succes mindset
Transforming succes mindset Transforming succes mindset
Transforming succes mindset
 
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
Kewirausahaan,Alfina Rolitasari, Hapzi Ali, Berfikir Kreatifitas, Universitas...
 
mental model
mental modelmental model
mental model
 
Pemecahan masalah
Pemecahan masalahPemecahan masalah
Pemecahan masalah
 
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
 
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
6e902f5a-1187-4b6a-8ec3-411ca64a8defpdf.pdf
 
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptxPPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
PPT Desain Thinking Kelompok 6_Manajemen Inovasi_E31.pptx
 
Inovasi & kreativitas.pdf
Inovasi & kreativitas.pdfInovasi & kreativitas.pdf
Inovasi & kreativitas.pdf
 
Discipline of creativity
Discipline of creativityDiscipline of creativity
Discipline of creativity
 
Silabus Training "Effective Mastering PROBLEM & Analysis"
Silabus Training "Effective  Mastering  PROBLEM & Analysis"Silabus Training "Effective  Mastering  PROBLEM & Analysis"
Silabus Training "Effective Mastering PROBLEM & Analysis"
 
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptx
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptxRefleksi Mandiri EK 1.3.pptx
Refleksi Mandiri EK 1.3.pptx
 
problem solving.pptx
problem solving.pptxproblem solving.pptx
problem solving.pptx
 

More from rickygunawan84

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kustarickygunawan84
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh rickygunawan84
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadarrickygunawan84
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessmentrickygunawan84
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisirickygunawan84
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)rickygunawan84
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyarickygunawan84
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingrickygunawan84
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanrickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)rickygunawan84
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)rickygunawan84
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...rickygunawan84
 

More from rickygunawan84 (20)

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
 

Recently uploaded

POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Recently uploaded (20)

POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

MENGENAL DT

  • 2. MENGENAL DESIGN THINKING1 P ada 1990, saya memiliki ketertarikan pada desain grafis. Saya selalu ingin memproduksi publikasi yang menarik dan enak dibaca. Saya mulai menerapkan cara berpikir desain sejak kuliah dan terus berkembang saat bekerja di berbagai organisasi. Pada saat itu, saya sendiri belum tahu tentang apa itu Design Thinking. Saya selalu ingin membuat berbagai produk sosial seperti program-program sosial di berbagai pelosok dengan hal-hal baru seperi community forestry, vibrant facilitation, collaborative management, dan berbagai konsep lainnya. Design Thinking seolah-olah hanya milik para pekerja kreatif seperti arsitek, perancang fashion, desainer grafis, desainer interior atau desainer berbagai produk industri. Cara berpikir seperti ini telah berubah sejak 2000-an, saat berbagai program pembangunan sosial dirancang dengan cara berpikir seorang desainer. Jika membaca sejarah perkembangan desain, Design Thinking (DT) masih relatif baru. Kesadaran pada desain sebagai ilmu pengetahuan baru mulai pada dekade 1960-an di Amerika Serikat. Mereka berpikir desain adalah sains. Karena itu, hanya para pakar di bidang masing-masing yang berhak terlibat pada proses desain sebuah produk atau jasa.
  • 3. MENGENAL DESIGN THINKING2 Yang menarik, pada dekade yang sama, para desainer Skandinavia justru mempopulerkan gagasan Cooperative Design. Design adalah kerja banyak orang. Setiap orang yang terlibat dalam rantai nilai produksi berhak untuk terlibat dalam desain. Pandangan kedua boleh jadi menjadi pembuka jalan untuk mengadopsi cara berpikir desain pada dunia-dunia “non kreatif” seperti pembangunan dan kegiatan sosial lainnya. Nah, pertanyaannya adalah, apa hubungannya dengan kita? Misalnya dalam konteks Nusantara Sehat. Pembangunan adalah proses raksasa untuk mengentaskan kemiskinan dan menuju masyarakat maju, inklusif dan sejahtera serta tetap menjaga kekayaan alam secara lestari. Berbagai strategi dan cara telah dilakukan oleh berbagai kementerian untuk mewujudkan tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka panjang. Beberapa hal yang telah dilakukan pemerintah seperti pembangunan infrastruktur, pembangunan ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan kesehatan. Apa pun yang telah dilakukan oleh pemerintah, sebagian berhasil dan sebagian juga mengalami kegagalan. Bahkan berbagai masalah yang muncul di lapangan justru berangkat dari solusi- solusi yang diciptakan pada masa lalu. Kita menghadapi masalah yang sama setiap tahun di berbagai bidang terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
  • 4. MENGENAL DESIGN THINKING3 Pertanyaannya, apakah ada cara lain untuk membantu percepatan pembangunan nasional? Nusantara Sehat adalah solusi baru yang berbeda. Bagaimana pemuda dan pemudi terbaik di Indonesia terlibat dalam memperbaiki Sistem Kesehatan Dasar Nasional. Tantangannya adalah bagaimana pemuda dan pemudi yang masih segar tapi belum berpengalaman bisa membantu percepatan pembangunan kesehatan nasional. Jika dengan cara-cara lama, Nusantara Sehat tidak bisa berbuat banyak. Kekuatan Nusantara Sehat adalah pada semangat anak muda. Bagaimana memanfaatkan kekuatan ini? Salah satu cara yang kami usulkan adalah Nusantara Sehat menggunakan cara berpikir dan bertindak desain atau Design Thinking (DT). Apa itu DT? Design Thinking adalah cara berpikir dan bertindak untuk mencari solusi kreatif atau solusi alternatif dari masalah-masalah yang ingin dipecahkan dengan cara-cara kreatif, fokus pada kebutuhan dan keinginan kelompok sasaran (human centric approach) melalui proses pembelajaran yang iteratif.
  • 5. MENGENAL DESIGN THINKING4 Keunikan DT mengutamakan pada siapa yang ingin dibantu bukan pada apa yang kita ingin kerjakan. Solusi yang diciptakan bukan sekedar bagus dan estetis melainkan bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan, keinginan dan apa benar-benar ingin dilakukan oleh kelompok sasaran. DT berpikir dengan melihat kelompok sasaran dengan aktual bukan pada angka-angka statistik. Masalah yang dirumuskan juga masalah nyata bukan masalah yang dibaca dari buku-buku. Bagaimana cara menggunakan DT? Sebenarnya tidak ada format proses yang baku. Setiap perancang memiliki alur atau kiat-kiat sendiri. Berikut ini adalah tahapan standar yang dikembangkan oleh d.school, Universitas Standford pada 2005. Pertama, tahapan EMPATI. Tahapan ini dimulai dengan melakukan observasi, mendengarkan, memahami apa yang menjadi perilaku dan keseharian kelompok sasaran yang kita ingin bantu. Bila kelompok pemuda yang ingin kita bantu, kita langsung mengamati mereka. Jika perempuan sebaya yang ingin kita bantu, kita langsung membaur dengan mereka. Pada tahapan ini, kita tidak perlu menilai baik atau buruk, masalah atau bukan masalah. Pada bagian berikut pada tahapan EMPATI, setelah melakukan observasi
  • 6. MENGENAL DESIGN THINKING5 dan memahami kelompok sasaran, tahapan keduanya adalah berempati pada mereka. Kita mengambil posisi atau menempatkan diri sebagai kelompok sasaran. Kita mulai bertanya apa yang mereka butuhkan, apa yang benar- benar mereka inginkan, apa yang diharapkan bila masalah yang dihadapi bisa diselesaikan dan apa yang membuat mereka khawatir menjalani kehidupan mereka. Kedua, tahapan DEFINE. Tahapan ini kita mulai melakukan analisis. Jika pada tahapan EMPATI kita lebih menggunakan rasa, maka pada tahapan DEFINE, kita lebih menggunakan logika atau berpikir. Kita mulai bertanya mengapa begini, mengapa begitu, apa yang menyebabkan hal itu terjadi, apa yang membuat masalah ini tak pernah terpecahkan dan seterusnya. Pada intinya, tahapan DEFINE merumuskan apa saja masalah yang ingin diselesaikan? Apakah masalah umum yang kita ingin selesaikan? Atau, masalah dasar yang kita ingin berikan jawabannya? Tahapan ini sangat penting. Gagal merumuskan masalah yang tepat akan berpengaruh pada tahapan selanjutnya. Ketiga, tahapan IDEASI. Pada tahapan IDEASI, kita mulai menggunakan imajinasi dan visualisasi. Salah satu metode yang sering digunakan pada tahapan ini adalah brainstorming atau badai Otak. Caranya, kita harus bisa menemukan banyak ide dalam waktu yang singkat. Semisal, dalam 10 menit ke depan, kita berlomba menemukan 25 ide untuk memecahkan solusi.
  • 7. MENGENAL DESIGN THINKING6 Ingat, pada metode Brainstorming yang dibutuhkan adalah jumlah ide baru bukan kualitas ide. Semakin aneh, gila atau mustahil bisa jadi itu bibit jawaban yang kreatif. Pada tahapan ini kita tidak perlu mencari ide yang relevan dengan masalah yang akan dijawab. Setelah menemukan 50- 100 ide baru, kita bisa mulai membuat kluster dan mulai mendiskusikan apa gagasan di belakang ide yang sudah ditulis. DT sangat percaya “tidak ada solusi tunggal” untuk memecahkan suatu masalah. Jadi, DT mendorong kita untuk membuat kemungkinan-kemungkinan baru yang belum pernah terpikirkan. Keempat, tahapan PROTOTIPE. Bila pada tahapan IDEASI kita berpikir merdeka tanpa takut salah. Pada tahapan PROTOTIPE, kita mulai berpikir mengerucut. Berdasarkan pengalaman kita dan pengalaman orang lain, solusi apa saja yang memiliki kemungkinan menjawab masalah dengan lebih cepat, lebih mudah, lebih berdampak dan sebagainya. Kita bisa merumuskan kriteria pemilihannya. Pada tahapan ini kita bisa mulai berpikir reflektif dan membayangkan elemen-elemen sukses yang harus ada pada rancangan kita. Kemudian, bagaimana kerangka kerja dari solusi yang kita tawarkan.
  • 8. MENGENAL DESIGN THINKING7 Bila bisa dibuat visualisasinya, prototipe lebih mudah untuk disepakati atau tidak disepakati. Ingat, proses DT adalah proses pembelajaran bolak balik. Jika belum disepakati, maka proses bisa kembali ke tahapan EMPATI, DEFINE dan IDEASI. Kelima, tahapan TESTING. Bila PROTOTIPE sudah bisa disepakati, kita bisa melakukan ujicoba pada kelompok sasaran sebenarnya. Apakah mereka suka, apakah mereka nyaman, apakah mereka akan menggunakannya dan sebagainya. Sama seperti tahapan sebelumnya, TESTING tidak selalu berhasil 100%. Pendekatan DT memang pendekatan yang siap menerima kegagalan. Dan setiap gagal, kita cepat belajar untuk menemukan solusi yang lebih baik. Bila TESTING bisa menghasilkan perbaikan yang siginifikan, produk sosial atau inovasi sosial yang baru bisa ditawarkan kepada para pemangku kepentingan seperti Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Camat, atau Bupati atau bahkan Gubernur. Yang penting diingat dalam Design Thinking adalah ini proses yang tidak ada akhirnya. Sekalinya kita memproduksi sebuah produk atau jasa baru. Proses berpikir desain akan terus menerus berkembang untuk selalu memperbaiki, memperbarui atau menyempurnakan apa yang telah diciptakan. Demikianlah lima tahapan DT, yakni (1) EMPATI, (2) DEFINE, (3) IDEASI, (4) PROTOTIPE dan (5) TESTING. Kelima tahapan ini tidak harus berurutan. Kita bisa melakukan sesuai dengan cara kita masing-masing. Selamat mencoba.